SABTU, 30 JUNI 2018
20 HALAMAN /Rp4.000.-
Satu untuk Semua
PANAS Inilah suasana hearing DPRD Lampung bersama KPU, Bawaslu, Polda, dan Kejati Lampung di kantor DPRD kemarin (29/6).
FOTO-FOTO M. TEGAR MUJAHID/ ILUSTRASI EDWIN /RADAR LAMPUNG
HEARING DPRD
PANAS Bahas Pelanggaran di Pilgub Lampung 2018
BANDARLAMPUNG – DPRD Lampung menggelar hearing (rapat dengar pendapat) bersama empat instansi di kantor DPRD setempat kemarin (29/6). Keempat instansi itu adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kejaksaan Tinggi
(Kejati), dan Polda Lampung. Hearing yang dipimpin Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal tersebut membahas pelanggaran-pelanggaran di pilgub. Awalnya hearing berlangsung santai, Baca HEARING Hal. 4
KPU Tunggu Kerja Bawaslu KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Lampung tidak mau disalahkan begitu saja dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018 yang dinilai tidak tegas dalam memberantas pelanggaran, termasuk dugaan politik uang. Sebab, penindakan politik uang bukan menjadi kewenangan instansi tersebut. Tetapi menjadi wilayah kewenangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung.
Bawaslu Klaim Sesuai Prosedur BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung diharapkan bisa menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan dugaan politik uang yang marak terjadi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung. Terkait persoalan ini, Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah mengaku instansinya telah melakukan seluruh tahapan sesuai prosedur. Dia menjelaskan, panitia pengawas pemilu (panwaslu) kabupaten/kota telah menerima 15 kasus. Tiga temuan dan 12 laporan.
Baca KPU Hal. 4
Baca BAWASLU Hal. 4
Rekapitulasi C1 Hampir Final BANDARLAMPUNG – Rekapitulasi hitung cepat formulir C1 Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung diprediksi rampung tadi malam. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Nanang Trenggono mengatakan, masyarakat bisa mengakses rekapitulasi C1 di laman https://infopemilu. Baca REKAPITULASI Hal. 4
Heboh Bijan dari Rosma
Rupiah Terjungkal, Lampung Harusnya Untung Kemarin Ditutup Rp14.330 BANDARLAMPUNG – Nilai tukar rupiah terus terjungkal. Kemarin (29/6), rupiah ditutup Rp14.330 per dolar Amerika Serikat (AS). Pengamat ekonomi asal Universitas Lampung Asrian Hendi Caya mengatakan, situasi ini seharusnya Baca RUPIAH Hal. 4
http://www.radarlampung.co.id
Oleh: DAHLAN ISKAN
PERLU waktu setengah bulan untuk menghitung ini: tas dan permata yang disita dari rumah mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Sedangkan untuk menghitung uang cash-nya diperlukan enam mesin hitung. Total nilai yang disita itu: sekitar satu miliar ringgit. Atau sekitar Rp3 triliun. Lokasi penyitaan: di enam rumah milik Najib. Angka-angka rinciannya agak
membosankan. Terutama bagi yang tidak suka emas berlian. Nolnya terlalu banyak. Seandainya diberikan kepada Anda juga tidak tahu apakah ada tempat yang cukup untuk menyimpannya. Pikirkanlah di mana kira-kira akan Anda simpan: perhiasannya itu 12.000 items. Terdiri dari 2.200 cincin, 1.400 kalung, 2.100 bracelets, 2.800 pasang giwang, 1.600 brooches, dan 14 tiara. Dalam konferensi pers dua hari lalu,
polisi juga sudah selesai menghitung jumlah arlojinya: 423 buah. Nilainya kira-kira Rp200 miliar. Sedangkan kacamatanya ada 234 buah. Berapa jumlah pasti tas tangan yang disita? Inilah angkanya: 567 buah. Terdiri dari 37 merek terkenal. Saya amati satu per satu foto yang tersedia. Siapa tahu ada yang merek Tanggulangin. Baca HEBOH Hal. 4
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544