Media Indonesia

Page 1

28

Halaman

Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Harian Umum Media Indonesia

@ MIdotcom

Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com

MINGGU, 9 DESEMBER 2012 | NO.11576 | TAHUN XLIII

DUEL JILID IV DEMI MENGEJAR MAYWEATHER

GLAMOR SEUTUHNYA

PUISI-PUISI MENGGUGAH KARYA EMAS RENDRA

Duel melawan Juan Manuel Marquez akan menjadi ujian terakhir bagi Manny Pacquiao sebelum big match dengan Floyd Mayweather.

Berani, glamor, dan seksi. Koleksi ini mengajak perempuan untuk berani berekspresi tanpa meniru.

Secara kritis, tajam, tetapi tetap religius dan indah, Rendra menyampaikan pandangannya tentang banyak hal dari realitas sosial yang absurd.

Olahraga, Hlm 7

Pesona, Hlm 13

Tifa, Hlm 16 MI/IMMANUEL ANTONIUS

AP/DAMIAN DOVARGANES

Sanksi FIFA di Depan Mata Pada 2011, KN pimpinan Agum Gumelar berhasil membentuk kepengurusan baru PSSI dengan ketua umum Djohar Arifin Husin yang menjabat hingga kini. “Nantinya KN harus berani menolak semua pihak yang sekarang terlibat di PSSI maupun KPSI untuk menASNI HARISMI calonkan kembali sebagai pengurus PSSI yang baru agar kita mulai dari ERTIKAIAN antara PSSI awal lagi,” tandas Sutejo. dan Komite Penyelamat Secara terpisah, Presiden Asosiasi Sepak Bola Indonesia (KPSI) Pesepak Bola Profesional Indonesia yang malah memuncak Ponaryo Astaman tetap berharap jelang deadline dari Federasi Se- FIFA tidak memberikan sanksi pak Bola Internasional (FIFA) pada karena akan sangat merugikan pe10 Desember besok hampir pasti main. “Kita tidak bisa lagi bermain akan membuahkan sanksi untuk di tim nasional dan berlaga di level persepakbolaan Indonesia. internasional.” Meski batas waktu tinggal menghiJika di-suspend FIFA, Indonesia tung hari, kedua kubu tak juga bakal terkucil. Skuat ‘Garuda’ tak mau berdamai. Mereka berkukuh boleh tampil di Pra-Piala Asia 2015 menggelar kongres sendiri-sendiri. mulai 6 Februari 2013. Begitu pula PSSI akan melakukan kongres luar Semen Padang dan Persibo tak bisa biasa (KLB) besok di Swiss-belhotel, berlaga di AFC Cup tahun depan. Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Itu kalau hukuman dari FIFA hanya sedangkan KPSI berkongres di Hotel setahun. Mercure Ancol, Jakarta, hari ini. Toh, seabrek kerugian tersebut Langkah itu tak cukup untuk jauh dari amanat melunakkan ego Kirimkan tanggapan Anda FIFA/AFC yang pengurus PSSI atas berita ini melalui e-mail: mengharuskan dan KPSI. Sekjen interupsi@mediaindonesia.com kedua kubu PSSI Halim Mahatau mediaindonesia.com Facebook: duduk dalam fudz bahkan Harian Umum Media Indonesia s a t u ko n g r e s . lebih memilih Twitter: @MIdotcom Sekjen FIFA Jedikenai sanksi Tanggapan Anda bisa diakses di rome Valcke pun ketimbang hamediaindonesia.com mengultimatum, rus menggelar jika PSSI dan kongres dengan KPSI ogah rujuk, sanksi dari FIFA voters KLB Solo sesuai nota kesepaakan ditentukan dalam rapat komite haman (MoU) antara PSSI dan KPSI eksekutif, 14 Desember nanti. yang diteken di AFC, Juni lalu. Ia ber“Kami telah berusaha membantu dalih MoU itu melanggar Statuta. menyelesaikan masalah, tapi tamSikap tersebut mementahkan paknya kami tidak memiliki pilihan pendirian awal PSSI yang akan lain,” ujar Valcke, Kamis (6/12). melakukan segala cara agar IndoKetua Umum Asosiasi Pelatih nesia tak dihukum FIFA. KPSI yang Sepak Bola Indonesia Gatot Haryo pernah merilis manifesto yang saSutejo menilai sanksi dari FIFA su- lah satu butirnya berisi lebih baik dah seharusnya diberikan untuk In- Indonesia dihukum FIFA ketimbang donesia. Meski pahit, hukuman itu rekonsiliasi dengan PSSI, kini berkonsekuensi yang harus ditanggung sikap sebaliknya. akibat sikap kepala batu pengurus Dari Balikpapan, Kalimantan PSSI dan KPSI. “Agar ke depannya Timur, Menko Kesra yang juga tidak ada lagi pihak-pihak yang Menpora Ad Interim Agung Laksono mengklaim sebagai PSSI formal atau mendesak PSSI dan KPSI tak meinformal. Ini sudah kebablasan.” mentingkan ego dan kepentingan Ia berharap FIFA menindaklanjuti masing-masing. (SY/X-11) sanksi itu dengan kembali menurunkan komite normalisasi (KN). asni@mediaindonesia.com

Meski pahit, hukuman dari FIFA merupakan konsekuensi sikap kepala batu pengurus PSSI dan KPSI.

P

MI/RAMDANI

LEBIH CEPAT DAN NYAMAN: Para karyawan naik ke mobil untuk pulang ke rumah, di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (6/12). Para pekerja kantoran itu lebih memilih omprengan daripada angkutan umum karena lebih cepat dan nyaman.

SELA

Jakarta Macet, Nebeng Yuk!

Stres dan Pekerjaan

J

ALANAN di Jakarta identik dengan kemacetan. Namun, kemacetan itu tidak segaduh saat-saat jam kantor yang datang dua sesi dalam sehari. Pagi sekitar pukul 07.00-09.00 dan sore pukul 17.00-20.00 WIB. Dua sumbu waktu kemacetan itulah yang belum bisa dicarikan solusinya oleh pembuat kebijakan di Jakarta. Model 3 in 1 terbukti gagal. Pemberlakuan pelat nomor ganjil-genap yang akan diterapkan juga belum tentu berhasil. Lupakan sejenak soal kebijakan penanganan kemacetan itu. Mari tengok apa yang sudah dilakukan puluhan ribu orang, terutama karyawan, dalam mengatasi ketidakbersahabatan jalanan di Jakarta saat jam sibuk itu. Rabu (5/12) sekitar pukul 06.00, Ghani, 45, sudah berpakaian rapi siap menuju kantornya di kompleks perkantoran Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jakarta Selatan. Dari rumahnya di Kompleks Gading Serpong, Tangerang, ia cukup berjalan kaki menuju depan Ruko Golden Madrid 2, Jl Letnan Sutopo, tak jauh dari rumahnya. Di situ Ghani tidak sendirian. Ba-

nyak temannya yang biasa ditemui di ruko itu melakukan hal yang sama. Mereka tidak menunggu bus atau angkutan umum lainnya, tetapi tebengan, yakni mobil pribadi yang siap mengangkut mereka menuju tempat kerja. Lima menit berselang sebuah Toyota Yaris berhenti menghampiri Ghani. Ia langsung masuk ke mobil tersebut. Seperti biasa

wan dan pekerja informal tampak berbaur dan berkumpul di satu tempat penantian. Mereka menunggu mobil berpelat hitam mengantar pulang. Dalam penantian itu ada saja yang mereka lakukan. Ada yang mengisi waktu dengan bercakapcakap sesama penebeng. Minum kopi dan jajanan ringan yang dijajakan oleh penjual kopi keliling dan lain-lain. Satu di antara me reka ialah Yanti, seorang pegawai di kantor pemerintahan. “Saya merasa lebih nyaman dan aman nebeng. Sekalian tambah teman,” ujarnya. Yanti yang mengaku punya mobil pribadi dan tinggal di Bekasi itu mengatakan selama sistem transportasi di Jakarta masih buruk, nebeng atau naik mobil pribadi yang diomprengkan dengan tarif tertentu adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Belum lagi dari aspek lingkungan, banyak timbel yang bisa diminimalkan. Ternyata tidak sedikit manfaat dari nebeng. Nebeng, yuk! (*/Iwa/M-1)

Selama sistem transportasi di Jakarta masih buruk, nebeng atau naik mobil pribadi yang

DIOMPRENGKAN

dengan tarif tertentu adalah salah satu solusi atasi macet. di dalam mobil sudah ada empat orang, yakni Deny pemilik mobil dengan istrinya dan dua penebeng lainnya. Perjalanan tiap pagi yang mereka alami selalu lancar. “Dengan nebeng saya merasa bisa menyiasati kemacetan Jakarta, aman, nyaman, dan tambah teman,” kata Ghani. Waktu terus berlalu dan jalanjalan di Jakarta terus didera macet. Sekitar pukul 17.00 di depan pertokoan Sarinah, puluhan karya-

Berita terkait hlm 9

USAHAWAN cenderung mengalami stres yang lebih ringan ketimbang EBET pekerja. Hal itu disimpulkan lembaga penelitian Gallup setelah melakukan wawancara terhadap lebih dari 270 ribu orang. Peneliti Gallup, Dan Witters, mengatakan usahawan mengakui stres menjadi bagian dari pekerjaan. Namun, hal itu terobati oleh pengalaman positif saat bekerja. Mereka juga mengaku belajar sesuatu yang baru lebih dari pekerja sehingga mendapatkan kenikmatan tersendiri. “Usahawan juga melakukan kontrol strategi dan ide kreatif dalam bisnis mereka serta mengelola jadwal sendiri untuk melaksanakan rencana bisnis,” jelas Witters. Dari semua partisipan tersebut, Witters menemukan jumlah usahawan yang mengklaim kerap optimistis ada 30%, sedangkan pekerja hanya 25%. Witters memperkirakan hal itu karena budaya wirausaha yang selalu berani mengambil risiko dalam menciptakan bidang pekerjaan, produk, dan inovasi baru. (Live Science/Kid/X-11)

KPK Bisa Urai Hambalang dari Pengadaan Tanah PASCAPENETAPAN mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak menelusuri keterlibatan politikus lainnya. Koordinator Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto meyakini tidak mungkin eksekutif bertindak sendirian. “Tidak bisa eksekutif sendirian. KPK harus

mengembangkan pada level parlemen juga,” kata Agus dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta, kemarin. Sejauh ini, lanjut dia, keterlibatan anggota DPR secara kasatmata terlihat ketika proses perencanaan proyek Hambalang serta sertifikat tanah dikeluarkan. Namun, Agus melihat ada upaya penjegalan dari DPR. Hal itu, tukasnya, terlihat ketika DPR berkukuh enggan memberikan risalah sidang pembahasan proyek yang menelan anggaran Rp2,4 triliun itu ke BPK. “Padahal, dari risalah itu

dapat terlihat siapa anggota dewan yang memiliki misi terselubung pada proyek Hambalang,” ujarnya. Dalam sejumlah kesempatan, terdakwa kasus Wisma Atlet M Nazaruddin menyebut keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam proyek Hambalang. Mantan Bendahara Umum Demokrat tersebut menuding ada aliran dana Hambalang dalam Kongres Demokrat 2010 yang dimenangi Anas. Menurut Agus, apa yang disebut Nazaruddin tidak melulu berbuah kosong. “Celotehannya soal Angelina

Sondakh dan Andi Mallarangeng kan ada benarnya. Terlebih lagi Nazar bilang Anas sangat aktif.” Menurut analisis Agus, KPK dapat mulai masuk melalui proses pengadaan tanah Hambalang. “Keganjilan terlihat ketika Anas yang notabene seorang ketua umum partai turun tangan mengurusi sertifikat Hambalang.” KPK memastikan penyidikan kasus Hambalang tidak akan berhenti pada Andi Mallarangeng. Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan, hingga saat ini, KPK masih terus mengembangkan

kasus Hambalang dengan memeriksa saksi-saksi untuk mencari keterlibatan baru (Media Indonesia, 8/12). Secara terpisah, politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendesak agar Anas melengserkan diri dari posisi ketua umum. Pasalnya, ia melihat partai tersandera oleh ketidakjelasan status Anas dalam kasus Hambalang. “Lebih baik (Anas) mundur sekarang. Kalau nanti, kalau naik kelasnya (jadi tersangka) pada detik-detik terakhir 2014, karamlah partai kami,” cetus Ruhut. (PL/X-7)

ANTARA

Keganjilan terlihat ketika Anas yang ketua umum partai mengurusi sertifikat Hambalang.” Agus Sunaryanto Koordinator Investigasi ICW

Koleksi tapakjejak.blogspot.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.