SAMBUTLAH BULAN PENUH BERKAH
PEMAIN ASIA UNJUK DIRI DI NEGERI PAMAN SAM
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
Bulan puasa bukan sekadar mengubah jadwal makan. Isilah Ramadan dengan memperbanyak ibadah.
Upaya untuk kembali ke performa terbaik perlahan mulai dilakukan mantan petenis nomor satu dunia Serena Williams. Olahraga, Hlm 30
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Hlm 7-10 AP/SANG TAN
REUTERS/KHALED AL-HARIRI
K A M I S , 2 8 J U L I 2 011 | N O .110 9 8 | TA H U N X L I I | 3 2 H A L A M A N
EDITORIAL
Lancung ke Ujian EFEKTIFKAH lembaga superbodi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk Komite Etik ketika dirinya tengah dilanda persepsi negatif? Membentuk Komite Etik ialah langkah yang kelihatannya bagus, tetapi kiranya sia-sia karena tidak akan memulihkan kepercayaan publik. Kalau lembaga superbodi dan ad hoc turut tercemar, apakah bedanya dengan lembaga konvensional seperti jaksa dan polisi yang diambil peranannya? Jika sama kotornya, sama joroknya, sebaiknya lembaga superbodi yang sudah inferior itu dibubarkan saja! Itulah pilihan yang paling ekstrem karena hilangnya kepercayaan yang tiada ketolongan lagi kepada KPK. Pilihan lain ialah bukan lembaganya yang dihabisi, tapi orang-orang yang tercela tahu diri. Semua petinggi KPK yang dituding mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai orang-orang yang bermasalah, dengan kesadaran sendiri mengundurkan diri dari jabatannya di KPK. Mereka telah kehilangan kepatutan dan kepantasan moral untuk tetap duduk di KPK. Siapa mereka? Mereka ialah Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Wakil Ketua KPK M Jasin, Deputi Penindakan Ade Raharja, serta Juru Bicara KPK Johan Budi. Silakan tanggapi Editorial ini melalui: Chandra Hamzah mediaindonesia.com dan Ade Raharja, menurut Nazaruddin, terlibat konspirasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk menjadikan mereka pimpinan KPK. Bahkan, Chandra menerima uang yang disaksikan Benny K Harman, Ketua Komisi III DPR, sedangkan Jasin dituduh mengatur agar KPK hanya menjadikan Nazaruddin seorang sebagai tersangka. Johan, menurut Nazaruddin, turut menemani Ade Raharja saat bertemu dengan Nazaruddin. Chandra Hamzah, Ade Raharja, Johan Budi, termasuk yang mencalonkan diri untuk menjadi pimpinan KPK periode 2011-2015. Sekalipun sekarang integritas mereka diragukan, sampai-sampai KPK membentuk Komite Etik, mereka tetap tidak mengundurkan diri dari pencalonan itu. Korupsi di negeri ini merupakan kejahatan luar biasa. Karena itu dibutuhkan cara-cara luar biasa pula untuk membasminya. Untuk itulah diperlukan lembaga superbodi, yang dipimpin oleh orang-orang berintegritas tinggi. Betapa konyolnya para petinggi KPK yang bermasalah itu berusaha membela diri. Ada yang bilang, ‘Kalau Nazaruddin menuduh saya menerima uang, silakan Nazaruddin membuktikan’. Wow, KPK yang tangkas menangkap orang dan bekerja dengan cukup bukti itu, karena menyangkut diri sendiri sekarang malah menyuruh orang yang mencari bukti untuk diri mereka sendiri. Alamaaakk.... Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Itulah yang sekarang berlaku untuk semua orang KPK yang dituding Nazaruddin.
Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Itulah yang sekarang berlaku untuk semua orang KPK yang dituding Nazaruddin.”
Demokrat dan KPK Kerap Bertransaksi Nazaruddin mengungkapkan sedikitnya ada empat kasus yang ditransaksikan. AMAHL S AZWAR
din seusai rapat bersama KPK dengan Komisi III di Gedung DPR. “Katanya, ERSANGKA sekaligus buron dia mau silaturahim.” Untuk memenuhi undangan Nazakasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, kembali ruddin itu, dirinya didampingi juru menyerang dari persembunyi- bicara KPK Johan Budi. “Waktu itu, ia annya. Lewat Blackberry Messenger (Nazaruddin) sendiri,” ujarnya. Ia juga (BBM) kepada Media Indonesia, kemarin, mengaku ada pertemuan kedua, yakni Nazaruddin menuding Komisi Pembe- pada suasana perayaan Lebaran 2010. rantasan Korupsi (KPK) sering bertran- “Saya yang traktir,” tuturnya. Saat ditanya apa saja isi pertemuan saksi kasus dengan Partai Demokrat. Mantan Bendahara Umum Partai tersebut, Ade mengatakan Nazaruddin Demokrat itu mengaku dirinya bersama menyinggung kasus yang melibatkan temannya di Komisi III terlibat langsung Syafii Ahmad. Menurut Ade, dirinya dalam transaksi untuk membatalkan se- tidak bisa berbuat apa-apa karena kasus jumlah kasus yang menyeret koleganya Syafii sudah berkekuatan hukum tetap. Selain itu, Nazaruddin juga menyingdi Demokrat yang ditangani KPK. “Ada banyak proyek yang ditransaksi- gung kasus solar home system di Kemekan pejabat KPK. Saya ikut membicara- nakertrans. Ade juga mengaku menolak kan,” papar Nazaruddin yang terakhir permintaan untuk menghentikan kasus dikabarkan berada di salah satu negara tersebut dengan tersangka Timas Ginting. di Amerika Latin. “Saya tidak pernah berMenurutnya, Deputi Kirimkan tanggapan hu bungan lagi dengan Penindakan KPK Ade RaAnda atas berita ini melalui e-mail: interupsi Nazaruddin. Setelah kasus harja yang sering bertran@mediaindonesia.com Sesmenpora ini mencuat, saksi. Sedikit nya Ade terlibat dalam empat transaksi atau mediaindonesia.com dia sembilan kali menelepon saya, tetapi tidak saya kasus (lihat grafik). terima,” pungkasnya. Nazaruddin melanjutUntuk menindaklanjuti berbagai kan, pertemuan pertama pada Januari 2010 di Restoran Jepang di kawasan Ca- tudingan Nazaruddin itu, KPK telah sablanca, Jakarta. Saat itu, Ade ditemani membentuk Komite Etik yang diketuai juru bicara KPK Johan Budi. Pertemuan Abdullah Hehamahua. Berbagai pihak kedua, September 2010, juga di tempat mendesak agar semua pimpinan KPK, yang sama. Ketika itu Ade ditemani termasuk Busyro Muqoddas, Haryono Umar, dan Bibit S Riyanto yang masuk penyidik KPK Roni Samtana. Pertemuan itu membicarakan eksekusi dalam anggota Komisi Etik juga dipepemberian dana untuk menghentikan riksa, jadi bukan hanya Chandra M penyelidikan kasus. “Roni yang terima Hamzah dan M Jasin. Hehamahua menandaskan Komite dana dari Andi, pengusaha dan orangnya Isran Nur, terkait proyek di Kutai Etik akan memulai bekerja pekan depan. “Proses klarifikasi tidak terbatas Timur (Kaltim),” tandasnya. pada orang yang disebutkan di media, tetapi juga siapa saja yang dalam proses Mengakui Dalam menanggapi tudingan itu, Ade klarifikasi itu namanya tersebutkan,” Raharja mengakui pernah bertemu de- tukasnya. (Wta/*/Yoi/Nur/X-5) ngan bekas anggota Komisi III DPR itu. Menurutnya, awalnya dirinya mendapat amahl@mediaindonesia.com short message service (SMS) dari Nazarud- Berita terkait hlm 10
T
MI/RAMDANI
DAFTAR IKUTI PEMILU: Pawai kendaraan yang dinaiki pengurus Partai NasDem melintas di kawasan Salemba, Jakarta, kemarin. Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capela didampingi Ketua Dewan Penasihat Djafar Assegaf (kedua dari kiri) mendaftarkan partai itu sebagai peserta Pemilu 2014 di Kementerian Hukum dan HAM.
MI/SUSANTO
Partai NasDem Siap Ikuti Pemilu 2014 SETELAH resmi dideklarasikan pada Selasa (26/7), kemarin Partai NasDem menyerahkan dokumen lengkap partai kepada Kementerian Hukum dan HAM Jakarta sebagai salah satu kandidat peserta Pemilu 2014. Acara penyerahan dokumen dimulai dengan pawai budaya dan arak-arakan kendaraan hias yang bergerak dari kawasan Ancol, Jakarta Utara, menuju Kantor Kementerian Hukum dan HAM. Dengan penyerahan dokumen di 33 provinsi itu Partai NasDem siap diverifikasi untuk ikut Pemilu 2014. Berkas itu diterima langsung Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkum dan HAM Aidir Amin Daud. Penyerahan dokumen dilakukan Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capela didampingi Sekjen Ahmad Rofiq, Bendahara Umum Benny Utomo, Wakil Ketua Umum Sugeng Suparwoto, dan Ketua Dewan Penasihat Djafar Assegaff. Partai NasDem secara resmi telah didaf-
tarkan pada 6 April lalu. “Dokumen kepengurusan yang kami serahkan sekarang melebihi yang disyaratkan undang-undang. Kami serahkan 100%, yakni 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota, juga 6.000-an kecamatan,” kata Capela. Mengenai target, Capela mengatakan Partai NasDem menargetkan perubahan melalui restorasi pada 2014. Sugeng Suparwoto menambahkan, salah satu program utama Partai NasDem ialah mengubah seluruh kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan konstitusi. Menurut dia, banyak perintah konstitusi tidak dijalankan, di antaranya soal fakir miskin dan anak telantar dipelihara negara. Mengenai target kaderisasi, Sugeng mengatakan, hingga April 2012, partainya menargetkan 10 juta kader. Saat ini sudah terdapat 1.376.043 kader dan Provinsi Banten merupakan salah satu penyumbang terbanyak dengan jumlah sekitar 360 ribu kader. (*/Ant/X-4)
PAUSE
Teknologi dan Kehidupan BEPERGIAN tanpa internet dan teknologi modern lainnya, dirasa menyakitkan. Demikian hasil penelitian Intersperience tentang perilaku konsumen di Inggris. Menurut penelitian itu, 50% dari seluruh partisipan merasa kesal saat tidak memakai perangkat teknologi walau hanya 24 jam, dan 40% merasa kesepian jika tidak terlibat bermacam aktivitas seperti jejaring sosial, e-mail, short message service (SMS), bahkan menonton program favorit televisi. Intersperience meneliti lebih seribu orang berusia 18-65 tahun ke atas tentang pola kehidupan digital mereka dan melarang mereka untuk menggunakan perangkat teknologi sehari penuh. Seorang peserta menggambarkan tantangan itu seperti ‘tangan saya dipotong,’ sedangkan lainnya menyebutnya bagai ‘mimpi paling buruk’. (Livescience/*/X-5)
Menkum dan HAM Bantah Pernyataannya Sendiri LAIN kemarin, lain pula hari ini. Itulah yang terjadi dengan pernyataan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar yang berubah-ubah soal pengiriman tim penjemput mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Pada Selasa (26/7), seusai peresmian Law Center Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan di Makassar, Patrialis secara terang-benderang mengungkapkan bahwa tim dari Ditjen Administrasi Hukum Umum, Ditjen Imigrasi, dan Polri segera menjemput Nazaruddin
dari luar negeri. Tim bahkan disebut berangkat Selasa malam. Keberadaan tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games 2011 itu pun, kata Patrialis, sudah dideteksi tim penjemput. Namun, ia enggan menyebutkan secara detail negara tempat Nazaruddin bersembunyi. “Nanti kalau kita sebut dan dia dengar, langsung kabur. Intinya, tim tersebut akan jalan ke satu negara,” terangnya (Media Indonesia, 27/7). Namun, hanya berselang sehari, Patrialis membantah pernyataannya sendiri.
Saat berkunjung ke Kendari, Sulawesi Tenggara, kemarin, ia menyangkal bahwa Nazaruddin akan dijemput. “Nazaruddin bukan anak kita, sehingga kita tidak selalu tahu keberadaan dia. Informasi yang mengatakan Nazaruddin akan dijemput itu tidak benar. Yang benar adalah pemerintah Indonesia berupaya keras, bahkan telah membentuk tim dan mengikuti apa yang dilakukan kepolisian,” kilah Patrialis. Ia juga menyebut tidak ada istilah menjemput Nazaruddin, karena istilah
menjemput berarti yang bersangkutan sudah ditahan di suatu tempat. “Hingga saat ini belum diketahui keberadaan Nazaruddin.” Saat menanggapi perubahan pernyataan tersebut, anggota Komisi III DPR Nasir Djamil (F-PKS) menyatakan Patrialis plinplan. “Mestinya tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan. Tidak perlu plinplan dan mengatakan dengan terbuka jika memang ada tim yang diberangkatkan untuk menjemput Nazaruddin,” ujar Nasir, kemarin. (HM/Wta/X-7)