BAB V ANTROPOLOGI BUDAYA 1.
Pengertian Antropologi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yaitu Anthropos yang
berarti manusia dan Logia yang berarti ilmu. Antropologi dapat didefinisikan sebagai studi mengenai manusia dan kebudayaan. Antropologi memiliki spektrum yang luas, tidak hanya dalam lingkup tradisi masyarakat pedalaman yang eksotis melainkan termasuk manusia dan kebudayaannya dimanapun mereka berada. 2.
Sejarah Antropologi Budaya Dalam perkembangannya, antropologi merupakan cabang ilmu yang
terbentuk dari transformasi ilmu dalam masyarakat. Pada awalnya, antropologi bukanlah suatu “ilmu” melainkan “hobby”. Selama ratusan tahun, kegiatan mengkoleksi catatan perjalanan serta artefak-artefak yang dibawa dari negeri asing dianggap sebagai hobby, sampai akhirnya terdapat beberapa orang (dari kalangan elit Eropa) yang kemudian bukan hanya mengkoleksi, namun juga mempelajari catatan dan artefak tersebut secara ilmiah. Pada tahap ini hal tersebut dinamakan Etnologi, yang secara etimologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang orang asing. Pada awal proses tranformasi dari sekedar hobby menjadi ilmu, para etnolog (orang yang mempelajari etnologi) tidak benar-benar melakukan penelitian di tempat asal dari artefak dan catatan perjalanan yang sedang mereka pelajari melainkan hanya berdasarkan catatan perjalanan dan artefak budaya yang sudah didatangkan. Sehingga etnologi menjadi ilmu yang subjektif-spekulatif karena hanya dibangun dari praduga dan asumsi sementara seharusnya suatu ilmu haruslah objektif yang memiliki kebenaran secara empiris (berdasarkan kenyataan). Akibat ketidakpuasan akan karya-karya etnologi yang hanya mengacu pada data sekunder mendorong para ilmuwan untuk benar-benar datang langsung ke negeri-negeri asing dan berinteraksi dengan bangsa asing, melakukan penelitian untuk menemukan kebenaran sesungguhnya akan hal-hal yang diceritakan pada catatancatatan perjalanan tersebut. Maka untuk membedakan dengan etnologi yang hanya
Page | 54