Memorial Book of Sinar Tanudjaja

Page 1

Christian Sinar Tanudjaja 1960-2014

A Memorial Book



from your students

this book was written, designed and presented by

Billy Gerrardus Santo ‘11 Elizabeth Nada Trisuci ‘12 Agnes Ardiana ‘12 (Biro Penelitian & Penulisan HIMA TRICAKA)

front cover photo by Arya Kurnia ‘13 inside cover, foreword & thanks page sketch by Eko Priyo ‘11 back cover sketch by Tandean Jonathan ‘11


PRA KATA Billy Gerrardus Tim Penyusun

Bagi saya dan teman-teman mahasiswa, Pak Sinar merupakan sosok teladan, sahabat, dan teman diskusi yang baik. Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu arsitektur, tapi juga nilai-nilai kehidupan, dan bagaimana menertawakan diri sendiri dan sekitar. Mario Teguh, seorang motivator ternama Indonesia, pernah berkata “Life is about having serious fun or having fun seriously.� Pak Sinar membuktikannya dengan kehidupan penuh makna dan tawa, yang keduanya tidak disimpan baginya sendiri, tapi dibagi ke banyak orang di sekitarnya. Buku ini adalah sebuah aksi sederhana untuk mengingatkan kita semua akan hidup, ajaran, kenangan, sampai guyonan khas beliau, sehingga apa yang beliau tinggalkan dapat berguna bagi kita yang masih menjalani kehidupan di dunia. Saya mewakili seluruh tim penyusun meminta maaf bila ada kesalahan dalam penulisan atau lainnya yang tidak berkenan. Terima kasih juga kepada Ibu Reni selaku wakil dekan III sebagai inisiator dan pembimbing dalam penyusunan buku ini, kepada alumni sebagai donatur, dan kepada teman-teman dan dosen yang telah berkontribusi. Semoga Tuhan memberkati kita semua.


Prakata

V. Reni Vita Surya, ST., MT. Wakil Dekan III Fakultas Teknik UAJY (TA/8805/angkatan 97)

Puji syukur kepada Tuhan YME, atas berkat penyertaan dan bimbingannya, temanteman dari ARÇAKA HIMA TRIÇAKA UAJY dapat menyelesaikan buku kenangan ini, Buku In Memoriam, Bapak Chistian Sinar Tanudjaja. Pengalaman saya pribadi tidak hanya sebagai mantan mahasiswa beliau namun juga beruntung sempat menjalani hari - hari terakhir beliau sebagai kolega di Fakultas Teknik UAJY. Kesan yang mendalam tidak hanya pada sosoknya yang memang sebagai dosen/pendidik namun lebih seperti orang tua bagi saya pribadi. Selama ini beliau memang dikenal sebagai sosok dosen yang dekat dengan mahasiswa, ramah, humoris dan bijaksana. Buku ini hanya menampilkan sedikit dari begitu banyak karya, dedikasi dan cerita dibalik sosok pak Sinar, namun kami berharap buku ini dapat menjadi kenangan bagi siapapun yang pernah dekat dengan beliau. Secara pribadi, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak, terlebih pada keluarga Bapak Christian Sinar Tanudjaja yang telah banyak berbagi kenangan dan mengijinkan kami menerbitkan buku ini, kepada semua rekan – rekan alumni program studi Arsitektur UAJY : Ben Sarasvati, Pak Handojo Saputra, Padmana Grady, Liwa, serta rekan-rekan angkatan 97 atas sumbangan dana, cerita, foto dan semua kenangan, kepada semua rekan – rekan mahasiswa khususnya tim ARÇAKA yang telah mengemas semua kenangan tersebut menjadi buku yang menarik, serta kepada seluruh dosen dan mahasiswa prodi Arsitektur UAJY atas semua hal yang telah dituangkan dalam buku ini. Akhir kata, meminjam kata – kata pak Sinar yang selalu diucapkan menjelang akhir kuliah “Kesempurnaan seseorang ada pada kesadaran bahwa dirinya tidak sempurna” saya mohon maaf atas segala hal yang mungkin tidak berkenan bagi rekan - rekan baik yang terlibat dalam tim penyusunan maupun pembaca sekalian. Semoga apa yang kami persembahkan menjadi pengobat rindu dan pembangkit semangat Pak Sinar di hati kita semua. Yogyakarta, 11 November 2014 Tuhan memberkati


Sebuah Pengantar dari Keluarga Pak Sinar

Rasanya baru saja kemarin kami semua berkumpul bersama Papi, makan, mengobrol, bermain, dan bercanda bersama. Tidak terbayangkan sama sekali sebelumnya kalau tanggal 9 Agustus 2014 yang lalu kami sudah harus kehilangan Papi. Papi tidak pernah mengeluhkan adanya sakit penyakit sebelumnya, kondisi kesehatan Papi sangat baik, dan hasil pemeriksaan kesehatan berkalanya juga baik. Tidak pernah ada tanda Papi akan mengalami sakit yang sedemikian parah dan mendadak. Kesedihan yang mendalam memenuhi hati dan hari-hari kami. Kehilangan Papi sangat menyentak kami. Papi sangat dekat dengan kami semua anggota keluarganya. Di mata kami, Papi orang yang sangat baik, penuh kasih sayang kepada kami semua. Papi juga sangat bijaksana, dan sungguh menjadi pelindung keluarga kami. Kami selalu merasa aman dengan adanya Papi. Papi sungguh seorang teladan dan pekerja keras, tidak pernah mengenal lelah, bahkan dengan banyaknya pekerjaan, tugas, dan aktivitas, Papi tidak pernah mengeluh. Papi selalu mendahulukan kepentingan kami semua daripada kepentingan atau kenyamanan Papi sendiri, mulai dari hal-hal kecil seperti urutan mengantarkan kami ke sekolah, pilihan makanan kesukaan, hingga hal-hal besar seperti kepentingan untuk melanjutkan studi maupun hal lainnya, Papi selalu mendahulukan kepentingan orang lain, dan berusaha menyenangkan kami semua.


Prakata

Kami semua sungguh sangat sayang dan bangga kepada Papi, dan kami juga tahu bahwa Papi sangat sayang kepada kami semua. Tuhan sungguh sangat baik telah menghadirkan Papi di dalam kehidupan kami. Kami sungguh bersyukur kepada Tuhan, kami dianugerahi Tuhan dengan suami/ayah yang sungguh sangat baik bagi kami. Tuhan saat ini telah memanggil Papi kembali kepadaNya. Sama seperti rencana Tuhan yang sempurna, dengan memberikan Papi yang sangat baik bagi keluarga kami, kami pun percaya saat ini juga Tuhan memiliki rencana yang sempurna. Meski kesedihan tetap kami rasakan, tetapi kami percaya bahwa di dalam Tuhan Yesus, kehidupan yang diambil dari dunia ini, tidaklah dilenyapkan, melainkan diubah. Tuhan Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. JIka tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.� (Yohanes 14:12). Kami sungguh percaya akan janji Tuhan Yesus ini. Kami percaya, bahwa Tuhan Yesus pun tentu telah menyediakan tempat bagi Papi, dan juga bagi kami semua pada waktu yang telah ditentukan Tuhan. Kami bersyukur karena dalam kesedihan kami banyak orang telah hadir dan memberikan dukungan yang luar biasa bagi kami. Kehadiran buku ini juga merupakan penguat hati kami, yang menggambarkan betapa banyaknya orang yang mengasihi Papi dan mengasihi kami semua. Kami berterima kasih kepada Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dekan Fakultas Teknik beserta jajarannya, segenap dosen, staf, karyawan, mahasiswa, dan rekan-rekan Papi semua yang telah menguatkan kami sejak dari Papi sakit hingga saat ini, dan juga yang mendukung tersusunnya buku ini. Biarlah setiap kata dan setiap garis yang ditorehkan dalam lembaran-lembaran buku ini menjadi tanda cinta kasih kita semua kepada Papi, menguatkan kami semua yang ditinggalkan di dunia ini, dan memampukan kita untuk menghidupi keteladanan Papi di dalam kehidupan kita masing-masing. Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin. Stephano Alexandro Erich Richardo


photo by Nugraha Adi W. ‘10

8


LifeStory

A Life Story :

Ir. Franciscus Christian Josephus Sinar Tanudjaja, M.S.A.

P

ak Sinar atau Pak Chris bukanlah sosok yang asing bagi kebanyakan mahasiswa, alumni, dan staf program studi arsitektur UAJY. Pak Sinar mengawali studi strata satu di fakultas teknik, jurusan arsitektur Universitas Katolik Parahyangan Bandung, kemudian melanjutkan studi strata dua di Institut Teknologi Bandung dengan gelar Master of Science in Architecture. Pembawaan Beliau yang serius namun santai, humoris, dan ramah membuat Beliau dekat dengan kalangan dosen maupun anak-anak didiknya. Pak Sinar adalah sosok yang menyenangkan untuk diajak diskusi, dengan guyonan khas Pak Sinar yang selalu berkesan bagi rekan diskusinya.

9


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UAJY

Ilustrasi Kampus Teknik UAJY by Henry Iswanto ‘12

10


LifeStory

S

elama masa hidupnya, Pak Sinar banyak berperan dalam pendirian program studi arsitektur UAJY mulai tahun 1985. Pak Sinar lahir di Sangihe, Manado, Sulawesi Utara, 3 Januari 1960. Beliau mulai bersekolah di SD Roma-Katolik V sampai tahun 1971, SMP Katolik Don Bosco Manado sampai tahun 1974, SMA Katolik Don Bosco Manado sampai tahun 1977, Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 1978, menyelesaikan sarjana arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 1985 dengan tugas skripsi berjudul Kantor Pos dan Giro Besar di Yogyakarta, kemudian menjadi magister sains arsitektur ITB dengan judul tesis: Suatu Telaah tentang Saka Bangunan Tradisional Jawa di Kotamadya Yogyakarta Berdasarkan Tatanan, Bentuk, Jenis Bahan, Warna, Ornamen, dan Makna. Pada tahun 1986, bersama-sama dengan para ‘dosen perintis’, Pak Eddy Arinto, Pak Prasasto Satwiko, Pak Purwanto, dan Pak Sumardiyanto, Pak Sinar memulai dan mengembangkan program studi arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Antusiasme Pak Sinar dalam dunia arsitektur juga diwujudkan dalam bentuk tulisan pada buku-buku arsitektur. Sebagai staff pengajar aktif, beliau sempat mengajar beberapa mata kuliah diantaranya Studio Arsitektur, Sejarah dan Teori Arsitektur, Kritika Arsitektur, dan Feng Shui. Pak Sinar juga sempat menjabat sebagai Kepala Lab PPBA, Kepala Program Studi (Kaprodi) Arsitektur sebelum kemudian terpilih sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik UAJY. Bersama dengan Pak Anto, panggilan akrab Pak Eddy Arinto, Pak Sinar juga mendesain Kampus 3 yang sekarang digunakan oleh Fakultas Ekonomi dan Teknologi Industri. Pak Sinar juga sempat menjadi juri dalam sayembara pembangunan perpustakaan UAJY. Bagi kalangan mahasiswa, dosen, peneliti dan praktisi, Pak Sinar dikenal lewat penguasaannya terkait sejarah dan teori arsitektur, kritika arsitektur, dan ilmu fengshui. Pengetahuan beliau terhadap ilmu Feng Shui, membuat beliau seringkali dipercaya menjawab pertanyaan terkait Feng Shui di media cetak. Sampai saat ini pun, belum ada dosen pengganti untuk mata kuliah Feng Shui yang dulu diampu oleh Pak Sinar.

11


12


LifeStory

Searah Jarum Jam: Bersama Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M Arch. & Prof. Ir. Totok Rusmanto, M Eng. Penjurian Lomba Desain Sepekan Arsitektur 2014 by Billy G. ‘11 Bersama Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M Arch. & Ir. Popo Danes Sepekan Arsitektur 2013 by Nugraha Adi W. ‘10 Bersama Ir. Eko Prawoto M. Arch. Rangkaian Acara SCAN 2013 by Nugraha Adi W. ‘10

13


M

enurut keluarganya, Pak Sinar ternyata seorang yang serba bisa. Mulai dari mendesain, menulis, melukis, memasak, menjahit, membuat kue hingga nukang. Selain sayang, ramah dan perhatian kepada seorang putra dan dua putrinya, beliau ternyata juga merupakan seorang yang romantis bagi istri. Menurut istri Pak Sinar, keahlian membuat puisi ternyata sudah terlatih semenjak jaman mereka berpacaran. Semasa hidupnya Pak Sinar telah membimbing begitu banyak mahasiswa untuk memahami dan mencintai arsitektur. Pembawaan beliau yang santai dan kerap kali bercanda dengan siapa saja selalu berhasil mencairkan suasana. Bagi mahasiswa yang ditinggalkan, pasti teringat momen-momen candaan Pak Sinar yang khas dan kreatif.

14

Kedekatan Pak Sinar dengan mahasiswanya seringkali terlihat dengan partisipasi beliau dalam acara-acara kampus, alumni, dan himpunan mahasiswa. Sebagai salah satu staf ahli, Pak Sinar sejak lama dipercaya sebagai pembimbing mata kuliah Studio Arsitektur 7 dan Tugas Gambar Akhir. Beliau juga mengajar banyak mata kuliah yang penting, membuat beliau begitu dekat dengan mahasiswa lintas angkatan. Tidak hanya akrab dengan mahasiswa, banyak kesan yang Pak Sinar tinggalkan bagi dosen dan staf. “Teringat sore-sore Pak Chris sering datang kemari tanpa alasan, dudukduduk tidak jelas, menceritakan keluhannya dalam memecahkan masalah sebagai seorang kaprodi,� ungkap Pak Augustinus Madyana Putra. Bagi dosen-dosen, Pak Sinar lebih akrab dipanggil “Pak Chris�.


LifeStory

AYAH, SAHABAT & TELADAN Searah Jarum Jam: Reuni Akbar Arsitektur UAJY 2012 by Ben Sarasvati Pentas Sejarah & Teori Arsitektur 2011 by Bob Harris & David Tohang “Kenangan Bersama Papi” by Andre Vina

15


“K

enangan bersama Pak Christian Sinar selalu menjadi magnet untuk ‘menghidupkan’ suasana dimanapun beliau berada,“ ungkap Ben Sarasvati, seorang alumni arsitektur UAJY. “Pak Sinar adalah sosok pekerja keras, suka menulis, suka bekerja, jarang mengeluh. Beliau itu serius tapi santai, punya mimpi yang sama untuk memajukan arsitektur UAJY” ungkap Pak Eddy Arinto, sebagai dosen yang telah lama bekerja sejak tahun-tahun pertama program studi arsitektur UAJY. Keistimewaan Pak Sinar terdapat di kemampuannya mencairkan suasana. Bagi kebanyakan mahasiswa, sosok beliau yang humoris membuat suasana perkuliahan menjadi tidak membosankan. Guyonan dan tawa beliau selalu menjadi bumbu pelengkap momen-momen bersama beliau, entah itu perkuliahan, diskusi, ataupun bimbingan. Nyeleneh. Satu kata yang cukup menggambarkan sosok Pak Sinar. Salah satu ke-nyeleneh-an Pak Sinar yang paling terkenal adalah humorhumor saru yang sering dilontarkan oleh beliau, serta ‘hukuman’ doa tobat bagi yang mahasiswa yang terlambat.

16

Dalam acara Reuni Akbar Arsitektur UAJY 2012, Ben Sarasvati mendokumentasikan sketsa nyeleneh yang dibuat oleh Pak Sinar. Mungkin hanya Pak Sinar yang tahu makna gambar ini, tapi tetap saja terasa geli apabila kita menerka-nerka apa yang diilustrasikan beliau di sketsa ini.


LifeStory

NYELENEH!

Sketsa Nyeleneh Pak Sinar from Ben Sarasvati & Henky Praboto ‘11

17


Tak hanya dikalangan mahasiswa, menurut Pak Anto, dikalangan dosenpun, sikap nyeleneh Pak Sinar tidak bisa dilupakan. “Beliau itu kalau ngasih konsep suka memberikan istilah-istilah yang menyangkut halhal saru seperti ‘Ranjang Panjang’, ‘Ranjang Pendek’ dan masih banyak lagi. Itu yang buat saya ingat akan sosok beliau.”

Peramal Nasib “Saru” Pak Anto membuat sketsa Pak Sinar dalam Reuni Akbar Arsitektur UAJY 2012 from Ben Sarasvati & Henky Praboto ‘11

18


LifeStory

19


B

ersama Pak Sinar, program studi arsitektur UAJY tumbuh dan berkembang agar kelak mahasiswanya bisa berguna bagi masyarakat. Dalam proses belajar tersebut, beliau tidak hanya memberikan ilmu untuk kemudian diterapkan, tapi juga kenangan belajar yang menyenangkan. Candaan-candaan beliau yang khas dan “filosofis” seringkali mengajak mahasiswa untuk kembali berfikir, memaknai kembali dan menertawakan hal-hal yang sekilas terdengar biasa saja. Tidak jarang cara beliau memaknai kata per kata seringkali menumbuhkan makna baru yang lucu dan membuat lawan bicaranya berfikir ‘iya juga ya’. Dibalik guyonan Pak Sinar di sela-sela materi perkuliahan ataupun saat sekadar dalam obrolan santai seringkali mengajak orang disekitarnya untuk tidak melihat sesuatu dari satu perspektif saja. Beliau menunjukkan bahwa hidup tidak dapat dimaknai sebagai “perspektif satu titik”, tapi sebagai “perspektif banyak titik”. Apapun yang terjadi sehari-hari, bila dimaknai kembali dari sudut pandang lain, seringkali memberikan makna yang baru dan tidak jarang lucu. Cara pandang dalam hidup ini, mengajak orang-orang di sekitarnya untuk tetap open-minded dan tanpa sadar telah memperkaya hidup orang-orang yang berada di sekitar Pak Sinar.

20


LifeStory

DARI SUDUT PANDANG LAIN

Photo & Edit by Nugraha Adi W. ‘10 & Billy G. ‘11

21


ARSITEK YANG BAIK adalah Arsitek yang mampu mempersatukan berbagai kepentingan umum yang bernilai banyak ke dalam suatu wujud arsitektur.

22


LifeStory

Quote noted by Waya Theresia ‘11 Photo & Edit by Nugraha Adi W. ‘10 & Billy G. ‘11

23


Pak Sinar & Karya-Karyanya:

ARSITEKTUR LEWAT KACAMATA PAK SINAR D

alam ajaran-ajaran Pak Sinar, beliau selalu menekankan bahwa arsitektur tidak hanya sekadar membangun, tapi juga ada nilai-nilai yang mempengaruhi dan akan terpengaruh oleh suatu wujud arsitektur. Sebagai ahli dalam sejarah arsitektur, Pak Sinar tahu banyak tentang perubahan arsitektur dari masa ke masa. Dalam satu kuliah, Pak Sinar menekankan pengaruh utama pada desain masa tradisional, masa transisi dan modern.

24


Pak Sinar & Karya-Karyanya

Photo & Edit by Nugraha Adi W. ‘10 & Billy G. ‘11

Dalam masa tradisional, pengaruh unsur-unsur religi sangat dominan. Terlihat pada nilai-nilai kosmologis, sentralitas, ritual, unsur simbolik, dll. Dalam masa transisi, kepentingan publik & privat, status, identitas menjadi pengaruh dominan. Dalam masa modern, teknologi banyak mempengaruhi perancangan zoning & landuse, transportasi, utilitas, ruang terbuka dan pusat-pusat kegiatan. Seakan menjadi sebuah bahasa komunikasi antara arsitek dengan klien dan pengguna bangunan,

arsitektur yang baik selalu menyimpan makna dan nilai-nilai yang merupakan hasil dari kontemplasi dan proses pencarian yang panjang. Nilai-nilai tersebut kemudian diimplementasikan dalam elemen-elemen arsitektural, membentuk fungsi dan jiwa tempat dalam kesatuan wujud arsitektur. Bukan suatu proses yang mudah, tetapi dalam prosesnya Pak Sinar memperlihatkan bahwa proses berarsitektur yang serius namun santai akan membimbing mahasiswa menjadi arsitek yang baik.

25


26


Pak Sinar & Karya-Karyanya

works

perpustakaan kampus 3 UAJY

W

alaupun bertahun-tahun menekuni dan mendalami sejarah, teori dan kritika arsitektur sebagai pengajar, keahlian Pak Sinar di depan meja gambar tetap tajam. Salah satu ide beliau yang menarik adalah pandangan religius beliau yang diterapkan dalam rancangan perpustakaan kampus 3 UAJY. Konsep utamanya adalah bangunan perpustakaan dengan kapel di lantai 6 yang “memayungi� aktifitas di gedung ini, beserta ruang teater di lantai 1. Fasade bangunan dirancang tidak hanya menonjolkan kemegahan, tapi juga kontekstualitasnya dengan rancangan bangunan kampus UAJY yang lain. Ketelitian dan kepedulian beliau terhadap detail juga ditunjukkan dengan permainan profil bangunan dan dominasi geometri segitiga.

Perspektif Depan Perpustakaan Kampus 3 UAJY Sumber: LAB PPBA UAJY

27


28


Pak Sinar & Karya-Karyanya

29


Potongan D-D Perpustakaan Kampus 3 UAJY

30


Pak Sinar & Karya-Karyanya

Tampak Depan/Barat Perpustakaan Kampus 3 UAJY

31


Perspektif Belakang Perpustakaan Kampus 3 UAJY

32


Pak Sinar & Karya-Karyanya

Tampak Belakang/Timur Perpustakaan Kampus 3 UAJY

33


works gereja babadan

G

ereja Babadan berlokasi ini berlokasi di Desa Dolo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Dalam proses perancangannya, gereja yang dirancang dengan filosofi bentuk burung merpati dan sayapnya ini, Pak Sinar dibantu oleh Pak Wiryawan Sardjono P., Ir., M.T. Keseluruhan tapak yang direncanakan terdiri dari sekolah, gereja, pastoran, menara lonceng, selasar penghubung, teras depan dan garasi. Dalam perancangan bangunan gereja ini, unsur-unsur arsitektur tropis disusun menjadi sebuah kesatuan bangunan yang kontekstual. Dari luar bangunan, bagian fasade terlihat didominasi oleh permainan atap pelana bertingkat yang tinggi dengan warna merah dpada lisplang dan dinding luar. Seperti kebanyakan bangunan gereja, langit-langit ruang ibadat dibuat tinggi untuk memberikan efek psikologis pada penggunanya sebagai umat yang ‘kecil’ di hadapan Tuhan. Namun berbeda dengan bagian dalam, teras depan yang merupakan area transisi dibuat lebih menyambut umat dengan atap yang lebih rendahdari ruang ibadat. Atap-atap dengan tritisan yang lebih rendah juga ditambahkan di area-area yang merupakan jalur keluar-masuk umat untuk mengantisipasi air hujan yang tampias.

34

Selain estetika dan bentuk arsitektur tropis, atap-atap berlapis tersebut memberikan ruang untuk menempatkan ornamen kaca patri yang merupakan teknik kerajinan turun temurun di Eropa yang sering dimanfaatkan untuk menghias gereja. Ornamentasi dengan kaca patri ini juga dimanfaatkan untuk memasukkan cahaya ke ruang altar, ke arah salib yang merupakan jantung gereja. Setelah area ‘penyambutan’ yang sederhana, suasana ruang ibadat yang tenang dan nyaman dapat dirasakan ketika sedang berdoa dengan khusyuk, menghadap ke arah altar dimana sinar matahari masuk menembus bangunan. Rangkaian kuda-kuda kayu yang membentang lebar mempertahankan warna aslinya, membentuk aksen berulang dalam ruang yang mengarah ke altar. Di sepanjang sisi kanan dan kiri ruang ibadat, kisi-kisi jendela dan ventilasi kayu yang disusun vertikal dan horizontal turut memperkaya suasana ruang. Walaupun kaya dalam ornamentasi elemen-elemen ruang, unsur warna di dalam ruang justru diminimalisir. Warna yang tampak dalam ruang hanyalah krem, putih, dan warna dasar kayu pada konstruksi kudakuda. Hal ini membentuk suasana ruang yang tidak ‘ramai’, sehingga umat dapat memusatkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan.


Pak Sinar & Karya-Karyanya

Photo by Billy G. ‘11


Gereja Santo Petrus dan Paulus Babadan dari depan Photo by: Billy G. ‘11

36


Pak Sinar & Karya-Karyanya

37



Pak Sinar & Karya-Karyanya

Cahaya memasuki ruang ibadat, dengan fokus utama ke arah altar sebagai pusat orientasi gereja. Photo by: Billy G. ‘11


40

Modeling Gereja Babadan by Wendi Sunarya ‘10 Sumber: LAB PPBA


Pak Sinar & Karya-Karyanya

works writings

Pengantar kepada Apresiasi Budaya Penerbit : UAJY | Tahun : 1988 Metode Penyusunan Karya Tulis Metode Berpikir, Metode Penyampaian Isi Pikiran, Metode Penyajian Hasil Pemikiran Penerbit :UAJY | Tahun : 1989

Metode dan Contoh-Penerapan Penyajian Gambar Arsitektural Penerbit : UAJY | Tahun : 1989 Wujud Arsitektur sebagai Ungkapan Makna Sosial Budaya Manusia Penerbit : UAJY | Tahun : 1992

Arsitektur Modern Tradisi-tradisi dan aliran-aliran serta peranan politik-politik. Penerbit : Andi Offset Tahun : 1998

41


works poems

Didik Moralitas dan Kerja Orang pintar yang berahlak tidak baik akan jauh lebih membahayakan bagi sesamanya daripada orang bodoh yang berahlak baik Keberhasilan orangtua terletak pada keberhasilannya dalam mendidik anak menjadi orang yang berahlak baik, tanpa mengesampingkan pengetahuan dan ketrampilan sang anak. Anak yang tidak berahlak baik adalah cermin kegagalan dan ketidakmampuan orangtua dalam mendidik anaknya, biarpun sang anak berhasil dididik menjadi pintar dalam pengetahuan dan ketrampilan

42

Sketch by Eko P. ‘11


Pak Sinar & Karya-Karyanya

Masa Kecil yang Bahagia Kata orang ... masa kecil adalah masa yang paling berbahagia Masa kecil adalah khidupan yang lepas dari berbagai problema Anak kecil ... masih belum banyak terlibat dengan nafsu angkara, berkarya tidak untuk ambisi pribadi denganmengorbankan orang lain, tidak sikut sana-sini karena keserakahan akan kedudukan/kekuasaan, tidak menjilat dengan mengorbankan orang lain demi jabatan, tidak munafik bertopeng kicauan merdu lagu cinta kasih, tidak ada nafsu mengejar kebahagiaan Bagi anak kecil ... Kesenangan merupakan hal yang sudah cukup; Mereka tidak peduli akan kebahagiaan Anak kecil ... hanya tahu dan dapat merasakan kesenangan, tanpa peduli bahwa kesenangan tidak sama dengan kebahagiaan, tanpa peduli bahwa kesenangan hanyalah kebahagiaan semu Mereka melakukan kegiatan bedasarkan kata hatinya tanpa dilandasi nafsu mengejar kebahagiaan. Justru karena ini lah mereka dapat merasakan kebahagiaan Kebahagiaan masa kecil muncul karena kepolosan diri sang anak, bagaikan kertas kosong yang belum tergores Kenapa kita tidak belajar dari anak kecil agar kita dapat berbahagia?


The Last for You Photo by: Reni Vita S.

44


our last words & works

The Last for You Ketika kata-kata tak mampu lagi berkata Ketika waktu menghentikan pertemuan kami dengan mu Tetapi kenanganmu selalu bersama kami Jati diri mu memancarkan cahaya ilmu Menuntun kami di setiap waktu Mengiring langkah hidup kami Dan hanya terimakasih yang mampu Kami sampaikan padamu Roma 8:28 : Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah -Christie Stefanie-

45


Sketch by: Nadia Adriani ‘11

46


our last words & works

S

aya baru mengenal Pak Sinar saat saya mengambil Kerja Praktik. Saat itu, beliau dengan sabar membimbing apapun yang saya tanyakan kepada beliau, serta dengan sabar meluangkan waktu dan menjelaskan segala sesuatunya. Beliau memotivasi saya untuk menyelesaikan KP dalam satu semester, yang pada saat itu saya fikir tidak mungkin. Beliau berkata, �Ayo Vani, selesaikan laporanmu kumpulkan kepada saya seminggu sebelum berakirnya ujian remidi,� begitu beliau menyemangati saya. Beliau dengan sabar

P

ukul 13.00, kuliah terakhir STA2 di semester 4 bersama Pak Sinar dimulai tepat waktu, tak disangka itu adalah pertemuan terakhir kita di dunia semu ini. Kupilih deretan kursi terdepan, di samping kursi Pak Sinar dekat jendela, teringat jelas ekspresi Bapak yang selalu senyum-senyum sendiri

Wahyu Stefani ‘08 membimbing saya, hampir setiap hari selama dua minggu beliau mengoreksi kesalahan-kesalahan tugas saya hingga akhirnya KP saya selesai dalam 1 semester. Pak Sinar sangat baik, suka bercanda, humoris. Hal yang paling saya sukai dari sosok beliau adalah kedisipliannya. Pokoknya jika bertemu beliau harus on time. Pernah suatu kali saya terlambat 5 menit untuk masuk STARS 7, akibatnya saya disuruh memimpin doa pembuka. Sejak saat itu saya tidak pernah terlambat lagi dimata kuliahnya beliau. Terima kasih, Pak Sinar.

Hal yang paling saya suka dari sosok beliau adalah kedisiplinannya.

Nicola Galih sesudah melancarkan jokes garing khas Pak Sinar sembari menatap saya yang duduk di deretan terdepan. Karena perasaan tidak enak, sering kali senyum KW pun muncul di wajah saya. Terima kasih sudah membagi senyum kebahagiaan itu selama ini, Tuhan berkati.

47


Palembang = Palem, Bang..

S

emester 3 saya mengambil kelas Sejarah Teori Arsitektur 1 beliau, saya baru mengetahui bahwa beliau memiliki prinsip ‘sersan’ (serius tapi santai) dalam mengajar. Beliau adalah orang yang disiplin. Mahasiswa yang datang terlambat sebelum 15 menit setelah doa pembuka akan disuruh berdoa tobat untuk meminta maaf karena telah menyia-nyiakan kepercayaan orangtua. Pak Sinar juga memperbolehkan mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit untuk masuk, tapi di pertemuan berikutnya.

P

ada saat bimbingan KRS semester gasal 2012, beliau membimbing kami selaku dosen pembimbing dengan senyum yang ramah dan canda penyejuk hati yang tidak akan terlupakan. Suasana bimbingan yang penuh canda juga memotivasi saya untuk merevisi nilai mata kuliah saya yang dapat C. Akhirnya, saya mengulang mata kuliah tersebut di semester genap 2014 dan memperoleh nilai A.

48

Indri Aprilia ‘11 Suatu kali di kelas Sejarah Teori Arsitektur 2. Saya mendapatkan kesempatan untuk membahas tentang Arsitektur Palembang. Setelah presentasi, beliau bercerita bahwa asal mula nama kota Palembang. Menurut beliau, saat penjajah Belanda datang ke sana lalu disana sangat banyak pohon yang tumbuh, orang Belanda itu bertanya apa nama pohon itu, dan orang Indonesia itu menjawab “Palem, bang.” (-_-) Lain waktu di saat kuliah Kritika Aristektur yang diampu beliau, beliau datang terlambat, akan

Ketika kelas kami bingung akan perhitungan nilai salah satu mata kuliah yang nilainya jatuh semua setelah satu semester, beliau membantu kami untuk menginvestigasi kejelasan nilai-nilai tersebut. Beliau berpesan ke mahasiswa, apabila merasa mendapat nilai yang terasa kurang pas buat diri kita, jangan malu-malu untuk meminta transparansi kepada dosen dan jangan hanya menerima nilai itu mentah-mentah.

tetapi beliau memang sudah titip pesan bahwa beliau akan datang terlambat beberapa menit. Setelah doa pembuka, beliau bercerita sebentar, “Sebenarnya kalau diingatingat, bertahun-tahun saya menjadi dosen tidak pernah saya terlambat. Kenapa? Karena saat saya datang, tidak pernah perkuliahan sudah mulai, pasti perkuliahan mulai saat saya datang. Hahahaha..”

Jeckhi Heng ‘11


Ve ct or tb

Ar

us

or

he od

yT

o

an

ry

Al

1

‘1

our last words & works


Vector Art by Bagus Abma ‘12

50


our last words & works

Pak Sinar mengajarkan banyak hal mengenai kehidupan seorang pendidik dalam warna yang berbeda.

T

idak pernah ada hari yang membosankan jika Bapak mengajar pelajaran teori arsitektur kala itu. Di balik tawa dan canda dalam kuliah, tidak ada waktu yang begitu terbuang percuma. Selalu ada cara mengajar yang khas dan memikat perhatian untuk tertarik pada ilmu arsitektur dan “ilmu” humor Bapak. Pak Sinar mengajarkan banyak hal mengenai kehidupan seorang pendidik dalam warna yang berbeda. Tidak banyak pengajar seperti Bapak yang meskipun sudah memiliki kedudukan tinggi tetap dapat berselera humor, tidak jaim, namun tetap berwibawa.

P

esan-pesan yang saya dapat dari Pak Sinar adalah: jangan terlambat mengikuti perkuliahan, mulailah perkuliahan dengan berdoa, dan bangunlah semangat juang untuk membuat

Sulistiowati S. ‘11 Hal lainnya adalah mengenai kerendahan hati Anda yang sangat sering memberi perhatian pada mahasiswa seperti kami, misalnya dalam hal nama. Saya ingat kalau saat pelajaran di kelas, anda sangat sering bergurau kalau saya harus mengganti nama saya dari “Sulistiowati Susanto” menjadi “Sulistiowati Susanti” karena saya itu perempuan dan untuk menjaga agar arti namanya tetap konsisten. Itu mungkin hal simple bagi banyak dosen, tapi tidak bagi saya sebagai seorang mahasiswa. Bahasa canda bapak yang khas dan penuh senyum membekas menjadi kenangan yang indah tentang pentingnya sikap

kualitas Universitas Atma Jaya Yogyakarta menjadi lebih baik. Semoga ini semua bisa menjadi contoh untuk dosen, mahasiswa, dan karyawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

rendah hati dan penuh perhatian pada setiap orang, siapapun mereka. Selamat jalan Pak Sinar, yang mungkin saat ini juga sedang tersenyum bersama para malaikat di atas sana!!

Erico Husada ‘12

51


Luar biasa friendly, humble, ceria, cerdas, dan kritis.

S

udah 2 tahun saya kuliah arsitektur di UAJY. Selama itulah saya mengenal sosok Pak Sinar yang luar biasa friendly, humble, ceria, cerdas, dan kritis. Beliau mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan melalui sistem perkuliahannya. Setiap kali ada mahasiswa yang terlambat (tepatnya yang masuk setelah beliau) harus doa tobat di depan kelas. Saya selalu lolos! Pemikiran, karya dan kekayaan ilmu arsitektur beliau juga sangat menginspirasi kami.

S

aya mengambil mata kuliah bersama Pak Sinar baru sekali, yaitu mata kuliah Sejarah dan Teori Arsitektur 1 di semester 3. STA 1 semester 3. Sebelumnya, sewaktu masih mahasiswa baru, saya bertemu Pak Sinar di acara pernikahan anaknya. Awalnya malu dan takut juga waktu mau berkenalan, tapi ternyata Pak Sinar ramah banget.

52

Ruth Angela K. ‘12 Kalau konsultasi dengan beliau, semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Setiap akhir pertemuan beliau pasti cek absensi dengan memanggil semua nama mahasiswa untuk cek kehadiran. Setiap nama yang dipanggil pasti diplesetkan sesuka hati. Giliran saya, Angela, dibaca dengan logat Jawa yang kental, (angel=susah,sulit). “Ruth angel. Lho ini angel kenapa? Mbok jangan dibuat angel-angel. Ha-haha.”

Saya mengucap syukur karena bisa mengenal sosok luar biasa Pak Sinar. Selamat jalan Pak Sinar, terima kasih untuk semua ilmu dan pengalaman berharga bersama Pak Sinar yang telah dibagikan untuk saya dan teman-teman. Tuhan Yesus selalu menyertai Pak Sinar, terutama untuk keluarga yang ditinggalkan.

Christina W. ‘12 Pak Sinar juga terkenal dengan “doa tobat”nya dan saya salah satu mahasiswi yang langganan berdoa karena terlambat terus. Sampai 10x juga ada kayaknya. Karena beliau, saya lebih di dekatkan lagi dengan Tuhan. Guyonnya pak Sinar yang sering dilontarkan misalnya setelah pertanyaan mahasiswi dijawab oleh presentator, Pak Sinar bertanya “sudah ‘puas’ belum?”.

Jadi kangen sekali sama beliau. Semoga Pak Sinar selalu bahagia dan selalu terkenang di hati setiap mahasiswa-mahasiswi arsitektur UAJY.


our last words & works

Sketch by Eko P. ‘11

53


Waktu bolehlah berlalu. Yang ada bolehlah jadi tiada. Tapi kebajikan selama hiduplah yang akan kekal dalam kenangan. Mungkin itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan sosok Ko Sinar yang sangat inspiratif. Hokky Puji Haryodi sepupu Pak Sinar

Sketch by Eko P. ‘11

54


our last words & works

Jangan pernah melupakan sejarah!

J

AS MERAH. “Jangan pernah melupakan sejarah,” adalah pepatah yang pernah Beliau sampaikan kepada kami, peserta mata kuliah Sejarah Teori Arsitektur I di pertemuan pertama hari Selasa 27 Agustus 2012. Di sela-sela waktunya mengajar, beliau menjelaskan mengapa harus susah-susah belajar arsitektur. Sambil menggambar mangkuk yang menyimbolkan ‘wadah’, beliau menjelaskan, salah satu tujuan dari mempelajari disiplin ilmu

T

erima kasih Pak Sinar Tanudjaja yang sudah mendidik dan membagikan ilmunya, serta mengajar dengan penuh semangat dan keceriaan. Akan kukenang selalu semangat, kebaikan, ke-kritis-an nya pada tata bahasa mahasiswa, jokes serta tawanya yang khas itu. Beruntung sudah sempat memperoleh ajaran Feng Shui dari Pak Sinar (meskipun dapat C).

Mustika K. W. ‘11 arsitektur adalah merancang tempat atau ruang bagi manusia untuk berkegiatan. Merancang ‘wadah’ harus memikirkan juga aspek psikologi manusianya. Karenanya, karakteristik rumah adalah cerminan penghuninya. Dari ajaran beliau tentang arsitektur Hindu & Buddha seperti mengenai konsep mandala, saya mendapat kesimpulan bahwa belajar Arsitektur adalah belajar menghargai dan menghormati sejarah dan nilai-nilai kehidupan pada setiap kebudayaan

yang manusia bawa sebagai pengguna bangunan. Marilah kita menghormati arsitektur sebagai wujud perjalanan sejarah kehidupan ini agar generasi selanjutnya dapat menikmati nilai-nilai kehidupan yang luhur dan mulia. Selamat Jalan Pak Sinar, Kau telah mengukir sejarah yang luar biasa dalam perjalanan kami belajar Arsitektur.

Simon Hartono ‘11 Rencananya saya ingin memperdalam ilmu Feng Shui lagi, malah bapak sudah pergi, juga buku Feng Shui yang hendak diterbitkan itu tidak tahu sekarang bagaimana kabarnya, saya berharap masih bisa diterbitkan. Selamat jalan Pak Sinar, Master Of Feng Shui dan kaprodi tercinta.

55


narasi oleh: Pandu ‘11, Esi ‘11, S. Michael ‘11, Aryobimo ‘11, David Wang ‘11


ilustrasi oleh: Pandu dan Esi


Wahai burung layang-layang ... Sayapmu mulai berkembang Tubuhmu mulai dapat bertahan Namun, usiamu masih dalam perkembangan

Wahai burung mudaku ... Jejak kakimu mulai kau hapus Pengikatmu mulai kau lepaskan Sangkarmu mulai kau tinggalkan Wahai burung layang-layang ... Engkau mulai dapat terbang melayang Namun belum lepas dari bayang-bayang Sangkar pengurungmu masih tetap membayang

Wahai burung mudaku ... Walau sangkar dapat kautinggalkan Sayapmu tak mampu membawa menjauh Belenggu sangkarmu belum terlepaskan Engkau belum lepas bebas merdeka Ketergantungan masih menghantui Jatidirimu masih harus kau cari Engkau masih belum beranjak dewasa

F. Christian J. Sinar Tanudjaja


special thanks to Fakultas Teknik UAJY Seluruh kontributor Memorial Book Project: Ir. Franciscus Christian Josephus Sinar Tanudjaja, M.S.A. Alumni Arsitektur UAJY sebagai donatur & kontributor Dosen Arsitektur UAJY Laboratorium PPBA



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.