8 minute read

Tips Membangun Bisnis Untuk Mahasiswa

8LANGKAH MEMBUAT MATRIKS SWOT

1. Buatlah daftar peluang eksternal 2. Buatlah daftar ancaman eksternal 3. Buatlah daftar kekuatan internal 4. Buatlah daftar kelemahan internal 5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal (SO) 6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal (WO) 7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal (ST) 8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal (WT)

Author :

Maria Dyota Bagus Kusumaningrum Finance and Partnership Team 2020/2021 Universitas Hasanuddin

Tips and Tricks Pre-Order and Marketing

FnP-Team Division Upgrading 1:

Tips and Tricks Pre-Order and Marketing

Salah satu rangkaian acara FnP-Team Division Upgrading 1 pada tanggal 28 November 2020 adalah Talkshow : Coffee Break with Top PO FnP-Team. Disini, kami kedatangan tamu-tamu pembicara yang berpengalaman sekali, yaitu Sherly Liem, Muhammad Faruqi, dan Haniefatul Azzizah. Menurut saya pribadi, topik yang dibawakan pada Upgrading 1 sangatlah menarik, yaitu membahas Tips and Trick PO (pre-order) and Marketing. Saya sendiri excited karena kami, anggota FnP-Team 2020/2021 yang masih newbie dalam dunia marketing, diajarkan dan dibimbing mengenai hal-hal penting yang harus diperhatikan saat berjualan, seperti bagaimana cara menawarkan barang yang baik, cara menarik perhatian dari para calon pembeli, dan lain-lain. Highlight dari talkshow ini yang sangat berkesan bagi saya adalah strategi yang bisa dilakukan dalam pre-order dan tips-tips utama yang tentunya sangat bermanfaat dalam mempersiapkan pre-order perdana pada tenure 2020/2021. Berikut tips-tipsnya!

Narasumber

Sherly Liem Universitas Katolik Atma Jaya FnP-Team 2018/2019

Muhammad Faruqi Universitas Indonesia FnP-Team 2019/2020

Haniefatul Azzizah Universitas Jember FnP-Team 2019/2020

Bagaimana cara untuk menganalisis ketertarikan dari calon pembeli ?

Amati Situasi dan Kondisi

Yang pertama adalah selalu mengamati situasi dan kondisi lingkungan di sekitar Anda. Apakah ada barang yang walaupun kecil, namun sangat bermakna? Mungkin salah satu contohnya adalah lanyard. Dalam kehidupan mahasiswa, terlebih mahasiswa kedokteran, kami semua sangat sering silahturrahmi dengan praktikum, skill lab, dan ujian. Pada beberapa universitas, penggunaan lanyard sangat penting (walaupun tidak disadari), seperti misalnya lanyard untuk menggantung kartu identitas untuk ujian/praktikum/skill lab. Selain itu, bagi para mahasiswa yang merantau dan membawa kendaraan, lanyard merupakan barang yang penting untuk menggantung kunci kos, kunci kendaraan seperti mobi, dan lain-lain.

Pada beberapa universitas, Jacket juga dikenal sebagai clothing yang iconic. Seperti mengenalkan dan memarkan identitas organisasi kepada orang sekitar. Dalam hal ini, kita boleh untuk menawarkan Jacket AMSA-Indonesia yang iconic bagi para anggota AMSA-universitas, terlebih kepada para mahasiswa baru yang baru memasuki organisasi AMSA, karena para mahasiswa baru cenderung excited dan tertarik terhadap organisasi yang baru diikutinya sehingga cenderung dan ingin untuk membeli barang yang iconic dari organisasi tersebut, dalam AMSA, barang iconic tersebut adalah Jacket AMSA.

Melihat dan Mengamati Kebutuhan Mayoritas

Ada beberapa tipe mahasiswa yang berpikir bahwa penting untuk selalu melakukan planning ke depan atau rajin untuk mencatat kegiatan-kegiatan ke depannya agar bisa mengatur waktu dengan baik dan mencapai target deadline dengan tidak terburu-buru. Maka dari itu, kita boleh mengamati tipe-tipe mahasiswa yang demikian dan menawarkan produk dari merchandise yang bisa mendukung penyusunan rencana tersebut, seperti “ make your notebook. own Tips lain terutama bagi para FnP-Team adalah uniqueness apabila terdapat salah satu teman universitas yang lolos dalam Design Competition, maka kita bisa membujuk teman-teman dari AMSA-universitas untuk mendukung ! teman kita yang sudah memenangkan Merchandise Design Competition tersebut dengan cara membeli produk design tersebut.

Strategi dalam melakukan approach kepada para calon pembeli

Golden Hour

Dalam mempromosikan merchandise, kita harus memikirkan “Golden Hour” yang tepat untuk mempromosikan merchandise, dimana Golden Hour itu sendiri adalah waktu tertentu dimana sebagian besar member AMSA-universitas sedang online sehingga bisa membaca pengumuman pembukaan pre-order. Pilihlah waktu yang tepat, dimana waktu kuliah sudah selesai dan tidak ada pastikan bahwa tidak ada lagi pengumuman setelahnya agar pengumuman yang kita sampaikan tidak “tenggelam” dalam chat. Selain broadcast ke grup AMSA-universitas pada tenure yang aktif, kita juga bisa menyebar pada grup AMSA-universitas pada tenure-tenure sebelumnya dan tidak lupa juga untuk menyebar ke media sosial lainnya yang kita punya.

Anywhere and Anytime!

Promosilah anytime and anywhere! Jangan bosan dan malas untuk mempromosikan barang, namun disarankan untuk menggunakan strategi yang halus, misalnya berawal dari mengobrol bersama teman mengenai hal lain (kuliah, tugas, dll.) hingga akhirnya obrolan itu bisa sampai pada promosi merchandise.

Tebal Muka

Disini posisi kita adalah sebagai orang yang mempromosikan produk agar para calon pembeli tertarik untuk membeli produk tersebut. Maka sepatutnya kita untuk memiliki sifat “tebal muka” yang adalah jangan malu untuk mempromosikan produk, dan juga jangan lupa untuk selalu mempromosikan dengan raut wajah dan penyampaian yang ramah.

Look For a Chance

Strategi lainnya adalah dengan melakukan mapping terhadap orang-orang yang berkemungkinan untuk membeli produk merchandise. Dalam hal ini biasanya adalah para mahasiswa baru dimana mereka baru memasuki AMSA, masih memiliki perasaan excited dan berkeinginan untuk membeli produk merchandise AMSA. Kita juga bisa meminta pada teman-teman dari divisi Finance and Partnership pada masing-masing AMSA-universitas untuk membantu dalam melakukan approach promosi kepada setiap para member AMSA-universitas secara pribadi.

Bagaimana cara meyakinkan calon pembeli bahwa merchandise yang kamu jual worth to buy?

Cara melakukan persuasi adalah dengan meyakinkan para calon pembeli bahwa produk merchandise tersebut adalah produk yang sudah terpercaya akan kualitasnya. Contohnya, merchandise AMSA-Indonesia sudah sudah terkenal bagus pada tenure-tenure sebelumnya dan kualitasnya tidak diragukan, sehingga kamu dapat meminta testimoni dari kakak-kakak yang pernah membeli merchandise AMSA-Indonesia. Yakinkan juga bahwa kesempatan untuk membeli produk ini hanya datang sekali saja, karena design produk setiap tenure yang berubah membuat produk ini eksklusif hanya untuk satu tenure saja.

Untuk mengurangi pemikiran para calon pembeli bahwa produk merchandise terlalu mahal, maka kita boleh membuat paket-paket promo. Misalnya barang A = Rp100.000,- dan barang B = Rp50.000,- untuk paket A+B = Rp135.000,- sebagian dari calon pembeli akan berpikir bahwa sayang untuk hanya membeli salah satu barang, dimana mereka bisa saja membeli dua barang dengan potongan harga yang ditawarkan dari AMSA-universitas. Kita juga bisa menambahkan berbagai penawaran setiap pembelian dengan jumlah tertentu seperti penawaran cashback dan diskon.

Pada keadaan offline, dimana kita bisa bertemu dengan calon pembeli secara langsung, kita bisa membawa produk merchandise secara fisik dan langsung mempromosikan barang tersebut agar calon pembeli diharapkan memiliki kesan yang baik atas produk tersebut dan memiliki keinginan dan ketertarikan untuk membelinya.

Bagaimana komunikasi yang baik untuk menawarkan barang kepada para calon pembeli?

Kita harus memiliki komunikasi yang baik dengan para calon pembeli, yaitu sopan, perkataan yang baik dan jelas, dan tidak lupa juga untuk menjadi orang yang humble dan ramah. Tidak sekadar menawarkan, kita juga harus paham produk yang kita tawarkan seperti apa agar bisa memberikan informasi yang jelas dan detail kepada para calon pembeli. Seperti tebal tipis jacket/hoodie, bahan dari T-shirt, dan lainnya.

Komunikasikan-lah produk barang dengan baik. Jangan sampai kita membual berlebihan mengenai produk yang kita tawarkan. Jangan ragu-ragu untuk memberi tahu apabila ada kemungkinan adanya minus seperti pengiriman barang yang terhambat/lama. Selalu update dan berikan informasi yang terbaru agar para pembeli juga mengetahui perkembangan tentang produk yang telah mereka beli. Sangat penting untuk melakukan komunikasi secara kontinu kepada pembeli.

Bagaimana cara melakukan follow up dengan baik?

Dengan mengingat etika dan cara berbicara yang baik, sebaiknya kita memberitahu dan mengingatkan dari jauh-jauh hari deadline pembayaran yang sudah ditetapkan. Salah satu cara adalah dengan menetapkan deadline pembayaran lebih awal agar tidak keteteran apabila pembeli telat untuk melakukan pembayaran. Jangan lupa untuk memberi tahu detail pembayaran dari saat awal pemesanan yang telah dilakukan oleh calon pembeli. Seperti nomor rekening, batas maksimal pembayaran, dan lain-lain.

Ingatkan juga (dengan baik dan ramah tentunya) bahwa pembayaran merupakan kewajiban dari para pembeli yang telah melakukan pemesanan. Lakukan follow up terus terhadap orang yang malas melakukan pembayaran dengan memberi tahu secara baik-baik dan jelas agar tidak adanya miskomunikasi. Dalam melakukan follow up pembayaran, hilangkan rasa tidak enak pada dirimu! Karena melakukan pembayaran adalah kewajiban dari para pembeli dan sudah sepatutnya kita untuk menagih pembayaran tersebut (tentunya dengan ramah).

Bagaimana strategi yang baik dalam meng-input pemesanan?

Pendataan sistematis, approach! Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media yang ada, salah satunya adalah kita bisa membuat google form atau typeform agar bisa membuat pendataan pemesanan barang yang lebih sistematis. Setelah info sudah masuk dalam aplikasi tersebut, baru kita boleh meng-approach orang yang melakukan pemesanan dengan mengontak pribadi.

Follow up, ingatkan pembayaran, kalau sudah, catat! Jika pembeli sudah melakukan pembayaran, langsung catat! Kita bisa menggunakan berbagai media yang ada seperti Microsoft Excel untuk menghindari kesalahan kedepannya, seperti melakukan follow up pada orang yang sudah melakukan pembayaran. Jangan sampai kita di-cap sebagai orang yang tidak profesional.

Merekap pembayaran Selanjutnya adalah untuk merekap seluruh pembayaran. Perekapan bisa dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Catatlah total pembayaran yang dilakukan oleh para pembeli beserta tanggal pelunasan pembayarannya dengan teliti. Tidak lupa juga untuk melakukan validasi ulang pemesanan kepada para pembeli mengenai barang apa yang akan dibeli, ukuran, dan lain-lain.

Bagaimana mencegah pembatalan pelunasan?

Salah satu caranya adalah dengan memberitahu dari awal dan dengan ramah bahwa apabila sudah mengisi format pemesanan maka tidak bisa dibatalkan. Selain itu, mengambil contoh dari penjualan merchandise AMSA-Indonesia, kamu bisa memajukan hari penutupan pre-order di AMSA-universitas 1-2 hari agar meminimalisir pembatalan pemesanan last minute.

“Self-belief and hard work will always earn you success.“ -Virat Kohli

Author :

Sontiar Putri Mawar Finance and Partnership Team 2020/2021 Universitas Sam Ratulangi

SPONSORSHIP 101 SPONSORSHIP 101

What is Sponsorship? FnP-Team Division Upgrading 2: Writing a Good Sponsorship Proposal Tips for Presenting Your Sponsorship Proposal

SPONSORSHIP 101 SPONSORSHIP 101

This article is from: