REKAM BUDAYA DAYAK KAYAAN Pergelaran itu seakan memutar ulang kisah dan sejarah panjang kehidupan Dayak Kayaan. Mulai asal muasal leluhur hingga kisah kehidupan pada saat ini. Fokus Nusantara Hlm 22-23
MENGHALAU RACUN DENGAN PUASA
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
Puasa yang dilakukan dengan benar bermanfaat untuk membuang zat-zat racun dari tubuh.
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Kesehatan, Hlm 12 MI/ADAM DWI
MI/ARIES MUNANDAR
R A B U , 3 AG U S T U S 2 011 | N O .1110 4 | TA H U N X L I I | 2 8 H A L A M A N
EDITORIAL
Pemilu Kada Papua Makan Nyawa PARTAI politik sesungguhnya merupakan pilar demokrasi. Akan tetapi, partai bisa menjadi sumber tragedi kala ia gagal mengelola konflik internal. Kegagalan partai mengelola konflik internal itulah yang memantik kerusuhan horizontal di Kabupaten Puncak, Papua. Warga di Kota Ilaga, Kabupaten Puncak, pada Sabtu (30/7) dan Minggu (31/7) baku bunuh hanya gara-gara dua rekomendasi yang dikeluarkan Partai Gerindra terkait dengan pemilihan kepala daerah setempat. Sedikitnya 19 nyawa melayang sia-sia. Berbekal rekomendasi DPC Gerindra Puncak, pasangan Elvis Tabuni dan Yosia Tembak mendaftar ke KPU Puncak pada 26 Juli. Selang empat hari kemudian, dengan mengantongi surat rekomendasi dari DPP Gerindra, pasangan Simon Alom dan Heri Kosnai juga mendaftarkan diri. Nasib sial dialami pasangan Simon Alom dan Heri Kosnai karena KPU Puncak tidak mau menerima pendaftaran mereka dengan alasan Partai Gerindra sudah memberikan rekomendasi untuk pasangan Elvis Tabuni dan Yosia Tembak. Penolakan pendaftaran itulah yang memicu kerusuhan. Dua pasangan calon itu saling klaim paling sah mendapatkan dukungan Partai GerinSilakan tanggapi dra sehingga pendukung Editorial ini melalui: mereka baku bunuh. mediaindonesia.com Partai Gerindra dan KPU Puncak tidak bisa cuci tangan atas terjadinya kerusuhan itu. Partai Gerindra patut disalahkan karena memberikan dukungan kepada lebih dari satu calon pasangan bupati. Kesalahan KPU Puncak ialah langsung menolak pendaftaran pasangan calon Simon Alom dan Heri Kosnai. Mestinya, KPU Puncak tetap bisa menerima pendaftaran tersebut kemudian melakukan verifikasi. Pengguguran pasangan calon dilakukan setelah melewati proses verifikasi. Bentrokan antarpendukung calon kepala daerah itu seharusnya tidak perlu terjadi kalau partai politik tidak hanya mengejar rente, apalagi kalau memasang tarif untuk mendapatkan selembar surat rekomendasi. Tugas pokok partai ialah melakukan pendidikan politik kepada kader mereka. Calon bupati yang tidak mampu mengendalikan pendukungnya harus langsung digugurkan. Tidak pantas lagi mereka bertarung dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Puncak. Demokrasi kita, terutama dalam pemilihan kepala daerah, ternyata tidak cuma makan ongkos, tapi makan nyawa.
Demokrasi kita ternyata tidak cuma makan ongkos, tapi makan nyawa.”
Rabu ___________
Kamis ___________
3 Agustus 2011
4 Agustus 2011
Magrib 17.57
Imsak 04.35
PAUSE
Alat Tes Darah Murah PARA ahli AS sukses mengembangkan alat tes darah portabel dan murah yang dapat digunakan di daerah terpencil di berbagai penjuru dunia. Alat yang dinamakan Mchip berukuran sebesar kartu kredit itu mampu mendeteksi infeksi dalam hitungan menit. Cip plastik tersebut berisi 10 zona deteksi dan dapat memeriksa beberapa penyakit hanya lewat setetes darah. Hasilnya dapat langsung dilihat dengan mata telanjang. Dalam uji coba, alat seharga US$1 (sekitar Rp8.455) tersebut menunjukkan akurasi hampir 100% saat mendiagnosis penyakit menular seperti HIV dan sifilis di Rwanda. Versi lain perangkat itu juga dirancang untuk menguji kanker prostat. (BBC/*/X-5)
FOTO-FOTO: MI/SUSANTO
GELEDAH RUMAH NAZARUDDIN: Penyidik KPK menggeledah rumah mewah milik Muhammad Nazaruddin di Jalan Pejaten Barat Raya Nomor 7, Pejaten, Jakarta Selatan, kemarin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu merupakan salah satu tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang.
Calon Pimpinan KPK Dituding Suap Anas Sutan Bagindo Fachmi malah balik mengaku pernah diancam akan diberhentikan dari jabatan Kajati Sumbar oleh Nazaruddin. AMAHL S AZWAR
S
ETELAH beberapa hari absen melancarkan tudingan, tersangka kasus dugaan suap Wisma Atlet SEA Games 2011 Muhammad Nazaruddin kembali melempar bola panas, kemarin. Dari persembunyiannya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut menuding salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sutan Bagindo Fachmi pernah memberikan uang kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Melalui Blackberry Messenger (BBM) kepada Media Indonesia,
kemarin, Nazaruddin menyebut Fachmi menyetor Rp1 miliar kepada Anas untuk mendukung pemenangan Anas dalam Kongres Demokrat di Bandung pada Mei 2010. “Syaratnya, pascakemenangan Anas, Demokrat harus membantu Fachmi menjadi Ketua KPK,” kata anggota Komisi VII DPR yang kini buron tersebut. Nazaruddin menyebutkan penyuapan itu berlangsung sebelum kongres. “Itu partisipasi dia untuk memenangkan Anas. Uang diserahkan di Restoran Nipon. Komitmennya nanti, dia jadi salah satu pimpinan KPK yang Demokrat dukung.” Fachmi merupakan salah satu
dari 17 calon pemimpin KPK yang lolos seleksi. Ia calon dari jalur kejaksaan dan kini menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat. Menurut Nazaruddin, Fachmi menemui Anas seorang diri. Anas saat itu didampingi Nazaruddin dan salah seorang pengusaha bernama Fahmi. Fachmi membantah tudingan Nazaruddin tersebut. “Uang Rp1 miliar dari mana buat seorang jaksa seperti saya bisa mendapatkannya,” kata Fachmi kepada Media Indonesia, kemarin. Menurut dia, Nazaruddin telah berbohong dan ingin menjegal dirinya. “Saya menyuap Anas untuk apa? Untuk jadi Ketua KPK? Kalau iya, kenapa Bambang (Widjojanto) dan Busyro (Muqoddas) yang terpilih? Apa hubungannya itu lho? Apa Anas bisa? Lagian itu jauh hari, masa iya jauh-jauh hari.”
Fachmi mengakui mengenal Nazaruddin. Ia menjelaskan pernah diancam dilengserkan dari kursi Kajati Sumbar oleh Nazaruddin. “Dia kan terlibat kasus korupsi di Dhamasraya, Sumbar,” terang Fachmi. Ancaman itu datang, lanjut dia, setelah Fachmi menyatakan Bupati Dhamasraya Marlon Martua sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Dhamasraya sekitar satu bulan lalu. “Nazaruddin meminta agar kasus pembangunan RSUD Dhamasraya senilai Rp52 miliar pada 2009 tidak dilanjutkan. Marlon itu pernah jadi teman kecil Nazaruddin. Selama tiga kajati enggak jalan-jalan, giliran saya jalan, dia marah sama saya.” Di pihak lain, Anas tidak menjawab pesan singkat dari Media Indonesia. Telepon selulernya pun tidak aktif.
Namun, dalam beberapa kesempatan Anas menyebut semua tudingan Nazaruddin karangan dan fitnah belaka. “Nazaruddin akan terus membuat karangankarangan yang dikirim ke media massa,” kata Anas, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan terpisah, penyidik KPK menggeledah rumah Nazaruddin di Pejaten, Jakarta Selatan, kemarin. Tim penyidik yang berjumlah sekitar 10 orang mulai memasuki rumah Nazaruddin sekitar pukul 11.00 WIB. Penyidik mengangkut dua kardus yang diduga CPU dan monitor komputer jenis PC ke dalam mobil. Juru bicara KPK Johan Budi SP membenarkan penyidik menyita komputer Nazaruddin ter kait dengan kasus Wisma Atlet. (*/YH/X-7) amahl@mediaindonesia.com
Aksi Timbun Beras Mulai Terjadi PEMERINTAH menduga aksi penimbunan beras kembali terjadi di sejumlah daerah sentra produksi beras. Berdasarkan laporan masyarakat, aksi setidaknya terjadi di 10 titik. “Saya dapat laporan lebih dari 10 titik gudang. Tapi akan saya cek satu per satu. Penimbunan ada yang sampai 5.000 ton beras di gudang mereka,” ujar Menteri Pertanian Suswono, kemarin, di Jakarta. Penimbunan beras kebanyakan terjadi di Pulau Jawa. Utamanya di lumbung-lumbung padi dan daerah yang memiliki gudang beras. “Di
Jawa Tengah ada, di Jawa Barat Hendra Fatika mencatat, aksi seada. Tapi itu masih laporan. lalu berulang setiap tahun. Menurut Yeka, para penimbun Harus saya klarifikasi dan invesleluasa melakukan aksi mereka, tigasi,” ungkap Suswono. Suswono mengatakan pihak- karena tata niaga yang amburanya sudah melaporkan itu ke dul dan regulasi yang lemah. kepolisian. “Kalau memang Spekulasi bisa berkurang jika pemerintah memiliki ada indikasi penimKirimkan tanggapan kebijakan tegas terbunan untuk cari Anda atas berita ini hadap upaya pemeke untungan, samelalui e-mail: interupsi nuhan ketersediaan ya kira sudah bisa @mediaindonesia.com dilakukan penin- atau mediaindonesia.com beras nasional. “Pemerintah hadakan. Saya sudah rus membenahi sisla porkan ke Pak tem distribusi beras Kapolri.” Aksi penimbunan beras me- nasional dan tingkat produksi. mang marak terjadi saat Rama- Sedangkan penimbun dapat dan. Ketua Bidang Kajian Stra- diatasi sikap tegas aparat kepolitegis dan Advokasi Perhimpunan sian,” ungkap Yeka. Dalam menanggapi itu, Menko Sarjana Pertanian Indonesia Yeka
Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan intensif menggelar operasi pasar. Dia mengakui pentingnya menjaga kelancaran arus distribusi barang. “Distribusi harus lancar, karena itu juga mendongkrak harga.” Saat ini, sejumlah pedagang mulai mengeluhkan kesulitan mendapatkan stok untuk me menuhi permintaan yang meningkat. “Harga beras masih tetap tinggi karena stok di pasar terbatas,” kata Suwarni, pedagang beras di Pasar Wiradesa, Pekalongan, Jawa Tengah (Media Indonesia, 31/7). (*/Mad/X-10) Berita terkait hlm 8