Page 18

Page 1

Obsesi

Maret 2009

18

Hendy Setiono:

Pengusaha Sukses Kebab Turki Kisah sukses Hendy Setiono yang dirintis dari bawah dan kini menjadi besar ini, pantas menjadi sumber inspirasi bagi semua BMI di Hong Kong. Hendy Setiono ini awalnya juga seorang TKI. Usahanya yang semula hanya sekadar hobi berwisata kuliner itu kini punya usaha waralaba dengan omzet miliaran rupiah. Wouuu….! Dan usaha waralaba yang digeluti itu hanyalah jualan makanan di pinggiran jalan, yakni Kebab Turki.

A

dalah Hendy Setiono, pemuda asal Surabaya, sukses membangun jaringan bisnis setelah menjadi TKI di Qatar. Bahkan, mantan TKI Qatar itu kini tercatat sebagai pebisnis muda yang sukses di tanah air. Bagi kebanyakan orang, bertandang dan mencoba aneka makanan di berbagai tempat mungkin hanya sekadar hobi dan sebatas memuaskan selera saja. Namun tidak bagi Hendy Setiono, seorang wirausaha muda asal kota perjuangan, Surabaya ini. ercaya atau tidak, ide cemerlang dari bisnis makanan yang sukses ia bangun merupakan buah dari wisata kuliner yang pernah dijalaninya. “Saya sering mencoba aneka makanan ke berbagai daerah dan banyak bertanya untuk pembuatannya,” kata Hendy. Namun satu kunci sukses usahanya menurut Hendy tak

bisa ditinggalkan adalah senantiasa jeli menangkap peluang yang ada. Kebab Turki Baba Rafi (KTBR), nama bisnis yang membuat Hendy terkenal ke penjuru Tanah Air ini, dimulai setelah ia ‘kesemsem’ dengan makanan Timur Tengah bernama kebab ketika ia berkunjung ke Qatar. Agar dapat diterima baik oleh lidah, KTBR diolah sehingga sesuai dengan citarasa masakan Indonesia. Ketekunannya tak sia-sia. Bisnis yang baru dibangunnya pada tahun 2003 dan diwaralabakan mulai 2004 tersebut kini telah berkibar dengan 120 cabang di 20 kota, di antaranya Jakarta. “Jika sebelumnya tidak ada di Jakarta, tahun 2007 ini KTBR akan hadir. Untuk tahap perta-

ma sudah ada perjanjian kerja sama untuk 30 outlet. Target Saya akan ada tambahan hingga nantinya 100 cabang di Jakarta,” urai Hendy. Selain menu andalan KTBR, ia juga masih menawarkan Yummy Burger, bisnis yang pertama kali ia jalani, juga hotdog dan berbagai jenis kebab lainnya. Talenta untuk menjadi seorang wirausaha muda terbukti tak harus karena turunan atau warisan dari keluarga. Hendy dibesarkan bukan dalam keluarga yang sehari-hari berkutat dengan bisnis usaha pribadi. Ibunya seorang guru, dan Bapaknya pegawai sebuah perusahaan minyak, pada awalnya justru menginginkan Hendy seperti kebanyakan orang tua lainnya. Sekolah, kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan bonafit. Tapi itulah, merasa lebih cocok dengan dunia wirausaha, pria yang nyaris menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) ini justru memilih keluar

dari institusi untuk menekuni bisnis. Semangatnya makin terpacu dengan segudang aktifitas penunjang bisnis. Mengikuti seminar-seminar entrepreneurship, dan bergabung dengan berbagai komunitas bisnis seperti Entrepreneur University dan Greenleaf. Sederetan penghargaan pun telah diraihnya. Di antaranya The Indonesian Small Medium Business Award dari 2006 versi Wirausaha dan Keuangan dan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21 dari Profesi Indonesia. Selain juga masuk dalam 10 Tokoh Pilihan yang Merubah Indonesia di tahun 2006 versi Majalah TEMPO, ia juga memperoleh penghargaan Enterprise 50 tahun 2006 versi Majalah S WA , t e r catat sebagai nominator Asian Young Entrepreneur best under 25 years dari Business Week Asia Magazine. Meraih Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21 versi Profesi

Indonesia, Achievement Man of The Year 2007 versi Profesi Indonesia, dan Indonesian Best Entrepreneur versi IPA 07 Lantas apakah ayah tiga anak ini pernah punya keinginan bekerja seperti tuntutan orang tuanya dulu? Jawabannya, tidak. “Jika Saya bekerja di sebuah perusahaan orang lain, saya tidak mungkin punya waktu jam begini (jam 2 siangRed) bersama anak-anak. Dengan punya usaha sendiri waktu lebih fleksibel,” urai Hendy, seraya mengatakan bahwa dengan punya usaha sendiri kita menjadi manusia merdeka di dunia ini. Ayo, siapa BMI Hong Kong yang ingin mencoba usaha sendiri?? arie


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.