28
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
Halaman
Minggu @ MIdotcom
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Harian Umum Media Indonesia
7 APRIL 2013 | NO.11689 | TAHUN XLIV
For those who have it all.
DEKAT DI MATA, JAUH DI KAKI
A Daimler Brand
(But want more.)
Setiap perjalanan pasti bakal mengubah kebijaksanaan manusia dan kamu pun pasti akan berubah bersama perjalanan itu sendiri.
It’s time for a new Mercedes-Benz. Book your test drive now at (021) 500050
Jendela Buku, Hlm 8
Peringatan Evakuasi Korea Utara tidak Digubris PERINGATAN Korea Utara (Korut) agar para staf kedutaankedutaan asing angkat kaki dari Pyongyang tidak digubris. Hingga kemarin, belum ada satu kedutaan besar pun yang mengevakuasi staf mereka ke negara asal, termasuk Kedutaan Besar RI (KBRI). Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Michael Tene mengaku KBRI di Pyongyang menerima surat dari pemerintah Korut. Isinya, pernyataan bahwa Korut tidak bisa menjamin keselamatan warga negara asing setelah 10 April. Namun, menurutnya, pemerintah RI belum memerintahkan para staf KBRI untuk kembali ke Tanah Air. “Kami masih melihat situasi di lapangan. Tentunya Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Indonesia di Pyongyang memiliki rencana evakuasi jika dibutuhkan,” kata Tene. Di Korut, imbuh Tene, terdapat 30 warga negara Indonesia. Mereka merupakan staf kedutaan dan keluarga yang bermukim di Pyongyang. Selain Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Brasil menyatakan tidak memiliki rencana memindahkan pejabat mereka dari Pyongyang. Hal serupa diutarakan Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Korut. “Pernyataan itu dikirim ke semua kedutaan asing di Pyongyang dan kami saat ini sedang berusaha untuk mengklarifikasi situasi,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. “Kami juga sedang berkomunikasi dengan China, Amerika Serikat, serta negara lain yang terlibat dalam proses perundingan enam pihak,” tambah Lavrov. Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Nesirky menyatakan pihaknya tidak akan menarik tenaga profesional mereka dari Korut. Nesirky menjelaskan saat ini ada 36 staf internasional dan 21 agen lokal yang bekerja untuk tujuh badan PBB dalam program kemanusiaan dan pembangunan di Korut. Pada bagian lain, stasiun televisi nasional Korut KCTV, kemarin, menyiarkan rekaman rapat konsultasi industri pertahanan dengan pemimpin Korut Kim Jong-un. Dalam rapat konsultasi yang disebut digelar pada 17 Maret lalu itu, Kim memerintahkan peningkatan produksi amunisi artileri di ‘Negeri Stalinis’ tersebut. “Sekali perang pecah, kita harus menghancurkan semua lokasi militer kunci dan institusi pemerintah musuh dengan sebuah serbuan yang tiba-tiba dan cepat,” ujar Kim dalam tayangan itu. (Reuters/Yonhap/Xinhua/Ant/Kid/I-1)
SELA
Perempuan dan Lemak Perut SEBUAH studi di Prancis baru-baru ini menunjukkan perempuan yang memiliki lebih banyak lemak di perut lebih sulit membakar kalori, bahkan jika ia memiliki berat badan ideal. Temuan itu didapat setelah tim peneliti mengamati 21 wanita sehat dengan berat badan ideal. Mereka dikelompokkan berdasarkan rasio EBET distribusi lemak di perut dan tubuh, kemudian diminta menggunakan sepeda stasioner selama 45 menit. Hasilnya, meskipun kedua kelompok memiliki tingkat kebugaran sama, wanita yang punya lebih banyak lemak di perut membakar lebih sedikit lemak ketimbang wanita yang memiliki lemak di bagian lain tubuh mereka. Penelitian sebelumnya pun menemukan lemak perut lebih berbahaya daripada lemak di bagian tubuh lain seperti paha atau pinggang. Menurut para ahli, terus berolahraga dan mengurangi stres dapat melawan timbunan lemak di perut. (NY Daily News/YP/X-11)
AP/AHN YOUNG-JOON
TUTUP PERBATASAN: Warga yang membawa barang-barang mereka tiba di dekat perbatasan Panmunjom, Paju, Korea Selatan, kemarin. Warga Korsel pemilik usaha dan pekerja di Kaesong mulai meninggalkan kawasan industri itu setelah Pyongyang menutup pabrik tempat mereka bekerja dan menutup perbatasan.
Jangan hanya Dicopot Sehari setelah Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo dicopot, Mayjen Hardiono Saroso harus menanggalkan jabatan Pangdam IV/Diponegoro. HAFIZD MUKTI
P
ENCOPOTAN Brigjen Sabar Rahardjo dan Mayjen Hardiono Saroso dinilai tepat dalam penanganan kasus penyerangan LP Cebongan oleh 11 anggota Kopassus. Namun, Polri dan TNI tak boleh berhenti di situ. Brigjen Sabar dicopot, Jumat (5/4), sedangkan Mayjen Hardiono dimutasikan menjadi staf ahli KSAD, kemarin. Ia digantikan Mayjen Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia KSAD. Ketua Setara Institute Hendardi mengapresiasi keputusan Mabes Polri dan TNI-AD mencopot kedua pejabat tersebut, tetapi langkah itu belum cukup. “Positif, pencopotan ini pertanda kesadaran petinggi Polri dan TNI bahwa mereka berdua diduga ikut terlibat. Setidaknya, dua pemimpin itu lalai untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, kemarin. Sabar dan Hardiono memang terbawa-bawa dalam insiden LP Cebongan yang menewaskan empat tersangka kasus penusukan anggota Kopassus, Sertu Heru Santosa, hingga meninggal. Kejanggalan mewarnai peristiwa pada Sabtu (23/3) itu, antara lain Polda DIY menitipkan keempat tahanan ke LP Cebongan de-
ngan alasan rumah tahanan mereka penuh dan rusak. Sikap Hardiono juga dipertanyakan ketika ia memastikan tidak ada anggota TNI yang terlibat, padahal penyelidikan belum dimulai. Karena itu, Polri dan TNI-AD didesak mengusut peran Sabar dan Hardiono. Anggota Komisi III DPR Deding Ishak mengatakan pemeriksaan kepada Kapolda DIY dan Pangdam IV/ Diponegoro bisa saja dilakukan, tapi bergantung pada proses penyidikan. “Pencopotan sudah cukup berat. Soal itu (menjadi terperiksa) bergantung pada proses hukum,” kata Deding. Di lain sisi, anggota Komisi III DPR lainnya, Trimedya Panjaitan, menyatakan Brigjen Sabar dan Mayjen Hardiono bisa dianggap terlibat dalam insiden LP Cebongan, tetapi tidak secara langsung. Karena itu, keduanya sulit diposisikan seperti 11 anggota Kopassus yang melakukan penyerangan. “Kalau dikatakan keKirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com
duanya terlibat, itu terlalu jauh.” Kepala Dinas Penerangan TNI-AD Brigjen Rukman Ahmad menyatakan memang ada pergantian Pangdam IV/Diponegoro, kemarin. Namun, ia membantah pergantian itu terkait dengan kasus LP Cebongan. Ia juga memastikan Mayjen Hardiono tidak akan diperiksa.
Konspirasi Sementara itu, meski pelaku sudah diketahui, Komnas HAM akan terus menyelidiki kasus LP Cebongan. “Komnas HAM bertugas menilai sebuah peristiwa, apakah ada pelanggaran HAM atau tidak. Fokusnya pada bagaimana keterlibatan unit negara dalam sebuah peristiwa,” ujar komisioner Komnas HAM Nurcholis dalam diskusi Kecolongan Aksi Cebongan di Jakarta, kemarin. Komnas HAM mencium ada konspirasi dalam pemindahan empat tahanan dari Polda DIY ke LP Cebongan. Dugaan konspirasi juga diungkapkan anggota Komisi III DPR Syarifudin Sudding dan pengamat dari LIPI Ikrar Nusa Bhakti. Keduanya menyebutkan ada komunikasi antara TNI dan Polda DIY dalam pemindahan tahanan itu. (Fid/AU/X-11)
hafizd@mediaindonesia.com Berita terkait hlm 3
Berebut Penghidupan di Sumur Banyuurip
A
ANTARA/AGUK SUDARMOJO
LAPANGAN PEKERJAAN: Sejumlah pekerja memasang pipa fasilitas produksi minyak Blok Cepu, di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Warga berharap pengeboran minyak itu dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat yang tinggal di sekitar Blok Cepu.
SAP dari pembakaran jerami kering milik warga, sehabis panen padi, rasanya tidak mampu menyaingi kepulan karbon dioksida (CO2) yang keluar dari cerobong di instalasi pengolahan minyak dari sumur Banyuurip di Desa Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur. Maklum, di desa itulah tidak lama lagi, pada 2014, sumur-sumur minyak yang dikelola secara modern oleh pemain perminyakan kelas dunia Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI) tersebut akan menghasilkan 165 ribu barel per hari. Itu sebuah jumlah yang belum pernah dicapai ladang sumur mana pun yang sudah beroperasi di Indonesia. Orang bisa saja menduga, tak lama lagi Bojonegoro akan menjadi daerah makmur dari bagi hasil ‘emas hitam’
~ KOLEKSI TAPAK JEJAK ~
tersebut. Namun, yang terjadi tidaklah demikian. Di Desa Gayam, misal, warga harus berjuang sangat keras untuk bisa dipekerjakan pada perusahaan yang beroperasi di wilayah leluhur mereka itu, termasuk harus berdemonstrasi dan mengikuti pendidikan kursus hanya untuk bisa diterima sebagai pekerja rendahan. Namun harus diakui pula, geliat ekonomi warga terangkat berkat beroperasinya perusahaan minyak itu walaupun belum pada titik proporsional. Sebagai gambaran, awal berope-
rasi, pihak EMOI melalui anak perusahaan mereka, Mobil Cepu Limited (MCL), hanya me rekrut 61 orang lokal dari sekitar 8.000 pelamar. Sebagian besar diisi tenaga-tenaga asal luar daerah dan asing. Akibat adanya kandungan minyak di Desa Gayam, menurut Direktur Pengkajian dan Jaringan Informasi untuk Publik (Pijak) Munawar Cholil, kini warga di sana tidak hanya menghadapi emosi ekonomi, tapi nilai-nilai tradisi mereka pun terancam sirna. (YK/M-1)
Pada 2014, sumur minyak yang dikelola oleh pemain perminyakan kelas dunia EMOI akan menghasilkan 165 ribu barel per hari.
JEDA HALAMAN 5