Tektonika Arsitektur di Temanggung

Page 1

TEKTONIKA

arsitektur

LAPORAN KKL ARSITEKTUR UNDIP 2020


Tim Penyusun Dosen Koordinator MK KKL

Dosen Pembimbing MK KKL

M. Sahid Indraswara, S.T, M.T.

Prof. Dr. Ing. Ir. Gagoek Hardiman

Penanggung Jawab Kevin Ezra Theodorus

Tim Riset Muhammad Ahsar Junanto Muhammad Amin Amrullah Ghazian Bahaduri Al-Fath Putra Khairus Alfans Alfarisy Charis Mu hahar Arina Ilmia Amilania Susan Atania Nesa Sabanta Very Darmawan Gatra Picangga Oktabriani Noor Shaskiya Julya Dwi Handoyono Muhamad Luthfi Walliyudin Aisyah Handayani Priha ni Raushan Fikri Hafiduddin Rohma Viola Frascani

Tim Layouter Ega Nissyawali Lis andita Rhangga Adhiyaksa Ikhmal Amalia Jahra Mu ara Afifah Rabbani Veandita Melasari

01


1

Kata Pengantar

Salah satu ciri bangunan yang baik adalah adanya kekokohan dalam struktur yang menjadikannya layak untuk dipergunakan. Macam macam jenis struktur dan material telah banyak digunakan hingga saat ini, tak terkecuali di Indonesia. Mengadopsi keberadaan dan ketersediaan material yang ada, sebuah konstruksi yang awalnya dikenal hanya sebatas penyangga beban terus berkembang hingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai seni serta nilai este ka jika berada dalam tangan seorang yang tepat. Tektonika merupakan perwujudan dari nilai seni yang berdasarkan pengolahan material dalam konstruksi. Semakin berkembangnya zaman Tektonika kemudian menjadi suatu perwajahan antara kegiatan penciptaan dengan karya ciptaannya tersebut, bahkan tak jarang hal ini juga menggambarkan suatu hubungan manusia dengan alam sebagai partner mereka. Dalam menciptakan sebuah karya yang baik tentu diperlukan berbagai pemahanan yang berkaitan dengan hal itu. Berkaitan dengan itu, booklet ini akan membahas tentang aspek yang diperlukan dalam menciptakan suatu karya yang baik serta pemahaman proses pembuatan material hingga penerapannya, khususnya di Indonesia.

02


Lembar Pengesahan Diajukan Sebagai Tujuan Waktu Pelaksanaan Semester

: Laporan Kuliah Kerja Lapangan : Temanggung dan Jepara : 18 April 2020 - 23 Mei 2020 : 7 (tujuh)

Disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing MK KKL

Dosen Koordinator MK KKL

Prof. DR. Ing. Ir. Gagoek Hardiman NIP. 195308191983031001

M. Sahid Indraswara, S.T, M.T. NIP. 197611102000121003

03



2

Prolog

Menurut Goerd Peschken (1999) dalam esainya “Schinkel's Tectonics” yang diku p oleh Bharoto dan Malik (2009) menyebutkan bahwa is lah tektonik berasal dari kata Yunani yang merujuk pada pelaksana pembangunan atau tukang kayu. Dijelaskan bahwa is lah tektonik pada awalnya adalah interpretasi arsitektur klasik terhadap konstruksi penyangga beban. Selain itu, is lah tektonika juga berasal dari bahasa sansekerta :taksan, yang berar kerajinan dari tukang kayu (Frampton, 1995). Di dalam penger an ini terkandung nilai seni dari tukang kayu yang bekerja mengolah material bangunan. Tektonika sering dilihat sebagai puisi pertukangan yang memiliki nilai este ka. Is lah tektonika dalam arsitektur pertama kali digunakan oleh penulis Jerman Muller yang menyatakan bahwa tektonika adalah menerapkan berbagai bentuk yang este k pada berbagai peralatan yang digunakan manusia. “Needless to say, the role of the tekton leads eventually to the emergence of the master builder or architekton.” (Frampton,1995,4).Penulis Jerman lainnya, Bo cher menyatakan terminologi tektonik dalam arsitektur adalah sistem yang menyatukan semua elemen bangunan menjadi satu kesatuan yang utuh (Frampton, 1995). Gambar 1: Foto: Sambungan Kayu Pada Furniture. (sumber: h ps://media.rooang.com)

Penggunaan is lah tektonika secara arsitektural dipakai di Jerman dan muncul di buku pegangan karya Karl O ried Muller berjudul “Handbuch der Archeologie der Kunst (Handbook of the Archeology of Art) 1830 (Frampton, 1995), bahwa tektonika adalah pengaplikasian pada sebentuk karya seni, seper peralatan, bejana bunga, pemukiman dan tempat pertemuan, yang dibentuk dan dikembangkan di satu sisi pada penerapannya dan di sisi lain untuk menguatkan ekspresi perasaan dan penger an atau buah pikiran seni. Kita menyebutnya rangkaian dari percampuran tektonika, di mana puncaknya adalah arsitektur sebagai pemenuh kebutuhan dan menjadi cerminan perasaan terdalam yang kuat. Semper adalah salah satu penulis yang banyak melihat arsitektur dari sudut pandang tektonika. Menurutnya, menciptakan bangunan dapat diklasifikasi menjadi dua prosedur yang fundamental, yaitu tectonic of frame dan stereotomic. Tektonika adalah bagaimana elemen garis, bidang yang bersifat ringan disusun/dibangun untuk membentuk ruangan. Dalam “Webster's New World Dic onary and

Thesaurus”, tektonik disebut sebagai karya seni yang memiliki guna (konstruk f) yakni terlebih utama lagi pada keahlian dalam mencipta suatu benda yang di dalamnya memiliki keindahan dan kegunaan (“the construc ve arts in general; especially, the art of making things that have both beauty and usefulness”). Is lah tektonik di dalam pustaka ini lebih mengaitkan antara kegiatan penciptaan dengan karya ciptanya. Selama suatu karya mengandung keindahan dan kegunaan sebagai hasil suatu proses kegiatan penciptaan tertentu, maka tektonik merupakan is lah yang dapat dikenakan untuk mewakilinya. Walaupun penjelasan yang diberikan dalam pustaka ini cukup ringkas namun makna yang terkandung di dalamnya cukup luas. Pertama, is lah tektonik dak hanya berkaitan dengan bangunan, akan tetapi seluruh karya cipta yang mengandung nilai este ka dan kegunaan. Kedua, is lah tektonik merangkul pula kegiatan penciptaan yang menghasilkan karya yang indah dan memiliki guna tersebut. Secara ringkas bahwa is lah tektonik dalam pustaka ini berkaitan dengan kegiatan penciptaan dan produk ciptaannya.

05


Memahami tektonika seper merangkum pemikiran yang lengkap dan utuh tentang arsitektur sehingga penyelesaian struktur dan konstruksi yang benar (stabil) menjadi sumber keindahan suatu ruang yang diciptakan. Pekerjaan teknis dalam suatu bangunan tak lagi diselesaikan secara terpisah dengan citra ruang yang biasa tampil melalui aspek este ka. Hing ga kehadiran tektonika yang utuh bisa menciptakan karya arsitektural yang dalam, kaya akan makna, dan juga berpuisi. Pemahaman tektonika mencakup penyelesaian logika struktur suatu ruang, penanganan sambungan konstruksi, kepandaian pengolahan dan pertemuan bahan material sehingga mampu memunculkan ekspresi bangunan. Tahap perancangan dengan menggunakan konsep tektonika arsitektur yaitu : Ÿ Peka menentukan citra ruang dari fungsi

dan ak vitas yang akan diwadahi Ÿ Tepat menggunakan metoda konstruksi

untuk mencapai kestabilan dan kekuatan Ÿ Peka melihat dan mengolah karakter

material yang dipilih Ÿ Harmonis meleburkan citra ruang,

penyelesaian konstruksi, pengolahan material dengan benar, jujur dan wajar sehingga memunculkan keindahan. Dalam perkembangannya, tektonika dak hanya ditujukan untuk bahan bahan berat atau ringan, melainkan juga cara memperlakukan bahan-bahan tersebut (Mahatmanto, 1999). Menyusun dan membuat di sini memasukkan kegiatan seper menjain, merajut, dan menganyam dari bahan-bahan ringan seper rumput, alang-alang, rotan tali, benang, kain, membran, dan sebagainya. Menganyam, merajut, dan menjalin, adalah kegiatan-kegiatan mendasar dalam sebuah kebudayaan. kerikil serta bahan lainnya sekalipun berat bobotnya, tapi bila disusun, ditebar, atau dirangkai menjadi struktur yang lebih besar dapat juga digolongkan sebagai karya tektonika. Apabila berbicara tektonika arsitektur, dak akan jauh dari parameter pembentuknya, seper yang diungkapakan oleh Eko Agus Prawoto (1999) menegnai empat parameter pembentuk tektonika.

06

1.

Ar kulasi Bakat Bahan Se ap bahan mempunyai kodrat masing-masing, ada kepribadian yang dinampakkan melalui karakteris knya, ada juga yang ditampilkan melalui proses pembentukan . a. Kayu Kayu mempunyai kodrat sebagai bahan yang kuat terhadap gaya tarik sehingga banyak digunakan untuk struktur yang menahan gaya tarik. Kayu juga merupakan bahan yang ringan sehingga cocok untuk diletakkan dalam struktur seper atap. Irama kayu rapi dan penuh aturan. Bangunan yang menggunakan kayu menampilkan bentuk yang sederhana, natural, dan hangat. b. Batu Baru memiliki kepribadian kuat terhadap gaya tekan tetapi lemah terhadap gaya tarik. Batu merupakan bahan yag sangat berat sehingga cocok ditempatkan sebagai struktur bawah sebagai pondasi. Bau alam memiliki segala susunan, teksur, dan warna sehingga dapat digunakan sebagai ornamnen dinding. Disamping itu batu memiliki sifat tahan lama dan padat sehingga dapat digunakan untuk struktur dinding sebagai pemikul beban (bearing wall). c. Batu Bata Batu bata merupakan produk hasil industri sistem cetak dengan bahan dasarnya tanah liat. Batu bata bila disusun dengen perekat seper mortarsemen maka akan mempunyai kepribadian seper batu, yaitu kuat terhadap gaya tekan dan lemah terhadap gaya tarik. Untuk mengatasi gaya lateral (gaya samping), maka pengunaan batabata sebagai dinding diperkuat dengan rangka beton. Keduanya membentuk struktur dinding dan sanggup memikul beban di atasnya dan digolongkan sebagai bearing wall. Disamping untuk keperluan struktur, warna dan texture bata dapat dimanfaatkan untuk menampilkan keindahan elemen bangunan seper dinding. d. Beton Beton meruakan bahan padat yang permukaannya mudah diubah karena mempunyai dua sifat yaitu cair dan padat. Karakter beton adalah kuat terhadap gaya tekan dan lemah terhadap gaya tarik. Untuk mengatasi gaya tarik maka beton biasanya dikombinasikan dengan baja tulangan yang kuat terhadap gaya tarik danum lemah terhadap gaya tekan. Kombinasi keduanya disebut sebgai beton bertulang dan dapat digunakan sebagai elemen struktur.


Menengok sejarah perkembangan arsitektur nusantara, tentunya akan dihiasi dengan ragam tektonika. Unsur-unsur hias yang menghiasi elemen struktural dengan falsafah kebenaran menjadi pancaran keindahan arsitektur nusantara. Hal ini tak lepas dari kemahiran sang tukang bangunan yang dengan lihainya mengukir, memahat, dan membangun sebuah arsitektur. Namun ternyata, selain unsur utama tektonika, yakni Seni dan Struktur. Tektonika Nusantara dihiasi dengan cerita sejarah pada se ap ragamnya. Hal inilah yang menjadikan keduanya terikat satu sama lain. Unsur pertama adalah material. Olah tektonika dak lepas dari jenis material yang digunakan. Umumnya, arsitektur nusanatara adalah berbahan dasar kayu, hingga kemudian berkembang dengan bambu, batu dan batu-bata. Hal ini tercermin jelas pada wajah rumah adat nusantara. Pada perkembangannya ke ka era industri merebak, material beton mulai hadir. Sehingga kemudian bangunan-bangunan dengan gaya kolonial, gaya jengki, hadir di Indonesia.

Gambar 4 dan 5: Foto: Ragam Hias Geometris. (sumber: h ps://media.rooang.com)

Unsur ke ga adalah ketukangan. Semenjak era industrialis, pembuatan bata secara manual di nggalkan. Moda ukiran kayu di nggalkan. Pemahatan batu pun telah samar-samar terbelakang. Karena unsur eďŹ siensi yang diutamakan, pembuatan material secara mesin pun tak terelakkan. Arsitektur Indonesia pun mulai diwarnai bangunan-bangunan masif yang tak tersentuh keahlian tukang-tukang Bangsa. Namun kini, cri cal regionalism mulai marak dibicarakan. Keahlian se ap daerah untuk membuat iden tas arsitekturnya mulai bangkit kembali, dengan trigger Venice Biennale lalu yang mengusung

Gambar 2 dan 3: Foto: Kebudayaan Tradisional di Indonesia. (sumber: h ps://media.rooang.com)

Unsur kedua adalah ragam hias. Kebhinekaan budaya Nusantara tergambar melalui pembangunan rumah adat pada masing-masing daerah. Kemahiran masyarakat pada jaman dahulu untuk menyesuaikan bentuk bangunan, pola struktur, dan ragam hias, sesuai dengan kondisi iklim setempat, dan kebudayaan sukunya. Menginjak masa modern, rumah adat telah tersebar di berbagai daerah yang bukan tempat asalnya. Misalnya kita menemui bangunan dengan arsitektur khas Bali yang berada di pulau Jawa. Hal tersebut tentu tak terlepas dari tafsiran kita mengenai bentuk bangunan, pola struktur, dan ragam hiasnya. Selain itu, pada umumnya ragam hias yang diaplikasikan memiliki falsafah tersendiri, sehingga unsur ini pun juga mampu menyibak sejarah budaya bangsa Indonesia.

Gambar 6: Foto: Pengrajin Seni Tradisional. (sumber: h ps://media.rooang.com)

Pada akhirnya, ba pada manifesto Renzo Piano yang luar biasa, “An architect must be a cra sman. Of course any tools will do. These days the tools might include a computer, an experimental model, and math. However, it is s ll cra manship – the work of someone who doesn't separate the work of the mind from the work of the hand. It involves a circular process that draws you from an idea to a drawing, from a drawing to an experiment, from an experiment to a construc on, and from construc on back to an idea again.� Untuk kembali ke era permainan tektonika yang mampu melahirkan iden tas arsitektur yang kaya akan budaya.

07


Ba t uBa t a T e ma ng g ung

3 . 1_____ BatuBata 3 . 2_____ BatuBataTemanggung eni s j eni sBa t uBa t aT ema ng g ung 3 . 3_____ J n 3 . 4_____ PerbedaanBatuBataTemanggungdenganDaerahLai 3 . 5_____ ProsesPembuatanBatuBataTemanggung 08


3.1

Batu Bata

Gambar 7 : Batu Bata Temanggung (sumber : batu-bata-pres-temanggung.business.site)

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat ditambah air dengan atau tanpa bahan campuran lain melalui beberapa tahap pengerjaan, seper menggali, mengolah, mencetak, mengeringkan, membakar pada temperatur nggi hingga matang dan berubah warna, serta akan mengeras setelah didinginkan hingga dak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.

Kelebihan dari batu bata :

Kekurangan dari batu bata :

Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tahan lama dibanding dengan batako 2. Mudah memasangnya karena tukang dak harus memiliki keahlian khusus. 3. Pengangkutan lebih mudah karena ukuran yang lebih kecil. 4. Pada pekerjaan yang sempit, lebih cocok menggunakan material ini. 5. Mudah didapatkan di mana saja. 6. Lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena bisa menyesuaikan dengan suhu luar. 7. Tahan terhadap api. 8. Jarang terjadi retak-retak pada dinding. 9. Tidak membutuhkan perekat yang khusus.

1.

1.

2. 3.

4. 5. 6.

7.

Bentuknya yang dak seragam menimbulkan kesulitan dalam membangun dinding yang rapi. Boros dalam penggunaan bahan perekat sebab memiliki siar yang besar. Gampang menyerap suhu sehingga terasa panas saat musim kemarau dan dingin ke ka musim penghujan. Tingkat kualitas dak bisa diketahui dengan pas karena dibuat secara tradisional. Pemasangan yang dak rapi mengharuskan penerapan bahan plesteran yang tebal. Memiliki bobot yang lebih berat daripada bata ringan sehingga harus ditopang struktur yang rumit. Waktu pengeringanmya cenderung lebih lama ke mbang material-material yang lain.

09


3.2

Batu Bata Temanggung

Temanggung merupakan daerah yang banyak dalam pengolahan atau pembuatan batu bata, terdapat beberapa tempat pembuatan batu bata di Temanggung : Bata Merah Jumbo Temanggung Distributor Batu Bata Ekspose Temanggung Batu Bata Merah Press Jumbo Temanggung Batu Bata Press Batu Bata Expose Temanggung Bata Press Temanggung 7. Suplayer Batu Bata Temanggung, dll

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Gambar 8 : Batu Bata Temanggung (sumber : batu-bata-pres-temanggung.business.site)

3.3

Batu Bata Temanggung

1. Batu Bata Press Jumbo

Ukuran : panjang 24; lebar 12; dan tebal 5,5cm. Gambar 9 : BatuBata Press Jumbo (Sumber:www.batamerahtemanggung.blog -spot.com)

2. Batu Bata Press Standard

Ukuran : panjang 22; lebar 11; dan tebal 5,3cm. Gambar 10 : BatuBata Press Standard (Sumber:www.batamerahtemanggung.blog -spot.com)

10

Batu bata press jumbo dibuat dengan tanah liat dengan kualitas yang bagus sehingga bentuk batanya sangatlah rapih. Olehkarena itu,batu bata ini sangat cocok digunakan sebagai batu bata ekspos.

Secara bentuk, batu bata press standar dak jauh berbeda dengan batu bata press jumbo, hanya saja ukurannya lebih kecil. Tetapi walaupun begitu, batu bata press standard tetap lebih besar dibandingkan dengan jenis batu bata lainnya.


n 3 . 4_____ PerbedaanBatuBataTemanggungdenganDaerahLai

Ga mba r11: Ba t uBa t aWe l a ha n ( S umbe r : www. bat ubat ame r ahwe l ahan. c om)

Ga mba r12: Ba t uBa t aMa g e l a ng ( S umbe r : www. f ac e book . c om)

Ga mba r13: Ba t uBa t aT e ma ng g ung ( S umbe r : www. bat apr e s . bus i ne s s . s i t e )

11


3.5

Proses Pembuatan Batu Bata Temanggung

1. Persiapan Tanah yang di jadikan bahan utama akan diproses, dengan cara dicangkul, diairi, dan ditabur bubuk kayu Gambar 14 Pengolahan Material Tanah (sumber:batubatatemanggung.blogspot.com)

2. Pengepresan atau Pencetakan) Adonan tanah dimasukkan secara berkala kedalam mesin pres. Dibutuhkan 1 orang untuk memasukan tanah, 1 orang sebagai pemotong, dan 1 orang sebagai pengangkut. Kualitas, tekstur, bentuk dan sifat, sangat ditentukan dengan proses ini. Gambar 15 Tahapan Pencetakan Tanah (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

3. Pengeringan Untuk tahap awal, batu bata hanya dibiarkan dalam susunan awal, sampai lapisan teratas agak kering. Setelah itu, batu bata dipindah ketempat berbeda dan disusun renggang. Saat cuaca cerah membutuhkan waktu 1,5 – 2 bulan agar batu bata kering sempurna. Gambar 16 Proses Pengeringan Bata (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

4. Penataan Batu bata untuk disusun tergantung banyaknya batu bata yang sudah kering. Rata-rata sekali pembakaran rentang 15.000-35.000 bata.

Gambar 17 Proses Penataan Bata (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

5. Penutupan Selanjutnya batu bata ditutup dengan batubata bekas pada bagian luarnya. Tujuannya agar panas pembakaran mengumpul didalam, dan tidak menguap keluar. Batu bata cukup diletakan horizontal, disusun, dan direkatkan dengan lumpur. Gambar 18 Proses Penutupan (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

12


6. Menyiapkan Kayu Bakar Pilihlah kayu yang kering dan lunak agar api cepat membesar. Bisa pula menambhkan bahan lain seperti limbah gergaji kayu, tetapi jika api telah membesar maka sebaiknya membakar kayu keras agar api awet dan tahan lama. Gambar 19 Kayu Bakar (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

7. Pembakaran Pembakaran dilakukan pada masing-masing sisi kurang lebih 18 jam. Setelah itu, semua sisi dibakar bersamaan. Tunggu sampai beberapa hari, kemudian lapisan penutup diambil, dan siap dikirim. Gambar 20 Pembakaran Bata (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com

8. Pengangkutan Batu bata diangkut dari tempat pembakaran ke pinggir jalan agar memudahkan proses pengiriman, proses pengiriman

Gambar 21 Pengankutan Bata (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

9. Pengiriman Pada proses pengiriman, biasanya membutuhkan 4 orang untuk mengankut batu bata, tergantung kondisi banyaknya batu bata yang akan dikrim.

Gambar 22 Pengiriman Bata (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

10. Daur Ulang Biasanya setelah pengiriman, banyak batu bata yang rusak, baik patah ataupun hancur. Patahan batu bata ini dimanfaatkan menjadi semen merah, semen ini biasanya jadi campuran semen biasa, agar menambah kekokohan. Gambar 17 Proses Dur Ulang Bata yang Rusak (sumber: :batubatatemanggung.blogspot.com)

13


OmahTemanggung Yudhi

3.6 3.7 14

Pengenalan, Lokasi, Suasana Konsep Tektonika


3.6

Pengenalan, Lokasi, Suasana

Omah Yudhi merupakan suatu penginapan yang terletak di Kandangan, Temanggung. Pada awalnya Omah Yudhi ini dibangun untuk menyambut kegiatan yang diadakan oleh komunitas ‘Spedagi’ yaitu Interna onal Conference of Village Revitaliza on (ICVR). Omah Yudhi ini digunakan untuk tempattempat menginap para tamu acara.

Omah yudhi sengaja dikembangkan dengan konsep pedesaan untuk mendukung konsep dan tema acara ICVR yang saat itu akan berlangsung. Dengan begitu material dan tektonika yang digunakan juga sangat khas. Menggunakan mayoritas material bambu yang banyak ditemukan di pedesaan-pedesaan Indonesia pada umumnya.

Gambar 18: Foto: Salah satu bangunan di area homestay Omah Yudhi - Bilik komunal dan ruang makan. (sumber: h ps://khoďŹ ni.com/2018/10/02/spedagi-homestay-omah-yudi/)

Setelah acara ICVR yang dilangsungkan pada tahun 2014 itu selesai, Omah Yudhi ini tetap dimanfaatkan sebagai homestay yang bisa menjadi pilihan bila ingin menginap dan berwisata ke Temanggung. Lokasinya berdekatan dengan berdekatan dengan rumah pengerajin Radio Kayu Magno, Singgih Susilo Kartono (buah tangan unik yang bisa didapat bila berkunjung ke Temanggung) yang cukup mendunia. Selain itu Omah Yudhi ini berjarak sekitar 7.4 km dari Pasar Papringan (pasar jajanan dengan konsep pasar dalam hutan pohon bambu yang populer berada di Temanggung). Dengan begitu, Omah Yudhi bisa menjadi salah satu lokasi yang menarik untuk bermalam di Temanggung Gambar 19: Foto: Radio Kayu Magno (bawah); Pasar Papringan Temanggung (atas). (Sumber: Good News From Indonesia, Kompas Travel)

15


Bicara jarak terlihat bahwa homestay ini hanya berjarak 2 menit berjalan kaki dari pengrajin Radio Kayu Magno dan 18 menit berkendara dari Pasar Papringan. Bicara fasilitas, Homestay Omah Yudhi terbagi dalam beberapa massa. Terdapat 1 homestay dengan kapasitas 4 kamar, 2 homestay berbentuk rumah bambu kecil dengan kapasitas 2 orang masing-masing kamar. 1 rumah bambu besar dengan kapasitas 8 orang, dan 1 rumah limasan untuk menginap satu keluarga dan sebuah bilik komunal yang lantai atasnya sering digunakan untuk kegiatan workshop, sementara lantai bawahnya untuk area makan

Gambar 21: Foto: Suasana Homestay Omah Yudhi Temanggung. (sumber:h p://www.cemprut.cc/2018/07/piknik-ke-omah-yudhitemanggung.html; oktavianda.net)

16

Gambar 20: Ilustrasi: Jarak Omah Yudhi ke Rumah Pengrajin Radio Kayu Magno (atas), Jarak Omah Yudhi ke Pasar Papringan Temanggung (bawah) (Sumber: Google Maps)


3.7

Konsep dan Tektonika

Eksplorasi bentuk dan fasad bangunan pada Omah Yudhi menggunakan material batu, bata, bambu dan kayu yang dimana pada masing-masing gubahan bangunan dapat menunjukkan karakteris k, cara olah dan tektonika bahan-bahan tersebut. Bangunan didalam site terdiri atas beberapa gubahan bentuk yang berbeda sesuai dengan fungsi mengiku karakteris k material bambu, kayu, bata, dan batu dengan cara olah konstruksinya. Pada bangunan Omah Yudhi, struktur diolah menggunakan bahan bambu dimana bambu diolah dengan menunjukkan seni dalam bertektonika dalam konstruksi dari bambu yang dilengkungkan membentuk sebuah naungan dengan memaksimalkan bentukan konstruksi. Atap yang diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap cuaca ekstrem termasuk hujan, matahari dan angin, dan ruang yang dapat digunakan di bawahnya. Dalam hal ini bambu sangat ideal sebagai bahan atap karena kuat, tangguh, dan ringan. Struktur dibuat dengan konsep naungan yang bersifat sementara dan dapat diubah dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan masa pakai bahannya (bambu kurang lebih 10 tahun) maupun menyesuaikan even atau tema kegiatan dalam bangunan

Struktur bambu memiliki kelemahaan pada air sehingga peletakan bambu pada Omah Yudhi dak bersentuhan langsung dengan tanah. Hal ini dikarenakan tanah memiliki kandungan air dan kelembaban yang nggi. Struktur bambu yang bersentuhan langsung dengan tanah menyebabkan air dari tanah dapat menyerap ke dalam batang bambu yang dapat menyebabkan kebusukan pada batang bambu. Maka dari itu perletakan kolom pada bambu didesain dengan umpak yang di nggikan dari dasar tanah.

Gambar 22: Foto: Suasana Homestay Omah Yudhi Temanggung. (sumber: h p://www.cemprut.cc/2018/07/piknik-ke-omah-yudhitemanggung)

17


Gambar 23: Foto: Suasana Interior Unit Homestay Omah Yudhi Temanggung. (sumber:h ps://www.bandungdiary.id/2016/02/spedagisepeda-bambu-dari-temanggung.html?m=0)

Pada struktur dan konstruksi bambu, diperlukan adanya aliran udara yang baik, Omah Yudhi sebagai tempat penginapan sangat menjaga kelembaban udara sehingga dak menyebabkan jamur. Sehingga, salah satu penyelesaian desainnya yang umum adalah dengan membiarkan bangunan bambu bersifat terbuka (open-plan) sehingga memiliki penghawaan yang baik

Keawetan Bambu sangat ditentukan dengan keadaan cuaca dan lingkungan yang mendukung. Bambu (tanpa pengawetan) yang dibiarkan dak terlindung dari cuaca hanya memiliki umur pakai sekitar 1-3 tahun. Dengan desain Omah Yudhi yang terbuka, cahaya matahari yang terkena langsung dengan bambu dapat menimbulkan keretakan pada bambu yang dapat melemahkan bambu. Maka upaya yang dilakukan adalah dengan menghindari bambu kontak langsung dengan matahari dengan penghalang mengunakan desain atap yang tropis dan dengan menggunakan vegetasi lingkungan.

Gambar 24: Foto: Suasana Eksterior Unit Homestay Omah Yudhi Temanggung. (sumber: h p://www.cemprut.cc/2018/07/piknik-ke-omah-yudhitemanggung.html)

18














Da a r Pus t a k a

31


32


TEKTONIKA

arsitektur

LAPORAN KKL ARSITEKTUR UNDIP 2020


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.