ANNAPURNA NEPAL
LOEI THAILAND
BUDAPEST HUNGARIA
YOUR DESTINATION IS TREASURE
TERNATE INDONESIA
ALBERTA KANADA
JULI 2016
1001 Jejak Setapak VOLUME -72IDR 45.000 P. Jawa IDR 48.000 Luar P. Jawa
Lenovo Goes to Bali BALI, OBAT KEPENATAN
Upacara Pelebon
Den Haag
BERIRINGAN MENGANTAR KE SURGA TONG TONG FAIR 2016 Januari 2016 |
7
8
| Januari 2016
Layanan Dompetku Pengiriman Uang Terkoneksi dengan Jaringan Global Skrill
B
agi Anda yang memiliki sanak saudara di luar negeri atau memiliki bisnis dengan orang di luar negeri tidak usah lagi khawatir jika ingin melakukan pengiriman uang ke Indonesia, karena sekarang Indosat Ooredoo Dompetku Pengiriman Uang menyediakan layanan pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia melalui Skrill. Kirim uang dari luar negeri ke Indonesia via Skrill gratis tanpa biaya kirim ke layanan Dompetku Pengiriman uang. Skrill adalah bagian dari Paysafe Group, dan merupakan penerbit eMoney resmi pertama di Eropa, dengan sekitar 40 juta nasabah, 180,000 merchants, dan telah memproses transaksi senilai hampir 16 Milyar Euro per tahun, dan kini sudah beroperasi di lebih dari 200 negara yang melayani lebih dari
40 mata uang, di antaranya : Jerman, Perancis, Swedia, Inggris, Rusia, Australia, Singapura, Amerika, New Zealand, Slovenia, Dan lain-lain. Layanan Dompetku Pengiriman Uang - Skrill ini bisa digunakan untuk kirim uang dari seluruh dunia secara online ke Indonesia, dan dapat diakses selama 24 jam. Pengirim di luar negeri cukup membuka rekening Skrill dan mengisi saldo Skrill menggunakan kartu kredit atau bank transfer, dan kemudian uang dikirim atau ditujukan ke nomor HP Indosat Ooredoo Penerima, dana akan diterima dalam akun Indosat Ooredoo Dompetku Penerima, hanya dalam waktu hitungan detik saja (real time). Berita baik lainnya, layanan Dompetku Pengiriman Uang kini sedang menawarkan promosi menarik untuk si
ISAT-DPU-PrintAd-TravelExpose-214x138mm-ENG copy.pdf 1 6/20/2016 12:28:03 PM
pengirim uang, yaitu, gratis biaya kirim ke akun atau nomor Dompetku, tanpa ada batas minimum transaksi. Biasanya biaya kirim adalah 1% dari nilai kiriman, max. Euro 10, dan dibatasi oleh minimum amount USD 80. Periode ini berlangsung dari tanggal 21 Maret s/d 31 July 2016. Silahkan klik https://www.skrill.com/en/ send-money-to-indonesia/ atau http:// dompetku.com/send4free/ Selain layanan pengiriman uang internasional, Dompetku Pengiriman Uang juga tersedia di jaringan Alfamart, Gerai Indosat Ooredoo, layanan *789# atau dari layanan aplikasi Dompetku Anda untuk pengiriman uang dalam negeri. Layanan ini memungkinkan nasabah mengirim dan menerima uang tunai di seluruh Indonesia, dana langsung sampai dalam hitungan detik.
Our other products:
Juli 2016 | 1 www.indosatooredoo.com/dompetku
Segenap Pimpinan dan Karyawan Mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir & Batin
www.travelxpose.com
T
EN
M
SE
RT I
AD VE
THIS ISSUE
CONTRIBUTOR Managing Director Yoni Soelistiyono (yoni@travelxpose.com) Managing Editor Indran BS (indranbs@travelxpose.com) Photographer & Reporter Hardiman Widja Seno (hardiman@travelxpose.com) Graphic Designer Astri Wahyuni (astri@travelxpose.com)
Rudi Suardi
Dina Mardiana
Putri Sophia K.
Utami Isharyani
Pungky Utami
Sukarno Salim
Abdul Aziz
Ieta Restiana D.
Explore - Nepal hlm. 22-31
Explore - Tulungagung hlm. 66-73
Marketing Director Elvira Zahrina (elvira@travelxpose.com) Senior Account Executive Budi Hendrawan (hendra@travelxpose.com) Bebrina Ajeng M.P. (ajengbebrina@gmail.com) Circulation & Promotion Manager Firman (firman@travelxpose.com)
Explore - Budapest hlm. 32-41
Culture - Pelebon hlm. 78-81
Editorial Secretary Ayu Chusnul Chotimah
PUBLISHER
Explore - Loei, Thailand hlm. 50-57
Traveler Notes - Sulawesi hlm. 90-93
PT ROCKIT MEDIA INDONESIA Harry B. Joko Office
The Royal Palace Building B36, Jln. Prof. DR. Supomo No.178 A, Tebet – Jakarta 12870 Phone : +62 21 835 6822 / +62 897 1150 109 Fax : +62 21 837 84052 Email : redaksi@travelxpose.com Website : www.travelxpose.com
Explore -Ternate hlm. 58-65
Printing
Festival - Tong Tong Fair hlm. 96-101
Kholam
TRAVELXPOSE are published monthly by PT. Rockit Media Indonesia. Opinion expressed in this magazine are those of the writers and the publisher does not accept any responsibility for any errors, commisions or complaints arising there from.
TravelXpose
www.travelxpose.com
@travelxposemagz
No part of this publication can be reproduced in whole or in part, in print or electronically without prior permission of the p  ublisher. All trademarks, logos, brands and designs are copyright and fully reserved by PT. Rockit Media Indonesia.
travelxposemagz
Travelxpose Magz
Travelxpose Magazine
T
EN
M
SE
RT I
AD VE
EDISI 72 | CONTENT BIG MOMENT 8 8 9 9
Gunung Merbabu, Indonesia Reykjavik, Islandia Kyoto, Jepang Paris, Perancis
IDEAS STUFF
10 Nikon 1 J5, Coolpad Max Lite,
Frends Taylor Headphone Lenovo VIBE K5 PLUS 110 11 12 13 14 15
IDEAS PLACE
ibis Styles Solo Bali Dynasty ibis Styles Singapore Holiday inn Resort Bali Benoa Arion Swiss-Belhotel Bandung
IDESAS TRIP
Lenovo - Bali, Obat Kepenatan
32
42
EXPLORE Budapest
22 16
EXPLORE
Nepal
EXPLORE Tohoku, Jepang
50
EXPLORE LOEI
PROFIL
94 Aji Bram
FESTIVAL
96 Tong Tong Fair 2016 102 ShiverinG Ground Music
EXPOSE NEWS 103 Grand Serpong Hotel
Certified Hotel Partner by Traveloka, Best Western Premier The Hive Cooking Class 3 Chef, and many more.
58
EXPLORE Ternate
66
CULTURE Pelebon
EXPLORE Tulungagung
78
NEXT TRIP
105 Barrow USA, Danau Inle
Myanmar, Pantai Gigi Hiu Lampung 106
REVIEW ADVETORIAL
Book, CD, DVD, Movie
END OF THE ROAD
112 Be Soft
SPECIAL - PESONA INDONESIA
74 Pulau Morotai www.travelxpose.com
82
EXPOSE SHOOT Alberta
90
TRAVELER NOTES Sulawesi
www.travelxpose.com
B IG MO MENT
Gunung Merbabu, Indonesia Omenk Veo Entrepreneur
“
Reykjavík, Islandia Brian Karno Jan Interior Designer
“ 8
Berjarak lebih dari 12,000 kilometer dari Indonesia, Islandia diapit oleh 2 benua, yakni benua Eropa dan Amerika. Reykjavík adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Islandia dan merupakan persinggahan terpopuler bagi para pelancong yang ingin mengeksplorasi keindahan alam negeri beriklim tundra ini.
| Juli 2016
Ada banyak gunung di Jawa Tengah, tapi gunung Merbabu yang paling indah. Banyak edelweis yang tumbuh di sabananya. Jika sedang cerah, dari atas kita bisa melihat semua gunung yang ada di Jawa Tengah.
Ayu Laras Travel Blogger
Kyoto, Japan
“
Di Jepang memang ada ribuan kuil bersejarah dan unik, namun Kuil Otagi Nenbusutji di Arashiyama – Kyoto akan selalu membekas di hati saya karena keunikannya. Bagaimana tidak? Di kuil ini terdapat ratusan patung rakan (pengikut Buddha dengan mimik wajah yang berbeda-beda. Ada yang terlihat jenaka, terlihat sedih dan banyak juga dengan mimik wajah bahagia. Kuil ini menjadi salah satu kuil favorit yang pernah saya kunjungi. Karena baru kali itu saya betah sekali berlama-lama memperhatikan detail keunikannya.
Paris, Perancis Donny Prasetyo Pianist
“
Paris tak pernah kehilangan pesonanya di mata saya. Entah mengapa saya selalu tertarik terhadap icon kotanya seperti Arc De Triompe Etollie, Place de la Concorde, Les Invalides dan masih banyak lagi. Yang pasti liburan di kota romantis ini selalu membawa gairah.
Juli 2016 |
9
IDE AS STUF F Nikon 1 J5 Kamera mirrorless benar-benar naik daun. Banyaknya minat pada kamera ringkas berkemampuan professional ini membuat beberapa produsen gencar menggelontorkan produknya. Seperti Nikon yang belum lama ini memperkenalkan Nikon 1 J5. Produk terbarunya ini punya sejumlah fitur canggih. Sensor berukuran 1 inci dan crop factor 2.7 kali dan resolusi 18.4 megapiksel. Lalu, di dalamnya disematkan image processor Expeed 5A, hampir setara dengan sensor pada Nikon D5 (DSLR). Sehingga kamera ini dapat menghasilkan gambar 60 frame/dt (fps) dan hadir dengan format video 4K. Format ini mampu merekam video dengan kecepatan tinggi dan kualitas standar professional. Untuk display, kamera ini dilengkapi layar 3 inci yang bisa diputar ke atas hingga 180 derajat untuk pengambilan foto selfie dan bisa diputar ke bawah hingga 90 derajat yang memungkinkan pengguna mengambil foto dari berbagai angle. Bentuknya yang mungil dan desainnya kece, Nikon menargetkan pasar untuk kawula muda yang senang fotografi. (Ard)
Coolpad Max Lite Smartphone ini memiliki desain simetris dan terbuat dari aluminium. Coolpad Max Lite juga dibekali Dual Space dan teknologi fingerprint. Fitur Dual Space yang menjadi andalan produk ini, diklaim sebagai inovasi pertama di dunia yang memungkinkan pengguna memisahkan kehidupan personal dengan profesional. Fitur tersebut, mampu memberikan dua ruang/penyimpanan berbeda yang dapat digunakan sebagai ruang pribadi dan umum. Dengan begitu, ada dua akun berbeda di masing-masing ruang penyimpanan. Sehingga, pengguna tak perlu lagi memiliki dua smartphone untuk menggunakan dua akun Facebook, Whatsapp, BBM, ataupun LINE. Coolpad Max Lite mengusung layar lebar 5,5 inci dengan resolusi HD dan teknologi panel layar IPS LCD. Selain itu, juga didukung 2 kamera beresolusi 13 MP & 5 MP untuk memanjakan para penggila fotografi. Dan RAM 3 GB untuk aktivitas multitasking berjalan lebih mulus. (Ard)
Frends Taylor Headphone Bagi pecinta musik yang ingin tampil lebih fashionable, belakangan ini banyak bentuk headphone yang sifatnya personal. Seperti headphone Frends Taylor x Dolce & Gabbana yang memiliki desain mewah dengan taburan berlian, mutiara, dan lapisan emas. Tidak hanya itu, Frends Taylor menawarkan berbagai macam desain headphone yang tidak kalah keren dari lainnya. Coba kunjungi www.wearefrends.com yang banyak terdapat aneka desain dan warna yang sangat menggoda. Menariknya, cap pada kuping headphone bisa diganti-ganti. Selain desainnya yang menyegarkan mata, headphone ini juga terbilang ringkas karena kedua sisinya bisa dilipat, dan sangat mudah dibawa kemana saja. (Ard)
10
| Juli 2016
ID EAS P L A C E
IBIS STYLES SOLO
Tradisi Jawa Di Pusat Kota Teks IB Foto dok. ibis Styles Solo
S
ebagai salah satu hotel brand ekonomi-premium dari AccorHotels, operator hotel ternama di dunia, hotel ibis Styles Solo berada di dalam satu kawasan dengan hotel brand midscale dari AccorHotels yaitu Novotel Solo. Keberadaan kedua hotel ini memberikan nilai tambah bagi para tamu yang berkunjung ke Kota Solo. Lokasi hotel yang terletak di tengah kota, berjarak 20 menit berkendara dari Bandara Internasional Adi Sumarmo, 5 menit dari Stasiun Kereta Api Solo Balapan, dikelilingi pusat kuliner Kota Solo-Galabo , serta dekat dengan pusat hiburan dan perbelanjaan lainnya, menjadikan ibis Styles Solo sebagai pilihan akomodasi yang tepat bagi para wisatawan maupun pebisnis. Konsep unik, trendi, penuh warna khas brand ibis
Styles dipadukan dengan keramahan staf hotel dan sentuhan kearifan lokal tradisi Jawa memberikan pengalaman tak terlupakan saat menginap di hotel ini. Ibis Styles Solo memiliki fasilitas lengkap dengan penawaran allinclusive (paket termasuk kamar, sarapan, dan akses internet gratis). Para tamu dapat menikmati berenang di area out-door, atau membawa anak-anak mereka ke ruang bermain anak, atau menggunakan sarana pusat kebugaran , sauna, spa, dan Jacuzzi, bahkan menikmati suasana Kota Solo dengan bersepeda. Selain 152 kamar modern dengan konsep tempat tidur Sweet Bed by ibis Styles™, ibis Styles Solo memiliki sebuah restoran bernama sTREATs dengan sajian menu prasmanan lokal
dan internasional dengan room service 24 jam, dan 4 ruang pertemuan berdaya tampung hingga 200 orang. Hal lain yang menarik dari fasilitas yang ditawarkan ibis Styles Solo adalah disediakannya berbagai paket wisata, satu di antaranya yaitu “Solo City Bike Tour” yang merupakan paket wisata unik dengan menggunakan sepeda tradisional dan diisi dengan berbagai kegiatan menarik selama tur berlangsung. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain; naik perahu tradisional bernama “gethek” saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa, mengunjungi lokasi wisata home industry khas Kota Solo seperti; sentra pembuatan wayang kulit, gamelan, kain tenun tradisional, minuman tradisional “ciu”, dan masih banyak lagi.
ibis Styles Solo Alamat
: Jl. Gajah Mada 23, Solo Jawa Tengah
Telp
: (+62 271) 724 555
Website
: www.ibis.com/6530
Juli 2016 |
11
IDE AS PL ACE
BALI DYNASTY RESORT
Resor Ideal Bagi Keluarga Teks IB Foto dok. Bali Dynasty Resort
B
ali Dynasty Resort merupakan resor tepi pantai yang terkenal dengan keramah-tamahan khas Bali. Terletak di pantai selatan Kuta, Bali Dynasty Resort menawarkan pengalaman berlibur yang nyaman bersama keluarga dan pasangan. Bali Dynasty Resort dilengkapi beragam fasilitas yang terintegrasi untuk menjamin kenyamanan liburan Anda. Terdapat enam restoran dan lima bar dengan konsep dan tema yang berbeda serta menyajikan beragam pilihan kuliner. Resor juga dilengkapi dengan tiga kolam renang termasuk satu kolam anak-anak dengan fasilitas arena permainan air dan satu kolam khusus dewasa dengan suasana yang tenang. Fasilitas Spa, Ruang Olahraga, Beach Club, Kids’ Club dan Teens Club gratis untuk anakanak serta High Flyers Trapeze School juga turut menambah lengkap fasilitas Bali Dynasty Resort. Hospitality
Lounge yang nyaman disediakan gratis untuk tamu yang tiba lebih awal di waktu check in atau memerlukan waktu check out lebih larut. Untuk acara korporasi, Bali Dynasty Resort dilengkapi dengan fasilitas ruang meeting. Beragam pilihan kamar pun tersedia dengan kapasitas hingga 5 orang. Tata letak resor yang unik sangat cocok bagi mereka yang berlibur dengan keluarga maupun mereka yang berpasangan. Pasangan dapat menikmati Gracie Kelly’s Irish Pub—pub bergaya Irlandia klasik pertama di Bali, atau bersantai di Lazy Pool khusus dewasa. Anak-anak dapat menikmati permainan seluncuran air sepanjang 56 meter atau mengikuti beragam kegiatan seru di Kids Club yang disediakan gratis di bawah pengawasan tim yang profesional. Lokasi resor yang strategis menjadikannya mudah dicapai. Bali
Bali Dynasty Resort
12
Alamat
: Jalan Kartika PO Box 2047 Tuban, Bali, Indonesia 80361
Telp
: +62 361 752403
Website
: bdr.pphotels.com
| Juli 2016
Dynasty Resort hanya berjarak 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, berada tepat di antara Discovery Shopping Mall dan Lippo Mall Kuta, dan hanya 5 menit ke Waterbom Bali, beberapa menit ke toko oleh-oleh, berbagai restoran serta tempat hiburan lainnya. Bali Dynasty Resort telah menerima beragam penghargaan dari berbagai pihak dalam hal pelayanan dan kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan hidup, di antaranya sebagai salah satu dari Best Family Hotels in Indonesia and Asia dari TripAdvisor, enam kali berturut-turut dalam Best Family Resorts in Bali oleh Holidays with Kids Australia, penghargaan Emas, Emerald dan Platinum oleh Yayasan Tri Hita Karana. Tahun 2016, Bali Dynasty Resort mendapatkan sertifikat hotel bintang lima dari Sucofindo—lembaga sertifikasi independen yang ditunjuk pemerintah—lewat audit terhadap pelayanan dan kualitas produk.
ID EAS P L A C E
IBIS STYLES SINGAPORE MACPHERSON
Segar Membawa Kecerahan Foto dok. ibis Styles Singapore Macpherson
H
otel yang baru saja membuka pintunya tiga bulan lalu ini terletak di persimpangan jalan MacPherson dan Aljunied, menempati lantai 4 sampai dengan lantai 9 dari bangunan Mall MacPherson yang baru akan dibuka beberapa bulan lagi. Terletak di pertemuan 3 garis MRT, Tai Seng – Potong Pasir – Paya Lebar, hotel ini menawarkan akses mudah ke beragam atraksi populer di Singapura antara lain Garden by the Bay, Sentosa, Chinatown, Little India, pusat pertokoan, pusat olah raga dan konvensi. Dari Changi Internasional Airport, Ibis Styles Singapore MacPherson dapat dicapai dalam waktu 20 menit. Menyandang brand internasional pertama di area tersebut, Ibis Styles
Singapore MacPherson menghidupkan suasana kawasan dengan 298 kamar yang didominasi warna cerah dan berani. Desain yang dinamis dan stylish di seluruh sudut hotel, juga diaplikasikan dalam kamar. Untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan yang berbeda, terdapat 5 variasi kamar di antaranya ada Triple Room dan Family Room yang dilengkapi dengan dapur. Selain bersantai di tempat tidur nyaman, Sweet Bed by ibis Styles, para tamu juga diajak memanjakan diri di kolam renang dengan pemandangan kota yang tenang. Kolam renang dan gymnasium yang ada merupakan bagian tambahan dari transformasi gedung di kompleks MacPherson,
yang hadir untuk menambah kenyamanan para tamu saat berada di hotel tersebut. Para tamu juga dapat bersantai sambil bersantap di restoran yang terletak di sebelah kolam renang. Dengan hadirnya ibis Styles Singapore MacPherson, para wisatawan dapat tinggal di hotel internasional berbintang pertama di daerah tersebut. Terence Jason Govinden, Executive Assistant Manager hotel ini menambahkan bahwa fasilitas lengkap bukan hanya hal satusatunya yang ditawarkan, tetapi juga pelayanan ramah dan tulus dengan standar profesional dan efisien. Harga perkenalan kamar dipatok mulai dari S$ 138++ termasuk makan pagi prasmanan dan akses internet.
ibis Styles Singap ore Macpherson Alamat
: 401 MacPherson Road, 01-16 Singapore 368125
Telp
: (65) 66226000
Website
: www.ibis.com/9411
Email : H9411@accor.com
Juli 2016 |
13
IDE AS P L ACE
HOLIDAY INN RESORT ® BALI BENOA
Menyempurnakan Liburan Anda Teks IB Foto dok. Holiday Inn Resort® Bali Benoa
T
anjung Benoa terkenal akan pantainya yang indah dan keragaman atraksi wisata lautnya yang menarik. Hadirnya Holiday Inn Resort® Bali Benoa sejak April 2015 juga turut menyemarakan kepariwisataan di wilayah tersebut. Perpaduan keduanya mampu menghadirkan suasana liburan yang menyenangkan dan berkualitas bagi Anda, terlebih akses menuju Hotel Holiday Inn Resort® Bali Benoa sangatlah mudah. Hotel bintang lima bertema kontemporer ini berada di Pantai Benoa yang tak jauh dari pusat kota dan hanya perlu waktu limabelas menit berkendara ke Bali International Ngurah Rai Airport. Holiday Inn Resort® Bali Benoa memiliki 171 kamar dan suite yang dapat memenuhi kebutuhan berlibur baik sendiri, dengan pasangan maupun bersama keluarga. Pilihan kamar pun dapat disesuaikan, ada
yang dapat langsung mengakses ke kolam renang, menghadap laut, Classic Resort Room, sampai dengan Deluxe Benoa Resort King Rooms dan Premium Suites. Di setiap kamarnya dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti LED TV 39 inci plus DVD player, safety box, minibar plus mesin pemanas air dan akses internet Wi-Fi. Holiday Inn Resort® Bali Benoa juga menyediakan ruangan untuk corporate event maupun personal yang sanggup menampung mulai dari 30 hingga 200 orang berikut fasilitas pendukung lainnya. Bersebelahan dengan lobi terdapat area bermain yang dilengkapi dengan meja biliar, Play Station, dart boards serta Books Room. Untuk tamu yang menginap bersama keluarga dan membawa anak kecil, di sini ada fasilitas Kid’s Club yang bisa membuat anak-anak Anda merasa senang saat bermain dan belajar. Orang tua pun bisa mengawasi putra-putrinya sambil
Holiday Inn Resort ® Bali Beno a
14
Alamat
: Jl Pratama, No 86, Tanjung Benoa, Badung, Bali
Telp
: (0361) 8947888
Website
: balibenoa.holidayinnresorts.com/id
| Juli 2016
menonton telivisi atau membaca buku serta majalah di tempat tersebut. Itu sebabnya dengan adanya fasilitas ini Holiday Inn Resort® Bali Benoa menjadi tempat penginapan yang cocok sekali untuk keluarga. Bagi yang perlu mengendurkan urat saraf, ada Tea Tree Spa yang siap memanjakan dengan pijatan dari tenaga professional. Setelah itu jika ingin menikmati suasana santai sambil mencicipi aneka makanan ringan serta minuman, langkahkan kaki ke Duke’s Pool Bar and Lounge yang berada di pinggir kolam renang atau Nudi Beach Bar and Lounge yang lokasinya di belakang hotel tepat menghadap ke pantai. Holiday Inn Resort® Bali Benoa memberikan kenyamanan dengan memanjakan para tamunya agar dapat beristirahat, lepas dari keriuhan kota dan tentunya bisa menikmati liburan secara sempurna.
ID EAS P L A C E
ARION SWISS-BELHOTEL BANDUNG
Kenyamanan di Lokasi Strategis Teks IB Foto dok. Arion Swiss-Belhotel Bandung
S
wiss-Belhotel International saat ini diakui sebagai salah satu group manajemen hotel yang perkembangannya paling cepat di dunia. Swiss-Belhotel International menyediakan layanan manajemen yang sangat profesional dalam semua aspek mulai dari hotel, resort dan serviced residences. Hotel-hotelnya tersebar di berbagai kota baik mancanegara maupun domestik, salah satunya ada di Kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuat Arion Swiss-Belhotel Bandung cukup mudah dijangkau dengan berjalan kaki dari stasiun kereta api, hanya lima belas menit dari airport dan jika Anda
dari Jakarta perlu sekitar dua jam berkendara. Selain itu hotel bintang empat ini juga dekat dengan kawasan rekreasi serta hiburan termasuk shopping center dan kuliner yang bisa ditempuh beberapa menit dengan mobil. Memiliki 102 kamar bergaya kontemporer dengan dilengkapi fasilitas-fasiltas yang bisa memberikan kenyamanan dan kepuasan Anda selama menginap. Tipe kamarnya terdiri dari deluxe, business, family suite, business suite, junior suite dan presidensial suite. Bagi para pebisnis, Arion Swiss-Belhotel Bandung menyediakan fasilitas banquet yang lengkap di antaranya empat ruang pertemuan berkapasitas
10 hingga 80 orang, ballroom yang dapat menampung sampai 300 orang dan ditambah dengan peralatan audio-visual. Untuk pilihan bersantap, ada Swiss Lounge yang cocok untuk santai atau bertemu rekan bisnis dalam suasana yang hangat. Sambil mencicipi makanan ringan serta minuman, di sini Anda bisa menikmati koleksi musik yang tersedia dan bisa memilih sesuai selera. Selain itu ada Wines Spritis and Cigars bagi yang suka wine dan cerutu. Demi menjaga keramahan tradisional Sunda dan reputasi internasional dalam penyajian makanan yang baik, Arion Swiss-Belhotel Bandung menawarkan berbagai pilihan hidangan lokal Indonesia yang otentik di Swiss-CafĂŠ.
Arion Swiss-Belhotel Bandung Alamat
: Jalan Otto Iskandardinata No. 16 Bandung 40171, Jawa Barat, Indonesia
Telp
: +62-22 424 0000
Website
: www.swiss-belhotel.com/id-id/arion-swiss-belhotel-bandung
Juli 2016 |
15
IDE AS TRIP
BALI
Obat Kepenatan Teks & Foto Hardiman Widja Seno
Bali lagi-bali lagi! Bosan? Oh, jelas tidak! Meskipun sudah bolak-balik ke pulau eksotis ini tetap saja tidak pernah ada bosannya. Liburan kali ini waktunya cukup singkat, hanya 2 hari. Waktu sesingkat itu rasanya seperti liburan Jakarta – Bandung, namun cukup untuk sekedar melepas kepenatan.
16
| Juli 2016
1
2
1 - Disaat yg lain sdg tidur, baca majalah & mendengarkan lagu. Kita justru sdg asik2nya nonton & main game menggunakan Lenovo VIBE K4 NOTE & VR Glasses yang di dukung dengan teknologi TheaterMax 2 - Bersiap untuk menonton tari Barong di Pura Luhur Uluwatu
Juli 2016 |
17
#DAY 1 Hari itu Bali seakan berbeda dari biasanya, panasnya tidak menyengat kulit. Cuaca yang cukup adem untuk menjaga mood dan tidak perlu ekstra sun block sebagai penolong kulit. Hoya, saya tidak sendirian, bersama Hendra juga dua teman baru yaitu Edi dan Mira berkeliling Bali di liburan kali ini. Sampai di Bali kami langsung meluncur ke pantai. Sebuah rencana awal yang baik untuk mengawali liburan ini. Maklum, di Jakarta tidak ada pantai sebagus di Bali. Pantai selalu terbayang saat kepenatan mulai meyerang. Ketika ada kesempatan ke Bali yang menjadi prioritas adalah pantai. Bli Putu yang sudah sering mengantarkan saya setiap berkunjung ke Bali mengarahkan mobilnya menuju Pantai Pandawa. Sesampainya di sana, suasananya sangat ramai. Banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara
yang memilih bersenang – senang di Pantai Pandawa. Saya cukup bingung melihat banyaknya orang di pantai. Sebenarnya ingin tiduran sambil berjemur, tapi kondisinya lagi tidak asik. Saya takjub dengan pemandangan di Pantai Pandawa ini. Tebing, jurang, batu karang besar dan juga ombak menjadi obat kepenatan tersendiri. Puas melihat – lihat dan mengabadikan dengan foto saya kembali ke titik awal. Tak nyaman sebenarnya dengan suasana pantai seramai ini. Banyak waktu yang terbuang jika memutuskan berlama – lama di pantai ini. Kami pun memutuskan pindah pantai. Namun, daya tarik deretan patung besar Pandawa membuat perjalanan tertahan. Mata saya sangat antusias melihat objek sebagus itu dan segera membidiknya dengan kamera. Deretan patung Pandawa menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pandawa.
Setelah cukup puas mengambil gambar, perjalanan pun berlanjut. Menuju daerah Pecatu, yakni Pantai Dreamland. Pantai ini sudah tidak asing lagi bagi banyak wisatawan, termasuk saya. Wajar saja sih kalau pantai ini menjadi destinasi wajib para wisatawan. Hamparan pasir putih sepanjang pantai dan deburan ombak yang terlihat ganas dan salah satu spot surfing terbaik di Bali merupakan pesona yang menjadi daya tarik pantai ini. Hal yang sama seperti di Pantai Pandawa terjadi juga di Dreamland. Pantai dengan ombak tinggi ini sedang ramai-ramainya kunjungan wisatawan. Entah karena sedang musim libur atau memang sekarang Dreamland selalu ramai wisatawan. Waktu itu saya pernah ke pantai ini suasananya sangat asik, tidak terlalu penuh oleh wisatawan. Melihat banyaknya orang rencana berjemur pun batal. Hanya berjalan – jalan sebentar saja, lalu kembali ke mobil.
3
3 - Pantai Dreamland. 4 - Lokasi menyaksikan tari Barong di Pura Luhur Uluwatu, berada diatas tebing tinggi yang menghadap laut.
18
| Juli 2016
4
5
Berhubung selama beberapa kali ke Bali saya belum pernah melihat tari kecak. Di kesempatan kali ini saya tidak ingin menyia-nyiakannya, saya meminta Bli Putu untuk menuju ke Uluwatu. Tempat di mana akan ada pertunjukan tari kecak. Sempat cemas melihat ramainya pengunjung tidak akan dapat tempat duduk. Dengan cepat saya masuk dengan sehelai kain yang menutupi bagian kaki sebagai sarat memasuki area Uluwatu Temple. Melihat jam, pertunjukan dimulai setengah jam lagi dari waktu dijadwalkan pukul
6
enam sore. Tari Kecak Uluwatu Bali merupakan pertunjukan seni asli Bali yang diciptakan pada 1930 an, yang dimainkan oleh puluhan kaum lakilaki dengan formasi duduk melingkar sambil menyerukan kata ‘cak’. Menyaksikan tari kecak di Uluwatu ini sangat istimewa, karena sebagai bonusnya para penonton juga bisa menyaksikan sunset yang indah dari dataran tinggi. Melihatnya sangat antusias. Tarian ini menggambarkan kisah tentang Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan
7
Rahwana. Terlihat jelas penokohannya sangat total dan kuat sekali perannya. Serunya lagi saat Hanoman muncul dan naik ke bangku penonton. Gimmiknya yang jenaka membuat semua penonton yang melihat tingkahnya tertawa lepas. Pertunjukan tari kecak tersebut berlangsung selama satu jam. Jalan – jalan hari pertama ini cukup melelahkan. Setelah puas dan merasa lelah kita pun menuju Ayodya Resort Bali yang berlokasi di Nusa Dua. Melepaskan lelah sejenak sebelum esok kembali keliling Bali lagi.
5 - Salah satu sisi di pantai Pendawa
8
9
10
11
6 - Ombak tinggi di pantai Dreamland, menjadi hiburan tersendiri bagi wisatawan 7 - Sunset, memiliki nilai magis tersndiri saat berada di Bali 8 & 9 - Tari kecak, mampu menghipnotis wisatawan yang menyaksikannya. 10 - Hanoman dalam tarian Rama & Shinta, bercengkrama dengan penonton. 11 - Dramatis, adegan Hanoman dikelilingi api.
Juli 2016 |
19
Setelah sarapan, kita langsung dijemput Bli Putu. Tujuan pertama adalah ke Ubud untuk melihat pertunjukan Barong Dance. Liburan ke Bali kali ini lebih seru dan tidak seperti sebelum – sebelumnya. Kali ini lebih menikmati unsur culture yang dimiliki oleh Bali. Perjalanan menuju Ubud cukup lama. Untung saja membawa smartphone teranyar milik Lenovo yaitu Lenovo VIBE K4 NOTE beserta VR Glasses (kacamata Virtual Reality). Sepanjang perjalanan kita asik menikmati canggihnya teknologi TheaterMax yang dimiliki Lenovo VIBE K4 NOTE.
#DAY 2
Kami tercengang dengan teknologi TheaterMax yang memberikan pengalaman sinematik layar lebar dan didukung oleh teknologi VR. Melihat ukuran layar virtual yang super lebar seperti memasuki dunia baru yang sensasional dan nyata. Waktu di pesawat menuju Bali pun kita asik menggunakan perangkat menyenangkan ini. Di saat mendengarkan musik atau membaca majalah terasa bosan, justru kita menemukan cara baru dalam membunuh waktu luang yaitu dengan menonton atau main game di Lenovo VIBE K4 NOTE ini.
12
13
14
15
Sesampainnya di lokasi agak terlambat, pertunjukannya sudah dimulai. Tapi, untung saja belum terlalu lama melewatkan banyak adegan. Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara kebajikan dengan kebatilan. Barong adalah binatang purbakala yang melukiskan “kebajikan”, sedangkan Rangda merupakan binatang purbakala yang maha dahsyat menggambarkan “kebatilan”. Pertunjukan yang sangat seru, sayangnya para pemainnya menggunakan bahasa bali kuno sehingga kami tak mengerti percakapannya.
12 - Untung saja ada Lenovo VIBE K4 NOTE dan VR Glasses, yang bisa mengusir rasa kantuk dan mati gaya selama perjalanan menuju Ubud yang lumayan jauh. 13 & 14 - Adegan dalam Tari Barong 15 - Barong dan Rangda
20
| Juli 2016
Keseruan hari ini berlanjut di UC Silver yang terletak di Jl. Raya Batu Bulan. UC Silver merupakan tempat pengrajin juga toko perhiasan silver yang sudah teruji kualitasnya. Desain bangunannya sangat unik, terdapat banyak instalasi yang semuanya berwarna silver. Di tempat ini Anda bisa melihat para pengrajin membuat perak. Wajar saja jika produk silver yang dijual harganya mahal, karena dikerjakan dengan ketrampilan khusus dari pengrajin berpengalaman. Setelah cukup paham bagaimana proses pembuatan silver, kita langsung menuju ke Lumbung Sari Coffee
Luwak. Berlokasi di Jl. Raya Mawang, Lodtunduh, jika Anda berkunjung ke sini akan disajikan aneka macam jenis kopi, teh, dan coklat. Tapi, kalau mau mencoba kopi luwak-nya harus membayar Rp 50 ribu per gelasnya. Selain itu, ada tokonya juga yang menawarkan kopi dan teh yang telah dicoba sebelumnya. Kalau kemarin lihat pantai, sekarang waktunya melihat sawah. Di Tegalalang Anda akan merasakan suasana yang sangat langka dan sukar didapatkan di perkotaan. Daerah ini sangat terkenal akan panorama
sawah terasering yang epic. Tidak sedikit wisatawan yang datang untuk menyaksikan keindahan pemandangan sawah berundak, menghijau serta pepohonan. Meskipun banyak dikunjungi oleh wisatawan, keasrian tempat ini masih tergaja dengan baik. Jika mau membeli oleh-oleh juga dekat, karena di sepanjang jalan banyak deretan kios-kios yang menjual beraneka barang unik. Liburan singkat ini sangat berkesan dan menjadi obat kepenatan yang ampuh.
16
17
16 - Pengerajin perhiasan silver, butuh ketelitian dan kesabaran yang tinggi. 17 - Salah satu spot booth foto yang berada di wisata terasering
18
18 - Biji kopi yang disangrai, menciptakan rasa kopi yang khas.
Juli 2016 |
21
E X PLORE
Panorama Puncak Annapurna Photo by Rudi Suardi
22
| Juli 2016
Nepal
dalam 1001 Jejak Setapak Teks & Foto Rudi Suardi
Rasa kekhawatiran terasa memuncak saat mendengar bencana gempa bumi yang meluluh lantakkan Nepal beberapa bulan lalu, betapa tidak, negara ini menjadi destinasi bagiku untuk dijelajahi dan menikmati keindahannya.
Juli 2016 |
23
3
K
unjungi nepal saat musim terdinginnya, begitu seakan pesan yang kutangkap dari sebuah media traveling. Mungkin saat musim dingin kita bisa lebih meresapi perjalanan di negeri yang dekat dengan langit ini, atau mungkin dapat merasakan Tuhan sedang menuntun kita lebih hangat dalam dekapanNya.
Khatmandu yang Bersahaja
Negara yang berbatasan dengan China di bagian utara dan India di bagian selatan ini memang menyimpan pesona pada Himalayanya di sepanjang sisi utara. Bermahkotakan 10 puncak putih yang menjadi gunung tertinggi di dunia, tak salah jika Nepal menjadi pesona yang tidak bisa diabaikan.
Suhu terasa menggelegar walau baju dingin berlapis telah kugunakan, perlu tambahan baju hangat yang terpaksa di beli di toko setempat, sebab perjalanan ke Himalaya tentu akan lebih menantang rasa bekunya dibanding Khatmandu. Nepal, memang bukan negara maju seperti negara-negara Eropa, cara mereka menyikapi musim
24
| Juli 2016
Khatmandu, tampak tak seperti bekas luka selepas gempa bumi yang memporak porandakan tubuhnya, walau beberapa sudut kota menunjukkan sisa nestapa, tapi kebangkitannya dari duka telah mengisi riuh jalanan seperti yang saya lihat saat baru tiba.
dingin pun masih terasa klasik, dengan berselimutkan tebal tanpa pemanas ruangan. Jadi aku mesti beradaptasi dalam waktu singkat dengan suhu dinginnya, yang bisa mencapai titik beku di malam hari. Sebagai negara komunis, Nepal terlihat sangat religius, rumah ibadah berdiri sangat megah dan ramai oleh pemeluknya. Atribut keagamaan yang digunakan penduduknya tampak bebas digunakan tanpa ada kesan ketakutan atau halangan. Penghargaan kepada keyakinan terasa mengakar di sini. ‘Budha was born here’ demikian banyak tulisan yang kutemui di berbagai kendaraan atau tulisan di pertokoan meski penganut mayoritasnya adalah Hindu.
Bertemu Seorang Petapa Perjalanan kami lakukan dari Khatmandu dengan menggunakan bis yang biasa diperuntukan untuk wisatawan, cukup nyaman, walau beberapa penumpang muntah karena perjalan berliku dan terpaksa membuka jendela dan membiarkan angin dingin masuk. Delapan jam dibutuhkan untuk sampai di Pokhara, sebuah kota yang menjadi favorit bagi wisatawan asing untuk melihat keindahan Pegunungan Himalaya lebih dekat. Di kota ini pula saya bertemu dengan Tai Oak, bersebelahan kamar dengan saya, seorang berkebangsaan Amerika yang meninggalkan segala kemegahan Los Angeles dan menghabiskan waktunya bertahun tahun menjadi yang dia sebut kaya tanpa punya apa-apa. Berusia 70 tahun, ia biarkan rambut, jenggot dan kumisnya memanjang, menyerupai Leonardo Da
Vinci, menjadi seorang petapa adalah pilihan hidupnya. Sudah tiga bulan ia di Nepal, sebelumnya menghabiskan waktunya bertahun tahun di India. Menurut Tai saat Anda menginginkan banyak hal berarti Anda belum kaya, “saya tidak punya rumah, tidak punya mobil tapi saya merasakan kalau saya kaya raya, sebab saat semua yang saya miliki saya lepaskan maka kedamaian yang selama ini terhalang menjadi masuk dengan sendirinya� ujarnya. Orang memang akan mencari apa yang tidak ia miliki, walau melepaskan apa yang telah ia nikmati sekalipun. Memang tidak sedikit orang barat yang saya temui memilih hidup seperti Tai. Mungkin pilihan hidup seperti Tai bukanlah yang menarik bagiku, atau memang bukan hal umum bagiku yang terbiasa dalam budaya hedon. “Jika cuaca bagus, engkau bisa memotret Pegunungan Himalaya yang melirik tajam dari Perbukitan
Sarangkot, saat beningnya terpancar nyala di Danau Phewa, cukup naik sampan yang bisa didayung sendiri sekitar 20 menit ke seberangnya� ujar Rhames, pemilik penginapan tempatku bermalam. Tapi saat ini awan dan kabut yang menutupi jarak pandang seperti menyembunyikan hasratku tuk melakukan itu semua. Suara burung gagak yang bersautan menyambut pagiku, semula aku merasakan hawa kengerian sebagaimana fragmen yang sering kulihat di film horor ala Hollywood, Burung Gagak adalah pengganti Ayam Jantan di sini dalam menyambut pagi, dan juga penanda waktu petang.
1 - Suasana Thamel Khatmandu 2 - Tai Oak dengan rambut, kumis, dam jenggotnya yang memanjang 3 - Wanita Nepal dan anaknya
2
3
Juli 2016 |
25
Awal Petualangan “Ini Keshab, dia akan membantu membawa barang bawaan Anda sekaligus bisa memandu jalan” ujar Ramesh, memperkenalkan seorang lelaki ceking, berkulit gelap dan bertubuh tinggi padaku. Hari masih pagi, kantukku belum usai ditunaikan, hawa dingin yang mencapai empat derajat Celcius membuat saya harus bersenandungkan baju tebal berlapis tiga ditambah jaket yang membuat saya bisa bertahan walau tubuh terasa berat dan kaku dengan balutannya. Keshab membawa sebagian perlengkapan kami, terutama sleeping bag, untuk mencegahku menggigil saat bermalam di lodge setempat. Persingggahan pertama kami adalah Nayapul, sebuah desa kecil dengan ketinggian 1070 meter di atas permukaan laut, yang memerlukan sekitar empat puluh lima menit dengan jip dari Phokara. “Ayo kita mulai petualangan kita” ujar Keshaf sembari mendahului melangkahkan kaki menuruni tangga untuk masuk ke gang sempit. Beberapa wajah penduduk setempat menatap kami sembari tersenyum memberi salam khas Nepal. “Namaste” demikian ucapan setiap aku bertemu pada anak negeri, sambutan hangat dan senyum dengan gigi yang putih tersimpul malu. Rasa persahabatan terasa hangat mengalir setiap berpapasan dengan warga setempat. Pelaporan bagi peserta penjelajah dilakukan tidak jauh dari kampung ini, lalu perjalanan yang menanjak dan berbatu menjadi tantangan untuk memulai perjalanan berikutnya. Kami memasuki area Konservasi Annapurna, dengan melalui beberapa perkampungan kecil yang menarik bagi kami untuk menyikapi perjalanan. Kawasan Annapurna adalah kawasan penyangga dengan kontur berbukit dengan hutan pohon pipal yang menjadi cagar alam yang menjadi penyambung langsung dengan Pegunungan Himalaya. Sebagaimana jalan setapak yang
26
| Juli 2016
dibangun diperbukitan, maka kami terbiasa melewati jalan dengan sisi kanan adalah tebing curam dan sisi kiri merupakan lembah yang didominasi jurang, di bagian lembah ini sering terdengar gemericik air, jika kabut menepi dari peraduannya ditelan surya maka kita bisa melihat sungai gletser, Sungai Bhurungdikhola tampak mengalir dari Himalaya, melalui berbagai desa beratus ratus kilomil jauhnya. Saat ini dinginnya sungai sedang dalam puncaknya, dan tidak pernah kering walau musim panas sekalipun. Nepal memang daerah kering, tapi air tawar seperti berlimpah ruah di sini. Himalaya adalah mata air abadi bagi penduduk Nepal. Mereka menggunakan pipa untuk bisa sampai dipemukiman dan masuk ke rumah penduduk, mengalir deras tanpa kran air yang menghentikannya. Pada siang hari suhu terasa cukup panas, menyusuri jalan setapak yang cukup tajam dengan elevasi mencapai 30 derajat lebih ditambah beban di punggung, cukup menyita energi yang baru pertama kali melakukan penjelajahan. Beberapa kali kami berpapasan dengan penjelajah yang sudah kembali, berkelompok sesuai dengan negara masing-masing. “Anda dari Malaysia?” begitu beberapa pertanyaan yang sering kami terima saat beristirahat di tempat makan atau di beberapa titik peristirahatan saat menaiki ribuan anak tangga. Wajah melayu kami menjadi tanda, dari penuturan Keshaf, sangat jarang orang Indonesia yang menjelajah, ditambah banyak pemuda Nepal yang menjadi pekerja di Malaysia. Adat istiadat Nepal, membuat kaum prianya bebas keluar negara tersebut untuk mencari penghidupan, sementara kaum perempuannya dilarang melakukan itu.
4
4 - Phokara dilihat dari World Peace Temple 5 - World Peace Temple 6 - Penjelajahan area konservasi Annapurna
5
6
Juli 2016 |
27
7 8
“ini Talli Nepal” saat Keshaf menyodorkan makanan yang kupesan, mirip dengan Kari India tapi dengan tambahan menu beragam, disajikan dengan piring besar terbuat dari logam kuningan, dengan beberapa mangkuk kecil masingmasing berisi kari daging, sayur, yogurt, dan sayur kacang. Santan menjadi dominasi utama makanan orang Nepal, tapi kelapa sebagai bahan bakunya tidak ditanam di negeri itu, mereka mengimpornya dari India. “Porsi ini sangat banyak buatku” balasku, orang Nepal makan sangat banyak, pun wanitanya, dua kali porsi rata-rata orang Indonesia, mungkin hawa yang cukup dingin dengan
28
| Juli 2016
aktivitas yang banyak bergerak, termasuk menaiki buki-bukit dengan beban dipunggung membutuhkan energi cukup besar, beberapa kali kami melihat penduduk nepal termasuk perempuannya membawa barang yang cukup berat menaiki bukit-bukit, jika cukup mampu mereka menyewa keledai untuk membawa barangnya. “Malam ini kita menginap di atas sana” tunjuk Keshaf, membuat aku khawatir, sebuah bukit yang tinggi menjulang, tampak tersenyum sinis mengeledekku, nyaliku langsung menciut membayangkan keletihan dan nafas yang bakal tersengal memuncak setiap menaiki anak tangganya yang terjal mencuram. “Masih mungkinkah
kembali lagi?” bisikku lirih. Pada pukul 4 sore kami sampai ditempat yang dituju. “kita bermalam di sini, semoga ada kamar kosong buat kita semua” kata Kesfah, lalu dia berbicara sejenak dengan pemilik lodge, sebuah tempat penginapan yang sangat sederhana, dengan ukuran cukup untuk tidur semata. Desa Tikhedhunga adalah perhentian pertama kali, sebuah desa kecil yang berada dilereng Kawasan Annapurna, dengan hamparan ladang bawang bekas panen. Sebagai orang yang tidak pernah menjelajah dengan beban dipunggung ini sebuah perjalanan yang menantang stamina, apalagi menaiki ratusan anak tangga dengan suhu yang dingin.
Meraih Keindahan Poon Hill Esok paginya kami melanjutkan perjalanan. “Hari ini penjelajahan kita lebih jauh dengan elevasi lebih berat dari kemarin, kita harus sampai ke Gheropani sebelum matahari terbenam”, ucapan Keshaf menakutkanku, bagaimana tidak, kemarin saya sudah seperti berpisah antara nafas dan semangat, beban dipundak pun seperti bertambah berat, dengan jaket tebal karena suhu yang dingin, beberapa ruas jalan setapak meninggalkan butiran-butiran es yang mengumpal, salah melangkah licinnya jalan akan bisa membuyarkan semua tujuanku. Ghorepani berada pada ketinggian 2860 meter di atas permukaan laut. Keshaf beberapa kali berhenti menungguku, jalannya sungguh cepat, tenaganya seperti berlimpah walau dengan bawaan lebih berat dariku.
9 10
Seorang peserta lainnya, Kokom, perempuan yang bergabung dalam rombonganku, jalan makin terseok, beberapa kali dia memegang perutnya “aku masuk angin” katanya “dulu waktu menaiki rinjani juga demikian, tapi pas turun bisa sembuh sendiri” sambungnya. Keshaf berpendapat lain, menurutnya ini adalah mountain sickness atau penyakit gunung merupakan suatu penyakit yang banyak menyerang para pendaki gunung. Penyakit ini terjadi terutama pada pendakian lebih dari 2400 meter. Tidak jarang, pendaki gunung meninggal karena mountain sickness. Kami pun makin khawatir dengan kondisi Kokom yang makin drop. Pilihan untuk kembali sangat sulit dilakukan mengingat perjalanan yang sudah cukup jauh dilalui, sulit mencari klinik medis disepanjang jalan, kami hanya berharap segera sampai lodge berikutnya agar ada waktu dan ruang bagi Kokom memulihkan dirinya. 7 - Talli, makanan Khas Nepal 8 - Desa Tikhedhunga 9 - Poon Hill yang begitu indah di pagi hari 10 - Perjalanan menuju Poon Hill
Juli 2016 |
29
Kami sampai hampir malam di Gheropani, tanjakan anak tangga ditebing yang curam, menguras energiku hingga lebih sering berhenti dari seharusnya, saya masih beruntung masih bisa melihat Gunung Annapurna sebagai gunung tertinggi kesepuluh di dunia pada warna emas nyalanya sebelum tenggelam dalam bayang hitam yang pekat, tampak memukau dalam hening sunyinya, tersenyum menggoda, mengelitikan semangat tuk menyala dalam bara terbaiknya. Untung ada tungku pemanas di sini, diletakkan di ruang utama dalam bentuk sebuah tabung besar yang terbuat dari seng tertutup untuk mencegah asap masuk dalam ruangan, lalu sebuah lubang kecil tempat memasukkan kayu, aroma hangat mengeluti tangan dan muka yang
menggigil kedinginan malam itu. Kami berkumpul mengelilingi tungku, bersama beberapa pelancong lainnya tuk saling berbagi waktu. Kokom langsung ambruk tak berdaya di dalam kamar, tubuhnya lemah, muntah beberapa kali, kami semua cemas, lokasi kami terasing di tengah pebukitan, pertolongan darurat amat sulit didapatkan di sini. “Besok pagi sebelum subuh, jika memungkinkan kita ke Poon Hill, kita bisa menyaksikan matahari terbit menyempil riang dari ujung Himalaya, tapi saran saya Kokom tidak ikut, sebab kita mesti menaiki bukit naik setinggi 400 meter lagi, � ujar Keshaf. Jam 5 pagi, kondisi di Nepal pada waktu yang sama lebih gelap dibanding jakarta, saya sudah menggunakan jaket tebalku, walau
beberapa sisi ruam masih terasa dingin. Kami terkejut, kokom walau badan cukup lemah sudah siap dengan pakaiannya, “izinkan saya mengikuti kalian sampai ke Poon Hill, saya sudah cukup jauh menjelajah sampai di sini, saya tak mau dikalahkan dengan mengabaikan Poon Hill� ujarnya. Kami tak bisa mencegah, semangatnya mengagumkan. Kami hanya berharap agar kondisi kokom tidak memburuk, karena perjalanan pagi ini lebih menggigil dari sebelumnya. Butuh sekitar 1 jam melalui anak tangga yang cukup sempit, sehingga jika berhenti untuk beristirahat mesti menepi agar memberi ruang bagi penjelajah lainnya. Pagi ini, kondisi lebih ramai, karena semua memiliki tujuan yang sama seperti kami. Saya mulai kehausan, saya meninggalkan botol minuman dengan alasan
11
12
30
| Juli 2016
tidak mau diberatkan, dua kamera yang kusandang dan perlekapan pendukungnya cukup merepotkan, menambah beban yang menghambat gerakku, sehingga saya mengabaikan botol minuman, semula saya berpikir cuaca pagi saya tidak butuh air minum, ternyata cuaca kering lebih membutuhkan banyak minum walau udara terasa dingin, dalam beberapa hari ini bibirku sudah pecah, terasa perih hingga menyulitkanku untuk makan. Beberapa waktu sambil menunggu matahari terbit, Kokom terlihat segar bugar dan penuh semangat, �keindahan Poon Hill telah menyembuhkanku� ujarnya sambil asyik memainkan gadgetnya untuk ber-selfie ria. Pukul 7 pagi pengunjung mulai turun, Poon Hill kembali sepi, meresapi sunyi, sebagian pengunjung melanjutkan perjalanan
untuk sampai ke Annapurna Base Camp, berada pada 4130 meter di atas permukaan laut, sebuah lokasi utama bagi yang ingin menginjakkan kaki di hamparan salju di lereng Gunung Annapurna, sebagian kembali ke Nayapul melalui jalan yang memutar, dibutuhkan dua malam lagi dengan bermalam di Thadapani, dan Gandruk. Dua belas hari sesudah pesawat mendaratkan saya di Khatmandu, saya pun kembali. Belum semua tentang Nepal saya pelajari, Annapurna dan Everest berada dalam dua sisi yang berjauhan, di barat dan timur. Cerita tentang bagaimana kopi dan teh yang menjadi minuman favorit yang ditanam di sini belum saya jumpai. Pun saya tidak sempat menaklukan puncak Annapurna, mungkin hanya menyajikan foto
lereng dalam jarak terdekat sudah cukup memuaskan saya. Nepal memang selalu menarik bagi pemotret atau para antropolog untuk mengabadikan kisahnya, menikam kata menjadi untaian puisi, meresap hening, hingga terkenang dalam berbagai mimpi di peraduan, lalu menggoda untuk kembali lagi. Aroma himalaya bisa diresapi tanpa harus menjejak di antara tebing dan ngarai, dapat menyaksikan peninggalan kejayaan masa lampau di Kota Khatmandu dan Baktaphur yang bertahan dari gempa bumi semusim yang lalu. Budha mungkin tersenyum riang, negeri tempat ia dilahirkan menjadi ramai oleh semua umat beragama dan suku bangsa. Mereka tidak saja berziarah, tapi menetap lalu larut dalam hening bersama suara burung gagak yang terasa rindu jika ditinggalkan.
15
16
17
18
11 - Sunrise di Poon Hill 13
14
12 - Panorama Tadapani 13 - View Annpurna dari Ghorepani 14 - Desa Banthanti 15 - Ritual agama Budha di Gandruk 16 - Budhis temple di Gandruk 17 - Bhaktapur Durbar Square, yang menjadi World Heritage Sites UNESCO 18 - Pernak-pernik Nepal
Juli 2016 |
31
E X PLORE
32
| Juli 2016
Budapest, Hungaria
Terpana di Eropa Timur Teks Putri Sophia Khairunnisa
Terbentuk dari dua kota berbeda, membuat Budapest punya karakter unik yang memberikan kesan mendalam dan menjadikannya sebagai salah satu kota favorit saya.
Panorama Budapest dan Chain Bridge di saat senja Photo by TTStudio
Juli 2016 |
33
K
esempatan yang ditunggutunggu akhirnya datang juga. Januari lalu saya melakukan perjalanan dari London ke Budapest, Ibu kota Hungaria. Pagi-pagi sekali berangkat dari Victoria Coach Station menggunakan bus ke Stansted Airport untuk mengejar pesawat Ryan Air (low cost carrier terbaik di Eropa) yang terbang jam tujuh pagi. Walaupun airline ini terbilang sangat murah, namun efisiensi, pelayanan, dan ketepatan waktunya layak diacungi jempol. Bicara soal Budapest, sebenarnya stereotype negara di Eropa bagian timur itu tidaklah terlalu bagus.
Kota Buda dan Pest dipisahkan oleh Danube River di mana Chain Bride yang mengghubungkan keduanya. Photo by Olden
34
| Juli 2016
Ekspektasi saya terhadap Budapest pun tidak terlalu tinggi. Namun ada alasan mengapa saya ingin sekali ke sana, pertama karena penasaran dengan Eropa Timur, kedua ingin tahu apa perbedaan antara Buda dan Pest.
kota dengan pemandangan gunung salju yang begitu indah. Meskipun kota cantik tersebut terselimuti salju, pagi itu saya merasa tidak terlalu dingin dan cukup mengenakan tiga lapis pakaian saja.
Setelah terbang selama 3 jam dari London, akhirnya tiba juga di bagian lain dari Eropa ini. Saat akan landing saya melihat pemandangan di luar jendela, ternyata Budapest jauh dari bayangan yang saya kira. Sebelumnya terbayang wajah Budapest itu kota yang kaku, penuh dengan pemukiman dan rumahrumah kecil. Nyatanya beda. Banyak bangunan tua menarik, terlihat pula sungai yang benar-benar membelah
Di Bandara, saya sempat mempertimbangkan akan membeli Budapest Card, namun akhirnya memutuskan hanya membeli kartu transportasi metro dan bus untuk seminggu saja. Bukan cuma lebih murah, tapi kesempatan untuk melakukan perjalanan spontan lebih besar dibandingkan hanya mengunjungi tempat-tempat turis standar yang pasti sangat ramai dengan wisatawan lainnya.
Gabungan Dua Kota Untuk mencapai Budapest city centre, cara paling mudah menggunakan bus ke Kőbánya - Kispest dan dilanjutkan dengan metro line M3. Yang menyenangkan adalah, hotel saya terletak tidak terlalu jauh dari pusat kota atau tepat di seberang stasiun Keleti Pályaudvar. Jadi akses transportasi untuk jalan-jalan terbilang mudah. Dari metro line M3, hanya perlu ganti kereta satu kali di Kálvin Tér ke metro line M4 menuju stasiun Keleti Pályaudvar untuk mencapai Royal Park Boutique Hotel.
Hari pertama saya di Budapest dihabiskan dengan mengenal daerah, mengambil banyak brosur promo, mempelajari peta kota, dan mencoba kuliner di sekitaran hotel. Saya sengaja tidak membeli simcard untuk handphone, dan mengandalkan peta lokal untuk menunjukkan arah agar lebih terasa menjadi travelernya. Budapest merupakan gabungan dari dua kota berbeda, Buda dan Pest. Keduanya dipisahkan oleh Sungai Danube yang juga mengalir sampai ke negara lain seperti Austria, Ceko, dan Slovakia. Buda terletak di sisi barat sungai merupakah bekas
kota benteng era kerajaan Austria - Hungaria dan menjadi pusat pemerintahan serta pendidikan, selain itu di situ terdapat banyak universitas. Sedangkan Pest menjadi pusat industri dan kegiatan komersil, hingga akhirnya Budapest resmi menyatu pada tahun 1873. Dari sisi topografi pun bisa terlihat perbedaan antara Buda dan Pest. Di bagian Buda lebih banyak perbukitan dan dataran tinggi, sedangkan di bagian Pest dataran rendah yang datar. Bangunan bersejarah di kota ini pun cukup tua namun tetap tampak kecantikannya.
Juli 2016 |
35
• Sopotnicki
1
• Sean Chen
• Kochneva Tetyana
• Kochneva Tetyana
2 3
4
5
• w73photo
1 - Stasiun Keleti Pályaudvar 2 - Metro di Budapest 3 - Night Cruise Danube River, dengan pemandangan Budapest di malam hari 4 - Pemandian Thermal Gellert Bath 5 - Chain Bridge yang menghubungkan Kota Buda dan Pest
36
| Juli 2016
Pemandian Thermal Besoknya saya memutuskan memesan paket bermalam di cruise setelah melihat-lihat brosur promonya. Harga sekitar HUF10,000 (sekitar Rp 485 ribu) termasuk 3 courses meal dengan pemandangan malam Sungai Danube. Saya rasa harga tersebut terbilang murah. Setelah booking tempat, saya pergi ke Batthyány tér untuk melihat gedung parlemen Budapest atau Országház (dalam bahasa Magyar) yang terkenal di sisi seberangnya. Namun, sesampainya di sana ternyata kabut menutupi pemandangan. Saya pun
menyusuri pinggir sungai menuju ke landmark Kota Budapest lainnya yaitu Chain Bridge. Chain Bridge, atau Széchenyi Lánchíd, merupakan jembatan terkenal yang menghubungkan Kota Buda dan Pest. Dari sisi Buda, jembatan ini dihiasi patung dua ekor singa sebagai ‘penjaga’-nya. Tepat di seberang jembatan ini, terdapat rel kereta dengan kemiringan kurang lebih enam puluh derajat, yang bisa mengantarkan para pengunjung langsung ke pelataran Budapest Castle. Tapi mengingat cuaca yang sedang berkabut, diputuskan menunda jalanjalan ke daerah yang lebih tinggi.
Setelah melakukan beberapa pertimbangan, akhirnya saya menuju Gellert Bath yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat saya saat itu. Untuk berendam di pemandian thermal ini, harus membayar HUF 5,500 (Rp 266 ribu) termasuk biaya loker penyimpanan barang. Gellert bath ini merupakan salah satu pemandian yang terkenal. Lokasinya di dalam bangunan hotel tua yang masih berdesain unik serta terawat. Ada pula kolam renang yang bisa digunakan tapi sayang, airnya dingin. Pasti membuat menggigil saat winter seperti ini. Juli 2016 |
37
Roasted Duck dan Apel Panggang Setelah puas berendam, badan terasa ringan dan perut pun terasa lapar. Saya melanjutkan perjalanan menuju meeting point untuk dinner on the cruise. Namun sayangnya ketika sampai di situ, dikabari jika perjalanan dengan cruise tidak mungkin dilakukan karena cuaca sangat tidak mendukung dan membahayakan. Akhirnya kami berjalan-jalan di sekitar sana dan tak sengaja sampai ke St. Stephen’s Basilica. Bangunan megah itu terasa menyeramkan dengan kabut di sekelilingnya.
6
38
• Carlos Munoz
| Juli 2016
St. Stephen’s Basilica (Szent Istvánbazilika), merupakan tempat St. Stephen I yang berjasa menyebarkan agama Kristen di Hungaria. Dia dimumikan karena tangan kanannya dianggap suci. Tapi sayang, hari sudah malam, saya tidak dapat memasuki bangunan ini. Akhirnya saya makan malam di restoran di dekat St. Stephen’s Basilica bernama TG. Saya memesan roasted duck yang disajikan dengan apel panggang sebagai makanan utama dan millefoglie sebagai dessert. Dengan makanan dan restoran yang dapat dikategorikan sebagai fine dining, harganya masih termasuk murah.
6 - Bangunan St. Stephen Basilica 7 - Pemandangan Danube River dan gedung parlemen Budapest yang dilihat dari atas Fishersman Bastion
• Aneta Waberska
Cafe Liberte Hari terakhir di Budapest saya habiskan untuk kembali ke Batthyány tér demi melihat gedung parlemen lagi. Meskipun masih berkabut, tapi setidaknya gedung megah itu bisa terlihat, tidak seperti kemarin yang benar-benar tertutup kabut. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke Fisherman Bastion yang merupakan semacam teras atau pelataran bergaya neo-gothic dan neo-roman. Bangunan ini memiliki 7 buah menara yang mewakili 7 Magyar Tribes yang menduduki Carpathian Basin pada tahun 896. Dari Tower ini kita bisa melihat panorama cantik sekali ke arah
Dunabe River. Perjalanan dari Batthyány tér ke Fisherman Bastion bisa dengan berjalan kaki, tapi siapa sangka saya harus melewati tangga yang sangat panjang dan melelahkan. Tapi ketika saya sampai di tujuan, rasa lelah pun hilang dan hanya rasa kagum yang ada karena pemandangan dari atas bukit ini sangat indah. Tepat di belakang Fisherman Bastion, terdapat St. Matthias Church. Ini merupakan gereja utama di kerajaan zaman dahulu. Matthias merupakan salah satu raja Hungaria di tahun 1400an. Bangunan megah ini punya berbagai hiasan dan ukiran, atapnya pun tak kalah menarik, berwarna-
7
warni dan tampak indah tersorot cahaya matahari. Tak jauh dari sana, terdapat Buda Castle, bekas kediaman raja. Masih sangat terasa kesan ‘kekuasaan’ dari bangunan megah ini. Antrian masuk untuk tour ke dalam istana sangat panjang dan saya tidak mau kehabisan waktu di satu tempat wisata saja karena ini adalah hari terakhir di Budapest. Pemandangan dari bagian depan Buda Castle ke arah bawah pun tidak kalah bagusnya dibandingkan pemandangan dari Fisherman Bastion, sehingga saya betah berlama-lama memandangi pemandangan Kota Budapest di hari terakhir ini.
Juli 2016 |
39
Salah satu souvenir khas dari Hungaria adalah boneka yang berbaju tradisional Hungaria beserta motifnya yang meriah. Harganya terbilang mahal, sekitar HUF55,000. Setelah memilih beberapa souvenir dan puas mengeksplor distrik ini, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mengunjungi salah satu museum seni modern, Ludwig Museum of Contemporary Art. Bangunan museum bergaya modern dan futuristik ini kontras dibandingkan bangunan lain yang neo-gothic dan antik. Karya-karya yang dipamerkan merupakan kreasi seni modern yang menarik. Sayang, informasi tentang karya itu hanya dalam bahasa Hungaria hingga saya tidak dapat memahami artinya. Walaupun begitu, karya-karya tersebut masih dapat memanjakan mata dan malah membuat saya mengira-ngira apakah maksud dari seni yang dipamerkan tersebut. Setelah lelah berkeliling, saya berkunjung ke salah satu cafĂŠ favorit anak muda, Liberte. Ini merupakan bekas bangunan coffee shop bersejarah yang didesain ulang menjadi modern. Menu cukup beragam dan harganya pun sangat bersahabat dengan dompet. Tidak terasa perjalanan singkat saya di Budapest pun berakhir. Selama dua hari tiga malam sangat tidak cukup mengeksplor kota cantik ini karena banyak waktu untuk dudukduduk dan menikmati pemandangan indah. Budapest resmi menjadi salah satu kota favorit yang pernah saya kunjungi sejauh ini. Saya janji akan kembali ke Budapest untuk mengeksplor hidden gems lainnya.
8 - Fishermen’s Bastion, untuk sampai di atas harus melewai tangga yang melelahkan 9 - Cafe Lberte yang merupakan cafe favorit anak muda di Budapest 10 - Souvenir kas Hungaria berupa boneka berbaju tradisional Hungaria 11 - Buda Castle 12 - St. Matthias Church, gereja utama di kerajaan zaman dahulu terdapat di belakang Fisherman Bastion
40
| Juli 2016
8
• TTstudio
9
• www.welovebudapest.com
• acceptphoto
10
11 12
• S-F • volkova natalia
Juli 2016 |
41
E X PLORE
42
| Juli 2016
JEPANG
Keheningan di Tohoku Teks & Foto Hawsen
Meskipun kalah populer dibanding Tokyo, Osaka, ataupun Kyoto, Tohoku memiliki atmosfer yang tak kalah menariknya. Bagi yang ingin ke Jepang dan mencari suasana pegunungan, pedesaan yang cukup sepi, asri, dan hening, Tohoku adalah tempatnya.
Juli 2016 |
Hirosaki Castle
43
B
erakhirnya musim dingin menjadi kebahagian mutlak bagi masyarakat Jepang, saya pun turut merasakannya. Ya, pada pertengahan Mei 2016 Japan National Tourism Organization (JNTO) mengundang saya jalan-jalan ke Jepang. Tentu saja undangan tersebut bersambut senyum sumringah. To be honest, ini adalah pengalaman pertama kali saya mengunjungi Jepang. Ekspektasi datang lebih awal sebelum keberangkatan. Rasa antusias bersambut bayang-bayang seputar Jepang dan apa yang harus saya lakukan ketika sampai. Seperti tidak ingin ada yang terlewatkan selama berada di sana. Dalam kesempatan ini saya mengunjungi satu wilayah di timur laut Jepang yaitu Tohoku. Jelas sangat asing untuk saya, hasil browsing pun tidak cukup mewakilkan sebagai pengenalan. Untung Itinerary telah disusun oleh JNTO, sehingga saya tinggal nurut saja ke mana akan diajak. Pukul 07.00 pagi saya tiba di Haneda Aiport, setelah terbang dengan All Nippon Airways Airlines(ANA) selama tujuh jam. Karena masih ada
Keheningan Aomori Aomori e youkoso irasshaimashita. Itulah yang diucapkan oleh Yuriko pada saya ketika sampai di Aomori, yang artinya selamat datang di Aomori. Dari Shin-Aomori Station perjalanan dilanjut menggunakan bis menuju ke satu spot untuk melihat bunga sakura. Hari pertama cukup kaget sih, karena tidak ada waktu istirahat setelah menempuh perjalanan dari Jakarta-Tokyo-Aomori. Wilayah Tohoku memiliki beberapa prefecture, di antaranya Akita, Aomori, Fukushima, Iwate, Miyagi dan Yamagata. Tohoku sangat jarang dikunjungi wisatawan Indonesia. Hanya sekitar 1-2 persennya saja yang datang ke Tohoku dari keseluruhan orang Indonesia yang berkunjung ke Jepang tiap tahunnya. Padahal Tohoku
44
| Juli 2016
hawa-hawa musim dingin, udara saat itu dirasakan cukup menggigit. Semakin antusias itu pasti, maklum baru pertama kali ke Jepang dan merasakan udara yang lumayan dingin. Setelah beres melakukan pengecekan paspor, saya bertemu dengan Yuriko - seorang guide yang akan menemani saya jalan-jalan selama di Tohoku. Bersama Yuriko saya melanjutkan perjalanan ke Tohoku dengan transportasi darat super cepat yaitu kereta Shinkansen. Tapi sebelumnya harus ke Tokyo Station dulu untuk bisa menaiki kereta Shinkansen tujuan Shin-Aomori Station. Tiket seharga 12.280 Yen atau jika dirupiahkan sekitar 1,6 juta sudah disiapkan oleh Yuriko, cukup mahal memang. Shinkansen memiliki kecepatan ratarata 300 km/jam. Meskipun disebutsebut sabagai kereta super cepat, tetapi saat berada di dalam gerbong tidak terasa sedang melesat dalam kecepatan tinggi. Jarak dari Tokyo ke Aomori sekitar 700 an km, bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam saja, jika menggunakan mobil perlu waktu sekitar 8 jam.
memiliki daya tarik wisata yang tak kalah menarik, seperti pegunungan, kerajinan, perkebunan, budaya serta festival tahunan musim panas di setiap prefektur. Selain itu, wilayah Tohoku memiliki udara sejuk dan suhu cukup dingin meskipun saat musim panas. Dalam perjalanan cukup heran kenapa di Prefektur Aomori tidak seramai yang saya pikirkan. Yang cukup mengagetkan ternyata penduduknya hanya sekitar 1,2 juta jiwa di wiilayah seluas 9.606 km2 ini, jelas saja suasananya cukup hening. Aomori dikenal sebagai daerah penghasil apel terbesar di Jepang, tak heran saat di perjalanan saya melihat banyak sekali perkebunan apel. Selain itu, Aomori juga dikenal penghasil bawang putih dan seafood berkualitas.
1 2
3 4
1 - Shinkansen di Tokyo Station 2 - Tokyo Station 3 - Pertokoan di aumori 4 - Kebun apel di aumori
Juli 2016 |
45
Hirosaki Castle, Sakura, dan Karolina Kesabaran saya akhirnya terbayar lunas. Bunga sakura yang selama ini hanya bisa melihatnya di media virtual, sekarang ada di hadapan saya. Beruntung saya datang di saat Jepang sedang musim semi sehingga bisa melihat langsung keindahannya. Hirosaki Castle merupakan spot terbaik di Aomori untuk melihat sakura, ada 2.600 pohon sakura yang terdiri dari 52 jenis bunga di lokasi ini.
Sayangnya sudah banyak bunga sakura yang telah berguguran. Sebenarnya waktu yang paling tepat untuk menikmati sakura sekitar akhir bulan Maret hingga April. Saat itu bunga sakura sedang rimbun-rimbunya seolah Jepang serba pink. Walaupun banyak sakura yang berguguran, saya tetap senang menikmatinya.
menjadi kenang-kenangan pribadi. Tapi agak aneh sih saat berkeliling Hirosaki Castle, suasananya sangat sepi dan hening. Seperti kondisi perayaan hari Nyepi di Bali yang tidak terlihat satu orang pun beraktivitas. Tapi, seru juga duduk di taman dengan suasana sunyi. Saya pun curi-curi kesempatan beristirahat. Di bawah pohon bunga sakura saya pun merentangkan badan di bangku taman, dengan earphone terpasang ditelinga yang sedang memutar lagu ‘Sore – Karolina’. Momen syahdu ini jelas tidak bisa dirasakan di Jakarta dengan kebisingannya.
Senang rasanya bisa berkeliling di Hirosaki Castle, melihat sakura dan bagunan castle Jepang yang ikonik. Epiknya isi Hirosaki Castle tidak hanya menjadi bidikan mata, tapi juga menjadi bidikan kamera saya untuk
5
6
46
| Juli 2016
7
• Piith Hant 8
Makan Malam di Gedung Segitiga Menjelang malam saya pun diajak Yuriko ke sebuah tempat yang bernama Aomori Prefecture Tourist Center ASPAM untuk dinner. Ini adalah gedung terunik yang saya pernah lihat. Aomori Prefecture Tourist Center ASPAM ialah gedung yang memiliki bentuk segitiga. Gedung ini menjadi pusat promosi Aomori. Di dalamnya terdapat barbagai macam makanan khas, kerajinan, restoran dan auditorium. Dan ternyata sampainya lebih cepat, sembari menunggu waktu makan malam saya diajak ke auditorium.
Saya diperlihatkan video tentang kehidupan masyarakat Tohoku, mulai dari ciri khas, pekerjaan, hingga festival tahunan di setiap prefektur di wilayah Tohoku. Keunikan yang dimiliki auditorium di tempat ini yaitu memiliki layar mengelilinggi bentuk auditorium yang bulat. Sehingga audience bisa melihat ke segala arah.
5 - Hirosaki Park, di area Hirosaki Castle 6 - Pedestrian area di hirosaki castle 7 - Area Hirosaki Castle 8 - Aomori Prefecture Tourist Center ASPAM yang merupakan gedung unik berbentuk segitiga
Makan malam pun tiba. Saya diajak ke restoran Nishimura yang ada di lantai atas. Restorannya kecil, tapi memiliki pemandangan yang apik. Menyantap hidangan seafood sembari melihat pemandangan dari atas gedung sangatlah menyenangkan.
Juli 2016 |
47
Menuju ke Miyagi Merasakan pagi pertama di Aomori, Jepang, rasanya langka sekali. Tidak terdengar kebisingan kendaraan maupun keramaian yang mengejar waktu. Keheranan membuat saya hampir lupa jika di Aomori tidak padat penduduk. Menolak larut di dalam suasana pagi Aomori yang hening. Di hari kedua saya bergegas agar tidak ketinggalan Shinkansen yang akan menuju Miyagi. Lama perjalanan dari Aomori menuju Miyagi cukup singkat, hanya 1,5 jam saja. Masih teringat suasana pagi di Aomori tadi. Saya pikir akan berbeda di Miyagi, ternyata sama saja, sepi juga. Suasana sepi sudah terasa saat tiba di Siroishi Station, tidak ada keramaian penduduk, lalu lalang kendaraan, bahkan area parkir pun sepi. Hanya ada beberapa bis dan taksi yang mangkal. Di Miyagi memang sangat jarang transportasi umum, mayoritas penduduk menggunakan kendaraan pribadinya. Saya masih terkejut akan suasana sepi yang dilihat dan rasakan. Kota ini seperti sedang ditinggal oleh penduduknya.
Dengan menggunakan bis saya menuju Zao Mountain yang letaknya di antara Prefektur Yamagata dan Miyagi untuk melihat Okama Crater. Sebuah danau kawah yang terdapat di Zao Nation Park. Untuk menuju ke sana dibutuhkan waktu hampir dua jam lamanya. Namun, sebelumnya saya menyempatkan untuk makan siang. Karena udara dingin membuat perut cepat lapar. Yuriko mengajak saya ke restoran Yamaboushi. Kali ini saya menyantap hidangan khas Miyagi yang bernama Kamameshi. Dari namanya saja sudah pasti tidak familiar, saya berharap mendapat hidangan berupa nasi. Dan harapan saya terkabul. Kamameshi adalah hidangan berupa nasi bakar yang disajikan dengan periuk. Makanan ini sangat umum di Jepang, terutama di Miyagi yang sangat khas adalah duck kamameshi. Hidangan kamameshi yang disajikan bersama irisan daging bebek sebagai pelengkapnya. Rasa hidangan tradisional Jepang ini sangat gurih. Pertama mencobanya saya langsung menobatkannya sebagai makanan Jepang terfavorit.
9
10 11
48
| Juli 2016
Dengan perut yang sudah terisi, perjalanan pun berlanjut. Untung di dalam bis ada pemanasnya, karena udara pun terasa semakin dingin. Membelah hutan dengan jalan yang berkelok-kelok menjadi pemandangan yang menyenangkan. Cuaca saat itu cukup tidak enak, karena sedang turun hujan. Sehingga muncul kabut pekat yang membuat padangan tidak dapat melihat jauh ke depan. Yang membuat saya exited ketika melewati area snow wall membentang panjang di sisi kiri dan kanan jalan. Sayang sekali cuacanya cukup buruk pada saat itu. Dingin yang menusuk dan angin yang sangat kencang membuyarkan ekspektasi saya. Okama Crater tidak terlihat sama sekali karena tertutup kabut pekat. Tidak kuat terlalu lama di luar dan jari-jari tangan mulai membeku, saya pun masuk ke pusat informasi. Untunglah di dalam terdapat pemanas, suhu badan pun cepat kembali normal. Karena tidak berhasil melihat Okama dan tidak menikmati suasana di sana, saya pun kembali ke bis.
12 13
Bersenang-senang dengan Kokeshi Untuk melupakan ketidakberuntungan saya tadi di Zao Mountain. Saya diajak oleh Yuriko ke sebuah tempat yang menyenangkan yaitu Kokeshi Doll Museum. Adalah tempat di mana terdapat koleksi boneka tradisional Jepang bernama Kokeshi. Boneka yang sudah ada sejak 150 tahun lalu ini terbuat dari kayu. Awalnya, pada zaman dulu boneka Kokeshi dibuat para orang tua untuk mainan anakanaknya. Seiring berjalannya waktu, Kokeshi berevolusi menjadi cindera mata khas Jepang. Bentuknya pun sangat sederhana, hanya ada bagian
14
kepala dan badan saja. Bagian kepala dilukis karakter wajah dan bagian badannya dilukis corak bunga-bunga dengan aneka warna. Setiap prefektur di Tohoku memliki karakter Kokeshi masing-masing. Boneka Kokeshi dari prefektur Miyagi adalah yang paling terkenal. Dalam kunjungan ke Kokeshi Doll Museum saya berkesempatan melukis boneka kokeshi. Hasilnya pun jauh dari kata bagus. Tangan amatir ini tidak mampu mengimbangi hasil lukisan pelukis boneka Kokeshi. Tapi lumayan buat kenang-kenangan pribadi. Setelah seharian jalan-jalan, waktunya peremajaan badan di Miyagi Zao Royal Hotel. Di hotel ini terdapat fasilitas
onsen yang bisa digunakan oleh para tamu. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dinginnya udara di Zao membuat air panas sangat berharga. Berendam di air panas membuat suhu badan kembali normal dan terasa rileks. Selanjutnya saya pun ke peraduan, memejamkan mata, terjerembab di keheningan Tohoku yang selalu menggoda. 9 - Panorama Zao Mount 10 - Restoran Yamaboushi 11 - Menyantam Kamameshi 12 & 13 - Kokeshi Doll 14 - Pengrajin Kokeshi Doll
Juli 2016 |
49
E X PLORE
50
| Juli 2016
Terpikat Pesona Alam
LOEI, THAILAND Teks Pungky Utami
Wajah pariwisata Thailand indentik dengan pantai, surga belanja, hiburan malam, sampai taman tematik bagi dewasa maupun anak-anak. Namun, perjalanan saya ke Loei memberi warna berbeda. Di provinsi wilayah timur laut Thailand ini, saya menemukan kedamaian, kebersahajaan, dan tentunya kecantikan panorama alam serta keramahan khas masyarakat Thai.
• William Potter Panorama Huay Krathing Reservoir dari atas bukit Juli 2016 | 51
S
emburat mentari sore menyambut kedatangan kami di Kota Loei, ibu kota provinsi. Tidak jauh dari tempat kami menginap, tepat di tepi Sungai Loei, denyut kehidupan kota di akhir pekan mulai terasa. Kesibukan masyarakat setempat ini cukup menyita perhatian, mulai dari sekelompok peserta olahraga senam yang sedang berolah tubuh diiringi musik pop lokal, panggung pertunjukan akhir pekan yang sedang dipasang, para penjual makanan dan minuman yang sedang menata dagangannya, dan aneka permainan anak mulai diramaikan pengunjung. Berbeda dengan saudara-saudara mereka di kota besar yang nyaris hidup 24 jam, masyarakat Loei masih bisa merasakan meriahnya acara pasar malam pada akhir pekan, yang senantiasa diramaikan kalangan tua dan muda, keluarga, remaja sampai anak-anak.
1
• prasit2512
2
• Pungky Utami
Jangan harap menemukan toko-toko waralaba di Loei, semuanya masih berupa toko konvensional. Maka tidak heran jika pada hari biasa, detak kehidupan kota begitu aktif dari pagi buta hingga sore hari, dan menjelang malam hari, segenap warga kota memilih untuk melewatkan waktu di rumah mereka masing-masing. Karena itu, akhir pekan adalah saat istimewa yang dinanti penduduk Loei untuk beramai-ramai melewatkan sore dan malam hari di pusat keramaian sambil bertukar kabar dengan sanak keluarga maupun kawan. Sebagian besar daya tarik Provinsi Loei adalah keindahan alam yang terdapat di dalam kawasan taman nasional, berjarak kurang lebih satudua jam perjalanan dari pusat Kota Loei. Taman Nasional Phu Kradueng dan Taman Nasional Phu Ruea adalah dua di antaranya. Keterbatasan waktu tiga malam yang kami miliki dan juga membawa satu balita dan satu bayi membuat kami harus memilih tempattempat yang mungkin dikunjungi tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu di perjalanan. Akhirnya, pilihan jatuh pada Taman Nasional Phu Ruea, Huay Krathing Reservoir, dan Chiang Khan.
52
| Juli 2016
1 - Landscape Phu Ruea National Park 2 - Jalur trekking di Phu Ruea 3 - Poinsettia garden, Phu Ruea National Park
• netsuthep 3
Phu Ruea yang Memikat Sebagai salah satu provinsi yang paling jarang penduduknya di Thailand, bentang alam Loei masih didominasi oleh hutan dan kawasan lindung. Wilayah Loei dikelilingi oleh rangkaian Pegunungan Petchabun dengan ketinggian rata-rata 400 meter di atas permukaan laut, bahkan Phu Ruea, yang berada di ketinggian 1,365 meter di atas permukaan laut konon merupakan daerah terdingin di Thailand pada musimnya, yaitu antara bulan Desember – Januari. Antara bulan Oktober – November, suhu udara di Loei sangat bersahabat, sejuk tanpa menusuk tulang. Dengan suhu yang mendukung, tidak heran jika pertanian bunga menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk. Di sepanjang kiri kanan jalan yang kami lewati menuju Phu Ruea, tampak para petani bunga sedang tekun bekerja di antara hamparan bunga yang berwarna-warni. Bunga-bunga ini bermekaran antara November – Februari, bertepatan dengan dilangsungkannya festival bunga Phu Ruea, acara yang dinanti wisatawan lokal setiap menjelang akhir tahun.
Selain pertanian bunga, iklim Phu Ruea juga mendukung pertanian buahbuahan. Buah nanas, yang rasanya segar dan legit di lidah, adalah salah satu buah yang wajib dicoba bila berkesempatan datang ke Loei. Lazimnya kawasan objek wisata yang mulai populer, bangunan-bangunan tematik, kedai-kedai kopi mulai menjamur di sepanjang jalan menuju Phu Ruea, seolah berlomba menarik perhatian pengunjung yang lewat. Tidak terasa, kami sudah berada di depan pintu gerbang taman nasional. Setelah melewati loket pembelian tiket masuk, perlahan mobil melaju membelah jalan taman nasional yang berkelok-kelok memuncak. Tebing di sisi kiri jalan berdiri kokoh menjulang diselimuti hijaunya vegetasi hutan yang belum terjamah tangan manusia. Trekking di kawasan taman nasional Phu Ruea cukup bersahabat untuk keluarga yang membawa anak kecil seperti kami. Angkutan khusus berupa mobil bak setengah terbuka tersedia di gerbang Phu Ruea, sementara kami memilih menempuh jarak 900 meter untuk menuju puncak Phu Ruea. Datang dari kota besar berudara
panas seperti Bangkok, bagaimana bisa kami melewatkan kesempatan berjalan kaki di siang hari ditemani angin semilir dan aroma segar khas pegunungan, tanpa bersaing dengan bisingnya deru kendaraan? Setelah sampai di puncak, rasa lelah terbayar dengan pemandangan hamparan hijau lembah dan bukit-bukit kecil di kejauhan berdampingan dengan langit biru bersaput awan. Ada hal menarik ketika kami berhenti sejenak di sebuah kuil kecil di puncak Phu Ruea. Tidak jauh dari tempat saya berdiri, terdapat kotak berisi uang sebagai pengganti bunga yang digunakan di kuil. Kotak kaca transparan itu berisi sejumlah uang donasi, namun tidak ada seorang penjagapun yang terlihat di sana. Tampaknya asas kepercayaan dan hukum karma masih berlaku di daerah ini sehingga kotak berisi uang pun dibiarkan begitu saja, tanpa penjagaan, mengagumkan! Nyaris setengah hari kami lewatkan di Phu Ruea, dan perjalanan ditutup sempurna dengan oseng kangkung, telur dadar, serta nasi putih hangat di salah satu kedai makan dalam kompleks perkemahan Phu Ruea.
Juli 2016 |
53
54
| Juli 2016
Terlena di Huay Krathing Reservoir Dari ketinggian Phu Ruea, kami berpindah ke suatu tempat yang tidak kalah menawannya. Sekitar dua puluh kilometer dari Loei, Huay Krathing Reservoir menawarkan pengalaman yang tidak biasa. Bendungan yang diperuntukkan sebagai sumber air irigasi pertanian di Loei ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata bagi masyarakat setempat. Panorama puluhan kapal kecil yang terbuat dari bambu tersebar di segenap penjuru bendungan dibingkai rangkaian perbukitan hijau niscaya mengundang siapa pun untuk berhenti sejenak di gardu pandang dari atas bukit dan merasakan sensasi kedamaian Huay Krathing. Suasana di pinggir danau lebih meriah dengan adanya jejeran rumah makan yang diramaikan wisatawan lokal, ditingkahi alunan musik pop Thai. Niat awal untuk menyantap menu khas Thai di atas kapal sambil menikmati suasana bendungan terpaksa batal karena jam makan siang sudah lama berlalu ketika kami sampai di sana. Meski begitu, kami jadi mempunyai waktu lebih lama untuk menikmati panorama romantis Huay Krathing yang bagai lukisan nyaris sempurna dari satu sisi bukit ke sisi bukit yang lain.
• MOLPIX 4
4 - Panorama puluhan kapal kecil yang terbuat dari bambu tersebar di segenap penjuru bendungan
Fakta bahwa hampir tidak satu pun turis asing (selain kami sekeluarga) yang kami temui selama berada di Phu Ruea dan Huay Krathing Reservoir. Perjalanan kali ini lebih bernuansa Thai daripada biasanya. Mulai dari menu makanan, brosur tujuan wisata Loei yang tertulis dalam bahasa setempat, dan rombongan turis lokal yang berpapasan membuat kami merasa lebih menyatu dengan suasana setempat. Perjalanan wisata kali ini benar-benar sebuah pengalaman unik di negara di mana biasanya turis asing terlihat hampir di setiap jengkal tempat wisata. Sampai kami kembali ke hotel, bayangan Huay Krathing terus bermain di benak saya, begitu syahdu, begitu menenangkan, membuat saya ingin menikmatinya kembali.
Juli 2016 |
55
Chiang Khan, Wajah Thailand di Masa Lalu Keesokan harinya, sekitar satu jam perjalanan dari Loei, kami tiba di sebuah kota kecil yang jelita di tepi sungai Mekong, Chiang Khan namanya. Kota mungil ini terdiri dari dua jalan utama, Chaikhong dan Srichiangkhan, paralel dengan aliran sungai. Lain dengan Loei, terik matahari siang itu terasa menusuk kulit. Keinginan untuk menyewa sepeda berkeliling kota terpaksa disimpan dalam-dalam. Alhasil, kami mengelilingi kota kecil ini dengan mobil meski harus berputarputar karena jalan-jalannya banyak yang dibuat satu arah untuk kendaraan
56
| Juli 2016
roda empat. Matahari semakin galak menyapa menjelang tengah hari dan secara tidak sengaja mata saya tertumbuk pada sebuah warung makan kecil di tepi jalan. Istimewanya, warung yang menyajikan bakso dan variasi menu nasi dan ayam ini juga menjadi satu-satunya tempat makan halal yang dapat kami temukan selama berada di Loei! Tak disangka, di kota kecil dekat perbatasan Thailand – Laos, kami bisa menyantap semangkuk bakso yang nikmatnya tiada tara. Setelah puas memanjakan lidah dan mengisi perut dengan bakso dan nasi ayam, kami memutuskan untuk mengunjungi Kaeng Khut Ku, jeram di perbatasan
Thailand-Laos yang bebatuannya berwarna-warni pada musim kemarau. Berhubung sedang musim penghujan, tidak banyak yang dapat dilihat karena air sungai Mekong yang coklat mendominasi pemandangan jeram. Kami memutar kendaraan kembali ke Chiang Khan untuk menjelajahi sudutsudutnya di siang terik itu. Kota Chiang Khan terkenal dengan bangunan-bangunannya yang khas Thai, terbuat dari kayu dan masih otentik. Perpaduan budaya Thai – Laos juga konon terlihat dari bentuk kuil di sini, yang sayangnya tidak sempat kami kunjungi. Pasar malam adalah salah satu daya tarik utama di Chiang Khan. Kemeriahannya sudah terasa sejak
• Tontect
5
7
• JHK2303
• desk006
6
8
• Pungky Utami
sore ketika kami melewati area pasar malam dan bianglala di mana para penjual mulai sibuk bekerja menata kiosnya. Setenang aliran sungai Mekong, kehidupan di Chiang Khan juga mengalir tenang, damai, dan tidak berpacu dengan waktu. Deretan rumah-rumah kayu yang pintunya terbuka seolah memamerkan hunian asli masyarakat Thai yang resik dan nyaman. Banyak di antara rumah-rumah tersebut beralih fungsi menjadi penginapan, toko cendera mata, maupun kedai kopi dengan tetap menjaga kelestarian bangunannya. Ruang kosong di muka setiap rumah, sekecil apapun, tampaknya
dimanfaatkan secara kreatif oleh para pemilik bangunan, menciptakan beranda mungil yang nyaman, atau taman kecil nan hijau dan artistik. Perjalanan ke Loei bagai perjalanan kilas balik di masa lalu, melihat wajah Thailand dua puluh atau bahkan tiga puluh tahun yang lalu, belum diwarnai dengan derasnya arus invasi pariwisata. Di balik semaraknya pariwisata Thailand, wajah pariwisata Loei yang serba bersahaja membuatnya begitu unik, mengijinkan kami merasakan apa yang disebut Thainess, begitu asli, begitu Thai. Semoga, lima, enam, atau bahkan sepuluh tahun lagi, kebersahajaan itu masih tetap ada.
Loei Information
1. Loei dapat dicapai dengan penerbangan langsung dari Bangkok ataupun Bangkok – Udon Thani yang dilanjutkan dengan perjalanan darat kurang lebih 2 jam. 2. Festival Phi Ta Khon atau Topeng Hantu adalah acara tahunan yang terkenal di Loei, diadakan pada bulan Juni – Juli, dimana segenap warga kota mengikuti pawai dengan mengenakan beragam topeng. 3. Mengunjungi desa budaya di Ban Na Pa Nat, dimana suku etnis Tai Dam yang awalnya berasal Vietnam bermigrasi dan bermukim di wilayah Chiang Khan sejak awal abad 20. 4. Akhir bulan November – Februari adalah saat yang tepat untuk menyaksikan semarak pesta bunga di Phu Ruea Flower Festival. 5. Menyewa kendaraan sendiri lebih memudahkan perjalanan karena hampir semua objek wisata alam berlokasi di kawasan taman nasional yang cukup jauh dari pusat kota Loei.
5 - Pasar di Chiang Khan 6 - Untuk mengelilingi daerah Chiang Khan dapat menyewa sepeda 7, 8, & 9 - Bangunan-bangunan di Chiang Khan begitu khas terbuat dari kayu dan begitu otentik
• Giftography 9
Juli 2016 |
57
E X PLORE
Ternate, Maluku Utara
KOTA PENJAGA
GUNUNG GAMALAMA
Teks & Foto Abdul Aziz
Ternate kota di kaki Gunung Gamalama, Maluku Utara. Karena produksi rempah-rempahnya, Ternate menjadi rebutan Spanyol, Portugis dan Belanda pada pertengahan abad ke-15. Alasan sejarah dan landscape yang menarik membuat hasrat untuk menginjakan kaki di situ.
58
| Juli 2016
Juli 2016 |
• Pulau 59 Hiri
1 2
P
endaratan di Ternate sore itu agak menegangkan bagi saya, karena di samping cuaca mendung dan hujan, pesawat yang terbang dari Ambon ini meliuk liuk di antara kerucut-kerucut gunung berapi. Untunglah akhirnya kami mendarat dengan selamat. Keluar bandara saya dijemput teman yang sudah mencarikan sewaan mobil untuk 4 hari ke depan, harga sewanya Rp 600.000 per hari include sopir dan bahan bakar. Karena waktunya
60
| Juli 2016
3
terbatas, sore itu kami langsung menuju Pantai Falajawa untuk melihat icon Ternate, tulisan I Love Ternate menjadi spot foto wajib. Pantai itu lumayan ramai, banyak orang berenang dan bersantai di tepi laut yang airnya sangat jernih ini. Dari situ lanjut ke Benteng Kastela yang hanya meninggalkan reruntuhan dan belum dipugar. Sunset di Pantai Kastela tak berwarna, mendung menutupi matahari, akhirnya kami
kembali ke Ternate. Kami mencari hotel di sekitar Pantai Falajawa. Malam itu kami bersantai di pantai Falajawa sambil menikmati ketupat, ketan bambu dengan ikan bakar yang dijual di tepi pantai. Walaupun sederhana, sangat nikmat, terlebih sambil menikmati Ternate dan Tidore yang dominasi landscape gunung api, benteng jaman Portugis, Spanyol ataupun Belanda dan danau vulkaniknya.
Terganggu Cuaca Hari kedua saya mulai dengan berburu sunrise di Pantai Falajawa. Hanya butuh waktu kurang dari 5 menit menuju pantai, dan pagi itu sunrisenya sungguh menawan, dengan gradasi langit dari ungu, pink, merah dan biru. Adanya mendung di ufuk menambah dramatis matahari terbit dengan kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan Ternate. Ada beberapa orang berendam di Pantai Falajawa, ternyata mereka sedang terapi berendam di air laut pagi hari dan dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti rematik, asma dan penyakit
4
lainnya. Konon juga membuat tubuh menjadi segar.
hanya sebentar kami keliling benteng tersebut.
Setelah sarapan di hotel, kami memulai perjalanan ke Danau Ngade, sekitar 30 menit berkendara. Danau ini akan lebih fotogenik dari ketinggian dengan backbground Gunung Maitara dan Pulau Tidore. Ada tempat untuk foto dengan membayar kontribusi Rp 5.000 rupiah, tetapi sayang cuaca agak mendung dan menutup pemandangan.
Perjalanan kami lanjutkan dengan mengunjungi spot terjauh sekitar 1,5 jam perjalanan dan melewati spot-spot lainnya yang sebenarnya sudah kami datangi sebelumnya. Karena cuaca di sini sering hujan, maka kami langsung ke Danau Tolire besar. Sampai di danau ternyata hujan deras, dan memaksa kami beristirahat.
Kami putuskan mengunjungi spot selanjutnya yaitu Benteng Toloko di tengah kota. Benteng itu semacam gardu pandang di tepi laut untuk mengamati aktivitas pelayaran keluar masuk Ternate. Karena relatif kecil,
1&2 - Sunrise di pantai Falajawa 3 - Sunset di pantai Kastela 4 - Danau Ngadae dengan Background pulau Maitara
• ilhamarch
Juli 2016 |
61
Buaya Siluman? Kesabaran berbuah manis. Setelah menunggu 1 jam lebih, cuaca berangsur membaik dan memperlihatkan Gunung Gamalama dengan anggunnya sebagai Danau Tolire Besar. Yang tak kalah menggembirakan, tempat parkir, penjual makanan dan toilet di area ini sudah tertata dan terawat dengan bersih. Di tepi danau ada penjual batu gunung, untuk dilempar ke danau. Sebagian besar orang beranggapan bahwa tidak akan bisa melempar batu ke air yang ada di danau. Ini memang hanya ilusi optik, bahwa air danau kelihatannya sangat dekat di bawah jurang. Padahal sangat jauh, karena tinggi lereng sampai ke air lebih dari 50 m dan luasnya sekitar 5 hektare. Sedangkan kedalamannya tidak pernah diukur. Konon, berkilo-kilometer sampai ke pusat bumi. Banyak ikan cukup besar di danau, tetapi penduduk tidak berani mengambilnya karena mitos buaya siluman. Kami punya ada jawaban sendiri atas mitos itu, karena kebetulan kami melihat buaya yang berenang di permukaan air. Jadi menurut kami bukan mitos, tetapi memang dihuni buaya betulan. Di Tolire Besar ada 2 lokasi foto favorit, pertama di dekat parkiran dengan background Gunung Gamalama dan kedua background laut dan Pulau Hiri, untuk spot kedua dibutuhkan waktu trekking sekitar 10 15 menit saja.
5
6
Dari Tolire Besar kami pindah ke Danau Tolire Kecil, hanya berjarak 10 menit perjalanan ke Tolire kecil, danau ini terletak tepat di tepi laut yang di batasi gundukan pasir dengan air laut. Pantai di Tolire Kecil berwarna hitam khas pantai vulkanik dengan ombak lumayan besar.
5 - Danau tolire besar dan tolire kecil 6 - Danau Tolire besar dengan background laut dan pulau Hiri 7 - Danau Tolire dengan background gunung Gamalama 7
62
| Juli 2016
8
9
Snorkeling dan Kuliner Setelah hujan, cuaca cukup cerah. Kami langsung ke Sulamadaha untuk snorkeling. Lokasi snorkeling berbentuk teluk yang terlindungi Pulau Hiri di depannya. Jadi tidak ada gelombang dan arus cukup tenang. Dari pantai yang berpasir hitam dan berbatu besar vulkanik itu, kami berjalan sekitar 15 menit menuju lokasi spot snorkling yang tidak terlalu besar. Tapi coralnya cukup bagus dan airnya cukup jernih. Variasi dengan ikan-ikan yang berwarna-warni. Saking asyiknya, snorkling sekitar 1,5 jam tidak terasa. Hanya karena lapar dan dingin maka kami putuskan naik ke pantai. Di sekitar pantai
10
sebenarnya banyak warung makanan, tetapi siang itu kami memilih popeda, makanan khas maluku di dalam pasar kota Ternate. Ternyata penyajian popeda di Ternate, beda dengan popeda yang pernah beberapa kali saya makan. Di Ambon makan popeda disajikan hanya dengan ikan kuah kuning, sedangkan di Ternate disajikan seperti makanan padang. Popeda ditemani bermacam makanan dan lauk. Ada singkong, pisang rebus, ikan bakar, berbagai macam sayuran, terong mentah dan lain lain. Bikin kenyang dan sebanyak apapun yang dimakan bayarnya Rp 35 ribu tiap orang.
Tujuan spot selanjutkan adalah foto stop untuk pengambilan foto seperti yang ada uang 1000 rupiah, gambar yang ada di uang kertas pecahan Rp 1.000 lama tersebut diambil di Pantai Fitu Ternate dengan background Gunung Maitara dan Tidore. Walau tidak ada perahunya yang pas dan ada awan menyelimuti Tidore, lokasi ini sangat iconic sehingga sampai dijadikan gambar di mata uang Indonesia. 8 - Pantai Sulamadaha dengan bebatuan vulkaniknya 9 - Kapal menuju pulau Maitara 10 - Danau Fitu seperti yang ada di gambar uang pecahan 1000 rupiah lama.
Juli 2016 |
63
Hari ketiga, kami kembali lagi ke arah Sulamadaha untuk mencoba lokasi snorkeling baru. Tapi sebelumnya, mampir dulu ke Pantai Batu Angus. Pantai ini sebenarnya bekas jejak lahar panas dari aktivitas vulkanik Gunung Gamalama masa lalu yang sampai ke laut. Bentuknya batu-batu hitam bekas lahar dengan bentuk beraneka ragam. Walaupun bekas aktivitas vulkanik banyak tersebar di lereng-lereng
Gunung Gamalama, sepertinya di pantai ini di kelola dengan baik. Ada beberapa gazebo untuk istirahat dan menikmati gelombang yang tiada henti menghantam batu batu hitam tersebut.
sehingga ombak atau arus tidak besar. Yang membedakan di Pantai Jikomalano ada jembatan/atau pelabuhan, mungkin ke depannya untuk sandar perahuperahu nelayan. Spot Jikomalano variasi karang dan ikan juga relatif banyak. Mungkin karena wall ke laut terbuka lebih dalam, maka ikan dan karangnya juga lebih besar-besar, tetapi sayang waktu itu banyak sampah kiriman dari ombak sehingga sedikit menggangu waktu snorkeling,
Jalan menuju lokasi pantai masih berupa jalan tanah berbatu. Spot Jikomalano bentukya hampir sama dengan Sulamadaha, berbentuk teluk kecil yang terhalang Pulau Hiri
11
12
13
11 - Spot snorkling Pantai Sulamadaha 12 - Asyiknya snorkling dengan pemandangan coral dan spesies ikan yang cantik di spot snorkling Jikomalano 13 - Underwater pantai Sulamadaha banyak aneka terumbu karang yang cantik. 14 - Benteng Kalamata Tidore
64
| Juli 2016
Dari Benteng ke Benteng Tengah hari kami kembali ke pelabuhan kota untuk menyeberang dengan ferry ke Tidore, sebenarnya rencana awal hari ke 3 kami akan ke Morotai, berhubung perjalanan ke Morotai butuh waktu semalam dari Ternate dan waktu perjalanan yang sempit, maka akhirnya kami tukar ke Tidore, ada harapan untuk bisa explore Morotai sekalian dengan Halmahera di kesempatan lain. Ferri ke Tidore untuk
mobil dengan 3 penumpang biayanya Rp. 109,000,- dan butuh waktu tidak sampai 1 jam untuk nyeberang, yang lama adalah waktu menunggu keberangkatan ferry sesuai jadwal. Sampai di Tidore kami langsung menuju Benteng Tahula, salah satu benteng paling tinggi di Tidore. Dari situ kita bisa melihat Kota Tidore, yang tidak terlalu luas dan relatif sepi. Lagi-lagi karena waktu terbatas, kami langsung melanjutkan mengitari Pulau Tidore.
Jalan di sepanjang tepi laut, perlu 2 jam untuk memutarinya dan jam 5 sore kembali naik ferry menuju Ternate. Di Ternate kami mampir ke Benteng Kalamata yang didirikan Portugis tahun 1540-an sebagai pos perdagangan. Kemudian beralih ke Spanyol tahun 1575 dan ganti dikuasai Belanda. Melihat sejarah benteng menjadi bukti bahwa Ternate dan Tidore sejak dulu menjadi rebutan banyak negara Eropa karena kekayaan rempah-rempahnya.
14
Juli 2016 |
65
E X PLORE
66
| Juli 2016
TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR
Meni kmati Keindahan
Pantai Coro dan Banyu Mulok Teks & Foto Dina Mardiana
Tulungagung? Apa yang menarik untuk dilihat? Begitu pertanyaan yang terlintas di benak saya ketika seorang teman mengajak ke sana. Adalah Pantai Coro dan Banyu Mulok, dua lokasi bak surga tersembunyi yang belum diketahui banyak orang. Sayang kiranya untuk dilewatkan jika Anda melintas di Tulungagung.
Pantai Coro dengan Juli 2016 | dari atas bukit 67 pasir putih
68
| Juli 2016
1
2
3
4
K
onon, dulu pantai ini banyak kecoa sehingga dinamakan coro yang artinya kecoa dalam bahasa Jawa. Namun siapa sangka, pantai ini sangat bersih dan air lautnya begitu jernih. Bahkan pasir di pantai berwarna putih dan di manamana bertebaran ubur-ubur berwarna biru transparan, menandakan pantai ini belum tercemar. Saya sempat tersengat salah satu ubur-ubur yang bentuknya sangat menipu itu, karena saya pikir benda-benda yang terserak di pantai berwarna kebiruan transparan itu adalah plastik. Pantai Coro terletak di sebelah selatan kota Tulungagung, tepatnya di desa Gerbo, kecamatan Besuki. Untuk mencapainya, Anda harus menempuh perjalanan melalui jalur Pantai Wisata Popoh, yang berjarak 30 kilometer dari pusat kota. Setelah sampai di kawasan pantai, Anda diarahkan terlebih dahulu ke sebuah Padepokan Retjo Sewu.
Misteri Penguasa Laut Selatan Saya juga tidak tahu mengapa tidak ada jalan lain selain melewati padepokan tersebut. Namun, inilah yang menarik sebab ternyata di padepokan ini terdapat sebuah kamar khusus yang dipersembahkan kepada Ratu Pantai Selatan atau dikenal dengan nama Nyi Roro Kidul.
1 - Ombak yang menghempas ke tengah bolongan karang Pantai Coro 2 - Pantai Coro berpasir putih 3 - Arca Retjo Sewu 4 - Perjalanan melewati jalan tidak beraspal untuk mencapai Pantai Coro
Padepokan ini bukanlah tempat untuk berguru silat seperti yang terlintas dalam bayangan saya. Ia merupakan kompleks yang terdiri dari sebuah rumah, bentuknya seperti rumah pendopo, dan sebuah pekarangan memanjang dijaga oleh seribu arca. Dinamai Retjo Sewu demi mengenang sang pemiliknya, mendiang Soemiran yang pernah memproduksi rokok Retjo Pentung yang terkenal pada tahun 1970-an. Sementara kamar khusus untuk Nyi Roro Kidul terletak paling depan di samping kiri rumah pendopo. Sementara Sewu dihubungkan
dengan seribu arca yang mengelilingi pekarangan tersebut. Seluruh arca ini memiliki bentuk yang sama, yaitu sosok dewa bertubuh pendek, bongsor, posisi jongkok dan memanggul pentungan gadha di bahu kanannya. Rupanya, sosok dewa bernama Dwarapala ini juga merupakan sosok yang terdapat dalam logo rokok Retjo Pentung, yang konon pada zaman Majapahit berfungsi sebagai penjaga gerbang masuk ke tempat suci. Ada yang mengatakan mendiang Soemiran terinspirasi dari kisah Roro Jongrang yang mendirikan 1000 arca. Apa pun motifnya, beliau dikenal sebagai tokoh yang bijak di mata masyarakat dan sangat mendukung upaya pelestarian lingkungan, sehingga tidak ada yang berani mengusik hutan di kawasan pantainya. Karena ingin menjadi bagian yang tidak terpisahkan, maka ketika beliau meninggal abu jenazahnya ditaburkan ke laut di pantai selatan. Sesudah melewati padepokan Retjo Sewu, kami berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi hutan, dengan kontur menanjak dan menurun sepanjang 1 kilometer. Perjalanannya memakan waktu sekitar 30 sampai dengan 45 menit, mungkin bisa lebih lama, karena setiap beberapa meter terdapat warung yang menjajakan minuman dan makanan praktis seperti mie instan, snack, bahkan sandal jepit. Kebetulan sekali karena pada waktu itu saya lupa membawa sandal untuk bermain-main di pantai yang putih bersih ini. Pantainya sendiri terletak agak menjorok, seolah-olah tersembunyi di bawah bukit dan dilindungi vegetasi yang lebat. Setelah melewati tanjakan dan turunan yang cukup melelahkan, rasanya terbayar lunas ketika saya mendengar debur ombak yang menghempas ke pantai dan memecah di pinggiran batu karang. Airnya yang jernih dan transparan membuat batubatu karang yang terendam air laut terlihat jelas.
Juli 2016 |
69
Tebing Banyu Mulok Kami melewatkan waktu cukup lama di pantai ini, sekitar dua jam, karena sedikit sekali pengunjung sehingga seolah pantai Coro adalah milik kami sendiri. Setelah puas bermain, kami melanjutkan perjalanan menuju Tebing Banyu Mulok. Berbeda dengan perjalanan ke arah Pantai Coro, rute yang kami tempuh untuk sampai di Tebing Banyu Mulok hanya memakan waktu kurang dari 15 menit. Meskipun jalan setapaknya tidak sepanjang jalanan menuju Pantai Coro, namun disarankan untuk tetap berhatihati karena konturnya yang naik turun. Perbedaan lainnya adalah pemandangan sekeliling berupa padang rumput yang luas,
5
Vegetasi di atas tebing banyu mulok
70
| Juli 2016
Tebing Banyu Mulok berada di desa Besole, kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Destinasi ini ada di sebelah timur sisi Pantai Indah Popoh, tepatnya di sisi timur bukit Pantai Coro. Yang menarik dari tempat ini adalah pemandangan laut lepasnya yang sepintas menyerupai Halong Bay, karena terlihat gugusan serupa pulau atau batu karang di kejauhan. Lautnya juga terlihat sangat tenang, namun di ketinggian tebing terdengar debur ombak yang memecah ke arah tebing. Nama Banyu Mulok sendiri diambil dari peristiwa alam yang katanya sangat jarang didapati di pantaipantai di Indonesia. Banyu berarti air, sedangkan kata Mulok adalah kata kerja yang berarti terbang. Jika digabungakan mendefinisikan air yang terbang karena peristiwa air laut yang
menabrak tebing yang menyebabkan tekanan air laut naik. Panorama yang menakjubkan di kawasan ini adalah ketika ombak menerjang karang dan menyebabkan air naik ke permukaan. Cipratan air yang terjadi membentuk suatu proses pembiasan cahaya dan spektrum yang akhirnya membentuk pelangi. Proses terjadinya pelangi ini tidaklah lama, hanya dalam hitungan detik, karena air yang dibiaskan cahaya matahari akan segera pergi tertiup angin yang kencang. Ketika sore menjelang, yaitu sekitar jam tiga, kami memutuskan kembali ke parkiran mobil. Tidak ada jalan pintas lainnya sehingga kami harus menempuh kembali jalan yang telah dilalui ketika berangkat.
Juli 2016 |
71
Ayam Lodho Khas Tulungagung Kuliner yang spesial dari kota ini adalah ayam lodho. Sebelum kembali ke hotel, kami menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah restoran lokal yang terletak di pinggir jalan raya arah pusat kota.
yang masih segar, daun singkong dan tauge. Selesai makan, perjalanan kami berakhir pada pukul setengah sembilan malam. Kami kembali ke hotel dengan rasa lelah namun senang dan puas karena berakhir pekan di tempat yang jauh dari kebisingan kota membuat energi kami terisi kembali.
Jika dilihat sepintas, tampilan masakannya mirip dengan gulai atau opor ayam yang berkuah santan kuning. Namun yang membedakannya adalah rasanya yang pedas karena dicampur dengan cabai rawit dan pada saat pengolahan bumbunya dicampur dengan cabai keriting. Teksturnya juga terlihat gosong karena sebelum dimasak dengan santan, ayam dibakar atau dipanggang terlebih dahulu.
Berikut adalah beberapa tempat rujukan yang menawarkan ayam lodho:
Aroma rempah-rempahnya juga terasa lebih kuat karena pemakaian jahe dan kencur. Cara menyantap ayam lodho ini, selain dimakan dengan nasi putih, ada tambahan urap sayur berupa parutan kelapa yang telah dibumbui, timun mentah
• Ayam lodho Sukoanyar, di Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakel, dekat Balai Desa Sukoanyar
• Ayam bakar lodho Bu Kasnan, Jl. Jayeng Kusuma No.22, Kedungwaru, East Java, Indonesia • Ayam lodho kampung Bu Mamik, desa Plosokandang Barat SPBU • Ayam lodho Pak Yusuf, di Jl. Raya Propinsi Desa Kedunglurah, Trenggalek
• Warung lodho P.H.LANI, di BandungTulungagung, sebelah selatan masjid Jami’ Bandung.
Dari Surabaya, Anda bisa naik kereta kelas ekonomi AC yang berangkat dari stasiun Wonokromo dengan tujuan Blitar. Kami ambil kereta Dhoho Penataran yang berangkat sebelum Subuh pada jam 4, dan tiba di Tulungagung pagi sekitar jam 9. Sementara untuk kembali ke Surabaya, ada kereta kelas yang sama dengan jadwal pemberangkatan dari Tulungagung pada jam 2 siang, dan tiba di Surabaya sekitar jam 7 malam. Harga tiket kereta sangat murah, yaitu Rp 15.000,00 untuk sekali jalan. Alternatif lainnya, Anda bisa naik bus atau mobil pribadi. Jika naik bus, Anda berangkat dari Terminal Bungurasih dengan bus Harapan Jaya. Waktu yang ditempuh bisa lebih lama ketimbang kereta, yaitu antara 7 hingga 10 jam. Anda bisa juga menyewa mobil sejak dari Surabaya dengan tarif mulai dari Rp 500.000,00 untuk 24 jam, ada yang sudah termasuk honor supir, namun belum termasuk bensin, atau keduanya. Saat itu, kami menyewa mobil pada saat tiba di Tulungagung saja dengan tarif Rp 400.000,00 untuk 12 jam. Tarif ini sudah termasuk supir dan bensin.
6
72
| Juli 2016
TIPS o Untuk memasuki kawasan pantai
wisata Popoh, pengunjung diminta membayar tarif masuk Rp 3000,00 per orang. Bila Anda membawa kendaraan maka ada tarifnya juga yaitu Rp 1000,00 untuk motor; Rp 2000,00 untuk mobil dan Rp 2500,00 untuk bus.
o Anda yang belum terbiasa hiking
mesti berhati-hati karena rute yang ditempuh, meskipun tidak securam Ijen atau Dieng misalnya, tetap melelahkan. Oleh karena itu membekali diri dengan sepatu hiking seperti boot dan air mineral sangat disarankan.
o Jika Anda ingin mandi, disediakan bilik-
bilik sederhana terbuat dari papan seng oleh para penjaja warung. Namun Anda mesti membawa perlengkapan mandi sendiri, seperti sabun, handuk, karena tidak dijual di warung. Tarif menggunakan bilik adalah Rp 2000,00 per orang.
o Berbeda dengan hiking di luar
negeri, masih banyak gunung dan pantai di Indonesia yang belum banyak dikunjungi wisatawan jarang dilengkapi dengan papan penunjuk. Minimnya petunjuk jalan, terutama arah pulang dari Banyu Mulok kembali ke Retjo Sewu, memang agak membuat Anda tersesat. Lucunya lagi, saya menemukan papan bertuliskan “Rumah Sakit Jauh, Dilarang Kecelakaan�. Jadi, saya sarankan Anda selalu berada dalam kelompok.
Hotel Crown Victoria yang terletak di pusat kota Tulungagung, berjarak 5 menit dari stasiun. Keunikan dari hotel ini adalah satu-satunya hotel termegah di Tulungagung dengan standar bintang 4. Dibangun pada tahun 2012, hotel ini terkesan mewah karena dominasi batu pualam sebagai dekor dan dilengkapi fasilitas fitness, spa serta jacuzzi.
o Tulungagung juga dikenal sebagai
kota penghasil marmer. Di sini pula terdapat industri onyx yang kualitasnya nyaris serupa dengan marmer. Sayang pabriknya tidak bisa dikunjungi oleh masyarakat umum, namun jika Anda sempat, Anda dapat mengunjungi beberapa toko kerajinan marmer yang tersebar di sekitar daerah pabrik.
7
6 - Ayam Lodho, kuliner khas Tulungagung 7 - Pulau-pulau kecil terlihat dari atas Bukit Banyu Mulok 8 - Beningnya air laut di Pantai Coro
8
Juli 2016 |
73
74
| Juli 2016
Juli 2016 |
75
76
| Juli 2016
Juli 2016 |
77
CULT URE
PELEBON
Beriringan Mengantar
Menuju Surga
Peti Kremasi; Lembu Menunjukan sosial status yang tinggi, karena lembu merupakan tunggangan Dewa Siwa
78
| Juli 2016
“
Teks & Foto Utami Isharyani Putri Pelebon, sebuah pesta kremasi yang didedikasikan untuk para bangsawan Bali. Saat bertandang ke Ubud beberapa waktu lalu, saya berkesempatan merasakan sendiri aura kemegahannya. Di 2013 lalu, Pura Saren Ubud menggelar upacara kremasi untuk Sang Ratu, dan kali ini kremasi ditujukan untuk Sang Pangeran yang menghembuskan nafas terakhir 7 Maret 2016 lalu.
T
idak seperti layaknya pemakaman lain yang menggunakan warna hitam atau putih sebagai tanda berkabung, warna yang digunakan dalam upacara kremasi ini boleh menggunakan warna apa saja, biasanya warna tertentu dipilih karena warna tersebut merupakan favorit almarhum, atau dipilih berdasarkan diskusi keluarga. Kali ini, ungu-lah yang terpilih mewakili aura upacara, semua didesain cantik dengan sentuhan ungu disamping warna-warna tradisional yang tetap dipertahankan; Putih untuk Menara kremasi, dan hitam untuk Lembu Selem, sebuah sarkofagus untuk kremasi. Oh iya, Lembu juga merupakan perlambang bangsawan, karena lembu merupakan tunggangan dari Dewa Siwa.
Upacara dimulai pada jam 10 pagi itu, dinahkodai oleh 2 orang Pendeta; 1 orang Pendeta Siwa dan 1 orang Pendeta Budha. Jumlah pendeta juga mewakili trah bangsawan. Upacara memercikkan air suci yang berlangsung 2 jam itu diselingi dengan gending tradisional Bali yang bersahut-sahutan, bergantian dari Aula Pura Saren Ubud dan dari dalam Puri Saren Ubud. Sang Pangeran yang sudah dimasukkan kedalam peti kemudian diusung naik ke atas menara kremasi bertingkat sembilan yang disebut Bade Tumpang Sia. Kemudian ratusan masyarakat beramairamai mengusung Bade ke lokasi kremasi di Puri Peliatan, sekitar dua kilometer dari Puri Saren Ubud. Hal menarik yang saya cermati, ternyata dalam mengusung Bade
1
dan Lembu, ada teknik khusus yang digunakan, komunitas pura membentuk beberapa tim, setiap tim mengusung bade dan lembu secara bergantian. Tim pertama mengusung sejauh 250 meter kemudian menyerahkannya kepada tim kedua untuk kemudian diusung kembali sejauh 250 meter sebelum diserahkan kepada tim ketiga, begitu seterusnya hingga bade dan lembu mencapai Puri Peliyatan.
1 - Lembu pengantar jenazah menuju nirwana ini dibuat dengan menggerakan semua ahli pahat di Ubud 2 - Pemlaspas; Upacara penyucian yang dipimpin oleh dua Pendeta Budha dan Pendeta Siwa. Adanya dua pendeta adalah simbol status sosial yang tinggi.
2
Juli 2016 |
79
Yang paling menantang adalah saat iring-iringan mencapai titik terendah dari jalur yang ditempuh. Tim harus berhenti sebentar, menarik nafas, bersiap, setengah berlari menapaki jalan yang menanjak kemudian berbelok menuju pintu masuk Puri Peliyatan. Para pendeta kembali memulai upacara saat penurunan peti jenazah dari puncak menara oleh para pria dari keluarga almarhum. Peti jenazah kemudian diarak mengelilingi Lembu sebanyak tiga kali sebelum dimasukkan kedalam perut lembu. Para wanita dari
keluarga almarhum mendekati lembu dan menyalakan dupa sebagai tanda pelepasan almarhum sembari para pria memasukkan benda-benda kesayangan Sang Pangeran seperti sepatu, pakaian, dan handphone. Karena ulang tahun Sang Pangeran jatuh pada 10 hari menjelang kremasi, keluarga Sang Pangeran juga memasukkan seikat bunga dengan kartu ulang tahun yang berisi ucapan “Selamat ulang tahun, Witra*, Adik, Mamah dan Papah loves you� Dan api mulai disulut bersamaan dengan doa yang dipanjatkan oleh sang pendeta hingga semua menjadi abu.
3 - Masyarakat bergotong royong memindahkan peti kremasi ke atas tungku pembakaran. 4 - Suasana puncak kremasi berjalan sunyi dan hikmat selama satu jam 5 - Para wanita dalam keluarga berpamitan kepada Tjokorda Putra Widura
3
80
| Juli 2016
4
5
Berbeda dengan satu jam sebelumnya, kali itu saya hanya mendengar derak kayu terbakar dan letupan-letupan kecil. Semua terdiam menyaksikan kremasi Tjokorda Putra Widura, Sang Pangeran. Pelebon adalah mengantarkan almarhum menuju alam berikutnya sebelum Sang Jiwa ber-reinkarnasi. Momen yang mengharukan, sedih karena menyadari bahwa almahum akan sangat dirindukan, dan bahagia karena almarhum sudah berada di Nirwana bersama para dewa. Dimata saya, pelebon bukan hanya upacara agama, tapi juga kerjasama tim, dedikasi, kebersamaan, harmoni dan cinta. Sungguh membuat rasa hormat saya bertambah pada bagaimana masyarakan Bali menjalankan budayanya. Leluhur mereka bukan hanya mewarisi budaya yang indah di mata, tapi juga berkesan di hati.
Juli 2016 |
81
E X POSE SH OOT
Alberta, Kanada
“
82 • treisdorfphoto
A
lberta merupakan salah satu provinsi di Kanada yang memiliki luas 661,190 km². Bentangan area yang luas ini menyebakan perbedaan iklim yang mencolok dari satu daerah dengan daerah lainnya di provinsi ini. Hampir sepanjang tahun di bagian utara selalu dilingkupi salju, sementara di selatannya pada musim panas cukup gersang dan kering. Namun tak dapat dipungkiri Alberta memiliki pesona alam yang menakjubkan, terdapat banyak pegunungan, sungai dan danau yang indah serta bisa menjadi tempat yang ideal untuk berenang, ski, memancing, kayaking dan beragam aktivitas olah raga air lainnya. Menyusuri tepian danau sambil menikmati gunung bersalju dan menghirup segarnya udara di antara pohon pinus tentu jadi impian banyak orang, Anda pun bisa merasakannya di sini.
|
Rocky Mountain Juli 2016view at Moraine Lake di Banff National Park
Juli 2016 |
83
1
Zhukova Valentyna
1 - Danau Moraine di Banff National Park. 2 - Temple pass trail, Banff National Park, Alberta 3 - Cerahnya padang rumput di Danau Alpine dan view pengunungan di belakangnya, banff national park, Alberta. 4 - Sungai Mistaya yang menjadi ngarai, Banff National Park, Alberta 5 - View di dalam Ngarai Mistaya (Mistaya Canyon)
84
| Juli 2016
2
Hugo Brizard
3
FrankHH
Robert Bohrer
4
5
Robert Bohrer
Juli 2016 |
85
6
BillieBonsor
86
| Juli 2016
Zhukova Valentyna
7
6 - Northern Lights di danau Minnewanka, Banff National Park, Alberta. 7 - Icefields Parkway, Canadian Rockies Mountains, Alberta. 8 - Jalan kecil di area danau Bow, Rocky Mountains, Alberta. 9 - Hoodoos (Drumheller area) ikon yang diakui secara internasional dari tanah tandus Alberta.
Karamysh
9
Aaron Hayashi
8
Juli 2016 |
87
10
Bunlee
10 - Pemandangan sungai dengan Gunung Edith Cavell sebagai latar belakang in Jasper National Park, 11 - Anjing Blue Heeler Puppy sedang bermain salju di pegunungan, Kananaskis Country, Alberta 12 - Induk beruang dan dua anaknya di Jasper National Park. 13 -Twin falls di Cline river valley, Alberta. 14 - rince of Wales Hotel di Waterton lakes National park, Alberta,
88
| Juli 2016
11
BGSmith
Allison H
14
Mishella
13
tjwvandongen
12
Juli 2016 |
89
T R AV E L ER NOTES
• Elena Mirage - Sungai poso
• Elena Mirage - Togean Island
SULAWESI
Soal Lidah, Mata Dan Niat
“
Teks & Foto Sukarno Salim Paradigma touring naik motor harus moge (motor gede), rasanya harus diluruskan. Dan naik motor membelah Sulawesi, ternyata tidak bikin exhausted seperti dugaan orang. Setidaknya, itulah yang belum lama ini saya buktikan. Saya menjelajah pulau Sulawesi naik motor Suzuki matic berdua istri. Menurut saya, banyak kelebihannya touring pakai motor. Selain sangat bebas pada jadwal dan rute, kita juga punya keleluasaan menikmati keindahan alam, mengunjungi obyek wisata, dan menikmati aneka ragam kulinernya. Ini adalah cara terbaik menikmati Indonesia. Setelah landing mulus jam 09.27 pagi, saya langsung ke bengkel motor di Makassar untuk memastikan kesiapan motor. Harus benar-benar sehat motornya karena akan saya ajak jalan 20 hari keliling Sulawesi.
Aspal Mulus, Bensin Banyak Secara umum, infrastruktur di Sulawesi sudah bagus dan mungkin, 90 persen kondisi halus mulus dan nyaman untuk melakukan kegiatan touring. Saya menggunakan Suzuki Burgman matic 200 cc, dengan ukuran ban depan 13 inchi dan belakang 12 inchi. Ini tergolong kecil dibanding motor matic yang kebanyakan ada ukuran ban 14 inchi. Pada ruas tertentu bisa melaju sampai dengan 120 km/jam. Tetapi
90
| Juli 2016
harus hati-hati dengan pengendara lain, babi hutan atau sapi yang suka memotong jalan tanpa permisi. Pada jalan berkelok, masih bisa sekitar 60 km/jam. Jalan rusak di seputaran Tana Toraja. Baik dari arah Selatan (Enrekang) maupun arah Utara (Palopo). Sebetulnya anomali, kenapa justru di daerah tujuan wisata utama jalannya jelek. Juga ruas Pendolo ke Tentena sekitar 90 km, dan dari kota Marisa arah Parigi kira-kira sejauh 60 km. Kondisi jalan banyak lubang, tapi masih bisa
”
dipilih. Kecepatan sekitar 40 km/ jam. Jalan paling berat, antara Malili ke arah Kolaka sekitar 250 km. Naik tajam, turun curam, tikungan patah-patah malah ada beberapa tikungan “V”, dan bergelombang. Di jalur ini ada 2 lokasi pelebaran jalan, memotong bukit, berlumpur dan sedikit off road. Sampai motor tidak bisa jalan dan mesti didorong sopir truk. Benar-benar melelahkan dan menguras tenaga.
Banyak spot cantik yan dilalui
Tetapi jalan berat dan rusak ini mungkin hanya sekitar 10 persen dari total jarak tempuh yang hampir 5.000 km. Jadi masih bisa dikatakan memadai sebagai arena touring. Stasiun pompa bensin untuk premium dan pertamax sudah banyak. Sebagian jaraknya sudah cukup rapat. Yang jaraknya masih lumayan jauh, batas ke Lasusua,
Saya menggunakan Suzuki Burgman matic 200 cc
(Ibu kota Kolaka Barat) – Kolaka, hanya ada 1 pompa bensin untuk jarak 150 km. Itupun, bbm baru ada setelah jam 13.00 dan cepat habis karena diborong pengecer pinggir jalan. Oleh karena itu sebaiknya menggunkan motor dengan kapasitas tanki minimal 10 liter agar bisa menjelajah sekitar 200 km sebelum isi bbm lagi.
Penginapan dan hotel juga sudah banyak. Ada di setiap kota kecil dengan harga sekitar Rp 100.000/malam tanpa AC. Dan mulai Rp 150.000/malam dengan AC tanpa sarapan. Dengan sarapan mulai Rp 200.000/malam. Mau yang gratis? Ada. Hotel Pertamina (pompa bensin).
Situs Menyelam Dengan mengaspal alias touring, setiap jengkal jalan yang dilewati adalah obyek wisata. Kehujanan, mandi di sungai jernih di tengah hutan, atau bahkan ban kempes jauh dari tukang tambal ban, kadang menjadi sensasi tersendiri. Belum lagi alam Sulawesi yang bagaikan lukisan Tuhan. Pantai, hutan, gunung, jurang ngarai, sungai, danau, hampir semuanya indah. Kalau kita mau menikmati
Togean Island
satu per satu, atau berhenti foto setiap ada pemandangan indah, mungkin butuh berbulan-bulan untuk keliling Sulawesi. Oleh karena itu, sesuai hobi, saya lebih fokus mengarah ke situs penyelaman di seputaran teluk Tomini dan Manado. Antara lain kepulauan Togean, Gorontalo, Parigi Moutong, Manado dan Lembeh. Setelah itu di seputaran
Kendari, yaitu di Buton, Wakatobi dan Selayar. Rencana menyelam hanya bisa terlaksana di Togean dan Bunaken. Yang lain gagal. Ada yang karena waktu molor di jalan, group diver yang saya akan gabung batal, dive center di Parigi sedang renovasi, dan dive master kabur tak ada berita. Akhirnya malas lanjut ke Wakatobi dan kembali ke Makasar saja.
• fenkieandreas
Spot menyelam Bunaken
Juli 2016 |
91
Seperti Bukan di Indonesia Sorowako, suasananya, serasa tidak di Indonesia. Sepi, teratur, bersih, dan kelihatan sangat manusiawi. Lalu-lintas sangat disiplin. Seperti di kota kecil di film koboi gitu. Maklum ini kota tambang yang memprioritaskan keselamatan. SIM keluaran Polisi tidak “laku” di sini. Semua
karyawan perusahaan dan kontraktor harus mengikuti ujian SIM perusahaan. Infonya, ada konsultan dari Australia. Setelah dapat SIM perusahaan, diawasi secara ketat. Ada petugas yang mengawasi di jalan. Jika melakukan pelanggaran, misal melanggar batas kecepatan, menyalip
di tikungan, atau memotong kendaraan lain di perempatan, akan dikenakan sanksi. Yang terberat, untuk karyawan di PHK dan kontraktor diputus kontraknya. Makanya pengemudi di sini sangat sopan dan disiplin. Tidak ada yang ugal-ugalan seperti sopir angkutan umum di pulau Jawa. Gawat.
Poso Aman Hampir semua teman khawatir apakah Poso masih bergejolak, aman atau tidak dan beberapa teman bergurau, apakah saya bertemu teroris Santoso. Alhamdulillah, Poso aman dan lancar. Saya malah melintas Poso dua kali. Pertama waktu
berangkat lewat Trans Sulawesi yang ternyata jauh dan tidak bisa melihat danau Poso. Yang kedua, karena penasaran, dari Manado ke Kendari, saya kembali ke Poso. Rute yang keren, dari kota Poso ke arah Tentena, kemudian menyisir pantai barat
Danau Poso, ke arah Pendolo. Ini “bagian dalam” danau Poso. Memang ada pemeriksaan dari Brimob. Komandannya sempat keluar dari pos dan banyak nanya. Ternyata karena ingin melihat motor saya yang belum pernah dilihat modelnya.
• Elena Mirage
Danau Poso
92
| Juli 2016
Lobster Murah Bagi penggemar berat ikan dan daging sapi, silakan berpesta pora. Mau restoran Makassar, rumah makan Bulukumba, restoran Pangkep, atau bahkan warung “Sudi Mampir” (versi Jawa), tetap saja, kebanyakan menunya ikan dan daging sapi. Bisa dibakar, sop, jadi coto, sop sodara atau kaledo dan lain-lain. Rasanya juga hampir sama baik di restoran besar sampai warung pinggir jalan. Kuliner lain yang perlu dicoba, mie titi di Makassar, nasi kuning, abon cakalang dan Bubur Manado (Tinu Tuan). Untuk muslim, mulai Sulawesi Tengah sampai Utara perlu memastikan ada tulisan “rumah makan muslim” nya. Kalau
tidak, bisa-bisa masuk rumah makan Minahasa dengan menu non-halal. Saya paling berkesan pada 3 jenis masakan dan tempat. Pertama, ikan bandeng bakar ala restoran pangkep. Pertama di dekat fly over Makasar dan kedua di tengah kota Bulukumba. Bandengnya gede dan enak. Makan 1 ekor tanpa nasi sudah mantaplah. Beda dengan bandeng presto semarang. Lebih “nyamleng” kata orang Jawa. Kedua, sop kepala ikan kakap di tengah kota Palopo. Dekat Masjid. Enak, segar, luar biasa. Mungkin juga karena ditraktir teman. Ketiga, sea food di restoran “Lampia” di tepi
pantai teluk Bone. Di pinggir jalan dari kota Malili arah Kolaka. Ikan, udang, cumi dan lobsternya segar. Harganya murah banget. Tiga ekor lobster segede lengan hanya Rp 145.000. Kami makan 9 orang, hanya habis Rp 500 ribuan. Pokoknya jangan lewatkan restoran ini. Yang jadi pertanyaan, kok sapinya tidak habis-habis dimakan orang se-Sulawesi ya? Kalau ikan kan jelas. Lautnya luas. Ternyata, dari ujung ke ujung pulau, banyak orang memelihara sapi. Kalau penduduk Sulawesi disensus, sapi adalah terbanyak kedua setelah manusia.
JELAJAH 5.000 KM Etape Pertama: Makassar – Manado lewat Pare-Pare, Makale, Palopo, Woti, Malili, Soroako. Kembali ke Woti, belok kanan ke Mangkutana, Pendolo, Tentena, Poso, Ampana. Dilanjut naik kapal motor ke Kepulauan Togean dan kembali ke Ampana. Dari situ terus ke Pagimana, menyeberangi teluk Tomini menggunakan ferry ke Gorontalo, Imizu, Boroko, terus menyisir pantai utara ke arah timur. Lewat Amurang, dan finish di Manado. Selama 3 hari stay di Manado, kami jalan-jalan ke kota Tomohon, Tondano dan Bitung.
Singgah di pelabuhan
Etape Kedua: Manado – Kendari. Dari Manado ke Gorontalo lewat rute yang sama dengan waktu berangkat. Setelah Gorontalo, belok kanan arah Marisa dan Parigi. Menyisir teluk Tomini. Ada beberapa kota dan kabupaten, sepertinya masih baru dan hasil pengembangan wilayah. Dari Parigi, Poso, menyisir pantai barat danau Poso menuju Pendolo, Mangkutana. Menginap 1 malam, besoknya menuju Malili, belok kanan arah Tolala, Lasusua (Kolaka Utara), Kolaka dan Kendari. Etape Ketiga: Kendari – Makasar lewat Kolaka, menyeberang teluk Bone menggunakan ferry ke Pelabuhan Bajoe, Watampone, Sinjai, Bira, Bulukumba, Janeponto, Takalar, Gowa dan Makassar.
Juli 2016 |
93
PR OFILE
Aji Bram
INDONESIA BISA MENJADI TREND CENTER Teks IB Foto Koleksi Aji Bram Menanjak dan berliku, seolah menjadi gambaran perjalanan Aji di masa kecil untuk meraih cita-citanya. Hal tersebut tak membuatnya patah semangat dalam mengejar mimpi. Hasil kerja kerasnya pun berbuah manis, kini beliau sukses menempatkan posisinya sebagai fashion designer yang memiliki sebuah perusahaan di Zurich, Swiss.
T
umbuh di lingkungan keluarga sederhana dan dibesarkan oleh seorang ibu penjual tahu, rupanya telah membuat Aji termotivasi untuk merubah nasib keluarganya yang kala itu hidup serba kekurangan. Kebiasaan membantu ibu membuat tahu dan mencari kayu bakar tiap pulang sekolah tak menghalanginya untuk tetap berprestasi. Acap kali mendapatkan ranking satu di kelas, mengantarkannya memperoleh beasiswa dan bersekolah di salah satu SMA terbaik di Jawa Timur. Selepas SMA Aji belajar bahasa Inggris dan akutansi di Holmesglen College Of Tafe Melbourne Australia serta menyelesaikan pendidikan Hotel Management di Institute Hotelier “Cesar Ritz� di Switzerland. Dunia fashion yang digeluti saat ini tak lepas dari rangkaian kisah hidupnya di masa lalu. Aji kecil merasa kasihan kepada ibu dan adik-adiknya yang tak bisa mengenakan pakaian yang layak karena keterbatasan ekonomi. Waktu itu sempat terpikirkan jika besar nanti dirinya ingin menjadi seorang penjahit agar bisa memberikan pakaian yang pantas untuk adik dan ibunya. Tampaknya minat pada dunia fashion sudah ditunjukannya sejak beliau duduk di bangku sekolah dasar.
94
| Juli 2016
“Sejak SD aku selalu beli kain lalu diserahkan ke penjahit. Aku yang memadupadankan warnanya dan memberi petunjuk ke penjahitnya bagaimana baju-baju buat lebaran adik-adiku,” ujar Aji Sempat berkerja di bidang hospitality baik di Indonesia maupun mancanegara seperti Inggris dan Amerika, akhirnya Aji pun pindah jalur menjadi entrepreneur. Berawal ketika beliau ditawari untuk memproduksi seragam yang dipesan oleh client asal jerman. Dari situlah Aji mulai mengembangkan bisnis fashionnya di Zurich, Swiss. Tak hanya itu, beliau juga merasa perlu mengasah kemampuannya dengan menambah wawasan dan keahlian di bidang fashion serta turut melibatkan diri pada beberapa acara fashion show di Swiss. “Waktu itu saya punya mimpi untuk membuat acara fashion Indonesia terbesar di luar Indonesia yang bisa meningkatkan citra dan bisa dibanggakan,” ujarnya lagi. Berkat pengalaman yang dimilikinya, pada tahun 2012 Aji pun melempar ide untuk membuat sebuah acara fashion yang mengakomodasi produk-produk fashion terbaik Indonesia agar bisa tampil dan mendapat pengakuan pasar Eropa khususnya Swiss. Aji bersama
teman-teman dari Indonesia yang tinggal di Swiss lalu mewujudkan ide tersebut dengan membuat Indonesian Fashion & Batik Festival (IFBF). Acara tersebut mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern dan beberapa perusahaan teman-temannya. IFBF pertama yang diselenggarakan pada 20 September 2013 di Volkshaus, Zurich, Swiss, berlangsung sukses. Kini melalui Lurik Management yang berdomisili di Zurich, Aji telah mengeluarkan produk-produk berlabel ‘lurik-batik & fashion by Aji Bram’ (www.lurik.ch). Beliau sendiri telah beberapa kali mengadakan fashion show di Swiss bekerjasama dengan KBRI. Fashion show tunggal dan fashion show untuk international event lainnya juga beliau gelar. Ditanya tentang dunia pariwisata Indonesia dikaitkan dengan bidang yang digelutinya saat ini, beliau menjawab bahwa pariwisata Indonesia punya potensi yang sangat luar biasa. Bahkan menurutnya potensi pariwisatanya paling lengkap di dunia, mulai dari alamnya, flora fauna, budaya termasuk yang berkaitan dengan fashion. Tapi semua itu belum tergarap dengan maksimal dan inilah yang membuatnya sedih. “Kain etnik
dari seluruh daerah Indonesia yang bisa dijadikan karya-karya fashion dari tangan designer-designer kita, bisa menjadikan Indonesia sebagai trend center dan tujuan wisata fashion Asia, bahkan dunia. Jadi kalau acara Fashion dipromosikan dan digarap dengan benar, Indonesia akan dibanjiri pecinta fashion dan buyer dunia yang akan berburu produk-produk fashion asli Indonesia , baik yang sudah jadi dari hasil designer maupun kain-kain etnik,” lanjut beliau. Menurutnya selain event fashion di dalam negeri, event fashion Indonesia di luar negeri juga bisa jadi ajang yang ampuh untuk mengundang wisatawan datang ke Indonesia. Event fashion yang saya dirikan dan selenggarakan di Swiss, Indonesian Fashion & Batik Festival (IFBF) salah satu visinya adalah untuk mempromosikan Indonesia melalui dunia fashion dan batik. “Harapan saya kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia sebaiknya kita bisa menjadi bangsa yang mencintai, menghargai , dan melestarikan semua kearifan lokal agar kita sebagai bangsa yang besar tidak kehilangan karakter sehingga bisa memperkuat keberadaan kita di antara bangsa bangsa dunia,” ujar Aji menutup perbincangannya dengan Travelxpose.
Juli 2016 |
95
FE ST IV AL
Tong T ong F air & estival 2016 F
Den Haag, Belanda
Teks & Foto Ieta Restiana Dewi
Mei merupakan bulan di mana lapangan Malieveld yang letaknya berseberangan dengan Centrale Station kereta di Kota Den Haag menjadi tempat pesta manifestasi dan festival yang disebut Tong Tong Fair (TTF). Pesta manifestasi ini fokusnya menyorot tiga ciri khas dalam budaya Indo-Belanda yaitu makan, kebudayaan dan bahasa.
96
| Juli 2016
B
ulan yang ditunggu - tunggu kebanyakan orang Indonesia dan juga kaum Indische Nederlanders (Indo). Kaum Indo ini maksudnya adalah seseorang yang berdarah campuran antara Indonesia dan Belanda. Begitu pun aku tak ingin melewatkannya. Walau hanya sehari saja, ingin sekali benarbenar menikmati betapa indahnya berkumpul sejenak dengan orangorang sesama bangsa, berbicara dalam bahasa yang sama, menyanyi, berdansa, menyicipi makanan atau jajanan yang jarang dan lama tidak pernah kami jumpai. Dengan dosis semangat dan mood yang tinggi aku berdua suami berangkat dari desa tempat kami tinggal menuju Kota Den Haag yang berjarak 159 km. Karena kami sudah seringkali mengalami betapa susahnya parkir mobil di dalam kota besar termasuk Den Haag yang sangat crowded, penyelenggara festival memberi saran alternatif bagi pengunjung untuk memarkir mobil di P+R (Park and Ride) Transferium Hoornwijck di Rijswijk yang jaraknya kira kira 9 km dari pusat Kota Den Haag.
Antrean panjang di pintu masuk Tong Tong Fair 2016
Sejarah Tong Tong Fair Berawal pada 1959 ada sekelompok Indische Nederlanders yang beranggapan bahwa kultur Indonesia itu unik, inspriratif dan penting sekali untuk dilestarikan. Vincent Mahieu atau lebih dikenal dengan nama Tjalie Robinson adalah pemuka Indo-Belanda dan sastrawan yang merupakan salah satu pelopor pendiri Tong Tong Festival. Hingga akhirnya bersepakat untuk mengorganisir suatu manifestasi dengan salam bersuarakan “Selamat Datang di Tong Tong Fair!” Tiap tahun masih menggema dalam acara pembukaan dan sungguh akrab didengar telinga. Walau sudah lebih dari 50 tahun. Tong Tong Fair merupakan acara besar perkumpulan orang Indonesia dan orang orang Indo. Selain pengobat rindu akan tanah air, pertemuan antara dunia Barat dan Timur menyatu dalam suasana persaudaraan, keramah tamahan yang dikenal sebagai identitas kultur Indonesia. Akhirnya tercetuslah Tong Tong Fair Edisi pertama pada tahun 1959 yang dahulu disebut Pasar Malam Tong Tong (pada tahun 70’an sempat mendapat sebutan Pasar Malam Besar).
Lalu dengan tiket parkir yang harganya € 4 kami bisa pakai tiket parkir tersebut untuk melanjutkan perjalanan ke Centrale Station di Den Haag dengan menggunakan tram dan gratis! Karena tiket parkir masuk, kami aktifkan di mesin automat terlebih dahulu sebelum kami meninggalkan area parkir sebagai bukti bahwa kita pemakai jasa P+R. Kira kira 10 menit duduk di dalam tram akhirnya kami sampai di CS Den Haag. Selanjutnya kami menyeberang dan berjalan kaki selama lima menit dari stasiun sampai di lokasi Tong Tong Fair 2016.
Acara ini pertama dilaksanakan di kebun binatang di Kota Den Haag, tujuannya mengumpulkan uang untuk IKK‘Indische Kunstkring’ Tong Tong (kunst artinya seni, kring artinya lingkaran). Hasil keseluruhan dipakai sebagai dukungan internal untuk mengaktifkan program Tong Tong Festival. Sampai saat ini tujuan awal masih tetap sama biar pun sudah melewati setengah abad. Bersyukur juga bahwa di zaman seperti sekarang ini masih banyak volunteer yang bersedia membantu dalam penyelenggaraan Festival Tong Tong.
Ehmm.. FYI, jika malas untuk berjalan kaki kita juga bisa naik becak (fietstaxi). Dengan membayar € 2,50 kita bisa naik becak dari penyeberangan stasiun kereta menuju lapangan Malieveld. Dan lebih seru lagi becak becak yang mangkal ditarik tidak hanya oleh cowo-cowo Indo tetapi ada juga cewe bule yang bekerja sebagai penarik becak. wow!
Sejak tahun 1988 Festival Tong Tong berpindah lokasi ke lapangan Malieveld. Tenda-tenda di lapangan Malieveld berdiri megah menyerupai archipel (mengingat Indonesia adalah negara kepulauan). Malieveld adalah lapangan rumput yang luasnya melebihi 10 hektar. Baik untuk acara dalam atau luar kota, yang sering dipergunakan untuk acara-acara tertentu seperti festival, sirkus dan lain-lain. Juli 2016 |
97
Program Tong Tong Fair 2016 Dari tahun ke tahun inti acara Tong Tong Fair tidak mengalami perubahan. Megah, selalu berkaitan dan tak dapat dipisahkan dengan sejarah antara Indonesia dan Belanda. Dalam acara TTF di Den Haag ini kebudayaan Indonesia benar-benar mendapat tempat khusus. Kultur ‘Euraziatische’ (euroasia) sangat cukup berharga untuk dijaga, dilestarikan dan menjadi sumber inspirasi untuk orang-orang Indo dan bangsa-bangsa lainnya. Tidak pandang usia tua muda, warna kulit yang berbeda, bahasa yang beraneka ragam semua campur aduk menikmati acara yang digelar di TTF. Tahun ini merupakan TTF edisi ke 58. Dimulai pada 28 Mei hingga 5 Juni 2016. Pintu masuk dibuka pukul 11.00 sampai dengan pukul 22.00. Tiket masuk juga bermacam-macam tarifnya. Tiket masuk malam hari (setelah pukul 18.00) harganya € 7,50. Tiket harian harganya € 13,50 (jika pesan tiket melalui internet € 10,50) dan weekend harganya € 16,50 (jika pesan tiket melalui internet kita bayar € 13,50). Abaikan kata mahal untuk tiket masuk, karena festival seperti ini hanya ada setahun sekali! Pada gelaran kali ini menyajikan çrossover kaleidoskopik antara budaya Timur dan Barat dengan program internasional. Artinya tahun ini pengaruh budaya asing memasuki program TTF (contohnya Tahitian/ Hawaian, Amerika, Thailand, Vietnam, India, China dan Malaysia). Yang aku tahu para pengunjung tidak hanya orang-orang yang tinggal disekitar Den Haag saja tetapi dari penjuru Belanda baik dari bagian utara, selatan, barat dan timur. Yang mengagumkan adalah setiap hari TTF selalu full pengunjung, tidak peduli pagi siang sore maupun malam. Tong Tong Fair terdiri dari ‘Grand Pasar’yang terkenal dengan Paviliun Indonesia, di sini banyak kita jumpai stand penjual buku, penjual makanan kecil, buah-buahan, penjual
98
| Juli 2016
kue basah dan kering, penjual souvenir, batik, patung, peralatan dapur, bumbu-bumbuan, asesoris, kebutuhan rumah tangga, barang barang kelontong dan masih banyak lagi untuk disebutkan. ‘Eetwijk’ atau ruang makan dengan puluhan restoran Asi dan juga warung-warung terbagi dalam tiga zona yakni Éetwijk West, Eetwijk North, Eetwijk East. Bisa terbayang kan betapa banyaknya bilik-bilik makan di TTF. Serasa kita benarbenar sedang mangkal di ‘food corner’ di Indonesia. Memasuki sudut Eetwijk North terdapat ‘Kook Theater’, Theater Memasak atau workshop memasak. Banyak penulis buku kuliner dari Belanda memberikan demonstrasi memasak masakan Indonesia. Tong Tong Podium menyajikan pagelaran musik seperti keroncong yang banyak digemari orang Indo (tahun ini JEI Keroncong dari Jakarta mendapat undangan untuk manggung), Kyai Fatahillah (gamelan musik modern dari Sunda), dan grup-grup musik indo-pop juga sajian musik dan penyanyi asal Ambon. Anggun C Sasmi, Ruth Sahanaya merupakan contoh artis asal Indonesia yang pernah manggung di Tong Tong Podium. Selain itu demonstrasi Pencak silat Pusaka Mande dari Bandung juga menjadi tamu undangan di TTF. Pencak silat tetap menjadi acara favorit yang setiap tahun tidak pernah absen, bahkan banyak juga kumpulan Pencak silat di Belanda.
1 - Pulang karya Leila S Chudori. 2 - Stand pakaian batik 3 - Ada becak di area TTF. 4 - Menarik! Pengemudi becak wanita bule. 5 - Contoh beranda rumah pd jmn kolonial. 6 - Sapa Lawan (grup perkusi Maluku)
1
2
3
4
5
6
Juli 2016 |
99
7
8 9
Sewaktu masuk pintu area TTF aku sempatkan diri membeli pohon pisang di stand Indische Tuin atau Taman Indonesia yang menjual tanaman tropis. Pohon Pisang dapat hidup di eropa asalkan dimusim winter dibungkus dengan rapat. Sampai dengan kedinginan 10 derajad dibawah nol mereka masih bisa bertahan. Di tenda Tong-Tong Theater kita jumpai bedah buku. Penulis-penulis tamu baik dari Indonesia dan orang Indo membaca dan berdiskusi mengenai buku-buku yang berlatar belakang tentang Indonesia. Baik buku roman sejarah, buku-buku
100
| Juli 2016
kuliner, serta buku persahabatan antara dua bangsa dan literatur lainnya. Penulis berasal dari Indonesia seperti Leila S Chudori, Ayu Utami, Ahmad Tohari dan Iksaka Banu pernah juga menjadi tamu di Tong Tong Theater. Tahun ini jurnalis dan penulis Eka Kurniawan dengan bukunya Lelaki Harimau ‘Man Tiger’ diundang sebagai tamu Tong Tong Theater. Dengan buku Lelaki Harimau ‘Man Tiger’ itu dia masuk dalam daftar Man Booker International Prize 2016. Berbagai macam workshop ada di Bengkel Theater mulai dari workshop pijit, membuat boneka wayang dan juga wayang dari kertas, melukis,
10
membuat layang-layang, pencak silat dan yoga dapat kita ikuti di Bengkel Theater. Bisa kebayang bukan betapa luasnya kultur Indonesia yang sebenarnya. Di seberang Bengkel Theater terdapat Kultur Paviliun yang memamerkan simbol arsitektur. Freemasonry di Den Haag ke pulau Jawa. Juga tentang kamp-kamp interniran Jepang. Selain itu juga banyak foto-foto bangunan aristektur kuno yang indah. Last but not least program yang paling aku sukai adalah tenda Indorock Café beserta food truck-nya. Di tenda ini kita dihibur dengan live music yang membuat kita tidak bisa diam.
11 12
Bernyanyi keras bersama dengan para pengunjung menyanyikan lagu-lagu rock and roll dan tak sadar badan kita pun akan turut bergoyang mengikuti kerasnya lantunan musik. Well, setelah lelah bernyanyi dan bergoyang kami berdua mundur perlahan dan mencari tempat untuk mengisi perut. Lama sekali aku tidak menikmati enaknya makan gule kambing dan es kelapa muda, dan suamiku, dia adalah penikmat nasi rames sejati dan bier Bintang. Jadi itulah pilihan kami sebagai pengisi perut di TTF selain beragam snack yang kami makan sebelumnya.
13
Waktu cepat berlalu. Tiba saat berpisah dan meninggalkan lokasi TTF mengingat perjalanan pulang yang lumayan jauh (apalagi jam macet, tapi macetnya di Belanda masih bisa ditoleransi dibandingkan kemacetan di Jakarta) Sambil mondar mandir dari tenda satu ke tenda lain kami melihat daftar apa apa saja yang ingin kami beli untuk oleh oleh. Saatnya pulang. Kami melewati pintu keluar, kami pun melihat barisan panjang pengunjung yang antri membeli tiket masuk. Dengan puas, rindu akan makanan dan jajanan yang terobati kami berjalan menuju stasiun. Sampai jumpa lagi TTF.
7 - Pisang goreng 8 - Suasana street food yang sangat ramai 9 - Aneka cemilan atau jajan pasar 10 - Menu makanan spesial 11 - Peralatan rumah tangga tradisional 12 - Souvenir tradisional Indonesia 13 - Di TTF juga terdapat souvenir wayang golek
Juli 2016 |
101
FE ST IV AL
ShiverinG Ground Dance Music
THE COOLEST RAVE PARTY IN JAKARTA Teks Bebrina Ajeng Foto dok. ShiverinG Ground Dance Music Festival
Rave party, festival musik dance berskala besar memang telah dikenal sejak lama. Venue luas, panggung super megah, permainan lighting yang spektakuler merupakan gambaran keseruannya. Nah, belum lama ini baru saja digelar event rave party yang menyedot ribuan orang. ShiverinG Ground The Coolest Dance Music Festival yang diadakan pada 28 Mei 2016 kemarin sukses membuat para partygoers bergoyang masal.
B
ertempat di Ecopark Ancol, malam itu venue hampir penuh sesak oleh ribuan kawula muda yang seseruan bersama di lantai dansa. Bisa dibilang event ini menjadi penutup semester pertama 2016, mengingat satu bulan kedepan menjalani puasa. Mengusung konsep ‘Unlimited Coolness’ promotor menyajikan sesuatu yang berbeda dan sensasi yang tak biasanya dalam menikmati musik dance. Untuk menambah keseruan, di event ini penonton yang hadir merasakan pengalaman party di suasana dingin dengan salju buatan. Ada dua panggung yang telah disiapkan promotor, GG Crystal Palace Stage (outdoor) dan Shiver
102
| Juli 2016
Electric Cave (indoor) . Kedua stage didekorasi sedemikian megah dan unik sesuai tema dengan warna dominan putih. Sejak pukul 8 malam para partygoers telah memadati venue. Beberapa DJ lokal tampil lebih awal sebagai pemanas acara, seperti Dirty South, DJ Cream, Ookay, Jay Hardway, MTTN, TWRK, Pegboard Nerds, Adieh Flowz, Annemette Hauglum, Dua, JYAP, LTN, Hurricane, March Mayhem, Pixiee, Slim B, Stan, Rusko, Giri, Keeno dan Mocco. Akhirnya malam itu mencapai puncaknya. Yang lama ditunggu – tunggu akhirnya tampil juga. Ya, pukul 2 dini hari di Shiver Electric Cave Dimitri Vegas & Like Mike mulai mengambil kontrol penuh
DJ Set-nya. Tapi, yang disayangkan malam itu Dimitri tampil sendirian alias tanpa Like Mike karena kondisi yang kurang fit. Dimitri membayar kekecewaan penonton dengan sederet set lagu yang membuat partygoers tidak bisa menolak untuk bergoyang. Permainan lighting yang genit juga menambah keseruan dan terlihat megah. DJ kelas 1 dunia asal Belgia itu sukses membuat semuanya larut bergoyang sampai akhir dalam alunan musik big room dan electric house. ShiverinG Ground Dance Music Festival berjalan sukses, seru dan meriah. Semoga di tahun depan event serupa dapat terselenggara kembali dengan konsep yang lebih baik dan megah lagi.
EX PO SE NEWS Grand Serpong Hotel
CERTIFIED HOTEL PARTNER BY TRAVELOKA Grand Serpong Hotel menerima plakat penghargaan sebagai ‘Certified Hotel Partner’ dari Traveloka pada hari Rabu, 8 Juni 2016. Nike Penghargaan ini diterima atas penjualan sangat fantastis di bulan Mei, lebih dari 300 room night dalam satu bulan. Di tengah persaingan dunia perhotelan yang sangat ketat, hotel ini berhasil menjual sebanyak 617 room night di bulan Mei dengan rank review tamu di posisi 8,1. Jumlah ini jauh
Best Western Premier The Hive COOKING CLASS 3 CHEF
Best Western Hotel menyelenggarakan Festival Ramadhan 2016 secara berseri mulai 9 Juni 2016 sampai lebaran. Seri pertama, bertema “Kamis Manis di Best Western Hotel” yang menampilkan menu sahur dan berbuka dengan menghadirkan 3 chef. Chef pertama, Deny Lesmana dari Best Western Premier The Hive Cawang
meninggalkan hotel – hotel kompetitor dari Traveloka sendiri. Sebagian besar tamu merasa nyaman dengan pelayanan dari para petugas hotel yang ramah, kebersihan dan makanan yang cukup variatif. “Alhamdulillah, ini pencapaian yang fantastis. Terima kasih untuk semua staff di Grand Serpong Hotel yang telah bekerja keras untuk ini. Semoga kita bisa mempertahankan kualitas pelayanan untuk para tamu yang berkunjung ke rumah kita ini,” ujar Nike Dian MS, E-commerce Grand Serpong Hotel. sebagai tuan rumah. Olahan andalannya, ayam masak ketumbar dan tumis udang cabe hijau. Chef kedua, Bahrudin dari Best Western Plus Kemayoran Hotel dengan keahlian memasak nasi goreng gonjleng. Dan yang terakhir, Chef Sumarno dari Best Western Mangga Dua yang menyajikan menu roti jala kari kambing. Acara yang dihadiri semua karyawan hotel beserta keluarganya dan beberapa media ini diakhiri dengan acara buka puasa bersama.
Juli 2016 |
103
E X POSE NEWS Grup Sriboga Raturaya Berbagi Bahagia Bersama Sahabat Kecil
SenS Hotel & Spa
MELESTARIKAN SEJARAH PELIATAN Proses perancangan dan pembangunan SenS Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre, Bali adalah suatu usaha penuh tantangan. Mengingat, peninggalan tradisi budaya di Ubud yang sangat kaya dan kental. Billy Ferdinand arsiteknya, berhasil mengombinasi berbagai aspek, hingga tercapai keselarasan ketentuan tinggi bangunan, jumlah kamar tamu, dan juga pemasangan hiasan di bangunan ini. Dengan mengadopsi warna eksterior terra cotta, mustard kuning, biru, dan warna abu-abu. Kemudian dipadu ukiran dinding patung garuda khas desa Peliatan dan sebuah patung lembu dengan semburan air mancur ke dalam kolam renang yang dilapisi ubin keramik, menjadikan indah dan elegan. Nama ‘Peliatan Ballroom’ di SenS Hotel & Spa diadaptasi dari nama desa lokasi hotel berada. Ini untuk melestarikan sejarah Peliatan yang juga digambarkan dengan serangkaian lukisan antik asli pada daun-daun palem tentang sejarah dan asal dari Peliatan Raya.
Pada 15 Juni 2016 lalu, Grup Sriboga Raturaya menggelar acara buka puasa bertajuk ‘Bahagia Bersama Sahabat Kecil’ bertempat di Swissbell Hotel & Residences, Kalibata, Jakarta. Acara ini dihadiri sebanyak 209 anak-anak disabilitas dimana mereka bertemu dengan sesama temannya agar dapat saling memberikan dukungan moril serta meningkatkan semangat untuk melanjutkan hidup. Karena selalu banyak cinta dan kasih yang tercurah dari orangorang sekitar termasuk dari Grup Sriboga Raturaya. Terdapat sekitar 8 permainan yang dapat dimanfaatkan oleh anak disabilitas untuk merangsang dan melatih motorik mereka, juga disemarakkan dengan hiburan lainnya seperti story telling, music performance, permainan interaktif dan siraman rohani. Alwin Arifin selaku Direktur Utama PT Sriboga Raturaya dan PT Sriboga Flour Mill mengatakan “Anak-anak disabilitas membutuhkan perhatian lebih karena mereka juga bagian dari generasi muda harapan bangsa. Dengan menerima mereka apa adanya tentu akan membangun rasa aman dan percaya diri. Besar harapan, perhatian yang diberikan dapat menjadi pemicu semangat bagi anak-anak disabilitas untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik”.
SenS Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre juga berpartisipasi dalam aktivitas penghematan energi dengan pemakaian solar water heater, dan juga berpartisipasi dalam aktivitas go green dengan sarana pengelolaan limbah yang baik, dan juga proses reduce – reuse - recycle, dengan membentuk “Green Commitee” yang beranggotakan karyawan – karyawan di situ.
Grand Serpong Hotel
Jalan Sukma Banjar Tebesaya Peliatan, Ubud, Bali, Indonesia 80571 (0361) 8493328
Pada 17 Juni 2016, seluruh h karyawan dan staff Grand Serpong Hotel, melakukan penggalangan dana. Mereka ingin buka puasa bersama anak yatim dan dhuafa dari Yayasan Anak Yatim Ibnu Sabil. Ini kegiatan kedua, setelah sebelumnya beramai – ramai
| Juli 2016
Pada 20 Juni 2016 diadakan acara buka puasa bersama antara Team Travelxpose dengan perwakilan dari manajemen Hotel Swiss Belinn Kemayoran Jakarta. Acara yang mengambil tempat di restoran Barelo ini berlangsung cukup santai dan hangat, di mana dari Travexpose dengan 7 orang personilnya dijamu oleh pihak hotel yang diwakili oleh Hendra Miko selaku Public Relation Officer Swiss-Belinn Kemayoran. Saat waktu berbuka, restoran Barelo telah menyediakan pilihan menu yang cukup beragam terdiri dari masakan tradisional dan camilan khas untuk berbuka puasa. Buka puasa bersama ini lalu di tutup dengan sesi foto bersama di area bar yang masih di dalam lingkungan restoran. Barelo merupakan gabungan restoran, lounge dan bar yang memiliki sajian hidangan internasional dan lokal serta menawarkan sarapan prasmanan atau ala carte menu sepanjang hari. Selain dirancang untuk casual dining, restoran ini juga menyediakan 24 jam layanan room service. Anda juga bisa beristirahat dan santai di area lounge dan bar sambil menikmati pilihan kreasi kudapan dan minuman yang tersedia sepanjang hari. Di sini tersedia pula fasilitas akses internet kecepatan tinggi yang bisa mendukung aktivitas Anda.
mengunjungi dan memberikan bantuan kepada Yayasan Yatim Piatu Assomadiyah, Tangerang pada 3 Juni 2016. “Acara ini murni terselenggara atas semangat seluruh karyawan dan hikmahnya adalah semangat kebersamaan dan toleransi,” ujar Dave Hendrawansyah, Executive Assistant Manager Grand Serpong Hotel.
SenS Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre
104
Buka Puasa Bersama di Swiss Belinn Kemayoran Jakarta
BUKA PUASA BARENG ANAK YATIM
Acara berlangsung meriah dengan penampilan para staff yang bersholawat dan beberapa anak yatim piaatu yang unjuk kebolehan dengan memainkan rebana. Menjelang berbuka puasa, ustad Mamik Hambali memberi siraman rohani dan penyerahan sumbangan kepada Yayasan Anak Yatim Ibnu Sabil berupa uang tunai, sembako dan paket alat tulis sekolah.
NEX T TRIP Next Trip edisi 73 BARROW, USA Barrow adalah kota paling utara dari Alaska, Amerika Serikat. Penduduk yang mendiami kota tersebut sebagian besar masih keturunan suku Inupiat yang dikenal dengan sebutan Eskimo, yang sudah berada di Barrow sekitar 1500 tahun yang lalu dengan ditemukan situs sejarah berupa rumah bawah tanah di tepian samudera arctic yang dikenal dengan sebutan sod house. Barrow adalah salah satu kota yang penduduknya masih diperbolehkan ber/buru ikan paus hitam dengan kuota dua puluh lima ekor pertahun sehingga tidak akan mengganggu ekosistem.
DANAU INLE, MYANMAR Sebagai salah satu tujuan wisata terkenal di Myanmar, kawasan Danau Inle menawarkan hal berbeda dari Bagan atau Mandalay, misalnya. Di tempat ini, tradisi kehidupan masyarakat setempat yang unik dan peninggalan sejarah dari berabad-abad lalu serta keindahan alamnya memang untuk dieksplorasi. Hal istimewa lain, kawasan Danau Inle menjadi tempat satu-satunya di dunia untuk melihat langsung nelayan mengayuh perahu mereka dengan menggunakan satu kaki atau lazim dikenal dengan legrowing.
PANTAI GIGI HIU, LAMPUNG Pantai ini berciri batu-batu karang menjulang yang dikenal dengan nama Pantai Gigi Hiu. Walau sesungguhnya tak ada seekor hiu pun berkeliaran di perairannya. Masyarakat lokal lebih mengenalnya dengan nama Pantai Pegadungan. Pantai ini tersembunyi dibalik sebuah hutan kecil, harus melintasi jalanan dengan menerabas ranting-ranting sampai berakhir di sebuah jalan buntu di tepi pantai berbatu. Selanjutnya menyisir pantai berair bening yang dipenuhi batu berbagai ukuran barulah sampai di Pantai Gigi Hiu.Perjalanan yang menarik dan seru!
Juli 2016 |
105
R E V IE W
BBOOOOKK Love In Marrakech Gramedia Pustaka Utama Sebuah novel cinta yang dikemas dengan suasana religius. Berseting di Marrakech, Maroko, novel ini menceritan seorang gadis yang nekat berpetualang sendiri di negeri asing. Nada, seorang gadis yang sedang dilanda rasa tak terima kenyataan ketika mengetahui sang kakak Tristan akan menikah. Dengan perasaan yang tak menentu Nada melarikan diri tanpa satu orang pun tau agar Tristan tidak bisa melacak keberadaannya selama melarikan diri. M Hingga pada satu hari ia bertemu dengan Haykal yang awalnya dia kira copet, lantaran pria itu menguntitnya di pasar. Haykal adalah seorang travel writer. Seiring kepercayaan diri yang dimiliki Haykal, mereka pun menjadi dekat dan sampai ke tahap jalan bareng. Lanjutannya? Beli saja langsung bukunya yang mudah ditemui di toko buku Gramedia. (Ard)
Cabin Notes Gramedia Pustaka Utama Buku yang ditulis oleh Pratiwi Hidayat ini berisi cerita inspiratif dan bisa membuka pikiran Anda tentang dunia pramugari. Siapa bilang jadi pramugari itu mudah? Tidak sedikit yang memandang negatif profesi pramugari. Dengan membaca buku ini kita bisa lebih paham arti dibalik curhatan pramugari yang dilanda rasa serba salah. Di dalam buku ini disebutkan jadi pramugari itu kalau tegas dibilang jutek, mau senyum dibilang centil, mau ramah dibilang mental pembantu, bahkan hingga mau bantu bawa barang dibilang kuli. Buku Cabin Notes ini berbagi cerita dari pengalaman selama perjalanan menjadi pramugari. Anda akan melihat bagaimana perjuangan para pramugari meraih impian. (Ard)
106
| Juli 2016
MUSIC Stronger GAC
Gamaliel Audrey Cantika atau biasa disebut GAC membawa aroma segar untuk para fansnya lewat album terbaru yang berjudul Stronger. Ini adalah album kedua mereka setelah album debut ‘Gamaliel Audrey Cantika’ yang dirilis pada 2012 silam. Bakat dan kualitas musiknya terasa berkambang pesat dibanding pada album pertamanya. Dari 10 lagu, lagu ‘Bahagia’ dipilih sabagai single-nya dan sukses diterima baik para penikmat musik tanah air. Musiknya sangat easy dengan mengusung nuansa pop-dance. Mengundang kita untuk bergoyang sepanjang lagu diputar. Album Stronger ini bisa didapatkan di iTunes. (Ard)
Dosa, Kota & Kenangan Silampukau
Bagi yang belum pernah mendengar nama tersebut pasti tengah berpikir grup musik apakah ini. Silampukau adalah nama sebuah grup musik asal Surabaya yang digerakan oleh Kharis Junandharu & Eki Tresnowening. Nama unik Silampukau diambil dari bahasa melayu kuno berarti burung kepodang. Ya, setelah pada 2009 mereka menyebarkan mini album berjudul ‘Sementara Ini’. Kini mereka mengeluarkan album penuh berisi 10 lagu yang resmi dirilis pertengahan 2015 lalu. Berkiblat pada genre musik folk dengan sentuhan suasana nostalgia membuat mudah diterima oleh sepasang telinga. Grup musik yang berformat akustik ini menawarkan lagu-lagu dengan lirik puitis nan cerdas. Meskipun ada beberapa lirik yang terdengar berat, namun menjadi sederhana dengan alunan musik klasik sehingga terasa asik didengar. (Ard)
MOVIE Star Trek Beyond
Film garapan Justin Lin ini akan segera tayang di pertengahan Juli. Ya wajar saja film Star Trek menjadi paling ditunggutunggu setelah seri Into Darkness yang tanyang pada 2013. Star Trek Beyond mengisahkan petualangan Kapten James T. Kirk (Chris Pine), Spock (Zachary Quinto) dan seluruh krunya. Tiba-tiba pesawat induk USS Enterprise mendapat serangan oleh sekumpulan alien tak dikenal yang ingin mencari planet baru sebagai tempat tinggalnya. James tentu saja tak tinggal diam dan melawan dengan bantuan Spock, Dr. Bones (Karl Urban) dan Nyota Uhura (Zoe Saldana). Mereka mencoba mengatur strategi untuk masalah yang kali ini dihadapi oleh USS Enterprise. Film ini akan terasa sangat spesial buat masyarakat Indonesia. Karena, di Star Trek Beyond ini ada aktor Indonesia yang ikut terlibat ambil peran, dia adalah Joe Taslim. (Ard)
Ice Age 5: Collision Course Adalah sekuel terbaru dari film Ice Age yang digarap oleh Blue Sky Studios bersama 20th Century Fox Animation. Sekuel ini menceritakan tentang Petualangan Scrat yang pergi ke ruang angkasa yang mana merupakan rangkaian dari acara yang dapat mengancam Manny dan juga dapat mengancam seluruh kawanan lainnya di muka bumi, hal ini pun memaksa mereka untuk harus meninggalkan rumah mereka. Saat di perjalanan mereka, mereka menemukan sebuah tempat yang cukup eksotis, dan tempat tersebut dipimpin oleh pemimpin spiritual Shangri Llama. Ice Age Collision Course dijadwalkan akan diputar di bioskop-bioskop pada 22 Juli tahun ini. (Ard)
DVD Maze Runner: The Scorch Trials
Vision Home Entertainment
Adalah sekuel dari film Maze Runner yang ditayangkan pada 2014 oleh Studio 20th Century Fox. Masih dengan sutradara yang sama, Wes Ball, film ini juga masih didukung pemain utamanya yaitu Dylan O’Brien, Thomas BrodieSangster, Kaya Scodelario, Ki Hong Lee, dan Patricia Clarkson. Di film The Maze Runner (2014) yang pertama menceritakan tentang misteri, Di mana kita dan apa tempat ini? Dan bisakah kita keluar? Namun, di film lanjutannya ini menceritakan tentang dampak setelah keluar, dan penemuan mereka tentang seperti apa sebenarnya dunia tersebut. Mereka mendapatkan petunjuk untuk mengungkap sebuah organisasi misterius yang dikenal dengan sebutan WCKD. (Ard)
Bridge of Spies Vision Home Entertainment Disutradarai oleh Steven Spielberg, film ini menceritakan tentang kisah seorang pengacara Amerika James Donovan (Tom Hanks). Saat dia berada di garis depan konflik perang dingin yang melibatkan pertukaran tahanan politik pada awal tahun 1960-an. Dikisahkan, Uni Soviet mengirimkan mata-matanya Rudolf Abel (Mark Lyrance) ke AS. Tapi rencana tersebut telah diketahui oleh CIA, sehingga ia terpaksa masuk penjara. Keburuntungan berpihak pada Abel yang lepas dari hukuman mati berkat pembelaan dari James Donovan. (Ard)
Juli 2016 |
107
HOTEL DIRECTORY DKI JAKARTA
JAWA BARAT DAN BANTEN
JAWA TENGAH & DIY
JAWA TIMUR JAWA BARAT DAN BANTEN BALI
PICK-UP POINT
www.travelxpose.com | Juli 2016 108
subscribe now! Saya ingin berlangganan majalah Selama: 6 Edisi
Rp. 250.000,- (Jabodetabek) Rp. 275.000,- (Luar Jabodetabek*)
12 Edisi
Rp. 460.000,- (Jabodetabek) Rp. 490.000,- (Luar Jabodetabek*)
(*) Sudah termasuk ongkos kirim DATA PELANGGAN (tulis dengan huruf kapital) Nama
REGULAR PRICE
Alamat Kode POS Telepon
IDR 45.000
Jabodetabek
IDR 48.000
Luar Jabodetabek
Fax.
Email Mulai berlangganan dari edisi:
your destination is a treasure
Cara pembayaran: Transfer melalui BCA cab. TEBET A/C: 092 567 888 6 A/N: PT. Rockit Media ÂIndonesia Fax./POS/Email bukti transfer beserta form berlangganan kirim ke: PT. Rockit Media Indonesia The Royal Palace Building, Blok B-36 Jl. Prof. Dr. Supomo No. 178A - Tebet, Jakarta Selatan 12870, Indonesia Fax.: +62 21 8378 4052 Email: redaksi@travelxpose.com (subjek: BERLANGGANAN MAJALAH) Untuk keterangan lebih lanjut: Telp. +62 21 835 6822 HP. +62 897 1150 109 www.travelxpose.com
Juli 2016 |
109
IDE AS STUF F
Performa Mengagumkan
Dengan Harga Terjangkau
T
idak butuh waktu lama bagi Lenovo memperkenalkan produk terbarunya. Setelah pertengahan Maret 2016 lalu meluncurkan VIBE K4 NOTE yang menyajikan teknologi TheaterMax VR, kini mereka memperkenalkan Lenovo VIBE K5 PLUS. Meskipun VIBE K4 NOTE masih beredar di pasaran, hadirnya enovo VIBE K5 PLUS menambah ramai bursa smartphone murah namun berkualitas. Sama seperti produk sebelumnya, Lenovo VIBE K5 PLUS dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau yang ada dikisaran Rp 2 jutaan. Dengan harga yang cukup murah disertai spesifikasi mumpuni, smartphone ini akan dapat menggoda pasar kelas menengah. Dimulai dari tampilan luarnya. Lenovo VIBE K5 PLUS memiliki body mewah yang berbalut material full metal dengan desain unibodi yang memiliki ukuran dimensi panjang 142 mm, lebar 71 mm, dan ketebalan 8.2 mm. Menjadikan smartphone ini lebih kokoh melindungi komponen bagian dalamnya dan lebih kuat bila sewaktu – waktu terbentur atau terjatuh. Kemudian untuk dari segi tampilannya, Lenovo VIBE K5 PLUS memiliki layar seluas 5 inci berjenis IPS LCD capacitive touchscreen dengan 16 juta warna. Bisa dibayangkan smartphone ini mampu menampilkan warna yang sangat baik. Tampilan gambar terlihat jernih dan memukau, berkat layar beresolusi 1920 x 1080 pixels Full HD. Selain itu memiliki kerapatan pixel yang mencapai 441 ppi (pixel per inch) sehingga membuat layarnya terlihat tajam.
110
| Juli 2016
Untuk pengalaman mendengarkan musik yang mengagumkan telah disematkan 2 speaker Dolby Atmos. Anda juga dimanjakan dengan kamera utama 13 megapixel yang lengkap dengan fitur autofocus dan LED Flash yang memaksimalkan hasil foto saat kondisi cahaya yang rendah. Kemampuan kamera yang mumpuni tersebut semakin lengkap dengan adanya fitur, touch focus, face detection, HDR, dan panorama. Selain itu, Anda dapat menggunakan kamera utamanya tersebut untuk merekam video dengan kualitas Full HD 1080p 30fps. Sedangkan kamera pada bagian depan Anda akan disuguhkan kamera 5 megapixel yang siap menghasilkan foto selfie berkualitas terbaik. Beralih ke bagian dalamnya. Meski harganya cukup terjangkau, smartphone ini punya dapur pacu yang power full. Di dalam Lenovo VIBE K5 PLUS disematkan prosesor 64-bit Qualcomm Snapdragon 616 Octa-core 1.5GHz yang dikombinasikan GPU Adreno 405. Untuk memaksimalkan kinerja nya Lenovo telah menyematkan sistem operasi berbasis Android OS v5.1 atau Android lollipop. Lalu, Anda akan cukup leluasa menyimpan data, karena K5 Plus dibekali RAM 2 GB dan media penyimpanan berupa
memory internal berkapasitas 16 GB serta dapat dimaksimalkan berupa microSD tambahan hingga 32 GB. Lenovo VIBE K5 PLUS memiliki kemampuan konektivitas yang didukung jaringan 4G LTE, di mana kemampuan dalam akses internetnya sangat bisa diandalkan
dengan kecepatan yang sangat tinggi mencapai 150 Mbps. Dan juga tersedia konektivitas seperti Wi-Fi, Bluetooth, GPS dan FM radio. Nah, semua kemampuan Lenovo K5 Plus itu didukung daya baterai berkapasitas 2750 mAh. Lenovo VIBE K5 PLUS tersedia tiga pilihan warna menarik, seperti Platinum Silver, Champange Gold, dan Graphite Gray.
Juli 2016 |
111
E N D OF TH E ROAD
Be Soft By: Indran
Do not let the world make you hard - Kurt Vonnegut Jr. Tak selalu yang besar harus dihadapi dengan sesuatu yang keras dan kuat. Seperti batu yang terlubangi setelah tertumbuk tetesan air selama ratusan tahun. Telah banyak peristiwa yang menjungkirbalikan pandangan yang tertanam lama di kepala sebagian besar orang. Udara, air dan semua yang terlihat remeh sebenarnya memiliki kekuatan super saat menemukan kondisi tertentu. Sebut saja tornado, berisi udara yang biasa kita hirup atau
112
| Juli 2016
tsunami dan lainnya. Kumpulan tak berhingga butiran air itulah yang jika bergerak bisa memporakporandakan apapun yang menghalangi jalannya. Mungkin itu pula yang dipahami para pengelola aplikasi di dunia maya. Mereka tidak ‘menggerakan’ orang untuk merubah yang ada. Malah hanya menyediakan ‘butiran’ aplikasi yang tak besar ukurannya bahkan gratis. Ketika banyak orang menyukai dan merasakan manfaatnya, maka saat itulah kekuatan terbentuk. Mulai dari transportasi hingga telekomunikasi yang mengandalkan
cara-cara konvensional pasti akan goyah menghadapinya. Menahan laju apalagi menghadangnya hanya membuat lelah dan sia-sia. Padahal cuma dibutuhkan sikap keterbukaan dan mau bersama menentukan arah akan mengubah kekuatan dahsyat itu menjadi solusi yang luar biasa. Seperti pepatah “jika kau tak bisa menaklukan musuh, rangkullah”. Lagi pula bukankah setiap jaman punya cara tersendiri untuk merubah kehidupan di dalamnya? Tergantung kita, mau ikut atau tidak.
Januari 2016 |
9
10
| Januari 2016