Nomor : GGS/1 Tahun : II
Tanggal Terbit : 4 Juni 2018 Kontak kami : ggsejarah@gmail.com
Soeloeh Sedjarah Media ini tidak terdaftar resmi di dewan pers karena pada esensinya “Soeloeh Sedjarah” hanyalah sekadar refleksi dari kegiatan penulisan tim “Gerak Gerik Sejarah” sebagai pengasuh www.prosesss.blogspot.com
C
A
TOPIK-TOPIK :
Peluang Membuka Kesadaran Sejarah Lewat Tulisan Bidang Kesejarahan Elitis (?) ! Jihad yang Benar Sejarah, Pedoman Interaksi antar-Identitas
Petuah
H
A
Y
A
P
E
N
E
M e l u a s k a n -GGS-Kap.AP— “Sejarah Sangat Membosankan”, atau ungkapan lain seperti, “Itu ‘Pak Meganthropus’ datang !,” serta kesan-kesan yang seolah membenarkan bahwa bidang kesejarahan itu selalu identik dengan tema-tema kajian yang tidak menarik, tidak relevan dengan masa kini, dan bahkan ada yang meragukan fungsinya di era depan.
“Hidup yang tak diperjuangkan, Hal terpenting yang tak dapat tak boleh kita nafikan adalah dimenangkan” -Sutan Sjahrir-
bahwasannya setiap ilmu memiliki bidang kajiannya masing-masing. Setiap bidang ilmu pengetahuan pasti memiliki sektor kajian masing-masing begitupun dalam masalah kegunaannya dalam kehidupan manusia. Kami tidak menafikan bahwa ilmu kebahasaan asing seperti Bahasa Inggris sangat
R
A
N
G
K
E
B
I
J
A
K
S
A
N
A
P e n u l i s a n S e j a r a h , S e k a r a n g J u g a ! dibutuhkan di era globalisasi. D e n g a n Begitupun dengan ilmu berhi- memperlajari setung yang sangat perlu bagi jarah, manusia akan tahu bahwa ada sekian banyak peristiwa yang menjadi penentu alur peradaban manusia-
A
N
U r g e n s i yang meleset dari penghitungan matematis, tak bisa dijelaskan secara teknis, maupun ‘yang tak bisa diutarakan...Bersambung halaman 3-
ke
Pengantar Tim GGS Ket : Sample tangkapan layar tulisan yang dimuat media cetak dan online
segala aspek kehidupan. Tapi sebaiknya kita tidak terpaku pada “kebanggaan” sempit seperti, “Ilmu berhitunglah yang paling penting !...Ilmu teknik jauh lebih ‘keren’… Bahasa asing adalah ‘satusatunya’ gerbang kemodernan…” dan banyak lagi kesempitan berpikir.
“Soeloeh Sedjarah” adalah publikasi digital non -profit yang sebelumnya berbentuk Booklet kumpulan artikel (terbit tahun 2017). Kini, agar lebih mudah dan ringan untuk dibaca, publikasi sederhana kami sengaja dimuat menyerupai surat kabar elektronik. Diharapkan melalui penyebaran publikasi elektronik ini, dapat ikut menyukseskan program ramah lingkungan tanpa kertas (paperless). Selain dari pada itu, publikasi ini ikut mempertimbangkan luasnya akses masyarakat pada sumber-sumber digital yang dianggap lebih kompatibel untuk dibaca di manapun tanpa ada resiko kerusakan oleh faktor alam.
I S I
M e n g h i d u p k a n S e j a r a h d i i n i , C a r a n y a ? -G G S -K n.S A. – “Yang Lalu Biarlah Berlalu”, demikianlah ucapan yang sering dilontarkan orang saat tak ingin terus menerus mengingat masa lalu yang pahit. Lebih tepatnya, ucapan ini kerap dipakai oleh anak-anak muda yang baru saja putus cinta.
melupakan hal-hal buruk demi menghindarkan pengaruh traumatis bisa saja dibenarkan karena hal itu dapat membatasi ruang gerak dalam membangun diri. Namun bagaimana jika kebiasaan melupakan atau “membiarkan” yang telah berlalu kita terapkan dalam Untuk sisi psikologis, kehidupan bermasyarakat,
H a r i
berbangsa, dan berperadaban ? Efeknya tentu tidak sesederhana konteks pribadi yang tengah patah hati. Membiarkan masa lalu akan berakibat “Matinya Sejarah” dalam -
Profesi Bukan “Kerangkeng” Minat Kesejarahan
2
Hati-Hati pada Loyalitas Sempiit
2
Laten Kekerasan Meningkat, UNSRI (Lebih) Waspada !
3
JIHAD Untuk Nasionalisme (?)
4
Revivalisasi Palembang Sebagai Kota Ilmu
5
-Bersambung ke halaman 3-
1
P a g e
2
P r o f e s i
S o e l o e h
B u k a n “ K e r a n g k e n g ” K e s e j a r a h a n !
-GGS-Tn.RF–Menjadi seorang h a r u s guru sejarah di masa kini memang tidak mudah. Apalagi kalau kita mengharapkan agar bisa terpilih sebagai salah satu pengajar mata pelajaran Sejarah berstatus ASN. Ada-ada saja kendala yang akan muncul dalam proses “menjadi”-kan diri seorang pengajar profesional dalam jajaran pengabdi negara itu. Entah karena formasi yang tidak tersedia, lokasi penerimaan yang bukan di tanah kelahiran sendiri, maupun kemungkinan akan adanya kecurangankecurangan akibat segelintir oknum selama seleksi, dsb. Kalimat Man Jadda wa Jadda harus selalu dipegang selagi kita berusaha guna mencapai tujuan hidup yang kita inginkan. Tapi di samping keyakinan tersebut, semua orang
H a t i - H a t i
sadar bahwa ada kemungkinan rencana atau citacita tidak berjalan lancar. Semua harus siap menghadapinya. Untuk memperjuangkan citacita itu, adakalanya bagi mereka para alumni program studi pendidikan sejarah biasanya akan memilih untuk menjadi tenaga honorer di satuan-satuan pendidikan. Di antara mereka ada yang tidak lagi dipusingkan jika dituntut mesti menjadi pengajar bagi mata pelajaran lain. Ada pula para alumni memilih untuk memasukkan lamaran ke sekolahsekolah swasta, dari yang berpredikat biasa hingga yang bonafit. Lumrahnya, para tenaga honorer akan menanti dibukanya penerimaan ASN sembari terus mengasah kemampuan mengajar di sekolah-sekolah tertentu. Usaha -usaha itu sangat baik dan patut
p a d a
-GGS-Tn.TS.– Pada sebuah kesempatan menyumbangkan tulisan ke media-media lokal pada bulan Desember 2017 silam, saya (Tedi Suandika) merasa bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang harus disyukuri. Bukan karena nama saya beserta rekan akhirnya terpampang di layar maupun lembaran koran. Melainkan dengan itu saya berkesempatan untuk mengkaji sebuah tema yang sempat dan mungkin akan terus menjadi polemik yakni tenrang konflik identitas.
M i n a t
diapresiasi, setiap orang memiliki cara dalam berjuang. Bahkan jika ditelusuri lebih lanjut, para alumni program studi pendidikan sejarah juga tidak sedikit yang berprofesi di segala bidang seperti pegawai bank, pegawai Penulis : Rfikhi Firnando, S,Pd. s w a s t a , p e k e r j a s o s i a l , (Operator Dapodik SDN 10 Sumber Marga Telang) wirausahawan, dll. Latar belakang pendidikan di bidang sejarah (murni maupun terapan) bukanlah rantai pengikat seseorang untuk mengambil profesi tertentu. Dengan keilmuan sejarah kita belajar beragam bidang kajian serta memperoleh bermacam jenis inspirasi bagi hidup. Di antara para alumni yang paling giat dan memperoleh peluang bahkan ada yang bisa menjadi akademisi dan para ahli seperti dosen, sejarawan, atau arkeolog.
bagi para alumni pendidikan sejarah, utamanya mereka yang bekerja di luar lingkup masalah kesejarahan, jangan sampai pernah berkata, “Saya sudah lupa sejarah, kan saya sekarang bekerjad di sini…”
Sebaliknya, profesi juga bukan pembatas, bukan kerangkeng bagi minat kesejarahan. Tidak ada salahnya apabila para alumni sejarah meluaskan semangat dalam membentuk “Masyarakat Hal terpenting sekarang ialah- Sadar Sejarah” di manapun mereka bekerja.
L o y a l i t a s
S e m p i t
Mataram Islam. Ternyata ada jabatanjabatan militer dalam struktur kesultanan Palembang yang sama dengan Jawa : ‘Kyai Ngabehi’ dan ‘Tumenggung’. Hasil diskusi kemudian kami olah menjadi sebuah artikel kesejarahan berjudul “Perang 1659 dan Pengaruh Mataram Islam dalam Kemiliteran Palembang.” Tulisan itu kami sumbangkan dan dimuat Pagaralam Pos 21 Desember 2017.
Penelusuran terus berlanjut dalam mengkaji masa-masa berikutnya tentang sejarah Palembang. Hingga kemudian kami mengulas bagaimana sebenarnya kondisi wilayah ini di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Betapa mengagumkannya memang semangat persatuan di masa itu. Bagaimana tidak ? Tokoh-tokoh dominan yang menjadi pimpinan recvolusi nasional di Palembang berasal dari Minang, mereka adalah dr. A.K. Gani dan drg. M. Isa. itu Palembang masih menjadi bawahan Keduanya bekerjasama dengan berbagai
Saya kemudian tertarik untuk mendiskusikan tentang relasi antar-etnis bersama Kameraad Arafah Pramasto, dalam lingkup sejarah Palembang. Selama melakukan penelusuran sumber, kami menemukan fakta-fakta sejarah yang sulit terbantahkan tentang bagaimana bermacam identitas ikut mengambil andil di dalam dinamika sejarah Palembang. Rasa penasaran saya muncul sewaktu membaca tentang Perang 1659 di Palembang. Ketika -
S e d j a r a h
etnis dan agama, bersatu mempertahankan kedaulatan.
padu
Muncul kemudian kesadaran dalam diri saya bahwa gangguan-gangguan keamanan di masa kini yang bahkan memuat cita-cita “mendirikan negara baru” dengan basis gagasan tertentu, sudah terjadi di masa silam. Belanda pernah berusaha melakukan politik pecah belah di tengah rakyat Palembang melalui pembentukan ‘Negara’ Sumatera Selatan. Isu yang mereka usung ialah agar daerah ini dipimpin oleh warga asli (http:// sumateranews.co.id/2017/12/20/heroismedesember-sumatera-tetap-indonesia/). Intinya, jika sekarang masih ada orang-orang yang mengajarkan “Loyalitas Sempit” dengan tendensi Suku, Agama, dan Ras, berhati-hatilah dengan propaganda itu. Indonesia merupakan negara PANCASILA. Darinya segala sadar bahwa tiada lagi istilah “Mayoritas-Minoritas.” Meski begitu, kita harus pula menghargai pilihan rakyat umum berdasarkan asas-asas demokratis. Ingat, tendensi SARA tidak akan membawa kita menuju kemajuan !.
2
N o m o r
:
G G S / 1
T a h u n
S a m b u n g a n
:
I I
Maka kemudian, setelah sempat mendiskusikan hal terkait bersama anggota tim, Kamerad Arafah Pramasto mengutarakan gagasannya tentang apa yang mesti diambil agar sejarah tidak “mati” dalam realitas sosial bangsa ini. Gagasan yang ia kemukakan adalah agar kiranya kesejarahan harus “ditemu-ciptakan” serta memiliki tujuan yang jelas bagi masyarakat. Pemikirannya itu lalu diajukan kepada salah satu media online lokal Sumatera Selatan bernama Swarna News. Mengambil judul “Bukan Dongeg : Me-
nemu-ciptakan Sejarah bagi Bangsa I n i ” ( h t t p s : / / www.swarnanews.co.id/2018/02/28/ bukan-dongeng-menemu-ciptakansejarah-untuk-bangsa-ini/), Kamerad Arafah menekankan bahwa sejarah tak boleh hanya menyerupai “dongeng” yang semata diingat saja, karena bidang ini mempunyai banyak sekali epistemologi. Menghidupkan sejarah harus diterapkan melalui tindakan nyata. Segala elemen mesti mengambil pembelajaran sejarah dalam segenap perencanaan,
: M e l u a s k a n … ( H l m .
dijelaskan meski dengan kemampuan bahasa yang luar biasa. Sejarah memberikan kesempatan bagi manusia untuk memandang suatu atau banyak kejadian secara menyeluruh. Mulai dari tokoh-tokoh, kondisi peradaban, hingga nilai-nilai yang beredar dan dianut oleh orang-orang pada suatu zaman. Tak lupa bahwa sejarah ikut melihat dinamika beragam peristiwa dalam melahirkan peristiwa lain. Tidak mengherankan jika kesejarahan adalah salah satu bidang ilmu yang mampu melahirkan
pelaksanaan, maupun saat mengulas balik segala tindakan yang sudah dilakukan. Pemerintah mesti memberi teladan bagi cara pandang sedemikian. Sejarah tetap bisa hidup di manapun. Entah di saat suatu peristiwa silam sudah terjadi, di saat ini, hingga ke masa mendatang. Ingatlah aspek kausalitas : apa yang terjadi di hari ini adalah akibat dari sebab masa silam, hari mendatang juga ditentukan oleh keputusan masa sekarang. Mungkin manusia memang terkadang lupa, tak jarang pula salah. Ketika kita pernah sedikit melakukan salah, mari ingat kembali sejarah, pastikan bahwa ia tak mati dalam hidup kita.
1 )
nalar kritis bagi setiap orang yang Kepada segenap masyarakat yang mungmemperlajarinya. kin menyempatkan diri untuk membaca sedikit kajian ini, penulis hendak menyampaikan, “MARI Apabila lagi-lagi kata “KUNO” maKITA LUASKAN PENULISAN SEJARAH”. Lahan sih saja distigmakan pada bidang seyang hadir kini telah meluas. Mulai dari yang jarah, mari kita lihat fenomenaawalnya berbentuk cetak (buku, koran, majalah, fenomena di sekitar kita saat ini. atau bulletin), kini kita telah memiliki beragam Masyarakat nampak kerap merasa media yang berbasis digital. Penulis sarankan “Kaget” / latah terhadap berbagai hal agar masyarakat tak sungkan mengajukan tuliyang muncul ke permukaan. Mengapa san ke media-media online, meski yang masih itu terjadi ? Jelasnya ialah karena kebiberskala lokal. Demikian itu pula yang tim GGS asaan mempelajari sejarah kian lakukan selama kurang lebih satu tahun ini. Mari menumpul. BERGERAK bersama !.
“Apakah tragedi pembunuhan driver taksi online dan kagum sampai pengeboman di gereja 2015 silam muncul pemberi- pada ISIS itu adalah murni kesalahan para oknum ? Ataukah Surabaya. Ini merupakan per- taan beberapa mahasiswa karena kelalaian kita yang ingatan bagi kita. Unsri yang menjadi pengagum menyuburkannya !?” ISIS dan di tahun 2018 ini Tim GGS telah lebih awal ialah kasus pembunuhan perhelatan pemilihan Mahasiswa tools you can use to draw memberi early warning. Kamesupir taksi online oleh maha- Berprestasi (2013-2015), gagasan shapes and symbols. rad Arafah Pramasto menyumsiswa Unsri. Kedua peristiwa yang keluar sebagai pemenang sekabangkan tulisan ke an media Once you have chosen itu semakin melengkapi laten dar berkutat pada pembuatan PopSinar yangto dimuat image,Sumatera place it close the Up Book , pemakaian medsos Instakekerasan di negeri ini. pada 2018. article.14BeApril sure to placeTulisan the gram dalam pembelajaran serta penMelalui tulisan yang itu lebih berupa masukan caption of the image nearyang the goptimalan Google Hangouts dalam secara image. khusus ditujukan bagi dikontribusikan pada media Sinar Sumatera (http:// perkuliahan. Para pemenang juga pengetahuan masyarakat www.sinarsumatera.com/201 berasal dari program studi yang Palembang, kota basis Gerak 8/04/dua-ironi-neo-sutartosama. Gerik Sejarah. Di samping itu sebagai-arah-baru.html) KamUnsri mesti waspada. Kewastim GGS seluruhnya adalah eraad Arafah menyajikan sebuah alternatif berpikir padaan itu harus juga dibarengi denalumni dari Universitas Sriwi- yang memuat solusi. Dalam gan pendekatan pada bidang jaya (Unsri). tulisan itu dikuak sebuah pemikiran yang masif. Hasil akhirnya fakta bahwa arah intelektual Mengapa mengaitkannya Unsri masih menekankan ialah terbukanya wawasan dalam dengan Unsri yang berada di pada paradigma menciptakan perdamaian yang unipositivisme keben- versal. Jika.,–Bersambung ke hlm. 4Palembang ? Perlu daan. Buktinya ialah diingat bahwa pada Kritisi ! dalam tiga tahun per3
L a t e n k e k e r a s a n U N S R I ( L e b i h )
Tragedi ke tragedi, teror hingga kriminalitas adalah bentuk nyata dari usaha melukai kemanusiaan oleh manusia perih meThislainnya. story canBetapa fit 75-125 mang words. saat pada suatu perenungan kita menyadari bahwa Selecting pictures or graphics kekerasan tidak akan mungis an important part of adding kin hilang dari muka bumi dan content to your newsletter. akan selalu ada. Inilah alasan Think about your article and setiap bangsa mempunyai ask yourself if the picture tentara, memiliki aparat supkeaports or enhances the mesmanan serta menegakkan sage you’re to convey. hukum di trying tanah kedaulaAvoid selecting images that tannya. appear to be out of context. Walau kekerasan serta Microsoft Publisher includes kejahatan-kejahatan lain tidak thousands art images akan sirna,of clip bukanlah suatu from which canuntuk choose alasan bagiyou kita memand import your newsletbiarkan. Di into pelupuk mata mater. belum There are also several sih hilang tentang tragedi kerusuhan Mako Brimob
3
: M e n g h i d u p k a n … ( H l m . 1 )
kehidupan sehari-hari.
S a m b u n g a n
P a g e
M e n i n g k a t , W a s p a d a !
P a g e
4
J I H A D
S o e l o e h
U n t u k
N a s i o n a l i s m e
S e d j a r a h
( ? )
- G G S - S h . M M – P e k i k bingung. Mereka mengklaim melancarkannya di negerisemangat diteriakkan dalam sebuah video. Sekelompok orang menamai dirinya “Mujahid.” Anehnya, mereka tiada takut mengikutsertakan ancaman-ancaman kekerasan kepada pihak-pihak yang dirasa berlawanan dengan pemikiran mereka. Mungkin penonton dari video-video yang dirilis kaum ekstrimis akan merasa
bahwa tindakannya adalah “Jih ad”. Realisasin ya — berdasarkan teriakan mereka—salah satunya adalah digulingkannya pemerintahpemerintah yang sah demi menegakkan bentuk negara berbasis agama. Ada sesuatu yang aneh di sini. Kaum ekstrimis itu menjalankan “Jihad” versi m e r e k a d e n g a n
negeri yang aman. Mereka tidak melakukannya untuk melawan pihak yang menyerang. Dalam artian sungguh mereka-lah yang ofensif.
Diorama Perang 1659 Palembang :
Karena terminologi JIHAD ! Jihad yang dibajak oleh kaum ekstrimis, istilah malah kemudian berkonotasi tindakan Jihad yang sesungguhnya teror. bermuatan motivasi Mereka tidak belajar dari sejarah. Di m e m b e l a k e b e n a r a n - masa silam, saat Nusantara diancam oleh -
(Sambungan Kritisi Hlm. 3) hanya membuat Pop-Up Book, para teroris bahkan lebih hebat lagi dalam membuat ketakutan. Penggunaan media sosial pun tidak sedemikian spesial, mengingat bahwa kaum ekstrimis masa kini juga menjadikan medsos sebagai corong propaganda. Tidakkah menjadi sebuah ironi berkepanjangan apabila Unsri yang telah banyak menghasilkan kaum intelektual dan beberapa di antaranya bahkan sampai menembus kancah internasional justru malah gagal mempertahankan kondusifitas Palembang, sebuah kota dengan peradaban tua yang penuh dengan toleransi ? Sekarang, berilah ruang sebesarnya bagi mereka-mereka yang memiliki pengetahuan tentang “Nilai” (bukan Cuma benda saja). Inilah yang disebut LEBIH WASPADA, wahai Unsriku….
Telah Terbit ! Buku
“Sejarah Tanah-Orang Madura” ISBN : 978-602-371-513-8 Penulis : Arafah Pramasto,S.Pd. & Sapta Anugrah,S.Pd. Mengulas kesejarahan Madura (Masa Awal hingga Invasi Mataram Islam) yang selama ini masih belum begitu didalami meski sangat berpengaruh besar bagi eksistensi Madura di masa kini . Harga : Rp. 59.800,Pre-Order via Web :
http://www.leutikaprio.com - klik menu ‘Beli Buku’-klik ‘Katalog’- klik kategori ‘Sosial Politik’pilih buku “Sejarah Tanah Orang Madura”.
nafsu penjajahan, seorang ulama Palembang telah mengajarkan bahwa Jihad yang benar harus melalui restu pemerintahan yang sah, Jihad juga dilakukan dalam rangka mempertahankan diri (http://detiksumsel.com/refleksi-jihad-danotoritas-ulil-amri-ajaran-syaikh-abdus-shamad-alpalimbani ). Jihad justru berfungsi selama berabad-abad dalam dunia Islam untuk mempertahankan negara, bukan untuk meneror.
Telah Terbit ! Buku “Makna Sejarah Bumi Emas” Buku yang menghimpun kumpulan artikel kesejarahan mengenai Sumatera Selatan.Disajikan secara tematis dan sangat cocok untuk dibaca di waktu luang. Berbagai kisah sejarah yang berkaitan dengan peninggalan, teknologi, agama, perang, dll. Juga dilengkapi kajian sejarah daerah lain, nasional, maupun internasional. ISBN : 978-602-5514-71-5 Penulis : Arafah Pramasto,S.Pd. Dkk. Pengantar : Dr. Syafruddin Yusuf, M.Pd.
Harga : Rp.57.000,LINE@: @ellunar (dengan @) Preorder buku-buku Ellunar Publisher dibuka sampai akhir bulan dan akan dicetak setiap awal bulan setelah konfirmasi pembayaran diterima
Pemesanan : 0819-0422-1928 Pemesanan : 0896-8530-9651 4
N o m o r
:
G G S / 1
T a h u n
:
I I
P a g e
5
R e v i v a l i s a s i P a l e m b a n g S e b a g a i K o t a I l m u -GGS-Kap.AP— Dimanakah tokoh sejarah seperti Raden Patah dibesarkan dan dididik secara Islam ? Atau mari kita bertanya tentang pengetahuan yang masih jarang diketahui seperti, “Dimana Arya Menak Senoyo dididik ?.” Telah banyak yang mengetahui bahwa Raden Patah adalah pendiri sekaligus penguasa pertama Kesultanan Demak. Sedangkan Arya Menak Senoyo merupakan seorang tokoh dalam sejarah Madura—meski tidak semua orang Madura mengetahuinya—yang berperan dalam pendirian kerajaan kecil Parupuk / Proppo di Madura, dan ia termasuk orang pertama yang membina dakwah Islam ke Madura. Kedua tokoh ini tidak lepas dari sosok Arya Damar, putra dari Raja Brawijaya V kerajaan Majapahit.
adipati di Palembang sambil “dianugerahi” bekas selir ayahnya yang tengah mengandung. Kelak anak dalam kandungan itu setelah dewasa menjadi Raden Patah. Arya Menak Senoyo ialah saudara lain ibu dari Raden Patah. Masuk Islamnya Arya Damar diyakini terjadi di Palembang.
Palembang sebelum masa Islam memang telah terkenal sebagai kota pendidikan agama Budha. Kedekatan masyarakatnya pada bidang keilmuan terus berlanjut saat Islam menyebar di sana. Maka dalam artikel opini yang ditulis oleh Kamerad Arafah Pramasto (dimuat Tribun Sumsel 19 Juni 2017) dikemukakanlah bahwa salah satu dampak kemajuan ilmu itu ialah Palembang yang mampu mencetak Arya Damar lalu diangkat sebagai para tokoh sejarah penting seperti
Raden Patah dan Arya Menak Senoyo. Kemajuan ilmu juga menghasilkan para intelektual Islam seperti Syaikh Abdus Shamad AlPalimbani, Syaikh Azhari Palimbani, Kemas Fachruddin, dll. Syaikh Abdus Shamad dikenal dengan banyaknya karya yang ia hasilkan, dan bahkan beberapa di antaranya sangat berperan dalam mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajahan. Islamic Centre di Nusantara juga pernah menjadi predikat bagi Palembang akibat aktivitas intelektualnya, setelah sebelumnya predikat itu dimiliki Aceh. Sesudah Palembang, predikat itu beralih ke Banjarmasin dan Padang. Semoga dengan pengetahuan ini, Palembang yang sudah terkenal seantero dunia sebagai tuan rumah beragam acara internasional juga dapat menjadi kiblat intelektual di era modern. Mari kita bersamasama mendukung cita-cita yang mulia itu.
Sewa dan Jual Hantaran dan Dekorasi Nikahan Palembang “House of Shafeea”
Informasi Harga Silahkan Hubungi : 0812-7931-1072 Line : noviatriandini
Rumah Makan Ayam Bakar & Soto Rempah “Soponyono” Depan Kampus Unsri Indralaya 100% Aseli Enak & Terjangkau
CP : 0852-0859-2379
5
Tentang Gerak Gerik Sejarah Gerak Gerik Sejarah (GGS) adalah perkumpulan dari beberapa orang pecinta sejarah yang awalnya merupakan kelompok belajar beberapa mahasiswa program studi pendidikan sejarah Universitas Sriwijaya. Perkumpulan non-profit dan non-politik ini mengasuh beberapa jenis media seperti Blog : www.prosesss.blogspot.com , kanal Youtube ‘Gerak Gerik Sejarah’, Facebook & Twitter dengan nama yang sama serta sejak 2017 silam berusaha menerbitkan media publikasi ‘Soeloeh Sedjarah’. Mengingat kini para anggotanya telah menjalani berbagai profesi yang menyebabkan batasan waktu maupun kesempatan dalam kegiatan perkumpulan, maka sejak bulan Agustus 2017 diputuskan berdasarkan hasil rapat agar para anggota terus mengasah kemampuan menulis tema kesejarahan dengan menyumbangkan ide/gagasan ke media-media cetak maupun online. Kegiatan tersebut diharapkan agar pemikiran kami bisa lebih luas dijangkau oleh khalayak ramai. Selain itu, tulisan-tulisan yang telah dimuat oleh beberapa media tentu telah melalui proses seleksi, hal ini ikut membantu proses belajar anggota perkumpulan guna memperdalam keahlian menulis. Publikasi Soeloeh Sedjarah kini dan nanti bukan lagi sebagai media yang memuat artikel-artikel kami. Soeloeh Sedjarah lebih bisa disebut sebagai refleksi atas pengalaman menulis kami yang telah dimuat beberapa media. Loji pusat kami ialah di kota Palembang dengan satu perwakilan di Madura. Keputusan dalam rapat tersebut ikut memuat tentang urgensi dalam mengorganisir para Kamerad (anggota). Maka kemudian diputuskan untuk membentuk struktur keanggotaan berjenjang dari yang tertinggi ke yang terendah yakni : 1. Koronel (Kn.), 2. Kapitan (Kp.), 3. Tenyente (Tn.), dan 4. Sarhento (Sr.). Tujuannya semata-mata agar kami lebih baik lagi dalam mengabdikan diri pada bidang kesejarahan. Di bawah ini turut kami cantumkan nama-nama anggota, visi, serta misi kami : Bloggers Kn. Sapta Anugrah,S.Pd. (Pengembang) kode : Kn.SA. Kp. Arafah Pramasto,S.Pd. (Kontributor) kode : Kp.AP. Tn. Rifkhi Firnando (Kontributor) kode : Tn.RF. Kp..Hendra Yuliyandri, A.Ma.Pust. (Kontributor & Kepala Loji Madura) kode : Kp.HY. Penulis Lepas Tn. Tedi Suandika,S.Pd. kode : Tn.TS. Sh. Maulana Muhammad, S.Pd. kode : Sh.MM. Sh Noftarecha Putra, S.Pd. kode : Sh.NP. (Tituler) Visi 1. Meyakini fungsi Sejarah sebagai Pembangun Kebijaksanaan sesuai dengan motto Historia Vitae Magistra dari jatuh-bangunnya peradaban-peradaban manusia yang ada 2. Meyakini sifat Sejarah sebagai kajian dari kejadian-kejadian yang “Unik” dan berpengaruh pada kehidupan manusia di masa kini dalam aspek kausalitas 3. Meyakini bahwa Sejarah erat dengan gagasan dan pemikiran manusia sebagai motor dari segala aktifitas di masa lampau 4. Meyakini bahwa Sejarah memiliki makna dan keteladanan dari kejadian-kejadian yang unik tersebut untuk membangun kebijaksanaan Misi 1. Menyajikan bahan referensi yang positif, moderat dan inspiratif bagi masyarakat Indonesia 2. Menyajikan informasi pengkajian Sejarah berdasarkan sumber dari berbagai latar belakang pemikiran 3. Membumikan masyarakat Indonesia “Sadar Sejarah” sehingga dapat menyikapi gejala-gejala globalisasi secara bijak 4. Membawa kajian kesejarahan yang cenderung “Elitis” (terbatas pada kalangan tertentu) dengan sederhana dan rekreatif agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia 5. Mengingatkan kembali masyarakat Indonesia pada kejadian-kejadian penting dalam lingkup Nasional dan Internasional
6. Memperkenalkan berbagai corak keragaman sosial, budaya, ekonomi, dan pemikiran dalam berbagai kejadian Sejarah 7. Menjadi antitesis atas berbagai macam sumber informasi yang menebarkan kebencian, disintegrasi, dan intoleransi Suku, Agama, Ras, dan Antar-Golongan. NB : “Soeleh Sedjarah” belum memiliki jadwal sirkulasi tetap mengingat keterbatasan waktu para anggotanya. Mohon harap maklum. Penyebarannya diutamakan melalui media sharing dokumen www.issuu.com dan www.academia.edu . Apabila Issuu menerapkan sistem berbayar, maka diharapkan untuk mengunduh publikasi ini via Academia. Terima kasih.
Jual Camilan Khas Madura “Bunda Noeng” Hubungi : Dian (Nomor Tertera) 6