KOLEKSI TAPAK JEJAK
2
ALERTNEWS www.tribunjakarta.com
EDISI PAGI z MINGGU, 31 MARET 2013
KECELAKAAN MAUT TOYOTA CAMRY DI TOL JORR TB SIMATUPANG
WINDA TERBANG LALU TERLINDAS
JAKARTA, TRIBUN Keheningan malam di tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di ruas jalur TB Simatupang kilometer 25+400 pecah oleh bunyi benturan keras, Sabtu (30/3/2013) sekira pukul 04.00. Begitu keras hingga terdengar oleh telinga seorang petugas tiket di pintu tol Ampera I. Sebuah mobil mewah, Toyota Camry B 1596 KV yang tadinya melaju dalam kecepatan tinggi di jalur tengah (jalur dua) dari arah Lebak Bulus ke arah timur atau arah Kampung Rambutan, dalam sekejab sudah berubah bentuk. Tak lama setelah si petugas tol menoleh ke belakang mencari tahu asal suara, mobil terlihat sudah berputar 360 derajat. Dalam kondisi masih melaju, mobil lalu menghantam dinding pembatas di sebelah kiri jalan. Benturan tadi tak menghentikan laju mobil. Dari jalur paling kiri, mobil kembali terlihat berputar ke jalur paling kanan sebelum akhirnya berhenti dengan posisi melintang 160 derajat menghadap ke
utara. Bagian depan sedang, ringsek. Kaca depan mobil pecah. Sisi kiri mobil penyok dengan pintu yang tak lagi bisa ditutup. Hanya saja bagian belakang kendaraan tak terlihat mengalami kerusakan yang parah. “Mobil itu menabrak pembatas di kiri, lalu sempat berputar dan terakhir berhenti karena menabrak pembatas di sebalah kanan dengan posisi moncongnya berhadapan tembok,” jelas AKBP Hindarsono, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono, Sabtu siang. Setelah kejadian, dua orang ditemukan tergeletak di jalan. Seorang perempuan, yang belakangan diketahui bernama Winda Angraini (25) dan Yasir Lutfi Marfadi (30). Sebelumnya, kedua orang itu diketahui berada di dalam mobil nahas tersebut. Namun saat ditemukan, keduanya berada terpisah. Tubuh Winda berada di jalur cepat, sedang tubuh Lutfi berada di jalur lambat di jalur lambat. “Korban sudah tergeletak,” kata
Hindarsono. Keduanya tewas seketika. Rupanya, putaran mobil saat melaju di kecepatan yang diduga lebih dari 100 kilometer per jam tersebut menghempaskan tubuh keduanya ke luar dari sedan itu. Jasad Lutfi mengalami luka pendarahan di kepala. Adapun kondisi Winda diketahui mengenaskan saat ditemukan. Winda ditemukan hanya mengenakan pakaian bagian bawah. Ia mengalami luka parah. Kepalanya pecah, pangkal pahanya terlepas, dan sisi perut yang keluar. Diduga, Winda ‘terbang’ ke luar dari mobil saat kecelakaan. Saat tubuh Winda mendarat di aspal, ia terlindas kendaraan. Hindarsono menjelaskan, kondisi Camry maut tak
Jumat Malam Dijemput di Ujung Gang BELAKANGAN diketahui, Lutfi Yasir merupakan pebisnis dalam bidang jual beli mobil. Lutfi diketahui tengah dalam proses perceraian dengan istrinya. Diduga, Winda yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut merupakan teman dekat Yasir. Adapun Winda terakhir terlihat warga dijemput mobil Camry hitam Jumat (29/3/2013) malam sekira pukul 23.30. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua RW 9, Kelurahan Rawabunga, Udin (62), saat ditemui di sekitar rumah Winda di Jalan Pedati Timur Dalam, Kelurahan Rawabunga, Jatinegara,
Jakarta Timur, Sabtu (30/3/2013). Udin menuturkan terakhir kali ia melihat Winda, pada Jumat (29/3/2013) malam sekitar pukul 23.30, melintas di depan rumahnya. “Winda lewat di depan rumah saya, dan mau pergi keluar,” kata Udin. Menurut Udin, Winda dijemput dengan mobil Camry hitam yang sudah menunggunya di ujung gang. Udin mengaku tidak melihat dan mengetahui berapa banyak orang di dalam Camry yang menjemputnya. “Saya pikir, karena ini long weekend mungkin dia
jalan-jalan sama temannya. Saya juga gak lihat yang mengemudinya. Laki atau perempuan saya gak tahu,” kata Udin. Namun yang pasti, kata Udin, Winda naik di pintu kiri depan mobil Camry yang menjemputnya. Menurut Udin, saat itu Winda sempat menyapa dan menegurnya. “Seperti biasa dia negur dan tersenyum. Dia orangnya memang ramah,” kata Udin. Udin menuturkan Winda berperawakan cukup tinggi untuk ukuran perempuan, berkulit putih bersih dan berambut sedikit melebihi bahu. BUDI SAM MALAU
@tribunjakarta
memiliki bekas tabrakan dengan kendaraan lain. Fakta tersebut menguatkan dugaan soal kecelakaan tunggal. “Keadaan korban wanita mengalami luka parah, seperti bekas terlindas kendaraan. Apakah terlindas mobil itu karena berputar, atau mobil lain? Sedangkan korban yang pria masih utuh,” ungkapnya. Fakta lain yang mencengangkan adalah, polisi menemukan satu paket sabusabu seberat lima gram di saku celana Lutfi. Sabu-sabu juga ditemukan sebanyak
lima paket di dalam tas yang disimpan di dasboard. “Berat brutonya (sabu) lima gram,” ucap Hindarsono. Tak cuma itu, petugas juga menemukan dua buah sangkur, 29 obat penenang bermerk dumolid yang berkategori masuk psikotropika golongan empat, tiga buah bong, dua alumunium foil, cangklong, dan penyambung cangklong lengkap dengan korek serta timbangan digital berkapasitas maksimal lima gram. ADI SUHENDI/BUDI SAM MALAU/ BAHRI/TRIBUNNEWS/WARTA KOTA
Pelek Tak Standar dan Seatbelt Tak Terpasang POLISI menyatakan belum mengetahui pasti penyebab kecelakaan tunggal di Tol JORR di ruas TB Simatupang tersebut. Meski ditemukan enam paket narkoba sebera lima gram, tetapi belum diketahui pasti apakah kedua korban pada saat kecelakaan berada di bawah pengaruh narkoba atau tidak. “Saat ini darah dan urine korban sudah dibawa untuk diperiksa di rumah sakit Polri Kramat Jati,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono. Namun hasil uji belum bisa diketahui karena butuh waktu untuk mendapatkan uji laboratoriumnya apakah kedua korban postif menggunakan narkoba atau tidak. “Hasil (lab) mungkin diketahui Minggu atau Senin,” ucapnya.
Soal lepas kendalinya mobil hingga oleng dan menabrak pembatas jalan, polisi juga masih menyelidiki. Diketahui, Toyota Camry itu menggunakan pelek yang tak sesuai standar mobil. “Mobil Camry itu menggunakan pelek Mazda, kemungkinan dengan tidak menggunakan pelek standar maka akselerasi mobil menjadi berkurang,” kata Hindarsono. Selain itu, kedua korban dipastikan tidak memakai safety belt, karena dua safety belt di kursi depan tidak dalam posisi terkunci. “Kami sedang menghubungi pihak Toyota terkait penggunaan safety belt, seharusnya jika safety belt tidak terkunci maka air bag tidak akan keluar. Tapi kami menemukan dua air bag di depan telah menyembul keluar,” kata Hindarsono.
http://www.facebook.com/pages/Tribun-Jakarta
KOLEKSI TAPAK JEJAK
KOLEKSI TAPAK JEJAK
4
ALERTNEWS www.tribunjakarta.com
EDISI PAGI z MINGGU, 31 MARET 2013
WANITA STRESS TUSUK BOCAH HINGGA TEWAS
Ahmad Hanya Bisa Melongo
BERITA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
TRANSJAKARTA AKAN LAYANI WARGA 24 JAM - Bus TransJakarta tengah menaikkan dan menurunkan penumpang di Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2013). Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan pelayanan moda transportasi tersebut dengan siap melayani warga 24 jam di semua koridor pada akhir tahun 2013.
JAKARTA, TRIBUN Muhammad Rizki, bocah berusia 9 tahun, meregang nyawa usai ditusuk oleh wanita bernama Yunita (25). Adalah Ahmad (30), suami Yunita yang juga menyaksikan kejadian tersebut. Menurut ahmad, peristiwa terjadi Sabtu (30/3/2013) sekitar pukul 15.00. “Saya sama istri saya lagi jalan di pasar. Saya lalu melipir sebentar ke warung mau beli rokok. Eh tahu-tahu ada berisik-berisik. Pas saya lihat, istri saya lagi nusukin anak kecil,” kata Ahmad. Ahmad mengaku, ia sangat kaget melihat peristiwa tersebut. Begitu kagetnya Ahmad hingga ia mengaku hanya bisa melongo. “Saya sampe nggak bisa ngapa-ngapain liatnya. Saya diam aja di tempat,” ujar Ahmad dengan wajah pucat pasi. Menurut Ahmad, Yunita memang sudah beberapa lama istrinya itu mengidap
kelainan jiwa. “Saya baru nikah sama dia Januari 2013 kemarin baru nikah. Saya baru tahu ternyata dia begini,” kata Ahmad lemas. Pantauan di lokasi, sejumlah kerabat Rizki terlihat mencaci maki Ahmad yang dibawa polisi ke rumah sakit. “Lu kenapa nggak tolongin tuh anak? Lu punya bini kenapa nggak bisa lu didik? Lu sengaja ya biar tuh anak mati?” teriak seorang paman Rizki sembari menghampiri Ahmad, hendak memberinya bogem mentah. Namun demikian, kegeraman kerabat Rizki bisa diredam oleh polisi yang ada di lokasi. Sementara itu, salah seorang anggota Polsektro Kebonjeruk, Inspektur Satu Sukarna menceritakan, ia sudah sempat bertanya kepada Yunita ihwal penusukan tersebut. “Pas ditanya, dia cuma jawab, ‘ya pingin nusuk aja’. Begitu,” ujarnya.
BANU ADIKARA
POLISI TEMBAK MATI GEMBONG PERAMPOK
PENANGKAPAN DORI BERKAT CCTV
JAKARTA, TRIBUN Penangkapan kawanan otak perampok Hoderi alias Dori (37) yang tewas ditembak anggota Reserse Mobil Polres Jakarta Timur saat berusaha melarikan diri di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jaktim, Jumat (29/3) dini hari ternyata berawal dari rekaman CCTV
SPBU di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondokbambu, Jakarta Timur. SPBU ini dirampok oleh kawanan Dori Cs pada Jumat (15/2/2013) lalu. Kapolrestro Jakarta Timur Mulyadi Kaharni mengungkapkan, penyelidik mulai memperoleh petunjuk aksi perampokan Dori CS dari
Buronan Yang Punya Lima Istri HODERI oderi alias Dori (27), perampok spesialis uang setoran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yang ditembak mati polisi karena berusaha melawan dan mencoba kabur dengan sepeda motornya saat akan dibekuk polisi di Jalan Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2013) dini hari pukul 00.15, diketahui memiliki 5 orang istri. Seorang istrinya berada di Jawa Timur sementara 4 lainnya ada di Jakarta. Hal itu diungkapkan Kapolrestro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni kepada Warta Kota di Mapolrestro Jakarta Timur, Jumat. Menurut Mulyadi, usai merampok dengan tak segansegan melukai korbannya, Dori
selalu menyetorkan uang hasil rampokan ke istrinya di Jawa Timur. “Ke istrinya yang di Jawa Timur itu, pelaku selalu mengirimkan uang hasil rampokannya,” kata Mulyadi. Komisaris Besar Mulyadi Kaharni mengatakan diduga kuat Dori juga terlibat perampokan di tempat asalnya di Jawa Timur. Pada 2007, setelah beraksi di kawasan Cakung, Dori pernah menjadi buronan Polsek Cakung dan diduga melarikan diri ke Jawa Timur. Pada 2010 diketahui Dori dipenjara akibat terlibat perampokan di Kediri dan Sidoarjo. “Kami menduga Dori kembali beraksi di Jakarta Timur setelah bebas dari penjara di Jatim,” katanya. BUDI SAM MALAU
perampokan pegawai SPBU di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondokbambu, Durensawit, Jakarta Timur pada, Jumat 15 Februari sebesar Rp 115 juta. Dari hasil rekaman CCTV, ditemukan seorang pria sedang mengamati lokasi SPBU di Pondok Bambu tempat terjadinya perampokan itu. Belakangan pria itu diketahui adalah Muhi (29), rekan Dori yang ikut ditangkap dan kini ditahan polisi. Dari hasil rekaman CCTV itu pula , kata Mulyadi, penyelidik Polres Jakarta Timur kemudian mengembangkan kasus-kasus perampokan yang dilaporkan di sejumlah Polsek di Jakarta Timur. Dari laporan itu diketahui setiap aksi perampokan, memiliki modus yang hampir sama seperti yang dilakukan di SPBU Pondokbambu. Selagi penyelidik mendalami modus perampokan SPBU Pondokbamu, kata Mulyadi, pihaknya juga mengumpulkan 120 pengusaha SPBU di Jakarta Timur. “Kami lakukan sosialisasi kepada para pengusaha SPBU supaya gunakan jasa pengawalan dari polisi setiap kali menyetorkan uang, dan itu tak dipungut biaya,” kata Mulyadi.
@tribunjakarta
Baru pada perampokan 26 Maret 2013 kemarin yang menimpa seorang pengusaha jual beli mobil bekas di kawasan Cakung, yakni Muksin (50), penyelidik memperoleh titik terang membongkar kawanan Dori Cs. Dalam perampokan itu, dari hasil rekaman CCTV, ditemukan lagi Muhi mengintai korban sejak mengambil uang di Bank BCA Buaran sebesar Rp 95 juta untuk membeli mobil dari seorang pelanggan, hingga perampokan itu terjadi di kawasan Cakung. Resmob Polres Jaktim kemudian mengintai dan menangkap Muhi di rumah kontrakannya di Cikarang, Jawa Barat, pada Kamis, 28 Maret 2013, pukul 00.30. Selang dua jam kemudian, Dori ditangkap di rumah kontrakannya di Cakung. Namun saat diminta menunjukkan keberadaan anggota kawanannya, Jumat dinihari, Dori berusaha melarikan diri di daerah Klender. “Anggota kami sempat lepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan, tetapi Dori tetap kabur,” kata Mulyadi. Anggota Resmob Polres Jakarta Timur akhirnya menembak betis Dori satu kali,
dan punggung kiri Dori dua kali hingga akhirnya tewas. Dengan diringkusnya Dori dan Muhi, lanjut Mulyadi, masih ada 13 anggota kawanan mereka yang masih diburu. Empat orang diantaranya telah teridentifikasi yakni berinisial HD, JK, SDR, dan BD. Dari hasil pemeriksaan sementara ini, diketahui Dori merupakan otak dan juga eksekutor di setiap aksi perampokan. Hasil dari setiap perampokan yang dilakukan, langsung ditransfer Dori ke rekening keluarganya yakni istrinya di Jawa Timur. Diketahui Dori memiliki lima istri, yakni satu istrinya di Jawa Timur dan istri lainnya di Jakarta. “Dori dikenal dengan panggilan Kapten di kalangan kawanannya di Jakarta dan juga di kampungnya di Jawa Timur,” kata Mulyadi. Sementara Muhi, mengaku sudah dua kali ikut beraksi dengan HDR, dan memperoleh pembagian hasil perampokan total sebesar Rp 125 juta. “Saya kenal Dori di kampung satu tahun lalu, di Bangkalan (Madura). Sebelumnya saya dagang besi bekas,” kata Muhi. WAHYU AJI/BUDI SAM MALAU/WARTA KOTA
http://www.facebook.com/pages/Tribun-Jakarta
KOLEKSI TAPAK JEJAK
5
TRIBUNINDONESIA www.tribunjakarta.com
EDISI PAGI z MINGGU, 31 MARET 2013
BORONG EMPAT POSISI STRATEGIS DI DEMOKRAT
SBY LANGSUNG AKLAMASI
USAI KARWO BICARA
DENPASAR, TRIBUN - Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jatim Soekarwo menjadi penyambung lidah para peserta Kongres Luar Biasa (KLB), di Inna Beach Hotel, Bali, Sabtu (30/3/2013) sore. Begitu Pakde Karwo menyampaikan pendapatnya, semua dari 575 orang pemilik suara di kongres (DPD dan DPC) sepakat dan aklamasi mendaulat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum (Ketum) DPP PD hingga akhir periode kepengurusan pada Juni 2015. Peristiwa tersebut terjadi, ketika KLB memasuki pandangan ketua DPD untuk menyampaikan suara DPC terkait pemilihan Ketum.
DPD pertama yang menyampaikan pandangan adalah Ketua DPD PD Aceh, Mawardi Nurdin, lalu Ketua DPD Papua Lukas Enembe, dan Ketua DPD Kalimantan Timur Isran Noor. Poin yang disampaikan ketiganya sama, yakni, mendukung SBY menjadi Ketum. Lalu mendukung penetapan Pelaksana Ketua Harian yang dipilih majelis tinggi dan hal-hal yang diperlukan diserahkan Pak SBY sebagai Ketum. Kemudian minta pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat alias aklamasi. Dan memberikan kepercayaan kepada majelis tinggi untuk menyelaraskan AD/ ART. Setelah ketiganya, giliran
Pakde Karwo berdiri untuk menyampaikan pendapatnya. Menurut Pakde, dirinya setuju dengan apa yang disampaikan tiga koleganya dari Aceh, Papua, dan Kalimantan Timur. “Selain itu, saya mewakili Ketua DPD yang belum menyampaikan pendapat, bahwa pendapatnya Pakde dengan Ketua DPD yang belum juga sesuai dan menyetujui yang disampaikan tiga Ketua DPD sebelumnya,” tegas Gubernur Jatim tersebut. Pakde lantas memberikan komando, “Yang setuju, berdiri,” ujarnya. Mendengar pernyataan itu, 29 Ketua DPD yang belum menyampaikan pendapat berdiri
semua, termasuk para Ketua DPC. Melihat itu, Anggota Dewan Pembina Demokrat EE Mangindaan selaku pimpinan sidang lantas menawarkan adakah pendapat berbeda. Ternyata semua DPD sepakat mendorong SB jadi Ketum. “Baik kita tanyakan langsung ke Pak SBY,” kata Mangindaan, seraya mengetuk palu sidang, sebagai bentuk persetujuan memilih SBY sebagai Ketum DPP Partai Demokrat. Ketua DPC Demokrat Gresik Samwil membenarkan jika dalam KLB di Bali, Pakde Karwo memang menjadi salah satu bintang. “Usai Pakde menyampaikan pendapatnya, semua peserta
KLB langsung aklamasi menunjuk Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,” jelasnya di area kongres. Sidang pemilihan Ketum DPP Demokrat berlangsung lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, dari schedule awal dua hari menjadi hanya sekitar tiga saja. cepat, dan tanpa gejolak menjadi pengganti Anas Urbaningrum. Dengan jabatan baru Ketua Umum ini, maka total jabatan SBY di Demokrat menjadi empat. Yakni Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Kehormatan dan terakhir Ketua Umum. Keempat jabatan SBY tersebut merupakan jabatan strategis di Demokrat. MUJIB ANWAR/SURYA
Anas Beli Sengkuni BULELENG, BALI - Anas Urbaningrum muncul di Bali saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar. Anas bersama koleganya justru menggelar KLB yang dipelesetkannya menjadi Kerajinan Luar Biasa di pasar seni. Anas beserta istrinya, Athiyyah Laila sudah tiba di Bali sejak Jumat (29/3) dan akan berada di Bali selama tiga hari. Kehadiran Anas bukan untuk mengikuti KLB Demokrat yang digelar di Hotel Inna Grand Beach Bali, Sanur yang hasilnya memilih SBY secara aklamasi menggantikan dirinya. Jumat, Anas beserta istri dan teman-temannya ke Buleleng untuk dua alasan. Pertama membesuk Ibunda politisi Demokrat Gde Pasek Suardika. “Jadi kedatangan saya ke Bali untuk dua hal. Pertama membesuk Ibunya Pak Pasek (Gde Pasek) yang sakit di Buleleng. Ibundanya Pak Pasek sudah seperti Ibu saya sendiri,” ujar Anas ketika ditemui di Pasar Seni Guwang, Sukowati, Gianyar, Bali, Sabtu (30/3/2013). Alasan kedua yakni Anas ingin menyukseskan program wisata. “Inikan long weekend. Itung-itung sukseskan program Pak Jero Wacik (saat dulu menjadi Menteri Pariwisata),” ujar Anas sambil tesenyum. Apakah bertemu dengan pengurus-pengurus DPC? Menurutnya, ada beberapa pengurus DPC yang bertemu dirinya. Namun mereka tidak membicarakan KLB Demokrat.
“Kita bicara KLB, Kuliner Luar Biasa, Keluyuran Luar Biasa,” ujar Anas sambil tersenyum. Di Bali, Anas dan istri serta koleganya menyempatkan diri ke beberapa tempat kuliner. Dengan mengenakan kaos, Anas tak segan makan sepiring berdua dengan istrinya. Di Pasar Seni, Anas memborong banyak kerajinan. “Jadi KLB di Pasar, ya Kerajinan Luar Biasa,” urainya sambil tertawa. Saat ditemui, Anas sedang memilih-milih tokoh wayang. TRIBUNNEWS/HO/RIDHWAN ERMALAMORA SIREGAR Tokoh Sengkuni ANAS URBANINGRUM DI BALI - Anas Urbaningrum (kanan) dan Ketua Komisi III DPR RI, Gede Pasek Suardika (tengah) yang kembali saat berkunjung ke Pasar Seni Guwang, Sukawati, Bali, Sabtu (30/3/2013). Anas berada di Bali bertepatan dengan pelaksanaan dipopulerkan Anas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang akan memilih Ketua Umum baru pengganti Anas yang berhenti pasca-ditetapkan sesaat setelah sebagai tersangka oleh KPK. ia ditetapkan cara bicara yang lemah tapi diborong Anas. Anas mengaku SBY untuk mengucapkan sebagai tersangka selamat. Hal tersebut menjengkelkan. semenjak kecil menyukai oleh KPK, langsung ia pilih. disampaikan Ketua DPC Sengkuni juga digambarkan wayang kulit. “Wayang, Ketika itu, Anas membuat Demokrat Kabupaten Blitar memiliki watak yang licik, cerita-ceritanya memberikan status Blackberry Mesenger Heru Sunaryanta yang senang menipu, menghasut, inspirasi,” ujar Anas. (BBM), Politik Para Sengkuni’. seharian menemani Anas memfitnah, dan munafik. Saat menyampaikan pidato Sengkuni adalah salah jalan-jalan di Bali. Anas Gambaran tentang Sengkuni usai terpilih menjadi Ketua satu karakter terkenal merasa lega ketika KLB adalah gambaran tentang Umum, SBY mengucapkan dalam wayang dengan lakon memilih SBY menjadi Ketua orang yang ingin orang lain terimakasih kepada Anas Mahabarata. Dia adalah patih Umum. “Ini sesuai harapan celaka.Sebagai patih dia Urbaningrum yang telah di Astina, sebuah negara Anas demi perbaikan Partai dikenal “ngemong” bagi para memimpin Partai Demokrat yang diperintah oleh Kurawa. Demokrat ke depan ,” lanjut Kurawa. selama 3,5 tahun. Karakter fisik Sengkuni Heru. Tak ketinggalan pula tokoh Meski berada di Bali, Anas digambarkan berbadan kurus dengan muka tirus dan Semar dan Khrisna juga belum berencana menemui TRIBUNNEWS
@tribunjakarta
http://www.facebook.com/pages/Tribun-Jakarta
KOLEKSI TAPAK JEJAK
KOLEKSI TAPAK JEJAK
KOLEKSI TAPAK JEJAK
KOLEKSI TAPAK JEJAK