Media Indonesia 30.06.2013

Page 1

28

Halaman

Minggu @ MIdotcom Harian Umum Media Indonesia

Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)

30 JUNI 2013 | NO.11770 | TAHUN XLIV

MAHALNYA KONTROVERSI MARADONA Kehadiran sang legenda di Tanah Air sungguh mengecewakan. Selain Maradona selalu tampil masam, sejumlah acara pun hambar dan sebagian batal. Selekta, Hlm 2

Spanyol Siapkan Maracanazo Jilid II SETELAH menyandang status juara dunia dan Eropa, Spanyol kini berambisi menyempurnakan hegemoni dengan menjuarai Piala Konfederasi. Tidak gampang memang. Sebab, mereka harus bisa melewati rintangan terakhir di final, yakni Brasil. Tentu itu bukan pekerjaan yang mudah. Selain diperkuat banyak pemain muda berbakat, Selecao juga bermain di depan publik sendiri sehingga sudah pasti bakal mendapat dukungan penuh. Meski begitu, para pemain Spanyol tidak gentar. Mereka bahkan siap mengulang mimpi buruk Brasil di Maracana, seperti pada final Piala Dunia 1950. Kala itu Selecao yang tidak terkalahkan sepanjang babak penyisihan, termasuk melumat Spanyol 6-1 di babak kedua, dipermalukan Uruguay 1-2 di depan sekitar 200 ribu pendukung sendiri. Peristiwa itu pun dikenal dengan istilah Maracanazo (‘duka untuk Maracana’). Setelah lebih dari setengah abad, Maracana kembali menggelar duel akbar. Dua tim terbaik dunia harus berjibaku di partai puncak Piala Konfederasi, dini hari nanti. Spanyol, yang sudah menjadi musuh publik Brasil, sejak awal berambisi menyempurnakan hegemoni mereka sekaligus menyamai pencapaian Prancis dan Brasil. Sebaliknya, Brasil ingin membungkam kritik para penggemarnya dan sekaligus mengembalikan kejayaan. “Buat kami, ini laga impian. Setelah ini, era baru akan dimulai. Yang jelas, pertandingan nanti diselesaikan dengan hasil imbang,” tegas arsitek Spanyol Vicente del Bosque. Di sisi lain, para pemain Brasil juga begitu bersemangat menyongsong laga. Menurut mereka, meski sulit, bukan berarti Spanyol tidak bisa dikalahkan.“Saya pikir bukan cuma saya yang menginginkan pertandingan final melawan Spanyol. Perasaan kami campur aduk antara terhormat dan ingin menang,” ujar striker Neymar. (AP/Rtr/Mln/R-3)

SELA

Molekul Trombosit Pembunuh Malaria KEMAJUAN ilmu pengetahuan terus menghasilkan temuan-temuan baru yang menarik. Baru-baru ini, peneliti Australia menemukan dua molekul dalam trombosit manusia yang bekerja sama untuk memEBET bunuh malaria. Temuan tersebut juga memberikan penjelasan baru mengapa malaria menjadi masalah di Afrika. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Science, Associate Professor Brendan McMorran dan rekan dari Macquarie University mengungkapkan penggabungan faktor trombosit 4 (PF4) dan reseptor antigen duffy mampu membunuh parasit malaria Plasmodium falciparum. Parasit ini merupakan penyebab kematian 655 ribu orang akibat malaria setiap tahun yang sebagian besar tinggal di sub-Sahara Afrika. (ABC Science/ HH/X-5)

Neymar

Fernando Torres AP/FERNANDO LIANO

Ramai-Ramai Mengaku Miskin SBY menegaskan program kompensasi penaikan harga BBM bukti nyata Demokrat prorakyat. VERA ERWATY ISMAINY

D

I tengah hiruk pikuk pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi penaikan harga bahan minyak (BBM) yang kini tengah dilakukan, sejumlah dampak buruk tak bisa dianggap sepi. Di antaranya, BLSM dinilai menyuburkan budaya kemiskinan. Sosiolog Musni Umar mengatakan pemberian beberapa jenis bantuan oleh pemerintah, seperti BLSM, membuat budaya kemiskinan semakin melekat pada orang miskin. Beberapa cirinya ialah malas, ketergantungan, tidak mau bangkit, dan tidak mandiri. “Daripada memberikan bantuan tunai, sebaiknya pemerintah memberikan jenis bantuan yang membuat mereka bisa terbebas dari kemiskinan seperti dibukanya lahan pertanian, memberikan modal usaha dengan bunga rendah, atau menggelar pembinaan jika mereka

sudah punya pekerjaan,” jelas Musni saat dihubungi, kemarin. Menurut dia, pemerintah sangat perlu menumbuhkan semangat rakyat untuk mandiri, berdikari, dan membangun karakter bangsa agar rakyat menjadi tuan di negeri sendiri. “Metode ini sudah terbukti ampuh dijalankan di Malaysia.” Musni mengaku prihatin dengan fenomena orang mampu mengaku miskin demi fulus sebesar Rp300 ribu per dua bulan selama empat bulan. “Fenomena ini menunjukkan hilangnya rasa malu,” terangnya. Seharusnya, kata dia, pemerintah memberikan kail, bukan ikan, agar masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup. Secara terpisah, sosiolog Imam B Prasodjo menyoroti akurasi pendataan BLSM sehingga menimbulkan masalah di mana-mana. “Pendataan yang efektif harus dua arah, bersifat partisipatif, yakni data dari petugas BPS (Badan Pusat Statistik) dicocokkan dengan pendataan yang dilakukan pemerintah tingkat bawah seperti RT dan RW,” ungkapnya. Perihal fenomena mengaku miskin, seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya memberikan informasi bahwa perangkat RT di lingkungan Kelurahan Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, juga ikut mendaftarkan diri sebagai warga kurang mampu. “Ia

Belajar tentang Pluralitas dari Jombang

MI/AGUS WAHYU KRISTIANTO

PESANTREN TEBUIRENG: Beberapa santri keluar dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pekan lalu. Di kota yang memiliki ratusan pesantren itu, umat Islam, Kristen, Hindu, Konghucu, dan Buddha hidup berdampingan secara akur.

Koleksi TAPAK JEJAK ~ koran-minggu.blogspot.com

MI/ANGGA YUNIAR

Seharusnya, pemerintah memberikan kail, bukan ikan, agar masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup.” Musni Umar Sosiolog yang mengatakan sendiri di depan ibuibu, saksinya banyak. Katanya, pengurus RT sebelah juga mendaftarkan diri. Tak mau ketinggalan, ia pun ikut-ikutan mendaftar,” jelas warga yang berusia 45 tahun itu. Berdasarkan pemantauan pemberian BLSM di Kantor Pos cabang Klender, Jakarta Timur, kemarin, beberapa pengantre menggunakan sepeda motor keluaran terbaru dan menggunakan per-

J

OMBANG, Jawa Timur, dikenal sebagai kota santri dan kota seniman. Sejumlah tokoh agama lahir dan dibesarkan di sana. Sebut saja KH Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur. Presiden keempat RI itu merupakan asli putra daerah Jombang. Tidak hanya Gus Dur, kota kecil itu memiliki sejumlah tokoh legendaris lainnya. Di antaranya pahlawan nasional KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, budayawan Emha Ainun Najib, dan seniman Cucuk Espe. Semua tokoh itu memiliki satu kesamaan, yakni berpaham pluralisme. Bagi mereka, kerukunan umat beragama tidak menghapuskan kepribadian umat. Umat agama tetap menjalani ibadah masing-masing, baik Islam, Kristen, Hindu, maupun Buddha. Semoga virus kerukunan agama di Jombang ini dapat menular ke daerah-daerah lain di Tanah Air. Lurah Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Pramono Hadi, menyatakan aparat yang ada di kabupaten dan kecamatan di Jombang mampu menjadi ‘jembatan’ hidup atas terjadinya satu hubungan horizontal yang harmonis dan baik. “Tidak ada pem-

hiasan yang cukup mencolok. “Lumayan, buat renovasi atap rumah,” aku seorang ibu paruh baya. Di Kelurahan Anggut Bawah, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, sebanyak 30 warga menggeruduk kantor kelurahan setempat agar lurah tidak membagikan kartu perlindungan sosial (KPS) karena banyak warga yang mampu mendapatkan BLSM. Dari 32 warga yang mendapatkan KPS, sebanyak lima warga dianggap kaya karena punya mobil, rumah yang bagus, dan bekerja di Pertamina. “Kami khawatir akan menimbulkan kecemburuan,” kata Cik Jus, 48, warga Anggut Bawah.

Bukti Demokrat Masih soal BLSM, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan berbagai macam program kompensasi sosial atas pengurangan subsidi BBM dapat terwujud karena dukungan penuh dan keberpihakan Partai Demokrat terhadap rakyat miskin. ”Ini merupakan wujud nyata sumpah Demokrat yang berpihak terhadap rakyat miskin,” ujar Yudhoyono saat memberikan arahan di depan seluruh peserta Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Hotel Sahid Jakarta, kemarin. (Tim/X-5)

vera@mediaindonesia.com

batasan dalam membangun hubungan antarsesama sehingga tidak ada tirai atau sekat-sekat dalam hubungan di masyarakat,” tegasnya. Namun soal perbedaan yang dibalut persaudaraan itu bergantung pada pimpinan masing-masing. Kewibawaan para pemimpin agama di dalam masyarakat plural merupakan hal pokok dalam menjalin kerukunan. Oleh karena itu, kegagalan saat ini karena pemimpin tidak berani bersikap dan bertindak. Pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng Sholahudin Wahid (Gus Sholah) mengkritik pemerintah akan kasus SARA di Sampang baru-baru ini. Pemerintah, menurut Gus Sholah, terkesan membiarkan pengusiran warga Syiah di Sampang, Madura. Pada kasus Sampang, lanjut Gus Sholah, Syiah dianggap sesat boleh saja, tetapi permasalahannya apakah boleh seenaknya memukuli mereka dan membakar rumah mereka? “Presiden kita mendiamkan hal ini. Lalu kalau sudah mentok, mereka mencari perlindungan kepada siapa?” tegasnya. (Why/M-5)

JEDA HALAMAN 5


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.