REPUBLIKA KAMIS, 7 JUNI 2012
23
KING
OF EURO ■
Irfan Fitrat
Sudah 52 tahun kompetisi ini berlangsung, belum pernah ada satu pun tim yang bisa mempertahankan gelar juaranya.
ARSAWA — Hanya dalam hitungan jam, kompetisi bergengsi Piala Eropa akan mulai digelar di Polandia-Ukraina. Turnamen ini akan menjadi kesempatan bagi 16 tim peserta untuk mengukir sejarah menjadi raja di pentas sepak bola Eropa. Sebanyak 12 peserta dari edisi sebelumnya kembali mendapatkan kesempatan bertarung pada kompetisi elite antarnegara Benua Biru itu, termasuk juara bertahan Spanyol. Empat tim yang tidak lolos dalam turnamen sebelumnya kembali hadir meramaikan persaingan pada edisi ke-14 Piala Eropa. Salah satu negara tuan rumah, Ukraina, mendapatkan kesempatan untuk melakukan debut di Piala Eropa. Sementara, Inggris dan juara Piala Eropa 1992, Denmark, kembali tampil setelah gagal menembus putaran final pada 2008. Satu kejutan datang dari Republik Irlandia yang sudah 24 tahun absen dari perhelatan Piala Eropa sejak terakhir kali lolos pada 1988 di Jerman. Ajang di Polandia-Ukraina akan menjadi kesempatan Spanyol untuk mengukir sejarah baru sebagai tim Eropa pertama yang berhasil merebut treble winner dalam dua kompetisi berbeda secara beruntun. La Furia Roja tergabung di Grup C bersama juara Piala Dunia 2006, Italia, Kroasia, serta Republik Irlandia. Skuat besutan Vincente Del Bosque bisa berhadapan dengan salah satu kontestan dari Grup D yang dihuni Inggris, Prancis, Swedia, dan tuan rumah, Ukraina, jika lolos ke fase knockout. Kontestan lain di Grup A dan Grup B juga sudah bersiap untuk meramaikan peta persaingan menuju tangga juara. Grup B dinilai sebagai ‘grup neraka’ dengan komposisi Belanda, Jerman, Denmark, dan Portugal. Tiga peserta dalam grup itu sudah pernah mencicipi gelar juara Piala Eropa. Jerman masih tercatat sebagai tim tersukses di kompetisi ini dengan koleksi tiga trofi juara (1972 dan 1980 (Jerman Barat) serta 1996). Adapun Portugal merupakan tim yang meraih posisi runner-up ketika menjadi tuan rumah pada Piala Eropa 2004. Grup A akan menjadi ladang para tim kuda hitam yang siap tampil mengejutkan. Di grup ini tergabung tuan rumah, Polandia, Yunani, Rusia, dan Republik Ceska. Kekuatan keempat kontestan ini tidak bisa dipandang sebelah mata meski dianggap sebagai underdog. Yunani pernah menjadi juara Piala Eropa 2004. Jangan lupakan Republik Ceska yang mencapai partai final pada Piala Eropa edisi 1996. Sedangkan, Rusia pernah mencicipi laga semifinal pada 2008. Satu keuntungan mungkin akan diperoleh Polandia, juga Ukraina karena menyandang status tuan rumah dengan dukungan suporter. Mantan bintang timnas Prancis, Zinedine Zidane, menyebut kompetisi Piala Eropa akan memberikan sensasi berbeda dengan kompetisi antarnegara lainnya. Bahkan, ia berpendapat, Piala Eropa mempunyai tingkat kesulitan lebih dibandingkan Piala Dunia. “Hanya akan ada tim besar (di Piala Eropa). Di Piala Dunia, Anda mempunyai waktu untuk melangkah, tapi di sini Anda tidak bisa melakukan bahkan satu kesalahan pun,” ujar pemain yang membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 itu. ■ ed: andri saubani
W
Spanyol Masih Diunggulkan Irfan Fitrat
S
alah satu produsen minyak pelumas yang menjadi sponsor Piala Eropa 2012, mencoba memberikan prediksi berdasarkan kekuatan setiap kontestan. Dalam laman resminya, hasil perhitungan menunjukkan Spanyol mempunyai peluang 81,5 persen untuk lolos ke fase knockout dari Grup C. Hasil sapu bersih kemenangan di babak kualifikasi menjadi bukti kekuatan Spanyol masih belum memudar. Sebagai pendamping Spanyol, Italia mempunyai peluang 45,1 persen. Belanda diprediksi melaju ke babak perempat final dengan peluang 64,3 persen dan Jerman akan meraih jatah tiket
lainnya di Grup B dengan peluang 59,1 persen. Sama seperti Spanyol, kedua negara ini juga masih banyak mempertahankan para pemain kunci di Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Di Grup A, Polandia diprediksi mempunyai peluang 55,6 persen untuk melangkah lebih jauh dan Rusia mendapatkan peluang lebih besar dengan 57,6 persen. Ukraina di Grop D hanya diprediksi mempunyai peluang 45,7 persen untuk lolos ke fase knockout. Persentase itu masih kalah dari Inggris (61 persen) dan Prancis (50,1 persen). Namun, semua ini hanya hitung-hitungan di atas kertas. Semua jawaban akan tersaji di lapangan nanti dan semua masih bisa terjadi di luar perkiraan. Tinggal menunggu siapa yang akan mengukir jalan menuju prestasi. ■ ed: andri saubani
uefa.com
Bermula dari Ide HENRI DELAUNAY zxsearch.in
I
de memulai kompetisi sepak bola untuk tim nasional di negaranegara Eropa dimunculkan oleh sekretaris umum pertama UEFA, Henri Delaunay. Pada 1927, Delaunay bersama pejabat tinggi Austria, Hugo Meisl, memberikan proposal kepada FIFA untuk menciptakan Piala Eropa. Pada 1950 usaha mantan sekretaris sepak bola Prancis itu mulai membuahkan hasil. Empat tahun kemudian, dorongan untuk menciptakan Piala Eropa juga datang dari surat kabar olahraga
terkenal di Prancis, L’Equipe, yang mengajukan ide kompetisi dengan sistem pertandingan kandang-tandang. Delaunay wafat pada 1955 sebelum Piara Eropa terealisasi. Sebagai penghormatan kepada Delaunay, turnamen pertama Piala Eropa yang berlangsung pada 1960 dilaksanakan di tempat kelahiran Delaunay di Prancis. Selain itu, trofi Piala Eropa hingga kini disebut dengan nama trofi Henri Delaunay.
PIALA EROPA 1992 Tuan rumah: Swedia, Final: 26 Juni 1992 Juara: Denmark, Denmark 2-0 Jerman, Denmark yang gagalan lolos babak kualifikasi dapat mengikuti turnamen menggantikan Yugoslavia yang didiskualifikasi akibat perang saudara. Tim Dinamit justru akhirnya membuat kejutan mengangkat trofi Piala Eropa.
PIALA EROPA 2000 Tuan rumah: Belgia-Belanda, Final: 2 Juli 2000 Juara: Prancis, Prancis 2-1 Italia, Pertama kalinya dalam sejarah, Piala Eropa dilaksanakan oleh dua negara berbeda. Di final, Prancis kembali merebut gelar Piala Eropa untuk kedua kalinya melalui gol emas David Trezeguet ke jala Italia pada menit ke-103.
PIALA EROPA 2004 Tuan rumah: Portugal, Final: 4 Juli 2004 Juara: Yunani, Portugal 0-1 Yunani
worldsoccer.com
PIALA EROPA 1968 Tuan rumah: Italia, Final: 10 Juni 1968 Juara: Italia, Italia 2-0 Yugoslavia Di babak final, Italia berhadapan dengan Yugoslavia dengan hasil akhir 1-1 setelah perpanjangan waktu. Dua hari kemudian, pertandingan ulangan diadakan. Kiper Italia Dino Zoff membuktikan ucapannya, gawang Azzuri yang dijaganya bersih tanpa kemasukan bola dan Italia keluar sebagai juara.
PIALA EROPA 1964 Tuan rumah: Spanyol, Final: 21 Juni 1964, Juara: Spanyol, Spanyol 2-1 Uni Soviet myfoodball
facts.com
PIALA EROPA 1960 Tuan rumah: Prancis, Final: 10 Juli 1960, Juara: Uni Soviet, Uni Soviet 2-1 Yugoslavia, Kiper legendaris Uni Soviet, Lev Yashin, mendapat julukan ‘Si Laba-laba Hitam’ karena ketangguhannya menjaga gawang.
PIALA EROPA 1972 Tuan rumah: Belgia, Final: 18 Juni 1972 Juara: Jerman Barat, Jerman Barat 3-0 Uni Soviet, Gerd Muller menyumbangkan dua gol sebelum disempurnakan oleh satu gol Herbert Wimmer. 20minutos.es
PIALA EROPA 1976 Tuan rumah: Yugoslavia, Final: 20 Juni 1976 Juara: Cekoslovakia, Cekoslovakia 2-2 Jerman Barat (5-3)
PIALA EROPA 1980 Tuan rumah: Italia, Final: 22 Juni 1980, Juara: Jerman Barat, Belgia 1-2 Jerman Barat. Piala Eropa 1980 bukan momen terakhir keikutsertaan Jerman Barat dalam ajang Piala Eropa. Turnamen ini menjadi penampilan terakhir tim melaju final dan menjadi juara dengan nama Jerman Barat.
PIALA EROPA 1984 Tuan rumah: Prancis, Final: 27 Juni 1984 Juara: Prancis, Prancis 2-0 Spanyol, Prancis yang menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya tampil menjadi juara Eropa. Kapten Michel Platini yang masuk dalam kuartet ‘the Magic Square’ (pemain tengah Luis Fernandez, Michel Platini, Alain Giresse, dan Jean Tigana). Mereka menjadi sorotan dengan koleksi sembilan gol sepanjang perhelatan Piala Eropa 1984, ditambah dua gol di final untuk memastikan kemenangan tim Ayam Jantan atas Spanyol. ajax.nl
PIALA EROPA 1988 Tuan rumah: Jerman Barat, Final: 15 Juni 1988 Juara: Belanda, Uni Soviet 0-2 Belanda, Ruud Gullit dan Marco van Basten menjadi dua legenda dalam sejarah Piala Eropa. Gol Van Basten lewat tendangan volinya ke gawang Soviet disebut-sebut sebagai salah satu gol terbaik sepanjang massa.
PIALA EROPA 1996 Tuan rumah: Inggris, Final: 30 Juni 1996 Juara: Jerman, Republik Ceska 1-2 Jerman Inggris untuk pertama kalinya menyelenggarakan kompetisi sepak bola terbesar negara-negara Eropa. Namun, dengan slogan Piala Eropa 1996 ‘Football Come Home’ ini, timnas Inggris justru bersedih karena dikalahkan Jerman lewat adu penalti di semifinal. Peraturan golden goal mulai diterapkan kali ini. Gol yang menentukan pemenang pada masa perpanjangan waktu jika kedua tim bermain imbang selama 90 menit. Gol emas Oliver Bierhoff pada menit ke-95 mengantar Jerman menjadi juara mengalahkan Republik Ceska. Gelar ini sekaligus mengukuhkan Jerman sebagai negara terbaik dalam kompetisi Piala Eropa dengan koleksi tiga gelar (1972, 1980, dan 1996). Untuk pertama kalinya juga, putaran final Piala Eropa diikuti 16 tim yang terbagi ke dalam empat grup (sebelumnya delapan tim dan terbagi menjadi dua grup).
PIALA EROPA 2008 Tuan rumah: Austria-Swiss, Final: 29 Juni 2008, Juara: Spanyol, Jerman 0-1 Spanyol Spanyol mengangkat trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya. La Furia Roja juga mencatatkan sejarah dalam Piala Eropa yang berlangsung di Austria dan Swiss itu. Tim yang kala itu dilatih oleh Luis Aragones menjadi tim kedua yang mampu memenangi semua laga pada penyisihan grup dan keluar sebagai juara. Satu tim lain yang bisa menyamai rekor itu adalah Prancis pada Piala Eropa 1984. Ketangguhan Spanyol makin terlihat saat dua pemainnya merebut gelar sebagai pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik Piala Eropa 2008. Striker David Villa menjadi striker tersubur dengan mencetak 4 gol, sementara gelandang Xavi Hernandez tampil sebagai pemain terbaik. ■ c21 ed: andri saubani Sumber: uefa/wikipedia/bbc/goal ap