![](https://assets.isu.pub/document-structure/221204085510-cd25de99eff6abc7a1eee3b906196fa6/v1/aa18bab60f65c430f54f6865a4f299c0.jpeg)
“Architectureshouldspeakofitstimeandplace, butyearnfortimelessness” Frank Gehry
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
“Architectureshouldspeakofitstimeandplace, butyearnfortimelessness” Frank Gehry
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Capaian: - Mahasiswa mampu membuat kajian preseden tentang Rumah MBR. 1.1 Pengertian Preseden Arsitektur
Sebagai seorang perancang pasti membutuhkan studi preseden karena apa yang dilakukan di arsitektur atau proses mendesain yang kita lakukan sebenarnya adalah proses perancangan yang telah dilakukan oleh orang lain. Dengan adanya studi preseden kita coba belajar apa yang sudah dilakukan oleh para pendahulu atau para arsitek dan perancang sebelum kita. Mengutip penyair Amerika yaitu Ambrose Bierce yang menyatakan bahwa “There is nothing new under the sun but there are lots of old things we don’t know”yang artinya tidak ada hal yang baru di bawah di bawah matahari atau di dunia ini melainkan banyak hal-hal lama yang justru tidak kita ketahui. Mungkin kita tidak memahami bahwa sebetulnya ide desain yang kita kerjakan sudah pernah dilakukan orang lain. Ada banyak hal yang di masa lalu yang kita tidak ketahui yang kemudian terkadang di masa sekarang kita melakukan klaim
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
bahwa apa yang kita desain ini sebuah sesuatu hal yang baru. Hal tersebut bisa jadi tidak benar karena desain kita sudah pernah dilakukan oleh orang lain.
Menurut KBBI preseden adalah hal yang terjadi dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh. Menurut Siregar (2021), preseden arsitektur adalah metode penilaian terhadap arsitektur yang dilakukan secara mendalam yang meliputi tiga aspek utama diantaranya yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal. Proses penilaian tersebut dalam kaitannya dengan desain dapat digunakan untuk mengetahui desain yang baikdansesuaiuntukditerapkandalamprosesperancangankita.
1.2
Preseden arsitektur pada dasarnya berfungsi sebagai referensi dalam merancang. Preseden arsitektur digunakan dengan tujuan agar sebuah karya arsitektural dapat berfungsi dengan lebih baik sesuai dengan fungsi bangunan terkait. Hal ini dikarenakan banyaknya ide baru yang muncul seiring berkembangnya jaman dan kebutuhan manusia terhadap ruang semakin berkembang. Merancang dengan kajian preseden arsitektur tidak hanya sekadar meniru sebuah karya saja namun melakukan analisis disertai dengan mengkaji apakah aspek aspek dalam sebuah karya dapat dijadikan contoh atau terdapat
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
hal yang perlu dibenahi sesuai dengan kebutuhan dalam mendesain sebuah karya yang baru. Selain menjadi inspirasi dalam pembuatan konsep, preseden arsitektur juga membantu mengatasi permasalahan ketika merancang denah, tampak, potongan dan detail.
Dapat dilihat pada Gambar 1 tentang tahapan perancangan arsitektur yang umumnya dilakukan. Hal pertama dalam melakukan perancangan adalah mengidentifikasi problem/permasalahan dengan mengetahui tujuan, fakta dan kebutuhan. Pada tahapan kebutuhan, aktivitas yang terkait dengan besaran ruang dan ruang gerak digunakan untuk menunjang dan mengakomodasi permasalahan-permasalahan kebutuhan terutama kaitannya dengan kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang yang telah ditentukan tersebut dilanjutkan pada tahapan analisis fungsional.
Programming/ Perencanaan
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Design / Perancangan
Gambar 1.1. Posisi Studi Preseden pada Tahapan Perancangan Arsitektur
Tahap analisis fungsional merupakan tahapan yang palingmendasarkarenadaritahapan ini kitabisamemahami dan kemudian mengetahui kebutuhan luasan ruang untuk melakukan suatu aktivitas dan melakukan sebuah kegiatan. Dari informasi tersebut kita tahu persis kebutuhan ruang atau batasan perancangan dalam luasan meter persegi (m2). Hasil tahapan analisis fungsional ini kemudian yang mendasari tahapan tahapan analisis selanjutnya.
Analisis lanjutan berupa analisis geometri, enclosure, konteks/tapak dan ruang spasial ini tidak hanya berbicara tentang luasan ruang saja namun tentang bagaimana elemen elemen arsitektur dapat membangun sebuah suasana. Hal-hal tersebut tidak dapat kita lakukan dengan baik tanpa melakukan studi preseden.
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
1.3 Tipologi pada Preseden Arsitektur
Secara harfiah tipologi merupakan ilmu mengenai segala sesuatu tentang tipe. Definisi tipologi dalam arsitektur adalah suatu kegiatan untuk mempelajari tipe dari objek objek arsitektural dan mengelompokkannya ke dalam suatu klasifikasi tipe berdasarkan kesamaan atau keserupaan dalam hal-hal tertentu yang dimiliki oleh objek arsitektural tersebut.. Kesamaan kesamaanpadaobjekarsitekturtersebutdapatberupa tipologi geometri, tipologi fungsi dan tipologi langgam.
a. Tipologi geometri yaitu kesamaan bentuk dasar/sifatsifat dasar seturut dengan bentuk dasar
b. Tipologi fungsi bangunan yaitu kesamaan fungsi objek objek
c. Tipologi langgam yaitu kesamaan asal usul ataupun perkembangan dan latar belakang sosial masyarakat di mana objek itu berada Terdapat beberapa tipologi yang seringkali ditemukan dalam dunia arsitektur diantaranya adalah tipe konstruksi dalam lingkup yang luas, tipe atap, tipe pondasi, tipe raut bangunan, tipe sirkulasi, tipe kualitas bangunan, tipe lahan, tanah dan topografi, tipe sistem utilitas bangunan, tipe bukaan pada bangunan, tipe pintu, jendela dan peranginan, tipe ketinggian
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
bangunan, tipe organisasi ruang, tipe bahan bangunan, tipe peruntukan bangunan dan tipe ketahanan dan unsur bangunan. Menurut Clark (1996) preseden arsitektur secara sadar mengidentifikasi pola dan tema suatu objek dengan tujuan untuk menemukan archtype yaitu tipe ide dasar yang setelahnya mungkin kita bisa menciptakan dan memproduksi bentukan baru. Clark juga mencoba menilai kamus desain yang teruji oleh waktu yang kompeherensif dipahami sebagai ide formatif yang kemudian mengkonsepkannya. Kajian studi preseden ini mengkaitkan tidak hanya masa lalu namun juga dengan desain. Mencobamemahami masalalunyasepertidan apa yangbisakita pelajari untuk yang bisa kita terapkan dan kita modifikasi untuk di masa kini dan masa depan. Studi preseden digunakan untuk memperkaya desain kita dan menginspirasi kita. Dapat disimpulkan bahwa tipologi dalam arsitektur atau tipe suatu objek arsitektural dapat didefinisikan sebagai kriteria tertentudalambentuk,sifatdasar,fungsidanasalusulyangyang dimiliki oleh objek tersebut. Sehingga pada studi preseden kita mencoba melihat bagaimana tipologi bangunan yang berkaitan dengan aktivitas dan ruang. Setelah kita menemukan tipologi bangunan tersebut maka hal tersebut dapat kita manfaatkan pada rancangan kita.
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Terdapat tiga aspek utama dalam metode penilaian terhadap arsitektur yang secara mendalam pada preseden arsitektur yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal.
1.4.1
Aspek konseptual bisa diartikan sebagai filosofi dan gagasan yang mendasari karya. Hal-hal yang perlu dianalisis pada aspek konseptual adalah bagaimana implikasi konsep filosofis yang dimiliki, bagaimana arsitek merumuskan konsep dan bagaimana menanggapi tuntutan programatis, konteks dan berbagai gagasan yang muncul.
1.4.2
Aspek programatik diartikan sebagai fungsi dan hubungan antar fungsi. Hal hal yang dianalisis pada aspek programatik diantaranya metode pembuatan zoning atau pengelompokkan fungsional, penataan dan mengaitkan ruang pakai dengan sirkulasi hingga pembentukan ruang dan massa dalam kaitannya dengan program dan fungsi yang diakomodasi.
1.4.3
Aspek formatif adalah yang terkait ruang dan bentuk. Terdapat banyak hal yang perlu dianalisis diantaranya
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
mulai dari menganalisis bentukan dan konstruksi geometris hingga secara detail menganalisis konfigurasi keruangan.
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
2.1 Tahap Pertama: Identifikasi
2.1.1 Mencari Objek Bangunan yang Sesuai Metode preseden arsitektur yang pertama adalah dengan mencari objek bangunan yang sesuai dengan objek yang akan kita rancang. Objek tersebut merupakan bangunan yang sudah terbangun. Objek yang akan digunakan sebagai studi preseden bisa didapatkan dari studi literatur, pencarian di internet, hingga survei langsung ke lokasi objek bangunan tersebut. Tidak semua objek harus merupakan desain yang ideal dan baik. Namun objek yang dianggap kurang baik juga bisa digunakan sebagai objek preseden arsitektur.
Semakin banyak objek bangunan yang digunakan sebagai kajian preseden arsitektur maka akan semakin baik dalam mengidentifikasi tipologinya. Kelengkapan informasi objek bangunan akan mempermudah kita dalam melakukan kajian preseden arsitektur berupa siteplan, denah, tampak, dan potongan bangunan. Informasi lain berupa sketsa dan ide konsep juga diperlukan dalam membantu memahami dan
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
menganalisis objektersebut. Formatpengerjaannyadapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Daftar Objek Preseden Arsitektur [JENIS FUNGSI BANGUNAN]
Deskripsi kriteria fungsi bangunan pada TOR (Term of Reference).
Foto/gambar objek
Objek 1: Bangunan dari Survey Lapangan Langsung
Foto/gambar objek
Foto/gambar objek
Objek 2: Bangunan di Indonesia
Objek 3: Bangunan di Indonesia
Foto/gambar objek
Foto/gambar objek
Objek 4: Bangunan Luar Negeri dengan Konteks yang Sama
Objek 5: Bangunan Luar Negeri dengan Konteks yang Sama
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Tabel 2.2. Contoh Daftar Objek Preseden Arsitektur dengan Kasus Rumah MBR
Rumah MBR
Rumah Masyarakat berpenghasilan rendah yang selanjutnya disingkat Rumah MBR adalah tempat tinggal bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapatkan dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
mendapatkan suatu bentuk dan bagaimana usaha mereka menciptakan kualitas bangunan yang baik. Formatnya dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Identifikasi Objek Preseden Arsitektur
[NAMA BANGUNAN]
Arsitek: [Nama Arsitek] Area: [Luas lahan] m2 Tahun: [Tahun pembuatan]
Informasi lainnya: [Arsitek lansekap, Mechanical Engineer, dll.]
Gambar potongan bangunan Potongan
Gambar siteplan/layout
Gambar tampak bangunan Tampak
Siteplan/layout
Gambar denah bangunan Denah
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Tabel 2.5. Contoh Pengerjaan Preseden Arsitektur Tahap Pertama: AW Residence karya Andra Matin
AW Residence
Arsitek: Andra Matin Area: 812 m2 Tahun: 2017
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
2.2.1 Melakukan Analisis Aspek Konseptual
Aspek konseptual bisa diartikan sebagai gagasan ataupun filosofi yang mendasari sebuah karya arsitektur. Konsep arsitektur adalah sebuah narasi terhadap cara berpikir yang memunculkan pengertian dan alasan untuk menciptakan suatu produk dalam hal ini menyelesaikan desain bangunan dan struktur. Dengan kata lain konsep arsitektur bisa dianggap sebagai ide, keyakinan, opini, abstraksi, filosofi, kepercayaan, inspirasi, pemikiran, intensi, teori, gambaran, perencanaan atau hipotesis. Konsep desain akan dan selalu mempengaruhi keseluruhan proyek yang meliputi:
a. Eksteriordaninterior orientasi, massa,bentuk,penutup atap, ketinggian, pencahayaan b. Lansekap hardscape dan softscape, jenis vegetasi, skala tanaman, penataan vegetasi
c. Finishing bangunan warna, style, tekstur, material d. Furniture hingga utilitas genre, style, jumlah, material
e. Struktur ringan, berat, tradisional, modern, vernakular f. Material warna, keras/halus, iklim dan cuaca, tipe, style, sumber lokal, vernakular
Setiap aspek proyek harus mengacu pada sebuah konsep yang digunakan untuk pendekatan konseptual global di keseluruhan proyek ataupun satuan aspek secara tunggal.
Ada beragam cara dan banyak pendekatan yang dilakukan oleh seorang arsitek dalam menenetukan konsep untuk melakukan perancanganan arsitektur. Hal hal yang dapat dianalisis pada aspek konseptual dari objek bangunan adalah bagaimana cara arsitek merumuskan konsep yang ditinjau dari bagaimana implikasi konsep filosofis yang dimiliki dan bagaimana arsitek tersebut menanggapi tuntutan programatis, konteks dan berbagai gagasan yang muncul. Formatnya dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Analisis Aspek Konseptual
Narasi konsep Analisis konseptual: bagaimana gagasan yang mendasari sebuah karya arsitektur dan bagaimana konsep tersebut berpengaruh pada keseluruhan proses perancangan atau sebagian kecil dari proyek. Aspek yang dapat diperhatikan:
• Eksterior dan interior
• Lansekap
• Finishing bangunan
• Furniture hingga utilitas
• Struktur
• Material dan iklim
Gambar bangunan
• Hal hal yang dianggap penting dan menarik lainnya Analisis Konseptual (Dilengkapi gambar dan penjelasan)
Sketsa/ilustrasi/foto
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Gambar 2.2. Contoh Aspek Konseptual dari Tuntutan Programatis
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Perancangan Arsitektur 3
Sebagai seorang arsitektur kenamaan, Andra Matin memiliki karakter sendiri pada tiap karyakaryanya. Karakter unik ini juga ia tunjukkan dalam hunian pribadinya, AM Residence. Terletak di lingkungan yang nyaman dengan pepohonan tinggi, arsitektur rumah minimalis modern ini dirancang menyatu dengan alam sekitarnya.
Konsep dengan Sketsa secara Intuitif pada AM Residence Karya Andra Matin untuk Menghasilkan Perancangan Denah, Bentuk Bangunan dan Suasana Ruang
Hubungan site dan Massa bangunan
Transformasi ke denah
Diterjemahkan ke fasad
Suasana asri dan sejuk yang ingin diciptakan
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Konsep yang digunakan Andra Matin meliputi:
Konsep Terbuka dengan Teras Luas
Arsitektur Rumah Minimalis Modern dengan Elemen Void
Ruangan Minim Sekat
Material Bata Hitam
Elemen Kayu
Cahaya Matahari yang melimpah
Sirkulasi Udara berupa Ramp
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Aspek programatik diartikan sebagai fungsi dan hubungan antar fungsi. Hal hal yang dianalisis pada aspek programatik diantaranya metode pembuatan zoning atau pengelompokkan fungsional, penataan dan mengaitkan ruang pakai dengan sirkulasi hingga pembentukan ruang dan massa dalam kaitannya dengan program dan fungsi yang diakomodasi. Dapat dilihat pada Gambar 2.3 bagaimana analisis fungsional dan analisis spasial dalam perancangan arsitekur akan menghasilkan bagaimana kebutuhan ruang dan organisasi ruang yang terjadi. Penyajian organisasi ruang tidak sebatas diagram tapi juga dapat dihadirkan pada potongan bangunan hingga bentuk 3D.
Gambar 2.3. Analisis Fungsional dan Analisis Spasial dalam Perancangan Arsitekur yang Menghasilkan Identifikasi Kebutuhan Ruang hingga Organisasi Ruang
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Gambar 2.6. Contoh Programatik Ruang dan Sirkulasi yang Terjadi pada Tampilan 3D
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Aspek formatif adalah yang terkait ruang dan bentuk. Banyak hal yang perlu dianalisis diantaranya mulai dari menganalisis bentukan dan konstruksi geometris hingga secara detail menganalisis konfigurasi keruangan. Ide formatif dipahami sebagai konsep yang dapat digunakan oleh seorang desainer untuk mempengaruhi atau memberi bentuk pada suatu desain. Ide-ide tersebut menawarkan cara untuk mengatur keputusan, untuk mendukung susunan dan secara sadar menghasilkan suatu bentuk.
Dapat dilihat pada Tabel bahwa analisis aspek formal dapat ditinjau dari beberapa hal. Diantaranya adalah Structure yaitu struktur hingga konstruksi, Natural Light yaitu pencahayaan, Massing yaitu gubahan massa, Plan to Section yaitu denah hingga potongan, Circulation to use space yaitu sirkulasi hingga fungsi ruang terpakai, Unit to whole yaitu unit terkecil hingga keseluruhan bangunan, Repetitive to Unique yaitu perulangan hingga keunikan, Symmetry and Balance yaitu simetri dan keseimbangan, Geometry & Grid yaitu bentukan dasar dan grid , Additive & Subtractive yaitu penambahan dan pengurangan, Hierarkhi yaitu hirarki dan Parti yaitu konsep dasar. Format pengerjaannya dapat dilihat pada Tabel 2.8 dan penjelasan
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
lebih lanjut untuk tiap aspek dapat dilihat pada halaman
Lampiran.
Tabel 2.8. Pengerjaan Aspek Formal
Gambar & analisis
Gam bar & anali sis
Structure / Struktur
Plan to Section / Denah hingga Poto ngan
Gambar & analisis Circulation to use / Sirkulasi hingga fungsi ruang terpakai
Gambar & analisis
Natural Light / Pencahayaan
Gambar & analisis
Massing / Gubahan massa
Gambar & analisis Repetitive to Unique / Perulangan hingga Keunikan
Gambar & analisis
Unit to whole / unit Terkecil Hingga Keseluruhan bangunan
Gambar & analisis
Additive and Substractive / Penambahan dan Pengurangan
Gambar & analisis
Symmetry and Balance / Simetri dan Keseimbangan
Gambar & analisis
Geometry & Grid / bentukan dasar & grid
Gambar & analisis
Hierarchy / Hirarki
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Gambar & analisis
Parti / konsep dasar
Setelah kita melakukan analisis maka kita dapat menarik kesimpulan dari apa yang sudah kita kerjakan. Kita bisa menyimpulkan tipologi geometri, tipologi fungsi bangunan hingga tipologi langgam. Kita juga bisa melihat tipe konstruksi, tipe sirkulasi, tipe kualitas bangunan, tipe lahan, tanah dan topografi,tipebukaanpadabangunan,tipeketinggianbangunan, tipe organisasi ruang, tipe bahan bangunan, tipe peruntukan bangunan dan tipe ketahanan, unsur bangunan dan sebagainya. Hal tersebut akan mendasari kita sebagai pengetahuan dasar dalam merancang sebuah fungsi bangunan.
Clark, Roger, 2005. Precedents in Architecture, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey, Canada
Siregar, F.O., 2011. Penilaian Terhadap Arsitektur, Media Matrasain, 8(1).
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
a. Plan to section or elevation (denah hingga potongan)
Hubungan antara denah dengan tampak atau potongan, dimana terdapat korelasi yang teridentifikasi melalui konfigurasi horizontal dan vertikal bangunan. Keputusan di satu area (denah) mempengaruhi keputusan di area lain (tampak/potongan).
Tabel a. Contoh Kasus Plan to Section or Elevation Plan to Section or Elevation
Equal
Ide formatif yang menghubungkan unit-unit ke unit lain dan terhadap bentuk keseluruhan dengan menggunakan cara khusus untuk menciptakan suatu bentukkan.
Tabel b. Contoh Kasus Unit to Whole Unit to Whole Unit Equal Whole Unite Contained in Whole
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Arsitektur
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Suatu ide formatif dimana ada bagian-bagian yang dibentuk atau dihilangkan ketika menciptakan suatu bentukkan.
Tabel d. Contoh Kasus Additive & Substractive
Additive & Substractive
Additive Substractive
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Keseimbangan tercipta di antara komponen yang menciptakan suatu bentukkan.
Tabel e. Contoh Kasus Symmetry & Balance
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Ide formatif dimana konsep dari bidang dan geometri solid digunakan untuk menentukan bentukkan bangunan.
Tabel f. Contoh Kasus Geometry & Grid
Basic Geometry (up) and Circle Square (down) Grid
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Rectangle Overlapped By Circle (up) and Two Squares (down)
Nine-square (up) and Four-square (down)
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Rotated, Shifted & Overlapped (up) and Pinwheel, Radial & Spiral (down)
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Menggambarkan disposisi relatif dari bagian-bagian, dan merupakan tema ketika merancang ruang dan mengorganisasikan kelompok ruang dan bentuk.
Tabel g. Contoh Kasus Configuration Patterns
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Central: use (up) and Central: circulation (down)
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Progression adalah pola dari perubahan secara berkala yang menggambarkan pergerakan dari satu kondisi/atribut ke kondisi lain.
Tabel h. Contoh Kasus Progression
Hierarchy
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Transition
Miniaturdarikeseluruhanataubagianutamadarisuatubangunan. Komponenyangdikecilkan bisa merupakan bagian dari keseluruhan, atau merupakan elemen penunjang yang ditambahkan ke bagian utama.
i.
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur