editor in chief Alifa Puti H publisher Alifa Puti H creative Alifa Puti H
VOL. #04 MAY 2018 Issue of the month: Tipografi Rp 40.000,00
editorial Alifa Puti H address alifa908@yahoo.com
MUSIKALITAS MUSIKALITAS tipografi.
Q "
design must not be misunderstood as an activity reserved to artists. it is the privilege of all people everywhere.
MEMUSIKKAN TIPOGRAFI, MEMPUITISKAN VISUAL
S
ebelum melangkah lebih lanjut ke dalam
nada gelap terangnya. Lalu, perlu juga dipahami
eksperimental dan eksplorasi tipografi,
bagaimana tipografi desainer dapat menciptakan dan
pastikan dahulu bahwa segala aturan-aturan
inenekankan tekstur, bentuk, dimensi kedalaman, arah,
konvensional yang berlaku telah benar-benar dipahami
dan irama untuk menguatkan komunikasi visual dan
maksud dan tujuannya. Aturan-aturan itu terdiri dan
desain tipografi yang dibuat.
bagaimana menghasilkan tingkat keterbacaan yang
Desainer Karl Gestner mempelopori sebuah morfologi
optimum seperti menghindari kombinasi jenis huruf
logis berdasarkan bahasa formal dan huruf. Menurut
yang terlalu mirip atau juga terlalu banyak variasi yang
Weingart sendiri, segala macam hal berpotensi untuk
mengurangi kejelasan dalam membaca, manfaat huruf
dikaitkan dan menginspirasi tipografi dalam praktis.
kapital dan kecil, penentuan ukuran huruf, tebal tipis,
Dengan menggunakan kategori morfologi, beberapa
lebar rapat dan kombinasinya, spasi antarhuruf, kata,
faktor atau variabel tipografis dapat dipakai oleh
dan baris serta panjaganya kalimat, juga warna dan
desainer sebagai alat efektif untuk mengeksplorasi
karl gerstner
"
- Karl Gerstner.
kemungkinan tipografis dan mencari altematif-alternatif baru. Sarana bagaimana bermain dan bereksplorasi dengan tipografi itu ibarat bermain musik, namun bukan hanya dimainkan sekenanya saja melainkan dengan berbagai improvisasi dan penuh semangat. Dengan semangat itu, kita akan mengalami kesenangan sejati dan berekspresi dengan tipografi sehingga mata dan pikiran kita terbuka untuk meniti jalan baru dalam memecahkan beragam persoalan tipografis. Dalam buku Experimental Typography, Rob Carter, seorang pengajar tipografi dan desain grafis di Virginia Commonwealth University, USA, menerapkan faktor atau tipografis tersebut ke dalam emapt kategori. Kategori itu sebagai berikut. -Tipogrรกfi berkaitan dengan pengolahan abjad huruf dan kata-kata, seperti huruf kapital, huruf kecil, serif sans ser/ script, eksentrik, miring, tipis, sedang, tebal, kurus-tinggi, gemuk-lebar, serta berbagai kombinasi kemungkinan lainnya. -Form melibatkan pengubahan bentuk-bentuk asal tipografis yang sebelumnya, seperti gradasi linear/adial, distorsi, (pg. 04)
IN THIS ISSUE
02
Asal - usul Tipografi
04
Memusikkan Tipografi, Mempuitiskan Visual
06
Pengaruh Beberapa Isme Desain Modern
Style dan 08 Swiss Pengaruhnya
ASAL - USUL TIPOGRAFI Ingatan merupakan medium
barunya melalui gambar-gambar, simbol,
penyimpanan terbesar manusia sebagai
dan lambang serta tanda-tandanya.
tempat dialokasikannya ilmu
Manusia kemudian menyempurnakan
pengetahuan yang diperoleh sepanjang
peradabannya itu sebagai medium baca
hidupnya. Pemikiran serta pengetahuan
dan belajar dan masa ke masa sampai
manusia itu kemudian dituturkan
sekarang ini hingga kita mengenal
turun-temurun dan mulut ke mulut
peradaban sejarah tulisan, sebagaimana
melalui bahasa verbal. Di kala itu juga,
perkembangan sejarah manusia itu
manusia telah menyuarakan kata-kata
sendiri.
terucap ke dalam lambang-lambang,
Q "The grid system is an aid, not a
tanda-tanda atau bahasa visual.
guarantee. It permits a number of
Pengetahuan tidak lagi hanya berdasarkan ingatan-ingatan
possible uses and each designer can
perorangan, tetapi manusia telah menemukan medium penyimpanan
look for a solution appropriate to his
personal style. But one must learn how
to use the grid. It is an art that requires practice."
MUSIMUSI KALITAS tipografi PRINSIP DESAIN DALAM TIPOGRAFI
T
tipografi dapat menyentuh perasaan manusia melalui stimuli yang terjadi pada indera penglihatan mata
ipografi merupakan sebuah
dan desainer seharusnya berperan aktif
menyentuh ke dalam hati dan perasaan,
seni sebagaimana sebuah
memadukan kedua pengalaman itu di
yang mungkin selanjutnya dapat pula
kompisisi musik dan syair
mana sebuah gambar dapat dibaca
menggerakkan seseorang untuk
puisi yang dapat menggugah
sementara kata-kata tertulis dapat
bersikap dan mengambil tindakan.
indera pendengaran melalui nada-nada
menjadi obyek visual. Bertolak dan
dan kata-kata, maka tipografi pun dapat
pemahaman sesuatu yang dilihat dapat
“New Wave Typography� menekankan
menyentuh perasaan manusia melalui
dialami bagai sebuah bacaan, dan
pentingnya keterkaitan antara sintaktik,
stimuli yang terjadi pada indera
sesuatu yang dibaca bagaikan sebuah
semantik, dan pragmatik dalam
penglihatan mata. Sebagaimana
gambaran, maka dengan
tipografi yang ia perlihatkan baik
desainer menyusun bentuk-bentuk
mengintegrasikan indera pendengaran,
melalui karya-karyanya maupun metode
karakter abjad, pengaturan spasi antar
dapat ditambahkan pula dalam tulisan
pengajarannya di Basel, Swiss. Dalam
baris, leading antara kata dengan kata
mi, sesuatu yang terlihat, baik sebagai
pandangannya, semantik adalah
dan huruf per huruf. Permainan
bacaan maupun gambaran, di desain
maksud atau makna rujukan dan sebuah
komposisi dan proporsi kata-kata atau
sedemikian rupa sehingga membeni
tanda. Secara sintaktik, bagaimana
teks yang diolah secara tipografis dapat
getaran seolah-olah mendengar dan
tanda itu terkomposisi agar tercapai
menciptakan irama pembacaan yang
dalam hati sebagai basil dan sebuah
kesatuan di antara elemen-elemen
beraneka ragam sehingga diperoleh hasil
proses interpretasi dan pencerapan.
desain yang ada sehingga dapat dilihat,
interpretasi yang lebih mengena.
Sebagaimana benar adanya penggalan
dibaca, dan dimengerti orang.
Dipengaruhi oleh literatur teoritis
(02)
-Josef Muller
pepatah yang mengatakan, “ dan mata
kaum poststrukturalis, Katherine McCoy,
turun ke hati�, efek tipografi tidaklah
desainer dan juga pengajar di
sekadar membuat sebuah desain
Cranbrook, USA, menolak pembagian
berhenti berputar hanya dalam
tradisional antara membaca dan melihat
pikiran-pikiran, tetapi bagaimana dapat
Wolfgang Weingart, pembawa wabah
FILLIPO MARINETI TULISAN SEBAGAI AWAL BERKEMBANGNYA TIPOGRAFI Tipografi pada dasarnya mengakarkan dirinya pada perkembangan peradaban baca tulis. Bahasa tulis mempunyai posisi unik di antara bahasa verbal dan visual dan merupakan perkembangan mendasar dan bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan berupa piktograf (simbol yang menggambarkan obyek) dan ideograf (simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks) serta fonograf (tanda atau huruf yang menandakan bunyi)’. Tulisan
yang kita gunakan sekarang ini
estetik yang dengan desain dan bahasa
merupakan sistem alfabet yang
yang baik dan tepat, akan dapat
disempurnakan oleh bangsa Romawi,
melahirkan sebuah komunikasi yang
yang mulanya diadaptasi dan alfabet
interaktif antara penyampai pesan dan
Phoenician dan oleh bangsa Yunani
penerimanya.
}}
dijadikan sistem alfabet dengan struktur
Tipografi atau desain rancangan
anatomi huruf yang lebih teratur
huruf, dalam perjalanan sejarahnya,
dengan penerapan bentuk-bentuk
tidak pernah lepas dan pengaruh faktor
geometris. Jadi, pada hakikatnya
kebudayaan dan kemajuan teknologi.
tipografi adalah sebuah upaya
Berangkat dan awalnya manual di atas
menyampaikan gagasan berkenaan
berbagai permukaan seperti kulit, batu,
dengan huruf dan tulisan. Huruf dalam
kertas, mesin cetak Gutenberg, hingga
tulisan mempunyai nilai fungsi dan
teknologi digital seperti desktop
TIPOGRAFI,
MUSIK, PUISI
&
Tulisan dan eksperimentasi seorang
tipografi rnempunyai keistimewaan pada verbal dan visual yang sama baik dan uniknya tipografinya ia lakukan untuk hal itu.
sangatlah penting untuk menyuarakan
tokoh penyair Futuris Italia bernama
Semangat kaum Futuris dan Dadais
secara visual karakter bermusik dan
Filippo Tomasso Marinetti (1944-1876)
masa itu mencoba untuk mendobrak
penyanyi album rekaman tersebut.
telah mewujudkan dengan penuh
hampir segala aspek verbal dan visual
semangat sejumlah alternatif
dalam berkesenian. Semangat itu
seseorang dalam menyampaikan sebuah
kemungkinan komunikasi grafts. Marinetti
tampaknya terus-menerus berulang kali
gagasan yang tidak hanya dinilai dan
memusatkan perhatiannya kepada
memberi cahaya inspirasi hingga saat
sekadar tingkat keterbacaannya, tetapi
potensi bahasa dan semua penjelajahan
ini.
apa yang ditangkap audiensi melalui Perlu disadari bahwa tipografi
Tipografi tidak adalah sebuah upaya
indera penglihatan untuk membawa
rnempunyai keistimewaan pada verbal
mereka lebih dalam lagi memahami
dan visual yang sama baik dan uniknya.
gagasan atau pesan yang disampaikan.
Pada prinsipnya, tipografi memiliki
Misalnya bagaimana sebuah lagu yang
hal-hal mendasar dalam mendesain
dinyanyikan dengan iringan musik khas
seperti keseimbangan (balance),
tertentu dapat diterjemahkan ke dalam
harmoni, irarna/ritme (rhythm),
sebuah poster dengan bidang yang serba
repetisi/pengulangan (repetition), arah
terbatas itu? Bagaimanakah caranya agar
gerak (movement), komposisi, proporsi,
seseorang dapat mengkomunikasikan hal
hierarki, dan kesatuan (unity).
itu pada audiens lewat pencerapan indera
Contohnya dalam sebuah acara musik,
penglihatan mata? Dalam hal itulah,
alangkah baiknya bila poster acara dan
seorang komunikator visual perlu
undangan tidak didesain secara
mengkaji kembali secara mendalam
serampangan tanpa memperhatikan
unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain
wama musik yang akan dibawakan
yang harus ia kembangkan dalam
nanti. Desain sampul sebuah kaset lagu
membuat rancangan alternatif tipografi
(03)
Pengaruh beberapa 'isme' desain modern (1920-1960)
HERBERT BAYER
Sebelum berangkat lebih jauh, kita perlu menyamakan persepsi mengenai arti istilah modern. Dalam artikel ini, modern bukanlah masa kini melainkan sebuah periode dalam kebudayaan Barat yang dimulai sejak Renaissance pada abad ke15- dan mencapai puncaknya pada masa revolusi industri abad ke - 18
M
Q
enurut banyak pendapat, mulai ditutup pada sekitar tahun lima puluh sampaienam puluhan. Ciri utama kebudayaan modern Barat adalah dominannya rasio, sains, dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa semangat zaman pada era modern adalah rasionalitas yang ditandai oleh berpalingnya orang Barat dan kepercayaan, mitos, tradisi ke logika rasional dan fakta ilmiah. Periode sepanjang lima abad itulah yang telah menghasilkan berbagai perubahan dan penemuan dalam bidang mulai dan filsafat, sains, teknologi, seni, desain dan industri sampai ke bentuk masyarakat modern yang kita kenal pada masa sekarang. Indonesia yang terletak di belahan Timur dunia pun merupakan tempat yang tidak luput dan pengaruh modernitas Barat akibat terjadinya proses globalisasi. Dalam dunia seni rupa Barat, periode Modern Art dimulai pada akhir abad
(06)
ke19- yang dipelopori oleh aliran impresionisme. Modern Art atau seni rupa modern adalah periode seni rupa Barat yang mengenal abstraksi atau konseptualisasi dan meninggalkan dominasi realisme di masa sebelumnya. Desain modern merupakan sebuah periode desain yang dimulai pada awal abad ke - 20 di saat kebudayaan modern
"Just as typography is human speech translated into what can be read, so photography is the translation of reality into a readable image."
-Herbert Bayer
BA UHBAUHAUS & AUS PENGARUHNYA Bauhaus adalah sebuah institusi pendidikan di Jerman yang meletakkan dasar-dasar konsep desain dan tipografi barat modern. Lewat filosofinya, Bauhaus berusaha menggabungkan antara seni, kerajinan, dan desain
"Destroy the Museums. Crack syntax. Sabotage the adjective. Leave nothing but the verb." -Filippo Marinetti
dengan sains dan teknologi serta menolak pembedaan antara seni murni dan seni terapan. Suatu karya desain dapat bernilai estetis dan ilmiah. Desain yang memenuhi prinsip-prinsip Bauhaus, karena sudah dibebaskan dan berbagai ornamen yang bernuansa ‘sentimen borjuis’, diklaim bersifat universal, rasional, dan komunikatif untuk sernua sasaran. Pada masa perang dunia II, para pendiri Bauhaus yang dikejar oleh Nazi berimigrasi dan membuka New Bauhaus di Chicago, Amerika Serikat. Di tempat baru itu, mereka berbaur dengan komunitas desain Amerika dan memberi pengaruh kuat pada karakter visual tokoh desain modern seperti Paul Rand dan Saul Bass. Prinsip dasar desain Bauhaus banyak diadopsi ke dalam silabus pendidikan dasar desain grafis di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Tokoh-tokohnya adalah Laszlo Moholy-Nagy, Herbert Bayer, Wassily Kandinsky, dan Josef Albers
CIRI-CIRI 1. Penggunaan modul geometris sebagai struktur sebuah gambar, lay-out atau desain.
3. Penerapan prinsip-prinsip dasar seni rupa
5. Penerapan abstraksi (Bauhaus sendiri sangat dipengaruhi beberapa aliran Modern Art).
2. Penggunaan golden section, grid berbagai sarana matematis lainnya untuk mencapai proporsi yang ideal.
4. Penerapan teori warna secara rasional.
6. Penekanan pada prinsip legibility, clarity, dan hirarki typografI.
7. Penekanan pada desain yang metodologis dan rasional / fungsional
NEW YORK STYLE DAN PENGARUHNYA Pada periode tahun dua puluh sampai lima puluhan, desain grafis Amerika Serikat didominasi The New York School of Advertising dengan metode “The Big Idea” yang sangat menonjol. Mereka sering menyebut desain grafis sebagai Commercial Art karena paham dan pekerjaan mereka yang berkisar pada dunia perdagangan komersial. Kalangan desain grafis dan New York (East Coast) yang dipengaruhi New Bauhaus dalam beberapa aspek ini memberi warna kental pada desain gratis dan perikianan
modern seluruh Amerika Serikat setelah pengaruhnya sampai ke daerah Pantai Barat (West Coast). Di sisi lain, New York School juga memancarkan semacam aura akan profesi desain yang ‘berkelas tinggi’ dan mahal. Hal itu merupakan cermin kondisi Amerika Serikat yang bangkit dar krisis ekonomi pasca perang dunia lewat cara industri kapitalis. Industri yang mencapai sukses finansial mengganjar desainernya dengan sukses yang sama Pengaruh New York School di Indonesia masuk lewat literatur, perusahaan perikianan, dan pendidikan desain yang mengacu pada periklanan.
New York School memancarkan semacam aura akan profesi desain yang ‘berkelas tinggi’ dan mahal.
CIRI-CIRI 1. Kecenderungan pada proyek-proyek perikianan dan gratis korporasi.
5.Penerapan berbagai metode berpikir kreatif dalam mencari ide.
2.Pengintegrasian berbagai teori atau metode marketing massal.
6.Kecenderungan abstraksi (New, York School terkena pengaruh New Bauhaus).
3.Desain bersifat research-based dan ditujukan untuk menjual. 4.Lebih mementingkan ide-ide yang bersifat ‘nakal’ atau witty ketimbang eksperimen gratis.
7.Kecenderungan pada lay-out dan lypografi yang fungsional.
(07)
TIPOGRAFI KONTEMPORER Melalui perkembangan desain grafis dewasa ini, tipografi semakin dirasakan penting dalam pengolahan komunikasi visual. Keistimewaan kekuatan visual sekaligus verbal yang ada pada huruf-huruf dirasakan manakala tipografi bukan lagi sekadar desain dan abjad dan pengaturannya dalam bidang. Hampir dalam semua komunikasi visual baik di jalan-jalan, ruangan-ruangan, media cetak maupun media elektronik digital, tipograti berkembang menjadi begitu mandiri selayaknya tulisan tangan pribadi tiap-tiap individu. Makin besarnya pemakaian komputer personal, perangkat lunak yang terus-menerus disempurnakan dan kecepatan mikroprosesor yang terus meningkat, maka memilih dan mengatur huruf dengan sebuah software grafis dirasa semakin mudah saja. Tinggal meng-install, pilih, dan aturlah huruf-huruf kesukaan Anda. Setelah selesai, cetak atau kirim secara digital pada partner kerja atau orang yang Anda sukai. Sifat tipografi kini menjadi begitu personal. Kalau dahulu kita hams tergantung dengan ketersediaan huruf pada mesin cetak, sekarang tidak lagi, asalkan kita menguasai perangkat lunak grafis, maka segala sesuatu rnenjadi begitu mudah, singkat, dan cepat, baik bagi yang amatiran hingga yang profesional. Narnun dibalik segala kemudahan itu, sesungguhnyalah tipografi menyimpan sebuah kekuatan komunikasi visual yang menanti untuk digali kembali ke akar dan dasar dalam mendesain sebuah komunikasi visual. Para tipografer, desainer dengan huruf, dan desainer grafts sendiri yang selalu terlibat dengan penanganan huruf sebaiknya menambahkan kepekaannya lagi pada tipografi dengan mengembangkan berbagai sentuhan-sentuhan altenatif lainnya bagi komunikasi visual.
(04)
W
"Whats the use of being legible, when nothing inspires you to take notice of it"
-Wolfgang Weingart
Memusikkan
Mempuit Mempuiti
S
ebelum melangkah lebih lanjut ke dalam eksperimental dan eksplorasi tipografi, pastikan dahulu bahwa segala aturan-aturan konvensional yang berlaku telah benar-benar dipahami maksud dan tujuannya. Aturan-aturan itu terdiri dan bagaimana menghasilkan tingkat keterbacaan yang optimum seperti menghindari kombinasi jenis huruf yang terlalu mirip atau juga terlalu banyak variasi yang mengurangi kejelasan dalam membaca, manfaat huruf kapital dan kecil, penentuan ukuran huruf, tebal tipis, lebar rapat dan kombinasinya, spasi antarhuruf, kata, dan baris serta panjaganya kalimat, juga warna dan nada gelap terangnya. Lalu, perlu juga dipahami bagaimana tipografi desainer dapat menciptakan dan inenekankan tekstur, bentuk, dimensi kedalaman, arah, dan irama untuk menguatkan komunikasi visual dan desain tipografi yang dibuat. Desainer Karl Gestner mempelopori sebuah morfologi logis berdasarkan bahasa formal dan huruf. Menurut Weingart sendiri, segala macam hal berpotensi untuk dikaitkan dan menginspirasi tipografi dalam praktis. Dengan menggunakan kategori morfologi, beberapa faktor atau variabel tipografis dapat dipakai oleh desainer sebagai alat efektif untuk mengeksplorasi kemungkinan tipografis dan mencari altematif-alternatif baru. Sarana bagaimana bermain dan bereksplorasi dengan tipografi itu ibarat bermain musik, namun bukan hanya dimainkan sekenanya saja melainkan dengan berbagai improvisasi dan penuh semangat. Dengan semangat itu, kita akan mengalami kesenangan sejati dan berekspresi dengan tipografi sehingga mata dan pikiran kita terbuka untuk meniti jalan baru dalam memecahkan beragam persoalan tipografis. Dalam buku Experimental Typography, Rob Carter, seorang pengajar tipografi dan desain grafis di Virginia Commonwealth University, USA, menerapkan faktor atau variabel tipografis tersebut ke dalam empat
WOLFGANG WEINGART
kategori. Kategori itu sebagai berikut. -TipogrĂĄfi berkaitan dengan pengolahan abjad huruf dan kata-kata, seperti huruf kapital, huruf kecil, serif sans ser/ script, eksentrik, miring, tipis, sedang, tebal, kurus-tinggi, gemuk-lebar, serta berbagai kombinasi kemungkinan lainnya. -Form melibatkan pengubahan bentuk-bentuk asal tipografis yang sebelumnya, seperti gradasi linear/adial, distorsi, fragmentasi, diputar, dimiringkan, dilengkungkan, ditarik melar, diburamkan, elaborasi dengan penambahan atau pengurangan bentuk, pengolahan garis fisik dan huruf, diberi tekstur kasar
atau halus, pemberian dimensi kedalaman atau volume, gelap-terang atau kontras warna, serta kemungkinan pengubahan bentuk Iainnya. -Space menempatkan bagaimana elemen-elemen secara fisik berkaitan satu sama lainnya dalam sebuah halaman, seperti komposisi keseimbangan simetri/asimetri, arah vertikal, horizontal, diagonal, melingkar, pengolahan latar belakang, pengelompokan yang teratur aau tidak teratur, pengaturan jarak antarhuruf, kata dan bans kalimat, pengulangan, irama dan rotasi. -Support memasukkan
Dalam sebuah puisi, tipografi diartikan sebagai tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi guna menghasilkan bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
n Tipografi,
tiskan iskan Visual elemen-elemen non tipografis yang menambah kualitas bentukbentuk tipografis, di mana elemen dasar seperti garis, bentuk geometris, simbol, bahkan gambar dapat kita tambahkan. Penerapan variabel tipografis itu bukan dimaksudkan sebagai satu-satunya posibilitas yang mungkin terjadi dalam pengolahan tipografi, tetapi berdasarkan itulah setiap desainer komunikasi visual yang ingin memaksimalkan tipografi dalam desain-desainnya harus meningkatkan pengkajian posibilitas eksprimentasinya melalui pengembangan wawasannya. Eksperimental tipografis ini bukan saja berpeluang melihat ke masa depan, tetapi juga sebuah peluang untuk memasukkan unsur-unsur lokalitas kultur visual di sekeliling kita. Tesis Marshall McLuhan, seorang media guru, meramalkan bahwa masa depan merupakan kurun waktu berlambang
gambar. Artinya, kalau kita yakin dengan ramalan itu, maka apa saja yang kita rasakan dan alami selalu mempunyai kemungkinan untuk kita komunikasikan lewat bahasa visual. Sintaksis antara verbal dan visual dalam tipografi memperlihatkan kemungkinan bagaimana tipografi dapat dimainkan seperti musik. Orkestra musik merupakan sebuah komposisi nada-nada dan sekumpulan alat-alat musik, mulai dan yang paling tradisional hingga yang paling modem sekali pun. Semuanya tergantung bagaimana seorang komposer menata permainan musik yang ingin ia perdengarkan pada audiensinya. Komposer menciptakan mood dan memainkan perasaan pendengarnya lewat komposisi yang dimainkan. Ia menggiring aundiensi memasuki dunia yang Ia ciptakan lewat musiknya, diajaknya mereka bertualang ke dalam dentingan nada-nada yang kadang
lembut memelas, kadang cepat-menghentak, dan ketika semuanya selesai, komposisi yang telah diriikmati itu membekas di dalam hati audiens. Nada-nada itu masih bermain-main di hati mereka dan seolah masih terngiang di telinga. Seorang desainer grafis yang bertindak sebagai tipografer ibarat seorang komposer musik dalam tipografi. Ia mempunyai pesan yang harus disampaikan pada audiensi. me-rebut hati mereka, membuat mereka mengikuti pesan itu, dan bertanggung jawab atas balk atau buruknya penerimaan pesan yang Ia komunikasikan itu. Desain tipografi adalah komposisi musiknya. Melalui itu, ia membawa audiensi memperhatikan pesan yang dikomunikasikan itu. Dia memilih huruf bukan sembarang huruf tetapi yang bentuk dan olahannya mampu membangkitkan keingintahuan pelihatnya serta menyusun kata per kata, seolah-olah itu adalah nada-nada yang ia lantunkan sendiri. Ketika pesan harus dikatakan dengan keras, ia akan menyampaikannya dengan keras, seperti dengan warna, ketebalan, atau mengubah bentuk dasarnya.
VISUAL (05)
SWISS STYLE DAN PENGARUHNYA Paham terakhir era modern tahun lima puluhan
adalah International Typography Style atau Swiss International Style dan Swiss yang banyak dipengaruhi aspek rasionalitas desain Bauhaus. Hampir sama seperti pendahulunya tadi, para desainer dan pengajar dan Swiss juga mengklaim telah menemukan bahasa visual yang universal dan diperkuat argumen-argumen ilmiah. Awalnya, paham ini hanya berkutat.di seputar Eropa namun akhirnya berskala internasional setelah masuk dan diterima di Amerika Serikat kemudian disebarkan ke berbagai penjuru dunia lewat korporasi besar. Gaya Swiss International Style kerap menjadi pakem standar untuk corporate graphics dan information graphics. Swiss Style juga memberi kesan profesi desain sebagai intelek dan ‘tinggi’ seperti dikutip Katherine McCoy dan Massimo Vignelli: “Cara kerja yang rasional dan sistematis itulah yang membedakan profesi desainer dan pengrajin.”
E
"To design is to plan, to order, to relate, and to control. In short, it opposses all means of disorder and accident"
-Emil Ruder
Pengaruh Swiss Style masuk Indonesia lewat literatur-literatur desain, beberapa institusi pendidikan desain dan corporate identity para PMA (Penanam Modal Asing) asal Eropa dan Amerika Serikat pada era pembangunan Orde Baru. Tokoh-tokoh Swiss Style adalah Emil Ruder, Max Bill, Karl Gerstner, Herbert Matter, Armin Hoffman, Josef Muller-Brockman (Swiss) Massimo Vignelli (AS).
dan information graphics. 2. Penekanan pada desain yang fungsional, rasional, dan metode yang sistematis. 3. Penerapan teori Semiotik Visual (triadik Charles Morris: semantik, sintaktik, dan pragmatik). 4. Kecenderungan abstraksi, khususnya pada logo. 5. Penggunaan grid system secara ketat. 6. Kecenderungan pada jenis huruf Sans Serif yang awalnya diklaim bersifat ‘universal’ dan netral 7. Penekanan pada legibility, clarity dan menolak visual chaos.
CATATAN
C
tentang DESAIN
(06)
MODERN
CIRI-CIRI
1. Kecenderungan pada proyek-proyek industri, corporate,
EMIL RUDER
Desain gratis Amerika
ICOGRADA (International
Constructivism dalam
Serikat dengan New York
Council of Graphic Design
propaganda politik. Jadi,
School dan Commercial
Associations) tahun 1964
sebenarnya sampai saat
Art penlu mendapat
antara wakil dan Amerika
mi belum pernah ada
perhatian khusus karena
Serikat Will Burtin dengan
konsensus internasional
pengaruhnya cukup besar
wakil-wakil lain dan Eropa.
mana pun yang menerima
mengingat literatur desain
Sebelumnya, editor senior
Commercial Art sebagai
gratis di negara kita
majalah Graphic Design
istilah resmi profesi desain
umumnya berbahasa
dan Jepang, Masaru
gratis. Namun, perlu
Inggris dan seringkali
Katsumi sudah menolak
disadari pula bahwa
berasal dan kalangan
terlebih dulu dengan
pengaruh-pengaruh dari
mereka. Pengaruh mereka
menyatakan bahwa akar
desain Modern Akhir atau
tidak hanya sampai pada
profesi desain gratis
Late Modernism tahun
tataran visual namun juga
adalah seni cetak.Yang
enam puluhan sampai
sampai ke wilayah
lebih ironis, jika kita
delapan puluhan yang
paradigmatic sehingga
membandingkan
masuk ke Indonesia juga
sebagian kalangan desain
Commercial Art dengan
banyak diisi oleh desain
kita ada yang
profesi desain grafis di
gratis Amerika Serikat
menganggap desain gratis
tanah kelahirannya, yakni
lewat tokoh-tokoh seperti
sebagai Commercial Art.
Eropa. Di Eropa, desain
Waltor Landor (pemilik
Commercial Art pernah
gratis ternyata tidak hanya
Landor Associates yang
diperdebatkan sebagai
berkisar pada kegiatan
mengerjakan proyek
nama resmi profesi desain
komersial seperti Rusia
redesain logo
gratis pada konferensi
yang menerapkan desain
Garuda Indonesia,) .