Merebut Dunia di Dasawarsa Kedua Indonesia bisa meniru China, India, dan Brasil yang mampu menguasai panggung dunia di 10 tahun pertama abad ke-21. INDONESIA di Pentas Dunia, Hlm 29-40
Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
CAKSONO
MEDIAINDONESIA .COM
J U J U R B E R S UA R A
RABU, 15 DESEMBER 2010 | NO.10884 | TAHUN XLI | 40 HALAMAN
Pusat Abaikan Rakyat Yogyakarta
EDITORIAL
Busyro Kapan Dilantik?
Pemerintah menegaskan pembahasan RUU Keistimewaan Yogyakarta tidak berkaitan dengan sikap DPRD DIY. Aryo Bhawono
K
ETEGANGAN hubungan antara pemerintah pusat dan rakyat Yogyakar ta diperkirakan bakal terus memanas. Keputusan DPRD Provinsi DIY dan ‘sidang rakyat’ di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Senin (13/12), yang memilih penetapan untuk pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur tidak membuat sikap pusat goyah. “Kita tetap pada konsep bahwa Gubernur Yogyakarta itu tetap dipilih secara demokratis. Namun, sultan tetap juga punya hak istimewa,” kata Mendagri Gamawan Fauzi di Padang, Sumatra Barat, kemarin. Menurut Gamawan, jika sul-
rintah mengajukan kepemimpinan DIY ditentukan dengan pemilihan melalui DPRD. Sri Sultan Hamengku Buwono dan Sri Paku Alam menjabat gubernur utama dan wakil gubernur utama (lihat tabel). Pernyataan kedua pembantu presiden itu berbeda dengan Menko Polhukam Djoko Suyanto yang mengatakan draf RUU DIY belum final (Media Indonesia, 14/12). Dengarkan aspirasi Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pusat memperhatikan aspirasi rakyat Yogyakarta menyusul aksi besar-besaran ‘sidang rakyat’ dan keputusan DPRD DIY. “Pemerintah harus menghargai aspirasi rakyat,” katanya seperti dikutip Metro TV, tadi malam. REUTERS/ANDRY PRASETYO
DIBAWA KE JAKARTA: Tersangka teroris Abu Tholut dijaga ketat oleh personel Densus 88 saat dibawa dari Polresta Surakarta, Jawa Tengah, menuju Jakarta, kemarin.
Abu Tholut Juru Strategi TERSANGKA teroris Abu Tholut alias Imron Byhaqi alias Mus tofa mengubah strategi te rorisme dari pengeboman menjadi serangan bersenjata. Hal itu ditunjukkan dengan ba nyaknya pelatihan militer baru. “Mereka menyiapkan pelatihan di Jawa Tengah dan Sulawesi Tengah. Di Aceh mereka sudah siapkan, kemudian di Poso, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan,” kata Direktur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Petrus Golose di Surakarta, kemarin. Menurut Petrus, latihanla tihan tersebut kecil, tetapi tersebar di banyak titik. Salah satu kota yang paling banyak dijadikan tempat latihan militer mereka adalah Surakarta. tan ditetapkan sebagai gubernur, seluruh rakyat di daerah itu akan kehilangan kesempatan jadi gubernur. “Padahal rakyat Yogyakarta kan ada haknya juga jadi gubernur,” katanya. Saat ditanya tentang hasil pemantauan Tim Pokja Sistem Presidensial bentukan Dewan Pertimbangan Presiden bahwa rakyat Yogyakarta menghendaki penetapan, Gamawan eng gan berkomentar. “Saya tidak tahu,” ujarnya. Setali tiga uang, Menteri Hu kum dan HAM Patrialis Akbar mengungkapkan proses harmonisasi draf RUU Keistimewaan Provinsi DIY sudah selesai. Draf RUU itu sudah di serahkan kepada Menteri Sekretaris Negara untuk ditandatangani Presiden. “Tinggal menunggu surat Presiden. Setelah itu langsung dikirim ke DPR,” ungkapnya. Patrialis menegaskan pembahasan RUU DIY tidak berkaitan dengan sikap DPRD DIY yang menginginkan penetapan. “UU itu urusan pemerintah dengan DPR, bukan dengan DPRD DIY,” pungkasnya. Dalam draf RUU DIY, peme-
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. “Saya menyarankan Mendagri atau siapa pun jangan terkesan menyepelekan karena bisa menumbuhkan rasa tidak enak,” ujarnya. Priyo menyarankan pemerintah menghormati keputusan sidang paripurna terbuka DPRD Yogyakarta. Pemerintah juga diharapkan secepat mungkin mengirimkan draf RUU DIY kepada DPR. Priyo mengakui DPR memang tak bisa langsung membahas draf itu karena terbentur masa reses, mulai 17 Desember 2010. Tapi, tambah dia, setidaknya pembahasan bisa terjadi di internal fraksi. Terkait dengan pernyataan Mendagri bahwa unjuk rasa yang mendukung penetapan tidak mencerminkan aspirasi 3 juta rakyat Yogyakarta, Paguyuban Lurah Se-DIY mengecam hal itu. “Meski tidak semua rakyat datang (unjuk rasa), wakil rakyat di DPRD itu mayoritas mendukung penetapan,” kata Mulyadi, ketua paguyuban. (AU/*/X-6) bhawono@mediaindonesia.com
Kesimpulan perubahan pola serangan itu, ujarnya, didapatkan dari penyidikan panjang Densus 88. Dua hari setelah menangkap Abu Tholut, Minggu (12/12), Densus menangkap empat tersangka teroris lainnya. Keempat orang yang diduga teroris itu yakni Anwar Efendi, Wardi alias Edi alias Jabal, Sukirno alias Kirno, dan Sri Puji Mulyo Siswanto. Anwar diduga terlibat dalam menyembunyikan Abu Tholut dan menerima titipan amunisi serta senjata api. Wardi ditangkap kemarin dini hari di kontrakannya. Dari rumahnya, disita satu senjata api jenis AK47 beserta dua magasin, 78 butir peluru kaliber 5,56 mm, satu pucuk pistol jenis FN Baretta
beserta satu magasin, dan 142 butir peluru kaliber 22 mm. Dari Sukirno, Densus menyita satu pucuk senjata laras panjang AR 15 beserta 180 butir peluru kaliber 5,56 mm, dan 75 butir amunisi kaliber 9 mm. Sementara itu, dari Sri Puji Mulyo Siswanto disita satu mobil. Petrus mengaku masih ada tiga nama penting yang diburu, yakni Zulkarnaen yang terlibat bom Bali I, Umar Patek, dan Ridwan alias Iwan Cina yang terlibat perampokan CIMB Medan. Di sisi lain, hingga kemarin Densus 88 dan Polda Jawa Tengah belum membuka siapa dalang di balik sejumlah rangkaian bom molotov di pos polisi dan gereja di Jawa Tengah pada pekan lalu. (*/X-8)
BANYAK perkara besar terus menumpuk tidak keruan, salah satunya karena tabiat buruk para pemangku kekuasaan. Yaitu menggantung persoalan secara tidak perlu. Banyak perkara yang diselesaikan menunggu menit-menit terakhir. Busyro Muqoddas, Ketua terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi, yang sudah disetujui dan disahkan Rapat Paripurna DPR akhir bulan lalu, adalah contoh. Sampai hari ini tidak jelas kapan hendak dilantik. Memang, undang-undang memberikan ruang hingga 30 hari bagi presiden untuk melantik Ketua terpilih KPK. Namun, persoalannya bukan pada rentang waktu yang disediakan undang-undang. Yang utama justru pada sense of priority yang tumpul. Pelantikan Busyro perlu disorot karena sejumlah urgensi. Pertama, masa jabatan yang cuma setahun menyebabkan setiap satu hari penundaan pelantikan mengurangi efektivitas kerjanya. Kedua, perkara besar yang mengundang perhatian luas publik menumpuk tidak jelas juntrungannya. Diakui atau tidak, negara seakan membiarkan KPK tidak bertenaga. Pimpinan KPK, yang berjumlah lima orang, satu per satu digoyang dan diten- Gugatan publik itu dang. Antasari Azhar, Ketua lama kian menyadarkan KPK, ditendang karena terli- bahwa sesungguhnya bat kasus pidana pembunuhpemerintah setengah an. Lalu, status terdakwa Wakil Ketua KPK Bibit Sa- hati memberantas mad Rianto dan Chandra M korupsi. Atau janganHamzah terombang-ambing berbulan-bulan. Bahkan jangan ini bagian dari Komisi III DPR menolak permainan politik pendeponiran yang dikeluarpenyanderaan?’’ kan Kejaksaan Agung. Sesungguhnya, dengan segala keterbatasan yang ada, KPK harus segera bekerja cepat. Banyak perkara kontroversial menunggu. Megaskandal Century, misalnya, walau telah divonis bersalah oleh DPR, belum juga bisa diungkap KPK. Kasus yang menghabiskan uang negara Rp6,7 triliun itu baru menyentuh pelaku-pelaku pinggiran. Lalu, ada kasus mafia hukum yang kian mencoreng muka lembaga-lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Lembaga yang terkenal sudah lama korup kian terlihat kotor karena ternyata banyak pejabat suka main mata dengan terdakwa. Perkara lain tentu saja terkait dengan kasus mafia pajak yang melibatkan pegawai pajak Gayus Tambunan, aparat penegak hukum, dan sejumlah perusahaan. Boleh jadi, gempuran mematikan terhadap KPK belum juga berhenti. Tekad Busyro membawa kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, seperti yang dilontarkannya saat fit and proper test, hanyalah mimpi. Toh, polisi bersikukuh tetap akan menangani kasus itu dan enggan melimpahkannya ke KPK. Publik kini bertanya-tanya ada apa gerangan Busyro Muqoddas tidak juga dilantik? Toh, Polri dan Kejaksaan Agung sudah memiliki pemimpin baru. Gugatan publik itu kian menyadarkan bahwa sesungguhnya pemerintah setengah hati memberantas korupsi. Atau janganjangan ini bagian dari permainan politik penyanderaan? Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com
Per 14 Desember 2010 Pukul 16.00 WIB Bank Mandiri: 117-000-888-5550 Bank BRI: 0398-01-0000-53-303
Lagi, TKI Menggelandang di Kota Mekah PULUHAN tenaga kerja Indonesia (TKI) kembali ditemukan menggelandang di Arab Saudi. Kali ini, kelompok TKI malang itu ditemukan di kolong Jembatan Sareh Mansyur, Kota Me kah, Arab Saudi. Mereka berbaur dengan tenaga kerja negara lain. Sebelumnya, ratusan TKI ditemukan hidup di ko long Jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi. Para TKI di Mekah itu memilih tinggal di bawah jembatan dengan harapan ditangkap polisi setempat. Dengan penangkapan itu, mereka berharap akan diserahkan ke Kedubes Indonesia di Mekah dan dipulangkan ke Tanah Air. Nasib para TKI itu pun serupa dengan mereka yang telantar di Jembatan Kandara. Mereka lari dari majikan lantaran tak tahan menerima siksaan majikan dan perlakuan tak manusiawi.
ANTARA/ADI LAZUARDI
Tatang BU Razak Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Yang lebih menyedihkan, sebagian besar TKI perempuan paruh baya ditemukan dalam kondisi sakit berat. Mereka tinggal berbulan-bulan di kolong Jembatan Sareh Mansyur. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat kunjungan kerja di Sidoarjo, Jatim, kemarin, mengatakan pemerintah akan terus melindungi WNI yang bekerja di luar negeri melalui
penyempurnaan aturan dan perjanjian bilateral dengan negara lain. Tetapi, kata Presiden, “WNI yang bekerja di luar negeri agar menghubungi perwakilan RI atau pihak-pihak terkait saat menerima perlakuan tidak adil dan kekerasan.” Namun, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Tatang Budie Utama Razak di Jakarta, kemarin, mengatakan pemerintah kelimpungan menangani TKI yang menggelandang di Arab Saudi. Salah satu kendalanya adalah terbatasnya biaya pemulangan. Ketika menanggapi belum adanya jalan keluar atas kasus TKI yang menggelandang di Arab Saudi, Koordinator Gugusan Kerja Pekerja Migran Agustinus Supriyanto meminta pemerintah lebih kreatif. (Mps/ Ide/Atp/Ant/*/X-9)
Bank BCA: 288-33333-73 Bank BNI: 888-888-5552
Rp 22.994.249.103,Daftar Penyumbang dapat dilihat di www.mediaindonesia.com dan www.metrotvnews.com
PAUSE
Sayuran, Buah, dan Kanker SEKELOMPOK ilmuwan dari Oxford University mengatakan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran bisa menghindarkan seseorang dari ancaman kanker. “Sayuran dan buah sangat penting bagi Anda yang ingin melakukan diet sehat karena kandungan nutrisi kedua jenis makanan itu diketahui bermanfaat bagi tubuh. Namun, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan sayuran dan buah ampuh menangkal risiko kanker,” ungkap Profesor Tim Key dari Unit Kanker Epidemiologi Oxford University. Alih-alih menemukan hubungan antara konsumsi sayur serta buah dan perkembangan penyakit kanker, peneliti malah menemukan fakta kebiasaan mengonsumsi alkohol, merokok, dan obesitas sebagai pemicu kanker. Tubuh orang yang mengalami obesitas akan memproduksi hormon tertentu yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara dan ginjal. Sementara itu, proses pencernaan alkohol bisa menghasilkan ekses berupa senyawa kimia yang memicu kanker mulut, tenggorokan, payudara, usus, dan hati. “Berhenti merokok juga menjadi cara terbaik untuk meminimalkan risiko kanker,” ujar Sara Hiom, Direktur Informasi Kesehatan Cancer Research, Inggris. (ScienceDaily/Mps/X-5)