4
K E T E R K A I TA N
Feature Kejutan yang menyenangkan: Antara Indonesia dan Australia
Sosial Kemiskinan di Indonesia: Isu yang berkelanjutan
Sains Mengulik sains di balik kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
AKTIVIS merupakan majalah eksplorasi dan ekspresi isu, opini, dan hasil karya Indonesia. Sebuah majalah dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia
ak t i v is . ppia
majalah ak t i v is
keterkaitan /ke路ter路ka路it路an/ (n) suatu interaksi antara dua atau lebih elemen yang berbeda; di mana satu hal mampu mempengaruhi yang lain
Salam Redaksi Sebagai manusia, kita akan selamanya terhubung. Antar bangsa, antar agama, antar individu, antar esensi kemanusiaan kita yang paling mendasar. Keterkaitanlah yang mampu membuat kita bertahan hidup – namun keterkaitan pulalah yang mampu menjadi jalan kemunduran kita sebagai manusia. AKTIVIS edisi 4 berusaha menangkap kompleksitas isu “keterkaitan” dalam hidup manusia. Melalui artikel mengenai CAUSINDY yang memperlihatkan hubungan erat antara latar belakang bangsa Indonesia dan Australia, atau artikel ‘Indonesia dan Pengungsi: Sebuah Panggilan Kemanusiaan’ yang memperlihatkan bahwa batas kenegaraan seringkali menjadi kabur saat kita dituntut untuk terhubung lewat sisi kemanusiaan kita. Di lain pihak, keterkaitan antara human error dan prinsip sains justru menjadi awal terbentuknya isu pelik kebakaran hutan di Indonesia, seperti yang disampaikan lewat artikel ‘Mengulik Sains di Balik Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia.’
Salam,
Felicia Melina Lase Editor-in-chief AKTIVIS
AKTIVIS hendak memperlihatkan “keterkaitan” yang seringkali tak bisa dihindari – “keterkaitan” yang, sayangnya, merupakan pedang bermata dua. Sesuai tema edisi ini, kami turut membuka kerja sama dan kesempatan kontribusi bagi beberapa komunitas-komunitas non-Indonesia, seperti kontribusi Virania Munaf dari Australia Indonesia Youth Association (AIYA) NSW ataupun Angelique Corlissa Nagaria dari Anak Indonesia Katolik Australia (AIKA) yang mewakili orang-orang Indonesia yang besar di Australia. Kontribusi-kontribusi ini mampu membuka mata kami tentang hal-hal di luar zona nyaman ‘Indonesia’. Pengalaman ini pulalah yang ingin kami bagikan kepada para pembaca AKTIVIS. Jadi, nikmatilah perjalanan Anda bersama AKTIVIS edisi 4! Kami berharap AKTIVIS dapat terus membuka pikiran dan menginspirasi Anda untuk mengeksplorasi hal-hal di sekitar kehidupan Anda.
Tim Redaksi ... Editor-In-Chief Felicia Melina Lase
Managing Editor Joanita Wibowo
Tim Editorial Section Editor Sosial Alexandra Andreana Dea Hanna Melissa
Tim Desain Mikhael Geordie Amadeus Cindy Brigitta Venansia Frisca Liem Elizabeth Gondomuljo
Section Editor Politik & Hukum Aditya Tumakaka Randy Wirasta Nandyatama
Tim Marketing Marcia Julia Egadhana Rasyid Satar
Section Editor Bisnis & Ekonomi
Qiudy Qrizya
Adrian Surya Mohammad-Hatta Desti Maharani
Section Editor Sains & Teknologi
Webmaster Marisa Adriani Tjoe
Lalita Fitrianti Gracia Sasongko
Section Editor Seni Budaya Rizka Annisa Sutiarso Titik Endahyani
... Kontribusi Kami ingin melihat hasil karya Anda, entah dalam bentuk tulisan, foto maupun ilustrasi! Segera kirimkan hasil karya Anda ke email majalah@ppi-australia.org untuk kesempatan ditampilkan pada edisi AKTIVIS berikutnya Partnership Bagi Anda yang ingin bekerja sama dengan AKTIVIS, entah untuk media partnership ataupun kerja sama kontributor tetap, segera hubungi kami lewat majalah@ppi-australia.org dengan subject ‘Partnership’ Masukan, Kritik, Saran Kami adalah majalah muda yang selalu ingin berkembang dan memperbaiki diri. Bila Anda memiliki masukan, kritik atau saran, jangan ragu-ragu untuk menghubungi kami lewat majalah@ppi-australia.org atau lewat media sosial kami, Facebook Majalah Aktivis.
Daftar Isi Cover oleh Hans Christian 1
4
Aktivis Keterkaitan Salam Redaksi Tim Redaksi
6
Feature Articles
7
Kejutan yang Menyenangkan:
2 3
Antara Indonesia dan Australia oleh Feliciana Natali Wienathan, Sally Hill, DK Wallad, Heather Reed, Murray O’Hanlon, Risti Permani 11
Persahabatan Australia-Indonesia dalam Malam Karir 2015
15
44
oleh Gracia Sasongko Mengulik Sains di Balik Kebakaran Hutan dan Lahan oleh Lalita Fitrianti Pawarisi Anda adalah Bagian Dari Permainan Nasib Riset di Indonesia
oleh Pringga Adityawan Kemiskinan di Indonesia: Isu yang Berkelanjutan oleh Nikodemus Niko Project O 2015 In Their Shoes: Be Them, Know Them, Help Them oleh Hanna Melissa
Diajeng Lestari: Memulai Start-up, Membuat Peru-
31
55
59 61
bahan oleh Desti Maharani Melek Teknologi: Kunci UMKM di Era Liberisasi
63
Perdagangan oleh Kharisma Nisa Rosandrani dan Nurul Qolbi Australia Indonesia Business Forum
67
oleh Yohanes Kevin Chandra Kemitraan Trans-Pasifik dan Indonesia
30
51
oleh Randi Oktovan Noegroho
Sosial Bisnis dan Ekonomi Mari Hentikan Penyalahgunaan Media Sosial
47
di Indonesia
The Forum: Start-up Your Life
demi Generasi Penerus Bangsa
27
Penyebaran Penyakit di Era Transportasi Modern
oleh Dimaz Ankaa Wijaya
19
23
43
oleh Virania Munaf oleh Desti Maharani
20
Sains
71
Politik dan Hukum oleh Adrian Surya Mohammad Hatta Indonesia dan Pengungsi: Sebuah Panggilan Kemanusiaan oleh Christian Donny Putranto
35
Kepentingan Nasional: Apa dan Untuk Siapa? oleh Ahmad Rizky Mardhatillah Umar
39
Perlindungan terhadap Kebebasan Beragama oleh Adrian W. Tumakaka
Seni Budaya
75
Di Balik Celebration of Indonesia
77
oleh Alexandra Andreana Dea WANITA dan Jembatan Seni Antar Budaya
81
oleh Felicia Lase Rani Pramesti: Identitas.Seni.Dialog
85
oleh Felicia Lase
Ralat Aktivis Edisi 3 - Atribusi foto halaman 61-62 : Dok. T. Endahyani - Atribusi foto halaman 63-64: Dok. Andre Roesli - Keterangan foto halaman 64: ‘Dubes Australia (Paul Grigson) dan mahasiswa Binus (Riki Halim) beserta hasil karya furnitur’
Refleksi
89
Tagar
90
oleh Made Sania Saraswati Identitas Gandaku oleh Angelique Nagaria
93
(Foto oleh: Reagan Kurniadwiputra Susanto)
F E AT U R E A RT I C L E S
AKTIVIS
13
oleh feliciana natali wienathan sally hill dk wallad heather reed risti permani murray o’hanlon
foto oleh CAUSINDY
Kejutan Yang Menyenangkan Antara Indonesia dan Australia Beberapa pemuda asal Indonesia dan Australia tergabung dalam Conference of Australian and Indonesian Youth (CAUSINDY) dan berbagi kisah dari kedua bangsa - yang seringkali menuai lebih banyak persamaan dibanding perbedaan
Umumnya, berita mengenai hubungan Indonesia dan Aus-
Salah satu peserta, Feliciana Natali Wienathan adalah pen-
tralia hanya membicarakan tentang kesalahpahaman dan
gusaha muda yang datang ke Australia pada tahun 2008. Feli-
kesilapan antar dua negara tersebut. Namun, di balik ‘ke-
cia mendirikan Eagle Group Indonesia, sebuah perusahaan di
senjangan’ ini, warga Australia dan Indonesia seringkali
Jakarta, dimana ia kini menjabat sebagai Head of Marketing.
menemukan bahwa mereka punya lebih banyak kesamaan daripada yang mereka sangka. Pertukaran yang kaya antar
Felicia menceritakan pengalamannya waktu sedang tersasar
kedua komunitas ini memiliki sejarah yang panjang, dimulai
di jalanan Melbourne, saat seorang penjaga toko menawar-
sebelum berdirinya kedua bangsa ini sebagai negara mod-
kannya sebuah cincin yang terbuat dari sendok tua dengan
ern, sebagaimana hari ini.
lambang kota City of Melbourne.
Selama empat hari di bulan September 2015, 30 orang
“Sejak saat saya menemukan cincin tua ini di Rose Markets di
muda Indonesia dan Australia berkumpul di Darwin untuk
Melbourne, saya menyadari betapa kreatifnya Australia.”
berpartisipasi dalam Conference of Australian and Indo-
Felicia lalu memutuskan untuk mengambil program studi Mas-
nesian Youth (CAUSINDY) yang sekarang telah berada di
ters di Monash University, dan sekarang ia merasa telah mem-
tahun ketiganya. Mereka mengeksplorasi sejarah, politik
bangun pertalian yang intim dengan Australia dan orang-oran-
kontemporer dan perdagangan di antara kedua negara
gnya.
tersebut.
8
AKTIVIS
Selama mengikuti CAUSINDY, Felicia dan rekan-rekannya
DK Wallad pertama kali mengunjungi Australia di tahun
membuat berbagai memes di internet untuk mengabadikan
2011, dan tinggal di Melbourne sebelum pindah belakan-
berbagai momen keterkejutan dan sebagai kenang-kenangan
gan ini. Ia lulus di bulan Agustus 2015 dengan gelar Mas-
mengenai beberapa barang tertentu yang mengingatkan mer-
ter of International Relations dari University of Melbourne.
eka kepada hubungan Indonesia-Australia.
DK menceritakan tentang bagaimana ia menemukan komunitas Islam di Australia secara tidak sengaja saat Idul Fitri.
Sally Hill bekerja di firma hukum Minter Ellison dan sekarang tengah mengorganisir kompetisi pidato komprehensif yang
“Saya sedang melakukan perjalanan ke sebuah konferen-
pertama di Australia untuk para pelajar bahasa Indonesia. Se-
si di Canberra, dan sedang sedih karena jauh dari keluarga
lama 11 tahun terakhir, Sally telah bepergian antara Australia
pada waktu spesial ini. Idul Fitri adalah waktunya keluarga
dan Indonesia untuk bekerja, belajar dan mengunjungi keluar-
berkumpul, jadi itu seperti apa yang orang-orang Australia
ga angkatnya di Lombok.
rasakan kalau mereka tidak bersama keluarga saat Natal.
“Bibi saya pergi ke Lombok sekitar tiga puluh tahun lalu dan
“Setelah sarapan, saya memutuskan untuk berjalan-jalan
berteman dengan sebuah keluarga yang tinggal di dekat
di perkotaan. Saya menemukan ribuan orang, mun-
Gunung Rinjani, salah satu gunung berapi terbesar di Indone-
gkin
sia. Saat saya pertama kali Ke Indonesia, Bibi saya membawa
non-Muslim
setengah
Canberra.
semuanya
Orang-orang
sedang
merayakan
Muslim
dan
Idul
Fitri.
saya ke sana. “Itu mengagetkan, karena saya tidak tahu kalau orang-orang Aus“Saya masih ingat bau yang saya cium saat pertama turun dari
tralia juga mengenal dan merayakan Idul Fitri bersama-sama.”
pesawat: bau kemboja. Saya waktu itu masih muda, mudah terkesan dan tidak tahu apa yang bisa saya harapkan.
Awal tahun ini, Heather Reed, yang bekerja sebagai Marketing Manager di Telstra, membantu menyusun joint venture dengan
“Kekhilafan karena perbedaan budaya dan diajari sehari-hari
Telkom Indonesia. Ia mengembangkan strategi pemasaran untuk
jadi sudah biasa buat saya. Tapi saya jadi belajar lebih banyak
proyek tersebut dan juga menjadi mentor untuk tim yang baru.
mengenai diri sendiri, dan akhirnya saya juga ‘diadopsi’ oleh keluarga ini.
“Pada hari pertama dari delapan bulan tugas di Indonesia, jauh dari keluarga dan teman-teman saya, saya jadi bia-
“Tahun lalu saya pergi ke Lombok lagi untuk mendatangi se-
sa disapa dengan ucapan ‘Selamat Pagi’ yang paling keras.
buah pernikahan - itu pertama kalinya keluarga dekat dan kel-
Sejak saat itu, saya tahu saya akan baik-baik saja di sini.”
uarga angkat saya berada di tempat yang sama, di waktu yang sama. Memiliki dua keluarga di dua negara adalah sebuah karunia yang luar biasa.”
AKTIVIS
9
Heather cukup terkejut dengan usaha yang orang-orang
ACICIS,
Australia dan Indonesia di timnya lakukan untuk meroboh-
tralia-Indonesia.
kan cultural barriers - orang-orang Australia memakai ke-
saikan satu semester di Jawa Timur. Murray meng-
meja batik tradisional untuk makan siang bersama, dan
ingat
orang-orang Indonesia memakai setelan dan dasi a la Barat.
matanya terhadap keragaman umat beragama di Indonesia.
Risti Permani, seorang peneliti dan akademia muda dari
“Saat pengeboman di Bali yang kedua terjadi, saya se-
Bogor, Jawa Barat, sudah berbasis di University of Ade-
dang belajar di Jawa Timur. Saya berencana untuk meneliti
laide sejak 2004. Ia telah membangun hubungan kerja yang
daerah dimana pelaku bom Bali berasal, untuk memaha-
kuat dengan profesornya, yang mengenalkan dia kepada
mi lebih dalam mengenai pandangan hidup orang-orang
mantan Menteri Perdagangan Indonesia Mari Elka Pang-
dan
sebuah
kembali
komunitas
program Dari
program
bagaimana
di
pertukaran ini,
pelajar
Murray
pengalamannya
tempat-tempat
Aus-
menyelemembuka
seperti
Lamongan.
estu, yang juga salah satu alumni universitas di Australia. “Seperti orang Barat yang sudah pernah mengunjun“Waktu saya sampai di Adelaide, saya cukup kaget kare-
gi tempat-tempat ini pada umumnya, saya menemu-
na kota ini memiliki banyak persamaan dengan kampung
kan bahwa ekstremisme hanya merepresentasikan se-
halaman saya, Bogor. Dua-duanya punya kebun raya yang
bagian kecil dari komunitas ini, seperti sebuah elemen
cantik dan jumlah populasi yang mirip. Tapi yang paling pen-
kultus yang terdapat jauh di luar masyarakat umum.
ting, saya merasa di rumah saat berada di kedua kota ini.” “Orang-orang lokal sangat menyesali, dan malu akan akRisti dan profesornya telah menciptakan sebuah inisiat-
si-aksi yang tetangga mereka lakukan dalam nama Is-
if bernama ‘GoLive Indonesia’ yang bertujuan untuk mem-
lam. ‘Itu merusak reputasi daerah kami’, mereka bilang.
perkuat integrasi ekonomi antara Australia dan Indonesia. “Yang paling membuat saya terkejut adalah bagaimaDengan
sedikitnya
kesempatan
untuk
belajar
baha-
sa-bahasa Asia di SMA-nya di daerah luar kota, Mur-
na keluarga angkat saya memperlakukan saya, seorang
non-Muslim,
seperti
anak
mereka
sendiri.
ray O’Hanlon memiliki hasrat untuk memulai di universitas. Ia memilih bahasa Indonesia setelah bertemu
“Saya juga ingat saat membawa teman saya, Ghozi, un-
dengan seorang diplomat yang telah bekerja di Jakarta dan Dili.
tuk menonton nyanyian Natal di gereja Katolik di Malang. Sepuluh tahun kemudian, pertemanan kami masih lestari.”
Murray mulai belajar Indonesian Studies pada tahun 2002. Seperti banyak orang muda Australia lainnya, ia pertama kali bepergian ke luar negeri ke Bali dan Lombok, dimana ia mendaki Gunung Rinjani. Pada tahun 2005, Murray bergabung dengan 10
AKTIVIS
AKTIVIS
11
oleh virania munaf
foto oleh aiya nsw
Persahabatan Australia - Indonesia dalam Malam Karir 2015 Australia Indonesia Youth Association (AIYA) NSW mengadakan Malam Karir 2015 demi mengeratkan hubungan Australia dan Indonesia dalam dunia karir.
“Nanti ngomongnya santai aja ya, ini kan berbagi pengalaman aja. Pasti berguna deh untuk audience kita,” ujar saya kepada lima pembicara acara
Australia
Indonesia
Youth
Association
(AIYA)
NSW
Malam
Karir
2015.
Malam Karir 2015 diselenggarakan oleh AIYA NSW pada tanggal 30 September 2015 dengan bantuan dan kerjasama dari Pricewaterhouse Coopers (PwC). Tujuan utama acara ini adalah untuk membimbing dan membantu karir mahasiswa Indonesia di Australia melalui diskusi dan percakapan dari lima pembicara yang akan berbagi pengalaman karir mereka. Untuk saya, berbagi pengalaman adalah hal yang sangat penting dan merupakan faktor besar di balik alasan untuk menyelenggarakan acara Malam Karir 2015 ini. Teringat ketika dulu jaman kuliah sebagai international student, rasanya seperti orang ‘nyasar’ setiap pergi ke pameran karir yang umumnya ditujukan kepada mahasiswa Australia. Saya ingat rasanya ‘ngidam’ untuk bisa datang ke acara karir yang lebih intim dan akrab. Uraian inilah yang saya sampaikan ke lima pembicara acara Malam Karir 2015: Surya Setiyaputra, Erika Halim, Wendy Hartanti, Ben Davis dan Andrea Booth. Lima pembicara ini masing-masing mewakili profesi yang sungguh berbeda. Surya Setiyaputra memiliki latar belakang akademik di bidang sains, namun hati dan jiwa wiraswastanya cenderung lebih mengarah ke dunia bisnis. Surya memberi banyak tips-tips menarik dan berguna untuk calon wiraswastawan agar ide dan bisnisnya bisa segera maju. Kemudaan Surya membuatnya sangat relatable untuk para mahasiswa yang hadir malam itu. Erika Halim, desainer interior di firma arsitektur Australia terkemuka BVN Architecture, menyarankan agar mahasiswa jurusan seni dan desain rela magang di perusahaan desain sebagai apapun. Yang penting ‘live, breathe and eat’ dunia desain. Faktor inilah yang mengantar Erika ke profesinya sekarang.
12
AKTIVIS
... “Sebaik mungkin binalah hubungan kaum pemuda antara Australia dan Indonesia.�
AKTIVIS
13
Wendy Hartanti adalah Senior Tax Manager di salah satu fir-
bekerja di The Jakarta Post sebelum ia menjadi wartawan lep
ma layanan professional terbesar di dunia, Pricewaterhouse
as. Sangat menarik untuk mendengarkan pendapat mereka
Coopers. Beliau juga anggota dari PwC Indonesia Practice
sebagai orang asing tentang berbagai warna budaya negara
Team. Wendy memberikan banyak wawasan dari sisi PwC
sendiri. Kehadiran kedua pembicara ini juga memikat banyak
serta menjabarkan sejarah jenjang karirnya di Australia.
mahasiswa Australia yang ingin memulai karir di Indonesia.
Ben Davis dan Andrea Booth adalah warga negara Austra-
Acara ini diakhiri dengan networking yang cukup san-
lia yang sudah lama tinggal dan bekerja di Indonesia. Ban-
tai,
yak cerita dan anekdot lucu yang mereka utarakan malam
lan langsung dengan para pembicara dan juga ma-
itu, terutama dari Andrea, wartawan veteran yang sempat
hasiswa-mahasiswi
dimana
para
pelajar
Indonesia
Australia.
bisa
berkena-
Tentunya
banyak
informasi bisa didapat dari internet lewat portal berita – namun, istimewa rasanya apabila bisa mendapatkan secara langsung tips dan nasihat dari mantan mahasiswa Indonesia yang sudah lama berkarir. Hal ini merupakan prinsip dasar dan utama organisasi kami, AIYA NSW. Acara yang kami selenggarakan selalu memiliki unsur pengeratan tali silaturahmi dan hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia lewat kaum pemuda. Ini pun menjadi tema umum isi pidato para pembicara malam itu. Meskipun mereka semua memiliki latar belakang dan warna cerita yang berbeda, pesan inti mereka seragam: sebaik mungkin binalah hubungan kaum pemuda antara Australia dan Indonesia. Untuk belajar bahasa, mencari lowongan pekerjaan ataupun mengembangkan bisnis pribadi, semua bisa dimulai di acara AIYA NSW.
Virania Munaf adalah Presiden Australia Indonesia Youth Association cabang New South Wales, dan juga editor dan product lead di LexisNexis Australia. Virania pindah ke Sydney pada tahun 2003 untuk mengambil program studi Jurnalisme dan Hukum di University of Technology Sydney.
14
AKTIVIS
AKTIVIS
15
oleh dest i ma harani
foto oleh ppi a universit y of melb our ne
The Forum: Start-up Your Life PPIA University of Melbourne kembali menghadirkan The Forum - kali ini mengajak pelajar untuk mengenal dunia start-up lewat 3 pembicara inspiratif Belakangan ini, kita sering mendengar istilah “start-up company”. Istilah ini biasanya diasosiasikan kepada perusahaan rintisan yang menggunakan teknologi dalam perkembangannya dengan modal yang relatif terbatas. Di Indonesia, perusahaan start-up kini telah marak bermunculan, mulai dari bidang transportasi (Gojek), travel (Traveloka dan Tiket.com), hingga fashion (HijUp.com). Pada tanggal 31 Oktober 2015, AKTIVIS berkesempatan untuk hadir dalam acara The Forum yang diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) University of Melbourne dan bertemakan “Start-Up Your Life: Spread knowledge, encourage, and inspire aspiring entrepreneurs.”
The Forum merupakan acara diskusi terbuka yang telah diadakan untuk kedua kalinya oleh PPIA University of Melbourne. Untuk kesempatan kali ini, panitia sengaja memilih tema start-up mengingat banyaknya mahasiswa yang semakin tertarik membuka bisnis sendiri - terlebih di dalam iklim dunia ketenagakerjaan yang semakin kompetitif. Pada kesempatan kali ini, The Forum menghadirkan 3 pembicara yang telah sukses menjalankan bisnis startup baik di Indonesia maupun Australia, yaitu Willix Halim (Vice President of Growth di Freelancer.com), Achmad Zaky (pendiri Bukalapak.com), dan Diajeng Lestari (pendiri HijUp.com). Mengapa memilih untuk mendirikan start-up company? - Sudah menjadi pola pikir yang umum bahwa seusai kuliah kita akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang mapan di perusahaan ternama dengan gaji yang relatif besar. Namun, ternyata pilihan itu tak cukup menggiurkan bagi sebagian orang. Orang-orang seperti Willix, Zaky, dan Diajeng lebih memilih untuk membuka jalan baru dalam mencapai kesuksesan dibandingkan dengan mengikuti jejak orang lain. Berawal dari pertanyaan seorang dosen “Bagaimana ketoprak bisa dijual di Kanada?”, Diajeng memulai mimpinya bahwa produk-produk Indonesia mampu dipasarkan di luar negeri. Dengan konsep curated moslem fashion¸ HijUp.com berusaha memperkenalkan busana muslim ke dunia internasional. “Tantangannya adalah bagaimana negara kita bisa menjadi produsen, bukan menjadi konsumen. Yang terjadi sekarang justru negara kita menjadi konsumen yang paling besar untuk berbagai produk dan kita ketergantungan dengan negara lain. Kenapa tidak mulai berubah mulai dari diri sendiri?” ungkap Diajeng. Dengan menggaet beberapa desainer busana muslim ternama, kini pelanggan HijUp.com tak lagi hanya berasal dari Indonesia, namun juga Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia.
16
AKTIVIS
“Entrepreneur creates jobs,” ungkap Zaky ketika ditanya men-
para freelancer dan pemilik proyek, tak hanya di Australia, na-
gapa akhirnya memantapkan hatinya untuk membangun peru-
mun juga di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Filipina, Indo-
sahaan start-up. Dengan latar belakang pendidikan ilmu kom-
nesia, dan negara-negara lainnya. Sebagai buah dari kesuk-
puter, Zaky telah memiliki minat pada bidang programming dan
sesannya, kini Freelancer.com telah menjadi perusahaan yang
website semenjak kuliah. Di masa akhir kuliahnya, terciptalah ide
terdaftar di bursa efek Australia dan bernilai sekitar $650 juta.
awal Bukalapak.com di mana semua orang dapat menjual produknya melalui internet, yang dipicu oleh maraknya penggunaan internet untuk berjualan melalui Facebook dan forum daring. “Sekarang kita punya 500,000 sellers dan semuanya hidup dari Bukalapak.com,” jelas Zaky. Willix juga sependapat bahwa internet membawa dampak yang besar bagi dunia usaha. “Developing countries will become developed. Everybody will use internet,” paparnya. Freelancer.com kini telah berhasil menjadi portal internet yang menghubungkan
AKTIVIS
17
Halangan akan selalu ada - Ketiga kisah sukses di atas tak terjadi tanpa adanya rintangan. “There are three main obstacles: market, people, and product,” ungkap Willix. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki pasar yang scalable dan sustainable. Pada masa awal berdirinya Bukalapak.com, Zaky mengaku bahwa situsnya hanya mendapat sedikit sekali kunjungan. Namun, ia tak menyerah sampai di situ. Secara aktif, Zaky menghubungi para penjual barang melalui Facebok dan forum daring secara personal. Ia bisa menghubungi sekitar seratus penjual setiap harinya.
Selain menawarkan mereka untuk menjual barangnya di Buka-
Namun,
dengan
adanya
proses
kurasi
tersebut,
lapak.com, ia juga melakukan follow-up secara teratur menge-
produk yang ditawarkan menjadi lebih terbatas. Menghada-
nai kesediaan mereka, dan bahkan membuatkan email, user-
pi trade-off tersebut, Diajeng pernah mencoba untuk mema-
name, dan membantu mengunggah foto-foto produk dari para
sarkan lebih banyak barang tanpa melalui proses kurasi. Yang
penjual tersebut demi membuka pasar bagi Bukalapak.com.
terjadi justru penjualan HijUp.com menurun dan banyak pro-
Begitu pula dengan permasalahan sumber daya manusia. Pe-
duk yang tidak terjual di gudang. Akhirnya, HijUp.com pun
rusahaan start-up biasanya mengalami kesulitan untuk mer-
kembali melakukan proses kurasi terhadap produk-produk
ekrut tim di masa-masa awal karena ada keengganan bagi
yang akan dijual. “Dengan punya standar, kita bisa menetap-
beberapa orang untuk bergabung dengan perusahaan yang,
kan produk apa yang harus dijual. Target market kita adalah
bisa dikatakan, belum cukup mapan. Namun, Willix memili-
orang yang mau barang yang bagus,” Diajeng menjelaskan.
ki prinsip untuk merekrut orang-orang terbaik dalam bidangnya dan kini Freelancer.com telah berhasil memiliki tim yang
Tips bagi para mahasiswa - Di penghujung acara, Zaky
terdiri dari lulusan universitas-universitas ternama di dunia.
mengajak rekan-rekan yang hadir dalam The Forum untuk memulai bisnisnya sedini mungkin karena semakin bertam-
HijUp.com berusaha menjaga kualitas produknya dengan
bahnya umur, kita akan cenderung untuk lebih menghindari
melakukan kurasi untuk produk-produk yang akan mereka jual.
risiko. “Kalau teman-teman ingin menjadi entrepreneur atau memulai start-up company, ya semasa kuliah sekarang, karena masih nothing to lose dan berani memulai sesuatu,” pesan Zaky. Diajeng juga menyarankan untuk memulai bisnis dari sesuatu yang kita suka. “ Find your passion.
You will be good on what you are doing, ” tambah Willix. Ketiga pembicara juga mengingatkan untuk tidak menyerah pada masalah-masalah yang muncul saat merintis perusahaan start-up. “Setiap kita bikin sesuatu, pasti ada masalahnya. Jangan berharap semuanya mulus,” ujar ketiga narasumber. Masalah bisa datang dari konflik dengan rekan bisnis, masalah marketing , IT, dan banyak lagi. “Tapi percayalah, reward-nya banyak, uangnya banyak. Ibaratnya, uang itu kakinya ada sepuluh- semakin kita kejar, semakin jauh ia berlari. Justru, buatlah uang mengejar kita. Cari masalah terus, belajar terus,” tutup ketiga narasumber. Acara The Forum pada siang hari itu telah menjadi sarana inspiratif dan informatif kepada seluruh peserta yang hadir. Semoga melalui acara semacam The Forum , akan muncul lebih banyak bibit-bibit bisnis kreatif yang mampu memajukan Tanah Air.
18
AKTIVIS
(Foto oleh: Jeanne Andini)
SOSIAL
oleh pringga adityawan
foto oleh olx yaman
Mari Hentikan Penyalahgunaan Media Sosial demi Generasi Penerus Bangsa Pringga Adityawan
Siapa yang tak kenal dengan media sosial atau “sosmed”? Hampir semua orang di dunia
mengajak masyarakat
menggunakan jejaring sosial. Dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Infor-
untuk memakai sosial media dengan bijaksana demi anak bangsa.
matika (Kemenkominfo), di tahun 2013 lalu, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 63 juta orang dimana 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Jumlah tersebut terus meningkat hingga saat ini. The Wall Street Journal, sebagaimana dikutip dalam CNN Indonesia, bahkan mencatat pada tahun 2014 pengguna sosmed di Indonesia telah menyentuh angka 69 juta orang, menempatkan Indonesia sebagai negara pengguna Facebook terbesar ke-4 dan pengguna Twitter terbesar ke-5 di dunia. Maka tidaklah aneh jika orang-orang, mulai dari anak-anak hingga yang sudah dewasa, tidak asing dengan Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan sebagainya. Bahkan saat ini hampir setiap acara televisi menggunakan akun media sosialnya untuk menerima respon dari penontonnya. Begitu besarnya pengaruh media sosial ini terhadap gaya hidup masyarakat kita. Sayangnya, peningkatan pengguna media sosial di tanah air belum diimbangi dengan pertumbuhan tingkat “kesiapan” masyarakat penggunanya. Seberapa sering Anda menyaksikan masalah sepele yang memicu sebuah debat kusir dan berakhir pada caci maki secara “terbuka” di Facebook? Seberapa sering Anda menjumpai perdebatan SARA dalam news feed anda yang belum pasti asal-muasalnya? Pernahkah Anda jumpai kolega Anda yang tiba-tiba menjadi tidak akur setelah terlibat perdebatan yang dipicu oleh sebuah berita, video atau sepotong gambar palsu atau seringkali dikenal sebagai “hoax”? Atau bahkan menyaksikan perdebatan yang bersifat pribadi berujung pada masalah hukum yang awal mulanya hanya dipicu oleh serangkaian tweet pribadi penggunanya? Fenomena tersebut muncul akibat masyarakat pengguna media sosial tidak siap baik secara intelektual maupun emosional dalam menggunakan media sosial. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam memilah-milah dan memastikan keabsahan berita, menyebabkan masyarakat pengguna media sosial rentan terhadap isu provokatif, berita palsu, atau informasi yang tidak akurat. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang kemudian langsung mempercayai, menanggapi, dan membagikan informasi yang tidak akurat tersebut kepada orang lain. Hal ini selain menyesatkan pengguna media sosial juga kian memicu konflik berkelanjutan yang tidak sehat di masyarakat.
20
AKTIVIS
berita palsu, atau informasi yang tidak akurat. Sehingga
Kondisi diatas, selain membahayakan persatuan bangsa juga
tidak sedikit dari mereka yang kemudian langsung mem-
sangat berbahaya bagi pola pikir dan kesehatan mental gener-
percayai, menanggapi, dan membagikan informasi yang
asi muda, khususnya anak-anak. Lebih dari 30 juta anak-anak
tidak akurat tersebut kepada orang lain. Hal ini selain
dan remaja di Indonesia adalah pengguna media sosial dan
menyesatkan pengguna media sosial juga kian memicu
mereka mengakses media sosial melalui smartphone layaknya
konflik berkelanjutan yang tidak sehat di masyarakat.
orang dewasa pada umumnya. Hadirnya smartphone mampu memperkuat pengaruh media sosial karena anak-anak dapat
Konflik yang muncul akibat berita palsu diperparah den-
mengakses media sosial kapanpun dan di manapun mereka
gan rendahnya tingkat emosional sebagian besar peng-
berada. Paparan tersebut meningkatkan resiko anak-anak dan
gunanya. Dengan mengatasnamakan kebebasan berpikir
remaja untuk tumbuh dengan kata-kata kasar sebagaimana
dan berpendapat, beberapa pengguna media sosial den-
yang mereka lihat di media sosial; beraksi dan berdebat dalam
gan bebas mengutarakan pendapatnya dengan berdasarkan
golongan-golongan sebagaimana yang sering terjadi dalam ko-
informasi yang belum pasti kebenarannya. Maka tidaklah
lom komentar media sosial, maupun aktivitas cyber-bullying atau
heran jika banyak terjadi kasus perdebatan personal atau
mengejek karya orang lain yang mereka temui di media sosial
antar kelompok yang hanya dipicu oleh suatu postingan kata-kata seseorang (status/tweet) atau berita, gambar dan
Melihat begitu berbahayanya kondisi persatuan bangsa
video dari situs “antah-berantah�. Ketua Dewan Pakar In-
saat ini, maka sudah sepantasnya kita mengatakan HEN-
donesia ICT Forum, Teguh Prasetya, berpendapat bahwa
TIKAN PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL! Ketika kita asal
maraknya fenomena sejenis “twitwar� membuktikan bah-
share berita tanpa memeriksa terlebih dahulu kebenaran
wa masyarakat pengguna media sosial di Indonesia belum
beritanya, maka sama saja kita telah berpartisipasi dalam
dewasa dan tidak siap dalam menggunakan media sosial.
AKTIVIS
21
...
penyalahgunaan media sosial. Dengan banyak mengomentari hal-hal yang tidak perlu sehingga memicu per-
peningkatan
debatan terbuka di media sosial, maka kita juga telah melakukan “social media abuse”. Dengan memasukkan
pengguna media
konten-konten (gambar, video, dan sebagainya) yang tidak layak maka kita juga telah melakukan “social media abuse”.
sosial di Tanah Air
Mari kita mulai berpikir kembali sebelum melakukan se-
belum diimbangi
gala sesuatu, karena bisa jadi setiap kata atau foto yang kita posting dibaca dan dilihat oleh anak-anak di sekitar kita. Jangan sampai di kemudian hari kita marah ketika kita melihat postingan pengeroyokan seorang anak tak berdaya oleh teman-temannya, atau postingan anak-anak be-
dengan pertumbuhan tingkat “kesia-
radegan mesum, padahal banyak diantara kita tanpa sa-
pan” masyarakat
dar ikut serta dalam menyebarkan konten-konten yang
penggunanya
tidak layak yang menginspirasi mereka berbuat demikian. Mari kita beri contoh bagaimana seharusnya anak-anak itu tumbuh dengan akhlak yang baik. Semoga dengan begitu persatuan bangsa akan tetap terjaga selamanya.
Pringga Adityawan adalah mahasiswa S2 Monash University. Sebelumnya, Pringga adalah dosen ilmu kesehatan di sebuah universitas swasta di Malang. Selain mengajar, Pringga juga aktif dalam kegiatan penelitian, khususnya dalam bidang behavioural neuroscience. 22
AKTIVIS
AKTIVIS
13
oleh nikodemus niko
foto oleh hans christian desti maharani
Kemiskinan di Indonesia Isu yang Berkelanjutan Nikodemus Niko menelaah kekuatan di balik siklus kemiskinan Indonesia yang tak pernah usai
Angka kemiskinan di Indonesia meningkat drastis di awal ta-
mengurangi hingga separuh jumlah orang yang mempunyai
hun 2015. Secara detail, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS)
pendapatan satu dolar AS per hari antara tahun 1990-2015.
menunjukkan bahwa penambahan jumlah penduduk miskin lebih banyak terjadi di daerah pedesaan. Pada Maret 2015, ter-
Sebagai bagian dari masyarakat global, pembangunan
catat penduduk miskin di pedesaan sebanyak 17,94 juta orang
nasional Indonesia turut memprioritaskan pengurangan
dan penduduk miskin di perkotaan sebanyak 10,65 juta orang.
angka kemiskinan. Namun, pada pelaksanaannya upaya yang dilakukan pemerintah di tingkat nasional, region-
Bagong Suyanto mendefinisikan kemiskinan sebagai tingkat
al, maupun lokal, selama ini umumnya adalah penerapan
kehidupan yang berada di bawah standar kebutuhan hidup
pendekatan ekonomi semata, dan seringkali mengabaikan
minimum yang ditetapkan berdasarkan atas kebutuhan pokok
aspek peran kebudayaan dan konteks lokal masyarakat.
pangan yang membuat orang cukup bekerja dan hidup sehat berdasarkan atas kebutuhan beras dan kebutuhan gizi.
Banyak alasan mengapa kemiskinan menjadi hal yang semakin sulit diberantas di Indonesia. Salah satunya adalah
Pengurangan angka kemiskinan menjadi prioritas utama da-
adanya struktur sosial yang membuat anggota atau kelom-
lam taraf internasional. Hal ini dikarenakan kemiskinan mer-
pok masyarakat tidak dapat menguasai sarana dan fasili-
upakan persoalan global yang hingga saat ini belum bisa
tas ekonomi secara merata. Falsafah pancasila dalam sila
terpecahkan penanggulangannya. Oleh karena itu, lahirlah
ke-lima berbunyi: “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo-
program Millenium Development Goals (MDGs) sebagai ben-
nesia�. Kalimat ini selalu kita dengar setiap hari Senin pada
tuk komitmen negara-negara dunia untuk mengambil berbagai
saat upacara bendera. Kenyataannya keadilan hanya milik
langkah guna mengatasi kemiskinan global. Salah satu tujuan
segelintir orang saja - masih sangat banyak rakyat yang tidak
pokok dari program MDGs adalah memberantas kemiskinan
merasakan keadilan yang dimaksud, termasuk sebagian be-
dan kelaparan ekstrem, dengan target utama yang adalah
sar rakyat miskin yang berada di wilayah pedesaan Indonesia.
24
AKTIVIS
... di Indonesia, permasalahan kemiskinan hanya dipahami sebatas persoalan kurangnya pendapatan masyarakat
Sayangnya di Indonesia, permasalahan kemiskinan hanya dipa-
jalan tanah yang becek jika musim hujan). Belum lagi masalah
hami sebatas persoalan kurangnya pendapatan masyarakat
kemiskinan yang seolah membelenggu kehidupan mereka.
yang menyebabkan mereka miskin. Oleh karena itu, program pemerintah pun hanya sebatas pemberian bantuan ekonomi,
Hanya sebagian kecil saja yang boleh dikatakan se-
seperti adanya program BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk
jahtera dalam akses ekonomi serta tingkat kesejahter-
keluarga miskin yang berada di pedesaan maupun di perkota-
aan masyarakat, sedangkan sebagian besar lainnya ma
an, dan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Rumah
sih berada di bawah garis kemiskinan. Sulitnya sarana dan
Tangga Sangat Miskin (RTSM) di daerah perkotaan. Apakah
prasarana menjadi salah satu penyebab terisolasinya mas-
efektif? Tentu tidak. Pemberian bantuan ekonomi itu hanya
yarakat di daerah pedesaan dari berbagai produk inovatif.
berlaku untuk jangka pendek saja, sedangkan untuk jangka panjang, pemberian bantuan itu tidak bisa menyelesaikan per-
Kondisi ekonomi masyarakat miskin sangat rentan dan
masalahan kemiskinan secara tuntas. Justru yang terjadi kemu-
rapuh dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup se-
dian adalah banyak melahirkan masalah-masalah baru yang
hari-harinya. Masyarakat miskin yang bekerja sebagai
rumit, misalnya adanya kasus penyelewengan dana bantuan.
penyadap karet dan bertani memiliki pendapatan yang hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Santoso
Kemiskinan di Wilayah Pedesaan Kalimantan Barat
juga menjelaskan bahwa masyarakat yang rentan terkena
Kehidupan masyarakat pedesaan di Kalimantan Barat pada
kerawanan ekonomi, termasuk posisi tawar yang lemah,
umumnya masih relatif terisolasi dan tertinggal. Mobilitas
sebenarnya mempunyai sistem kultur otonom saat meng-
vertikal masyarakat berjalan lambat, dan pilihan hidup yang
hadapi dan menyelesaikan ragam permasalahan keterde-
tersedia pun masih sangat terbatas. Apabila dibandingkan
sakan ekonomi yang berlarut. Dalam hal ini, masyarakat
dengan kehidupan masyarakat di Pulau Jawa, akan terli-
miskin mengalami pelemahan posisi tawar karena adanya
hat sangat jauh berbeda. Kehidupan masyarakat di Pulau
sistem yang sudah mengatur hal tersebut - termasuk keter-
Jawa umumnya sudah memiliki akses dan prasarana pub-
kaitannya dengan harga sembako yang melambung tinggi.
lik yang cukup memadai, sedangkan di Kalimantan Barat pembangunan masih berpusat di daerah perkotaan saja.
Salah satu dampak dari kemiskinan berantai yang mengungkung masyarakat lemah di daerah pedesaan ini ada-
Daerah pedesaan yang letaknya di pedalaman Kalimantan sen-
lah semakin banyaknya anak-anak muda yang kemudian
antiasa diidentikkan dengan suasana keterisolasian, dan ditan-
memilih menjadi TKI di Malaysia. Mereka direkrut oleh calo,
dai dengan kemiskinan serta corak kehidupan budaya adat
kemudian dikirim menjadi pembantu di negeri Jiran. Tidak
yang masih kental. Bukan hanya itu saja, keterbatasan berb-
jarang mereka menjadi korban perdagangan manusia (hu-
agai akses juga merupakan masalah yang belum terselesaikan,
man trafficking) yang diselundupkan melalui wilayah-wilayah
seperti tidak adanya akses listrik yang masuk ke kampung-
perbatasan yang ada di Kalimantan Barat kemudian dipeker-
kampung di pedalaman dan minimnya akses jalan raya (hanya
jakan di tempat-tempat hiburan malam di wilayah Malaysia.
AKTIVIS
25
Sebagian besar korban human trafficking adalah anak perem-
rakyat yang dirampas hak tanahnya, agar perusahaan-pe-
puan yang berasal dari daerah pedesaan dan hidup miskin.
rusahaan asing dapat menguras sumber daya alam yang
Bahkan tidak jarang mereka yang hidup di perbatasan negara
ada di tanah mereka? Di tangan negaralah ketidakadilan
Indonesia-Malaysia juga ikut menjadi korban. Syarifah Rahma-
itu terjadi, korporasi perusahaan yang mengeruk kekayaan
niah berpendapat bahwa rendahnya tingkat pendidikan mas-
alam atas persetujuan negara. Seharusnya bisa menye-
yarakat di perbatasan memberi dampak terhadap kurangnya
jahterakan masyarakat lokal, tetapi fakta yang terjadi justru
keterampilan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.
sebaliknya, di mana masih banyak masyarakat yang hidup
Oleh karena itu, mereka masih berada dalam kondisi yang ter-
miskin di pedesaan yang tidak jauh dari lokasi perusahaan.
belakang, kurang produktif dan belum mandiri, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Masalah ini juga berakar dari
Mereka miskin bukan karena mereka malas bekerja, melain-
rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap isu perdagangan
kan karena struktur sosial yang berlaku telah mengurung
manusia yang berkeliaran di sekitar lingkungan hidup mereka.
mereka ke dalam suasana ‘miskin’ secara turun-temurun dan selama bertahun-tahun. Secara teoritis kemiskinan ini
Kemiskinan yang Terstruktur
disebut kemiskinan struktural, yang dapat diartikan sebagai
Banyak perusahaan sawit dan perusahaan tambang di wilayah
suasana kemiskinan yang dialami oleh suatu masyarakat
pedesaan Kalimantan Barat yang menggerogoti sumber alam
yang penyebab utamanya bersumber pada struktur sosial
lokal, sedangkan masyarakat setempat hanya bisa menjadi
yang berlaku. Pada akhirnya, mereka yang termasuk ke da-
penonton karena tidak memiliki pendidikan dan keterampilan
lam golongan miskin tampak tidak berdaya untuk mengu-
yang memadai untuk bekerja di perusahaan tersebut. Kend-
bah nasibnya dan tidak mampu memperbaiki hidupnya.
atipun mereka masuk dalam lingkungan perusahaan, mereka hanya bekerja menjadi buruh pikul di tanah mereka sendiri. Adilkah? Di mana bukti nyata peran negara yang tertulis dalam
Nikodemus Niko, yang akrab dipanggil Niko, adalah seorang
sila ke-lima Pancasila: “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat In-
mahasiswa Sosiologi Pascasarjana di Universitas Padjadja-
donesia�? Apakah adil bagi rakyat yang dirampas hak tanahn-
ran Bandung. Dalam waktu senggangnya, Niko memiliki hobi
ya, sosial bagi seluruh rakyat Indonesia�? Apakah adil bagi
menulis, membaca, dan travelling.
26
AKTIVIS
oleh hanna melissa
foto oleh tim dokumentasi project o
... Project O 2015 In Their Shoes be them, know them, help them
AKTIVIS
27
PPIA RMIT mengajak
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ranting RMIT,
masyarakat untuk mengenal
donesia, kembali dengan proyek amal tahunan Project O 2015
bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) di In-
kondisi anak-anak kurang
untuk keempat kalinya. Acara ini dimulai dengan serangkaian
mampu di Indonesia secara
ri dengan acara puncak mereka, yaitu Project O: In Their
dekat melalui acara interaktif
kampanye yang diadakan sepanjang tahun dan diakhiShoes dengan tagline “Be Them, Know Them, Help Them”. Fabio Hutagalung dan Mira Tanuwidjaja yang menjabat sebagai Project Manager mengatakan bahwa Project O kali ini tidak hanya mengajak komunitas warga Indonesia di Melbourne, namun juga warga negara Australia untuk membangun kepedulian bersama akan pentingnya pendidikan untuk anakanak kurang mampu di Indonesia. Melalui Project O, masyarakat Melbourne mendapat kesempatan untuk mengenal isu ini lebih dalam dan membantu mereka yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kesadaran ini juga dibangun dengan cara memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat Melbourne. Pada tanggal 3 Oktober 2015, foyer auditorium RMIT Storey Hall dipenuhi oleh berbagai macam permainan yang bertemakan “Anak Jalanan”. Sembari memasuki foyer, para tamu diberikan sebuah kartu berisi cerita singkat lalu diundang untuk ikut serta dalam berbagai permainan kreatif, salah satunya dengan menyanyikan berbagai lagu menggunakan botol plastik, ember, dan peralatan rumah tangga lainnya. Setelah mereka menyelesaikan satu permainan, mereka mendapatkan sebuah ‘tanda tangan’ pada kartu tersebut. Permainan-permainan interaktif tersebut bertujuan agar para tamu-tamu lebih bisa mengerti rasanya hidup dalam posisi anak-anak yang kurang mampu.
28
AKTIVIS
Acara ini juga dimeriahkan oleh beberapa artis tanah air.
Seusai talkshow, acara Project O dimeriahkan dengan per-
Duo jenaka Vincent dan Desta dari The Tonight Show (NET
tunjukan musik dan yang ditampilkan oleh Yovie & Nuno
TV) menjadi pembawa acara puncak talkshow dari rang-
sebagai bentuk terima kasih bagi para hadirin Project O
kaian acara Project O: In Their Shoes. Terlebih itu, tamu un-
2015 yang telah berlangsung dengan luar biasa. Penon-
dangan dalam talkshow tersebut adalah Farhan, Sekretaris
ton yang kurang lebih berjumlah 500 orang itu terha-
Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Bayu, alum-
nyut dalam lagu-lagu penuh nostalgia dari Yovie&Nuno.
ni sekolah YCAB. Seturut visi dan misi dari Project O sendiri, YCAB merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada
Project O tidak hanya berhasil menarik perhatian banyak
pengembangan anak-anak Indonesia - entah dalam bidang
pihak melalui berbagai acara dan bintang tamu yang dili-
pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Kedua pembicara berhasil membawakan sebuah talkshow yang menghibur sekaligus inspiratif. Sebagai bagian dari misi Project O sendiri, sebagian besar dari penjualan tiket acara Project O: In Their
batkan. Namun acara garapan mahasiswa-mahasiswa RMIT ini mampu menginspirasi semakin banyak individu untuk lebih peduli atas kondisi anak-anak yang kurang berun-
Shoes akan disumbangkan kepada YCAB untuk kelangsun-
tung di Indonesia - sesuatu yang seringkali terasa jauh
gan pendidikan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
bagi mereka yang melanjutkan studi di tanah asing ini.
AKTIVIS
29
(Foto oleh: Indah Cristian)
POLITIK + HUKUM
oleh chr ist i an donny put ranto
foto oleh man h hai mi k hael este e ves
Indonesia dan Pengungsi Sebuah Panggilan Kemanusian Ketika ribuan orang tak lagi memiliki ‘rumah’, akankah bangsa ini membuka pintu lebih lebar?
Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pen-
lebih kecil, akan tetapi Indonesia memiliki kesempatan yang lebih
gungsi (UNHCR) di Indonesia pada Februari 2015 melaporkan
besar untuk memberi contoh kepada negara lain di wilayah ini ten-
bahwa terdapat 11-12 ribu pengungsi dan pencari suaka di
tang bagaimana memberikan perlindungan terhadap pengungsi.
Indonesia. Mayoritas pengungsi dan pencari suaka ini berasal dari Afganistan, Somalia, Iran, Irak, Myanmar, dan Paki-
Untuk memperjelas pemahaman, pengungsi adalah mere-
stan. Kedatangan ribuan etnis Rohingya dengan kapal pada
ka yang melarikan diri dari negara asal atau tempat ting-
bulan Mei-Juni 2015 tentu menambah jumlah pengungsi dan
gal permanen sebelumnya untuk menghindari persekusi
pencari suaka di Indonesia. Sebagai perbandingan, Malaysia
berdasarkan kewarganegaraan, ras, agama, pandangan
menjadi tempat bermukim sementara bagi kurang lebih 150
politik, atau keanggotaan kelompok sosial tertentu. Se-
000 pengungsi dan pencari suaka. Sementara, kurang lebih
mentara itu, pencari suaka pada intinya adalah pengung-
600 000 pengungsi dan pencari suaka ditampung oleh Thai-
si yang belum diberikan status secara administratif oleh
land. Indonesia memiliki jumlah populasi pengungsi yang jauh
yang berwenang (baik oleh pemerintah atau oleh UNHCR).
AKTIVIS
31
‘The Fall of Saigon, Vietnam in April, 1975’ oleh Manh Hai (CC by 2.0 [https://creativecommons.org/licenses/by/2.0/]) 32
AKTIVIS
‘Mae La Refugee Camp’ oleh Mikhael Esteeves (CC by 2.0 [https://creativecommons.org/licenses/by/2.0/])
Meskipun Indonesia bukanlah negara tujuan, suka tidak
Sebagai tambahan, Australia juga merupakan Negara dengan
suka, Indonesia terletak di ‘halaman depan’ Australia—yang
salah satu sistem suaka dan program integrasi yang paling maju di
merupakan sebuah tujuan utama bagi pengungsi.Indonesia
dunia. Maka, memiliki hal-hal tersebut merupakan hal yang logis
hanya merupakan tempat transit, tak perduli berapa lama
bagi Australia untuk memastikan kepatuhan terhadap konvensi.
pengungsi tersebut akan bermukim sementara di Indonesia. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh Indonesia? Posisi geografis Untuk si
pergi
Australia,
melewati
Indonesia
mayoritas
Indonesia,
negeri asal pengungsi begitu besar, hingga risiko mati di
misalnya Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur di mana mer-
tengah laut terlihat lebih masuk akal dibanding tinggal
eka memulai perjalanan laut yang berbahaya ke Australia.
dalam daerah konflik. Atas nama kemanusiaan, perlindun-
dari
berbagai
pulau
kapal.
Indonesia yang dekat dengan Australia adalah hal yang hakiki. Sama hakikinya dengan fakta bahwa ancaman di
berangkat
dengan
pengungMer-
eka
akan
ke
di
gan dengan standar internasional harus diberikan. ApaAustralia telah menjadi salah satu negara penerima pe-
bila negara lain tidak mau melakukannya, biarkan. Indo-
ngungsi terbesar semenjak berakhirnya Perang Dunia II.
nesia harus dapat memimpin dengan memberikan contoh.
Australia juga telah menjadi Negara Pihak pada Konvensi Status Pengungsi Tahun 1951 pada tahun 1954 dan mer-
Namun, Indonesia menghadapi dilema yakni tidak adanya kerang-
upakan salah satu Negara perancang konvensi tersebut.
ka hukum untuk memastikan perlindungan terhadap pengungsi.
Australia menerima belasan ribu pengungsi setiap tahun-
Indonesia hanya memiliki sebuah peraturan setingkat Direktur
nya melalui program visa perlindungan dan kemanusiaan.
Jenderal Imigrasi dan saat ini pemerintah sedang merancang
Program yang berjalan saat ini mengalokasikan 13,750
sebuah peraturan presiden tentang penanganan pengungsi
tempat bagi pengungsi dan,
sebagai respon terhadap kri-
dan pencari suaka di Indonesia. Meskipun demikian, apabila
sis pengungsi di Eropa, Australia baru saja menambah 12 000
kerangka hukum belum dapat memberikan kepastian, sudah
tempat khusus bagi pengungsi dari Suriah yang bermukim di
selayaknya kita berpaling ke dasar-dasar moral dan kema-
tenda-tenda pengungsian di Yordania, Turki, dan Lebanon.
nusiaan. Indonesia dapat berkaca pada kebijakannya pada
AKTIVIS
33
... Sama hakikinya dengan fakta bahwa ancaman di negeri asal pengungsi begitu besar, hingga risiko mati di tengah laut terlihat lebih masuk akal dibanding tinggal dalam daerah konflik
dekade 1980-an dan 1990-an yang memberikan perlind-
regional untuk mengatasi fenomena migrasi iregular.
ungan kepada belasan ribu pengungsi dari Indo-Cina.
donesia juga telah menolak keras tindakan sepihak Aus-
Berangkat dari pengalaman ini, Indonesia memiliki kap-
tralia dalam mengatasi kedatangan perahu pencari suaka.
In-
asitas dan postur kemanusiaan untuk terus melakukan dan
meningkatkan
perlindungan
terhadap
pengungsi.
Kebijakan dasar luar negeri Indonesia adalah bebas aktif dalam mencapai keadilan dan perdamaian dunia. Maka, Indonesia ha-
Dalam hal ini, UNHCR membantu Indonesia karena Indonesia bu-
rus menunjukkan ke negara lain, terutama di wilayah ini, bah-
kan Negara Pihak pada Konvensi Status Pengungsi Tahun 1951.
wa usaha bersama, meskipun memakan waktu, mengeluarkan
UNHCR melakukan pendaftaran, penentuan status pengungsi, dan
hasil. Dengan menjadi bebas aktif, Indonesia harus mengambil
kerja-kerja solusi yang berkepanjangan mewakili Indonesia. Be-
setiap kesempatan untuk memimpin. Indonesia tidak memili-
ranggapan mendapatkan hasil positif, seorang pencari suaka di In-
ki kepentingan tertentu dalam hal ini selain dari memberikan
donesia harus melalui tiga tahap di UNHCR sebelum ia mempunyai
contoh bahwa persoalan ini merupakan masalah kemanusiaan.
masa depan yang baru. Tahap-tahap ini adalah pendaftaran, wawancara penentuan status pengungsi, dan solusi berkepanjangan.
Maka dari itu, pertama Indonesia harus memastikan secara internal bahwa mereka yang rentan ini mendapatkan perlindungan.
Tahap pendaftaran adalah ketika ia mendaftarkan dirinya ke
Dalam konteks ini, maka sangatlah penting bagi pemerintah un-
UNHCR untuk menunjukan bahwa ia mencari suaka. Tahap
tuk memastikan bahwa perlindungan terhadap pengungsi tidak
wawancara adalah saat ia meyakinkan UNHCR bahwa ia be-
berhenti. Saya tidak menyarankan bahwa pemerintah harus mem-
nar-benar membutuhkan perlindungan dari ancaman yng ada
berikan hak kepada pengungsi setara dengan apa yang didapa-
di negara asalnya. Solusi berkepanjangan merupakan tahap
tkan oleh warga negara. Namun, pemerintah wajib memberikan
akhir sebelum ia memiliki masa depan yang baru. Terdapat tiga
perlindungan minimum kepada pengungsi. Tentu saja, perha-
solusi dalam tahap ini: integrasi ke negara penerima, pulang
tian khusus harus diberikan kepada kelompok-kelompok rentan
ke negara asal secara sukarela, atau ditempatkan ke nega-
seperti anak-anak, perempuan, orang tua, dan kaum difabel.
ra ke tiga. Namun, pilihan integrasi di Indonesia tidak dapat dilaksanakan karena Indonesia bukan Negara pihak Konvensi
Indonesia saat ini berada di persimpangan terkait per-
Status Pengungsi 1951. Secara keseluruhan, ia akan mengh-
lindungan pengungsi. Kita dapat memilih untuk mun-
abiskan waktu setidaknya 3-5 tahun sejak ia mendaftarkan diri
dur
ke UNHCR sampai ia ditempatkan ke negara ketiga. Apabila
butuhkan
ia memilih untuk pulang ke negara asal, waktu tunggu ia ten-
kepentingan tertentu dalam hal ini selain memberikan con-
tu akan jauh lebih singkat, namun hal ini sangat jarang terjadi.
toh bahwa persoalan ini merupakan masalah kemanusiaan
dengan
meninggalkan
perlindungan.
pengungsi
Indonesia
yang
tidak
mem-
memiliki
Akan tetapi, waktu tunggu yang panjang ini tidak mencegah kedatangan pencari suaka. Menghadapi hal ini, IndOnesia
harus
mempertahankan
peran
kepemimpinannya.
Indonesia telah membuktikan hal ini contohnya dengan meluncurkan Bali Process sebagai sebuah mekanisme kerjasama
Christian Donny Putranto, sebelumnya bekerja di UNHCR Jakarta, adalah Australia Awards Scholar yang sedang menempuh program studi Master of Laws (Human Rights) di Melbourne Law School.
34
AKTIVIS
AKTIVIS
31
oleh a hmad r izky mard hat i l l a h umar
foto oleh j e anne andini
Kepentingan Nasional: Apa dan Untuk Siapa? Di tengah luasnya hubungan internasional saat ini, pengertian dan pemanfaatan istilah “kepentingan nasional” menjadi penting bagi kedaulatan bangsa Indonesia. Dalam banyak ulasan peristiwa yang terkait dengan hubungan internasional saat ini, istilah “kepentingan nasional” sering kali digunakan dalam berbagai perbincangan. Dalam kasus penenggalaman kapal asing dan hukuman mati terhadap pengedar narkoba, misalnya, istilah “kepentingan nasional” sering menjadi argumen bagi pengambil kebijakan untuk melegitimasi pilihan aksi yang mereka ambil. Argumen “kepentingan nasional” sangat sering digunakan untuk melegitimasi kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai isu. Retorik ini pun sering diutarakan ketika bicara mengenai ”kedaulatan” – konsep yang dianggap sakral dalam eksistensi sebuah negara. Sehingga, ia kerap muncul dalam pembicaraan tentang keamanan, penegakan hukum, atau posisi pemerintah dalam interaksinya dengan aktor-aktor transnasional. Namun, jarang sekali argumen ini dibicarakan esensinya di publik, terutama ketika Indonesia harus menghadapi perundingan besar di level internasional (seperti ASEAN atau PBB). Maka dari itu, penting bagi kita untuk mempertanyakan ulang apa yang disebut sebagai “kepentingan nasional” ini. Kendati sering sekali diucapkan, disebut, bahkan diperdebatkan sejak masa kampanye hingga era pemerintahan baru, tidak pernah ada yang mendefinisikan secara jelas apa yang disebut “kepentingan nasional” tersebut. Hal ini penting, terutama ketika Indonesia akan menghadapi Masyarakat ASEAN dalam waktu dekat. Posisi dan format regionalisme akan dibahas dalam ASEAN Ministerial Meeting di akhir tahun ini, dan menentukan arah orientasi regional ke depan. Kegagalan dalam mendefinisikan ”kepentingan nasional” akan berdampak pada kegamangan pemerintah dalam menangani tantangan ini di masa mendatang. Dua Perspektif Dalam kajian Hubungan Internasional, konsep “kepentingan nasional” sejatinya masih berada di ruang perdebatan, baik menurut pengambil kebijakan maupun kalangan akademisi. Scott Burchil menyatakan ada setidaknya dua cara pandang yang bisa dipetakan dalam memahami “kepentingan nasional”.
36
AKTIVIS
...
adalah
mengamankan
kepentingannya,
Sehingga,
untuk
kemitraan
“kepent-
yang utama adalah keamanan dalam neg-
ingan
eri agar tidak diserang oleh orang lain.
lik dan sektor swasta harus dibangun.
Pandangan ini akan sangat mudah ditemui
Dalam cara pandang ini, kepentingan nasional
dalam banyak paparan dari pejabat dan
dipahami ketika negara berhasil memenang-
penstudi ketahanan nasional. Bagi kalangan
kan “daya saing” dan membuat sektor swasta
bentuk kekua-
tersebut, keamanan nasional diukur dari
dapat memberi keuntungan yang besar bagi
saan yang tidak
kapasitas persenjataan, personil, dan aspek
negara. Anggaran negara ditujukan untuk
deterrence (daya gentar). Politik luar negeri
menjaga mekanisme pasar agar tetap stabil.
diyakini harus bisa membangkitkan ‘ketaku-
Kepentingan nasional berarti kedaulatan pasar.
“Kepentingan
nasional”,
menjaga
pub-
nasional” seperti ini sebetulnya mengarah pada
terletak pada negara, tetapi pada pasar.
tan’ bagi negara lain sehingga mereka tidak berani macam-macam terhadap negerinya.
Pihak-pihak yang menolak penenggelaman kapal-kapal asing banyak bersandar pada ar-
Akan tetapi, kita juga bisa melontarkan
gumen ini. Hal ini, misalnya, dapat dilihat dalam
pertanyaan: bagaimana kita menempat-
pernyataan mantan presiden Susilo Bambang
kan “keamanan” di tengah arus lalu lintas
Yudhoyono yang menyesalkan penenggelaman
manusia dan barang yang semakin bebas
kapal karena berisiko “mengganggu hubungan
dan saling berkaitan di Asia Tenggara?
dengan negara lain”. Selain itu, mereka yang menolak hukuman mati juga sebenarnya memili-
Dari titik ini, setidaknya dua kritik bisa dia-
ki logika serupa. Sebab, bagi mereka, nyawa ma-
jukan: (1) perspektif ini sangat menekankan
nusia dan hubungan diplomatik dengan negara
pada ‘negara’ sehingga gagal memahami
lain adalah sesuatu yang lebih layak untuk diper-
kompleksitas dunia yang sekarang sema-
juangkan daripada sekadar ‘kedaulatan negara’.
kin ‘tanpa batas’; (2) perspektif ini akan memandang gerakan-gerakan sosial yang
Namun, tentu saja ada kritik lain. Karena
menyuarakan pentingnya keterhubungan lin-
kepentingan nasional berada pada jaminan
tas batas negara sebagai pengganggu ‘sta-
atas “kedaulatan pasar”, bagaimana menja-
bilitas rezim’, dan oleh karenanya menjadi
min orang-orang yang gagal berkompetisi
ancaman terhadap “kepentingan nasional”.
karena modal yang minim? Atau, bagaimana memastikan tidak akan muncul ketimpangan
Kedua, pandangan yang berargumen bahwa
ekonomi ketika mengejar kepentingan tersebut?
“kepentingan nasional” bukan terletak pada
Kajian Thomas Piketty melihat bahwa da-
keamanan negara, melainkan pada stabil-
lam sistem ekonomi pasar yang diterap-
itas ekonomi dan berjalannya mekanisme
kan dengan sesedikit mungkin peran nega-
pasar. Cara pandang ini dianut kaum liber-
ra di dalamnya, derajat ketimpangan justru
al-institusionalis. Lebih spesifik lagi, kepent-
semakin tinggi dari tahun ke tahun, terutama
ingan nasional didasarkan pada tujuan untuk
setelah krisis global. Artinya, jika kita men-
menciptakan masyarakat yang diatur oleh
dasarkan pemahaman bahwa “kepentingan
mekanisme pasar dan persaingan yang ter-
nasional” adalah kemampuan dalam ber-
buka. Konsekuensinya, berbagai kerjasama
kompetisi di pasar, pandangan ini justru mele-
harus difasilitasi agar tercipta iklim usaha yang
starikan ketimpangan di antara warga negaranya.
nyaman untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
AKTIVIS
“Kepentingan nasional” seperti ini sebetuln-
Pendekatan Kritis
ya mengarah pada bentuk kekuasaan yang
Dengan demikian, perlu ada kritik terhadap pe-
tidak terletak pada negara, tetapi pada pasar.
mahaman mengenai “kepentingan nasional”
37
sejauh ini. Sebetulnya, ada alternatif cara pandang lain, yaitu cara pan-
Pelibatan tersebut seharusnya tidak hanya dilakukan melalui ‘sosial-
dang kritis dari Vedi Hadiz yang mencoba melihat “kepentingan nasi-
isasi’, tetapi juga melalui proses diseminasi dan penjaringan aspirasi
onal” sebagai perwujudan dari pertarungan kelas-kelas berkuasa di
sebelum pemerintah maju ke tahapan diplomasi yang lebih tinggi.
Indonesia serta dimensi kepentingan ekonomi-politik di belakangnya. Selama ini, jika kita lihat cetak biru Masyarakat Ekonomi Dalam cara pandang ini, negara bukanlah sesuatu yang netral atau pe-
ASEAN,
megang kekuasaan tunggal. Negara pada dasarnya diisi oleh kelom-
yak berbasis pada kepentingan pemain bisnis besar. Pada-
pok-kelompok yang memiliki kepentingan ekonomi-politik tertentu.
hal tugas pemerintah yang sebenarnya adalah mengako-
Oleh sebab itu, dalam mendefinisikan kepentingan nasional, negara
modasi kelompok yang terpengaruh oleh kondisi tersebut.
kepentingan
pemerintah
di
ASEAN
lebih
ban-
harus mampu mengelola dan menjaga diri dari dominasi kelompok tertentu dan memperhatikan kepentingan-kepentingan masyarakat luas.
Dengan menempatkan kepentingan nasional secara lebih
Cara pandang ini berimplikasi pada satu hal penting, yakni bah-
representatif, kita bisa melihat posisi Indonesia dengan leb-
wa persepsi tentang “kepentingan nasional” mesti diperta-
ih jernih; bahwa kepentingan nasional dapat didefinisikan se-
rungkan melalui perdebatan-perdebatan dan mekanisme poli-
cara jelas sebagai kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
tik yang demokratis, bukan model pengambilan “teknokratis” apalagi didefinisikan sendiri oleh Presiden atau partai berkuasa. Dalam konteks menghadapi Masyarakat ASEAN, misalnya, sosialisasi dan
pelibatan
dampak
dalam
yarakat
Politik
kepentingan Masyarakat dan
aktor-aktor
Ekonomi
Keamanan
ASEAN
ASEAN
yang
ter-
atau
Mas-
menjadi
penting.
Ahmad Rizky Mardhatillah Umar adalah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik di University of Sheffield dan Ketua Divisi Kajian Lingkar Studi Cendekia UK
38
AKTIVIS
oleh adr i an w. tuma ka ka
foto oleh cindy br ig itt a
Perlindungan terhadap Kebebasan Beragama Beragama dan beribadah adalah hal hakiki dalam kehidupan berbangsa. Namun, sejauh apakah peraturan pemerintah mampu melindungi hak mendasar tersebut bagi seluruh rakyatnya?
Beberapa bulan terakhir ini, Indonesia dilanda insiden-insiden
karena selain belum mengantongi izin mendirikan bangunan
yang berhubungan dengan konflik antar umat beragama. Salah
(IMB) pendirian rumah ibadah tersebut dianggap mencederai ker-
satunya yaitu pada tanggal 13 Oktober 2015, tiga gereja yang
ukunan umat beragama di Manokwari. Serupa dengan insiden ini,
terletak di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, dibakar oleh
pada bulan Mei tahun 2012 lalu - meskipun tidak terjadi insiden -
sekelompok massa yang mempersenjatai diri dengan senjata
terjadi penolakan yang sama oleh Forum Komunikasi Antar-Umat
tajam dan bom Molotov. Menurut Ketua MUI Din Syamsuddin hal
Beragama (FKUB) Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara
ini dikarenakan “banyak tempat ibadah agama lain yang terlalu
Timur, mempermasalahkan pembangunan dua masjid di daer-
banyak. Padahal penduduknya mayoritas Muslim,� saat ditanya
ah tersebut karena belum mengantongi rekomendasi resmi dari
oleh Republika. Kemudian di Manokwari, Papua Barat, Kamis 29
FKUB. Insiden ini menunjukkan bahwa terdapat intoleransi antar
Oktober, ribuan orang melakukan demonstrasi di depan kan-
umat beragama di Indonesia dan masyarakat minoritas (di daer-
tor bupati untuk menolak pendirian masjid di kawasan Andai,
ahnya), tidak peduli apapun agamanya dapat menjadi korban.
AKTIVIS
39
40
AKTIVIS
Tradisi, norma adat, dan kebiasaan masyarakat Indonesia menun-
Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendi-
jukkan bahwa memiliki agama dan beribadah kepada Tuhan yang
rian Rumah Ibadat (‘SKB’). Peraturan ini dalam pertimbangan-
kita percayai dan imani adalah suatu hal yang esensial dan tidak
nya terlihat begitu apik. Ia menimbang bahwa hak beragama
dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Agama ada-
adalah hak asasi yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
lah hubungan batin yang tidak dapat diputus begitu saja dengan
apapun dan pada intinya menjamin kemerdekaan rakyat Indo-
undang-undang yang melarang suatu kepercayaan atau agama
nesia dalam memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya.
atau ketiadaan pengakuan pemerintah, karena kepercayaan dan iman berasal dari hati dan pikiran manusia. Hubungan beragama
Terlepas dari teknikalitas interpretasi undang-undang dan pera-
tersebut berada di luar area yang dapat dijangkau hukum, namun
turan hukum, apabila kita lihat lebih lanjut, ketentuan dalam
kebebasan untuk melaksanakannya dijamin sepenuhnya oleh kon-
SKB ini tidak sejalan dengan maksud dan tujuannya. Menga-
stitusi negara kita. Mengingat pentingnya kebebasan beragama
pa? Karena menurut pasal 14 ayat 2(b) SKB, salah satu syarat
dalam praktik bernegara, adalah penting bagi negara dan mas-
khusus pendirian rumah ibadah adalah dukungan masyarakat
yarakat untuk dapat saling menjamin kenyamanan dan keamanan
setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan oleh lurah/kepala
melaksanakan ibadah menurut agama dan kepercayaannya mas-
desa. Masyarakat setempat dalam hal ini merupakan masyarakat
ing-masing. Mari kita garis bawahi dulu ide ini: kebebasan berag-
sekitar yang memeluk agama dan kepercayaan yang berbeda kare-
ama adalah hal yang hakiki dan menjadi tanggung jawab bersama
na sebagian besar masyarakat dengan kepercayaan yang sama akan
baik pemerintah maupun masyarakat untuk dapat menjaganya.
menjadi anggota rumah ibadah tersebut dan berada di luar definisi “masyarakat setempat” yang dipersyaratkan. Ketentuan ini tentunya
SKB Dua Menteri
merugikan masyarakat minoritas karena mereka masih membutuh-
Banyak kalangan menilai pendirian rumah ibadah menjadi su-
kan persetujuan masyarakat mayoritas untuk melaksanakan ibadah.
lit sejak diatur oleh Surat Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006/ Nomor 8 Ta-
‘Ketenteraman’ vs Kebebasan Beragama
hun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/
Meskipun tidak secara eksplisit, namun peraturan ini sebe-
Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Beragama,
narnya menitikberatkan pada perlindungan atas “perasaan”
AKTIVIS
41
...
masyarakat mayoritas di sekitar rumah ibadah kare-
Hak beragama ini dalam Pasal 28I UUD’45
na rumah ibadah yang dibangun tidak boleh meng-
bahkan dianggap sebagai hak yang asasi
ganggu ketenteraman masyarakat setempat. Bu-
“yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
Ketentuan ini
kannya tidak mungkin, namun hal ini mempersulit
apa pun.” Dihadapkan dengan konstitusi,
tentunya
masyarakat minoritas untuk dapat meminta dukun-
maka nampaklah bahwa SKB ini tidak se-
merugikan
gan dari masyarakat sekitar yang berbeda. Dalam
jalan dengan apa yang kita cita-citakan.
situasi seperti ini, mungkin kita harus bertanya,
Suatu perangkat hukum juga memiliki fungsi sosiai
siapa yang harus dilindungi? Lalu apakah ‘keten-
yang mampu merubah perilaku masyarakat yang
minoritas karena
teraman’ ini lebih penting daripada kebebasan
dianggap negatif menjadi positif. Salah satun-
mereka masih
rakyat Indonesia dalam menjalankan ibadahnya?
ya adalah sikap intoleran. Dengan memberlaku-
masyarakat
membutuhkan persetujuan
kan SKB ini, kedua kementerian menjadikan masApabila man’
Anda lebih
menjawab
penting,
mungkin
‘ketentera-
yarakat mayoritas sebagai penentu kebebasan
kita
per-
beribadah masyarakat minoritas. Namun apakah
masyarakat
lu
masing-masing
kewenangan atas hak yang hakiki ini pantas
mayoritas untuk
karena sebenarnya harga ‘ketenteraman’ yang
diberikan kepada masyarakat yang mungkin ma-
melaksanakan
kita inginkan dibayar dengan merampas kebe-
sih intoleran? Perlu diingat bahwa pemberian ‘ke-
basan beribadah saudara-saudara kita. Jika begi-
wenangan’ ini miskin transparansi atas reasoning
tu realitanya, bukankah ‘ketenteraman’ ini berarti
process yang mendasari keputusan penolakan
hanya sebuah sugarcoat dari intoleransi yang
tersebut sehingga kita sulit untuk mengkritisi
ada di masyarakat? Penolakan terhadap diban-
penolakan ini secara rasional. ‘Keputusan mas-
gunnya tempat-tempat ibadah milik masyarakat
yarakat’ ini bukan juga merupakan keputusan ad-
minoritas oleh masyarakat mayoritas di daerah
ministratif pemerintah yang dapat dengan mudah
tertentu adalah bukti bahwa intoleransi ada dan
digugat di pengadilan administrasi negara, kec-
SKB ini mendukung praktek intoleransi tersebut.
uali dalam keadaan dimana pemerintah daerah
ibadah.
mengintrospeksi
diri
telah mengeluarkan surat keputusan yang dapat SKB vs UUD 1945
digugat di pengadilan sehingga rakyat terkadang
Nampaknya kita sudah gelap mata dengan se-
hanya dapat menerima keputusan sepihak ini.
gala “pembangunan” dan “ketenteraman” fisik yang ada, dan lupa bahwa sebenarnya kita percaya bangsa Indonesia ditempatkan sampai saat ini “...atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas…” seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 adalah salah satu pedoman bagaimana kita mengisi kemerdekaan yang telah sama-sama kita proklamasikan. Tanpanya, kita tidak memiliki “raison d’etre” selain mengusir kekuasaan asing dari bumi Ibu pertiwi. Semangat berkebangsaan yang bebas ini kemudian terwujud di dalam Pasal 28E UUD 1945 yang secara jelas menyatakan bahwa “setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya…” dan pada paragraf (2) bahwa “setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hari nuraninya.”
Harapan Mengingat SKB adalah peraturan menteri yang berada di bawah Undang-Undang, maka terdapat dua jalan yang dapat ditempuh untuk merubah atau membatalkannya, yaitu (i) mengajukan gugatan pembatalan keputusan ini kepada Mahkamah Agung oleh masyarakat yang terkena imbas, atau (ii) apabila Presiden Jokowi menepati janjinya dalam visi-misinya - seperti yang disampaikan oleh Musdah Mulia pada Diskusi Masa Depan Kebebasan Beragama dan Kelompok Minor di Indonesia - bahwa jika terpilih, dirinya akan menghapus regulasi yang melanggar HAM, salah satunya termasuk SKB. Mari kita awasi dan doakan supaya janji ini dapat cepat terealisasi, dan semoga kiranya Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melindungi dan merahmati Bangsa Indonesia dengan persatuan, kemakmuran dan ketenteraman yang sejati.
42
AKTIVIS
SAINS + TEKNOLOGI
oleh gracia sasongko
foto oleh jamy bundy
Penyebaran Penyakit di Era Transportasi Modern ... Transportasi modern tidak hanya mempermudah perjalanan Anda melintasi negara - ia juga memudahkan penyebaran penyakit ke seluruh penjuru dunia
Sudah lebih dari 50 tahun lamanya
yang mulai terlihat dua hari sampai
sejak pesawat terbang pertama mun-
tiga minggu setelah terjangkit virus,
cul secara komersial. Kini, akses antar
biasanya disertai dengan menurunnya
negara semakin mudah dan travelling
fungsi hati dan ginjal serta pendarah-
menjadi hal yang sudah lazim. Men-
an luar yang parah. Sumber virus yang
gunjungi suatu tempat sudah bukan
berpusat pada kelelawar dan monyet
masalah lagi. Dengan adanya pilihan
ini dengan mudahnya dapat ditularkan
transportasi udara, air maupun daratan
melalui cairan tubuh seperti darah, ke-
serta barang bawaan yang sudah siap
ringat atau ludah. Penyakit ini sedang
dikemas untuk kebutuhan beberapa
mewabah di Afrika Barat, lebih tepat-
hari, seorang individu mampu pergi ke
nya di kota Guinea dan Sierra Leone.
luar kota atau bahkan luar negeri den-
Karena minimnya pilihan untuk sarana
gan mudah. Semudah itulah individu
pengobatan, World Health Organisa-
sekarang berkeliling, begitu pula den-
tion (WHO) melaporkan bahwa 28.512
gan bibit-bibit penyakit yang hidup di
kasus telah teridentifikasi di dunia,
setiap orang - yang dengan mudahnya
dengan 11.313 orang meninggal per 18
berpindah tempat.
Oktober 2015.
Sebut saja virus Ebola yang marak dibicarakan berita setahun yang lalu. Gejala-gejala infeksi Ebola; seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, muntah, dan diare
44
AKTIVIS
Pada
bulan
Agustus,
PBB
pun
hatan Amerika Serikat pun turun tangan
mendeklarasikan status Ebola sebagai
untuk mengontak semua orang yang
“International Public Health Emergen-
ditemui Thomas semendaratnya dia di
cy� setelah penyakit tersebut ditemu-
negara tersebut Begitu mudah nya vi-
kan di negara-negara selain Afrika,
rus Ebola ini tersebar - hanya melalui
seperti Amerika dan Eropa. Thomas Eric
seseorang yang berada di Afrika, yang
Duncan, 42, adalah korban pertama di
bahkan tak mengetahui dirinya telah
Amerika Serikat. Setelah kembali ke
terinfeksi virus tersebut, pergi ke neg-
Amerika Serikat usai berjalan-jalan di
ara lain dengan potensi menyebarluas-
Afrika, ternyata Thomas mengidap virus
kan penyakit tersebut. Era transportasi
Ebola tanpa menunjukkan gejala sakit.
modern sekarang ini dengan mudahnya
Setelah lima hari di Amerika Serikat,
memfasilitasi penyebaran virus ke neg-
gejala-gejala Ebola mulai bermunculan.
ara-negara yang berbeda, seperti bisa
Waspada akan adanya orang lain yang
dilihat di statistik berikut ini.
tertular, terutama mereka yang berbagi minuman dengan Thomas, sektor kese-
AKTIVIS
45
Mencegah sebelum menyesal Keterbatasan sarana pengobatan bu-
lah salah satu bentuk pencegahan yang
kan berarti keterbatasan dalam upaya
dilakukan oleh pemerintah Australia. Sama
penanggulangan. Untuk meminimalisasi
halnya dengan mereka yang datang den-
jumlah kasus, upaya pencegahan bisa
gan gejala-gejala umum yang diderita oleh
dilakukan. Misalkan saja kasus Influenza
penderita penyakit Ebola (seperti yang
virus H5N1, yang lebih dikenal sebagai
disebutkan di atas), semua orang ini perlu
flu burung. Pada tahun 2008, penyakit
diteliti lebih lanjut dalam proses karantina
yang marak menyebar di Cina, Mesir, In-
untuk mencegah adanya potensi penyeb-
donesia, Pakistan, dan Vietnam ini pun
aran penyakit. Australia yang kedatangan
akhirnya dapat dikurangi melalui vaksi-
15-30 pengunjung dari Afrika setiap ming-
nasi dan kontrol perdagangan unggas,
gunya, terbukti efektif dalam mencegah
yang merupakan sumber dari penyakit
datangnya penyakit ini - terbukti dengan
tersebut sendiri. Sama halnya dengan
tidak adanya laporan penyebaran Ebola di
Ebola - karantina bisa menjadi salah satu
negara tersebut.
bentuk pencegahan. Semua hal di atas menunjukkan rumitnya Pada jam-jam terakhir penerbangan jarak
hubungan antara penyebaran penyakit,
jauh Jakarta-Sydney di bulan Juli 2014,
akses transportasi yang mudah, serta
petugas bandara Soekarno-Hatta mulai
upaya-upaya pencegahan. Penyebaran
sibuk lalu-lalang membagikan kartu imi-
penyakit tidak hanya berdampak pada
grasi dan secarik lembar lainnya. Kertas
sektor kesehatan, tetapi juga memiliki
yang bertuliskan “Protect Yourself, Protect
implikasi besar pada sektor ekonomi dan
Others: EBOLA� pun diselipkan. Salah satu
politik. Oleh sebab itu, peran pemerintah
pertanyaan dari secarik lembar itu me-
menjadi penting dalam mencegah terjad-
minta keterangan mengenai pengalaman
inya kemungkinan dampak terburuk, di
kunjungan ke Afrika dan kota apa saja
mana Australia sudah berhasil memberi
yang dituju. Mungkin ini hanya merupa-
contoh yang baik.
kan secarik kertas, tetapi kertas ini ada-
46
AKTIVIS
AKTIVIS
13
oleh lalita fitrianti pawarisi
Mengulik Sains di Balik Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia P r in sip sain s me n d a sar yang me mul ai pe rc ik an api k eba k aran hutan Ind one s ia
Sejak bulan Agustus, Indonesia diresahkan oleh kebakaran
yang perlu disisihkan untuk penganggulangan bencana.
hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera. Menurut Gui-
Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo telah menghitung
do van der Werf dari Global Fire Emissions Database, hampir
sekitar Rp 475 triliun dibutuhkan untuk mengatasi hal ini.
100,000 titik api ditemukan di seluruh Indonesia pada 15
Dampak lainnya terkait kesehatan masyarakat, dimana lebih
Oktober lalu. Laporan ini mengemukakan bahwa jumlah ha-
dari 500.000 kasus infeksi saluran pernapasan akut dilapor-
rian emisi karbon yang diproduksi kebakaran tersebut leb-
kan sejak bulan Juli.
ih besar daripada jumlah yang dihasilkan seluruh aktivitas perekonomian Amerika Serikat, yakni 1.043 juta Mt. Salah satu dampak dari kejadian ini adalah kerugian ekonomi akibat transportasi udara yang terhambat serta besarnya dana
... Deforestasi besar-besaran ini mengakibatkan area-area yang seharusnya sulit terbakar di Indonesia menjadi mudah terbakar.
48
AKTIVIS
Memahami kebakaran hutan dan lahan di Indonesia Sebelum melihat kebakaran di Indonesia, kita akan melihat
setiap 2-7 tahun. Selain itu, kebakaran hanya terjadi di eko-
dasar dari terbentuknya api. Agar api terbentuk, dibutuh-
sistem kering seperti hutan desidua dan savanna sehingga
kan tiga faktor penting, yaitu bensin, panas, dan oksigen.
ekosistem lembab, seperti gambut, umumnya tidak ikut ter-
Ketiadaan satu faktor saja akan menghilangkan potensi ter-
bakar. Jika pun terjadi kebakaran dalam ekosistem tersebut,
bentuknya api. Bensin yang dimaksud di sini merupakan ma-
kebakaran terjadi dalam interval yang sangat jarang, yakni
teri berbasis karbon, seperti bahan bakar minyak dan kayu.
500-1.000 tahun.
Semakin banyak bensin yang terkumpul, semakin lama api akan berkobar. Api juga hanya muncul dalam kadar oksigen
Jika kita mengaitkan dengan konsep formasi api yang di-
yang tepat. Pada suhu ruang (23°C), api bisa muncul pada
jelaskan sebelumnya, ekosistem lembab tidak terbakar
kadar oksigen sebesar 21%. Pada suhu yang lebih tinggi, api
karena ketiadaan salah satu faktor. Dalam perihal lahan
dapat muncul pada kadar oksigen yang lebih rendah. Dalam
gambut, oksigen merupakan faktor yang hilang. Meski pun
presensi panas dan oksigen, bensin akan teroksidasi dan
kaya dengan materi organik dan terletak di daerah dengan
menghasilkan panas.
suhu hangat, serasah di lahan gambut terbenam air sehingga rendah oksigen.
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Asia Tenggara bukanlah hal yang asing. Secara historis, kebakaran di daerah ini telah terjadi sejak zaman Pleistocene. Di Asia Tenggara sendiri, kebakaran sering diasosiasikan dengan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang membawa musim kering
Lalu, mengapa kebakaran di Indonesia sekarang menjadi masalah besar? Kebakaran di Indonesia sering dikaitkan dengan faktor
angkan kadar air dari gambut – membuatnya terpapar keke-
manusia. Mark Cochrane berpendapat bahwa tekanan dari
ringan dengan kadar oksigen yang tinggi. Akibat besarnya
pertumbuhan populasi yang pesat dan banyaknya warga di
jumlah bensin dalam serasah gambut, gambut mampu ter-
bawah garis kemiskinan menjadi motif dari maraknya pem-
bakar dalam kelembaban kurang dari 125%.
bukaan lahan. Menurut beberapa riset, pembukaan lahan di wilayah tropis menurunkan kadar kelembaban di eko-
Hal ini diperparah dengan periode kekeringan yang dibawa
sistem-ekosistem basah. Hal ini telah terjadi di Indonesia
ENSO. Meski ENSO merupakan siklus alami, intensitas keba-
sejak tahun 1960an, dimana industri kayu mulai berkembang
karan yang terjadi menjadi tinggi karena pengaruh manu-
pesat dan Mega Rice Project diperkenalkan di Kalimantan
sia. Dalam kondisi seperti ini, jangankan kebakaran akibat
(catatan editor: Mega Rice Project adalah proyek pembu-
pembukaan lahan, kebakaran akibat puntung rokok yang
kaan lahan gambut di Kalimantan menjadi lahan pertanian
terbuang pun dapat tumbuh menjadi kebakaran besar.
padi sebagai langkah mengatasi krisis pangan Indonesia). Deforestasi besar-besaran ini mengakibatkan area-area yang seharusnya sulit terbakar di Indonesia menjadi mudah terbakar. Pembukaan lahan pada gambut berarti menghil-
AKTIVIS
49
Kebakaran merupakan masalah multidimensi Jika manusia sudah terlibat dalam carut marut kebakaran di Indonesia, jelas terlihat bahwa penegakan hukum merupakan faktor yang sangat penting. Christopher Barr berargumen bahwa masalah kehutanan di Indonesia berujung pada masalah politik dan hukum. Namun, masih sangat prematur untuk menyimpulkan hal tersebut. Diperlukan studi yang lebih komprehensif dan multidisiplin untuk mengurai perihal kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
50
AKTIVIS
oleh dimaz ankaa wijaya
Anda Adalah Bagian dari Permainan S e ir ing k e m aju an te knol og i , pe ng g un a inte r ne t tur ut m a s uk d al am re sik o k e am an an yang l ebih be sar
Isu keamanan digital seakan tidak ada habisnya. Beberapa
memberikan pelayanan.
minggu yang lalu, seorang teman mengirimkan sebuah pesan berantai. Isinya bercerita tentang seorang wakil presi-
Sebuah sistem perusahaan sebesar bank BUMN tentunya
den sebuah BUMN besar berbasis teknologi di Indonesia
memiliki anggaran belanja yang tidak sedikit untuk melind-
yang kehilangan uang saat bertransaksi menggunakan in-
ungi sistemnya dari serangan digital. Namun, sekuat dan se-
ternet. Saya sendiri tidak sempat mengecek kebenaran in-
besar apapun perlindungan yang diberikan terhadap sistem
formasi ini, namun melalui eksperimen yang saya lakukan
miliknya, bank tidak dapat melindungi komputer maupun
dalam sebuah tugas kuliah membuat saya percaya bahwa
ponsel pintar milik pengguna. Pengguna sendirilah yang wa-
kejadian itu bukanlah sesuatu yang mustahil. Internet bu-
jib melindungi dirinya sendiri terhadap serangan digital, pa-
kanlah tempat yang aman. Ini adalah dasar yang harus dita-
dahal tidak semua pengguna internet memiliki pemahaman
namkan kepada semua pengguna Internet, sebab persepsi
yang baik terhadap serangan digital. Pengguna sendirilah
yang salah terhadap keamanan (false perception of security)
yang wajib melindungi dirinya sendiri terhadap serangan
akan menimbulkan dampak yang jauh lebih besar ketimbang
digital, padahal tidak semua pengguna internet memiliki pe-
ketidaktahuan terhadap keamanan. Persepsi yang salah ter-
mahaman yang baik terhadap serangan digital.
hadap keamanan membuat pengguna merasa yakin dirinya aman sehingga lengah dan kurang mengantisipasi serangan terhadap dirinya. Penting kiranya bagi pengguna untuk sadar bahwa ia berada di titik terlemah dari rangkaian sistem IT, yang bisa diibaratkan sebagai sebuah permainan yang dimainkan oleh penyerang (attacker) dan pelindung keamanan (defender). Tanpa pengguna, sistem tak akan mencapai tujuannya untuk
AKTIVIS
51
Kendatipun sang pengguna telah berusaha memberikan
kan bahwa password itu dapat diingat dengan mudah, dima-
perlindungan terhadap komputernya dengan memasang
na salah satu caranya adalah dengan mengasosiasikannya
berbagai antivirus dan firewall, bukan hal yang mustahil un-
dengan hal yang dekat dengan kita; seperti tanggal lahir,
tuk serangan tetap datang padanya. Serangan digital tidak
tempat lahir, nama suami, istri, anak, atau semacamnya –
hanya diluncurkan dalam bentuk basis teknologi yang rumit.
yang tentunya lebih mudah dibobol oleh hacker.
Kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan pengguna dapat
Seorang hacker tidak akan menyerang bagian terkuat dari
menjadi jalan masuk bagi serangan digital yang lebih fatal.
sebuah sistem, tentu saja, sebab meskipun bisa saja dilaku-
Berikut beberapa kemungkinan kesalahan kecil pengguna
kan, hal ini akan memakan banyak sumber daya waktu dan
yang dapat dieksploitasi:
tenaga. Titik terlemah dari sebuah sistem ada pada pengguna, yang tentu saja memiliki tingkat pengetahuan akan
1.
Menggunakan username dan password yang terlalu
keamanan yang berbeda-beda. Sementara si hacker memili-
mudah ditebak.
ki berbagai trik untuk mengelabui pengguna, seperti brute-
2. Menggunakan jaringan komputer yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keamananannya. 3. Terlalu banyak membeberkan data diri di media sosial.
force attack, rainbow table, phishing, man-in-the-middle (MITM), cross-site-scripting (XSS), dan sejenisnya. Berikut akan dibahas beberapa tipe serangan yang ditujukan pada sisi pengguna.
Social engineering merupakan salah satu tipe serangan yang memandang karakter manusia sebagai sebuah celah keamanan yang dapat dieksploitasi. Social engineering mengumpulkan fakta-fakta mengenai diri pengguna dan memanfaatkannya untuk menyerang sistem, misalnya dengan menebak username dan password. Kita sendiri pasti sadar bahwa setiap kali memilih password, kita pastinya memasti-
52
AKTIVIS
Phishing Phishing (dibaca fishing) merupa-
Untuk menghindari terjadinya phish-
Terkadang, protokol HTTPS saja tidak
kan sebuah metode serangan yang
ing, pengguna harus memastikan bah-
cukup, sebab siapapun dapat mengap-
mengelabui
seolah-olah
wa laman yang diakses merupakan
likasikan HTTPS pada sistemnya. Oleh
mereka berinteraksi dengan sistem
laman yang benar. Sistem login yang
karena itu terdapat fitur lain yang dise-
yang asli, padahal pengguna sedang
aman menyediakan metode komunika-
but sertifikat digital (digital certificate)
dijebak dalam sistem tiruan yang dib-
si terenkripsi bagi penggunanya untuk
yang telah diverifikasi oleh pihak lain
uat oleh penyerang. Phishing bisa ber-
mengirimkan informasi sensitif seperti
yang terpercaya yang disebut dengan
bentuk apa saja, mulai dari laman login
username dan password pada sistem.
otoritas sertifikat (certificate authori-
Facebook palsu sampai dengan laman
Enkripsi tersebut dapat terlihat pada
ty / CA) yang memastikan identitas si
internet banking palsu. Dengan mema-
penggunaan protokol HTTPS (hyper
pemilik situs adalah valid dan dapat
sukkan username dan password pada
text transfer protocol secure) dengan
dipercaya.
laman palsu tersebut, maka informasi
berbagai metode enkripsi yang dapat
sensitif akan tersimpan pada database
Anda pelajari dengan menekan tanda
penyerang dan dapat digunakan tanpa
gembok pada address bar peramban
sepengetahuan pengguna.
(browser) Anda.
pengguna
Man-in-the-Middle (MITM) MITM merupakan tipe serangan yang
penyerang, dan terkadang tipe seran-
koneksi yang tidak terpercaya seperti
memodifikasi paket-paket data yang
gan seperti ini tidak disadari oleh peng-
fasilitas free WiFi. Pengguna juga harus
berada dalam jalur komunikasi yang
guna, sebab data dapat dibaca, diubah,
memperhatikan jika ada hal-hal yang
dikuasai oleh penyerang. Skema MITM
dan ditransmisikan ulang (read, modi-
di luar kebiasaan, maka patut dicurigai
dapat dilihat pada gambar berikut.
fy, retransmit) oleh penyerang. Untuk
bahwa serangan sedang terjadi.
menghindari serangan MITM, pengguna Dengan adanya middleman di ten-
harus benar-benar memastikan bahwa
gah jalur komunikasi, secara teknis
komputer ataupun smartphone nya be-
semua paket dapat dimodifikasi oleh si
bas dari malware, dan tidak memakai
Cross-site-scripting (XSS) XSS merupakan tipe serangan yang leb-
disisipkan oleh si penyerang.
ih kompleks dengan melibatkan beber-
bisa saja pengguna tidak menyadari terjadinya serangan, dan kerusakan
apa kombinasi serangan. XSS meman-
Dengan menjalankan skrip yang disi-
oleh XSS telanjur terjadi sebelum
faatkan celah keamanan pada sebuah
sipkan tersebut, komputer pengguna
serangan dapat dideteksi. Beberapa
situs terpercaya dan menginjeksikan
dapat dikendalikan oleh penyerang
cara untuk mengurangi potensi terjad-
sebuah skrip di situ. Pengguna yang
dari jarak jauh, misalnya dengan meny-
inya XSS adalah menjalankan prosedur
mengakses situs terpercaya tersebut
isipkan program lain untuk mengambil
keamanan seperti antivirus, firewall,
selain mengakses situs, juga secara ti-
alih komputer dan mencuri informasi
dan enkripsi komunikasi.
dak sadar menjalankan skrip yang telah
penting di dalamnya. Pada prosesnya,
AKTIVIS
53
... Penting kiranya bagi pengguna untuk sadar bahwa ia berada di titik terlemah dari rangkaian sistem IT, yang bisa diibaratkan sebagai sebuah permainan yang dimainkan oleh penyerang (attacker) dan pelindung keamanan (defender).
Pada akhirnya, para penyerang akan selalu tampak selangkah lebih maju dibandingkan kemampuan antivirus, firewall, dan solusi keamanan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran keamanan (security awareness) dari pengguna internet, khususnya mereka yang menggunakan internet untuk melakukan aktivitas yang melibatkan transimisi informasi - informasi sensitif, seperti internet banking. Tidak hanya bertindak sigap Skema MITM. Sumber : youtube.com
dalam mencegah, tetapi individu juga perlu selalu waspada apabila merasa bahwa ada yang tidak beres ketika melakukan transaksi. Segeralah berhenti, dan jika diperlukan, laporkan pada pihak pemilik sistem (contoh: bank) untuk mendapatkan bantuan keamanan.
Dimaz Ankaa Wijaya menyelesaikan pendidikan Sarjana Komputer di FMIPA UGM pada tahun 2007 dan berpetualang di Papua sebagai konsultan IT selama setahun sebelum akhirnya mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal Pajak sejak 2009. Dimaz kemudian melanjutkan studi melalui beasiswa LPDP di program Master of Networks and Security di Monash University dan kini sedang melakuSkema XSS. Sumber : hackertarget.com
kan penelitian tentang Bitcoin dan cryptocurrency.
13
AKTIVIS
AKTIVIS
13
oleh randi oktovan noegroho
ilustrasi mikhael geordie
Riset di Indonesia? Jangan Berharap ... Randi Oktovan Noegroho mempertanyakan kondisi di balik rendahnya perkembangan riset di Indonesia
Pada hari Kamis (8/10), kabar mengenai Penghargaan Nobel muncul di notifikasi HP saya. Pemenang penghargaan prestisius di bidang Fisika itu jatuh pada pria berkebangsaan Jepang, Takaaki Kajita, dan pria berkebangsaan Kanada, Arthur B. McDonald. Bentuk prestasi apakah yang telah mereka raih? Mereka berhasil memecahkan misteri yang telah berdiri kokoh selama 25 tahun, yaitu menghilangnya dua per tiga jumlah neutrino yang diemisikan oleh matahari dan juga menarik kesimpulan bahwa neutrino memiliki massa. Mungkin tersirak di benak kalian, apakah arti dari penemuan ini? Yang jelas segala sesuatu yang berguna untuk kehidupan manusia selalu berawal dari penemuan yang abstrak, seperti elektron oleh J. J. Thompson pada 1898. Saya yakin saat itu banyak masyarakat yang bertanya-tanya terkait kegunaan penemuan elektron, layaknya kita saat ini mengenai neutrino. Akan tetapi, bagaimana dampaknya pada kehidupan sekarang? Dengan ditemukannya elektron, ilmuwan mampu memahami karakteristik dan memanipulasinya sedemikian rupa sehingga mendatangkan efek positif bagi kehidupan, dengan manifestasinya berupa listrik. Bayangkan jika riset elektron tidak terjadi. Tidak akan ada yang namanya internet maupun komputer. Manusia akan tetap hidup di zaman batu. Ditengah proses membaca berita, muncullah sebuah pertanyaan yang saya kira cukup naif: mengapa bukan orang Indonesia yang mendapatkan Penghargaan Nobel? Untuk merumuskan jawaban atas pertanyaan tersebut, identifikasi masalah harus dikemukakan terlebih dahulu: bagaimana kondisi dunia riset di Indonesia saat ini? Dalam sebuah studi di tahun 2011 yang berjudul Study of the Role of the Indonesian Institute of Sciences in Bridging Between Research and Development Policy dikemukakan bahwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki kualitas dan metodologi riset yang sangat lemah. Fakta ini merupakan bencana untuk riset di tanah air karena LIPI merupakan salah satu lembaga riset terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Apa yang telah diperbuat pemerintah Indonesia? Jika kita perhatikan hasil forecast anggaran biaya untuk riset dan pengembangan dari Batelle, International Monetary Fund, World Bank, dan CIA Fact Book yang dirangkum oleh R&D Magazine, Amerika Serikat (AS) menduduki posisi tertinggi. Pemerintah AS mengeluarkan US$450 triliun pada 2013 untuk riset dan pengembangan (research and development, R&D), atau 2.8% dari GDP. Posisi kedua dimiliki oleh satu negara BRIC, Cina, dengan US$258 triliun, 1.9% GDP mereka. Posisi ketiga ditempati oleh negeri Sakura, Jepang, dengan US$163 triliun, 3.4% GDP.
56
AKTIVIS
Bagaimana dengan Indonesia? Peringkat 40. Mengejutkan? Pada tahun 2014, Indonesia memiliki GDP sebesar US$1.374 triliun, US$250 triliun di atas Australia, akan tetapi hanya membuka kran dana riset sebesar 0.2%. Kekikiran ini membuktikan ketidakseriusan pemerintah kita dalam menopang riset dan pengembangan. Bukan hanya karena kurangnya dana, tetapi rendahnya performa Indonesia di kalangan riset juga ternyata didasari pada minimnya jumlah ilmuwan dan insinyur; yaitu 100 ilmuwan dan insinyur dalam setiap 1 juta orang. Jumlah tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan Finlandia, sebuah negara Skandinavia yang menaruh banyak usaha pada riset, teknologi, dan pendidikan. Terdapat lebih dari 7.000 ilmuwan dan insinyur pada setiap 1 juta penduduk Finlandia. Wajar saja jika kualitas dan kuantitas riset di Indonesia di bawah ekspektasi. Uangnya saja tidak ada, orang yang mengerjakan pun juga sedikit. Bagaimana hal ini mungkin terjadi? R&D kita terdampar di dasar, namun tampaknya pemerintah tidak melakukan banyak hal untuk memperbaikinya. Kritik sudah dilancarkan, advokasi dilakukan, namun seakan-akan membentur tembok baja.
Riset dan Pemerintah Masalah utama muncul karena pemerintah Indonesia ku-
terhadap bahan bakar minyak berkurang, subsidi minyak
rang mengapresiasi sains dan teknologi. Sains dan teknolo-
berkurang dan dapat dialihkan ke sektor produktif, dan kede-
gi tidak mendapatkan perhatian, di saat teknologi berperan
pannya dapat diekspor ke mancanegara.
besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contoh saja mobil listrik, di mana riset populer ini banyak dikembangkan
Namun hal tersebut hanyalah angan-angan. Pertengahan ta-
oleh putra-putri bangsa. Pada tengah tahun 2014, Pertamina
hun 2015, diberitakan bahwa mobil sumbangan Pertamina
menunjukkan dukungannya dengan mendonasikan 1 mobil
tersebut tersangkut kasus korupsi, yang membuat pihak uni-
listrik untuk setiap perguruan tinggi seperti Institut Teknolo-
versitas tidak berani untuk mengutak-utik mobil listrik terse-
gi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
but. Lebih lanjut, Dasep Ahmadi menjadi tersangka kasus
dan Universitas Indonesia (UI) dengan tujuan agar universitas
korupsi di balik pengadaan 16 mobil listrik atas usul Kemente-
dapat mengembangkannya. Selain itu, banyak pihak swasta
rian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kini dia mendekam di
yang menunjukkan keseriusannya menggarap mobil listrik
balik jeruji besi. Konyolnya adalah dugaan korupsi ini muncul
Indonesia, salah satunya Dasep Ahmadi. Ketika itu ia tengah
karena mobil tersebut cepat panas dalam jarak tempuh yang
menggarap electric city car sebelum kehidupan berbalik mel-
singkat. Perlu diketahui bahwa dalam dunia teknik, kegaga-
awannya.
lan adalah sesuatu yang sangat wajar. Itulah mengapa riset dan pengembangan sangat krusial. Sebelum diciptakan, riset
Coba anda bayangkan jika riset ini dipupuk dengan baik. Da-
dilakukan terlebih dahulu. Apabila saat dicoba ternyata gagal,
lam beberapa tahun kedepan, Indonesia akan mampu mem-
maka dilakukan pengembangan. Namun konsep ini tampakn-
produksi mobil listrik karya dalam negeri. Industri mobil listrik
ya tidak dapat dipahami oleh politisi Indonesia. Mungkin lain
dapat berkembang, emisi karbon berkurang, ketergantungan
cerita jika mereka memiliki latar belakang engineering.
AKTIVIS
57
Dunia Riset Kurang Peminat Sektor R&D tidak mendapatkan perhatian finansial dan mor-
siasi pada bidang riset dan pengembangan. Aksi buruk akan
al yang layak dan cenderung untuk dijatuhkan dengan alasan
diikuti dengan reaksi yang buruk pula. Tampak bahwa Hukum
yang sering kali tidak logis. Alhasil, sektor ini tidak menarik
Newton III berlaku di bidang sosial. Di dalam keruhnya dunia
banyak minat dari pemuda-pemudi bangsa. Tidak dihargai dan
riset Indonesia, pemerintah perlu membuat sebuah gerakan
sering dijatuhkan, siapa yang ingin memiliki karir demikian?
perubahan. Penghargaan dan dukungan finansial serta moral
Hanya akan ada segelintir orang dengan tekad kuat (atau ter-
perlu pemerintah kucurkan ke dalam dunia R&D, baik dengan
paksa) bertahan di R&D. Ribuan hingga jutaan otak brilian akan
menaikkan anggaran riset, juga mempermudah birokrasi R&D.
lari menjauhi R&D menuju bidang-bidang yang lebih bonafide.
Akan tetapi, mengharapkan perubahan ini terjadi dalam waktu
Mereka akan pergi ke tempat yang lebih menghargai jerih payah
yang singkat adalah hal yang naif. Mengapa tidak dimulai dari
mereka, salah satunya ke luar negeri. Masuk akal jika Study of
diri kita sendiri? Kurangnya budaya apresiasi oleh pemerintah
the Role of the Indonesian Institute of Sciences in Bridging
lahir dari kehidupan bermasyarakat Indonesia yang demikian
Between Research and Development menyatakan Balitbang
juga. Dapat dikatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia, terma-
kekurangan tenaga kerja yang kompeten. Pertanyaan yang
suk penulis, berkontribusi pada terpuruknya dunia riset saat
kemungkinan besar muncul: Apakah pemuda-pemudi tersebut
ini. Langkah kecil yang nyata yang dapat kita, rakyat Indone-
egois, oportunis, dan tidak nasionalis? Sekarang coba bayang-
sia, lakukan detik ini juga untuk ikut memperbaiki dunia riset
kan jika pekerjaan Anda tidak diacuhkan oleh atasan Anda.
adalah dengan menumbuhkan sifat menghargai dan empati.
Karya Anda sering dijatuhkan dengan alasan yang absurd. Par-
Mungkin terdengar sepele jika dibandingkan dengan materi
ahnya adalah Anda yakin yang Anda lakukan demi kebaikan
trigonometri, diferensial, ataupun integral. Indonesia tidak
bersama. Apa yang akan Anda lakukan? Menjauhi hal tersebut,
kekurangan orang cerdas, namun hanya sedikit yang mampu
bukan? Secara pasti, itu adalah reaksi akibat kurangnya apre-
mengapresiasi dan berempati.
Randi Noegroho, lahir di Surabaya, saat ini sedang menempuh studi Master of Engineering (Electrical) di University of Melbourne. Sebelumnya, Randi telah menyelesaikan studi S1 jurusan Teknik Tenaga Listrik di Institut Teknologi Bandung.
58
AKTIVIS
BISNIS +
EKONOMI
oleh dest i ma harani
wawancara felici a melina l as e
foto ke v in r usli
Diajeng Lestari: Memulai Start-up, Membuat Perubahan Seorang revolusioner di bidang fashion muslim, Diajeng Lestari mengajak entrepreneur muda untuk memulai perubahan dalam masyarakat dari diri sendiri.
Diajeng Lestari, atau yang biasa disapa dengan Ajeng, adalah
Kalau dilihat, latar belakang Mbak Ajeng di bidang ilmu politik
seorang pengusaha wanita yang sukses dengan perusahaan
agak berbeda dengan pekerjaan Mbak di bidang bisnis seka-
start-up di bidang busana muslim, yaitu HijUp.com. Tidak memi-
rang ini. Apakah hal ini memberi pengaruh yang signifikan?
liki latar belakang pendidikan bisnis tak menghalangi lulusan
Kita tidak perlu terlalu terpaku dengan sistem. Walaupun bela-
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini un-
jar politik, tidak harus akhirnya menjadi politisi. The best univer-
tuk mewujudkan mimpinya dalam memperkenalkan fashion mus-
sity is the university of life. Sekarang, keberadaan internet bisa
lim ke dunia internasional. Dengan kerja keras dan persistensin-
membuktikan bahwa pelajaran-pelajaran di kampus bisa kita
ya, kini HijUp.com telah menjadi rumah bagi lebih dari 200 brand
cari resource-nya dari luar. Kita punya Youtube; kita punya pod-
fashion muslim dan memiliki pelanggan dari mancanegara.
cast; kita punya banyak resource untuk mencari apa pun yang
Melalui bisnis ini pula, ibu muda ini bermimpi untuk dapat mem-
kita inginkan. Bisnis tidak hanya untuk anak bisnis. Semua orang
berikan dampak positif bagi masyakarat di sekitarnya. AKTIVIS
bisa memulai bisnis. Bahkan, banyak pebisnis sukses, misaln-
sempat berbincang singkat dengan pengusaha start-up muda ini.
ya Steve Jobs, drop-out dari sekolahnya. Masuk ke universitas dengan jurusan bisnis, tentunya akan membantu. Namun, ketika
Apa rasi
yang untuk
membuat mendirikan
Mbak
Ajeng start-up
terinspi-
kita bukan anak bisnis, jangan membuat hal itu menjadi limit.
company?
Ketika saya belajar ilmu politik, banyak pemaparan ten-
Ketika memulai HijUp.com, adakah saat-saat trial and error?
tang masalah-masalah politik Indonesia. Sebagai war-
Ada, ketika kami sedang menentukan approach mengenai pro-
ga negara Indonesia, saya ingin melakukan perubahan.
duk apa yang akan dijual di HijUp.com. Konsep awalnya adalah
Tapi ketika kita mencoba mengubah dari dalam sistem,
kami melakukan kurasi, di mana hanya produk yang bagus yang
misalnya melalui sistem politik, hal itu akan menjadi su-
bisa masuk. Akan tetapi, langkah ini membuat produk kami leb-
lit karena sistem tersebut terlalu luas. Jadi, cara lain
ih terbatas, sedangkan kami harus berfokus pada growth juga.
untuk melakukan perubahan adalah dari luar sistem.
Mengingat adanya rumus “semakin banyak barang, semain ban-
Bagaimana caranya? Melihat dari perspektif politik - it is all
yak yang terjual�, kami pun turut mengikuti rumus tersebut. Kami
about power. Power sendiri memiliki empat resources: cap-
tidak melakukan kurasi dan menawarkan produk sebanyak-ban-
ital, pengetahuan, kharisma, dan senjata. Untuk senjata dan
yaknya. Namun, apa yang terjadi? Penjualan malah turun kare-
kharisma, kini sudah bukan eranya lagi. Sekarang adalah
na target market kami adalah yang orang yang menginginkan
eranya capital dan pengetahuan. Kita akan memiliki power
barang kualitas tinggi. Itu trial and error kami yang pertama.
ketika kita memiliki dua hal tersebut. Dengan memulai bisnis
Yang kedua, kami sempat berpikir untuk menjual baju anak-
yang profitable, kita akan memiliki kapital, dan kita bisa men-
anak sebagai pelengkap lini fashion wanita. Namun, ternya-
gubah sesuatu tanpa perlu masuk ke sistem politik. Apalagi
ta gagal. Ya sudah, akhirnya tidak kami lanjutkan. Jadi, tidak
kalau bisnis tersebut bisa berdampak kepada masyarakat.
usah takut dengan kegagalan. Kita harus learn fast, fail fast.
AKTIVIS
61
Banyak anak muda yang berpikir, “Untuk apa mengambil
tidak bisa bicara dan bergerak. Hidup, tapi seperti mati. Kenapa?
resiko dengan memulai bisnis baru? Kita cari yang pasti-pasti saja
Karena orang-orangnya tidak bergerak. Kalau kita tidak sembuhkan,
lah.” Bagaimana pendapat Mbak Ajeng mengenai hal tersebut?
ya akan mati. Bagaimana cara menyembuhkannya? Orang-orang
Kembali ke dalam pola pikir kita masing-masing: sebe-
yang berada di dalamnya harus bergerak, harus aktif berkontribusi.
narnya apakah definisi sukses itu sendiri? Apakah di-
Kalau kita mau menyelesaikan masalah, tidak perlu bergantung ke-
lihat dari berapa juta dolar yang kita punya? Sebera-
pada orang lain. Mulailah dari diri kita sendiri. Mulai dari mengubah
pa senang kita dengan pekerjaan yang kita lakukan?
diri sendiri, mengubah orang-orang di sekitar kita, mengubah mas-
Atau seberapa banyak impact yang telah kita lakukan?
yarakat kita, mengubah negara kita, dan akhirnya mengubah dunia.
Salah satu definisi sukses bagi saya adalah making impact. Sukses dilihat dari seberapa banyak impact yang bisa kita
Bagaimana perkembangan entrepreneurship di Indonesia?
berikan untuk sebanyak-banyaknya orang, mulai dari diri kita
Menurut saya sih baik. Banyak anak muda yang sudah melihat entre-
sendiri, kemudian keluarga, dan orang-orang di sekitar kita.
preneur sebagai sesuatu yang ‘wow’. Kalau dulu, setelah lulus kuliah
Sama halnya dengan beberapa start-up lainnya, saya mendiri-
mereka akan berpikir “Perusahaan mana ya yang bagus? Mana yang
kan HijUp.com agar orang lain mempunyai kesempatan untuk
gajinya paling tinggi?” Saat ini, internet mengubah banyak hal karena
sejahtera. Kita lihat di Indonesia, salah satu potensinya adalah
masyarakat bisa membeli apa saja dari internet. Internet membuka
busana muslim. Lalu, kenapa kita tidak empower potensi ini?
kesempatan bagi kita untuk lebih progresif dalam kegiatan ekonomi.
Menurut saya, successful entrepreneur is not just about how much billion dollar you have. Namun, sebanyak apa kita bisa
Apa
harapan
membuat orang berubah ke arah yang lebih baik. Uang juga
Semoga Indonesia bisa lebih maju dengan lebih banyak en-
berharga, tetapi definisi sukses lebih dari sekedar uang. Kita
trepreneur di masa depan. Saya yakin Indonesia bisa menjadi
perlu orang-orang yang membuat lebih banyak impact, ter-
negara maju karena kita memiliki banyak resource. Entrepre-
utama di Indonesia. Kalau kita cuma memikirkan diri sendi-
neur adalah semangat untuk melakukan hal yang lebih baik dan
ri, maka masalah di Indonesia tidak akan ada yang selesai.
membuat perubahan. Jadi, dengan banyaknya entrepreneurial
Saya melihat Indonesia seperti negara yang lagi stroke:
spirit, saya berharap akan ada banyak perubahan di Indonesia.
62
Mbak
Ajeng
untuk
Indonesia?
AKTIVIS
AKTIVIS
13
oleh kharisma nisa rosandrani nurul qolbi
foto oleh berbagai sumber
Melek Teknologi: Kunci UMKM Di Era Liberisasi Perdagangan Saat dunia perdagangan semakin terbuka lebar, teknologi menjadi jalan bagi usaha - usaha Tanah Air untuk tetap bertahan Komposisi penduduk Indonesia yang mayoritas kalangan menengah ke bawah menjadikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai media penggerak perekonomian sektor riil. UMKM merupakan urat nadi perekonomian suatu negara. Pasalnya UMKM kini menjadi penopang perekonomian daerah yang kemudian menentukan pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam perspektif dunia, UMKM diakui memiliki peranan penting. Di negara maju, UMKM tak hanya menyerap tenaga kerja; kontribusinya dalam produk domestik bruto (PDB) lebih besar dibandingkan dengan usaha besar. Sementara itu, di negara-negara berkembang, UMKM merupakan sebuah sumber pendapatan bagi kelompok yang kurang mampu, sumber distribusi pendapatan dan lini terdepan dalam pengentasan kemiskinan, serta sumber pembangunan ekonomi pedesaan. Sayangnya, kontribusinya terhadap PDB negara berkembang masih relatif rendah jika dibandingkan dengan industri besar. Kinerja UMKM yang efisien, produktif, serta berdaya saing tinggi merupakan salah satu karakteristik dari dinamika dan kinerja ekonomi yang baik dengan meningkatnya laju pertumbuhan. Hal tersebut terjadi di Korea Selatan, Singapura, serta Taiwan yang dikenal sebagai Newly Industrializing Countries (NICs). Menurut Tambunan, di negara-negara tersebut, UMKM dinilai responsif terhadap kebijakan pemerintah dalam rangka membangun sektor swastaserta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan orientasi ekspor. Dengan demikian, UMKM merupakan sebuah pintu yang tepat untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. UMKM dan Liberalisasi Perdagangan Di Indonesia, UMKM dianggap sebagai sektor penyelamat krisis 1997. Pada masa itu, UMKM merupakan sektor yang fleksibel dalam menyiasati perubahan. UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja dan berperan mengurangi tingkat pengangguran maupun kemiskinan. Hingga tahun 2013, UMKM Indonesia telah menyerap 110.801.648 tenaga kerja (orang) dengan kontribusi terhadap perekonomian 9.109.129 milyar rupiah. Sementara itu, jumlah usaha mikro telah mencapai sebanyak 57.189.393 unit (98,77 persen), sedangkan usaha kecil berjumlah 654.222 unit, usaha menengah 52.106 unit, dan usaha besar 5.066 unit (Kementerian Koperasi dan UKM, 2013).
64
AKTIVIS
Dewasa ini, liberalisasi perdagangan semakin menuntut
Teknologi dan UMKM: Komplemen yang Tak Terpisah-
UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya, karena
kan - Indonesia memerlukan sebuah kunci agar UMKM
terbukanya keran globabisasi meningkatkan persaingan di
mampu menjadi pemain di pasar internasional. Sebuah
antara pelaku UMKM. Masuknya pelaku UMKM dari negara
kunci yang dapat menjangkau seluruh negeri. Sebuah
lain dengan produk-produk yang berdaya saing tinggi—
keterkaitan yang hanya bisa digapai oleh teknologi.
bila dilihat dari harga dan kandungan teknologi—merupakan salah satu tantangan bagi pemain domestik. Meski de-
Dalam upaya menjadi pemain di pasar internasion-
mikian, harus diakui, liberalisasi perdagangan membawa
al, UMKM mau tak mau harus melek teknologi. Peman-
manfaat bagi pelaku UMKM. Salah satunya adalah dengan
faatan teknologi tak hanya sebagai sarana penelitian
penghapusan hambatan tarif maupun non-tarif antarnega-
dan pengembangan dalam rangka inovasi produk. Te-
ra secara bertahap yang memampukan UMKM untuk men-
knologi dapat menjadi media pemasaran produk, memu-
jangkau pasar yang lebih luas. Dengan demikian, UMKM
dahkan dalam hal permodalan dan kebijakan hukum.
yang tidak mampu mengoptimalkan penggunan modal maupun tenaga kerja akan tersingkir dari pasar internasional.
Teknologi dalam pemasaran — dalam arti sempit, mer-
Lantas,
bagaimana
Indone-
upakan media promosi penjualan yang dapat diterap-
sia
harus
internasional?
kan menggunakan sosial media. Melalui sosial media,
jika
AKTIVIS
terjun
dengan ke
UMKM pasar
65
UMKM dapat mempromosikan produknya maupun men-
Tak kalah canggih, era smartphone saat ini dimanfaatkan
dengar secara langsung saran dan kritik dari konsumen.
oleh Nadiem Makarim, pendiri GO-JEK Indonesia. Tinggin-
Penggunaan sosial media sedikit banyak mengurangi bi-
ya mobilitas warga jakarta membuat Nadim memikirkan
aya pemasaran karena dapat dikelola dengan lebih mudah.
sebuah solusi yang efektif dan inovatif: GO-JEK, sebuah
Hal ini dapat dimanfaatkan UMKM sebagai ajang branding.
layanan yang memungkinkan konsumen
Salah
da-
jasa lewat aplikasi di smartphone-nya tanpa harus ke pang-
Sinergi.
kalan ojek. Terlepas dari pro-kontra yang ada, GO-JEK terus
lam
satu hal
ini
UMKM adalah
yang PT
Maicih
berhasil Inti
untuk memesan
berkembang dan menjadi perintis jasa aplikasi di Indonesia. Ada pula situs (website) dan aplikasi smartphone. Berbeda dengan sosial media yang bisa dimanfaatkan se-
Teknologi mengambil peran penting dalam memperbaiki
cara gratis, penggunaan kedua media hasil dari kema-
branding mutu produk UMKM Indonesia di mata masyrakat.
juan teknologi ini harus merogoh kocek lebih dalam.
Namun, pemerintah kini juga tengah berupaya menggalak-
Meski demikian, dampak yang dihasilkan biasanya leb-
kan program Aku Cinta Produk Indonesia. Selain itu, untuk
ih baik dibandingkan hanya menggunakan sosial media.
meningkatkan kualitas produk UMKM, pemerintah mengada-
Bahkan, tanpa sebuah toko UMKM dapat berjalan hanya
kan kegiatan training agar kelak pelaku UMKM dapat meman-
menggunakan situs atau sebuah aplikasi smartphone.
faatkan peluang kesempatan perluasan pasar global yang diciptakan oleh pemerintah. Pemerintah melalui Bank Indonesia juga memperkenalkan Layanan Keuangan Digital (LKD) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang pengembangan UMKM. Pada akhirnya UMKM Indonesia harus bertahan dan menjadi pemain dalam liberalisasi perdagangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan pergantian peradaban, teknologi tak dipungkiri menjadi sebuah kunci untuk menjangkau seluruh ruang dan wilayah di dunia. Teknologi merupakan sarana pelengkap yang tak dapat dipisahkan dari UMKM. Pemanfaatkan teknologi dengan tepat akan membuka pintu kejayaan bagi UMKM Indonesia, baik di negeri sendiri atau bersaing sehat dengan negara lain.
Kharisma Nisa Rosandrani adalah mahasiswa Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Diponegoro. Sedangkan Nurul Qolbi merupakan mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis di universitas yang sama.
66
AKTIVIS
AKTIVIS
13
oleh yoh anes kevin chandra
foto oleh ppia monash
Australia Indonesia Business Forum PPIA Monash University menghadirkan forum interaktif demi membahas keterikatan perekonomian Indonesia dan Australia
Pada tanggal 30 September 2015, Perhimpunan Pelajar Indo-
Indonesia diwakili oleh Nadjib Riphat Kesoema, duta
nesia Australia (PPIA) Monash University menyelenggarakan
besar
acara Australia Indonesia Business Forum, atau AIBF, yang
lia diwakili oleh Estelle Parker, Acting State Director
mengusung tema “Crafting Innovative Leaders in Golden Era�.
dari Victoria Department of Foreign Affairs and Trade.
Indonesia
untuk
Australia,
sedangkan
Austra-
AIBF adalah forum diskusi yang membahas kondisi ekonomi Indonesia dan Australia terkini dan bagaimana mahasiswa In-
Dalam pidato pembukanya, perwakilan pemerintah Australia
donesia sebagai duta/wakil Indonesia di Australia bisa berkon-
mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
tribusi untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara.
tetangga yang mendapat perhatian khusus dari Australia. Dengan latar belakang hubungan bilateral yang telah terjalin cukup
Acara
ini
menghadirkan
banyak
pembicara
utama
lama, Australia berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama di
dari Indonesia dan Australia yang memiliki latar be-
bidang ekonomi dan pendidikan; misalnya melalui program bea-
lakang dari berbagai bidang ilmu. Perwakilan pemerin-
siswa bagi warga negara Australia untuk belajar di Indonesia,
tah dari kedua negara pun hadir untuk membuka forum ini.
agar generasi muda Australia dapat mengenal budaya Indonesia. 68
AKTIVIS
Sebaliknya, Australia juga secara berkelanjutan menyediakan
investor Australia untuk berinventasi di Indonesia, dan juga
beasiswa bagi warga negara Indonesia untuk mengenyam
memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk
ilmu di Australia. Alumni dari program ini kini telah menjadi
dapat berperan serta dan menikmati keuntungan dari adanya
tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia. Salah satu di antara-
potensi tersebut. Selain itu, Destry Damayanti mengatakan
nya adalah Boediono, wakil presiden Indonesia ke-11 yang
meskipun laju perekonomian Indonesia kini sedikit melam-
pernah menempuh studi di University of Western Australia dan
bat dan nilai tukar Rupiah juga sedikit menurun, ekonomi In-
Monash University. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan den-
donesia masih cukup baik dibandingkan negara-negara lain
gan diskusi yang terbagi menjadi dua panel. Panel pertama,
karena Indonesia memiliki pasar domestik yang besar yang
yang membahas tentang keadaan ekonomi dan bisnis antara
dapat menjadi tumpuan bagi pertumbuhan ekonomi dalam
Indonesia dan Australia, diisi oleh Andrew Bird, Executive Di-
negeri. Besarnya pasar domestik ini juga memberikan kesem-
rector UBS Australia; Destry Damayanti, Chief Economist Bank
patan bagi para mahasiswa Indonesia di Australia yang ingin
Mandiri, dan Richard Price, Deputy Director (research) Australia
kembali ke Indonesia seusai lulus kuliah untuk meniti karir.
Indonesia Center. Menurut Andrew Bird, indeks saham Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar selama 12
Panel kedua yang diisi oleh Ivan Tandyo, CEO Navanti Holdings;
tahun terakhir, yaitu naik hampir 1400 persen, dibanding-
Jason Widjaja, mahasiswa MBA di University of Melbourne;
kan dengan Australia yang hanya naik sebesar 260 persen.
Adi Prananto, Senior Lecturer di Swinburne University dan
Hal ini menunjukkan potensi bisnis yang sangat besar bagi
Sastra Wijaya, Southeast Asia Editor di ABC International,
AKTIVIS
69
membahas bagaimana mahasiswa Indonesia dapat berper-
...
an langsung dalam meningkatkan hubungan ekonomi dan
Ia menekankan pentingnya
bisnis antara Indonesia dan Australia. Dalam sesi ini, Ivan
memiliki keberanian dan daya
Tandyo membagikan pengalamannya sebagai wirausahawan yang sudah memiliki usaha di berbagai bidang selama
juang bagi para pebisnis muda
bertahun-tahun, serta memberikan motivasi dan tips kepada
karena dalam berbisnis,
mahasiswa Indonesia di Australia agar dapat menciptakan bisnis dan lapangan kerja secara mandiri. Ia menekankan
rugi bukanlah sesuatu kegaga-
pentingnya memiliki keberanian dan daya juang bagi para
lan tetapi merupakan pelajaran
pebisnis muda karena dalam berbisnis, rugi bukanlah sesuatu kegagalan tetapi merupakan pelajaran yang berharga.
yang berharga.
Panel ini diakhiri dengan pembahasan mengenai pentingnya e-commerce dalam bisnis oleh Adi Prananto. E-commerce diharapkan mampu memberikan prospek yang menjanjikan dalam dunia bisnis walaupun kini masih harus menghadapi berbagai tantangan, diantaranya masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia atas transaksi daring.
Yohanes Kevin Chandra adalah mahasiswa tahun ketiga Bachelor of Professional Communication dengan major Public Relations and Communications di Monash University. Yohanes memiliki pengalaman menjadi Social Media Officer di Affairs Today, Media and Communication Officer di PPIA, dan jurnalis di majalah Monash College, Our Voice
70
AKTIVIS
oleh adr i an sur ya mohammad hatt a
Kemitraan Trans-Pasifik dan Indonesia Dalam beberapa bulan terakhir, media banyak menyorot tentang bagaimana Indonesia akan bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership, atau TPP). Apakah sebenarnya TPP itu? Apa manfaat bergabung dalam TPP bagi Indonesia?
TPP adalah sebuah kerjasama multi-lateral di bidang per-
Barrier yang dimaksudkan disini adalah segala jenis pem-
dagangan antar negara-negara yang berada di wilayah
batasan terhadap ekspor maupun impor baik dalam segi
Lingkar Pasifik. Awalnya, kerjasama ini dicetuskan oleh 12
harga, kuantitas dan lain-lain. Ditambah lagi, apabila ada
negara, yaitu Amerika Serikat, Australia, Kanada, Singapu-
anggota yang bermohon agar penurunan tarif dari anggo-
ra, Vietnam, Brunei Darussalam, Jepang, Meksiko, Peru,
ta lainnya dipercepat, maka anggota tersebut harus melak-
Malaysia, Chili, dan Selandia Baru. Perjanjian kerjasama
sanakannya. Penurunan tarif ini berlaku bagi hampir seluruh
ini sendiri memiliki prinsip untuk mencapai perdagangan
barang yang diperdagangkan, termasuk di dalamnya pro-
bebas tanpa tarif dan barrier. Setiap negara yang bera-
duk industri jasa, produk kekayaan intelektual dan investasi.
da di dalam kemitraan ini diharuskan untuk meratifikasi dan melaksanakan komitmennya terhadap poin-poin TPP.
Perjanjian TPP hanya memberikan pengecualian bea masuk terhadap beberapa jenis barang dan jasa ter-
Salah satu poin penting dalam perjanjian ini adalah pelarangan
tentu. Beberapa diantaranya adalah barang impor
bagi para anggota TPP untuk menaikkan tarif ataupun bea ma-
yang masuk kembali ke negara asal untuk diperbai-
suk yang sudah ditetapkan dan dijalankan saat ini. Selain itu,
ki atau dimodifikasi, barang impor yang merupakan
lseluruh anggota TPP diwajibkan pula untuk menurunkan tarif
sampel komersil, serta barang-barang produksi perfil-
maupun barrier terhadap perdagangannya secara progresif.
man, barang untuk dipamerkan, dan alat-alat olahraga.
AKTIVIS
71
72
AKTIVIS
Secara dampak, penurunan tarif secara multilateral dapat
haruslah disesuaikan secara signifikan mengingat nilai im-
menyebabkan turunnya pendapatan pemerintah dari sek-
por Indonesia dari negara-negara anggota TPP cukup besar.
tor penerimaan bea dan cukai. Besarnya penurunan ini harus diperhitungkan dengan matang sebelum menan-
Dampak apa yang akan dihasilkan dari TPP haruslah di-
datangani nota perjanjian TPP. Sebagai contoh saja, ber-
kaji secara menyeluruh terlebih dahulu sebelum disetu-
dasarkan data dari Kementerian Perindustrian pada 2014,
jui, mengingat masih banyaknya industri di Indonesia
lima jenis produk dengan impor tertinggi Indonesia dari
yang sebenarnya belum bisa mandiri dan mampu ber-
Jepang bernilai hampir 15 milyar US Dollar (USD). Sedang-
saing dengan pasar internasional secara independen.
kan 5 jenis produk ekspor tertinggi Indonesia ke Jepang
Hal ini ditambah dengan infrastruktur Indonesia yang
tidak lebih besar nilainya dari 7 milyar USD; neraca perd-
relatif belum sesiap negara-negara maju. Hal-hal terse-
agangan Indonesia terhadap Jepang berada pada posisi
but merupakan risiko yang harus segera dipertimbang-
defisit. Nilai tarif bea masuk barang-barang impor tentun-
kan. Tarif impor dan barrier of trade sering kali dipergu-
ya akan menurun. Pendapatan pemerintah dari sektor bea
nakan secara proaktif sebagai medium untuk mengontrol
masuk ini pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
pasar dan juga industri di dalam negeri. Dengan menan-
Perbaikan (APBNP) 2015 ditetapkan sebesar Rp. 37.2 trili-
datangani perjanjian TPP ini, pemerintah secara sukarela
un. Tentunya apabila TPP ini sudah ditandatangani, tar-
menyerahkan sebagian kedaulatannya dalam mengontrol
get penerimaan bea masuk pada masa mendatang pun
arus barang dan jasa dari negara-negara anggota TPP.
AKTIVIS
73
Pemerintah Indonesia harus melakukan analisa produktivitas terhadap seluruh industri dalam skala product-by-product basis untuk mendapatkan gambaran akan efek biaya-manfaat dari bergabungnya Indonesia ke TPP. Selain risiko-risiko yang sudah dijabarkan, bergabungnya Indonesia ke dalam TPP juga menawarkan sebuah peluang dan kesempatan. Negara-negara anggota TPP per data akhir tahun 2014 berkontribusi terhadap perdagangan global sebesar lebih dari 25 persen, dengan nilai total ekonomi sebesar 28 triliun USD atau 40 persen dari total nilai ekonomi dunia. Sebuah potensi pasar yang sangat luar biasa apabila dapat kita manfaatkan. Bergabung ke dalam TPP ini juga mampu meningkatkan tingkat kecepatan perputaran barang dan jasa dikarenakan berkurangnya halangan terhadap pergerakan barang dan jasa tersebut. Manfaat dari percepatan pergerakan barang dan jasa di pasar internasional
adalah
meningkatnya
produk tivitas
produksi seluruh industri dan juga menurunnya harga - harga barang secara massal biarpun implementasinya harus melalui proses yang ber tahap. Hal ini tentu akan dapat dinikmati, tidak hanya oleh end-user dari sebuah produk barang ataupun jasa, tetapi juga sebagai input dari seluruh proses produksi yang pada ujungnya diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan produk dalam negeri untuk berkompetisi
... Dengan menandatangani perjanjian TPP
di
dalam
perdagangan
internasional.
Dengan semakin cepatnya perputaran barang dan jasa diser tai dengan menurunnya harga-harga komoditas industri maupun komoditas konsumsi tentu hal ini akan sangat menguntungkan konsumen pada ujungnya. Selain itu, tingkat per tumbuhan ekonomi pun
ini, pemerintah secara
pasti akan ikut terkena efeknya. Secara keseluruhan,
sukarela menyerahkan
diharapkan turunnya penerimaan pemerintah dari bea
sebagian kedaulatan-
masuk setidaknya dapat ditutup dengan per tumbuhan produk domestik bruto dan produk tivitas nasional.
nya dalam mengontrol arus barang dan jasa dari negara-negara anggota TPP.
74
AKTIVIS
SENI B
(Foto oleh: Indah Cristian)
U DAYA
AKTIVIS
13
oleh alexandra andreana dea
foto oleh windu kuntoro
Di Balik Celebration of Indonesia Editor Alexandra Andreana Dea berbincang dengan Produser Celebration of Indonesia Randy Enos Hallatu mengenai kemerdekaan Indonesia dan makna di balik menampilkan budaya bangsa dalam acara akbar tersebut
Pada bulan September yang lalu, ribuan masyarakat Indonesia di Melbourne berkumpul di Melbourne Town Hall untuk ikut meramaikan acara bertajuk Celebration of Indonesia. Acara yang diproduseri oleh komposer kelahiran Jayapura Randy Enos Hallatu ini berhasil menarik penonton Indonesia maupun lokal dalam pesona keindahan budaya Indonesia. Berikut adalah wawancara dengan Enos yang berbagi pengalaman atas kesuksesan acara yang diadakan pada 12 September 2015 tersebut. Q: Halo, Enos. Boleh dijelaskan sedikit tentang Celebration Of Indonesia? A: Celebration of Indonesia (CoI) adalah sebuah pertunjukan seni dalam rangka memperingati 70 tahun Indonesia merdeka, yang melibatkan para seniman dan sejumlah komunitas lokal di Melbourne.
Q: Untuk apa acara Celebration of Indonesia ini diadakan? A: Selain bertujuan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia bagi komunitas Indonesia di Melbourne, acara yang diselenggarakan di Melbourne Town Hall pada 12 September 2015 ini, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada pengunjung yang bukan berasal dari Indonesia.
Q: Bagaimana respon penonton terhadap acara Celebration of Indonesia? A: Respon penonton sangat positif, tidak disangka hasilnya sangat memuaskan dan sebagai penyelenggara acara sangat senang. Para penonton lebih terkejut saat mengetahui bahwa semua resources untuk produksi berasal dari Melbourne.
Q: Apakah hasil yang dicapai telah memenuhi harapan dan target acara tersebut? A: Secara keseluruhan kami sangat puas dan senang dengan hasil yang diharapkan. Walaupun saya, selaku produser acara ini, punya harapan yang lebih, saya sudah sangat bangga dan senang terhadap hasil akhirnya
78
AKTIVIS
AKTIVIS
79
Q: Apa pengaruh budaya Indonesia sebagai inti acara Celebration of Indonesia terhadap masyarakat di Melbourne? A: Tentunya sangat berpengaruh positif! Ada beberapa hal yang bisa kita lihat. Yang pertama, kita berhasil memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke pasar internasional di Australia, khususnya kota Melbourne. Lalu, acara ini memberikan kesempatan kepada berbagai komunitas seniman Indonesia di Melbourne untuk tampil dan bermain musik, dan juga untuk saling memperkuat hubungan satu sama lain. Selanjutnya, acara ini membuktikan bahwa orang Indonesia yang sedang di luar negeri dan jauh dari kampung halaman tetap peduli dan ingat dengan kebudayaannya! Dengan demikian, acara ini juga sangat memberi dampak positif terhadap hubungan bilateral Australia dengan Indonesia. Harapan saya juga acara ini dapat mempererat hubungan antar kedua negara.
Q: Menurut Enos, mengapa melestarikan budaya itu penting? Lalu, bagaimanakah sekiranya para pelajar Indonesia di Melbourne dapat mengembangkan hal tersebut? A: Kebudayaan adalah citra diri, identitas, dan juga sebuah kekayaan bangsa. Kekayaan adalah aset; sebuah aset yang kalau tidak dilestarikan atau dikelola akan punah. Kalau sampai punah, artinya dalam 20 sampai 50 tahun mendatang sudah tidak ada lagi orang yang peduli dengan musik, tarian, atau sejarah bangsa Indonesia. Hal ini tidak boleh terjadi, karena kehilangan kebudayaan itu sama dengan kehilangan identitas. Dengan demikian, kehilangan identitas itu sama dengan kehilangan diri kita sendiri. Kesalahan yang cenderung dilakukan oleh masyarakat Indonesia masa kini, yaitu menilai kebudayaan kita sebagai second class. Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih kagum dengan pengaruh dari budaya barat atau Western culture. Padahal, masyarakat di luar Indonesia banyak yang ingin mempelajari budaya Indonesia. Mungkin benar adanya kata pepatah “rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri�, walaupun begitu, tetap harus ada yang peduli dengan kebudayaan kita supaya tidak punah. Sebagai pelajar, generasi muda penerus bangsa, kita bisa memulai dengan hal-hal yang sangat mudah, yaitu banggalah dengan kebudayaanmu, karena itu adalah dirimu yang sebenarnya.Setelah kita mengubah pola pikir tersebut, kita bisa mulai menerapkannya ke banyak hal. Salah satunya dengan diadakannya acara ini. Tentunya tidak harus terhenti sampai di situ saja, masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk memperkaya budaya kita! Mari teman-teman, kita maju terus!
Selamat atas kesuksesan Celebration of Indonesia! Semoga acara serupa dapat terus dilanjutkan demi memupuk kecintaan warga Indonesia terhadap Tanah Air di manapun mereka berada.
80
AKTIVIS
oleh felicia lase
foto oleh marcia julia
WANITA dan Jembatan Seni Antar Budaya “Seni mampu masuk ke akar masalahnya. Di tengah zaman yang penuh dengan konflik, kita perlu mengutamakan keberadaan seni dalam menumbuhkan pengertian antar komunitas.”
Sooji Kim, pelopor Women Arts Network Indonesia to Australia (WANITA)
Tak seperti asosiasi seniman lainnya, WANITA sengaja dibentuk demi menciptakan komunikasi efektif antara seniman perempuan Indonesia dan Australia. Inisiatif yang baru saja diluncurkan pada awal tahun 2015 ini telah meluncurkan berbagai acara-acara, seperti workshop seni di Jakarta dan pameran karya seniman-seniman wanita Jakarta di Footscray Community Arts Centre dengan judul WANITA: Female Artivism - Jakarta! bulan Oktober 2015 lalu. WANITA merupakan sebuah wadah berwujud direktori daring yang membuka kesempatan bagi seniman Indonesia maupun Australia untuk berkolaborasi dengan seniman lainnya. Pendiri WANITA, Sooji Kim mengaku bahwa awalnya WANITA tercipta sebagai proyek sampingan saat band-nya, Empat Lima, sedang tur di Indonesia pada tahun 2014 lalu. “WANITA terbentuk secara natural karena sebagai all-female band, kami ingin bertemu dan berkolaborasi dengan seniman-seniman wanita lainnya di Indonesia,” jelas Sooji, “kami sungguh terinspirasi oleh art scene di Indonesia dan berkomitmen untuk membagikan pengalaman tersebut ke masyarakat Australia.” Selama di Indonesia, Sooji bersama Empat Lima membuat workshop seni dengan komunitas Ruangrupa, acara diskusi di Museum Musik Malang dan Jatiwangi serta mendistribusikan zine hasil dari workshop tersebut di Melbourne. Komitmen Sooji untuk menampilkan karya-karya masyarakat Indonesia di Australia inilah yang kemudian mendorong terciptanya WANITA dalam bentuk website dan acara layaknya Female Artivism – Jakarta!. Berkat workshop di Jakarta itu pulalah, Sooji mampu bekerja sama dengan komunitas seni Ruangrupa dan membawa Ika Vantiani sebagai salah satu kurator seni untuk WANITA: Female Artivism - Jakarta! Ketiga kurator - Ika Vantiani, Marishka Soekarna, dan Ayu Dila Martina - serta produser Rani Pramesti berhasil membawa hasil karya dari 13 seniman lainnya untuk memberi cuplikan tentang berbagai pengalaman hidup seniman wanita di Jakarta kepada audiens di Melbourne. Bertempat di galeri mungil Footscray Community Arts Centre, pameran unik tersebut menampilkan berbagai karya dengan cerita tersendiri. Sebut saja Ika yang menggunakan berbagai teknik
AKTIVIS
81
Ika Vantiani (Credit: Ifan Hartanto)
Berbagai karya seni di WANITA: Female Artivism (Credit: Marcia Julia)
menjahit, kolase, fotografi hingga video untuk menceritakan
Indonesia dan Australia – sesuatu yang memang belum ban-
perjalanannya sebagai seorang seniman wanita otodidak. Lain
yak jumlahnya di Indonesia saat ini,” jelas Ika. Ika, yang mem-
lagi dengan Ayu yang berani mengeksplorasi berbagai tema
ulai perjalanan seninya secara otodidak, merasa WANITA turut
tabu demi menunjukkan berbagai label perempuan di Indo-
membangun pengalaman para seniman dalam hal berkomuni-
nesia.
kasi dan berkarya karena tanggapan-tanggapan pengunjung
Ika mengaku tertarik bergabung dalam WANITA karena prinsip
yang datang. “Hal ini bukan hanya menumbuhkan semangat
yang dipegang oleh inisiatif itu sendiri. “Menurut saya, WANITA
baru untuk berkarya, namun juga memberi pelajaran baru ten-
merupakan platform yang menarik karena mampu membentuk
tang bagaimana seni dan publik berinteraksi di luar Indone-
jalinan kerja sama dan pertemanan antar seniman perempuan
sia,” ujar Ika bersemangat.
82
AKTIVIS
Sooji Kim (kiri) bersama band Empat Lima (Credit: Kelly Russ) Dialog Seni Tentunya sebagai seorang seniman yang aktif dalam WANITA,
ranah seni Australia juga berkembang pesat melalui berbagai
Ika maupun Sooji sangat mendukung adanya perkembangan
festival dan inisiatif multikultural di Australia. Akan tetapi, may-
komunikasi dan integrasi efektif antar seniman dengan berb-
oritas seniman yang tergabung adalah pria. “Itulah mengapa
agai latar belakang. Hal ini khususnya amat dekat dengan
saya berharap WANITA dapat membantu seniman wanita un-
kisah perjalanan Ika sebagai seorang seniman. Sebagai seo-
tuk menciptakan kolaborasi secara mandiri, tanpa perlu ber-
rang seniman otodidak, Ika mampu berkembang pesat karena
gantung pada organisasi-organisasi besar,” kata Sooji, “jika
turut didukung oleh komunitas seni Ruangrupa. Dengan min-
para seniman memiliki kemauan untuk terus maju, platform
imnya dukungan publik maupun pemerintah, Ika menyadari
ini tersedia untuk membantu membuka koneksi tersebut bagi
pentingnya keberadaan komunitas seni untuk mendukung
mereka.”
proses berkarya para seniman. “Bagi saya, Ruangrupa ada-
Sooji dan Ika pun memiliki harapan besar bagi rana seni kon-
lah salah satu art community paling suportif dalam perjalanan
temporer Indonesia maupun Australia. Bagi Ika, kesenian di
seni saya,” kata Ika, “Ruangrupa memberi kesempatan bagi
Indonesia masih membutuhkan banyak edukasi - terlebih
orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni un-
bagi pemegang kepentingan, layaknya pemerintah maupun
tuk mampu berkecimpung di dunia seni.” Sejak saat itulah,
korporasi besar. “Kita harus saling membantu melaksanakan
Ika mulai membuat kolase, mengorganisir pameran, membuat
proses edukasi ini agar bukan hanya para pelakunya saja yang
berbagai workshop, hingga membuat toko daring yang berpu-
semakin semangat berkarya, namun mereka juga didukung
sat di Amerika Serikat.
oleh lingkungan yang semakin suportif,” jelas Ika.
Kedua seniman inipun terus mendukung adanya integrasi dan
Sooji sendiri merasa ranah seni di Australia, terlebih dalam
apresiasi seni kontemporer Indonesia dengan negara lain,
bidang musik, belum mampu merepresentasikan keberag-
termasuk Australia. Bagi Ika, seni kontemporer Indonesia se-
aman budaya yang luas. Padahal, Sooji merasa bahwa seni
sungguhnya sudah sangat dihargai dalam skala internasional
mampu menjadi wadah penyatu hubungan antar bangsa Indo-
– terbukti dengan banyaknya pameran, penghargaan serta
nesia dan Australia. “Di tengah dunia yang dipenuhi diskrim-
kegiatan seni berskala internasional yang mengajak seniman
inasi dan prasangka, munculnya berbagai budaya yang be-
Indonesia untuk berpartisipasi.
ragam di ranah seni menjadi sangatlah penting dan relevan,”
Sooji turut menambahkan bahwa exposure seni Indonesia di
ucap Sooji seraya menutup pembicaraan.
AKTIVIS
83
13
AKTIVIS
Rani Pramesti (Credit: Marcia Julia)
Instalasi Chinese Whispers (Credit: Dok. Rani Pramesti)
AKTIVIS
85
oleh felicia lase
foto oleh marcia julia
Rani Pramesti: Identitas. Seni. Dialog. Rani Pramesti berbagi kisah di balik menjadi seorang Tionghoa di Mei 1998, seorang Indonesia di tanah Australia, dan seorang seniman di dunia multikultural
Di tengah teriknya matahari Melbourne, Rani Pramesti mengajak AKTIVIS berbincang di Footscray Community Arts Centre (FCAC) tempatnya bekerja. Sebagai seorang producer di FCAC, Rani tentunya akrab dengan dunia seni dan pentingnya mengekspresikan diri melalui medium-medium seni. Namun, lulusan jurusan Dramatic Arts dari Victorian College of Arts (VCA) ini memiliki prinsip yang jauh lebih mendalam dan personal mengenai karya-karyanya. Melalui seni, Rani mengekspresikan identitas, menyampaikan kisah dan menginspirasi dialog antar bangsa di tanah Australia ini. Eksplorasi Identitas Sebagai seorang Indonesia berketurunan Tionghoa di Australia, Rani merasa belum mampu mengekspresikan identitasnya secara terbuka selama studinya di bidang Dramatic Arts. “Sewaktu bersekolah di VCA, aku merasa sebagai bagian dari minoritas,” ujar Rani, “ranah performing arts di Australia itu memang sangat dominan Western. Bukan hanya senimannya saja, tapi apa yang kita pelajari sebagai siswa juga mayoritas bertema Barat.” Hal inilah yang kemudian mendorong Rani untuk menampilkan sebuah karya yang mampu mewakili latar belakang budayanya. Saat itulah, Chinese Whispers1 lahir. Chinese Whispers adalah sebuah instalasi seni perdana Rani yang mendapatkan penghargaan dari Melbourne Fringe Award sebagai Best Live Art and Kultour’s Innovation in Culturally Diverse Practice Award. Chinese Whispers terwujud karena keikutsertaannya dalam Emerging Cultural Leaders (ECL), salah satu program mentoring dari FCAC selama 5 bulan kepada beberapa seniman-seniman muda terpilih. Chinese Whispers sendiri merupakan sebuah instalasi interaktif yang mengajak pengunjung untuk mengikuti perjalanan Rani sebagai seorang Chinese-Indonesian secara dekat dan personal. Secara berpasangan, pengunjung berjalan menyusuri ruang tertutup kain-kain putih seraya mendengarkan kisah personal Rani tentang pengalamannya dalam peristiwa Mei 1998. Di akhir perjalanan, seorang aktor duduk di ujung ruangan untuk mendengarkan reaksi pengunjung setelah mendengar kisah yang sedemikian kuat tentang pembunuhan massal Mei 1998 tersebut. “Setelah mengeksplorasi banyak kisah untuk Chinese Whispers, aku kemudian sangat ingin membicarakan tentang Mei 1998,” tegas Rani usai menunjukkan video Chinese Whispers kepada AKTIVIS, “because it changed my life. It changed so many other people’s lives.” Chinese Whispers mampu menampilkan kisah lain dari Mei 1998 yang tentunya membuat seluruh pengunjung merasa emosional dan tersentuh. “Chinese bagai
Whispers seorang
adalah
Indonesia
sebuah maupun
eksplorasi seorang
identitas keturunan
86
–
identitasku
Tionghoa,”
ujar
seRani.
AKTIVIS
Instalasi Chinese Whispers (Credit: Dok. Rani Pramesti)
Mei 1998 Inspirasi Chinese Whispers pun berakar dari sebuah pen-
tentulah tetap tidak mudah bagi Rani untuk tiba-tiba berpi-
galaman yang sangat personal bagi Rani. Perjalanann-
sah dengan kedua orang tuanya saat ia masih sangat belia.
ya pindah ke Australia tidak semudah mayoritas mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Australia sekarang ini.
Pengalaman ini berpengaruh besar terhadap pandangan Rani tentang identitasnya. “Selama 12 tahun pertama kehidupanku,
Dengan banyaknya kasus pemerkosaan dan pembunuhan
aku merasa identitasku itu adalah seorang Indonesia. Namun,
masyarakat Tionghoa pada Mei 1998, kedua orang tuanya
kenapa selanjutnya, di peristiwa Mei 1998, aku dianggap ber-
memutuskan untuk mengirim Rani dan kakaknya ke Australia.
beda - dianggap sebagai seorang Cina?” ungkap Rani. “Bagi
“Aku pindah ke Australia pada waktu umur 12 tahun demi me-
aku yang masih 12 tahun, sulit untuk mengerti bahwa ada
ngungsi saat kejadian Mei 1998,” ujar Rani, “kejadian itu be-
kepentingan politis yang jauh lebih besar di balik itu semua.”
nar-benar disturbing dan mengakibatkan krisis identitas bagi diriku yang masih kecil.” Setelah mengungsi sebentar di Bali,
Sang seniman Indonesia ini baru mampu mengerti latar be-
Rani menyusul sang kakak ke Australia dan tinggal bersama
lakang diskriminasi etnis ini bertahun-tahun kemudian. Bah-
di dalam asrama. Walaupun sudah lancar berbahasa Inggris,
wa sesungguhnya, bangsa Belandalah yang pertama kali
AKTIVIS
87
membedakan antara etnis Tionghoa dan pribumi. Bahwa
Hal ini yang kemudian mendorong Rani untuk men-
melalui taktik divide et impera, etnis Tionghoa dengan sen-
yampaikan kisah dan menciptakan dialog antar bang-
gaja dianggap sebagai penduduk yang lebih tinggi – semua
sa dalam karya-karya seninya. “Aku merasa salah satu
demi memecah belah bangsa Indonesia. Namun, sayangnya
purpose-ku
hal ini masih sulit untuk dimengerti banyak pihak, terlebih
takan
sebagai
understanding
seniman between
adalah
untuk
cultures,”
mencip-
tegas
Rani.
oleh orang-orang dari latar belakang kultur yang berbeda.
Dialog Antar Bangsa Perempuan kelahiran 1986 ini sangat aktif dalam mem-
Rani pun tetap berkeinginan kuat untuk memperluas apre-
bagikan kisahnya sebagai seorang Indonesia di ranah
siasi seni antar bangsa dalam karya-karyanya. Salah sa-
seni Australia dan terus menciptakan dialog antar
tunya dengan memproduseri acara WANITA (Women Arts
bangsa. Rani sungguh bersyukur karena FCAC dan pe-
Network Indonesia to Australia) yang berhasil membawa
ngunjung
dalam
berbagai seniman-seniman wanita dari Jakarta ke Mel-
mengeksplorasi identitas miliknya. Bukan hanya orang In-
bourne untuk berbagi kisah melalui seni mereka. Rani
donesia, sejumlah warga negara Yunani, Arab, maupun Af-
juga sedang mempersiapkan instalasi seninya yang kedua
rika turut datang dan menyelami kisah Chinese Whispers.
dengan judul Sedih//Sunno2. Produksi yang akan dita-
sangat
mendukung
perjalanannya
mpilkan pada tahun 2016 ini berusaha menampilkan ceri“Aku selalu berusaha untuk menarik garis paralel antar kultur
ta wanita dari berbagai latar belakang kultur. Untuk in-
agar karyaku dapat dimengerti across culture,” ungkap Rani.
formasi selanjutnya dapat dilihat melalui ranip.com.au.
Hal ini terbukti mampu tercapai dengan baik. Setelah menikmati Chinese Whispers, para pengunjung lokal Australia
Yang pasti, Rani telah mampu memutarbalikkan kisah pa-
turut berpikir mengenai kekerasan pada orang Aborigin di
hitnya menjadi dialog bermakna antar bangsa – hal yang
Australia – tentang betapa dekatnya isu rasialisme terse-
seringkali terlupakan di era individualis ini. “Pada akh-
but dalam kehidupan sehari-hari mereka. “Walaupun su-
irnya, akan selalu ada tema universal yang mampu di-
dah banyak media-media yang lebih berfokus pada orang
mengerti semua orang – and arts help you to process
Aborigin, pada kenyataannya, Australia masih didominasi
these things,” ujar Rani seraya menutup pembicaraan.
dan dipersepsikan sebagai tanah white people,” jelas Rani.
1
Chinese Whispers was supported by the Creative Victoria and University of Mel-
bourne Faculty of VCAMCM Graduate Mentorship Scholarship and began as an Emerging Cultural Leaders project at Footscray Community Arts Centre, under the mentorship of theatre maker, Chi Vu.
2
Sedih // Sunno was co-created by Rani Pramesti, Ria Soemardjo, Shivanjani Lal and
Kei Murakami through Next Wave’s Kickstart program, with the support of the Australia Council for the Arts, Creative Victoria and the Besen Family Foundation.
88
AKTIVIS
(Foto oleh: Indah Cristian)
REFLEKSI
... Tagar
Salah satu alasan mengapa kita senang
Disaat kita merasa kita diterima dalam mas-
memberi label pada sesuatu, seekor, atau
yarakat, disitulah tumbuh rasa bangga. Kare-
seseorang adalah karena peng-kategori-an
na inilah, kita cenderung mengaitkan diri ter-
merupakan alat untuk kita memproses in-
hadap kelompok kita dengan sepenuh hati.
formasi (yang datang dari banyak arah dan berbagai volume) dengan efisien. Dalam
Namun karena identitas kelompok menjadi
biologi, kita mengenal binomial nomencla-
terlalu melekat di individu, identitas si indi-
ture yang memudahkan pengkategorian,
vidu kerap melebur menjadi identitas kelom-
atau identifikasi, makhluk hidup dengan
pok, dimana identitas individu dan identitas
standar yang telah disempurnakan berta-
kelompok sudah menjadi kabur batasannya.
manusia tak
hun-tahun. Sistem ini juga kita pakai dalam
Oleh sebab itu, perhatian yang diterima seo-
sanggup hidup
interaksi sosial sehari-hari, secara alami.
rang individu dari banyak individu lainnya
Kehadiran media sosial justru membuat
tanpa adanya label dan stereotipe
oleh made s. saraswati
illustrasi oleh mikhael geordie
menghasilkan stereotype atau generalisasi. Meskipun tidak ada pakem yang tertulis,
Meskipun terdengar negatif, tapi cara ini ter-
tapi semua orang mengerti cara kerjanya.
bukti efektif. Ini merupakan cara yang sering
Proses ini alamiah terjadi, dari anak SD sam-
dipakai Sherlock Holmes, yakni deductive
pai kakek-nenek bisa melakukannya. Cara-
reasoning - cara yang mampu mendapatkan
nya: Pertama, lihat karakteristik fisik yang
keputusan yang dibutuhkan pada detik itu
menonjol. Bisa jadi tato harimau, make up
juga dengan menggabungkan begitu banyak
yang menor, baju dekil, kemeja flanel, ka-
informasi dalam waktu singkat. Mengambil
camata hitam – semua ini adalah ciri khas
kesimpulan berdasarkan premis umum yang
yang terlihat dalam sekilas pandang. Namun,
diberikan dan premis khusus yang dimengerti.
pada praktiknya, banyak penilaian yang terjadi sampai di tahap ini saja sehingga sering
Sekarang kita bisa mengatur stereotipe
terjadi generalisasi. Meskipun yang dilihat
dengan kekuatan tagar.
belum tentu karakter asli orang tersebut,
Meski terbukti efektif, tapi tidak ada alat
namun generalisasi yang kuat menyebab-
yang seratus persen berfungsi benar. Seka-
kan kita percaya pada sifat dari ‘genus’ ter-
rang stereotipe terdengar negatif dan kuno.
tentu. Tahap ini sifatnya artifisial, mudah
Banyak dari kita yang berpikir bahwa alat ini
untuk dipalsukan, sebuah pencitraan belaka.
tidak lagi bisa dipakai. Sekarang, jika kita percaya kalau semua adalah satu, untuk apa
Apalagi dengan hadirnya jejaring sosial.
kita dibeda-bedakan? Pengelompokkan itu
Setelah berhasil mengakui eksistensi an-
berseberangan dengan kemanusiaan. Ketika
tar individu dalam kelompok, mereka men-
kita mulai menghilangkan kotak yang dibuat
dambakan pengakuan dari grup lain yang
untuk orang lain, muncul tagar (hashtag) di
lebih besar secara kuantitas – masyarakat.
media sosial. Sebuah kotak yang kita buat un-
Sekarang, tidak hanya identifikasi dari satu
tuk diri sendiri, yang sering kita ketik di tiap
individu yang berlaku, melainkan satu grup.
post. Kita mulai mengelompokkan diri sendiri ke grup yang kita inginkan – bisa jadi sebuah pencitraan atau sisi lain dari diri yang tersembunyi. Kita tidak lagi membutuhkan orang lain untuk menentukan kita masuk kelompok mana secara maya. Media sosial memberikan ruang lebih untuk berekspresi, dan dengan fitur tagar (hashtag), kita bisa memberi label apapun yang kita inginkan pada diri kita.
9 103
AKTIVIS
AKTIVIS
13
13
AKTIVIS
Timbul rasa bangga.
Seketika semuanya menjadi negara yang meneriakkan
Dengan keistimewaan yang diberikan oleh media sosial, kita
merdeka. Lalu siapa pengabsahnya?
cenderung untuk memilih label yang kita suka. Ditambah dengan
Selama kita masih hidup di sistem masyarakat, senang atau
respon (like atau comment yang menyanjung) dari sesama peng-
tidak, kita masih membutuhkan satu dan lainnya. Meski hid-
guna media sosial, semakin kita bangga akan citra yang diben-
up mandiri adalah ideal, tapi untuk hidup sendiri itu musta-
tuk. Kemudian tercipta kebutuhan untuk mempertahankan citra
hil. Ketika post kita disukai atau dikomen orang lain, muncul
tersebut. Jika sebelumnya label adalah pemberian eksklusif se-
perasaan bahwa kita diterima oleh yang lain. Sebuah kontra-
cara eksternal untuk pihak eksternal, atau stereotipe, sekarang
diksi ketika post tersebut berkenaan tema mengasingkan diri.
label bisa diciptakan secara internal untuk konsumsi eksternal. Pengasingan adalah sebuah hukuman bagi makhluk yang, Sebuah bukti eksistensi diri.
pada akarnya, mendambakan peran dalam hidup. Se-
Stereotipe adalah label yang dipetik secara luas namun gam-
buah peran menjadi ada saat ada karakter lain dan penon-
blang - dan melekat kuat pada satu tipe karakter orang, kelom-
ton. Keinginan itu baru terwujud saat kita saling mengikat
pok atau benda. Di media sosial, semakin banyak tagar maka
diri untuk menjadi lebih ‘besar’. Struktur masyarakat
semakin eksis pula kita. Dengan tagar-tagar yang diketik, kes-
adalah alami ketika banyak individu tinggal bersama.
empatan untuk bisa dilihat orang lain menjadi lebih besar. Da lam kata lain, kebebasan mengekspresikan diri kita masih bermuara pada keinginan untuk diakui oleh orang lain. Selama kita masih hidup di masyarakat, senang atau tidak, kita masih membutuhkan satu dan lainnya – entah itu secara langsung maupun tidak.
... Manusia hidup layaknya sel yang terjalin membentuk jaringan, membuat organ menjadi sistem organ dan bersama menghasilkan individu utuh
Made Sania Saraswati adalah seorang designer/copywriter di salah satu perusahaan keramik terbesar di Bali, Jenggala. Sebelumnya, ia belajar Industrial Design di Limkokwing University of Creative Technology di Malaysia.
AKTIVIS
13
13
AKTIVIS
... Identitas Gandaku Saat kau adalah
Bandara Udara Tullamarine pada pukul 7
Tapi tetap saja, kampung halamanku yang
pagi 28 Juli 2003, dengan suhu luar 10°C.
baru tidak mengecewakanku; semua murid dan guru di sekolahku ternyata san-
Aku masih ingat dengan jelas hari perta-
gat ramah (bahkan mungkin lebih ramah
maku di Melbourne. Aku ingat melihat ‘Big
dari guruku di Indonesia) dan akhirnya
Ben’ dan ‘menara Eiffel’ yang terletak di
aku pun bisa bergaul dan mendapatkan
sebuah jalan bernama Flinders. Aku ingat
teman baru dalam waktu yang singkat.
seorang Indonesia
bagaimana udara yang kuhirup terasa san-
sekaligus Austra-
gat bersih dan segar. Aku juga ingat bah-
Perjalanan pulang kampung yang terjadi se-
lia, apakah makna
wa aku membutuhkan hingga empat lapis
tahun sekali seakan-akan menjadi sebuah
baju untuk menjaga diriku tetap hangat.
bentuk terapi yang menenangkan dan juga
Melbourne terkenal sebagai salah satu kota
menyenangkan. Aku dapat melepas rindu
yang memiliki budaya paling beragam di
dengan sahabat lama dan pastinya bertemu
dunia. Dan kota ini memang terbukti layak
kembali dengan bermacam-macam hidan-
menerima reputasi tersebut. Contohnya, di
gan khas Indonesia yang juga aku rindukan,
mana lagi kita bisa mendapatkan sebuah
seperti Pecel Lele, Bakmi dan Pempek. Di
rumah makan tradisional Korea bersebe-
dalam rentang 12 tahun lamanya aku ting-
lahan dengan sebuah restoran hidangan
gal di sini, aku tidak pernah melewatkan
foto oleh
Perancis? Dengan ini ‘kampung halaman’ku
perjalanan pulang kampung selama 8 tahun.
m r. t i n d c
yang baru membuat aku merasa diteri-
identitas dirimu?
oleh angelique nagaria
ma layaknya di rumah sendiri sedari awal. illustrasi oleh mikhael geordie
Sepanjang masa sekolahku di Melbourne, aku tidak memiliki banyak teman yang berasal
Pada awalnya, diriku masih terlalu terba-
dari Indonesia sehingga peluangku untuk ber-
wa dan terbiasa dengan budaya Indonesia
bicara dan berinteraksi dengan sesama orang
yang kumiliki. Aku tetap berbicara dalam
Indonesia pun berkurang. Semenjak itu aku
Bahasa Indonesia kepada keluarga dan
mulai untuk bercakap-cakap dalam Bahasa
teman-temanku dan aku kerap mengha-
Inggris termasuk kepada keluargaku sendiri,
biskan banyak waktu menulis surat untuk
dan aku bahkan sampai mulai berpikir dan
kerabat dan kenalanku di Jakarta. Bahkan,
bermimpi dalam Bahasa Inggris (tampaknya
aku kegirangan sekali ketika mengetahui
itulah cara kita mengetahui bahwa kita telah
bahwa mereka menjual Indomie di sini!
menguasai sebuah bahasa dengan lancar). Pada saat itu, aku merasa bahwa kefasihanku
Sejujurnya, diriku yang masih kecil dan lugu
dalam berbahasa Indonesia lambat laun meng-
sempat kehilangan kepercayaan diri saat hari
hilang. Aku membutuhkan waktu yang lebih
pertama sekolah. Aku tidak bisa tidur mem-
lama untuk merangkai sebuah kalimat dalam
bayangkan bahwa aku akan menjadi satu-sat-
Bahasa Indonesia dan seringkali ketinggalan
unya gadis berambut hitam dan berkulit sawo
akan slang atau “bahasa gaul” yang terbaru.
matang di tengah-tengah lautan anak-anak berambut pirang dan bermata biru. Namun, melihat kondisiku sekarang, kekhawatiranku yang dulu sekarang berubah menjadi hal yang
AKTIVIS
9 133
9143
AKTIVIS
CC by 2.0 [https://creativecommons.org/licenses/by-nd/2.0/]
Dengan didirikannya AIKA (Anak Indonesia Katolik Australia),
Seringkali aku mendapatkan pertanyaan: “Apakah kamu me-
sebuah perkumpulan religius yang terdiri dari anak- anak muda
lihat dirimu sebagai orang Australia atau orang Indonesia?�
khususnya yang tumbuh di Melbourne, aku menjadi lebih terli-
Menurutku menjadi orang Australia berarti kamu memili-
bat dalam komunitas Katolik Indonesia sekaligus dipersatukan
ki kebebasan untuk menggolongkan dirimu ke dalam bu-
kembali dengan budaya Indonesiaku setelah sekian lama. Aku
daya apapun, tidak terkekang sebatas satu budaya semata.
diberikan tanggung jawab untuk mengurus aktivitas permainan dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dan akupun
Menjadi orang Indonesia selama masa kecilku telah memban-
terhanyut dalam nostalgia. Aku teringat akan berbagai macam
gun sebuah pendirian dan prinsip bekerja yang kuat yang bah-
permainan dan acara Hari Kemerdekaan yang aku hadiri selama
kan aku miliki hingga sekarang.
di Indonesia dan aku berusaha untuk menciptakan kembali suasana itu di dalam komunitas Katolik Indonesia yang ada di sini.
Dan menjadi orang Australia membuatku menjadi individu yang lebih perseptif dan berpikiran terbuka.
Aku menyadari bahwa kefasihanku dalam berbahasa Indonesia kian membaik dan aku semakin percaya diri da-
Aku dengan bangga menyatakan bahwa aku merasa nyaman
lam menggunakannya, walaupun terkadang aku masih ti-
menjadi orang Indonesia maupun orang Australia.
dak mengerti ‘bahasa gaul’ yang selalu berubah- ubah.
Angelique Nagaria adalah seorang mahasiswi jurusan Bisnis Pascasarjana di Monash University dengan minat di dunia fashion dan makeup. Di waktu luang, ia senang membaca, minum secangkir kopi dan daydreaming.
AKTIVIS
9 1 35