ARCH arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur arsitektur
Portofolio Arsitektur
/
Zakiyya Rona Ariba
2021
Curriculum Vitae
Hi! Saya Zakiyya Rona Ariba seorang freshgraduate dari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. Lulus tepat waktu dengan IPK 3,71. Berada di dunia arsitektur membuat saya belajar berbagai hal baru dalam menghadapi berbagai tantangan. Passion yang saya miliki yaitu mendesain baik desain arsitektur maupun desain grafis. Dalam mendesain saya mengutamakan ketelitian dan detail untuk menghasilkan desain yang baik. Saya memiliki ketertarikan pada perancangan lanskap yang menjadi nilai plus untuk mendesain tidak hanya pada bangunan namun juga area lanskap. Proses belajar setelah dari universitas bukan menjadi akhir perjalanan namun menjadi awal untuk terus belajar berbagai hal dan style arsitektur untuk terus meningkatkan kualitas desain yang akan saya hasilkan.
Zakiyya Rona Ariba issuu / zakiyyaronaa
082340637513
zakiyyarona@gmail.com
INFORMASI PRIBADI Tempat, Tanggal Lahir Alamat
Sleman, 10 September 1998 Jl. Nangka III, Sanggrahan RT 05/11 No.19, Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I.Y
PENDIDIKAN 2014 - 2017
SMA N 8 Yogyakarta
2017 - 2021
Universitas Islam Indonesia Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur IPK : 3.71
PENGALAMAN 2018
Divisi Pubhumtrans Supersemarch - Membuat konsep dan media publikasi acara - Menangani administrasi dan mengelola dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan - Mengkoordinir keperluan transportasi saat acara berlangsung
2020
Team Leader & Principal Architect : Studio Perancangan Arsitektur 6 Desain Rental Office yang terpilih untuk dikembangkan menjadi project team STUPA 6 dengan anggota 4 orang. Pengalaman dalam memberikan pemahaman desain dan mengkoordinir jobdesc kepada anggota team. Berhasil menyelesaikan project dengan baik dan tepat waktu.
HARDSKILL
SOFTSKILL
Skilled
Archicad CorelDraw Adobe Photoshop Microsoft Office
Average
Lumion Sketchup Adobe InDesign
Beginner
AutoCAD
Concepting Analytical Designing Illustration Communication Detail-oriented
Fast Learner Hardworking Responsibility Creative Conscientious
Table of Content
1 2 3 4 5 6
Brambanan Railway Station
Pandean Apartment
Resort & Seafood Store
Rumah Kontrakan, Maguwoharjo
Rumah Tinggal, Maguwoharjo
Rumah Tinggal, Lombok
Brambanan Railway Station Academic Project (Studio Perancangan Arsitektur 4)
Tipologi : Stasiun Kereta Api dan Bangunan Komersial
1
Stasiun merupakan fasilitas operasi kereta api untuk tempat berhenti secara teratur untuk menaik turunkan penumpang. Dalam kasus ini stasiun tidak hanya menjadi tempat operasi perkeretaapian, namun juga menjadi tempat berdagang bagi masyarakat sekitar. Sehingga keberadaan stasiun akan memberi dampak positif kepada masyarakat sekitar stasiun. Project perancangan berupa bangunan adaptive reuse dengan perluasan bangunan dan penambahan jumlah lantai bangunan yang semula satu lantai menjadi dua lantai. Lokasi tapak berada di Jl. Raya Solo -Yogyakarta No. 25 Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah.
Konsep Perancangan
Perancangan berupa mixed-use building dengan bangunan adaptive reuse Stasiun Brambanan yang telah ada sebelumnya. Fungsi komersial menjadi pendukung stasiun dan sebagai fungsi tambahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Tata ruang ini ditampilkan melalui denah yang telah didesain dengan pembagian – pembagian ruang menurut fungsi, kebutuhan pengguna, kedekatan ruang, dll.
Hasil Perancangan
Pemilihan pendekatan fasad pada design berdasarkan pada : 1. Tipologi bangunan lama (colonial) : - Membuat pediment sebagai ciri khas bangunan colonial - Bukaan lengkung 2. Material bangunan lama : - Penggunaan material batu tempel untuk ½ dinding, dalam penerapan desain ini bukan hanya untuk ½ dinding, namun utuk ½ dari bangunan. Sebagai contoh pada tampak selatan terlihat bagian bawah menggunakan material batu kali, namun pada bagian atas tidak menggunakan material batu kali. Sedangkan pada tampak yang lain, hanya beberapa bagian saja yang diberi material batu tempel. 3. Pengaruh iklim, matahari : - Bagian timur dan barat diberi secondary skin untuk menyaring cahaya matahari. - Bagian utara dan selatan lebih banyak bukaan karena menurut analisis angin berhembus dari selatan ke utara.
3D Eksterior
3D Interior
Pandean Apartment Academic Project (Studio Perancangan Arsitektur 7)
Tipologi : Apartemen
2
Terbatasnya lahan untuk perumahan membuat suatu pemikiran untuk menciptakan suatu “hunian vertical” dengan kategori miderise building. Tujuan dari adanya apartemen ini yaitu dengan terbatasnya lahan maka dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi orang banyak. Konteks site berada di Kabupaten Sleman dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Kepadatan di Sleman tidak hanya berasal dari warga lokal namun juga berasal dari pendatang dan pelajar, sehingga apartemen ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi pasangan muda, pendatang, maupun pelajar. Apartemen mengambil tema Green Building dengan pendekatan - pendekatan GBCI NB. Berbagai isu disekitar site telah dikaji sebagai pendekatan kinerja bangunan. Hal ini dilakukan agar meminimalisir kerusakan lingkungan akibat pembangunan apartemen dan memberikan sumbangsih dalam pelestarian lingkungan
Pendekatan Perancangan PBD Dalam penentuan variabel desain tentu memperhatikan beberapa isu yang relevan pada kawasan lokasi site. Dikutip dari berbagai berita mengenai isu - isu yang terjadi di kawasan khususnya wilayah Depok, Sleman, D.I.Y. Sleman memiliki jumlah kepadatan yang paling tinggi dibanding dengan kabupaten di DIY yang lain. Kepadatan di Sleman tidak hanya disebabkan oleh penduduk lokal namun juga pendatang yang mengakibatkan pertumbuhan permukiman yang tidak terkendali. Namun dampak pembangunan yang tidak terkendali juga memberikan beberapa dampak negatif seperti krisis air tanah yang kemudian akan menimbulkan konflik horizontal antara developer/pemilik gedung dengan warga setempat. Dari isu - isu yang ada di kawasan khususnya di Depok, Sleman, D.I.Y., dapat diambil beberapa variabel desain yang berasal dari GBCI “Greenship for New Building vol. 1.2”. Pendekatan perancangan PBD (Performanced Based Design) yang digunakan dapat dilihat pada skema disamping. Strategi didapat setelah menganalisisi variabel yang dispesifikkan menjadi indikator dan kemudian mendapatkan strategi dalam merancang bangunan, untuk mencapai indikator yaitu dengan melakukan berbagai perancangan yang terintegrasi 1 dengan yang lainnya.
Hasil Perancangan Appropriate Site Development BASIC GREEN AREA
No.
Zona
m²
1
Softscape
810,32
2
Hardscape
1.305,68
3
Lantai Dasar
1.138
Tower dan Annex
3.254
Luas Total Site
Luas Tapak
Keterangan Bebas dari struktur bangunan dan struktur sederhana bangunan Diatas permukaan tanah atau dibawah tanah
24,90%
Softscaoe
75,10%
Hardscape + Lantai Dasar
PERSENTASE
AREA LANSKAP berupa vegetasi (softscape) yang bebas dari struktur bangunan dan struktur sederhana bangunan taman (hardscape) di atas permukaan tanah sebesar 24,90%. Luas area softscape telah memenuhi standar GBCI ASD-P yang memiliki ketentuan area softscape sebesar 10%. Bangunan baru dapat berperan untuk menjaga ketersediaan ruang terbuka hijau dengan cara menyediakan lahan area dasar hijau di sekitar bangunan.
VERTICAL GARDEN Jenis tanaman yang digunakan adalah lee kwan yew. Tanaman rambat ini berasal dari Burma dan bisa tumbuh sepanjang tahun. Cocok ditempatkan di area outdoor dengan sinar matahari yang cukup, perawatannya cukup mudah. Pesonanya yang menawan, terletak dari bunga berwarna putih kombinasi pink. Selain sebagai keindahan visual dan memberikan kesan asri, vertikal garden juga berfungsi untuk menambah luasan area hijau, sehingga hal ini merupakan salah satu dari pencapaian variabel ASD dalam perancangan lansekap.
Vertical Garden sebagai barrier antara ruang public dan kamar mandi
Dengan adanya vegetasi maka signage semakin eyecatching
Air dan tumbuhan akan memberikan suasana yang dingin di area kolam renang outdoor Pagar bagian depan ditambah vegetasi vertical garden untuk memberikan kesan asri .
Pagar Depan
Lantai 2
Efisiensi Energy 0,100 0,600
AC
BUKAAN - Jendela pada hunian maupun koridor dibuat kombinasi fix dan awning agar dapat dibuka tutup untuk memasukkan penghawaan alami. Sirkulasi udara dari luar akan membuat ruangan menjadi lebih sehat karena Co2 dapat keluar. Selain sebagai pengendalian Co2 maka akan menghemat energy sebagai upaya efisiensi energy.
Awning Window 3,500 2,800
Awning Window Fix Window Fix Window Lantai Keramik Lantai Parket Shading Beton Koridor
Project name : Pandean Apartment Address : Condongcatur, Depok, Sleman
Side
Konduksi melalui Konduksi melalui Dinding Bukaan Wa A
1 2 3 4 5 6 7 8
UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT
Wa B
Radiasi melalui Bukaan
Total
Total Area Fasad
Wa C
Wa D=A+B+C
m2 E
23.454,13 27.204,39 24.420,05 27.204,39
24.432,48 9.033,60 23.112,00 9.033,60
33.398,61 9.750,29 26.868,17 12.997,71
81.285,22 45.988,27 74.400,21 49.235,70
102.282,95
65.611,68
83.014,78
250.909,41
TOTAL
TOTAL
TOTAL
No 1 2 3 4 5 6 7 8
TOTAL
Side UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT
2.354,00 1.926,00 2.354,00 1.926,00
8.560,00
OTTV
Wa /m2 D/E 34,53 23,88 31,61 25,56
29,31
TOTAL
TOTAL
COMPLY?
YES
Total Area Bukaan m2 F 1.018,02 376,40 963,00 376,40
2.733,82 TOTAL
0
5
10
15
20
25
30
35
40
WWR (%) F/E 43,25 19,54 40,91 19,54
31,94 TOTAL
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kamar Tidur
HASIL UJI OTTV - Dari uji ottv shading dengan dimensi horizontal 0.8m BERHASIL untuk bukaan lebar yang memiliki h = 2.8m. Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan yaitu orientasi bangunan yang miring dari garis utara, derajat kemiringan yaitu -17 .
BUILDING ENVELOPE COMPLIANCE FORM V2.0 PERSYARATAN Nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) untuk bangunan dak boleh melebihi 45 Wa s/m2
No
Entrance
100
Water Consevation SKEMA AIR BERSIH AIR KOTO R - Un t uk m e n d u k u n g pengehematan air maka pada bangunan didesain untuk menggunakan air daur ulang pada flushing dan pertamanan. Sumber air daur ulang diperoleh dari grey water dan air hujan.
Rooftop
Make Up Water Tank
Shaft Air Kotor
Pompa Booster
Rooftop
RAW Water Tank
Shaft Air Bersih
Clean Water Tank
Pompa Booster
Lantai 2 teratas
Closet
Kitchen Sink
Jet Spray
Wash Basin
Shower
Kitchen Sink
Jet Spray
Wash Basin
Shower
Lantai 3 teratas ke bawah
Closet
Kran Taman
Sewage Treatment Plant (STP)
Sewer
: Aliran Air Bersih : Aliran Air Kotor : Aliran Grey Water
Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Pompa Transfer
Pompa Transfer
Ground Water Tank
Sand Filter
PDAM
Deepwell
Material Resource &Cycle MATERIAL - Penggunaan material prefabrikasi pada bangunan sebesar 30,50% dari total biaya material keseluruhan. Penggunaan material prefabrikasi sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi No.
Material Bangunan
Merk
Volume
Satuan
Harga Satuan (Rp)
Sub Total Harga (Rp)
Komponen Arsitektur Rp
650.000
Rp
1.483.663.350
Rp
750.000
Rp
1.711.919.250
Rp
475.000
Rp
2.117.438.850
Rp
450.000
Rp
2.061.064.260,0
Rp
980.000
Rp
173.107.200,0
3,4
m² m² m² m² m² m²
Rp
1.620.000
Rp
5.467.500,0
9057,2
m²
Rp
550.000
Rp
4.981.460.000
1 Aluminium Curtain Wall
YKK
2.282,6
2 Curtain Wall, Kaca Sunergy 8mm
Asahimas
2.282,6
3 Aluminium Composite Panel
Seven
4.457,8
4 GRC Deco Panel
GRC Board
4.580,1
5 Partisi Kubikal Toilet
Phenolic
6 Meja Beton Wastafel fin. Granit
Ex. Lokal
176,6
Komponen Struktur 1 Panel Lantai Beton 125mm
Grand Elephant
Total Biaya Material Pre Fabrikasi (a) Rp
12.534.120.410,0
Total Biaya Material Keseluruhan (b) Rp
41.063.673.393,60
Persentase Biaya Material Pre Fabrikasi (a/b) x 100%
30,50%
Indoor Health Comfort PENCAHAYAAN ALAMI - Setelah melakukan uji pencahayaan menggunakan software velux, diperoleh hasil yaitu lebih dari 30% dari luasan lantai mendapat cahaya alami dari matahari pada siang hari. Material kaca digunakan secara maksimal sebagai selubung bangunan, namun dalam penggunaan material kaca tetap memperhatikan aspek kenyamanan thermal agar suhu diruangan tidak panas dengan menyaring sinar matahari yang masuk yaitu dengan adanya shading.
Area koridor diberi jendela agar cahaya dapat masuk
Jendela pada hunian memiliki tinggi 2.8m sehingga cahaya akan masuk secara maksimal
Seluruh bagian annex menggunaan material kaca yang pada bagian luar terdapat secondary skin untuk menyaring sinar matahari
VIEW - pada ruang - ruang publik memiliki persentase 100%. Kualitas ruang yang ada sangat baik sehingga pengguna tidak akan mengalami kelelahan mata dengan memberikan pemandangan jarak jauh dan menyediakan koneksi visual ke luar gedung. COWORKING SPACE
CAFE 8,800
5,124
: NLA with outside view
4,624
4,600
: NLA without outside view
NLA = 37.135 m2
37.135/37.135 x 100%
NLA = 20.4 m2
= 100%
Coworking space memiliki peresentase view keluar gedung yaitu 100%. View pada coworking berupa drop off merapi karena menghadap ke arah utara .
, taman, dan gunung
= 100%
20.4/20.4 x 100% Café
memiliki
view keluar gedung yaitu café gunung utara.
berupa merapi
drop
karena
peresentase 100%. View pada
off ,
taman,
menghadap
dan
ke arah
3D Eksterior
3D Interior
Resort & Seafood Store Academic Project (Studio Akhir Desain Arsitektur)
Tipologi : Hotel Resort & Store
3
Pariwisata menjadi salah satu unggulan daerah Kabupaten Jepara. Adanya wisatawan di Kabupaten Jepara dan minimnya fasilitas pendukung rekreasi khususnya penginapan menjadi dasar perancangan resort. Disisi lain, dampak dari pandemi COVID-19 pariwisata berada pada potential losers sehingga perlu adanya strategi untuk menyeimbangkan kondisi ini yaitu dengan adanya retail and food processing. Oleh karena itu kawasan ini menggunakan penerapan mixed-use waterfront karena berada di tepi pantai dan memiliki berbagai fungsi aktivitas yaitu penginapan, rekreasi, dan perdagangan. Tujuan dari perancangan ini yaitu mengintegrasikan resort dan seafood store dalam satu kawasan dengan konsep mixed-use waterfront sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 yang menjadi isu pada saat ini. Strategi tipologi bangunan tepi air untuk menguatkan hasil analisis terhadap waterfront. Sustainable landscape digunakan untuk menganalisis lansekap tepi pantai yang hemat energi. Hasil dari pembahasan diharapkan resort & seafood store menjadi kawasan rekreasi yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.
Persoalan Rancangan Latar Belakang Fungsi
Pandemi COVID-19
Kunjungan Wisatawan
Fasilitas Penginapan
Lokasi
Pengembangan Pariwisata
Permasalahan
Pemanasan Global
Pada awal tahun 2020 dunia dan termasuk Indonesia telah terjadi kejadian luar biasa yaitu pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 ini menjadi isu kesehatan yang sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Segala bentuk aktivitas masyarakat yang dilakukan dimasa pandemi kini harus dipaksa untuk disesuaikan dengan standar protokol kesehatan. Berdasarkan pada "DECODING THE ECONOMICS OF COVID-19 Potential Winners & Losers in the Short Term" pada dasarnya sektor pariwisata jika dilihat dari bidang ekonomi berada di posisi potential losers, oleh karena itu diperlukan strategi khusus untuk menyeimbangkan kondisi ini yaitu dengan adanya food processing and retail. Hingga tahun 2019 Jepara memiliki jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara yang relative terus meningkat, namun pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19 maka terjadi penurunan jumlah wisatawan yang sangat signifikan. Adanya aktivitas kunjungan wisatawan di Kabupaten Jepara tentunya akan mempengaruhi pembangunan fasilitas - fasilitas penunjang pada sector pariwisata salah satunya fasilitas penginapan. Di Jepara fasilitas penginapan masih tergolong minim karena pengembangan pariwisata yang hanya terfokus di Karimunjawa. Pemanasan global tidak hanya sekedar isu namu sudah terjadi. Indonesia berada di kawasan ekuator yang secara umum memiliki iklim tropis basah yang memberikan keuntungan serta kerugian bagi Indonesia. Hal ini disebabkan karena radiasi matahari, suhu, curah hujan, karakteristik angin, dan kelembaban. Apabila kondisi ini tidak direspon dengan baik maka akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari - hari.
Strategi Desain Tata Ruang
Landscape
Model Bangunan
Strategi desain berupa perancangan kawasan resort, seafood store, dan area rekreasi yang terkonfigurasi menjadi mixed-use building freestanding structure with pedestrian connection. Pendekatan perancangan yang digunakan yaitu sustainable landscape pada komponen taman sebagai respon dari tingginya suhu dan pemanasan global. Jepara terkenal akan ukiran kayunya. Bentuk arsitektur yang digunakan yaitu dengan pendekatan arsitektur neo vernakular yang mengadopsi bentuk dari arsitektur joglo jepara.
Konfigurasi Tata Ruang Mixed-Use Waterfront Bangunan Fasilitas Publik Hunian Tipe Villa Seafood Store
Pedestrian
Bangunan Servis Hunian Tipe Standard Area Rekreasi
Hunian Tipe Suite
Penyatuan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di suatu area dalam perancangan resort dengan fasilitas seafood store di Jepara dengan konsep mixeduse waterfront yang memiliki kategori bangunan 1) resort, 2) area rekreasi, dan 3) seafood store. Jenis konfiguasi tata letak bangunan yaitu freestanding structure with pedestrian connection yang merupakan kumpulan bangunan tunggal yang disatukan jalur pedestrian (Sumargo, 2003). Oleh karena itu, fungsi masing – masing bangunan tidak bersinggungan secara langsung karena akses yang terpisah, bersinggungan hanya pada area pedestrian.
Sustainable Landscape Tanaman
Pohon Kayu Manis
Pohon Kamboja
Palm Manila
Tanaman merupakan sumber kenyamanan, keindahan, dan memperi kehidupan, sehingga dalam penataan tanaman di dalam lansekap perlu optimal agar mendapatkan manfaat dan menciptakan lansekap yang hemat energi. Tanaman memiliki pengaruh untuk efek penghematan energi yang akan terasa hingga 25% pada bangunan yang ternaungi oleh tanaman (Heisler, 1986 dalam (Kurniawaty, 2016)). Efek penghematan energi dapat dicapai apabila lingkungan sejuk, maka penggunaan AC dapat dikurangi. Namun, lingkungan yang lembab dalam kondisi pandemi COVID-19 kurang tepat karena dapat mempercepat perkembangan virus. Penyelesaian mengenai penataan tanaman pada site berdasarkan pada 5 variabel yang telah di analisis. Penentuan pohon berdasarkan pada kesesuaian fungsi shading dan kegiatan yang ada pada area di bawah pohon sehingga akan menghasilkan suasana sejuk / suasana yang tidak lembab.
Pohon Terompet
Pohon Trengguli
Pohon Tanjung
Water Feature Air Mancur (Jets)
Air Statis
Air Terjun (Falling Water)
WATER FEATURE -Peletakan waterfeature berdasarkan pada analisis yang telah dilakukan. Setiap waterfeature memiliki fungsi yang berbeda. Pada area parkiran diletakkan jenis falling water untuk memberikan kesejukan pada area parkiran dari percikan air yang dihasilkan. Pada area unit hunian menggunakan jenis air statis atau kolam ikan untuk memberikan kesan sejuk disekelilingnya dan sebagai view buatan untuk unit hunian. Pada area pedestrian terdapat air mancur untuk memberikan kesan sejuk disekelilingnya akibat percikan air yang dihasilkan dan sebagai focal point.
Perkerasan (Non Bangunan) Grassblock
Pagar Pembatas
PERKERASAN (NON BANGUNAN) Pemilihan material paving dengan jenis grassblock bertujuan agar saat hujan tidak terdapat genangan air dan air dapat terserap kedalam tanah. Pe n g g u n a a n g r a s s b l o c k b e r a d a d i s e l u r u h perkerasan baik di area pedestrian maupun di area parkir. Pemilihan bentuk pagar berongga bertujuan agar sirkulasi udara lancar dan penggunaan tanaman untuk memberikan kesan sejuk dan pengaplikasian green fence.
Arsitektur Neo Vernakular
Dari hasil analisa yang digunakan dalam perancangan yaitu arsitektur neo vernacular, bangunan pada perancangan resort dengan fasilitas seafood store di Jepara dengan konsep mixed-use waterfront mengambil bentuk dasar joglo jepara. Sedangkan untuk ornament menggunakan ukiran khas jepara yaitu motif jumbai dan daun. Bangunan terdiri dari 7 massa yang berbeda, sehingga bentuk adaptasi terdapat penyesuaian namun tetap dalam lingkup batasan pendekatan bentuk, material, elemen, dan ornament yang sama.
3D Eksterior
3D Interior
Rumah Kontrakan Real Project
Tipologi : Rumah 1 Lantai
4
Project ini merupakan sebuah hunian yang difungsikan sebagai kontrakan. Permintaan desain yaitu mendesain 4 unit hunian kontrakan yang berada pada lahan relative kecil (14x15m) dengan ditambah fasilitas garasi bersama. Setiap unit hunian memiliki fasilitas 2 kamar tidur, teras, ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi. Lokasi tapak berada di Sombomerten, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Denah Bangunan -0.05
1 +0.25
+0.25
+0.25
3,000
0.00
+0.25
11,500
+0.25
+0.20
+0.20
3
2,750
+0.25
+0.25
+0.15 +0.15
+0.15 +0.15
+0.25 +0.25
Tiap tipe unit hunian memiliki luas 31,525 m2. Kontrakan memiliki fasilitas bersama berupa garasi yang berada di area depan pintu masuk. Untuk memberikan area hijau maka ditengah lahan dibuat taman kecil untuk ditanami vegetasi berupa semak maupun tanaman kecil. Pada bagian belakang terdapat tower untuk water tank.
+0.25
+0.20
+0.25
+0.20
+0.25
2,750
2
+0.25
+0.25
+0.25
+0.25
3,000
4
5
2,750
2,750
3,000
2,750
2,750
14,000
A
B
C
D
E
F
Rumah Tinggal Real Project
Tipologi : Rumah 2 Lantai
5
Project ini merupakan sebuah hunian yang difungsikan sebagai rumah tinggal. Project ini merupakan redesign rumah dengan metode adaptive reuse. Pada kasus ini terdapat beberapa penambahan dan penyesuaian struktur untuk hunian 2 lantai yang awalnya hanya 1 lantai. Luas rumah yaitu 136m² yang terdiri dari 2 lantai. Pada lantai difungsikan sebagai ruang tamu, dapur kotor, garasi, dan maid’s room. Pada lantai 2 difungsikan sebagai kamar utama, kamar anak, ruang keluarga, musholla, kamar mandi, dapur bersih, dan laundry room. Lokasi tapak berada di Sanggrahan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Denah Bangunan
3,000
3,000
3,600
4,000 1,150
Laundry Room +3.22
3,000
3,100
Kamar
Kamar Mandi +3.21
Musholla +3.40
Kamar +3.30
Kamar +3.30
Kamar +3.30
3,000
4,000 1,600
Bordes +1.60
-0.20
Ruang Keluarga +3.30
Balkon +3.25
Ruang Keluarga +3.30
2,800
1,500
Garasi ±0.00
4,000
4,600
Ruang Makan +3.27
0,500
Ruang Tamu +0.05 ±0.00
Bordes +1.60
Balkon +3.20 +balok 1,000
1,600
Kamar +3.40
Dapur +3.24
3,000
Teras ±0.00
3,000
Kamar Mandi +3.21 F
Kamar
0,871
Kamar
3,000 2,500
0,500
1,500
Kamar Mandi
4,000
Dapur Kotor
Gudang
3,000
Kamar Mandi
1,500
3,000
4,000
3,000
3,600
-0.20 DENAH LANTAI 1
DENAH LANTA 2
Rumah Tinggal Real Project
Tipologi : Rumah 2 Lantai
6
Project ini merupakan sebuah hunian yang difungsikan sebagai rumah tinggal. Luas tapak sebesar 96m². Lokasi tapak berada di Lombok, NTB.
B-01
Denah Bangunan
1
2
3
4
5
11,000 3,000
4,000
1,000
3,000 2,000
1,000
A R
A +0.95
+0.17
+0.70 +0.50 +0.30
Dapur & R. Makan
3,000
3,000 2,000
+0.90
Toilet
+0.85
+0.15
UP
Kamar Tamu +0.20
+0.20
+0.15
+0.95
+0.12
C
+0.10
± 0.00
C A-01
2,000
A-01
1,500
Toilet
8,000
B 1,000
B
R. Tamu
Carport
± 0.00
+0.20
+ 0.05
D
D 2,000
+0.10
+0.10
Laundry Room +0.15
+0.05
+0.10
Kamar Utama
± 0.00
+0.20
W
± 0.00 +1.00
E 3,000
1
2,000
2
2,000
B-01
1,000
E 1,000
3
3,000
4
5
B-01 1
2
3
4
5
11,000 3,000
4,000
1,000
3,000 1,000
+2.30 +2.50
+2.70
Toilet +3.57
Kamar Tidur
+2.90 +3.10
3,000
2,000
+0.90
+1.10 +1.30 +1.50 +1.70 +1.90 +2.10
A
3,000
A
+3.60
+3.30
+3.60
+3.50
Kamar Tidur +3.60
+3.60
A-01
Toilet
+3.60
+3.50
1,500
1,000
R. Keluarga
+3.57
C
Balkon
A-01
+3.55
2,000
C
B 8,000
B
BALKON
D
D
+4.10
2,000
+3.80 +3.50
Kamar Tidur +3.40
+3.60
E
E 1,900
1
2,750
2
B-01
3,000
1,250
1,000
3
3,000
4
5