Reliv Christa FC Papua

Page 1

Property of azinar.is@gmail.com


Property of Papua RELIV CHRISTA FC dari azinar.is@gmail.com Diterbitkan oleh:

i Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


RELIV CHRISTA FC dari Papua Fotografer Ricky Dajoh Paul Inggamer Yoki Yusanto Editor Tjahjo Sasongko Penulis Yoki Yusanto Artistik/Tata Letak M Azinar Ismail

Property of azinar.is@gmail.com

Diterbitkan oleh PT. TABI MATAHARI TERBIT Hak Cipta dilindungi Undang-Undang ISBN: 978-602-71350-0-0

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Email: tabimatahariterbit@gmail.com

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1)

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2)

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3)

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4)

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

ii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Daftar Isi Puisi .......................................................................................................................................... iv .................................................................................................................. ix Kata Pengantar Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI ...................................................................................... xiii Sejarah dan Masa Depan Sepakbola Papua ....................................................................... xvi ......................................................................... xx Acub Zaenal dan Perkembangan Sepakbola Papua Talenta-talenta Muda Reliv Christa ...................................................................................... 10 Menyiapkan Pemain ke Dunia Luas ...................................................................................... 22 Impian Louis Masih Ada di Lapangan ..................................................................................... 49 Rudy William Keltjes: Mengingat Seorang Adik yang Lugu dan Jujur ..................................................... 55 .............................................................. 60 Rahmad Darmawan Kata Tokoh Tentang Reliv Christa Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husin (Ketua Umum PSSI 2011-2015) .............................................. 69 Pdt. Dr. Rainer Scheunemann (UEFA – B License Coach) ................................................ 72 Anak Papua di Tanah Eropa 26 Pemain Muda Papua Segera ke Eropa .................................................................................. 78 Tim Gabungan Papua Berpeluang Direkrut Akademi Sepak Bola Belanda .............................. 81 Dukungan Menpora Imam Nahrawi untuk Reliv Christa FC Papua ...................................... 85 Sejumlah Pemain Muda dari Papua Berlatih di Belanda ...................................................... 87 Reliv Christa Hollandia Papua Berlatih di Stadion OJC Rosmalen .......................................... 88 Reliv Christa Hollandia Papua Bermarkas di Stadion OJC Rosmalen Belanda ............................ 90 Pelatih-Pelatih Profesional Latih Reliv Christa Papua Hollandia .......................................... 92 .................................................................................................... 96 Wawancara Add Alebeek Hanesbey, Pemain Papua Pertama di Liga Belanda ....................................................... 98 Reliv Christa Hollandia Papua Bertanding di Feyenoord Roterdam ............................................. 102 Rekam Lensa di Eropa Menabur di Keder, Menuai di Tingkat Dunia ............................................................................ 205

Property of azinar.is@gmail.com

iii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Mentari Pagi

Property of azinar.is@gmail.com Mentari pagi tertutup kabut namun terangnya menerobos menembus awan

ombak berkejaran mengempas pantai

derasnya aliran sungai tak berujung gesekan dedaunan

seakan bersiul madah surgawi memuji Sang Seniman Surgawi Amin

iv Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Setiap perjuangan

pasti ada tantangan dan air mata

namun ingatlah di balik awan yang mendung pasti ada matahari yang bersinar di balik hujan yang deras

Property of azinar.is@gmail.com pasti ada pelangi yang tersenyum

di balik penderitaan dan air mata ada pengharapan dan kasih sayang selamat pagi Bapa

selamat berkarya di hari ini Tuhan berkati. Spicky,

26/04/2015

v Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

vi Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa melakukan pemanasan sebelum uji tanding melawan Braban United di Stadion OJC Rosmalen.

Property of azinar.is@gmail.com

vii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

viii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Kata Pengantar

S

epakbola. Bagi sebagian besar manusia di dunia, kata ini memiliki daya magis luar biasa. Mereka menemptkan sepakbola sebagai bagian penting dalam kehidupan keseharian mereka. Sebagian bahkan menganggapnya sebagai yang terpenting.

Reliv Christa FC adalah embrio, bagi sepakbola Papua. Tim ini dikelola dengan manajemen yang baik, langkah –langkah yang dilakukan tim Reliv Christa FC tergambar dengan jelas di dalam halaman-halaman buku ini. Langkah yang telah diperhitungkan sejak awal hingga terwujud.

Begitu pun di Papua. Dengan kekayaan alam yang menyediakan lahan luas, iklim hangat sepanjang tahun serta anatomi tubuh penduduknya yang nyaris sempurna, sepakbola adalah pilihan logis untuk menjadi bagian kehidupan masyarakat.

Kita akan mengetahui bagaimana kurang lebih 600 anakanak Papua dengan gairah tinggi mengikuti seleksi ketat di lapangan Barnabas Youwe – Sentani dan Mandala – Jayapura. Mereka yang datang dari pelbagai penjuru Papua ini ingin mewujudkan impian mereka dengan bergabung dengan Tim Reliv Christa FC.

Property of azinar.is@gmail.com

Bagi orang Papua sepakbola adalah identitas tetapi juga kekuatan dalam hidup. Sepakbola ditempatkan tidak sekadar olah raga atau pun permainan, tetapi telah menjadi suatu wahana ekspresi dari kejantanan laki-laki Papua dan bahkan ekspresi dari keterbukaan dan kegairahan masyarakat Papua dalam menyikapi hidup. Dengan kegairahan itu pula, buku Reliv Christa FC ini lahir. Buku ini menjadi satu medium perekam usaha pengembangan sepakbola prestasi di tanah Papua. Usaha untuk mengembangkan sepakbola Papua lebih sistematis dan modern namun tidak meninggalkan akar manusia sebagai homo ludens, manusia bermain yang penuh keriangan.

Bagaimana 600-an anak muda tersebut harus bermandi keringat dan air mata sehingga tersaring 26 pemain. Dengan didikan pelatih berpengalaman seperti legenda Persipura, Hengky Heipon, para pemain melakukan pusat pelatihan di Jakarta selama dua bulan. Bukan hanya berlatih, anak-anak muda Papua ini beruji coba dengan klub-klub tanah Jawa seperti dari Persija dan Persib serta tim-tim lainnya. Buku ini seperti menjadi saksi agar dunia tahu dan memahami ada pemain-pemain terbaik yang sedang berproses untuk menjadi pemain internasional, berlatih secara serius dan disiplin. Isinya merupakan cerminan keberhasilan pemainix Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


pemain muda asal Papua terutama pemain sepakbola nasional yang berasal dari Kabupaten Sarmi, yakni Lucas Mandowen, Titus Bonay dan Oktovianus Maniani. Reliv Christa FC melakukan pelatihan di Belanda selama satu bulan penuh. Bertanding dengan tim-tim, di Belanda ditangani pelatih senior Add Alebeek, anak-anak muda Papua mengejar impian menjadi pesepakbola di kancah Internasional. Bagi para pemain Reliv Christa FC khususnya dan bagi anak-anak muda Papua lainnya, ini adalah motivasi agar dapat menyalurkan bakatnya di bidang sepakbola. Mereka bisa eksis dan hidup dengan sepakbola. Sepakbola untuk kehidupan.

Property of azinar.is@gmail.com

Kita membuat dokumen dalam bentuk buku ini, kita tidak hanya ingin bicara, karena kalau bicara semua orang bisa. Namun kalau dalam sebuah bentuk dokumentasi tertulis dan lengkap dengan foto-fotonya, tentang bagaimana tim sepakbola Reliv Christa FC, berlatih di Belanda, bertanding dengan tim-tim liga Belanda, itu merupakan sebuah fakta yang tidak terelakkan. Buku ini adalah sebuah dokumen yang bernilai dan bermakna bagi sepakbola Papua. Buku ini ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat luas baik di Papua, di Indonesia bahkan di dunia. Tim sepakbola Reliv Christa FC adalah tim sepakbola yang dimulai dengan seleksi secara profesional ditunjang dengan

x Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

>> Mesak Manibor (duduk, tengah) diapit oleh Jacksen F. Tiago dan Rahmad Darmawan.

latihan-latihan periodik, melakukan pertandingan ujicoba dengan tim-tim dari dalam negeri maupun luar negeri, pada akhirnya akan mengikuti kompetisi baik di Indonesia, di


Papua sendiri maupun di manca negara. Ini adalah langkah profesional mengelola tim sepakbola. Motivasi ini, agar kita bisa melihat bagaimana, pemainpemain yang berasal Kabupaten Sarmi, Yacob Marbo (Merapura FC), Yefta Yawa (Merapura FC), Christian Burdames (Persipura), Domingus Nowenjik (Tunas Muda Hamadi, Persipura Junior, Persema, Arema Malang dan Remako FC - Yunani), Mesak Manibor/Spicky), (PS. Putra Rimba, Persipura Junior, Assyabab Surabaya, PS. Bentoel, Mitra Colombo, Niac Mitra Surabaya, Mojokerto Putra), Daniel Mandowen (Persipura), Yakson Ama (Persemi Sarmi dan Perseru Serui), Marinus Wanewar (Reliv Christa FC kini Persipura), Henrik Tanme (Persemi Sarmi dan Persipura), Andarias Wakum (Persemi Sarmi dan Persipura), Booby Kreeuw (Persipura Jayapura-Persiwa Wamena dan Perseman Manokwari), Barens Sitawa (Persemi Sarmi dan Persipura), Daniel Sirey (Pupuk Kaltim dan Bontang FC), Titus Bonay (Tunas Muda Hamadi, Persemi Sarmi, Persipura, Semen Padang dan Sriwijaya FC), Okto Maniani (Tunas Muda Hamadi, Persemi Sarmi, Persipura, Persiram Raja Ampat, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC), Nico Dimo (Penjaga gawang nasional era 80’an, Igusnawan yang bermain di klub Remako di – Yunani, Lucas Mandowen yang merupakan pemain tim nasional Indonesia. Di tim

Reliv Christa FC, dibina agar tidak hanya terhenti pada pemain – pemain itu saja. Filosofi kita adalah menciptakan pemain yang Profesional, tetapi juga memiliki hati yang bijak dan membuat sesuatu yg sempurna, menghargai sesama yang lain dengan motto “Usker Afatan, Satu Hati Satu tujuan”. Itu filosofi utama Kabupaten Sarmi dan juga berada di hati para pemain Reliv Christa Papua FC. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Bapak Imam Nahrawi atas perhatiannya terhadap anak-anak Papua yang tergabung dalam tim Reliv Christa FC. Saya juga mengucapkan beribu terima kasih kepada Gubernur Papua Lukas Enembe yang akan menyelenggarakan PON pertama di Papua tahun 2020. Hal inilah yang memberi semangat moriil kepada saya dan masyarakat untuk memajukan persepakbolaan Indonesia.

Property of azinar.is@gmail.com

Semoga Tuhan memberkati niat baik kita semua…. Jayapura, 9 April 2016

Mesak Manibor Manajer Reliv Christa FC

xi Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Sambutan Imam Nahrawi

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Property of azinar.is@gmail.com

xii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Papua, Reliv Christa FC dan Tambang Mutiara Pesepakbola

P

ada penghujung April 2015, saya menerima dua puluh enam pemain sepakbola U-19 Reliv Christa FC dari Papua di Kantor Kemenpora Jakarta. Saya bangga dapat bertemu putera-putera Papua yang menyampaikan keinginannya hendak melakukan training camp dan latih tanding di Belanda ini. Seketika muncul optimisme di hati dan pikiran saya, bahwa suatu saat nanti, sepakbola Indonesia akan berjaya.

Timnas kita belum menggembirakan. Tentu banyak yang menyebabkan hal itu, namun tampaknya semua bermuara pada tata kelola sepakbola nasional yang masih perlu lebih disempurnakan. Sebagaimana kita ketahui bersama, hal ini tentu mengganggu tatanan pola pembinaan yang pada gilirannya tidak akan mendukung potensi pesepakbola Tanah Air.

Property of azinar.is@gmail.com

Di tengah berbagai permasalahan yang sedang dihadapi persepakbolaan nasional, bertemu dengan skuad Reliv Christa FC seperti mendapatkan salah satu jawaban konkrit. Bibit-bibit pesepakbola Indonesia sangat luar biasa terutama dari Tanah Papua, yang kita kenal, selalu memberikan warna tersendiri persepakbolaan nasional. Bibit-bibit pesepakbola nasional yang potensial, pada sekitar dua dasawarsa terakhir ini tampaknya belum berhasil dioptimalkan sehingga prestasi

Pemerintah kini sedang berusaha melakukan reformasi total tata kelola persepakbolaan nasional. Pemerintah juga konsen melakukan langkah-langkah kebijakan dan program untuk menggali lebih luas berbagai potensi olahraga nasional di Tanah Air. Langkahlangkah tersebut diantaranya dengan merevitalisasi dan membangun GOR serta stadion. Selain itu, menghadirkan berbagai sarana olahraga hingga tingkat pedesaan melalui program satu desa satu lapangan. Ini untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa berlatih dengan sarana yang lebih memadai.

xiii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Dalam upaya memajukan olahraga nasional, terutama sepakbola yang merupakan olahraga rakyat, pemerintah jelas tidak bisa sendirian. Dukungan dari kalangan usaha, baik BUMN maupun swasta, mutlak diperlukan. Kita juga mengharapkan adanya kontribusi positif para pembina dan penggiat-penggiat olahraga dengan segala kreativitasnya. Oleh karena itu, saya bangga dan mendukung penuh langkah yang ditempuh oleh manajemen bersama 26 pemain sepakbola U-19 Reliv Christa FC untuk menempa diri ke Belanda. Puji syukur pantas kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan jalan dan kesempatan kepada para pesepakbola muda Papua yang akan melakoni latih tanding selama sebulan penuh di Tanah Eropa.

Papua, di bidang persepakbolaan. Lebih khusus lagi kepada Bapak Mesak Manibor, Manajer Reliv Christa FC, yang dengan penuh kesungguhan, memberikan kesempatan kepada anak muda Papua dari segala lapisan untuk berlatih sepakbola. Seperti kita ketahui, Papua merupakan salah satu provinsi di Tanah Air yang terkenal menghasilkan pemain-pemain legedaris di Timnas. Dari dulu hingga sekarang. Tercatat nama-nama tenar seperti Rully Nere, Rony Wabia, Eduard Ivakdalam, Aples Tacuari. Adapun era sekarang, kita mengenal ketangguhan permainan Boaz Sollosa, Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan deretan bintang-bintang sepakbola lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya berharap, kiprah Reliv Christa FC ke Belanda kali ini, menjadi bagian dari perjalanan sejarah, menghasilkan pesepakbolapesepakbola handal.

Property of azinar.is@gmail.com

Melalui penerbitan buku dokumentasi kiprah Reliv Christa FC melakoni latih tanding di Belanda ini, saya sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak. Apresiasi yang tinggi disampaikan kepada tim-tim sepakbola di Belanda seperti Feyenoord Rotterdam, dan Timnas U-19 Belanda yang bersedia memberikan kesempatan untuk berujicoba dengan pemuda-pemuda terbaik Indonesia, khususnya

xiv Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Kepada para pemain U-19 Reliv Christa FC, saya berkeinginan kuat, agar kesempatan uji tanding selama sebulan di Belanda, menjadi pengalaman emas dalam menempa diri. Menjadi anak tangga untuk menapak karir menjadi pesepakbola, sehingga dapat mengangkat pamor dan prestasi sepakbola nasional


di kemudian hari. Kalian harus bisa mengikuti jejak para bintang sepakbola Papua handal terdahulu. Bahkan sebisa mungkin melampaui prestasi mereka dengan mampu membawa Indonesia menjadi macan Asia dan berbicara di kancah Dunia.

basis mutiara sepakbola nasional. Sebagaimana nama Persipura yang kesohor, saya berharap nama Reliv Christa FC suatu hari nanti akan lebih berkibar, dengan perannya yang berprestasi di liga domestik dan dapat berlaga di liga sepakbola bergengsi di Eropa dan Dunia. Mari kita sama-sama bekerja keras, cerdas dan ikhlas untuk mengharumkan nama bangsa di kancah Dunia lewat sepakbola. Sebab kalau bukan kita orang, siapa lagi.

Property of azinar.is@gmail.com

Selama ini, saya juga sangat kagum dengan prestasi klub Persipura Jayapura yang mampu menjadi langganan juara Liga Indonesia dan mampu berbicara di level Asia. Ini juga membuktikan bahwa provinsi paling timur Indonesia merupakan

Jakarta, 16 Februari 2016

xv Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Sejarah dan Masa Depan Sepakbola Papua

D

alam sejarah persepakbolaan nasional Indonesia dikenal istilah “sepakbola Papua.� Istilah ini sebenarnya sarat makna dan menunjukkan ciri khas. Istilah yang menunjukkan identitas suatu kelompok masyarakat yang bercirikan ciri-ciri manusia yang gemar bekerja keras, bersosial namun juga tak meninggalkan kegembiraan dalam bermain.

Heipon, Henky Rumere yang berlanjut terus hingga saat ini seperti Patrich Wanggai, Octo Maniani dan Boaz Solossa. Padahal sejarah sepakbola Papua sudah lahir sejak

Property of azinar.is@gmail.com

Istilah yang mengaitkan dengan identitas kedaerahan ini mulai dikenal pada awal 1970-an. Saat itu perkumpulan sepakbola atau bond dari Jayapura (d/h Hollandia) mulai masuk dalam persaingan di tingkat elite nasional. Nama-nama pemain asal Papua (saat itu Irian Barat/ Irian Jaya) mulai dikenal di tingkat nasional. Para penggemar mulai terbiasa dengan nama-nama pemain seperti Yafersibu Timo Kapissa, Henky

xvi Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

sebelum terjadinya Perang Pasifik pada 1940-an. Sepak bola di Papua pertama kali diperkenalkan oleh para Pdt IS Kijne saat mendirikan sekolah guru di Miei, Teluk Wondama, Papua Barat pada 1923. Sepak bola menjadi salah satu mata pelajaran penting karena mengajarkan olahraga yang sportif dan fair play. Mata pelajaran ini menjadi sangat populer karena sepakbola dalam bentuk yang sederhana sudah dikenal masyarakat sebagai permainan. Pada masa lalu, masyarakat mengenal permainan “Patah Kaleng,� permaian dengan prinsip-prinsip dasar permainan sepakbola.


Sepakbola patah kaleng dipakai sebagai gawang tetapi hanya dua kaleng, satu kaleng untuk tim tuan rumah dan satu kaleng untuk tim tamu. Kaleng ini sebagai tiang yang akan ditendang dengan bola, kalau kaleng jatuh atau patah berarti gol untuk kemenangan tim. Permainan ini sudah tak dimainkan lagi oleh anakanak Papua dewasa ini.

atau Persipura dengan Ketua Umum Pertama Pdt Mesak Koibur dan pelatih Barnabas Jouwe. Saat itulah Persipura mulai diresmikan dan didukung pula oleh klub-klub di seputar Kota Jayapura, PSK Kajoe Pulo, Nafri, Sentani dan klub-klub lainnya. Kompetisi sepakbola antar bond di Papua saat itu mulai bergulir pada 1 April 1950 di Lapangan Trikora Abepura, lapangan ini dulunya bernama Lapangan Ratu Juliana. Saat itu Hollandia Bond keluar sebagai juara setelah mengalahkan Biak Bond di Lapangan Juliana.

Property of azinar.is@gmail.com

Pdt Wellem Maloali mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua mengatakan saat itu sepak bola menjadi kurikulum dalam sekolah guru penginjil dan sekolah pendeta. Hampir sebagian besar di kampungkampung di Papua terdapat lapangan sepak bola dan gedung gereja. Hal senada juga dikatakan Pdt Mesak Koibur, mantan Sekretaris Sinode dan Ketua Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) di Tanah Papua. Ia mengatakan sepak bola bisa menghibur karena sejak 1963-1965 keadaan politik di Kota Jayapura lesu dan para pemuda tidak bersemangat. Maka pada 26 Mei 1965 di Mess GKI Kota Jayapura dibentuk Persatuan Sepak bola Sukarnapura

Sepakbola bisa mengembalikan semangat anak-anak muda untuk tidak terjun ke dalam dunia politik dan terjebak dalam kegiatan yang merugikan saat itu. Persipura mulai ikut turnamen resmi pada 1967 sejak bertanding ke Ambon dan Makassar dalam babak penyisihan sepak bola Irian Maluku Sulawesi dan Kalimantan (Iramasuka).

xvii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Panglima Kodam XVII Cenderawasih (1970-1973), Brigjen TNI Acub Zaenal pertama kali memugar Stadion Mandala pada 1973 dan saat peresmian dilakukan pertandingan sepak bola antar kabupaten.

Persipura adalah satu-satunya klub perserikatan di Papua yang menjadi barometer sepak bola dan titik star sepak bola Papua.

Kejuaraan yang dikenal sebagai Piala Acub Zaenal ini diperebutkan oleh sembilan kabupaten di Irian Jaya masing-masing Kabupaten Jayapura, Paniai, Jayawijaya, Teluk Cenderawasih, Manokwari, Yapen Waropen, Sorong, Fakfak, Kabupaten Merauke. Dalam final Acub Zainal Persipura Jayapura dikalahkan Persimer Merauke dengan skor 3-2. Saat itu Persipura diperkuat oleh Hengki Heipon, Timo Kapisa, Pieter Atiamuna, Jafet Sibi sedangkan Persimer dipimpin Edy Sabenan dan Marinus Marisan.

Soeharto Cup di bawah pimpinan kapten Hengki Heipon dan pelatih HB Samsi.

Puncak prestasi Persipura pada 1976 menjadi juara

Property of azinar.is@gmail.com

Sebelum piala Acub Zaenal, ia juga menyelenggarakan kompetisi antar SD se Kabupaten Jayapura tahun 1970 an melahirkan pemain-pemain Mettu Dwaramury, Jappy Rumbrar, Bertus Tamnge, Stepanus Korwa, Johanes Beno dan lain-lain.

xviii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Persipura selama Perserikatan belum pernah menjadi juara dalam Liga Perserikatan hanya berada pada posisi runner up. Begitu pula Perseman Manokwari. Puncak prestasi Persipura ketika pada 2005 menjadi juara Liga Indonesia di bawah kepemimpinan pelatih Rahmad Darmawan. Istilah sepakbola Papua saat ini tak lagi mengacu pada kedaerahan atau wilayah geografis tertentu. Sepakbola Papua telah menjadi istilah yang menunjukkan gaya bermain dan kualitas sepakbola tertentu. ini ditunjukkan juga oleh putera-putera Papua yang bermain di banyak wilayah, termasuk di Liga Utama Timor Leste seperti Patrich Wanggai, Titus


Bonay, Octo Maniani dan Boaz Solossa. Keberanian melangkahi batas geografis ini akan menjadi satu jalan masuk untuk dunia yang lebih luas. Apalagi klub-klub Liga Utama Timor Leste juga mendapat perhatian dari klub-klub Liga Portugal. Semoga hanya tinggal tunggu waktu saja menyaksikan para pemain Papua di liga Eropa

Property of azinar.is@gmail.com

(Dominggus A. Mampioper, Pemred Harian Pagi Koran Jubi dan empat tahun koresponden goal. com Indonesia media online khusus sepak bola di Indonesia)

xix Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Acub Zaenal dan Perkembangan Sepakbola Papua

N

ama Brigjen TNI Acub Zaenal tak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan sepakbola di Papua. Dalam kapasitasnya sebagai Pangdam XVII/Cendrawasih (1970-1973) mau pun sebagai Gubernur Provinsi (ketika itu) Irian Jaya, Acub Zaenal selalu berusaha menaikkan gengsi sepakbola Papua.

Peresmian Stadion Mandala pada 1973 diawali dengan kompetisi antar klub Perserikatan di seluruh Kabupaten di Provinsi Irian Jaya. Sembilan klub dari seluruh Irian Jaya masing-masing Jayapura (Persipura), Persiwa Wamena, Persis Sorong, Perseman Manokwari, Persimer Merauke, Persifa Fakfak, Persinab Nabire, Perseru Serui, PSBS Biak.

Pertama kali menjadi Panglima Kodam XVII/ Cenderawasih, Acub Zaenal mengadakan turnamen sepak bola tingkat sekolah dasar (SD). Turnamen SD se Kota Jayapura ini kemudian melahirkan pesepak bola muda Papua di era 1978 masing-masing Mettu Dwaramury, Stepanus Korwa dan Yapi Rumbrar.

Waktu itu belum ada Persidafon, Persiram Raja Ampat dan Persika Kaimana karena masih bergabung dengan Kabupaten Induk. Persidafon masih di Kabupaten Jayapura sehingga diwakili Persipura. Persiram Raja Ampat bergabung di Sorong sehingga gabung dengan Persis Sorong. Begitupula Kaimana bergabung dengan Fakfak.

Property of azinar.is@gmail.com

Usai menggelar kompetisi tingkat SD, Acub Zaenal mulai membongkar Lapangan Mandala peninggalan Belanda dengan memugarnya sesuai standar dan pertama kali Stadion Mandala memiliki tribun utama.

xx Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Turnamen Piala Acub Zaenal berakhir dengan babak final antara Persipura melawan Pesimer Merauke dan dimenangkan oleh Persimer. Pertama kali Persimer


menjuarai turnamen Acub Zaenal dan juara dengan skor tipis 3-2. Saat itu Persipura diperkuat Timo Kapisa, Hengki Heipon, Tinus Heipon dan Yafet Sibi. Beberapa pemain terbaik di Piala Acub Zaenal langsung bergabung dengan Persipura masing-masing Yohanes Auri, Marthen Jopari dari Perseman dan Edi Sabenan dari Persimer Merauke. Yohanes Auri mengatakan hampir semua pemain terbaik di Irian Jaya waktu itu pasti akan bermain di Persipura.

inilah kemudian terjaring bibit-bibit pemain yang pada masa depan berperan sebagai pemain tingkat klub. Semangat lainnya adalah pembangunan infrastruktur. Acub Zaenal memperbaiki fasilitas sepakbola, baik yang telah ada atau pun dengan membangun yang baru di seluruh Irian jaya. Fasilitas dan sumber daya pemain inilah yang akan menggerakkan kompetisi sepakbola yang bermutu.

Property of azinar.is@gmail.com

Acub Zaenal juga mendatangkan beberapa pelatih dari luar Papua antara lain Omo Suratmo dan pelatih asing asal Singapura pelatih Choo Seng Quee. Pelatih Choo Seng Quee pula yang membawa Hengki Heipon ikut pelatihan tingkat pelatih di Singapura dan bermain di Liga Singapura.

Dominggus A. Mampioper,

(Wartawan Olahraga di Jayapura)

Satu semangat Acub Zaenal yang dilakukan pada masa itu adalah penekanan pembinaan usia muda. Ia mengutamakan kompetisi usia dini dengan pertandingan antar Sekolah Dasar. Dari kompetisi

xxi Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Joni Charles Duwiri, salah satu peserta yang mengikuti seleksi untuk tim Reliv Christa FC.

Property of azinar.is@gmail.com

xxii xxii Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Saya menegaskan bahwa dalam sepak bola yang utama adalah aspek prestasi, dan ekonomi. Jika sudah masuk aspek politik sepak bola akan hancur lebur.

Property of azinar.is@gmail.com

1 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Seleksi awal yang diikuti lima ratus peserta di Stadion Barnabas Youwe, Sentani.

Property of azinar.is@gmail.com

Selection 2 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Berkat pengalaman saya bermain sepak bola secara profesional di Tim Asyabaab, Putra Rimba, Mitra Colombo, Persipura Junior, Putra Mojokerto, dan Niac Mitra Surabaya, saya membangun sebuah Tim Reliv Christa FC, dan menghasilkan beberapa pemain yang berprestasi sampai tingkat nasional seperti Lucas Mandowen dan Octo Maniani.

Property of azinar.is@gmail.com

3 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

4 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC mendapat pengarahan di Stadion Mandala, Jayapura.

5 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Sebelum memulai latihan mereka selalu mengawalinya dengan berdoa.

Property of azinar.is@gmail.com

6 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

Prayers

7 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Skuad Reliv Christa FC

Revelino Ultrech Colin Manibor (10)

Marinus M Wanewar (13)

8 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Property of azinar.is@gmail.com Gamalia B Imbiri (6)

Joni Charles Juwiri (16)

Ade Ryanto Eluay (30)

Adrian J.F Duwiri (32)

Diego Aldair Warbabkay (18)

Enrico Chiessa Yarangga (8)

Immanuel Martinez P. Karubaba (25)

Carlos F. Umbo P. (21)

Oni O Munifa (12)

Reinhard Sokoy (9)


Property of azinar.is@gmail.com

Yan M. O. Bagre (27)

Nganwok Taplo (24)

Reza Prayoga Midekhal (20)

Yan Piterson Paiton Wonda (4)

Jimmy Hans Ronsumbre (7)

Reinhard Udam (19)

Francis M. Wardjukur (11)

Louis C.A Pigai (3)

Yan Pieter Cornelis Nasadit (14)

Ronaldo Mauri (29)

Bernadus D. Okase (33)

Sandy Herianto (17)

Maurit Hamadi (15)

Hezron B. Hamokwarong (2)

9 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Talenta-talenta Muda Reliv Christa

S

kuad Reliv Christa FC yang berjumlah 26 pemain usia 17-19 tahun merupakan cerminan dari ragam masyarakat Papua. Mereka datang ke Jayapura untuk menjalani seleksi dengan ketat, dari lima ratus orang lebih yang mendaftar kini 26 pemain sepakbola muda, setiap harinya dilatih dengan serius dan disiplin tinggi oleh mantan pemain nasional Mecky Tata.

Property of azinar.is@gmail.com

Sejak awal, proses seleksi dilakukan terbuka dan ketat dilakukan oleh manajemen Reliv Christa. Seleksi melibatkan berbagai pihak termasuk pelatih yang merupakan pesepakbola asal Belanda bernama Bob Pinturi, yang kini menetap di Jayapura. Seleksi tidak hanya soal skil, tetapi juga soal mental. Kesederhanaan pemain muda Reliv Christa FC terlihat dari cita-cita mereka, saat mencurahkan isi hatinya.

10 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Seperti FRANCIS MARCO WARDJUKUR pemuda asal Pantai Hamadi, Jayapura. Merasa bergabungnya dengan Reliv Christa FC membuka jalan baginya untuk dapat beraih cita-cita kelak dapat bermain di Persipura Jayapura, tim kebanggannya. “Motivasi saya kini adalah bagaimana saya bisa menjadi pemain profesional. Kalau memang jalannya di sepakbola,” tutur Marco di sela latihan di Lapangan Volta Pembangkit Listik Tenaga Diesel, Waena, Papua. Pendalaman berlatih seperti passing, dilakukan Marco. Dia terilhami oleh pemain nasional Boas Salosa, yang sudah diidamkan sejak dirinya masih anak-anak. “Saya ingin seperti kaka Boas Salosa.” Ujarnya. Marco, akan mempersiapkan dirinya sebaik mungkin menggapai cita-cita menjadi pesepakbola Profesional. Selain itu, pendidikan di sekolah tidak ditinggalkan


begitu saja. Kini dia masih tercatat sebagai siswa kelas 12 di SMA Abepura. Berbakti pada orang tua merupakan prinsip putera pasangan Francis J.P Wardjukur dan Welly M.R. Wainanisi. Meski setiap pagi masih membantu mamanya berbelanja di Pasar Hamadi, Marco tetap berusaha meraih mimpinya. “Selama kaki masih melangkah jangan ada kata menyerah, untuk meraih mimpi karena mimpi adalah tujuan hidup,� prinsip hidup Marco.

Property of azinar.is@gmail.com

Sementara buat ADRIAN JANUARIUS FAIDARI DUWIRI, prestasi belajar dan sepakbola tidak bisa dipisahkan. Latihan tepat waktu adalah sesuatu yang harus dijalaninya setiap hari. Adrian memiliki tujuan yang cermat dalam memilih karir di sepakbola. Latihan dengan disiplin tinggi yang merupakan kewajibannya saat ini, karena ditunjang dengan suatu harapan yang besar dalam dirinya, yang ingin membahagiakan kedua orang tua serta keluarganya. “Cita-cita saya adalah membanggakan

> Francis Marco Wardjukur

11 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


kedua orang tua,” ucap Andrian. Kebanggaan ini didapatnya saat terpilih berangkat ke Belanda dengan pemain di Eropa saat berlatih selama satu bulan penuh. Di negeri ini, bersama rekanrekannya di Reliv Christa FC ia merasakan bertanding bersama tim muda Liga Belanda, seperti Feyenoord, OJC Rosmalen. Semua lawan yang merupakan tim terbaik di liga junior Belanda, membuat motivasi tersendiri. Ia dapat belajar banyak teknik baru.

Property of azinar.is@gmail.com

Saya merasa, bermain di Belanda, banyak pelajaran yang di dapat. Banyak hal yang dipelajari seperti, harus cepat dalam mengambil keputusan, bermain tidak keras apalagi menjurus kasar, bermain harus lebih baik, dalam “duel-duel udara” dengan pemain lawan, agar tidak melakukan pelanggaran,” ungkapnya. Yan atau lengkapnya YAN MARTHEN OTNAEL BAGREE mengawali karir sepakbola dengan lolos seleksi Reliv Christa FC. Merasa yakin dunia sepakbola adaalah masa depannya, Yan mengikuti latihan di

> Adrian Januarius Faidari Duwiri

12 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Jayapura, sebelum ikut berkelana ke Eropa bersama 25 pemain. Besar di Abepura, Yan mewarisi bakat sepakbola dari ayahnya, Albert L. Bagree. Sebagai seorang atlet sepakbola, bola basket dan renang, Albert Bagree selalu menanamkan semangat kompetitif kepada puteranya. “Papa berpesan agar aku selalu ingin menjadi nomor satu,” kata Yan.

Property of azinar.is@gmail.com

Meski berposisi penjaga gawang, figur NGANWOK TAPLO termasuk menonjol di Reliv Christa FC. Dilahirkan dari keluarga petani di distrik Kiwi, Oksibil, bergabungnya Tanwok termasuk kejutan. “Saya memang selalu berposisi penjaga gawang di kampung di Oksibil,” katanya. Ketika ada seleksi, ia langsung mendaftar dan terpilih sebagai penjaga gawang utama klub. Ada cerita lucu saat ia mengikuti pemusatan latihan di Jakarta. Suatu kali ia tertinggal di hotel saat rekanrekannya berlatih di Lapangan Sumantri Brodjonegoro,

> Yan Marthen Otnael Bagree

13 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Kuningan. Meski tak berbekal uang, ia nekat menyusul ke lapangan dengan menggunakan jasa ojek. “Sampai di lapangan, pelatih marah. Saya bukan hanya telat, tetapi meminta dia untuk membayar ojek.” Sepulang dari Belanda, putera pasangan Yustina Wimop dan Stefanus Taplo ini menganggap kita memang harus banyak belajar dari sepakbola negara tersebut. “Mereka memiliki lapangan yang baik, sehingga para calon pemain sudah dapat menguasai teknik sepakbola sejak masih kecil.”

Property of azinar.is@gmail.com

Di antara pemain Reliv Christa FC, sosok IMMANUEL MARTINEZ PAUL KARUBABA termasuk terjangkung. Sosok ini mendukung cita-citanya untuk menjadi pemain sepakbola profesional. Apalagi ia memiliki disiplin tinggi seperti yang diajarkan ayahnya Dempinus Karubaba almarhum. Melalui sepakbola dan Reliv Christa FC, akhirnya Martinez mampu mewujudkan satu impiannya untuk bermain di Eropa. “Ini langkah awal untuk mewujudkan

> Nganwok Taplo

14 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


impian saya yang lebih besar untuk dapat bermain di Liga Eropa,� kata Martinez. Meski menekuni sepakbola, Martinez tidak melupakan pendidikannya di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura. “Impian saya adalah bermain dengan pemain-pemain kelas dunia di Eropa,� katanya.

Property of azinar.is@gmail.com

Faktor ingin membahagiakan orang tua memang menjadi alasan banyak pemain Reliv Christa FC. Seperti yang mendasari MAURITS HAMADI, CHARLES DUWIRI dan DIEGO ALDAIR WERBABKAY. Ketiganya bergabung dengan Reliv Christa FC dengan harapan akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Tak heran keputusan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari orang tua mereka. Seperti Adolof Hamadi, ayah Maurits yang mendambakan puteranya akan menjadi pemain profesional sekaligus membawa nama harum Papua ke kancah nasional mau pun internasional. Begitu

> Immanuel Martinez Paul Karubaba 15 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

> Maurits Hamadi

16 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

> Charles Duwiri


pun Mesak Duwiri, ayah Charles yang berharap pengalaman puteranya di Reliv Christa akan menjadi pelajaran buat anaknya yang masih duduk di kelas 2 SMA 45 Jayapura. Sementara buat Diego Werbabkay, Reliv Christa FC dapat menjadi ajang pematangan emosi dan mental. Diego dipercaya sebagai kapten karena pengalamannya antara lain masuk dalam tim cabang sepakbola Papua menghadapi pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.

Property of azinar.is@gmail.com

“Karena itulah saya mendapat pengalaman berharga selama memimpin teman-teman bertanding melawan klub-klub besar di Belanda seperti Feyenoord dan Rosmalen. Kita tahu bagaimana kualitas pemain sepakbola di sana dan kami bangga bisa menahan imbang tim dengan usia di atas kami,� ungkat Diego. “Lewat tim ini saya dan teman-teman bisa merasakan bermain di Eropa dan cita cita saya supaya ke depan bisa lebih baik dan juga lewat tim ini dapat

> Diego Aldair Werbabkay

17 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


menciptakan pemain-pemain untuk masa depan Papua dan Indonesia,” ujar Diego. Bukan sesuatu yang mudah memang untuk bergabung dengan tim Reliv Christa FC. Para pemain harus mengorbankan banyak hal untuk meraih mimpi bersama tim ini. Seperti yang dijalani BERNARDUS ORIK KASSE, ONI MUNIFA dan CARLOS VALDERRAMA UMBOP.

Property of azinar.is@gmail.com

Bernardus berceritera ia harus bersaing dengan para calon pemain lain lewat seleksi yang ketat. Pemuda asal Genyem ini merupakan hasil Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jayapura. Setelah bergabung dengan Reliv Christa FC, ia mengaku tidak ragu lagi dengan pilihan hidupnya untuk menjadi pemain sepakbola. “Saya akan berusaha keras untuk dapat bermain menjadi pemain Persipura Jayapura dan timnas Indonesia. Namun sekeras apa pun saya berusaha, semua Tuhan jua yang mengatur,” kata Bernardus yang berposisi sebagai penjaga gawang ini.

> Oni Munifa

18 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

19 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Bagaimana pun, keberhasilan bergabung dengan Reliv Christa FC dan kemudian mencicipi kesempatan berlatih dan bertanding di negeri Belanda memang merupakan kesempatan langka. Setidaknya inilah yang dirasakan REVALINO UTRECH COLIN MANIBOR. Putra dari pasangan Mesak Manibor dan Fransina Doltje Padwa ini mengaku dapat merasakan atmosfer sebagai pemain sepakbola sejati.

banyak cerita soal sepakbola, tetapi cerita saya dapat dari teman-teman bapak,” kata Revalino. Lewat cerita-cerita itulah ia tahu, ayahnya sangat ingin mengembangkan bakat-bakat sepakbola di Papua. “Ia ingin semua anak Papua -tidak hanya sayamemiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan mereka melalui Reliv Christa FC.” (*)

Property of azinar.is@gmail.com

Sebenarnya sepakbola adalah keseharian dalam hidup Revalino yang kini duduk di kelas 3 SMA Kalam Kudus, Jayapura ini. Ia telah bermain sejak bangku Sekolah Dasar dan kini bergabung dengan Tim Reliv Christa FC, Jayapura. “Namun perjalanan ke negeri Belanda ini memberi banyak pelajaran buat saya. Tentang disiplin, bukan hanya di latihan, namun juga dalam menjalani hidup,” kata Revalino.

Dengan menjalani semua itu, Revalino mengaku dapat memahami apa yang telah dilalui ayahnya dengan menjadi pemain di kota-kota besar Pulau Jawa seperti Surabaya, Malang dan Mojokerto. “Bapa malah tidak

20 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com > Revalino berjabat tangan dengan Menpora Imam Nahrawi sebelum keberangkatan Reliv Christa FC menjalani Training Camp ke Belanda.

21 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Menyiapkan Pemain ke Dunia Luas

S

ebagai mantan pemain sepakbola, Mecky Tata sudah melanglang ke berbagai pelosok. Tetapi suasana kebersamaan dan kekeluargaan selalu memanggilnya untuk pulang dan membangun Papua.

Bagi Mecky Tata, amanat ini memang berat, tetapi bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Melihat anak-anak Reliv Christa FC berlatih dan bermain, ia mengaku seperti melihat gambaran dirinya, Mesak Manibor dan jutaan anak-anak Papua dari setiap jamannya setiapkali hadir di lapangan sepakbola.

Property of azinar.is@gmail.com

Mecky Tata dilahirkan di Jayapura pada September 1964. Sepanjang karirnya sebagai pemain, ia pernah memperkuat Persipura Jayapura dan klub-klub besar di Pulau Jawa seperti Arema Malang dan Persik Kediri sebelum mulai membagi ilmu sepakbola sebagai pelatih. Sebagai pelatih kepala tim Reliv Christa FC, Mecky Tata berusaha memenuhi amanat dari Manajer tim, Mesak Manibor. Sebagai para senior, mereka ingin menjadikan tim ini sebagai sosok yang memiliki roh dan karakter, baik sebagai individu pemain sepakbola atau pun Reliv Christa FC sebagai tim sepakbola.

22 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

“Selalu ada kegembiraan dan kebersamaan saat bermain dan berlatih di lapangan sepakbola,� kata Mecky Tata. “Mereka adalah potensi masa depan sepakbola kita. Kita hanya harus terus melakukan pembinaan dan pengasahan. Baik secara individu mau pun tim.� Mecky Tata menyadari sepenuhnya bahwa sepakbola modern menuntut para pemain untuk memiliki komitmen untuk maju dan berkembang. Tanpa disiplin diri yang ketat disertai kemauan untuk mendengarkan


Property of azinar.is@gmail.com

23 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


dan mengikuti petunjuk pelatih dan pengurus, semuanya akan sia-sia. “Para pemain harus mengerti dasar-dasar sepakbola modern dengan penguasaan teknik dan skil bermain yang tinggi,” katanya. “Sepakbola modern menuntut juga permainan harus atraktif yang juga menuntut pemain dan pelatih mengerti organisasi pertahanan, skema lapangan tengah dan penyerangan.”

Sebagai pelatih, Mecky Tata memang berharap para pemain siap setiap saat untuk menghadapi uji coba. Termasuk apabila harus melakukan pemusatan latihan (training center) atau pun uji coba di dalam dan luar negeri. Ia menyerahkan sepenuhnya program latihan pada manajemen Reliv Christa FC.

Property of azinar.is@gmail.com

Dengan tuntutan yang tinggi ini, Mecky Tata menggembleng para pemainnya dengan porsi latihan yang keras. Bahkan mungkin lebih keras dari apa yang pernah ia alami sebagai pemain. “Tak ada kata berhenti atau beristirahat kalau ingin menjadi pemain sepakbola yang baik.”

Ia juga mengaku selain menanamkan sikap disiplin dengan cara keras, kedekatan dengan pemain mau pun pengurus harus dijaga. “Kebersamaan dan kekeluargaan sudah merupakan cara hidup masyarakat Papua. Ini pasti dasar yang baik untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Harapan kami anak-anak ini bisa dilirik tim profesional, baik di liga lokal mau pun di luar negeri.”

Tidak ada yang mustahil bila kita mau dan Tuhan menghendaki....

24 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pelatih Reliv Christa FC Mecky Tata memberikan petunjuk dan arahan kepada pemain.

25 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

26 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

27 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

28 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

29 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

30 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa ketika bermain dengan pemain U-17 PSSI yang dipersiapkan ke Uruguway, Amerika Latin.

31 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> TERBANG: Penjaga gawang Reliv Christa FC Reza Prayoga berusaha menangkap bola yang diarahkan kepadanya. 32 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Saat menjadi manajer tim sepakbola Papua di PON 2008, saya membawa tim berlatih di Malaysia dengan beberapa kali melakukan uji coba dengan tim terbaik di sana.

Property of azinar.is@gmail.com

Sementara di tingkat nasional, saat menjadi manajer timnas Indonesia di Piala Asia 2012 saya mempersiapkan tim sampai melakukan uji coba menghadapi timnas Irak, Arab Saudi, Mesir, Jordania sampai Australia.

33 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

34 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Karena kesibukan mengabdi masyarakat sebagai kepala daerah di Kabupaten Sarmi, saya dengan sadar mengurangi aktivitas saya yang berhubungan dengan dunia sepakbola.

Property of azinar.is@gmail.com

Kekisruhan sepakbola nasional bagi saya jangan sampai berimbas pada perkembangan olahraga ini di Papua. Ini salah satu alasan saya membentuk Reliv Christa FC.

35 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Langkah awal adalah menjaring 26 anak terbaik usia 17-19 tahun dari pelosok Papua dan melakukan program latihan dan uji tanding di Jakarta dan negeri Belanda.

Property of azinar.is@gmail.com

Saya merasa niat baik untuk mengembangkan talenta sepakbola Papua saja tidak cukup karena harus disertai dengan pengetahuan tentang bisnis dan ekonomi mengelola sepakbola. Kalau tidak banyak pihak yang akan mengambil keuntungan dari niat baik kita.

36 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

37 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

38 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


2013 saya menjadi Manajer Tim Nasional Sepak Bola AFC Cup di Qatar, dan memimpin Tim sepak bola Indonesia melakukan pertandingan dengan Arab Saudi, Irak, China dan Australia.

Property of azinar.is@gmail.com

39 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Bagi orang Papua, sepakbola adalah jati diri. Sejak bermain dengan bola buah jeruk dan daun kelapa di masa kecil, hingga sepakbola Papua yang bermain di tingkat Asia. Sebagai Bupati, saya hanya ingin mewujudkan kecintaan dan impian saya tentang sepakbola dengan membangun lapangan sepakbola dengan taraf internasional di Sarmi.

Property of azinar.is@gmail.com

40 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

41 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Meski sebagai pemain saya pernah memperkuat klub besar seperti Asyabaab dan Niac Mitra, saya selalu menganggap pendidikan yang utama. Pendidikan yang baik yang saya dapat di Universitas Hang Tuah Surabaya dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) jurusan Teknologi Lingkungan membuat saya memiliki perspektif lebih luas untuk menyelesaikan masalah.

Property of azinar.is@gmail.com

42 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

43 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

44 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Dengan pendidikan yang baik, pengalaman serta pergaulan luas dari sepakbola serta dukungan keluarga, semua masalah bisa kita hadapi. Seperti juga dalam sepakbola, salah satu strategi terbaik adalah bermain defensif.

Property of azinar.is@gmail.com

Defensif 45 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa FC melakukan pemanasan sebelum latihan.

Property of azinar.is@gmail.com

46 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Para pemain Reliv Christa FC, kini sudah bermain di Tim PON Papua 2016 seperti Diego Aldair Werbabkay, Yan Pieter Cornelis Nasadit, selain itu bergabung di Persipura Senior yakni Marinus Wanewar dan Yan Piterson Paiton Wonda, penjaga gawang Tim Reliv Christa FC, Reza Prayoga memperkuat Tim PON Papua Barat 2016.

Property of azinar.is@gmail.com >> Revelino dan tim Reliv Christa FC melakukan pemanasan sebelum latihan.

47 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

48 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Impian Louis Masih Ada di Lapangan

S

osok Louis Pigai tak lagi hadir untuk bergembira berlatih dan bemain bersama kawan-kawannya di Reliv Christa FC. Anak muda yang bercitacita tinggi menjadi pemain sepakbola profesional ini telah berpulang pada Juli 2015. Cita-cita tinggi Louis menjadi sirna setelah ia secara tak terduga ditusuk oleh seorang yang dalam kondisi mabuk saat Louis keluar dari sebuah toko Abepura. Tak tertolong, Louis harus membawa pergi impian dirinya dan keluarganya.

ia mengingat prestasi Louis semasa bersekolah dasar hingga SMA yang selalu membawa almamaternya menjadi juara di Jayapura dan Biak. Puncak

kebanggaan

Agus

akan

Louis

adalah

ketika puteranya terpilih untuk memperdalam ilmu sepakbola di Belanda. Ia merasa mungkin inilah jalan terang buat masa depan Louis. Menjadi pemain sepakbola profesional yang mungkin lebih baik daripada ayahnya. Sampai Tuhan ternyata mempunyai rencana lain buat Louis dengan memanggil pulang ke kerajaanNya.

Property of azinar.is@gmail.com

Kehilangan Louis sangat dirasakan ayahnya, Agus Pigai. Adalah Agus yang pernah menjadi pemain Persipura pada 1980-an yang membawa Louis ke dunia sepakbola. Agus langsung membelikan sepatu sepakbola ketika Louis kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengutarakan niat untuk mengikuti jejak ayahnya. Permintaan Louis untuk dibelikan sepatu sepakbola itu menjadi kenangan indah bagi Agus. Apalagi bila

Kini, setiapkali datang ke lapangan PLN-Waena, Agus mengaku sering terkenang dengan sosok anaknya. Setelah terserang stroke ringan, Agus kini ikut membantu pelatih, tim sepakbola Reliv Christa bersama pelatih Mecky Tata. Ia senang bersama anakanak Reliv Christa FC dan dapat membantu latihan di sisi lapangan. Meski dengan kondisi fisik terbatas, Agus mengaku

49 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


senang dapat ikut serta menangani anak-anak muda di Reliv Christa FC. “Saya senang sekali dapat membantu di sini, mengikuti latihan anak-anak, saya secara suka rela di sini,” tuturnya. Ia melihat penampilan anak-anak Reliv Christa mempunyai perkembangan yang bagus sepulang dari Belanda. “Mereka memiliki bakat bagus, jangan sampai dilepas, harus tetap dipertahankan,” ungkap Agus.

Property of azinar.is@gmail.com

Agus menganggap dan memperlakukan para pemain Reliv Christa tak ubahnya seperti anak sendiri. Apalagi anaknya yang lain, Anton, kini ikut bergabung menggantikan sosok kakaknya, Louis. Anton Pigai mulai giat berlatih bersama teman-temannya di Reliv Christa FC. Anton kini masih sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cigombong, kelas 2 di Jayapura. Anton mengenang kakaknya sebagai sosok yang penuh perhatian. “Sepulang dari Belanda, ia tidak banyak cerita. Hanya memperlihatkan foto-foto saat bermain dengan tim-tim usia muda Belanda.” ujar Anton.

50 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

51 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

52 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Anton kini ingin melanjutkan cita-cita sang ayah dan kakaknya, menjadi pemain sepakbola profesional. Bermain sepakbola yang sesungguhnya, dengan berlatih keras, disiplin dan menurut pada perintah pelatih. Ia yakin dengan menjalani semua hal itu, ia bisa melanjutkan apa yang sudah dirintis ayah dan kakaknya dari keluarga Pigai.

Property of azinar.is@gmail.com

Menjelang petang, latihan tim Reliv Christa FC di lapangan PLTD-Abepura usai sudah. Agus Pigai berjalan pulang dengan tertatih bersama puteranya, Anton. Bapak dan anak ini menyusuri jalan yang pernah dilalui putera dan kakak mereka, Louis mewujudkan cita-cita menjadi pemain sepakbola profesional.

53 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Anton Pigai (kiri) dan sang ayah, Agus Pigai.

54 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Rudy William Keltjes:

Mengingat Seorang Adik yang Lugu dan Jujur

D

alam sejarah sepakbola Indonesia, nama Rudy William Keltjes bukanlah nama asing. Pada dekade akhir 1970-1980-an, nama ini mudah dijumpai di deretan pemain timnas. Sosoknya yang tringgi besar dengan rambut afro-look atau kribo dan wajah yang dipenuhi kumis dan janggut membuatnya mudah dikenali. Apalagi Rudi Keltjes dikenal sebagai orang yang berani bertarung di lapangan hijau, termasuk konflik fisik dengan pemainpemain negara lain.

tim PSSI U-19 dan kini bertanggungjawab membawa Sumatera Selatan mengincar medali emas PON Jawa Barat 2016. Di usia 62, Rudy Keltjes masih terlihat energik dan berwibawa. Ia dengan terbuka membicarakan kondisi sepakbola Indonesia yang tengah dilanda kebingungan, tentang talenta yang dimiliki para pesepakbola asal tanah Papua dan terutama tentang sosok S p i c k y, seseorang yang dikenal dan disukainya sejak masih menjadi pemain muda bersamanya di Niac Mitra Surabaya.

Property of azinar.is@gmail.com

Kini pria kelahiran 20 Agustus 1953 ini masih berkutat di dunia sepakbola. Setelah pensiun sebagai pemain, ia menjadi pelatih di beberapa klub dan daerah. Ia pernah menangani Persebaya, tim perserikatan atau kemudian menjadi klub yang pernah membesarkan namanya. Rudy juga pernah membawa tim Kalimantan Timur menjadi juara PON Riau 2012, ikut menangani

55 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


“Bagi saya, para pemain asal Papua adalah seperti ‘roh’ buat timnas Indonesia. Di kelompok usia berapa pun. Mereka memiliki kemampuan fisik bagus, mampu bermain 90 menit dan bisa membawa perubahan buat rekan-rekan setimnya,” kata Rudy. Rudy bisa mengungkap hal ini berdasar pengalamannya bermain dengan para pemain asal Papua tersebut. Pada masanya sebagai pemain ada beberapa pemain asal Papua di tubuh Niac Mitra Surabaya seperti Jakobus Makanwey, Alex Kapissa dan Mesak Manibor atau yang oleh rekan setim biasa dipanggil,”Spicky.”

“Spicky.” “Ia bergabung di Niac Mitra B atau Mitra Surabaya dalam usia masih sangat muda, 19 tahun pada 1982. Orangnya mudah bergaul dengan teman seangkatan mau pun dengan para senior-nya di klub.” Rudy mengingat saat itu ia terkesan dengan kepribadian Manibor. Menurutnya, sosok pemain bola yang ulet yang gigih dan tanpa banyak bicara. Walau saat itu usianya masih belia, dia tak segan bermain dengan senior-seniornya di Niac Mitra Surabaya. Tanpa canggung Spicky bergaul dengan nama-nama besar antara lain Rudy Keltjes.

Property of azinar.is@gmail.com

Menurut Rudy, para pemain asal Papua di Niac Mitra Surabaya mampu mematahkan pandangan negatif atau stereo-type tentang mereka, seperti malas dan suka mabuk-mabukan bila di luar latihan. “Seingat saya, para pemain asal Papua mampu menjalankan disiplin tinggi dan mampu menghapus anggapan negatif tentang diri mereka,”lanjut Rudy. Ia memberi catatan khusus kepada Manibor atau

Karena itulah, Rudy sebagai seorang dituakan di Niac Mitra tak segan-segan untuk mengajaknya makan bersama di mess klub. “Saya tidak melakukan hal serupa kepada para pemain yunior lainnya,”ungkapnya. “Saya ingat betul di Tim B Niac Mitra Surabaya, atau disebut juga Mitra Surabaya, ada 40 pemain yang bergabung. Di antara semua itu, hanya ada tiga orang yang memiliki potensi dan sering berlatih dan bergabung dengan tim Niac Mitra yakni, Spicky,

56

56 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Mohammad Alhadad, dan Ahmad Alaudin. Spicky walau sering bermain dengan tim senior yakni, Niac Mitra, tidak memiliki rasa minder dan tidak mau mengalah dalam mengolah bola. Dia sosok yang memilki fisik yang kuat dalam mengolah bola,” ujar Rudy. Rudy Keltjes bahkan mengaku sempat berdiskusi dengan pelatih legendaris Niac Mitra, Muhammad Basri untuk menarik Spicky bermain di tim utama NIac Mitra. “Namun ia mempunyai rencana hidup lain,”katanya.

Yang membuat saya terkesan, begitu kami bertemu, dia memanggil saya Kakak Rudy,” lanjut Rudy. Saat bertemu Rudy Keltjes, Mesak Manibor telah menjabat sebagai bupati Sarmi. “Saya rasa, orang Papua harus memanfaatkan orang seperti Spicky, Ini potensi,

Property of azinar.is@gmail.com

Karena itulah Rudy Keltjes meresa kehilangan saat Manibor memutuskan keluar dari klub Mitra Surabaya. Ia kemudian mendengar Spicky memutuskan melanjutkan pendidikan tinggi di Surabaya. Rudy juga mengetahui ketika teman baiknya tersebut malanjutkan karir di bidang birokrasi pemerintahan. Ia juga mengaku sangat terkesan ketika kembali bertemu mantan mitranya di klub tersebut. “Setelah lama berpisah, saya bertemu lagi dengan Spicky.

c u m a n s a y a n g

saya tidak mendampingi beliau,” tuturnya. “Apalagi keberaniannya membentuk Reliv Christa FC Papua, memilih dan memberangkatkan talenta-talenta muda Papua belajar ilmu sepakbola hingga ke Belanda.”

57 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


konteks pembinaan sepak bola, tidak hanya berhenti pada training centre di luar negeri. Menurutnya, harus ada kelanjutan dari program pembinaan usia muda. Karena langkah yang dilakukan Spicky bukan hanya untuk kepuasan, atau Kabupaten Sarmi, namun untuk sepak bola Papua di masa depan. Ia mencontohkan bahwa dengan banyakanya talenta muda di Papua, terutama tim yang sudah eksis yakni tim Reliv Christa FC, yang masih giat berlatih, selayaknya mengikuti Liga Nusantara. Mereka dapat mulai merangkak di divisi dua, atau dalam kompetisi resmi. Harus ada tujuan dan kelanjutan dari sebuah tim untuk berlaga di tingkat yang lebih tinggi kastanya.

Property of azinar.is@gmail.com

>> Mesak Manibor saat menjadi Manajer tim nasional Indonesia di Dubai.

Rudy Keltjes berharap banyak pada tanah Papua, untuk tetap berjuang dan menghasilkan banyak talenta muda untuk bermain di tingkat nasional dan mengharumkan nama Indonesia. Langkah-langkah yang dilakukan Spicky saat ini, sudah pada jalan yang benar, namun Rudy mengingatkan agar, dalam

58 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Untuk itu, Rudy berharap Spicky memiliki kebijakan yang lebih maju ke depan, dengan didampingi orangorang yang benar-benar mengerti sepak bola. “Kini di Kabupaten Sarmi, saya melihat sudah ada lapangan bagus untuk berlatih, bahkan jika saya diminta langsung oleh Spicky, saya siap melatih untuk anakanak Papua,� ujarnya.


Lapangan yang bagus akan sia-sia, mubazir jika tidak ada tim yang bagus yang bermain di lapangan yang bagus itu. “Saya berharap di suatu saat dapat sampai ke Kabupaten Sarmi dan melatih anak-anak muda di sana di waktu yang akan datang,” ujar Rudy yang pernah menangani Persipura Jayapura selama tiga tahun di Kompetisi Liga Indonesia.

Kondisi sepakbola Indonesia yang sedang berada di titik nadir karena adanya pertikaian pengurus yang kemudian disusul dengan dijatuhkannya sanksi dari FIFA, menurut Rudy Keltjes pasti berdampak kepada para pemain. “Secara fisik, anak-anak Papua telah ditempa oleh alam yang mendukung seperti gunung dan laut. Namun semua itu hanya bisa memberi hasil apabila diikuti oleh disiplin dan kemampuan berlatih yang tinggi.”

Property of azinar.is@gmail.com

Menurut Rudy pula, Papua tak ubahnya seperti Brasil di Indonesia. Permasalahan ada yang suka mabuk atau minum-minuman beralkohol yang banyak dilakukan oleh pemain-pemain sepakbola di Papua, itu bisa diselesaikan, dan butuh proses untuk menyelesaikannya. “Kita harus optimistis pada anakanak Papua. Saya memiliki filosofi seperti ini, tidak ada individu yang bagus, tidak ada tim sepak bola yang bagus. Jika tidak ada pemain yang bagus dalam sebuah tim, sebuah tim sepakbola akan menjadi yang berlari kesan-kemari tanpa tujuan yang jelas.” bisa memberi hasil apabila diikuti oleh disiplin dan kemampuan berlatih yang tinggi.”

Semua talenta itu akan bermaksa besar dan tahan lama, apabila ada kemauan mengembangkan diri baik dari para pemain atau pun para pembinanya. “Saya cinta Papua dan akan mendukung Spicky sepenuhnya apabila ia ingin mengembangkan sepakbola wilayah ini. Bagi saya Spicky itu orang berkarakter dan saya percaya penuh apabila ia ingin mengembangkan sepakbola Provinsi itu. Catat ini, saya bicara seperti ini dengan kesadaran penuh. Saya tidak cari muka kepada Spicky, Saya tidak bisa berbohong,” kata Keltjes. (*)

59 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Rahmad Darmawan

Bakat Sepakbola Adalah Kurnia Tuhan untuk Anak Papua

B Property of

agi pelatih sepakbola ternama Rahmad Darmawan merasakan atmosfer sepakbola di Papua adalah pengalaman hidup yang tak terlupakan.

saya seperti tidak boleh menginjakkan kaki di tanah. Ribuan orang mengusung tubuh saya yang mereka angkat secara bergantian hingga ratusan orang. Dari bandara Sentani hingga kota Jayapura,� kata Rahmad. Rahmad Darmawan, mengenal talenta muda Papua dalam bermain bola sejak tahun 1985 saat memperkuat tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua Tahun 1985 digelar.

azinar.is@gmail.com

Ketika dirinya mengantarkan Persipura Jayapura menjadi juara Liga Indonesia pada 2006, ia merasakan bagaimana dirinya diperlakukan tak ubahnya seperti pahlawan oleh para pendukung Persipura. “Sesampai di bandara Sentani,

60 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

“Saat itu saya masih berusia 19 tahun, dan memperkuat tim PON Lampung. Pertandingan melawan Persipura menjadi awal saya mengenal karakter bermain pemain-pemain Papua, di mana permainan mereka sangat atraktif, saya mengingat para pemain seperti Edu Damanhuri, dan Tio Kagoya.


Rahmad menyadari betul, bahwa pemain bola Papua memang dari dulu sudah memiliki bakat-bakat alami, dalam bermain bola. Seperti di Brasil, Rahmad mengistilahkan, pemain bola Papua sudah dikaruniai untuk bermain sepak bola. Rahmad mengangumi pemain-pemain sepak bola dari Papua, yakni Noach Meriem, Edu Damanhuri, Rully Nere. Rahmad, memulai mengenal lebih dekat sepak bola Papua saat menjadi pelatih tim sepak bola Papua yaitu Persipura saat berlaga di Liga Indonesia tahun 2005.

itu adalah, Ian Louis Kabes, Ardiles Rumbiak yang saat itu usianya masih 19 tahun, Boas Salosa, yang masih berusia 19 tahun yang awalnya menjadi tim inti di kesebelasan PON Provinsi Papua. Sementara pemain senior yang pernah dilatihnya antara lain Jack Komboy dan Eduard Ivak Dalam. Selama tiga bulan melatih tim Persipura Rahmad melihat para pemain memiliki motivasi yang tinggi. “Pengalaman saya yang paling diingat, ketika salah seorang pemain kakinya sedang cedera dan merasa sakit, saya rasa tidak layak untuk berlatih, namun saat itu dia malah memaksa untuk ikut berlari, dari lokasi latihan di stadion ke hotel, saat itu cuaca sangat panas. “Saya ingin ikut lari coach”, Rahmad mengenang, menirukan anak asuhnya, kala itu.

Property of azinar.is@gmail.com

“Saat itu saya sangat excited. Pertama saya ke luar dari Jawa, untuk karir kepelatihan saya. Dan menuju provinsi paling ujung di Indonesia.” ungkap Rahmad.

Awalnya Rahmad kaget, melihat pemain-pemain usia muda, bertalenta yang sangat berbakat dan memiliki fisik yang prima. Persipura saat itu diperkuat pemain-pemain eks tim Papua untuk PON 2004. Di antaranya pemain muda

Dalam melatih Persipura, Rahmad membiasakan untuk melakukan cross-country, setiap pagi dan sore. Dia melatih anak-anak Papua dengan ketulusan dan fokus mengangkat prestasi Persipura, yang pada saat itu berada di jurang degradasi di kompetisi Liga

61 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Indonesia. Rahmad menilai bahwa anak asuhnya di Perspura saat itu, seratus persen berlatih serius. “Saya melihat, bahwa setiap hari latihan itu - seperti mau bertanding, ada semangat yang luar biasa pada diri para pemain.” Sesuatu yang baik, belum tentu sempurna. Rahmad menggambarkan, sesuatu yang buruk dalam kebiasaan beberapa pemain, yang diasuhnya. “Keburukan para pemain Papua yang saya alami benar-benar di tim adalah kebiasaan mereka berkumpul dengan teman-teman yang berbeda profesi namun memiliki ikatan persahabatan yang erat. Dalam persahabatan itu, minum-minuman beralkohol menjadi sebuah keharusan bagi mereka. Itu sebenarnya hanya untuk menghormati kawan.” ujar Rahmad.

yang keras pada pemain yang minum-minuman keras ketika akan berlatih. “Baru tiga bulan melatih saya bertindak secara tegas untuk memecat seorang pemain karena indisipliner,” ujar Rahmad. “Pemain tersebut tidak ikut latihan, meminta ijin bahwa adiknya tertabrak motor dan harus di urus di rumah sakit. Kemudian tiga hari berikutnya, ijin lagi karena adiknya meninggal,” ungkapnya.

Property of azinar.is@gmail.com

Permasalahan yang mendera kondisi tim dengan kebiasan minum-minuman keras, inilah yang menjadi tantangan Rahmad Darmawan. Saat itu dia merasa diuji –bukan karena latar belakangnya sebagai anggota marinir- namun Rahmad harus melakukan tindakan

62 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Namun seminggu kemudian istri pemain tersebut menelepon saya, dan mengatakan keberadaan suaminya, yang sudah seminggu tidak pulang, berada di terminal mabuk-mabukan bersama temantemannya,” kenang Rahmad. Rahmad terpaksa mengambil tindakan tegas dengan memecat pemain yang suka mabuk dan berbohong tersebut. Tindakan tegas yang dilakukan Rahmad adalah shock therapy bagi pemain lainnya di Persipura. Walau pun saat itu terjadi pro dan kontra di manajemen tim. Namun karena tujuan Rahmad membawa anak-


anak disiplin dan berubah dalam karir sepakbola, ia tidak segan menerapkan aturan yang tegas. Menurut Rahmad dengan sering minum, kondisi mereka menjadi tidak prima. Ada beberapa catatannya, yang masih menjadi kenangan, antara sepak bola dan minuman keras, adalah ketika dia membawa tim Persipura untuk bermain di Jawa, tepatnya di Jepara, dua pemain Persipura, di dalam bus perjalanan ke lapangan pertandingan melawan Persijap Jepara pingsan. Dua orang pemain bahkan tidak bisa berdiri di dalam bis, ketika menuju ke stadion. “Itu saya sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Sehingga tim Persipura dalam laga awal di Jawa kalah dua kali saat itu melawan PSIR Rembang dan PSIS Semarang,” ungkap Rahmad.

Property of azinar.is@gmail.com

Sejak peristiwa itu, evaluasi yang komprehensif dilakukan. Semua pemain dikumpulkan. Dalam pertemuan antara Rahmad dan pemain. Terjadi sebuah komunikasi yang sangat terbuka. Rahmad memberikan kebebasan kepada pemain untuk

>> Rahmad Darmawan bersama pemain sepakbola PON asal Papua Barat 2016 di Lapangan Sepakbola Football Plus, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. menyampaikan secara jujur keinginan untuk sepak bola dan untuk Persipura. “Saya bertanya kepada para pemain apa yang mereka inginkan dalam sepak bola dan dalam tim Persipura,” ungkap Rahmad.

63 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Rahmad membuat evaluasi terbuka bukan tanpa alasan, karena saat itu kondisi Persipura hampir mengalami degradasi. Dari pembicaraan dari hati ke hati tersebut, akhirnya mereka sepakat untuk bermain dan menang dan menembus 8 besar Liga Indonesia. “Saya tegaskan, jika kondisi seperti ini dibiarkan, kita tidak bisa masuk 8 besar, makanya cara-cara keras saya kepada pemain akan diterapkan untuk menjaga kedisiplinan mereka,” kata Rahmad.

yang tidak ada istirahat. Berkumpul bersama dengan seluruh pemain adalah bagian dari komunikasi yang paling penting. Rahmad menerapkan “Happy Game,” agar terbentuk keseimbangan, tidak ada jarak, namun tetap menjaga hubungan profesional antara pemain dan pelatih tetap dijaga. “Saya beberapakali mengantar pemain yang sakit hingga rumah sakit, jika ada acara di rumahnya saya berusaha datang. Jika ada pendeta yang memberikan ibadah kepada para pemain, saya ikut, walaupun secara keyakinan saya berbeda dengan mayoritas pemain,” ungkap Rahmad.

Property of azinar.is@gmail.com

Rahmad menjelaskan bahwa, komunikasi yang paling penting di tubuh tim saat itu. Saya banyak melakukan komunikasi sebanyak mungkin, apa yang mereka inginkan akan terlaksana bahkan juara Liga Indonesia. Bahkan muncul ide, setiap pemain yang kedapatan berbau alkohol menjelang latihan, akan didenda dan gajinya dipotong. Ada hukumannya bagi mereka yang mabuk saat berlatih. Itu merupakan kesepakatan, yang merupakan usulan para pemain.

Setiap minggunya, Rahmad menerapkan model latihan

64 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Kemudian dari program pelatihan dengan metode yang diterapkan Rahmad, tidak lama dari diri pemain muncul respek, para pemain mulai dapat dikontrol secara perilaku dan disiplinnya. “Setiap pagi menjelang latihan mereka berbaris, dan saya bersalaman dengan mereka dan juga mengecek bau mulut para pemain, apakah mereka masih berbau alkohol atau tidak,” ungkap Rahmad.


Setelah tiga bulan, perkembangan terjadi di tim Persipura, disiplin yang diterapkan mulai berbuah hasil. Tidak ada lagi pemain yang mabuk menjelang latihan. “Saya tidak bisa mengontrol setiap pemain setiap detik, di luar latihan dan pertandingan, saya tidak masuk ke ruang privat mereka, saya tidak urusi kegiatan mereka di luar latihan dan pertandingan,” ujar Rahmad.

Mesak Manibor di Mata RD

B Property of

Bagi Rahmad, pemain asal Papua yang paling mengesankan adalah Boas Solosa dan Eduard Ivak Dalam. Ia memilih mereka karena kepribadian, teknik sepakbola, penguasaan psikologi tim. “Saat saya melatih timnas, saya memilih Boas sebagai kapten. Selain untuk menepati janji saya ketika melatih dia di Persipura, saya melihat ia memiliki kapasitas untuk memimpin,” kata Rahmad lagi.

agi Rahmad Darmawan atau RD, sosok Mesak Manibor bukan orang jauh. Ia memandang pemilik tim sepakbola Reliv Christa FC yang juga pernah memimpin Timnas ke Asian games 2012, sebagai sosok yang memiliki keinginan kuat melihat sepakbola Papua dan nasional maju.

azinar.is@gmail.com

Karena itulah ketika memutuskan melatih T-Team Trengganu pada Liga Utama Malaysia, RD mengajak Boas untuk bergabung. “Namun kepindahannya gagal karena terkendala izin,” kata Rahmad.

“Meski saya hanya sebentar mengenal Manibor, ketika beliau menjadi manajer Tim Nasional PSSI. Saya rasa dia adalah orang yang sangat gila pada sepak bola. Dia memiliki keinginan sepak bola Indonesia maju, padahal dia adalah orang Papua,” ungkap Rahmad. Menurutnya, Manibor adalah orang yang mau mengeluarkan biaya untuk sepak bola nasional, dia berkorban materi untuk sepak bola nasional saat itu.

65 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Manibor mau terutama tim di Kabupaten menurut saya

teknik menyerang, bertahan dan transisi ketika setelah menyerang dan bertahan. Karena sepak bola modern ada tiga yang harus dikuasai yaitu, menyerang bertahan dan transisi.

Bahkan Rahmad menilai bahwa Manibor adalah sosok yang baik di matanya, selama memimpin Tim Nasional Indonesia. “Secara pribadi saya menilai Pak Manibor orang baik,” ungkapnya.

Dengan persiapan dan perencanaan yang matang, pelatihan di luar negeri tidak menjadi sia-sia. “Kalau pun kemudian dilakukan lagi pelatihan di luar negeri, akan lebih baik bila tim ini mengikuti kompetisi,” kata Rahmad.

Rahmad juga mendengar tentang Tim Reliv Christa yang berlatih di Belanda. Menurutnya, untuk memaksimalkan bakat yang ada harus ada pelatih yang profesional yang bagus di Indonesia. “Saya rasa ada pelatih-pelatih yang baik yang bisa melatih mereka. Tentunya pelatih yang berkualitas.” Kata Rahmad.

“Dengan mengikuti suatu kompetisi akan memberi atmosfer yang berbeda kepada para pemain. Dalam kompetisi, mereka mendapat beban untuk menang dan mempertahankan harga diri dan nama baik tim,” lanjutnya. “Dari perasaan inilah akan muncul tanggung jawab untuk berusaha meraih kemenangan.”

“Tidak hanya itu menurut saya Mesak meluangkan waktu untuk sepak bola nasional, padahal beliau adalah Bupati Sarmi, di Provinsi Papua. Itu luar biasa pribadi,” kata Rahmad,.

Property of azinar.is@gmail.com

Rahmad menuturkan agar sebelum berlatih ke luar negeri, persiapkan dulu dengan belajar bermain bola skema, skill dan fisik secara maksimal di tanah air. Belajar dasar sepak bola teknik dan posisi, serta

66 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Kata Tokoh Property of Tentang azinar.is@gmail.com Reliv Christa 67 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

68 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husin Ketua Umum PSSI 2011-2015

S

epakbola di Indonesia saat ini dalam posisi di dasar jurang, setelah di banned oleh FIFA. Larangan bertanding dan berkegiatan ini membuat kita seperti terasing dari dunia internasional.

sepak bola, dan tidak bertanding di lapangan hijau. Mereka hidup dari sepakbola, belum lagi keluarga, isteri dan anaknya yang harus dibiayai dari bermain sepak bola. Ini sangat menyedihkan.

Property of azinar.is@gmail.com

Kita tidak tahu kapan hukuman dari FIFA itu akan berakhir. Yang pasti, kompetisi berhenti di berbagai tingkatan. Para pemain menjadi kehilangan gairah.

Namun kita tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah. Kita semua harus memikul tanggungjawab dari kondisi yang tidak menyenangkan ini untuk bersama mencari jalan keluar.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tunduk pada pemerintah. Saya berharap harus ada koreksi diri dari seluruh pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), hingga akhirnya pemerintah tidak mengakui kepengurusan PSSI. Kini ribuan pemain sepak bola tidak memiliki kegiatan

Dengan ini harus ada koreksi dari semua unsur di Persatuan Sepak Bola Indonesia. Kita maklum pada kebijakan Pemerintah, karena saya yakin ada yang dikhawatirkan oleh Pemerintah pada sepak bola Indonesia, Khususnya PSSI. Menurut saya, pemerintah mempunyai alasan kenapa sampai melarang sepak bola dan segala pertandingan yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia. Saya berharap pembibitan melalui pusat pelatihan sepak bola kelompok umur, tetap berjalan di manapun termasuk di Papua. Dalam hal ini Reliv Christa FC. Tidak usah galau dengan peristiwa yang terjadi di sepak bola Indonesia saat ini. Turnamen turnamen di tingkat kabupaten atau distrik bahkan di kecamatan

69 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


dan desa-desa, harus tetap berjalan, karena itu adalah salah satu jalan untuk tetap menjadikan sepak bola sebagai olahraga prestasi di Indonesia.

Ia membela kepentingan rakyat. Tidak ada ruginya menampung dan menyalurkan cita-cita anak-anak Papua untuk berlatih dan bertanding di luar negeri.

Saya pernah ke Papua. Di tanah ini saya melihat

Pak Manibor mendorong anak-anak Papua dari manapun tanpa melihat latar belakang para pemain, siapa pun boleh bergabung dengan tim Reliv Christa FC, sesuai dengan kriteria pelatih.

potensi yang besar pada diri anak-anak Papua dalam sepak bola. Saya bisa menuliskan di sini bahwa Papua adalah gudang pemain berbakat. Mereka di Papua hanya membutuhkan motivasi.

Property of azinar.is@gmail.com

Bagi saya, tim Reliv Christa FC adalah masa depan sepak bola Papua, dan harus tetap dikelola dengan baik. Saya bangga kepada Pak Mesak Manibor. Beliau sangat peduli pada sepak bola, di Papua dan tanah air. Saya pernah mengangkat beliau sebagai menjer tim nasional pada Asian Games 2012. Sebagai mantan pemain sepakbola, Mesak Manibor begitu peduli pada olahraga kesuakaan rakyat ini.

70 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Saya berharap Tim Reliv Christa FC lebih konstrasi pada pembibitan kelompok umur, seperti usia 12, usia 15, usia 17, usia 19 dan usia 21. Dengan program semacam itu, sepak bola Papua akan menjadi lumbiung pemain yang tak pernah kering. Tidak boleh berhenti. Karena anak-anak muda Papua inilah yang akan menjadi harapan maju dan berkembangnya sepakbola kita. Viva Reliv Christa FC


Property of azinar.is@gmail.com

71 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Pdt. Dr. Rainer Scheunemann UEFA – B License Coach

Salam Olahraga dan Viva Sepakbola Papua

T

erima kasih untuk kehormatan yang diberikan kepada saya untuk memberikan kata sambutan sehubungan dengan keberangkatan, pelatihan dan uji coba pertandingan klub sepakbola Reliv Christa FC Sarmi di Belanda pada awal tahun ini, serta memberikan beberapa catatan mengenai pembinaan persepakbolaan Papua secara umum.

Property of azinar.is@gmail.com

Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi dan turut bangga atas ide, kemauan, pengorbanan dan semangat sehingga tim Reliv Christa FC dapat berangkat ke negeri Belanda, salah satu negara sepakbola terkuat di dunia. Saya dalam ungkapan bahasa Jerman “angkat topi� atas sukses Reliv Christa FC ini. Hal ini merupakan sebuah langkah yang berani dan penting dan harus diikuti tim-tim sepakbola lainnya

72 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


di Papua untuk dapat menimba pengalaman untuk memajukan persepakbolaan di Tanah Papua tercinta ini. Dengan demikian mata para pemain, pelatih, pemerintah dan pengurus sepakbola di Tanah Papua dapat menjadi terbuka lebar untuk dapat mengevaluasi secara mendalam, baik potensi bakat pemain yang ada di Tanah Papua.

meski mereka menoreh hasil-hasil yang baik di sana, Reliv Christa FC dengan pemain-pemain usia 19 tahun ke bawah, menyadari dan belajar bahwa untuk dapat bersaing dalam level internasional yang tinggi, mereka sudah harus memulai suatu pembinaan pemain secara berkualitas dan kontinyu dengan usia yang jauh lebih muda.

Property of azinar.is@gmail.com

Juga mengetahui kekurangan yang ada dalam standard prasarana lapangan sepakbola, pembinaan pemain mulai dari usia dini, standard kompetisi yang kontinyu, mutu kepelatihan, mutu perwasitan dan pola kepengurusan yang berkualitas. Aspek-aspek sepakbola modern ini bukanlah sekadar suatu pilihan, tetapi merupakan syarat mutlak untuk suatu kemajuan persepakbolan secara berkelanjutan.

Pembinaan yang ideal sebaiknya mulai dilakukan di bawah 10 tahun dan paling lambat 12-14 tahun. Tujuannya adalah agar para pemain sudah belajar sistem bermain yang baik dan modern dari sejak usia dini. Disamping itu mereka menadapat bporsi latihan secara teratur, memiliki teknik, skill dan fisik yang prima, mental pantang menyerah serta fair play bertanding dan disiplin yang ditempa secara baik.

Dalam perjalanan Reliv Christa FC, mereka dapat elihat bagaimana klub-klub kecil di perdesaan di Belanda mempunyai standard lapangan yang sangat bagus, pembinaan usia dini yang kontinyu dan mutu kompetisi dalam banyak divisi yang bagus. Selain itu

Para pemain muda ini juga harus memiliki jam terbang pengalaman bertanding yang tinggi yang baik dengan mengikuti kompetisi-kompetisi kelompok umur sampai senior yang teratur dan kontinyu. Dengan demikian saya sangat yakin suatu ketika nanti para

73 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC saat melakukan latihan di Stadion OJC Rosmalen.

74 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


pemain Papua dapat Go Internasional. Hal ini akan sungguh membanggakan semua pace, mace, pemuda –pemudi dan anak –anak di Tanah Papua. Semoga! Kepada pihak pemerintah saya imbau untuk serius menyiapkan sarana lapangan-lapangan yang baik di kampung-kampung dan distrik-distrik sampai ke kota-kota. Hal ini akan menggiatkan semangat berlatih anak-anak dan pemuda, meningkatkan mutu, dan merupakan kegiatan positif yang dapat turut membantu melawan bahaya minuman keras dan kejahatan.

Menyedihkan, bahwa selama 20 tahun saya berada di Papua ini sangat sedikit kursus kepelatihan dilakukan, sehingga saya dan istri saya yang berlisensi UEFA-B Internasional termasuk yang memiliki lisensi yang tinggi di Papua. Padahal tugas utama saya adalah sebagai dosen dan pendeta! Di masa awal saat ini menurut saya adalah baik untuk mendatangkan beberapa pelatih dan instruktur pelatih usia dini dan yunior dari luar negeri untuk jangka waktu beberapa tahun untuk dapat mengembangkan potensi persepakbolaan Papua. Dengan demikian para pemain

Property of azinar.is@gmail.com

Selain itu pemerintah mempunyai peran yang penting untuk serius mendorong , mengembangkan dan melaksanakan kompetisi yang teratur untuk semua jenjang kelompok umur. Sudah waktunya Papua memberikan perhatian khusus kepada pembinaan usia dini secara extra serius. Di samping itu perlu diadakan kursus-kursus kepelatihan yang berkualitas agar mencetak sebanyak mungkin pelatih yang berlisensi.

muda dan para pelatih dapat berkembang secara baik. Saya juga yakin bahwa dengan demikian para pemain Papua di kemudian hari akan mendominasi baik secara kualitas maupun secara kuantitas dalam liga Indonesia. Hal ini akan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri orang-orang Papua, sehingga juga dapat semakin berkembang dalam bidang-bidang yang lain, serta sebagai effek sampingan yang positif, akan

75 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


memberikan lapangan pekerjaan serta penghasilan kepada para pemain dan anggota keluarganya. Dan sekali lagi diharapkan agar kemudian ada pemainpemain Papua yang Go Internasional dan bermain di klub-klub liga Eropa! Untuk kesemuanya ini diperlukan para pengurus yang kompeten dan sedia berkorban untuk memberikan yang terbaik bagi persepakbolaan Papua. Jangan sampai pengurus menjadi penguras, sehingga menghambat kemajuan perkembangan sepakbola di tanah ini. Juga sehubungan dengan aspek perwasitan yang faktanya yang sangat minim di Papua, perlu dilakukan kursus-kursus perwasitan, agar dapat memimpin pertandingan-pertandingan dalam semua kelompok umur sampai senior. Perlu diberikan prioritas kepada para wasit muda.

Untuk mencapai sukses dan kejayaan sepakbola Papua semua faktor yang telah saya jelaskan secara singkat di atas diperlukan. Semua memiliki peran yang penting dan harus bekerja sama dan memberikan yang terbaik: Pemerintah, pelatih, pemain, wasit dan pengurus! Semua dapat tercapai dengan kerja keras dan kebersamaan. Mari kita bersama-sama dalam peran kita masing-masing memberikan yang terbaik bagi persepakbolaan Papua! Di mana ada kerja keras dan kesatuan- kebersamaan di sana berkat Tuhan akan turun!

Property of azinar.is@gmail.com

76 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

VIVA SEPAKBOLA PAPUA ...PAPUA KO BISA !!!


Anak Papua Property of azinar.is@gmail.com di Tanah Eropa 77 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Editor : Aloysius Gonsaga AE

26 Pemain Muda Papua Segera ke Eropa JAYAPURA, Kompas.com - Sebanyak 26 orang pesepakbola muda Papua yang berasal dari berbagai kabupaten atau kota segera diberangkatkan ke Eropa guna dipromosikan menjadi pemain profesional. Sekretaris Umum Reliv Christa FC Holandia Papua Indonesia Nico Dimo mengatakan, puluhan pesepakbola muda itu merupakan hasil seleksi selama sebulan penuh di Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua.

profesional dan satu klub amatir,” katanya. Klub profesional yang akan dijajal pemain-pemain muda asal Papua itu di antaranya Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven. “Dan saat laga tersebut, Pangeran Belanda akan hadir untuk menyaksikan pertandingan itu bersama keluarga kerajaan. Saya kurang paham namanya siapa tapi sesuai informasi dari AFA Sport, selain pangeran Belanda, duta besar Indonesia untuk Belanda juga akan nonton,” katanya.

Property of azinar.is@gmail.com

“Rencananya 30 Maret 2015, kami bertolak dari Jayapura ke Jakarta, sehari kemudian dilanjutkan ke Belanda,” ujarnya kepada Antara, Selasa (24/3/2015), di Jayapura.

Mantan pemain Persipura era 1980-an itu mengatakan, mereka akan berada di Belanda selama sebulan dan akan mengikuti sembilan laga uji coba melawan sejumlah klub elite di Eropa.“Selain berlatih di sana, pesepakbola muda Papua di bawah naungan Reliv Christa FC akan bertanding dengan delapan klub

78 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Nico Dimo yang juga Wakil Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) mengatakan sejumlah laga yang akan dijalani oleh pemain-pemain muda asal Papua itu akan disaksikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Belanda. “Juga akan disaksikan langsung oleh lima orang pencari bakat dari klub elite terbesar di Eropa, seperti dari Manchester United, Barcelona dan Real Madrid dan dari klub PSG Perancis,” tambahnya. (*)


Property of azinar.is@gmail.com

79 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

80 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares

Tim Gabungan Papua Berpeluang Direkrut Akademi Sepakbola Belanda TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gabungan Papua U19 yang akan diberangkatkan ke Belanda memetik pelajaran penting dari Persib Bandung U21 pada laga uji coba yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (27/4/2015).

Menurut Bonny, laga uji coba dari Persib bisa menjadi bahan evaluasi tim asuhannya. Apalagi, anak-anak gabungan Papua tampil emosional sejak tertinggal 2-3 dari Persib.

Property of azinar.is@gmail.com

Kekalahan telak 2-5 dari Persib Yunior menjadi bekal tim dengan nama Reliv Christa FC Hollandia Papua itu untuk berbenah sebelum bertolak ke Negeri Kincir Angin pada 30 April. “Saya tidak lihat hasil akhir. Secara keseluruhan organisasi permainan kami justru meningkat dibandingkan pertandingan uji coba sebelumnya,” kata asisten pelatih Reliv Bonny Fauc, usai pertandingan.

Sebanyak dua pemain Papua terpaksa diganjar kartu merah oleh wasit akibat pelanggaran keras. Namun, Bonny menilai gaya bermain keras anak asuhnya menjadi ciri khas tim yang dapat dimaklumi. “Tidak masalah main keras. Karena lawan yang kami hadapi nanti pasti serius dan keras juga. Kita akan hadapi beberapa akademi ternama di sana, termasuk tim yunior Ajax Amsterdam,” ujar Bonny. (*)

81 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain dua kesebelasan foto bersama sebelum melakukan pertandingan.

82 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Marinus Manewar diberikan kartu merah saat pertandingan melawan Persib U21 di Stadion Senayan.

83 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

84 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Dukungan Menpora Imam Nahrawi untuk Reliv Christa FC Papua Jakarta, Kamis, 30 April 2015 “Program ini bisa ditularkan kepada orang lain. Atau diberikan kepada pemain sepakbola yang lain. Saya kira harapan kita selain mereka mewakili daerah di mana mereka berasal, ke depan menjadi model baru talent scouting, pencarian sepakbola berbakat, tim ini bisa menjadi model baru pencarian pemain bagi timnas di masa yang akan datang, apalagi mereka mempunyai kekuatan fisik, dan nanti akan ditunjang skill akan mendapat tambahan baru selama di Belanda.� (Metrosport-MetroTV)

Property of azinar.is@gmail.com >> Pemain Reliv Christa FC diterima Menpora Imam Nahrawi di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta.

85 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa melakukan latihan di Stadion OJC Rosmalen, Belanda.

Property of azinar.is@gmail.com

86 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


YUKE MAYARATIH (Amsterdam)

Sejumlah Pemain Muda dari Papua Berlatih di Belanda TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain muda dari Papua yang tergabung di Reliv Christa FC Papua bermaksud merintis karier sepakbola profesional dengan berlatih di Belanda. Rombongan tim muda usia di bawah 19 tahun (U-19) dari sekolah sepakbola Reliv Christa FC Papua, Jumat siang, 1 Mei 2015, mendarat di Bandara Schiphol Belanda.

menjalani pelatihan dan melakukan latih tanding dengan tujuan mengenal iklim sepakbola Belanda. Sedangkan Belanda menjadi pilihan karena menjadi salah satu negara yang memiliki sistem pembinaan dan pendidikan sepakbola terbaik di dunia.

Property of azinar.is@gmail.com

Tim U-19 dari Reliv Chista FC Papua ini akan berada di Belanda selama 1 bulan selama Mei 215. Ada 20 pemain dari Papua yang berangkat setelah menjalani seleksi menuju negeri totaal voetbal ini. Mereka akan

Mereka akan menginap di Fletcher Hotel di ’s-Hertogenbosch dan menggunakan fasilitas latihan di klub OJC Rosmalen. Ada 8 tim yang akan menjadi lawan uji coba di Rosmalen, Amsterdam, Rotterdam, dan Eindhoven. Di Rosmalen, mereka berhadapan dengan OJC Rosmalen dan Brabant United. (*)

87 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Reliv Christa Hollandia Papua Berlatih di Stadion OJC Rosmalen Jayapura, Jubi- Tim Reliv Christa Hollandia Papua U19 tiba di Belanda, Jumat (1/5/2015) tak membuang-buang waktu langsung latihan pada Senin (4/5/2015) di Stadion OJC Rosmalen di Belanda Selatan. Rosmalem ini yang menjadi markas sementaratim berlatih dan menunjukan kebolehan mereka selama sebulan tinggal di Belanda.

Ad Alebeek mengatakan berharap tim ini Reliv Christa FC sudah buka jalan untuk masa depan anakanak Papua. “Dan tahun tahun akan datang model ini bisa dipakai di Papua…. Papua ini sangat unik di Sepakbola. Saya lihat mereka ini punya talenta yang bagus,”katanya.

Demikian release yang diterima Jubi, Selasa (6/5/2015) dari tim media Reliv Christa Hollandia Papua dari Belanda via email. Sebelum mengawali latihan perdana di Stadion Rosmalem, tim menejer dan pelatih melakukan jumpa Pers dengan awak media di negeri Kincir Angin, Belanda.

Dia menambahkan dari hasil latihan ini anak-anak belum seratus persen mengembalikan kondisi fisik yang normal. “Tampak lari dan kontrol bola tidak selincah waktu di Indonesia. Ini karena faktor cuaca yg dingin dengan 15 derajat pada musim semi di Belanda.,”katanya.

Tim Reliv Christa FC pada Senin (4/5/2015) melakukan latihan di lapangan plastik di OJC Rosmalen, Belanda. Sesudah pertemuan dengan wartawan di Belanda. Penyesuaian ini untuk sekalian dilihat secara tehnik dan postur tubuh oleh para wartawan.

Para jurnalis di Negeri Belanda yang hadir di antaranya dari adalah situs terbesar di Belanda Voetbalonine, Nederland dan Brabants Dagblad. (Dominggus Mampioper/tabloidjubi.com)

Property of azinar.is@gmail.com

88 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa Andrean Duwiri saat bertanding di Stadion OJC Rosmalen.

89 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Reliv Christa Hollandia Papua Bermarkas di Stadion Ojc Rosmalen Belanda Senin (4/5/2015) tim Reliv Christa FC berkunjung ke Stadion dengan suhu 19 derajat musim semi di Belanda. Semua pemain datang ke Stadion untuk melihat kondisi stadion dan sekaligus menyaksikan pertandingan klub amatir di Belanda OJC Rosmalen yang bermarkas di Kota Rosmalen. Klub ini termasuk klub terbesar di Belanda Selatan.

profesional di Eropa. Berbagai pengalaman selama berlatih akan menjadi modal bagi anak-anak Papua dalam berkarier sepak bola profesional.

Property of azinar.is@gmail.com

Sumber Jubi di Rosmalen Belanda kepada Jubi via email menyebutkan tim U19 asal Papua ini akan bermarkas di OJC Rosmalen selama sebulan penuh. Pelatihan di Belanda akan berpusat di sini mulai 2 Mei sampai dengan 30 Mei 2015. O-J-C Rosmalen memang mengundang tim sepak bola muda dari Papua untuk bermain di Belanda dengan klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam. Tim Reliv Christa FC akan dilatih secara profesional dengan tujuan menjadi pemain sepak bola

90 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Setiap tim Reliv Christa Hollandia Papua bertanding di Belanda akan disaksikan oleh scouter atau pencari bakat dari Belanda sendiri bahkan dari luar Belanda atau Eropa. Tujuan ini agar pemain-pemain Reliv Christa Hollandia Papua dapat dilirik dan bermain di klub-klub besar di Eropah. Salah satunya adalah eks kapten Timnas Belanda di Piala Dunia 2010 Afsel asal Maluku yang kini jadi pelatih Feynoord Giovani Van Bronckhorst akan menonton permainan anak-anak Papua. Selain itu kata sumber Jubi di Belanda klub Reliv Christa Hollandia Papua juga akan menghadapi Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven dan Timnas Belanda U19. (Dominggus Mampioper/tabloidjubi.com)


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC melakukan latihan menggunakan rumput sintetis di Stadion OJC Rosmalen, Belanda. 91 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Pelatih-Pelatih Profesional Latih Reliv Christa FC Papua Hollandia Hal ini dikatakan Ricky Dajoh Media Officer dari Reliv Christa Hollandia Papua kepada Jubi, Senin (25/5/2015) melalui email.

di pinggir pantai. Reliv Christa Papua FC menang 3-0 Lawan SV Urk A1 Belanda. Saat bersamaan di Kota Urk ada pesta tahunan nelayan dimana banyak orang pergi ke pelabuhan untuk merayakan hari nelayan sambil membakar ikan salmon dan berpakaian khas nelayan Urk.

Property of azinar.is@gmail.com

Dia mengatakan dalam laga uji coba melawan School U 15 berkesudahan dengan skor imbang 1-1. Babak pertama tim tuan rumah menang dengan skor 1-0, namun Ronaldo Mauri dari Papua menyamakan kedudukan pada menit ke 60. Pelatih Reliv Papua Bonni Fuch berusaha menerjemahkan instruksi dari pelatih Dennis agar mampu menjalankan instruksi dalam bermain. Sebelumnya pada Sabtu (23/5/2015), Reliv Christa FC bermain di Belanda Utara, tepatnya di kota URK

92 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Pertandingn kali ini mereka bermain formasi 4-2-2 melawan anak-anak sekolah Urk. Tampak hadir dalam pertandingan kali ini seorang scout Kennet Butter dari Sparta Asosiasi yang pernah mengangkat nama pemain bola seperti Georgino Wijnaldum yang bermain di club PSV Eindhoven. Pertandingan kali ini juga bermain cukup memuaskan. Reliv mencetak tiga gol dari kaki Marinus


Wanewar, Yan Piet Nasadit dan Imanuel Karubaba. Pertandingan persahabatan dengan klub SV Urk A1 ini bukanlah pertandingan yang sangat menentukan untuk anak-anak Papua ini akan bergabung di klub2 profesional Belanda. “Saya melihat ada tiga anak Papua yang punya talenta yang baik seperti no 13,14 dan 7 mereka in bergerak terus tapi harus dilengkapi dengan posisi dan strategi yang bagus,�kata Kennet usai menyaksikan laga anak-anak Papua melawan SV Urk A1 ini.

Property of azinar.is@gmail.com

Kata Kennet mengatakan setiap scouting pemain harus punya laporan report ke klub seperti laporan fisik, teknik, taktik dan mental sehingga laporan ini bisa terukur jelas kemampuan seorang pemain bola. (Dominggus Mampioper/tabloidjubi.com)

93 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Jan Gรถsgens, pelatih Feyenoord U18 sedang memberikan arahan kepada pemain Reliv Christa FC di Stadion Rosmalen.

Property of azinar.is@gmail.com

94 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

95 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Wawancara Add Alebeek, Managing Director - AVA Sport Management Belanda AVA Sport Management adalah perusahaan manajemen olah raga Belanda yang memfasilitasi Reliv Christa FC selama menempa ilmu sepakbola di negeri Eropa ini.

Program Latihan Tim sepakbola Reliv Christa FC datang ke Belanda untuk berlatih dan bermain bola dengan tim-tim junior Belanda, di antaranya adalah OJC Rosmalen, sebuah klub sepakbola amatir dari Rosmalen di provinsi Belanda Selatan tepatnya antara Utrecht dan kota Eindhove, Brabant. Tim OJC Rosmalen tingkat amatir tertinggi di kelas atas dengan lebih dari 2.000 anggota dan 500 relawan klub adalah salah satu klub sepakbola terbesar di Belanda selatan. Kerjasama antara OJC Rosmalen dengan Tim Reliv Christa FC Papua, dilaksanakan dalam program pelatihan sepakbola ini. Pemain Tim Reliv Christa FC adalah pemain berbakat dari Papua, Indonesia Pusat pelatihan sepakbola ini diselenggrakan dari 2 Mei 30 Mei 2015.

Property of azinar.is@gmail.com

Menurut Managing Editor AVA Sport Magement, Add Alebeek, pilihan berlatih di belanda adalah pilihan cerdas dan tepat. Di Belanda, sepakbola telah menjadi budaya, bagian dari masyarakat sejak dekade 1960-an. Lebih dari itu, sepakbola tidak lagi ditangani secara tradisional, namun sudah menerapkan prinsip modern baik sebagai industri.

Dalam percakapan Paul Inggamers, Add Alebeek menuturkan semua program Reliv Christa FC selama di Belanda.

96 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Undangan Ojc Rosmalen Dan Ava Sports Management OJC Rosmalen dan AVA mengundang team Reliv Christa FC dari Papua untuk bermain di Belanda. Bukan hanya ini, juga akan menjadi sebuah pelatihan tematik sepakbola yang akhirnya mengarah pada pengalaman profesional, bermain melawan tim sepakbola profesional di Belanda, dan ini harus menjadi pengalaman belajar bagi anak-anak Papua yang berbakat dan memiliki jam terbang tinggi bermai di kancah sepakbola Eropa. Para pencari bakat dari tim-tim besar Eropa datang melihat bakat-bakat pemain Reliv Christa FC. Para pencari bakat ingin melihat, siapa saja yang bisa direkrut oleh tim-tim dari Liga Eropa.

Property of azinar.is@gmail.com

Hambatan dan Harapan Pada awalnya, tim Reliv Christa FC belum bisa menyesuaikan pola makan di sini, sehingga mereka komplen terhadap ini. Di Belanda, olahraga sudah menjadi budaya. Saya berharap, sepakbola di Papua menjadi seperti di Belanda. Talent-scout Feyenoord datang untuk melihat talenta dari anak-anak ini. Saya sangat penasaran dengan mereka, karna mereka masih natural. Anak-anak ini harus bermain di lapangan rumput dan lapangan plastik. Di Eropa semua klub harus bermain di dua lapangan ini.(*)

97 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Rabu, Maret 25, 2015

Hanasbey, Pemain Papua Pertama di Liga Belanda Tim muda sepakbola asal Papua akan melawat Belanda selama sebulan penuh, bulan April dan Mei 2015. Di negeri pembibit sepakbola ini, sebanyak tiga puluhan pemain muda berrencana melakukan berbagai kegiatan. Sepakbolabelanda.com melihat keberangkatan ke Belanda ini terinspirasi oleh Daniel Hanasbey. Siapa dia? Setelah mendalami berbagai literatur di Belanda maupun penerbitan lainnya, Eka Tanjung menemukan nama Daniel Hanasbey sebagai inspirator program pemberangkatan tim U19 Papua ke Belanda. Seperti disebutkan Richard Ferre, asisten Waketu Tim Sepakbola. Ferre kepada Suluhpapua.com mengharapkan bahwa

Property of azinar.is@gmail.com

“melalui seleksi ini ada pemain-pemain asal Papua yang mengikuti jejak dari Daniel Hanasbey yang bermain di klub besar eropa..” Nama Daniel Hanasbey atau Hanasbei inilah yang

98 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

>> Berita Kedatangan Hanasbey, bersama Ground Stewardess di Bandara Schiphol.


menggerakkan Eka Tanjung mendalami lebih lanjut materi kunjungan tim muda Papua ke Belanda. Lewat berbagai tulisan koran lawas di arsip Belanda terlacak nama Daniel Hanasbey. Di Belanda, nama Hanasbey atau terkadang ditulis Hanasbei menjadi pemberitaan ketika ia mendarat di Bandara Schiphol Belanda pada Senin, 7 Desember 1959. Ia terbang dari pelabuhan udara Biak menumpangi pesawat KLM yang berangkat dari Sydney.

Di Belanda, Hanasbey diterima masuk skuad HVC Amersfoort. Holandia Victoria Combinatie ini berdiri tahun 1905, dan merupakan salah satu klub tertua Belanda. Pada tahun 1959, ketika Daniel Hanasbey bergabung, HVC berlaga di Liga Profesional. Namun sejalan dengan waktu, klub yang berlokasi di Sportpark Zielhorst 6 Amersfoort ini sekarang menjadi klub yang sangat kecil. Memiliki 5 tim senior dan 1 saja tim junior.

Hanasbey yang di Papua berprofesi sebagai pekerja administrasi di Dinas Pengairan, berasal dari klub W.I.K, yang sejauh ini Sepakbolabelanda belum

Hanasbey menjalani beberapa laga memperkuat HVC Amersfoort, dengan status sebagai pemain kontrak semi-prof.

Property of azinar.is@gmail.com

menemukan kepanjangan dari singkatan itu. Intinya dari pemberitaan koran lawas itu disebutkan bahwa Daniel Hanasbey berposisi sebagai Midvoor atau Gelandang Serang. Dan di klubnya dia merupakan top skorer dengan kemasan 27 gol dari 16 pertandingan. Di sebutkan pula bahwa klub W.I.K sudah empat kali berturut menjuarai kompetisi Papua.

Kurang Publikasi Salah satu pertandingan yang melibatkan Hanasbey adalah ketika tim dua HVC2 bertandang ke Velox2. Walaupun kalah 0-2, namun Hanasbey dilaporkan sempat melepaskan tendangan keras yang berhasil

99 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


dihalau kiper lawan. Selanjutnya Eka Tanjung tidak menemukan laporan dan tulisan lebih lanjut tentang Daniel Hanasbey ini. Kecuali bahwa generasi berikutnya Papua yang sempat berjaya adalah Lody Roembiak, atau Lodewijk Roembiak. Generasi baru kelahiran Leiden Belanda ini lebih mendunia dan bahkan sampai ke klub Turki, Jerman dan Swiss. Walaupun sangat dibanggakan oleh pemuda dan pencinta sepakbola dari Papua, namun Hanasbey sebenarnya tidak menonjol selama di Belanda. Mungkin kebanggaan disandarkan pada fakta bahwa ada pemain asal Papua yang bisa hijrah ke Belanda. Itu memang bisa dipakai sebagai motivasi.

Property of azinar.is@gmail.com

Makam Hanasbey Eka Tanjung menemukan informasi menyangkut >> Istri almarhum Daniel Hanasbey (kiri) memperlihatkan foto kenangan ketika Daniel Hanasbey bermain di Liga Belanda.

100 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

makam, tempat peristirahatan terakhir dari Daniel Hanasbey. Pesepakbola pertama Papua yang sampai Belanda ini tutup usia pada 11 April 1983 dalam usia 44 tahun. Ia dimakamkan di Algemeene Begraafplaats Noordenveld di Nieuwegein.


Dari penulisan makam Daniel Hanasbei, tidak menyebutkan istri dan keturunan. Namun sumber lain menyebutkan bahwa Daniel Hanasbey meninggalkan istri dan memiliki keturunan di Belanda. Perbedaan informasi ini berkaitan dengan perbedaan penulisan nama: Hanasbei, Hanasbey dan Hanasby. Sumber: http://www.sepakbolanda.com

Property of azinar.is@gmail.com

Yoesef Hanasbey

(Anak dari Daniel Hanasbey)

“Anak-anak Tim Reliv Christa FC Papua memiliki masa depan yang bagus jika bermain di tim-tim Liga Belanda, Seperti sang ayah Daniel Hanasbey, yang dilahirkan di Papua namun besar di Belanda dan bermain bola di liga Belanda bersama tim Holandia Victoria Combintae H-V-C Amersfoot Liga Belanda. Saya berharap ada beberapa anak dari Papua yang bisa bermain di Liga Belanda, karena kesempatan untuk bermain di Liga Belanda sangat besar.�

>> Yoesef Hanasbei (kanan) bersama penjaga gawang Reliv Christa FC Nganwok Taplo.

101 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Reliv Christa Hollandia Papua Bertanding di Feyenoord Roterdam Tim Reliv Christa FC Papua akhirnya harus berhadapan dengan tim tangguh papan atas klub profesional Belanda Feyenoord U19 di Roterdam. Sejarah sepak bola Belanda selalu didominasi oleh tiga klub Ajax, PSV Eindhoven dan Feyenoord. Belakangan muncul pula klub kecil AZ Alkmaar, FC Twente dan SC Herenveen juga mulai mengoyak dominasi tiga klub di atas.

Saat ini Giovani van Bronchorst tercatat sebagai asisten pelatih Feyenoord Senior di Roterdam, sebagai pemain asal Maluku, berniat ikut mendorong agar pemain-pemain Papua juga bisa direkrut. Tak heran kalau pertandingan eksibisi antara Feyenoord U19 melawan Reliv Christa FC Papua pada Sabtu (16/5/2015) di Roterdam menjadi awal pertemuan anak-anak Papua dengan klub elite di Liga Utama Belanda.

Property of azinar.is@gmail.com

Feyenoord menjadi klub pertama Belanda yang menjuarai Piala Champion Eropa pada 1970 dan berasal dari kota kedua terbesar di Belanda, Roterdam. Ajax dari ibukota Belanda Amsterdam selalu bersaing merebut posisi teratas dalam Liga Utama Belanda. Veteran utama Feyenoord Giovani van Bronchorst eks kapten timnas Belanda 2010 di Afrika Selatan dan Roy Makay.

102 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Tim bermain di Roterdam, pada Sabtu(16/5/2015) dengan suhu 16 derajat dan saat itu hujan turun membasahi lapangan utama Feyenoord. Tim hadir pukul 12.00 siang waktu waktu Belanda dengan kekuatan pemain 25 orang di lapangan latihan Feyenoord. Akademi Sepak bola Feyenoord Roterdam ini memiliki 12 lapangan lapangan sepak


bola. Setiap hari dipakai untuk bertanding dan latihan bagi semua umur di akademi.

Property of azinar.is@gmail.com

“Terlihat di siang hari Sabtu (16/5/2015) anak-anak usia dini sedang berlatih di lapangan lainnya,�tulis Ricky Dajoh, media officer Reliv Christa Hollandia Papua dari Belanda kepada Jubi via email, Senin (18/5/2015).

Pertandingan berlangsung di tengah hujan dan dingin tak membuat semangat anak-anak Papua mengendor Pasalnya pertandingan bergengsi ini demi menawarkan diri dan menunjuk potensi agar Giovani van Bronchost bisa kepincut merekrut anakanak Papua meraih mimpi di negeri Kincir Angin Belanda. Tim kali ini turun tanpa diperkuat empat pilar utamanya Jimmy Rounsumbre, Diego Werbekay,

>> Marinus Wanewar ketika berlaga melawan Feyenoord U19 di Roterdam, Belanda.

103 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Reinhard Sokoy dan Yan Pieter Wonda. Keempat pemain ini mengalami cidera saat berhadapan dengan tim U25 Barant United di Rosmalen Stadion. Tim Papua tampil dengan kostum ciri khas burung Kuning, Cenderawasih, kuning coklat, melawan tim Feyenoord dengan kostum merah, putih dan hitam. Hal ini membuat permainan kedua tim sangat berkelas. Pertandingan baru berlangsung empat belas menit jala Bernadus Kasse dari tim Papua sudah bergetar lewat kaki Shurendo pemain nomor punggung 10 dari Feyenoord Roterdam.

tambah satu gol lagi. Hingga babak pertama berakhir anak-anak Papua sudah kebobolan 4-0 tanpa balas. Memasuki babak kedua, tim asuhan Hengki Heipon dan Bony Faut mulai merobah strategi, hasilnya Imanuel Karubaba dengan mudah menerobos masuk ke jantung pertahanan dan langsung menceploskan bola ke gawang Feyenoord, skor berubah 4-1.

Property of azinar.is@gmail.com

Begitu pula menit kedua puluh, tuan rumah menambah kemenangan lagi lewat tembakan sempurna pemain nomor 9 Roved. Selanjutnya Shamir pemain nomor punggung 11 kembali menambah gol tuan rumah dan juga Shurendo

104 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Hanya saja tak lama berselang, pemain belakang Reliv Christa Hollandia Papua terkena hands ball, dan dimanfaatkan dengan baik oleh penyerang Feyenoord. Shurendo melakukan eksekusi pinalti sempurna hingga membuat hatrick dalam laga persahabatan melawan anak-anak Papua. Menjelang babak kedua berakhir, Rovedy menutup kemenangan telak bagi anak-anak Roterdam dengan skor 6-1. (Dominggus Mampioper/tabloidjubi.com)


Care

Property of azinar.is@gmail.com >> Pemain Reliv Christa FC berlatih di Jakarta selama satu bulan sebelum berangkat ke Belanda. Uji tanding dengan klub-klub seperti Persija Jakarta Junior, Loreng FC Karawang, U15 PSSI yang akan berangkat ke Portugal, dan Amdesta Bekasi.

105 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


AERIAL FIGHT

Property of azinar.is@gmail.com

106 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

107 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

108 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain

Reliv Christa FC berlatih di lapangan sintetis Simprug, Jakarta Utara. 109 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


BALANCE

Property of azinar.is@gmail.com

110 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


PropertyLensa of Rekam azinar.is@gmail.com di Eropa

111 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

112 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC di Cafe Stadion Feyenoord, Rotterdam sebelum melakukan pertandingan.

113 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC saat melakukan pertandingan melawan Sarto 1 Tilburge.

114 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

115 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

116 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

117 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa saat melakukan pertandingan melawan URK FC.

118 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

119 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

120 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC berusaha mengejar bola dari pemain URK FC saat bertanding di kota nelayan Urk.

121 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

122 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Guardians

Property of azinar.is@gmail.com

123 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

124 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

125 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa FC menjalani latihan di Stadion OJC Rosmalen, Belanda dimana stadion ini menjadi pusat latihan tim Reliv Christa selama di Belanda.

Property of azinar.is@gmail.com

126 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

127 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC serius mendengarkan arahan pelatih asal Belanda Jan Gรถsgens.

128 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa FC Marco (11) ...

Property of azinar.is@gmail.com

129 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

130 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

131 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

132 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Rosmalen


Property of azinar.is@gmail.com >> Suasana

latihan di Stadion OJC Rosmalen, Belanda.

133 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

134 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

135 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

136 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Tim

Reliv Christa FC melakukan uji tanding melawan ‘S-Hertogenbosch di kota Hertogenbosch, Belanda.

Property of azinar.is@gmail.com

137 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Louis Pigai bersiap melakukan tendangan penjuru. 138 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

139 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa FC Marinus Manewar (13) bermain lugas menguasai bola.

Property of azinar.is@gmail.com

140 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

141 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

142 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

143 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

144 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

145 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

146 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

147 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


FIG

HT

Property of azinar.is@gmail.com

148 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

149 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

150 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

151 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa bersiap melakukan uji tanding melawan Feyenoord di Rotterdam, Belanda. 152 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

153 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Sp ortif

Property of azinar.is@gmail.com

154 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

155 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

156 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

157 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

158 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

159 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

160 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Share

Property of azinar.is@gmail.com

161 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

162 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

163 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

164 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

165 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

166 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

167 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

168 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

169 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

170 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

171 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

172 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

173 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

174 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

175 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

176 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

177 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC berfoto bersama School Team Rosmalen U15 sebelum melakukan uji tanding.

178 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

179 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Pemain Reliv Christa FC bekerjasama memindahkan gawang saat melakukan latihan di lapangan di kota Den Bosch, Belanda.

Together

Property of azinar.is@gmail.com

180 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

181 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC, Ade Eluay saat bertanding melawan Braban United di Stadion Den Bosch, Belanda.

182 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Carlos Umboh tetap semangat dan disiplin saat berlatih di Rosmalen.

183 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

184 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


>> Para pemain Reliv Christa saat berjalan-jalan di kota Amsterdam, Belanda.

Amsterdam

Property of azinar.is@gmail.com

185

Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com >> Ramah tamah Pemain Reliv Christa FC dengan warga Belanda yang berasal dari Papua.

186 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

187 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

188 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

189 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

190 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

Amsterdam 191 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

192 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

193 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Jer Property of azinar.is@gmail.com

194 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


rsey Property of azinar.is@gmail.com

195 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Paul Inggamer dan tim Reliv Christa FC seusai evaluasi tim di Fletcher Hotel di ‘s-Hertogenbosch.

196 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Paul Inggamer merangkap jadi Messeur Jimmy yang mengalami cedera.

197 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Eka

Tanjung wartawan senior olahraga di Belanda, Kennet Butter scooting (pencari bakat) dari Belanda, dan Ricky Dajoh.

198 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com Wawancara Add Alebeek (kiri) dengan Paul Inggamer.

199 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Diskusi

200 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

serius Hengky Wousiri, Add Alebeek, Paul Inggamer, dan Fred Korwa.


Property of azinar.is@gmail.com

>> Paul

Inggamer dan Eka Tanjung berdiskusi masa depan sepakbola Papua.

201 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain

202 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Reliv Christa FC berkunjung ke markas Ajax di Amsterdam, Belanda.


Property of azinar.is@gmail.com

203 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

204 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Menabur di Keder,

Menuai di Tingkat Property of Dunia

azinar.is@gmail.com

Impian masa kecil itu kini terwujud. Sebuah lapangan sepakbola modern dengan rumput berkualitas dari Australia hadir di Keder, Kabupaten Sarmi, Papua. Sebuah perwujudan ideal di tengah wilayah hijau yang dikelilingi hutan sagu di tepi pantai Sarmi yang menghadap laut Pasifik. Bukan hanya indah, sarana olah raga ini kaya dengan oksigen, angin dan suara alam yang masih asri.

205 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


L

apangan sepakbola seperti inilah yang diimpikan Mesak Manibor pada masanya tumbuh di Sarmi. Saat bermain sepakbola dengan teman-teman masa kecil di pantai Pasir Besi, Keder, Sarmi, benak Manibor dipenuhi dengan impian itu. Ia berkhayal bola sabut kelapa yang ditendangnya pada masa kecil akan berganti dengan bola kulit modern yang akan digunakan generasi muda, bukan hanya dari Keder, tetapi dari seluruh Papua. Sebuah lapangan sepakbola dengan fasilitas memadai.

Property of azinar.is@gmail.com

Ide Manibor itu kini terwujud sudah. Sebuah pusat olah raga di keder, Sarmi dengan lapangan sepakbola sebagai sentral. “Saya adalah mantan pemain bola, untuk itu saya memiliki keinginan kuat untuk membangun sepakbola, di Sarmi,� tutur Mesak Manibor.

206 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

Foto udara lapangan sepakbola di Distrik Sarmi Timur Tengah, Kabupaten Sarmi, Papua 207 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Mess atlet di komplek lapangan sepakbola Distrik Sarmi Timur Tengah, Kabupaten Sarmi, Papua dalam proses pembangunan untuk PON 2020.

208 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

209 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Lapangan sepakbola memang merupakan primadona pusat olah raga yang berada di areal 20 hektar. Fasilitas ini terdiri dari mess pemain, dua lapangan futsal dan fasilitas penunjang lainnya. Rumput yang hijau, sangat rata setiap hari diperhatikan dan dirawat secara intensif. Sementara untuk cabang lain, terdapat 8 lintasan (track) yang dapat digunakan untuk pusat latihan atau pun perlombaan atletik.

dalam waktu enam jam dengan melewati jalan-jalan dengan hutan Sarmi di tepi jalan. Di beberapa titik, jalan raya masih ditandai dengan jalan rusak. Setelah perjalanan panjang, pengunjung akan tiba di sebuah lokasi pusat pelatihan olahraga, terlihat gedung megah asrama atlet, di sebelahnya lapangan futsal tertutup dua lapangan dengan rumput sintetis. Di tengah pusat olah raga inilah terhampar lapangan sepakbola Keder, Sarmi yang baru selesai dibangun pada Desember 2015.

Property of azinar.is@gmail.com

Keder terletak di daerah dataran rendah dengan ketinggian di bawah 100 meter di atas permukaan laut. Persisnya di Distrik Pantai Timur bagian barat. Dari Ibukota Kabupaten Sarmi, Keder berjarak 50 kilometer dan dapat ditempuh sekitar 30 menit.

Dari ibu kota Provinsi Papua, Jayapura menuju kampung Keder akan melewati jalan yang mulus dari Jayapura – Sentani – Nimbokrang – Bonggo – hingga Keder. Perjalanan berjarak 250 kilometer ini ditempuh

210 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Lapangan bola yang dikhususkan untuk latihan tersebut, tempat para atlet muda menempa diri sebelum terjun ke laga sesungguhnya. Berjuang di antara hutan sagu dan pohon-pohon Matoa, tanaman khas Papua.


Property of azinar.is@gmail.com

>> Mesak Manibor meninjau penyelesaian lapangan sepakbola di Distrik Sarmi Timur Tengah, Kabupaten Sarmi, Papua.

211 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

212 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

213 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

214 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Menurut Nico semua ini terwujud karena kerja keras dan berdasar pada pemikiran yang visioner dan memikirkan masa depan dari Mesak Manibor. “Bagi saya, ia seorang Papa, kakak yang memang menginginkan berbuat untuk sepakbola. Menyalurkan bakat anak-anak Papua khususnya anak-anak Sarmi mendapatkan jati dirinya di sepakbola,” ungkap Nico Dimo.

Property of azinar.is@gmail.com

Impian besar ini memang mulai terwujud setelah Manibor menjadi Bupati Sarmi pada 2011. Kabupaten Sarmi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Papua. Secara geografis, Kabupaten Sarmi terletak di pantai utara Provinsi Papua, pada posisi koordinat 138º05 – 140º30 BT dan antara 1º35 – 3º35 LS dengan batas-batas, sebelah utara, dibatasi oleh Samudera Pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Raya dan Kabupaten Tolikara, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Raya, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jayapura.

215 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

216 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Manibor memang mengimpikan Keder menjadi sebagai basis pembinaan atlet-atlet asal Papua. Tanah luas yang disiapkan, sudah rata dan siap dibangun area bidang olahraga lainnya. Semua fasilitas di sini diusahakan dibangun dengan standar Internasional sehingga dapat digunakan untuk mendukung kegiatan PON 2020. “Areal seluas 20 hektar, ini juga disiapkan untuk persiapan Pekan Olaraga Nasional 2020, saat Provinsi Papua akan menjadi tuan rumah. Salah satunya Kabupaten Sarmi sebagai tuan rumah, beberapa cabang olahraga,” ungkap Manibor.

Menurut Manibor, ia mulai terpikir mewujudkan impian masa kecilnya saat aktif sebagai pemain sepakbola. Manibor pernah memperkuat satu klub terbesar di Surabaya, Niac Mitra Surabaya serta klub legendaris Asyabaab Surabaya dan Mojokerto Putra. Mimpi itu tercipta ketika Manibor menjadi Bupati Kabupaten Sarmi 2011, kecintaan terhadap sepakbola dan olahraga prestasi, mulai dikembangkan olehnya. Manibor mulai merintis membangun lapangan Sepakbola, yang semuanya dibiayai oleh pemerintah daerah Kabupaten Sarmi.

Property of azinar.is@gmail.com

Apa yang terwujud di Keder, Sarmi ini tak pernah terbayangkan oleh para pelaku olah raga asal daerah ini. Nico Dimo, pemain Persipura asal Sarmi di era tahun 1979 – 1988 mengaku bangga daerahnya memiliki lapangan sepakbola yang cukup representatif untuk berlatih. “Ini satu-satunya di Provinsi Papua, lapangan bola yang memiliki standar Internasional,” ujar Nico Dimo.

“Lapangan ini tadinya akan dijadikan areal dan tempat untuk menjadi tempat latihan dan bermain sepakbola yang luar biasa seperti di Senayan, Jakarta. Lapangan ini memiliki setandar Internasional, dan juga lintasan atletik standar Internasional. Dan akan membangun tribun, secara keliling dan tertutup, pada pembangunan tahap ke empat, atau pembangunan selanjutnya,” ungkap Manibor.

217 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

218 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

219 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

220 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

221 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Mesak Manibor memberikan arahan kepada pemain Reliv Christa FC saat menjalani latihan di lapangan sepakbola di Distrik Sarmi Timur Tengah, Kabupaten Sarmi, Papua.

222 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Pemain Reliv Christa FC Nganwok Taplok dan kawan-kawan tetap berlatih dengan penuh semangat di lapangan sepakbola di Distrik Sarmi Timur Tengah, Kabupaten Sarmi, Papua.

223 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

224 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

225 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Menurut Manibor, lapangan sepakbola Sarmi, ke depan akan dijadikan Home Base tim Sepakbola Sarmi, Persemi yang kini sudah berlaga di kompetisi PSSI dan berada di kini berada pada Divisi II Nasional. “Lapangan ini akan menjadi home base, PersemiSarmi, Persatuan Sepakbola Sarmi. Ini menjadi home base, untuk permainan yang terbaik, lapangan ini layak untuk digunakan kompetisi ke depannya.�

yang khas, santai namun tegas. Manibor memberikan contoh bagaimana melakukan pemanasan yang baik dan bebas dari risiko cedera. Kecintaan Manibor kepada sepakbola berpadu dengan pengabdian pada bangsa dan negara, khususnya di Kabupaten Sarmi. Manibor tahu persis agar anak-anak Papua dapat tampil di persaingan nasional dan Internasional mereka harus mendapat dasar yang baik dengan fasilitas dan tenaga pelatih berkualitas Internasional.

Property of azinar.is@gmail.com

Semua keindahan dan kesegaran lingkungan yang berpadu dengan fasilitas modern di lapangan sepakbola Kedre, Sarmi ini dirasakan tim Reliv Christa FC FC saat mencoba lapangan di akhir Desember 2015. Sebanyak 8 pemain Reliv Christa FC FC sejak pukul 07.00 WIB, dipimpin oleh sang Kapten Diego, berlatih serius langsung dipimpin Mesak Manibor sang Manajer. Pagi itu, udara segar menghiasi kawasan Keder, delapan pemain muda Reliv Christa FC dengan penuh semangat melakukan pemanasan. Manibor, tidak segan memberikan instruksi di lapangan. Dengan gayanya

226 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia

Bila ini terwujud, Manibor mengaku akan puas karena impiannya di masa kecil dan masa muda tentang lapangan sepakbola di Keder, Kabupaten Sarmi telah menjadi semacam benih gandum yang disebar dan berbuah dengan baik.(*)


Property of azinar.is@gmail.com

227 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com

>> Tim Reliv Christa FC di Stadion Mesak Manibor.

228 Reliv Christa FC - Dari Papua untuk Dunia


Property of azinar.is@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.