MAJALAH
Edisi : III/19 Rp. 45.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
Ni Wayan Murni Owner Warung Murni
Berinteraksi Secara Langsung
dengan Pelanggan adalah Hal Utama
Destinasi
Pesona Keindahan Taman Jinja yang Mirip seperti Jepang
Tradisi
Tokoh
Tradisi Gebug Ende, Seraya Karangasem Bali
8
4
I Nengah Karya, S.S
14
Penginapan dengan Panorama Pantai yang Menawan
24
MAJALAH BALI | 1
DAFTAR ISI
20
10
16
4
22
12
TOKOH : 4
Ni Wayan Murni Berinteraksi Secara Langsung dengan Pelanggan adalah Hal Utama
10
Putu Surya Arysoma Perkenalkan Kopi Cita Rasa Lokal ke Wisatawan Mancanegara
12
dr. Dewa Gede Adi Palguna Harapan untuk Dunia Kesehatan
16
I Komang Toya Kisah “Macan Diving” Bali Coral Dive & Watersport
18
Kusmiatun Resort yang Terinspirasi dari Rumah Tradisional
20
Wayan Dekron, S.P Wujudkan Kualitas Pariwisata Bali dengan Meningkatkan Sumber Daya Manusia
22
Rio Christian, SH. M.H Pentingnya Leadership yang Mampu Beradaptasi di Setiap Perubahan
24
I Nengah Karya, S.S Penginapan dengan Panorama Pantai yang Menawan
MAJALAH
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
18
24
8
Pesona Keindahan Taman Jinja yang Mirip seperti Jepang
14
PENERBITAN | KANTOR REDAKSI & IKLAN ALAMAT : Jl. Drupadi XIII no 5 Renon Denpasar TELP : 0361-4749540 E-MAIL : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com
2 | MAJALAH BALI
27
Advertisement
Tradisi Gebug Ende, Seraya Karangasem Bali
MAJALAH
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
PEMIMPIN UMUM Wayan Arimbawa
PEMIMPIN REDAKSI Komang Widiantara
EDITOR Panji Wirawan
PHOTOGRAPHY Cahya Novi
DESAIN GRAFIS/LAYOUT Edi Sudiantara
KONTRIBUTOR Berlianto Ayu Kusuma Dewi
FOLLOW US Instagram
majalahbalicom
@majalahbali
Majalah Bali
ISsUU
Majalah Bali
MAJALAH BALI | 3
TOKOH
Berinteraksi Secara Langsung
dengan Pelanggan adalah Hal Utama
Semangat wanita pendiri Warung Murni, memang tidak diragukan lagi. Lihat saja, hasil kerja kerasnya, Warung Murni yang telah berdiri sejak 1974 hingga saat ini mampu bersaing dengan bisnis kuliner lainnya. Ia mengungkapkan, tak mau kalah semangat dengan generasi milenial, namun ia tidak juga menampik para generasi muda memberikan semangat penyegaran dalam dirinya.
4 | MAJALAH BALI
Ni Wayan Murni Owner Warung Murni
TOKOH
Zaman Ni Wayan Murni saat remaja tentu berbeda jauh dengan zaman ini. Ketersediaan waktu generasi muda untuk membantu orangtua kadang tertutupi dengan kesibukan di sekolah, yang jelas berbeda dengan zaman dulu, dimana kegiatan sekolah adalah nomor dua, sedangkan membantu orangtua lebih diutamakan. Walaupun fenomena seperti itu sudah sulit untuk diubah, namun Wayan Murni ingin terus menyempatkan waktu mengajak cucu-cucunya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, di sela-sela rutinitasnya sebagai pebisnis. Kehidupan Wayan Murni di tahun 1950-an jauh dari kata sejahtera, apalagi setelah orangtua bercerai di usia lima tahun, ia terpaksa ikut tante tinggal di Denpasar. Sambil menempuh pendidikannya di Sekolah Rakyat, ia juga bekerja dengan menjual pisang goreng sejak usia tujuh tahun. Dimana pekerjaan tersebut ia kerjakan pk. 06.00 pagi, dan bila pisang goreng yang ia buat sejak pk. 02.00 subuh tidak habis, ia tidak akan mendapatkan ijin untuk pergi ke sekolah. Berada dalam situasi tersebut, Wayan Murni merasa sedih
dan agak tertekan, walaupun pada masa itu memang tidak sedikit masyarakat yang hidup sepertinya. Ia harus membuat kuekue yang memaksanya menahan kantuk, dengan cara yang masih sangat tradisional, yakni dengan menggunakan lesung untuk proses pembuatan tepung sebanyak 5-10 kg. Tidak sampai disitu, di sore harinya pun, ia pun harus menimba air untuk keperluan sehari-hari. Dibalik Murni, dalam jalani
proses yang dilalui Wayan ada rasa syukur timbul dirinya. Rutinitas yang ia semasa kecil, melahirkan
kemandirian dalam dirinya. Ia pun belajar untuk menabung, dengan menyisihkan hasil penjualan pisang goreng untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Menginjak usia remaja, Wayan Murni memutuskan untuk tinggal bersama ibu kandungnya dan mengikuti jejak sang ibu untuk berdagang sebagai mata pencaharian utamanya. Pekerjaan tersebut semakin ditekuni hingga ia menikah pada tahun 1974, dan kemudian mulai berani membuka usaha sendiri, walau pada saat itu Ubud masih sepi wisatawan. MAJALAH BALI | 5
TOKOH
Keberanian Wayan Murni membangun bisnis kuliner, berawal dari mengontrak tempat selama setahun, sebelum akhirnya ia membeli lokasi usahanya tersebut seharga 1,5 juta. Warung Murni masih sangat sederhana saat itu, hingga listrik baru masuk ke daerah Tjampuhan pada tahun 1978. Pagi-pagi kurang lebih pk.05.00, Wayan Murni berangkat ke Denpasar untuk membeli bahan masakan dan pk. 08.00 ia sudah tiba di warung, untuk mencari air yang letaknya ada di bawah dan kembali ke dapur untuk memasak yang letaknya berada di atas. Lokasi Warung Murni yang searah dengan Hotel Tjampuhan, membuat warung ini semakin dikenal dan ramai didatangi oleh wisatawan lokal maupun asing. Ia pun harus menambah jumlah meja, hingga memiliki lima buah meja dalam setahun. Selain menjual berbagai olahan masakan, hasil karyanya sendiri, Wayan Murni juga belajar memasak dari wisatawan asing dan setiap hasil masakannya diberi nama, sesuai dengan nama orang yang telah mengajarinya memasak. Wanita yang telah berusia 72 tahun 6 | MAJALAH BALI
ini, sama sekali tak terpikirkan Warung Murni akan sesukses ini. Bahkan masyarakat memberikannya julukan ‘Mumi’s Ubud’ karena kiprahnya sebagai pelopor pariwisata di Bali, khususnya Ubud. Di sisi lain, Wayan Murni memiliki kepribadian yang ramah sehingga ia semakin dikenal dan mudah dicintai oleh masyarakat lokal maupun wisatawan asing. Warung Murni kini telah memiliki 80 orang karyawan. Tidak hanya meliputi kuliner, namun juga terdapat akomodasi penginapan (Murni House) memiliki 12 kamar, Tamarind Spa dan Murni’s Warung Shop yang menjual cinderamata khas Bali. Murni House memiliki fasilitas
diantaranya Wi-Fi gratis di seluruh area,parkir gratis, fasilitas kopi dan teh gratis, brankas elektronik di setiap kamar, beranda dan mini-bar di setiap kamar. Untuk Tamarind Spa memiliki 4 kamar yang dirancang dengan karakter individual dibangun di kompleks tradisional Bali, di mana Anda akan menikmati pengasingan yang damai yang hanya berjarak tiga menit berjalan kaki ke jalan utama Ubud. Kedepannya, Wayan Murni akan menambah 4 kamar lagi, dimana saat ini proses renovasi sedang berjalan. Kesuksesan Wayan Murni tidak hanya membangun bisnis, namun juga membangun citra positif dalam dirinya kepada masyarakat
TOKOH
WARUNG MURNI
maupun wisatawan asing. Ia yang dulunya bertempat tinggal terpisah dari bisnisnya, kini memutuskan untuk menghabiskan waktu sepenuhnnya di bawah atap yang sama dengan Warung Murni. Tidak hanya ingin menghemat waktu, baginya melayani pelanggan atau pengunjung secara langsung adalah hal utama baginya Wayan Murni merasa bersyukur, Tuhan telah memberikannya tuntunan dalam setiap perjalanan
hidupnya, sehingga tidak sedikit yang membantu dibalik kesuksesan Warung Murni dan bisnis lainnya yang ia miliki saat ini. Untuk menjaga keeksisan bisnisnya, Ia pun tetap terus belajar, untuk tidak berhenti memotivasi diri. Ia berharap semoga generasi muda pun memiliki tekad yang keras untuk terus berjuang, dengan berlandaskan kejujuran, tanpa terburu-buru menuntut keuntungan terlebih dahulu.
MAJALAH BALI | 7
DESTINASI
Pesona keindahan
Taman Jinja
yang Mirip seperti Jepang
Saat ini telah diperkenalkan sebuah objek wisata yang baru di Bali, tempat tersebut adalah Taman Jinja Bali, objek wisata ini baru buka pada tanggal 14 Februari 2019 bertepatan dengan hari kasih sayang (Valentine Day), namun demikian walaupun tergolong baru sudah cukup viral di media sosial, ini dikarenakan Taman Jinja Bali ini menyuguhkan tempat istimewa bagi mereka yang suka akan keindahan alam, suka akan wisata selfie ataupun hunting foto-foto instagramable. 8 | MAJALAH BALI
Daya Tarik Objek Wisata Taman Jinja Bali Objek wisata ini dikemas dengan begitu apik, alamnya yang indah di dataran tinggi lereng Gunung Agung, memberikan peluang bagi anda untuk menyaksikan kemegahan Gunung Agung tersebut dari dekat, serta pemandangan lembah-lembah cantik. Objek wisata Taman Jinja Bali terletak di Banjar Dinas Angsoka, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Kehadiran tempat ini melengkapi daftar objek
wisata terbaru di kawasan Bali Timur. Lokasinya memang cukup strategis berdekatan dengan pura Besakih yang merupakan sebuah komplek pura terbesar dan berikut menjadi salah satu tujuan tour terpopuler di Bali. Untuk itulah Dalam halaman ini selain info daya tarik yang ditawarkan juga mengetahui berapa harga tiket masuk (htm), jam buka, alamat dan juga peta lokasi dalam google maps, sehingga bisa dengan mudah menjangkaunya. Dari Pura Besakih sekitar 1.8 km, sedangkan dari Taman
DESTINASI
(Pondok) Edelweis Bali hanya sekitar 800 meter, sehingga jika anda berkunjung ke sini bisa berkunjung ke tiga tempat wisata sekaligus, yaitu Pura Besakih, Taman Edelweis dan Taman Jinja Bali. Daya tarik Taman Jinja Bali memang cukup sepesial, di kawasan ini disediakan sejumlah wahana atau anjungan dengan latar belakang kemegahan Gunung Agung dan juga lembah-lembah cantik. Sebuah anjungan di atas pohon, wahana rumah bambu, ayunan, jalan dengan atap batang bambu, serta tamantaman bunga yang cantik termasuk juga bunga Kasna (Edelweis) tertata dengan begitu apik dan indah, menyuguhkan keindahan alam instagramable bernuansa Jepang, yang saat ini menjadi tujuan hits dan trend. Berada di atas ketinggian, tempat ini juga sering turun kabut, seolah anda berada di negeri atas awan. Dengan berkunjung ke Taman Jinja Bali ini kerinduan akan keindahan
alam Gunung Agung yang telah lama tutup untuk pendakian karena erupsi akan bisa sedikit terobati. Berada jauh dari keramaian, dengan suguhan alam yang cantik serta banyak wahana foto selfie yang disediakan, akan memberikan pengalaman spesial bagi setiap orang yang menikmatinya. Taman Jinja Bali terletak di atas lahan seluas 1 hektar, dengan alam sekitarnya berwarna hijau, berpadu cantik
dan serasi dengan wahana yang disediakan di tempat ini. Untuk sementara waktu, karena baru diperkenalkan dan sebagai langkah promosi belum dikenakan tiket masuk ke Taman Jinja Bali, hanya berupa donasi seiklasnya, mungkin setelah dua bulan kedepan baru ditentukan harga tiket masuk ke tempat ini. Taman Jinja Bali buka setiap hari dari pukul 08.00 – 19.00 wita.
MAJALAH BALI | 9
TOKOH
P
Perkenalkan KOPI CITA RASA LOKAL ke WISATAWAN MANCANEGARA
utu Surya membangun bisnis kopinya, PT. Infinity Surya Jaya atau Nibs Bali berangkat dari kecintaannya dengan minuman satu ini. Ia semakin menggemari kopi, terlebih sejak ia kuliah di Yogyakarta dan sering mengunjungi coffee shop di kota gudeg tersebut. Putu Surya Arysoma Owner Gangga Coffee
Pengalaman ngopi Putu Surya di Yogyakarta, tak ingin ia nikmati seorang diri. Ia kemudian membawa pulang pengalamannya tersebut ke tempat kelahiran, setelah menyelesaikan kuliahnya di Yogyakarta. Tepatnya di Ubud, Putu Surya mencoba menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara dengan minuman kopi yang ia ciptakan. Ia pun 10 | MAJALAH BALI
membangun kemitraan dengan para petani di seluruh Indonesia untuk menghasilkan bahan baku berkualitas dan memproduksi berbagai produk dari bahan baku tersebut. Nibs Bali menghasilkan produkproduk tidak hanya dari kopi, tapi juga dari kakao dan kelapa. Putu Surya pun sadar akan pentingnya kinerja petani dalam bisnisnya, daripada itu Nibs Bali peduli dengan
para petani tidak hanya sebagai mitra bisnis, tetapi juga sebagai salah satu bagian dari keluarga besar. Berlokasi di Jalan Raya Andong no. 18, Ubud, Nibs Bali menghadirkan beberapa produk yang terbuat dari fair trade dan produk organik dari petani lokal di seluruh Indonesia, diantaranya yang berbahan kopi : arabica speciality coffee powder, arabica spesciality roasted coffe bean, arabica speciality green bean
TOKOH
cofee. Untuk produk berbahan kakao : aromatherapy body butter, organic non fermented raw cocoa beans, organic premium raw cocoa beans dan masih banyak produk lainnya. Sedangkan coconut menghasilkan produk: virgin coconut oil, organic coconut nectar-amber, organic coconut nectar-blonde, organic coconut sugar. Dalam membangun Nibs Bali, Putu Surya memiliki visi misi, untuk membangun jaringan bisnis yang mencakup jaringan produksi, pemasaran, penjualan, dan distribusi di seluruh dunia; menciptakan produk yang disertifikasi dengan standar global internasional; membangun sistem keuangan yang
dipandu oleh prinsip-prinsip tata kelola perusahaan; mengembangkan sumber daya manusia yang membedakan daya saing global yang tidak berkarakter, kredibel, dan kompeten; membuat inovasi, penelitian, dan pengembangan sebagai bagian penting dari mempertahankan kelangsungan bisnis.
Sebagai negeri yang juga tidak kalah sebagai penghasil kopi, kokoa dan hasil perkebunan lainnya. Putu Surya berharap kedepannya, industri ini tidak hanya berkembang seiring laju trend, tapi juga semakin serius digeluti oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai penikmat kopi, tetapi juga memperkenal kopi dari seluruh nusantara. MAJALAH BALI | 11
TOKOH
HARAPAN untuk DUNIA KESEHATAN Dokter dan politik sekilas terkesan sebagai dualisme yang kontradiktif. Padahal, profesi dokter sebagai salah satu pilar pelayanan publik yang strategis sejatinya memiliki kekuatan sosial dan politik yang sangat besar. Sekedar pengingat, mereka yang menjadi tokoh-tokoh politik sepanjang sejarah, yang memiliki gebrakan dahsyat jauh sebelum era kemerdekaan ternyata adalah mereka yang mendalami ilmu profesi dokter. Sebut saja salah satunya dr. Wahidin Soedirohoesodo. Semangat mengkonstruksi kekuatan sosial dan politik profesi dokter untuk melayani rakyat ini digaungkan oleh seorang dokter bernama Dewa Gede Adi Palguna. Putra daerah Bali ini memiliki visi memajukan dunia kesehatan lewat partisipasinya di dunia politik praktis. Sebelum terjun ke politik praktis, dr. Dewa Gede Adi Palguna mengabdi dalam dunia kedokteran dengan harapan dapat membantu masyarakat mengakses fasilitas kesehatan. Ia terinspirasi dari kiprah Sang Ibu yang dulunya merupakan seorang bidan. Pengabdian sebagai dokter dilakoninya dengan keikhlasan membantu warga yang membutuhkan bantuan. Ia kerap tidak memungut biaya atas jasanya sebagai dokter agar tidak membebani pasiennya yang kurang mampu. Padahal jalan menuju karir sebagai 12 | MAJALAH BALI
dr. Dewa Gede Adi Palguna Tokoh Masyarakan Denpasar dokter yang dikenal sebagai “Officium Nobile� atau profesi terhormat dikenal terjal dan berliku. Banyak tahapan yang mesti dilalui seorang akademisi untuk menjadi calon dokter kemudian sah menjadi seorang dokter. Selain itu, pendidikan untuk menjadi dokter memerlukan biaya yang tak sedikit. Namun berbagai tantangan tersebut tidak menyurutkan langkah seorang Dewa Gede Adi Palguna untuk menapaki jalan yang terlanjur dipilihnya. Semangat belajar ditunjukkan Dewa Gede sejak kecil lantaran ia sadar
betul pengorbanan ayahnya untuk bisa menyekolahkan ia dan saudaranya yang lain. Sejak kecil Dewa Gede telah kehilangan sosok Sang Ibu, sehingga ayahnya yang bernama Dewa Putu Sudirga Yusa menggenapi peran seorang ibu sekaligus ayah. Sang Ayah yang berprofesi sebagai guru, juga harus menjalani pekerjaan lain demi menghidupi keluarganya. Sehingga hal itu membuat ayah Dewa Gede harus pulang di malam hari. Tiap malam, ia dan saudaranya yang lain menunggu ayahnya pulang. Hati mereka riang
TOKOH
tatkala melihat sinar lampu dari sepeda Sang Ayah dari kejauhan. Rasa lelah yang nampak di raut muka ayahnya, membuat Dewa Gede tidak pernah menuntut apa pun pada ayahnya itu. Akhirnya ia pun sadar bahwa yang bisa ia lakukan adalah belajar agar kelak dapat membanggakan ayah tercinta. Keterpanggilan Hati Ketertarikan pada dunia politik sebenarnya sudah ada dalam diri Dewa Gede sejak di era reformasi. Namun ia hanya sekedar mengamati perkembangan politik bangsa lewat berita di media massa. Berbagai permasalahan yang pernah menghinggapi bangsa ini juga sering mengusik nuraninya, terutama yang berhubungan dengan dunia kesehatan. Setelah lama bergelut dalam profesi sebagai seorang dokter ia pun betulbetul menemukan realitas buruknya sistem kesehatan di negara ini. Pada saat mengabdi di UTD PMI RSUP Sanglah ada satu hal yg menghentakkan nuraninya ketika para donor darah dilakukan secara ikhlas justru pasien/penerima donor dikenakan biaya pengolahan darah. Memang mengolah darah diperlukan dana tidak sedikit. Namun ada kesan dokter/PMI menjualbelikan darah ; ujar dokter Dewa Gede .
Banyaknya permasalahan yang ada, memunculkan panggilan hati dalam diri Dewa Gede untuk segera mengentaskan PR di dunia kesehatan. Menurutnya, mewujudkan pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan yang berkeadilan, tentunya merupakan harapan bangsa yang sejak dahulu kerap diupayakan dari satu pemimpin bangsa ke pemimpin berikutnya. Namun, harapannya itu selalu saja jauh panggang dari api, belum dapat diwujudkan secara maksimal. Kompleksitas problematika yang ada di dunia kesehatan, mulai dari rendahnya penghargaan pada profesi kesehatan, kurangnya fasilitas kesehatan di berbagai wilayah, hingga biaya berobat yang belum terjangkau oleh masyarakat, membuat PR besar bagi bangsa ini belum kunjung terselesaikan. Suara-suara aspirasi dari dunia kesehatan agaknya memang belum tersampaikan dengan baik kepada para pembuat kebijakan. Bukan tidak mungkin insan kesehatan, terutama para dokter di Indonesia, akan bangkit dan bersatu untuk menunjukkan kekuatan politiknya. Bahkan tempo dulu, para dokter STOVIA dapat menggerakkan Kebangkitan Nasional bangsa dan terbukti dapat mengusir penjajah dari negeri ini.
Dengan masuk ke sistem pemerintahan, Dewa Gede berharap ia akan mampu membuat kebijakan yang dapat membantu masyarakat mendapatkan fasilitas kesehatan secara berkeadilan serta meningkatkan apresiasi untuk insan profesi di kesehatan. Untuk itu ia memerlukan wahana untuk mencapai cita-cita tersebut dan yang dipilihnya adalah politik praktis. Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Partai Nasdem ini berharap nantinya parlemen dapat diisi oleh insan yang memang tulus bekerja untuk rakyat.
MAJALAH BALI | 13
TRADISI
Tradisi Gebug Ende Seraya, Karangasem Bali Tradisi Gebug Ende merupakan ritual pemanggilan hujan yang biasanya digelar antara bulan Oktober dan Desember, namun demikian tentu perlu moment yang tepat karena hanya dipentaskan dalam waktu-waktu tertentu. 14 | MAJALAH BALI
TRADISI
T
radisi ini dilakukan oleh warga Desa Seraya Karangasem Bali. Desa Seraya sendiri terletak disebuah dataran tinggi, dimana kondisi geografisnya akan cenderung terlihat tanahnya tandus dan kering pada musim kemarau panjang. Bagi masyarakat Desa Seraya kondisi ini sangat tidak menguntungkan.
dianyam berbentuk lingkaran. Sebelum mereka memulai ritual ini, mereka mengawali dengan persembahyangan dengan berbagi banten (sesajen), kemudian dilanjutkan dengan adu ketangkasan.
Mereka juga ingin merasakan guyuran hujan meski mereka berada pada daerah kering. Mereka tidak tenang dengan keadaan seperti itu sehingga mereka melakukan rapat untuk menjalankan suatu tradisi yang sakral yang bisa mengatasi kemarau untuk menurunkan hujan. Hasil dari rapat desa yang mereka lakukan, terciptalah ide untuk melaksanakan ritual yang bernama “Gebug Ende”. Tradisi ini sudah berjalan secara turun temurun dan menjadi kepercayaan bagi masyarakat setempat.
Teknik yang dibutuhkan adalah memukul dan menangkis. Tradisi ini biasanya dipermainkan oleh dua orang lelaki baik dewasa maupun anak-anak yang samasama membawa ende dan penyalin, dimana pemainnya saling memukul dan menyerang, dan mereka akan mencoba menangkis pukulan yang diterima. Kedua pria yang bertarung ini akan saling menyerang, sesekali mereka akan menunjukkan gerakan tari seperti memanasi atau menantang lawan dan kembali menyerang, adu ketangkasan ini dibatasi dengan tongkat pembatas sehingga masingmasing pihak tidak diperbolehkan masuk ke daerah lawan. Tradisi ini dipimpin oleh seorang wasit yang dinamakan “Saye” dan ia akan memberikan instruksi bagian mana yang boleh diserang, tidak boleh memukul dari bawah pinggang sampai kaki. Mereka yang bermain tidak menggunakan baju sehingga tongkat kayu akan langsung
Istilah Gebug Ende dikenal juga dengan nama Gebug Seraya. Gebug Ende berasal dari kata “Gebug” dan “Ende”, Gebug berarti memukul dan Ende berarti alat yang digunakan untuk menangkis (tameng). Alat yang digunakan untuk memukul adalah rotan dengan panjang sekitar 1,5-2 meter. Sedangkan alat untuk menangkisnya terbuat dari kulit sapi yang dikeringkan kemudian
mengenai tubuh mereka. Ritual akan lebih baik jika diantara mereka ada yang terluka dan meneteskan darah, darah itulah yang membuat akan cepat turun hujan. Konon Zaman dahulu warga Desa Seraya adalah prajurit perang Raja Karangasem yang ditugaskan untuk menggempur atau menyerang sebuah Kerajaan di Lombok Barat yaitu Kerajaan Seleparang. Karena pada waktu itu orang-orang asli seraya bertubuh kebal sehingga Kerajaan Seleparang takluk terhadap Kerajaan Karangasem. Belum puas berperang meghadapi musuh dan semangat kesatria masih berkobar, maka mereka bertarunglah dengan teman-temannya sendiri saling memukul dan menangkis dengan alat yang dibawa. Seiring perkembangan zaman maka terciptalah tarian Gebug Ende. Tarian ini juga digunakan sebagai ritual untuk memohon turunnya hujan. Bagi kalian yang penasaran dengan tradisi ini maupun tradisi unik yang lainnya di Bali anda bisa berkunjung ke Bali dan menyaksikannya langsung.
MAJALAH BALI | 15
TOKOH
KISAH “MACAN DIVING� BALI CORAL DIVE & WATERSPORT
L
I Komang Toya Owner Bali Coral Dive & Water Sport Komang Toya lahir dari keluarga yang kurang sempurna, ayahnya memiliki lebih dari satu orang istri, sehingga membuat ibu kandungnya tidak kuat menghadapi kenyataan tersebut. Ibunya kemudian memutuskan untuk berpisah dan setelah sekian lama, sang ibu kemudian menikah lagi, sedangkan Komang Toya diasuh oleh nenek dari orangtua ayah tirinya.
sanggup untuk membiayai sekolah Komang Toya. Karena tidak hanya ia seorang yang dirawat oleh sang nenek, namun juga ada cucu-cucu yang lain. Tidak ingin membebani sang nenek, ia pun memutuskan untuk pergi ke Denpasar dengan biaya dari penjualan seekor sapi milik sang nenek yang diam-diam ia jual dengan harga seratus rupiah.
Pada saat duduk dibangku kelas III Sekolah Dasar, sang nenek sudah tidak
Komang Toya kemudian melanjutkan hidupnya dengan menjual minuman
16 | MAJALAH BALI
ahir dalam keluarga yang kurang harmonis dan ketidakmampuan untuk melanjutkan pendidikan justu menjadi alasan terkuat Komang Toya untuk memperbaiki masa depannya bahkan masa tuanya nanti. Kekhawatirannya yang terlalu besar, membuat ia harus menikmati segala prosesnya untuk mencapai sebuah kesuksesan, karena sesungguhnya kesuksesan tidak dinilai dari apa yang didapat, melainkan perjuangan itu sendiri.
di pantai Kuta, atas ajakan temantemannya yang ia kenal saat itu, pada tahun 1982. Tanpa memiliki keterampilan bahasa asing, ia melakoni pekerjaan tersebut untuk mendapatkan uang yang akan ia bawa pulang ke kampung. Beruntung ia memiliki bos yang baik yang memberinya semangat untuk belajar bahasa asing. Diberikanlah ia majalah-majalah berbahasa inggris dan mendorongnya untuk berlatih membaca.
TOKOH
Perusahaan yang sudah tidak berjalan baik lagi di tempat Komang Toya bekerja, membuat ia harus memaksakan dirinya untuk memiliki ketrampilan lain, ia pun mulai belajar untuk menekuni olahraga diving. Olahraga ini terbilang mewah pada masa itu, dimana hanya wisatawan asing yang benar-benar memiliki kemampuan secara finanical yang dapat melakukannya. Telah memiliki kemampuan diving, Komang Taya pun kemudian pindah bekerja di Bali Marine, Sanur. Tidak puas dengan hanya bekerja di Bali, Komang Toya berpikir jika ia tidak mencoba untuk mencari pekerjaan diluaran sana, perekonomian hidupnya tidak akan mengalami perubahan. Berkat salah satu temannya yang berasal dari Jepang, ia pun dibiayai keberangkatannya ke Jepang untuk dapat bekerja. Di Jepang, ia bekerja di sebuah restoran masakan Indonesia bernama Bengawan Solo, ia bekerja sejak pk. 10.00 - 22.00. Tanpa perlu banyak basa-basi dan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, ia mendapatkan gaji yang terus meningkat setiap bulannya. Enam bulan bekerja di Jepang, enam bulan tinggal di Bali hal itulah yang dilakukan Komang Toya demi
keberlangsungan hidupnya dan masa depannya nanti. Hingga akhirnya merasa cukup dengan hasil yang ia dapat dan siap untuk berdiri sendiri membangun usaha. Komang Toya mengawalinya dengan membuka usaha diving namun masih dibawah naungan perusahaan lain yang bernama Bali Ria. Namun semakin lama, ia tidak merasa nyaman dengan kerjasamanya bersama perusahaan tersebut, karena merasa telah dicurangi. Ia pun kemudian mencari pinjaman untuk membangun usaha yang sama. Ditemani dua orang temannya yang setia, temannya sesama karyawan di perusahaan terdahulu, pada tahun 1993 Komang Taya dapat membangun sebuah wisata bahari tidak hanya diving yang sudah
menjadi makanannya, namun juga wisata water sport yang ia beri nama Bali Coral Diving & Water Sport berlokasi di Jalan Pratama No.101, Benoa, Kuta SelatanKabupaten Badung. Walau saat itu ia baru mempekerjakan beberapa orang dengan alat-alat yang masih sederhana, ia begitu bersyukur melihat para wisatawan ramai ingin mencoba diving dan water sport di Bali Coral, terlebih dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. MAJALAH BALI | 17
TOKOH
RESORT YANG TERINSPIRASI dari RUMAH TRADISIONAL
B
erlokasi di Jalan Raya Manggis, Banjar Pagubugan, Kabupaten Karangasem, dengan curah hujan yang tinggi, Manggis Dive Resort menghadirkan fasilitas diving dan resort yang unik. Sengaja membawa dan menggunakan bahan asli dari daerah asalnya, menjadikan sebuah penginapan yang unik dan nyaman untuk keluarga.
Tidak hanya menawarkan penginapan yang unik, resort ini juga berani untuk menghadirkan fasilitas diving di dataran tinggi. Hasilnya? Tidak seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, sebuah panorama hutan, gunung, sawah dan lautan siap menjamu anda memberikan sebuah pengalaman diving yang berbeda dibandingkan tempat-tempat lainnya. Banyak tempat menyelam di daerah ini, baik dengan perahu atau penyelaman pantai dengan berada di bawah pengawasan instruktur yang sudah 18 | MAJALAH BALI
Kusmiatun Owner Manggis Dive Resort profesional di bidangnya. Resort ini terdiri atas 2 tradisional Rumah Jawa, 2 Tradisional Rumah Sumatera dan 2 Rumah Tradisional Rumah Bali dengan masing-masing tempat tidur berukuran 180x200 cm dan 1 Rumah Family cottage Dewi Sri Laksmi yang terdiri dari 2 lantai dengan gaya tradisional Jawa. Dewi Sri Laksmi House, terinspirasi dari rumah tradisional Limasan Jawa yang berukuran 50 m2 dengan panorama hutan dan taman, lantai dasar ini diperuntukan khusus
untuk anak-anak, dimana dilengkapi tempat tidur ukuran 140x200cm, sofa tempat tidur 100x200cm, pendingin udara, kamar mandi, rak dan perlengkapan mandi lainnya. Menuju lantai atas, anda akan dimanjakan pemandangan pohon jati, bukit dan lautan. Dilengkapi dengan kamar tidur utama berukuran 160x200 cm, lengkap dengan kipas langit-langit, kamar mandi. Untuk lantai ini difungsikan untuk orangtua. Kusmiatun berasal dari Jakarta, hobi
TOKOH
MANGGIS DIVE RESORT
travelingnya membawa perempuan yang pernah bercita-cita menjadi pramugari ini sampai ke Bali. Mengenang kembali masa kecilnya yang aktif, Kusmiatun mengaku jauh dari tipe anak perempuan yang penurut, apalagi bila timbul keinginannya untuk pergi ke suatu tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Ia hanya sebatas meminta informasi kepada sang ibu, karena sudah pasti izin itu tak akan ia dapatkan, kecuali sang ayah yang selalu mendukung hobi travelingnya. Beranjak remaja, Kusmiatun kemudian bekerja di sebuah perusahaan sebagai staf logistic yang mengurus izin pemasukan barang. Tidak mau penghasilannya hanya bergantung dari perusahaan tersebut, ia juga bekerja sebagai freelance, ternyata penghasilan yang didapatkan lebih besar daripada gaji yang ia dapatkan di perusahaan. Semenjak saat itu, ia
mulai memaping diri, untuk terus menggali potensi dalam dirinya. Hingga akhirnya perempuan yang memiliki enam saudara kandung ini, kemudian keluar dari perusahaan yang telah berjasa memberikan banyak pengalaman dan ilmu yang berharga baginya. Untuk memilih berfokus membangun bisnis sesuai dengan passionnya. Berdasarkan pengalamannya tersebut, Kusmiatun pun berpesan
kepada remaja agar mulai melakukan sebuah bisnis-bisnis kecil, jangan hanya mengandalkan penghasilan dari tempat kita bekerja saja. Apalagi bila sudah berkeluarga nanti, tentu kebutuhan menjadi lebih besar dibandingkan saat belum menikah. Mulailah untuk berani melakukan langkah kecil, karena sesuatu yang besar berasal dari keberanian diri untuk mencapai kesuksesan dan usaha yang tidak pernah berhenti. MAJALAH BALI | 19
TOKOH
WUJUDKAN KUALITAS PARIWISATA BALI dengan MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA
Wayan Dekron, S.P Owner Representative Umah D’Kampoeng Awal karirnya di dunia pariwisata, Wayan Dekron kemudian berkarir di sebuah restoran, sebagai kasir, posisinya kemudian meningkat menjadi front office dan terakhir pada posisi accounting. Selain bekerja, pria kelahiran Badung, 20 Mei 1968 ini juga hobi dalam mengikuti organisasi. Salah satunya, ia aktif dalam organisasi Perserikatan Pekerja Pariwisata, dan berperan dalam memperjuangkan kesejahteraan para pelaku pariwisata, diantaranya meliputi kesehatan dan gaji, di mana pada saat 20 | MAJALAH BALI
itu belum ada penerapan aturan upah minimum provinsi. Sang adik dari Wayan Dekron yang sebelumnya bekerja di developer, bisnis di bidang ini mulai lesu dan mengalami penurunan. Bersama sang adik, ia yang menempati posisi owner representative kemudian membangun sebuah properti Umah D’kampoeng yang berlokasi di Desa Unggasan, di Bukit Valey yang merupakan tujuan wisata di wilayah tenggara Bali. Lokasi ini sebelumnya
Wayan Dekron berkecimpung di dunia pariwisata selama 26 tahun, sejak tahun 1993. Mengapa akhirnya ia memilih terjun ke dunia pariwisata, karena pada masa itu, dunia pariwisata sedang berada pada masa kejayaannya, penghasilan yang didapatkan oleh pegawai negeri pada saat itu pun masih kalah bila dibandingkan dengan bekerja di sektor pariwisata. merupakan hunian kosong, yang kemudian ia diajak mengelola oleh sang adik. Umah D’kampoeng berdiri sejak tahun 2014, dan beroperasi tahun 2016, menghadirkan suasana yang jauh lebih santai dengan penataan kamar yang ditata apik dan menampilkan interior alami, perabotan khusus yang menyenangkan, dan tempat tidur yang nyaman untuk keluarga. Terdiri atas 27 unit, dua kamar tidur vila (tempat tidur
TOKOH
Umah D’Kampoeng
Pandawa Hill Resort ganda & kembar) dengan ruang tamu yang menghadap ke taman tropis, sudut dinning dan pantry, kolam renang, restoran, WiFi, resepsionis 24 jam dan layanan kamar. Umah D’kampoeng juga dilengkapi dengan Kampoeng Resto yang menyajikan menu untuk sarapan, makan siang, dan makan malam anda dengan menu a la carte, dibuka setiap hari: pk. 07:00 – pk. 23:00. Untuk pilihan kamar, terdiri atas dua tipe pilihan, deluxe two bed room (ganda dan twin) dengan luas area: 10m2, 2 kamar tempat tidur, ruang tamu dengan luas 17m2 dan sudut makan untuk kapasitas 4 orang, kamar mandi dengan luas 3,7m2, area dapur 4,5m2, lemari pakaian, meja tulis, meja samping tempat tidur, panel kepala tempat tidur penerangan. Untuk tipe kamar deluxe one bed room (ganda atau twin), ukurannya 2X tempat tidur single
(90cm x 200cm). Tanpa tempat tidur tambahan dan fasilitas yang sama.
menyenangkan, sehingga dibutuhkan peran pemerintah dalam hal ini.
Di tahun yang sama, Wayan Dekron juga diajak menambah membangun bisnis properti bersama I Ketut Suata, S.T. dengan nama Pandawa Hill Resort yang beroperasi tahun 2018.
Masa depan pariwisata Bali ada di tangan generasi mudanya, Wayan Dekron berharap agar generasi muda Bali sebagai penerus pariwisata, bertumbuh menjadi pribadi yang lebih cerdas dalam bekerja dan memiliki mental yang kuat. Walau tidak dipungkiri, karakter itu terbentuk dari dari budaya asli Bali itu sendiri. Namun ia yakin, di zaman dengan teknologi yang semakin maju, generasi muda akan banyak diberi kesempatan yang luas untuk mengembangkan kreatifitas mereka dalam bidang apapun, tak terkecuali dunia pariwisata. Sehingga seiring berjalannya waktu, akan mulai bertumbuh generasi-generasi yang mampu membawa pariwisata Bali yang lebih maju dan sehat pastinya.
Bergelut di dunia pariwisata, Wayan Dekron dalam hal ini memiliki pandangan. Menurut alumni dari Fakultas Pertanian, Universitas Udayana ini jumlah wisatawan kian bertambah. Namun dari segi kualitas, pemandu wisata/agent travel mengalami penurunan. Dalam hal ini penurunan yang dimaksudkan adalah fasilitas yang diberikan oleh pemandu wisata/agent tidak sepadan dengan harga yang telah dibayar oleh wisatawan, khususnya wisatawan asal Cina yang tidak jarang mendapat pengalaman kurang
MAJALAH BALI | 21
TOKOH
PENTINGNYA LEADERSHIP yang MAMPU BERADAPTASI di SETIAP PERUBAHAN Direktur utama dari BPR Karya Artha Sejahtera Indonesia, tak pernah terpikirkan untuk membangun sebuah bank, karena saat dibangku kuliah ia memilih fakultas hukum, begitu pun dengan program magister yang ia selesaikan di Universitas Indonesia, yakni fakultas Hukum Ekonomi. Namun seiring berjalannya waktu, ketertarikannya dengan dunia perbankan sepertinya telah mengalahkan ilmu yang telah ia dapatkan di bangku kuliah. Awal karir Rio Christian bekerja di Bank Niaga cabang Teuku Umar, ia kemudian pulang ke Jakarta untuk melanjutkan program magister di Universitas Indonesia sambil bekerja di Bank OCBC NISP. Sampai lahir tantangan baru dari keluarga untuk mengelola PT BPR Tata Anjung Sari di tahun 2011. Tantangan inilah yang membawa dia kembali ke Bali. BPR identik dengan nasabah yang memiliki usaha mikro menengah, yang berbanding terbalik dengan pekerjaan yang ia geluti sebelumnya di bank. Di usianya 22 | MAJALAH BALI
Rio Christian, SH. MH Direktur Utama BPR KAS Indonesia yang ke 29 tahun, tantangan terberatnya berkarir di BPR ialah, memberikan suatu pembaharuan dalam budaya kerja, melakukan inovasi dan regenerasi SDM. Dimana saat itu hampir semua staf di BPR tersebut berusia jauh lebih senior darinya. Seorang pemimpin harus menjadi contoh yang baik kepada para stafnya. Hal itulah yang ia tanam dalam diri Rio Christian sendiri dan seluruh stafnya. “Kita tidak bisa memberikan suatu tugas kepada staf, sebelum membuktikan bahwa kita mampu melakukan
hal tersebut�. Untuk membuktikannya, ia berjuang menjual produk-produk deposito dan kredit. Ia pun turun langsung bersama teamnya untuk menyelesaikan bersama tiap masalah yang ada. Seiring berjalan waktu, bisnis PT. BPR Tata Anjung Sari berkembang pesat, hingga pada tahun 2015 mencapai Asset 119 miliar. Di tahun 2016, Rio Christian mencoba tantangan baru. Tantangan tersebut yaitu mengakuisisi sebuah BPR kecil
TOKOH
untuk kemudian dikembangkan. April 2016, lahirlah PT. BPR Karya Artha Sejahtera Indonesia, yang kemudian dikenal masyarakat sebagai BPR KAS Indonesia. BPR dengan asset Rp. 8 miliar ini, kemudian bertransformasi selama 2,5 tahun. Hasil dari transformasi ini adalah BPR KAS Indonesia mencapai asset Rp. 100 miliar per November 2018. Hal ini tidak lepas dari kerjasama team yang kuat, inovasi produk yang baik serta infrastruktur pendukung yang prima. Menurut Rio, Ke depan industri BPR masih memiliki masa depan cerah. Namun beberapa isu yang harus diperhatikan kemampuan BPR untuk aktif berubah dan beradaptasi dengan keinginan/ kebutuhan masyarakat.
Perubahan nyata yang industri perbankan rasakan beberapa tahun terakhir adalah perubahan karakter industri/usaha mayarakat, perubahan kebutuhan produk, perubahan pola pelayanan nasabah, perubahan regulasi/aturan hukum di industri perbankan. Maka dari itu, BPR KAS Indonesia hadir di Bali dengan semangat “Reborn Becoming Local Champion� dengan tujuan membawa BPR KAS Indonesia
terlahir kembali sebagai lembaga BPR terpercaya, modern, andal, dan bertumbuh sehat. Dan terus berkomitmen untuk terus beradaptasi dan mau berubah secara berkelanjutan, membentuk SDM berkualitas dan berintegritas, menciptakan produk inovatif sesuai kebutuhan masyarakat, memberikan pelayanan prima, serta menjalankan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik, transparansi dan akuntabel. MAJALAH BALI | 23
TOKOH
Segara Wangi Beach Cottages
PENGINAPAN dengan PANORAMA PANTAI yang MENAWAN
Kawasan Bali Timur, terkenal dengan objek wisata Pura Besakih dan panorama alam dari Gunung tertinggi di Bali, yakni Gunung Agung. Masyarakat lokal pun memanfaatkan keindahan alam ini dengan membangun akomodasi penginapan untuk para wisatawan asing yang ingin lebih mengexplore pulau Bali, khususnya kabupten Karangasem.
I Nengah Karya, S.S. Owner Segara Wangi Beach Cottages 24 | MAJALAH BALI
TOKOH
SEGARA WANGI BEACH COTTAGES
Segara Wangi Beach Cottages berdiri tahun 1980-an, terinspirasi dari akomodasi penginapan sebelumnya yang lebih dahulu eksis. Sebelum bernama Segara Wangi, nama Lila Cita dipilih dimana memiliki arti tempat berlibur. Namun kemudian berganti nama oleh ayah dari Nengah Karya, Bapak Nyoman Kerca karena ada sebuah tempat yang juga memiliki nama yang sama. Kini cottages yang berlokasi di Jalan Raya Candidasa, kecamatan Karangasem, dikenal dengan nama Segara Wangi Beach Cottages. Nengah Karya sebelumnya bekerja di kapal pesiar pada tahun 2000 hingga 2005, keinginannya untuk bekerja di tempat tersebut, agar sepulang
dari kapal pesiar ia dapat membawa modal untuk membangun usaha sekaligus pariwisata Bali. Ia pun ingin menginspirasi generasi muda Bali, khususnya Karangasem agar memiliki semangat untuk membangun pariwisata, sekaligus dapat mengurangi pengangguran Bali.
Belum kering air matanya, sang ibu pun turut meninggalkan Nengah Karya untuk selamanya. Kejadian itu memberi pengaruh yang luar biasa baginya, hingga ia sempat tidak lulus sekolah. Namun semangat dari sang kakak terus terngiang dalam pikirannya, untuk terus semangat dan maju.
Keinginan I Nengah Karya untuk fokus menekuni dunia pariwisata mendapat dukungan penuh keluarga khususnya sang kakak. Walau ia sempat merasakan putus asa karena semangat itu hanya tinggal dalam memori sejak sepeninggal sang kakak untuk selamanya, akibat kecelakaan.
Segara Wangi Cottages, sebuah penginapan di pinggir pantai dengan jumlah 9 kamar. Sebelum memutuskan untuk mengelola bisnis peninggalan ayahnya, Nengah sempat mengkontrakan penginapan tersebut kepada wisatawan asing, namun malah berujung masalah. Hingga akhirnya diputuskan untuk kembali diambil alih olehnya. MAJALAH BALI | 25
TOKOH
SEGARA WANGI BEACH COTTAGES Cottages ini memiliki fasilitas diantaranya, kolam renang outdoor, teras, taman, tempat parkir, bar dan restoran. Juga menawarkan aktivitas yang menarik seperti snorkeling, bersepeda, hiking, rental sepeda, tenis meja dan lain-lain. Untuk kamar dilengkapi dengan TV, kamar mandi pribadi, meja depan pada teras. Bila anda datang dari Kuta, untuk menuju Segara Wangi Beach Cottages anda harus menempuh jarak 47 km, sedangkan dari Ubud berjarak 33 km dan dari Bandara Ngurah Rai, menempuh jarak 51 km. Di sekitar cottages, terdapat banyak restoran yang ditempuh dengan hanya berjalan kaki saja dan jika Anda sedang tidak ingin bepergian, makanan dapat dinikmati di cottages. Bila Anda ingin berjalanjalan, di sekitar Segara Wangi juga terdapat objek wisata yang terkenal yakni Candi Dasa, cafĂŠ, bar dan penginapan mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang. Staf dan manajer akan dengan senang hati membantu memenuhi kebutuhan Anda dan menjaga tamu dengan baik. Jika Anda memilih Segara Wangi Beach Cottages untuk akomodasi 26 | MAJALAH BALI
penginapan Anda, I Nengah Karya menjamin Anda akan datang lagi dan memilih akomodasi ini untuk menemani liburan Anda.
ADVERTISEMENT ADI ASSRI BEACH RESOR & SPA Alamat: Jl. Seririt-Gilimanuk, Pemuteran, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali 81155 Telepon: (0362) 94838
WARUNG BILLY’S D’DESA Alamat: Jl. Raya Denpasar No.102, Perean Tengah, Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali 82191 Telepon: 0819-9937-7000
RAI WATER SPORT & RESTAURANT Alamat: JL. Pratama, No. 87X, Tanjung Benoa, Benoa, Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80363 Telepon: (0361) 773815
WARUNG BABI GULING IBU OKA 2 Alamat: Jl. Raya Mas, MAS, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571 Telepon: 0812-3830-9927
DESA VISESA UBUD
NEW MOON CAFE
Alamat: Jl. Suweta, Banjar Bentuyung Sakti Ubud - Gianyar 80571
Alamat:Jl.Pantai Kedonganan, Kedonganan, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 2091788
Telepon: 0819-3609-2272
VENEZIA DAY SPA Alamat: Jl. Monkey Forest, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571
WARUNG LAOTA JIMBARAN Alamat: Jl.By Pass Ngurah Rai 77x-Puri Mumbul J i m b a r a n Bali
Telepon: (0361) 975715
Telepon: 0851-0306-9393
MAJALAH BALI | 27
28majalahbalicom | MAJALAH BALI
twitter @majalahbali
Majalah Bali
ISsUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM