Digital Magazine edisi April 2012

Page 1

Liputan Seminar Alergi Susu Sapi pada Anak

Bonus: Lembar Aktivitas Anakku

Manajemen ASI Bagi Ibu Bekerja

Skrining Pendengaran Pada Bayi

Kapan Saatnya

Periksa Gigi Anak Kenali Gejala

Developmental Coordination Disorder

Autisme

Edisi 04/VII/2012 Rp. 25.000 (Jawa, Bali, Lampung)

Rp. 27.000

(Luar Jawa, Bali, Lampung)

Pengenalan & Penanganan



nutrilon royal spread 2

www.anakku.net

April 2012

1


beranda S a l a m h a n g at, Saat anak sedang bertumbuh, kewaspadaan orangtua akan tumbuh kembangnya memang perlu ditingkatkan. Masukkan jadwal pemeriksaan dini indera pendengaran serta kesehatan gigi anak ke dalam agenda Anda. Perhatikan juga jika anak senang menyendiri dan memiliki koordinasi tubuh yang kurang baik, bantu ia mendapatkan bantuan sedini mungkin. Dalam memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia pada tanggal 2 April, pada edisi ini kami menyuguhkan topik utama seputar dunia autisme yang kami harap dapat bermanfaat untuk Anda. Selain mencurahkan kasih sayang pada si kecil, pemberian terapi dan edukasi yang tepat untuk anak dengan autisme amatlah penting. Terutama di usia sedini mungkin. Kami memberikan panduan langkah demi langkah jika Anda merasa anak mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya. Untuk memastikan kecurigaan Anda, bawaan anak ke dokter ahli atau psikolog untuk pendeteksian dan penanganan lebih lanjut. Bagi ibu yang sedang berbahagia karena baru saja memiliki si kecil, jangan lupa untuk mempelajari manajemen ASI yang baik, terutama bagi Anda yang bekerja di luar rumah. Tak terlepas pula dari perhatian Anda untuk memperhatikan kesehatan diri sendiri dan keluarga. Ibu sehat, keluarga pun akan terjaga kesehatannya. Jika ada waktu untuk berlibur, Toraja bisa menjadi pilihan tujuan Anda sekeluarga, dapatkan ulasannya di edisi ini.

Pemberian terapi dan

â??

edukasi yang tepat

untuk anak dengan autisme amatlah

penting. Terutama di

Salam,

usia sedini mungkin. Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K)

Pimpinan Usaha: Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K). Manager Bisnis: Rizal Alatas. Pemimpin Redaksi: Desiyanti Hariana. Redaktur Pelaksana: Dyah Soekasto. Redaksi: Andesi. Sekretaris: Indah Sembiring. Kontributor: Dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR(K), Sari Nila, Savitri Salmun Amd OT, Dr. Yuditiya Purwosunu, SpOG(K), Dr. Ronny Soewento, SpTHT(K), Dr. Ari Muhandari Ardhie, SpKK(K), Anita Candra M.Psi, Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K), Arry Sri Dewi Amd OT, Evi Junita M.Psi, Paramita Atmodiwiryo M.Arch PhD, Yenny Ismayani, Lanny Megasari, Whindi Novi Awalia, Witri Rosana, Theo Chong Konsultan Desain: Wulan Natasha Pusponegoro. Artistik: Evi D. Rahmawati, Agus Moller. Ilustrator: Andiko. Event Manager: Kak Hendra. Pra Produksi: Wahyudin. Website & Sosial Media: Adi Maryanto. Keuangan: Ni Nyoman A. Puniati, Edy Susanto. Fotografer: Ramos Pane. Koordinator Foto: Nathal Adjie. Marketing & Iklan: Rizal Alatas, Devina Lynir, Afdilla Triana. Distribusi: Mardani. Pelanggan: Wahyudin & Indah Sembiring.

Redaksi : Majalah Anakku - Jl. Kayu Putih Selatan No. 74, Jakarta Timur Telp. : (021) 4786 3434 (Hunting), Fax. : (021) 4786 4954, E-Mail: redaksi@anakku.net, anakku.info, DILARANG MENGUTIP ISI MAJALAH ANAKKU DALAM SEGALA BENTUK TANPA IZIN

2

April 2012 www.anakku.net

@anakku


nutrilon royal

www.anakku.net

April 2012

3


Rubrik

Utama!

Gangguan perkembangan anak perlu diwaspadai sejak dini agar dapat ditangani dengan tepat. -p.18

daftar isi

April 2012 Terapi 24 bagi anak autistik

Anakku News 18

Kapan saatnya perlu khawatir ada gangguan perkembangan pada anak?

spektrum autisme yang perlu diketahui dan ciri-cirinya.

24 Terapi Autisme 26 Keseharian bersama Ghazy

Info sehat Vaksin HPV untuk anak perempuan, trauma kepala, skrining hipotiroid pada bayi

Anakku Sehat 30 (0-1 tahun) Skrining

pendengaran bayi

Seberapa penting skrining ini dan kapan saat yang tepat untuk melakukannya

ON OUR COVER

Model: Alwin Barino Ponath Photo & Digital Imaging: Nathal Adjie

(1-3 tahun) Yuk periksa gigi Saat anak mulai tumbuh gigi susu, ajak ia ke dokter gigi untuk pemeriksaan reguler

38

(3-5 tahun) Saat

Normalkah anak saya?

21 Autisme, bagaimana mengenalinya? Berbagai

28

35

32 (0-1 tahun) Kulit bayi

cenderung mudah kering

si kecil senang menyendiri

Mungkin ia mengalami gangguan perkembangan sosial

40 (3-5 tahun) Waspadai bila si kecil mudah jatuh atau menjatuhkan barang Kenali dan atasi gejala

Developmental Coordination Disorder pada anak.

42 (3-5 tahun) Toilet Training

bagi anak berkebutuhan khusus

Anakku Cerdas 46 Anakku Spesial:

Kegiatan sehari-hari untuk melatih kemampuan motorik halus

48 Stimulasi 足Bermain

untuk Kecerdasan Anak

Majalah Anakku Edisi 04/VII/2012 diterbitkan oleh Anakku Media Jl. Kayu Putih Selatan No. 74, Jakarta Timur, Telp. : 6221-4786 3434 (Hunting), Fax. : 6221-4786 4954, E-mail : redaksi@anakku.net

4

April 2012 www.anakku.net


www.anakku.net

April 2012

5


80

50 Senyum ceria di Klinik

73

Langsing & bugar 足pasca melahirkan

52

Sekolah yang bersahabat bagi anak dengan Autisme 足Kapan anak siap bersekolah?

75

Varises kok di leher rahim? Apa penyebabnya dan

Konsentrasi & Memori:

78

Anakku Check My Child

54

Dua Dasar Penting dalam Proses Belajar Anak

58 Ajari anak cara mengambil keputusan

bagaimana mengatasinya

Macam keju dan kandungan gizinya

80 Menu:

bekal sehat untuk 足sekolah

82 Keseharian bersama

Anakku Galeri Fun Day Lihat 62 Fashion: gaya si gadis cilik di hari yang cerah ceria

66 Pernak pernik:

Perlengkapan dapur untuk bunda

Anakku Famili 70

anak berkebutuhan khusus

84 Menikmati sisi lain Toraja

Aktivitas Anakku bonus untuk 89 Lembar anak Yuk, mewarnai, tebak

gambar, dan belajar menggambar.

Manajemen ASI bagi ibu bekerja Tip memerah, menyimpan dan memberi ASI

9

Artis :

Sari Nila Mengasuh anak sendiri agar lebih pintar

84 Menikmati sisi lain Toraja 6

April 2012 www.anakku.net

Menu : Bekal sehat untuk sekolah

66


purekids

www.anakku.net

April 2012

7


cover story Si Ganteng,

Nama Anak

Alwin Barino Ponath Nama Ayah

Joachim D. Ponath Nama Ibu

Wiwin K. H. Ponath Tempat/ Tanggal Lahir

Jakarta, 10 Oktober 2008

Sejak usia 4 bulan, Alwin Barino Ponath (4) sudah terbiasa menjadi objek jepretan kamera. Bersama dengan kakak dan kembarannya, Jasmin Badriyah Ponath, Alwin akan bergaya dengan luwes dan sudah tak perlu diarahkan lagi. “Awalnya kami berfoto di Amadeus Portraiture untuk pemotretan keluarga dan hasilnya sangat memuaskan. Saat Alwin berusia 2 tahun, kami bawa kembali ke studio tersebut bersama kakak dan kembarannya. Mereka sepertinya menikmati bergaya di depan kamera”, ungkap Wiwin, Sang Bunda.

Murid playgroup Deutsche Internationale Schule ini telah mengikuti berbagai perlombaan foto, salah satunya adalah lomba bayi sehat Klinik Sam Marie, Jakarta Selatan. “Bagi saya, menang atau kalah bukanlah inti dari keikutsertaan Alwin dalam lomba foto, saya ingin dia menjadi anak yang tidak pemalu dan pintar bersosialisasi,” tutur bundanya lagi. Saat dilakukan pemotretan untuk cover Majalah Anakku edisi April kali ini, Alwin terlihat enjoy saat difoto dan hasil-hasilnya terlihat menggemaskan. Anak yang bahagia adalah anak yang bebas bergerak dan berekspresi, foto Alwin sangat menunjukkan hal ini.

Tempat tinggal

Foto: Nathal Adjie

Kemang, Jakarta Selatan

8

April 2012 www.anakku.net


Foto: Ramos Pane

artis anakku

Sari Nila

Mengasuh Anak Sendiri Agar Lebih Pintar Andesi

Anda pasti masih ingat Sari Nila (39), mantan presenter Jelita (Indosiar) dan Zona Memori (Metro TV) yang masih terlihat awet muda ini. Ditemui di kediamannya di bilangan Pondok Labu, Nila, panggilannya, sangat antusias menceritakan perkembangan putra pertamanya. Gavyn Mahesa Zacharias (3 tahun), buah pernikahannya dengan A. Iman Zachariasa. Nila menganggap bahwa memiliki anak adalah hal yang luar biasa menakjubkan.

Membatasi kesibukan Semenjak pengemar olahraga renang dan pilates ini hamil dan melahirkan Gavyn, ia mengaku membatasi diri untuk tidak lagi pulang larut malam. “Selain faktor usia, tubuh rasanya

cepat capek jika pulang ke rumah sudah larut malam. Selain itu, aku nggak tega meninggalkan anak lamalama. Sekarang kalau benar-benar penting saja baru aku keluar malam hari,“ ujar Nila yang mengaku sering teringat anak jika di luar rumah. Apa saja kesibukan Nila saat ini? Sejak menjadi ibu, perempuan berdarah Jawa ini tetap menjalani aktivitasnya sebagai MC, presenter acara lifestyle di TV dan mengajar di sekolah public speaking Talk inc. “Setelah bobot tubuhku kembali normal, aku kembali menerima tawaran menjadi MC. Hanya saja kalau ada job di luar kota dan tidak bisa membawa anak, aku memilih pulang hari saja alias tidak menginap.

Sekolah bukan ‘gaya-gayaan’ Nila dan suaminya sudah memasukkan Gavyn ke sekolah khusus anak batita sejak berusia 6 bulan. “Ini bukan karena ‘gaya-gayaan’, lho. Kami sengaja memasukkan Gavyn ke sekolah Shichida Kemang sejak dini untuk mengajarkannya bersosialisasi, melatih otak kanan dan kiri. Aku lihat, banyak dampaknya untuk Gavyn karena ia cepat menyerap hal-hal yang ia dapat di sekolah,” tutur Nila yang senang karena anaknya sangat cepat menyelesaikan permainan puzzle, dan pandai menyebut angka 1 hingga 70 dalam bahasa Indonesia dan Inggris. >>

www.anakku.net

April 2012

9


artis anakku >> Sebagai orangtua, Nila dan suami pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi Gavyn. Salah satu pemilik café Bagel Bagel yang terletak daerah Kemang ini, pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki anak. “Percuma jika anak diwarisi harta berlimpah namun tidak memiliki pendidikan yang baik, pada akhirnya harta yang dimiliki tersebut akan habis juga karena ia tidak bisa mengatur keuangan dengan baik,” kata mantan penyiar Radio One (sekarang JakFM) ini.

Bonding dengan si kecil Sambil memeluk buah hatinya, pencinta kuliner ini mengungkapkan bahwa saat ia berada di rumah, konsentrasinya total untuk anak dan suami. “Gavyn senang bermanjamanja sama aku. Biasanya kalau aku sedang sibuk mengurus bisnis, Gavyn terpaksa tidur siang dengan si Mbak, tapi kalau sudah melihat aku di rumah, Gavyn langsung minta dikelonin tidurnya. Biasanya biar cepat tidur, aku usap-usap punggungnya,” ujar Nila berbinar-binar. Untuk menjaga kedekatan dengan sang buah hati, bintang iklan maskapai penerbangan dan sabun cair ini tetap tidak menggunakan jasa babysitter. “Aku ingin seperti ibu-ibu zaman dulu, mereka mengasuh sendiri anaknya dan menghasilkan anak yang pintar, jadi meskipun repot ya aku nikmati saja,” ungkap Nila. Ia dan suami berbagi tugas mengantar, menjemput sekolah, bermain dan mengajari Gavyn. Beruntung pula pasangan ini memiliki support system yang baik. “Paling kalau butuh bantuan menjaga Gavyn aku minta tolong sama mbak yang

10

April 2012 www.anakku.net

mengurus rumah, atau kalau aku sedang ada tugas MC agak lama, aku titip sama mamaku,” tutur wanita yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi dengan putranya.

sampah pada tempatnya, mandi tepat waktu, membereskan mainan setelah bermain, dll. Untunglah ia tak terlalu sulit diajari,” tutur Nila yang senang mengajak anaknya bersepeda keliling kompleks rumah mereka.

Agama dan disiplin

Pendidikan agama juga perlu diterapkan agar anak memiliki dasar agama yang kuat dan moral yang bagus. “Wah, apalagi ia anak laki-laki yang nantinya harus jadi imam dalam keluarga. Alhamdulillah, Gavyn sudah hapal beberapa doa pendek dan mulai bisa mengikuti gerakan shalat saat diajak shalat berjamaah,” kata Nila lagi. Baginya, saat ini ia berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak dan memiliki keinginan untuk menjadikan Gavyn seorang kakak. >>

Mengajarkan agama dan disiplin memang akan lebih efektif jika dilakukan sejak dini. Kedua hal ini menurut Nila perlu diajarkan pada anak dengan cara yang fun dan tidak memberatkan disertai dengan penjelasan sehingga anak mengerti mengapa ia harus melakukannya. Tentunya dengan ‘bahasa’ yang disesuaikan dengan usianya. “Mumpung Gavyn masih batita, aku ajarkan disiplin melalui keseharian saja, misalnya buang


artis anakku aku paksa lho, kalau makan sayur. Dia suka sekali dengan sayur lodeh dan tumis brokoli,” ungkap perempuan berambut panjang ini senang. Wah, tip yang bagus tentunya untuk Bunda yang tak ingin anaknya jadi sulit makan sayur di kemudian hari.

Nila ternyata tipe Bunda yang rajin juga ‘mencontek’ dari internet berbagai menu makanan anak yang bergizi. Ia tak pernah lupa memasukkan sayur ke dalam menu sehari-hari anaknya. “Aku senang karena Gavyn bukan tipe picky eater sehingga apapun makanan yang aku buat untuknya ia semangat memakannya. Bahkan aku pernah menghaluskan bahan makanan seperti sayuran, bit, tempe, ikan, brokoli, ati ayam menjadi satu dan rasanya pun agak ajaib, tapi buat anakku ternyata oke saja, tuh, hahaha!” ujar Nila tertawa. Memperkenalkan berbagai jenis makanan pada anak sejak ia kecil ternyata memang membuat anak jadi lebih mudah untuk menerima berbagai makanan. “Jagoanku itu tidak pernah

Sebagai orangtua kita harus terus memberi contoh ke anak, aku sangat percaya anak adalah peniru yang paling ulung.

Selain memperkenalkan sayuran sejak dini, Nila mempunyai trik sendiri membuat anaknya semakin suka sayuran. Ia berkata, “Karena aku termasuk penyuka sayuran dan buah, setiap hari aku usahakan di rumah tidak boleh absen ada menu sayuran dan buah di meja makan. Sebagai orangtua kita harus terus memberi contoh ke anak, aku sangat percaya anak adalah peniru yang paling ulung, jadi kalau tiap hari dia melihat orangtuanya makan sayur dan buah, otomatis anak lama-lama tertarik dan tidak susah diajak makan sayur.“

Foto: Ramos Pane

Trik agar si kecil suka makan sayuran

www.anakku.net

April 2012

11


event anakku

1

2

3

Ibu Peduli Alergi Bersama Majalah Anakku, RS Haji Jakarta dan Isomil Sabtu, 10 Maret 2012 Alergi susu sapi (ASS) adalah salah satu kasus yang sering muncul pada anak usia balita. Berdasarkan data yang terhimpun dalam buku “Diagnosis dan Tatalaksana Alergi Susu Sapi” yang dikeluarkan oleh IDAI tahun 2010, 1 dari 13 kasus mengalami ASS. Perkembangan optimal pada anak usia balita Pembicara dalam talkshow “Ibu Peduli Alergi” yang diadakan di Ruang Darussalam, RS Haji, Pondok Gede, Jakarta ini adalah dua pakar perkembangan anak yaitu dr. Ismail Sangaji, SpA dan dr. Sarah Angelique, MS. Pada presentasinya tentang tumbuh kembang anak, dr. Ismail memaparkan tentang proses penting yang mendukung tumbuh kembang optimal pada anak. “Lakukan optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf pada saat bayi masih dalam kandungan ibu sampai usia awal kelahiran,” ujar dr. Ismail. Jika penyerapan nutrisi terganggu di masa pertumbuhannya, maka perkembangan syaraf juga akan ikut terganggu. Efeknya, anak juga

12

April 2012 www.anakku.net5

mengalami pertumbuhan yang lambat bahkan mengalami gangguan perkembangan serius. “ASS akan membuat anak kekurangan zat nutrisi penting dalam pertumbuhannya dan perlu segera diatasi dengan mencari pengganti yang dapat memberikan manfaat yang sama,” tutur dr. Ismail lagi.

Atasi Alergi Susu Sapi Sejak Dini Pada presentasi dr. Sarah, dikemukakan kewaspadaan yang perlu dimiliki orangtua untuk mengetahui apakah anaknya menderita ASS atau tidak. “ASI memang yang terbaik, namun jika anak sudah melewati masa menyusui, ia butuh asupan nutrisi yang dikandung dalam susu sapi. Anak yang menderita ASS akan mengalami gejala seperti diare, kolik, dermatitis atopik (eksim kulit), batuk pilek berulang setelah mengonsumsi susu sapi atau olahannya,” ungkap dr. Sarah.

6

4 Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua saat anak terbukti menderita ASS? Saran dari dr. Sarah adalah menghindari makanan yang mengandung susu sapi dan menggunakan susu dengan formula kedelai yang aman bagi anak usia 6 bulan ke atas. Salah satunya adalah Isomil Plus Advance dengan formula isolat protein kedelai (soya) yang membantu atasi gejala ASS dan membantu tumbuh kembang anak. Acara yang dihadiri oleh sekitar 90 peserta ini semakin semarak saat diadakan sesi tanya jawab, pembagian doorprize dan foto bersama. Di RS Haji juga berlangsung Program SMART oleh Abbott Nutrition yang berlangsung tanggal 10 – 14 Maret dengan kegiatan edukasi mengenai ASS. (1) dr. Ismail Sangaji, SpA dan dr. Sarah Angelique, MS pakar perkembangan anak sebagai narasumber, (2) Para Ibu peserta seminar Talkshow “Ibu Peduli Alergi”, (3, 4) Foto bersama pemenang lomba foto dan doorprize, (5) Elok Satiti, Product Manager Isomil memberi kata sambutan, (6) Antrian peserta seminar di meja registrasi, (7) Tanya jawab seputar anak alergi susu sapi.

7


isomil

www.anakku.net

April 2012

13


anakku info Buku

Food Photography for Everyone Penulis: Riana Ambarsari Penerbit: ElexMedia Komputindo Pernah melihat foto tempe bacem yang membuat ‘ngiler’, karena merasakan nikmatnya. Itulah kehebatan fotografi makanan. Untuk Anda yang hobi memotret masakan, dengan budget rendah, serta alat yang sederhana namun hasilnya maksimal dengan menggunakan kamera pocket ataupun DSLR. Buku “Food photography for everyone” karya Riana Ambarsari bisa menjadi jawabannya. Buku fotografi ini menyajikan basic digital photography, basic lighting,

pengenalan alat dan properti, food styling, hingga alur kerja sesi pemotretan, disertai dengan 40 contoh foto makanan dengan diagram lengkap dan cara pemotretannya. Buku yang ditulis dari pengalaman penulis sebagai fotografer makanan dan pengajar ini wajib dimiliki untuk pemula ataupun profesional. Pembaca dapat mengintip alat apa saja yang digunakan penulis saat memotret. Selamat menikmati buku pintar fotografi ini.

Konicare Gel Pengurang Gatal Gatal? Jangan Asal Garuk! Saat bersama keluarga adalah momen berharga yang tak boleh terlewatkan. Bermain di taman, main bola atau camping bersama. Sayang bila momen ini terganggu gara-gara serangan gatal, yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Rasa gatal bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya biang keringat atau gigitan serangga. Jika gatal jangan langsung digaruk! Karena hanya akan membuat rasa gatal melebar atau bahkan menimbulkan luka. Cara mengatasinya cukup dengan mengoleskan Gel Pengurang Gatal Konicare, pereda gatal dalam bentuk gel, yang terbuat dari sari bunga Hammamelis dan Aloe vera. Cepat meresap dan terasa sejuk di kulit. Jadi, jika gatal menyerang, oleskan saja Gel Pengurang Gatal Konicare.

14

April 2012 www.anakku.net

Driving Family Dream Indonesia Montessori Preschool & Kindergarten untuk pertama kalinya mengadakan perlombaan yang diberi tema “Driving Family Dream.” Lomba diadakan di Lower Ground MOI (Mall of Indonesia) Kelapa Gading, mulai dari pukul 11.00-20.00 ini diikuti 200 peserta. Yang dilombakan antara lain story telling, story reading, puzzle serta menghias cup cakes. “Tujuan acara ini adalah menuangkan cita-cita anak ke dalam bentuk story telling, story reading, dan karya lainnya,” kata Nurul Auliya, Marketing Communications Indonesia Montessori Preschool & Kindergarten, di hadapan media, 3 Maret 2012. Pemenang mendapatkan piala, sertifikat, tabungan dari Bank BRI, dan juga berkesempatan mengunjungi sister school TK Indonesia Montessori di Malaysia.


anakku info

www.anakku.net

April 2012

15


maj

alah

ana

kku

surat anda

Kapan acara di luar kota? Dear pengasuh rubrik Surat Anda, Saya tinggal di Surabaya dan senang sekali mengikuti acara-acara yang diadakan untuk orangtua, terutama yang memiliki anak balita. Soalnya saya tidak mau ketinggalan informasi yang bagus sehubungan dengan pengasuhan anak. Kapan Majalah Anakku bikin acara di kota kami?

Kirimkan pada kami :

Bila Anda memiliki:

Halimah Deanita, Surabaya

 pertanyaan

Dear Ibu Halimah, Senang rasanya mendengar bahwa Anda rajin mengikuti acara-acara seputar pengasuhan anak. Informasinya memang sangat bermanfaat bagi orangtua ya, Bu. Sebentar lagi Majalah Anakku akan menyambangi kota tempat tinggal Ibu di bulan ini. Ditunggu saja, ya. Salam J

Artikel tentang anak autis Dear Anakku, Saya memiliki anak usia 2 tahun yang baru saja didiagnosis mengidap autisme. Saya sedih sekali namun tidak kehilangan harapan agar anak saya dapat bersosialisasi secara normal. Apakah ada kemungkinan Anakku membuat edisi khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus agar saya bisa mendapat lebih banyak informasi seputar gangguan ini? Terima kasih. Meliana Saputra, by email Dear Ibu Meliana, Kebetulan sekali, dalam memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia pada tanggal 2 April, Majalah Anakku edisi April ini memuat topik utama tentang anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk autisme. Semoga banyak informasi penting yang bisa Anda dapatkan di edisi ini ya, Bu.

16

April 2012 www.anakku.net

Buklet menu makanan bayi Dear Majalah Anakku, Saya senang sekali mengumpulkan berbagai menu makanan bayi dari berbagai media. Tapi saya belum pernah mendapatkan buklet menu makanan bayi yang dibuat oleh Anakku. Kapan lagi ya, saya bisa mendapatkannya? Ariadne Azzahra, Jakarta

untuk redaksi  pertanyaan untuk para dokter ahli  artikel menarik hasil karya Anda sendiri  foto anak untuk menjadi model Anakku  foto menarik tentang tingkah polah anak Majalah Anakku Jl. Kayu Putih Selatan No. 74 Jakarta Timur

Halo Ibu Ariadne, Wah, beruntung sekali bayi Anda karena dapat menikmati menu-menu lezat buatan tangan bundanya. Oh ya, saat ini kami memang belum memiliki rencana untuk membuat buklet menu makanan bayi. Mungkin dalam waktu dekat ya, terima kasih atas masukannya.

Telp. : 021-4786 3434 (Hunting) Fax. : 021-4786 4954 E-mail:redaksi@anakku.net Facebook : anakku.info Twitter : @anakku

Kami tunggu, ya!

Ralat Pada Rubrik Pernak-pernik koleksi Cotonnier di Majalah Anakku Maret 2012 terdapat kesalahan penulisan harga. Seharusnya harga Elephant adalah Rp. 95 ribu dan kalimat poin b. Sofa Cabinet Rp. 3.650 ribu seharusnya tidak ada. Demikian kesalahan diperbaiki. Terima kasih.


anakku news

Dengan penanganan yang tepat, sebagian anak dengan spektrum autisme dapat hidup normal. Itulah mengapa dibutuhkan kewaspadaan orangtua untuk mengenali gejala-gejala dini gangguan perkembangan pada anak agar dapat segera ditangani ahlinya.

18 Normalkah anak saya? 21 Autisme, bagaimana mengenalinya? 24 Terapi bagi anak autistik 26 Keseharian bersama Ghazy

Byakta photo by

Alexandra Christie

(A R CH P h o t o g r a f f i x ) www.anakku.net

April 2012

17


Foto: Ramos Pane (foto diperagakan oleh model)

topik utama

Normalkah Anak Saya?

Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K) K l i n i k A n akk u , K e l a p a G a d i n g , J aka r t a

Orangtua perlu memperhatikan perkembangan anak di setiap tahapan usianya untuk mewaspadai adanya gangguan perkembangan. Apa saja yang perlu orangtua perhatikan dalam hal ini?

18

April 2012 www.anakku.net

Sudah menjadi kebiasaan saat para bunda bertemu adalah saling membandingkan (atau membanggakan) apa yang sudah bisa dilakukan oleh si kecil. Jika anak kita berada di rentang usia yang sama, seringkali kita merasa khawatir saat anak belum bisa berguling, misalnya, atau belum bisa mengucapkan satu kata pun dengan benar seperti anak teman kita.

Tahap perkembangan anak normal Perlu orangtua ingat bahwa perkembangan pada setiap anak tidaklah sama. Ada yang lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan dengan yang lain Untuk mengetahui apakah anak kita mengalami perkembangan yang abnormal, Anda perlu mengetahui apa saja milestones (tahapan) yang perlu ia kuasai. Umur 18 bulan dan 2 tahun merupakan umur yang sangat tepat untuk menilai kemampuan bicara dan melakukan skrining terhadap autisme.>>


Anak usia

>> Sosial/ emosional:

• Senang memberikan benda pada orang lain saat bermain. • Kadang mengalami temper tantrum. • Bisa mengalami rasa takut melihat orang asing. • Menunjukkan rasa sayang. • Bermain pura-pura yang masih sederhana seperti menyuapi boneka. • Dalam situasi baru biasanya menempel pada pengasuhnya. • Menunjukkan pada orang lain hal-hal yang menarik perhatiannya. • Mulai berani berekspolarasi namun tak jauh dari orangtuanya. Bahasa/ komunikasi: • Mengucapkan beberapa kata tunggal yang memiliki arti. • Mengucapkan kata ‘tidak’ sambil menggelengkan kepala. • Menunjuk apa yang ia inginkan.

18 bulan Perkembangan gerak/fisik: • • • • • •

Berjalan sendirian. Mungkin sudah melangkah dan lari. Menarik mainan saat berjalan. Bisa membantu membuka baju sendiri. Minum dari cangkir. Makan dengan sendok. Kognitif (belajar, berpikir, memecahkan masalah):

• Mengetahui benda-benda sederhana seperti telepon, sisir atau sendok. • Menunjuk untuk menarik perhatian orang lain. • Menunjukkan ketertarikan pada boneka (dolls, stuffed animals) dan berpura-pura menyuapi. • Menunjuk bagian tubuh yang disebut. • Mencorat-coret sendiri. • Dapat mengikuti instruksi verbal 1-langkah tanpa gestural seperti ‘duduk’.

www.anakku.net

April 2012

19


Anak usia Sosial/ emosional:

Bahasa/ komunikasi:

• Senang meniru orang lain yang ada di sekitarnya. • Senang saat bersama anak-anak lain. • Makin memperlihatkan kemandirian. • Menunjukkan sikap membangkang . (melakukan apa yang dilarang) • Bermain sendiri namun mulai mau bermain dengan anak lain, misalnya saat main kejarkejaran.

• Menunjuk benda atau gambarnya saat disebut. • Mengetahui nama beberapa orang yang akrab dengannya dan bagian tubuh. • Mengucapkan kalimat dengan 2 sampai 4 kata. • Mengikuti instruksi sederhana. • Mengulang katakata yang tak sengaja didengar. • Menunjuk benda yang ada di buku.

2 tahun

Kognitif (kecerdasan belajar, berpikir, memecahkan masalah): • Menemukan benda walaupun disembunyikan dalam 2 – 3 lapisan penutup • Mulai mengenal bentuk dan warna • Menyelesaikan kalimat dan lirik dari buku yang ia kenal • Bermain permainan pura-pura yang sederhana • Mungkin menggunakan salahsatu tangan lebih sering daripada lainnya • Mengikuti instruksi dua langkah seperti, “Ambil sepatumu dan taruh di rak”. • Menyebut nama benda di dalam buku bergambar seperti kucing, burung atau anjing.

Perkembangan gerak/ fisik: • • • • • • • • •

Berjinjit. Menendang bola. Mulai berlari. Naik atau turun dari meja atau kursi. Naik dan turun tangga dengan berpegangan. Melempar bola dengan tangan dari atas (overhand). Meniru lingkaran dan garis lurus saat mencoret. Menyusun balok dari 4 atau lebih balok mainan Mungkin menggunakan salah satu tangan lebih sering daripada lainnya

>> Red Flags Gejala gangguan perkembangan Gejala-gejala berikut ini adalah tanda bahaya (red flags) yang memberi informasi pada orangtua bahwa anak kemungkinan anak mengalami gangguan perkembangan yang perlu diatasi sedini mungkin: • Tidak adanya ‘babbling’, atau tidak dapat menunjuk dengan jari atau mimik yang kurang pada usia 12 bulan. • Tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan. Foto: Ramos Pane (foto diperagakan oleh model)

• Di usia yang lebih tinggi 24 bulan misalnya, balita belum mampu mengucapkan dua kata yang bisa dimengerti. • Atau, bisa juga anak kehilangan kemampuan bicara atau kemampuan sosial di berbagai usia.

Referensi: 1. Shelov, Steven. Altmann, Tanya Remer. AAP. Caring for Your Baby and Young Child: Birth to Age 5. AAP. Fifth Edition. 2009 2. Hagan, Joseph Jr. Shaw, Judth S. Duncan, Paula M. Bright Futures: Guidelines for Health Supervision of Infants, Children, and Adolescents. AAP. Third Edition. 2008

20

April 2012 www.anakku.net


Skrining untuk menemukan

Autisme

Skrining dilakukan terhadap semua anak. Anak yang tidak lulus skrining harus diperiksa lebih lanjut, apakah benar mengalami autisme atau tidak. Berbagai instrumen skrining telah dikembangkan, misalnya CHAT (Checklist for Autism in Toddlers), M-CHAT (Modified CHAT) dan PDDST-II (Pervasive Developmental Disorder Screening Test). Salah satu instrumen yang mudah digunakan adalah PDDST-II.

Pervasive Developmental Disorder Screening Test (PDDST – II)

Biasanya terlihat pada umur 12-18 bulan

Y

T

1. Apakah anak Anda tidak berminat terhadap pembicaraan di sekitarnya? 2. Apakah anak Anda sering mengerjakan suatu pekerjaan atau bermain dengan suatu benda, yang dilakukannya berulangulang dalam waktu yang lama, sehingga Anda merasa heran mengapa anak seumurnya dapat berkonsentrasi sangat baik? 3. Apakah anak Anda sangat waspada terhadap suara tertentu misalnya iklan di TV, tetapi tidak bereaksi mendengar suara lain yang sama kerasnya, bahkan tidak menoleh bila dipanggil? 4. Apakah Anda merasa bahwa perkembangan anak (selain perkembangan kemampuan berbicara) agak lambat (misalnya terlambat berjalan)? 5. Apakah anak Anda hanya bermain dengan satu atau dua mainan yang di- sukainya saja, dan tidak berminat ter- hadap mainan lain sama sekali? 6. Apakah anak Anda sangat menyukai tekstur suatu benda secara aneh, misalnya meraba-raba berbagai tekstur seperti karpet atau sutera? 7. Apakah ada seseorang yang menyatakan kekhawatiran bahwa anak Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran? 8. Apakah anak Anda senang memperhatikan dan bermain dengan jari-jarinya? 9. Apakah anak Anda belum dapat mengucapkan permintaan atau dengan menunjuk menggunakan jarinya? Penafsiran: • Bila ada 3 atau lebih jawaban “Ya” untuk nomor ganjil, anak harus diperiksa lebih lanjut untuk menentukan apakah ia mengalami autisme. • Bila ada 3 atau lebih jawaban “Ya” untuk nomor genap, anak harus diperiksa apakah ia mengalami gangguan perkembangan selain autisme. • Sumber: Siegel B. Pervasive Developmental Disorders Clinic and Laboratory, USA, 1999.

Biasanya terlihat pada umur 18-24 bulan

Y

1. Apakah anak Anda tidak berminat untuk belajar bicara? 2. Apakah anak Anda tidak merasa takut terhadap benda atau binatang yang berbahaya? 3. Bila Anda mencoba menarik perhatiannya, apakah kadang-kadang anda merasa bahwa ia menghindari menatap mata Anda? 4. Apakah anak Anda suka digelitik dan berlari bersama, tetapi tidak menyukai bermain “ciluk-ba” 5. Apakah ia pernah mengalami saat-saat ia menjadi kurang berminat terhadap mainan? 6. Apakah ia menghindari atau tidak menyukai boneka atau mainan berbulu? 7. Apakah ia tidak suka bermain dengan boneka atau mainan berbulu? 8. Apakah ia terpesona pada sesuatu yang bergerak, misalnya membuka-buka halaman buku, memutar roda mobil-mobilan atau memperhatikan gerakan air? 9. Apakah Anda merasa bahwa kadang-kadang anak Anda tidak peduli apakahAnda berada atau tidak ada di sekitarnya? 10. Apakah kadang-kadang suasana hatinya berubah tiba-tiba tanpa alasan jelas? 11. Apakah ia mengalami kesulitan untuk bermain dengan mainan baru, walaupun setelah terbiasa ia dapat bermain dengan mainan tersebut? 12. Apakah ia pernah berhenti menggunakan mimik yang sudah pernah dikuasainya, seperti melambaikan tangan untuk menyatakan “da-dah”, mencium pipi, atau menggoyangkan kepala untuk menyatakan tidak? 13. Apakah anak Anda sering melambaikan tangan ke atas dan ke bawah di samping tubuhnya seperti melambai-lambai bila merasa senang? 14. Apakah anak Anda menangis bila Anda pergi, tetapi seperti tidak peduli saat Anda datang kembali?

www.anakku.net

April 2012

21

T


Foto: Ramos Pane (foto diperagakan oleh model)

topik utama

Beberapa Keadaan Autisme ditandai adanya gangguan interaksi sosial, gangguan berbahasa dan berkomunikasi, dan perilaku repetitif (berulang) dan stereotipik (itu-itu saja). Autisme dapat terjadi bersama gangguan lain, atau sulit dibedakan dengan gangguan lain. Adalah tidak tepat untuk memberi label speech delay atau hiperaktif. Speech delay hanya merupakan bahasa Inggris dari terlambat bicara, dan tidak mempunyai makna diagnosis apa-apa. Hiperaktif dapat merupakan salah satu gejala autisme, tetapi dapat juga ditemukan pada keadaan lain.

Gangguan lain yang sering menunjukkan gejala autisme

1

Tuberous sclerosis adalah suatu penyakit yang mengenai saraf dan kulit. Anak menunjukkan bercakbercak putih di kulit, adenoma di wajah yang seperti jerawat, dan perkapuran di otak. Tuberous sclerosis sering disertai kejang hebat, retardasi mental dan perilaku autistik.

22

April 2012 www.anakku.net

yang Mirip dengan Autisme Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K) K l i n i k A n akk u K e l a p a G a d i n g , J aka r t a

2

Rubella kongenital. Bila ibu hamil terkena rubella, anak dapat lahir dengan sindrom rubella kongenital berupa katarak mata, gangguan pendengaran, kebocoran jantung dan kepala yang kecil. Anak-anak tersebut sering menunjukkan perilaku autistik.

3

Sindrom Fragile-x adlah kelainan kromosom berupa patahnya lengan kromosom x. Dapat terlihat anak dengan kepala besar, berbentuk segitiga, dengan telinga yang besar pula. Penampakannya sangat mirip autisme.

4

Mental disability atau retardasi mental menunjukkan keterlambatan bicara, dan anak kurang mengerti keadaan di sekitarnya sehingga mirip autisme.


Gangguan lain yang sering keliru dengan autisme, atau terjadi bersama autisme. mental. Sebagian anak autisme juga Retardasi mengalami mental disability atau retardasi mental. Gabungan keduanya sangat mempersulit terapi. pemusatan perhatian/hiperaktivitas Gangguan (GPPH). Gejala GPPH adalah inatensi atau urang fokus pada suatu hal, impusif yaitu berbuat dan berbicara tanpa dipikir dahulu akibatnya, dan hiperaktif. Anak dengan autisme sering menunjukkan perilaku hiperaktif, sehingga terdiagnosis sebagai GPPH. tidak menunjukkan gangguan interaksi, tidak GPPH ada gangguan komunikasi, dan perilakunya tidak repetitif dan stereotipik. Kesalahan diagnosis autisme sebagai GPPH akan mempersulit penatalaksanaan. Autisme dan GPPH dapat terjadi bersama, tetapi bila ada keduanya diagnosis GPPH sebaiknya menjadi gugur.

Global developmental delay. Merupakan keterlambatan perkembangan pada dua atau lebih area perkembangan. Misalnya keterlambatan gerak disertai keterlambatan bicara dan IQ yang rendah. Rendahnya IQ sulit diperiksa pada anak kecil, dan dapat menyebabkan munculnya gejala perilaku repetitif dan keterlambatan bicara. Anak dengan global developmental delay bersosialisasi lebih baik daripada anak autistik. perkembangan berbahasa atau develop Gangguan mental language disorder menunjukkan keterlambatan bicara, berbagai kesulitan mengerti suatu pembicaraan, dan kesulitan dalam berbicara. Anak-anak ini biasanaya menunjukkan interaksi sosial yang normal, berminat untuk berkomunikasi, dan bermain secara wajar. dengan gangguan pendengaran tidak berbicara, Anak namun menunjukkan interaksi sosial yang cukup baik, bermain imajinatif, arah pandangan, kontak mata dan ekspresi yang bagus. Gangguan pendengaran harus diperiksa pada anak dengan autisme. Landau-Kleffner adalah serangan kejang Sindrom disertai hilangnya kemampuan berbahasa. Biasanya terkadi pada anak berumur 3-6 tahun sedangkan autisme terjadi pada anak kurang dari 3 tahun. Jadi diagnosis autisme harus ditegakkan oleh dokter atau psikolog, sebelum dilakukan terapi. Referensi: Augusyn M, Dianosis of Autisem Spectrum Disorder, diunduh dari www.uptodate.com 14 April 2010.

www.anakku.net

April 2012

23


Foto: Ramos Pane (foto diperagakan oleh model)

topik utama

Terapi bagi Seiring perjalanan waktu dan ilmu, makin banyak jenis terapi yang dapat dilakukan untuk anak autisme. Umumnya terapi ditujukan untuk memperbaiki kemampuan akademis, komunikasi, kecerdasan, interaksi sosial, persiapan sekolah, kemampuan gerak, kemampuan mandiri, bermain, dan kemampuan mengatur emosi diri sendiri. Terapi juga ditujukan untuk mengurangi perilaku negatif yang tidak sesuai dengan situasi dan mengganggu orang lain, perilaku berulang dan itu-itu saja, dan mengurangi masalah sensoris yang ada.

24

April 2012 www.anakku.net

Anak Autisme Dr. H a r d i o n o D. P u s p o n e g o r o , S p A(K) K l i n i k A n akk u , K e l a p a G a d i n g , J aka r t a

Sebagian di antara terapi tersebut sudah mempunyai bukti ilmiah yang kuat, sebagian belum terbukti secara ilmiah, bahkan ada yang merugikan karena memperburuk keadaan anak. Sebagian besar terapi yang mem- punyai dasar ilmiah merupakan perkembangan dari teori perilaku, terutama Applied Behavioral Analysis yang sering disebut sebagai ABA. Jadi ABA bukanlah suatu terapi atau program, tetapi merupakan dasar ilmiah untuk mengembangkan suatu program atau teknik. Program lain yang mempunyai dasar ilmiah berasal dari teori psikologi perkembangan,

pendidikan, bahasa dan bicara, atau theory of mind.

Beberapa program atau teknik yang berdasar ABA: Ăž Terapi untuk merubah pencetus (antecedent package). Ditujukan untuk merubah situasi yang mencetuskan perilaku negatif. Ăž Terapi perilaku ditujukan untuk mengurangi perilaku negatif dan mengajarkan perilaku pengganti yang positif dan fungsional. Ăž Terapi perilaku komprehensif merupakan kombinasi teknik berdasar ABA misalnya discrete trial


Foto: Ramos Pane (foto diperagakan oleh model)

training, incidental teaching. Terapi dilakukan di berbagai tempat misalnya di tempat terapi, di dalam kelas, di rumah, atau dalam komunitas. Memerlukan rasio guru:murid sebesar 1:1. þ Terapi untuk memperbaiki kemampuan joint attention, Seringkali ditujukan untuk mengajarkan cara merespons isyarat sosial non verbal yang dilakukan orang lain, atau untuk memulai interaksi sosial. Misalnya mengajar anak untuk menunjuk, memperlihatkan benda ke orang lain, dan mengikuti arah pandangan mata orang lain. þ Modelling merupakan teknik untuk mengajar imitasi. Sering dikombinasi dengan teknik lain misalnya pemberian prompt (petunjuk) dan hadiah (reinforcement). þ Pengajaran secara alamiah dilakukan untuk melatih kemampuan fungsional anak di lingkungan alamiah. Termasuk membuat lingkungan pendukung, memberi contoh bagaimana cara bermain, meningkatkan komunikasi, dan memberi kesempatan anak untuk memilih. þ Bermain dengan bantuan teman. Ditujukan untuk melatih teman atau saudara yang normal mengenai cara berinteraksi dengan anak autisme. þ Terapi pivotal untuk melatih motivasi untuk melibatkan diri dalam interaksi sosial, memulai interaksi sosial, kemampuan mandiri dan memberi respons terhadap berbagai isyarat dari lingkungan. Orangtua dan guru biasanya dilibatkan, dalam lingkungan yang alamiah.

Terapi yang lain Ü Terapi cerita mengajarkan berbagai perilaku positif sesuai situasi

yang tertera dalam cerita. Anak belajar memberi jawaban terhadap pertanyaan apa, siapa, bilamana, di mana, dan mengapa. Ü Terapi komunikasi alternatif menggunakan berbagai alat bantu untuk memfasilitasi komunikasi, misalnya menggunakan gambar, foto, simbol, dan lain-lain, misalnya Picture Exchange Communication System (PECS). Ü Terapi berdasar relasi dengan orang lain. Beberapa contoh misalnya DIR (Developmental, individual differences, relationship-based) atau Floor Time, relationship develop-mental intervention, responsive teaching, dan lain-lain. Ü Terapi wicara dengan tujuan meningkatkan kemampuan wicara, melatih otot mulut, melatih pemahaman, dan lain-lain hal yang berhubungan dengan kemampuan bicara dan berbahasa.

Ü Terapi remedial atau bantuan akademis untuk meningkatkan kemampuan belajar. Sebelum terapi, anak akan dievaluasi oleh dokter, psikolog, terapis, dan guru. Berdasarkan evaluasi tersebut, ditentukan jenis terapi yang bermanfaat bagi anak. Terapi dilakukan sesuai umur dan tahapan perkembangan anak, harus tercatat baik serta dapat dievaluasi, dan tentu saja memberi kemajuan bagi anak. Pemberian terapi satu per satu memberi hasil yang lebih baik dibanding berbagai terapi sekaligus. Referensi: National Standards Report. National Autism Center. Massachusetts, 2009.

Ü Terapi sensory integration (SI) bertujuan melatih anak untuk menggunakan semua panca indera, mengatasi stimulasi berlebih atau stimulasi yang kurang dari lingkungan, sehingga anak memberi respons yang normal. Umumnya dilakukan oleh terapis okupasi. Ü Terapi okupasi bertujuan untuk melatih kemampuan gerak halus, kecerdasan dan kemampuan mandiri.

www.anakku.net

April 2012

25


topik utama

Hidup saya ya . . .

Ghazy

Ketika si buah hati didiagnosis autistik, hatinya begitu hancur. Namun perlahan ia bangkit dan menjadi kuat.

Mengasuh sendiri agar tidak manja Sejak dulu Ghazy aku asuh 足sendiri. Sempat ada pembantu tetapi

26

April 2012 www.anakku.net

malah membuat Ghazy manja dan cenderung tidak mandiri. Sejak saat itu, tidak ada lagi pembantu di rumah. Mulai dari persiapan ke sekolah sampai kegiatan lainnya kami lakukan sendiri. Setiap hari rute yang dijalani sangat panjang dengan agenda yang padat. Kebetulan kami tinggal di kebayoran baru, sekolah Ghazy di TK Widya Siwi Ciledug Tangerang. Apalagi jadwal sekolah di TK tidak seperti playgroup yang hanya 3 kali seminggu.

Foto: Susanti

Kegiatan Ghazy lumayan padat Senin hingga Jumat sekolah, terapi di Klinik Anakku Check My Child (CMC) dua minggu sekali, terapi di Yayasan Suryakanti Bandung 2 minggu sekali (fisioterapi dan terapi wicara), latihan berkuda di puncak, berenang, dan hiking. Berikut penuturan pengalaman Sang Mama, Mira Dwi Putri.


Menghadapi mood Ghazy Dulu, ketika Ghazy dinyatakan autistik, aku sempat panik dan bingung. Semakin lama aku semakin tenang menanganinya. Bahkan kini aku bisa berbagi dengan orangtua lain. Awalnya memang sulit menghadapi Ghazy. Aku belum bisa membaca emosinya. Selama terapi, aku rajin mengikuti dan mengamati bagaimana cara terapis menanganinya. Kini emosinya jarang meledak, jadi tidak sering rewel. Aku sudah bisa memahami bahasa tubuh Ghazy. Kemampuan berbahasanya sekarang sudah banyak mengalami kemajuan. Tingkah laku yang menunjukkan gejala autisme sudah mulai berkurang. Toilet training-nya juga semakin menunjukkan perkembangan.

Ghazy dan teman sebaya Dalam hal bersosialisasi Ghazy cenderung tidak bermasalah, dia justru mendekati teman-temannya. Ini tidak seperti anak dengan spektrum autisme, yang justru tidak mau mendekat. Hanya saja cara cara ia mendekati memang agak aneh. Misalnya tiba-tiba memegang rambut temannya atau membelai tangannya.

Foto: Susanti

Waktu dan perhatian kucurahkan sepenuhnya untuk Ghazy. Aku berusaha mengenalkannya dengan berbagai pengalaman, seperti naik, bajaj, becak, naik bus, dan yang belum kesampaian adalah naik bemo. Ghazy sangat menikmati pengalaman ini. Bisa dibilang 24 jam kami bersama-sama terus, bahkan Ghazy ikut membantuku mencuci mobil, membereskan tempat tidur, dan bikin kue bersama. Hidup saya, ya... Ghazy.

Ghazy butuh orang dewasa sebagai ‘penerjemah’. Kadang ia kesal karena orang sekitarnya tidak memahami maksudnya, dan ini membuat ia bertingkah laku semaunya. Orang yang tidak paham, akan menganggap Ghazy nakal, padahal itu tidak benar.

dekati dia dan genggam tangannya. Aku tanya apa keinginannya? Ia menunjuk botol minumnya. Ooo… ternyata dia tidak mau baca doa karena haus. Setelah minum, tanpa disuruh Ghazy langsung membaca doa dan tidur. Aku benar-benar menyesal sempat kesal padanya.

Kesulitan memilih sekolah Bagian yang sulit adalah memilih sekolah yang memahami dan mengerti anak berkebutuhan khusus. Lalu mendapatkan guru yang bisa mengarahkan, memahami dan menerima Ghazy apa adanya. Memang tidak ada yang sempurna, tetapi aku cukup puas dengan sekolah-sekolah Ghazy selama ini. Aku ingin Ghazy bisa mendapat banyak pengalaman, stimulasi dan arahan yang tepat.

Cara Ghazy curhat Bila ingin mengungkapkan sesuatu, Ghazy menghampiriku, memeluk, mencium pipi, atau minta dipeluk. Ini cara ia menunjukkan sayangnya padaku. Sekarang dia sudah bisa mengadu. Kalau kesakitan dia bilang “aw” atau “sakit.” Kalau ditolak main sama temannya, dia menangis. Suatu malam Ghazy aku minta membaca doa sebelum tidur, tapi malah menangis. Aku matikan lampu tangisannya bertambah keras. Aku

Pesan buat orangtua dengan anak spesial Pertama, menerima anak apa adanya, dan bersikap ikhlas. Temani anak ­autistik dengan hati, dan coba gali terus kemampuan mereka. Daripada melihat kekurangan mereka, lebih baik kita menggali kemampuan dan potensi mereka. Jangan menutup diri, karena ini sama sekali tidak membantu. Mereka butuh dimengerti dan dianggap keberadaannya. Berikan mereka banyak pengalaman. Dengan demikian mereka akan merasa nyaman. Pengalaman akan memperkaya bahasa dan kecerdasan kognitifnya.

Harapan buat Ghazy Semoga Ghazy menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada kedua orangtua, agama, dan negara. Sukses itu perkara nanti, yang paling penting adalah Ghazy bisa mandiri, berguna bagi dirinya sendiri. Semoga.

www.anakku.net

April 2012

27


info sehat Kepala Anak Terbentur, Perlukah Khawatir yang Berlebihan? Kepala terbentur benda keras ataupun terjatuh merupakan salah satu penyebab cedera kepala pada anak. Pada umumnya, bersifatnya ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Bahkan, cedera kepala ringan tidak perlu dilakukan pemeriksaan tambahan seperti CT Scan. Walaupun begitu, cedera kepala ringan tetap harus diwaspadai agar tidak berakibat lebih buruk. Salah satunya dengan mengetahui bagaimana pertolongan pertamanya dan apa tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan. Jika terjadi cedera kepala ringan pada anak, berikan kompres dingin pada area kepala yang terkena sebagai pertolongan pertama. Kompres dingin akan membantu mengurangi nyeri. Jika muncul benjolan di kepala, teruskan kompres dengan air hangat untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan sirkulasi ke daerah yang terbentur. Perhatikan apakah ada gejala atau tanda seperti anak mengeluh sakit kepala yang tidak segera menghilang, muntah, mengantuk berlebihan, atau hilang kesadaran. Jika ditemukan salah satu dari gejala atau tanda tersebut, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak Anda.

28

April 2012 www.anakku.net

Cegah Penyakit Kanker Serviks Sejak Usia Dini Kanker serviks, salah satu penyebab kematian karena kanker pada wanita di seluruh dunia, merupakan manifestasi klinis dari infeksi human papillomavirus (HPV) pada organ reproduksi, terutama tipe 6, 11, 16, dan 18. Sungguh ironis sebenarnya, penyakit ini dapat dideteksi sejak dini bahkan dicegah. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi Saat ini sudah tersedia vaksin HPV di dunia, termasuk di Indonesia. Ada dua jenis vaksin HPV yang telah

dikembangkan untuk mencegah infeksi HPV, yaitu vaksin quadrivalen dan bivalen. Vaksin quadrivalen bersifat protektif terhadap HPV tipe 6, 11, 16,18 sedangkan vaksin bivalen hanya untuk tipe 16 dan 18. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2011 sudah mengeluarkan rekomendasi terbarunya berkaitan dengan pemberian vaksin HPV. Vaksin HPV diberikan dalam 3 dosisi dan dapat mulai diberikan pada anak perempuan yang berusia diatas 10 tahun. Jika menggunakan vaksin bivalen, maka vaksin diberikan pada bulan ke-0, ke-1, dan ke-6. Sedangkan vaksin kuadrivalen diberikan pada bulan ke-0, ke-2, dan ke-6.

Skrining Hipotiroid Pada Bayi Baru Lahir Kelainan tiroid yang dapat mengenai anak bahkan bayi. Salah satu kelainan tiroid yang penting untuk diketahui adalah hipotiroid kongenital, kelainan yang disebabkan oleh kurang atau tidak adanya hormon tiroid sejak dalam kandungan. Hipotiroid kongenital masih merupakan salah satu penyebab tersering retardasi mental yang dapat dicegah. Selain menyebabkan retardasi mental, hipotiroid juga dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat dan semakin sulit diatasi jika terlambat dideteksi. Hipotiroid kongenital dapat terjadi pada 1 bayi dari sekitar 2500 kelahiran. Walaupun demikian, sebaiknya dilakukan skrining hipotiroid pada bayi baru lahir, yaitu dengan memeriksa kadar thyroid stimulating hormone (TSH) atau hormon tiroksin (T4). Di Amerika, skrining tersebut sudah dilakukan secara universal pada semua bayi baru lahir. Lain halnya dengan Amerika, skrining hipotiroid belum rutin dilakukan di Indonesia namun sudah dilakukan secara mandiri di beberapa rumah sakit terutama di kota-kota besar. Untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai skrining ini, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda.


anakku sehat Siapa sih orangtua yang tak ingin anaknya sehat? Namun adakalanya si kecil mengalami gangguan kesehatan yang membuat ia (maupun Anda) menjadi gelisah dan khawatir. Dengan ketenangan dan bekal informasi yang tepat, yakinlah bahwa Anda dapat melewati masa-masa sulit itu.

30 Skrining pendengaran bayi 32 Kulit bayi cenderung mudah kering 35 Yuk periksa gigi 38 Saat si kecil senang menyendiri 40 Waspadai bila si kecil mudah jatuh atau menjatuhkan barang 42 Toilet Training bagi anak berkebutuhan khusus

Bryan Photo

by

Nathal Adjie

www.anakku.net

April 2012

29


0-1 tahun

Skrining Pendengaran Bayi, Langkah Awal Deteksi Gangguan Perilaku D r . R o nn y S o e w e n t o , S p THT K l i n i k A n a kk u K e l a p a G a d i ng , J a k a r t a

Gangguan pendengaran pada bayi harus diketahui sedini mungkin, karena berkaitan dengan kemampuan wicara dan berbahasa. Itu sebabnya diperlukan skrining pendengaran pada bayi sedini mungkin. Perkembangan auditori pada bayi erat hubungannya dengan perkembangan otak. Sel saraf (neuron) di bagian korteks mengalami proses pematangan dalam waktu tiga tahun pertama kehidupan. Pada 12 bulan pertama kehidupan bayi, terjadi perkembangan otak yang sangat cepat. Itu sebabnya penting melakukan deteksi dini gangguan pendengaran, sehingga jika terdapat gangguan dapat dilakukan penanganan sedini mungkin. Organ pendengaran janin sudah berfungsi saat usia kehamilan 20 minggu. Pada masa tersebut janin dalam kandungan telah dapat memberikan respons terhadap suara. Namun reaksinya masih berupa refleks gerakan. Dan kian sempurna saat usia kehamilan 24-25 minggu. Lebih detil lagi, penyebab gangguan pendengaran pada bayi dibedakan berdasarkan terjadinya gangguan pendengaran pada masa prenatal (sebelum bayi dilahirkan), selama proses persalinan (perinatal), dan sesudah bayi dilahirkan (postnatal).

30

April 2012 www.anakku.net

1. Masa prenatal: disebabkan karena faktor genetik dan nongenetik (kekurangan yodium, infeksi TORCH) dapat berakibat buruk pada bayi. Demikian juga obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu dapat mengganggu proses organogenesis dan merusak sel-sel rambut pada kochlea, sehingga menyebabkan ketulian.

2. Masa perinatal: beberapa

keadaan yang akan dialami bayi pada saat lahir juga merupakan faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran bahkan ketulian, misalnya prematur, BBLR, kuning, lahir tidak menangis. Umumnya ketulian yang terjadi akibat faktor prenatal dan perinatal derajat ketulian berat atau sangat berat. >>


>>

3. Masa postnatal: Adanya bakteri atau virus seperti rubella, campak, parotis (gondongan), infeksi otak (meningitis, ensefalitis), per-darahan pada telinga tengah, dapat menyebabkan tuli.

Pemeriksaan pendengaran pada bayi Gangguan pendengaran pada bayi harus diketahui sedini mungkin, karena walaupun bersifat ringan dapat memengaruhi kemampuan wicara dan berbahasa pada anak. Dalam keadaan normal, bayi memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif pada usia 18 bulan. Jadi, bisa dikatakan di usia inilah periode kritis untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran pada anak.

dan Brainstem Evoked Response Auditory (BERA). Cara kerjanya dengan menggunakan komputer serta dibantu sejumlah elektroda yang ditempelkan di permukaan kulit kepala bayi. Bayi diberi rangsangan suara, kemudian direkam di komputer, hasilnya berupa data dalam bentuk grafik. Dari grafik ini akan diketahui ambang dengar anak. OAE untuk menentukan fungsi sensor bunyi rumah siput pada bayi (pemeriksaan dilakukan pada bayi usia 2 hari, 1 dan 3 bulan). BERA untuk menentukan menilai reaksi saraf pendengaran terhadap bunyi dari luar (diperiksa saat usia 1- 3 bulan).

Bayi yang berisiko Saat ini baku emas pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi adalah Oto Acousti Emission (OAE)

Di Indonesia tengah digalakkan pemeriksaan pendengaran bayi sejak usia 2 hari. Semakin cepat dan tepat

intervensi dilakukan. Hasilnya akan semakin baik. Bila bayi mempunyai risiko, maka pemeriksaan pendengaran mutlak dilakukan. Pemeriksaan harus di- lakukan jika bayi memiliki beberapa faktor risiko. Antara lain riwayat keluarga dengan tuli kongenital (tuli bawaan atau keturunan), riwayat infeksi prenatal (TORCH atau Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes), bayi dengan kelainan anatomi telinga, bayi lahir dengan BBLR (berat badan lahir rendah) <1500gr, persalinan dengan tindakan (vakum), bayi kuning, bayi lahir tidak menangis. Referensi: - Adam GL, Boies LR, Higler PA. Buku Ajar Penyakit THT. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.1997. - Soepardi EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi ke-6. Cetakan ke-1. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.2007.

Beberapa pemeriksaan pendengaran yang dapat dilakukan pada bayi: 1. Behavioral Observation Audiometry (BOA) 2. Timpanometri 3. Audiometri bermain (play audiometry) 4. Oto Acoustic Emission Foto: Istimewa

(OAE) 5. Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) www.anakku.net

April 2012

31


Foto: Dok. Anakku

0-1 tahun

Kulit Bayi

Cenderung Mudah Kering Kulit bayi cenderung mudah kehilangan cairan, karena pori-porinya belum menutup sempurna. Akibatnya, kulit bayi menjadi sensitif, mudah teriritasi dan terkena infeksi.

Dr. Ari Muhandari Ardhie, SpKK Poli Kulit Bagian Anak R S AB H a r a p a n K i t a J a k a r t a

Kulit bayi baru lahir diliputi lapisan lemak yang disebut vernix caseosa, yang berfungsi sebagai pelindung. Aktivitas sehari-hari seperti mandi dan berganti pakaian akan ‘melepaskan’ lapisan pelindung ini.

- Ruam merah pada kulit

Akibatnya, bayi berpotensi terserang infeksi, karena kuman ‘penjaga’ kulit belum sebanyak yang seharusnya, sehingga fungsi perlindungan kulitnya belum sempurna.

- Lebih mudah mengalami iritasi (alergen lebih mudah masuk)

Kulit bayi bersifat unik dan berbeda dengan kulit dewasa dalam hal struktur, komposisi, dan fungsinya terutama di tahun pertama kehidupannya. Penelitian membuktikan kulit bayi lebih cepat kehilangan air kelembaban dibanding kulit dewasa. Itu sebabnya kulit bayi cenderung mudah kering. Bahkan penelitian membuktikan bahwa kulit bayi dua kali lebih cepat kering dibanding kulit dewasa.

32

April 2012 www.anakku.net

Kulit kering pada kulit bayi akan menyebabkan - Eksim (biasanya dipengaruhi juga oleh adanya riwayat alergi pada keluarga)

Oleh karenanya penting menjaga kelembaban kulit bayi, misalnya dengan memilih sabun dan produk perawatan yang dibuat khusus untuk bayi lainnya seperti baby lotion dan baby cream. Produk perawatan bayi bersifat khusus, yakni tidak mengandung pewarna dan pewangi, sehingga bersifat ‘ringan’ dan tidak bersifat iritasi. Pelembab berfungsi untuk menahan air di lapisan kulit, dan memberi kesempatan kulit untuk memperbaiki diri bila sedang bermasalah. >>


www.anakku.net

April 2012

33


Foto: Dok. Anakku

>> Memilih pelembab Bagaimana memilih pelembab? Tergantung tingkat kekeringan kulit, lokasi kelainan, dan yang terpenting kecocokan. Setiap pelembab memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang perlu diperhatikan adalah bahan aktif yang terkandung dan bentuk sediaannya. Ada tiga bentuk dasar sediaan produk: cairan, bedak, atau salep. Dari ketiganya dapat dibuat campuran membentuk krim atau losion. Krim merupakan campuran salap dan air dengan bahan emulgator sebagai pengikatnya. Sedangkan losion akan lebih encer dari krim karena kandungan airnya lebih banyak. Sebaiknya pilih pelembab yang aman bagi bayi yakni yang sudah melalui uji klinis (Clinically Proven Mildness), atau yang direkomendasikan oleh dokter. Referensi: 1. Djuanda A., Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ed.ke-4. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2005. 2. First DataBank. Inc. Emollients – Topical. Diunduh dari http://www.webmd.com/drugs-465-Emollients+Top.aspx?dru gid=465&drugname=Emolient+Top.October 2008.

34

April 2012 www.anakku.net

Tip:

Menjaga kelembaban kulit bayi • Gunakan pelembab sesudah bayi mandi, saat kulit sudah bersih dan masih cukup lembab untuk memudahkan penyerapan bahan aktif. • Oleskan pada bagian kulit yang cenderung mudah kering (siku, lutut). • Usapkan searah dengan arah tumbuhnya bulu, terutama pada lengan dan tungkai. • Umumnya pemakaian dua kali sehari, namun dapat diulang bila kulit terasa kering. • Bila bayi ada masalah kulit, biasanya dokter akan memberi tambahan terapi sesuai kebutuhan.


D r g . A sm a r a n i ng t y a s A n d i n i S p . K G A RS. Permata Cibubur

Mengapa penting membawa anak ke dokter gigi sejak dini? Dan kapan sebaiknya anak di bawa ke dokter gigi? Anak sebaiknya diperiksakan giginya sedini mungkin, setelah giginya mulai tumbuh pada usia sekitar 6-8 bulan. Gigi susu anak adalah penuntun jalan bagi gigi tetap yang kuat dan sehat, pertumbuhan gigi susu pada setiap anak bervariasi.

Awas karies!

Oleh sebab itu, pemeriksaan gigi lebih awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kelainan pada gigi dan mulut anak, Tujuan dari pemeriksaan

Gigi susu pertama yang tumbuh biasanya 2 gigi seri bawah, diikuti dengan keempat gigi seri atas. Sisa dari gigi susu akan tumbuh secara

dini gigi dan mulut adalah mencegah terjadinya karies gigi (gigi berlubang).

Menurut penelitan, hampir 75% anak usia di bawah 5 tahun, gigi geliginya sudah terkena karies atau lubang.

berurutan, biasanya sepasang dari kedua buah gigi dari gigi seri bawah, geraham susu pertama, gigi taring, geraham susu kedua. Pertumbuhan gigi susu tersebut lengkap mencapai jumlah 20 gigi pada usia sekitar 2,5 tahun-3 tahun. Gigi terakhir yang tumbuh adalah gigi geraham susu atas kedua. Beberapa tanda-tanda yang akan terjadi pada saat gigi susu tumbuh, antara lain: gatal pada gusi, mengunyah atau menggigit benda keras, rewel, gelisah, sulit tidur gusi tampak kemerahan, tidak nafsu makan, kadang disertai demam ringan.

>>

Foto: Ramos Pane

Yuk Periksa Gigi

1-3 tahun

www.anakku.net

April 2012

35


Pemeriksaan gigi dan mulut pada anak-anak dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali. Karena gigi anak-anak lebih cepat mengalami karies atau lubang.

Tip: Agar anak tidak takut ke dokter gigi:

1

Biasakan anak dengan hal-hal yang berhubungan dengan dokter gigi.

2

Jelaskan kepada anak, bahwa tujuan ke dokter gigi supaya gigi mereka bagus dan kesehatan gigi dan mulut terjaga.

3 >> Karies gigi pada anak dapat di sebabkan oleh karena minum susu botol dimalam hari, pola makan yang tidak dikunyah (diemut), mengunyah di satu sisi saja. Karies gigi pada anak dapat dicegah dengan cara pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang baik, diet yang benar, pemberian fluor baik sistemik dan pelapisan ceruk gigi geraham (pit dan fissure sealant). Pelapisan diutamakan untuk gigi tetap pertama (molar pertama). Gigi tetap pertama (molar pertama rahang atas dan rahang bawah) tumbuh pada usia 6 tahun. Gigi tetap tersebut tidak menggantikan gigi susu manapun dan letaknya di belakang dan mulut. Oleh karena gigi tetap tersebut tumbuh pada saat masih ada gigi susu, hampir semua orangtua berpikir gigi tersebut akan tanggal, dan akibat

36

April 2012 www.anakku.net

pembersihan gigi yang kurang baik, hampir 50% gigi tetap pertama pada anak-anak di usia 8 tahun mengalami karies atau lubang.

Rawat sedini mungkin Kebiasaan merawat gigi dengan baik harus ditanamkan sedini mungkin. Dengan demikian gigi tetap sehat sekaligus meletakkan dasar yang baik untuk pertumbuhan gigi permanen. Gigi susu yang berlubang harus segera ditambal dan dipelihara sampai waktu yang tepat untuk tanggal. Selain itu, dengan pemeriksaan gigi lebih awal, orangtua akan lebih mengetahui perkembangan gigi anak seperti bentuk, ukuran dan jumlah gigi, posisi gigi, pertumbuhan rahang anak. Apakah ada kelainan pada jaringan lunak rongga mulut anak dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mengganggu pertumbuhan gigi dan mulut.

Ajaklah anak ke dokter gigi saat orangtua memeriksakan giginya.Tunjukan kepada anak, bahwa ke dokter gigi bukanlah sesuatu yang menakutkan.

4

Orang tua harus jujur kepada anak. Jika anak memang hendak dibawa ke dokter gigi, janganlah mengatakan kalau akan di bawa ke mal. Dan sebaiknya jangan berkata ia tidak akan merasa sakit. Beri ia pengertian, “Kalaupun sakit, paling sedikit. Dokter gigi kan mengobati bukan mau me­nyakiti.â€?

5

Anak usia 3-5 tahun biasa- nya sudah tampak berani ke dokter gigi. Biarkan anak duduk di dental chair sendiri tanpa dipangku. Sayangnya, kadang orangtua meragukan kemandirian anak.

6

Apabila anak pintar dan kooperatif selama menjalani pemeriksaan gigi atau perawatan gigi, berilah pujian kepada anak. Ia merasa senang pergi ke dokter gigi.


www.anakku.net

April 2012

37


Foto: Ramos Pane

3-5 tahun

Saat Si Kecil Anita Chandra, M. Psi. K l i n i k A n a kk u K e l a p a G a d i ng , J a k a r t a

Sosialisasi merupakan faktor yang penting dalam kehidupan dan dalam proses belajar anak. ­Kemampuan bersosialisasi tidak dapat muncul dengan sendirinya melainkan perlu dikembangkan sedini mungkin. Dapat dikatakan bahwa kemampuan bersosialisasi adalah salah satu ‘tugas’ yang harus dipenuhi anak dalam perkembangannya. Anak usia 6 bulan sudah mulai menunjukkan kemampuannya dalam bersosialisasi. Rasa ingin tahunya pun semakin berkembang. Ia mulai tertarik untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya dan melakukan berbagai hal untuk membuat orang-orang memperhatikannya. Dimulai dari interaksi dengan anggota keluarga, lalu beranjak ke lingkungan yang lebih luas seperti dunia sekolah saat ia memasuki masa balita.

38

April 2012 www.anakku.net

Senang Menyendiri Jika anak kurang bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah dan lebih senang menyendiri, waspadai kemungkinan adanya gangguan perkembangan sosial pada anak. Belajar bersosialisasi melalui bermain Di sekolah, anak bertemu dengan banyak orang baru, mulai dari temanteman sampai guru-gurunya. Ia akan belajar mengenal dan berinteraksi dengan orang-orang baru tersebut. Aktivitas bermain pun menjadi sarana terpenting baginya untuk bersosialisasi. Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan fisiknya pun membuat anak lebih leluasa untuk menjalin interaksi melalui bermain. Namun jika kita cermati, kadang ada anak-anak yang cenderung asyik

sendiri dengan dunianya. Guru dan orangtua perlu mewaspadai adanya gangguan pada perkembangan sosial anak yang lebih senang menyendiri. Perkembangan sosial yang terganggu dapat menghambat proses belajarnya secara keseluruhan.

Tahapan bermain atau bersosialisasi pada anak Kemampuan sosialisasi anak dapat dilihat dari aktivitasnya saat bermain. Menurut Mildred Parten (1932) sesuai dengan tahap perkembangan sosialnya, aktivitas bermain anak pun berkembang. Berikut adalah tahapannya:

>>


Foto: Ramos Pane

Ketika anak sulit bersosialisasi

>> • Unoccupied Play Dimana anak tidak terlibat bermain, hanya mengamati, atau melakukan kegiatan tanpa tujuan yang jelas. • Solitary Play Anak bermain sendiri. Pada usia yang sangat dini, anak cenderung sibuk main sendiri, tidak berinteraksi dengan anak lain, dan belum terlalu tertarik dengan lingkungannya. • Onlooker Play Umum di usia 2 tahun. Tahap dimana anak menunjukkan ketertarikkan terhadap kegiatan orang lain dan menjadi pengamat dari kegiatan bermain anak lain. • Paralel Play Pada tahap ini anak tampak bermain bersama atau melakukan kegiatan yang sama namun belum ada interaksi. • Assosiative Play Ditandai dengan adanya interaksi antar anak yang bermain, saling tukar permainan atau bergantian, meski sesungguhnya belum tampak adanya kerjasama.

Kemampuan sosial ini sudah harus dikuasai di usia 3 tahun. • Cooperative Play Kegiatan bermain bersama yang ditandai dengan adanya kerjasama, pembagian tugas atau peran. Kemampuan sosial ini seharusnya sudah dapat dikuasai anak pada usia 4-5 tahun. Peran keluarga sebagai ‘agen’ sosialisasi pertama bagi anak tentu memegang peranan penting untuk menanamkan keterampilan sosialnya. Perkenalan sejak dini terhadap dunia yang lebih luas, penanaman nilai-nilai positif dan pemberian dukungan psikologis saat anak masuk ke lingkungan yang baru, akan membantu anak mengembangkan kemampuan sosialisasinya. Referensi: - Dowling, Marion. Young Children’s Personal, Social and Emotional Development . 2nd edition. London: Paul Chapman Publishing. 2005. - Hetherington, E.M., Parke, R.D., Gauvain, M., & Locke, V.O. Child Psychology: A Contemporary Viewpoint . 6th editon. Boston: Mc-Graw Hill International edition. 2006. - Tedjasaputra, Mayke S. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Grasindo. 2001.

Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan & keterampilan sosial anak: • Kematangan Fisik

• Kematangan Psikologis

• Banyaknya kesempatan bersosialisasi

• Nilai-nilai keluarga

• Kemampuan berbicara

• Kembangkan kepercayaan diri anak. • Berikan kesempatan yang banyak. • Sesuaikan kemampuan anak dengan tantangan bersosialisasi yang dihadapi. • Beri dukungan psikologis. • Apresiasi kemampuan anak dalam menjalin interaksi. • Hindari memberikan tekanan yang semakin membuat anak kecil hati. • Bantu anak dengan memberikan masukkan bila dibutuhkan. • Konsultasikan ke ahlinya jika berlanjut.

Kapan saatnya orangtua perlu waspada? • Anak tidak tertarik berinteraksi dengan orang lain. • Anak selalu bermain sendiri tanpa memperdulikan lingkungan. • Tidak dapat ikut terlibat dalam permainan teman sebaya. • Anak cenderung menjauhi aktivitas bermain bersama. • Lebih tertarik berinteraksi dengan anak lain yang tidak sebayanya. • Tidak dapat terpisah dari orangtua atau pengasuh dimana anak seusianya sudah dapat melakukannya. • Tidak memiliki teman bermain. • Sangat dominan dan senang mengganggu anak lain.

• Adanya gangguan-gangguan perkembangan khusus (seperti: gangguan hiperaktivitas, gangguan autistik)

www.anakku.net

April 2012

39


3-5 tahun

Waspadai Bila Si Kecil Mudah Jatuh atau Menjatuhkan Barang D r . L u h K a r u n i a W a h y u n i , S p KF R Divisi Pediatri Departemen Rehabilitasi & Koordinator Pelayanan FK UI - R SCM J a k a r t a

Buah hati Anda kesulitan mengancingkan baju, menggunakan gunting, sering jatuh, tersandung, menabrak, atau benda yang dipegangnya sering terjatuh? Janganjangan ia mengalami gangguan perkembangan motorik. Diagnosis gangguan perkembangan motorik (Developmental Coordination Disorder atau DCD) muncul bila gangguan ini secara bermakna menganggu pencapaian akademik atau kegiatan sehari-hari, dan bukan karena kondisi medis keseluruhan (seperti cerebral palsy, hemiplegi atau distrofi otot).

Bagaimana bentuk gangguannya? Manifestasi gangguan ini bervariasi pada berbagai usia dan tingkat perkembangan. Sebagai contoh, anak yang lebih kecil bisa menunjukkan kecanggungan dan keter足lambatan dalam mencapai tolok ukur perkembangan motorik (misalnya berjalan, merangkak, duduk, mengikat tali sepatu, mengan- cing baju, dsb). Anak yang lebih besar bisa memperlihatkan kesulitan dalam aspek motorik

40

April 2012 www.anakku.net

dalam menyusun puzzle, membangun mainan, bermain bola, atau menulis. Orang dewasa mungkin memiliki lebih sedikit kesulitan motorik halus, namun tetap memiliki kesulitan dalam hal tulisan dan organisasi. Anak dengan gangguankoordinasi cenderung memiliki sensitivitas visual motorik yang kurang, persepsi visual yang labil, dan kurang sensitif terhadap perubahan frekuensi suara.

Apa yang dapat dilakukan? Seorang anak mulai membandingkan dirinya dengan teman sebayanya pada usia 6-7 tahun, jadi penting untuk memulai intervensi sebelum masa ini, namun pada hakekatnya tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai intervensi. Pertimbangkan usia anak ketika memutuskan jenis terapi. Anak di bawah usia 3 tahun mungkin sulit mengikuti

>>


>> terapi formal yang terstruktur, jadi penting untuk memastikan anak menganggap terapi ini menyenangkan sehingga ia dapat merasa berhasil. Berbagai metode terapi yang berbeda dapat dilakukan dalam intervensi anak dengan DCD, di antaranya: pencapaian keterampilan, sensori integrasi, perseptuo-motorik, neurodevelopmental, sensitivitas kineste tik, dan the Lee method.

Latihan sehari-hari - Menulis dengan spidol di papan tulis. - Menulis dengan spidol di kertas yang diletakkan di lantai. - Mainan karet yang dapat diremas. - Bermain dengan adonan atau lilin. - Bermain pita pada stik membentuk huruf. - Bermain busa dan pasir, menggambar atau membentuk huruf. - Permainan yang melatih mental tentang membentuk huruf. - Memilih benda dalam tas sesuai perintah tanpa melihat ke dalam tas.

Kegiatan lain yang membantu Bersepeda, berenang, menari, menunggang kuda, memancing, bermain trampolin, olahraga memanah, bersampan, bermain tenis, fotografi, sepakbola, basket, memasak, senam lantai, bulutangkis, berlatih seni bela diri. Referensi: - Cermak, Sharon A. Larkin, Dawone Development Coordination Disorder. Delmar. 2001 - Ball, Morven F. Developmental Coordination Disorder: Hints and Tips For The Activites of Daily Living. Jessica Kingsley Pub. 2002

Saran Praktis buat Anak • Beraktivitas dalam gerakan kasar seperti main petak umpet, merangkak, mengecat dengan kuas besar, menulis dengan kapur di lantai. • Pastikan bahwa lingkungan sekitar anak sudah sesuai bagi anak dan orang dewasa, misalnya gelas yang tidak mudah tumpah, gunting yang dapat digunakan si anak. • Pastikan anak duduk dengan nyaman, namun stabil secara postural dengan kaki berpijak pada lantai dan menghadap tugasnya. • Tingkatkan harga diri anak dengan mencoba berbagai hobi seperti berenang, yoga, mengendarai kuda, dan fotografi. • Jangan beri latihan tambahan pada anak ketika dia tampak mulai lelah.

• Pecahkan kegiatan menjadi sasaran yang kecil dan mudah dicapai. Pastikan bahwa tiap keterampilan dipelajari secara terpisah sebelum mengkombinasikannya, anak harus memiliki keseimbangan (kedua kaki menapak pada lantai) kemudian bertumpu pada satu kaki (lebih dari 5 detik) sebelum ia melompat. • Tanyakan apa yang menganggunya dan apa yang dapat Anda bantu. • Dengan bahasa yang sangat sederhana, gunakan instruksi visual daripada auditori untuk menyampaikan pesan, jangan ragu untuk mengulang dan pastikan apakah anak sudah mengerti. • Bantu anak agar lebih terorganisir. Pastikan setiap benda dinamai dan tempat penyimpanannya mudah dicapai.

www.anakku.net

April 2012

41


Foto: Ramos Pane, di peragakan oleh model

3-5 tahun

Toilet Training Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

A r i S r i D e w i , A m d OT K l i n i k A n a kk u CMC Kayu Putih, Jakarta

Anak berkebutuhan khusus memang spesial, jadi mengajari ke toilet pun perlu cara khusus. Sebenarnya, kapan anak siap toilet training? >> Sebagai orangtua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) senang rasanya jika buah hati kita sudah mandiri dalam aktivitas sehari-hari terutama dalam hal BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil), atau lebih sering disebut dengan “toilet training” atau “potty training.” Toilet training merupakan tahapan perkembangan tersendiri dalam perkembangan anak. Karena ternyata hal ini tidak sesederhana yang kita pikirkan sebagai orang dewasa.

42

April 2012 www.anakku.net

Untuk berhasil dalam BAB dan BAK pada tempatnya, anak harus sudah bisa merasakan tanda-tandanya, bisa menahannya hingga ia sampai ke toilet, berjalan sendiri ke toilet, sudah bisa melepas celana sendiri dan lain-lain. Beberapa orangtua menargetkan kapan anaknya mulai diajarkan potty training. Biasanya bisa dimulai saat 18 atau 24 bulan. Banyak juga yang memulainya saat anak berusia 30 atau 36 bulan.

Tanda-tanda Fisik Ü Anak bisa berjalan atau berlari dengan stabil.

Ü Pipis anak dalam sekali berkemih cukup banyak kuantitasnya.

Ü Memiliki waktu-waktu tertentu untuk BAB.

Ü Memiliki waktu yang cukup lama untuk tidak berkemih, setidaknya 3-4 jam, yang menunjukkan kantung kemihnya telah berkembang baik untuk menampung urin.


Tanda-tanda Tingkah Laku Ü Bisa duduk manis di satu posisi selama 2-5 menit.

Ü Anak dapat melepas dan menaikkan celananya sendiri.

Ü Merasa risih dengan popok yang basah atau kotor.

Ü Menunjukkan ketertarikan terhadap perilaku di kamar mandi (ingin melihat orangtua ke kamar mandi, dll).

Ü Memberikan sinyal dengan kata-kata atau gelagat tubuh yang menunjukkan bahwa ia ingin berkemih.

Ü Menunjukkan keinginan untuk melakukan semuanya sendiri.

Ü Bangga atas pencapaian yang telah dia lakukan.

Ü Tidak menolak untuk belajar menggunakan toilet.

>> Untuk anak kebutuhan khusus terutama anak autis, kemampuan toilet training perlu disesuaikan dengan kemampuan yang telah dicapai anak, ada tidaknya gangguan sensoris, komunikasi dan pemahaman terhadap bantuan visual (gambar ataun tulisan). Berikut adalah tip bagi orangtua untuk mengajarkan anak untuk BAB atau BAK secara mandiri: • Jangan dibiasakan memakai diapers. Diapers/popok hanya cocok digunakan pada anak sampai usia 3-4 tahun. • Jadikan aktivitas BAB dan BAK sebagai rutinitas anak. Biasakan anak melakukan BAB/BAK setiap 30-60 menit sekali, meskipun anak tidak menunjukkkan keinginan untuk melakukan hal tersebut.

• Beri bantuan visual (gambar atau tulisan) untuk memudahkan anak memahami apa yang akan dilakukan jika merasa ingin BAB atau BAK.

Bila anak yang sudah mampu berkomunikasi dengan baik:

Setiap kali sampai di tempat umum biasakan mengajak anak untuk ke toilet terlebih dahulu. Ajarkan anak untuk mengenal kata

toilet dengan gambar dan kartu (bertuliskan TOILET). Berikan gamabar z untuk membedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Bagi anak yang sudah terlanjur “ngompol” tetap harus dibawa ke toilet supaya ada pemahaman kalau BAK harus di toilet dan membersihkan diri di toilet.

konvermex www.anakku.net

April 2012

43


t&j

kesehatan anak

ADHD atau

T:

Autisme?

Dear Dok, bagaimana membedakan anak ADHD dengan anak autis? Anak saya didiagnosis ADHD, tetapi saya melihat ada gejala autis. Mohon penjelasannya. Terima kasih.

Dian Hanggara, Jakarta Pusat

Dr. Hardiono D.Pusponegoro, SpA(K) Konsultan Kesehatan Anak

J:

Ibu Dian, Sehari-hari seringkali ditemukan bahwa seorang anak yang mengalami Autistic Spectrum Disorder (ASD) salah didiagnosis sebagai ADHD. Mungkin hal ini lebih menyenangkan bagi orangtua, namun dapat terjadi risiko salah terapi, baik terapi obat maupun terapi lainnya. Selain itu efek stimulan pada ASD seringkali tidak dapat diprediksi. Menurut kriteria DSM-IV, bila seorang anak mengalami ASD, maka ia tidak dapat didiagnosis sebagai ADHD, walaupun ia menunjukkan juga perilaku inatensi, impulsif, dan hiperaktif. Tetapi beberapa penelitian lain melaporkan bahwa ADHD dapat terjadi pada seorang anak dengan diagnosis ASD, dan gejala ASD dapat terjadi pada seorang anak yang mengalami ADHD. Hal ini tetap masih akan menjadi kontroversi selama penyebab yang pasti belum diketahui. Bagaimana membedakan ADHD dan ASD?

main yang berulang dan stereotip. Kriteria diagnosis ini berbeda dengan ADHD yaitu adanya inatensi, impulsif, dan hiperaktif. 2. Anak ADHD tidak menunjukkan gangguan komunikasi atau keterlambatan bicara berat, kecuali bila ADHD disertai retardasi mental. 3. Anak dengan ADHD sering tidak diterima dalam pergaulan karena perilaku impulsif, mengganggu anak lain. Anak ASD tidak mau bermain dengan anak lain, atau tidak diterima bermain dengan anak lain karena gangguan interaksi sosial. Mereka tidak mengganggu anak lain, bahkan seringkali tidak dapat membela diri bila diganggu. 4. Perilaku hiperaktif pada ADHD tidak dilakukan secara itu-itu saja dibandingkan ASD. 5. Pada ASD, perilaku berulang dan masalah gangguan sensorimotor jauh lebih mencolok.

1. Gejala yang ditemukan pada ASD adalah gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi dan cara ber-

Konsultasikan masalah Anda pada pakar kami. Kirimkan pertanyaan Anda ke Redaksi Anakku : Jl. Kayu Putih Selatan No. 74, Jakarta Fax : (021) 4786 4954, email : redaksi@anakku.net

44

April 2012 www.anakku.net


anakku cerdas Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengasah kecerdasan si kecil. Salah satunya adalah mendorong kemandirian untuk mengambil keputusan dan mempertajam kemampuan konsentrasinya. Rangsang kecerdasannya setiap hari dengan halhal yang sederhana.

46 Kegiatan sehari-hari untuk melatih kemampuan motorik halus

48 Stimulasi b足 ermain untuk 足kecerdasan anak 52 Sekolah anak autis 54 Konsentrasi & memori: Dua dasar penting dalam proses belajar anak 58 Ajari Anak cara mengambil keputusan

Mike photo by

Alexandra Christie

(ARCH Photograffix) www.anakku.net

April 2012

45


anakku spesial

Foto: Ramos Pane, foto diperagakan oleh model

Lanny Megasari Sekolah Anakku, Pulo Mas, Jakarta

Aktivitas apa ya yang bisa dilakukan anak autis sehari-hari, yang sifatnya melatih motorik halus?

Kegiatan Sehari-hari untuk Melatih Kemampuan

Motorik Halus

Motorik halus atau fine ­motor merupakan kekuatan otot di bagian tangan yang fungsinya terkoordinasi dengan kemampuan visual. Perkembangan motorik halus anak dimulai dengan berbagai tahap­an. Dari semua kemampuan motorik, reaching (kemampuan menggapai sesuatu) merupakan hal yang paling berperan pada perkembangan kognitif anak karena merupakan cara untuk anak mengeksplorasi lingkungan baru. Dalam tahapan perkembang­an ­motorik halus balita, pada bayi usia 3 bulan, bayi dapat menggenggam

46

April 2012 www.anakku.net

balok kecil. Berlanjut di usia 9 bulan tiga minggu, bayi mampu diajak bermain pok ame-ame. Lalu usia 14 bulan, bayi dapat men­corat-coret tanpa bentuk yang berarti. Umumnya pada usia 3-4 tahun, anak dapat menyendok makanannya sendiri walaupun (barangkali) masih tumpah, sudah mulai memegang krayon ­dengan baik, melipat kertas dengan dicontohkan. Beranjak ke usia 4 setengah sampai 6 tahun, merupakan saat bagi anak untuk dapat cukup kokoh memegang pensil dengan posisi tiga jari.


Sayangnya bagi sebagian besar individu autistik, keterlambatan dalam perkembangan motorik halus seringkali merupakan masalah. Hal ini membuat mereka harus sering berlatih untuk memperbaiki keadaan tersebut. Anak Anda bisa melatih gerakan motorik halusnya dalam aktivitas sehari-hari yang dapat dilakukan kapan saja. Bahkan di luar tempat terapi ataupun sekolah. Kegiatan– kegiatan tersebut antara lain: 1. Membuka tutup kotak makan atau botol Dalam kegiatan sederhana ini, anak bisa menarik, memutar, menjumput, menekan, dengan berbagai variasi tuntutan kekuatan jari, asalkan ibu menyediakan makanan atau minuman favorit di dalam tempat yang bervariasi pula. 2. Menyendok kelereng, manik-manik atau kacang-kacangan. Sambil makan atau bermain pura-pura (memberi makan boneka), anak di­ajak fokus pada koordinasi mata tangan. 3. Menempelkan kacang hijau /makaroni/ kertas dengan lem Kegiatan menjadi lebih menarik manakala anak diajak menempel sesuai pola dengan variasi warna, sehingga hasil akhir tempelannya (yang menuntutnya menjumput, memilih, membuka, menekan, meratakan dsb) membentuk pola/gambar tertentu.

Foto: Ramos Pane

Kegiatan-kegiatan tersebut dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kesiap­ an anak untuk melakukannya. Jadi kegiatan di atas hanya sebagian kecil dari kegiatan lain yang dapat Anda kembangkan sendiri sesuai kemampuan anak. Selamat mencoba!

Referensi - Laura Berk. Child Development Illinois State University. 2003

www.anakku.net

April 2012

47


stimulasi sambil bermain

Stimulasi

Bermain

untuk Kecerdasan Anak (Usia 1-2 tahun) Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K) Klinik Anakku Kelapa Gading, Jakarta

Anak dilahirkan untuk bermain, bahkan Anda bisa mengajak si kecil bermain sejak ia berada dalam kandungan. Rangsangan kepada anak harus dikemas dalam suasana bermain yang menyenangkan, penuh kasih sayang, dan dilakukan secara rutin. Libatkan seluruh panca indera anak, karena rangsangan yang terus menerus akan merangsang pembentukan cabangcabang sel-sel otak. Bukan hanya itu, rangsangan/stimulasi akan melipatgandakan jumlah hubung足an antarsel otak sehingga membentuk sirkuit otak yang canggih.

Eye the monster

Ilustrasi: Moller

Kegiatan ini merangsang imajinasi anak dan melatih motorik anak. Caranya: Orangtua menuntun anak melakukan kegiatan. Anak diberi dua macam 足plastisin dan membentuk m 足 onster sesuai imajinasinya. Tugas ibu 足mengarahkan anak untuk menempelkan kedua bola mata ke monster yang dibuat. Apresiasi orangtua sangat dibutuhkan. Beri pujian kepada putra-putri Anda.

48

April 2012 www.anakku.net


Puzzle bentuk Kegiatan ini mencocokkan bentuk ­sederhana segitiga, lingkaran, dan kotak. Caranya: Ambil puzzle dari kayu dengan ­berbagai bentuk dasar (bentung lingkaran, kotak, dan segitiga), dengan warna-warna dasar yang terang. Biarkan anak memasangkan bentukbentuk ini pada tempatnya. Mula-mula mungkin anak akan keliru menempatkannya, bantu meng­ arahkannya. Lama-lama anak akan tahu bedanya.

Membangun rumah Kegiatan ini melatih motorik dan ­kecerdasan si kecil. Caranya: Ibu menyusun balok kubus berwarnawarni, hingga 3-4 susun, atau mungkin lebih tinggi. Lalu, minta anak melakukan hal yang sama. Bantulah dengan menyemangatinya. Bila bangunan tersebut runtuh, minta anak meng­ ulanginya kembali. Sambil menyusun balok-balok tersebut, ceritakan ­tentang bagaimana membentuk rumah. Ciptakan imajinasi seolah anak tengah membangun rumah.

Tricky Bottle

Ilustrasi: Moller

Aktivitas ini mengajak anak berpikir bagaimana mekanisme sebuah benda bisa masuk ke sebuah wadah. Caranya: Letakkan permen atau cokelat kecil ke dalam botol plastik, lalu ajak anak menggapai dengan jarinya. Mintalah anak mengambil permen/cokelat tersebut. Anak cerdas, akan membalikkan botol tersebut untuk mendapatkan permen/ cokelat tersebut.

www.anakku.net

April 2012

49


aksi anakku

Lihat

Senyu m

Ceriaku! Klinik Anakku Check My Child (CMC) Kayu Putih, Jakarta Timur

Ayo bermain papan seluncur

Foto: Andesi dan Juan Atmojo

Para terapis Klinik Anakku Check My Child siap mengajak belajar

Asyik bermain busa.

Mengambil puzzle di dalam tong Siap-siap bermain flying fox

50

April 2012 www.anakku.net


A t h a r i

J o n a h

D a r r e n

A b e l

R a n a u

A u f a

M a t t h e w

E t h a n

Foto: Andesi

F a b b i a n

www.anakku.net

April 2012

51


sekolah anakku Sekolah yang

Bersahabat

bagi Anak Autistik W h i n d i N o v i A wa l i a , S.P d S e k o l a h A n a k k u P u l o ma s

Foto: Ramos Pane

Kapan ya anak autistik siap ­sekolah? Lalu, sekolah apa yang bersahabat bagi ­mereka?

Perkembangan anak autistik sangat beragam, ada yang terlambat, mempunyai perkembangan normal pada awalnya, kemudian menurun bahkan sirna. Namun pada beberapa kasus, anak tersebut mempunyai keahlian tertentu dan sangat pandai. Misalnya dalam menggambar, berhitung, bernyanyi ataupun memainkan alat musik.

masuk ke k­ elas ­transisi atau kelas khusus, akan dilakukan assesment oleh kepala sekolah.

Setelah terapi dilakukan, sokter, psikolog, terapis, dan guru akan menentukan apakah anak sudah siap masuk sekolah. Dokter akan menilai perkembangan anak, apakah anak siap untuk ber­sekolah. Sebagian anak dapat masuk sekolah biasa, sebagian masuk sekolah reguler atau inklusi (sekolah umum yang dapat menerima dan mendidik anak autistik), tetapi sebagian anak dengan autisme tetap harus bersekolah di s­ ekolah khusus untuk anak dengan autisme.

þ Kelas khusus diperuntukkan bagi murid yang tidak dapat mengikuti kurikulum sekolah regular, dari segi segi umur serta kemampuan murid.

Sekolah bagi anak autis Salah ­satu sekolah bagi anak autistik adalah Sekolah Anakku di Pulo Mas, Jakarta Timur. Kurikulum­nya khusus d­irancang untuk anak d ­ engan autisme sesuai dengan kondisi anak secara individual. Sekolah A ­ nakku memiliki 2 program, yaitu program k­ elas transisi dan kelas khusus. ­Sebelum murid

þ Kelas transisi diperuntukkan ­bagi murid yang dipersiapkan masuk ke sekolah regular atau inklusi. Kelas transisi merupakan persiapan dan pengenalan pengajaran dengan acuan kurikulum TK dan SD yang dirancang sesuai kebutuhan anak.

Sekolah Anakku dirancang d ­ engan Program Pembelajaran ­Individual (PPI) sesuai kemampuan anak. Dalam PPI terdapat 7 mata pelajaran antara lain: Perilaku, Bantu Diri, Komunikasi Fungsional, Keterampil­ an Tangan, Akademis (Baca-Tulis, Bahasa Indonesia, dan Matematika), Pengetahuan Umum, dan Interaksi. PPI dijalankan untuk jangka waktu 6 bulan.

Evaluasi secara berkala Dalam menjalankan PPI para guru di Sekolah Anakku menggunakan Rencana Materi Bulanan (RMB), yang

>> 52

April 2012 www.anakku.net


iklan sekolah anakku

www.anakku.net

April 2012

53


sekolah anakku juga akan mendapat­kan CD video rekaman saat anak melakukan field trip yang telah dilakukan bersama.

Foto: Ramos Pane

Murid di kelas transisi rata-rata sudah bisa berkomunikasi secara verbal. Namun ada kemungkinan anak yang belum verbal bisa masuk kelas transisi, karena yang dilihat tidak hanya komunikasi secara verbal, namun kemampuan dalam segi akademis, s­ eperti (minimal) sudah bisa identifikasi abjad, angka, warna, instruksi satu tahap (“ambil”, “kasih”, ­“simpan” dan lain-lain).

>> berisi rincian materi pel­ajaran serta penilaian murid dari hari ke hari. Tujuannya memper­mudah guru mengajar serta untuk ­mengetahui apakah anak meng­alami k­ emajuan, atau bahkan kemunduran selama satu bulan. Terdapat perbedaan akumulasi mata pelajaran dalam RMB antara kelas transisi dengan kelas khusus. Untuk kelas transisi mata p ­ elajarannya lebih banyak ­mengasah kemampuan pada pelajaran akademis antara lain BacaTulis, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Sedangkan kelas khusus lebih diperbanyak kepada kemampuan pada pelajaran Kemandirian, Keterampilan Tangan dan Perilaku. Setiap 3 bulan, orangtua mendapat­ kan Laporan Triwulan, setiap 6 bulan mendapatkan Laporan Akhir S ­ emester (LAS). Dalam LAS, ter­dapat laporan perkembangan murid berupa narasi, nilai, foto murid saat sedang beraktivitas di tiap-tiap p ­ el­ajaran, serta hasil karya keterampilan tangan murid. Orangtua

54

April 2012 www.anakku.net

Murid yang berada di kelas khusus ada kemungkinan naik tingkat ke kelas transisi, jika memenuhi persyaratan tersebut diatas. Baik di kelas transisi maupun kelas khusus, mereka butuh pendidikan yang layak dan s­ esuai kemampuan mereka. Berbagai macam bentuk ­program ini layanan ini r­ asanya sangat pas diterapkan untuk anak dengan ­autisme agar mandiri dan dapat mengembangkan potensinya.

Anak-anak dengan autisme memiliki hak yang sama, termasuk dalam pendidikan, agar mereka mendapat kesempatan untuk berkembang optimal dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.


Konsentrasi Memori: & Dua Dasar Penting dalam Proses Belajar Anak Evi Junita, M.Psi. Klinik Anakku Kelapa Gading, Jakarta

Memiliki konsentrasi dan ­­memori yang baik merupakan landasan ­penting dalam perkembangan proses b ­ elajar anak. Bagaimana cara ­mengoptimalkan ­kemampuan konsentrasi dan memori anak dalam aktivitas sehari-hari?

Foto: Dok. Anakku

SI KECIL sudah belajar sejak mereka berada di dalam k­ andungan. Dalam penelitian tersebut yang dilakukan oleh Nadja Reissland dkk., “belajar” didefi­nisikan sebagai proses mengidentifikasi dan membedakan stimulus dari luar t­ ubuh ibu seperti sentuhan atau suara ibu. Papalia (2010) pernah melakukan penelitian terkait dengan proses ­belajar pada anak dengan usia bervariasi. Pada setiap ­tahapan usia, makna belajar memiliki definisi yang berbeda. Bagi anak usia 0 – 6 bulan, belajar berarti memperhatikan dan melakukan. Proses eksplorasi dan coba-coba sangat penting dalam usia ini. Di usia 6 – 18 bulan, proses belajar lebih banyak berpusat pada kemampuan bergerak dan ber­jalan. Bagi mereka bergerak ke tujuan ­tertentu, diam, dan memperhatikan detil dari benda-benda dan s­ ituasi yang ada merupakan proses belajar. Di usia 19 – 36 bulan, berbagai stimulasi fisik bertujuan menyiapkan keterampilan menulis dan membaca.>>

www.anakku.net

April 2012

55


Pada usia ini, atensi dan konsentrasi mulai diperlukan. Rentang konsentrasi anak di usia kurang dari 36 bulan ­hanyalah sekitar 5 menit per aktivitas. Tidak disarankan untuk memper­tahankan konsentrasi setara dengan anak usia sekolah, karena dapat menyebabkan konsentrasi dan memori justru menurun dan membuat mereka tidak menyenangi proses belajar. ­­Di usia 37 bulan, latih daya konsentrasi dengan mulai memperkenalkan huruf dan angka.

Mengobservasi kemampuan ­konsentrasi dan memori anak: A. Untuk anak usia 0 – 3 tahun • Ketertarikan anak untuk melihat, mengambil, mendengar benda di sekitarnya. Anak memiliki kecenderungan senang mengamati benda satu per satu, selama 30 detik per benda. • Jarak pandang anak dalam meng­ amati sesuatu. Jarak pandang ideal adalah 20 cm, di mana anak dapat memfokuskan konsentrasinya untuk memahami informasi yang didapat. B. Untuk anak Usia 3 – 6 tahun • Mampu menggunakan benda sesuai dengan fungsinya. Misalnya menggunakan gayung untuk ­mengambil air. • Menyelesaikan suatu aktivitas ­sebelum memulai aktivitas yang lain. Misalnya membereskan mainan sebelum makan. • Mampu melakukan sesuatu berdasrkan arahan yang diberikan. Contohnya menyimpan sepatu di rak sepatu. • Anak mampu membedakan kapan waktu istirahat dan waktu bermain. Sehingga ia bisa memanfaatkannya dengan baik.

56

April 2012 www.anakku.net

Foto: Dok. Anakku

>>

Bagaimana mengoptimalkan ­konsentrasi dan memori anak? Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mampu mempertahankan konsentrasi dan memori mereka: # Posisi tubuh dan pola pernafasan: Posisi tubuh akan mempengaruhi pola pernafasan dan aliran oksigen yang masuk ke otak, dan pada akhirnya mempengaruhi kemampuan dalam konsentrasi dan mengingat/menghapal. Pastikan anak dalam posisi nyaman saat berdiri, bersila, duduk agar pernafasannya tidak terganggu. # Waktu: Biasakan anak cukup istirahat, termasuk tidur siang dan malam. # Suara/tingkat kebisingan suara: Biasakan anak di bawah usia 3 tahun, belajar di ruangan tenang. Secara bertahap tambahkan distraksi suara, sehingga di usia sekolah ia terbiasa dengan suasana yang ramai. # Kebiasaan membaca: Perkenalkan buku sejak dini kepada anak. Mulailah dengan buku bergambar untuk usia 0-6 bulan. Selanjutnya buku dengan satu gambar dan satu kalimat di setiap halaman, dan seterusnya. # Permainan: Jangan terlalu dini mengenalkan permainan elektronik. Lebih baik beri permainan e­ dukatif seperti puzzle, permainan mengelompokkan dan menghitung balok warnawarni, dll. # Kebutuhan dasar: Nutrisi yang seimbang dan kasih sayang orangtua adalah faktor penting agar proses belajar si kecil dapat berlangsung optimal. Berikan si kecil nutrisi yang tepat sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. Referensi: - Papalia DE. Human Development A Child World. Mc Graw. Hill Humanities. 2010

Pentingnya nutrisi dalam proses belajar Selain stimulasi yang ibu berikan, faktor nutrisi berperan dalam mendukung konsentrasi, memori dan problem solving. Nutrisi yang tepat penting untuk mendukung per- kembangan otak. • Selain DHA (docosahexaenoic acid) dan ARA (arachidonat acid), zat gizi seperti kolin, protein, zinc, vitamin B6, vitamin B12, tembaga, yodium, zat besi (Fe), membantu pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, sehingga mendukung konsentrasi, memori, dan problem solving. • Sebuah studi klinis yang di- lakukan oleh Drover pada tahun 2009 membuktikan bahwa bayi yang mengkonsumsi n ­ utrisi dengan DHA dalam kadar 17mg/100kkal dan ARA dalam kadar 34mg/100kkal, memiliki kemampuan memecahkan ­masalah (problem solving) yang lebih baik pada saat berusia 9 bulan dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ­formula DHA dan ARA dalam kadar tersebut. • Pastikan buah hati Anda mem- peroleh kebutuhan gizinya dari sumber yang terbaik, dengan berpedoman kepada piramid makanan (nasi, sereal, buah- buahan, roti, sereal, sayuran, susu, yoghurt, dan keju, makanan manis, berlemak). Perhatikan keragaman jenis makanan, misalnya daging, telur, ikan, kacang-kacangan, keju, dan susu.


www.anakku.net

April 2012

57


Ajari Anak Cara Mengambil

Keputusan Theo Chong (Reg. Psychologist, Psych. Board, Australia) P s i k o l o g K o n s u l t a n d a r i B r a i n O p t i ma x

Insting alami kita adalah m ­ elin­dungi dan menjaga anak. K ­ enyataannya, semakin kita berusaha menjaga anak ­secara berlebihan, semakin mereka sulit u ­ ntuk ­mandiri, apalagi ­membuat keputusan sendiri. Beberapa tip INI bisa dicoba untuk mendorong ke­mandi­rian dan kepercayaan diri anak untuk mengambil keputusan yang bijaksana.

1

Dorong anak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

Foto: Ramos Pane

Sebuah peribahasa Cina berbunyi, ”Katakan dan aku akan melupakan, tunjukkan dan aku akan mengingat, libatkan dan aku akan paham.” Ini menunjukkan bahwa dengan meng­ ajak anak mengikuti berbagai kegiat­ an, maka keterampilan sosialnya pun akan makin terasah.

58

April 2012 www.anakku.net

Dorong anak untuk mengikuti ­berbagai aktivitas sehingga ia bisa bertemu banyak orang (terutama sesama anak-anak) dan belajar berinteraksi dengan mereka. Aktivitas seperti bermain di playground, ikut les

menari atau karate adalah salah satu cara anak untuk belajar menghadapi konflik, berkompromi, menyelesaikan masalahnya serta men­dapatkan kepercayaan dari orang lain.

2

Beri tanggung jawab

Cara lain yang paling mudah adalah dengan memberinya tanggung jawab yang bisa ia lakukan sesuai usianya. Seorang pengusaha terkenal dari Amerika, John D. Rockerfeller, Jr. membuat aturan kepada lima anak­nya untuk bekerja demi uang sakunya. S ­ etiap anak diberi uang

Foto: Ramos Pane

psikologi anak


saku sekitar 25 sen dollar/hari dan mereka menda­patkan sisa uang sakunya d ­ engan m ­ enanam sayuran dan memberi makan kelinci. Setiap anak akan meng­alokasikan 10% dari pendapat­annya untuk amal, serta 10% untuk tabung­an. Mereka juga harus m ­ engatur sendiri pengeluaran masing-masing.

3

Saatnya untuk memutuskan

Seperti halnya sepasang sepatu baru yang butuh waktu untuk terasa ­nyaman, mendorong anak untuk membuat keputusan sehari-hari ­dapat mengembangkan kemampuannya dalam decision making.

Beri anak ke­leluasaan membeli barong apa dari hasil tabungannya atau membantu memilih menu makan di rumah. Jika anak sudah cukup b ­ esar dan mengerti mengenai kandung­an gizi dalam makanan, biar­kan ia menjelaskan pada Anda apa manfaat makanan yang ia pilih tersebut.

4

Semua keputusan akan memberikan konsekuensi

Anak harus mengerti bahwa tidak ada yang disebut d ­ engan keputusan yang bebas konsekuensi. Doronglah ia untuk mengambil keputus­an yang

sederhana dan belajar memahami konsekuensinya. Misalnya jika ia ingin membeli buku berarti ia tak mendapat mainan. Foto: Ramos Pane

Aturan yang kemudian dikenal sebagai Rockefeller Rules ini tidak hanya mengajarkan anak tentang pentingnya uang, tetapi juga keman­ dirian, kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri dan percaya diri. Aturan ini meninggalkan kesan yang sangat kuat dalam diri kelima anak­ nya ­sehingga setelah d ­ ewasa mereka menduduki posisi penting dalam masyarakat s­ eperti Wakil P ­ residen AS, kepala bank dan juga p ­ engusaha.

Ajarkan langkah-langkah berikut ini kepada anak sebelum proses pengambilan keputusan: 1. Mengidentifikasi mengapa ia perlu mengambil keputusan. 2. Mendefinisikan masalah dalam pernyataan yang sederhana. 3. Mencari beberapa alternatif pemecahan masalah. 4. Memikirkan solusi berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki (seperti ­keamanan, uang, perasaan orang lain). 5. Membuat keputusan berdasarkan daftar checklist yang sudah diurut. 6. Evaluasi solusi 7. Mengevaluasi kembali keputusan yang diambil apabila diperlukan.

5

Dukungan tanpa syarat

Tahun 1970, seorang psikolog, ­­­­ Dr. Thomas Gordon, memopulerkan metode untuk melatih anak-anak mengenai tanggung jawab. Metode ini telah dijadikan contoh oleh para pendidik dan psikolog lainnya karena mendahulukan strategi komunikasi. Dorongan yang diberikan adalah ­dengan curahan kasih sayang dan cinta tanpa syarat (unconditional

love), maka anak akan lebih terdorong untuk bertanggung jawab. Mulailah mendorong anak Anda ­untuk secara mandiri mengambil keputusan dan memberi mereka ­kesempatan dalam menyelesaikan masalah. Anda juga perlu belajar ­untuk menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Hal ini akan membuat anak menyadari bahwa dirinya akan selalu mendapat dukungan, kasih sayang tanpa syarat, dan k­ epercayaan Anda dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan. Referensi: - Gordon, Dr. Thomas. Parent Effectiveness Training. 1975 - Allen, Robert G. God and Money. 2011

www.anakku.net

April 2012

59


t&j

psikiolog anak Anak Tak Bisa Diam:

DOK, anak saya cenderung susah diam. Selalu saja bergerak ke sana kemari. Bagaimana saya mengetahui bahwa anak saya ini memang kreatif atau hiperaktif? Mohon penjelasan. Terima kasih. Andien Harahap, Bogor

Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ Konsultan Kesehatan Jiwa Anak

J:

Dear Ibu Andien, GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif) didefinisikan sebagai suatu gangguan perilaku pada anak yang ditandai dengan adanya pola perilaku hiperaktif, impulsif dan inatensi yang persisten dan timbulnya lebih sering jika dibandingkan dengan anak seusianya. Di samping itu, perilaku tersebut juga menimbulkan hendaya dan penderitaan bagi anak tersebut. Hendaya terjadi dalam bidang pendidikan, penggunaaan waktu senggang, serta dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada umumnya anak yang jenius juga menunjukkan pola perilaku yang mirip namun tidak serupa, anak yang pintar mempunyai keingintahuan yang besar sehingga mereka tampak aktif karena menjelajah sekitarnya untuk memuaskan keingintahuannya. Pada anak yang pintar maka keingintahuannya tersebut diwujudkan dengan mempelajari apa yang mereka

ingin ketahui (dari permainan hingga pelajaran sekolah, dan juga hal-hal lain) sampai dengan mampu dan mengerti, setelah itu mereka akan melanjutkan pada kegiatan yang lain. Dengan demikian, jelas bahwa mereka selalu ‘goal oriented.’ Berbeda dengan anak yang mengalami GPPH; mereka cenderung hanya mau mempelajari hal-hal yang membuat mereka senang (lebih berpusat pada ‘pleasure’) dan tidak mau terlibat pada kegiatan yang membutuhkan konsentrasi atau aktivitas mental yang lama. Kemampuan mereka untuk memusatkan perhatian lebih terbatas serta lebih mudah teralih perhatiannya, dan tampak sebagai anak yang pembosan. Dengan demikian anak dengan GPPH cenderung tidak pernah menyelesaikan tugas yang diberikan kecuali kalau mereka menyukai hal tersebut atau memberikan mereka sensasi menyenangkan.

Konsultasikan masalah Anda pada pakar kami. Kirimkan pertanyaan Anda ke Redaksi Anakku : Jl. Kayu Putih Selatan No. 74, Jakarta Fax : (021) 4786 4954, email : redaksi@anakku.net

60

April 2012 www.anakku.net

Ilustrasi: Moller

Kreatif atau Hiperaktif? T:


anakku galeri

Dava Photo

by

Nathal Adjie

Wah, menyenangkan sekali ya melihat anak terlihat menikmati apa yang dia lakukan? Ajak ia melakukan pikinik di kebun dekat rumah atau di lokasi pariwisata yang tidak terlalu ramai dan ramah anak. Sesekali manjakan diri Anda dengan membeli berbagai perlengkapan dapur yang bisa membuat Anda semangat memasak.

62 Fashion: Fun day 66 Pernak pernik: Perlengkapan dapur untuk bunda 68 Tip merawat peralatan dapur www.anakku.net

April 2012

61


anakku

fashion

F u n

D a y

Bersenang-senang di taman, saat yang paling menyenangkan bagi si kecil. U 足 ntuk menambah keceriannya, kenakan ia busana dengan warna cerah model rok atau 足celana pendek.

Si kecil tampil lebih ceria dengan perpaduan motif liris biru dan merah bata.

Model: Sheima B u s a n a : G i ng e r sn a ps , P l a z a I n d o n e s i a N a s k a h & P e ng a r a h G a y a : A n d e s i Fotografer: Mia Harjoni

62

April 2012 www.anakku.net


Sackdress kaus dipadu bawah足an bahan lace model balon, dan pita merah di bagian pinggang membuat penampilan putri kecil jadi semakin cantik.

www.anakku.net www.anakku.net Maret April 2012

63


anakku

fashion

Atasan tanpa lengan model ruffles warna merah dipadu rok 足motif tekno terlihat manis saat dikenakan

64

April 2012 www.anakku.net


Busana terusan biru liris 足dengan bawahan model balon cocok dikenakan di akhir pekan.

Fashion

www.anakku.net

April 2012

65


anakku

pernak pernik

Perlengkapan Dapur Unik

untuk

Whipper (L) Rp 763 ribu

Bunda

Memiliki dapur nyaman dengan alat dapur yang lengkap adalah keinginan setiap wanita. Perleng足足kap足 an dapur yang unik dan aneka warna bisa membuat gairah memasak Anda semakin tinggi. Kami pilihkan beberapa produk peralatan dapur yang unik tanpa mengabaikan manfaatnya. Whipper (S) Rp 642 ribu

Tagine @Rp 369 Ribu Tagine @Rp 621 Ribu

Tower grater (L) Rp 219 ribu

Tagine @Rp 369 Ribu Tower grater (S) Rp 58 ribu

66

April 2012 www.anakku.net


COOKIES CUTTER

Saute pan Rp 611 ribu Plate saute pan Rp 611 ribu

Bell cookie cutter Rp 501 ribu

Butter dish Rp 888 ribu Cheese knife Rp 450 ribu

Red peper Rp 171 ribu Green peper Rp 269 ribu

Cocotte @Rp 82 ribu

Koleksi: Pantry Magic

Cutting board Rp 212 ribu

Jl. Kemang Raya no. 14 B. Telp. (021) 718 2573 Naskah dan penata letak: Andesi Fotografer: Ramos Pane

www.anakku.net

April 2012

67


Tr i k M e raw a t

Peralatan Dapur Agar awet perlengkapan dapur memerlukan perawatan. Bagaimana cara tepat merawatnya, agar peralatan dapur tidak cepat rusak.

1

2

3

Cara membersihkan peralatan dapur dari plastik Rendam dalam air hangat yang diberi sedikit pemutih, diamkan sekitar 15-20 menit, lalu cuci dan bilas hingga bersih dengan menggunakan air hangat. Agar lebih mudah, bisa juga direndam dengan baking soda sekitar 10 menit, bilas hingga bersih.

Andesi

4

Membersihkan bagian bawah panci tembaga dan kuningan Ambil sekaleng pasta tomat oleskan pada panci atau wajan tembaga. Gosok hingga noda hilang dan panci menjadi mengkilat kembali. Ambil beberapa colekan pasta gigi, lalu gosok. Bilas sampai bersih.

Membersihkan blender Ambil detergen secukupnya, beri segelas air panas. Nyalakan blender, lalu cuci hingga bersih.

5

Membersihkan oven

6

Membersihkan perlengkap­an dari kayu

Membersihkan peralatan dapur dari alumunium Rebus beberapa helai kulit apel di dalam panci, lalu bilas dan keringkan. Bila ada bagian panci yang menghitam, rebus dengan air yang diberi sedikit cuka. Lalu bilas hingga bersih..

Foto: Ramos Pane

anakku tips

Untuk oven yang kotor, segera taburi garam. Setelah oven dingin, sikat hingga bersih. Bagian kaca oven dapat dibersihkan dengan kain yang dicelup dengan baking soda.

Oleskan beberapa tetes minyak sayur pada permukaan alat dapur, gosok dengan spon, cuci menggunakan sabun, bilas dengan air bersih lalu keringkan.

Yang harus dihindari ✔✔ Setelah menggunakan penggorengan atau panci, jangan langsung menyiramnya dengan air dingin. Hal ini akan mempengaruhi elemen dari panci atau penggorengan tersebut. ✔✔ Apabila kita menggunakan wajan berbahan teflon, pilih spatula dari kayu atau plastik untuk menghindari luka gores pada wajan. ✔✔ Sebaiknya gunakan talenan yang terbuat dari kayu daripada p ­ lastik, karena bakteri yang menempel pada talenan kayu akan mati setelah didiamkan selama beberapa menit. Berbeda dengan talenan plastik, b ­ akteri akan tertinggal dan berkembang biak kalau kita diamkan s­ emalaman.

68

April 2012 www.anakku.net


anakku famili Setelah melahirkan, ibu manapun pasti ingin kembali langsing. Namun tentu saja prosesnya tidak bisa terjadi hanya dalam semalam. Mulailah menjalankan program pelangsingan yang sehat dengan mengatur pola makan dan berolahraga. Ajak pula keluarga untuk hidup sehat dengan mendorong mereka 足menyukai makanan dari olahan keju yang lezat dan 足bermanfaat.

70 Manajemen ASI bagi ibu bekerja 73 Langsing & bugar 足pascamelahirkan 75 Varises kok di leher rahim? 78 Macam keju dan kandungan gizinya 82 Keseharian bersama anak berkebutuhan k 足 husus 84 Menikmati sisi lain Toraja 86 Rumah & kebun

Happy Photo

by

Nathal Adjie

www.anakku.net

April 2012

69


new mom

ASI bagi Ibu Bekerja

Manajemen Foto: Ramos Pane

D r . I . G . A . N . P a r t i w i , S p A , M AR S R S IA B u n d a , M e n t e ng , J a k a r t a

Siapa bilang ber­ akhirnya masa cuti melahirkan sama dengan berakhirnya pemberian ASI?

70

April 2012 www.anakku.net

Ina sangat ingin memberi ­bayinya ASI eksklusif, namun ­sekretaris sebuah perusahaan swasta ini pesimis karena masa cutinya ­sebentar lagi habis, dan ia harus kembali bekerja. “Seandainya, cuti melahirkan selama enam bulan…” katanya. Sebenarnya kekuatiran Ina tidak ber­ alasan. Dengan pengetahuan yang cukup serta sedikit usaha selama cuti, ia bisa tetap memberi ASI buat

bayinya secara eksklusif selama enam bulan. Kuncinya ada pada cara memerah dan menyimpan ASI, dan memiliki pengasuh yang sudah diberi pengarah­an bagaimana cara memberi­ kan ASI perahan tersebut.

Memerah ASI Selama masa cuti, cobalah berlatih memerah ASI dan menyimpannya dalam wadah khusus. Pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih sebelum >> ­ memerah ASI.


www.anakku.net

April 2012

71


Foto: Istimewa

Jangan memanaskan ASI beku ­dengan microwave atau dengan cara memasaknya

>> Cobalah dengan menggunakan dua jari. Perah ASI masing-masing selama 15 menit. Cara lainnya adalah dengan menggunakan pompa manual atau pompa elektrik. Langkah pertama ini akan menentukan keberhasilan pemberian ASI ­eksklusif. Coba rasakan mana yang Anda rasa lebih nyaman, dengan cara jari atau bantuan alat. Simpan ASI dalam wadah khusus, beri label yang berisi tanggal pemerahan. Simpan di lemari es. Cobalah memerah ASI setiap tiga jam sekali. Awalnya mungkin Anda merasa agak kesulitan, namun percayalah, ketika Anda menemukan cara yang nyaman, Anda dapat melakukannya dengan baik.

Bagaimana m ­ enyimpannya? • ASI beku dapat disimpan antara 1-6 bulan, bergantung dari jenis lemari esnya. Dalam lemari es dengan dua pintu ASI beku dapat disimpan lebih dari tiga bulan.

72

April 2012 www.anakku.net

• Dalam lemari es (bukan di freezer), ASI bertahan selama 24 jam. Langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah Anda harus melatih pengasuh bayi Anda bagaimana cara memberikan ASI yang telah disimpan. • Ambil ASI sesuai waktu pemerahan (first in first out), artinya ASI yang lebih dulu disimpan, harus lebih dulu digunakan. • Sebelum diberikan kepada bayi, rendam ASI dalam air hangat. ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh dimasukkan kembali ke lemari es. • Bila Anda sempat memerah sebelum ke kantor, tidak perlu memasuk­kan ke lemari es. Namun berikan sebelum enam jam. • Berikan ASI dengan sendok, karena bayi di bawah lima bulan sering meng­alami bingung puting bila Anda memberikan susu botol, ­padahal Anda masih memberinya ASI di malam hari. • Sebelum berangkat b ­ ekerja ­usahakan m ­ enyusui bayi. ­Demikian

pula setelah Anda pulang dari ­kantor, ­segera susui bayi Anda.

Motivasi kuat Keberhasilan pemberian ASI eksklusif enam bulan dapat diwujudkan dengan motivasi yang kuat, pengetahuan dasar tentang menyusui, usaha yang terus menerus, dan dukungan orang sekitar. Yakinlah, Anda pasti bisa.

Catatan penting: ✔✔ Jangan memanaskan ASI beku dengan microwave atau dengan cara memasaknya, karena dapat menghilangkan zat gizi di dalam­ nya. ✔✔ Pastikan pengasuh menjaga keber­ sihan, baik kebersihan tangannya dan kebersihan alat untuk ASI.

Referensi >>Huggin, Kathleen. The Nursing Mother’s Companion: Easyread large edition. 2006 >>William Sears and Martha Sears. The Breastfeeding Book: Everything you need to know about nursing your child from birth through weaning. Little Brown. 2000.


new mom

Langsing & Bugar

Pascamelahirkan Witri Rosana

Dengan latihan dan diet yang tepat, tubuh bugar dan langsing akan s­egera Anda miliki. Anda pun dapat d ­ engan bangga berkata,”Yes, I’m a sexy mommy!” Setelah momen bahagia melahirkan buah hati tercinta, Anda mungkin mulai bertanya-tanya dalam hati, kapan dapat kembali langsing dan bugar seperti dulu lagi. Sayangnya, ini tidak bisa Anda lakukan dengan tergesa-gesa. Namun, bukan berarti mustahil, bukan?

Turunkan bobot, lancarkan ASI

Foto: Ramos Pane

Usai melahirkan, Anda kehilangan sekitar 6 kg bobot tubuh. Seiring berjalannya waktu, Anda pun ­mulai kehilangan kelebihan air dalam tubuh. Saat uterus kembali ke ukuran normal, Anda akan kehilangan 2-3 kg lagi. Idealnya, penurunan berat badan usai melahirkan jangan lebih dari 2 kg per bulan. Beri waktu pada diri Anda sekitar enam bulan untuk mengem­ balikan tubuh ideal Anda secara alami sebelum melakukan diet ketat. Di awal-awal menjadi ibu bukanlah saat yang tepat untuk melakukan diet ketat. “Tubuh perlu energi tambahan dan ­nutrisi untuk memberikan ASI e­ksklusif dan merawat bayi Anda,” kata ­ dr. ­Phaidon L. Toruan, MM. >> www.anakku.net

April 2012

73


Konsumsi makanan dalam porsi kecil 5-6 porsi sehari. Ini lebih baik daripada makan “normal” tiga kali sehari. Beri jarak setiap beberapa jam dan rencanakan apa yang akan Anda makan. “Hindari makan karena dorongan hawa nafsu karena tidak akan memberikan nutrisi yang Anda butuhkan,” kata Phaidon. Variasikan makanan Anda. Bila bosan makan nasi, ganti dengan roti, pasta, kentang, atau sereal. Jangan lupa sertakan sayur, kacang-kacangan, susu, telur, ikan, ayam atau yoghurt bergantian. Perbanyak minum air ­putih serta seimbangkan asupan makan berat dengan camilan, dan pilih yang rendah lemak dan gula. Diet tinggi serat dan banyak minum air putih juga sangat berguna meng­ atasi masalah pencernaan yang kerap dialami wanita usai melahirkan. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin C dan kalsium, terutama disaat menyusui. Selain untuk memperlancar produksi ASI, zat–zat gizi ini sangat penting untuk otot, kulit, rambut, kuku, dan setiap sel di tubuh Anda. Tak ada salahnya Anda pun mendapat asupan nutrisi ini melalui suplemen. Jika Anda sudah mulai berolah­ raga, pastikan Anda mengonsumsi

74

April 2012 www.anakku.net

Foto: Ramos Pane

>>Karena itu, menurut dokter pengarang buku “Fat Loss Not Weight Loss” ini, diet atau peng­ aturan pola makan yang Anda lakukan jangan sampai meng­ ganggu produksi ASI. Butuh sekitar 500 kalori perhari untuk membantu memproduksi 850 ml ASI per hari, yang setara dengan 700 kalori.

makanan yang mengandung protein dan karbohidrat dua jam sebelum latihan. Jika Anda berlatih selama 30 menit -1 jam, Anda akan lapar lagi setelah 30 menit -1 jam setelah ber­ olahraga. Tubuh kehilangan simpanan protein selama berolahraga dan Anda perlu untuk menggantikannya, ter­ utama selama menyusui.

Lengkapi dengan olahraga Kombinasi diet dan olahraga merupakan cara paling efektif untuk mengembalikan bentuk tubuh. Anda sudah berdiet, lalu kapan sebaiknya mulai berlatih? “Segera setelah dapat lampu hijau untuk bergerak dari dokter,” kata Phaidon. Menurut dokter yang aktif di dunia olahraga ini, setelah masa nifas 40 hari, olahraga bisa dilakukan dengan lebih intens. “Namun, jika melahirkan dengan cara operasi cesar, Anda baru boleh aktif setelah ada lampu hijau dokter. Olahraga intens baru boleh dilaku­ kan setelah luka operasi sembuh,” lanjutanya. Sebelum mulai berlatih, konsultasikan dulu dengan dokter untuk menentu­ kan rencana latihan yang pas dengan kondisi kesehatan Anda. Di awal kelahiran, pilih olahraga yang dapat dilakukan sambil Anda mengurus bayi. Seiring bertambahnya usia bayi, Anda bisa memilih olahraga yang Anda sukai, seperti bersepeda atau berenang bersama anak.

“Bila sudah “on track” lakukan latihan yang agak menantang guna mem­ percepat pembakaran lemak,” kata ­Phaidon. Pastikan ‘paket’ olahraga Anda melingkupi latihan kardio dan latihan beban. Latihan kardio, akan membantu menurunkan bobot, ­meningkatkan stamina dan daya ­tahan tubuh. Anda bisa melaku­ kannya dengan cara yang paling ­sederhana, seperti jalan kaki k­ eliling kompleks atau di atas treadmill selama 30 menit, minimal tiga kali ­se­minggu. Olahraga permainan ­seperti tenis, voli atau bulutangkis juga bisa dijadikan alternatif. Sedangkan latihan kekuatan untuk mengencangkan dan menguatkan otot-otot, sekaligus ‘mengikis’ bagianbagian tubuh yang bergelambir. Lakukan minimal 30 menit setiap hari bergantian latihan untuk tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke gym atau sanggar senam, Anda bisa melakukan latihan ini di rumah. Tak perlu terlalu ngotot untuk berolahraga jika kondisi tubuh tidak memung­ kinkan. Semua yang baik tentu butuh proses. Jadikan olahraga kebiasaan dalam hidup Anda. Referensi >>Toruan, dr. Phaidon L.,MM. Fat-Loss Not Weight-Loss. Transmedia. 2007


anakku famili

Varises

Kok di Leher Rahim? D r . Y u d i t i y a P u r w o s u n u , S p O G (K )

Divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan

G i n e k o l o g i F KUI- RS C M

Varises di kaki mungkin biasa, tapi kalau letaknya di leher rahim, ­berbahayakah?

Varises kebanyakan terjadi pada pem­ buluh darah balik, walau dapat pula terjadi pada pembuluh darah arteri. Pembuluh darah arteri menyalurkan darah segar dari jantung ke seluruh jaringan tubuh sedangkan pembuluh darah balik (vena) menyalurkan darah dari jaringan kembali ke jantung. Pembuluh darah vena mempunyai beberapa katup daun sepanjang pembuluhnya untuk mencegah aliran balik darah karena gaya gravitasi. Bila

terjadi pelebaran pem­ buluhnya maka daun katupnya tidaklah cukup untuk menu­ tup sempurna se­ hingga akan terjadi pemben­dungan dan makin menambah lebarnya pembuluh darah balik.

Varises kok di dalam? Varises dapat timbul di mana saja, bahkan pada leher rahim, sisi rahim (atau panggul), vagina, vulva (bibir kemaluan), dan indung telur. Varises pada panggul atau organ reproduksi dalam dapat dilihat dengan pemeriksaan ultrasonografi. ­Biasanya terjadi pada sisi kanan dan kiri sekaligus.

Foto: Ramos Pane

Varises vena (atau arteri) adalah suatu kelainan dimana pembuluh darah balik (vena) membe­ sar dan berkelok (tourtous). Tidak ada definisi pasti seberapa pembesaran vena dapat d ­ isebut sebagai varises, namun tampak jelas pembesarannya.

www.anakku.net

April 2012

75


>> Bila terjadi pada panggul (sisi rahim), dapat terjadi pula pada mulut rahim bila proses t­ erjadinya kronis, karena pembuluh darah vena merupakan jaringan yang saling terkoneksi. Bila terjadi sumbatan pada sisi atas, bisa menyebabkan pelebaran pada sisi bawahnya.

Apa penyebabnya? Varises pada organ reproduksi ­sering tidak diketahui, karena jarang ­menimbulkan keluhan. Alasan lain adalah perlu adanya pemeriksaan lanjutan ultrasonografi untuk me­ mastikannya. Yang jelas varises pada organ reproduksi jarang ditemui pada wanita muda (<35 tahun).

Penyebab varises dibagi menjadi dua: primer dan sekunder. • Penyebab primer: terjadi secara d ­e novo (tanpa ada dasar penyebab­ nya). • Penyebab sekunder kemungkinan karena tipisnya pembuluh vena, endometriosis, mioma rahim, tumor panggul, kurangnya jaringan ikat p ­ endukung pembuluh vena, jumlah katup daun yang kurang (genetik), serta akibat posisi berdiri yang lama. Nutrisi juga berperan dalam jenis ­jaringan ikat (kolagen) yang men­ dukung pembuluh vena sehingga tidak mengalami pembesaran. Faktor lainnya adalah infeksi jangka ­panjang (kronis) pada organ reproduksi dalam.

Keluhan dan gejala varises Gejala varises pada tungkai bawah dapat berupa timbulnya rasa nyeri, pegal, bengkak, perdarahan yang berlebih bila terluka, sampai kulit yang kering dan gatal (berupa eksim).

76

April 2012 www.anakku.net

Namun varises pada organ reproduksi dalam nyaris tidak bergejala atau menimbulkan keluhan. Varises pada vulva bisa terlihat jelas, terutama muncul pada saat kehamilan. Setelah melahirkan, varises sebagian besar akan menghilang, karena tekanan pembuluh darah dan hormon kembali normal. Sekitar 15% varises panggul menyebabkan keluhan pegal di panggul, nyeri saat berhubungan, dismenorea yang disebut sebagai sindrom kongesti panggul (pelvic congestion syndrome). Diagnosis varises ditemukan bila ada keluhan, sehingga kemudian dilakukan pemeriksaan ultrasonografi. Trombosis (penyumbatan) pada varises di daerah dekat pangkal paha bisa menyerupai hernia inguinal.

Komplikasi varises Komplikasi menahun dari varises adalah rasa tidak nyaman di pang­ gul (sindrom kongesti panggul). ­Komplikasi lainnya adalah bila dilaku­ kan pembedahan daerah panggul, baik operasi sesar maupun operasi kandungan, pembuluh yang besar meningkatkan risiko perdarahan. Walaupun jarang terjadi, ada bebera­ pa laporan medis bahwa varises pada mulut rahim menimbulkan perdarah­ an pada saat kehamilan di trimester ketiga.

Varises dalam kehamilan Varises yang sering ditemui saat hamil adalah varises bibir vagina dan vagina. Varises ini timbul karena ­peningkatan tekanan vena karena adanya rahim yang membesar. Sete­ lah melahirkan, varises ini akan hilang dengan sendirinya. Persalinan bahkan

masih dapat dilakukan secara n ­ ormal, tanpa perlu adanya rasa takut. Dilakukan operasi sesar hanya bila penyebab varises adalah infeksi yang kronis. Pada kondisi demikian, varises tidak akan menjadi normal/meng­ hilang setelah melahirkan dan justru meningkatkan risiko perdarahan yang banyak pada saat persalinan karena pembuluh darah menjadi rapuh.

Posisi tubuh yang benar Bila timbul suatu keluhan sindrom kongesti pelvik atau keluhan tidak nyaman, dapat dilakukan terapi ­konservatif penyinaran (thermotherapy). Diharapkan terapi dengan sinar infrared ini bisa mengurangi ke­ luhan, walau tidak mengurangi f­ aktor ­varisesnya. Terapi definitif adalah dengan terapi penyumbatan (emboli­ sasi) dengan teknik radiologi invasif. Bila terjadi varises vulva pada kehamil­an, ada celana khusus untuk memberikan tekanan sehingga ­varises tidak membesar selama k­ ehamilan. Selama kehamilan, beristirahatlah dengan cukup untuk memberi waktu bagi darah melewati pembuluh vena. Tetapi sedapat mungkin tinggikan tungkai bagian bawah, sehingga mempercepat darah kembali ke arah panggul. Tidur lebih baik dalam kondisi miring ke kiri, karena posisi vena terbesar tubuh berada di posisi sebelah kanan tubuh. Varises pada organ reproduksi dalam jarang ditemukan. Namun jika Anda merasakan gejalanya, segera ­konsultasikan dengan dokter. Referensi >>Charles R, Beckmann B. Obstetrics and ­Gynecology. American College of Obstetrician and Gynecologist. Lippincot Williams & Wilkin. 2009 >>Gita Ganguly Mukherjee, Chakravarty S. ­Current Obestetrics & Gynecology. Jaypee B ­ rothers Publishers. 2007.


t&j obgyn

Bolehkah Mengenakan

High Heels Selama Hamil?

T:

Ilustrasi: Moller

Dear Dr. Damar Dok, saya tengah hamil 7 minggu. Begitu saya dinyatakan positif hamil, orangtua dan teman-teman langsung menasihati untuk menyimpan sepatu high heels saya Dok. Saya agak susah melepaskan kebiasaan mengenakan sepatu ber-hak tinggi. Apa benar Dok, ibu hamil tidak boleh mengenakan high heels? Mohon saran. Terima kasih. Jeanne GH, Jakarta Selatan Dr. Med. Damar Pramusinto, Sp.OG(K) Konsultan Obstetri & Ginekologi

J:

Dear ibu Jeanne, Banyak model yang justru terlihat cantik saat hamil. Namun tren mode seperti apa yang diambil hendaknya tidak mengorbankan kesehatan tubuh.

Sepatu high heels membuat kaki tampak lebih kecil, betis lebih melengkung, dan mengubah postur tubuh, sehingga tampak penonjolan pada pinggul, bokong, dan dada. Secara struktural, sepatu high heels akan menyebabkan peningkatan tekanan pada telapak kaki bagian depan terutama di daerah jempol kaki, yang dapat menyebabkan kapalan, hammertoes (bentuk kaki melengkung seperti cakar), atau bunion (bentuk tulang jempol kaki berubah). Para pakar menyatakan efek dari high heels tidak berbeda dengan orangorang di daratan Cina yang mengenakan sepatu kecil supaya kakinya tampak indah. Cara jalan dengan mengan­dalkan satu jari jempol seperti pada pemakai high heels akan menurunkan daya ungkit dan meningkatkan risiko keseleo dan patah tulang sampai hampir 30%. Penggunakan high heels jangka panjang akan menyebabkan tendon Achiles, yang merupakan bagian penting otot kaki, memendek, sehingga akan menyulitkan pada saat berjalan tanpa sepatu.

Di sisi lain, ibu hamil akan meng­alami perubahan postur untuk menjaga keseimbangan. Sudah jelas bahwa dengan membesarnya perut, akan terjadi perubahan titik gravitasi. Tulang belakang akan lebih melengkung ke depan dan tekanan pada sendi-sendi meningkat. Daya otot perut untuk menjaga keseimbangan postur yang baik akan berkurang, karena memanjangnya otot-otot tersebut. Kelemahan pada sendi-sendi pang­gul sering menyebabkan keluhan ­nyeri panggul saat hamil. Ibu hamil akan berjalan lebih lambat untuk menjaga keseimbangannya. Perubahan alamiah ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman apalagi kalau ditambah dengan perubahan oleh perbuatan kita sendiri. Jadi kalau melihat hal tersebut di atas, tampaknya tidak ada alasan yang dapat diterima untuk tetap memakai high heels, kecuali high heels menimbulkan persaaan lebih cantik. Seorang perempuan yang merasa cantik akan memberi sugesti positif secara sosial, emosional, dan psikologis. Namun perlu di ingat bahwa untuk mengikuti fashion itu ibu mengambil risiko akan kerusakan dan ketidak­nyamanan pada tubuhnya.

Konsultasikan masalah Anda pada pakar kami. Kirimkan pertanyaan Anda ke Redaksi Anakku : Jl. Kayu Putih Selatan No. 74, Jakarta Fax : (021) 4786 4954, email : redaksi@anakku.net

www.anakku.net

April 2012

77


menu famili

Macam Keju dan Kandungan Gizinya

Foto: Ramos Pane

P r o f . I r . A l i K h o ms a n , P h D B a g i a n P a ng a n d a n G i z i I ns t i t u t P e r t a n i a n B o g o r ( I P B )

Ternyata, keju b ­ ukan ­hanya kaya kalsium, ­namun juga zat gizi ­penting lainnya. Rasanya pun lezat!­

Di dunia terdapat lebih dari 2000 macam keju yang dibuat dengan proses berbeda, dimana setiap negara memiliki klasifikasi tersendiri, dan secara umum dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

3. Keju yang tahan lama (keju olahan). Umumnya terbuat dari rennet yang diberi perlakuan panas dan dibuat dengan bentuk kotak yang stabil.

Keju dibuat melalui tiga tahap : 1.

Jenis keju tergantung dari b ­ eberapa faktor, antara lain kandungan air dan pemeraman. Berdasarkan pada kandungan airnya, keju dibagi dua kelas yaitu keju lunak (mengandung 40-75% air) dan keju keras yang mengandung 30-40% air. Keju keras dapat disimpan beberapa tahun dalam suhu penyimpanan yang baik.

78

April 2012 www.anakku.net

Rennet atau keju alami. Bahan dasar susu diproses menggu­ nakan enzim proteolitik (rennet) dan asam, serta melibatkan sedikit banyak proteolitik pada proses pemeramannya.

2. Keju segar atau keju yang tidak diperam (keju segar, keju putih). Cara pembuatannya sama ­dengan keju rennet, tetapi mem­ punyai derajat keasaman tinggi dan tidak mengalami proses pemeraman dengan proteolitik.

1.

Koagulasi. Setelah susu ­segar dipanaskan (pasteurisasi), ditambah zat yang bersifat asam (kultur bakteri). Tujuan­ nya agar laktosa diubah menjadi asam l­aktat, sehingga terbentuk endap­an/gumpalan mirip tahu. 2. Pembentukan dan penggaraman. Tahu susu (curd) yang t­ er­bentuk selama proses koagulasi ­kemudian dipadatkan di dalam cetakan sesuai keinginan. Tahap selanjutnya adalah penggaraman.


Caranya dengan mencelupkan tahu susu ke dalam larutan yang mengandung garam 250-350 gr per liter air. Penggaraman mem­ percepat proses pengeringan, memberikan rasa, aroma juga berfungsi sebagai pengawet. 3. Pemeraman/fermentasi. Proses pematangan keju sebaiknya dilakukan di dalam ruangan kering bersuhu 0– ­­­ 32oC. Lama proses pematang­an tergantung jenis keju yang diinginkan. Untuk keju lunak (soft cheese) waktu fermentasi sekitar 4 minggu, keju keras (hard cheese) memerlu­ kan waktu 2 – 3 tahun. Selama proses inilah komponen citarasa dan tekstur dari keju terbentuk.

Zat gizi yang terkandung dalam keju: • Kalsium (Ca), untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi. • Protein, bermanfaat untuk sel-sel tubuh, serta menguatkan otot anak. • Asam lemak linoleat dan linolenat, membantu perkembangan serabut sel saraf dan otak. • Kolesterol, membantu pembentuk­ an membran sel dan hormon. • Fosfor (P), membantu pertumbuh­ an tulang dan gigi. • Vitamin A, menjaga fungsi mata. • Magnesium, seng, dan selenium, berfungsi sebagai antioksidan. • Riboflavin dan folat, membantu proses metabolisma aneka jenis

zat gizi. Kandungan gizi keju (per 100 g) Komponen

Jumlah

Kalori (kal)

326

Protein (g)

22.8

Lemak (g)

20.3

Karbohidrat (g)

13.1

Kalsium (mg)

777

Fosfor (mg)

338

Besi (mg)

1.5

Vitamin A (SI)

750

Vitamin B1 (mg)

0.01

Vitamin C (mg)

1

Air (g)

38.5

www.anakku.net

April 2012

79


menu famili

Bekal Sehat untuk Sekolah Y e n i I sm a y a n i , S . P d Andesi

Balita Anda sudah sekolah, mereka ­butuh energi lebih karena ­aktivitasnya pun semakin ber­tambah. Artinya, ­kebutuhan ­energi mereka harus semakin ­diperhatikan.

Roti Kukus Keju Lapis Brokoli Bahan:

Pencelup:

slice, tumisan ayam dan brokoli.

1 buah roti perancis, potong 2 cm 5 lembar keju slice, potong 2 bagian 200 gr brokoli, potong per kuntum

• 2 butir telur, kocok lepas • 100 ml susu cair • Garam secukupnya

Celupkan roti ke dalam bahan ­pen­celup lalu kukus selama 5 menit hingga matang. angkat dan sajikan

Tumisan ayam:

Cara membuat:

• 2 sdm margarin • 1/2 buah bawang bombay, cincang halus • 2 siung bawang putih, cincang halus • 200 gr ayam cincang • Garam, merica bubuk, dan gula pasir secukupnya

Tumisan ayam : Panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan ayam, garam, merica bubuk dan gula pasir, masak hingga matang, angkat.

Hasil : 10 porsi

80

April 2012 www.anakku.net

Belah roti perancis menjadi dua bagian tapi tidak putus. Susun keju

Nilai gizi Kalori: 132.2 kal Protein: 8.2 gr Lemak: 7.3 gr Karbohidrat: 9.2 gr


Tahu Isi Ragout Bahan:

Cara membuat:

10 buah tahu putih kecil

• Keruk bagian tengah tahu, sisihkan. • Panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. • Masukkan ayam giling, masak hingga berubah warna. • Masukkan wortel, buncis, kacang polong, daun bawang, garam, gula pasir, dan merica bubuk, aduk hingga layu. • Masukkan tepung terigu dan susu cair, masak hingga mengental. Angkat. • Masukkan bahan isi ke dalam tahu, kukus selama 10 menit hingga matang. Angkat dan sajikan

Isi: • 2 sdm margarin • 1/2 buah bawang bombay, cincang halus • 2 siung bawang putih • 100 gr ayam giling • 1 buah wortel, potong dadu kecil • 5 buah buncis, iris tipis • 50 gr kacang polong • 1 batang daun bawang, iris tipis • 1 sdm tepung terigu • 150 ml susu cair • Garam, gula pasir, dan merica bubuk secukupnya

Hasil: 10 porsi Nilai gizi: Kalori: 61.5 kal Protein: 4.9 gr Lemak: 3.2 gr Karbohidrat: 3.5 gr

Penata saji: Yeni Ismayani, S.Pd Fotografer: Sandy (PH, food stylist)

www.anakku.net

April 2012

81


psikologi famili Keseharian Bersama

Anak Berkebutuhan Khusus S a v i t r i S a l m u n , A m d , OT Klinik Anakku Check My Child (CMC) Kayu Putih, Jakarta

Banyak kegiatan s­ ederhana bisa Anda lakukan bersama si ­­­ kecil, yang dikemas dalam permainan yang m ­ enyenangkan.

Dunia anak adalah dunia bermain. Demikian pula bagi anakanak berkebutuhan khusus. Bedanya, aktivitas bermain ini juga menyertakan unsur stimulasi yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan anakanak tersebut.

Bermain bersama dengan cara berlomba ✔✔ Sediakan permainan (sesuatu yang bisa ditaruh dan dilepas), letakkan wadah dalam jarak beberapa meter, dan taruh benda yang akan ditaruhnya di sisi lain.

Ilustrasi: Moller

✔✔ Beri halang rintang di lantai, misal­ nya bantal berwarna-warni, taruh bangku kecil atau dingklik, lalu berlomba menaruh benda tersebut. ✔✔ Permainan ini bertujuan mengenal­ kan benda tersebut kepada anak.

82

April 2012 www.anakku.net


Kita makan yuk…

Cara ini bertujuan mengenalkan anak dengan peralatan makan, fungsinya, dan bertanggung jawab atas alat-alat tersebut. Misalnya jangan sampai jatuh, dan meletakkannya dengan benar. Catatan: pilih alat yang aman, misal­ nya berbahan melamin atau plastik.

Membereskan mainan ✔✔ Ajak anak untuk merapikan mainan setelah ia mainkan ke dalam kotak penyimpanan. ✔✔ Terlebih dahulu Anda memberikan contoh bagaimana membereskan mainan tersebut. ✔✔ Bila anak belum mengerti, pegang tangannya dan arahkan ke benda yang akan disimpan, lalu tuntun tangan anak menaruh benda ­tersebut ke wadahnya.

Siapa di sana? ✔✔ Ajak anak untuk berdiri di depan cermin besar, untuk menarik ­perhatian anak, beri spidol. ✔✔ Biarkan anak melukis di cermin.

anak mulai mencari dengan respon yang baik, tingkatkan dengan ✔✔ Bermain bersama di atas kasur, ­memanggil namanya. Lakukan dengan cara bersembunyi di bawah ­bergantian, anak yang bersem­ selimut dan minta anak mencari bunyi, dan Anda mencarinya. Anda. ✔✔ Permainan ini bertujuan ✔✔ Ketika anak sudah mulai me­ ­ eningkatkan kontak mata dan m nunjukkan atensinya, ajak anak respon panggil anak. bermain petak umpet dengan bersembunyi lebih jauh dari gapa­ ian anak. Lalu tampakkan diri Anda sambil berkata “ciluk ba….” Bila

Bermain petak umpet

✔✔ Bila anak sudah kelihatan s­ enang, ajarkan kepadanya tentang ­anggota tubuh. ✔✔ Permainan cermin ini bertujuan mengenalkan anak akan bagianbagian tubuhnya.

Aktivitas di atas hanyalah sebuah ­contoh, Anda bisa mengembangkannya dengan lebih kreatif. Yang penting si kecil senang dan menikmati ­permainan tersebut.

Ilustrasi: Moller

✔✔ Minta anak untuk mengambil sendok dan menaruhnya di meja makan. ✔✔ Selanjutnya minta anak untuk ­mengambil piring dan gelas

www.anakku.net

April 2012

83


jalan-jalan

anakku

Toraja

Salma Indria Rahman

Mendengar kata Toraja, ingat­an kita langsung terbayang pada ­prosesi kematian adat yang unik dan kolosal. N ­ amun banyak keunikan lain dari Tana Toraja sebagai bagian dari tujuan wisata budaya lokal. 84

April 2012 www.anakku.net

M e n ik mat i

Sebagai ikon pariwisata ­andalan Sulawesi Selatan, Tana Toraja yang berada di dataran tinggi ini memang memikat. Desember adalah ­bulan yang tepat untuk mengunjungi kawasan yang berjarak sekitar 12 jam dari Kota Makassar karena beragam kesenian, budaya dan prosesi adat digelar dalam program wisata ‘Lovely Desember.’ Tapi selain saat itu, keindah­an dan kesejukan alam Toraja tetap menyimpan magnet untuk terus dikunjungi.

Sisi

Lain

Panorama indah Perjalanan dari Ibukota M ­ akassar menuju Toraja yang berjarak sekitar 10 jam terasa ­menyenangkan. Dengan bus wisata bertarif antara Rp 70 ribu 100 ribu per orang, kita bisa berang­ kat pagi atau malam hari. Hawa dingin dataran tinggi pun akan menyergap saat tiba di Tana Toraja. Akibat pemekaran daerah, Toraja kini terbagi dua yaitu Kabupaten Tana Toraja dengan Kota Makale yang menjadi titik pusat persinggahan.


Perjalan selanjutnya adalah ke Toraja Utara dengan Kota Rantepao yang masih mempertahankan adat dan budaya asli. Khususnya bagi pecinta kopi, jangan lewatkan kesempatan ini dengan menikmati suguhan kopi Toraja yang khas di antara sejuknya dan keramahan masyarakat Toraja.

Tenun ikat

Jajaran rumah kayu dengan ujung

Para penghuninya yang ramah pun akan dengan senang hati ber­cerita tentang teknologi pembuat­an rumah adat tersebut dimana saat itu mereka tidak menggunakan paku, melainkan pasak kayu yang saling mengait satu sama lain dan di­bentuk sedemikian rupa hingga kokoh dan masif.

atap menjulang tinggi akan m ­ enyapa kita saat memasuki Tana Toraja. Itulah rumah adat khas Toraja bernama Tongkonan yang berusia ratusan tahun namun masih kokoh berdiri. ­Secara umum, Tongkonan ini selalu selalu berdampingan dengan Alang Sura atau lumbung padi yang berfungsi sebagai penopang hidup masyarakat Toraja yang agraris. ­ Meski berusia ratusan tahun, namun dua jenis bangunan tersebut kokoh berdiri dan sebagian besar masih ­dihuni para turunannya sehingga tetap terjaga dengan baik.

Seiring perkembangan zaman, rumah adat tersebut kini sudah banyak digantikan d ­ engan bangunan ­modern. Namun bagi yang masih penasaran ingin merasakan suasana tinggal di Tongkonan, masih dapat merasakannya di kota dalam bentuk kamar-kamar hotel yang tersedia bagi para wisatawan. Jadi sempatkan menginap di Makale dan nikmati ­pengalaman ‘kembali ke masa lalu’ yang tak terlupakan.

Jangan bayangkan lokasinya seperti pasar modern yang tertata, melainkan berada di rumah-rumah penduduk. Kita tak hanya bisa belajar proses pembuat­an tenun ikat yang rumit, tapi juga melihat betapa terampil dan sabarnya para pengrajin menenun kain dengan corak yang indah. Membuat selembar kain tenun panjang bisa memakan waktu sampai sebulan. Jadi jangan heran kalau harganya pun bisa mencapai jutaan rupiah. Selain kain tenun, di sini juga kita bisa membeli suvenir khas T ­ oraja yang dijual murah.

Kerbau belang Ini adalah salah satu objek wisata lainnya yang menarik di Toraja. Kerbau besar putih berbercak hitam yang disebut kerbau belang. ­Kerbau belang di Toraja diperlakukan istimewa karena menjadi simbol ‘pengantar’ arwah dalam prosesi kematian seseorang menuju nirwana, terutama di kalangan bangsawan.

www.anakku.net

April 2012

85

Foto: Salma Indria Rahman, Istimewa

Tongkonan

Kain khas yang ditenun meng­ gunakan alat tradisional sejak ratusan tahun lalu ini masih banyak dibuat oleh para peng­ rajin. Perkam­ pungan para pengrajin ini be­ rada di pelosok desa, kebanyakan berada di wilayah Toraja Utara.


rumah & kebun Pertimbangan dalam Menentukan

Lokasi Rumah

Foto: Ramos Pane

Paramita Atmodiwiryo, M.Arch. Phd S t a f P e ng a j a r J u r u s a n A r s i t e k t u r F a k u l t a s T e k n i k Universitas Indonesia

Setiap keluarga memiliki keinginan untuk tinggal di lingkungan yang s足 ehat, aman, dan nyaman, dengan segala kemudahan. Bagi keluarga yang memiliki anak, 足tempat bermain juga menjadi kebutuhan utama. 86

April 2012 www.anakku.net


Seringkali pasangan muda yang baru menikah memutuskan untuk tinggal di rumah yang relatif kecil, karena memang hanya membutuhkan ruang untuk berdua saja. Namun dengan hadirnya anak yang kemudian terus tumbuh, diperlukan ruang gerak yang lebih besar. Kebutuhan ruang gerak untuk anak bukan semata-mata berarti perlunya rumah yang besar. Karena pada dasarnya tempat anak berkegiatan bukan hanya di dalam rumah tetapi juga di lingkungan sekitarnya. Dalam memilih lokasi tempat tinggal, ada berbagai hal yang perlu dipertimbangkan.

Di lingkungan tempat tinggal yang memiliki hubungan bertetangga yang akrab, anak memperoleh kesempatan mengasah perilaku sosialnya. Anak dapat saling ber­ kunjung dengan teman-temannya, belajar sopan santun bertamu dan mengisi waktu dengan kegiatan bersama. Dengan tetangga yang lebih tua anak dapat belajar untuk mengerti, menghormati, dan menghargai. Anak juga dapat belajar memahami perilaku gotong royong dan tolongmenolong.

4. Bagaimana kualitas lingkungan sekitar? 1. Di mana anak dapat bermain? Saat memilih tempat tinggal, kita perlu mencermati apakah tersedia tempat untuk berbagai aktivitas anak, seperti bermain, berolahraga dan bersepeda. Taman bermain untuk anak-anak yang ada perlu dicermati apakah cukup memadai dan tidak terdapat peralatan bermain yang rusak atau membahayakan anak. Jalan yang ada di depan rumah juga perlu diperhatikan. Lokasi rumah tepat di tepi jalan raya dengan lalu lintas yang ramai tentu akan menyulitkan anak untuk belajar mengendarai sepeda. Sebaliknya, kompleks perumahan dengan jalan yang relatif sepi dan jarang dilalui kendaraan dapat menjadi tempat anak melatih kemahiran dan keberaniannya bersepeda.

2. Apakah terdapat sekolah di dekat rumah? Idealnya, anak usia pra sekolah dan SD tidak perlu menempuh jarak terlalu jauh untuk ke sekolah. Bahkan sebaiknya sekolah dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Dengan adanya sekolah di dekat rumah, anak tidak perlu ­bangun terlalu pagi atau terburu-buru berangkat ke sekolah. Anak juga tidak merasa lelah akibat perjalanan pulang pergi sekolah yang terlalu jauh. Selain itu, berjalan kaki ke sekolah juga merupakan pengalaman belajar yang penting bagi anak. Sepanjang perjalanan, anak dapat mengamati keadaan lingkungan yang dilewatinya. Kegiatan orangtua mengantar anak berjalan kaki ke sekolah juga menjadi kesempatan menjalin komunikasi dengan anak. Anak juga dapat belajar secara bertahap menghafal­ kan rute yang harus dilaluinya dari, hingga pada akhirnya anak dapat pergi dan pulang sekolah secara mandiri.

3. Apakah tetangga saling akrab?

Saat memilih tempat tinggal juga kita perlu memperhatikan kualitas lingkungan sekitar yang ada. Idealnya sebuah lingkungan tempat tinggal memiliki tanaman hijau yang cukup banyak, sehingga terasa segar, rindang dan asri. Kebersihan lingkungan, termasuk kondisi jalan, saluran air, dan pembuangan sampah juga perlu menjadi pertim­ bangan penting. Lokasi yang jauh dari sumber polusi, baik polusi udara, air maupun suara juga perlu diusahakan demi kesehatan keluarga.

5. Amankah membiarkan anak menjelajah ­ lingkungannya?

Orangtua umumnya merasa kuatir akan keselamatan anak saat dibiarkan pergi ke luar rumah sendiri. Namun demi perkembangan yang sehat, tidak bijaksana bila orangtua memaksa anak berada di rumah sepanjang waktu agar terhindar dari bahaya. Anak perlu dilatih untuk mandiri termasuk dalam menjelajah lingkungan sekitarnya. Lingkungan tempat tinggal yang ter­ jamin keamanannya dapat mendorong anak untuk mandiri dan memberikan ketenangan bagi orangtua. Jamin­an keamanan ini bukan hanya dapat dicapai di perumahan yang dijaga oleh petugas sekuriti. Lingkungan dengan hubungan bertetangga yang akrab juga umumnya mem­ berikan rasa aman karena adanya perasaan saling menjaga dan saling mengawasi.

6. Apakah terdapat akses ke fasilitas pendukung kegiatan sehari-hari? Lingkungan tempat tinggal yang baik umumnya dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Misalnya toko buku, supermarket, mesjid, dan berbagai fasilitas olahraga atau kegiatan seni lain.

Anak perlu bersosialisasi dengan orang lain, baik anakanak maupun orang dewasa lain di luar keluarganya. www.anakku.net

April 2012

87


tip

M e r a n c a n g Desi Hariana

Foto: Dok. Istimewa

Fungsi rumah sebagai tempat beristirahat dan berkumpul bersama keluarga memang sangat penting. Senang rasanya jika memiliki rumah yang tidak hanya enak dipandang mata, namun juga nyaman ditinggali.

Luangkan waktu untuk ­merancang rumah idaman ­keluarga agar Anda puas dengan hasilnya nanti. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat merancang rumah…

lahan yang Anda punya. Anda bisa browse di internet atau berbagai majalah arsitektur untuk mencari inspirasi.

1

4

2

5

Tentukan konsepnya. Apakah Anda ingin gaya yang minimal­ is, klasik, tradisional, dll. Pilih coraknya, apakah vertikal atau horizontal. Corak vertikal berkesan formal dan solid, sedangkan corak horizontal berkesan lembut, tenang dan bersih. Perhatikan pula tekstur visual rumah. Apakah Anda meng­ inginkan tekstur visual yang harmonis, kuat atau tenang. Pilih salah satu yang cocok untuk Anda sekeluarga dan penghuninya bisa bebas beraktivitas di dalamnya.

3 88

Sesuaikan desain rumah dengan anggaran yang dimiliki. Perhatikan pula seberapa luas

April 2012 www.anakku.net

Buatlah daftar ruangan apa saja yang dibutuhkan keluarga. Mulai dari jumlah kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, jumlah kamar mandi, tempat menjemur baju, teras, dll. ­Sesuaikan dengan luas lahan. Jangan lupa juga sediakan ruang untuk taman. Untuk mengantisipasi lahan yang terbatas, Anda bisa meminimalisasi atau menggabungkan fungsi ruangan serta memaksimalkan tem­ pat ­penyimpanan. Misalnya, meng­ gabungkan ruang makan dengan dapur, atau membuat tempat penyim­ panan di bawah tangga.

6

Langkah selanjutnya, men­ catat kebutuhan perabotan

maupun kelengkapan setiap ruangan (furnishing). Mulai dari jenis furnitur, closet, kitchen set, bath up, shower, dll. Hal ini akan membantu Anda mendesain ruangan serta tata letak interiornya.

7

Agar rumah menjadi hunian yang sehat dan sejuk, pastikan sirkulasi udaranya optimal dan cahaya mata­ hari bisa masuk ke seluruh ruangan. Jendela dengan bukaan besar sering menjadi pilihan. Bila Anda khawatir cahaya matahari akan masuk ter­ lalu berlebihan, Anda bisa membeli ­polikarbonat atau filter kaca.

8

Tuangkan ide Anda ke dalam sketsa, lengkap dengan posisi ruangan, letak pintu, jendela, furnitur, dll. Pastikan tata letak dan furnitur tidak menghalangi mobilitas penghuni rumah. Sempurnakan sketsa dalam gambar yang dilengkapi skala.




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.