Media Indonesia

Page 1

28

Halaman

Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Harian Umum Media Indonesia

@ MIdotcom

Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com

SABTU, 8 DESEMBER 2012 | NO.11575 | TAHUN XLIII

SLAM SUNDA WIWITAN AGAMA SUKU BADUI

PSSI DAN KPSI SIAPKAN KONGRES SENDIRI-SENDIRI

AGAR IBU TETAP GAYA SAAT MENYUSUI

Sistem ritus orang Badui memang unik. Pengaruh agama Hindu, Buddha, dan Islam sepertinya berbaur membentuk agama Slam Sunda Wiwitan.

KLB PSSI akan berlangsung 10 Desember di Palangkaraya, Kongres Biasa KPSI akan digelar 9 Desember di Jakarta.

Menyusui kini menjadi gaya hidup kaum urban. Buat menambah semangat, para ibu kelas menengah ini butuh peranti agar tetap tampil cantik.

Khazanah, Hlm 24

Sepak Bola Nasional, Hlm 8

Wirausaha, Hlm 19 MI/ROMMY PUJIANTO

TIYOK

Untuk hadapi proses hukum, Andi A Mallarangeng mundur dari jabatan menpora dan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

Hambalang tidak Berhenti pada Andi

EDITORIAL

Pengunduran Diri Menteri Andi

FARIO UNTUNG

K

OMISI Pemberantasan Korup si (KPK) memastikan penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, tidak akan berhenti pada Andi Alifian Mallarangeng. Hal itu ditegaskan Ketua KPK Abraham Samad dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Dia men jelaskan, hingga saat ini, KPK masih terus mengembangkan kasus bernilai Rp2,5 triliun tersebut dengan memeriksa saksi-saksi untuk mencari keterlibatan baru. Mengenai dua saksi yang saat ini dicekal, yakni Andi Zulkarnain Mallarangeng (Choel) dan pejabat PT Adhi Karya, Muhammad Arif Taufiqurrahman, Abraham menyatakan tidak menutup kemungkinan mereka akan segera ditetapkan sebagai tersangka. “Namun, yang dua ini untuk sementara masih sebagai saksi,” ujarnya. Sehari sebelumnya (6/12), KPK mengumumkan pencekalan Andi A Mallarangeng bersama adiknya, Choel, serta Arif. Dalam surat pencekalan KPK tertanggal 3 Desember 2012 yang dikirim ke Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Andi berstatus sebagai tersangka. Ketika ditanyakan kapan KPK akan memeriksa tersangka dan dua saksi itu, Abraham belum dapat memastikan tanggal pastinya. Namun, lanjutnya, sangat mungkin pada Selasa (12/7) Choel dan Arif akan diperiksa. “Untuk tersangka, setelah saksi-saksi terlebih dahulu, setelah rampung, baru (tersangka) akan dipanggil,” ujarnya.

Jika semua pejabat di negeri ini berani mundur bahkan ketika baru dituding terlibat, pada titik itu bangsa ini sedang menuju tingkat martabat yang tinggi.”

MI/SUSANTO

MALAM TERAKHIR DI RUMAH DINAS: Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng berjalan di antara kerabat saat para stafnya mengemasi barang-barang di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III, Jakarta, tadi malam. Setelah mundur dari jabatan menpora, Andi dan keluarga kembali menghuni rumah pribadi di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di mediaindonesia.com

Berkemas-kemas Kemarin, sehari setelah dicekal, Andi mengundurkan diri dari jabatan menteri pemuda dan olahraga (menpora). Surat pengunduran itu ia sampaikan sendiri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden. SBY pun langsung menyetujui pengunduran diri Andi. “Saya memberikan penghargaan dan sikap yang diambil Saudara Andi Mallarangeng. Saya kira contoh yang baik dari seseorang ketika menghadapi permasalahan hukum dan manakala pada posisinya, dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan tugas menpora dan jajaran kabinet,” kata Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Seusai menghadap Presiden, Andi mengadakan konferensi pers di Kantor Kemenpora. Andi menjelaskan bahwa pengunduran dirinya karena ia ingin berkonsentrasi menghadapi kasus hu-

kum yang kini menjeratnya. Selain mundur dari jabatan sebagai menpora, Andi mengungkapkan bahwa dirinya juga mundur dari jabatan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat dan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Andi dengan dibantu sejumlah o-

rang dekatnya, kemarin, langsung mengemasi barang-barangnya di Kantor Kemenpora. Kemas-kemas juga ia lakukan di rumah dinasnya di Kompleks Menteri, Jalan Widya Chandra III No 14, Jakarta. Andi dan keluarga hari ini akan kembali menghuni rumah pribadinya di Jalan Raya Setu No 3, Setu Raya

Cilangkap, Jakarta Timur. Presiden memerintahkan Menko Kesra Agung Laksono untuk sementara merangkap sebagai pelaksana tugas menpora. “Beliau (Presiden) sedang mencari orang yang tepat. Pasti itu, as soon as possible,” ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto. Pada bagian lain, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan bahwa Partai Demokrat siap memberikan dukungan bantuan hukum terhadap Andi. “Saya percaya sepenuhnya pada proses hukum,” tegasnya. (GC/*/Mad/Pit/X-5)

fario@mediaindonesia.com

Simpatiku buat Bung Andi KESALAHAN--mungkin juga disebut penyimpangan--tetap kesalahan, tetap penyimpangan. Ini bahasa hukum yang kaku, yang mengesankan seolah para penegak hukum itu malaikat yang baru turun ke bumi semalam, yang tidak tahu sosiologi hukum, dan tingkah laku birokrasi di negeri ini. Sikap sok tegas orang hukum, yang mengawasi birokrasi, dan beroperasinya proyek-proyek nasional, memiliki dua wajah yang sama dingin nya, dan dua kepentingan yang berbeda. Satu, kepentingan untuk tidak mengenal negosiasi dan konsisten pada kebenaran hukum. Dua, kepentingan sebaliknya: menggertak dan sok konsisten, tetapi mengajak selingkuh

HANYA dalam kurun sekitar 16 jam sejak diumumkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Andi Alifian Mallarangeng mengundurkan diri dari jabatan menteri pemuda dan olahraga. Dia menyatakan akan fokus menghadapi kasus hukum terkait dengan dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, yang menjeratnya. Andi menjadi menteri aktif pertama yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi sejak KPK berdiri pada 2003. Ia juga sekaligus menjadi pejabat aktif pertama yang mengundurkan diri begitu diumumkan sebagai tersangka. Selama ini, jika seorang pejabat dinyatakan sebagai tersangka oleh penegak hukum, dengan dalih asas praduga tak bersalah mereka ogah mundur. Mereka berlindung di balik peraturan yang menyebutkan bah wa hanya pejabat yang sudah mendapatkan vonis berkekuatan hukum tetaplah yang harus mundur. Bahkan, ada gejala kian konyol yang kini menjangkiti birokrat negara, yakni tak merasa terganggu dipromosikan kendati baru saja menjalani hukuman dalam kasus korupsi. Data Kementerian Dalam Silakan tanggapi Negeri menunjukkan ada 153 Editorial ini melalui: PNS yang masuk penjara kamediaindonesia.com rena korupsi dalam lima tahun terakhir. Sebagian dari PNS yang menjadi terpidana korupsi dan telah menjalani hukuman itu justru mendapat promosi dan menduduki jabatan eselon II di tingkat provinsi atau kabupaten. Setidaknya ada 14 PNS bekas terpidana korupsi yang justru mendapat promosi jabatan strategis di daerah. Hanya dua orang yang mengundurkan diri dari jabatan. Itu pun setelah mendapat tekanan dari publik. Maka, langkah Andi Mallarangeng yang mundur dari jabatan menteri secepat-cepatnya setelah ditetapkan sebagai tersangka patut kita apresiasi. Di tengah begitu kuatnya syahwat mempertahankan kekuasaan, bahkan ketika telah dijerat kasus korupsi, kerelaan untuk mundur adalah langkah yang amat membantu. Membantu para penegak hukum memproses kasus Hambalang secara adil, transparan, dan tanpa tekanan. Selain itu, membantu jajaran kementerian untuk tetap dapat bekerja secara tenang. Langkah mundur Andi juga layak menjadi momentum bagi pejabat di negeri ini untuk memahami dalam-dalam etika kepublikan. Bahkan, lebih jauh lagi, setelah Andi, alangkah eloknya jika ada pejabat yang baru diduga terkait dengan kasus etika apalagi pidana mau mengundurkan diri. Itulah yang banyak dilakukan oleh pejabat publik di negara dengan tingkat peradaban yang amat tinggi. Tanpa menunggu menjadi tersangka, bahkan tak perlu susah-susah mendebat bahwa tudingan itu salah dan fitnah, mereka dengan suka rela melepaskan jabatan. Sekali lagi, jika semua pejabat di negeri ini berani mundur bahkan ketika baru dituding terlibat, pada titik itu bangsa ini sedang menuju tingkat martabat yang tinggi. Langkah ke arah itu sudah dirintis seorang Andi Mallarangeng.

Mohamad Sobary Esais, pembela petani tembakau, mantan Direktur Eksekutif The Partnership for Governance Reform (tempat Bung Andi A Mallarangeng pernah berkantor). ke gang-gang gelap yang dikiranya selalu tak terpantau publik. Kemunafikan ini penting disoroti. Orang ada baiknya tahu bahwa kesalahan atau penyimpangan itu, terutama hari ini, hasil dari suatu interaksi panjang, berbelit-belit, dan sangat menjebak. Faktor utamanya bisa dari ‘orang dalam’ birokrasi sendiri yang membuat seorang pejabat tinggi yang pada hakikatnya tidak mau salah, tidak mau menyimpang, tetapi bisa terbukti salah dan menyimpang, karena bujukan halus, lembut, dan canggih.

Rasionalitas yang ‘menjamin’ dan membenarkan apa yang harus dilakukan itu meyakinkan sekali. Anak buah ada saja yang siap menggorok leher bosnya demi berbagai alasan dan kepentingan politikekonomi bagi dirinya sendiri. Orang lurus--dan Bung Andi pun orang seperti itu--bisa dibujuk. Bisa dijerumuskan. Mudah dirayu bukan karena naif secara politik dan birokrasi, melainkan karena kesadaran bahwa ‘tidak mungkin’ anak buah berbuat seperti itu. Di sini ada moralitas menarik:

o rang baik--juga Bung Andi--mengira orang lain pasti baik seperti dirinya. Ini kekeliruan biasa yang bisa fatal. Di zaman ini ‘orang baik’ dan ‘orang lurus’ macam itu bisa jadi bulanbulanan. Di zaman Orde Baru orang macam itu cukup dihukum dengan sanksi tidak bakal mendapat jabatan apa pun. Mereka cukup diasingkan sebagai duri dalam daging. Sekarang, orang macam itu dimainkan sebagai aset oleh pencolengpencoleng politik di birokrasi itu sendiri, di parlemen dan di dunia bisnis yang gigih memperjuangkan kepentingan ekonominya di masa penuh kegelapan ini.

Bersambung ke hlm 2

SELA

Rokok dan Sakit Punggung SAKIT punggung pada pasien ternyata berkurang pada mereka yang berhenti merokok. Itulah hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Bone and Joint Surgery (JBJS). Temuan itu membuktikan kesimpulan lama bahwa merokok meninggikan risiko sakit di punggung dan tulang belakang. SENO Pada kondisi terburuk, pasien pun terpaksa menjalani operasi. Tim peneliti menemukan bahwa dari 5.300 pasien dengan keluhan sakit punggung dan kaki yang diteliti, proses penyembuhan mereka ternyata meningkat dengan lebih cepat saat mereka menghentikan kebiasaan merokok. Menurut Glenn R Rechtine, salah seorang peneliti dari Department of Orthopaedics University of Rochester, Amerika Serikat, hal itu disebabkan nikotin meningkatkan rasa sakit. “Jika berhenti merokok selama pengobatan, Anda bisa merasa lebih baik,” katanya. Sebaliknya, bila terus merokok selama pengobatan, imbuhnya, secara statistik tidak akan ada perkembangan apa-apa, apa pun perawatan yang digunakan. (Science Daily/*/X-5)

Koleksi tapakjejak.blogspot.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Media Indonesia by Asmat - Issuu