Tangsel cemore

Page 1

Tangsel CeMoRe Tangerang Selatan Cerdas, Modern, Religius

Tangsel CeMoRe Tangerang Selatan Cerdas, Modern, Religius

SANGGAR DHIAN RIANG UTAMA

Jl. Manunggal V No.10 RT.005 RW.01 Perigi Baru Pondok Aren, Tangerang Selatan, Telp.081382318573, 081298939647 Email.sanggardhianriangutama@yahoo.co.id

SANGGAR DHIAN RIANG UTAMA

Jl. Manunggal V No.10 RT.005 RW.01 Perigi Baru Pondok Aren, Tangerang Selatan, Telp.081382318573, 081298939647 Email.sanggardhianriangutama@yahoo.co.id


Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kampung dewek yang paling nyaman, Desa rapi alamnya asri, Kota dagang, Dari Ciputat BSD Alam Sutera sampe Pamulang. Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kaya budaya ayo dipiara, Tionghoa campur Sunda Betawi Ora, Bagen bae nama lo Ahong Mamat Adang ato Cecep, Budaya dewek Cokek Lenong sampe Topeng Blantek. Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Nong Rogayah Teh Neneng ama Mey Hwa, Saya resep ama semua orang Indonesia, Kaya Budaya, Bhineka

Gelar Budaya Hajat Kampung Lengkong dalam rangka Menyambut HUT Kota Tangsel ke 6, dengan tema “3 Budaya Jadi 1”, disambut meriah oleh masyarakatnya dan dihadiri beberapa perwakilan sanggar seni budaya serta perguruan silat Se Jabodetabek, termasuk tamu kehormatan Tubagus Ismet al Abbas, Zurriat Sultan Banten pun hadir dan sekaligus menandatangani prasasti silaturahmi perguruan silat, belum lama ini, di Rumah Budaya Lengkong, Kampung Lengkong RT. 015 RW. 010, Lengkong Wetan, Serpong, Tangsel. Tubagus Ismet al Abbas, Zurriat Sultan Banten dalam kata sambutannya mengatakan bahwa seni budaya adalah jati diri bangsa dan harus terus dilestarikan serta dikembangkan, agar seni budaya masyarakat menjadi kuat. Karena bila lemah dan rapuh, akan mudah sekali seni budaya kita diambil bangsa lain. “Seni budaya kita sangat kaya, seperti rampak beduk, hadrah, ngaji qur’an, silat, ondel-ondel, debus, gambang kromong, cokek,

Tunggal Ika.


barongsai, sebagaimana yang ditampilkan di Rumah Budaya Langkong ini,” jelasnya. “Bahasa Betawi ora adalah bahasa campuran yang harmonis dengan akulturasi budaya Cina, Betawi dan Sunda,” jelas Mpok Yupi (biasa dia dipanggil) yang sejak SD sudah hobi menggeluti dunia seni budaya. Terbukti telah banyak prestasi yang diraih, khususnya dunia sastra lisan maupun tulisan. Diharapkan dengan ada lagu “Tangsel CEMORE” ini dapat menggugah kita semua sebagai warga masyarakat wilayah Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian kita dapat terus memelihara dan menghayati tradisi seni budaya tradisional yang merupakan ciri khas dan Identitas sebuah bangsa. Selain itu, Lagu “Tangsel CEMORE” ini adalah merupakan salah satu lagu yang dipentaskan oleh salah satu peserta perwakilan Lomba Lagu Daerah Tingkat Provinsi Banten Tahun 2014 beberapa waktu lalu.

Baim Gentar Alam, Panitia Gelar Budaya Lengkong mengatakan bahwa kegiatan ini telah berjalan selama 3 tahun dan sekarang tahun yang ke 4. Kali ini temanya sangat khusus “3 Budaya Jadi 1” artinya Budaya Cina, Betawi, Sunda yang sangat kental pada masyarakat Lengkong, Tangsel ini ditampilkan dalam satu event bersama. Hal itu tercermin dalam beberapa penampilan yang telah kami pentaskan. “Selain itu, secara khusus kami mengundang 32 perguruan silat Se Jabodetabek


untuk turut serta menunjukkan kebolehan masing-masing dalam menjalankan jurus silat perguruannya,” imbuhnya. “Dengan lagu daerah kita juga dapat menampilkan ciri khas tradisi dan budaya kepada masyarakat kita sendiri maupun masyarakat luar,” tegas Mpok Yupi. Namun demikian melihat masih minimnya perhatian terhadap lagu daerah di tengah masyarakat yang menyebabkan kurangnya lagu-lagu daerah yang bisa di kenal oleh masyarakat itu sendiri. Dan bahkan di wilayah pendidikan dari mulai TK,SD,SMP,SMA juga perguruan tinggi. Dalam hal ini pemerintah masih terkesan belum berupaya untuk menghimpun dan menginventarisir lagu daerah. “Padahal lagu daerah juga cukup strategis dalam memperkokoh persatuan dan kebersamaan,” tandasnya.

Pertunjukan Topeng Blantek dengan seni budaya Betawi lainnya berbeda. Terutama perbedaannya dilihat dari setting panggungnya dan musik pengiringnya. Topeng Blantek Topeng Blantek mempunyai ciri khas tersendiri dalam pertunjukannya, seperti keberadaan sundung dan obor yang digunakan sebagai pembatas serta pengatur situasi dalam lakon Topeng Blantek. Selain itu juga musik pengiring pertunjukan Topeng Blantek menggunakan rebana hadroh (rebana lainnya) dan berbeda dengan Lenong serta Topeng Betawi yang menggunakan Gambang Kromong serta Gamelan Topeng sebagai musik pengiring lakonnya. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama Surat Kabar (SK) Tangsel Pos dengan Surat Kabar (SK) Satelit News beserta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten dengan nama kegiatan Gebyar Cinta Budaya


percaya diri dan pemahaman akan dirinya sendiri. “Melalui pendidikan seni kesempatan si anak untuk belajar dan terlibat langsung dalam seni,” ungkapnya.

Banten dalam rangka HUT Kota Banten ke 14 yang diisi dengan pagelaran seni budaya Banten, seperti Debus, Barongsai, Ubrug, dan 17 (tujuh belas) seni budaya tradisional lainnya. “Karena pekerjaan utama seorang anak adalah bermain, maka memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar dengan konsep yang sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya,” kata HM Supriadi, SE Lurah Lengkong Wetan di sela kegiatan pelatihan seni bagi anak belum lama ini di Kampung Seni Lengkong Wetan. Tidak hanya memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan seni lanjutnya, tapi juga manfaat di bidang bahasa, keterampilan, kesiapan prasekolah, apresiasi musik,

Pertunjukan Seni ” Topeng Blantek” dengan judul ” Perkawinan” Durasi 1 jam, pemain, pemusik, sutradara dan crew total 25 orang. Dalam rangka Pekan Budaya Provinsi Banten 2014 Minggu,12 Oktober 2014, di Pendopo lama, Balai Budaya Serang Banten. Perkawinan. Sutradara : Sabrawi Samiun, pemuda Betawi dari keluarga sederhana jatuh cinta pada seorang gadis kaya keturunan Tiongkok, Engtai. Perbedaan budaya, agama maupun tingkat sosial telah menimbulkan konflik di dalam hubungan kedua insan yang saling mencintai itu, begitu pula konflik pun terjadi di dalam dua keluarga masing2 yang berbeda. Tetapi karena kebesaran cinta mereka akhirnya mereka bisa mengalahkan konflik yang ada dengan kedamaian dan kebahagian yang di akhiri dengan Perkawinan.


Selamat menyaksikan! Salam budaya, Dhian Widyawati, Sanggar Dhian Riang Utama (DRU), 08211 0649897

Menurut HM Supriadi, SE Lurah Lengkong Wetan tujuan dari pelatihan seni bagi anak ini adalah untuk merangsang syaraf motorik anak untuk berkreasi. Selain itu juga dapat membentuk pola pikir kreatif serta memberikan keterampilan seni yang sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari si anak tersebut. “Ragam seni tersebut masing-masing mengajarkan ketrampilan yang berbeda sesuai bakat anak,” tandasnya. Begitu pentingnya pengenalan seni sejak dini kepada anak-anak, karena masa anak-anak adalah masa dimana perkembangan otak berjalan sangat efektif. Dimasa ini pula bakat serta potensi anak muncul dan sangat potensial untuk disalurkan ke hal-hal yang positif.

“Sehingga nantinya tidak menganggu perkembangan si anak itu sendiri. Pendidikan seni bisa beragam bentuknya, seperti seni tari, seni musik, seni sastra, seni teater, dan seni rupa,” imbuhnya. Festival Lagu daerah Banten diharapkan mampu membangkitkan kembali minat masyarakat, khususnya generasi muda untuk lebih mencintai dan sekaligus mengembangkan seni budaya daerah. Selain itu juga diharapkan kegiatan ini dapat memotivasi agar mampu berkreasi menciptakan seni budaya banten, sehingga dapat dinikmati oleh segenap masyarakat serta wisatawan. “Sesuai dengan visi Disbudpar Banten Mewujudkan kebudayaan dan pariwisata Banten yang berdaya dan berkelanjutan” ungkap Drs. HM Agus Setiawan AW, Msi Sekretaris Disbudpar Banten disela Kegiatan Festival Lagu Daerah Tingkat Provinsi Banten Tahun 2014 belum lama ini di Balai Budaya Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Banten. Turut hadir Dra. Hj. Ratu Yati Priati Kabid SDM Disbudpar Banten,


Provinsi Banten. Sanggar Dhian Riang Utama (DRU) peserta perwakilan Disbudpar Tangerang Selatan mempersembahkan seni budaya “Besambut Pantun” yang diselingi dengan atraksi silat Betawi “Beksi” dengan iringan musik rebana hadrah.

Unsur Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten, Peserta Perwakilan Sanggar Seni Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten, Seniman dan Budayawan Se Provinsi Banten, Didin Supriadi, S.Sen, M.Pd, Kartika Mutiara Sari, M.Pd, Wawan Kuswanto, S.Pd sebagai Dewan Juri. Tidak main-main Pemprov Banten melalui Disbudpar Prov Banten untuk membina, mengembangkan, melestarikan, dan memanfaatkan seni budaya lokal sebagai alat perekat bangsa. Terbukti dalam rangka HUT Prov Banten ke XIV, Pemprov Banten melalui Disbudpar Prov Banten menyelenggarakan Pawai Budaya pada Kamis, 9 Oktober 2014 yang dipusatkan di Balai Budaya Banten dengan peserta tidak kurang dari 8 (delapan) Kabupaten/Kota Se

Melalui eksplorasi seni tari, musik , dan lagu pada festival lagu daerah Tingkat Provinsi Banten Tahun 2014 ini. “Perlu kami informasikan bahwa peserta terbaik dari festival ini akan mewakili Provinsi Banten pada Kegiatan Parade Lagu Daerah Nusantara yang akan dilaksanakan, Insya Allah pada tanggal 6-7 Desember 2014 di TMII,” jelasnya. Di kesempatan yang sama Dra. Hj. Ratu Yati Priati Kabid SDM Disbudpar Banten menegaskan bahwa Provinsi Banten kini sedang giatgiatnya membangun, diantaranya adalah pembangunan dibidang kebudayaan dan pariwisata. "Bagaimana kita menuju rencana pembangunan tersebut adalah selanjutnya kita ingin menggali potensi-potensi apa saja yang ada di Banten. “Salah satunya adalah melalui seni budaya,” tandasnya. Menurutnya melalui Disbudpar


Banten ini, kami telah mengadakan berbagai macam kegiatan festival seni budaya berbasis ekonomi kreatif. Didalam ekonomi kreatif itu adalah bagaimana kita mengembangkan seni budaya lokal untuk semakin bagus dan berkembang. Menurut Dhian Widyawati bahwa seni budaya Betawi yang sejak dulu hingga kini juga ikut mempengaruhi budaya masyarakat daerah Tangerang Selatan, ditampilkan dengan dengan berbagai atraksi jurus-jurus pamungkas silat Betawi “Beksi”. “Selain itu juga disisipkan dengan adanya adegan “Sambut Pantun” yang berisi “Syair Pantun

Besambut” imbuhnya. Hadir dalam acara ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Banten Rano Karno, dan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Asmudji HW, serta para pejabat instansi Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten. Deng en dengan sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kampung dewek yang paling nyaman, Desa rapi alamnya asri, Kota dagang, Dari Ciputat BSD Alam Sutera sampe Pamulang. Deng en dengan sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kaya budaya ayo dipiara, Tionghoa campur Sunda Betawi Ora, Bagen bae nama lo Ahong Mamat Adang ato Cecep, Budaya


kegiatan Festival Lagu Daerah Tingkat Provinsi Banten Tahun 2014 yang diikuti oleh peserta perwakilan Sanggar di Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten. Menurutnya lagu tersebut kini dibuat aransemen baru agar lagu-lagu tua sebagai salah satu akar budaya lokal Kota Tangerang Selatan tetap terpelihara.

dewek Cokek Lenong sampe Topeng Blantek. Deng en dengan sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Nong Rogayah Teh Neneng ama Mey Hwa, Saya resep ama semua orang Indonesia, Kaya Budaya, Bhineka Tunggal Ika. “Tangsel CEMORE” berkisah dan terinspirasi dari lagu bermain anak-anak Betawi sekitar tahun 1970-an “Deng en dengan” dan lagu anak-anak Sunda dari masa ke masa “Cang ucang angge” (karya anonim),” ungkap Dhian Widyawati pimpinan Sanggar Dhian Riang Utama disela

Pemerintah terkesan belum berupaya untuk menghimpun dan menginventarisir lagu daerah, padahal lagu daerah juga cukup strategis dalam memperkokoh persatuan dan kebersamaan. Dengan lagu daerah kita juga dapat menampilkan ciri khas tradisi dan budaya kepada masyarakat kita sendiri maupun masyarakat luar. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, pada tahun 2014 ini Pemprov Banten melalui Disbudpar Banten menyelenggarakan Festival Lagu Daerah Tingkat Provinsi di Balai Budaya Provinsi Banten Tanggal 25 September 2014 yang diikuti oleh 12 peserta perwakilan Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten. Salah satu peserta perwakilan Lomba Lagu


Daerah Tingkat Provinsi Banten Tahun 2014 ini adalah Sanggar Dhian Riang Utama mewakili Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan membawakan lagu daerah yang berjudul “Tangsel CEMORE�.

Kesiapan Kota Tangerang Selatan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015 Dalam rangka peningkatan koordinasi dan fasilitasi dukungan terhadap pengembangan iklim investasi, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan menyelenggarakan kegiatan Seminar Ekonomi Kreatif Handal dan Berdaya Saing, pada Kamis tanggal 17 Juli 2014 bertempat di Great Western Resort Serpong Jl. MH. Thamrin km 27 Kebon Nanas Cikokol Tangerang Banten dengan tema ``Kesiapan Kota Tangerang Selatan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015``. Kegiatan ini di hadiri oleh peserta yang terdiri dari para anggota Koperasi UKM BSD Juntion, Sanggar, Mahasiswa, dan Pengusaha Kecil dan

Menengah dengan narasumber Kementerian Perdagangan RI dan beberapa Pengamat Ekonomi. Ekonomi kreatif adalah ekonomi baru dengan penciptaan nilai ekonomi yang tinggi karena berbasis. Ide dan kreatifitas yang timbul atau berkembang. Pengelompokan industri kreatif berdasarkan subtansi dominan dan intensitas sumber daya : Media (Film Video Fotografi, TV dan Radio, Musik, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan Percetakan). Seni dan Budaya (Arsitektur, Desain, Pasar Barang Seni, Kuliner, Fesyen, Kerajinan). Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Teknologi Informasi, Permainan Interaktif, Penelitian dan Pengembangan). Ruang lingkup sektor industri kreatif : Seni Rupa (Seni Grafis, Fotografi, Seni Lukis, Seni Patung, Kriya, Seni Keramik, Seni Instalasi). Seni Pertunjukan (Musik, Teater, Sastra, Tari). Arsitektur (Lanskap, Interior, Kota). Media Konten (Periklanan, Audio Video, Tulisan Fiksi/Non Fiksi, Animasi Komik, Web dan Mobile, Permainan Interaktif). Perfilman (Film Layar Lebar, Film TV, Video, Film Animasi, Film Iklan). Desain (Industri, Komunikasi Visual, Produk, Kemasan, Grafis), Fesyen


(Busana, Alas Kaki, Aksesoris). Industri Musik. Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.