NO. 06 | JANUARI - MARET 2022
SURAT PENGGEMBALAAN DARI MEJA KOMANDAN TERITORIAL
SELAMAT TAHUN BARU 2022, dan selamat menjalaninya bersama Allah! Kembali Kolonel Widi dan saya menyapa rekan-rekan Opsir Teritori Indonesia dengan berharap kita semua ada dalam keadaan baik dan dalam pemeliharaan Allah. Juga kami percaya bahwa pelayanan selama masa raya Natal telah berjalan dengan baik, dan rekan-rekan Opsir Korps, Pimpinan Divisi, institusi, telah menyelesaikan seluruh rangkaian perayaan Natal dengan baik. Melelahkan tentunya, dan saya percaya semua pelayanan Anda telah berjalan dengan limpah berkat! Banyak jiwa kembali mengalami Natal yang diwarnai sukacita dan damai sejahtera. Kami sendiri sangat beryukur untuk kesempatan memimpin Natal Opsir di beberapa Divisi, dengan sejumlah kegiatan lain, dalam dua minggu pertama Desember 2021, dan lima hari pertama tahun ini. Pertolongan dan urapan Allah sungguh nyata bagi kami. Surat penggembalaan ini mulai saya ketik dalam perjalanan Kereta Api Surabaya – Bandung, setelah kami melakukan kunjungan pastoral di wilayah Surabaya. Terpujilah Dia untuk karyaNya yang masih memakai kita dari waktu ke waktu. Heleluya!
ADA LENGAN-LENGAN YANG KEKAL “Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lenganlengan yang kekal.” (Ulangan 33:27a) Sebagai Opsir Bala Keselamatan, hamba Allah, kita pasti sudah sering mengalami pertolongan Allah dalam pelayanan, kehidupan pribadi dan keluarga; dan tidak jarang kita mengklaim janji Allah bahwa kemenangan yang kita capai adalah karena adanya ‘lengan-lengan yang kekal’; yang telah menopang kita. Kebenaran ini selalu kami klaim dalam perjalanan kami, khususnya pada saat melakukan penerbangan. Betapa tidak, selaku manusia yang terdiri dari daging dan darah, perjalanan dengan pesawat tentunya menguji iman kita, khusunya pada saat take off, landing dan turbulance (goncangan).
HALAMAN 01
Iman kami yang kecil, namun meyakini adanya ‘lenganlengan yang kekal’ menopang pesawat yang sedang kami tumpangi, telah menjadi pembawa ketentraman dalam perjalanan tersebut. Saat mendarat, dan telah diperbolehkan menyalakan handphone, saya biasanya mengirim pesan dalam group WA keluarga dan Kabinet: “landed safely/mendarat dengan selamat”. Makna lain yang saya yakini dari frase ‘lengan-lengan yang kekal’ ini adalah kemahakuasaanNya menuntun dan mengarahkan langkah hidup kita. Hal ini tidak lepas dari deklarasi awal dari ayat ini; “Allah yang abadi…”. Pernyataannya sangat singkat, namun yang sedang dideklarasikan ayat ini adalah Allah yang kekal; TUHAN yang sudah mengenal siapa kita sebelum kita ‘bakal kanak’, Pribadi yang kehadiranNya tidak terbatas oleh ruang dan waktu bahkan kondisi di sekitar kita (menurut kesaksian raja Daud – Maz. 139). Untuk itu saya sangat yakin ‘lengan-lengan yang kekal’ ini juga berkuasa menuntun jalan hidup itu kepada tujuan yang telah direncanakanNya. Dalam kunjungan pastoral kami kepada Opsir pensiun di sekitar Surabaya, kami sungguh telah diberkati oleh ‘percakapan anugerah’, yang mana mereka menceritakan bagaimana setiap perpindahan diterima sebagai ketaatan kepada tuntunan tangan Allah. Mayor Ny. Salijem Bulolo, secara khusus menceriterakan pengalaman perpindahan yang jika dipandang secara nalar manusia, adalah tidak tepat dan mengecewakan; namun mereka tetap “haleluya!” dan berangkat. Kemudian beliau melanjutkan “justru disanalah nyata pertolongan TUHAN!” dan “TUHAN tidak salah menempatkan!”. Saya kagum dengan kesaksian demikian! Sangat hidup, berkuasa, dan merefleksikan keyakinan akan janji Allah melalui nabi Yesaya (41:10); “Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Sungguh sangat memberanikan hati!
Mari terus meyakini adanya “lengan-lengan yang kekal” menopang dan menuntun kita dalam kehidupan pribadi, keluarga dan pelayanan kita!
NO. 06 | JANUARI - MARET 2022
MEMAKNAI KORELASI TEMA 2022 DAN VISI 2125 Sangat terkesan melihat Korps-Korps yang telah mencetak dan memampang tema tahun 2022 dengan berbagai ukuran dan desainnya. Yang menarik ada satu spanduk/banner yang mungkin desainnya untuk dicetak 4 meter, namun disusutkan panjangnya menjadi sekitar 2 meter; maka hasilnya adalah gambar logo tema dan crown-nya kelihatan sangat ‘ramping’. Saya tersenyum, dan berimajinasi, kalau saja tema tahun ini; “Menjadi Bejana Kekudusan Dalam Kristus” dapat dicapai dengan hanya menggeser ukuran cetakan spanduk, tentunya PR kita sangat ringan. Faktanya, tema ini sudah mulai dikomentari sebagai tema yang sangat berat. Berikut korelasi tema tahun ini dengan tema utama Visi 2125 – “Dikuduskan Bagi Misi Lintas Batas”. Sebagai gereja yang memiliki panggilan khusus, saya perlu mengingatkan bahwa misi kita adalah memberitakan Injil, menumbuhkan orang kudus dan melayani mereka yang menderita/tersisih tanpa disriminasi. Dalam pelayanan kita sering sedemikian berfokus pada aspek misi, dan bagaimana mencapainya. Visi 2125 mendorong kita untuk memastikan nilai-nilai dasar yang kita anut, yakni keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus dan kehidupan yang kudus oleh pertolongan Allah Roh Kudus, menjadi prioritas pertama –sebelum kita tergesa-gesa mengerjakan “misi lintas batas”. Seperti halnya Yosua dan para nabi, kita meyakini bahwa mendahulukan hal yang utama (kerajaan Allah dan kebenarannya), adalah dasar untuk Allah berkenan memberkati upaya-upaya kita dalam misiNya. Untuk itu, tema dalam dua tahun pertama Visi 2125 (tahun 2021 dan 2022) difokuskan pada panggilan untuk hidup kudus di hadapan Allah. Mengajarkan, mengkhotbahkan, dan mempratikkan “Menjadi Bejana Kekudusan Dalam Kristus” tentunya membutuhkan perenungan dan tuntunan Roh Kudus; karena dengan pendekatan dogmatis, penelusuran referensi, tidaklah cukup. Untuk itu saya mendorong rekan-rekan Opsir untuk ‘menginternalisasikan’ tema ini dengan referensi utama pada Firman Allah dan tradisi kita sebagai Gereja Bala Keselamatan.
MARI PELIHARA TRADISI INKLUSIVITAS
Sejak awal Bala Keselamatan telah membangun tradisi inklusivitas dalam hubungannya dengan kelompok masyarakat, agama dan organisasi external. Kita telah diajarkan melalui keteladanan Kristus yang juga diterapkan oleh para pendahulu kita, untuk bersikap inklusif dengan mereka (baik individu maupun kelompok) yang berbeda pandangan keyakinan dengan kita. Seperti halnya Tuhan Yesus, yang menegaskan prinsip-prinsip Kerajaan Allah, namun dalam pendekatanNya kita mendapati Dia sebagai ‘sahabat orang berdosa dan miskin’.
HALAMAN 02
Dia menentang dosa dan perbuatan semena-mena terhadap orang lain, namun disisi lain Dia merangkul orangorang berdosa. Oleh kasihNya yang besar, Allah menjangkau orang-orang berdosa dengan tidak memebedabedakan, namun tidak berkompromi dengan dosa manusia. Dalam perjalanan Gereja dan Gerakan kita, The Salvation Army, selalu mengutamakan pendekatan inklusif; ‘melayani sesama tanpa diskriminasi’, sebagaimana dituangkan dalam pernyataan misi kita. Dengan pernyataan misi ini, kita sepakat untuk bersikap inklusif terhadap mereka yang berbeda dengan kita, meski tidak harus berkompromi dengan nilai dan perilaku yang tidak sejalan dengan kita. Dalam menyikapi perbedaan iman, pengajaran, dogma, dan pandangan budaya, politis, kita didorong untuk tidak judgemental/menghakimi atas perbedaan tersebut. Saya menyadari ada rekan-rekan Opsir yang telah banyak mempelajari pandangan teologis inklusivitas, yang mengajarkan pemahaman bahwa di luar kekristenan terdapat juga nilai-nilai kerajaan Allah, anugerah dan jalan keselamatan. Bukan ini yang saya maksudkan! Inklusivitas yang saya maksudkan disini adalah menghargai sesama kita yang bekeyakinan berbeda, tidak menghakimi, dan dalam waktu yang sama mempratikkan keyakinan iman kita dengan baik dan hidup, melayani dan berdampak berkat bagi orang lain. Dalam konteks ini, sebagai Komandan Teritorial saya meminta agar semua Opsir menghindarkan diri dari polemik perdebatan tentang perbedaan teologis, doktrin dan dogma di ruang-ruang publik dan sosial media. Mari kita gunakan mimbar kita sebagai pemberitaan dan pengajaran Firman Allah tanpa harus merujuk pada nilai-nilai, apalagi mengutip ayat-ayat dari kitab agama/kepercayaan orang lain guna mempertegas poin khotbah dan pengajaran kita. Sebagai Opsir Bala Keselamatan kita meyakini “Alkitab yang terdiri dari Pernjanjian Lama dan Baru ditulis oleh ilham Allah…” sudah sangat cukup menjadi sumber kebenaran dalam pemberitaan kita.
NO. 06 | JANUARI - MARET 2022
PENUTUP –
APRESIASI ATAS KEBERSAMAAN DALAM DOA! Terima kasih untuk banyak doa yang telah dipanjatkan bagi pelayanan kita di teritori besar ini. Sejumlah kegiatan dalam waktu dekat ini masih membutuhkan doa-doa kita. Mulai tahun ini Rapat Pimpinan (RAPIM) Mini yang biasanya dilaksanakan awal tahun akan berganti menjadi Rapat Pimpinan Teritorial yang hanya dihadiri jajaran Pimpinan Teritorial dan Pimpinan Daerah. Tahun ini pelaksanaannya akan berlangsung di Bandung secara tatap muka, dan akan berlangsung pada tanggal 20-25 Februari 2022. RAPIM ini juga akan dirangkaikan dengan Konferensi Perpindahan tahunan, dan untuk itu dukungan doa rekan-rekan Opsir akan sangat disyukuri. Juga akan sangat diapreasiasi dukungan doa bagi rencana pelaksanaan Rally PKW dan Seminar Pengembangan Opsir Setempat Wanita yang mulai tahun ini direncanakan untuk kembali berlangsung secara tatap muka. Bulan Maret difokuskan pada enam divisi di Sulawesi Tengah dan Barat, sementara divisi/regional lain akan dilaksanakan pada bulan bulan berikutnya. KKR Wanita dalam rangka HUT PKW dan LOM yang akan dipimpinan oleh Komisioner Rosalie Peddle, Presiden Pelayanan Wanita Sedunia akan mendahului kegiatan-kegiatan Rally tahun ini. Dukunglah Yayasan Pelayanan Kesehatan kita, secara khusus seluruh Rumah Sakit dan Klinik yang terdampak oleh Covid-19 dan tahun ini kembali bangkit dan mempertahankan efektivitas pelayanan kesehatan kita. Ada empat rekan kita yang melayani di luar negeri saat ini, yakni Mayor Rai dan Spener Tetenaung bersama satu putra mereka (di Penang – Malaysia), Kapten Eva dan Letnan Leo Siwi (di KPI London), dan doa-doa kita tentunya akan menguatkan mereka. Sebagai penutup; mari kita terus pelihara semangat panggilan kita, dan alamilah kebenaran nyanyian yang sering kita nyanyikan ini; “Seb’lah jalan k’wajiban, mengalir rahmat Allah (2x)”. Amin! TUHAN memberkati rekan-rekan Opsir, keluarga dan pelayannya.
Salam dan Doa,
Yusak dan Widiwati Tampai Kolonel Pimpinan Teritorial
HALAMAN 03