Movie Magz Edition XII

Page 1




MOVIEMAGZ MOVIEMAGZ TEAM

CHIEF OFFICER : Starkiller

Dari Redaksi :

CONSELOR : dhukhun Editor Hary Susanto QC.P (Quality Control Person) _n1A_ DESIGNER starkiller Quilava, The Unfortunate Kyd mysecondhenz MARKETING : dhukhun & achoenk WRITER :

Hary Susanto, Ajoem AzwarHamzah, Eichi01, Renian, Tyo, Simplicious, lyna_3n bleach77, AdR

Edisi Maret 2014 Di bulan maret ini kita akan kembali dimanjakan oleh parade film-film pilihan. Sebut saja 300 Rise An Empire, Need For Speed, Noah, Divergent dan tidak ketinggalan film kebanggan dari negeri kita sendiri The Raid 2 Berandal. Semua info dan preview film yang akan tayang dibulan maret nanti telah kami rangkum dalam Calender March 2014 Movies.

Di bulan yang penuh kasih sayang ini juga kami coba suguhkan beberapa film komedi romantis yang mungkin saya terlewat anda tonton tahun kemarin. Buat para penggemar serial televisi, bulan maret nanti kita akan banyak kedatangan serial baru jadi jangan lewatkan ulasan lengkapnya dalam Moviemagz edisi maret 2014 ini.


IDFL.ME

IDFL.ME


contents


March 2014 Movies 300: Rise of An Empire

9

Mr. Peabody & Sherman

12

Grand budhapest hotel Need for Speed

13 14

Doraemon Movie

16

Veronica Mars Noah Divergent

17

20

The Raid 2

32

18

Specials features 300 Rise An Empire Character

10

Divergent Character

26

The Raid 2 Character Box Office February 2014

34

Best Of 2013’s Movies

42

41

Amazing Actrees & Director Shailene Woodley Gareth Evans

32 38


07 MARET 2014

07 MARET 2014

08 MARET 2014

14 MARET 2014

14 MARET 2014

21 MARET 2014

28 MARET 2014

28 MARET 2014

07 MARET 2014


Calendar

MARCH MOVIES 07 Maret 2014 Director : Noam Murro Writer: Zack Snyder, Kurt Johnstad Stars: Sullivan Stapleton, Rodrigo Santoro, Eva Green

Athens Will Burn . . 300: Rise of an Empire merupakan sekuel dari film 300 (2007) yang sukses luar biasa di tahun itu. Banyak orang yang masih mengingat bagaimana Gerard Butler yang berperan sebagai King Leonidas, berperang secara epik walau hanya dengan 300 orang saja. Cerita film kali ini juga masih diangkat dari novel grafis karya Frank Miller dan Lynn Varl. Berbeda dengan film sebelumnya yang didominasi oleh kekuatan para pria, kali ini kehadiran Eva Green dan Lena Headey memberikan sentuhan berbeda di "300: Rise of an Empire".Ratu Gorgo (Lena Headey), janda Raja Leonidas yang mati dalam peperangan di film pertama. Ia menjelaskan pada para prajurit tentang keberanian 300 tentara dalam melawan Xerxes (Rodrigo Santoro) yang menuhankan dirinya sendiri. Berfokus pada Pertempuran Artemisium. "300: Rise of an Empire" menceritakan tentang Jenderal Themistokles Moviemagz Maret 2014 09

(Sullivan Stapleton) yang akan menyatukan seluruh kerajaan di Yunani untuk menjatuhkan Xerxes (Rodrigo Santoro). Namun meski Yunani bersatu melawan Xerxes, Xerxes tidak mudah dijatuhkan, ia mempunyai rencana untuk melakukan penyerangan ke Yunani dengan dikomandoi seorang wanita kejam sebagai pemimpin pasukan angkatan laut terhebat, Artemisia I of Caria (Eva Green). Meski dia seorang wanita, Artemisia akan tetap berjuang mati-matian dan melakukan apapun untuk membantu Xerxes. Namun pimpinan tentara Yunani, Jenderal Themistocles, juga tak mau kalah dengan Artemisia dan pasukannya. Jika pada film pertamanya, 300, posisi sutradara dipegang oleh Zack Snyder, maka film peperangan antara Yunani dan Persia di 300: Rise of an Empire akan disutradarai oleh Noam Murro. Zack Snyder sendiri hanya menjadi penulis naskahnya. "300: Rise of an Empire" dijadwalkan rilis pada 7 Maret 2014 nanti. (Azwar Hamzah)


300 Rise An Empire Characters Guide

T

hemistokles merupakan sosok protagonis utama dalam film kedua dari saga 300. Themistokles, yang juga seorang politikus, menjadikan hampir seluruh masyarakat Yunani sebagai prajurit demi menghalangi pasukan Xerxes dari Persia yang ingin menginvasi Yunani. Peperangan epik yang terjadi di tengah laut juga di latarbelakangi dendam masyarakat Yunani atas kematian Leonidas. Themistokles diperankan oleh aktor Australia, Sullivan Stapleton (Animal Kingdom, Gangster Squad)

ERXES X K

ita pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok eksentrik yang satu ini, King Xerxes, seorang pemimpin Persia yang juga menahbiskan dirinya sendiri sebagai Dewa. Pasca menghabisi Leonidas dan pasukannya, kini misinya tertuju untuk menaklukan Yunani. Dengan armada yang semakin kuat, ditambah kehadiran Artemisia, pria angkuh ini semakin menjadi kekuatan tak terkalahkan. Rise of An Empire juga menjajikan asal muasal bagaimana Xerxes menjadi raja hingga mengakui dirinya sebagai Dewa. King Xerxes masih diperankan oleh aktor kelahiran Brazil, Rodrigo Santoro (Charlie’s Angels: Full Throttle, The Last Stand). [AdR] Moviemagz Maret 2014 10


ARTEMISIA

“Artemisia adalah karakter paling kejam yang pernah saya mainkan” itulah reaksi Eva Green (Dark Shadows, Casino Royale) ketika ditanyai komentarnya mengenai perannya di sekuel film 300 ini. Nyatanya, Artemisia memang terlihat ‘macho’ untuk seorang wanita, ia adalah satu-satunya pemimpin perang wanita yang dimiliki oleh Persia. Bersama sang raja King Xerxes, Artemisia bahu-membahu untuk menginvasi teritori Yunani.

QUEEN GORGO

Dari poster individual yang dirilis dalam rangka promo film Rise of An Empire, Queen Gorgo berdiri gagah bak prajurit didampingi tulisan ‘Avenge Him’. So, sudah pasti peran mantan istri Leonidas ini akan lebih heroik di film barunya. Patut ditunggu aksi wanita yang pada film pertamanya lebih sering memancarkan aura keanggunan sebagai ratu ini. Aktris asal Inggris, Lena Headey, yang namanya semakin melambung lewat serial TV Game of Thrones sebagai Cersei Lannister, masih dipercaya sebagai pemeran ratu dari Sparta ini. Moviemagz Maret 2014 11

CALISTO

Aktor muda Inggris, Jack O’Connell yang dikenal lewat serial TV Skins dipercaya memerankan sosok Calisto, seorang pemuda Yunani yang terobsesi oleh ayahnya yang juga seorang prajurit. Dalam film sekuel ini, Calisto akan memimpin prajurit kecil melawan prajurit Persia pimpinan Xerxes.

EPHIALTES

Jika anda menonton film pertama, sosok Ephialtes pasti melekat di benak anda. Ya sosok manusia bungkuk yang ditolak Leonidas untuk menjadi prajuritnya ini akhirnya membelot ke pihak Persia. Dalam trailer yang sudah dirilis, Ephilates yang terlihat lebih gagah, kini telah diangkat menjadi prajurit. Lewat teknologi CGI, Andrew Tiernan (War of The Dead, The Pianist) masih memerankan sosok pria asal Trachis ini. [AdR]


Calendar

MARCH MOVIES

07 Maret 2014 Director : Rob Minkoff Writer: Jay Ward, Craig Wright Stars: Ty Burrell, Max Charles, Stephen Colbert

S

etelah beberapa waktu lalu kita disuguhkan animasi mengenai tupai, kali ini diawal bulan maret akan bertemu dengan seekor anjing ilmuwan nan jenius bernama Mr Peabody, yang selain bisa berbahasa manusia juga memiliki seorang anak angkat. Tunggu,ga salah nih seorang bukan seekor . Tentunya takjub ya bagaimana seekor anjing memiliki anak manusia, dan bagaimana pula caranya untuk mendidik putra manusianya yang diberi nama Sherman. Sebagaimana anak kecil pada umumnya, Sherman ini tentunya meliki ketertarikan pada berbaga macam hal, salah satunya adalah mesin Moviemagz Maret 2014 10

waktu yang mana ketika Sherman penasaran dengan mesin ajaib ini, timbulah masalah yang bias berakibat bencana karena dapat mengubah sejarah. Untuk mengatasi hal tersebut maka Mr Peabody dan sang anak melakukan petualangan menembus ruang dan waktu untuk mengembalikan sejarah tetap pada tempatnya. Selama masa petualangannya itulah kita akan bertemu dengan beberapa tokoh nyata dalam format animasi, hal ini tensu saja bisa memberikan nilai tambah dari sisi edukasi bagi adik-adik cilik yang menontonnya. Apa ya yang akan mereka hadapi untuk mengembalikan keharmonisan ruang dan waktu seperti sedia kala? Hal yang menarik bukan hanya cerita yang ditawarkan oleh Mr Peadbody and Sherman, selain menambah pengetahuan akan sejarah, kita juga akan terhibur oleh tingkah sang anjing. Diangkat dari sebuah serial animasi pada tahun 60an di Amerika Serikat. Film ini disutradarai oleh Robb Minkoff yang turut serta dalam penggarapan Lion King. Bintang-bintang pengisi suaranya antara lain Ariel Winter, Leslie Mann, Stephen Colbert, Allison Janney, Stephen Tobolowski dan Mel Brooks. Animasi ini akan dirilis diseluruh dunia pada 7 Maret 2014, kecuali di Inggris yang tayang lebih awal yaitu pada 7 Februari 2014. [Renian]


Calendar

MARCH MOVIES

07 Maret 2014 Director : Wes Anderson Writer: Wes Anderson, Hugo Guinness Stars: Ralph Fiennes, F. Murray Abraham, Edward Norton, Saoirse Ronan

F

ilm ini merupakan film drama komedi yang ditulis dan disutradarai oleh nominasi OSCAR Wes Anderson. Gaya penceritaan Wes Anderson yang hangat dan indah serta penuh dengan karakter-karakter yang unik seperti dalam film-filmnya Moonrise Kingdom, The Fantastic Mr Fox, Rushmore, The Royal Tenebaums serta The Life Aquatic with Steve Zissou ,rasanya sudah cukup mengantisipasi petualangan dari film baru besutan penulis/ sutradara ini . The Grand Budapest Hotel melibatkan pencurian dan pemulihan lukisan Renaissance yang sangat berharga serta permusuhan keluarga. Ralph Fiennes berperan sebagai M. Gustave H seorang concierge legendaris di sebuah hotel Eropa terkenal tahun 1920an. Moviemagz Maret 2014 13

M. Gustave H bersahabat dengan karyawan muda yang kemudian menjadi anak didiknya terpercaya. Gustave mewarisi lukisan yang disebut Boy with Apple setelah wanita pasangan one night standnya Madam D terbunuh. Dmitri,

putra Madam D yang bersumpah membalas Gustave , menjebaknya sebagai pembunuh Madam D. Dengan dibantu oleh Zero Mustafa, lobby boy dan kekasihnya Agatha, Gustave berusaha menyembunyikan lukisan Boy with Apple dari Dmitri dan pihak berwajib. The Grand Budapest Hotel terlihat seperti film paling ambisius dalam karir Anderson . Dia mengumpulkan para aktor besar seperti Ralph Fiennes, Edward Norton, Owen Wilson, Tilda Swinton, Jude Law , Bill Murray , Adrien Brody, Willem Dafoe, Jeff Goldblum, Saoirse Ronan, Tom Wilkinson dan Tony Revolor. Kombinasi jajaran pemeran film dan usaha Gustave dalam menghadapi deretan tamu aneh dan konflik pembunuhan yang terjadi akan menjadi hal menarik yang wajib di tonton para penggemar film. [lyna_3n]


embuat film berdasarkan sebuah permainan video games tidaklah mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika mengadaptasinya agar film tersebut mampu menarik para penggemar video games dan juga penikmat film, terutama dari segi kekuatan cerita. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak film yang diadaptasi dari permainan video games memiliki kualitas yang memprihatinkan dan gagal meraih banyak penonton. Contoh film-film adaptasi yang gagal tersebut adalah Double Dragon, Street Fighter, dan King of Fighter. Pada tahun 2014 ini salah satu studio besar Hollywood, DreamWorks Pictures, akan mengadu peruntungannya dengan menggarap franchise video games terkenal ke dalam sebuah film. Yup, bagi kalian yang hobi bermain games, terutama

Moviemagz Maret 2014 14

permainan bergenre balap, pasti tidak asing dengan judul Need for Speed. Studio yang digawangi oleh Steven Spielberg ini dipercaya oleh Electronic Arts yang merupakan developer dari seri games ini untuk menggarap filmnya. Steven Spielberg telah dikenal banyak orang berkat filmfilm buatannya yang meraih sukses besar seperti Jaws, Jurassic Park, dan Indiana Jones. Dalam suatu wawancara, Steven Spielberg mengatakan bahwa dirinya bangga bisa menghidupkan karya besar seperti Need for Speed ini. Sedangkan pihak Electronic Arts sendiri mengatakan bahwa

“

Taylor Kitsch, Liam Hemsworth, Brenton Thwaites dan Luke Bracey adalah akndidat untuk pemeran utama, tapi Aaron Paul yang kemudian terpilih.

“

M

mereka senang dapat bekerja sama dengan DreamWorks dan menganggap bahwa studio ini merupakan rekan yang sempurna untuk mengangkat Need for Speed ke layar lebar. Namun kali ini Steven Spielberg tidak akan terjun langsung sebagai sutradara untuk menggarap filmnya. Posisi sutradara diserahkan pada Scott Waugh yang sebelumnya dikenal lewat film Act of Valor. Sedangkan untuk bagian penulis skenario diserahkan pada duo John dan George Satins yang sebelumnya sukses lewat film Real Steel. Menurut kedua penulis tersebut, cerita untuk filmnya nanti merupakan cerita asli buatan mereka, bukan diambil dari cerita yang pernah ada dalam gamenya. Film Need for Speed ini berkisah tentang seorang pembalap jalanan bernama Tobey


FEBRUARY MOVIES

Marshall. Pada setiap balapan liar yang diikutinya, ia selalu berhasil menjadi juara dan mendapatkan uang banyak. Dalam setiap aksinya, Tobey bekerja sama dengan seorang pebisnis kaya bernama Dino Brewster. Dengan menggunakan mobil-mobil mewah yang dimodali oleh Dino, Tobey tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam mengikuti setiap balapan. Sepertinya semua berjalan dengan lancar hingga pada suatu hari muncul sebuah masalah besar ketika Tobey dituduh melakukan pembunuhan yang tidak ia lakukan. Tobey tidak menduga bahwa ternyata temannya sendiri yang telah menjebaknya. Karena ulah Dino tersebut, Tobey pun harus mendekam dalam penjara. Ia pun menjadi sangat marah dan bertekad membalas dendam kepada sahabatnya tersebut setelah keluar dari penjara nanti. Beberapa tahun kemudian,

tibalah hari pembebasan yang telah dinanti oleh Tobey. Ia pun bersiap menjalankan rencana balas dendam yang telah disusunnya. Sebagai langkah awal, Tobey mengikuti balapan liar crosscountry untuk mendekati Dino secara halus. Dalam mendukung aksi balas dendamnya tersebut, Tobey bekerja sama dengan Julia Bonet, seorang broker mobil. Julialah yang menyediakan mobilmobil yang dipakai oleh Tobey untuk balapan. Namun ternyata kebebasan Tobey dari penjara diketahui juga oleh Dino. Dino yang tahu bahwa mantan temannya itu akan membalas dendam padanya, langsung menyuruh anak buahnya untuk memburu dan menangkap Tobey. Maka dimulailah aksi kejar-kejaran serta balapan liar untuk menentukan siapakah yang akan menjadi pemenang pada

akhirnya. Mampukah Tobey membalaskan dendamnya pada Dino dan membuktikan bahwa dirinya masih layak menjadi juara balapan liar seperti sebelumnya? Serta mampukah Scott Waugh mengadaptasi game Need for Speed ini sesuai keinginan para fans dari gamenya dan menjadi next Fast and Furious? Untuk mengetahuinya kita harus menunggu hingga filmnya dirilis di Indonesia. Tadinya film yang dibintangi oleh Aaron Paul, Imogen Poots, Dominic Cooper, dan Michael Keaton ini akan dirilis pada 7 Februari 2014, namun kemudian diundur menjadi 14 Maret 2014. [bleach77] 07 Maret 2014 Director : Scott Waugh Writer: George Gatins, George Gatins Stars: Aaron Paul, Dominic Cooper, Scott Mescudi


Calendar

MARCH MOVIES

Doraemon the Movie:

New Nobita’s Great Demon ~Peko and the Exploration Party of Five~

K

alian pasti sudah mengenal kucing ajaib berwarna biru ini? Dia adalah doremon, robot kucing lucu ini dikirim oleh nobita dari masa depan ke masa lalu untuk membantu dirinya yang selalu tertimpa kesulitan dan juga masalah. Selain itu serial tv doraemon sendiri di Indonesia sudah melebihi lintas generasi dan hingga sampai saat ini serial itu masih eksis di salah satu stasiun tv swasta nasional. Kini, sang kucing kembali akan hadir ke layar lebar. Film terbaru doraemon ini berjudul Eiga Doraemon Shin Nobita no Daimakyo ~Peko to 5-nin no Tankentai~ (Doraemon the Movie: New Nobita’s Great Demon ~Peko and the Exploration Party of Five~) dimana film tersebut akan di tayangkan di Jepang pada tanggal 8 Maret 2014. Moviemagz Maret 2014 16

Kabar bahagia ini muncul pertama kali diumumkan melalui majalah bulanan jepang bernama CoroCoro Comic terbitan Shogakukan edisi November 2013. Film tersebut di buat untuk memperingati ulang tahun sang peciptanya, Fujiko F. Fujio yang ke 80 tahun. Film terbaru ini adalah remake anime doraemon versi layar lebar yang tayang pertama kali di tahun 1982. Film originalnya berjudul Doraemon: Nobita’s Great Demon. Dalam versi originalnya, film tersebut di tulis oleh pengarang asli komiknya, Fujiko F. Fujio. Dan, kini versi remakenya tentunya sudah pasti mendapatkan sentuhan-sentuhan baru dari tangan-tangan anak muda yang sangat kreatif tentunya. Ceritanya sendiri menceritak petualangan Doraemon, Nobita,

Shizuka, dan Suneo untuk menolong seekor anjing yang ternyata anjing tersebut adalah seorang pangeran di kerajaannya itu. Lima sekawan ini mau tak mau harus membantu anjing tersebut untuk segera kemballi ke kerajannya dan tentunya mereka akan menjelajahi sebuah dunia baru. Filmnya sendiri di sutradarai oleh Shinnosuke Yakuwa dan skenarionya di tulis oleh Higashi Shimizu. Para pemain yang ikut serta menyumbangkan suara mereka di dalam film ini ada Wasabi Mizu, Megumi Ōhara, Yumi Kakazu, dan filmnya sendiri di bawah bendera studio Shin-Ei Animation. [Tyo] 08 Maret 2014 Director : Shinnosuke Yakuwa Writer: Higashi Shimizu Stars: W a s a b i Mizuta, Megumi Ōhara, Yumi Kakazu


Calendar

FEBRUARY MOVIES

B

agi penggemar serial tv mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Veronica Mars, detektif SMA yang menangani kasus-kasus dilingkungannya yang sayangnya berakhir setelah season ke 3. Ternyata sang pencipta Rob Thomas dan bintang utama Kristen Bell tidak menyerah sampai disana dan mengejutkan fan dengan penggalangan dana untuk membiayai film Veronica Mars melalui Kickstarter pada tanggal 13 Maret 2013. Projek ini ternyata sukses besar dengan mendulang dana sebesar 2 juta dolar dalam waktu kurang dari 10 jam. Kehidupannya dalam sembilan tahun setelah peristiwa terakhir di season 3 digambarkan bahwa Veronica (Kristen Bell ) pindah ke kota New York . Dia ingin berada sejauh mungkin dari kota kelahirannya Neptune dan hanya Moviemagz Maret 2014 17

sekali-sekali kembali untuk menemui ayahnya dan sahabatnya Mac juga Wallace. Pindah dari Hearst College setelah tahun pertamanya, dia pergi ke Stanfort dan kemudian menamatkan kuliah di Columbia Law School. Selama itu Veronica tidak bekerja sebagai PI lagi karena menganggap karier itu menimbulkan banyak masalah dalam hidupnya disamping telah mengacaukan kesempatan ayahnya untuk terpilih lagi sebagai County Sheriff . Di awal film Veronica digambarkan memiliki hubungan dengan seseorang. Setelah bertahun-tahun jauh dari masa lalunya sebagai detektif swasta remaja, saat Veronica kembali kampung halaman untuk reuni 10 tahun SMA, ia akan kembali menangani kasus misteri. Logan Echolls, mantan pacarnya sekali lagi menjadi tertuduh dalam kasus

pembunuhan pacar Logan yang merupakan seorang Pop Star. Para pemeran dalam serial tv akan kembali dalam perannya di film. Beberapa diantaranya adalah Jason Dohring sebagai Logan Echolls, “Bad boy” putra A-list aktor mantan pacar Veronica, Enrico Colantoni sebagai Keith Mars, ayah Veronica yang seperti serial tvnya memiliki peran penting dalam film. Percy Daggs III juga kembali sebagai pemeran Wallace Adas, sahabat karib Veronica, termasuk juga Chris Lowell (Stosh “Piz” Piznarski) , Francis Capra (Eli “Kumbang” Navarro), Ryan Hansen (Dick Casablancas), dan Tina Majorino (Cindy “Mac” Mackenzie). [lyna_3n] 14 Maret 2014 Director : Rob Thomas Writer: Rob Thomas, Diane Ruggiero Stars: Kristen Bell, Jason Dohring, Enrico Colantoni


Calendar

MARCH MOVIES

Bisa dikatakan hampir semua orang sudah mengetahui sejarah tentang Nabi Nuh atau juga disebut Noah. Jika anda penggemar filmfilm Darren Aronofsky, pasti sudah menanti-nanti karya selanjutnya yang akan rilis bulan Maret 2014 mendatang yaitu Noah. Film epik yang mengangkat kisah dalam Alkitab ini dibintangi oleh bintangbintang kelas A pemenang Oscar seperti Rusell Crowe, Jennifer Connelly, dan Anthony Hopkins.

B

ukan Aronofsky namanya kalau tidak membuat film yang sensasional. Film-film Aronofsky kental dengan adegan yang berani, kelam, dan kontroversial namun tetap realistis. Dalam film Noah garapannya ini kita tidak akan melihat Allah memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera atau kesesatan upaya menyebarkan dakwah oleh Nabi Nuh kepada kaumnya.

NOAH

Back to Noah, plot filmnya sendiri memang menekankan pada kisah Noah membuat bahtera untuk menyelamatkan para pengikutnya yang beriman agar selamat dari ancaman banjir besar. Nuh yang mendapat penglihatan atas bencana ini sontak memperingatkan para manusia lainnya untuk ikut menyelamatkan diri. Semua makhluk termasuk hewan-hewan hutan diangkut masuk ke dalam bahtera. Hingga akhirnya banjir besar itu benar-benar datang dan menenggelamkan seluruh permukaan bumi termasuk kelompok yang memerangi Noah. Mudah ditebak jika sepertinya Noah akan lebih banyak menuai kritik ketimbang pujian. Film-film yang mengangkat tema religi selalu menjadi isu yang sensitif bagi berbagai kalangan masyarakat dunia. Tapi tidak perlu pesimis dulu karena Aronofsky

sepertinya tahu bagaimana cara menangani hal ini. Selain para senior pemenang Oscar ini, Noah juga didukung para bintang muda berbakat yang sudah pasti anda kenal. Ada Emma Watson si Hermione, Logan Lerman si Percy demiGod, dan Douglas Booth si Romeo dalam remake terbaru Romeo & Juliet. Soal efek visual? Ingat The Fountain yang menyodorkan visualisasi penuh imajinasi? Sepertinya Noah pun tidak akan mengecewakan. Rentetan adegan peperangan, bencana, dan aksi penuh maut antara hidup-mati dijamin akan memberi Anda ketegangan Up to The Max. Dan yang pasti penonton betah untuk duduk di kursi hingga film selesai. [Azwar Hamzah] 14 Maret 2014 Director : Darren Aronofsky Writer: Darren Aronofsky, Ari Handel Stars: Russell Crowe, Jennifer


Russell Crowe

NOAH Characters Guide

R

ussel Crowe yang terkenal lewat Gladiator menjadi peran utama sebagai Noah, seorang manusia biasa yang mendapat penglihatan tentang kiamat berupa banjir hebat dan mencoba untuk memperingatkan orang-orang agar dapat selamat dari bencana yang akan datang. Untuk mendapatkan peran itu, Russell harus bersaing dengan aktor besar lainnya seperti Christian Bale. Bale menolak terlibat karena masih terikat di film Terence Malick berjudul Knight of Cups. Lepas dari Hermione Granger, Emma Watson akan memerankan karakter Ila, pujaan hati anak tertua Noah. Sebelum diberikan kepada Watson, Aronofsky awalnya menawari si cantik Dakota Fanning untuk peran Ila. Namun karena kesibukan Fanning syuting Very Good Girls membuatnya menolak peran tersebut.

Emma Watson Setelah main bareng di film The Perks of Being A Wallflower, Logan Lerman dan Emma Watson dipertemukan kembali dalam film besutan Darren Aronofsky, Noah. Logan Lerman akan memerankan karakter Ham, seorang putra dari Noah.

Jennifer Connelly

Seperti diketahui, Jennifer Connelly pernah berduet dengan Russell Crowe di proyek film sebelumnya yang berjudul A Beautiful Mind. Kali ini aktris kelahiran 12 Desember 1970 tersebut, akan berperan sebagai istri dari Noah, bernama Naameh. Untuk mendapatkan peran Naameh, Jennifer ternyata harus berkompetisi melawan Julianne Moore yang juga mendapatkan tawaran serupa dari film Noah. Moviemagz Maret 2014 19

Anthony Hopkins

Logan Lerman

Anthony Hopkins yang barubaru ini bermain dalam film Thor, akan berperan sebagai Methuselah. Methuselah adalah kakek dari Noah.

Aktor kelahiran Inggris Ray Winstone berperan sebagai sosok antagonis, Tubail Cain, seorang pimpinan kelompok yang berusaha menghentikan apa yang sedang dibangun oleh Noah.

Ray Winstone



Calendar

MARCH MOVIES

14 Maret 2014 Director : Shana Feste Writer: Shana Feste, Joshua Safran Stars: Gabriella Wilde, Alex Pettyfer

F

ilm-film yang dibuat berdasarkan cerita dari novel selalu menarik untuk diikuti, apalagi jika novel tersebut telah meraih sukses di berbagai negara dan disukai oleh banyak orang. Namun tidak semua film yang diadaptasi dari novel bestseller menuai sukses yang sama seperti novelnya. Cukup banyak juga film adaptasi yang justru gagal meraih pendapatan yang tinggi dan malah dicemooh oleh para penonton dan kritikus film. Di tahun 2014 ini, Summit Entertainment ingin mencoba kembali peruntungannya dengan membuat film yang

diadaptasi dari novel fiksi berjudul Divergent. Divergent merupakan jilid pertama dari trilogi novel yang dibuat oleh Veronica Roth dan banyak dipuji oleh para pembacanya serta meraih cukup banyak penghargaan Seperti yang kita ketahui, Summit Entertainment meraih sukses besar saat berhasil mengadaptasi novel Twilight karangan Stephenie Meyer ke dalam film dan disukai oleh banyak penonton di seluruh penjuru dunia. Namun di luar film Twilight beserta ke-4 sekuelnya, film-film lain yang dibuat oleh

studio ini bisa dikatakan meraih penghasilan yang biasa-biasa saja bahkan merugi. Penghasilan besar yang diraih oleh film Twilight Saga tidak bisa menutup kerugian yang diderita. Kerugian ini membuat Summit Entertainment akhirnya diakuisisi oleh studio Lions Gate pada tahun 2012. Oleh karena itu, dengan membuat film Divergent, mereka berharap film ini bisa meraih sukses yang sama seperti Twilight Saga. Divergent disutradarai oleh Neil Burger dan dibintangi oleh banyak bintang muda seperti Shailene Woodley, Theo James, Ansel Elgort, dan Ray Stevenson. Salah satu hal menarik dalam film ini adalah pada bagian musiknya yang ditangani oleh Hans Zimmer yang sudah banyak berperan dalam membuat musik untuk film-film besar. [bleach77] Moviemagz Maret 2014 21


MARCH MOVIES

C

erita Divergent berseting di Chicago pada suatu waktu di masa depan. Di masa tersebut, masyarakat dibagi menjadi 5 golongan besar, yaitu Abnegation (golongan yang lebih mementingkan orang lain daripada diri mereka sendiri), Amity (golongan yang mencintai perdamaian), Candor (golongan yang menyukai kejujuran), Dauntless (golongan yang berisi orang-orang pemberani), dan Erudite (golongan yang Moviemagz Maret 2014 22

menyukai ilmu pengetahuan). Setiap tahunnya, semua anak yang telah berusia 16 tahun diwajibkan untuk melakukan tes untuk mengetahui ada di golongan manakah diri mereka. Setelah mengetahui hasil tes tersebut, mereka diberi hak untuk memilih apakah mereka ingin tetap berada di golongan

“

Four: I know who you are. If you wanna survive, follow me.

“

yang sama dengan keluarga mereka atau pindah ke golongan yang baru. Tokoh utama kisah ini, Beatrice Prior (Shailene Woodley), menghadapi dilema saat tiba waktunya untuk memilih golongan. Di satu sisi ia menyukai golongan yang dimiliki oleh keluarganya, yaitu Abnegation. Ia merasa golongan ini banyak disukai karena sifatnya yang suka menolong orang lain, sehingga satu sama lain bisa hidup harmonis. Namun di sisi


Tori: You’re different. You don’t fit into a category. They can’t control you. They call it Divergent. You can’t let them find out about you.

lain ia merasa bahwa dirinya tidak seharusnya ada di golongan itu dan selalu merasa kesepian. Saat hasil tesnya keluar, betapa terkejutnya Beatrice. Hasil tes Beatrice menunjukkan bahwa ia memiliki ketiga golongan yang sama rata, yaitu Abnegation, Dauntless, dan Erudite. Ini membuat dirinya menjadi seorang Divergent, yaitu orang yang dianggap menjadi ancaman bagi para pemimpin golongan. Oleh karena itu Beatrice

dilarang menyebarkan informasi ini agar dirinya terhindar dari bahaya. Lalu tibalah hari penentuan untuk memilih golongan yang diinginkan. Beatrice memutuskan untuk memilih Dauntless, sedangkan saudaranya, Caleb (Ansel Elgort), memilih untuk bergabung dalam Erudite. Beatrice beserta orang-orang lainnya yang masuk dalam golongan Dauntless lalu dipindahkan ke suatu tempat untuk menjalani serangkaian latihan. Di tempatnya yang baru, Beatrice

yang kemudian mengubah namanya menjadi Tris bertemu dengan temanteman baru seperti Christina (Zoe Kravitz), Al (Christian Madsen), dan Will (Ben Lloyd-Hughes). Namun tidak semua orang menyukai Tris. Sejak awal bertemu, Peter (Miles Teller) sudah tidak menyukai Tris dan merasa bahwa ia tidak cocok berada dalam golongan Dauntless. Bersama dengan teman-temannya, Peter pun memusuhi Tris. [bleach77]

TRIVIA . . . .

# Jeremy Irvine (War Horse ) adalah pilihan pertama untuk peran Four, tapi di batalkan karena berbenturan dengan jadwal syuting filmnya yang lain. # Film Divergent ini dibuat dengan biaya sekitar $40,000,000 # Sebagaian besar pengambilan gambar Divergent berlokasi di Cichago.

# Kate Winslet sedang hamil

saat proses pengambilan gambar.


F

Di tempat pelatihan tesebut, mereka dilatih oleh Tobias Eaton atau biasa disebut Four (Theo James). Four lalu menjelaskan bahwa mereka harus menjalani serangkaian proses inisiasi sebelum diterima menjadi anggota Dauntless secara resmi. Proses inisiasi ini terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama meliputi pembelajaran tentang berbagai jenis senjata serta penggunaannya untuk dipakai bertarung. Disini mereka akan diuji untuk bertarung satu

Moviemagz Maret 2014 24

sama lain. Tahap kedua meliputi simulasi dalam menghadapi berbagai jenis hal yang membuat takut. Tahap ini dipakai untuk menguji seberapa tenangkah mereka menghadapi rasa takut tersebut. Sedangkan pada tahap ketiga, semua kengerian yang ada pada tahap kedua akan dikumpulkan menjadi satu. Di tahap ketiga ini mereka harus menggunakan semua kemampuan yang telah dipelajari untuk bisa mengatasi semua rasa takut tersebut. Mampukah

Tris beserta teman-temannya mengatasi ketiga tahap proses tersebut serta memperoleh hasil yang memuaskan? Dan apakah pilihan Tris untuk masuk menjadi golongan Dauntless adalah pilihan yang tepat atau malah sebaliknya? Untuk mengetahui jawabannya, kita harus menunggu hingga film berdana sebesar 80 juta US dolar ini dirilis pada tanggal 21 Maret 2014 nanti.


Serba-serbi DIVERGENT

Shailene Woodley Perankan Mary Jane Promo trailer Divergent diputar secara eksklusif dalam perhelatan MTV Video Music Awards (VMA) 2013 di Barclays Center, Brooklyn, New York, Minggu, 25 Agustus 2013 lalu. Video trailer tersebut berhasil menyita atensi publik dalam acara tahunan itu.

Sempat santer diberitakan bahwa Shailene Woodley akan memerankan karakter Mary Jane Watson di “The Amazing Spider-Man 2”. Sayangnya, pihak produksi memutuskan untuk menghapus adegannya karena ingin memfokuskan pada kisah cinta Peter Parker dan Gwen Stacy. Saat ini, Shailene tengah sibuk membintangi “Divergent”. Aktris berusia 22 tahun ini sendiri mengaku ragu apakah dia bisa bermain dalam dua franchise film besar karena kesibukan jadwalnya membintangi sekuel “Divergent”.

Theo James Mendapat Peran utama sebagai Four dalam film sebesar Divergent adalah sebuah anugerah tersendiri bagi seorang Theo James. Maklum saja karena sederat aktor muda ternama sempat saling bersaing mendapatkan peran ini sebut saja: Lucas Till, Jack Reynor, Jeremy Irvine, Alex Pettyfer, Brenton Thwaites, Alexander Ludwig dan Luke Bracey. Theo sendiri sempat mendapat peran dalam beberapa film Underworld: Awakening (2012), The Inbetweeners Movie (2011) and You Will Meet a Tall Dark Stranger (2010). Menarik untuk ditunggu apakah Divergent mampu melambungkan nama Aktor 29 tahun ini.

Salah satu faktor yang mungkin akan membuat Divergent sukses besar adalah Neil Burger. Sutradara dan penulis handal ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengarahkan Divergent. Neil sebelumnya juga telah sukses lewat beberapa filmnya Limitless (2011), The Lucky Ones (2008), dan The Illusionist (2006).


Divergent Characters Guide

Zoe Kravits sebagai Christina

S

Beatrice ‘Tris’ Prior

B

eatrice Prior adalah nama lengkap tokoh utama yang memiliki nama pendek ‘Tris’ dalam film Divergent. Tris lahir di sektor Abnegation, namun pada saat pengujian Aptitude untuk menentukan di golongan mana ia paling cocok berada, ditemukan bahwa ia adalah seorang Divergent, yang berarti memiliki kemampuan untuk masuk dalam ketiga kelompok yang ada, yaitu: Abnegation, Dauntless, dan Erudite. Tris diperankan oleh aktris Shailene Woodley yang pernah menyabet penghargaan kategori Breakthrough Performance dalam MTV Movie Awards 2012 lewat perannya di debut filmnya The Descendants.

Kate Winslet

Shailene Woodley

Jeanine Matthews

ahabat Tris Prior ini lahir di sector Candor, namun memilih Dauntless sebagai pilihannya. Christina bertemu Tris dalam pelatihan anggota baru Dauntless yang dipimpin oleh Four. Keduanya kemudian menjadi sahabat dekat. Diperankan oleh aktris yang ngetop lewat perannya di X-Men: First Class sebagai Angels Salvadore, Zoe Kravitz.

T

okoh antagonis utama dalam film Divergent. Tumbuh di Erudite, ia juga memilih Erudite sebagai kelompoknya, bahkan ditunjuk menjadi pemimpin Erudite. Namun, kebenciannya atas sector Erudite membuat wanita ini menyebarkan kebencian dan pencitraan negatif lewat artikel-artikelnya di surat kabar Erudite. Aktris terbaik Academy Awards 2008, Kate Winslet, dipercaya memerankan tokoh antagonis ini.

M Ray Stevenson

Marcus Eaton Moviemagz 2014 Moviemagz Maret Februari 20142628

arcus Eaton, ayah dari Tobias Eaton, adalah salah satu anggota dewan Abnegation. Lahir di Abnegation, Marcus merupakan figur yang sangat ditakuti oleh Tobias akibat perangai kerasnya pada saat Tobias masih kecil. Apabila anda penggemar film Thor pasti sudah tak asing lagi dengan pemerannya, Ray Stevenson, yang juga berperan sebagai salah satu dari Warriors 3, Volstagg.


S

Tobias ‘FOUR’ Eaton

Theo James

eperti Tris, Tobias Eaton juga lahir di sektor Abnegation, namun ia lebih memilih Dauntless sebagai kelompoknya. Tobias meamiliki nama panggilan ‘Four’ karena ia hanya memiliki empat rasa takut: ketinggian, tembakan, ruang sempit, dan rasa takut atas ayahnya, Marcus Eaton. Tobias yang juga didapuk sebagai instruktur anggota baru Dauntless diperankan oleh aktor asal Inggris, Theo James.

Maggie Q

Ansel Elgort

Caleb Prior

K

akak dari Tris ini lebih memilih Erudite sebagai kelompoknya meskipun lahir dan besar di Abnegation Moviemagz Maret 2014 27

T

Tori

ori adalah saksi hidup bahwa seorang Divergent tidak bisa hidup tenang. Sang kakak, George, dibunuh oleh Dauntless dan Erudite karena terdeteksi sebagai seorang Divergent. Tori yang lahir di Erudite dan memilih Dauntless sebagai kelompoknya juga seorang tattoo-artist di sector Dauntless. Maggie Q yang lebih dahulu dikenal sebagai Nikita di Serial TV berjudul sama dipercaya memerankan karakter AsianAmerican ini.


Moviemagz Maret 2014 28


I’m already the most fortunate girl in the world so I have zero expectations for what the future will bring

SHAILENE WOODLEY SHAI’S LIFE

Shailene Diann Woodley, aktris yang kini berusia 24 tahun, lahir pada 15 November 1991. Wanita yang akrab disapa Shai ini, lahir dan dibesarkan di sebuah kota lembah bernama Simi Valley, California, Amerika Serikat. Shai merupakan putri dari ayahnya yang seorang kepala sekolah, Loonie Woodley, dan ibunya yang seorang konselor di sebuah sekolah menengah, Lori Woodley (née Victor). Shailene memiliki darah British yang ia dapat dari ayahnya. Dan malah ibunya seorang Kreol (Haiti), yang memiliki perpaduan keturunan African, French, Spaniard, German, English, dan juga Swiss. Ia anak pertama dari dua bersaudara, dan ia memiliki adik laki-laki bernama Tanner. Saat ia berumur 15 tahun, kedua orangtuanya bercerai. Dan Shai juga didiagnosis mengalami kelainan tulang punggung Idiopathic Scoliosis. Sehingga ia mengenakan sebuah penjeput dada-pinggul yang ditaruh di tulang belakangnya selama dua tahun, untuk mendapatkan hasil yang normal. Sebelumnya Shai sudah menunjukkan bakatnya lewat karir modelnya yang ia

mulai saat umur 4 tahun. Kemudian pada masa remajanya, saat ia sudah lulus dari sekolahnya, ia melanjutkan karir pendidikannya ke New York University dengan menekuni studi interior design.

SHAI’S CAREER Debut dalam karir layarnya dimulai saat membintangi tayangan TV film tahun 1999 berjudul Replacing Dad. Kemudian awal millennium, Shailene Woodley turut dalam proyek series comedy-crime dalam 3 episode sebagai Kristin Debreno yang berjudul The District (2001-2003). Juga dalam series The O. C. (2003) hadir dalam 6 episode. Tahun 2004, Shai bermain peran sebagai California Ford dalam sebuah tayangan film, A Place Called Home. Atas perannya dalam TV film tersebut, ia mendapatkan nominasi pertamanya di Young Artist Award dalam kategori Best Performance in a TV Movie, Miniseries, or Special: Leading Actress. Di tahun berikutnya, Shailene juga kembali mendapatkan nominasi Young Artist Award 2006 dengan kategori yang sama, namun dalam film yang berbeda kali ini, yang berjudul Felicity: An American Girl Adventure (2005). Kedua TV film tersebut dianggap merupakan batu loncatan bagi karir Shailene Woodley dengan usianya yang masih muda di ranah perfilman Hollywood. [Simplicious]


When A Spectacular Descendan of American Teenager Have Her Secret Life

“

“

For me, acting is about the art of it and it’s about being on a film set and doing your thing, painting a blank canvas. Setelah Felicity: An American Girl Adventure, dari rentang tahun 2005 hingga 2007, Shailene Woodley hanya turut ikut serta dalam sekedar peran tamu di beberapa TV series. Hingga pada 2008, Woodley membintangi sebuah opera sabun TV series ABC Family karya Brenda Hampton yang bertajuk The Secret Life of the American Teenager. Untuk tetap melakukan syuting tanpa mengganggu pendidikannya, kepala sekolahnya mengirimkan guru seminggu sekali ke rumah Shai. Sehingga akhirnya, ia dapat lulus tepat waktu. The Secret Life of the American Teenager bercerita tentang kisah

kehidupan remaja yang berujuk pada seorang gadis bernama Amy Juergens (Shailene Woodley) harus menerima kenyataan pahit kalau ia hamil setelah melakukan hubungan intim dengan Ricky Underwood (Daren Kagasoff). Saat pertama kali mengudara, serial ini mendapatkan respon yang baik dari penontonnya yang merupakan remaja, khususnya kaum hawa. Lalu bagaimana dengan respon para kritikus? Serial ini malah mendapatkan banyak review yang negatif dari kalangan kritikus film. Namun, hal itu tak membuat ABC Family ciut, malah debut yang sukses tersebut terus berlanjut dan mengeruk penghasilan yang cukup besar. Sejalan dengan halnya

franchise shiny vampire Twillight Saga, tak peduli naskah cerita yang buruk, casting pemain yang payah, sutradara yang stereotip, no sense of what a teenager really acts like, ataupun cacian buruk orang lainnya, The Secret Life of the American Teenager malah semakin sukses berlanjut dan juga melambungkan nama Shailene Woodley. Film selanjutnya yang kembali menjadi batu pijakan Woodley adalah The Descendants (2011), sebuah film drama arahan Alexander Payne yang berkisah tentang hubungan disfungsional antara ayah dengan kedua putrinya paska tragedi kecelakaan yang menimpa keluarganya yang berlokasi di Hawaii. Sebuah breakthrough dan debut manis dalam dunia perfilman ditunjukkan oleh Shailene Woodley yang memerankan sebagai Alexandra King, putri sulung yang trauma dan sakit hati dengan sang ayah setelah dirundung kesedihan karena ditinggal sang ibu. Hubungan ayah-anak yang retak antara sang ayah Matt King yang diperankan oleh George Clooney dengan Alexandra King (Shailene Woodley) merupakan fokus inti cerita dari film ini yang diperankan dengan baik oleh Clooney dan Woodley. Film yang notabene debut awal Shai menuai respon yang positif dan juga mendulang banyak nominasi dan penghargaan prestisus. Ia juga masuk dalam nominasi Golden Globe Award 2012 untuk kategori Best Performance by an Actress in a Supporting Role in a Motion Picture. Awal yang begitu indah dimulai dengan baik oleh Shailene Woodley. Moviemagz Maret 2014 30


Beaten, wasted, but rise again Dua tahun berikutnya, Shai membintangi film drama romansa yang diadaptasi dari novel Tim Tharp, The Spectacular Now (2013). Sebuah drama remaja coming-of-age mengisahkan tentang Sutter Kelly (Miles Teller), murid populer idaman di sekolahnya yang menjadi stress setelah dicampakkan oleh kekasihnya. Lalu ia dipertemukan oleh Aimee Finicky (Shailene Woodley), yang akan berefek pada kehidupan cinta mereka berdua. Skrip cerita The Spectacular Now ditulis oleh Scott Neustadter dan Michael Weber yang juga merupakan writers (500) Days of Summer. Tentu sudah tak perlu diragukan lagi bagaimana penggambaran kehidupan percintaan di film ini, The Spectacular Now juga didukung dengan para pemain cast dengan akting yang jempolan.

Every single journey that I’ve embarked on, I’ve learned something

new.

Masuk dalam dunia hiburan Hollywood itu tak bisa dibantah lagi sulitnya, bagaimana konsekuensi tantangan dan persaingan yang ketat berbanding lurus dengan apa yang didapatkan. Hal tersebut jelas tersirat dalam karir Shailene Woodley. Dimulai dengan persaingan untuk mendapatkan peran sebagai Katniss Everdeen dalam The Hunger Games. Shai terpilih dan juga mendapat nominasi tersebut. Namun ia harus takluk dengan Jennifer Lawrence yang lebih pantas mendapatkan peran tersebut. Setelah itu, ia juga pernah mengikuti audisi untuk peran sebagai Cosette dalam film drama musikal, Les Misérables (2012). Tetapi sekali lagi, ia juga kembali tersingkir karena peran tersebut didapatkan oleh Amanda Seyfried. Mungkin tersingkir dari audisi tak ada apa-apanya dengan yang Woodley alami pada proyek sekuel The Amazing Spiderman 2 (2014). Saat Oktober 2012, ia ditawari

untuk memerankan sebagai Mary Jane Watson. Bahkan untuk peran tersebut, ia juga rela untuk mengecat rambutnya menjadi merah. Namun, apa daya jerih lelah Woodley sia-sia, saat Juni 2013 sang sutradara Marc Webb mengumumkan untuk membuang dan menghapus segala skenario yang berhubungan dengan Mary Jane. Munculnya Mary Jane dalam skenario The Amazing Spiderman 2 dianggap akan mengganggu romansa yang terjalin antara Peter Parker (Andrew Garfield) dengan Gwen Stacy (Emma Stone) dan juga mengakibatkan konflik cinta segitiga. Namun kini, Shailene kembali dengan proyek ambisiusnya dalam film Divergent. Akankah Divergent ini akan mengangkat karir Shailene Woodley lebih tinggi lagi? [Simplicious] Moviemagz Maret 2014 31


THE RAID

2

BERANDAL

J

auh sebelum melambungnya sebuah film karya Gareth Evans yang fenomenal bernama The Raid : Redemption (Serbuan Maut), Merantau Films sudah berencana untuk menggarap film silat yang berskala lebih besar dibanding Merantau (2009), dengan judul Berandal. Rencana proyek kemunculan film Berandal ini ditandai dengan adanya sebuah teaser trailer berdurasi 2 menit. Beberapa lama kemudian, Berandal ini dinilai terlalu kompleks dan akan menghabiskan waktu yang sangat lama untuk memproduksi. Sedangkan Merantau Films mengalami

keterbatasan dana produksi untuk Berandal. Sehingga mau tak mau harus dirubah sedemikian rupa dengan naskah cerita yang lebih sederhana dan dengan anggaran dana yang lebih sedikit. Dan kita tahu film itu telah membooming dan mengangkat citra perfilman Indonesia yang bertajuk The Raid : Redemption a.k.a Serbuan Maut. Tentu kita tak akan membahas film tersebut lagi. Karena, sambutlah sang Berandal yang dulu lenyap kembali hadir dan menjadi sekuel The Raid. Berandal yang dulunya fakir anggaran, kini akan menghabiskan dana yang jauh lebih besar dengan pendahulunya. Tentunya plot The Raid 2 : Berandal

28 Maret 2014 Director : Gareth Evans Writer: Gareth Evans Stars: Iko Uwais, Julie Estelle, Yayan Ruhian

ini akan tersambung dengan kakaknya yang “katanya� akan dibuat trilogi. Untuk mengundang antusiasme dan rasa penasaran penonton, Merantau Films menutup rapat-rapat kejelasan dari alur cerita The Raid 2 : Berandal ini. Yang pasti, mereka hanya membocorkan sedikit dari plot Berandal. Entah kurang lengkap atau memang sederhana, karena memang proyek The Raid ini memang memiliki konsep naskah cerita yang ringan dan sederhana. Kisah The Raid 2 : Berandal dimulai setelah dua jam berakhirnya kriminalitas gangster misterius yang menetap di gedung. Berandal akan meneruskan kisah Moviemagz Maret 2014 32


seorang polisi bernama Rama (Iko Uwais) yang sebelumnya sudah menuntaskan kasus sebelumnya. Rama kembali mendapat tugas untuk bergabung dengan satuan khusus polisi anti-korupsi yang dibentuk untuk membongkar sindikat kejahatan kejam di sebuah kawasan kriminal berbahaya di Jakarta. Sindikat kejahatan yang terjadi juga disinyalir adanya kegiatan kotor korupsi yang sangat parah yang terjadi dalam tubuh kepolisian. Alih-alih mendapatkan misi tersebut, Rama mau tak mau

Tentunya informasi tentang aktivitas geng kelas kakap yang dipimpin oleh Bangun, akan terkoneksi dengan kasus korupsi kepolisian. Ambisi satuan polisi tersebut malah semakin kuat, terutama Rama yang memiliki dendam kesumat berbahaya untuk mengatasi ancaman dan membawa misinya untuk menyelesaikan sindikat kejahatan terorganisir di kawasan tersebut. The Raid 2 : Berandal akan jauh lebih besar menghadirkan porsi action yang lebih besar dan mendebarkan dibanding dengan terjebak di dalam gedung. Penjara, toilet, elevator, klub malam, jalanan,terminal busway, lorong, halte, kereta bawah tanah, dan lainnya, adalah lokasi action Berandal berada yang tentunya akan membawa kita keluar dari sebuah gedung. Porsi adegan aksi martial arts asli Indonesia, Pencak Silat, akan jauh lebih besar. Dan tak melulu adegan baku hantam, karena adegan tembakmenembak, kejar-kejaran mobil, dan lain sebagainya akan menjadi bumbu pelengkap dari The Raid 2 : Berandal ini. Karakter villain di The Raid 2 : Berandal juga lebih beragam, dengan “hadirnya” kembali Yayan Ruhian yang bukan dalam wujud Mad Dog, tetapi sebagai Prakoso, pembunuh bayaran dengan dandanan serabutan. Dan ssstt… Akan ada karakter wanita baru, Alicia/Hammer Girl (Julie Estelle) yang terpaksa, karena kasus tersebut akan membahayakan keselamatan bersenjatakan palu di tangannya. Yang pasti juga hadir tiga aktor dari negeri keluarganya. Sakura, tentunya memainkan peran Operasi penuntasan sebagai gangster Yakuza. Mereka kasus tersebut dimulai dengan adalah pimpinan Yakuza, Goto (Ken’ichi penyamaran Rama untuk Endô) ; Keiichi (Ryûhei Matsuda) ; menginfiltrasi kawasan tersebut. dan Ryuichi (Kazuki Kitamura). Lantas, Rama menyusup ke daerah dengan persiapan yang cukup matang, tersebut untuk memburu menghadirkan bintang yang lebih informasi terkait dengan banyak, kompleksitas naskah cerita, pimpinan mafia yang baru, Bangun (Tio Pakusadewo). Hingga aksi Silat yang khas, dan bumbubumbu lainnya, akankah melampaui Rama mengincar informasi keberhasilan pendahulunya? dan “berteman” dengan anak Must to watch it, cause IT’S Bangun yang sedang mendekam NOT OVER YET! [Simplicious] di penjara, Ucok (Arifin Putra). Moviemagz Maret 2014 33


RAMA

UCOK

Dalam ending film pertamanya, Rama berhasil lolos dari jebakan maut di apartemen yang penuh dengan berandalan, pimpinan Tama sang gembong narkotik berkat bantuan kakaknya, Andi. Andi menyerahkan nama Bunawar kepada Rama sebagai satu dari sedikit polisi yang masih bisa dipercaya. Pasca bertemu Bunawar, Rama kini ditugasi untuk mendekati Ucok, anak keluarga berpengaruh di Jakarta, Bangun, di dalam penjara. Demi menjaga keselamatan keluarganya serta untuk mengungkap oknum-oknum polisi korup, Rama harus merelakan dirinya dijebloskan ke dalam penjara.

Aktor kelahiran Mainz, Jerman, Arifin Putra (Rumah Dara, Hati Merdeka) didapuk memerankan Ucok, anak dari Bangun, seorang pria terhormat di Jakarta, dalam installment kedua film The Raid. Gareth Evans menuturkan, Ucok adalah tokoh sentral dalam film terbarunya ini. Ucok adalah personifikasi dari realita ‘anak orang kaya’ yang kini banyak berkeliaran di kota metropolitan. Dengan segala harta dan jabatan yang dimiliki orangtuanya, ia bisa bertindak semaunya tanpa ada rasa takut. Kini, Ucok yang mendekam di dalam penjara mulai merasakan bahwa sikap acuhnya di luar sana hanya akan membawa kerugian demi bertahan hidup di balik sel.

BANGUN CLAN

BA

NG U

N

BUNAWAR

Sosok Bunawar adalah figur yang diceritakan oleh Andi, kakak dari Rama, bahwa masih ada anggota polisi yang bisa diandalkan. Diperankan oleh Cok Simbara, Bunawar memberi tugas penyamaran kepada Rama untuk mendekati Ucok, anak dari bos mafia, Bangun.

Semua konflik dalam film pertama adalah ‘permainan’ yang diatur oleh sosok Bangun. Mulai dari apartemen milik Tama, posisi Tama sebagai gembong narkotik, semuanya adalah hasil kreasi dari tokoh yang diperankan aktor senior, Tio Pakusadewo. Dalam film pertama dijelaskan bahwa oknum polisi korup sengaja menjebak tim penyergapan ke dalam apartemen yang penuh dengan pembunuh, singkat cerita, sang oknum polisi ini meminta bantuan Bangun untuk menghabisi tim penyergapan. Bangun adalah seorang pimpinan ‘mafia’ kriminal terbesar di Jakarta yang bersebrangan dengan keluarga mafia Jepang, Goto.

by AdR ( Moviemagz Crew)


EKA

PRAKOSO

Eka adalah tangan kanan Bangun. Tugasnya adalah member masukkan kepada Bangun dalam membuat keputusan, serta mengontrol segala tindak tanduk Ucok. Evans menjadikan karakter Tom Hagen di film Godfather sebagai referensi tokoh Eka. Diperankan oleh Oka Antara (V/H/S/2, Sang Penari).

Prakoso adalah seorang pembunuh andalan (assassin) yang dimiliki oleh keluarga Bangun. Senjata andalan pria gondrong ini adalah golok. Sosok Mad Dog memang sudah mati, tapi tidak dengan Yayan Ruhian. Karisma badass dan keahlian beladiri yang dimilikinya membuat Gareth Evans tertarik untuk sekali lagi memercayakan peran kepada Yaya.

GOTO CLAN

GOTO

Goto adalah pemimpin gangster yang berkuasa di Jakarta bersama dengan Clan Bangun. Goto dan Bangun memiliki hubungan baik yang terjalin selama lebih dari satu dekade. Keduanya sering bertemu membahas pembagian wilayah dan persoalan keamanan kota. Diperankan oleh aktor Jepang, Kenichi Endo (Visitor Q, Crows Zero), Evans mengatakan obsesinya akan film Yakuza menginspirasinya untuk memasukkan organisasi mafia Jepang ke dalam filmnya.

KEICHI

Sama seperti Bangun, Goto juga memiliki seorang anak lakilaki bernama Keichi. Keichi dan Ucok adalah dua karakter yang bersebrangan. Jika Ucok dikisahkan sebagai anak yang hidup dalam kesewenang-wenangan dirinya, Keichi lebih kepada sosok yang selalu memikirkan segala keputusan yang akan dia ambil. Diperankan oleh aktor yang cukup disegani di industri flm Jepang, Ryuhei Matsuda (Taboo, Nana).

RYUCHI Ryuichi adalah karakter utama ketiga dari Clan Goto, karakteristiknya sama seperti Eka di Clan Bangun, berfungsi sebagai tangan kanan sang pimpinan. Gareth Evans menjelaskan bahwa banyak kesamaan yang dimiliki oleh organisasi milik Goto dan Bangun. Ryuichi juga diperankan oleh aktor asli Jepang, Kazuki Kitamura (Minazuki, Kill Bill Vol.1). Moviemagz Maret 2014 35


BEJO

Bejo adalah pemimpin Clan gangster miliknya sendiri. Evans menggambarkan Clan yang dimiliki Bejo sebagai “The Rising Star Gangster�. Meskipun tidak sebesar Clan Goto dan Bangun, Bejo adalah sosok pemicu keributan besar yang akan terjadi di film ini. Karakter Bejo terinspirasi dari sosok Virgil Sollozzo di film The Godfather. Sang pemeran, Alex Abbad, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Gareth Evans di film Merantau, menaikan berat badannya hingga 15 kilogram demi peran ini.

Hammer Girl

BEJO CLAN Tokoh baru yang diprediksi akan mencuri perhatian di film ini, Hammer Girl, diperankan oleh aktris cantik berdarah campuran Perancis-TionghoaIndonesia, Julie Estelle. Hammer Girl adalah saudara kandung Baseball-bat Man yang juga anggota Clan Bejo. Hammer Girl, bersama dengan Baseball-bat Man diasuh oleh Bejo setelah melewati masa kecil yang suram. Kakak beradik ini membunuh ayahnya sendiri setelah mereka diperlakukan dengan kasar.

Moviemagz Maret 2014 36


Baseball-Bat Man

The Assasin

The Assassin adalah Mad Dog versi film kedua The Raid. Tak banyak berbicara, seorang pembunuh berdarah dingin, dan terampil bela diri menggunakan senjata sederhana. Dalam film ini, The Assassin mahir menggunakan Karambit, sejenis pisau lengkung kecil asal Sumatera Barat.

Rasanya sudah tidak perlu dijelaskan lagi apa keahlian sang Baseball-bat man ini. Salah satu anggota dari Clan Bejo ini diperankan oleh Very Tri Yulisman. Awalanya Yulisman adalah anggota dari tim koreografi yang melatih para pemain sebelum melakukan adegan bela diri, namun chemistry antara Yulisman dengan Julie Estelle yang kuat ketika ia melatih sang aktris membuat Gareth Evans memasukan namanya ke dalam cast The Raid: Berandal ini.

Moviemagz Maret 2014 37


AMAZING DIRECTOR

GARETH EVANS

by Simplicious - @vikharisca

An pure Welsh blood. Indonesian soul Bagaimana bisa seorang bertubuh jangkung, berperawakan besar, bertampang bule berwujud Gareth Evans bisa nyasar ke dunia perfilman Indonesia dengan segalanya yang ia mulai dari nol?

Evans’s Bio

Gareth Evans merupakan pria yang terlahir pada tahun 1980 dengan nama Gareth Huw Evans. Evans lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil Hirwaun, terletak di kota Aberdare, Wales. Pria yang berpostur dua meter (2 m) lebih ini merupakan lulusan dari University of Glamorgan dan mendapatkan gelar MA di jurusan bidang Scriptwriting for Film and Television. Kehidupan keluarga rumah tangganya

bisa dibilang jauh dari sorotan ekspos dari media. Gareth Evans menikahi perempuan mungil berdarah Indonesia-Jepang, Rangga Maya Barack. Istrinya tak lain adalah anak dari Rosano Barack, pejabat Presiden Komisaris Global Mediacom. Dan juga Maya merupakan kakak dari Reino Barack, dalang dibalik terciptanya serial dan karakter tokusatsu pertama di Indonesia, Bima Satria Garuda. Istri Evans juga turut membantu dalam proses pembuatan proyek Evans. Terbukti kalau Rangga Maya Barack menjabat sebagai Managing Director di PT. Merantau Films dan juga duduk di kursi executive producer di beberapa film seperti Merantau (2009), The Raid : Redemption (2011), V/H/S/2 segmen Safe Haven (2013), dan juga Killers (2014).


EVANS’S CAREER

Dalam sepanjang karir sinematografi-nya mulai dari awal karir hingga kini, Evans mendapatkan pengaruh yang kental soal bela diri dan unsur Jepang yang mungkin ia dapat dari sang istri. Di tahun 2003, Evans menyutradarai film pendek berbahasa Jepang yang berjudul Samurai Monogatari. Film tersebut mengisahkan tentang seorang samurai yang menunggu waktu untuk di eksekusi. Skrip naskah sebenarnya ditulis Gareth Evans dalam bahasa Inggris, kemudian diterjemahkan oleh Maya ke dalam bahasa Jepang. Selanjutnya Evans melakukan debut produksi film profesionalnya, Footsteps (2006). Sebulan sebelum premiere, film ini terlebih dahulu menarik perhatian dunia lewat apresiasi dari situs film-independen ternama, Twitch. Setelah itu, Footsteps mendapat kesempatan untuk mempertunjukkan di Swansea Bay Film Festival. Hasilnya? Film ini menyandang predikat sebagai Best Film, yang mana film ini mendapat sambutan baik. Dan juga dikontrak oleh label Unearthed Films untuk dirilis di Amerika Serikat pada musim panas 2007. Moviemagz Maret 2014 39

Entah bagaimana ia bisa terjun ke dunia perfilman Indonesia. Yang jelas, itu juga karena efek mempunyai istri berkewarganegaraan Indonesia. Awal karirnya dimulai saat ia menyutradarai film dokumenter untuk Christine Hakim yang berjudul The Mystic Arts of Indonesia: Pencak Silat. Film documenter yang ia kerjakan tersebut merupakan salah satu dari lima episode yang menampilkan budaya Indonesia dan dirilis pada tahun 2008. Ketertarikan akan budaya Indonesia, terutama pencak silat semakin menjadi saat ia menggarap film action bertajuk Merantau (2009) dengan bintang utama Iko Uwais. Awalnya Evans dan Uwais dipertemukan dengan kebetulan, mengingat sebelum menjadi aktor, Iko Uwais merupakan delivery-man. Tak khayal memang kalau film yang berlatar budaya Minang ini menjadi breakthroughnya Evans dan Uwais di dunia perfilman martial-arts. Dan tentu juga Evans menemukan nama yang pantas untuk rumah produksi filmnya, PT. Merantau Films.


STRATOSPHERIC RECOGNITION

“ Seperti yang sudah anda simak, Berandal menjadi impian Evans selanjutnya. Namun hal itu gagal (baca: ditunda) terlaksana mengingat Berandal membutuhkan asupan dana yang jauh lebih besar dan lebih kompleks. Selanjutnya, Merantau Films sedikit memodifikasi naskah cerita menjadi lebih sederhana, sehingga setidaknya bisa diproduksi dengan low-budget, dan diberi nama The Raid a.k.a Serbuan Maut. Dengan menerapkan prinsip ekonomi yang bagus, The Raid (2011) yang mampu memaksimalkan budget yang tidak banyak dengan baik, malah mendatangkan pundi-pundi keuntungan yang bagus, dan juga berbagai penghargaan di beberapa festival film dunia.

Di tahun 2013, Evans juga ikut andil membantu Timo Tjahjanto berduet menggarap salah satu segmen V/H/S/2, segmen Safe Haven. Duet The Mo Brothers (sebutan Evans dan Timo) ini cukup berhasil menciptakan segmen yang full-of-blood. Malahan dibanding dengan segmen yang lainnya, Safe Haven lebih unggul dan mencolok. Bisa saja disebut sebagai segmen terbaik yang ada. Kemudian di tahun ini, Gareth Evans menghadirkan sekuel film yang telah mengangkat namanya, dengan judul The Raid 2 : Berandal. Film ini akan hadir lebih kompleks, porsi aksi ikonik martial-arts berupa pencak silat yang lebih banyak, out-of-thebox, dan juga berbudget besar. [Simplicious] Moviemagz Maret 2014 40


MARET 2014 1

“The Lego Movie” tetap kokoh di posisi puncak box office Amerika Serikat. Film animasi tersebut berhasil meraup pendapatan USD 48,8 juta (sekitar Rp 577 miliar) di minggu kedua pemutarannya. Film yang diisi suaranya oleh Chris Pratt itu berhasil mengalahkan dua pendatang baru di box office minggu ini, “About Last Night” dan “RoboCop”. Sementara “RoboCop” hanya mampu meraih posisi ketiga dengan pendapatan USD 21,5 juta (sekitar Rp 254 miliar).

$62.5M $142.8M 2

The Lego Movie

3

2

4

About Last Night

RoboCop

$27.8M

$25.1M

$27.8M

$30M

5

$17.9M

Weekend

$46.6M

Gross

7

Endless Love

Frozen

Ride Along

$14.4M $14.4M

1

8

$9.8M

$8.1M

Weekend

$117.2M

$378.2M

Gross

5

3

Weeks

9

10

Winter’s Tale

Lone Survivor

$8M

Weeks

3

6

1

1

1

$8M

The Monuments Men

That Awkward Moment

$4.7M

$3.9M

Weekend

$119M

$22M

Gross

8

2

Weeks


f o st

BEST OF 2013's MOVIES be Seperti biasa, setiap tahunnya sejak Movienthusiast lahir 2010 lalu kami selalu membuat list film-film apa saja yang terbaik setiap tahunnya, dan tentu saja tidak terkecuali untuk tahun ini, meskipun yah, mungkin sedikit terlambat karena menunggu kemunculan beberapa film penting. Hanya saja ada sedikit perbedaan mulai tahun ini di mana kami tidak hanya memberikan daftar 20 film terbaik saja, namun kami juga membanginya ke dalam beberapa kategori pilihan yang akan kami update secara berkala sampai nanti yang paling terakhir: Best Movies of 2013.

s e b

Writer : Harry Susanto


Best Horror

THE CONJURING James Wan

2013 mungkin bukan tahunnya buat genre horor, tetapi sepertinya itu tidak berlaku bagi James Wan. Dua horornya sukses di tangga box-office, dan kami pun menganggap keduanya sudah menjadi sajian horor terbaik tahun lalu. The Conjuring sukses membuat penontonnya terkencing-kencing bersama efek seram rumah hantu klasik ala Wan, sementara Insidious: Chapter 2 sendiri berhasil menjadi sekuel sempurna buat pendahulunya dengan menguak beberapa rahasia mengerikan.

Insidious 2

s e i v o

Worth to watch : We Are What We Are, Evil Dead, World War Z, Mama, Europa Report, Your’re Next

m 3 James Wan

1 20

Best Coming Age

s e i v o

BLUE is The Warmest Colour

Abdellatif Kechiche isa jadi 2013 adalah tahunnya dramadrama coming-of age. Ada banyak pilihan, dan susah untuk memilih mana yang terbaik karena semuanya bisa dibilang bagus. Ada karya terbaru Abdellatif Kechiche yang berani, menghadirkan cerita cinta sesama jenis dan kisah pendewasaan apik bersama dukungan salah satu performa terbaik tahun ini dari Adèle Exarchopoulos. Sementara di posisi runner up kami memilih adaptasi novel The Spectacular Now untuk menemani Blue is The Warmest Colour. Keduanya punya kesamaan, sebuah comingof age drama romantis menarik dan keduanya juga punya adegan seks terbaik tahun ini.

B

f o st

1 20

m 3

s e i v

BEST COMING OF AGE

Worth to watch : We Are What We James Ponsoldt Are, Evil Dead, World War Z, Mama,WorthBlue to watch: Mud,Warmest The is The The Spectacular NowColour The Spectacular Now Way Way Back, What Maisie Europa Report, Your’re Next

o

Moviemagz Maret 2014 43


s e i ov

m 3

1 0 2

f o st

3 1 20

e b The Act of Killing Anonymous & Joshua Oppenheimer

Best Comedy

S

ebuah kebetulan yang aneh. Baik The World’s End maupun This is The End punya tema komedi yang sama; sama-sama menghadirkan cerita tentang akhir dunia. Sementara The World’s End tampil untuk melengkapi rangkaian proyek trilogi Cornetto-nya bersama trisula maut Edgar Wright, Simon Pegg, Nick Frost dengan kegilaan ala Inggris yang lebih “sopan” dan banyak aktor top Britania Raya, This is The End seperti mengabaikan semua sistem, memboyong separuh komedian Amerika, menjadi diri mereka sendiri, mengolok-olok satu sama lain bersama fart joke kotor hingga pada akhirnya satu demi satu terbunuh dalam sebuah klimaks epik dan berkumpul kembali di surga bersama Backstreet Boys. Worth to watch: We Are The Millers, The Heat, I Give It A Year, The Internship, Alan Partridge: Alpha Papa, The Secret Life Of Walter Mitty

Stories We Tell Sarah Polley

Best Documentary

s e i ov

Tidak banyak film dokumenter yang kami tonton 2013 lalu. Tetapi diantara jumlah yang sedikit itu ada The Act of Killing-nya Joshua Oppenheimer yang tampil paling powerfull, terlebih buat kita warga Indonesia. Oppenheimer dengan berani dan jujur sudah melakukan apa yang tidak berani sineas kita sentuh; menyusuri kembali masa lalu kelam bangsa ini pada era komunis dulu yang penuh dara, kekejaman dan tipu muslihat mengatasnamakan persatuan bangsa. Sementara di posisi ke-dua ada Sarah Polley blak-blakan tentang aib masa lalunya dalam sebuah dokumenter manis berisi rekaman wawancara keluarganya, termasuk reka ulang momen-momen berkesan yang disatukan dalam editing yang bagus.

m 3

1 0 f2

o t es

m 3

1 0 f2

o t es

b

s e i ov

1 0 f2

b

o t es

Worth to watch: Blackfish, Leviathan. Moviemagz Maret 2014 44


s e i ov

m 3

f o st

BEST THRILLER

be

Selalu ada thriller bagus setiap tahunnya, tidak terkecuali buat 2013 di mana Gravity dan Prisoners akan memberikan arti sebenarnya sebuah ketegangan itu. Gravitiy bisa dibilang adalah pengalaman sinematik terbaik yang bisa kamu dapatkan tahun lalu, atau mungkin sepanjang masa. Di mulai dengan long take memesona sepanjang Gravity | Alfonso Cuar贸n

be

f o st

GRAVITY

3 1 20

3 1 20

e i v mo

Best Thriller

s e i v

16 menit, setelah itu Gravity akan membuatmu sesak nafas ketika melihat Sandra Bullock terombang-ambing di angkasa kosong, berjuang demi hidupnya. Sementara Prisoners menghadirkan sebuah ketegangan dingin, sedingin setting hujannya, merorong perlahan emosimu dengan permainan detektif dan moral sampai akhirnya, endingnya menampar keras.

13

o m

1 0 f2

b

o t es PRISONER

Worth to watch: Trance, Side

m 3

s e i ov

Prisoners | Denis Villeneuve


Best Sci - Fi BEST SCI-FI

Bong Joon-Ho

SNOWPIERCERS

Pacific Rim Guilermo Del Torro

B

ong Joon-ho sudah melakukan sesuatu yang luar biasa di debut internasionalnya ketika menghadirkan Snowpiercer, sebuah sci-fi apokaliptik dengan premis menarik dan �sempit�. Bersetting hanya di sebuah kereta api panjang, Joon-ho mengumpulkan aktor-aktor terbaik untuk bertahan hidup di dinginnya kompartemen kecil, berjuang mendapatkan keadilan dengan balutan teknis sinematis jempolan. Sementara ada Guillermo del Toro yang membangkitkan kenangan masa kecil kita akan pertarungan robot-robot besar melawan monster rakasasa

Worth to watch: The Hunger Games: Catching Fire, Star Trek Into Darkness, Oblivion, Elysium, Her.


All About Movie Reviews 2013’s Best Romantic Comedy 40 I Give It a Year The Spectacular Now About Time

42

Her

46

44

Movies Reviews The Fifth Estate Lone Survivor

57

Jack Ryan: Shadow recruit

60

The Wolf of Wall Street

62

58

64 Filth Welcome To The Jungle 66

Lego Movie

68

Indonesian Movies Comic 8

75

7misi rahasia sophie Killer Gading Retak

76 78 81

HAVE YOU EVER SEEN Machine Gun Preacher

83

Lovely Bones

84

Silenced

86

Credit Writer : Hary Susanto (Movienthusiast) Ajoem

Tyo Adi Moviemagz Maret 2014 47


2013’s BEST ROMANTIC COMEDY

“

I GIVE IT A YEAR

Dibuka dan diselesaikan dengan keceriaan, I Give it a Year adalah romcom menyegarkan yang berlindung di balik tema cintanya yang sebenarnya depressi. Didominasi oleh kelucuan dan gags vulgar serta manis pahitnya cinta, ini adalah romcom terbaik tahun ini.


I

Give It A Year memilih pernikahan untuk memulai segalanya. Film ini banyak memperlihatkan berbagai macam kekonyolan yang terjadi di dalam film contohnya saja ada pidato norak dari pendamping memepelai pria yang tak tahu malu, tarian hip hop konyol dan sebagainya. Filmnya sendiri menceritakan cinta pada pandangan pertama yang terjadi sama Nat (Rose Byrne) dan Josh (Rafe Spall) dimana mereka berdua sudah berpacaran selama enam bulan dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk melepaskan masa lajang mereka dengan menikah. Tapi apa yang terjadi setelah mereka berada ditahun pertama pernikahan mereka, kehidupan ditahun pertama pernikahan Nat dan Josh terganggu dengan kehadiran seorang pebisnis tampan nan karismatik macam Guy (Simon Baker) serta pacar lama yang masih di sayangi macam Chloe (Anna Faris). Film komedi romantis asal Inggris ini sudah memberikan sajian yang berbeda dari kebanyakan romcom ala Hugh Grant. Disutradarai oleh debutan, Dan Mazer yang sebelumnya pernah menjadi penulis naskah untuk film Borat dan Br端no, I Give it A Year memberikanmu sedikit pengalaman berbeda soal cerita pernikahan, cinta sejati, perceraian dengan tebalnya balutan komedi dewasa yang disajikan ringan dengan plot maju mundur. I Give it Year adalah sebuah komedi nyeleneh. Dimana dialog-dialog yang ada di dalam filmnya terdapat kelucuan yang sama besarnya dengan kekotoran yang keluar dari mulut Minnie Driver yang tampil sebagai pencuri perhatian. Roncom yang dihadirkan di film ini bukanlah role model impian banyak orang, kenapa? karena film ini dianggap terlalu vulgar dan pro perceraian karena percaya dengan yang namanya keajaiban cinta pada padangan pertama. Tapi di balik segala kekacauan dan kegilaan yang dihadirkan di dalam filmnya ini ternyata ada sebuah sisi manis dan romantis yang tetap dipertahankan oleh sang sutradara untuk menekankan bahwa filmnya ini masih diranah cinta.


2013’s BEST ROMANTIC COMEDY

THE SPECTACULAR NOW


M

ary Elizabeth Winstead pernah bermain sebagai pemabuk berat di Smashed, James Ponsoldt kembali bereuni dengan sang aktris di film terbarunya, Mary berperan sebagai seorang kakak dari sang karakter utama Sutter Keely (Miles Teller), ia adalah tipikal remaja hedon kharismatik,

natural dan menjadikan semua karakternya membumi, termasuk setiap konflik yang dihadirkan di dalam film ini. Di separuh film kita akan melihat tingkah lakunya yang mungkin terasa menyebalkan dengan rayuan gombal, mulut manis, kebohongan dan ketidak seriusannya akan masa depan dan

alkoholik tanpa ambisi dan dari akibat ulah yang ia buat sendiri maka ia pun di “PHK” oleh pacarnya yang berharap lebih pada hubungan mereka. Sutter yang kecewa lalu tenggelam dalam alkohol, dan ketika sadar ia sudah berada di halaman rumah orang lain, dibangunkan oleh Aimee (Shailene Woodley), gadis lugu penggemar sci-fi dan manga ini, hingga pada suatu hari Sutter memanfaatkan kepolosan Aimee sebagai “rebound” dari asmaranya yang kadas tanpa pernah menyadari bahwa gadis manis itu akan merubah hidupnya nanti. Dilihat dari segi ceritanya film ini mengangkat tema cinta monyet dari dua anak SMU yang dimana di dalamnya juga di perlihatkan adanya sebuah pesta. Naskah adaptasi yang di pinjam duo penulis naskah 500 Days of Summer; Scott Neustadter dan Michael H. Weber dari novel teen lit milik Tim Tharp. Kunci keberhasilan The Spectacular Now adalah bagaimana Ponsoldt tidak membuatnya menjadi sebuah teen drama yang berlebihan, tapi ia membuat secara

komitmen, namun hebatnya, Teller tetap membuat karakternya masih terasa karismatik bahkan sampai film ini berakhir. Di separuh adegannya lagi diperlihatkan adanya sebuah transisi mulus dari urusan cinta ke pendewasaan dari karakternnya yang emosional ketika Sutter mendapati sebuah “penglihatan” akan masa depannya dari figur terdekat yang selama pergi meninggalkan dirinya dan keluarganya. Film ini adalah sebuah studi karkater dari sebuah relasi simbiosis mutualisme, saling mengobati satu sama lain dengan kualitas chemistry solid disepanjang film. Tentu saja kudos patut diberikan kepada duet Teller dan Woodley yang memesona dengan segala penampilan natural mereka sebagai remaja bercinta yang belajar akan komitmen dalam menghadapi hari esok. Kudos juga lagi-lagi buat James Ponsoldt yang tahu benar bagaimana menghargai dan meperlakukan karakter-karakter di dalamnya bagaimana semestinya dengan tidak memafaatkan mereka untuk sebuah tujuan yang dangkal. (Hary Susanto) Moviemagz Maret 2014 51


2013’s BEST ROMANTIC COMEDY

e m i t t u o b a

Moviemagz Maret 2014 52


T

ime travel, sampai kapapun selalu menjadi subgenre fiksi ilmiah dan terasa personal buat orang yang menontonnya, bagaimana manusia melakukan perjalanan waktu dan merubah takdir hidup mereka, apalagi ketika film tersebut disandingkan dengan kisah cinta ala time travel yang pernah ada sebelumnya. Misalnya, Somewhere in Time, Groundhog Day, The Time Traveler Wife, Be With You sampai Butterfly Effect dan yang buruk seperti remake Time Machine. Alasan pertama orang menonton film ini pasti garagara tema time travel romancenya, kedua karena faktor Rachel McAdams. Ya, kita tahu bagaimana kapasitas McAdams ketika ia ikut campur dalam sebuah romasa atau romcom, ia selalu puya pesona lebih besar bahkan dari filmnya itu sendiri, termasuk About Time. McAdams sudah dua kali berurusan dalam film di mana karkaternya punya kekasih dengan kemampuan melakukan perjalanan waktu, hanya saja kali ini auranya terasa lebih ceria dan lebih British ketimbang adaptasi The Time Traveler Wife yang sendu. Sampai 20 menit pertamanya kita tidak bertemu dengan McAdams karena ini sebenarnya cerita tentang Tim Lake (Domhnall Gleeson), ketika usianya yang ke-21 ia diberitahu rahasia besar oleh ayahnya (Bill Nighy) bahwa setiap keturunan laki-laki dari keluarganya, termasuk ia dan ayahnya bisa melakukan perjalanan waktu, hanya saja kemampuan ajaibnya itu bisa digunakan untuk kembali ke masa lalu tidak pergi ke masa depan. Dan jika kebanyakan orang

yang mendapatkan anugerah ini punya tujuan mencari harta dan ketenaran, Tim hanya punya satu tujuan, mencari kekasih yang kemudian mempertemukannya dengan Mary (Rachel McAdams). About Time jauh lebih ceria dan lebih Inggris ketimbang The Time Traveler Wife, tidak hanya itu, sci-fi romcom garapan Richard Curtis (Love Actually) ini juga manis, semanis tawa McAdams di posternya tanpa punya konflik berarti dan kerumitan seperti kebanyakan film-film tentang perjalanan waktu lainnya dengan segala teori time paradox-nya. Richard Curtis, selain pernah membuat omnibus apik, Love Actually, ia adalah orang yang bertanggung jawab atas kesuksesan naskah Four Weddings and a Funeral, Notting Hill, dua seri layar lebar Mr. Bean, dua seri Bridget Jones’s Diary dan sebelum ini ia juga menuliskan naskah buat War Horse-nya Steven Spielberg.

“

Tim Lake: All time traveler in the world can’t make someone love you.

About Time diisi dengan para komedian Inggris. Fokus utama dari film ini terletak pada karkter Tim dan kemampuan Time travel-nya. Menyenangkan melihat pemuda canggung ini bolak balik ke masa lalu hanya demi membuat kekasihnya terpesona, dari memperbaiki cara bicaranya, bagiamana melepas bra yang benar sampai ketika ia melamar Mary, semuanya digambarkan Curtis dengan romantis dan juga kocak.


2013’s BEST ROMANTIC COMEDY

her

Moviemagz Maret 2014 54


S

pike Jonze, sutradara yang sebelumnya pernah menghasilkan film-film unik dari Being John Malkovich, Adaptation sampai adaptasi buku cerita bergambar, Where The Wild Things Are, ini adalah pertama kalinya Jonze melakukan terbang ‘solo’, dimana ia menuliskan sendiri naskahnya tanpa adanya campur tangan dari screenwriter “gila� langganannya, Charlie Kaufman.

sebuah OS (Sistem Operasi) beformat digital voice assistant macam versi super canggihnya SIRI-nya Apple atau Google Voice di Android yang kemudian merubah hidup Theodore selamanya. Di film ini Joaquin Phoenix berkumis tebal yang memilih untuk terus berbicara panjang lebar seorang diri sampai akhirnya ia jatuh cinta kepada Scarlett Johansson yang hanya berbentuk suara ketimbang Rooney Mara, Amy Adams dan Olivia Wilde lengkap dengan

Her, adalah cerita cinta ala Jonze dengan setting dunia masa depan yang letaknya berada tidak terlalu jauh dari sekarang, dunia di mana yang ke semuanya berbau teknologi, khususnya komunikasi, internet dan komputer sudah berada dua tingkat lebih tinggi dari saat ini, di mana orang tidak lagi membutuhkan keyboard untuk mengetik pekerjaan, pesan atau e-mail, di mana hanya dengan perintah suara yang dikeluarkan oleh kita, kita dapat melakukan segalanya, dunia di mana tidak ada yang memandang kita sinting karena berbicara sendiri di jalan. Theodore Twombly (Joaquin Phoenix), duda introvert pengidap kesepian dan kegalauan berat pasca berpisah dengan istri sekaligus sehabat masa kecilnya, Catherine (Rooney Mara) sampai suatu hari ia bertemu dan jatuh cinta dengan Samantha (Scarlett Johansson)

raga cantiknya. Her adalah film dengan satu pria yang mendominasi segalanya, dan Joaquin Phoenix menjalankan tugasnya, mengisi karkater bernama Theodore Twombly dengan pesonanya sebagai laki-laki malang anti-sosial yang gagal bercinta, dan butuh cinta, cinta yang pada akhirnya di dapatkannya melalui suara penuh perhatian dari sebuah OS, suara yang dibawakan dengan sangat baik oleh Scarlett Johansson yang harus rela tidak menampakan dirinya sama sekali di sepanjang film. Meskipun hanya berupa suara, namun interaksi keduanya terasa begitu dekat. Phoenix berperan penting menghadirkan emosi melalui mimik wajah dan suaranya karena ketiadaan fisik Johansson, sementara Johansson juga memberi banyak sisi manusiawi melalui suara, mengisi jiwa artifisial Samantha yang sangat penasaran dengan bagaimana manusia merasakan cinta.



MOVIES REVIEWS

THE FIFTH ESTATE M

elalui The Fifth Estate, sutradara Bill Condon mencoba keluar dari bayang-bayang dua seri terakhir saga Twilight dengan menyajikan sebuah biopik ambisius sejak Kinsey miliknya. Ya, ini adalah cerita bagaimana WikiLeaks, website paling berbahaya di dunia itu terbentuk dan siapa sebenarnya orang Australia berambut putih eksentrik di belakangnya? Semua kisahnya tertuang dari naksah olahan Josh Singer- screnwriter yang lebih dikenal sebagai produser serial televisi populer. Ada dua orang muda jenius komputer dengan laptop di tangan dan sebuah idealisme tinggi di kepala yang pada akhirnya keduanya saling berbenturan. Dengan naskah yang disadur dari orang-orang yang dikecewakan Assange, The Fifth Estate mungkin akan terasa berat sebelah, seperti sebuah propaganda antiAssage dan pembunuhan karkater buat Assange. Bahkan Assange sendiri dalam wawancaranya- yang juga ditampilkan di akhir filmn degan perwakilan Benedict Cumberbatchmenolak film ini dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan. Toh, Moviemagz Maret 2014 57

Julian Assange: You can’t go far in this world by relying on people. People are loyal until it seems opportune not to be.

apapun yang kamu rasakan, benar atau tidak, buat saya The Fifth Estate tetap adalah sebuah tontonan biopik thriller yang asik, seru dan menegangkan. Condon mengemasnya dengan editing cepat bersama banyak grafik komputer membanjiri layarnya. Dan tentu saja seperti biopik lainnya, ia punya karkater sentral yang di sini dimainkan bagus oleh Benedict Cumberbatch. Dengan rambut bercat perak dan pandangan yang selalu awas, Cumberbatch tampil meyakinkan sebagai Assange, lengkap dengan dialek Australia-nya, menjadi tokoh sosiopat modern, bersanding kuat dengan Daniel Brühl yang tampil sama memesonanya. Ritmenya dijaga stabil, dibangun dengan perlahan sejak awal dan kemudian terasa tensinya naik setiap kali Assange menemukan rahasia baru untuk dibagi sampai puncaknya, tentu saja Cablegate yang menggegerkan

dunia itu dengan segala elemen politiknya. Semuanya dilihat melalui kaca mata Daniel Berg yang dari awal sudah “jatuh cinta” dengan Assange, terpesona dengan citacitanya membangun sebuah dunia yang bersih dari kebohongan, sampai akhirnya ia tahu bahwa Assange itu tidak lebih dari manusia brengsek dan manipulatif termasuk ironisnya, berbohong untuk mendapatkan kebenaran. Sekali lagi, semua ini datangnya dari sudut pandang Berg, buku dan filmnya sendiri hanya sedikit menguak masa lalu Assange yang rahasia hidup dan masa lalunya menjadi satu-satunya sesuatu yang tidak tersebar. Kita akan melihat karakter Assange adalah pribadi tertutup, paranoid, susah percaya dengan siapapun, dan tidak pernah tenang. Tidak heran, kitapun akan seperti itu jika website milkmu berisi daftar kebobrokan orang lain, apalagi orang lain itu meliputi presiden, perdana menteri dan pemimpinpemimpin negara dari penjuru bumi. (Hary Susanto)


Moviemagz

MOVIES REVIEWS

Mark Whalberg :

LONE SURVIVOR Lone Survivor memang tidak sempurna, masih ada elemen dramatisasi cheesy Hollywood berlebihan bekerja di dalamnya, tetapi untuk ukuran sebuah war movie, Peter Berg jelas sudah mengh mengerjakan PR-nya dengan sangat baik dalam melakukan reka ulang salah satu momen nyata yang akan dikenang selamanya dalam sejarah NAVI SEAL itu sefektif dan seemosional mungkin. Jadi jika kamu suka film perang, ini satu-satunya yang terbaik 2013 lalu.

sutradara The Kingdom, Peter Berg dalam sebuah adaptasi film perang yang meminjam kisah nyata milik Marcus Luttrell, mantan anggota elit NAVY SEAL dari memoar best sellernya berjudul ”Lone Survivor: The Eyewitness Account of Operation Redwing and the Lost Heroes of Seal Team 10″. Whalberg menjadi Marcus Luttrell sang lone suvivor, spoiler? Tidak juga, judulnya saja sudah mengindikasikan apa yang terjadi di ujungnya. plus, dari awal Peter Berg juga memperlihatkan bahwa karakter Whalberg yang babak belur dan bersimbah darah itu adalah satu-satunya yang berhasil keluar hidup-hidup dari Operation Puk…puk Mark Whalberg yang Red Wings yang kacau. Operasi tidak diajak lagi oleh David O.Russel Red Wings sendiri adalah misi meramaikan pesta retro rambut penyergapan buat pemimpin ajaib di American Hustle. Tetapi Taliban paling dicari pada 28 Juni tenang saja, Whalberg punya proyek 2005. Berlokasi di pegunungan ensemble cast-nya sendiri bersama terjal Afghanistan, dipimpin oleh

Kapten kharismatik Michael P. Murphy (Taylor Kitsch) Operasi Red Wings beranggotakan tiga manusia berjanggut yang tangguh dari NAVI SEAL, salah satunya adalah Marcus Luttrell sendiri serta dua lainnya, Matthew Axelson (Ben Foster) dan Danny Dietz (Emile Hirsch). Tentu saja jika dibandingkan dengan film Berg sebelumnya, Battleship, Lone Survivor jelas jauh terasa lebih inferior dalam skala budget ketimbang sci-fi action raksasa itu (dananya ‘hanya 40 juta Dollar dan Berg serta beberapa pemainnya konon bahkan rela potong gaji) meskipun pada akhirnya keduanya juga masih sama berisiknya dan masih samasama menampilkan tentara-tentara angkatan laut A.S. Tetapi di sisi lain Lone Survivor bisa jadi adalah pencapaian terbaik Berg sejauh ini selain The Kingdom. Dibuka dan ditutup dengan footage asli latihan


MOVIES REVIEWS

brutal bercampur elemen perang., menegangkan dan menggetarkan bersama banyak ledakan dan desingan peluru menembus daging serta suara-suara tulang patah di belantara New Mexico yang disulap Berg sehingga menyerupai pegunungan mematikan Hindu Kush. Kita akan menjadi saksi dramatitasi dari perjuangan bertahan hidup dan keberanian empat orang tentara naas yang konon digambarkan cukup otentik oleh Berg. Dari misi penuh kepercayaan diri kemudian jungkir balik menjadi bencana besar ketika kemuculan sesuatu tak terduga, memaksa mereka mengambil

“

Marcus Luttrell: We wanted that fight at the highest volume. The loud fight. The loudest, coldest, hottest, most unpleasant of the unpleasant fights.

“

keras para kru NAVI SEALs yang digembleng habis-habisan, Peter Berg seperti ingin mendedikasikan Lone Survivor bagi mereka para prajurit-prajurit tangguh Amerika Serikat dalam tugasnya membela negaranya. Lalu Berg mulai merekontruksi semuanya perlahan, dari perkenalan empat karkater utamanya yang diisi oleh ensemble cast penuh testoteron dan janggut serta chemistry solid. Separuh awalnya Berg mencoba membangun emosinya, memanipulasimu dengan pondasi melodrama berlatar lapangan terbang Bagram yang disiram kehangatan cahaya matahari pagi, bersama obralanobralan santai dari para prajurit di dalamnya, ya, ada sebuah ketenangan sebelum badai datang. Di separuh durasinya lagi Lone Survivor itu penuh keacauan (dalam arti positif) yang efektif Seperti sebuah torture porn

keputusan moral penting. Ya, kita mungkin merasa itu adalah sebuah keputusan bodoh, namun disinilah bagian paling menarik dari Lone Survivor, selain momen pertempurannya, sebuah situasi dilematis yang akan merubah nasib para pelakunya. Diisi oleh jajaran aktor besar, dari keempat karkater utaamanya; Mark Whalberg, Taylor Kitsch, Ben Foster dan Emile Hirsch sampai sang komandan yang diperankan Eric Bana, semua bermain bagus dalam mengemban tugas mereka masing-masing. Tentu saja pusat perhatiannya ada pada pundak Mark Whalberg yang di sini menjadi karkater yang bertahan hidup paling lama, dan yah, meskipun tidak istimewa kita selalu senang melihatnya pontang panting bertahan hidup di kejar-kejar Taliban apalagi ada Kitsch, Foster dan Hirsch di sampingnya.

Review by : Harry Susanto (MOVIENTHUSIAST)


MOVIES REVIEWS

JackRyan:

SHADOW RECRUIT Fun, enjoyable but forgetable. Reboot ambisius yang jelas bukan seri terbaik Jack Ryan bahkan jika dibandingkan dengan The Sums of All Fears sekalipun . Terlalu ringan, terlalu cheesy, dan Chris Pine bukanlah Jack Ryan yang saya cari. Chris Pine, you are one lucky son of a b*tch! (pardon my french), tetapi ini benar, mungkin tidak ada yang tahu siapa Pine sedekade lalu ketika ia dipasangkan dengan Anne Hathaway di sekuel Princess Diary, atau ketika ia menjadi love interst Lindsay Lohan di romcom medioker, Just My Luck 2008 lalu, sekarang lihat dia! Di luar dugaan, aktor 34 tahun ini menjelma menjadi salah satu superstar Hollywood, terlibat dalam dua pryoek reboot ambisius, ya, dua! Dan dia adalah bintang di keduanya! Setelah menjadi James Kirk si kapten kapal U.S.S Enterprise di versi start

ulang Star Trek-nya J.J Abrams, Pine kini didapuk menjadi salah satu ikon spy fiksi terkenal ciptaan mendiang Tom Clancy; Jack Ryan, meneruskan apa yang pernah dilakukan para seniornya, dari Alec Baldwin (The Hunt for Red October), Harrison Ford (Patriot Games, Clear & Present Danger) dan Ben Aflleck (The Sum of All Fears). FYI, Jack Ryan: Shadow Recruit ini sebenarnya adalah proyek reboot kedua setelah sebelumnya The Sum of All Fears yang diharapkan untuk memulai kisah Jack Ryan dari awal kariernya dianggap gagal secara kualitas karena terlalu kelam , berpolitik ria, dan karakter Ryan yang diperankan Ben Affleck juga kurang mampu beraksi (padahal bisa dibilang Jack Ryan-nya Aflleck adalah yang paling mendeketi novelnya, seorang analis, bukan action hero). Jadi berangkat dari “kegagalan� The Sum of All Fears,

Paramount mempercayakan penyutradaraannya pada Kenneth Branagh (Thor) yang juga mengambil slot peran villain di sini, menyerahkan sepenuhnya urusan naskah kepada duet Adam Cozad dan David Koepp untuk menjadi awal baru bagi Jack Ryan, lepas dari novel Tom Clancy, yang nantinya seperti mendapatkan banyak pengaruh dari franchise Bourne yang cepat dan taktis itu. Seperti Chris Pine sendiri, Jack Ryan awalnya bukan siapa-siapa. Ia hanya mahasiswa jurusan ekonomi yang memutuskan untuk banting setir ke karier milter sebelum insiden jatuhnya helikopter yang ditumpanginya saat bertugas mempuskan harapannya namun sekaligus mejadi awal hidup baru buat Ryan ketika CIA melalui William Harper (Kevin Cotsner) mencium bakat dan kemudian merekrutnya. Sebagai seorang Moviemagz Maret 2014 60


analis, CIA menugaskannya untuk menyelediki rekening-rekening bayangan jaringan teroris di seluruh dunia yang kemudian berujung dengan ditemukannya bukti rencana serangan teror kepada Amerika Serikat dari seorang pebisnis asal Moskow, Viktor Cherevin (Kenneth Branagh). Banyak fans novelnya mencak-mencak karena karkater Jack Ryan di Shadow of Recruit terlihat seperti versi lain Jason Bourne ketimbang seorang analis cerdas. Wajar mereka kecewa, tetapi kita harus melihat secara luas, karkater action man jelas lebih laku ketimbang analis murni yang berada di belakang meja, lihat kegagalan The Sum of All Fears yang mencoba menampilkan seorang Jack Ryan apa apa adanya, tentu saja Paramount tidak ingin mengulangi kegagalan yang sama. Sekali lagi, Shadow of Recruit memang rekaan Tom Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

Clancy, tetapi ini bukan diadaptasi dari novel Tom Clancy manapun, ini murni adalah sebuah cerita baru meskipun latar belakang Jack Ryan sendiri masih setia mencomot apaapa saja yang tertera dalam seri-seri novelnya. Sebagai sebuah adaptasi lepas, tentu saja Shadow of Recruit punya keuntungan tersendiri buat Adam Cozad dan David Koepp untuk mengembangkan dunia Jack Ryan lebih luas, dari bagaimana semuanya berawal, menyusuri pertemuan dan kisah asmara Ryan dengan calon istri masa depannya, Cathy Muller dalam wujud si ceking, Keira Knightley, menyesuikannya dengan era modern dari serangan 9/11 sampai terorisme finansial, instagram, facebook dan twitter sebagai bentuk perang dingin era digital antara Amerika Serikat dan Rusia tanpa terlalu banyak bermainmain dengan politik rumitnya. Ya,

bisa dibilang ini adalah seri paling ringan dan paling cheesy ketimbang pendahulunya. Terlepas dari bayangbayang besar empat aktor seniornya, Pine tidaklah buruk, ia terlihat nyaman memerankan analis lapangan cerdas dengan segala aksi heroiknya, namun entah saya tidak melihat kharisma seorang Jack Ryan dalam dirinya. Sementara itu di depan dan di belakang kamera, Kenneth Branagh cukuplah berhasil menyajikan sebuah paket action spy thriller yang cepat dan mengasyikan, penuh dengan ketegangan dan aksi mendebarkan, dan ia tampil meyakinkan ketika memancarkan auram kejam Viktor Cherevin meskipun pada akhirnya karakternya berakhir antiklimaks, dan Shadow of Recruit sendiri tidak lebih dari sajian aksi Hollywood nan cheesy yang masih belum cukup memberikan pondasi kuat untuk franchise spy thriller klasik ini.


MOVIES REVIEWS LEONARDO DI CAPRIO

Drugs, Sex, Party, Money and Power. Martin Scorsese sekali lagi membuktikan kejeniusan penyutradaraannya ketika menyulap sebuah premis familiar menjadi sebuah tontonan berkelas tinggi tentang kemabukan duniawi dan ambisi rakus. Sedikit terlalu lama dan repetitif tetapi tidak mengurangi keasikan melihat bagaimana Leonardo Dicaprio memuja kekayaan dan kekuasaan. erhatian! Tidak ada serigala jadiP jadian meneror pasar saham Wall Street di sini dan Leonardo

DiCaprio juga tidak menjadi Jacob Black baru. Ini hanya kegilaan luar biasa yang dilepaskan oleh salah satu master sinema, Martin Scorsese di film terbarunya setelah sedekade ini seperti mencoba tampil ‘sopan’ dengan film-filmnya yang tergolong “aman”. “Ya, kegilaan yang keren, nakal dan menyenangkan”, kata-kata itu mungkin terasa cocok menggambarkan apa yang terjadi di The Wolf of Wall Street, adaptasi kisah nyata dari cerita lama sosok Jordan Belfort, seorang motivator asal New York yang dulunya dikenal sebagai broker dan penipu ulung finasial di pasar saham Wall Street, miliyuner pada era 80′an sampai 90′an sebelum akhirnya FBI merebut segalanya dan mencebloskannya ke dalam penjara selama 22 bulan. Tidak penting apakah kamu sebelumnya tahu siapa Jordan Belfort itu atau tidak atau mengerti soal bursah saham dan istilah ekonominya? Ini bukan film tentang itu, dan tidak pernah

mementingkan soal bagaimana ia berakhir nanti, ini adalah sebuah proses perjalanan panjang dari sosok nothing menjadi something, from zero to hero sebelum akhirnya harus kembali ke nol lagi. Di buka dengan salah satu opening terbaik tahun lalu yang seperti biasa dilakukan Scorsese; diambil dari pertengahan film, sutradara 72 tahun seperti dari jauh-jauh sudah ingin memberikan gambaran besar tetang apa yang akan kamu hadapi nanti di sisa durasinya yang super panjang, ya, chaos! a.k.a kekacauan, tetapi tenang, ini adalah kekacauan yang sepeti saya bilang, menyenangkan. Kembali mengajak Leonardo Di Caprio untuk ke lima kalinya, Scorsese semakin membuktikan bahwa si “Jack Dawson” dewasa ini memang adalah anak emasnya setelah berlalunya era Robet De Niro. Di Caprio tentu saja didapuk menjadi Jordan Belfort, penipu ulung bergelimang harta dan wanita. Sampai media pernah menjulukinya sebagai serigala ketika ia dengan


rakusnya menguasai panggung Wall Street. Sederhananya, Ini adalah cerita tentang kejahatan kerah putih, kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang berdasi, berpakaian necis, rambut rapi bermodal kecerdikan dan mulut mereka yang tajam, tetapi tentu saja dengan style khas Scorsese bersama editingediting jempolan, black comedy, dialog-dialog cerdas dan segala teknis sinematik luar biasa, The Wolf of Wall Street akan menjadi salah satu cerita drama kriminal white collar yang mungkin akan selalu kamu ingat sepanjang masa. The Wolf of Wall Street menunjukan kehandalan Scorsese dalam mengeskusi sebuah premis sederhana dengan teknis sinamtis tingkat tinggi yang eksplosif dan over-dramatis, ya itu sudah jelas. Dan bersama naskah gubahan Moviemagz Maret 2014 63

Terence Winter (Broadwalk Empire), Scorsese tahu benar bagaimana menghadirkan sebuah biopik bagus namun secara bersamaan ia juga sukses mengeksploitasi sub text tentang hedonisme total, kehidupan glamor, kegilaan manusia akan uang, pesta dan seks, mengundang kita sebagai penonton ke dalam dunia itu bersama tuan rumah yang diwakili oleh Di Caprio yang sering berbicara sendiri ke penontonnya dan terlihat mengerti betul kemauan sang sutradara untuk tampil lepas dan bersenang-senang di sepanjang filmnya bersama dukungan segudang cast pembantu dari Jonah Hill, Margot Robbie, Rob Reiner, Spike Jonze sampai Jean Dujardin yang sama gilanya. Pesonanya jelas besar, sebuah karakater yang bisa kita cintai sama besarnya dengan kita membencinya, contoh sebuah

sosok anti hero sempurna yang dalam kasus ini dimainkan dengan sangat baik oleh aktor kharismatik yang sayang, selalu kurang beruntung di ajang sebesar Oscar (tidak terkecuali tahun ini ketika ia lagilagi harus menghadapi lawan berat macam Matthew McConaughey yang turut menjadi mentornya di sini). Mungkin kelemahannya, ia sedikit terlalu kepanjangan untuk film yang sebenarnya bisa selesai dalam tempo, hmm‌mungkin 2 jam. Ini jelas melelahkan ketika harus melihat Scorsese menghadirkan momen yang sama berulang-ulang, meskipun ya, harus diakui itu fu, dan melihat pesta seks dan drugs di sebuah film besar yang disutradarai oleh Scorsese itu adalah pengalaman tak tergantikan. Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST


MOVIES REVIEWS

Review by : Harry Susanto (MOVIENTHUSIAST)

Pada akhirnya kamu akan melupakan segala cerita pembunuhannya ketika McAvoy mulai menggila. Jon S. Baird mungkin sedikit banyak sudah meminjam gaya Boyle ketika ia mencoba menyalurkan semangat dan humor-humor novel Irvine Welsh. Tidak terlalu fantastis, tetapi ia sudah melakukan pekerjaanya dengan baik. Seks, drugs, tipu muslihat, kentut dan pameran kelamin, adaptasi terbaru dari pengarang Trainspotting, Irvine Welsh ini pada kenyataanya memang sekotor dan semenjijikan judulnya, tetapi tenang, film besutan Jon S. Baird (Cass) ini masih sangat menyenangkan untuk ditonton. Ada James McAvoy di dalamnya, tampil mengesankan, sekali lagi ia berperan sebagai polisi bermasalah setelah Welcome to The Punch dan sekali lagi ia membutuhkan bantuan psikiater pasca Trance yang keduanya juga tayang tahun lalu. McAvoy adalah


Sersan Detektif Bruce Robertson dari kesatuan kepolisian Edinburgh yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus kematian siswa Jepang sembari mencari cara-cara kotor mendapatkan promosi. Ya, plotnya memang mengandung kasus pembunuhan, sesimpel dan sekonvensional itu, tetapi itu seperti sebuah kedok yang menutup permukaannya, karena ada lapisan-lapisan cerita tentang kebobrokan mental, sebuah parade kerapuhan jiwa yang perlahan mulai terkuak. Cerita tentang sosok manusia egois nan licik, pecandu seks dan narkoba yang tidak segan-segan mengorbankan teman-temannya, merayu bahkan meniduri istriistri koleganya dalam ambisinya menyusun rencana busuk guna melancarkan ambisi kenaikan jabatannya. Memang susah untuk kemudian tidak membandingkannya dengan kegilaan yang ditawarkan Trainspotting. Filth dibuka dengan nada yang sama, nada humorhumor kotor, kurang ajar dan kekanak-kanakan khas Welsh bersama McAvoy yang berbicara langsung dengan penontonnya, memperkenalkan dirinya dan satu per satu karakter lainnya dalam balutan dialog-dialog slang kocak, fantasi sinting, editing cepat dan pemilihan soundtrack-soundtrack keren yang semunya berhasil dikombinasikan Baird dengan sangat baik, kombinasi yang sedikit banyak sudah

mengingatkan saya pada gaya enerjik Danny Boyle, hanya saja bikinan Baird seperti masih satu kelas di bawah kolega British-nya itu. Dalam perjalannya ada begitu banyak rahasia terkuak, rahasia tentang diri Bruce Robertson sebenarnya yang perlahan mulai melunturkan

The games are always, repeat, always, being played but nobody plays the games like me, Detective Sergeant Bruce Robertson, soon to be Detective Inspector aroma komedinya, menggantinya dengan kelam dan depresinya yang terbentuk dari kegilaan Bruce Robertson. Ada masa lalu yang berusaha dihindari Bruce melalui kokain dan seks, sesuatu yang gelap yang menghancurkannya dari dalam, membentuk dirinya yang baru, Bruce yang menjijikan. Narasi Baird mengesankan, perpindahan cepatnya dari drama kriminal komedi ke studi karakternya mengejutkan. Dan pada akhirnya ketika semuanya terungkap oleh sebuah twist mengejutkan yang lalu diakhiri dengan lantunan depresi Creep-nya Radiohead, ada keputusaasaan luar biasa di sana. McAvoy adalah jagoan kita, sosok anti-hero brengsek, mudah dibenci dengan segala tindakan amoralnya, namun narasi Braid bersama kombinasi performa yahud McAvoy juga sanggup menghadrikan simpati yang sama besarnya. Kita tahu kapasitas McAvoy, pria Skotlandia ini sudah mencoba semuanya, dari faun, superhero komik, pemimpin mutant populer sampai polisi korup. Di sini McAvoy tidak hanya memesona ia adalah alasan mengapa Filth bisa tampil sekotor ini.

Moviemagz Februari 2014 51


Moviemagz

MOVIES REVIEWS

Jean Claude Van Damme

WELCOME TO THE

JUNGLE “Jean Claude Van Damme bermain dalam film komedi? This is gonna get ugly!” Begitu kira-kira reaksi awal saya ketika melihat poster film ini. Cukup wajar mengingat ada puluhan film komedi yang mengandalkan aktor laga sebagai bintang utamanya dan, mayoritas dari film-film komedi itu ‘sukses’ jadi bahan tertawaan saking buruknya. Ternyata, ekspektasi saya salah, film ini benar-benar menampilkan sisi lain dari sebuah kemasan film komedi!


Chris (Brody) adalah seorang desainer produk yang hidup dalam baying-bayang rekan kerja sekaligus kompetitornya, Phil (Heubel). Phil melakukan segala cara untuk menjadi desainer nomer satu di perusahaannya, termasuk mencuri ide yang dimiliki Phil. Sementara itu, sang CEO perusahaan, Mr Crawford mengadakan kegiatan outing di alam terbuka yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Kegiatan ini dipimpin oleh ex-angkatan laut, Storm (Van Damme). Keadaan semakin kacau ketika sampai di pulau terpencil, sang Pilot pesawat yang membawa mereka ditemukan meninggal, dan Storm menghilang pasca diserang harimau. Dalam misi mereka bertahan hidup, Phil dan Chris mencoba

memandu rekan-rekan mereka dengan caranya masing-masing. Disaat yang bersamaan, Chris sedang mencoba mendekati Lisa (Boone), rekan kerjanya yang menjadi pujaan Chris sejak lama. Karakteristik Phil dan Chris yang sangat bertolak belakang menjadi konflik utama di film yang sudah selesai semenjak 2 tahun silam ini. Meskipun Van Damme muncul sebagai marquee actor di film ini, nyatanya, akting Adam Broody serta Rob Heubel lah yang patut diacungi jempol. Film ini bisa dibilang cukup ‘gelap’ untuk sebuah film komedi. Beberapa scene yang intens dijamin membuat kenyamanan duduk anda saat menonton cukup terganggu. Namun, disitulah letak kekuatan film ini menghancurkan ekspektasi saya sebelumnya. [AdR]


S W E I EV R IES V MO

Lego Movie Animasi terbaru Lego ini dipenuhi dengan keceriaan, kreativitas dan kemeriahan para mini figures ikonis dari dunia Lego yang kita kenal. Kacau di separuh pertamanya, berangsur-angsur membaik menjelang akhir ketika kedatangan twist-nya yang hangat. Yap, ini adalah animasi untuk semua orang. Anakanak dengan mudah melahap animasi colorfull-nya sementara penonton dewasa akan menikmati joke-joke-nya.

A

nimasi awal tahun dibuka dengan kemunculan franchise terbaru dari Lego yang memborong banyak pujian dari kritikus luar di mana sedikit banyak pastinya akan menaikan ekpektasi penontonnya. Tetapi seperti kata orang bijak, ekpektasi berlebih membunuhmu, tetapi percayalah, hal itu tidak berlaku untuk Lego Movie dengan segudang kesenangan, homage

dan kejutan hangat meskipun yah, membutuhkan sedikit perjuangan dan kesabaran untuk sampai ke sana, setidaknya buat saya. Ya, Lego Movie, dari judulnya saja kita sudah tahu ini adalah animasi adaptasi dari mainan kreatif warna warni di dalamnya. Dan ini juga bukan usaha pertama dalam bentuk film yang dilahirkan oleh perusahaan penghasil mainan plastik bongkar pasang paling populer (dan paling mahal) di muka bumi untuk mengiklankan produknya. Sebelumnya sudah ada lusinan judul Lego yang dipenuhi banyak lisensi-lisensi besar dari edisi Bionicle, Star Wars, Star Trek, Harry Potter sampai edisi superhero Marvel dan DC Comics, dan saya masih belum menyebut versi video game-nya. Sementara Lego Movie sendiri adalah seri terbaru yang berada di dunia baru yang mencoba memasukan semua hal-hal terbaik dari dunia Legoland ke dalam satu film.

Diarahkan dan ditulis oleh duet sutradara Cloudy with a Chance of Meatballs, dan versi layar lebar 21 Jump Street, Phil Lord dan Chris Miller, Lego Movie tampil enerjik, colorfull dan cerita, layaknya sebuah iklan anak-anak mahal berdurasi 100 menit yang akan langsung menarik perhatian penontonnya sejak awal bersama lantunan “Everything Is Awesome� yang, yah, awesome. Seperti filmfilm Lego sebelumnya, dunianya tentu saja akan dipenuhi dengan minifigures lucu dan keping-keping Lego yang bersatu membentuk apa saja dengan sangat detil, dari bangunan, kendaran, robot-robot raksasa sampai partikel-partikel macam air, api dan cahaya. Plotnya sebenarnya sederhana dan tidak terlalu penting, anggap saja sebagai bonus. Berfokus pada Emmet Brickowski (Chris Pratt), tukang bangunan biasa-biasa saja yang suatu hari dikejutkan dengan kehadiran Moviemagz Maret 2014 68


seorang wanita misterius yang menamakan dirinya Wyldstyle (Elizabeth Banks). Wyldstyle percaya bahwa Emmet adalah orang terpilih yang pernah diramalkan sebaai penyelamat dunia oleh penyihir tua Vitruvius (Morgan Freeman) delapan setengah tahun lalu ketika Lord Business (Will Farrel) yang jahat menguasai senjata maut bernama Kragle. Jika kamu bukan penggemar Lego, mungkin membutuhkan sedikit waktu untuk terbiasa melihat tampilan visualnya yang unik, seperti kombinasi animasi stop-motion dengan tampilan kotakkotak kaku ala bata-bata cerah Lego. Meskipun tersaji cepat sejak digeber dari menit pertamanya, Lego Movie tidak langsung tampil impresif. Selain “Everything Is Awesome”, semuanya terasa canggung, berantakan dan berisik, bahkan komedinya pun masih belum “panas”. Untung hal itu tidak bertahan lama, perlahan

namun pasti Lego Movie mulai menemukan ritmenya, joke-jokenya semakin berkembang lucu seiring dengan semakin luasnya dunia yang dimasuki Emmet dan banyaknya karakter-karkater cameo menarik yang ditemuinya- Dari Superman, Batman, Green Lantern, Wonder Woman sampai Michaelangelonya Kura-Kura Ninja-, meskipun penonton muda mungkin akan kesulitan mencerna separuh guyonan-guyonannya. Tetapi puncaknya tentu saja ada pada twist-nya. Ya, ini penting, karena kejutan cerdas menjelang akhir itu akan merubah segalanya, membuatmu mengerti mengapa plot-nya di awal-awal terasa ‘kacau’ dan cheesy, seakan-akan setiap ceritanya keluar dari kepala bocah 10 tahun bersama setiap imajinasi liar mereka. Ada sebuah satir dan kehangatan yang dalam setelahnya, seperti mononton versi lain Toy Story lengkap bersama pesan moral tebal tentang pentingnya

sebuah kreatifitas tak terbatas, persis seperti kampanye yang dilakukan Lego sendiri selama ini. Satu hal lagi yang awsome selain kemeriahan animasi, joke dan karkakter ikonisnya adalah jajaran pengisi suaranya. Dari Chris Pratt, Elizabeth Bank , Morgan Freeman sampai Channing Tatum, Jonah Hill dan Liam Neeson, semuanya tampil mengenasankan mengisi jiwa-jiwa para figur-figur mini yang kocak itu.

TRIVIA . . . . # Warner Bros. Pictures

berencana menggarap spin-off “The Lego Movie”, berhudul “Lego Ninjago”.

# The Lego Movie Menduduki peringkat pertama selama 3 pekan berturut-turut. # Komedian ternama Amerika Jerry Seinfeld mengklaim bahwa film lego telah mencuri ide salah satu video lelucon miliknya.

Harry Susanto (MOVIENTHUSIAST)


PROLOG

GUARDIAN


SARAH CARTER S

etelah sukses dengan film Tebus (redemption), Surat Kecil Untuk Tuhan dan The Witnes, Skylar Picture siap merilis film Guardian. Berbeda dengan film terdahulu yang bergenre drama dan horor, kali ini Skylar memproduksi film Action. Tak tanggung-tanggung, Sarah Carter yang pernah membintangi Falling Skies, Shark, Smallville, Final Destination 2 (2003), DOA: Dead or Alive (2006) dan The Vow (2012) didatangkan untuk ikut membintangi film ini. Penikmat film laga juga akan dimanjakan dengan adegan kejar-kejaran dan tembak-tembakan ala Hollywood. Dalam satu bulan syuting saja, film ini sudah menghancurkan Sembilan mobil dari target 20 Mobil. Tak ketinggalan jalan dan jembatan ikut “dibajak” untuk pengambilan gambar. Sarah Carter, dikabarkan melakukan beberapa adegan berbahaya tanpa pemeran pengganti, salah satunya adegan tabrakan berbahaya di jembatan. “Saya ingat hari pertama saya syuting di kawasan Karet, Herfi memperlihatkan dua mobil mainan yang ia tabrakan, beberapa saat kemudian itu menjadi kenyataan dan saya ada didalamnya mengunakan mobil sungguhan. Sumpah ini pengalaman yang beda dari film saya sebelumnya Moviemagz Maret 2014 70

Apa yang paling berkesan bagi Sarah Carter datang ke Indonesia, ternyata adalah soto ayam. Saat dijumpai Antara di sela-sela syuting film “The Guardian” di Kemayoran, Jakarta, Sarah mengaku bahwa soto ayam adalah makanan yang paling lezat yang pernah dia nikmati selama hidupnya. “Saya sangat suka soto ayam, rasanya enak sekali. ‘I do really love this food’, ujar Sarah. Bahkan selama tiga minggu berturut-turut, menu makan siang Sarah adalah soto ayam. tapi tetap menyenangkan karena saya suka sekali action,”ujar Sarah. Film Guardian yang akan rilis bulan Mei juga akan diikut sertakan dalam screening market pada perhelatan Europe Film Market di Berlin. Tentu saja dengan harapan, film ini tak hanya dinikmati di dalam negeri saja, tapi juga bisa membawa nama harum bangsa di panggung perfilman internasional, ungkap Helfi, pria yang pernah menukangi Sang Martir, bangku kosong, lantai 13 dan Detik Terakhir itu. (MM)


IN THEATRE

STREET SOCIETY

Marcel Chandrawinata s, Chelsea Islan, Edward Gunawan, Wulan Guritno

Jakarta. Ibu kota. Megapolitan. Simbol kemajuan Indonesia. Dengan latar inilah kisah dalam Street Society bergulir. Sebuah kisah yang akan membawa kita menelusuri kehidupan anak-anak muda Indonesia pemilik super cars seperti Lamborghini, McLaren, Aston Martin serta Ferrari. Lebih dari simbol kemapanan, mobil-mobil ini datang dengan performa yang mampu memacu adrenalin para pengemudinya ke level tertinggi. Rio (MARCEL CHANDRAWINATA), juara street racing Jakarta yang urakan namun karismatik, yang menjadi tokoh utama. Bersama sobat dekatnya Monty (DANIEL TOPAN) si kutu buku yang jenius tuning, dan Bang Frankie (FERRY SALIM) si pemilik bengkel performance, Rio berusaha menjawab tantangan demi tantangan yang datang ke arahnya. Nico (EDWARD GUNAWAN), si juara racing asal Surabaya, adalah sang musuh bebuyutan. Namun di

luar itu masih ada Gde (YOGIE TAN) si juara racing Bali, Nanda (KELLY TANDIONO) si racer cantik asal Semarang, dan juga Yopie (EDWARD AKBAR), sosok misterius yang baru muncul di tengah society pemilik super cars Jakarta. Rio juga dipertemukan dengan Karina (CHELSEA ELIZABETH ISLAN), seorang DJ dari Berlin, yang akhirnya membuka hati dan pikirannya terhadap hal-hal baru selain balapan. Persahabatan penuh momen komedik. Usaha merebut cinta. Tekad balas dendam. Dan, tentu saja, aksi seru adu kecepatan di berbagai lokasi yang uniquely Indonesia dari Jembatan Suramadu yang megah, business district Sudirman yang gemerlap, pelabuhan Tanjung Priok yang keras, hingga jalanan Bali nan eksotissemua hadir membentuk jalinan cerita yang unik, yang menghibur, yang terpusat pada usaha menjawab satu tantangan utama: menjadi yang tercepat. [Tyo] Moviemagz Maret 2014 72


INTERVIEW

DI WI SURYA

A

Film terbaru dari sutradara muda bernama Awi Suryadi ini mengambil tema yang belum pernah ada di perfilman Indonesia, apakah itu? Ya, benar sekali film ini mengambil tema balapan mobil. seperti apa film terbaru dari Awi Suryadi tersebut? Reporter Movie Magz berhasil mewawancarai secara eksklusif dengan sang sutradara. Movie Magz (MM), Awi Suryadi (AS) 1. MM: Kenapa filmnya diberi nama Street Society? AS: Judul dari pihak produser. Dan sesuai judulnya, memang cerita/konlifk di film berangkat dari jalanan dan diselesaikan di jalanan (melalui balapan). 2. MM: Syutingnya sendiri memakan waktu berapa lama dan lokasi syutingnya dimana saja? AS: 41 hari syuting dengan lokasi: Jakarta, Surabaya (Jembatan Suramadu) dan Bali. 3. MM: Inspirasi dibuatnya film Street Society ini darimana? AS: Keinginan dan idealisme dari pihak produser untuk membuat sebuah film nasional yang melibatkan supercars di Indonesia. Produser ingin menunjukkan kepada dunia luar bahwa Indonesia adalah negara yang aman untuk berinvestasi. 4. MM: Susah tidak mendapatkan ijin syuting dengan menggunakan mobil-mobil mewah ber CC gede? AS: Ijin syuting tidak susah, tapi koordinasi dan pengaturan jam kerja di lapangan memang ribet karena lokasi2 yang kita pakai utk adegan balapan adalah jalan2 protokol seperti Bunderan HI, Jl Thamrin/Sudirman, Semanggi, Jl Hayam Wuruk/Gajah Mada, Monas dll. 5. MM: Mobil mewah yang di pakai di dalam film ini sebenarnya ada komunitasnya atau tidak?kalau ada komunitasnya apa namanya? AS: Pemilik dari mobil2 yang dipakai di film adalah dari teman2 produser. Ada yang tergabung dalam Lamborghini Indonesia, ada juga yang dalam MOCI (M Owners Club Indonesia). 6. MM: Berapa total mobil mewah yang di pakai untuk film ini? Dan kalau boleh tahu merek mobilnya apa saja yang dipakai di film ini? AS: Totalnya sekitar 30 mobil, dari Lamborghini, McLaren, Aston Martin, Ferrari, Bentley, BMW, Mercedez dll. Ada juga motor Ducatti. 8. MM: Dana untuk film Street Society sendiri tembus sampai berapa Miliyar? AS: Rasanya produser yang berhak untuk menjawab pertanyaaan ini.

INTERVIEW


INTERVIEW 9. MM: Ada kekhawatiran tidak kalau film ini disamakan atau dicibir banyak orang kalau film mengikuti gaya Fast and Furious? AS: Kekhawatiran ada dan memang sudah terjadi pencibiran. Tapi nanti kalo sudah liat trailer film Street Society, bisa dilihat bahwa film yang kami buat sangat beda dengan Fast and Furious. Sangat naif untuk menyamakan film yang melibatkan mobil balap dengan Fast and Furious. Saya ingat kejadian di Amerika di mana seorang penonton menulis surat complaint ke pihak bioskop karena merasa tertipu setelah nonton film DRIVE. Dia pikir filmnya bakal seperti Fast and Furious. Let me just say this again, we ARE not (not even trying to be) Fast and Furious. 10. MM: Kalau boleh tahu proyek film selanjutnya apa? AS: Film dengan grup idol JKT48. 11. MM: Kira-kira kapan syuting JKT48 The Movie dimulai? AS: Yang ini masih dirahasiakan, I can only say, pretty soon! 12. MM: Menurut Anda perfilman Indonesia sudah bisa dikatakan maju atau monoton? AS: Tidak monoton, tapi maju walau perlahan. 13. MM: Anda belajar menjadi sutradara dari siapa? AS: Sewaktu saya di Los Angeles, saya banyak bergaul dengan pelajar dari Taiwan dan Korea yang adalah film students di Art Center College of Design. (Filmmaker seperti Michael Bay, Zack Snyder dan Tarsem Singh adalah jebolan college ini). Di waktu saya tidak kerja atau kuliah, saya sengaja melibatkan diri dan membantu mereka dalam proyek apapun yang sedang mereka kerjakan. Dari situ saya belajar tentang kamera, editing dan sebagainya. Sering juga saya dikasih pinjam kartu pelajar mereka supaya bisa menggunakan fasilitas college mereka. Dan tentunya sampai sekarangpun saya masih terus banyak belajar melalui nonton film sebanyak-banyaknya. Tahun lalu saya nonton 193 judul film. Good or bad, selalu ada saja yang bisa didapat dari sebuah film. 15. MM: Film favorit, sutradara favorit, aktor dan aktris favorit Anda hingga sampai saat ini siapa? AS: Goodfellas nya Martin Scorsese, Pulp Fiction nya Quentin Tarantino, Boogie Nights nya Paul Thomas Anderson. Aktor: John C Reilly dan Tony Leung. Aktris: Julianne Moore dan Jessica Chastain. 17. MM: Susah tidak menjadi seorang sutradara? AS: Susah bangettttt, I’m so blessed and thankful everyday. Don’t do it for the money (it ain’t much) or the glamor (it ain’t there!) [Tyo] Moviemagz Maret 2014 74


REVIEW

COMIC 8 adalah film Comedy Action segar yang bercerita tentang delapan anak muda dari berbagai macam background dan kisah hidup masing-masing, yang secara kebetulan merampok sebuah bank dalam waktu bersamaan. Terdiri dari 8 Stand Up Comedian yang masing-masing membawa character yang unik ke dalam cerita, serta masing-masing mempunyai alasan dan motif yang berbeda-beda. Ada yang merampok karena Galau, Hobby, Iseng, Adrenaline Sport, bahkan ada yang Merampok untuk menghidupi panti asuhan dan rakyat miskin. Ke 8 Perampok tersebut akan terbagi menjadi tiga team dengan kemampuan dan jam terbang yang berbeda-beda. Cerita pun berkembang dari perampokan yang awalnya terlihat seperti kebetulan yang aneh, terkepung oleh pasukan polisi dengan AKP nya yang super cantik, sampai akhirnya mereka harus saling bekerja sama dan menemukan jawaban dari teka teki yang ada serta mencari jalan keluar terbaik untuk semua.

Situasi yang tidak lazim, Heavy Hard Hitting Actions dengan berbagai scene adu tembak berbagai senjata seperti, pistol, machine guns bazooka, granade and dynimte - serta twist-twsit Unpredictable yang tidak akan pernah terpikirkan penonton dalam cerita ini, akan membawa hiburan seru dan kelucuan tingkat tinggi yang pastinya akan mengocok perut penonton.

Film ini dibintangi oleh Mongol Stres, Mudy Taylor, Ernest Prakasa, Kemal Palevi, Bintang Timur, Babe Cabiita, Fico Fachriza, Arie Kriting, Indro Warkop, Nirina Zubir, Nikita Mirzani, Pandji Pragiwaksono, Boy William, Candil , Coboy Junior, Jeremy Teti, Kiki Fatmala, Agus Kuncoro, Joe P Project, Cak Lontong, Henky Solaiman, Laila Sari, Agung Hercules, Ence Bagus, Ge Pamungkas. [Tyo]


MOVIES REVIEWS

“

Riddick adalah hiburan yang menyenangkan baik buat kamu para fans maupun penonton stand alone-nya. David Twohy mengembalikan sang antihero ke genre aslinya dengan segala elemen-elemen pendukungnya yang familiar. Pesonanya tentu saja masih ada pada Vin Diesel yang keren, dan Twohy harus banyak-banyak berterima kasih pada wara laba Fast & Furious yang sudah mengembalikan kejayaan Diesel dan meenjadkan alasan banyak orang menonton Riddick

“

VIN DIESEL

7misiRIDDICK rahasia sophie

Director: Billy christian Stars: Alisia rininta, Stefan william, Pamela Bowie, Bucek Depp, Wulan Guritno.

i

ni dia film terbaru dari rumah produksi StarvisionPlus, film tersebut berjudul 7misi rahasia sophie. Kalau kamu sudah pernah melihat trailer filmnya pasti kamu sudah bisa menebak film ini bergenre apa? Film ini mengangkat sebuah cinta remaja tapi cerita yang di hadirkan di dalam film ini tidak seperti cerita cinta remaja yang sering diangkat ke layar lebar. Karena filmnya sendiri banyak mengandung pesan moral di dalamnya. Pasti kalian yang para wanita pasti sudah kenal dong dengan cowok ganteng yang wajah sudah wara-wiri di tv, dia adalah Stefan William. Moviemagz Maret 2014 76

Stefan sendiri di temani dua bidadari cantik & manis bernama Alisia Rininta & Pamela Bowie. Tokoh utama dalam film ini adalah Sophie (Alisia Rininta), ia adalah seorang pelajar menengah atas. Sophie yang hidupnya serba berkecukupan ini selalu mempunyai sebuah imajinasi tingkat tinggi, ia percaya bahwa waktu dan keadaan tidak akan bisa kembali seperti sediakala. Sophie yang tinggal di apartemen bersama orang tuanya itu menganggap bahwa orangorang yang tinggal di apartemen seperti dirinya hanya orang-orang yang mempunyai ruang lingkupnya terbatas, kecil dan sangat

private. Untunglah Sophie tidak termasuk orang-orang seperti itu, ia mempunyai seorang sahabat laki-laki bernama Marko (Stefan William), Marko sendiri juga tinggal di apartemen yang sama dengan Sophie dan jendela kamar Sophie dan Marko saling berhadapan. Kemana-mana kedua sahabat ini menghabiskan waktu bersamanya sepanjang hari, keluarga Sophie juga sudah mengenal baik siapa Marko. Sophie yang mempunyai kepribadian yang periang dan menyenangkan ini ternyata dirinya cukup narsis di dunia maya. Ia sering sekali mengupload berbagai macam video buatannya itu ke situs youtube. Tapi kali ini Sophie


membuat sesuatu yang berbeda dari video yang sering ia upload ke youtube. Dimana di dalam video barunya ini Sophie ingin menyampaikan sebuah pesan dimana ia berharap bahwa pesannya ini bisa di ikuti oleh orang lain. Video tersebut memiliki sebuah rahasia yang ia sebut 7misi rahasia sophie. Marko yang selalu setia dengn handy cam-nya itu membantu sophie dalam melancarka setiap aksinya, misi pertama Sophie adalah bertemu dengan seorang tukang sapu jalanan yang sudah dari pagi buta sudah bangun dari tempat tidurnya untuk mencari nafkah, dimana disaat kebanyakan orang masih terlelap tidur dan Sophie pun tak segan-segan memberikan sebuah hadiah kepada tukang sapu jalanan itu. Aksi kedua dari misi Sophie selanjutnya adalah menolong seorang pemain biola

buta berbakat untuk bisa tampil ‘solo’ dan di dengar oleh banyak orang. Kalo kita perhatikan sifat seperti Sophie ini sudah jarang sekali terjadi pada anak muda di jaman modern ini. Tapi sayangnya sifat dermawan dan suka menolong yang ada di dalam dirinya ternyata berbanding terbalik dengan keadaan keluarganya sendiri, Sophie harus mendapati adiknya yang bernama Livia (Khansa Athaya) yang selalu saja iri dan benci terhadap dirinya, karena menurut sang adik ayah dan ibunya selalu saja membela dan memberikan kasih sayang yang lebih kepada sang kakak. Sedikit demi sedikit misi yang belum ia selesaikan sudah mulai terpenuhi. saat semua misi tersebut sedang di selesaikan oleh sophie sang sahabat yang bernama Marko mulai merasa

kesal, dikarenakan dalam semua misinya ini sophie tidak memberitahukan dirinya dan diam-diam sophie melibatkan sahabatnya itu dalam setiap misinya. Misi yang tidak di ketahui oleh siapa pun termasuk marko. Karena hal itulah Marko marah dan benci sama Sohpie, ia pun mulai menjauhkan dirinya dari Sophie. Selain itu pula keadaan pun mulai genting menimpa sophie dan kehidupannya. Apakah semua 7misi rahasia sophie ini akan terselesaikan dengan baik apa adanya? 7misi rahasia sophie dibawah arahan sutradara Billy christian ini juga diramaikan oleh Alisia rininta, Stefan william, Pamela Bowie, Bucek Depp dan Wulan Guritno. [Tyo]


Moviemagz

MOVIES REVIEWS

KILLERS

Killers mendakan bagaimana The Mo Brothers belajar menjadi semakin lebih baik. Sebuah thriller psikologis berkelas yang menjaga kesimbangan dan ritmenya dengan sangat baik. Bagaimana adilnya porsi antara kejiwaan karakter-karkaternya dibagi secara bergiliran, dan tentu saja, momen penuh darah dan jeritan mengerikan yang kekuatan utamanya bertopang pada narasinya yang “sakit serta mempermainkan ekpektasi penontonnya:. Ya, saya suka Killers, lebih besar, lebih elegan dan lebih kompleks dari yang pernah kamu dapatkan sebelumnya di Rumah Dara.


K

ita mengenal bagaimana cinta mati Timothy Tjahjanto dan Kimo Stomboel a.k.a The Mo Brothers dengan darah dan gore. Kebrutalan yang dihadirkan dalam film pendek dan panjang Rumah Dara sudah menjadi bukti bahwa mereka memang “sakit” dan tahu benar bagaimana menunjukan kecintaan mereka di genre. Bahkan tanpa seorang Kimo, Timothy Tjahjanto pun bisa unjuk gigi dalam dua omnibus horor internasional, V/H/S 2- bersama Gareth Evansdan The ABC’s of Death dengan menghadirkan segmen paling sinting- Safe Haven dan Libido- yang membuat karya-karya koleganya, sesama sineas horor manca negara terasa seperti sajian amatiran. Jadi tentu saja kita akan menunggu kehadiran Killers, proyek ambisius meraka yang sudah berhembus kencang pasca kesuksesan Rumah Dara. Apalagi seperti yang kita tahu, Killers juga tidak hanya mendapatkan dukungan penuh dari rumah produksi lokal seperti Guerilla Merah Films dan

PT. Merantau Films yang sudah melahirkan tontonan dahsyat macam The Raid, namun juga ada nama besar Nikkatsu Corporation, salah satu rumah produksi bergengsi Jepang di belakangnya. Jadi bersama dukungan dana berlipat-lipat dan setting yang jauh lebih luas dari kediaman Ibu Dara, duo Mo akan membawa kita lebih jauh dalam dari sekedar sajian tebas-menebas, tusuk-menusuk dan gergaji-mengergaji. Skalanya lebih besar dari Rumah Dara, melibatkan dua lokasi berbeda, dua kota besar, dua negara; Tokyo dan Jakarta, dan temanya pun juga bergeser dari horor slasher menuju ke thriller psikologis. Yap, Timo dan Kimo akan memberikan arti sebenarnya dari thriller psikologis itu ketika mereka berdua sukses mempengaruhi sisi psikologis penontonnya dengan melakukan sesuatu yang belum/ jarang dilakukan sineas manapun; membawa kita menjelajahi bagian terdalam dan tergelap dari pikiran

seorang pembunuh berantai, dalam kasus ini ada Nomura Shuhei (Kazuki Kitamura) serial killer asal Jepang, lalu menjadi saksi bagaimana lahirnya sosok monster dalam diri Bayu Aditya (Oka Antara), seorang wartawan depresi yang terbentuk dari dendam, obsesi berlebih dan peristiwa-peristiwa menyakitkan yang secara tidak langsung telah menghancurkannya dari dalam. Dengan kata lain, Killers seperti sebuah pedoman dasar dari Mo Brothers bagaimana rahasianya menjadi seorang pembunuh sejati. Ya, terdengar provokatif? Memang. Menyenangkan melihat bagaimana duo Mo naik kelas. Jika Rumah Dara seperti sarana mereka untuk bersenang-senang sekaligus membuktikan kecintaan mereka pada blood and gore, maka Killers adalah bagaimana keduanya melangkah lebih jauh dengan memasukan elemen-elemen brutal penuh darah dan torture porn itu ke dalam sebuah sajian thriller yang lebih kompleks namun tetap begitu menyenangkan untuk ditonton bersama balutan sekuensekuen mendebarkan, dari adegan ” threesome” dalam taksi, kabur dari hotel sampai puncaknya yang melibatkan kepala hancur, tulang patah dan tangisan minta ampun. Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST


Sejak awal Killers dibuka, duo Mo sudah seperti menetapkan nada dasarnya. Ini adalah sajian kelam, mengerikan sekaligus elegan dan stylish. Mungkin dan membutuhkan sedikit kesabaran apalagi buat penontonnya yang datang bersama ekpektasi berbeda. Ya, sedikit saja kesabaran untuk bisa tenggelam ke dalamnya. Killers tidak menawarkan tumpahan darah sebanyak Rumah Dara, tetapi bagaimana keduanya menempatkan setiap momen kejamnya pada saat dan waktu yang tepat bersama balutan narasi “sakit”-nya itu yang menjadikan film yang tayang perdana di ajang Sundance Januari lalu itu terasa istimewa. Tujuan utama dan paling ‘mulia’ dari sajian thriller psikologis adalah menghadirkan rasa tidak nyaman di benak penontonnya, dan Killers sudah berhasil melakukan itu tidak cuma melalui teror-teror audio-visual disturbing namun tentu saja melalui proses panjang yang melibatkan relasi benci-ridu dari dua karakter pembunuh berstatus LDR yang rumit ini. Nomura Shuhei, seperti yang kita tahu dimainkan apik dan mengerikan oleh aktor dorama Kazuki Kitamura adalah mesin pembunuh sempurna. Masa lalu dan kecintaanya pada kakak perempuannya membentuknya menjadi pembunuh bertopeng “ku klux klan”, singkat kata kita sudah melihat pembunuh yang sudah jadi dalam diri Shuhei meskipun Moviemagz Maret 2014 80

dalam perjalannya kita masih akan menemukan pergolakan dalam dirinya ketika ia mencari jawaban dalam diri seorang penjaga toko bunga cantik, Hisae Kawahara (Rin Takanashi) dan adik lakilakinya yang autis. Sementara di sudut Indonesia ada Oka Antara yang kebagian peran lebih rumit. Mengisi karkater Bayu Aditya, wartawan rapuh yang hidup, karir dan pernikahannya dengan Dina (Luna Maya) yang menghasilkan satu orang putri berantakan setelah ambisinya mengungkap kasus korupsi seorang penjabat tinggi bernama Dharma (Ray Sahetapy) gagal total. Dari sebuah peristiwa berdarah di dalam taksi serta kegemarannya mengakeses situs terlarang yang berisi rekamanrekamanan pembunuhan ia bertemu Shuhei, menjalin hubungan guru-murid aneh yang kemudian perlahan mengeluarkan sisi gelapnya. Ya, Oka Antara mungkin tidak menampilkan aura seseram Kitamura, tetapi apa yang sudah dilakukannya dalam menghidupkan karkater Bayu terbilang bagus, tidak hanya melibatkan fisik namun emosi, air mata dan errr… ingus, meskipun terkadang terlihat sedikit over dan mengundang tawa namun secara keseluruhan Oka bagus dalam transisinya menjadi seorang pembunuh yang masih menyisakan akal sehat dan nurani, sesuatu yang tidak dimiliki oleh sang mentor.


G

ading seorang gadis yang menjadi buah pembicaraan dan rebutan di kampusnya. Bintang adalah seorang lelaki yang berhasil mendapatkan hati Gading, namun jalinan cinta mereka tak berjalan sempurna. Dalam sebuah pesta Bintang mabuk dan ketika dirinya tersadar dia mendapati dirinya telanjang bersama seorang wanita yang terinfeksi virus HIV. Bintang sangat menyesal dan memutuskan hubungannya dengan Gading. Bintang yang tidak mengatakan alasan apapun membuat Gading semakin tidak mengerti dengan keputusan Bintang. Disaat Gading masih sedih dengan kepergian Bintang, muncullah Bara yang diam-diam juga menaruh hati kepada Gading. Dengan restu ibunya, Gading memutuskan untuk menikah dengan Bara. Setelah menikah Gading menyadari sikap suaminya sangat berbeda dengan sebelum mereka menikah. Konflik memuncak ketika Bintang dan Gading secara tidak sengaja

bertemu. Gading yang harus bersabar menghadapi rasa cemburu Bara dan membuatnya mencoba tetap bertahan pada pernikahannya atas bimbingan ibunya. Namun, pada akhirnya Gading pun mulai tak sanggup dengan semua hal itu. Film ini disutradarai oleh Bayu Pamungkas dan yang ikut serta bermain di dalam film ini ada Christine Hakim, Chelsy Liven, Detri Warmanto, Amar Alruvi, Jajang C Noor, Gesya Sandy, Vicki Rasta, Buarnegis Muryono, Ali Kribo, Rizka Taushida, Genre: drama, romance. [Tyo].



Action, Drama Release Date 02 Nov 2011 Genre DirecMarc Forster Run129 minutes Stars Gerard Butler, Michelle Monaghan, Michael Rating R for violent content including disturbing

MACHINE GUN

S

alah satu kalimat dalam dialog film “The Dark Knight” mengatakan bahwa kita dapat menjadi orang jahat atau menjadi orang baik yang perlahan-lahan menjadi jahat. Pertanyaannya, apakah hanya itu pilihannya? Bisakah kita menjadi orang baik yang tetap menjadi baik sampai seterusnya?

Machine Gun Preacher adalah potret dari seorang yang berasal dari dunia nyata, Sam Childers. Premis film ini berpusat pada kehidupan Sam yang membawa para penonton untuk memberikan penilaian akan benar atau salah pada apa yang dilakukan oleh Sam. Sangat gampang bagi kita untuk menilai kehidupan orang lain tanpa kita mengalami sendiri apa yang menjadi dilema bagi orang tersebut. Saya yakin bahwa apa yang ingin disam-

paikan oleh film ini pada penonton adalah bukan mengenai menilai benar-salah tapi lebih pada mengajak penonton untuk melihat diri mereka sendiri dan berpikir, “apa yang akan aku lakukan apabila aku adalah Sam Childers?” Penyampaian cerita yang bagus ini diiringi oleh karakter yang kuat dari tokoh utamanya. Gerard Butler tampil percaya diri memerankan sosok Sam Childers. Tampaknya Mister Butler memang terlahir untuk peran ini. Tidak ada unsur dipaksakan dalam aktingnya. Aktor yang pernah bermain sebagai Raja Leonidas di “300” ini berakting secara alami seolah karakter tersebut adalah bagian dari dirinya. Machine Gun Preacher adalah film drama bertema berat. Film ini bukan film aksi yang bersifat meng-

hibur. Film ini adalah film yang akan mengajak penontonnya untuk berpikir dan merenung. Penggunaan kata “machine gun” di sini bukan menunjukkan betapa bombastisnya film ini. Jangan sampai salah menetapkan harapan ketika akan menonton atau Anda akan kecewa.

Machine Gun Preacher tidak cocok ditonton oleh anak-anak atau remaja di bawah umur. Selain temanya yang berat, film ini juga menampilkan adeganadegan kekerasan, perang, katakata sumpah serapah, dan sensualitas. Di luar dari semua itu, film ini adalah film yang cukup baik. Saya banyak merenungkan mengenai cerita film ini setelah menontonnya. Machine Gun Preacher akan menimbulkan kesan kuat yang tak mudah dilupakan. [aJ/MMC] Moviemagz Maret 2014 83



A THE LOVELY BONES Sebuah Drama yang Indah Sekaligus Tragis Tidak sering Anda dapat menonton sebuah kisah drama yang di kemas dalam visualisasi yang indah. Selain memberikan kesan pada jiwa, film ini juga akan memberikan kesan pada mata Anda. Kami persembahkan, “The Lovely Bones”.

da sisi yang menarik dari film “The Lovely Bones”. Sekalipun mengangkat tema mengenai pembunuhan yang belum tentu semua orang suka, namun saya harus mengakui bahwa film ini dirangkai dengan penceritaan dan visualisasi yang sangat cantik dan indah. Hal ini tidak mengherankan karena sutradara Peter Jackson (Trilogi “Lord of the Rings”) dan produser Steven Spielberg (you know who) adalah orang-orang di balik layar “The Lovely Bones”. Film ini sendiri diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karangan Alice Sebold. The Lovely Bones adalah film tentang pembunuhan yang diceritakan dari sudut pandang si korban pembunuhan. Tentang kasih sayang ayah si korban yang teramat besar. Tentang keluarga si korban yang hampir hancur karena obsesi sang ayah untuk menemukan pelaku kejahatan terhadap sang anak. Tentang melepaskan masa lalu dan melepaskan dendam di hati, serta menuju masa depan tanpa dibebani oleh masa lalu. Semua unsur-unsur di atas dikemas menjadi satu kesatuan dalam sebuah karya indah, dramatis serta tragis.

Dibintangi oleh beberapa lakon kawakan seperti Susan Sarandon, Mark Wahlberg, dan Rachel Weisz, film ini menjanjikan sebuah kualitas akting yang akan memukau Anda. Tidak heran kita sebagai penonton akan terenyuh dengan penjiwaan mereka. Dengan penceritaan unik serta kualitas akting mumpuni, “The Lovely Bones” dapat menjadi pilihat tepat bagi Anda penyuka film drama yang berkualitas. [aJ/MMC]

Release Date 11 November Genre Drama, Fantasy Run135 minutes DirecPeter Jackson Stars Mark Wahlberg, Rachel Weisz Rating PG-13 for mature thematic material involving disturbing violent content &


Drama Release Date 22 Sept 2011 Genre DirecDong Hyuk-Wang Run125 minutes Stars Yoo Gong, Yu-mi Jeong, Hyeon-soo Kim Rating PG for violent content including nudity and

S

silenced

eorang guru baru di sebuah sekolah tuna rungu menemukan fakta yang sangat memilukan di tempat mengajarnya itu. Anak-anak menjadi koban kekerasan dari para guru, orang yang seharusnya membimbing dan melindungi mereka. Yang lebih tragis lagi, anak-anak itu jadi korban kekerasan seksual oleh kepala sekolah dan kepala administrasi, yang merupakan saudara kembar, dan seorang guru.

Dibantu seorang aktivis di kota kecil tempat sekolah itu berada, si guru coba memperjuangkan keadilan bagi anak-anak malang. Sebuah upaya tak mudah. Selain harus mengorbankan karirnya, juga karena pengungkapan kasus ini menghadapi kekuasaan besar. Menghadapi tembok ibaratnya. Si kembar adalah pemilik sekolah itu secara turun menurun, tokoh terhormat di daerah itu, penyumbang besar untuk gereja, dan memiliki koneksi yang sangat luas.


Liputan media massa atas kasus ini memang bisa memaksa jaksa setempat untuk membawa kasus ini ke meja hijau. Tapi, aral besar kembali menghadang. Menyewa pengacara terkemuka, dengan dana yang berlimpah, para penjahat cabul-keji itu bisa membeli hukum. Kerabat dari dua korban, mewakili orang tua yang mengalami keterbelakangan mental, bisa dibujuk untuk berdamai. Satu korban lagi memang tak bisa dibeli karena ia yatim piatu. Tapi, hakim dan jaksanya yang dibeli, sehingga hukuman yang dijatuhkan teramat ringan, yaitu hukuman percobaan. Sebuah film yang sangat menyentuh. Tragis, liris, mengiris. Ini adalah film yang memotret sistem hukum yang korup. Sistem hukum yang dihuni orangorang sakit moral dan cacat nurani. Sebuah potret yang mirip dengan sistem hukum di negara kita. Film ini berakhir memilukan. Persis seperti kisah nyata yang menjadi dasar pembuatan film ini. Apa yang lebih memilukan dari keadilan yang dikoyakkoyak oleh lembaga pengadil?

Moviemagz Maret 2014 87

Film ini merupakan adaptasi dari novel bestseller yang mengangkat permasalahan pelecehan seksual yang terjadi di sebuah sekolah tuna rungu Gwangju-Korea Selatan di tahun 2005. Kasus berakhir memilukan dengan bebasnya para penjahat cabul keji yang mengenakan topeng tokoh terhormat. Film ini bagian dari kampanye untuk menghukum mereka. Ketika hukum tidak bisa ditegakkan, maka upaya memperjuangkannya akan ditempuh dengan berbagai cara, termasuk pengungkapan fakta lewat media film. Ending film ini mungkin akan membuat kita kesal dan geregetan. Tapi, begitulah kehidupan. Kehidupan ini memang sering kali pahit dan tidak adil. Dan film ini berhasil memotretnya dengan baik. [GP Movies]



TV SERIES

DESIGN:

The Unfortunate Kyd WRITERS:

Eichi01, lyna_3n, The Unfortunate Kyd


PREMIERE


A A

Apakah serial fiksi ilmiah terbaru dari CW yang berjudul Star-Crossed ini merupakan pernyataan mengenai rasisme ataukah hanya kisah percintaan remaja belaka? Pada hari ke 7 tur musim dingin TCA (Television Critics Assosiation) , para produser dan pemain serentak mengatakan “ ini tentang keduanya” . Bersetting di masa depan yang tidak terlalu jauh dari sekarang, serial ini menempatkan para alien Atrian dan manusia di dalam sebuah wadah sosial, yaitu SMA. Meminjam ide dari Romeo dan Juliet, Emery (Aimee Teegarden) yang seorang manusia jatuh cinta kepada Roman (Matt Lanter) yang merupakan seorang Atrian. Dari pertanyaanpertanyaan para jurnalis televisi untuk panel serial tersebut di tur TCA, bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa kesamaan yang paling mendasar dari alien dalam Star-Crossed dan manusia adalah bahwa mereka samasama hot. Produser eksekutif Adele Lim menyatakan bahwa ada alasan tertentu kenapa ras alien di sini terlihat sangat cakap atau tidak mengerikan, dengan membandingkan Star-Crossed dengan film District 9. Ia berkata bahwa ‘penampilan’ para Atrian “Bukan sematamata tentang mereka terlihat tampan dan cantik, tapi para penonton harus bisa menghubungkan diri

dengan mereka”. Lim juga menganggap situasi seperti ini sesuai dengan situasi warga minoritas di Amerika: “Perbedaan yang kecil saja sudah cukup untuk membuat kesenjangan yang besar dalam masyarakat”. Produser eksekutif Meredith Averill setuju bahwa ada alasan kenapa para Atrian penampilannya tidak seseram para “Prawns” di District 9. “Mereka tidak berbeda,tetapi sama dengan kita”. Pendapat ini pun disetujui oleh produser eksekutif Josh Applebaum dan Andre . Saat ditanyai tentang judul yang terkesan seperti film komedi romantis, Applebaum menjawab bahwa ia menyukainya karena “Kalau dilihat sekilas memang terlihat seperti kisah cinta remaja, tetapi setelah itu bisa ketahuan kalau serial ini lebih dari sekedar romansa anak muda.” Applebaum menambahkan bahwa Star-Crossed berisi konten fiksi ilmiah yang otentik dan cukup luas. Ia juga berpendapat bahwa di sisi tertentu, rasisme di tahun 2014 kelihatan lebih buruk dari yang sudah-sudah. Ia berniat untuk mengekplorasi isu tersebut. “Tidak ada serial TV yang melakukan ini”, katanya. Serial ini dibintangi oleh Aimee Teegarden (“Friday Night Lights”) sebagai Emery, Matt Lanter (“90210”) sebagai Roman, Grey Damon


(“The Secret Circle”) sebagai Grayson, Natalie Hall (“Pretty Little Liars”) sebagai Taylor, Malese Jow (“The Vampire Diaries,” “Big Time Rush”) sebagai Julia, Titus Makin, Jr. (“Glee”) sebagai Lukas, Chelsea Gilligan (“How I Met Your Mother”) sebagai Teri dan Greg Finley (“The Secret Life of the American Teenager”) sebagai Drake. STAR-CROSSED diproduksi oleh Ole Productions, Isla de Babel SL dan 360 Powwow bekerja sama dengan CBS Television Studios

dan Warner Bros. Television. Produser-produser eksekutif untuk serial ini terdiri dari Meredith Averill (“The Good Wife,” “Life on Mars”), Josh Appelbaum (“Life on Mars,” “Mission: Impossible – Ghost Protocol”), Bryan Furst (“Daybreakers,” “Tough Trade”), Sean Furst (“Daybreakers,” “Tough Trade”), Daniel Gutman (“Dance!,” “12 Corazones”), Andre Nemec (“Life on Mars,” “Mission: Impossible – Ghost Protocol”), Scott Rosenberg (“Life on Mars,” “October Road”) dan Richard Shephard (“Golden Boy,” “Ringer”). Episode pilot ditulis oleh Meredith Averill dan disutradarai Gary Fleder (“Beauty And The Beast,” “Vegas,” “Runaway Jury”).


Saat Emery berusia 6 tahun, sebuah pesawat alien jatuh di kota kecil tempat tinggalnya. Tidak peduli apakah mereka datang dalam damai atau memiliki niat jahat, manusia tetap bertempur untuk menguasai para Atrian;rival baru yang berasal dari luar angkasa. Di tengah konflik tersebut, Roman, seorang bocah Atrian lakilaki yang juga berusia 6 tahun bersembunyi di sebuah gudang di belakang rumah Emery. Emery pun berusaha melindungi Roman, memberinya makan, dan mencoba bersahabat. Dalam kebersamaan

yang pendek, di antara mereka telah terjalin sebuah ikatan yang dalam. Namun, para pemegang otoritas tidak membutuhkan banyak waktu untuk melacak Roman dan menangkapnya dalam konfrontasi yang penuh kekerasan. Emery pun tumbuh besar mengira bahwa sahabat aliennya telah terbunuh. Sepuluh tahun kemudian, para Atrian telah beradaptasi untuk menetap di Bumi dan ditempatkan di sebuah camp bertingkat keamanan tinggi yang terpisah dari manusia dan disebut Sector.

1

hi0 By.: Eic

Untuk pertama kalinya, sekelompok remaja Atrian akan bersekolah di sebuah SMA manusia di pinggir kota. Hal ini dilakukan dalam rangka penelitian tentang adanya kemungkinan untuk integrasi manusia/alien. Walaupun diselimuti ketakutan dan kecurigaan, perhatian seluruh bangsa dan bahkan dunia pun tertuju kepada eksperimen sosial yang akan mengubah sejarah ini. Di kehebohan hari pertama, Emery takjub mengetahui bahwa Roman sebenarnya tidak tewas dan ternyata merupakan salah satu dari murid baru dari Atrian. Tidak lama kemudian, ikatan masa kecil mereka pun kembali terjalin. Mereka bertemu kembali di dalam masyarakat dan sekolah yang semuanya tidak punya kepercayaan atas para Atrian. Hubungan mereka pun terancam oleh sempitnya pandangan masyarakat sekitar dan agenda politik dari orang-orang yang berkuasa. Sementara dunia di sekitar mereka berkecamuk dalam kemarahan dan prasangka, ikatan di antara Emery dan Roman pun terjalin semakin kuat dan semakin berbahaya. Di saat romansa ala Romeo dan Juliet ini terkuak, pertemuan penuh konfrontasi di antara ayah Emery dan ayah Roman pun terjadi di Sector. Dapatkah cinta mereka berdua dan kedamaian antar spesies, diselamatkan?


P R E M I E R E

K

iamat adalah topik yang sedang panas saat ini., “The Walking Dead” membuktikan bahwa rating tinggi bisa dicapai dari kekacauan bergaya akhir dunia. Sekarang HBO ikut terjun dalam trend ini dengan serial baru berdasarkan Rapture (Pengangkatan manusia di akhir jaman menurut kepercayaan umat Kristiani) berjudul “The Leftovers,” sementara CW sedang berinvestasi dengan “The 100.” “The 100” bersetting hampir seabad setelah sebuah perang nuklir menghancurkan planet Bumi. Manusia yang tersisa hanyalah 400 orang penghuni dari 12 stasiun luar angkasa internasional. Serial yang didasarkan dari buku berjudul sama yang ditulis oleh Kaas Morgan ini terjadi saat kapal induk sedang dalam keadaan genting. Dalam usaha untuk menyelamatkan umat manusia, 100 orang tahanan muda diasingkan ke Bumi untuk mencari tahu apakah atmosfir sudah aman untuk menopang kehidupan manusia sekali lagi. Sang kreator ,Jason Rothenberg, dalam konferensi pers Televison Critics Assosiation di Pasadena berkata bahwa akan ada hasil yang terinspirasi dari “Lord of the Flies”. Tapi hal yang mengejutkan, dan paling memuaskan dari serial ini,katanya, bahwa anak-anak muda ini tidak hanya melakukan halhalyang sudah bisa diduga.

“Ini tentang masyarakat macam apa yang ingin dibangun oleh orangorang ini, “ katanya. “Apakah mereka akan membiarkan diri mereka dikuasai oleh insting-insting dasar? Itu adalah kemunduran, tetapi yang menarik adalah di saat mereka diberi kesempatan, mereka bisa mengalahkan insting itu.” Dari segi cerita, The 100 akan menunjukkan drama di antara anak-anak muda di Bumi dan situasi genting yang dihadapi orang dewasa di luar angkasa. Rothenberg berkata walaupun kedua cerita tersebut memiliki jarak yang lumayan jauh, ia tidak merasa bahwa dua plot itu bisa berdiri masing-masing. “Saya ingin bermain di dua-duanya,” katanya. “Saya menyandingkan kedua plot tersebut dengan sengaja--mereka bisa diaplikasikan kepada satu sama lain karena keduanya memiliki hubungan emosional. Keluarga anak-anak itu ada di atas di di kapal terbang yang sekarat, sementara anak-anak mereka ada di atas Bumi yang berbahaya. Fokusnya akan loncat dari satu plot ke plot yang lainnya.”


Semua itu, dan tentu saja, apa yang bisa diungkapkan oleh premis ini tentang sikap dasar kita. “Bagaimana mereka akan menjamin kelangsungan hidup?” tanya Rothenberg. “Ini bukan tentang anak-anak atau remaja. Ini tentang kemanusiaan.” Serial ini dibintangi oleh Eliza Taylor (pendatang baru) sebagai Clarke, Paige Turco (“Person of Interest,” “Damages”) sebagai Abby, Thomas McDonell (“Suburgatory”) sebagai Finn, Eli Goree (“Emily Owens, M.D.”) sebagai Wells, Marie Avgeropoulos (“50/50“) sebagai Octavia, Bob Morley (pendatang baru) sebagai Bellamy, Kelly Hu (“X2: X-Men United,” “Arrow”) sebagai Cece, Christopher Larkin (“Squad 85”) sebagai Monty, Devon Bostick (“Aim High”) sebagai Jasper, dan Isaiah Washington (“Blue Caprice,” “Grey’s Anatomy”) sebagai Konselor Jaha, serta Henry Ian Cusick (“Lost,” “Scandal”) sebagai Kane. Berdasarkan seri buku oleh Kass Morgan yang akan segera diterbitkan,THE 100 diproduksi oleh Bonanza Productions Inc. bekerja sama dengan Alloy Entertainment, Warner Bros. Television dan CBS Television Studios. Jajaran eksekutif produser terdiri dari Matthew Miller (“Human Target,” “Chuck”), Jason Rothenberg (upcoming “Twilight Zone” feature), Bharat Nalluri (“Torchwood,” “Emily Owens, M.D.”), Leslie Morgenstein (“The Vampire Diaries”) dan Gina Girolamo (“The Secret Circle”). Episode pilot disutradarai oleh Bharat Nalluri.

Sembilan puluh tujuh tahun yang lalu, kiamat nuklir melanda planet Bumi dan meghancurkan peradaban. Manusia yang tersisa hanyalah 400 orang penghuni dari 12 stasiun luar angkasa internasional yang sedang ada di orbit saat bencana tersebut melanda. Setelah tiga generasi lahir di luar angkasa, jumlah tersebut bertambah menjadi 4000 orang, sementara sumber daya di dalam “Ark” yang sekarat pun terus menipis. Dua belas stasiun tersebut kini saling terhubung dan menyatukan tujuan untuk menjaga para penghuni tetap hidup. Aturan-aturan keji seperti hukuman mati dan pengendalian populasi pun diberlakukan saat para pemimpin mengambil langkah tanpa belas kasihan untuk menjamin masa depan, termasuk diam-diam mengasingkan 100 orang tahanan muda ke permukaan Bumi untuk mengetes apakah planet tersebut sudah bisa dihuni kembali . Untuk pertama kalinya dalam hampir seabad, manusia kembali ke planet Bumir. Di antara 100 orang tersebut ada Clarke, putri dari seorang chief petugas medis di Ark; Wells, puta dari konselor Ark; Finn yang berani; dan duo kakak beradik Bellamy dan Octavia, dengan status persaudaraan mereka yang ilegal yang selalu berujung kepada penyalahan aturan. Buta secara teknologi tentang apa yang terjadi di planet di bawah mereka, para pemimpin Ark-Ibu Clarke yang janda, Abby; Sang konselor, Jaha; dan tangan kanannya, Kane-dihadapkan dengan keputusan-keputusan sulit mengenai hidup,mati, dan kelanjutan eksistensi manusia. Sementara itu, untuk 100 orang anak muda di Bumi, planet asing yang tidak pernah mereka kenal adalah sebuah tempat misterius yang kadang-kadang penuh dengan keajaiban, dan kadangkadang mematikan. Dengan kelangsungan umat manusia berada di tangan mereka, seratus orang ini harus menemukan cara untuk menjembatani perbedaan mereka untuk bersatu dan membangun jalan baru di Bumi yang sudah berubah menjadi primitif dan penuh dengan ketidaktahuan.

By.: Eichi01


P R E M I E R E

Bagaimana jika orang yang kita cintai bangkit dari kematian? Resurrectian adalah serial tv yang mengadaptasi kisah dari novel “The Returned� oleh Jason Mott. Menceritakan kehidupan penduduk di sebuah kota kecil Arcadia, Missouri berubah selamanya ketika orangorang tercinta mereka yang telah meninggal tiba-tiba muncul kembali. Di tengah sawah sebuah provinsi Cina, seorang anak Amerika umur 8 tahun terbangun sendirian tanpa ingat kenapa dan bagaiman dia bisa sampai di sana. Berikutnya diketahui bahwa anak laki-laki yang bernama Jacob Garland (Landon Gimenez) tersebut ingat bahwa kampung halamannya adalah Arcadia, USA. Setelah mengetahui identitas anak tersebut agen Imigrasi , J. Martin Bellamy (Omar

Epps) membawanya kesana. Rumah yang menurut Jacob miliknya ternyata ditempati oleh pasanga tua Henry (Kurtwood Smith) dan Lucille Langston (Frances Fisher), yang kehilangan putra mereka Jacob karena tenggelam lebih dari 30 tahun yang lalu. Walaupun mereka terlihat berbeda karena lebih tua, Jacob mengakui mereka sebagai orang tuanya. Orangorang terdekat keluarga mencoba untuk mengungkap misteri yang tidak mugkin terjadi ini, termasuk Sheriff Fred Langston (Matt Craven) , yang istrinya , Barbara juga tenggelam 30 tahun yang lalu saat mencoba menyelamatkan Jacob. Tapi anak yang mengaku sebagai almarhum Yakub tahu rahasia tentang kematiannya sendiri yang tidak diketahui orang lain - rahasia yang putri Fred, Maggie Langston (Devin Kelly),


akan selidiki dan temukan kebenarannya. Ternyata tidak hanya keluarga Langston yang mengalami kejadian tersebut karena masing-masing orang yang seharusnya telah meninggal kembali ke keluarga yang mereka cintai. Kedatangan Yakub yang mengakibatkan timbulnya gelombang ketakutan dan menguji rasa keimanan penduduk sekitar menurut eksekutif produser Aaron Zelman ini adalah realisasi untuk menunjukkan apa yang terjadi apabila orang-orang biasa dihadapkan dengan peristiwa semacam ini. “Orang-orang akan memiliki reaksi yang sangat kuat , baik positif maupun negatif , untuk sesuatu seperti ini�, katanya. Jadi apakah kita mempertanyakan mukjizat, atau hanya menikmati mereka adalah salah satu pertanyaan utama di balik Resurrection. Resurrection menawarkan plot menarik , tapi sayangnya tema yang digunakan tidak unik lagi karena

sama dengan serial televisi Perancis dengan judul Returned (Les Revenants) yang mendapatkan pujian pada tahun 2012 dan tahun lalu. Para produsen Resurrection mengatakan mereka belum menonton Les Revenants dan sengaja menghindarinya , agar tidak terpengaruh dalam hal apapun. Pengambilan gambar serial ini dilakukan di McDonough , sebuah kota di Henry County, Georgia mengambil tempattempat seperti gedung pengadilan dan Gereja Presbyterian juga di Covington untuk episode pilot. Menurut Direktur Pengembangan Bisnis McDonough, Adam Causey, McDonough menarik perhatian industri film dan televisi karena keragaman kotanya. Dia juga menyatakan bahwa jaringan ABC telah memesan tujuh episode untuk Resurrection dengan kemungkinan perpanjangan sampai 21 episode. Walaupun memakai plot yang tidak baru lagi, Resurrection merupakan salah satu serial tv yang ditunggutunggu untuk musim ini.

lyna_3n


PREMIERE

mind games M

ind Games adalah serial baru ABC yang sebenarnya dijadwalkan untuk tayang perdana pada 11 Maret 2014 tetapi dimajukan menjadi 25 Februari 2014 karena rendahnya rating serial Killer Woman yang baru memulai penayangan perdananya pada 7 Januari 2014 lalu di ABC.. Clark Edwards (Steve Zahn) dan Ross Edwards Moviemagz Maret 2014 98

(Christian Slater) adalah dua bersaudara dan mitra dalam The Edwards Agency, bisnis unik yang berkomitmen untuk memecahkan masalah klien dengan menggunakan manipulasi psikologis. Dalam serial ini diceritakan bahwa Clark adalah mantan profesor dan ahli terkenal di bidang perilaku manusia, psikologi dan motivasi . Akibat gangguan bipolar yang dideritanya,

Clark memiliki suasana hati yang berubah-ubah, terutama apabila ia tidak menggunakan obat-obatan untuk kondisinya tersebut. Hal tersebut kadang-kadang menyebabkan kejadian unik dan manik sehingga Clark memiliki masa lalu yang rumit. Sedangkan kakaknya Ross adalah seorang penipu licin yang sering menghabiskan waktu di penjara, Kedua bersaudara tersebut dengan cara


mereka masing-masing tahu apa yang membuat orang terganggu. Setelah dipenjara selama dua tahun akibat penipuan, Ross muncul dengan ide bentuk bisnis yang ia percaya bisa membuat mereka kaya. Walaupun semangatnya menular, cara yang dipakainya patut dipertanyakan dan

dalam kehidupan kliennya. Mereka membuat impian klien mereka menjadi kenyataan dan menghilangkan mimpi buruk mereka. Sang pencipta Kyle Killen menyatakan bahwa serial ini merupakan drama seputar penelitian tentang ilmu perilaku manusia dan manipulasi selama 60 tahun dan menjadikannya sebagai perusahaan pemecah masalah

mingguan. Selanjutnya ia menyatakan bahwa ia benar-benar senang dengan ilmu pengetahuan dan cara pengamatan sifat manusia yang mempengaruhi hasil di dunia nyata tanpa menyadarinya bahwa hal tersebut itu datang dari laboratorium. Disebutkan bahwa drama ini di kembangkan dari hubungan yang rumit antara dua bersaudara serta keinginan mereka dalam menghubungkan dan menolong orang, walaupun di mulai dengan

strateginya hampir ilegal, belum lagi Ross harus menjaga saudaranya Carl agar tidak keluar jalur karena perubahan suasana hatinya. Dengan sedikit ilmu pengetahuan , setitik seni tipuan dan ditambah segelintir trik pikiran Ross dan Clark dapat mengatur rencana yang mempengaruhi dan mengubah situasi

dasar moral abu-abu. Keith Redman bergabung dengan Killen sebagai sebagai eksekutif produser dalam serial yang merupakan produksi 20th Century Fox Television ini. Bersama Christian Slater dan Steve Zahn sebagai bintang utama, Artis Megalyn Echikunwoke (CSI: Miami), aktor Cedric Sanders, Gregory Marcel, Jaime Ray Newman dan Wynn Everett juga bergabung dalam deretan pemain Mind Games. lyna_3n


ED

OSS

E CR

ILL B

SW

LINE

P R E M I E R E


Dua orang pria dari dua dunia yang berbeda, bersatu membuat perjanjian rahasia yang akan menghancurkan kehidupan mereka sendiri. Setelah sukses dengan serial original pertamanya, Rectify, pada tahun lalu, kini Sundance kembali menelurkan serial original keduanya, The Red Road, yang ditulis oleh kreator mini-series Prisoners, Aaron Guzikowski dan diproduseri oleh Sarah Condon. The Red Road sendiri merupakan sebuah drama thriller mencengkeram yang menyajikan dua visi berbeda Amerika pada saat ini yang dimainkan melalui konflik antara dua orang yang sangat berbeda. Serialnya sendiri berkisar tentang seorang Sherif lokal yang berjuang untuk menjaga keluarganya tetap utuh sementara secara bersamaan juga menjaga keamanan diantara dua komunitas yang bertikai, di kota kecil dimana Ia tumbuh, di luar kota New York dan ditetanggai pegunungan, rumah bagi suku pribumi asli Amerika yang tidak diakui negara. Setelah sebuah tragedi mengerikan dan tindakan menutup-nutupi kasus, malah membuat dua dunia ini semakin terbagi, dan membuat sebuah aliansi yang tidak mudah ditempa antara seorang polisi, Harold Jensen (Martin Henderson) dan seorang anggota suku yang berbahaya, Phillip Kopus (Jason Mamoa). Saat dua orang ini menemukan diri mereka semakin terganggu oleh satu sama lain, dan hantu masa lalu mereka mulai muncul ke permukaan, kehidupan keduanyapun mulai terungkap dan mengarah pada konsekuensi yang mengerikan. Serial ini dibintangi oleh Martin Henderson yang pernah kita lihat aksinya dalam film Torque, Flyboys dan dalam serial Off the Map yang pernah tayang di stasiun televisi ABC pada tahun 2011 silam, lalu ada Jason Mamoa yang sangat terkenal dengan karakternya sebagai Khal Drogo dalam serial HBO, Game of Thrones. Selain mereka berdua, didapuk pula aktris cantik Julianne Nicholson untuk memerankan istri dari karakter Martin Henderson, dan aktor kawakan, Tom Sizemore, beserta sederet aktor dan aktris lainnya. The red Road akan memulai debutnya pada 27 Februari 2014 nanti. The Unfortunate Kyd Moviemagz Maret 2014 101


PREMIERE

THOSE WHO KILL

S

atu lagi serial dari daratan Eropa, tepatnya Denmark, yang juga terinspirasi dari sebuah buku karangan Elsebeth Egholm, yang diadaptasi dan ditayangkan di seluruh penjuru Amerika Serikat melalui stasiun televisi A&E, Those Who Kill. Yang membuat daya tarik serial ini dikarenakan adanya seorang ChloĂŤ Sevigny, aktris kelahiran Amerika berdarah Polandia-Perancis. Tentu aktris yang satu ini tidak pernah mainmain dalam berakting, kita bisa lihat Moviemagz Maret 2014 102

ketotalannya berakting antara lain dalam serial American Horror Story: Asylum, dimana Ia dimutilasi oleh seorang dokter gila, atau di sebuah serial Inggris, Hit & Miss, dimana ChloÍ berperan sebagai seorang transgender, dan jika itu masih belum cukup, anda bisa melihat akting memukaunya dalam film Boys Don’t Cry pada tahun 1999 yang menghantarkannya dalam nominasi Oscar dan Golden Globe Awards pada tahun itu sebagai pemeran pembantu terbaik.


Serial atau film bergenre drama kriminal dari daratan Eropa biasanya terkenal dengan misteri, kedalaman dan gelapnya cerita itu sendiri, di serial ini kita akan bertemu dengan Catherine Jensen (ChloÍ Sevigny) yang baru saja dipromosikan menjadi seorang Detektif Pembunuhan yang sedang melacak pembunuh berantai dan tanpa henti mencari kebenaran di balik hilangnya saudaranya. Sebagai detektif yang masih baru dan hijau, Jensen sudah memiliki reputasi dalam melampaui batas-batas untuk menyelesaikan kasus pembunuhanpembunuhan mengerikan yang tiada hentinya di Pittsburgh. Termotivasi dari masa lalunya, termasuk hilangnya sang adik dan kecurigaannya terhadap ayah tirinya adalah seorang pembunuh berantai, Jensen sering merasa terhubung dengan korban-korban yang Ia tangani. Dalam menyelesaikan kasus-kasusnya, Jensen meminta bantuan seorang forensik fisiologis, Thomas Schaeffer (James D’Arcy), yang memiliki hubungan liar dengan Kepolisian setempat, untuk

menyediakan berbagai informasi bagi kasus-kasus Jensen dan penyelidikanpenyelidikan pribadinya terhadap sang ayah tiri. Seperti Jensen, Schaeffer juga sering merasa terhubung di setiap kasuskasus yang mereka tangani, tetapi bukan melalui korban melainkan dari para pembunuhnya, yang terbukti merupakan usaha yang sangat berbahaya. Mereka berdua juga sama-sama berbagi rasa penilaian bias di setiap kasusnya, yang bisa membuat mereka berdua dan bahkan terkadang keluarga mereka, dalam bahaya. Dan sebagai dua pasangan yang menawan namun cacat karakter ini, ikatan mereka sering kali menjadi penyelamat dari setan dalam diri mereka masing-masing atau mungkin sumber dari kesengsaraan yang lebih berbahaya. Dapatkah anda bayangkan bagaimana memukaunya akting ChloĂŤ Sevigny nanti, sebagai seorang detektif yang memiliki karakter di luar dari biasanya karakter seorang detektif pada umumnya? Kita nantikan saja kehadirannya pada 3 Maret 2013 mendatang. The Unfortunate Kyd


The

! l r i IT g

Chloë Sevigny

Chloë Stevens Sevigny, seorang aktris, perancang busana dan mantan model kelahiran Amerika Serikat, 18 November 1974 ini sudah bekiprah di dunia hiburan sejak tahun 90-an sebagai model dan pekerja magang di sebuah majalah fashion di New York, Sassy Magazine, yang mencapnya sebagai The New “It girl” pada waktu itu dan mulai mendapatkan perhatian dalam dunia mode New York Aktris berdarah campuran PolandiaAmerika-Perancis ini memulai debut karir dalam beraktingnya dalam film kontroversial, Kids, pada tahun 1995 dan membawanya dalam nominasi pemeran pembantu terbaik pada Independent Spirit Award. Sejumlah peran dalam film indie dan avant-garde yang cukup diterima baik di masyarakat mendapatkannya julukan “Ratu Film Indie”. Dalam tahun 1999, Ia memenangi 8 penghargaan dan mendapatkan kritik serius dan pengakuan komersial dalam perannya di film Boys Don’t Cry bersama Hilary Swank, dan juga menghantarkannya pada nominasi pemeran pembantu terbaik dalam Academy Awards serta Golden Globe Awards. Sevigny terus mengasah aktingnya di beberapa film indie dan art house seperti American Psycho (2000), Party Monster (2003), and Dogville (2003). Perannya dalam sebuah film art house, The Brown Bunny, menuai kontroversi yang signifikan, dikarenakan sebuah adegan dimana ia memberikan blow job kepada seorang pria. No surprise really, menilik dari totalitas dan komitmennya dalam berakting,

berani dan tidak pernah tanggungtanggung. Adegan kontroversial lainnya juga terdapat dalam serial Inggris, Hit & Miss pada tahun 2012, dimana sebuah adegan memperlihatkan Sevigny telanjang bulat memperlihatkan dirinya yang memiliki alat kelamin pria buatan pada organ intimnya dimana Ia berperan sebagai seorang transgender, male-tofemale, yang belum sempurna. Dari tahun 2006 hingga 2011, Ia mendapatkan peran utama dalam serial HBO, Big Love, yang mana Ia berhasil mendapatkan penghargaan pemeran pembantu terbaik dalam ajang Golden Globe Awards pada tahun 2010. Pada tahun 2013, Ia mendapatkan sebuah peran di serial fenomenal yang tayang di FX channel, American Horror Story: Asylum. Sevigny pernah memiliki beberapa hubungan serius dengan beberapa pria, antara lain dengan Harmony Korine yang berakhir pada akhir 90-an, lalu pernah juga mengencani seorang musisi Inggris Jarvis Cocker, lalu Matt McAuley, anggota dari sebuah band rock, A.R.E. Weapons. Sevigny dan McAuley mengakhiri hubungan mereka selama 8 tahun pada 2008 silam. Pada tahun 2006 dalam sebuah kolom gossip di New York Post, Sevigny menyatakan bahwa dia “tidak akan menyebut dirinya biseksual”, dan bahwa ia tidak pernah dapat melihat dirinya dalam hubungan dengan seorang wanita. Meskipun demikian, Sevigny telah populer dengan komunitas gay sepanjang karirnya. Moviemagz Maret 2014 104



Contact Us : riza_idfl.us19@yahoo.com @IDFL_Moviemagz



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.