page 5

Page 1

On Focvs

Maret 2009

Warung-warung Remang Ramai Bermunculan dan Wlingi Blitar, Kecamatan

Iman bisa kuat.., imin yang tak kuat. Maksudnya iman bisa kuat, tapi tidak betah untuk menahan “imin” (syahwat). Barangkali kalimat itulah yang dimaksud iman kuat, imin tak kuat. Oleh karena itu, bisa saja orang imannya kuat untuk tetap bisa setia kepada pasangannya ketika saling sama-sama jauh, tapi untuk urusan syahwat siapa kuat bisa menahannya.

‘’KK

agak gak nahnah an…,’’ kata seorang suami yang berjauhan dengan pasangan. Maka, ketika dilanda kesepian saat saling berjauhan mereka lantas mencari jalan keluarnya sesaat. Yakni, mendatangi tempattempat prostitusi bagi kaum lelakinya, dan mencari “palugodo” bagi kaum istri. Oleh karna itu, kini di desadesa kantong TKI/BMI ramai bermunculan warung-warung remang. Misalnya seperti di daerah Kecamatan Kalidawir Tulungagung, Kecamatan Talun

Turen dan Tumpang Malang, di Kecamatan Kandat Kediri, dan Kedung Banteng Ponorogo. Sementara warung remang adalah sebutan warung yang menyediakan “pekerja seks komersil” (PSK) sebutan lain pelacur. Sehingga warung remang ini praktiknya seperti kompleks lokalisasi pelacuran. ’Warung-warung remang di Kecamatan Kalidawir, Tulungagung ini hampir tak bisa dihitung dengan jari sekarang. Banyak sekali,’’ kata Khorudin Abas, pemuka masyarakat Kecamatan Kalidawir kepada RoseMawar.

Warung remang ini kebanyakan yang datang adalah para lelaki yang ditinggal isterinya pergi ke luar negeri menjadi BMI. Namun kemudian perkembangannya lelaki yang datang itu ada yang dari lelaki hidung belang, yakni istrinya tinggal di rumah bukanlah BMI, namun mereka mencari hiburan dengan “jajan” di warung remang ini. ‘’Yang paling banyak di warung remang itu adalah lelaki yang ditinggal istrinya ke luar negeri,’’ jelas Khoirudin. Para lelaki yang datang di warung remang ini pun punya beragam alasan. Namun yang pasti mereka tak kuat menahan “syahwatnya” tatkala istrinya tidak ada di rumah. ‘’Siapa pun lelakinya, kalau ditinggal istri pasti tak kuat menahan nafsu birahinya. Apalagi musim penghujan begini, pasti butuh kehangatan. Solusinya ya kemudian datang kepada wanita di lokalisasi atau di warung-warung remang ini,’’ kata Parman, yang mengaku baru setahun terakhir ini datang di warung remang sejak ditinggal istrinya bekerja di Hong Kong empat tahun lalu. Menurut Parman, ia lebih baik datang di kompleks lo-

D

emi ingin merubah nasib keluarga yang lebih mapan, ia rela meninggalkan suami dan kedua puteranya. Pergi jauh bekerja sebagai BMI di Hong Kong. Karena hanya dengan bekerja ke luar negeri, cepat mendapatkan uang dan bisa merubah keadaan ekonomi rumah tangga. Inilah niatan utama Ipung (40), wanita asal Kromengan, Kabupaten Malang ini hengkang ke Hong Kong. ‘’Bapak adalah kepala keluarga. Mencari nafkah semestinya tugas seorang ayah.

Ipung:

5

Jalan Terbaik Bercerai

kalisasi dan warung remang daripada harus berselingkuh dengan wanita lain atau istri orang lain. Karena hal itu bisa menimbulkan resiko besar. Jika selingkuh ketahuan pasangan bisa cerai, atau bisa bertengkar dengan lelaki lain karena telah mengganggu istri dan rumah tangga mereka. Ini jelas buruk akibatnya. Oleh karena itu, imbuh Parman yang dibenarkan teman-temannya, ia lebih baik datang di warung remang atau lokalisasi pelacuran. ‘’Ini lebih aman dan tak bakal diketahui istri nantinya. Ibaratnya, jika ingin makan sate kita cukup datang di warung sate. Tinggal makan, lalu membayar, dan kalau sudah kenyang kita pulang. Aman kan?’’ ujar Parman. Berbeda dengan berselingkuh. Ibaratnya harus mendapatkan kambing, harus merawat, mencarikan rumput pakannya, butuh kandangnya, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. ‘’Jadi lebih baik beli saja tinggal di makan daripada harus berselingkuh,’’ kata Parman. Tak hanya warung remang, di desa-desa kantong TKI/BMI kini juga muncul rumah-rumah

Namun mencari nafkah itu saya gantikan, sampai menyebarang jauh ke Hong Kong ini,’’ kata Ipung kepada RoseMawar. Ipung pun berkisah bahwa kepergiannya ke Hong Kong juga atas persetujuan suaminya tercinta. Selama 12 tahun sudah Ipung di Hong Kong. Tiap dua tahun sekali, ia barang sejenak pulang kampung menengok istri dan anak-anaknya. Meski hanya dua tahun sekali dan hanya beberap saat berkumpul dengan suami dan kedua puteranya, sudah dianggap berkah luar biasa. Apalagi, uang yang dikirim kepada suaminya selalu dimanfaatkan untuk memperbaiki rumah dan membeli perabot rumah tangga. Bahagia. Tapi, jauh dari orang-orang tercinta (anak-anak dan suami) itu bukanlah perkara gampang. Perlu pengorbanan batin yang berat. Kepedihan hati seperti disayat-sayat sembilu. Belum lagi jika sehari-hari terkena damprat majikan. Hingga ia harus mengubur dalamdalam kepedihan hati. Namun semua perjuangan itu sepertinya tak pernah dimengerti oleh suami. Pegorbanan itu malah dibalas dengan racun. Ibarat pepatah; air susu

bordil liar, semacam home stay yang dijadikan tempat mesum sesaat bagi pasangan TKI/BMI yang lagi dimabuk asmara, saat ditinggal suami/istri mereka di luar negeri. Penyedia home stay tersebut biasanya juga rumah pemilik warung remang. Selain warung remang, tak sedikit mereka juga memanfaatkan hotel-hotel kelas rendahan di kotanya jika ingin memadu kasih dengan pasangan selingkuhannya. Sehingga seringkali aparat/petugas melakukan razia/operasi terhadap warung remang dan hotel mesum ini. ‘’Cuma, ya terus saja tidak kapok,’’ kata petugas. Memang ketika pasangan jauh, iman bisa kuat, tapi “imin” yang nggak nahaannn... toto

dibalas dengan air tuba. Sudah merana jauh di negeri rantau, suami di kampung bertingkah. Laki-laki yang ia bangga-banggakan dulu itu kini berubah. Kata-katanya tak semanis dulu. Meski begitu, ia mencoba bersabar dan tak ber-suudzon macam-macam kepada suaminya. Nanun rupanya kisah tersibak. Apa yang sering dibicarakan para tetangga tentang suaminya yang suka main perempuan itu terkuak. Ia memang benar-benar punya wanita idaman lain (WIL). Melihat itu, hati istri mana yang tidak tercabik-cabik. Dan, ini bukan yang pertama tapi sudah berulang kali. Ia mengaku kapok tapi diulanginya lagi. ‘’Aku memang sudah tak sanggup menghadapi kelakuannya. Aku minta cerai”, kata wanita berjilbab ini dengan tegas. Sebenarnya, ia tahu bahwa Allah tak pernah menyukai umatnya bercerai. ‘’Namun, aku rasa itu adalah pilihan yang terbaik,’’ kata Ipung, yang kini resmi menjanda dan ingin membesarkan serta menyekolahkan kedua puteranya hingga sukses. esti


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.