BM 20 : SOLO

Page 1

wisata indonesia sekali klik!

TELUSUR RAGAM BUDAYA KOTA SOLO

Februari-Maret 2013

Solo, kota ini memiliki keramahan yang tinggi, budaya yang kuat, identitas yang mengakar dengan batiknya, dan lingkungan yang asri.

BULOK GUPUH LUNGGUH SUGUH KOMUNITAS TRAVEL BOOK LOVERS

2i0 I S IMagaz ne D EFree

PROFIL GOL A GONG

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n


Daftar Isi CATPER 15 SOLO KOTA KEDUAKU GALERI 25 BINGKAI KOTA SOLO PENGANAN 43 SERABI NOTOSUMAN AKSESORIS 46 PAKAIAN QUICK DRY TIPS 47 MERAWAT BATIK RESENSI 49 KELILING SUMATERA LUAR DALAM

3

JEDA 51 KEPEDULIAN UNTUK PESEPEDA ORDINAT TELUSUR RAGAM BUDAYA KOTA SOLO Solo, kota ini memiliki keramahan yang tinggi, budaya yang kuat, identitas yang mengakar dengan batiknya, dan lingkungan yang asri.

11 BULOK 27 HORMATI TAMU GUPUH LUNGGUH SUGUH

1

b a c k p a Ck i n I

INTERAKSI 53 INGAT SOLO, INGAT... KONTRIBUTOR 56 BM EDISI 20 EDISI DEPAN 57 BELITUNG

PANDU MENUJU KOTA SOLO Hampir semua bus lintas Jawa melewati terminal terbesar di Solo: Tirtonadi. Solo memiliki beberapa stasiun kereta api

KOMUNITAS 33 TRAVEL BOOK LOVERS

FEBRUARI-MARET 2013

PROFIL 37 GOL A GONG


PIMPINAN UMUM/REDAKSI Ambar Arum ambar@backpackinmagazine.com EDITOR Muhammad Iqbal

DARI REDAKSI

REDAKSI Annisa M.F. Harahap

Salam Ransel, ARTISTIK & DESAIN KALI INI KAMI akan membawa anda jalanjalan ke Solo atau Surakarta. Bukan keraton saja yang menarik di Solo, namun ada juga Pasar Klewer, Taman Balekambang, dan masih banyak lagi. Kalau belum pernah ke sini, siap-siap terkesima karena Solo punya wisata yang lengkap mulai dari kuliner, budaya, sejarah, hingga wisata batik. Jangan lewatkan juga beragam makanan yang ada di sini mulai dari nasi liwet sampai serabi Notosuman yang fenomenal itu.

Galih Permadi Kibar Desain Salman WEBMASTER Kurniawan Aji Saputra

REDAKSI

Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM Readers yang bisa dikirim melalui alamat email kami. FOTO COVER : DIANA SUCIAWATI

WEBSITE

www.backpackinmagazine.com

EMAIL

redaksiezinebi@yahoo.com

FACEBOOK

TWITTER

Backpackin Magz @Backpackin_Magz Backpackin’ E-Magazine F E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 3 I b a c K p a Ck i n


ORDINAT

T E L U S U R R A G A M B U D AYA

K O TA S O L O Solo adalah salah satu kota yang cukup berkembang di Indonesia. Kota ini memiliki keramahan yang tinggi, budaya yang kuat, identitas yang mengakar dengan batiknya, dan lingkungan yang asri. Meskipun tidak terlihat seperti kota-kota besar lain, seperti Jakarta, Medan, Semarang, dan Surabaya, tetapi dengan banyaknya ciri khas yang dimilikinya, membuat Solo terlihat cantik meskipun kecil. OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: AMBAR ARUM

3

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

4


CATPER

SEBAGIAN ORANG MENGATAKAN Solo adalah tempat yang tepat untuk berwisata kuliner, karena selain ragam kulinernya yang banyak, harganya juga terjangkau. Beberapa makanan khas Solo adalah nasi liwet, tengkleng, timlo, es dawet, es gempol, dan serabi. Juga tersebar angkringan yang menjajakan “makanan minuman kilat� seperti kopi, gorengan, dan nasi kucing. Persis sama seperti yang ada di Jogja. Nasi angkringan di Solo ini sering disebut hek. 5

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

Namun berwisata di Solo tidak hanya berhenti di wisata kuliner. Beberapa hal berikut bisa menjadi penciri Kota Solo yang agak sulit ditemukan di kota-kota lainnya:

PASAR KLEWER Tidak berlebihan kalau Pasar Klewer dikatakan sebagai pasar batik terbesar di Indonesia. Meski begitu, tetapi Klewer tidak hanya menjual batik. Mudah juga ditemui penjual kain, sepatu, tas, dan jeans


dengan harga grosir. Beragam jenis batik dijajakan di Klewer, mulai dari batik cap kain tenun yang harganya kurang dari Rp 20 ribu sampai batik tulis yang harganya jutaan. Klewer menjual beragam bentuk batik, dari kebaya, kain, baju resmi, kaos batik, daster, sampai pakaian anak-anak. Dan batiknya juga bukan hanya batik dari Solo, tetapi juga Pekalongan, Yogyakarta dan wilayah produsen batik lainnya.

BERAGAM JENIS BATIK DIJAJAKAN DI KLEWER MULAI BATIK CAP HINGGA TULIS

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

6


ORDINAT

7

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


Salah satu hal unik dari Pasar Klewer adalah sejarah adanya pasar tradisional ini. Pada zaman kolonial Belanda, Pasar Klewer yang sekarang ada merupakan sebuah tempat pemberhentian kereta api yang ramai. Namanya dulu adalah Pasar Slompretan. Dalam Bahasa Jawa, slompret berarti terompet, karena suara kereta berangkat mirip dengan suara terompet. Karena ramai, banyak pedagang yang memanfaatkannya menjadi tempat berdagang. Kebanyakan pedagang adalah penjaja batik. Mereka menjuntaikan barang dagangannya di pundak sehingga terlihat berkleweran, maka kemudian dikenal dengan nama Pasar Klewer. Pengembangan Pasar Klewer cukup pesat terjadi sekitar tahun 1970. Pemerintah

membuat bangunan berlantai dua dengan jumlah kios sebanyak dua ribu buah. Ini membuat Klewer menjadi terlihat lebih rapi.

KAMPUNG BATIK KAUMAN DAN LAWEYAN Pasar Klewer hanyalah dijadikan tempat untuk menjajakan hasil karya batik dari bermacam tempat dan jenis batik. Jika ingin melihat proses pembuatannya, maka Kampung Batik Kauman dan Laweyan adalah tempat yang tepat. Kampung Batik Kauman terlihat sepintas seperti perumahan biasa. Tetapi sekitar 30 industri batik rumahan menyulap rumahnya menjadi semacam sentra batik. Wisatawan bisa melihat proses pembuatannya, bahkan bisa ikut membatik.

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

8


ORDINAT Penduduk Kampung Kauman adalah para abdi dalem Keraton Kasunanan (dulunya Keraton Kartasura). Mereka sudah terlatih dalam membuat jarik dan selendang batik. Tidak herran kalau motif-motif batik dari Kampung Batik Kauman adalah motifmotif yang sering digunakan oleh keluarga

TAMAN INI BUKTI KECINTAAN ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA

9

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

keraton, seperti motif Pakem. Sementara Kampung Batik Laweyan khas dengan produk-produk batik motif Truntum dan Tirto Tejo. Letaknya tidak jauh dari Kampung Kauman, tetapi masyarakat di Laweyan bukanlah abdi dalem seperti di Kauman. Sejak sekitar tahun 1970, Kampung Batik Laweyan sudah dikenal dan dengan demikian menjadi kampung batik tertua di Indonesia. Karena batik berasal dari Indonesia, maka berarti Laweyan juga menjadi kampung batik tertua di dunia.


TAMAN BALEKAMBANG Ini adalah taman gratis bagi masyarakat Solo. Taman dirawat dengan baik dengan rumput-rumput yang ditata rapi. Danau terdapat di salah satu sudutnya. Kursi-kursi disediakan di banyak tempat. Rusa-rusa jinak dilepasliarkan di dalam taman dan masyarakat bisa bercanda bersama rusa. Di hari minggu, pengunjungnya bisa 5.000 orang dan pada libur akhir tahun bisa mencapai 40.000 pengunjung. Tidak heran kalau ketika akhir 2012 lalu, saat Jokowi sedang berjuang menjadi

Gubernur Jakarta, Ahok (Calon Wagub Jakarta waktu itu) diajak Jokowi ke Balekambang dan diomongi, “Nanti kita bangun yang seperti ini di Jakarta.� Jika dilihat dari sejarahnya, taman ini adalah bukti kecintaan orang tua terhadap anaknya. KGPAA Mangkunegara VII membangunkan Balekambang untuk kedua putrinya, yaitu Partini dan Partinah. Kedua nama tersebut kemudian diabadikan dengan nama dua bagian taman, yaitu Partinah Bosch yang merupakan semacam hutan kota, dan Partini Tuin yang merupakan kolam air.

MUSEUM RADYAPUSTAKA Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang tidak main-main, terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Dikatakan tidak main-main, karena bisa sampai menggoda kepala museum tersebut untuk mencuri lima arca di dalamnya. Harga arca-arca itu berkisar antara Rp 80 juta sampai Rp 270 juta per arca. Berdekatan dengan Museum Radyapustaka, terdapat Taman Sriwedari. Taman ini memiliki sejarah yang panjang, tetapi sekarang tidak terlalu dirawat. Bahkan menjadi tempat esek-esek di malam hari.

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

10


PANDU

11

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


SOLO ITU SEPERTI jantungnya Jawa. Hampir semua bus lintas Jawa melewati terminal terbesar di Solo: Tirtonadi. Solo memiliki beberapa stasiun kereta api, antara lain Jebres dan Balapan, sedangkan bandaranya bernama Adi Sumarmo.

MENUJU SOLO Dari Jakarta: PESAWAT: Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air. KERETA API: Kereta ekonomi Bengawan Rp 40 ribu; dari Tanah Abang pkl 19.40, sampai Solo Jebres pkl 6.44; sebaliknya dari Solo Jebres pkl 16.45, sampai Tanah Abang pkl 4.18. Kereta Senja Utama Solo Rp 170 ribu – Rp 200 ribu; dari Senen pkl 20.20, sampai Solo Balapan pkl 6.50; dari Solo Balapan 18.00, sampai Senen pkl 4.02.

FOTO : DWINDA NAFISAH/www.jengdwinda.tumblr.com

Kereta api Argo Dwipangga Rp 320 ribu – Rp 340 ribu; dari Gambir pkl 8.00, sampai Solo pkl 16.16. Bus Banyak sekali bus dari Kampung Rambutan dan Lebak Bulus menuju Solo, terutama untuk keberangkatan siang/sore. Sebagai contoh Rosalia Indah Non AC (Rp 85 ribu; dari Lebak Bulus pkl 13.30), VIP-AC Toilet (Rp 140 ribu; dari Lebak Bulus pkl 13.00-15.30), Eksekutif (Rp 156 ribu; dari Lebak Bulus pkl 12.00-16.00).

MENUJU SOLO Dari Semarang: Bus berangkat setiap setengah jam sekali, tarifnya Rp 20 ribu. Dari Yogyakarta: 1. Kereta api Prameks berangkat setengah jam sekali, tarifnya Rp 10 ribu. 2. Bus berangkat setengah jam sekali, tarifnya Rp 10 ribu.

PENGINAPAN 1. Hotel Trihadi Jl. Monginsidi No. 97, dekat Stasiun Balapan; Rp 65 ribu (kipas), Rp 95 ribu (AC), Rp 145 ribu (AC, TV). 2. Hotel Atina Jl. Setiabudi No. 43, dekat Terminal Tirtonadi; Rp 60 ribu (kipas), Rp 70 ribu (kipas, TV), Rp 125 ribu (AC, TV, sarapan), Rp 250 ribu (AC, TV, sarapan, air panas. 3. Hotel Tiara Puspita Jl. Rajiman No. 404, dekat Kampung Batik Laweyan; Rp 75 ribu (kipas, TV), Rp 90 ribu (kipas, TV, shower), Rp 125 ribu (AC, TV, sarapan, shower. 4. Hotel Wijaya Jl. RM Said No. 268, dekat Balekambang); Rp 75 ribu (kipas), Rp 90 ribu (kipas, TV), Rp 110 ribu (AC, TV).

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

12


FOTO : SURAKARTA.GO.ID

PANDU

AKTIVITAS PILIHAN 1. Belanja batik di Pasar Klewer. 2. Main bareng rusa di Taman Balekambang. 3. Ikut membatik di Kampung Batik Kauman. 4. Makan nasi liwet di pagi hari. 5. Lihat arca-arca mahal di Museum Radyapustaka.

FOTO : DIANA SUCIAWATI

6. Mencicipi serabi Notosuman.

13

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


TIPS WAKTU TERBAIK Waktu paling tepat datang ke Solo adalah ketika sedang ada perhelatan : 1. Solo Batik Carnival (SBC) 2. Solo International Performing Art (SIPA), dan 3. Solo International Ethnic Music (SIEM). Untuk 2014, SBC direncanakan Juni, SIPA September, dan SIEM Juli.

1. Mampir dahulu di Tourism Information Center Solo, di dekat Museum Radyapustaka atau Sriwedari. Di sana banyak informasi dan terdapat peta gratis. 2. Ajak teman yang bisa berbahasa Jawa ketika membeli sesuatu. Orang asing biasanya diberikan harga yang lebih mahal. 3. Gunakan Bahasa Jawa halus, seperti kula nuwun (permisi), nuwun sewu (maaf/permisi), nuwun ngapunten (maaf), sugeng enjang (selamat pagi), sugeng ndalu (selamat malam), matur nuwun (terima kasih).

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n


FOTO : DIANA SUCIAWATI

CATPER

15

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


KOTA SOLO Kota Keduaku

Kalau ada orang yang harus saya ucapkan terima kasih, maka salah satunya adalah kakak kelas saya waktu SMA di Jakarta. Dia kuliah di Solo dan mempromosikan Solo sebagai kota yang nyaman untuk kuliah kepada adik-adik kelasnya. Yang saya ingat, kakak kelas saya itu menggambarkan Solo sebagai kota yang asri, nyaman, dan ramah. OLEH: TANTRI PRIYANI | FOTO: AMBAR ARUM, ISTIMEWA

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

16


Pandangan bahwa Solo adalah kota yang nyaman tak kunjung lekang dari pikiran saya, sampai-sampai saya betul-betul memutuskan untuk kuliah di Solo pada tahun 2006, di salah satu kampus negeri UNS. Tadinya saya pikir, UNS itu singkatan dari Universitas Negeri Solo. Pantas saja sopir angkutan umum bingung. Dia malah balik tanya, “Universitas Negeri Solo? Di mana ya?� Ternyata saya yang salah. UNS itu singkatan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bukannya itu seharusnya disingkat USMS ya? Ah, tak tahulah. Pertama kalinya saya ke Solo ya pas ke 17

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

UNS itu. Saya ditemani Bapak naik kereta api ke Solo. Tapi kami tidak langsung menuju UNS. Kami mampir dulu ke rumah saudara yang sudah lama sekali tidak bertemu. Di sini mulai tampak betapa ramahnya Solo. Saya bertanya ke seorang tukang sayur tentang alamat saudara yang sedang kami cari. Saya tahu sudah dekat, tetapi belum tahu pasti di mana lokasi rumahnya. Sang tukang sayur menjelaskan dengan sangat detail cara menuju rumah saudara saya itu. Tetapi karena melihat wajah saya dan Bapak yang kebingungan, ibu-ibu tukang sayur itu langsung ikut jalan bersama kami. Mung-


kin jaraknya sekitar setengah kilometer. Ibu tersebut sama sekali tidak meminta bayaran. Dia murni berniat ingin membantu. Begitu ramahnya penduduk Kota Solo. Sepertinya saya akan betah di sini. Kejadian serupa saya alami di hari-hari berikutnya. Saya masih baru di Solo, jadi masih buta tentang jalan-jalan yang ada di Kota Solo. Tapi saya tidak kuatir, karena orang Solo selalu merespon dengan baik ketika ditanya alamat. Hari-hari saya jalani di kota yang asri ini. Saya terkaget-kaget dengan harga makanan yang begitu murah di Solo. Gambaran kasarnya begini. Pecal ayam di Jakarta biasa saya beli FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

18


Rp 7.000, sementara di Solo hanya Rp 4.000, itupun sudah dengan teh tawar. Malah di beberapa tempat harganya hanya Rp 3.000. Setiap pagi, saya selalu sarapan dengan nasi liwet yang memang menjadi ciri khas Solo di pagi hari. Karakter penjualannya mirip sekali dengan nasi uduk di Jakarta: hanya ada di waktu pagi dan banyak dijual di pinggir-pinggir jalan dengan tempat berjualan yang sederhana. Dan biasanya sudah sulit ditemukan sekitar pukul 9 pagi. Saya hanya perlu berjalan satu menit dari kosan untuk menuju ke tempat penjual nasi liwet. Satu bungkus nasi liwet yang isinya ayam suir, setengah potong telur, dan santan kental khas nasi liwet yang disebut areh hanya dibandrol dengan harga Rp 2.000. Tetapi sekarang (2013) harganya sudah Rp 4.000. Teman saya lebih irit lagi kalau sarapan. Dia biasa membeli nasi kucing yang satu bung-

19

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

kusnya dijual Rp 500. Untuk porsi sarapan, biasanya orang butuh 2 bungkus nasi kucing. Berarti biaya untuk sarapan hanya seribu perak! Namun kondisi sekarang (2013), satu bungkus harganya sudah Rp 1.000. Tetap saja hitungannya sangat murah. Image lain selain “apa-apa murah�, Solo juga dikenal sebagai kota yang sejuk. Sejuknya Kota Solo bukan hanya di psikologi orangorangnya yang tenang, tetapi juga sejuk dalam arti sebenarnya. Memang, ketika siang hari, Solo tidak berbeda jauh dengan Jakarta. Samasama panas. Tetapi paling tidak, pohon-pohon yang bertebaran di sekujur kota –termasuk jalan-jalan protokol- menurunkan efek panas di siang hari. Banyak jalan-jalan dua arah di Solo yang di tengah-tengahnya (perbatasan antara dua arah yang berlawanan) ditanami pepohonan. Sedikit banyak, pohon-pohon itu me-


IMAGE SELAIN MURAH KOTA SOLO JUGA DIKENAL SEBAGAI KOTA SEJUK

FOTO : SOLO POS

nambah kesejukan dan membuat Solo menjadi kota yang hijau. Wajar saja kalau kemudian Solo dinobatkan sebagai salah satu “green city� oleh Majalah Tempo. Bukti lain bahwa Solo itu kota yang sejuk adalah bahwa saya harus memakai selimut kalau mau tidur di malam hari. Kalau di Jakarta, boro-boro pakai selimut. Malah tidak bisa tidur kalau tidak pasang kipas angin. Kalau sedang tidak banyak tugas kuliah, di malam hari saya suka jalan keliling Kota Solo. Saya suka sekali minum susu, dan sangat beruntung, banyak sekali penjual susu segar yang mangkal di pinggir-pinggir jalan. Saya tidak tahu dari mana susu segar itu berasal, mungkin Boyolali. Tapi yang jelas ini susah sekali saya temukan di Jakarta. Kalau ada kios yang menjual susu di Jakarta, biasanya itu susu dari sachet-an atau susu cair hasil pasteurisasi yang mungkin sudah berbulan-bulan ada di etalase supermarket. Tapi kalau yang di Solo ini benarbenar susu segar. Diperas pagi, malamnya saya minum. Harganya juga murah, segelas besar hanya Rp 2.000. Weekend di Solo kadang-kadang saya isi dengan jalan-jalan ke Taman Balekambang yang lokasinya masih di tengah Kota Solo. Su-

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

20


CATPER

21

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


dah gratis, taman itu begitu rapi. Ada rusanya pula. Saya dan kawan-kawan suka nongkrong di pinggir danau di dalam Taman Balekambang. Ada beberapa kursi yang disediakan untuk pengunjung. Tapi saya lebih sering duduk-duduk di rumput yang mengelilingi danau. Senang sekali mempunyai taman bersih terawat yang masuknya tidak dipungut biaya. Yang juga membuat saya betah di Solo adalah acara hiburan gratis bagi masyarakat. Sepanjang saya kuliah di Solo, yaitu dari tahun 2006 sampai 2010, Walikota pemimpin Solo adalah Jokowi yang sekarang menjadi Gubernur Jakarta. Saya senang dengan acara-acara yang dibuat Jokowi untuk menghibur warganya. Misalnya sebuah acara parade internasional. Jalan protokol Kota Solo ditutup khusus

YANG MEMBUAT BETAH DI SOLO ADALAH HIBURAN GRATIS BAGI MASYARAKAT

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

22


untuk parade ini. Semacam pameran negaranegara yang ada di dunia. Masing-masing Negara memunculkan ciri khasnya. Parade seperti ini sangat positif, kita jadi tahu budaya negara lain. Masyarakat Solo tinggal berdiri saja di pinggir-pinggir jalan. Parade akan terus berjalan seharian. Di tengah-tengah rombongan parade, saya melihat Walikota Jokowi yang berada di atas kereta kencana. Dia didampingi oleh Putri Indonesia dan Miss Universe. Atau misalnya acara tahunan Solo yang namanya SIPA alias Solo International Performance Art. Kurang lebih acaranya sama dengan parade internasional. Hanya saja, SIPA tidak menggunakan jalan protokol, tetapi menggunakan panggung khusus. Selama beberapa malam, masyarakat

23

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

bebas masuk menikmati acara di atas panggung, yaitu semacam pertunjukkan budaya dari bermacam negara. Saya merasa pemerintah Solo ramah sekali terhadap masyarakatnya, sampai-sampai mau menghibur dengan gratis, apalagi dengan hiburan yang berbobot. Oh ya, ada lagi acara yang dinanti masyarakat Solo, yaitu Solo Batik Carnival. Acara ini dilangsungkan setiap tahun. Jalan Slamet Riyadi ditutup dan berubah fungsi sementara menjadi tempat pameran batik. Senang sekali saya bisa merasakan tinggal di Solo yang akan saya ingat sebagai kota kedua yang membesarkan saya.

FOTO : SURAKARTA.GO.ID

FOTO : SURAKARTA.GO.ID

CATPER


FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n


GALERI

I A K BING SOLO

HASIL BIDIKAN

AMBAR ARUM

SERABI NOTOSUMAN KOLEKSI RADYAPUSTAKA

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


MONUMEN MAHKOTARAMA

BATIK LAWEYAN

BATIK PASAR KLEWER

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

26


BULOK

D E N G AN

G U P U H

L U N G G U H

S U G U H

Kawa hendak bermain ke rumah saudaranya, Kibi. Mendengar Kawa sudah berada di depan pintu rumahnya, Kibi segera membukakan pintu pagar. Dengan wajah yang sumringah, Kawa dipersilakan masuk ke dalam rumah. “Ayo ayo masuk,� kata Kibi kepada Kawa

OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA

27

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


ilustrasi : http://luk.staff.ugm.ac.id FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

28


BULOK

Setelah masuk ke dalam rumah, Kawa langsung diminta untuk segera duduk di ruang tamu. Kawa pun lantas segera duduk. Kibi meminta istrinya menyediakan air teh manis dan kue-kue untuk Kawa. Tidak begitu lama, sang istri membawa setoples kue dan tiga gelas teh manis, yaitu untuk dirinya, Kibi suaminya, dan Kawa tamunya. Mereka pun larut dalam pembicaraan yang hangat. Gambaran di atas bisa menjadi cerminan bagaimana cara tuan rumah dalam menyambut tamunya, yang terkristalisasi dalam adab gupuh, lungguh, dan suguh. Gupuh adalah menerima tamu dengan wajah berseri-seri. Meskipun tamu yang mengunjunginya ini agak 29

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

kurang disukai, tetapi dalam konsep gupuh, penerima tamu harus tetap memasang wajah antusias. Seakan-akan, tamu tersebut sudah ditunggu sejak lama dan ingin segera bertemu. Lantas tamu dipersilakan masuk secepat mungkin. Definisi gupuh bisa dipersingkat menjadi “sibuk�. Maksudnya sibuk untuk melayani tamu. Sibuk untuk merespon keinginan tamu. Jika tamu baru saja dari perjalanan jauh, maka ditawarkan untuk istirahat atau mandi terlebih dahulu. Pemegang adap gupuh akan merasa malu jika tidak terlihat sibuk melayani tamunya. Selanjutnya adalah lungguh, yaitu mempersilakan tamu untuk duduk. Ini menyesuaikan dengan kondisi si tuan rumah. Kalau memang adanya hanya


tikar, ya tidak apa-apa. Pada prinsipnya, ingin memberikan servis yang sebaikbaiknya kepada tamu. Penerima tamu yang kurang ajar adalah yang mempersilakan tamunya duduk di bawah, padahal dia mempunyai kursi atau sofa. Sementara konsep ketigam, suguh, agak lebih mudah dipahami, karena sudah terserap dengan baik dalam Bahasa Indonesia, yaitu menyuguhi atau memberikan minuman atau makanan kepada tamunya. Lagi-lagi ini menyesuaikan dengan kemampuan si tuan rumah. Kalau memang hanya ada air putih, ya tidak apa-apa. Namun konsep suguh bukan hanya sebatas menyajikan makanan di meja tamu, tetapi juga tamu dipersilakan untuk mencicipi sajian yang ada. Cukup dengan kalimat: ayo silakan diminum/

dimakan. Terkadang, tuan rumah perlu mempersilakan tamunya sampai beberapa kali, karena adat Jawa masih kental dengan pekewuh. Gampangnya, pekewuh adalah perasaan tidak enakan, serba hati-hati dalam bertindak, jangan sampai menyakiti hati orang lain. Sebisa mungkin, tamu diladeni perbincangannya dan kebutuhannya. Tetapi jika memang si tuan rumah memiliki acara di waktu tamu datang, maka bisa dibicarakan baik-baik. Tuan rumah biasanya akan menimbang-nimbang, lebih penting mana, apakah acara yang sudah dijadwalkannya sebelumnya, atau si tamu yang barusan datang. Namun adab gupuh lungguh suguh yang berasal dari Jawa bukan hanya menyasar pada tuan rumah. Secara turun-temurun, masyarakat Jawa juga

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n


BULOK

memiliki adab yang dipegang kuat oleh orang yang ingin bertamu. Bertamu itu bukan hanya sekadar datang, duduk, makan, dan berbincangbincang, tetapi bertamu juga berarti merdhayoh, yaitu mempererat tali silaturahim. Dalam adab jawa, bertamu sangat berkaitan dengan prinsip rukun kompak. Karena berpijak dari hal itu, maka tamu harus selalu tanggap ing semu, bukannya nggugu karepe dhewe alias semaunya sendiri. Tamu seharusnya memegang prinsip angon wayah, yaitu tahu waktu yang tepat kapan untuk bertamu. Jangan sampai bertamu di waktu sang penerima tamu sedang beristirahat. Atau bertamu di waktu-waktu jam makan. Waktuwaktu tersebut dinilai tabu. Agar samasama enak, tamu sebaiknya memastikan 31

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

kapankah waktu yang tepat. Sesampainya di rumah yang dituju, adab yang dipegang masyarakat Jawa adalah bahwa tidak masuk rumah sebelum diminta, tidak duduk sebelum dipersilakan, dan tidak makan minum sebelum diminta untuk makan-minum. Seakan-akan tata cara di atas adalah hal yang ribet, makan saja harus diatur. Tetapi memang masyarakat yang beradab adalah masyarakat yang memiliki banyak aturan. Gupuh, lungguh, dan suguh adalah salah satu adab yang dimiliki Indonesia untuk mengagungkan tamunya. Di daerah lain di luar Jawa tentu hal serupa bisa ditemukan, hanya saja dalam istilah yang berbeda.


A G U FS ET BURSU- SA ERPI -T M EM AR BER T 2012 3

I b a c K p a Ck i n

32


PENGANAN

SERABI SOLO, YA NOTOSUMAN OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: AMBAR ARUM

33

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


KETIKA TEPUNG BERAS, santan, gula, garam, dan daun pandan berkumpul jadi satu, maka terciptalah sebuah penganan yang disebut serabi. Dan ketika bicara tentang Solo, maka penganan yang satu ini tidak bisa luput dari pembahasan. Serabi Solo ini bukan sembarang serabi, namanya Serabi Notosuman. Kepopuleran Serabi Notosuman tidak main-main. Coba buka mesin pencari google, ketik kata “serabi�, maka Serabi Notosuman akan muncul paling atas. Tidak ada merek lain yang muncul. Tentu bukan tanpa sebab Serabi Notosuman bisa sepopuler ini. Serabi Notosuman telah hadir sejak tahun 1923 di daerah Notosuman Solo (sekarang Jl. Moh. Yamin) berkat racikan Hoo Gek Hok. Hingga kini, racikan

istimewa tersebut diteruskan oleh anak cucunya hingga sampai sepopuler sekarang. Beberapa keturunan Hoo Gek Hok yang meneruskan usaha Serabi Notosuman antara lain Ny. Lydia (bungkus hijau) dan Ny. Handayani (bungkus oranye). Serabi Notosuman sejak dulu hanya menjual dua jenis rasa, yaitu polos dan cokelat. Tidak ada bahan pengawet yang disertakan dalam serabi ini, sehingga hanya bisa bertahan paling lama 24 jam. Di beberapa gerainya, pembuatan Serabi Notosuman masih sederhana, karena masih menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. Ini tentu membuat rasa serabi jadi lebih gurih. Serabi Notosuman juga tidak dimakan dengan kuah manis seperti serabi lain pada umumnya. Walau sudah puluhan tahun berdiri, Serabi Notosuman masih saja laris. Pesanan setiap hari terus berdatangan tanpa henti. Malah kalau sedang apes, calon pembeli bisa tidak kebagian serabi saat berkunjung ke sana. Serabi Notosuman sudah buka dari pukul lima pagi hingga menjelang malam.

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

34


PROFIL

TRAVEL WRITER JADI MEDIA PROMOSI OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: GOLAGONG.doc

35

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


PROFIL

GOL A GONG yang nama sebenarnya Heri Hendrayana Harris banyak dikenal sebagai backpacker yang pernah menulis novel Balada Si Roy. Tetapi jiwa sosial yang tinggi membuatnya juga menjadi aktivis pendidikan. Bahkan, Gong sekarang didapuk menjadi Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia, sebagai bukti semangatnya mendorong pendidikan Indonesia.

Semangat sosial tinggi, meskipun tidak menghilangkan jiwa penjelajahnya. Belum lama ini, Gol A Gong menulis buku Travel Writer (TE-WE). Dia sangat mengapresiasi para travel writer yang sangat produktif dalam menyebarkan keanggunan daerah-daerah wisata. Dia berpikir, semakin banyak wisatawan yang ditarik oleh travel writer, maka ekonomi setempat semakin berputar. Berikut kutipan wawancara Backpackin dengan Gol A Gong: Apa pendapat Bang Gong kalau ada turis yang hanya berwisata tanpa menelisik masalah setempat? Kriteria turis itu kan beragam. Ada yang sekadar plesiran, tidak sempat berpikir yang berat-berat. Itu tidak masalah, tetapi buat saya itu grade paling bawah. Tidak bisa juga kita bilang dia egois. Mungkin dia berkontribusi

pada kegiatan sosial di kampungnya. Yang jelas, dengan dia berplesir, berarti dia ikut mensubsidi daerah itu, dengan cara menginap di hotel dan membeli makanan di daerah wisata. Dia tidak membawa bekal, supaya ekonomi di lokasi tumbuh. Ada yang nawarin baso, dia beli. Turis jenis kedua, bisa dikatakan travel writer. Dia melakukan observasi lalu membaginya kepada masyarakat, bisa dengan foto-foto yang diunggah di blog-nya, bisa dengan menulis di majalah, atau bisa juga dengan menulis buku. Intinya mempromosikan suatu daerah, agar turis mau datang. Katanya, travel writer itu mengeksploitasi daerah setempat? Justru travel writer bisa jadi media promosi. Dia bisa menginformasikan bahwa di daerah A kurang air. Di daerah B kurang gizi.

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

36


PROFIL Dari kacamata sosiologi, masyarakat kita sangat inovatif. Ketika sistem korup, mereka masih bisa survive. Mereka tidak peduli siapa presidennya. Di sistem yang korup saja mereka bsia bertahan, apalagi kalau pemimpinnya benar. Saya lihat mereka bawa dagangannya di jalanan yang rusak, tidak didukung infrastruktur, tapi bisa berjalan tuh. Masyarakat kita tidak tergantung pemimpinnya. Mereka berjualan di jembatan lalu diusir, tetap tuh lanjut lagi jualan di tempat lain. Mereka survive.

MASYARAKAT KITA ITU SANGAT RAMAH, RUMAH MEREKA TERBUKA UNTUK KITA Travel writer bukan hanya dari aspek wisata, tetapi juga yang lain, misalnya antropologi dan sosiologi. Turis yang bahaya itu yang gimana? Yang bahaya itu kalau ada turis yang serba text book. Dia baca dari misalnya Lonely Planet atau dari sumber informasi lain, tetapi tidak mau bertanya ke masyarakat setempat. Saya pernah melarang istri saya baca peta, supaya dia berinteraksi di sana. Abang sering berkomunikasi ketika sedang traveling, apa yang abang lihat dari karakter masyarakat kita? 37

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013

Seberapa baik masyarakat kita? Masyarakat kita itu sangat ramah. Rumah-rumah mereka terbuka untuk kita. Pesan saya, para pelaku wisata ini harus bawa sesuatu yang bisa mendorong terjadinya transformasi. Mungkin bisa menginformasikan jalan yang rusak atau masalah-masalah setempat. Supaya ada yang baca, ada yang tahu, ada yang bertindak, jadi kualitas hidup mereka meningkat Kalau dibandingkan dengan luar negeri? Di luar itu orang-orangnya kaku. Kalau kita nanya, dibilang, itu ada di panduannya lihat saja tuh. Tapi kan, kalau saya cuma lihat guide book, saya tidak bisa mendengar suara orang. Yang menurut saya justru di situ esensinya kita traveling, supaya kita berinteraksi dan supaya kita bisa ikut berkontribusi. Gol A Gong bisa dihubungi di email : gn_cakrawala@yahoo.com atau website : www.mytravelwriter.com


FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

38


Live

Love

Adventure 39

b a c k p a Ck i n I

F Earet M B R U A- RA Ipril - M A R2E0T1 12 0 1 3

FACEBOOK.TWITTER.ISSUU


JOIN US.

L E T ’ S C L I C K T H E B U T TO N

FEBRUARI-MARET 2012 3

I b a c K p a Ck i n

40


KOMUNITAS

TRAVEL BOOK LOVERS 43

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


TOPIK WISATA MENJADI semakin digandrungi. Masyarakat ingin mengetahui ragam informasi dalam dunia wisata, baik yang sifatnya full informasi, maupun yang dikemas dalam bentuk catatan perjalanan atau novel.

TEMPAT BERBAGI PENULIS BUKU JALAN-JALAN OLEH : MUHAMMAD IQBAL | FOTO: TRAVELBOOKLOVERS.DOC

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

44


KOMUNITAS Di sisi lain, semakin banyak para traveler yang ingin menumpahkan pengalaman jalanjalannya, maka produksi buku dengan tema travel juga semakin berkembang. Tidak jarang, dalam satu toko buku, kumpulan buku “travel” mempunyai rak tersendiri, tidak lagi digabungkan dengan rak buku “hobi”. Travel Book Lovers muncul sebagai wadah bagi kedua pihak tersebut: pembaca dan penulis. Komunitas Travel Book Lovers berkembang di grup facebook dengan komunikasi yang begitu intens. Penggagasnya adalah Elok Dyah, yang kemudiann mengangkat sekitar 30 penulis buku travel sebagai admin. “Grup ini admin-nya 30-an para penulis buku travelling, termasuk Trinity dan Claudia Kaunang,” kata Elok. Beberapa nama lain yang menjadi “artis” dalam grup ini adalah Sari Musdar, Matatita, Andrei Budiman, Nancy Margaretha, Ari Riyanto, Rini Raharjanti, Rie Venkanteswari, Ika Wulandari, dan Gama Harjono. Pembaca bisa berkomunikasi langsung dengan penulis, baik lewat wall facebook atau langsung dengan mengirimkan pesan kepada si penulis. Buku-buku baru bertemakan travel juga bisa diketahui oleh pembaca dengan lebih cepat, karena biasanya penulis memberikan informasiinformasi terkini tentang bukunya. Sementara dari sisi penulisnya sendiri juga diuntungkan karena memiliki wadah untuk

PEMBACA BISA BERKOMUNIKASI LANGSUNG DENGAN PENULIS VIA FB ATAU PESAN

43

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


melakukan promosi dan bisa berkomunikasi langsung dengan pembacanya. Penulis buku travel akan senang sekali jika mendapatkan tanggapan dari karyanya. Di group ini, intinya penulis memberi informasi kepada pembaca. Penulis bisa mengundang pembaca untuk bedah buku atau diskusi atau diundang oleh komunitas lain sebagai pembicara. Penulis biasanya membuat acara sendiri-sendiri atau ada yang bersama, tergantung manajemen atau penerbit mereka. Elok sendiri kadang-kadang diundang untuk bicara soal cara penulisan atau sekadar sharing pengalaman menulis traveling ke sekolah atau kampus, bahkan ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI). “Soal penjualan, kami tidak tahu. Itu urusan masing-masing penulis. Intinya grup ini untuk mendekatkan penulis dengan pembacanya, dan supaya penulis leluasa berpromosi. Soalnya di Backpacker Dunia kan saya melarang promosi apapun, jadi saya buatkan grup ini,� kata Elok yang juga penggagas komunitas Backpacker Dunia. Meskipun memang kebanyakan komunikasi dari grup ini berjalan di facebook, tetapi anggota Travel Book Lovers terkadang mengadakan semacam kopi darat. “Pernah sih ketemuan, tetapi bukan gathering, cuma ngumpul saja. Kadang makan bareng atau nonton bola di kafe. Tidak direncanakan,� jelas Elok.

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

44


AKSESORIS

y r D k c i u Q i Paka g n i l l e v a r T Saat 45

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


AKTIFITAS BACKPACKER DAN traveller identik dilakukan di ruang terbuka. Mulai dari hutan belantara, pinggir pantai, hingga tengah kota. Jadi mungkin sekali pakaian basah, baik karena hujan maupun keringat. Karenanya lebih baik pakai pakaian cepat kering (quick dry). Pakaian basah membuat backpacker kerepotan, karena membuat bawaan jadi lebih berat, sementara tidak mudah mendapatkan kesempatan atau tempat yang pas untuk menjemurnya. Untuk mengatasi persoalan itu, backpacker dapat memilih pakaian quick dry yang berbahan kain jenis polyester atau nylon. Masih ada jenis kain lain yang juga dapat cepat kering, namun kedua jenis kain ini selain cepat kering, juga nyaman dipakai baik saat

cuaca panas maupun dingin, sehingga lebih sering digunakan untuk bahan pakaian. Backpackin sempat melakukan percobaan dengan membandingkan waktu kering celana quick dry dengan bahan 100% nylon dengan celana jeans. Hasilnya, celana jeans membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk bisa kering. Perbandingan berat awal celana jeans dan quick dry pun sudah 2:1. Terlebih dalam keadaan basah, celana jeans menampung air lebih banyak, tentunya jadi semakin berat. Material kain quick dry hadir dalam beragam jenis pakaian, mulai dari baju, celana, hingga jaket. Dari segi harga, pakaian quick dry memang lebih mahal, apalagi dibandingkan dengan kaos oblong. Tetapi, untuk kepraktisan, kenapa tidak?

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

46


TIPS & TRIK

t a w a r Me k Bati nan a batik internasional. Kasuna ntr se u sat H LA SA AN AK SOLO MERUP batik dengan lo menyumbangkan budaya So l ka ba al cik i ga ba se a art Surak lo. Batik layah-wilayah lain di luar So wi a jug u git Be as. kh ng ya corak-corak suai karakter wilayah. memiliki corak yang khas se ri batik, Indonesia yang menggema at rak sya ma ak ny ba kin ma Sekarang se atan tersendiri . Batik yang ada butuh peraw tor lek ko di nja me i pa sam an bahk s untuk isi baik. Berikut beberapa tip nd ko lam da ap tet a tny ua untuk memb awat: menjaga batik agar tetap ter

1

2

47

b a c k p a Ck i n I

an mesin cuci. Jika tidak terlalu Jangan mencuci batik deng lam air hangat. kotor, cukup rendam batik da

yang n detergen atau sabun colek Usahakan tidak menggunaka khusus t pudar. Gunakanlah sabun membuat warna batik cepa shampo rambut. pencuci batik atau gunakan

F EE BS RE U D MAB RE IR- M 20 A 1R2E-TJ A2N0 U1 3A R I 2 0 1 3


dicuci dan jann memeras batik yang telah Ketika ingin menjemur, janga n saja. tahari, cukup diangin-anginka ma ar sin h wa ba di a rny mu gan menje

3

4

g. Leeterika batik secara langsun ny me n ga jan , ing ker ah tel Se au a antara seterika dan batik. At takkan kain sebagai perantar . n panasnya sudah diturunkan bisa secara langsung, asalka

5

6

7

minyak lembut kain, pewangi, atau Jangan menyemprotkan pe , terlebih dahulu dengan koran asi Al . tik ba in ka ke g un gs wangi lan ran. baru semprotkan di atas Ko

waktu lama, Jika tidak digunakan dalam k. simpanlah batik dalam plasti

karena serat-serJangan gunakan kapur barus t kerasnya zat ini. at kain batik bisa rusak akiba

D E S E M B FE ER B 2R 0U1A2 R- JI -AM NA U RA ERTI 2 0 1 3

I b a c K p a Ck i n

48


RESENSI

49

b a c k p a Ck i n I

KELILI LU

F EE BS RE U D MAB RE IR- M 20 A 1R2E-TJ A2N0 U1 3A R I 2 0 1 3


I N G S U M AT E R A A R DA L A M OLEH : AMBAR ARUM

TERSEBUTLAH SESEORANG BERNAMA Muhammad Iqbal, seorang sarjana Biokimia yang kemudian tercebur menjadi editor di Backpackin Magazine dan juga bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai jurnalis. Suatu saat dia pamit untuk melakukan perjalanan panjang ke Sumatera, dan tiga bulan kemudian kembali ke Jakarta dengan tangan kosong. Iya tangannya memang kosong, karena semua bawaan ada di punggungnya, dan semua pengalaman sudah menempel di otak, hati, serta laptopnya. Terlalu sayang apabila seluruh kisah perjalanan hanya diunggah di blog, maka kini sudah terbit sebuah buku catatan perjalanan Iqbal keliling Sumatera yang diberi judul ‘Keliling Sumatera Luar Dalam’. Dengan membawa pulang buku ini, berarti pembaca juga membawa pulang si penulis. Sebab gaya bahasanya yang santai membuat penulis seakan hadir dan berceloteh langsung di hadapan pembaca. Setiap perjalanan dicatat apa adanya, yang indah ya ditulis indah, yang jelek ya ditulis jelek.

‘Keliling Sumatera Luar Dalam’ memaparkan hal-hal remeh mengenai setiap jengkal di bumi Sumatera, yang belum tentu dapat kita temui di Google sekalipun. Misalnya di daerah Rimo (Aceh), kalau ada yang datang bawa rantang isi makanan, maka akan ditanya siapa yang menikah dan kapan, rantang tadi berlaku sebagai undangan. Iqbal juga menceritakan pengalamannya keluar masuk berbagai sudut di Sumatera yang belum populer, termasuk makan kuaci dan tertawa bersama penduduk lokal. Berbekal dana minim dan rasa ingin tahu yang besar, Iqbal tidak pernah mau rugi hanya datang ke suatu tempat untuk berfoto saja. Di setiap titik, segala kisah digali dan semua panorama direkam. Selamat mengenal Sumatera lebih dekat melalui buku ini, yang walaupun penulisnya belum menginjak Afganistan atau Maldives, namun setidaknya sudah pernah diajak main alias diseruduk oleh gajah di Way Kambas.

D E S E M B FE ER B 2R 0U1A2 R- JI -AM NA U RA ERTI 2 0 1 3

I b a c K p a Ck i n

50


KEP E D U L I A N UNT U K PES E P E D A OLEH : MUHAMMAD IQBAL I ILUSTRASI : BIKEYFACE.COM

51

b a c k p a Ck i n I F FE EB BR RUUAAR RI -I M - MAAR RE ET T 2 20 01 31 3


JEDA

SEJAK TAHUN 2005, kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) boleh dikatakan sebagai penggagas awal pembuat jalur sepeda di kampus. Tapi sekarang, pengguna sepeda di kampus IPB lebih sedikit daripada Universitas Indonesia (UI) Depok. Kalau memang maksud pembuatan jalur sepeda adalah mendorong mahasiswa agar mau naik sepeda, maka IPB tidak lebih berhasil daripada UI. Meskipun memang tidak banyak juga pengguna sepeda di UI ketimbang pengguna kendaraan bermotor, tetapi paling tidak ada peningkatan. UI dan IPB adalah contoh kasus yang bisa menggambarkan bahwa yang memulai lebih dahulu belum tentu lebih berhasil daripada yang memulai belakangan. Kasus yang terjadi mirip dengan yang ada di Jakarta dan Yogyakarta. Sudah lama sekali konsep jalur sepeda di Jakarta digulirkan, lebih dulu daripada Yogyakarta. Tetapi jika dilihat dari fasilitas yang dibuat, justru Yogyakarta terlihat lebih ramah terhadap pengguna sepeda ketimbang Jakarta.

Di jalan-jalan besar Yogyakarta mudah ditemukan arah jalur ringkas bagi pesepeda yang terhubung ke jalan besar lainnya. Di beberapa pemberhentian lampu merah juga diberikan tempat khusus bagi pesepeda, yaitu di bagian paling depan. Tempat khusus menunggu lampu merah bagi pesepeda ini diberikan gambar orang sedang bersepeda, sehingga mudah dipahami bahwa itu adalah tempat untuk pesepeda. Dengan semakin banyaknya fasilitas untuk para pesepeda, sedikit banyak akan berefek pada peningkatan penggunaan sepeda. Yang perlu diperhatikan adalah seberapa cepat aksi pembangunan fasilitas tersebut. Tidak penting siapa yang berencana lebih dulu. Yang penting adalah siapa yang memulai terlebih dahulu.

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

52


INTERAKSI

O L O S t a g n I ingat... sobat BM terkait Saat redaksi bertanya ke beberapa abannya tidak jauhkenangan di kota Solo, ternyata jaw Solo memang kaya jauh dari makanan! Hmm, ini antara g emang pada hobi akan kulinernya, atau sobat BM yan makan nih? Hehehe...

uh nin wedang uw ge n ga n g in al p Solo itu ada di ! Jarang banget g en kl g n te a m sa ma sekarang, jadi cu kota tinggal gue mpung lo lagi pulang ka ka u it an ak m a bis hiks‌

RETNO

Inget Solo jadi inget kripik ceker. Spesial beli banyak dari Solo, niatnya buat dibagi-bagi ke temen-temen. Trus pulangnya naik kereta eko, begitu sampai stasiun Senen, sekardus kripik ceker yang tadinya ditaruh di bawah kursi udah gak ada. Huaaaa.. kripik cekerkuu‌

TEZO Gimana Solo menurut kamu? Yuk share komentarmu di twitter dengan mention kami @backpackin_magz dan sertakan hashtag #Solo 53

b a c k p a Ck i n I F FE EB BR RUUAAR RI -I M - MAAR RE ET T 2 20 01 31 3

Sego liwet! It u loh yang ka yak nasi udu gitu, tapi gak k tau kenapa n a s in ya lebih enak.

SAMSUDI N


kunjungi website kami :

www.backpackinmagazine.com

FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n


WISATA INDONESIA SEKALI KLIK!

put your ads here... 55

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


THANKS TO OUR CONTRIBUTORS

TANTI PRIYANI Empat tahun di Solo dan sangat rindu ingin pulang ke Solo. Kerjaannya di Solo adalah makan nasi liwet, main ke Balekambang, dan sesekali belajar supaya lulus sarjana.

DIANA SUCIAWATI Diana itu : Divemaster, Writer, Photo dan Videographer, Traveler. Ingin tahu lebih jauh Diana klik saja: http://about.me/dianasuciawati

DWINDA NAFISAH Tulisan tentang jalan-jalan Dwinda bisa dilihat di sini : http://jengdwinda.tumblr.com/ Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai dengan rubrik ke redaksiezinebi@yahoo.com FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n


BM SI I ED AN! P DE

SIMAK!

EDISI 21

g n u t i Bel BACKPACKIN MAGAZINE

57

b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


FEBRUARI-MARET 2013

I b a c K p a Ck i n

58


N U F E V HA H WIT KIN C A P K C A B E N I Z A G MA

BACA SPOT BACKPACKIN MAGAZINE LAINNYA

di ISSUU.C M b a c k p a Ck i n I

FEBRUARI-MARET 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.