Media Indonesia

Page 1

UJI KIR BISA MENYIHIR Jangan lupa menyisipkan ‘uang terima kasih’ kepada petugas kir karena bisa tiba-tiba kendaraan menjadi bermasalah. Fokus Megapolitan, Hlm 32-33

SHARAPOVA BERSIAP KUASAI STANFORD

Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com

Petenis cantik asal Rusia ini menyingkirkan Daniela Hantuchova untuk memastikan langkahnya ke babak delapan besar Stanford Classic.

Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Olahraga, Hlm 26 FREDY

REUTERS/BECK DIEFENBACH

J U M AT, 2 9 J U L I 2 011 | N O .110 9 9 | TA H U N X L I I | 3 6 H A L A M A N

EDITORIAL

Anas... Pujaan Polisi ANAS Urbaningrum memperlihatkan privilese sebagai elite. Ia melaporkan kasus pencemaran nama baiknya di kepolisian Jakarta, tetapi meminta polisi memeriksanya di Blitar, Jawa Timur. Polisi pun memberi seluruh keistimewaan yang dimungkinkan itu. Polisi beralasan memeriksa saksi korban bisa dilakukan di mana saja. Di sinilah letak soalnya. Kalau pelapor bisa diperiksa di mana saja, itu keistimewaan yang perlu disosialisasikan. Padahal, dalam praktik laporan ke polisi bisa mengendap berbulan-bulan tanpa tindak lanjut. Mabes Polri katanya mengirim empat penyidik dari Bareskrim untuk memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat yang merasa nama baiknya dicemarkan Muhammad Nazaruddin, bendahara partai yang sama yang telah dipecat dan buron. Bisakah polisi memperlihatkan perlakuan sama ketika seorang pelapor dari Aceh meminta diperiksa di Jayapura? Polisi tak kuasa melawan godaan kooptasi elitis. Etika hanya tumbuh subur dalam ma syarakat dengan para pemegang otoritas mengetahui bahwa tidak semua yang dibolehkan patut dilakukan. Kepatutan hanya hidup dalam diri dan pikiran yang memiliki sensitivitas. Polisi tahu Anas bisa diperiksa di mana saja, tetapi sensitivitas terhaSilakan tanggapi Editorial ini melalui: dap kepatutan seharusmediaindonesia.com nya mampu mencegah godaan itu. Anas juga tahu tidak ada larangan meminta polisi Jakarta memeriksanya di Blitar, tapi sensitivitas terhadap rasa keadilan mestinya mencegahnya meminta itu. Jika mereka yang memiliki jabatan, uang, dan kuasa dipuja polisi dengan memberi privilese, dalam sisi apakah polisi memperlihatkan kesetaraan warga di mata hukum? Tidaklah dosa bila Anas yang terkenal bersahaja memberi contoh tentang kesetaraan di depan hukum. Setelah menjadi Ketua Umum Demokrat, Anas dengan segala kemampuan telah membuat polisi memujanya. Pemeriksaan dia di Blitar merupakan contoh pemujaan itu. Komisi Pemberantasan Korupsi juga sedang memperlihatkan pemujaan terhadap Anas. Terlepas dari bohong atau tidak tudingan Nazaruddin, nama Anas disebut paling kencang. Namun, sampai detik ini Anas tidak (atau belum) dipanggil KPK. Dengan kadar ‘kebohongan’ yang sama oleh Nazaruddin, KPK membentuk Komite Etik untuk memeriksa para pemimpin mereka. Namun, kita tidak mendengar Dewan Kehormatan Demokrat memeriksa Anas dan petinggi Demokrat lain yang dituduh Nazaruddin. Sistem kita telah terpenjara oleh pemujaan terhadap elite. Itulah yang diperlihatkan dengan gamblang oleh polisi terhadap Anas Urbaningrum.

Sistem kita telah terpenjara oleh pemujaan terhadap elite. Itulah yang diperlihatkan dengan gamblang oleh polisi terhadap Anas Urbaningrum.’’

PAUSE

Jejaring Sosial dan Opini SETELAH menganalisis tiga model jejaring sosial yang berbeda, peneliti dari Rensselaer Polytechnic Institute, AS, menemukan sebuah opini yang dipegang teguh 10% anggotanya, akan menyebar dengan cepat dan menjadi opini mayoritas. “Ketika pemegang teguh sebuah ide jumlahnya di bawah 10% dari populasi, tidak terlihat progres nyata peSENO nyebaran ide ini. Namun, begitu jumlahnya meningkat di atas 10%, ide tersebut menyebar cepat seperti kebakaran,” jelas Profesor Boleslaw Szymanski, pemimpin studi. (Livescience/*/X-5)

MI/ROMMY PUJIANTO

RAYAKAN GOL: Pemain timnas Indonesia Muhammad Ridwan mengekspresikan kegembiraan bersama Cristian Gonzales (kanan), Firman Utina, dan Ahmad Bustomi (kiri) seusai mencetak gol ke gawang Turkmenistan pada leg kedua kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam.

Nonaktifkan Semua Pemimpin KPK Saan Mustofa dan seorang anggota Komisi III DPR dari Demokrat lainnya ikut dalam pertemuan Ade Raharja dengan Nazaruddin. AMAHL SHARIF AZWAR

K

Rianto juga setuju semua pemimpin KPK diperiksa. ‘‘Namun landasan pemeriksaan harus jelas.’’

OMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) memang lembaga super, tetapi manusianya Tidak setuju tidaklah supersempurna. KeBusyro tetap tidak setuju petika manusia-manusia di KPK nonaktifan pimpinan yang dipediketahui berkompromi dengan riksa sebab tidak ada undangpelaku korupsi, di saat itu KPK undang yang mengatur hal itu. pun dalam bahaya. Karena itu, Sebaliknya, menurut Henjauh lebih terhormat jika semua dardi, satu-satunya lembaga pemimpin KPK mundur. penegak hukum yang masih Ketua Setara surplus keperInstitute Hencayaan publik dardi di Jahanyalah KPK. karta, kemarin, Karena itu, menandaskan kata dia, wajarpimpinan KPK lah bila publik yang diketahui kini mendesak pernah bertemu pimpinan KPK Nazaruddin, dinonaktifkan. ter sangka koPara pemimpin MI/SUSANTO rupsi yang kini jangan menyanburon interna- Hendardi dera lembaga sional, harus Ketua Setara Institute KPK. secara sukarela Wakil Ketua mengundurkan diri. “Jangan DPR Priyo Budi Santoso juga menyandera KPK,” katanya. mendesak KPK berbenah. “KaDari tempat persembunyian- lau enggak, nanti KPK akan nya, Nazaruddin menuding se- ter lemahkan oleh pendekarjumlah pejabat KPK menerima pendekar mereka sendiri.” uang atau merekayasa kasusMantan Plt Ketua KPK Tumnya. Mereka yang dituding ialah pak Hatorangan Panggabean Wakil Ketua KPK Chandra M mengaku khawatir akan damHamzah, Wakil Ketua KPK M pak tudingan Nazaruddin yang Jasin, dan Deputi Penindakan berpotensi menggerus keperAde Raharja. Belakangan, nama cayaan publik kepada KPK. “Ini juru bicara KPK Johan Budi juga merugikan penegakan hukum,” turut disebut. tuturnya. Daftar orang Misteri perteyang bertemu muan Ade Raharja PENGAKUAN Nazaruddin makin dengan NazarudSOPIR panjang. Jasin din se di kit demi NAZARUDDIN menambahkan sedikit terkuak. nama Wakil KeAde bertemu NaHLM 2 tua KPK Haryono zaruddin dua kali Umar dan Sekjen sepengetahuan KPK Bambang Proptono Sunu. Wakil Ketua KPK Chandra M Menurut Jasin, yang disebut Hamzah. Pada pertemuan perNazaruddin juga termasuk tama, Nazaruddin ditemani Ketua KPK Busyro Muqoddas Wakil Sekjen Partai Demokrat sehingga semua pemimpin KPK Saan Mustofa. harus diperiksa. Pada pertemuan kedua, NazaBusro yang ditemui di Jakarta, ruddin juga ditemani Saan dan kemarin, mendukung gagasan kader Demokrat lainnya yang seluruh pemimpin KPK diperik- duduk di Komisi III. Ade juga sa. “Malah bagus. Akhirnya mengaku mendapat teror dari publik malah lebih tahu siapa Nazaruddin. (*/X-3) sebenarnya yang pembohong.” Wakil Ketua KPK Bibit Samad amahl@mediaindonesia.com

Timnas Indonesia Lolos Dramatis ke Babak Ketiga SETELAH sempat membuat blunder di menit-menit akhir babak kedua, timnas Indonesia akhirnya lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia. Pada leg kedua di Stadion Gelora Bung Karno kemarin, skuat ‘Merah Putih’ menang tipis 4-3 atas Turkmenistan sehingga unggul agregat 5-4 karena pada duel pertama di Askhabat (23/7) imbang 1-1. Timnas Indonesia yang kini dilatih Wilhelmus Rijsbergen bergabung dengan 15 negara pemenang kualifikasi lain dan akan digabungkan dengan lima tim tangguh Asia yang langsung lolos ke putaran ketiga. Lima negara itu adalah Korea Selatan, Jepang, Korea Utara, Bahrain, dan Australia. Ke-20 ne gara tersebut akan dibagi

dalam lima grup dan kembali bertarung untuk lolos ke putaran keempat. Pada putaran keempat hanya tersisa 10 negara dan dikerucutkan menjadi dua grup. Juara dan runner-up akan langsung lolos ke Piala Dunia 2014 di Brasil. Adapun peringkat ketiga akan berlaga kembali memperebutkan satu tiket play-off. Pemenang tiket play-off akan bertemu pemenang dari Zona Oceania untuk memperebutkan satu tiket yang tersisa. Bermain di bawah dukungan sekitar 75 ribu penonton, Indonesia sudah unggul 2-0 lewat aksi menawan pemain naturalisasi Cristian Gonzales menit ke-8 dan 18. Gol Muhammad Nasuha di akhir babak pertama membuat ‘Merah Putih’

unggul 3-0. Di babak kedua, Turkmenistan memperkecil ketertinggalan jadi 1-3 berkat gol Arslanmurad Amanov. Keunggulan Indonesia sebenarnya kian menjauh menjadi 4-1 berkat gol Muhammad Ridwan. Apalagi Turkmenistan dipaksa bermain dengan 10 orang. Akan tetapi, di saat itu justru Turkmenistan mencetak dua gol tambahan melalui usaha Berdy Shamuradov dan Gahrymanberdy Chonkaev. Dua gol tambahan lawan tersebut terjadi karena lemahnya pertahanan timnas setelah keasyikan menyerang. ‘’Kami memang keasyikan menyerang sehingga pertahanan menjadi longgar dan itu dimanfaatkan Turkmenistan dengan baik,’’ jelas Rijsbergen. (HA/R-1)

Tudingan Nazaruddin Jegal Chandra, Ade, dan Johan TUDINGAN tersangka kasus dugaan suap Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin turut menjegal Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M Hamzah, Deputi Penindakan KPK Ade Raharja, dan juru bicara KPK Jo han Budi SP dalam seleksi calon pimpinan KPK. Mereka tidak termasuk 17 nama calon pimpinan KPK yang lolos ujian makalah kompetensi dan makalah personal seperti yang diumumkan panitia seleksi (pansel), kemarin. Wakil Ketua Pansel KPK MH Ritonga membenarkan bahwa tudingan Nazaruddin menjadi pertimbangan dalam se leksi. “Wah, itu termasuk pertimbangan kita. Laporan di

media kita baca juga.” Ritonga menegaskan hal itu bukan sikap pribadi, melainkan sikap resmi Pansel KPK. Rekam jejak seluruh peserta seleksi, pertama kali dilacak melalui isi pemberitaan media massa. Selanjutnya, pansel melakukan penelitian dengan bantuan lembaga swadaya masyarakat. Pansel juga menerima laporan langsung dari masyarakat. Proses itu bukan pengecualian bagi Chandra, Ade, dan Johan Budi. Ketua Komite Etik dan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua memuji hasil kerja pansel. Menurut dia, pansel telah mendengarkan aspirasi masyarakat. Walaupun gagal lolos seleksi, Ade tidak mempermasalahkan. Menurut dia, keputusan pansel

adalah yang terbaik. Johan Budi juga menilai keputusan itu profesional dan berharap yang terpilih sebagai pimpinan KPK kelak adalah figur yang bersih. Sebelumnya, Chandra dan Ade disebut-sebut oleh Nazaruddin bermain mata dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Baik Chandra maupun Ade, menurut Nazaruddin, diimingimingi akan terpilih sebagai pimpinan KPK apabila mereka tidak memeriksa Anas, Mirwan Amir, dan Angelina Sondakh, serta politikus PDIP Wayan Koster dalam kasus dugaan korupsi di proyek Wisma Atlet. Johan Bu di telah mengakui pernah menemani Ade bertemu Nazaruddin. (SZ/*/X-9)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.