Page 22

Page 1

Traveling

Maret 2009

Macau, tak cuma menawarkan judi. Kasino, mesin judi yang menjamur tak lantas melindas gedung-gedung tua peninggalan sejarah di sana. Bangunan peninggalan berarsitektur Eropa, tapi juga bernafaskan kultur China, adalah pesona Macau juga. Terlebih jika kita telisik lebih dalam bangunan peninggalan di Macau yang bertautkan cerita tentang asimilasi budaya masa silam.

S

ATU hari yang saya punya waktu berkunjung mengelilingi Macau. Macau yang dikenal sebagai kota judi terbesar di daratan benua Asia, itu ternyata hanyalah sebuah kota sempit. Meski tergolong kota kecil yang hanya memiliki luas 29 meter persegi, Macau sungguh tak bisa dilihat dengan langkah terburu-buru. Memang, tiap sudut kota Macao layak untuk pandang secara mendalam. Macau adalah pelafalan Portugis dari dialek lokal A Ma Gao, yang berarti kuil A Ma. Ini adalah tempat sembahyang (tempat suci) masyarakat setempat, sebelum kemudian penjajah Portugis datang pada 1550-an. Masyarakat sendiri menyebut daerah ini Ou Mun. Macau ini dibagi jadi 3 teritori yaitu Macau (Peninsula), Coloane dan Taipa. Airport berada di Taipa, dan city centre nya berada di Macau. Sejak diserahkan kembali ke Cina pada akhir 1999, Macau disulap menjadi lokasi perjudian untuk menyaingi Las Vegas. Dengan 29 kasino raksasa dan ratusan tempat hiburan malam, Macau menjadi magnet bagi mereka yang ingin mencoba peruntungan dari Hong Kong, Cina daratan dan

berbagai belahan dunia. Warga Hong Kong biasa pergi ke Macau menggunakan Ferry cepat Turbo Jet dari Hong Kong Ferry Terminal di Sheung Wan. Harga tiketnya HK$ 172. Ferry berangkat setiap 15 menit selama 24 jam. Namun antara pukul 00.00-06.00, ferry berangkat 1 jam sekali. Oleh karena itu, tatkala saya pergi di Hong Kong, saya pun menyempatkan menyinggahi Macau. Saya baru saja turun dari ferry penyeberangan. Begitu turun dariu ferry, beberapa orang membagi-bagikan brosur. Isinya adalah tawaran paket hiburan plus-plus, mulai dari striptease yang dibandrol HK$ 300 sampai iklan layanan jasa seks komersial mulai harga HK$ 800. Jangan heran, selain perjudian, bisnis prostitusi juga legal di Macau. Sepertinya, aktor Chow Yun Fat memiliki tempat tersendiri bagi Macau. Wajah aktor yang terkenal dengan film Gods of Gambler (Dewa Judi) ini muncul di pintu-pintu taksi dengan gaya sedang berjudi. Semua papan petunjuk informasi dibuat dalam dua bahasa, Portugis dan Mandarin. Dari pelabuhan kami melanjutkan perjalanan menuju Largo do Senado

22

PERJUDIAN DAN PESONA MACAU

, city centre nya kota Macau. tempat ini lebih dikenal dengan sebutan San Malo. Di tempat ini juga saya banyak bertemu dengan teman-teman BMI yang bekerja di Macau. Dan rupanya, San Malo ini adalah Victoria Park-nya Hong Kong di Macau. Sepanjang jalan San Malo, saya melihat gedung-gedung dengan gaya mix chinese and portugese. Di San Malo juga banyak dipenuhi toko-toko dengan gaya pertugese yang berdiri kokoh megah berjajar di sepanjang kanan dan kiri jalan. Bangunan yang juga disebut Sam Ba Sing Zhik itu tak jauh dari Senado Square atau lebih terkenal dengan sebutan San Malo. Pusat kota yang mencerminkan modernitas Macau itu semakin penuh dengan simbol konsumerisme kaum urban. Mulai dari produk pakaian seperti Giordano hingga Casio, Nike dan Starbucks. Tempat yang pupuler sebagai venue untuk event publik dan perayaan-perayaan itu masih cukup nyaman untuk didiami sejenak. Saya, beserta teman-teman duduk di bangku semen sembari berbincang melepas penat. Di sekililing kami, bangunan tinggi berwarna pastel dan bergaya neo-klasik begitu jelas melukiskan atmosfer mediterania. Perjalanan kemudian kami lanjutkan ke The Ruin of St.

!

Paul atau dalam bahasa portu nya Sao Paulo atau Reruntuhan Gereja Tua. Tempat inilah yang menjadi icon kota Macau. berada di tempat dikawasan San Malo dan Gereja tua ini, saya merasa serasa berada di Eropa. Gereja itu karya seorang pastur berkebangsaan Italia, dikonstruksi tahun 1602 dan baru selesai pada 1637. Gereja ini sempat terbakar dua kali sebelum kebakaran serius tahun 1853. Kini, hanya tersisa dinding depannya yang menjejak pada desain kaos dan gantungan kunci. Tidak jauh dari The Ruin Of st. Paul sampailah kami ke Fortaleza de monte. Melihat meriam bekas jaman perang dahulu. Saya menaiki tangga yang lumayan tinggi. Di sini juga ada Museum de Macau. Malam kian larut, namun justru kota ini tidak menunjukan tanda-tanda akan tidur. Ratusan orang hilir mudik keluar masuk Kasino. Masuk kasino dengan penuh semangat, dan banyak yang keluar dengan wajah lemas. Macau pada akhir pekan didatangi berjibun orang. Setelah lelah dengan hiruk pikuk melihat ragam bentuk perjudian itu, saya menyingkir ke kota tua Macau. Suasananya sungguh kontras dengan jarak kurang dari 2 km, di tempattempat peninggalan sejarah.

Saya seolah-olah terlempar ke abad 16 silam. Wouuu.., fantastis!!! Dan, bangunan-bangunan kolonial masih terawat, jalanan dengan ubin batu, langsung dibawa dari Portual, tetap awet sampai kini. Waktu sudah masuk dini hari. Kami pun kembali turun ke pusat kota Macau. Kota judi yang tidak pernah tidur. Bertandang di Macau tanpa mengunjungi laut “Haksa� juga kurang afdlol rasanya. Haksa adalah pantai berpasir hitam. Di sekitar laut ini banyak menjulang pohon-pohon raksasa dan juga tempat Play Ground. Pada musim panas Haksa akan menjadi tempat renang umum, dan juga dimanfaatkan menjadi ajang rekreasi keluarga. Tidak jauh dari laut ini terdapat tempat BBQ. Para pendatang dari mancanegara acap memanfatkan liburannya di tempat ini dengan menikmati pemandangan laut lepas, sekaligus bakar-bakaran. Macau, selain jadi tempat judi juga cocok untuk tempat melipur hati. Dahulu kota suci ini memang kini tetap memikat hati. dila

REDAKSI ROSEMAWAR menerima naskah kiriman perjalan wisata sahabat BMI, baik wisata di manca negara atau di Tanah air. Naskah ditulis dengan font 12 sebanyak 6000 character withspaces disertai minimal 4 photo. Kirim ke: redaksirosemawarhk@yahoo.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.