Oleh:
Dr. Adian Husaini Ketua Program Doktor Pendidikan Islam – UIKA Bogor
Referensi dan paparan lebih jauh: 1. Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat: dari Hegemoni Kristen ke Dominasi SekularLiberal, (Jakarta:GIP,2005) 2. Adian Husaini, Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi (Jakarta: GIP, 2006).
CLASH OF WORLDVIEW
Ratu Denmark, Margrethe II: “Selama beberapa tahun terakhir ini, kita terus ditantang Islam, baik secara lokal maupun global. Ini adalah sebuah tantangan yang harus kita tangani dengan serius. Selama ini kita terlalu lama mengambangkan masalah ini karena kita terlalu toleran dan malas‌ Kita harus menunjukkan perlawanan kita kepada Islam dan pada saatnya, kita juga harus siap menanggung resiko mendapat sebutan yang tidak mengenakkan, karena kita tidak menunjukkan sikap toleran.â€? (Biografi Ratu Margrethe II, April 2003, dikutip dari Republika, 7/2/2006)
Prof. SMN Al-Attas: The confrontation between Western culture and civilization and Islam, from the historical religious and military levels, has now moved on to the intellectual level; and we must realize, then, that this confrontation is by nature a historically permanent one. Islam is seen by the West as posing a challenge to its very way of life; a challenge not only to Western Christianity, but also to Aristotelianism and the epistemological and philosophical principles deriving from Graeco-Roman thought which forms the dominant component integrating the key elements in dimensions of the Western worldview).
Prof. S.M.N. Al-Attas: ď Ź
“Seperti juga dalam ilmu peperangan kau harus mengenali siapakah dia seterumu itu; di manakah letaknya kekuatan dan kelemahan tenaganya; apakah helah dan tipu muslihatnya bagi mengalahkanmu; bagaimanakah cara dia menyerang dan apakah yang akan diserangnya; dari jurusan manakah akan serangan itu didatangkan; siapakah yang membantunya‌ kau akan lebih insaf lagi memahami nasib serta kedudukan Islam dan kau sendiri dewasa ini apabila penjelasan mengenai seterumu itu dapat dipaparkan terlebih dahulu.â€?
HAKEKAT PERADABAN BARAT
Buku “Powerful Ideas: Perspectives on the Good Society”, (Victoria, The Cranlana Program, 2002): Prof. Naquib Al-Attas: “Many challenges have arisen in the midst of man’s confusion throughout the ages, but none perhaps more serious and destructive to man than today’s challenge posed by Western Civilization”
S.M.N. Al-Attas: ď Ź
‌the civilization that has evolved out of the historical fusion of cultures, philosophies, values and aspirations of ancient Greece and Rome; their amalgamation with Judaism and Christianity, and their further development and formation by the Latin, Germanic, Celtic and Nordic peoples.
Samuel P. Huntington: ď Ź
The West differs from other civilizations not in the way it has developed but in the distinctive character of its values and institutions. These include most notably its Christianity, pluralism, individualism, and rule of law, which made it possible for the West to invent modernity, expand throughout the world, and become the envy of other societies.
“…so characteristic of modern Western Civilization, is as unacceptable to Christianity as it is to Islam or any other religion, because it is irreligious in its very essence.” (Leopold Weiss)
“Her
eyes lack of the tears of humanity, because of the love of gold and silver.” (M. Iqbal)
John Mohawk:
“Today the species of Man is facing a question of the very survival of the species. The way of life known as Western Civilization is on a death path on which their own culture has no viable answers.” (John Mohawk, A Basic Call to
Consciousness”: Indigenous People’s Address to the Western World, (Penang: Citizens International, 2002), pp. 14-15.
Marvin Perry: “Western civilization is a grand but tragic drama. The West has forged the instruments of reason that make possible a rational comprehension of physical nature and human culture, conceived the idea of political liberty, and recognized the intrinsic worth of the individual. But the modern West, though it has unravelled nature’s mysteries, has been less successful at finding rational solution to social ills and conflicts between nation. Science, a great achievement of the Western intellect, while improving conditions of life, has also produced weapon of mass destruction‌.
Marvin Perry: ‌ Though the West has pioneered in the protection of human rights, it has also produced totalitarian regimes that have trampled on individual freedom and human dignity. And although the West demonstrated a commitment to human equality, it has also practiced brutal racis m.� (Marvin Perry, Western Civilization, Houghton Mifflin Company, Boston-New York, 1997). pp. xxi
BARAT ADALAH PERADABAN YANG TRAUMATIK TERHADAP AGAMA, SEHINGGA MENJADI SEKULAR-LIBERAL
Most of us would agree that one of the most evil of all Christian institutions was the Inquisition, which was an instrument of terror in the Catholic Church until the end of seventeenth century. Its methods were also used by Protestants to persecute and control the Catholics in their countries. (Karen Armstrong)
anticlericalism:
“Beware of a woman if you are in front of her, a mule if you are behind it, and a priest whether you are in front or behind�.
PANDANGAN DAN KEBIJAKAN BARAT TERHADAP ISLAM
Samuel P. Huntington: “Islam is the only
civilization which has put the survival of the West in doubt, and it has done at least twice�
Samuel P. Huntington: "The twentieth-century conflict between liberal democracy and Marxist-Leninism is only a fleeting and superficial historical phenomenon compared to the continuing and deeply conflictual relation between Islam and Christianity."
Huntington: “Fourteen hundred years of history demonstrate otherwise. The relation between Islam and Christianity, both Orthodox and Western, have often been stormy.�
Huntington: If Malaysia and Indonesia continue their economic progress, they might provide an “Islamic model� for development to compete with the Western and Asian Models.
Huntington: “The rhetoric of America’s
ideological war with militant communism has been transferred to its religious and cultural war with militant Islam.”
Trauma Barat terhadap Islam: Pendudukan Spanyol (711-1492) Pengepungan Vienna (1529 dan 1683) Penaklukan Konstantinopel (1453) Perang Salib, Penaklukan Jerusalem (1187)
Karen Armstrong, Holy War: The Crusades and Their Impact on Today’s World, (London: McMillan London Limited, 1991).
Crusade meninggalkan dua memori kolektif bagi Barat: Memori Kekompakan 2. Memori Kekalahan ---- dendam 1.
Pope Urban II, 1095:
“Killing these godless monsters was a holy act: it was a Christian duty to exterminate this vile race from our lands.�
Perubahan Pandangan dan Kebijakan dalam Konsili Vatikan II: ď Ź
Upon the Moslems, too, the Church looks with esteem. They adore one God, living and enduring, merciful and all-powerful, Maker of heaven and earth ‌Although in the cause of the centuries many quarrels and hostilities have arisen between Christians and Moslems, this most sacred Synod urges alls to forget the past and to strive sincerely for mutual understanding. On behalf of all mankind, let them make common cause of safeguarding and fostering social justice, moral values, peace, and freedom. (Walter M. Abbot, (gen.ed.), The Documents of Vatican II, America Press, 1966, pp. 663.)
Jenderal Geraud:
“Saladin, wake up! We are back!” (24 Juli 1920)
Evangelist Billy Graham has preached the Gospel to more people in live audiences than anyone else in history -- over 210 million people in more than 185 countries and territories -- through various meetings. Every evangelistic crusade conducted by Mr. Graham is the result of a cooperative effort involving the evangelist, his team, and many local Christians and churches. (www.billygraham.org)
USAHA PELESTARIAN HEGEMONI BARAT TERHADAP ISLAM
HEGEMONI BARAT THD ISLAM
KOLONIALISME/ IMPERIALISME
KRISTENISASI
ORIENTALISME
KRISTENISASI: DASAR DAN STRATEGINYA
‘’Pergilah ke seluruh dunia dan
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.’’ (Markus 15:16)
ad gentes:
Therefore, all must be converted to Him, made known by the Church's preaching, and all must be incorporated into Him by baptism and into the Church which is His body‌
Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Dr. AA Yewangoe: “Setiap agama mengklaim diri sebagai yang mempunyai misi dari Tuhan, yang mesti diteruskan kepada manusia. Klaim ini adalah klaim imaniah yang tidak dapat diganggu gugat. Memang, tidak dapat dibayangkan sebuah agama tanpa misi, sebab dengan demikian, tidak mungkin agama itu eksis. Agama tanpa misi bukanlah agama‌ Tanpa misi, gereja bukan lagi gereja.â€? (Suara Pembaruan, 26/12/2005).
“Boleh kita simpulkan, bahwa Indonesia H. Berkhof: adalah suatu daerah Pekabaran Indjil yang diberkati Tuhan dengan hasil yang indah dan besar atas penaburan bibit Firman Tuhan‌ Pelaksanaan tugas raksasa itu selajaknya djangan hanya didjalankan dengan perkataan sadja tetapi djuga dengan perbuatan. ‌ Dengan segala djalan dan daja upaja ini Geredja Jesus Kristus hendak bergumul untuk merebut djiwa-raga bangsa Indonesia dari tjengkeraman kegelapan rohani dan djasmani, supaja djalan keselamatan jang satu2nya dapat dikenal dan ditempuh oleh segenap rakjat.â€?
Dr. W.B. Sidjabat
“Dalam hubungan ini saja hendak menundjukkan kepada ummat Kristen bahwa sekarang ini djumlah jang menunggu2 Indjil Kristus Jesus djauh lebih banyak daripada djumlah jang dihadapi oleh Rasul2 pada abad pertama tarich Masehi…Pekabaran Indjil di Indonesia, kalau demikian, masih akan terus menghadapi “challenge” Islam dinegara gugusan ini… kalau kita perhatikan dengan seksama maka “konfrontasi” Indjil dan Agama2 didunia ini dalam bidang-tjakup jang seluas2nya, dan dalam hal ini dengan Islam, barulah “dimulai” dewasa ini setjara mendalam. Dan bagi orang2 jang berkejakinan atas kuasa Allah Bapa, jesus Kristus dan Roch Kudus, setiap konfrontasi seperti ini akan selalu dipandangnja sebagai undangan untuk turut mengerahkan djiwa dan raga memenuhi tugas demi kemuliaan Allah.” (W.B. Sidjabat, Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini, (Badan Penerbit Kristen, 1964), hal. 133-135.
“Pewartaan pertama juga ditujukan kepada bagian besar umat manusia yang memeluk agama-agama bukan Kristen….Agamaagama bukan kristen semuanya penuh dengan “benih-benih Sabda” yang tak terbilang jumlahnya dan dapat merupakan suatu “persiapan bagi Injil” yang benar... Kami mau menunjukkan, lebih-lebih pada zaman sekarang ini, bahwa baik penghormatan maupun penghargaan terhadap agama-agama tadi, demikian pula kompleksnya masalah-masalah yang muncul, bukan sebagai suatu alasan bagi Gereja untuk tidak mewartakan Yesus Kristus kepada orang-orang bukan Kristen. Sebaliknya Gereja berpendapat bahwa orang-orang tadi berhak mengetahui kekayaan misteri Kristus.” (Paus Paulus, VI)
J. Christy Wilson, Christian Missionary:
Evangelism for Mohammedans is probably the most difficult of all missionary tasks. (The Moslem World Journal, October 1946)
Dr. Samuel M. Zwemmer, tokoh Christian Missionary (1946):
“The chief factor in this problem, however, is the character of Islam itself as a theistic faith… The strength of Islam is in its tremendous and fanatical grasp on the one great truth – monotheism.”
Data Jumlah Kristen di Indonesia: ď Ź ď Ź ď Ź
(1990): Protestan: 6 %, Katolik: 3.6% (2000, versi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia): Protestan lebih dari 20% (2002, versi Global Evangelization Movement Database): Kristen 40 juta lebih.
Meskipun minoritas, kaum Kristen memiliki kekuatan yang sangat besar di Indonesia. Berbagai kasus menunjukkan hal itu, seperti kasus Ambon, Poso, RUU APP, RUU Sisdiknas, dan sebagainya. Yang perlu dicermati kaum Muslim saat ini adalah strategi baru Kristenisasi dengan menggunakan pola orientalisme.
KOLONIALISME BARAT MASIH BERLANGSUNG DI PALESTINA, KASHMIR, CHENCNYA, DAN SEBAGAINYA, DAN DILESTARIKAN OLEH STRUKTUR PBB YANG ZALIM. IMPERELISME MODERN/PENJAJAHAN EKONOMI – BAIK OLEH NEGARA MAUPUN MNC -- JUGA MASIH TERUS BERLANGSUNG DI DUNIA ISLAM.
Kolonialisme/Imperialisme modern: Economic hit men (EHMs) are highly paid professionals who cheat countries around the globe out of trillion of dollars. They funnels money from the World Bank, the U.S. Agency for international Development (USAID), and other foreign “aid” organizations into the coffers of huge corporations and the pockets of a few wealthy families who control the planet’s natural resources. Their tools include fraudulent financial reports, rigged elections, payoffs, extortion, sex, and murder. They play a game as old as empire, but one that has taken on new and terrifying dimensions during this time of globalization. I should know; I was an EHM. (John Perkins, Confessions of an Economic Hit Man (San Francisco: Berret-Koehler Publisher, 2004. pp. ix.)
Dr. Hartojo Wignjowijoto, ekonom dari Harvard University:
“IMF sudah saya juluki sebagai Iam Finished di setiap IMF/World Bank Annual Meeting, terakhir pada waktu di Washington DC. Dan dalam Cocktail Farewell Party untuk Camdesus, di kantor pusat IMF, saya tulis di Buku Kenangkenangan Camdesus di IMF: "Mr. Camdesus, your name and your famous picture with the Former President Soeharto, has been printed in the Indonesian Contemporary History of NeoColonialism.” (Hartojo Wignjowijoto, Evaluasi Peranan IMF di Indonesia, makalah diskusi di Institute for Policy Studies, Jakarta, 30 Nopember 2000).
ORIENTALISME ADALAH STUDI TENTANG KETIMURAN (TERMASUK STUDI ISLAM). BARAT TELAH MELAKUKAN STUDI ISLAM SELAMA RATUSAN TAHUN, DAN MENDIRIKAN PUSAT-PUSAT STUDI ISLAM YANG CANGGIH, YANG KEMUDIAN MENDIDIK PARA CENDEKIAWAN MUSLIM DALAM BIDANG STUDI DAN PEMIKIRAN ISLAM. HASILNYA: LAHIRLAH BANYAK SARJANA DARI KALANGAN MUSLIM YANG MEMILIKI CARA PANDANG DAN CARA PIKIR SEPERTI YAHUDI DAN KRISTEN, DALAM BERBAGAI BIDANG STUDI ISLAM.
Peter The Venerable (1094-1156):
“I come to meet the Moslems, not with arms but with words, not by force but by reason, not in hatred but in love.”
Prof. Dr. Ali Husny al-Kharbuthly (Guru Besar di ‘Ain Syams): Tujuan orientalis: - Untuk penyebaran agama Kristen ke negerinegeri Islam. - Untuk kepentingan penjajahan. - Untuk kepentingan ilmu pengetahuan semata. (al-Mustasyriquna wa al-Tarikhul Islam, dikutip dari Hamka, Studi Islam, 1985:12)
Tahun 1911, Snouck Hurgronje menerbitkan bukunya Nederland en de Islam, yang berisi pemikiran dan strategi cara menghadapi Islam : (1) Dalam bidang yang murni agama, pemerintah dan pejabat-pejabatnya harus menjamin dan memelihara kebebasan mutlak, (2) Dalam bidang politik, kebebasan itu harus dibatasi ‘untuk kepentingan bersama’, (3) Dalam bidang hukum Islam, pemerintah harus menjauhi intervensi yang dipaksakan, sekalipun harus mendorong ke arah proses evolusi hukum sebanyak mungkin, (4) Garis-garis kebijaksanaan yang kurang lebih negatif ini harus menuju ke arah tujuan yang positif, yaitu kemajuan orang-orang Islam yang harus dibebaskan dari beberapa “peninggalan ajaran abad pertengahan yang tidak berguna yang menyeret mereka hingga demikian lamanya” agar supaya dengan jalan ini – dengan perantaraan pendidikan dan pengajaran – dapat memperoleh kesempatan “asosiasi” kultural dengan kebudayaan Barat. (Dikutip dari: Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1998), hal. 32.
TAHUN 1911, DITERBITKAN JURNAL MISI KRISTEN ‘’THE MOSLEM WORL D’’ OLEH DR. SAMUEL ZWEMMER, DENGAN TUJUAN UNTUK MELANCARKAN PROSES KRISTENISASI DI TIMUR TENGAH. HINGGA KINI, JURNAL ITU MASIH TERBIT.
IMPERIALISME/ORIENTALISME MODERN Klasifikasi Islam
Ciri-ciri
FUNDAMENTALIS
Menolak demokrasi dan kultur Barat kontemporer
TRADISIONALIS
Konservatif & curiga terhadap modernitas, inovasi & perubahan
MODERNIS
Ingin dunia Islam jadi bagian dari modernitas global (Barat)
SEKULARIS
Ingin dunia Islam memisahkan agama dari negara; agama urusan individu
Saran-saran Hadapi & lawan
Dukung untuk lawan fundamentalis DUKUNG
Dukung dengan hati-hati
Cheryl Benard, Civil Democratic Islam, Partner, Resource and
Memo Donald Rumsfeld, 16 Oktober 2003:
AS perlu menciptakan lembaga donor untuk mengubah kurikulum pendidikan Islam yang radikal menjadi moderat. Lembaga pendidikan Islam bisa lebih cepat menumbuhkan teroris baru lebih cepat dibandingkan kemampuan AS untuk menangkap atau membunuh mereka. (Republika, 3/12/2005)
David E. Kaplan: “Washington is plowing tens of millions of dollars into a campaign to influence not only Muslim societies but Islam itself…The white house has approved a classified strategy, dubbed Muslim world Outreach, that for the first time states that the US has a national security interest in influencing what happens within Islam… In at least two dozen countries, Washington has quietly funded Islamic radio, tv shows, coursework in Muslim schools, Muslim think tanks, political workshops, or other programs that promote moderate Islam.” (David E. Kaplan, Hearts, Minds, and Dollars, www.usnews.com, 4-25-2005)
Program The Asia Foundation:
“Recognizing the importance of reinforcing inclusive and pluralist values within Indonesia’s Muslim majority population, The Asia Foundation has been supporting a diverse group of massbased Muslim groups since 1970s. In the context of an increasingly diverse Islamic society in Indonesia, The Foundation now support over 30 Muslim non-Government organization (NGO), in their efforts to promote the concept that Islamic values can the basis for a democratic political system, non-violence, and religious tolerance…
In the area of civic education, human right, intercommunity reconciliation, gender equality, and inter-faith dialogue, the Foundation works with these NGO’s and mass-based organization in their effort to make Islam a catalyst for democratization in Indonesia. ……The programs include training for religious leaders, studies examining gender issues and human rights in Islam, civic education course at Islamic institute, Muslim women’s advocacy centers and the strenghthening the pluralist and tolerant Islamic media.”(http://www.asiafoundation.org) Website TAF s.d. 24/3/2006, masih menulis judul utama: “REFORMASI PENDIDIKAN DAN ISLAM DI INDONESIA.”
PROGRAM LIBERALISASI/ WESTERNISASI AGAMA Tantangan Terbesar Agama-agama
Isu-isu global liberalisasi agama Isu Pluralisme Agama/relativisme Isu moral, spt isu homoseksual dsb. Isu Dekonstruksi Kitab Suci Isu dekonstruksi syariah