Arbor Vitae - Fourth Edition

Page 1

FIN


ARBOR VITAE 4th Edition


The 4th edition of Arbor Vitae is reserved for the Executive Board of AMSA Indonesia 2012/2013 to bid you adieu. This is the beginning of the end.


NATHANIA SUTISNA —Regional Chairperson


Once my senior said, third year in UPH medical school will be the toughest year among all pre-clinic time. Instead of sitting nicely in the classroom and go home early to study, I chose to challenge myself to be a Regional Chairperson of AMSA Indonesia. My idea to become an RC candidate was fully supported by AMSA UPH. After series of selections until on Munas hosted by AMSA UnHas, AMSA Indonesia trusted me as their leader for a tenure. Everything good just in the time. There are times to smile, times to laugh, times to cry and times to survive with the pain. Including in AMSA, I have passed all the good and hard times. I bet I would not survive with the problems by myself. There are Yenna - general secretary, Nur - treasurer, Eka sec. of academic, Tomo - sec. of research and advocacy, Sonia -

sec. of community outreach, Rifan - sec. of publication and promotion, Citra - sec. of finance, Icha - LO for NGO, Mozes AMSEP Officer, Eliza - sec. of MnD, people in the Advisory Board, and of course all of my siblings in AMSA Indonesia family who was standing beside me not only in good times, but also in the hard times. Team work is just like multiplication. No matter how good I am, but when there is a “zero”, the result will be zero. If you ask what was the most memorable event of AMSA Indonesia, I can not say even one, all of the moments are too memorable to me. But if you ask what was the most challenging event of AMSA Indonesia, it was the emergency responses to Jakarta flood (collaboration with AMDA and financial support by

the execution of Tokyo Declaration). It was extremely exhausting and challenging me to lead an emergency event, with very lack of preparation and experience. But with God and my friends in AMSA Indonesia, I could lead the series of events. Begun with an intention to help our friend who trapped in the flood, this ER became true. There were problems encountered, but again, together with friends in AMSA Indonesia, we could overcome the problems and still give impacts to the society. Moreover, the support from friends outside Jakarta through the donation and some of them directly went to Jakarta to help, made me realize that this is not just an organization, this is family. That was the time I realized the “friendship” of AMSA. AMSA was born because of the war, so this is what AMSA is for.


Eventually, we went to the places we helped for following up. There was a man who became distressed due to the flood and he got heart attack. It was difficult to reach nearby hospital and then he came to our rescue camp. He said, his heart attack was relieved by the medicine in the rescue camp and he thanked us for that. Another family thanked us because we made the camp because she was panic because her children was sick and she could get medicine from our camp. Infectious disease was spread among the flood victims. That day I realized, there are too many people need our help particularly in the medical field. That day I realized, we did impact positively to them. So why we only sit nicely inside the class? And yes, after I ended my third year in UPH medical school, I felt it was the toughest year. I ended my third year well, not only sitting nicely inside the classroom but also go to the field where people need us. No matter what people will say, keep impacting positively and inspiring. I have given my very best as a medical student to our organization

and society. Had we positively impacted and inspired you?


YENNA TASIA —General Secretary


My friends once asked me why I would spend so much of my time and energy in AMSA. I simply answer with “passion”. Joining AMSA has been one of the most life-changing experiences I ever had. Not only it has given me life-long friends, experiences and memories, my time in AMSA has been one of personal growth too. I have gotten to learn about myself more, knowing my limits, strengths and weaknesses amongst others. Bearing this in mind, I decided that I want to give something back to AMSA and contribute to its growth and improvement. This I achieve by being the Executive Board of both my local AMSA university and AMSA Indonesia.

Now we have come to the end of AMSA Indonesia 2012/2013’s tenure. Looking back, I did not regret my decision to serve as the General Secretary of AMSA Indonesia. Granted, this journey has not been an easy one. It has been full of ups and downs. But I have managed to get through all these obstacles with the help and support of my family in the Executive Board. Lastly, I would like to take this opportunity to thank and appreciate my family in AMSA Indonesia, from my beloved Executive Board, my family from AMSA Unika Atma Jaya, to friends from all over Indonesia that I have gained along the way. My experience in AMSA is one that I will forever cherish.


NURALISA SAFITRI —Treasurer


Dear my beloved family of AMSA Indonesia, Perkenalkan, nama saya nuralisa safitri, sekarang ini menjabat sebagai Treasurer AMSA Indonesia 2012-2013. Disini saya mau share tentang Saya dan AMSA. Nggak apa2 ya kalo pake "gue-lo" ceritainnya. Pertama kali dateng acara nasional AMSA itu MUNAS Di Maranatha, pertama kali ikut sumpah iya ngasal doang ikut-ikutan aja biar jalan-jalan. Tapi kok setelah balik dari bandung kayak ada sesuatu yg beda yang gue juga sendiri nggak tau apa ya yg beda. Tapi gue pengen aja terus involve di AMSA. Sampai akhirnya ada pembukaan Executive Board AMSA Indonesia. Tiba-tiba kepikiran aja, ah pengen deh daftar, kan kece ya kalo dapet, dan gue memutuskan untuk daftar finance secara gue suka duit2an, thanks. Yang lebih nggak nyangkanya lagi gue kepilih! Itu sumpah gue sempet nangis waktu William Cheng, RC AMSA Indonesia 2011-2012 sempet bilang gue nggak dapet. Ok. Pekerjaan guepun dimulai.

Gue cuma mau bilang jd finance itu sumpah gak gampang, super ribet, super capek, super rebek, super menyita banyak waktu lo, dll. Tapi gue mulai belajar sesuatu, kok gue nyaman ya tapi ngejalaninnya? Dan gak merasa itu semua beban buat gue. Gue mulai sadar kalo gue kerja pake hati gue. Jadi itu semua sematamata gue lakuin sebagai bentuk dedikasi gue untuk sesuatu yang gue cintai. Setelah jadi Finance, Alhamdulillah gue juga kepilih jadi Chief of Delegates EAMSC Singapore, bareng sm Gladys. Seiring berjalannya waktu gue ikut acaraacara nasional, acara internasional, terus kerja sama orang-orang yang luar biasa hebat, gue ngerasa bener2 kayak dapetin sesuatu yang luar biasa di AMSA, nggak cuma sekedar pengalaman organisasi aja yang gue dapet, tapi kebersamaan, canda, tawa, sedih, kehangatan orang-orang sekitar gue yang udah bukan kayak temen lagi, tapi kayak keluarga, gue ngerasa AMSA itu bukan organisasi lagi pada akhirnya, tapi AMSA itu rumah gue, keluarga gue. Berdasarkan dari semua itu, gue memberanikan diri gue untuk

mencalonkan diri sebagai Regional chairperson AMSA Indonesia. Sekarang motivasinya udah beda, kalo kemaren jadi EB awalnya ah kece-kecean aja, sekarang udah nggak kepikiran lagi, gue mau jadi RC bukan karena ambisi gue, tapi karena passion gue. Pure karena cinta gue ke AMSA Indonesia. Gue mau pay back untuk semua yang telah dikasih AMSA ke gue. Sekalian gue belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ini bener-bener masa pembelajaran yang sangat luar biasa buat gue. Banyak banget masa2 ups and downnya. Dari mulai awal kampanye sampai akhir pemilihan. Thanks buat semuanya yg gak perlu gue sebutin satu persatupun lo pasti tau gue terima kasih kekalian semua yang ada disamping gue, ada saat gue melewati semua ini. Dan tak lupa, special thanks to AMSA Unsri. Tempat dimana gue lahir di AMSA Ina. Gue nggak akan pernah sampai menjadi RC Candidate dan dapet semua pengalaman ini tanpa AMSA Unsri. Anyway, dulu visi gue singkatnya aja motto gue "As A Family We Thrive", lo harus tau itu buat kata-katanya, posternya, awalnya kayak gimana.


Hahaha oke part itu gak penting. Calon RCnya ada 3, gue, nathania, sama fikry. Akhirnya, yang terpilih menjadi RC adalah Nathania Sheryl Sutisna. Dia bukan saingan gue men, dia sobat gue. Udah gue anggep saudara gue sendiri bahkan. Nathan itu wanita strong, tangguh, perkasa, mandiri, dia hebat. Visinya sangat brilliant, Impacting Postively and Inspiring. Salute. Meskipun gue gak kepilih, tapi lo semua harus tau, Sekarang, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, 5 tahun lagi, dan bahkan untuk selamanya, gue selalu berharap hal yang sama untuk AMSA Indonesia. Kita harus terus seperti keluarga yang akan terus selalu kokoh bersama, berkembang, dan berkembang, menjadi lebih baik dan baik lagi. Yes, As A Family We Thrive. Dan akhirnya gue pun dipercayai Nathania sebagai Treasurer. Gue bahagia banget men, gue gak kepilih RC tapi masih bisa involve di AMSA Indonesia dan dipercayai lagi jadi Executive Board. Dapetin keluarga

baru lagi itu merupakan sebuah precious gift banget. Gue disini mau minta maaf kalo selama gue kerja di AMSA Indonesia mulai dari jd finance banyak banget kekurangan gue, kesalahan2 yang gue buat, jd CoD juga, jd Treasurer juga, maaf kalo gue terlalu bawel atau gimana, dan gue minta maaf secara pribadi ke semua member AMSA Indonesia kalau ada kata-kata dan perbuatan gue yg kurang berkenan. Last but not least, Maju Terus AMSA Indonesia! AMSA itu akan lebih kuat, AMSA itu akan terus berkembang, memberikan inspirasi dan berimpact positive jika seluruh keluarga besarnya memberikan cinta yg tulus dan dedikasi. Oleh karena itu, Cintailah AMSA! :) I love you even more, AMSA Indonesia


ELIZA PUTRI —Secretary of Membership and Development


Mungkin masih banyak yang belum saya kenal di AMSA Indonesia. Masih banyak sekali yang belum selesai saya pelajari. Saya benar-benar berterimakasih atas ksempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai Secretary of Membership and Development AMSA Indonesia. Terima kasih atas kerja sama sepanjang kepengurusan ini. Saya sungguh-sungguh mendapat banyak pelajaran berharga melalui pengalaman kerja yang saya dapatkan. Saya juga hendak menyampaikan terimakasih pada semua anggota AMSA Indonesia yang sudah membantu terselesaikannya kepengurusan ini.

Bersama AMSA, saya mendapatkan sahabat, saudara, dan keluarga yang selalu mendukung di dalam setiap keadaan saya. Di AMSA, saya juga belajar untuk saling mendukung dan berkolaborasi dengan baik. Tanpa dukungan dan kepercayaan dari kalian semua, apapun yang saya kerjakan tidak dapat berarti banyak. Saya minta maaf jika ada hal yang tidak berkenan selama kepengurusan saya. Saya yakin masih banyak yang tidak sempurna dari diri saya dan mungkin menyinggung saudarasaudari sekalian. Dan saya sungguh minta maaf untuk hal tersebut. Semoga kita semua masih bisa terus bertumbuh bersama dengan AMSA Indonesia. Satu ungkapan yang bisa saya berikan terhadap AMSA adalah, terima kasih.


SONIA PRIMA —Secretary of Community Outreach


17 Mei 2013, tepat 14 hari sebelum musyawarah nasional amsa indonesia saya menulis kata-kata ini. Sejujurnya, saya tidak tahu harus memulai dari mana mengatakannya, karena sangat sulit untuk menuliskan perasaan yg tidak bisa digambarkan ini. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena saya berada di tengah keluarga besar AMSA Indonesia, keluarga yang tidak sedarah, tidak satu daerah, namun membekas dihati dan memahatkan jutaan kenangan bersama. Hari demi hari dilalui, waktu pun berjalan dengan cepat sejak pertama saya bergabung dengan AMSA U. Sriwijaya. Tidak pernah saya bayangkan sebelumnya betapa banyak pengalaman yang saya dapat dan pelajaran berharga yang saya peroleh sampai saat ini, dan saya yakin teman-teman

sekalian juga merasakan hal yang sama.

merindukan kalian diperjalanan saya.

Bersama kalian suka cita saya rasakan, tidak ada duka terkecuali ketika kita harus berpisah untuk sementara waktu seperti di akhir acara nasional, dan berfikir bahwa 3-4 hari dan 5 kali dalam setahun tidaklah cukup. Makin hari mendekati Munas ke-28, saya menyadari bahwa organisasi ini terus tumbuh dan berkembang. Sama halnya dengan tanaman, ketika dia semakin membesar makan dia membutuhkan pot yang lebih besar pula. Pot diibaratkan sebagai kita yang sekarang berada di AMSA Indonesia, maka kita semua pun nantinya akan digantikan oleh generasi selanjutnya yang lebih baik dan membawa perubahan-perubahan baru ke dalam AMSA Indonesia, dan kita semua disini melanjutkan perjalanan masingmasing menuju cita-cita kita. Saya pastikan saya akan sangat

Apalah artinya tugas yang saya emban jika semua itu tanpa dukungan dan bantuan temanteman sekalian, dan sekali lagi saya merasa beruntung memiliki teman-teman yang hebat seperti kalian, AMSA Indonesia. Saya memohon maaf apabila selama ini ada perbuatan atau kata-kata yang tidak berkenan di hati teman-teman, sungguh tidak ada suatu kesengajaan didalamnya. Tugas-tugas yang telah saya laksanakan, sangatlah jauh dari kesempurnaan, dan saya berharap hal-hal yang belum sempat saya lakukan di periode ini dapat terlaksana di kepengurusan selanjutnya, atau bahkan menjadi bahan koreksi teman-teman sekalian untuk melakukan perbaikan didalamnya.


Terima kasih kepada teman-teman AMSA Indonesia, tanpa terkecuali, atas ilmu, pengalaman dan persahabatan yang terjalin. Terima kasih atas semua bantuan yang teman-teman sekalian berikan kepada saya sampai detik ini. Terima kasih sahabat, atas cerita yang nantinya akan saya bagikan ke anak dan cucu saya :) Kalian semua adalah bagian dari sejarah hidup saya, yang sampai kapanpun tidak akan pernah terlupakan. Selamat menempuh perjalanan menuju cita-cita kita, saya selalu berdoa agar sukses menjadi milik kita bersama. Terima kasih untuk teman-teman yang telah membaca sepenggal curahan hati yang tidak semuanya bisa saya tuliskan karena terlalu sulit menuliskanya. Saya persembahkan semunya untuk keluarga saya, AMSA Indonesia.


RIFAN NUGRAHA —Secretary of Publication and Promotion


I have to shamelessly admit that I have always been awkward when it comes to interacting with other people. Having said that, the first time I participated in AMSA Indonesia national event—RELOAD organized by AMSA UGM, I had no slightest expectation to experience such warmth from people I had never met before and the communication along with the relationship just flowed effortlessly. Evidently, that’s when my passion to get involved in AMSA Indonesia started to grow. I dared myself to do something that was completely outlandish for someone with a personality like me; I applied for the position that I thought would have the media in which I could give my best, facing the risk and challenge that I could not have yet imagined.

It’s all worth the fighting. AMSA Indonesia has become my haven, my favorite place to build a friendship, to sharpen my skill, and to expand my knowledge beyond the point I would normally get, had I decided not to join. I am completely aware that there is a plenty of areas that I have been lacking during my tenure. I ask you a pardon if I seemed to lack of interest in getting to know you, which actually was completely false, because it’s just there were circumstances hindering myself to do so, coming from either internally or externally. I wish I had given the best that I could to serve AMSA Indonesia. My love and care are always there for this organization. Regards,


UTOMO ANDI —Secretary of Research and Advocacy


Halo, perkenalkan nama saya Utomo Andi P. atau biasa dipanggil “Tomo” asal Makassar. Saya sebagai Secretary of Research and Advocacy AMSA Indonesia 2012-2013. Munas AMSA Indonesia 2010 di Universitas Kristen Maranatha merupakan event nasional yang pertama kali saya ikuti. Dimana pada saat itu saya hanya lebih banyak diam dari teman-teman delegasi yang lain dan belajar untuk menyesuaikan diri untuk kedepannya. Akhirnya sedikit demi sedikit saya mulai memberanikan diri untuk lebih berbaur dengan teman-teman delegasi yang lain. Akhirnya berkat salah satu filosofi AMSA yaitu friendship, saya semakin tertarik untuk ber-AMSA. Tidak membedabedakan teman, saling berbaur, dan canda tawa tetapi tetap focus itulah AMSA menurut pandangan saya. Tahun demi tahun ber-AMSA, saya semakin tertarik dan menantang saya untuk menjadi bagian dari

pengurus AMSA. Dan akhirnya tepat pada tahun 2012 saya memberanikan diri untuk daftar sebagai pengurus AMSA Indonesia. Dan akhirnya saya terpilihlah sebagai Secretary of Research and Advocacy. Perasaan Senang tetapi sedikit ragu pun bercampur menjadi satu. Diamana SRnA merupakan bagian yang baru dari AMSA Indonesia. Bingung untuk melakukan apa diawal kepengurusan merupakan tantangan yang cukup berat. Belajar sana-sini dan juga bergabung di HPEQ Student adalah solusi yang tepat untuk membawa Research and Advocacy untuk lebih baik kedepannya. Dan tantangan harus dilewati. Akhir kata, saya hanya punya kalimat yang terus membawa saya pada saat ini yaitu “to be the best is my right and face everything with smile”. Dan akhirnya tantangan itu terjawab. Satu kalimat dari saya untuk AMSA Indonesia yaitu “To be the best is our right”.


HALIDA CITRA —Secretary of Finance


Become the secretary of finance AMSA Indonesia isn't as easy as i think. So many happiness and sadness to did my job. Since the very first job to made the first official blazer for eb - ab AMSA Indonesia it was hard to find the tailor because it was close with ied mubarak fortunately I got it and it finiahed well. I was so sureprised when merchandise packages arrived to my dorm because it's to much seems like my bed. The packaging and delivering process was so difficult. Iam sorry for the late packages because Iam not superwoman. This is the funniest and "wow" if it was in national event it would need all of the delgates from my amsa university to help me carried the merchndise package for finance booth. Hhahaa

did very well job!! so happy can work together with you guys like rumor said " Aku tanpamu butiran debu.." hahahaa), EB- representatives amsa university for your opportunity and good responses , EB -AB AMSA Indonesia 2012/2013 thank you for the opportunity and the advice Iam so blessed to be close with you guys like my family too sad we have to separated :(, and the last all of you AMSA Indonesia members we are nothing without you thank you for shopping with financeAMSA Indonesia. Iam sorry if my job wasn't perfect because Iam just a human but, with your help and support finance department process can be done like my tagline "TRADEMARK� Thrive Enchant Money and Benefit in AMSA Revolutionary Network"

I wanna say thank you to all of AMSA Indonesia and my supporting partners, from my Finance team (You

Last but not least I love you guys and Viva AMSA!


ANNISA PERMADI —Liaison Officer for NGO


AMSA is one of the life-changing experience that I have taken so far. There is this moment when you were very exciting at the first time to meet new people and new activities. Meeting some new people is the most priceless point for me because you couldn't imagine how they turned out to be your family! Nevertheless, you will join lots of national and international event you have had no idea before. My first national event is MUNAS 2011 at Maranatha Christian University and I will definitely never forget it.


KEVIN MOZES —Director of AMSEP


Dear people of Tomorrow, Perkenalkan, nama saya Kevin Mozes dari Universitas Indonesia. Saya menjabat sebagai Director of AMSEP AMSA Indonesia periode 2012-2013. Di kesempatan ini, saya ingin sedikit bercerita dan sharing mengenai pengalaman saya di AMSA dan apa itu AMSA untuk saya. Kecintaan saya pada AMSA mulai tumbuh saat saya pertama kali bergabung dengan AMSA di universitas saya sendiri yaitu AMSA UI. Bagi saya, AMSA bukanlah organisasi biasa, namun AMSA merupakan organisasi yang hangat dan membuat saya merasa nyaman. Saat itu saya bergabung dalam divisi AMSEP di AMSA UI, dan saat itu pula saya menemukan apa yang menjadi passion saya di AMSA. Acara nasional pertama saya adalah Musyawarah Nasional AMSA 2011 di Maranatha Christian University, Bandung. Saya tidak akan pernah melupakan kenangan tersebut. Di acara nasional pertama saya itu, saya tidak sengaja terpilih menjadi presidium sidang. Hal itu merupakan

pertama kalinya bagi saya dan saya tidak memiliki pengalaman apapun di bidang tatacara persidangan. Alhasil, sidang pun agak sedikit kacau saat saya memimpinnya, saya pun sampai frustasi dan agak trauma karena begitu besarnya tekanan saat sidang berlangsung. Namun sidang munas dapat selesai juga. Pengalaman itu memberi pelajaran bagi saya, di lain pihak, rasa kecintaan saya kepada AMSA pun semakin besar. Karena saat itu pula, saya sadar, saya bertemu keluarga baru saya. Orangorang di AMSA sangat bersahabat dan sangat supel, membuat saya merasa nyaman berorganisasi di AMSA local maupun nasional. Kecintaan dan kesenangan saya sebagai anggota AMSA memacu saya untuk berkontribusi lebih untuk AMSA Indonesia. Hingga saat ini, saya sudah mengikuti 9 acara nasional, 1 AMSEP, dan 3 conference. Saya sangat berterimakasih kepada AMSA atas semua pengalaman berharga yang sudah saya dapatkan yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Saya tidak pernah menyesali sedetik pun yang saya lewati bersama AMSA. AMSA, bagi saya merupakan sebuah organisasi, sebuah gudang pengalaman, sebuah pusat hiburan, sebuah tempat belajar, sebuah tempat berekspresi, dan tentunya sebuah keluarga. Kita sebagai anggota AMSA seharusnya berbangga diri, karena hanya AMSA lah organisasi yang kekeluargaan, kerendahan hati, dan keterbukaannya sangat terasa baik dari tingkat local universitas hingga internasional. Jarang-jarang lho, organisasi seperti ini. Dan dengan landasan kekeluargaan atau friendship itulah, kita menjalankan filosofi AMSA yang lainnya yaitu action, dan knowledge.


Saya pun menjalankan pekerjaan saya menjadi Director of AMSEP bukan berlandaskan ambisi dan kewajiban, melainkan karena saya menyukai hal ini dan saya merasa terpanggil untuk berkontribusi untuk AMSA Indonesia. Oleh karena itu, saya juga ingin mengajak semua member AMSA di seluruh Indonesia untuk aktif berpartisipasi dan berkontribusi demi AMSA yang lebih baik lagi kedepannya. Apapun peranmu, besar atau kecil, asalkan dilakukan dengan hati dan dilakukan untuk AMSA pasti akan sangat berguna dan akan sangat menyenangkan. Setahun kebelakang ini begitu berharga untuk saya, begitu banyak pengalaman dan kepercayaan yang saya dapatkan sebagai salah satu EB AMSA Indonesia. Saya tahu, bahwa saya masih jauh dari sempurna, dan mungkin seharusnya saya bisa memberikan lebih baik lagi. Tapi, saya hanya mampu menjamin 1 hal, apapun keputusan saya, dan apapun yang saya lakukan dalam pekerjaan saya, itu saya berikan untuk AMSA Indonesia, dari pulau Sumatera

hingga pulau Papua tanpa memilihmilih. Saya berterimakasih atas segala tawa, canda, tangis, pujian, dan kritik yang saya dapatkan di AMSA. AMSA telah membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Saya ingin berpesan kepada seluruh member AMSA Indonesia untuk selalu merasa bangga telah menjadi bagian dari AMSA, dan jadikanlah rasa bangga tersebut sebuah landasan untuk mencintai AMSA. Kemudian jadikanlah rasa cinta tersebut sebagai sebagai landasan untukmu berkontribusi untuk AMSA. Saya yakin kedepannya, AMSA Indonesia akan semakin baik lagi di tangan penerus-penerusnya. VIVA AMSA!


EKA SATYA —Secretary of Academic


Hi everyone, first, let me introduce myself My name is Eka Satya Nugraha, you can call me Eka. I’m a third year student from Universitas Indonesia. At this time, I’ll tell you about my short story in AMSA, a place where I can find new experiences, organization and the most important thing, FAMILY. For sure, since being exposed by AMSA, I have my willingness to be a medical student. I’ve already known AMSA since I joined National Medical and Genercal Biology Competition (NMGBC) by AMSA UI in 2010 and I’ve loved it till now (and I hope it’ll be forever). Joining national events (my first national event as comittee is NPPT 2011 in UI and being a delegate is in DETECTION AMSA UB 2012) and lastly, being trusted as Secretary of Academic AMSA Indonesia in this tenure is the happiest thing that I can feel in AMSA.

In a year becoming more active in national scoop, it has given me many new experiences, meeting new friends and colleagues, holding responsibilities, visiting many cities in Indonesia, managing and arranging several events, plus having a great and warm family. Of course, this one year is not only filled by fun and happiness, but also obstacles; Nevertheless, by passion and realization that I do it for my family, I still love to do it and for a better AMSA experience not only for me, but also for all members in AMSA. Last, I want to thank to all people that I have met and cooperated in my story in AMSA and as a human being, I know that I also have mistakes, so I want to apologize if I have offended you in being an AMSA member or being a Secretary of Academic. Love you guys, thanks for accepting me as one of your family member and VIVA AMSA INDONESIA!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.