metro KO R A N
C U S AW I R A N
MENABUNG ATAU MENYESAL Survei membuktikan bahwa kebanyakan masyarakat kita tidak memiliki kebiasan menabung apalagi menjadikan menabung sebagai sebuah kebutuhan. Maka tidak perlu heran bila kami sering mendapatkan pertanyaan pertanyaan seperti ini: Mengapa setiap anggota CU Sawiran harus menabung wajib dan menyisihkan sebagian pendapatannya secara rutin untuk ditabungkan? Mengapa untuk menjadi anggota CU Sawiran calon anggota harus menabung terlebih dahulu selama empat bulan? Tak jarang juga muncul pernyataan polos, “Pendapatan saya kan pas pasan terus uang dari mana lagi untuk ditabungkan?” Rupanya kita perlu belajar dari orang Jepang. Konon, Jepang adalah negara kecil dengan sumber daya alam sangat terbatas dan tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia. Negara ini pernah menghadapi keadaan paling buruk dalam sejarahnya. Tapi mengapa justru Jepang kini menjadi negara makmur dan moderen. Ada yang menarik yang bisa diteladani dari orang Jepang sehingga bangsa mereka menjadi makmur seperti sekarang ini “Dalam keadaan yang sangat sulit pada masa itu orang Jepang sangat khawatir akan hari esok”, maka saat itu muncul gerakan secara nasional bahwa setiap orang Jepang yang paling miskin sekalipun berusaha menyisihkan penghasilannya untuk disimpan. Tentu saja mereka harus bekerja keras untuk itu. Ditempa oleh keadaan sulit dan didorong cita-cita yang kuat untuk keluar dari krisis maka terbentuklah kultur/budaya kerja keras, disiplin, hidup hemat dan tekun menabung. Dan ini menjadi trademark bangsa Jepang dalam mengelola harta pribadi maupun negara sampai saat ini. Banyak dari kita yang justru berpikir sebaliknya: kita akan menabung
apabila ada sisa dari uang belanja. Akibatnya tidak pernah ada angka penghasilan yang mampu menghasilkan tabungan karena kebutuhan kita hampir tidak ada batasnya. Selalu tidak ada cukup uang untuk ditabungkan. Konsep menabung seperti ini berakibat terhadap pandangan bahwa “tabungan dan kebutuhan” adalah dua hal yang berbeda, sebatas hubungan sebab akibat. Karena penghasilan saya kecil maka tidak ada yang bisa ditabungkan (Petrus Ong). “Menabung tidak tergantung pada penghasilan tetapi tergantung kita”. Ada nasihat dari Paul Hana, “Jika Anda selalu kehabisan uang, bukan berarti Anda tidak memiliki cukup uang melainkan Anda tidak memiliki cita-cita yang cukup besar untuk membuat Anda menyisihkan uang." Jika Anda memiliki cita-cita yang besar untuk dikejar Anda takkan banyak membuang uang hasil kerja keras Anda hanya untuk godaan kecil saja. Tahukah Anda bahwa penghasilan Anda belum mencerminkan penghargaan Anda terhadap diri sendiri? Apa gunanya memiliki penghasilan besar tapi membelanjakannya sampai habis? Seseorang yang penghasilannya 50% lebih rendah dari Anda tetapi mampu menabungkan 20% penghasilannya, tetaplah lebih “berharga” dari Anda. Sudahkah Anda menabung, berapa banyakkah tabungan Anda? Kalau belum mulailah saat ini juga daftarkan diri Anda sebagai anggota CU Sawiran. Janganlah selalu menunda dan selalu merasa tidak siap untuk menabung. Anda akan membayar mahal untuk penundaan ini. Dan Anda akan sangat menyesal karena ini. (elang)