Metro 16

Page 1

www.cusawiran.org

Jangan Pernah

Berpaling dari Petani Sekitar tahun 1998 ketika CU Sawiran baru mulai bertumbuh Romo Willy, penasihat CU Sawiran menantang saya sebagai ketua CU Sawiran waktu itu untuk buka cabang di Tosari. Tetapi saya kurang terkesan dengan pancingan itu, dan diskusi berhenti begitu saja tanpa ada tindak lanjutnya. Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 2002 saya terinsipirasi dengan sebuah peristiwa. Secara tidak sengaja, saya bertemu dengan Seorang petani dari tengger yang sedang bingung. Dia menawarkan kepada saya sebuah truk dengan harga yang sangat murah. Hasil penjualan itu untuk melunasi utangnya di sebuah BPR di Singosari. Karena kalau tidak segera dilunasi maka truk tersebut akan disita. Saya kaget dan prihatin, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa saat itu karena saya tidak memiliki cukup uang dan lagi buat apa saya beli truk. Ada pertanyaan yang muncul dalam benak saya,‌ mengapa hal ini bisa terjadi. Seandainya orang tersebut anggota CU Sawiran, tentu CU Sawiran bisa menolongnya. Lalu saya berpikir lebih jauh lagi, ‌.apakah hal seperti ini sering terjadi? Hal ini mendorong Saya dan beberapa teman pengurus mencoba melakukan survei di wilayah pegunungan tengger. Dan pendek kata kami berkesimpulan bahwa CU harus segera dibuka di sana. Karena cukup banyaknya kebutuhan petani akan modal kerja tetapi mereka harus pergi ke Lawang, Singosari, Malang dan Pasuruan. Akan sangat menolong bila CU Sawiran bisa hadir di sana. Maka pada th. 2002 itu juga CU Sawiran membuka cabang di bumi Tengger. Saat ini ada data yang menurut saya perlu disampaikan kepada kita terutama yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Data tersebut menunjukkan bahwa di Indonesia sektor pertanian menghasilkan GDP (Gross Domestic Product) sebesar 13% dari total produksi yang disumbangkan kepada negara. Sedangkan sektor Industri menghasilkan GDP sebesar 46%. Akan tetapi yang mengejutkan adalah GDP sektor pertanian yang 13 % tersebut menyerap sebesar 45% jumlah pekerja, sedangkan sektor industri yang GDPnya sebesar 46% itu hanya memperkerjakan 15% orang. Jika diibaratkan kue, kue rejeki untuk petani sangat sendikit bahkan terlalu sedikit untuk dibagikan. Kue petani yang sedemikian kecil itu dibagi untuk sedemikian banyak orang. Sebaliknya kue industri yang sedemikian banyak ternyata hanya

dibagikan kepada sedikit orang saja. Jadi kita tidak perlu heran kalau petani kita sangat rendah tingkat kesejahteraannya. Bahkan data terakhir menunjukkan bahwa 69% dari total jumlah petani tersebut dapat digolongkan sebagai warga miskin. Nah kita sekarang jadi tau jawabannya, mengapa perbankan “berpaling muka� atau tidak ada kemauan untuk melayani sektor pertanian? Karena sektor pertanian memiliki tingkat profitabilitas atau nilai keuntungan yang rendah. Sebaliknya tingkat risiko usaha di sektor pertanian cukup tinggi. Pertanyaannya kini, mengapa justru CU Sawiran justru mau terjun ke sektor pertanian? Pembaca yang budiman, CU Sawiran memiliki misi yang sangat jelas yakni memberdayakan masyarakat. Termasuk masyarakat petani yang menjadi bagian di dalamnya. CU Sawiran menyadari adanya harapan dari para petani kita. Harapan untuk bisa hidup lebih sejahtera lagi. CU sawiran juga melihat adanya usaha yang sungguh-sungguh keras yang dilakukan oleh petani kita untuk memperjuangkan kesejahteraan itu. Melihat harapan dan perjuangan yang keras, juga tantangan yang dihadapi petani maka CU Sawiran bersedia menjadi teman dalam perjuangan itu. Untuk itulah anggota CU Sawiran yang bisa dikatakan 40% petani diharapkan mampu memahami dan memegang visi yang diperjuangkan CU Sawiran terhadap nasib mereka. Visi dan misi tersebut harus bisa mendorong anggota untuk mengembangkan di dalam dirinya semangat, ketekunan, sikap hemat, kerja keras, dan kedisiplinan di dalam usahanya, di dalam kewajiban kewajibannya. Lihatlah betapa banyak lembaga keuangan yang ada tetapi apa mereka bersedia mendukung perjuangan para petani? Lihatlah juga ada saja lembaga keuangan yang justru memanfaatkan kepolosan dan kelemahan SDM petani untuk ditipu daya dengan bunga dan administrasi yang tinggi. CU Sawiran adalah milik kita bersama dan juga milik petani, mari kita berjuang bersama mewujudkan harapan itu dengan bekerja keras dan disiplin yang tinggi. Harapan hidup lebih sejahtera tidak bisa gantungkan kepada siapa-siapa selain pada diri kita sendiri. Bersama CU Sawiran kita tidak perlu lagi merasa berjuang sendirian atau sendiri diri lagi. Tetap bersemangat, karena CU Sawiran tidak akan pernah berpaling dari petani. Tetap bersemangat! (elang)

bulletin sawiran

April 2008


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.