2 minute read
Iman Rachman
SEKAPUR SIRIH
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga buku “Dua Windu PPA: Sang Dokter Korporasi” dapat diselesaikan.
Advertisement
PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero) genap berusia dua windu pada 27 Februari 2020. Sebagai perusahaan manajemen aset, PPA telah melewati perjalanan panjang dalam menjalankan perannya mengelola aset-aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), melakukan restrukturisasi/revitalisasi BUMN hingga berani melakukan investasi sebagaimana visi PPA ‘Menjadi perusahaan investasi terkemuka dan mitra terpercaya dalam restrukturisasi korporasi’.
Kehadiran saya di PPA memang belum genap setahun. Akan tetapi, saya terpanggil dan memberanikan diri untuk mengabadikan perjalanan BUMN yang punya slogan “Delivering Value and Growth” dalam sebuah buku. Harapannya, publik bisa mengetahui apa saja tonggak-tonggak penting dalam perjalanan PPA, awal mula pendirian PPA, hingga apa saja yang sudah dikontribusikan untuk negeri ini.
Saya yakin belum semua masyarakat dan pemangku kepentingan mengetahui lebih dalam tentang PPA. Disamping itu, menjelaskan
tentang PPA kepada khalayak umum juga bukan hal yang mudah.
Suatu kali, dalam sebuah kegiatan memperingati HUT ke-74 RI di Padang, saya diminta menjelaskan tentang PPA kepada murid-murid SMA yang mengikuti kegiatan pertukaran pelajar melalui program “Siswa Mengenal Nusantara”. Saat itu, saya sedang melakukan kunjungan bersama PT Semen Padang dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Bagi Semen Padang atau PT KAI, menjelaskan tentang BUMN tersebut bukan hal yang terlalu sulit. Namun, tidak demikian dengan PPA. Menjelaskan dengan presentasi dan dalam bahasa yang rumit sudah pasti sulit dicerna oleh murid-murid SMA dari daerah kabupaten dan ibukota provinsi di Kalimantan.
Saya langsung matikan slide presentasinya. Saya sampaikan kepada tim dari PPA, bahwa penjelasan dengan bahasa tingkat tinggi melalui slide presentasi tidak akan membuat murid-murid itu paham tentang PPA. Sesi penjelasan tentang PPA akhirnya saya mulai dengan penjelasan sederhana.
“PPA adalah dokter,” kata saya.
Saya menjelaskan bahwa PPA adalah perusahaan yang dibentuk negara, untuk “mengobati” BUMN-BUMN yang sedang “sakit”. Saya lanjutkan penjelasan tentang bagaimana cara PPA “menyembuhkan” BUMN yang sakit, dan siapa saja “pasien” yang kini sudah sukses berkiprah di kancah nasional dan global. Termasuk bagaimana PPA membantu meningkatkan perekonomian, melalui penyehatan BUMN-BUMN yang “sakit” tersebut.
Seorang siswi SMA menghampiri dan bertanya dengan polos, “Kalau mau kerja di PPA, kuliah nanti ambil jurusan apa?” Setelah saya menjawab pertanyaan tersebut, murid-murid SMA itu ternyata menjadi lebih antusias. Mereka kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang cukup kritis sehingga suasana diskusi berjalan dengan penuh semangat. Akhirnya, mereka pun menjadi paham tentang bagaimana PPA bekerja, dan sejauh mana PPA memberikan kontribusi kepada negara.
Tugas yang diberikan kepada PPA memang tidak mudah. Ke-
banyakan BUMN yang masuk menjadi “pasien” PPA sudah dalam kondisi “sakit”, baik “sakit ringan” maupun “sudah sekarat”. Namun, amanah yang sudah diberikan Negara kepada PPA harus diemban dengan baik. BUMN-BUMN itu harus disehatkan agar kelak bisa berkontribusi maksimal kepada Negara.
Buku ini merupakan cuplikan dari berbagai peristiwa yang dijalani PPA, dan saya berharap masyarakat bisa mengetahui lebih dalam tentang PPA. Apa saja yang sudah dilakukan, bagaimana langkah-langkah PPA dalam mengatasi tantangan dalam segala keterbatasannya, termasuk rencana-rencana ke depan. Mohon dimaafkan jika ada tafsiran yang kurang pas. Mohon dimaklumi jika ada pernyataan yang kurang nyaman.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas kontribusinya sehingga buku ini dapat terbit. Lewat buku ini saya berharap masyarakat bisa secara objektif melihat PPA sebagai salah satu BUMN yang penting dan akan terus berkembang, sehingga kontribusinya makin besar bagi perekonomian Indonesia di masa depan. Sekali lagi, saya ucapkan selamat atas terbitnya buku ini.
Direktur Utama PT PPA (Persero)
Iman Rachman