Media Indonesia

Page 1

UNSUR INDONESIA DALAM DESAIN MODERN

SALEH SERUKAN DIALOG NASIONAL Pengamat menyayangkan posisi Amerika Serikat dan Arab Saudi yang dinilai kurang gigih dalam meyakinkan Saleh untuk mundur.

Gaya tradisional pada rumah tinggal tidak mesti diwujudkan lewat ukiran atau elemen etnik. Hanya dengan mengadopsi bentuk atap pelana dan rumah panggung, bangunan bisa terlihat ‘Indonesia’.

Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com

Internasional, Hlm 10

Arsitektur, Hlm 13 DOK. RAUL RENANDA

Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)

AP/HANI MOHAMMED

S A B T U , 9 J U L I 2 011 | N O .110 7 9 | TA H U N X L I I | 2 4 H A L A M A N

Keterangan Staf makin Sudutkan Nurpati EDITORIAL

Pertaruhan Masa Depan PSSI HARI ini Kongres PSSI jilid tiga digelar di Surakarta, Jawa Tengah. Itulah ajang pertaruhan, tidak hanya menyangkut masa depan persepakbolaan nasional, tetapi juga terkait erat dengan martabat bangsa. Kongres yang oleh Komite Normalisasi diubah menjadi kongres luar biasa untuk memilih pimpinan PSSI periode 2011-2015 itu digelar setelah dua kongres sebelumnya buntu. Penyebabnya, ketidakadilan menyangkut larangan pasangan calon ketua umum dan wakil ketua umum, George Toisutta dan Arifin Panigoro, oleh FIFA. Kongres di Solo ini sejatinya adalah duel sengit antara kelompok status quo dan proreformasi. Rezim Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie secara formal memang sudah tumbang, tetapi bukan berarti mereka telah habis. Kelompok itu masih solid. Mereka ingin tetap menguasai PSSI. Di kubu lain, ada kelompok proreformasi yang terepresentasikan dalam diri ToisuttaArifin. Sayangnya, semangat perubahan itu langsung dibunuh secara kejam. Toisutta yang tak melanggar statuta PSSI ataupun Silakan tanggapi Editorial ini melalui: statuta FIFA dikerangmediaindonesia.com keng secara tidak fair oleh FIFA yang selalu mendengungkan slogan fair play sebagai jantung sepak bola. Buat kelompok status quo, kekejaman FIFA terhadap Toisutta-Arifin jelas menggembirakan. Peluang mereka untuk tetap menguasai PSSI kian terbuka. Apalagi jika Komite Normalisasi berseberangan dengan kubu proreformasi. Sejumlah aturan Komite Normalisasi yang mempersulit alur aspirasi pemilik suara di kongres makin menunjukkan keberpihakan itu. Soal larangan pemilik suara menginterupsi lebih dari sekali dan harus mendaftar terlebih dahulu, misalnya, jelas keputusan konyol. Apa pun dinamika yang terjadi, kita berharap Kongres PSSI kali ini sukses. Tidak hanya sukses penyelenggaraan, tetapi juga sukses memilih pemimpin yang benar-benar kredibel dan properubahan. Pemilik suara merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di kongres, bukan FIFA. Sikap mayoritas peserta untuk membangkitkan sepak bola Indonesia seharusnya diakomodasi sekalipun itu bertentangan dengan titah FIFA. Kongres juga bersinggungan dengan martabat bangsa. Larangan FIFA terhadap anak negeri yang tak bersalah, siapa pun dia, untuk memimpin PSSI ialah sebuah penjajahan. Kita juga pantang melupakan bagaimana FIFA membiarkan Nurdin memimpin meski jelas-jelas melanggar statuta. PSSI memang berinduk ke FIFA, tetapi bukan berarti patuh buta. Karena itu, kongres ini merupakan ajang pembuktian sepak bola Indonesia cinta perubahan, cinta kedaulatan, dan cinta martabat. Itu semua jauh lebih mulia daripada deretan kata-kata dalam statuta FIFA.

Larangan FIFA terhadap anak negeri yang tak bersalah, siapa pun dia, untuk memimpin PSSI ialah sebuah penjajahan.”

PAUSE

Menghapus Memori Buruk STUDI peneliti Lund University di Swedia menyimpulkan otak mampu mengatur kenangan apa saja yang ingin diingat atau dilupakan. Peneliti menganalisis aktivitas otak sejumlah relawan dengan pemindai electroencephalography (EEG). Mereka menemukan ada bagian otak yang aktif ketika relawan diminta melupakan kenangan buruk. Bahkan kapan area pada otak menghapus memori buruk relawan diketahui. Pemimpin studi Gerd Thomas Waldhauser mengatakan studi itu berguna bagi penderita depresi. (Telegraph/*/X-5)

MI/ROMMY PUJIANTO

DOA JELANG KONGRES: Sejumlah suporter dari berbagai daerah berdoa bersama dan melakukan deklarasi damai untuk mendukung pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI, di Surakarta, Jawa Tengah, tadi malam.

KN Yakin Pemilihan Satu Putaran

KOMITE Normalisasi (KN) yakin pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015 dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Surakarta hari ini berlangsung satu putaran. “Satu putaran karena Kelom-

pok 78 mengalihkan suara ke satu kandidat,” kata anggota KN sekaligus tuan rumah kongres, FX Hadi Rudyatmo, kemarin. Kelompok 78 mengalihkan ke nama lain setelah jago mereka, George Toisutta dan Arifin Panigoro, tetap dilarang FIFA untuk

dicalonkan. Terdapat 18 kandidat ketua umum, 15 calon wakil ketua umum, dan 51 kandidat anggota komite eksekutif yang bertarung dalam kongres. (HA/X-5) Berita terkait Hlm 11, 18-19

Nazaruddin Mengaku Disuruh Anas Pergi Fraksi Partai Demokrat DPR masih percaya Nazaruddin berada di Singapura untuk berobat. AKHMAD MUSTAIN

M

UHAMMAD Nazaruddin tidak pernah berhenti berkicau dari tempat persembunyiannya. Buron internasional itu mengaku meninggalkan Indonesia karena disuruh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Kicauan Nazaruddin itu disampaikan kepada Media Indonesia lewat Blackberry Messenger, kemarin. Ia juga menyampaikan informasi yang sama sehari sebelumnya kepada wartawan. “Mas Anas janjikan saya untuk istirahat, urusan di KPK akan dia beresin, tetapi ternyata ini semua skenario untuk membuat nama dia bersih,” tulis Nazaruddin. Tudingan Nazaruddin itu langsung ditampik Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa. “Sangat tidak mungkin seseorang yang terkait kasus hukum disuruh lari. Itu bukan karakter Anas yang aktivis.” Nazaruddin pergi ke Singapura pada 23 Mei atau sehari sebelum dicekal KPK. Ia pergi setelah mendapatkan izin Fraksi Partai Demokrat. Akan tetapi, keberadaan anggota Komisi VII DPR itu menjadi misteri setelah Kementerian Luar Negeri Singapura menegaskan bahwa Nazaruddin tak lagi berada di Singapura. Serangan Nazaruddin terha-

dap Anas terus mengalir. Sebelumnya, melalui Blackberry Messenger kuasa hukumnya, OC Kaligis, Nazaruddin mengungkapkan Anas menerima Rp2 miliar untuk memuluskan proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Serangan lewat Blackberry Messenger itulah yang mendorong

Anas mengadukan Nazaruddin ke Mabes Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah. Surat peringatan Hingga kini Partai Demokrat masih enggan memberhentikan Nazaruddin. Dia cuma diberi surat peringatan dan kemarin

diberhentikan sementara dari jabatan bendahara fraksi. Nazaruddin mengaku sudah menerima surat peringatan tersebut. Surat itu berisikan imbauan partai agar ia mengindahkan panggilan KPK dan tidak lagi berkoar-koar melalui media tentang keburukan Demokrat. “Ya, sudah saya terima surat peringatan itu,” tukas Nazaruddin. Sejauh ini Fraksi Partai Demokrat DPR masih meyakini bahwa Nazaruddin tidak melarikan diri. Dia berada di Singapura untuk keperluan berobat. Ketua Fraksi Partai Demokrat M Jafar Hafsah menjelaskan, jika benar Nazaruddin telah meninggalkan Singapura, berarti dia telah menyalahi izin berobat yang pada awal kepergiannya diajukan ke fraksi. Menurut Jafar, komunikasi terakhir antara fraksi dan Nazaruddin pada 28 Juni 2011 lalu. Komunikasi dilakukan melalui Sutan Bhatoegana, anggota fraksi sekaligus sahabat dekat Nazaruddin. “Ketika itu (Nazaruddin) pakai nomor Singapura,” katanya. Fraksi Partai Demokrat boleh saja melindungi Nazaruddin. Namun, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, kemarin, berunjuk rasa ke Bandara Soekarno-Hatta. Mereka menuntut pemerintah segera menangkap Nazaruddin. Menurut Deny, koordinator aksi, kasus Nazaruddin merupakan bukti kegagalan pemerintah. “Kita minta kepada penumpang, kalau bertemu Nazaruddin di luar negeri, segera lapor ke polisi.” (SM/*/X-3) mustain@mediaindonesia.com Berita terkait hlm 2

PANJA Mafia Pemilu menilai keterlibatan mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati dalam kasus pembuatan surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) semakin jelas. Alasannya ialah keterangan para saksi yang selalu berseberangan dengan pernyataan Andi Nurpati. “Sudah terang-benderang Andi terlibat dalam kasus surat palsu MK. Itu keyakinan saya berdasarkan saksi-saksi yang selalu berseberangan,” kata anggota Panja Mafia Pemilu Ganjar Pranowo di Jakarta, kemarin. Ganjar menyebut memang belum ada kesaksian yang mengatakan Andi Nurpati mengonsep surat palsu MK Nomor 112/ PAN.MK/VIII/2009 tertanggal 17 Agustus 2009. Belum ada saksi yang secara eksplisit melihat dan menyatakan Andi yang membuat surat palsu MK. Panja selanjutnya akan berusaha mencari bukti dan kesaksian soal bagaimana, kapan, dan di mana Nurpati mengonsep surat palsu MK. Namun, tambah Ganjar, kesaksian dari staf Andi, yakni Sugiarto, ialah bukti kuat keterlibatan Andi. Berdasarkan keterangan Sugiarto, Andi yang mengonsep surat 1351/KPU/ VIII/2009 tentang permintaan kepada Panitera MK untuk

MI/SUSANTO

Sudah terangbenderang Andi terlibat dalam kasus surat palsu MK.” Ganjar Pranowo Anggota Panja Mafia Pemilu mengeluarkan petunjuk soal perolehan suara di daerah pemilihan Sulawesi Selatan 1. Surat itu merupakan cikalbakal dari surat palsu MK Nomor 112. Matnur, rekan Sugiarto yang juga staf Andi, kemudian meminta Sugiarto memberi nomor 1351 dan 1352 untuk surat itu. Menurut Ganjar, pernyataan Sugiarto memiliki perbedaan kronologi dengan penjelasan Andi. Dalam rapat sebelumnya di panja, Andi menyebut surat itu bukan dibuat dirinya, melainkan oleh Biro Hukum KPU. Andi juga sebelumnya menyangkal mengirimkan surat nomor 1351 dari mesin faks pribadinya. Di sisi lain, komisioner KPU Endang Sulastri menilai wajar jika Andi Nurpati terlihat dominan di rapat-rapat pleno KPU. Itu karena Andi menjabat di Divisi Teknis KPU yang mengurusi teknis penyelenggaraan pemilu, pemungutan suara, perhitungan suara, sampai rekapitulasi perhitungan suara. (*/I-1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Media Indonesia by Asmat - Issuu