DJOHAR ARIFIN DEPAK RIEDL
AWAL PENCARIAN JATI DIRI MANUSIA BERGEN UNIK
Pelatih asal Austria tersebut berencana mengadukan keputusan itu ke FIFA.
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
Film ini merupakan salah satu adaptasi komik terbaik dengan cerita solid dan siap memulai trilogi baru.
Olahraga, Hlm 27
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Pop Eskapisme, Hlm 11 ANTARA/PUSPA PERWITASARI
DOK. X-MEN: FIRST CLASS
K A M I S , 14 J U L I 2 011 | N O .110 8 4 | TA H U N X L I I | 2 8 H A L A M A N
EDITORIAL
Kisruh SMS dan BBM PIDATO Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang kisruh Partai Demokrat dan mantan bendahara umum partai tersebut, Muhammad Nazaruddin, kontraproduktif. Alih-alih membuat perkara menjadi jelas dan terang benderang, pidato itu menimbulkan kisruh baru, terutama dengan media massa. Reaksi pers, cetak maupun elektronik, terhadap pidato itu umumnya negatif. Tidak semata karena SBY gagal menjelaskan isu utama yang menjadi perhatian publik, tetapi juga karena ketidaksenangan SBY terhadap media massa yang menulis berita yang menohok Partai Demokrat berdasarkan SMS (short message service) dan BBM (Blackberry Messenger) dari Nazaruddin yang buron entah di mana. Menurut pandangan SBY yang kemudian ditentang kalangan media, SMS atau BBM dari seorang Nazaruddin tidak bisa dijadikan berita media massa karena belum tentu informasi itu sungguh-sungguh dari Nazaruddin. Pers dituding mengabaikan asas legalitas. Jawaban Ketua Dewan Pers Bagir Manan tepat, bahwa pers bekerja menurut asas dan fakta jurnalistik. Adapun asas legalitas ialah mindset dan asas penegak hukum. Pers tidak bisa dipaksa menjadi polisi dan jaksa. Pers Silakan tanggapi Editorial ini melalui: bertugas memverifikasi mediaindonesia.com informasi, se dang kan polisi dan jaksa memiliki hak investigasi yuridis bernama penyelidikan dan penyidikan. Dalam konstruksi berpikir seperti itulah, SMS dan BBM yang masuk ke kalangan pers merupakan informasi yang berguna. Pers yang benar pasti memverifikasi pertanyaan pokok, benarkah ini SMS dari Nazaruddin? Sampai hari ini tidak ada bantahan Nazaruddin bahwa SMS dan BBM yang beredar di kalangan pers itu adalah dari Nazaruddin palsu. Yang mencemaskan bagi kebebasan pers ialah ekspresi ketidaksenangan SBY terhadap pemberitaan media massa. Di masa lalu, kekecewaan seorang presiden terhadap pers merupakan isyarat akan ada pemberedelan. Dalam konteks yang lebih besar dari semata kisruh media dan SBY adalah pertanyaan tentang kredibilitas. Mengapa pidato seorang presiden yang berisi penjelasan tentang sebuah perkara krusial tidak cukup kuat mengangkat dan mengikat kredibilitas? Bagi media, kredibilitas adalah nyawa. Sekali publik tidak percaya, koran atau televisi akan tamat riwayatnya. Koran menghadapi elektabilitas publik setiap hari. Tidak seperti partai politik, yang elektabilitasnya diuji lima tahun sekali. Pada akhirnya, relasi kekuasaan dan media harus dinikmati sebagai sesuatu yang menyenangkan. Don’t worry be happy!
Koran menghadapi elektabilitas publik setiap hari. Tidak seperti partai politik, yang elektabilitasnya diuji lima tahun sekali.”
Nazaruddin Dapat Jatah Rp24,9 Miliar
Dua Tim Pemburu Tanpa Hasil
Jaksa juga menyebutkan bahwa uang mengalir ke Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin dan mantan Seskemenpora Wafid Muharam.
MESKI Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Irjen Sutarman mengaku sudah bisa mendeteksi keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Senin (11/7), hingga kini Polri belum bisa menangkap Nazaruddin. Polri sendiri tak tanggungtanggung menurunkan dua tim pemburu setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Polri untuk menangkap Nazaruddin yang ditengarai berada di Singapura. Tugas dua tim itu dibedakan, yakni tim pertama memantau keberadaan Nazaruddin, sedangkan tim kedua menegosiasi kan kepulangan Nazaruddin ke Indonesia. Tim itu akan menggandeng jalur diplomatik dan Interpol jika keberadaan Nazaruddin sudah diketahui di sebuah negara.
BAHARMAN
P
E N G A D I L A N Ti n dak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Selatan, kemarin, meneguhkan pernyataan berbagai kalangan bahwa korupsi memang berlangsung masif dan sistematis di negeri ini. Melalui dakwaan jaksa yang dibacakan oleh jaksa Agus Salim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas terdakwa Mohamad El Idris terungkap bahwa proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011, Palembang, Sumatra Selatan, benar-benar menjadi bancakan. Dari total nilai proyek Rp191,6 miliar, sebesar 20,5% (sekitar Rp39,27 miliar) di antaranya dihabiskan untuk fee. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang sempat membantah terlibat, oleh jaksa disebut menerima fee 13% dari Rp191,6 miliar. Itu berarti anggota Komisi VII DPR yang kini buron tersebut dijatah Rp24,9 miliar oleh PT Duta Graha Indah (DGI), pemenang tender proyek tersebut. Dari jumlah itu, Nazaruddin sudah menerima Rp4,34 miliar dari Mohamad El Idris, Manajer Marketing PT DGI. “Idris menyerahkan uang melalui dua staf Nazaruddin, Oktarina Furi dan Yulianis,” kata jaksa Agus Salim saat membacakan dakwaan pada sidang perdana itu. Nazar sebenarnya mematok jatah 15% dalam proyek itu. Permintaan tersebut terungkap saat Idris bertemu dengan Mindo Rosalina Manulang, Direktur PT Anak Negeri (perusahaan milik Nazaruddin), pada September 2010. “Saat itu, terdakwa (Idris) menawarkan fee 12% untuk Nazaruddin. Namun, Nazaruddin keberatan dan meminta sejumlah 15% dari nilai kontrak,” tutur Agus Salim. Setelah negosiasi, akhirnya nilai fee yang disepakati untuk Nazaruddin ialah 13% dari Rp191,6 miliar, atau Rp24,908 miliar. “Pemberian fee tersebut diketahui pula oleh Dudung Purwadi (Direktur Utama PT DGI),” papar jaksa.
Nazaruddin membantah Namun, semua dakwaan itu dibantah Nazaruddin. Melalui BBM (Blackberry Messenger) dari tempat persembunyiannya, kemarin, Nazar mengaku tidak pernah menerima uang dari
PAUSE
IQ dan Panjang Usia ANGKA mortalitas orang berinteligensi tinggi jauh lebih sedikit ketimbang yang berinteligensi rendah. Demikian disimpulkan studi yang dirilis majalah Psychological Science baru-baru ini. Kesimpulan ini diperoleh lewat serangkaian survei terhadap sekitar 2 juta relawan, baik laki-laki maupun perempuan, selama 20 tahun terakhir. Hanya sekitar 63% dari jumlah relawan ber-IQ (intelligence quotient) rata-rata 85 yang mencapai usia senja. Bagi orang yang SENO memiliki IQ 115 atau lebih, angka ini meningkat hingga 90%, sebagian bahkan mencapai usia 100 tahun. Menurut peneliti, hal itu disebabkan resistensi psikologis mereka terhadap depresi. Orang-orang cerdas bereaksi terhadap perubahan dalam hidup mereka tanpa kecemasan berlebihan ataupun emosi negatif. (Geniusbeauty/*/X-5)
Akan kita upayakan berbagai tindakan untuk menghadirkan Nazaruddin di Tanah Air.” Kombes Boy Rafly Amar Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri
proyek itu. “Cek saja rekening saya atau ke siapa dia kasih. Kalau ada uang Rp4,3 miliar, itu berarti ke Anas Urbaningrum karena Oktarina Furi dan Yulianis itu staf Anas, bukan staf saya,” tulis Nazar. Selain mengalir ke Nazaruddin, dalam dakwaan jaksa diungkap bahwa fee juga diberikan kepada mantan Seskemenpora Wafid Muharam sebesar 2%, atau Rp3,83 miliar. Uang diberikan agar PT DGI dimenangkan dalam tender proyek Wisma Atlet. Jaksa juga mengungkap nama
baru penerima jatah proyek, yakni Alex Noerdin. Gubernur Sumsel itu disebut menerima 2,5% dari nilai proyek Wisma Atlet atau sekitar Rp4,79 miliar. Alex Noerdin membantah hal itu. Juru bicara Alex Noerdin, Robby Kurniawan, mengatakan bahwa Alex tidak pernah menerima dan meminta uang dalam proyek Wisma Atlet. “Itu fitnah. Apalagi, Pak Alex Noerdin tidak pernah mengenal tersangka,” ujar Robby di Palembang, kemarin. Pengakuan datang dari Asisten
Pelaksana Pembangunan Wisma Atlet Fazadi Abdanie. Ia membenarkan menerima Rp20 juta dari Idris pada 15 April 2011 di ruang kerjanya. “Namun, uang itu sudah saya kembalikan ke KPK bulan lalu.” (*/TT/X-7) baharman@mediaindonesia.com
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi @mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com
“Akan kita upayakan berbagai tindakan untuk menghadirkan Nazaruddin di Tanah Air walau negara yang diduga tempat Nazaruddin bersembunyi belum ada perjanjian ekstradisi dengan Indonesia,” ujar Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Boy Rafly Amar di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Boy enggan menjelaskan di negara mana kedua tim pemburu tersebut berada saat ini. Ia juga tidak mengetahui di mana tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games itu ngumpet. “Saya belum dapat informasi,” tandasnya. Terkait dengan beredarnya Blackberry Messenger (BBM) Nazaruddin ke kalangan media, pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat mengemukakan bahwa lokasi Nazaruddin bisa dilacak. Upaya itu memungkinkan karena telah terjalin kesepakatan antara pemerintah RI dan vendor Blackberry, Research in Motion (RIM), mengenai lawful interception (penyadapan untuk kepentingan penegakan hukum), beberapa waktu lalu. “Masalahnya ada good will (niat baik) enggak dari pemerintah (untuk meminta akses kepada RIM)?” selorohnya. Selain Polri, tim KPK juga belum ada kabar soal perburuan anggota DPR RI dari Demokrat itu. KPK kemarin baru berhasil membekukan aset perbankan dan nonperbankan Nazaruddin di dalam negeri. (San/*/X-6)
Andi Nurpati tidak Bisa lagi Mengelak MESKI belum memeriksa tersangka Masyhuri Hasan, juru panggil Mahkamah Konstitusi, Panja Mafia Pemilu Komisi II DPR sudah membuat kesimpulan sementara. Mantan anggota KPU Andi Nurpati diduga kuat terlibat kasus pemalsuan surat MK yang dijadikan KPU untuk menetapkan anggota DPR terpilih daerah pemilihan Sulawesi Selatan I pada Pemilu 2009. Anggota Panja Abdul Malik Haramain (F-PKB) kemarin di Jakarta mengatakan panja sebenarnya tidak membutuhkan lagi keterangan Hasan. Sebab, semakin terang skenario pemalsuan surat
MK itu. “Andi Nurpati tidak bisa mengelak lagi. Tanpa meminta keterangan Hasan, peran Andi Nurpati sudah sangat jelas.’’ Surat palsu MK digunakan KPU untuk menetapkan Dewie Yasin Limpo (Hanura) sebagai anggota DPR terpilih Sulsel I. Namun, putusan itu dibatalkan oleh surat asli MK dan digantikan Mestariyani Habie (Gerindra). Sejak awal posisi Nurpati sudah terpojok. Keterangan dia di panja dibantah staf KPU. Posisinya kian terdesak karena staf Bi ro Teknis KPU, Solahudin, menyebutkan Nurpati yang mendesak penambahan suara untuk
MI / ADAM DWI
Andi Nurpati Mantan anggota KPU Hanura sehingga Dewie menang. Kepala Biro Hukum KPU Santoso menambahkan perolehan suara Sulsel I sudah ditetapkan pada 12 Agustus 2009 dan yang mendapat kursi adalah Gerindra. Na-
mun pada 14 Agustus, Nurpati masih mengonsep surat meminta penjelasan amar putusan MK mengenai Sulsel I. Panja juga akan meminta keterangan pengadu yang merasa dirugikan dalam Pemilu 2009. Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo (F-PDIP), hal itu guna membuktikan dugaan konspirasi mafia pemilu. Mengenai keinginan panja memeriksa Hasan, polisi memberikan lampu hijau. “Kita akan memfasilitasi panja memeriksa tersangka MH (Masyhuri Hasan) di Bareskrim,” ujar Kabag Penerangan Umum Divisi Humas
Polri Kombes Boy Rafly Amar. Sehari sebelumnya polisi keberatan panja memeriksa Hasan dengan alasan polisi masih membu tuhkan keterangan Hasan yang kini ditahan polisi. Sebelumnya, Waka Bareskrim Irjen Matheus Salempang mengatakan, dalam BAP, panitera MK Zaenal Arifin dan Hasan mengakui bahwa mereka telah menghancurkan surat asli MK yang memenangkan Gerindra. Mereka juga membuat surat palsu yang isinya menambah jumlah suara Hanura. Jumat esok (15/7), polisi memeriksa Andi Nurpati. (*/San/Wta/X-4)