28
Halaman
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Harian Umum Media Indonesia
@ MIdotcom
Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com
MINGGU, 30 DESEMBER 2012 | NO.11596 | TAHUN XLIII
BENTROKAN ANTARWARGA DI MALUKU, 5 ORANG TEWAS
GELOMBANG FESYEN KOREA BERLANJUT
Kerusuhan dan bentrokan antarwarga masih terjadi menjelang berakhirnya tahun 2012 di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. Peristiwa itu menewaskan lima warga.
Karakter yang kuat dan inspiratif membuat gelombang fesyen ‘Negeri Ginseng’ diperkirakan akan terus berlanjut di tahun yang baru.
Selekta, Hlm 2
Pesona, Hlm 13
SENYUM DEWA DI PAGODA AVALOKITESVARA Keberadaan bangunan bersejarah ini sudah dikenal sejak zaman prakemerdekaan. Namun, peresmiannya baru dilakukan pascareformasi. Warisan Budaya, Hlm 24 MI/ADAM DWI
MI/ADAM DWI
16 Panggung Hiburan Semarakkan Pergantian Tahun Warga Jakarta dan sekitarnya bisa menikmati pertunjukan musik pop, dangdut, jazz, gambang keromong, dan campur sari. NESTY TRIOKA PAMUNGKAS
A
NDA tidak perlu meninggalkan Kota Jakarta untuk merayakan malam pergantian tahun pada Senin (31/12). Pemprov DKI Jakarta akan menyuguhkan hiburan bagi ratusan ribu warga yang diperkirakan tumplek blek di sepanjang Jl Sudirman, Jl Thamrin, hingga Jl Medan Merdeka Barat tanpa memungut bayaran alias gratis. Ada 16 panggung hiburan di sepanjang jalan tersebut yang malam itu bebas dari lalu lalang kendaraan (car free night). Panggung utama tepat berada di depan Bundaran Hotel Indonesia dan kabarnya bakal dimeriahkan grup musik The Changcuters. Warga Ibu Kota bisa berpindah dari satu panggung ke panggung lain dengan berjalan kaki. “Panggung hiburan lain menampilkan musik pop, jazz, dangdut, gambang keromong, gambus, keroncong, dan campur sari. Pertunjukan dimulai pukul 21.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 00.30,” kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budiman, kemarin. Pengisi panggung gelaran Jakarta Night Festival (JNF) tersebut ialah pelaku seni dari perkumpulan dan sanggar seni seperti Komunitas Sepeda Indonesia, Komunitas Seni dan Budaya, Komunitas Pentas Seni Pelajar, sanggar seni daerah, serta Ikatan Abang dan None Jakarta. “Acara ini memang dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat,” ungkap Arie. JNF diklaim sebagai bentuk gotong royong warga masyarakat yang ingin meramaikan malam pergantian tahun dengan suguhan acara berbeda daripada sebelumnya. Menurut rencana, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menyampaikan sambutan menjelang detik-detik pergantian tahun di panggung utama. Besarnya acara tentu menelan biaya tidak sedikit. Namun, Arie enggan menyebutkan dana yang digelontorkan untuk menggelar acara itu. “Dananya hasil gotong royong dan sumbangan sponsor serta dukungan komunitas,” jelasnya.
Pengamanan terpadu Ihwal pengamanan, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, pihaknya menyiagakan 3.942 personel gabungan dari Polri dan TNI serta Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI di sepanjang
MI/IMMANUEL ANTONIUS
MENGGANTI LAMPU: Pekerja mengganti dan memperbaiki lampu yang mati di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, kemarin. Perbaikan lampu merupakan bagian dari persiapan penerangan untuk perayaan malam pergantian tahun. jalur yang digunakan untuk ajang JNF. Bagi warga yang membawa kendaraan, petugas akan memandu agar tidak berhenti di sembarang tempat. “Kendaraan harus diparkir di beberapa lokasi yang telah disediakan,” jelas Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Chrysnanda Dwi Laksana. Satu jam sebelum acara dimulai, jalur di kedua sisi jalan sudah bebas dari kendaraan. Pengendara yang terlambat masuk diminta segera mencari lokasi parkir alternatif. “Bus Trans-Jakarta dilarang masuk area setelah pukul 18.30. Warga yang akan pulang seusai merayakan pergantian tahun harus menunggu hingga pukul 04.00 untuk menggunakan armada angkutan yang beroperasi pagi hari,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono. (GG/X-15)
Honor Artis pun Berlipat-lipat PENYANYI dan grup musik berlomba mengisi acara malam pergantian tahun. Maklum, mereka bisa meraup honor dua hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan hari biasa. Seperti penyanyi Raisa yang akan tampil di pusat perbelanjaan Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (31/12). Menurut manajer Raisa, Boin, pelantun Apalah Arti Menunggu itu biasa menerima honor Rp30 juta sekali tampil. “Tetapi pada perayaan malam tahun baru honornya dua kali lipat untuk durasi 50 menit,” kata Boin, kemarin. Demikian juga dengan Mario Ginanjar, salah seorang personel Kahitna yang akan menghibur tamu di hotel berbintang di Bandung pada akhir tahun. “Saya dibayar tiga sampai empat kali lipat,” ujar Mario tanpa menyebutkan nilai nominalnya.
Grup band Kahitna yang sudah dipesan sejak Januari 2012 akan tampil di Hotel Putri Gunung, Lembang. Adapun grup musik Wali, Ungu, Setia Band, D’bagindas, dan Gamma1, serta kelompok penyanyi Cherrybelle dan Smash memeriahkan malam pergantian tahun di Ancol, Jakarta Utara, mulai pukul 21.45 hingga dini hari pukul 02.00. Namun, di balik gegap gempita artis yang mengisi hiburan di malam pergantian tahun, ada grup yang tidak tergiur tawaran manggung. Manajer kelompok band Slank, Bunda Iffet, mengatakan grup asuhannya tidak mengisi acara di pergantian tahun. “Tarif Slank sekali manggung Rp125 juta. Untuk malam tahun baru bisa mencapai dua-tiga kali lipat,” ujarnya. (Sky/*/X-15)
nesty@mediaindonesia.com Berita terkait hlm 5 Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di mediaindonesia.com EBET
Nostalgia Berbalut Rasa Y
MI/M IRFAN
PENERUS: Hadi Lingga Wijaya menyiapkan gado-gado di rumah makan Gado-Gado Bon-Bin, Cikini, Jakarta Pusat, yang buka sejak 1960. Dia menjadi penerus usaha yang dirintis ibunya.
ANTI berusia sekitar 65 tahun. Siang itu, Rabu (26/12), dia terlihat asyik melahap gado-gado di sebuah rumah makan, bersama Sisi, anak perempuannya. Di ruangan itu terdapat delapan meja kayu berlapis multipleks melaminto. Setiap meja dikelilingi empat dan enam kursi lipat berbantalan merah yang biasa disewakan untuk pesta. Lantainya tegel merah bata. Di muka bangunan dipasang penanda bertuliskan ‘Gado-Gado Bon-Bin’. “Saya tahu tempat ini dari ibu saya. Kami sering makan ke sini sejak tinggal di Jatinegara (Jakarta Timur). Sekarang di Bintaro (Tangerang), ya tetap menyempatkan datang,” kata Sisi. Yanti, sang ibu, rupanya punya nostalgia di sana. Dulu, Yanti bersekolah di sebuah sekolah menengah atas di Gambir, Jakarta Pusat. “Saya dan sahabat saya suka bolos sekolah dan nongkrong di sini, kan dekat. Hahaha, jangan ditiru lo. Sekarang kalau ke
sini, ya sekalian bernostalgia,” kata dia. Restoran kecil di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, itu sudah ada sejak 1960. Dulu, menu dimasak langsung oleh Lanny Wijaya yang kini berusia 80-an tahun. Sekarang, anak laki-laki Lanny, Hadi Lingga Wijaya, berperan sebagai koki penuh. Bumbu gadogado di sana tidak pernah berubah. Nostalgia rasa dan suasana pula yang ditawarkan beberapa restoran di Jakarta. Restoran Trio di Cikini, Jakarta Pusat, misalnya, masih memampang papan bertuliskan menu dalam ejaan lama. Di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Restoran Tropik tetap eksis sejak dibuka pada 1960. Demi secarik nostalgia sebelum membuka lembar putih Tahun Baru 2013, tempat mana yang membangkitkan kenangan Anda? (*/*/M-3)
Berita terkait hlm 8
SELA
Matematika dan Motivasi ADA pepatah mengatakan rajin belajar pangkal pandai. Hal itu dibuktikan oleh Kou Murayama, psikolog Universitas California, Los Angeles, AS, lewat jurnal Child Development. Menurut Murayama, IQ SENO bukanlah faktor utama seorang anak bisa menguasai matematika, melainkan motivasi untuk bekerja keras dan teknik pembelajaran. Murayama mengamati perkembangan lebih dari 3.500 anak-anak Jerman sejak kelas 5 sampai 10. Murayama mengamati pengukuran motivasi dan cara anak belajar matematika. Murayama menyarankan orangtua tidak memaksa anaknya belajar terlalu keras. Dia mengatakan anak dengan IQ tinggi memang berkemampuan baik dalam pelajaran matematika. (Live Science/Kid/X-8)
Koleksi tapakjejak.blogspot.com