PERTAHANAN SOLID VERSUS KEBERUNTUNGAN
BANJIR OPTIMISME DARI KEMAYORAN Ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) kembali digelar, di tengah bisnis otomotif nasional yang sedang bergairah.
Kiper Paraguay Justo Villar berharap dewi keberuntungan masih tersenyum kepada mereka sehingga gelar juara menjadi milik La Albirroja.
Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks)
H Hlm 25-32
Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Fokus Olahraga, Hlm 18-19 MI/RAMDANI
REUTERS/ANDRES STAPFF
S A B T U , 2 3 J U L I 2 011 | N O .110 9 3 | TA H U N X L I I | 3 2 H A L A M A N
Internal Demokrat Berselisih soal Rakornas
EDITORIAL
Rakornas Bersih-Bersih PARTAI Demokrat hari ini dan besok menggelar rapat koordinasi nasional. Tujuannya untuk konsolidasi internal setelah Anas Urbaningrum-Edhie Baskoro Yudhoyono terpilih dalam kongres di Bandung, Mei tahun silam. Namun hawa rakornas bersalin dengan suasana panas persis seperti menjelang kongres. Gelegar faksi-faksi membara kembali. Saling serang sering tak terelakkan antara kubu Anas, kubu Marzuki Alie, dan kubu Andi Mallarangeng. Ketiga kubu itulah yang bertarung di kongres tempo hari. Suasana memang panas. Sejumlah daerah bahkan mulai menaburkan desakan agar Anas mundur dari jabatan atau dinonaktifkan. Rakornas pertama di era kepemimpinan Anas ini memang istimewa. Istimewa karena rakornas berlangsung di tengah serangan masif yang dilancarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terhadap Anas. Anas dituding menerima aliran duit ilegal yang bersumber dari proyek-proyek yang didanai APBN untuk memenangi kongres. Dari proyek Wisma Atlet di Palembang, Sumsel, Anas kebagian Rp7 miliar. Anas juga menerima Rp100 miliar dari proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Semua itu tuduhan yang berat. Demokrat Silakan tanggapi dan Anas sibuk meEditorial ini melalui: mediaindonesia.com nangkis serangan Nazaruddin. Tetapi sejujurnya Demokrat sedang limbung. Nazaruddin bukan sembarang kader. Dialah bendahara umum partai yang tahu semua jeroan partai. Dialah jantung yang paling tahu sumber-sumber fulus untuk menggerakkan organ-organ partai. Tidak hanya terhadap Anas, mitraliur Nazaruddin juga menyalak ke banyak nama kader Demokrat. Angelina Sondakh, Mirwan Amir, dan Andi Mallarangeng termasuk bidikan Nazaruddin. Selain itu, dua wakil ketua umum juga dibalut aroma tak sedap. Max Sopacua disebut-sebut terlibat proyek di Kementerian Kesehatan, sedangkan Johny Allen dilaporkan ajudannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi karena kasus dugaan mafia anggaran. Kasus Andi Nurpati dan Ruhut Sitompul juga mewarnai rakornas. Nurpati yang kini elite Demokrat diduga terlibat pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi saat masih menjadi komisioner Komisi Pemilihan Umum. Adapun Ruhut dilaporkan istrinya ke Bareskrim Polri karena meninggalkan istri dan seorang anak dari pernikahannya itu, kemudian menikah dengan perempuan lain menggunakan dokumen palsu. Di tengah badai seperti itulah Demokrat menggelar rakornas. Apakah rakornas berhasil meredam badai itu, tergantung apakah rakornas itu efektif menjadi ajang bersih-bersih. Tetapi persoalan pelik adalah dari mana Demokrat memulai bersih-bersih? Dari hulu atau hilir? Dari bawah atau atas? Semua itu barangkali pertanyaan sia-sia karena rakornas boleh jadi hanya menjadi forum saling memaafkan demi keutuhan partai.
Persoalan pelik adalah dari mana Demokrat memulai bersihbersih? Dari hulu atau hilir? Dari bawah atau atas?”
PAUSE
Perempuan Tinggi nggi dan Kanker PEREMPUAN jangkung lebih rawan terkena kanker ketimbang yang pendek. Kesimpulan itu diperoleh peneliti neliti Oxford University setelah menganalisis alisis kesehatan 1 juta perempuan Inggris ggris belum lama ini. Peneliti mencari hubungan antara ara tinggi badan dan 10 jenis kanker yang ng umum diderita kaum hawa seperti ti kanker payudara, usus, ginjal, raahim, ovarium, dan leukemia. Pene-liti menemukan perempuan yang tingginya di atas 170 sentimeter, 33% lebih rentan terkena kanker. Peneliti meyakini salah satu penyebabnya adalah perempuan SENO jangkung cenderung mengalami pubertas lebih awal. Hal itu menyebabkan kandungan hormon estrogen mereka lebih banyak. Hormon itu kerap menjadi pemicu pertumbuhan tumor. (medicmagic/*/X-5)
Nazaruddin Akhirnya Muncul
BEBERKAN BUKTI: Muhammad Nazaruddin membeberkan bukti-bukti kasus yang disimpan dalam CD dan flasdisk, di antaranya politik uang dalam Kongres Partai Demokrat, suap proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang, dan akta pendirian perusahaan PT Anugrah Nusantara yang tertera tanda tangan Anas Urbaningrum. Nazaruddin muncul lewat Skype yang ditayangkan Metro TV, tadi malam.
Dua orang tidak dikenal mengejar dan menembak Nazaruddin. Peluru nyaris mengenai kepala buronan Interpol itu. AMAHL S AZWAR
M
ANTAN Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, yang kini buron di 188 negara akibat kasus dugaan suap, akhirnya keluar dari persembunyiannya. Nazaruddin pada Kamis (21/7) malam diwawancarai jurnalis media sosial Iwan Piliang melalui teknologi audiovisual internet Skype dan disiarkan kembali oleh Metro TV tadi malam. Sebelumnya Nazaruddin hanya berkomunikasi dengan sejumlah media melalui telepon dan Blackberry Messenger. Terakhir dia melakukan tanya jawab dengan Metro TV pada Selasa (19/7). Dalam wawancara via Skype, Nazaruddin, yang mengenakan kaus putih dan topi pandan berwarna hijau-cokelat, duduk dalam ruangan di depan monitor komputer dan webcam. Ia menolak memberi tahu di negara mana dirinya bersembunyi. Tersangka kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet SEA Games XXVI Palembang, Sumatra Selatan, itu menunjukkan beberapa bukti terkait Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaning rum. Di antaranya
surat pernyataan dari Anas lengkap dengan tanda tangan dan meterai Rp6.000 berikut beberapa flash disk berisi data aliran dana dari kasus Wisma isu di jaringan sosial bahwa Atlet dan Proyek Hambalang. dirinya berada di Indonesia. Nazaruddin juga memperlihat- Menurut dia, jingle produk Sari kan sebuah disc yang diklaim Roti, yang terdengar dalam berisi rekaman CCTV soal ke- wawancara dengan Metro TV hadiran Wakil Ketua Komisi pada Selasa (19/7) berasal dari Pemberantasan Korupsi (KPK) iPhone miliknya. Nazaruddin Chandra M Hamzah di ru- akhirnya memperdengarkan bunyi suara dari ponselnya. mahnya. Dia juga membeberkan ba- “Saya masih di luar negeri,” ujar Nazaruddin. gaimana dirinya Kepada Metro nyaris terkena Kirimkan tanggapan Anda TV, Iwan menyepeluru di kepala setelah dikejar atas berita ini melalui e-mail: but Nazaruddin interupsi@ sendiri yang medan ditembak mediaindonesia.com nawarkan untuk dua orang tidak atau mediaindonesia.com dihubungi mengdikenal. Itu terjadi gunakan Skype. setelah sesi tanya “Kalau visual kan jawab dengan WAWANCARA sulit dibantah Metro TV pada (keabsahannya). Selasa (19/7). LENGKAP Wawancara ini “Mungkin ada NAZARUDDIN baru terjadi semaseseorang yang HLM 2 lam (21/7) antara merasa dirugikan, pukul 23.12 WIB tetapi niat saya hingga dua jam. meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak Kami butuh waktu setengah jam merekayasa, tetapi membuka untuk merekamnya.” Iwan memunculkan beberapa fakta hukum yang sebenarnya. Untung saya juga dikawal wa- teori yang menurutnya bisa lau saya sempat ditembak saya merujuk ke posisi Nazarudbisa selamat,” tutur Nazarud- din. Pertama, beberapa orang din yang terlihat cukup klimis. yang membantu Nazaruddin Nazaruddin juga membalik memakai Skype berbicara dalam
IWAN PILIANG UNTUK METRO TV
bahasa Inggris dengan dialek Amerika Latin. Kedua, wawancara berlangsung pada malam hari, sedangkan suasana kamar Nazaruddin terlihat siang hari. “Mungkin dia antara berada di Porto atau Meksiko.” Tunjukkan bukti Anas Urbaningrum menanggapi dingin kemunculan Nazaruddin. “Kalau ada buktinya, silakan ke Indonesia dan tunjukkan ke penegak hukum,” tutur Anas seperti diberitakan Metro TV, kemarin. Senada, Sekjen Demokrat Edhie Baskoro mengatakan Nazaruddin tidak perlu ditanggapi terlalu jauh sebab merupakan buron internasional yang seharusnya kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengimbau agar Nazaruddin pulang. “Kembalilah Nazaruddin ke Indonesia, ke Tanah Air, kembalilah,” ujar Presiden saat memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan di Jakarta, kemarin. (Mad/*/Yoi/I-1) amahl@mediaindonesia.com
Rayuan Mantan Pendukung Anas
P
ERBURUAN Narliswandi Piliang, akrab disapa Iwan Piliang, untuk mewawancarai secara eksklusif Muhammad Nazaruddin yang kini buron ke luar negeri, tak kenal lelah. Pendiri Press Talk, sebuah laman jurnalisme warga, beberapa kali menjalin kontak dengan Nazaruddin melalui Blackberry Messenger ketika tersangka kasus Wisma Atlet itu berada di Singapura. “Saya merayu Nazar untuk mewawancarainya dan hasilnya saya akan upload di Press Talks di YouTube. Saya yakinkan Nazar bahwa saya akan datang ke Singapura sendirian,” kenang Iwan kepada Media Indonesia di Studio Metro TV, Jakarta, tadi malam. Nazar sempat ingin memenuhi permintaan wawancara. Namun, tiba-tiba kontak antara Iwan dan Nazar terputus. “Mungkin dia lari ke negara lain,” ujarnya. Pada Selasa (12/7), Iwan berhasil mengontak Nazar. Saat itu, Nazar melemparkan ide wawancara melalui Skype.
MI/PANCA SYURKANI
Iwan Piliang Pendiri Press Talk Iwan dan Nazar bersepakat wawancara pada Sabtu (16/7). “Namun, hari itu ayah saya meninggal dunia,” ucap Iwan. Tiba-tiba Kamis (21/7) malam, Nazar menghubungi Iwan minta diwawancara via Skype. Pukul 23.23 WIB,
wawancara mulai dilakukan dengan meminta Nazar mencubit pipinya sendiri. Ini untuk meyakinkan bahwa Nazar tidak berhalusinasi sebagaimana dituduhkan sejumlah petinggi Demokrat. “Sakit, Bung Nazar?” tanya Iwan. “Kalau pipi
saya dicubit, sakitlah,” jawab Nazar sembari tersenyum. Iwan tidak menanyakan keberadaan Nazar. “Saya khawatir dia tersinggung dan menghentikan wawancara,” tuturnya. Yang pasti ketika wawancara, di tempat Nazar siang hari, sedangkan di Indonesia malam hari. Tampak sinar mata matahari menembus jendela kamar Nazar. Saat wawancara Nazar memakai topi anyaman seperti berbahan pandan. Di dinding ruangan terdapat lukisan anak-anak. Iwan sempat pula bertanya soal jingle ‘Sari Roti’, Nazar menjawab itu memang nada panggil ponselnya. Benar saja, selama wawancara, menurut Iwan, dua kali jingle itu terdengar. Saat kongres Partai Demokrat di Bandung, Mei tahun lalu, Iwan mengaku menjadi pendukung Anas Urbaningrum dengan membuka akun di Facebook ‘Gerakan Seribu Rupiah untuk Anas Urbaningrum’. Namun, kini ia tak lagi mendukung Anas. (Uks/X-6)
SEHARI menjelang Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat yang akan digelar mulai hari ini hingga besok di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, silang pendapat mewarnai internal partai soal penyikapan terhadap kader bermasalah. Jajaran Dewan Pembina Partai Demokrat menginginkan rakornas dijadikan ajang pembersihan kader bermasalah. “Kita harus sukseskan rakornas, dalam artian konsolidasi, bersih-bersih, komitmen dipertinggi lagi. Yang bermasalah harus dinonaktifkan,” kata anggota dewan pembina, Syarief Hasan, seusai menemui Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Syarief Hasan menemui Marzuki Alie didampingi Jero Wacik dan EE Mangindaan. Jajaran DPP berpendapat bahwa rakornas menjadi momentum untuk mengevaluasi kinerja seluruh kader partai. “Akan ada konsolidasi dan evaluasi secara keseluruhan kinerja partai sejak kongres di Bandung tahun lalu,” ujar Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Saat ditanya apakah rakornas akan menjadi ajang ‘bersihbersih’, putra bungsu Presiden
MI/PANCA SYURKANI
Akan ada konsolidasi dan evaluasi secara keseluruhan kinerja partai sejak kongres di Bandung tahun lalu.” Edhie Baskoro Sekjen Partai Demokrat Yudhoyono itu menyatakan sikap tegas yang akan diputuskan DPP terhadap kader bermasalah mengacu pada proses hukum. “Langkah koreksi harus berdasarkan pembuktian hukum yang jelas, kuat, dan terang benderang. Bukan karena rumor, isu, atau pesan-pesan yang beredar di media, apalagi fitnah,” lanjut Ibas. Meski demikian, kelompok dewan pembina dan pengurus harian sependapat bahwa rakornas tidak akan berubah menjadi kongres luar biasa untuk melengserkan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Dani Sriyanto mendesak Anas dinonaktifkan sebagai ketua umum agar berkonsentrasi pada pembelaan atas tudingan yang dilancarkan Muhammad Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menuding Anas menerima dana dari proyek Wisma Atlet sebesar Rp7 miliar dan proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Jabar, Rp100 miliar. Rakornas bertema Konsolidasi perbaikan dan peningkatan kinerja itu akan dibuka Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Wta/ Yoi/DD/*/X-6)