Robby #2

Page 1

Robby.. THE SEC OND IS SUE

1


EDITORIAL Masih dengan Robby, masih mendengarkannya, masih menuliskan kata untuk dia, dan masih membacanya. Robby ada dimana mana. Dulu saya pernah bilang, semua permulaan itu sulit. Sekarang saya sadar bahwa itu semua adalah salah. Ya! Karena hal yang paling sulit adalah melanjutkan dan mempertahankannya biar tetap hidup! Di zine pertama saya mencoba membagi media ini kedalam beberapa rubrik, dan ternyata rubrik-rubrik tersebut tidak bisa dimuat lagi sekarang. Rasanya aneh, jika otak terus terusan dibatasi. Karena ide menulis tak bisa digarisi dengan tema-tema tertentu. Ia tiba tiba datang, dan tiba tiba pula menghilang. Jadi saya harus melompati pagar pembatas tersebut supaya bisa mengarsipkan ide. Seperti kata oasis, I’m free to be whatever I Saya pilih menghilangkan pengkotak kotakan ide, dan selanjutnya membebaskan otak ini dari segala belenggu rubrik yang dulu saya buat, meskipun terkadang mengalami rasa takut.

Takut tak bisa menyelesaikan nya dikala tugas kuliah menumpuk, kelak. Tapi ketakutan ketakutan tersebut tidaklah penting. Biarlah esok menjadi misteri, biarlah esok menjadi kado rahasia dari Tuhan, karena esok kita kan jumpa lagi. Karena edisi selanjutnya pasti berjumpa. Esok pasti jumpa :) Psst.. Yang belum baca edisi sebelumnya bisa baca di —-> issuu.com/rahmawatinurazizah

This zine is issued under the license of: Creative Commons: AttributionNonCommercial-ShareAlike 4.0 Unported License.

More info/comments/ contributions, you can catch me at : rahmajijah@gmail.com

Cover taking from: a city sorrow builts’ motions 2


Derita Gregor Samsa dalam Metamorfosis Hidupnya Mungkin 2 minggu lalu saya merampungkan Metamorfosis nya Franz Kafka tapi dalam versi bahasa Indonesia, terbitan Homerian Pustaka. Sayang, kata orang buku tersebut bagus tapi karena versi bahasa indonesia nya buruk, saya jadi malas membaca dan akhirnya berujung lama. Sekitar 1 tahunan mungkin. Entahlah.. ada setan apa yang merasuki tubuh ini, padahal hanya membaca buku yang tebalnya kurang dari 200 halaman. Ditambah itu dalam ukuran buku saku. Oh may gat! Gregor Samsa adalah seorang penjual Kain keliling yang setiap harinya harus bekerja keras untuk melunasi hutang keluarganya. Dari subuh hingga tengah ma la m, dia harus menja ja ka n dagangannya di jalanan. Tanpa pernah sedikitpun bisa mengenal satu sama lain dengan temannya. Di awal cerita, kita sudah dibuat panik dengan munculnya sebuah konflik yang (menurut saya) anomali. Suatu pagi Gr egor Samsa ter ba ng un da n menemukan dirinya telah berubah menjadi seekor kutu besar yang menakutkan. Apa!! Kenapa harus kutu gitu. Dan karena Gregor berubah menjadi kutu, dia menjadi dijauhi keluarganya terutama Ayahnya. Ibunya, terlalu takut untuk sekedar melihat kondisi Gregor dalam kamar gelapnya yang penuh dengan debu dan sampah. Di rumah hanya

adiknya, Grete, yang mau merawatnya. Mimpi buruk Gregor pun ikut menjadi mimpi buruk keluarganya. Keluarganya menjadi miskin dan semuanya serba pas pasan. Dan itu berlanjut sampai mereka benar benar kekurangan dan rela menkontrakan salah satu kamar apartemen nya. Sungguh malang nasib Gregor ini. Sudah berubah menjadi kutu, dijauhi dan sering dipukul dan dilempar dengan Apel oleh ayahnya. Apel tersebut malah menancap di punggungnya dan membusuk dan itu menimbulkan rasa sakit yang sungguh luar biasa. Yaa, ketika kita berada di titik tersulit, terkadang kita tidak bisa berpikir rasional. Tapi mungkin tidak harus se-tidak rasional nasib hidup Gregor Samsa. Di akhir cerita, Gregor meninggal, sudah beberapa hari dia tidak mau makan dan tubuhnya sangat kurus kering tak berdaya. Ya, saya pikir ia akan berubah menjadi normal kembali dan melanjutkan hidupnya, ternyata dugaan saya salah. Dan hal paling tragis dari cerita ini, kelurganya justru bersyukur atas kepergiannya. Oh may gat! Akhirnya mereka pergi dan meninggalkan semua kenangan tentang Anak leleki sekaligus Kakak mereka. Merekapun tak mau sedikitpun menyentuh mayat Gregor. Hanya pembantunya yang sabar membersihkan kamar gelapnya. Entah pernah membuat salah apa Gregor Samsa, sampai ia harus dikutuk seperti itu.

Malang, 17 juni 2013

3


Notes disamping ini adalah sebuah press release yang ditulis oleh Farid Amriansyah atau @pelorian untuk album Drohaka milik Semakbelukar. Album ini dirilis via netlabel Yes No Wave, pada tahun 2012 yang lalu. Album ini berisi 3 lagu, Be(re)ncana, Gita Cempala, dan Malas Marah. Lagu Be(re)ncana sendiri menurut saya, merupakan bentuk pemahaman eksistensialisme sartre yang kemudian digubah kedalam sebuah musik yang menurut saya, bagus dan apik oleh David Hersya, dan tidak lupa cengkok dan akar melayu yang kuat, terlihat jelas pada lagu ini. �terlahir dan terasingkan tak lantas menjadi duka � karena hidup ini milik kita, kita yang mengendalikannya. �Karena sempurna itu hanya sebuah rencana� begitu ia bilang. Sayang sekali mereka harus bubar disaat musik mereka mulai diterima dan didengarkan secara luas. Tapi yaudah lah ya. Oya, karena album ini berlisensi creative common yang didalamnya memperbolehkan siapa saja untuk meng-copy semua material di dalamnya, asal masih memberikan attribution. Maka inilah salinan press release dari album Drohaka. Simak! 4


SEMAKBELUKAR Hingga Bunga Indah Drohaka Oleh Farid Amriansyah Skena musik alternatif tiap daerah pasti memiliki karakter tersendiri, begitu pula entitas musikal yang ada di dalamnya. Berbicara tentang Palembang, SEMAK BELUKAR adalah sebuah entitas musikal alternatif yang unik nan ajaib dari Bumi Sriwijaya. Lahir di tahun 2009 lalu, tak seperti kebanyakan grup “folk” lokal masa kini yang memilih musik mancanegara sebagai referensi maka dengan berani SEMAKBELUKAR menjadikan musik tradisional Melayu sebagai pondasi kreasi musiknya. Hasil buah ilham dari David Hersya ini musiknya bisa dibilang “tanpa teman” diantara koleganya di skena musik alternatif lokal Palembang. Penuh kesederhanaan tanpa berusaha menjadi avant garde; namun sarat makna dalam syair indah yang sedikit banyak berpegang pada gaya sastra Melayu lama. Membagi waktu sebagai seorang mixing/ mastering engineer yang juga ayah dari seorang anak perempuan, David Hersya menjalankan SEMAKBELUKAR tanpa beban. Medium eksplorasi personal tanpa ambisi, bila pun ada apresiasi mungkin efeknya pada David Hersya adalah tersenyum sumringah dengan kikuk. Namun keindahan dalam kesederhanaannya tak bisa disembunyikan dengan dua mini album Semoga Kita Mati Dalam Iman (2009) dan Mekar Mewangi (2009). Dengan

rumus Melayu kontemporer minimalis dan lirik yang indah, adalah karakter vokal nasal David Hersya -yang mampu meliuk bak seorang Muadzin- kekuatan khas berwarna Melayu. Setelahnya jeda panjang SEMAKBELUKAR pun selesai ketika versi gubahan dari Sayang Selayak sebuah lagu rakyat Lahat, Sumatera Selatan dipublikasikan pada awal 2012. Berlanjut dengan video musik untuk lagu “Be(re) ncana” dan “Malasmarah”. Kedua lagu yang juga dirilis dalam mini album Drohaka dalam versi yang berbeda dengan versi video musiknya. Mini album ketiga persembahan SEMAKBELUKAR yang dirilis pada akhir September 2012 oleh netlabel Yes No Wave Music ("http://www.yesnowave.com") yang bermarkas di Yogyakarta. Drohaka membawa makna sederhana ke batas minimum hingga hanya ada vokal, akordeon –yang dimainkan oleh Ricky Zulman- dan gendang Melayu dalam musiknya. Kesederhanaannya tetap keindahan yang istimewa mengalun syair yang mengajak berpikir. Secara lirik menjadi catatan istimewa adalah “Gita Cempala” yang liriknya semacam pencapaian bahasa yang spesial apalagi bagi yang mengikuti SEMAKBELUKAR hingga menjurus fanatik seperti saya. Akan penafsirannya biarlah menjadi ruang personal bagi yang telah mendengarkan sendiri Drohaka. Nah, sebelum saya terlalu personal akan lebih baik simak asal muasalnya hingga itu Belukaria Orkestar dalam wawancara 5


dengan DAVID HERSYA, otak di belakang aksi alterna-folk melayu dari Palembang, Sumatera Selatan, SEMAKBELUKAR. Langsung saja, siapa itu SEMAKBELUKAR? SEMAKBELUKAR adalah nama untuk sebuah proyek eksperimen musik tradisi yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan di awal tahun 2009. Bisa ceritakan kisah tentang asal muasal ilham yang melahirkan SEMAKBELUKAR hingga terus bergulir sampai sekarang? Awalnya SEMAKBELUKAR lahir sebagai sebuah bentuk pendokumentasian ide dan fikiran yang menjadi sampah karya pribadi. Karena dorongan dari beberapa teman yang "gatal" hatinya, maka SEMAKBELUKAR akhirnya menjadi sampah publik :) Pertanyaan klasik, apa makna nama SEMAKBELUKAR? Keberadaannya dirasa sangat menggangu dan berkesan tiada manfaat. Tetapi sadar atau tidak, tanpa kehadiran semak belukar, niscaya bunga-bunga takkan terlihat indah. Dengan nuansa irama tradisi Melayu yang kental terasa, secara musi SEMAKBELUKAR termasuk folk music, tapi diantara grup folk lokal masa kini yang berkiblat ke Barat, kenapa SEMAKBELUKAR malah memilih musik tradisi melayu Sumatera? Kami hanya tidak ingin membohongi diri sendiri. Dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung. Ada kecemburuan terhadap

keberlangsungan musik tradisi Nusantara lainnya seperti Jawa dan Bali misalnya yang tetap lestari dan tidak pernah sepi dari kreatifitas para pewarisnya. Sangat berbeda dengan musik tradisi Melayu terutama di Sumatera Selatan atau Palembang pada khususnya yang memang tetap lestari tetapi sangat sepi dari kreatifitas para pewarisnya. Perkembangan musik di Nusantara (Indonesia khususnya) yang telah begitu maju oleh gempuran pengaruh dan gaya musik barat ternyata tidak ikut mendorong musik tradisi Melayu untuk ikut berkembang maju bersamasama, sehingga ciptaan baru pada lagu dan musik tradisi Melayu tidak lahir. Padahal kreativitas musisi musik Melayu bisa saja bertolak dari musik tradisi, sebagian atau sepenuhnya, dan menggunakan teknik komposisi musik Barat. Usaha demikian barangkali dapat membuahkan perspektif baru dalam dunia penciptaan. Atas dasar pemikiran itulah kami memilih untuk tetap berada di tempat yang semestinya kami berada. Walau sekarang agak tergeser oleh aksi boyband dan girlband, musik band pop lokal sempat memberi semacam stigma tidak mengenakkan akan terma “Melayu�, bagaimana SEMAKBELUKAR menyikapi fenomena itu? Kami telah banyak mendengar berbagai pernyataan cerdas tetapi cenderung berbau emosi dari para intelektual, baik itu pelaku atau penikmat musik itu sendiri. Kami berharap teman-teman kami yang cerdas dan yang berwawasan luas bisa untuk sedikit bijak meluangkan waktu 6


�Mendayu dan nada minor tidak bisa dijadikan alasan untuk menyebut mereka sebagai sebuah band yang mengusung musik Melayu.� mengkaji secara objektif dan mendalam tentang Melayu dalam tradisi dan budayanya, sehingga bisa memberikan sebuah pernyataan dalam pandangan yang tidak hanya cerdas tetapi juga mencerdaskan. Sehingga tidak perlu lagi ada kekeliruan yang melahirkan stigma menghakimi Melayu sebagai sebuah kehinaan. Dan untuk musik yang diusung oleh band pop fenomenal yang sempat begitu mengusik dunia para musisi cerdas tersebut sangatlah jauh dari tradisi dan budaya Melayu yang sebenarnya. Mendayu dan nada minor tidak bisa dijadikan alasan untuk menyebut mereka sebagai sebuah band yang mengusung musik Melayu. Bagi kami, mereka tetaplah bandpopuler dengan musik pop mereka yang bisa memberikan hiburan pada rakyat dan kami menghargai itu. Musik SEMAKBELUKAR bisa dibilang kontemporer, bagaimana dengan musik tradisi Melayu sekarang? Bagaimana nasibnya? Hanya terabaikan, tidak dilupakan. Yang pasti, musik tradisi Melayu tidak bernasib mujur seperti seni tarinya yang begitu terpelihara. Mungkin, belum berlapang hatinya masyarakat dan para Pemuka Adat Melayu untuk bisa menerima estetika dan nilai artistik dalam karya-karya baru yang terlepas dari nilai-nilai lama atau berbeda dari yang selama ini didengar

atau dilihat juga merupakan penyebab masih terpuruknya musik tradisi Melayu. Seperti eksperimen yang kami lakukan, juga merupakan perwujudan ekspresi baru dan merupakan sumbangan bagi khazanah dan perbendaharaan repertoar musik atau bahkan gerak tari tradisi Melayu Nusantara. Apa ada semacam misi ambisius SEMAKBELUKAR untuk menggenjot ketertarikan akan musik tradisi Melayu? Waduh, ga ada kayaknya. Bermusik ini pun kebih kepada aktuasi cipta rasa personal tanpa berharap berdampak masif. Okay, kembali ke kreasi. Bisa ceritakan akan mini album kalian dan rilisan lainnya? Sampai sekarang, ada dua mini album yang telah dirilis di tahun 2009. Yang pertama adalah "Semoga Kita Mati Dalam Iman" berisikan 5 buah lagu dan yang kedua bertajuk "Mekar Mewangi" yang berisi 6 buah lagu. Kedua album tersebut sebenarnya dirilis masih dengan nama BELUKAR. Karena suatu hal yang klasik dan juga berkembangnya bermacam ide dan fikiran, maka perubahan nama pun dilakukan pada awal tahun 2010 sehingga menjadi seperti sekarang ini yaitu 7


SEMAKBELUKAR. Hal itu ditandai dengan merilis satu lagu yang ada di mini album pertama sebagai singgle yang berjudul DetikMenitJamHariBulanTahun dengan aransemen baru. Setelah itu beberapa single juga sempat dirilis. Dan sekarang pembuatan album terbaru bertajuk Drohaka masih dalam proses pengerjaan dan belum bisa dipastikan kapan tepatnya akan dirilis.

Selayak. Tidak ada alasan khusus sebenarnya. Hanya saja kami merasa begitu senang mendengar lagu ini. Nada dan iramanya yang begitu khas begitu menggoda untuk kami aransemen ulang dengan lebih sederhana. Mungkin saja bisa mengobati kerinduan akan kampung halaman bagi teman-teman dari Sumatera dan Sumatera Selatan khususnya yang sedang jauh dirantau.

Jujur selain musiknya, saya sangat tertarik dengan syair lirik SEMAKBELUKAR yang sedikit banyak kental dengan nilai-nilai sosial dengan nafas relijius yang tersirat halus. Bisa dicerahkan akan ilham tematik dari liriknya? Semua syair dan lirik adalah rangkuman dari hasil pemikiran dan perenungan yang bersifat subyektif dari berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang ditulis sebagai sebuah pembelajaran pribadi, tanpa ada maksud untuk menggurui siapa pun. Kebudayaan Melayu yang memang begitu kental dan syarat akan nilai keagamaan memang menjadi sebuah acuan bagi SEMAKBELUKAR dalam proses pembuatan lirik. Tetapi perlu kami tekankan, bahwa syair dalam lirik yang kami gubah tidak menitikberatkan pada eksistensi agama, melainkan pada esensi nilai dan norma yang terkandung dalam kebudayaan dan tradisi bangsa Melayu yang sangat relijius.

Jarang anak muda sekarang yang melirik musik tradisi sebagai pondasi kreasi musiknya, bagaimana SEMAKBELUKAR berharap bisa mencuri perhatian paramuda? Sayangnya, musik tradisi dipandang hanya sebagai musik purba. Sepertinya paramuda akan tetap menyakralkan kemoderenan, pun juga sebaliknya, Paratua akan tetap menyakralkan kekunoan. Semoga keadaan ini bisa berubah.

SEMAKBELUKAR sempat menggubah ulang lagu tradisi asli Sumatera Selatan, bisa ceritain? Ada alasan khusus kenapa? Sebuah lagu rakyat dari daerah Lahat, Sumatera Selatan berjudul Sayang

Dan bagaimana SEMAKBELUKAR memposisikan diri di tengah komunitas musik alternatif di Palembang dengan keberadaan kalian yang sangat alternatif dari alternatif yang ada? Kami tetap memposisikan diri sebagai sebuah pilihan, sama seperti temanteman pemusik lainnya di Palembang. Yang pasti kami yakini adalah bahwa, kehadiran kami di komunitas musik Palembang khususnya, telah memperjelas kualitas para pemusik lainnya di Palembang dengan karya mereka yang begitu luar biasa. Seperti makna dalam nama SEMAKBELUKAR, tanpa keberadaan semak belukar maka bunga 8


"Tidak seperti yang kalian kira, kami hanyalah duri. Boleh kalian lihat, hindari, pegang atau simpan, boleh juga kalian patahkan, injak dan buang jauh. Sila pilih secara bijak."

takkan terlihat indah. Tanpa kehadiran kami, kualitas karya dari para pemusik lainnya di Palembang tidak akan terbilang hebat :) Apa rencana atau target yang sedang disiapkan SEMAKBELUKAR sekarang? Selain merilis album terbaru, kami masih berusaha untuk mencari atau bahkan membangun sendiri panggung yang benar dan tepat untuk melakukan persembahan karya kami . Oya, apa itu “Belukaria Orkestar�? Biar pun terluka dan berdarah ketika pilihan kami jatuh untuk tetap memegang semak belukar yang berduri, kami tetap bersuka ria. Walau berluka tetaplah bersuka ria :) Berlukaria memainkan Orkes. Belukaria Orkestar :D Kembali ke misi, apa harapan besar SEMAKBELUKAR? Adalah sebuah harapan untuk terus bisa berharap. karena hanya itu yang kita punya ketika kita berada dalam keterpurukan dan diambang kehancuran. (Hehehee...) Pesan kepada mereka yang mendengarkan SEMAKBELUKAR? "Tidak seperti yang kalian kira, kami hanyalah duri. Boleh kalian lihat, hindari, pegang atau simpan, boleh juga kalian patahkan, injak dan buang jauh. Sila pilih secara bijak." Semoga SEMAKBELUKAR selalu diberi keberkahan.. Aamiin! 9


Tulis Daur Baur [sebuah review] Down tempo yang diperpanjang, ditambah suara latar tinggi, permainan kibor dan trompet, dan sesekali tepuk tangan dan kecrekan. Pun tetap menghasilkan bebunyian yang khas meski harus terkantuk kantuk ketika mendengar nya. Di bagian reff, kita akan tetap diseret untuk ikut ber-sing along, meski tidak di semua lagu. Artworknya simple tapi asyik, terkesan dewasa dan tidak seperti kekanak-kanakan yang memakai gambar dan warna warna mencolok di sana sini. Bookletnya juga, bertema black-white, termasuk 2 buah foto dari Personil Pandai Besi. Berisi serentetan nama pendukung masal yang telah mengikuti Crowfunding beberapa bulan yang lalu, ditambah text lirik dan liner notes dari Dimas Ario. Daur Baur yang ini, adalah versi reguler yang di labeli demajors, bukan versi asli dari Crowdfunding. Isinya masih sama, 9 lagu hasil dauran dari album pertama dan kedua Efek Rumah Kaca yang di daur ulang, dan di aransemen sana sini oleh segerombolan personil pandai besi, yang masing masing memiliki background yang berbeda. Album ini memang istimewa. Saya suka Efek Rumah Kaca sedari dulu, tapi ketika mendengar album ini, meski lagu lagu nya familiar ditelinga, tetap saja terasa asing. Dan jujur, cepat sekali merasa bosan dengan lagu lagu nya. Di awali dengan lagu Hujan Jangan Marah, yang jika saja hujan bisa mengerti lagu ini, hujan pun akan berhenti marah. Damai. Track kedua Menjadi Indonesia, yang merupakan .

Dilanjutkan dengan lamban dan seperti tertiup angin semilir, Debu Debu Berterbangan. Kayak bener bener terbang men rasanya. Disusul Desember, Melankolia, Laki laki Pemalu, Jalang. Jujur di lagu Jalang ini, ketika saya tidak melihat tulisan yang tertera pada musik player saya, saya tidak akan tahu kalau ini Jalang. Beda banget!! Kemudian dilanjutkan 10


dengan Di Udara dan lagu pamungkas, Jangan Bakar Buku. Album berdurasi kurang lebih 56 menit ini, boleh lah menjadi referensi kalian pecinta musik non-arus utama. Terlebih jika kalian memang benar benar penggemar Efek Rumah Kaca sedari dulu. Boleh Juga dijadikan album Nostalgia sambil menunggu album ke-3 yang tak kunjung

selesai. Boleh juga dibuat tambah tambah koleksi di rak musik, yang mulai berdebu, milik kalian. Semoga lekas release album ke -3, mas Adrian cepat sembuh, dan amiiin.

*Agustus 2013 11


Antara Geisha Dan Mocca,

loh. Jadi yang bikin saya heran, kenapa ya justru public figure kaya geisha malah mengajarkan sesuatu yang gak bener, dan tidak pada porsinya. Entar kalau ada yang bener bener ngelakuin

Kamu Pilih Yang

kaya gini gimana, entar kalau dia

Mana?

gimana? Entar kalau dia bilang gini didepan pacarnya gimana?

Di BBM atau blackberry messenger, orang

memang

dengan

bawa bawa dalil milik geisha ini

mudah

mengupdate apa saja, foto, personal message, user name dan itulah pokoknya. Jika kalian pengguna Blackberry beneran, bukan android

” Izinkan aku mendekatinya sayang / Meski ku tau ini gila untukmu / Izinkan aku mencintainya sayang / Karena dia juga merebut hatiku / Menikah saja wajar kedua kali / Mengapa tidak pacaran // ”

yang ikut nginstall bbm, maka akan muncul notifikasi update yang muncul

Dia udah ngerebut hati kamu, katanya

secara

pacar kamu yang sebelumnya juga

automatis

ketika

kalian

mendengarkan lagu, lagu apapun itu.

udah ngerebut hati kamu, berarti kamu

Jadi suatu hari, saya liat ada yang

bohong dong. Terus mana yang bener?

update ”... sedang mendengarkan

Hati kamu ada berapa kok bisa

Geisha – Izinkan Aku Mendua” hah?

direbutin banyak orang gitu? Oiya,

Saya kaget, itu bener gak sih lagunya?

mungkin dulu kamu udah pernah patah

Emang berani ngomong kaya gitu di

hati kali ya, jadi nya hatinya remuk

depan pasangannya langsung kalau

tercerai berai gitu, dan akhirnya bisa

pengen main serong? Duh.. terus

direbut sama siapa aja -_-

seperti biasa saya cari liriknya, dan ya gitulah. Sedih deh baca liriknya yang

Pake bawa bawa menikah lagi, yaa

kaya gitu :(

kita kan udah tau kalau cuma anak

Lirik lengkapnya kan bisa dicari sendiri

lelaki Adam aja yang boleh poligami,

ya,

dan mereka nikah dengan tidak

lewat gadget canggih kalian itu

12


sembarangan perempuan juga kan.

dibohongon, diduain, diselingkuhin

Juga pake aturan aturan tertentu, gak

duh..

sembarangan pengen nikah terus main

Kalo masih mau barengan, dan mau

nikahin aja.

sadar lagi mending mikir dua kali deh,

Gila

kali

yaa.

B a n ya k

orang

tapi kalo tetep kekeuh ngejar yang lain

menganggap lagu itu emang buat seru

yaudah, langsung aja deh si mocca

seruan aja sih, tapi ya mbok jangan

bilang:

sembrono milih topik. Duh jadi sediiih. “ just remember this boy! I’m Itu tentang geisha yang sebenarnya

the one who walked away from

pengen mendua, tapi masih mau minta

you! And remember this boy!

izin

I am the one who’ll say good-

dulu

sebelum

melancarkan

serangan keduanya. Nah, selanjutnya

bye..!!”

akan dibalas dengan lagu Mocca, judulnya (I Can’t Believe) You’ve

Ya mendingan ditinggal daripada terus

Cheated On Me yang ada di album

terusan digituin, lagian siapa yang mau

Colours (2007) Haha agak lucu sih, jadi

sama yang kaya begituan. Harga diri

umpamanya kita bayangkan si Geisha

meeen. Bukan masalah apa apa, tapi

ini adalah cowok

kalau belum apa apa aja dia udah gak

yang pengen

selingkuh, udah selingkuh sih, cuman

setia.

Udah

keliatan

gimana

mau minta izin lagi ke Mocca, dengan

kelanjutannya. Udah deh.. tinggalin aja

lagu Izinkan Aku Mendua yang tadi.

udah.

Mocca ini ceweknya. Nah lagu ini adalah balasan nya.

Nah itu dia lagunya Geisha dan Mocca, topiknya sama sih tapi beda

Jadi ketika si Geisha ini udah menguta-

jelas. Yang satu pengen main curang,

rakan maksud dan tujuannya, si Mocca

yang lain marah soalnya pasangannya

langsung bilang dengan teges.

ketauan main curang, haha udahlah.

”i’ve got one big question for

Jadi kamu mending milih Geisha apa

you / did you need to make me

Mocca fren? Kalo aku ya jelas Mocca

blue?”

dong :D kenapa? karena kata Mocca

Bilangnya sih our love is gonna last for-

kita harus sing of good thing, not

ever.. prettt! it will be end soon, baby!

bad! :p

Ya iya lah, mana ada orang yang mau

13


Rek, Ayo Ke LASIDO! Pasar adalah tempat dimana semua orang bertemu, bertatap muka, bersentuhan, tanpa ada batasan status social. Apakah dia kaya, atau menengah, atau miskin, semua orang bisa datang tanpa ada strata sosial yang menghalangi. Berbeda dengan mall yang berisi rentetan toko mewah dengan gemerlap lampu dan dinginnya AC yang tidak pernah mati. Orang malang mungkin sering ke pasar besar, untuk membeli baju, elektronik, bahan

sembako dll. Tapi apakah kalian pernah mengunjungi record store jadul di pasar besar ini? Konon katanya daerah ini dulu adalah sentra toko musik terbesar di malang, banyak sekali toko toko musik di sekitar sini. Internet membuat toko toko ini bangrut dan mati perlahan lahan. Sekarang (setahu saya ) hanya tinggal 3 toko musik di areal pasar gede ini, LASIDO, KAWAN, dan satu lagi lupa namanya. 14


Beberapa waktu yang lalu saya kembali ke Lasido untuk melihat lihat kaset, meskipun mereka tidak hanya menjual kaset. Toko yang berada di Gajah Mada Plaza lantai 1 ini menjual kaset, CD, DVD, Boxet dan masih banyak lagi. Tidak hanya musik saja, namun juga ada film. Kembali bertemu dengan mbak penjaganya yang selalu setia memakai seragam berwarna hijau. Kata si embak, kebanyakan disini menjual rilisan langka dan susah dicari. Memang benar, untuk penggemar musik era era 80 dan 90an mungkin akan banyak mendapatkan incaran disini. Waktu pertamakali saya datang dulu mereka menjual kaset Oasis, masih segel album B-side yang hanya sedikit sekali beredar dipasaran. Namun karena waktu itu saya tidak punya player nya, maka saya lewatkan. Kemarin saya kesana, dan ingin membeli oasis namun ia sudah terlanjur menghilang. Semakin lama, barang barang di toko ini semakin menipis stoknya. Pengunjungnya juga, kebanyakan berusia tua, karena musik musik yang mereka sediakan adalah musik musik di zaman pengunjung tersebut. Sepertinya mereka tidak lagi mendatangkan barang baru dan hanya ingin menghabiskan stok yang tersedia, selanjutnya saya tidak tahu, semoga tidak gulung tikar. Promo kaset Koes Plus 3000/item pun masih mereka buka, sampai kaset tersebut bener benar laku semua.

Selain itu ada pula kaset-kaset jadul milik Iwan Fals, Ebit G. Ade, Tantowi Yahya, dan masih banyak lagi. Juga lagu lagu daerah, kesenian wayang, juga kroncong. Kaset luar negeri hanya tinggal sedikit, namun kemaren saya lihat ada Snow Patrol album Final Straw terpajang disitu. Hanya tinggal 1 keping. Juga Korn, Plecebo, Yellow Card, The Cardigans, R.E.M, Nine Inch Nails, dll yang semuanya hanya tersisa 1 keping saja.

15


Menengok ke deretan DVD, saya agak kaget ketika melihat DVD Joan Baez, How Sweet the Sound terpajang disitu, diatasnya ada DVD Metallica, Some Kind Of Monster , juga ada Paul Simon, The Monkees, dan Beberapa Frank Sinatra! DVD DVD tersebut adalah DVD import, dan sepertinya sudah sulit sekali didapatkan pun harnganya tidak terlalu mahal, menurut saya. Toko ini benar benar layak kalian kunjungi pokoknya. Jadi tunggu apa lagi? Rek, Ayo ke Lasido! Selamatkan Record Store ini sebelum ia benar benar mati! Ayo ayo... datang ya rek. Ditunggu mbak penjagga e hlo :)

LASIDO Gajah Mada Plaza No 2 Jl.H.Agus Salim no tlp 0341-356947

16


FSTVLST adalah sebuah band dari kota Jogja yang merupakan transformasi dari Jenny. Kali ini mereka akan merilis album perdananya yang diberi judul Hits Kitch. Dari situ mereka juga membuka pre-order boxet yang hanya diproduksi 300 biji saja. Menanggapi maraknya seorang yang gemar nyolong karya musisi, maka FSTVLST dan semua management membuat Info Grafik ini. Sebenarnya bukan Cuma buat FSTVLST aja, semua band, semua musisi, semua seniman itu harus dihargai to? Sudah siap? Nah ini dia! Simak!

17


18


19


20


21


22


The site to go...

>> 23


24


‌ 

Seaindie.com

SEAINDIE adalah singkatan dari south east asia indie, yaitu website yang berisi music dan juga musisi muisisi indie pop dari south east asia atau asia tenggara, termasuk Indonesia. Negara Negara yang berkontribusi dalam media ini adalah Philippines, Indonesia, Singapore, Malaysia dan Thailand. Media ini menyediakan banyak sekali free digital music yang dapat diunduh bebas oleh siapa saja dimana saja, dengan tujuan membuat masyarakat dunia aware akan perkembangan music indie yang berada di wilayah asia tenggara ini. Band band Indonesia juga banyak yang dimuat seperti WATCC, Bangkutaman, AFFEN, L’alphalpha, Answer Sheet, Trantum, Sex Sux dan masih buwanyak lagi lah pokoknya. Yaudah gausah cas cis cus lagi, pokoknya liat aja sendiri. 

Jakartabeat.net

Nah media yang pertama kali muncul tahun 2009 ini memang udah ketebak sedari awal saya baca gelagatnya kalau dia bakalan jadi sukses. Jujur saja saya belum membaca media ini pada awal awal kemunculannnya, saya mulai membaca jakartabeat waktu itu pas sma, saya juga agak lupa yaa antara tahun 2011-2012 lah. Konten yang berbeda dengan media media lain seperti music, sastra, humaniora dan lain sebagainya membuat saya betah berlama lama membaca tulisan tulisan di media ini yang ditulis oleh berbagai contributor di berbagai daerah di Indonesia. Media ini selalu memuat tulisan tulisan panjang dengan analisis yang mendalam pada sebuah topic namun itu tidak cepat membuat bosan pembacanya, justru selalu memunculkan rasa penasaran akan, bagaimana nantinya tulisan ini berlanjut. Para contributor juga bisa saling membalas tulisan apabila tulisan sebelumnya dianggap kurang berkenan, ataupun hanya ingin berkomentar saja. Penulis penulis senior yang saya suka adalah Ardi Wilda, Fakhri Zakaria, Taufiq Rahman, juga Harlan Boer, ada juga penuls dari malang, Mas Samack yang sampai sekarang masih aktif menjadi kontributor disitu. Juga ada Raka Ibrahim yang umurnya baru 16 (dua tahun yang lalu) tapi sudah bisa membuat saya terkagum kagum. Ahh.. udahlah, pokoknya media ini adalah media music dan sastra dan humaniora dan buku dan film paling asyik yang pernah saya 25


Provoke-online.com

Provoke ini sebenarnya adalah majalah gratis yang disebarkan di berbagai SMA di daerah jabodetabek, Surabaya, dll. Iya, targetnya adalah para pelajar SMA yang masih muda mudi gitu dehh.. Sayangnya saya tahu media ini setelah saya lulus sma, telat ya tapi yaudah lah yang penting kan masih bisa ketawa haha hihi dengan rubric special yang dimuat di website ini. Provoke ini membahas tentang fashion,musik, art, sport dan lain sebagainya, tapi rubric yang paling kamprettt! Itu rubric special. Kenapa? Karena Cuma di rubric ini kita bisa ketawa ngakak gak berhenti berhenti, topic yang ditulis ini tentang keseharian sih, tapi out of the box banget. Penasaran kaya gimana? Mending langsung cek aja gan! Ssssst..jangan lupa buka tab special ya :)

Ardiwilda.com

Sekali lagi, mas mas yang dulu saya baca tulisannya di Jakbeat ini memang telah mempengaruhi saya. Saya suka tulisan dia, ketika dia memberikan sebuah analogi yang simple di dalam tulisannya, tapi yaaa memang benar. Simple tapi pas. Enak lah dibacanya, terus saya perhatikan dia selalu menaruh frase yang kurang lebih maknanya sama yaitu “ini mengingatkan saya pada” atau “ini membawa saya pada” dan begitulah. Jadi setiap kejdian yang ia tulis sering ia sangkutkan dengan hal hal lain yang menurutnya memiliki kesamaan yang sama, entah itu film, lagu, atau obrolan yang pernah ia alami. Oya, Ardi Wilda atau yang sering dipanggil awe ini sekarang punya projek music bernama Temennya Teteh, bersama Fajar Yulianto ia dendangkan lagu Halal Bi Halal yang kamprett banget itu lagu. Bercerita tentang anak indie dan anak dahsyat yang kalo silaturahmi mungkin aja bisa bikin music dahsyat indie, terus biarpun kamu anak indie atau anak dahsyat yang penting harus tetap halal bi halal *salim* bisa didengar di https://soundcloud.com/temennya-teteh/halal-bi-halal-temannyateteh :))

26


Info Zine & Media Alternatif Kemarin saya liat liat e-book di playstore, dan menemukan e-book dari Chris Atton berjudul Alternative Media, harganya lumayan mahal, mahal sekali malah kalau ukuran saya. Harga aslinya sekitar 400ribuan, lalu di diskon menjadi sekitar 320an, widiih padahal dulu saya dapet e-book ini secara cuma-cuma, kerena meng-email c20 library di Surabaya. Jadi, karena happiness only real when it’s shared, maka saya juga mau ngeshare apa yang sudah di kasih ke saya. Simak!

Alternative Media Chris Atton, 2011 Ebook PDF* Memberi gambaran yang lebih besar mengenai media alternatif, termasuk zine (bab 3), sehubungan dengan perubahan media “Whatever I Want: Media and Youth in Indonesia before and after 1998” Inter-Asia Cultural Studies 7(1) Nuraini Juliastuti, 2006 Artikel PDF* Menelusuri perubahan media dan anak muda sebelum dan sesudah 98, sehubungan dengan pers mahasiswa dan zine. Nuraini Juliastuti adalah Penggiat di KUNCI YK Understanding Community Media Kevin Howley, 2011 Ebook PDF* Tidak sekedar membahas zine, tapi membahas berbagai bentuk media komunitas dan warga “Zines and Zones of Desire: Mass-Mediated Love, National Romance, and Sexual Citizenship in Gay Indonesia”

Journal of Asia Studies 63(2) Tom Boellstorff, 2010 Artikel PDF* Tom mengkategorikan majalah-majalah publikasi LGBTIQ sebagai zine. Topik gender & seksualitas juga sebenarnya sangat sering dibahas dalam zine. * = sila hubungi saya di rahmajijah@gmail.com untuk mendapatkan PDFnya :)

27


semakbelukar

"Tidak seperti yang kalian kira, kami hanyalah duri. Boleh kalian lihat, hindari, pegang atau simpan, boleh juga kalian patahkan, injak dan buang jauh. Sila pilih Buku-Dua secara Agustus bijak. 2014

28


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.