Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

Page 5

PRESEDENARSITEKTUR

MataKuliah: PERANCANGANARSITEKTUR3

Disusunoleh: AfifFajarZakariya,S.T.,M.Ars.

ProgramStudiArsitektur FakultasArsitekturdanDesain UniversitasPembangunanNasional“Veteran”JawaTimur

November2022

MODULPEMBELAJARAN

“Architectureshouldspeakofitstimeandplace, butyearnfortimelessness” Frank Gehry

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 3

BAB 1 PENGENALAN PRESEDEN ARSITEKTUR ..................................................................... 4

1.1 Pengertian Preseden Arsitektur 4 1.2 Fungsi Preseden Arsitektur 4

1.3 Tipologi pada Preseden Arsitektur 5 1.4 Aspek Utama Preseden Arsitektur 6

1.4.1 Aspek Konseptual .............................................................................................................. 7 1.4.2 Aspek Programatik ............................................................................................................ 7 1.4.3 Aspek Formatif................................................................................................................... 7

BAB 2 MELAKUKAN KAJIAN PRESEDEN ARSITEKTUR 8

2.1 Tahap Pertama: Identifikasi 8

2.1.1 Mencari Objek Bangunan yang Sesuai............................................................................. 8 2.1.2 Menggambar Kembali Objek............................................................................................ 9

2.2 Tahap Kedua: Analisa/Kajian ............................................................................................... 11

2.2.1 Melakukan Analisis Aspek Konseptual.......................................................................... 11 2.2.2 Melakukan Analisis Aspek Programatik 13 2.2.3 Melakukan Analisis Aspek Formal 16

2.3 Tahap Ketiga: Kesimpulan Kajian........................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 19 LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 20

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

3

BAB 1

PENGENALAN PRESEDEN ARSITEKTUR

1.1 Pengertian Preseden Arsitektur

Sebagai seorang perancang pasti membutuhkan studi preseden karena apa yang dilakukan di arsitektur atau proses mendesain yang kita lakukan sebenarnya adalah proses perancangan yang telah dilakukan oleh orang lain Dengan adanya studi preseden kita coba belajar apa yang sudah dilakukan oleh para pendahuluatau para arsitek dan perancangsebelum kita. Mengutip penyair Amerika yaitu Ambrose Bierce yang menyatakan bahwa “There is nothing new under the sun but there are lots of old things we don’t know” yang artinya tidak ada hal yang baru di bawah di bawah matahari atau di dunia ini melainkan banyak hal hal lama yang justru tidak kita ketahui

Mungkin kita tidak memahami bahwa sebetulnya ide desain yang kita kerjakan sudah pernah dilakukan orang lain. Ada banyak hal yang di masa lalu yang kita tidak ketahui yang kemudian terkadang di masa sekarang kita melakukan klaim bahwa apa yang kita desain ini sebuah sesuatu hal yangbaru.Hal tersebutbisa jaditidakbenar karena desainkitasudahpernah dilakukan oleh orang lain.

Menurut KBBI preseden adalah hal yang terjadi dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh. Menurut Siregar (2021), preseden arsitektur adalah metode penilaian terhadap arsitektur yang dilakukan secara mendalam yang meliputi tiga aspek utama diantaranya yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal. Proses penilaian tersebut dalam kaitannya dengan desain dapat digunakanuntuk mengetahui desain yang baik dan sesuai untuk diterapkan dalam proses perancangan kita.

1.2 Fungsi Preseden Arsitektur

Preseden arsitektur pada dasarnya berfungsi sebagai referensi dalam merancang. Preseden arsitektur digunakan dengan tujuan agar sebuah karya arsitektural dapat berfungsi dengan lebih baik sesuai dengan fungsi bangunan terkait. Hal ini dikarenakan banyaknya ide baru yang muncul seiring berkembangnya jaman dan kebutuhan manusia terhadap ruang semakin berkembang Merancang dengan kajian preseden arsitektur tidak hanya sekadar meniru sebuah karya saja namun melakukan analisis disertai dengan mengkaji apakah aspek aspek dalam sebuah karya dapat dijadikan contoh atau terdapat hal yang perlu dibenahi sesuai dengan kebutuhan dalam mendesain sebuah karya yang baru. Selain menjadi inspirasi dalam

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

4

pembuatan konsep, preseden arsitektur juga membantu mengatasi permasalahan ketika merancang denah, tampak, potongan dan detail.

Dapat dilihat pada Gambar 1 tentang tahapan perancangan arsitektur yang umumnya dilakukan. Hal pertama dalam melakukan perancangan adalah mengidentifikasi problem/permasalahan dengan mengetahui tujuan, fakta dan kebutuhan. Pada tahapan kebutuhan, aktivitas yang terkait dengan besaran ruang dan ruang gerak digunakan untuk menunjang dan mengakomodasi permasalahan permasalahan kebutuhan terutama kaitannya dengan kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang yang telah ditentukan tersebut dilanjutkan pada tahapan analisis fungsional

Tahap analisis fungsional merupakan tahapan yang paling mendasar karena dari tahapan ini kita bisa memahami dan kemudian mengetahui kebutuhan luasan ruang untuk melakukan suatu aktivitas dan melakukan sebuah kegiatan. Dari informasi tersebut kita tahu persis kebutuhan ruang atau batasan perancangan dalam luasan meter persegi (m2). Hasil tahapan analisis fungsional ini kemudian yang mendasari tahapan tahapan analisis selanjutnya Analisis lanjutan berupa analisis geometri, enclosure, konteks/tapak dan ruang spasial ini tidak hanya berbicara tentang luasan ruang saja namun tentang bagaimana elemen elemen arsitektur dapat membangun sebuah suasana. Hal hal tersebut tidak dapat kita lakukan dengan baik tanpa melakukan studi preseden.

1.3 Tipologi pada Preseden Arsitektur

Secara harfiah tipologi merupakan ilmu mengenai segala sesuatu tentang tipe. Definisi tipologi dalam arsitektur adalah suatu kegiatan untuk mempelajari tipe dari objek objek

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

5
Gambar 1.1 Posisi Studi Preseden pada Tahapan Perancangan Arsitektur Programming/ Perencanaan Design / Perancangan Tujuan Fakta Kebutuhan STUDI Preseden

arsitektural dan mengelompokkannya ke dalam suatu klasifikasi tipe berdasarkan kesamaan atau keserupaan dalam hal hal tertentu yang dimiliki oleh objek arsitektural tersebut. Kesamaan kesamaan pada objek arsitektur tersebut dapat berupa tipologi geometri, tipologi fungsi dan tipologi langgam.

a. Tipologi geometri yaitu kesamaan bentuk dasar/sifat sifat dasar seturut dengan bentuk dasar

b. Tipologi fungsi bangunan yaitu kesamaan fungsi objek objek

c. Tipologi langgam yaitu kesamaan asal usul ataupun perkembangan dan latar belakang sosial masyarakat di mana objek itu berada

Terdapat beberapa tipologi yang seringkali ditemukan dalam dunia arsitektur diantaranya adalah tipe konstruksi dalam lingkup yang luas, tipe atap, tipe pondasi, tipe raut bangunan, tipe sirkulasi, tipe kualitas bangunan, tipe lahan, tanah dan topografi, tipe sistem utilitas bangunan, tipe bukaan pada bangunan, tipe pintu, jendela dan peranginan, tipe ketinggian bangunan, tipe organisasi ruang, tipe bahan bangunan, tipe peruntukan bangunan dan tipe ketahanan dan unsur bangunan.

Menurut Clark (1996) preseden arsitektur secara sadar mengidentifikasi pola dan tema suatu objek dengan tujuan untuk menemukan archtype yaitu tipe ide dasar yang setelahnya mungkin kita bisa menciptakan dan memproduksi bentukan baru. Clark juga mencoba menilai kamus desain yang teruji oleh waktu yang kompeherensif dipahami sebagai ide formatif yang kemudian mengkonsepkannya. Kajian studi preseden ini mengkaitkan tidak hanya masa lalu namun juga dengan desain. Mencoba memahami masa lalunya seperti dan apa yang bisa kita pelajari untuk yang bisa kita terapkan dan kita modifikasi untuk di masa kini dan masa depan. Studi preseden digunakan untuk memperkaya desain kita dan menginspirasi kita. Dapat disimpulkan bahwa tipologi dalam arsitektur atau tipe suatu objek arsitektural dapat didefinisikan sebagai kriteria tertentudalam bentuk,sifat dasar,fungsi danasalusul yang yang dimiliki oleh objek tersebut. Sehingga pada studi preseden kita mencoba melihat bagaimana tipologi bangunan yang berkaitan dengan aktivitas dan ruang. Setelah kita menemukan tipologi bangunan tersebut maka hal tersebut dapat kita manfaatkan pada rancangan kita.

1.4 Aspek Utama Preseden Arsitektur

Terdapat tiga aspek utama dalam metode penilaian terhadap arsitektur yang secara mendalam pada preseden arsitektur yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal.

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

6

1.4.1 Aspek Konseptual

Aspek konseptual bisa diartikan sebagai filosofi dan gagasan yang mendasari karya. Hal hal yang perlu dianalisis pada aspek konseptual adalah bagaimana implikasi konsep filosofis yang dimiliki, bagaimana arsitek merumuskan konsep dan bagaimana menanggapi tuntutan programatis, konteks dan berbagai gagasan yang muncul.

1.4.2 Aspek Programatik

Aspek programatik diartikan sebagai fungsi dan hubungan antar fungsi. Hal hal yang dianalisis pada aspek programatik diantaranya metode pembuatan zoning atau pengelompokkan fungsional, penataan dan mengaitkan ruang pakai dengan sirkulasi hingga pembentukan ruang dan massa dalam kaitannya dengan program dan fungsi yang diakomodasi.

1.4.3 Aspek Formatif

Aspek formatif adalah yang terkait ruang dan bentuk. Terdapat banyak hal yang perlu dianalisis diantaranya mulai dari menganalisis bentukan dan konstruksi geometris hingga secara detail menganalisis konfigurasi keruangan.

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

7

BAB 2

MELAKUKAN KAJIAN PRESEDEN ARSITEKTUR

2.1 Tahap Pertama: Identifikasi

2.1.1 Mencari Objek Bangunan yang Sesuai

Metode preseden arsitektur yang pertama adalah dengan mencari objek bangunan yang sesuai dengan objek yang akan kita rancang. Objek tersebut merupakan bangunan yang sudah terbangun. Objek yang akan digunakan sebagai studi preseden bisa didapatkan dari studi literatur,pencariandiinternet,hinggasurveilangsungkelokasiobjekbangunantersebut.Tidak semua objek harus merupakan desain yang ideal dan baik. Namun objek yang dianggap kurang baik juga bisa digunakan sebagai objek preseden arsitektur. Semakin banyak objek bangunan yang digunakan sebagai kajian preseden arsitektur maka akan semakin baik dalam mengidentifikasi tipologinya. Kelengkapan informasi objek bangunan akan mempermudah kita dalam melakukan kajian preseden arsitektur berupa siteplan, denah, tampak, dan potongan bangunan. Informasi lain berupa sketsa dan ide konsep juga diperlukan dalam membantu memahami dan menganalisis objek tersebut. Format pengerjaannya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Daftar Objek Preseden Arsitektur [JENIS FUNGSI BANGUNAN]

Deskripsi kriteria fungsi bangunan pada TOR (Term of Reference)

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

8
Foto/gambar objek Objek 1: Bangunan dari Survey Lapangan Langsung Foto/gambar objek Objek 2: Bangunan di Indonesia Foto/gambar objek Objek 3: Bangunan di Indonesia Foto/gambar objek Objek 4: Bangunan Luar Negeri dengan Konteks yang Sama Foto/gambar objek Objek 5: Bangunan Luar Negeri dengan Konteks yang Sama

Tabel 2.2 Contoh Daftar Objek Preseden Arsitektur dengan Kasus Rumah MBR Rumah MBR

Rumah Masyarakat berpenghasilan rendah yang selanjutnya disingkat Rumah MBR adalah tempat tinggal bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapatkan dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah

Per 26 Januari 2022, jumlah Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surabaya mencapai 1.085.588 jiwa dengan jumlah keluarga sebanyak 383.208 kepala keluarga (KK). Jumlah itu setara dengan 30 persen dari jumlah penduduk Surabaya yang mencapai lebih kurang 3 juta jiwa berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020.

2.1.2 Menggambar Kembali Objek

Menggambar kembali objek yang telah didapatkan yaitu siteplan, layout, denah, tampak, dan potongan bangunan. Akan jauh lebih baik bila terdapat sketsa tampilan eksterior, suasana interior, hingga detail bangunan. Dengan menggambar kembali objek maka kita juga akan memahami bagaimana cara arsitek mendapatkan suatu bentuk dan bagaimana usaha mereka menciptakan kualitas bangunan yang baik. Formatnya dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Identifikasi Objek Preseden Arsitektur

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

9
Objek 1: Rumah di Jl. Medayu Surabaya Objek 3: Tetra Pod, Uluwatu, Bali Objek 5: Affordable Low Cost House, South Korea
Arsitek: [Nama Arsitek] Area: [Luas lahan] m2 Tahun: [Tahun
Informasi
[Arsitek lansekap, Mechanical
dll.]
Gambar siteplan/layout Siteplan/layout
[NAMA BANGUNAN]
pembuatan]
lainnya:
Engineer,
Gambar potongan bangunan Potongan
Gambar tampak bangunan Tampak Gambar denah bangunan Denah

Tahun: 2017

Arsitek Lansekap: Delcoin Mechanical Engineer: Tritunggal Global Mahakarya Potongan

Siteplan Denah basement Tampak

Denah Lantai Dasar

Denah Lantai 1 Denah Rooftop

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

10

2.2 Tahap Kedua: Analisa/Kajian

2.2.1 Melakukan Analisis Aspek Konseptual

Aspek konseptual bisa diartikan sebagai gagasan ataupun filosofi yang mendasari sebuah karya arsitektur Konsep arsitektur adalah sebuah narasi terhadap cara berpikir yang memunculkan pengertian dan alasan untuk menciptakan suatu produk dalam hal ini menyelesaikan desain bangunan dan struktur. Dengan kata lain konsep arsitektur bisa dianggap sebagai ide, keyakinan, opini, abstraksi, filosofi, kepercayaan, inspirasi, pemikiran, intensi, teori, gambaran, perencanaan atau hipotesis. Konsep desain akan dan selalu mempengaruhi keseluruhan proyek yang meliputi:

a. Eksteriordaninterior orientasi,massa, bentuk, penutupatap, ketinggian,pencahayaan

b. Lansekap hardscape dan softscape, jenis vegetasi, skala tanaman, penataan vegetasi

c. Finishing bangunan warna, style, tekstur, material

d. Furniture hingga utilitas genre, style, skala, jumlah, material

e. Struktur ringan, berat, tradisional, modern, vernakular

f. Material warna, keras/halus, iklim dan cuaca, tipe, style, sumber lokal, vernakular Setiapaspekproyekharusmengacupadasebuahkonsepyangdigunakanuntukpendekatan konseptual global di keseluruhan proyek ataupun satuan aspek secara tunggal.

Ada beragam cara dan banyak pendekatan yang dilakukan oleh seorang arsitek dalam menenetukan konsep untuk melakukan perancanganan arsitektur. Hal hal yang dapat dianalisis pada aspek konseptual dari objek bangunan adalah bagaimana cara arsitek merumuskan konsep yangditinjaudari bagaimana implikasi konsepfilosofisyangdimiliki dan bagaimana arsitek tersebut menanggapi tuntutan programatis, konteks dan berbagai gagasan yang muncul. Formatnya dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Analisis Aspek Konseptual

Narasi konsep

Analisis konseptual: bagaimana gagasan yang mendasari sebuah karya arsitektur dan bagaimana konsep tersebut berpengaruh pada keseluruhan proses perancangan atau sebagian kecil dari proyek. Aspek yang dapat diperhatikan:

• Eksterior dan interior

• Lansekap

• Finishing bangunan

• Furniture hingga utilitas

• Struktur

• Material dan iklim

• Hal hal yang dianggap penting dan menarik lainnya

Gambar bangunan Sketsa/ilustrasi/foto

Analisis Konseptual (Dilengkapi gambar dan penjelasan)

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

11

Gambar 2.1. Contoh Aspek Konseptual dengan Gagasan Filosofis Karya Arsitektur yang Terinspirasi dari Hiu

Gambar 2.2. Contoh Aspek Konseptual dari Tuntutan Programatis

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

12

2.7

Sebagai seorang arsitektur kenamaan, Andra Matin memiliki karakter sendiri pada tiap karya karyanya. Karakter unik ini juga ia tunjukkan dalam hunian pribadinya, AMResidence. Terletak di lingkungan yang nyaman dengan pepohonan tinggi, arsitektur rumah minimalis modern ini dirancang menyatu dengan alam sekitarnya.

Hubungan site dan Massa bangunan

Suasana asri dan sejuk yang ingin diciptakan

Konsep yang digunakan Andra Matin meliputi: 1. Konsep Terbuka dengan Teras Luas 2. Arsitektur Rumah Minimalis Modern dengan Elemen Void

Ruangan Minim Sekat

Material Bata Hitam

Elemen Kayu

Cahaya Matahari yang melimpah

Sirkulasi Udara berupa Ramp

2.2.2 Melakukan Analisis Aspek Programatik

Aspek programatik diartikan sebagai fungsi dan hubungan antar fungsi. Hal hal yang dianalisis pada aspek programatik diantaranya metode pembuatan zoning atau pengelompokkan fungsional, penataan dan mengaitkan ruang pakai dengan sirkulasi hingga pembentukan ruang dan massa dalam kaitannya dengan program dan fungsi yang diakomodasi. Dapat dilihat pada Gambar 2.3 bagaimana analisis fungsional dan analisis spasial dalam perancangan arsitekur akan menghasilkan bagaimana kebutuhan ruang dan organisasi ruang yang terjadi. Penyajian organisasi ruang tidak sebatas diagram tapi juga dapat dihadirkan pada potongan bangunan hingga bentuk 3D.

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

13
Tabel Contoh Pengerjaan Analisis Aspek Konseptual AM Residence Karya Andra Matin Konsep dengan Sketsa secara Intuitif pada AM Residence Karya Andra Matin untuk Menghasilkan Perancangan Denah, Bentuk Bangunan dan Suasana Ruang
3.
4.
5.
6.
7.

Gambar 2.3. Analisis Fungsional dan Analisis Spasial dalam Perancangan Arsitekur yang Menghasilkan Identifikasi Kebutuhan Ruang hingga Organisasi Ruang

Gambar

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

14
2.4. Contoh Organisasi Ruang dengan Bubble Diagram di Maggie’s Royal Marsden karya Ab Rodgers
15
Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur Gambar 2.5. Contoh Programatik Ruang pada Tampilan Potongan Bangunan Gambar 2.6. Contoh Programatik Ruang dan Sirkulasi yang Terjadi pada Tampilan 3D

2.2.3

Melakukan Analisis Aspek Formal

Aspek formatif adalah yang terkait ruangdan bentuk. Banyak hal yang perlu dianalisis diantaranya mulai dari menganalisis bentukan dan konstruksi geometris hingga secara detail menganalisis konfigurasi keruangan Ide formatif dipahami sebagai konsep yang dapat digunakan oleh seorang desainer untuk mempengaruhi atau memberi bentuk pada suatu desain. Ide ide tersebut menawarkan cara untuk mengatur keputusan, untuk mendukung susunan dan secara sadar menghasilkan suatu bentuk.

Dapat dilihat pada Tabel bahwa analisis aspek formal dapat ditinjau dari beberapa hal. Diantaranya adalah Structure yaitu struktur hingga konstruksi, Natural Light yaitu pencahayaan,Massing yaitu gubahan massa, Planto Sectionyaitu denah hingga potongan, Circulation to use space yaitu sirkulasi hingga fungsi ruang terpakai, Unit to whole yaitu unit terkecil hingga keseluruhan bangunan, Repetitive to Unique yaitu perulangan hingga keunikan,Symmetry andBalance yaitu simetri dankeseimbangan, Geometry& Grid yaitu bentukan dasar dan grid , Additive & Subtractive yaitu penambahan dan pengurangan, Hierarkhi yaitu hirarki dan Parti yaitu konsep dasar. Format pengerjaannya dapat dilihat pada Tabel 2.8 dan penjelasan lebih lanjut untuk tiap aspek dapat dilihat pada halaman Lampiran.

Tabel 2.8. Pengerjaan Aspek Formal

Gambar&analisis

Structure / Struktur

Gambar&analisis

Gambar&analisis

Gambar&analisis

Gambar&analisis

Gambar&analisis

Circulation to use / Sirkulasi hingga fungsi ruang terpakai

Gambar&analisis

Gambar&analisis

Natural Light / Pencahayaan

Gambar&analisis

Massing / Gubahan massa

Plan to Section / Denah hingga Potongan

Gambar&analisis

Repetitive to Unique / Perulangan hingga Keunikan

Unit to whole / unit Terkecil Hingga Keseluruhan bangunan

Gambar&analisis

Symmetry and Balance / Simetri dan Keseimbangan

Additive and Substractive / Penambahan dan Pengurangan

Gambar&analisis

Hierarchy / Hirarki

Gambar&analisis

Geometry & Grid / bentukan dasar & grid

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

Gambar&analisis

Parti / konsep dasar

16

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

17

2.3 Tahap Ketiga: Kesimpulan Kajian

Setelah kita melakukan analisis maka kita dapat menarik kesimpulan dari apa yang sudah kita kerjakan. Kita bisa menyimpulkan tipologi geometri, tipologi fungsi bangunan hingga tipologi langgam Kita juga bisa melihat tipe konstruksi, tipe sirkulasi, tipe kualitas bangunan, tipe lahan, tanah dan topografi, tipe bukaan pada bangunan, tipe ketinggian bangunan, tipe organisasi ruang, tipe bahan bangunan, tipe peruntukan bangunan dan tipe ketahanan, unsur bangunan dan sebagainya Hal tersebut akan mendasari kita sebagai pengetahuan dasar dalam merancang sebuah fungsi bangunan.

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

18

DAFTAR PUSTAKA

Clark, Roger, 2005. Precedents in Architecture, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey, Canada

Siregar, F.O., 2011. Penilaian Terhadap Arsitektur, Media Matrasain, 8(1).

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

19

LAMPIRAN

Elemen Analisis pada Aspek Formal

a. Plan to section or elevation (denah hingga potongan) Hubungan antara denah dengan tampak atau potongan, dimana terdapat korelasi yang teridentifikasi melalui konfigurasi horizontal dan vertikal bangunan. Keputusan di satu area (denah) mempengaruhi keputusan di area lain (tampak/potongan).

Tabel a. Contoh Kasus Plan to Section or Elevation Plan to Section or Elevation

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

20
Equal One to One Half Analogous Proportional Inverse

b. Unit to Whole

Ide formatif yang menghubungkan unit unit ke unit lain dan terhadap bentuk keseluruhan dengan menggunakan cara khusus untuk menciptakan suatu bentukkan. Tabel b. Contoh Kasus Unit to Whole Unit to Whole

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

21
Equal Whole Unite Contained in Whole
Greater
Units Units Aggregate
Unit Overlap Units Separate
Unit
Whole
Than Sum of the
to Form Whole

c. Repetitive to Unique

Ide formatif untuk merelasikan elemen perulangan dan elemen unik dengan membangun hubungan antar komponen yang memiliki manifestasi tunggal dan ganda. Tabel c. Contoh Kasus Repetitive to Unique Repetitive to Unique

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

22
Unique
by
Rectangle Overlapped by Circle Unique in Repetitive Field Unique Added to Repetitive Unique Defined by Repetitive
Surrounded
Repetitive

d. Additive & Substractive

Suatu ide formatif dimana ada bagian bagian yang dibentuk atau dihilangkan ketika menciptakan suatu bentukkan.

Tabel d Contoh Kasus Additive & Substractive Additive & Substractive

Additive Substractive

e. Symmetry & Balance

Keseimbangan tercipta di antara komponen yang menciptakan suatu bentukkan.

Tabel e. Contoh Kasus Symmetry & Balance Symmetry & Balance

Symmetry

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

23
Balance By Geometry Balance By Positive & Negative
Balance by Configuration

f. Geometry & Grid

Ide formatif dimana konsep dari bidang dan geometri solid digunakan untuk menentukan bentukkan bangunan.

Tabel f. Contoh Kasus Geometry & Grid Geometry & Grid

Basic Geometry (up) and Circle Square (down) Grid

Rectangle Overlapped By Circle (up) and Two Squares (down)

Nine square (up) and Four square (down)

Rotated, Shifted & Overlapped (up) and Pinwheel, Radial & Spiral (down)

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

24
1.4 & 1.6 Rectangle (up) and Geometric Derivatives (down)

g. Configuration Patterns

Menggambarkan disposisi relatif dari bagian bagian, dan merupakan tema ketika merancang ruang dan mengorganisasikan kelompok ruang dan bentuk.

Tabel g. Contoh Kasus Configuration Patterns Configuration Patterns

Linear:

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

25
Cluster Nested Cocentric Binuclear
use (up) and Linear: circulation (down) Central: use (up) and Central: circulation (down) Double Center

h. Progression

Progression adalah pola dari perubahan secara berkala yang menggambarkan pergerakan dari satu kondisi/atribut ke kondisi lain.

Tabel h. Contoh Kasus Progression Progression

Hierarchy Transition Transformation Mediation

i. Reductions

Miniatur dari keseluruhan atau bagian utama dari suatu bangunan. Komponen yang dikecilkan bisa merupakan bagian dari keseluruhan, atau merupakan elemen penunjang yang ditambahkan ke bagian utama.

Tabel i. Contoh Kasus Reductions Reductions

Large Plus Small Reductions

Part of Whole Reduction

Modul Pembelajaran: Preseden Arsitektur

26

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.