MENCARI KETUA MK YANG TERUS MENJAGA KEKOMPAKAN
MOU OPTIMISTIS MUSIM DEPAN Juru taktik asal Portugal itu optimistis skuatnya telah lengkap untuk memenangi gelar musim depan.
Putusan MK terdiri dari kesepakatan sembilan kepala. Penjelasan putusan oleh Ketua MK bisa mengganggu pendapat hakim yang punya pendapat berbeda.
Olahraga, Hlm 23
Fokus Polkam, Hlm 28-29 AP/ALBERTO SAIZ
Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
MI/USMAN ISKANDAR
S E N I N , 15 AG U S T U S 2 011 | N O .11116 | TA H U N X L I I | 3 2 H A L A M A N
KPK Isolasi Nazaruddin EDITORIAL
Flash Disk Nazaruddin KASUS Muhammad Nazaruddin ternyata memperlihatkan magnitude yang luar biasa. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu bahkan boleh jadi merupakan koruptor terbesar dalam sejarah Republik Indonesia. Selama ini, Nazaruddin disebut-sebut hanya terlibat dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang dan beberapa kasus di Kementerian Pendidikan Nasional serta di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Nyatanya, Nazaruddin tersangkut di banyak perkara korupsi dengan jumlah uang yang digarong amat fantastis. Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas dalam konferensi pers Minggu (14/8) dini hari, Nazaruddin diduga terlibat dalam puluhan kasus korupsi dengan nilai total Rp6 triliun. Pimpinan KPK langsung menggelar konferensi pers dan melakukan pemeriksaan awal terhadap Muhammad Nazaruddin. Kesungguhan para pemimpin KPK untuk menangani kasus megakorupsi itu amat terlihat dalam prosesi kedatangan Nazaruddin dari Bogota, Kolombia, ke Jakarta, Sabtu (13/8) malam. Sejak tiba di Bandara Halim Perdanakusuma dan dibawa ke Mako Brimob hingga ke Kantor KPK, rombongan Nazaruddin mendapat pengawalan superketat. Nazaruddin bahkan haSilakan tanggapi rus mengenakan jaket Editorial ini melalui: antipeluru agar kesemediaindonesia.com lamatan jiwanya tetap terjaga. Tidak hanya itu. Pimpinan KPK dalam konferensi pers juga memamerkan sejumlah barang bukti yang dapat disita tim penyidik dari Nazaruddin, antara lain telepon seluler, pengecas, flash disk, uang dolar, dan paspor, termasuk topi anyaman yang dipakai Nazaruddin ketika tampil di Skype. Dari semua barang bukti kiranya flash disk yang paling penting karena dapat menyimpan berbagai barang bukti secara digital. Celakanya, barang bukti yang paling penting itulah yang keasliannya justru diragukan. Flash disk yang dipamerkan KPK sebagai barang bukti bermerek Sony. Itu amat berbeda dengan flash disk yang ditampilkan Nazaruddin ketika di Skype, yakni bermerek Sandisk. Lebih celaka lagi, tim penyidik KPK mengaku tidak tahu-menahu tentang keberadaan laptop, compact disc, dan flash disk merek Sandisk yang pernah dipakai Nazaruddin ketika muncul di Skype. Padahal, di flash disk dan compact disc itulah Nazaruddin mengklaim punya data seputar aliran dana dan rekaman pertemuannya dengan sejumlah orang yang dituding ikut terlibat. Selama buron, Nazaruddin menyebut nama sejumlah elite partai berkuasa, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, ikut menikmati uang haram yang diambil dari proyek APBN. Begitu besarnya uang negara yang digarong dan begitu banyaknya kementerian yang dijarah menunjukkan Nazaruddin tidak bermain sendirian, tetapi sudah sistemis. Akan tetapi, adanya indikasi barang bukti yang asli lenyap mempertegas kecemasan publik bahwa memang ada upaya untuk hanya menjadikan Nazaruddin seorang sebagai tersangka. Jadi, publik tidak perlu heran bila nantinya sejumlah nama dalam nyanyian Nazaruddin tak dapat disentuh hukum.
Publik tidak perlu heran bila nantinya sejumlah nama dalam nyanyian Nazaruddin tak dapat disentuh hukum.”
JADWAL IMSAKIYAH Senin ___________
Selasa ___________
15 Agustus 2011
16 Agustus 2011
Magrib 17.57
Imsak 04.32
Pengacara dilarang menjenguk Nazar karena KPK mengkhawatirkan dia diintervensi. AMAHL S AZWAR
M
UHAMMAD Nazaruddin diisolasi total. Pe ngacara dan anggota keluarga tidak boleh menjenguknya. Meski ancaman hukuman di atas lima tahun penjara, Nazaruddin bahkan diperiksa tanpa didampingi pengacaranya. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Nazar selama 3 jam hingga Minggu (15/8) pukul 01.24 WIB. Ia diperiksa sebagai tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang. Pemeriksaan Nazaruddin yang tanpa didampingi pengacara itu memunculkan tafsir bahwa KPK tidak transparan. Padahal, KUHAP mewajibkan tersangka yang diancam hukuman di atas lima tahun untuk didampingi pengacara. KPK berkilah Nazaruddin sendiri yang tidak mau didam pingi pengacara. Penasihat KPK Said Zainal Abidin mencurigai ada aktor di balik perubahan sikap Nazar yang enggan didampingi pengacara. Kecurigaan itu cukup beralasan sebab Nazar terbang selama 38,5 jam dari Kolombia tanpa didampingi pengacaranya, OC Kaligis. Dia tertangkap Interpol di Cartagena, salah satu pantai di Karibia, setelah menjadi buron KPK selama 75 hari. OC Kaligis tetap berupaya menemui Nazar yang mendekam di Blok B Rutan Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kaligis bersama Muhammad Nasir, sepupu Nazar, menyambangi tahanan pada pukul 10.00, kemarin. Akan tetapi, keduanya hanya sampai di pintu gerbang. Cuci otak Kaligis pun meradang lantaran tak diizinkan menemui kliennya. Padahal, dia sudah menunjukkan kepada penjaga Pasal 70 Undang-Undang 8/1981 tentang KUHAP yang menyebutkan pengacara berhak menghubungi dan berbicara setiap waktu dengan tersangka untuk kepentingan perkaranya. “Saya tidak salahkan polisi. Tadi polisi bilang dia dapat perintah KPK. OC tidak boleh masuk,” tandas Kaligis. KPK bergeming. Wakil Ketua KPK M Jasin khawatir Nazar terkontaminasi. “Kalau semua boleh mengunjungi, nanti banyak intervensi. Yang bersangkutan juga masih kelelahan. Jadi, butuh istirahat,” kilahnya. Kaligis pun mengkhawatirkan kondisi kliennya. Ia khawatir Nazar mengalami cuci otak. Kekhawatiran Kaligis beralasan. Selama buron, Nazar berkicau
MI/RAMDANI
BARANG BUKTI: Petugas membuka tas milik Muhammad Nazaruddin di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (13/4) malam. Tas itu di antaranya berisi flash disk bermerek Sony. Petugas juga memperlihatkan topi anyaman yang dipakai Nazaruddin saat tampil di Skype. Namun, compact disc dan flash disk merek Sandisk yang pernah ditunjukkan Nazaruddin di Skype tidak ada dalam tas tersebut.
METRO TV
MI/RAMDANI
Neneng bakal Diburu Interpol
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com
Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom
bahwa uang korupsi proyek yang dibiayai APBN mengalir ke pimpinan partai berkuasa, Partai Demokrat. Nazar tidak asal bicara. Ia menyebut alat bukti kicauannya disimpan secara digital. Ketika
tampil di Skype, ia memperlihatkan flash disk bermerek Sandisk. Namun, flash disk yang dipamerkan KPK sebagai barang bukti bermerek Sony. Kini Nazar, menurut ketua KPK Busyro Muqoddas, menghadapi tuduhan terlibat puluhan kasus korupsi dengan nilai total Rp6 triliun. Perinciannya kasus di dua kementerian yang masuk kategori penyidikan dengan nilai Rp200 miliar, kasus di dua kementerian lain yang masih tahap penyelidikan senilai Rp2,6 triliun, dan 31 kasus di lima kementerian yang masih dalam tahap pengumpulan keterangan. (KG/*/X-3)
SETELAH berhasil menangkap buron mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin melalui jasa Kepolisian Internasional (Interpol), Komisi Pemberantasan Korupsi akan segera melayangkan red notice (surat permohonan penangkapan) kepada Interpol untuk menangkap Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin. “Red notice itu kan harus sesuai prosedur. Kita lihat dulu, kalau dia (tersangka) terbukti berada di luar negeri, baru kita ajukan ke Interpol,” ujar Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin saat dihubungi di Jakarta, kemarin. KPK sudah menetapkan Neneng sebagai tersangka kasus proyek pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) pada 2008. Sama seperti suaminya, Neneng juga mangkir dalam panggilan pemeriksaan penyidik KPK. Ia telah dua kali tidak hadir untuk memberikan keterangan terkait
dengan proyek pengadaan barang yang menelan kerugian negara sekitar Rp8,9 miliar itu. Keberadaan Neneng masih misterius. Saat jumpa pers, Sabtu (13/8) malam, Ketua KPK Busyro Muqoddas mengaku tidak mengetahui keberadaan Neneng. Padahal, Duta Besar RI untuk Kolombia Michael Menufandu mengatakan, saat penangkapan Nazaruddin di Bandara Rafael Nunez, Kolombia, Neneng mendampingi sang suami. Selain Neneng, Rahmat Nasir (WNI) dan Eng Kiam Lim Garrent, warga Singapura, ikut mendampingi Nazaruddin. Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam bahkan menyatakan Neneng dan dua rekan Nazaruddin itu bakal dibawa bersama Nazaruddin dalam pesawat carteran, Gulfstream, dari Bogota ke Jakarta (Media Indonesia, 13/8). Namun, ketika pesawat yang dibayar Rp4 miliar itu mendarat, Neneng dan dua rekan Nazaruddin tidak tampak. (SZ/X-6)
amahl@mediaindonesia.com
bsm e-banking selalu ada, untuk anda
untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya
mandiri syariah call (021) 5299 7755
PAUSE
Pemimpin Narsisistis MESKIPUN punya rasa percaya diri tinggi, dominan, dan perfeksionis, orang-orang narsisis bukanlah pemimpin yang baik. Kesimpulan itu diperoleh peneliti University of Amsterdam lewat studinya yang melibatkan 150 partisipan, belum lama ini. “Dalam eksperimen, ego mereka (para narsisis) pada akhirnya mencegah mereka ikut proses pertukaran ide kreatif. Padahal, ini penting dalam pembuatan kebijakan,” kata peneliti. (Livescience/*/X-5)
Pemerintah Gagal Sejahterakan Rakyat PEMERINTAHAN Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono gagal menyejahterakan rakyat. Tingkat kesejahteraan rakyat di era Orde Baru bahkan dinilai masih lebih baik. Demikian hasil survei yang dirilis Setara Institute di Jakarta, kemarin. Survei dilakukan pada 10-25 Juli terhadap sekitar 3.000 responden di 10 provinsi, yakni Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sumatra Selatan, dan Sumatra Barat. Berdasarkan survei tersebut, kemiskinan menjadi masalah u-
tama bangsa. Setelah itu disusul korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), pengangguran, tingginya harga sembako, pemimpin yang tidak prorakyat, tingginya biaya pendidikan, dan buruknya pelayanan penyelenggara negara. “Angka yang menyebut kemiskinan sebagai soal utama 36,5%, KKN 25,8%, dan pengangguran 9,3%,” ujar Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos di Jakarta, kemarin. Responden juga menyebutkan pemberantasan korupsi merupakan bidang kerja peme-
MI/SUSANTO
Angka yang menyebut kemiskinan sebagai soal utama 36,5%.” Bonar Tigor Naipospos Wakil Ketua Setara Institute
rintah yang paling tidak berhasil (49%), disusul penciptaan lapangan kerja (28,7%). “Jadi, ada korelasinya. Ketika masyarakat melihat ada persoalan kemiskinan sebagai masalah utama, ada bidang kerja yang tidak berhasil,” tutur Bonar. Jika dibandingkan dengan para pendahulunya, dari sisi kinerja meningkatkan kesejahteraan rakyat, Soeharto dinilai berhasil, yakni 64,6%, disusul kemudian Soekarno 13,6%, SBY (9,9%), Abdurrahman Wahid (2,5%), Megawati Soekarnoputri (1,7%), dan BJ Habibie (1,7%). “Temuan ini perlu ditanggapi
hati-hati karena setiap masa beda konteks. Namun, beginilah masyarakat menilai,” tukas Bonar. Di sisi lain, responden menilai pemerintahan SBY berprestasi dalam pemberantasan terorisme, yakni 48,8%, sedangkan di bidang peningkatan pertumbuhan ekonomi 11,8%, dan menangani konflik masyarakat hanya 5,4%. Bonar mengatakan SBY harus menjadikan waktu sisa pemerintahannya menjadi momentum perubahan. “Jika tidak, pascakepemimpinannya, SBY akan menjadi presiden tanpa legacy yang dikenang publik.” (*/X-5)