Sontoh Laut
PERSONA ECO-TOURISM KTR5092
M A S A L A H
Kawasan kurang representatif
akses dan sirkulasi kurang tertata
fasilitas wisatawan kurang memadai
keterbatasan lahan untuk fasilitas
rancangan konsep desain ecotourism
promenade sebagai kesatuan dan integrasi
experience unik dan berbeda, UMKM layak
desain kampung nelayan vertikal
Hasil laut dan produksi wedang rempah
360 panorama dan sunrise - sunset
Gelombang air yang tenang dan stabil
Ekosistem hutan mangrove yang terjaga
retail umkm dan shared kitchen
desain fasad bernafas (semi terbuka)
penggunaan struktur floating
konsep desain jembatan kamuflase
P O T E N S I
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
MAIN CONCEPT
MACRO CONCEPT
MICRO CONCEPT
Variation of Activity with Integrated Facilities
Adaptable and Breathable
Memberikan cerita dalam sebuah perjalanan wisata tepi laut yang terintegrasi dalam memaksimalkan sumber daya alam dan kontribusi masyarakat lokal, tanpa meninggalkan identitas lokal Kota Surabaya.
Untuk memberikan kesatuan dalam perancangan, setiap bangunan memiliki desain yang responsif terhadap iklim Surabaya Utara yang panas. Meminimalisir dinding yang masif dan memberi ruang terbuka hijau yang cukup agar dapat memberi kenyamanan bagi wisatawan.
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
FIRST ZONE PLAZA AND DROP-OFF Perancangan diproyeksikan akan menjadi kawasan transit oriented development yang difasilitasi oleh kendaraan umum seperti Suroboyo Bus, sehingga membutuhkan fasilitas seperti shelter bus (grab/gojek pick-up point), dan juga pelengkapnya (toilet, youth public space, dan benches)
Paving: Concrete pavers with shell, cobble stones Landscaping: Magnolias tree, Buxus in planters, Hornbeams (Carpinus Betulus), Evergreen tree (Terminalia Mantaly) Street Furniture: Artwork, Signage, Guiding Block, Water feature, Planter, Bike stand and wheels, Trash can, Information Box, Street lamp, Benches, Bollards.
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
SECOND ZONE PROMENADE PERMASALAHAN EKSISTING HUNIAN WARGA SONTOH LAUT 1. 2. 3.
Permasalahan regulasi. Kelayakan kehidupan hunian pinggir sungai, privasi zona residensial dan publik. Penurunan produktivitas UMKM warga sekitar.
SOLUSI PROMENADE & KAMPUNG NELAYAN 1.
2.
DAMPAK TERHADAP PEDESTRIAN WAYS 3. 1.
Public life kurang hidup hanya dengan lebar 3 meter sebagai pedestrian ways.
Pembangunan kampung nelayan merupakan bentuk investasi untuk memberikan kelayakan hunian dan meningkatkan produktivitas dalam pengembangan kawasan wisata. Hasil integrasi dengan promenade membuat adanya magnet berupa fasilitas yang dapat digunakan bersama seperti musholla, shared kitchen, library, playground dan lain sebagainya. Memberi kehidupan pada kampung nelayan dan promenade yang memunculkan public life antara warga lokal dan wisatawan.
Variation of Activity Promenade: 1. Sightseeing 2. Wisata perahu 3. Public eating 4. Festival area 5. Jogging track Promenade
Variation of Activity Kampung Nelayan: 1. Rumah produksi dari hasil tangkapan mentah 2. Dapur terbuka pengolahan Wedang Rempah 3. Lapangan olahraga 4. Taman Bermain 5. Perpustakaan 6. Ruang berkumpul
Kampung Nelayan
Zona residential dan public memiliki perbedaan ketinggian level -2.7 m untuk privasi dan UMKM.
Desain dinamis merepresentasikan gelombang air laut, perbedaan level ketinggian dimanfaatkan sebagai area duduk
Promenade juga memfasilitasi wisata perahu tenang dengan view laut dan kampung warna warni.
Connecting bridge sebagai penyatu promenade dan area parkir, didesain lengkap dengan street furniture.
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
Third Zone Quayside (Main Building) Dermaga dirancang sebagai tempat naik-turunnya wisatawan dari dan menuju lokasi selanjutnya. Wisatawan dapat pergi ke lokasi tersebut dengan perahu nelayan setempat.
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
PERMASALAHAN EKSISTING DERMAGA 1. 2. 3.
Keterbatasan lahan dan ruang terbuka hijau. Iklim kawasan yang cenderung panas. Bangunan monoton dan kurang ikonik untuk kawasan wisata.
SOLUSI QUAYSIDE (MAIN BUILDING) 1. 2.
3.
4.
Permainan ketinggian lantai bangunan (split level) untuk mengoptimalkan kebutuhan fungsi dan ruang. Meminimalisir penggunaan dinding masif untuk meningkatkan kenyamanan termal bangunan. Kisi-kisi kayu akan berperan sebagai sekat sekaligus shading. Sehingga sirkulasi udara dalam dan sekitar bangunan akan terjaga. Memberi ruang terbuka hijau yang cukup di dalam site. Selain sebagai area resapan, ruang terbuka hijau membantu menurunkan suhu di sekitar bangunan. Bangunan dibuat serong ke arah timur laut (laut lepas) sebagai optimalisasi view, sekaligus membuat fasad bangunan terlihat lebih atraktif.
7
5
5
6 4
8
3 4 9 5
2
5
1
Layout Plan Legend: 1. Entrance 2. Ticket box 3. Sitting area
4. Courtyard 7. Loading dock 5. Ruang terbuka hijau 8. Boat docking 6. Cafetaria 9. Exit
1
2
6
3
9 8
8
4
5 7 1 5
Basement
Ground Floor 1. Courtyard 2. Ruang karyawan 3. Storage
Legend: 4. Kamar mandi difabel 5. Kamar mandi umum 6. Ticket box
First Floor 7. Sitting area 8. Cafetaria 9. Menara pandang
Side View
Section A-A’
Front View
Section B-B’
Sitting Area
Wisatawan dapat menunggu kapal sambil bersantai dan menikmati view laut lepas.
Tiap lantai dihubungkan dengan ramp untuk memudahkan wisatawan difabel dan lanjut usia
Cafetaria
Di lantai atas, terdapat cafetaria dan menara pandang agar wisatawan dapat menyantap makanan dan istirahat sambil menikmati view laut lepas
Ramp
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
FOURTH ZONE Waterbike Quayside & Fishing Area Waterbike berupa wahana permainan yang dirancang sebagai permainan untuk mengelilingi lintasan berupa pulau buatan mangrove kecil. Fishing area adalah area memancing dan pembudidayaan ikan air payau..
2
1 2 5
Section A-A’
3
1 1 4 1
Front View
Layout Plan Legend: 1. Fishing Area 2. Tambak Ikan 3. Waterbike Quayside 4. Jalur Pelayaran Waterbike 5. Drop Off Perahu
1
Penerapan breathing wall selain mengatasi masalah penghawaan juga untuk meluaskan pandangan pada hamparan laut luas dan aktivitas pengguna, sehingga bisa menjangkau segala sisi dengan mudah
Secara keseluruhan, bentuk bangunan mengadaptasi bentuk tapak.
Fishing Area
Aktivitas memancing dengan alat ditunjang dengan keberadaan gazebo sebagai naungan dan tempat peristirahatan sembari menunggu hasil pancingan.
Aktivitas memancing dibagi menjadi 2 area, memancing pada laut lepas dan memancing pada tambak.
Keberadaan tambak untuk mendukung pembudidayaan komoditas ikan air payau. Terdapat dua jenis bentuk tambak yang dapat diisi dengan bibit-bibit ikan. Ketika siap panen, ikan tersebut dapat dijual pada tengkulak atau wisatawan yang datang.
Lintasan Waterbike, dibuat pada sisi kiri zona agar menertibkan pengguna dan tetap dalam jangkauan pengawas dalam menggunakan fasilitas tersebut.
Waterbike Quayside
Dilengkapi dengan atap sebagai naungan bagi antrian pengunjung. Atap juga berfungsi untuk menjaga waterbike dari panas matahari langsung dan meminimalisir maintenance.
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
FIFTH ZONE Sunrise - Sunset View Area
Floating house menjadi salah satu fasilitas andalan untuk melihat sunset ataupun sunrise dengan tenang di tengah lautan.
Konsep Rise and Fall, bentuk dari massa ini diadaptasi dari dua aktivitas matahari yaitu sunrise dan sunset.
Konsep Adaptable and breathable, 1. 2.
Breathing Wall Shading Deck (Viewing Deck)
Viewing Deck
Private Board
Disini wisatawan bisa menikmati pemandangan dengan 2 cara, yaitu dengan melihatnya dari viewing deck atau dari moveable private board.
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
SIXTH ZONE Rest Area Mangrove Area ini menggunakan konsep split level untuk mengoptimalkan kebutuhan fungsi dan ruang. Sehingga, bangunan tidak membutuhkan okupasi lahan yang besar dan meminimalisis intervensi pada ekosistem di sekitar hutan mangrove
1
1
8
7 6
5
5
4
5
4
2
2
1
1
3
Ground Floor
1. Deck 2. Floating bridge 3. Menara Pandang
3
First Floor
Legend: 4. Mini Bar Cafe 5. Area makan 6. Mushola
7. Kamar mandi 8. Janitor
Front View
Section A-A’
Side View
Section B-B’
1
Rest area mangrove merupakan bangunan utama yang difokuskan pada experience melihat sekumpulan burung dari jauh sambil menikmati hidangan makanan yang disajikan.
2
Gardu pandang didesain melintang antara selatan dan utara, Sisi selatan gardu pandang difokuskan ke arah hutan mangrove yang dijadikan tempat bertengger sekumpulan burung di pagi hari.
Pasang
1
2
Surut
Deck, jembatan, gardu pandang menerapkan sruktur floating yang diikatkan pada rest area sebagai bangunan utama.
SIXTH ZONE CAMOUFLAGE SHELTER
SONTOH LAUT: PERSONA ECOTOURISM
Shelter ini didesain untuk menyembunyikan keberadaan penggunanya. Wisatawan, bahkan peneliti dan fotografer dapat beraktivitas, tanpa mengganggu ekosistem di hutan mangrove.
Terima Kasih