Tokoh
Edisi Khusus
MAJALAH
Majalah Bali Vol 28 V-1/21 Rp. 65.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
Pesona Pantai Amed
Pantai Pasir Hitam dengan Surga Bawah Laut yang Eksotis
4
Kesehatan
Tokoh
Tips
12 Cara Mudah Menghilangkan Karang Gigi
Mukjizat di Balik Kesuksesan Pengusaha Muda yang bergerak di bidang produk Obat Herbal dan Dupa Sapujagat
Ruangan Lebih Fresh dengan 7 Tanaman Hias Penyerap Racun Udara
9
Ni Wayan Sutiawati, S.Pd
6
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
26 1
Daftar TokohIsi
16
10
23
14
6
12
20
TOKOH :
6
Ni Wayan Sutiawati, S.Pd Mukjizat di Balik Kesuksesan Pengusaha Muda yang bergerak di bidang produk Obat Herbal dan Dupa Sapujagat
10
I Gusti Agung Ngurah Alit Dwi Suta Mendekorasi Ulang Usaha tanpa Melupakan Pakem Bali
12
I Wayan Wiranata Sajikan Kuliner Lokal dengan View Spektakuler Warung Bubur ini jadi Fenomenal
14
Dr. Yoshua Prabowo, M.Th Berani untuk Terus Meyakini Keajaiban Tuhan akan Selalu Ada
16
Ni Made Sriasih Tantangan Wirausahawan Pemula Mengembalikan Kondisi Stagnan Perusahaan
20
Benny Hadi Soesanto Luangkan Waktu Sejenak untuk Diri Sendiri demi Tingkatkan Kualitas Diri
23 2
Gde Arie Satrya Lesmana Lakukan Evaluasi Diri dan Perusahaan dari Pengalaman sebagai Aset Berharga MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
4
9
12 Cara Mudah Menghilangkan Karang Gigi
26
27
Pesona Pantai Amed Pantai Pasir Hitam dengan Surga Bawah Laut yang Eksotis
Advertisement
Ruangan Lebih Fresh dengan 7 Tanaman Hias Penyerap Racun Udara
MAJALAH
Tokoh
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H
BENDAHARA Ni Putu Korniawati Gida
PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH
PEMIMPIN REDAKSI I.G Bagus Putra Adiwijaya, SE
REDAKTUR Wahyu Kuncoro
PELIPUT Joannes Leonardus Pontjo I.A Wayan Kusuma Dewi Adhi Langlang Buwana R. Airlangga Nayottama H Komang Tri Chandra Devi i.A Mirah Widnyani I Made Dedi Ariawan Koming Diva Wikan Dharma
DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Daniel Valentino da Gomez
KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan Adhi Langlang Buwana Gede Agus Wirawan
VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan
PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama
TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan
SIRKULASI I Gede Erwin Cahyadi Putra I Putu Feby Setiawan Pratama
PENERBIT PT MEDIA REPUBLIK INDONESIA Kemenkumham nomor AHU - 0013549. AH.01.01. Tahun 2017 PENERBITAN | KANTOR REDAKSI & IKLAN ALAMAT : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar TELP : 0361-4762816 | 08118075109 WA : 087863318381 E-MAIL : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com FOLLOW US Instagram majalahbalicom
ISSUU Majalah Bali
Youtube Majalah Bali
Website majalahbali.com
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
3
Destinasi Tokoh
Ekosistem Bawah Laut
Pesona Pantai Amed
Pantai Pasir Hitam dengan Surga Bawah Laut yang Eksotis
Pantai Amed salah satu pantai Pantai Amed terletak di ujung timur pulau Bali, tepatnya di Desa Amed, Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem. Bila menempuh perjalanan dari Denpasar, anda akan menempuh perjalanan selama 2,5 jam. Sepanjang perjalanan menuju Amed, anda akan melihat beberapa objek wisata yang ada di daerah Karangasem seperti, Candidasa dan Tirta Gangga. Saat memasuki perbatasan desa Culik, tepatnya di Desa Brine, anda akan disuguhi pemandangan hamparan sawah hijau yang indah yang berbentuk terasering dengan balutan pesona alami bukit dan pegunungan di sekelilingnya. Memasuki kawasan wisata Amed, anda akan mendapati jejeran kafe, bar, restoran yang menawarkan makan dan minuman dengan harga yang cukup terjangkau. Tarif untuk sewa penginapan di Amed pun tidak terlalu mahal. Amed sangat cocok untuk para backpacker pecinta alam.
4
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Ombak di pantai amed sangat tenang baik di pagi hari maupun sore hari. Ditambah lagi dengan keindahan senja yang membau suasana menjadi semakin romatis. Keramahan warga lokal merupakan nilai plus tersendiri untuk Amed. Anda tidak perlu khawatir tersesat ataupun tidak mendapatkan kendaraan, karena warga lokal pun bersedia membantu. Anda juga bisa melihat pemandangan tebing karang eksotis yang ada di Amed. Selain itu juga, dapat menyaksikan betapa megah dan kokohnya rupa Gunung Agung yang tampak jelas dari Amed. Amed juga mempunyai sentra pembuatan garam alami yang bisa dilihat di pinggiran pantai Amed. Jika berjalan mengikuti rute perjalanan, anda akan menemukan keping–keping kecil dan taman coral yang paling indah yang pernah anda lihat, yaitu di Desa Jemeluk.
Tokoh
Snorkeling
di Bali yang berpasir hitam
Gunung Agung
Bagi pecinta olahraga air seperti diving ataupun snorkeling tentu tidak akan melewatkan untuk menyelam di Pantai Amed Bali. Pantai ini terkenal dengan surga bawah lautnya yang sudah mendunia. Wisatawan banyak yang menyelam ataupun sekedar snorkeling di sini karena tertarik akan keindahan alam bawah laut Pantai Amed.
Daya tarik lain menyelam di sini adalah penyelam bisa mengunjungi bangkai bekas kapal perang Jepang yang tenggelam sekitar tahun 1944. Kapal yang karam ini menjadi tempat tinggal ikan-ikan kecil yang cantik dan biota laut lainnya. Titik menyelam ini terletak di Desa Jemeluk. Bakal terpuaskan deh bagi para traveler yang hobi melakukan aktivitas snorkeling ataupun diving di Berbeda dengan pasir di pantai-pantai lain yang Pantai Amed ini. berwarna putih, pasir di Pantai Amed ini berwarna hitam. Para divers lebih menyukai spot di sini Amed merupakan kawasan wisata yang masih karena air nya jernih dan banyak terumbu-terumbu tergolong sepi, namun suasana sepi inilah yang karang yang masih sehat sehingga mengundang banyak dicari oleh wisatawan yang menginginkan ikan-ikan kecil berenang sambil mencari makan. ketenangan dan kedamaian dalam berlibur. Bila Ikan-ikan eksotis seperti ikan banner, ikan kakap anda sudah biasa berkunjung ke pantai-pantai di hitam, damselfish, kupu-kupu piramida, trigger kawasan Bali selatan seperti Kuta dan Sanur, tak fish dan ikan kardinal, serta biota laut lainnya siap ada salahnya kini anda memutuskan Amed sebagai menyihir mata para penyelam di sana. destinasi selanjutnya.
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
5
Tokoh
Mukjizat di Balik Kesuksesan Pengusaha Muda
yang Bergerak di bidang produk
Obat Herbal dan Dupa Sapujagat Ni Wayan Sutiawati, S.Pd
Owner Dupa Sapujagat Jangan pernah putus asa meski apapun kondisi hidup kita saat ini. Demikian motto kehidupan seorang pengusaha bernama Jro Sutiawati. Perempuan yang juga praktisi usadha atau pengobatan tradisional Bali ini telah membuktikan manisnya buah kesuksesan hasil dari proses perjuangan tanpa kenal lelah. Satu per satu mukjizat kehidupan ia dapatkan dan ia yakini merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Kini di kala telah menggenggam kesuksesan usaha produk pengobatan herbal, ia turut berkontribusi dalam memajukan ekonomi masyarakat melalui pembukaan peluang usaha.
6
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Jro Sutiawati berprinsip bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari seberapa banyak kekayaan materi yang dimiliki. Melainkan seberapa banyak orang yang mampu terbantukan lewat diri kita. Itulah yang mendorong dirinya untuk ikut berkontribusi membangun ekonomi masyarakat lewat pengetahuan dan kemampuan yang ia miliki. Sikapnya dalam memandang kehidupan dalam perspektif sosial tersebut merupakan bentuk hasil dari pengalaman terdahulu. Jro Sutiawati terlahir dalam lingkungan keluarga sederhana. Ia kerap dicemooh lantaran dianggap kurang dalam segala hal, baik dari segi ekonomi maupun kondisi fisik. Namun Jro Sutiawati memiliki semangat juang yang tinggi, terutama dalam hal bekerja dan meraih pendidikan. Jarak sekolah yang jauh tak menghentikan ia terus berjuang menimba ilmu, pun ketiadaan biaya tak membuatnya patah arang. Ia memilih bekerja sebagai asisten rumah tangga saat pulang sekolah.
Pada saat duduk di bangku kelas 1 SMA, Jro Sutiawati mengalami sebuah kejadian yang di luar nalar. Salah satu kakinya yang semula tidak sempurna tibatiba dapat difungsikan secara normal. Peristiwa itu membuat Jro Sutiawati menyadari betapa agungnya mukjizat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Setelah itu ia semakin sering mendapatkan pawisik atau petunjuk secara spiritual ketika ingin mengambil langkah keputusan. Dari sana pula hatinya tergerak untuk semakin serius mempelajari usadha. Melalui kemampuan itu, Jro Sutiawati dapat menyembuhkan banyak orang dengan berbagai keluhan penyakit, bahkan penyakit yang sulit dianalisis melalui pengetahuan sains. Dalam melakoni profesi sebagai praktisi usadha ini, ia kerap membantu masyarakat kurang mampu dengan memberi pengobatan cuma-cuma.
Tokoh Minyak Taru Urip Ide usaha bisa datang dari mana saja. Bahkan peluang bisnis yang menjanjikan dapat diperoleh dari memanfaatkan sesuatu yang dipandang sebelah mata. Seperti yang dilakukan Jro Sutiawati yaitu dengan mengolah tanaman benalu atau kepasilan. Padahal biasanya tanaman ini dianggap sebagai parasit bagi tumbuhan lainnya. Namun di tangan Jro Sutiawati, kepasilan dapat diolah menjadi produk pengobatan herbal alami dan berkhasiat mujarab bagi kesehatan. Di bawah bendera CV Pawisik Jagat di mana Jro Sutiawati selaku Komisaris, ia memproduksi Minyak Taru Urip. Produk ini berupa merupakan minyak serbaguna terbuat dari bahan herbal yang diperoleh dari alam. Minyak Taru Urip mampu membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti nyeri, rematik, asam urat, digigit serangga, sakit pinggang, keseleo, kram, saraf kejepit, ambaien, kusta, jamuran, bisul, kurap, jerawat, herpes, cacar, ketombe, panu, eksim, susah tidur, stroke, penyembuhan pasca operasi, tumor dan kanker, vertigo, tipes, epilepsi, gatal-gatal, gangguan menstruasi, hingga gangguan kesuburan. Inspirasi dari pembuatan minyak multi khasiat ini didapat Jro Sutiawati lewat pengalamannya saat menekuni bidang pengobatan tradisional Bali. Pengetahuan tentang pengobatan ini ia dapatkan dari sumber literasi berupa lontar usadha Bali. Dibarengi pula oleh wawasan spiritual yang diperoleh dari pawisik, hingga didapat pengetahuan tentang cara membuat obat. Meski terinspirasi dari pengetahuan turun temurun dari leluhur Bali, namun proses pembuatan Minyak Taru Urip telah sesuai dengan persyaratan mutu obat tradisional yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Minyak multifungsi ini pun telah lulus uji laboratorium dan memenuhi standar mutu obat tradisional sebagai obat luar. Hingga saat ini pemasaran Minyak Taru Urip sudah menjangkau seluruh wilayah di Bali dan beberapa wilayah di luar Bali.
Komisaris CV Pawisik Jagat MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
7
Tokoh
Dupa Sapujagat Selain menjadi pemimpin perusahaan produsen Minyak Taru Urip, Jro Sutiawati juga memiliki usaha produk dupa yang merupakan sarana persembahyangan umat Hindu di Bali. Bukan sembarang dupa, produk yang diberi nama Dupa Sapujagat ini mengeluarkan aroma wewangian yang dapat dijadikan sebagai aromatherapy. Dupa yang diproduksi Jro Sutiawati terdiri dari aneka varian ukuran dan kemasan. Mulai dari kemasan “rentengan”, 700gr, 800gr, 900gr, 1kg, 2kg, hingga ukuran jumbo yang memiliki daya tahan pemakaian sampai 12 jam. Dirinya memproduksi dupa di bawah bendera usaha UD Sapujagat.
8
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Tentunya nama ini dipilih berdasarkan pemikiran matang, di mana sapu memiliki arti membersihkan dan jagat berarti alam semesta. Diharapkan melalui sarana dupa ini dapat membersihkan aura negatif yang ada di alam semesta ini. Jro Sutiawati membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berbisnis dengannya, yaitu dengan cara membuka peluang usaha keagenan maupun reseller produk Dupa Sapujagat. Jro Sutiawati menegaskan siapa saja dapat ikut menikmati keuntungan usaha sebagai reseller, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki modal.
Hal itu disiasati dengan memberlakukan sistem peminjaman barang kepada anggota reseller terdaftar. Setelah produk berhasil terjual, reseller baru menyetorkan modal pembelian. Jro Sutiawati berharap upayanya ini dapat menginspirasi insan lainnya untuk ikut menebar manfaat. Khususnya kepada generasi muda, Jro Sutiawati berpesan untuk berani keluar dari zona nyaman dan mencoba berbagai pengalaman dan tantangan baru.
Tokoh Kesehatan
12 Cara Mudah
Menghilangkan Karang Gigi Karang gigi merupakan kotoran yang menempel pada gigi yang bila dibiarkan dampaknya bisa berbahaya. Karang gigi teksturnya sangat keras, melekat sangat erat pada permukaan gigi. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa karang gigi bisa membuat gigi menjadi goyang dan lepas. Karang gigi juga dapat di bersihkan dengan alat khusus milik dokter gigi. Tetapi masih ada cara membersihkan karang gigi yang dapat kita lakukan, adalah dengan membersihkannya pada saat karang gigi masih lunak, berbentuk plak gigi. Berikut 12 cara mudah menghilangkan karang gigi :
1. Menyikat Gigi Sikatlah gigi anda sebanyak 2 kali sehari dan cukup dilakukan selama 2 menit. 2. Menggunakan Pasta Gigi Ber-fluoride Fluoride tidak hanya berfungsi untuk melindungi dan memperkuat lapisan email gigi, tetapi juga menetralkan keasaman / pH plak gigi sehingga mencegah pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi. 3. Menggunakan Mouthwash Dapat membantu membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi. 4. Membersihkan Gigi dengan Benang Gigi atau Dental Floss Dental floss berguna untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi. 5. Menghindari Makanan dan Minuman Manis Karena dapat meningkatkan jumlah bakteri S. Mutans dan lactobacillus di dalam plak gigi, bakteri penyebab karies gigi.
6. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
10. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter
Konsumsi buah yang mengandung serat dapat merangsang produksi air liur, sehingga otomatis bisa membantu membersihkan permukaan gigi.
Dengan rutin berkonsultasi dan bertemu dokter gigi, dokter dapat membantu anda untuk membersihkan karang gigi yang sudah telanjur bersarang.
7. Mengunyah Permen Karet Bebas Gula
11. Mengunyah Daun Sirih
Merangsang produksi air liur anda, cara ini dapat membersihkan gigi dari sisa makanan, mengembalikan mineral gigi yang hilang, serta menetralkan pH mulut menjadi normal kembali.
Masih ingat tentunya dengan kebiasaan nenek moyang yang suka mengunyah sirih? Ternyata di balik kuningnya gigi orang terdahulu, gigi mereka cenderung lebih sehat dan kuat.
8. Kurangi dan Hindari Kebiasaan Merokok
12. Jus Lemon
Zat nikotin di dalam rokok memengaruhi kelenjar eksokrin, ditandai dengan meningkatnya aliran air liur dalam mulut. Kalsium fosfat yang banyak terdapat dalam karang gigi itu berasal dari air liur.
Kadar asam jeruk lemon juga dapat membuat gigi lebih putih. Untuk mendapatkan manfaatnya, anda dapat menggunakan air perasan jeruk lemon untuk menyikat gigi. Namun, jangan terlalu sering digunakan karena dapat menyebabkan erosi gigi.
9. Memperhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi Semakin banyak makanan manis yang dikonsumsi, maka jumlah bakteri yang ada di mulut juga akan semakin banyak.
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
9
Tokoh
Mendekorasi Ulang Usaha
tanpa Melupakan
Pakem Bali
I Gusti Agung Ngurah Alit Dwi Suta
Owner Bali Taksu Sarana Keluarga menjadi awal kisah yang menginspirasi I Gusti Agung Ngurah Alit Dwi Suta dalam menemukan jalan usahanya. Pemilik dari Bali Taksu Sarana ini, terinspirasi dari kisah sang kakek yang pekerja keras dalam membangun usaha, bahkan mengemban kepercayaan sebagai tokoh penting masyarakat. Meski ada beberapa kisah kakeknya yang tidak disaksikan secara langsung oleh Agung Alit, namun ayahnya secara konsisten melanjutkan pelajaran kemandirian tersebut kepadanya sejak kecil. Beruntunglah mereka yang lahir di tengah keluarga yang mampu memberikan inspirasi, baik berpengaruh dalam pembentukan karakter hingga menentukan perjalanan karier. Begitulah kisah I Gusti Agung Ngurah Alit Dwi Suta yang berawal mendengar kisah kerja keras sang kakek yang sukses dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, hingga menjadi tokoh yang memiliki peran penting dalam masyarakat.
usahanya dengan beternak babi, tak hanya itu sang kakek pun merintis usaha baru yakni menyewakan kebutuhan dekorasi, khususnya untuk upacara Hindu di Bali.
Selain sukses merintis usaha, singkat cerita pada tahun 1984 kakek Agung Alit mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjabat sebagai anggota DPR. Otomatis beliau melepaskan usahanya dan fokus pada kewajibannya, kemudian Dalam kesederhanaan keluarga, kakek dari Agung usaha diteruskan oleh ayah dari Agung Alit. Alit bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan keluarga sebagai peternak ayam dan berjualan es. Agung Alit yang sejak kecil telah diberikan Seiring berjalannya waktu, usaha yang berjalan pelajaran kemandirian oleh orangtua, di mana ia dengan lancar, kakeknya semakin mengembangkan diwajibkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan
10
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Tokoh
dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan rasa tanggung jawab. Pekerjaan-pekerjaan Agung Alit pun tak luput dari membantu usaha beternak dan dekorasi yang secara tidak langsung melahirkan impiannya untuk suatu saat nanti memiliki sebuah usaha yang sama suksesnya seperti usaha tersebut.
usaha serta diiringi dengan perkembangan terus menerus. Dengan tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Dekorasi Bali (APDB), asosiasi yang menaungi pengusaha dekorasi seluruh Bali, Agung Alit berharap dapat semakin memberikannya impact kreativitas dan panutan dalam berbisnis. Selain itu yang tidak kalah penting di antara pengusaha dekorasi lainnya, tujuan dari asosiasi Pengalaman membantu keluarga dalam ini agar terjadi obrolan yang terbuka terutama mengembangkan usaha juga ia peroleh saat menghindari adanya kesenjangan masalah harga, tinggal bersama pamannya di Kerobokan, yang yang mungkin mengakibatkan persaingan yang memiliki usaha artshop. Seiring bertambahnya tidak sehat. usia, anak kedua dari dua bersaudara ini pun semakin dipercaya memegang usaha dekorasi Prospek jasa dekorasi Bali, kini telah berkembang setelah sepeninggal kakeknya. sebagai usaha ekonomi kreatif yang menjanjikan di Bali. Mengingat Bali yang juga sebagai destinasi Diawali dari usaha menyewakan alat kebutuhan dunia, khususnya dalam penyelenggaraan event, upacara tersebutlah yang awalnya diperbantukan sama halnya bagi masyarakat lokal yang mulai paman, Agung Alit kemudian memutuskan untuk berpikir modern, memilih untuk mempermudah mengambil alih dan memulai usaha tersebut dalam menyelenggarakan rangkaian upacara kembali dari nol. “Bali Taksu Sarana” nama usaha keagamaan mereka melalui jasa dekorasi. Di dekorasi yang dipegang olehnya sejak tahun 2005 balik fenomena tersebut, Agung Alit merespons yang beralamat di Jl. Gusti Ngurah Gentuh no.2 Br. positif dengan tetap melakukan inovasi-inovasi Kaja Dalung tersebut pun sukses didirikan. baru berdasarkan pembinaan-pembinaan dari APDB. Dengan pembinaan yang dilaksanakan Dari tenda, kursi, bale pewedan, alat-alat catering, secara berkesinambungan, diharapkan agar ke sound system dan kompor ngaben, Bali Taksu depan pengusaha dekorasi tidak lepas dan tidak Sarana berupaya menjawab tantangan kebutuhan menyimpang dari pakem budaya Bali itu sendiri. masyarakat demi terus mempertahankan keeksisan MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
11
Tokoh
Sajikan Kuliner Lokal dengan View Spektakuler Warung Bubur ini Jadi Fenomenal
I Wayan Wiranata
Owner Warung Bubur Betutu Beras Merah & GS Mart Grosir Namanya adalah Warung Bubur Betutu Beras Merah, berlokasi di daerah Jatiluwih, Tabanan. Kita sudah dapat membayangkan menu apa yang menjadi andalan dari tempat makan ini. Ya, menu yang kerap menjadi incaran adalah bubur yang terbuat dari beras merah. Sedangkan lauk pendampingnya yaitu betutu, panganan berupa ayam atau bebek yang diolah bersama bumbu base genep khas Bali. I Wayan Wiranata, pemilik dari warung makan ini adalah putra daerah asli Jatiluwih. Ia membuat inovasi kuliner dari beras merah karena daerah asalnya itu merupakan penghasil beras terbesar di Bali. Selain ingin mengangkat potensi daerahnya, pria yang akrab disapa Pak Lisa ini juga memilih beras merah karena kandungan gizi di dalamnya bermanfaat bagi tubuh. Beras jenis ini sangat cocok dikonsumsi untuk mengontrol gula darah juga dapat melancarkan pencernaan. Seporsi bubur betutu beras merah berisi beberapa komponen yaitu bubur, betutu yang di suir, sayuran, telur, kacang, kremesan dan lebih mantap ketika disiram kuah betutu yang masih hangat. Harga yang ditawarkan pun masih sangat terjngkau untuk ukuran daerah pariwisata. Sehingga berbagai kalangan dapat datang untuk menikmati kuliner tradisional tersebut. Selain menu bubur betutu beras merah, ada pula pilihan hidangan lainnya yang tak kalah enak. Mulai dari nasi goreng, be menyatnyat, menu masakan western dan jajanan khas Bali. Ada pula pilihan minuman yang patut dicoba untuk melepas dahaga atau sebagai teman menyantap makanan di warung makan ini. Tempatnya yang luas dan nyaman semakin menunjang kegiatan bersantap baik
12
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Siapa yang tak kenal dengan makanan bernama bubur?, Olahan dari beras ini sangat akrab dalam keseharian masyarakat Indonesia dan sangat mudah ditemukan di berbagai daerah. Di Bali ada satu tempat yang menyajikan bubur secara unik. Bukan saja karena memanjakan lidah pengunjung dengan kuliner mengunggah selera, juga menyajikan pemandangan yang memanjakan mata. Kini di tengah pandemi yang melanda, Warung Bubur ini justru viral atau fenomenal di kalangan pecinta kuliner Bali. bersama pasangan atau keluarga. Pengunjung bisa duduk di deretan kursi yang disediakan ataupun lesehan di gazebo yang jumlahnya cukup banyak. Meski lokasinya cukup jauh dari pusat kota, namun perjalanan ke warung makan ini terbayarkan dengan setimpal. Pengunjung Warung Bubur Betutu Beras Merah dapat menyantap hidangan yang nikmat sembari menyaksikan pemandangan di sekitar. Warung ini lokasinya memang berdampingan dengan hamparan persawahan seluas ratusan hektar. Bentuk sawah yang khas yaitu berundag membuat nama Jatiluwih dikenal di mata internasional. Wayan Wiranata membuka warung makan di atas lahan milik keluarga. Pria yang berpengalaman kerja di Cruise Line ini memiliki visi memajukan kampung halamannya yakni dengan mengangkat potensi pariwisata di Jatiluwih. Apalagi saat ini daerah tersebut sudah masuk ke dalam daftar warisan tak benda dari organisasi dunia UNESCO. Menurutnya saat ini merupakan momentum untuk mengemas sumber daya di daerah Jatiluwih agar dapat bersaing dengan daerah pariwisata di Bali Selatan. “Satu abad yang lalu sebelum pariwisata Bali maju seperti sekarang, banyak orang dari Badung Selatan berbondongbodong datang ke Jatiluwih untuk mencari sumber penghasilan. Pertanian di daerah ini sangat maju sehingga banyak yang hidup dengan profesi sebagai petani. Sekarang saya ingin kembali seperti dulu lagi yaitu banyak orang yang sejahtera melalui potensi daerah Jatiluwih. Namun kali ini dengan mengawinkan antara pariwisata dengan pertanian”, ungkap pria kelahiran Oktober 1979 tersebut.
Tokoh
Kapal Pesiar Wayan Wiranata mengenang masa-masa kecilnya yang banyak dihabiskan di sawah. Sebagian besar masyarakat di desanya mengolah tanah pertanian, termasuk pula orangtua Wayan Wiranata. Ia pun kerap membantu pekerjaan orangtua di sawah sembari sesekali bermain di sana. Walaupun bertani dan memiliki lahan, tak serta merta membuat ekonomi keluarganya terangkat. Wiranata pun masih ingat betul betapa getir hidupnya dahulu. “Terkadang saya menerima cemooh karena kehidupan yang miskin. Namun hal itu saya jadikan sebagai cambuk pelecut semangat untuk bekerja keras memajukan taraf kehidupan”, kenang Wayan Wiranata. Sebagai anak satu-satunya di keluarga, ia memiliki beban moral untuk membahagiakan kedua orangtuanya. Ia ingin keluar dari situasi serba sulit yang dihadapinya dengan giat belajar sebagai bekal mencari pekerjaan. Setelah lulus SMA, ia sempat melanjutkan pendidikan diploma pariwisata kemudian bekerja di perhotelan. Salah satu hotel tempatnya meniti karier yaitu di Jakarta, dari sana ia pelan-pelan mulai memperbaiki nasib. Tatkala bekerja di Jakarta, ia mendapat kesempatan untuk bekerja di kapal pesiar. Tentunya kesempatan itu tak ia siasiakan karena merupakan profesi yang dapat mendatangkan
penghasilan cukup besar. Atas restu orangtuanya, Wayan Wiranata pun berangkat keluar negeri untuk berkarier di sana. Sampai akhirnya ia dipromosikan sebagai assistant manager di kapal, ia justru berkeinginan untuk pulang ke tanah kelahiran. “Saya terbiasa bertumbuh di persawahan, jadi ingin menghabiskan hidup juga di sawah”, selorohnya. Sepulangnya ke tanah air, suami dari Ni Luh Gede Ratna Dewi ini memutuskan berwirausaha. Ia mengembangkan beberapa lini usaha, mulai dari kuliner, retail dan grosir. Salah satu usaha miliknya bernama GS Mart, merupakan toko retail modern yang menawarkan kenyamanan belanja kepada konsumen dengan harga terjangkau. Meskipun banyak toko sejenis dari brand waralaba besar bermunculan, terbukti GS Mart masih mampu bersaing. Bahkan di masa pandemi ia bukannya merumahkan karyawan melainkan mampu merekrut lebih banyak tenaga kerja. Wayan Wiranata berpesan kepada generasi muda lainnya agar berani untuk keluar zona nyaman karena terbukti hal itu merupakan langkah awal menuju kesuksesan. Selain itu ia juga berpesan kepada rekan-rekan pengusaha lainnya agar tidak cepat menyerah, seperti pada saat pandemi sekarang ini. Memang semua lapisan masyarakat terdampak namun ia yakin badai ini pasti akan berlalu dan hanya menyisakan mereka yang mau giat berusaha.
GS Mart Grosir Senganan, Penebel, Tabanan - Bali 82191
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
13
Tokoh
Berani untuk Terus Meyakini Keajaiban Tuhan
akan Selalu Ada
Dr. Yoshua Prabowo, M.Th Ketua Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Bali
Di balik kebijaksanaan Dr. Yoshua Prabowo, ia telah melalui masa kecil yang tidak mudah. Ayahnya yang bekerja sebagai pedagang buku bekas dan ibu seorang petani, meninggal dunia karena sakit. Ia pun ditempatkan di panti asuhan, saat usia empat tahun. Namun meski telah melalui jalan hidup yang demikian sulitnya, kini ia tak pernah henti belajar untuk mengucapkan syukur, karena mungkin tanpa jalan Tuhan yang telah ditakdirkan kepadanya, ia tidak akan mejadi sosok seperti sekarang ini.
Awalnya ada pemberontakan dari Yoshua Prabowo kecil, saat ia harus tinggal di panti asuhan. Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai tersadar dengan kondisinya saat itu, bahwa tak ada hal terbaik yang bisa ia perbuat, selain menerima keadaan dengan keikhlasan hati.
kepada jalan karier yang lebih cerah. Selain sebagai dosen dan pendeta yang melakukan pelayanan memberitakan Firman Tuhan, ia sekaligus dipercaya dan ditunjuk sebagai Ketua STTII Bali yang berlokasi di Jl. Raya Dalung No.16 Dalung, Kuta Utara, Badung.
Seperti anak ayam kehilangan induknya, Yoshua Prabowo mengumpamakan situasinya setelah lulus STM di tahun 1991 yang sempat kebingungan ke mana ia harus melangkah. Ia sempat bekerja dari Surabaya kemudian ke Jakarta, hingga Tuhan mempertemukannya dengan sosok penolong, sekaligus orangtua angkatnya asal Amerika, bernama Dr. Arny Humble yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Seolah menjadi pengganti sosok orangtua, kehadiran Dr. Arny Humble dalam hidup Yoshua Prabowo memberikan sebuah motivasi kepadanya, agar ia memiliki semangat dan optimisme dalam menjalani hidup. Dukungan tersebut pun diberikan oleh ayah angkatnya, dengan membiayai kuliah S1 di Yogyakarta, sekaligus melanjutkan pendidikan S2 di Bandung. Setelah lulus, Yoshua Prabowo bekerja di Yayasan Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII), sembari mempersiapkan pernikahannya dengan calon istri. Dengan hanya bermodalkan menjual sepeda motor yang ia miliki, pada bulan April tahun 2002, ia kemudian melangsungkan pernikahan di Bali yang disaksikan oleh anak kandung dari ayah angkatnya. Meski dapat dikatakan penghasilan istri lebih matang dibandingkan penghasilannya, namun keuletan dan pengabdian Yoshua Prabowo pada yayasan, membawa ia
14
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Foto wisuda Doktor Teologi di STTII Yogyakarta tahun 2016
Tokoh
Dr. Yoshua Prabowo, M.TH bersama keluarga Pertolongan dan Keajaiban Saat pendiri yayasan, Ir. Hendra Dinata, M.Th. menempatkan Yoshua Prabowo sebagai Ketua STTII Bali, diakui olehnya perjuangannya cukup berat saat itu, di mana beberapa tuntutan peraturan pemerintah harus dipenuhi demi tetap melangsungkan proses mengajar. Peraturan tersebut meliputi penetapan status treakreditasi untuk seluruh program studi perguruan tinggi dan masing-masing prodi minimal harus memiliki lima dosen yang terakreditasi. Perjuangan STTII Bali pun tidak berhenti sampai di sana, pihak kampus kemudian harus memenuhi tuntutan selanjutnya yakni memenuhi tenaga pengajar sebanyak 10 dosen bergelar S-3 (doktor), sedangkan di STTII Bali, baru tiga dosen yang memenuhi syarat tersebut. Sebagai manusia biasa, Yoshua Prabowo tak luput dari rasa kekhawatiran, apakah STTII mampu mengisi tujuh dosen lagi, sedangkan proses perkuliahan telah berjalan, bahkan ada yang telah siap untuk di wisuda. Dalam situasi tersebut, berupaya sekeras mungkin untuk mencari segera solusi dari permasalahan tersebut, hingga ia menghubungi rekan-rekannya hampir dari seluruh Indonesia yang memiliki latar belakang pekerjaan yang sama. Setelah memberikan upaya yang terbaik, Yoshua Prabowo berdoa dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Karena ia meyakini, saat manusia berserah, Tuhan akan membukakan jalannya. Benar saja, keajaiban tersebut nyata diperoleh olehnya, saat satu-persatu pertolongan datang dari rekan-rekan dosen yang menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan STTII Bali. Dan dalam kurun waktu tiga tahun, permasalahan tersebut pun mampu teratasi.
Masa pandemi pun turut dirasakan Yoshua Prabowo sebagai tantangan luar biasa dalam dunia pendidikan. Selain tantangan mengubah pola mengajar secara online, sebagai ketua yayasan, ia juga mengajak seluruh keluarga besar STTII Bali untuk memberikan rasa kepedulian kepada masyarakat melalui bakti sosial, tak terkecuali para mahasiswanya yang telah kehilangan pekerjaan karena pandemi. Ajaibnya pertolongan berupa sembako juga datang dari anak-anak panti asuhan yang diberikan secara kontinu. Harapan ke depan, Yoshua Prabowo akan membawa STTII Bali menjadi perguruan tinggi yang semakin bergengsi, dengan membuka program studi doktoral dan peningkatan akreditasi perguruan tinggi. Tentu sembari tak pernah henti untuk beribadah kepada Tuhan, sebagai bentuk syukur atas pencapaian hingga saat ini dan mengingat banyak pengalaman-pengalaman sulit yang telah mampu ia lalui. Sudah tidak perlu diragukan lagi, Yoshua Prabowo meyakini ada tangan Tuhan yang selalu menyertainya. Begitu juga keberanian untuk terus percaya pada keajaiban Tuhan, hingga telah terbukti keajaiban tersebut benar-benar menjadi bagian dari proses perjalanan hidupnya. Hal ini memberikannya sebuah pelajaran penting, bahwa kita sebagai manusia, hanyalah mahluk Tuhan yang kecil, yang harus selalu rendah hati. Karena apa yang kita miliki di dunia dan yang kita banggakan dalam hidup kita, semuanya adalah bersumber dari Tuhan.
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
15
Tokoh Tokoh
Tantangan Wirausahawan Pemula Mengembalikan Kondisi Stagnan Perusahaan
Ni Made Sriasih Owner PT Puri Emas Logistic
Latar belakang keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai PNS, sempat membuat Ni Made Sriasih mencoba berkarier di ruang lingkup yang sama. Namun seperti memang bukan jalan nasibnya, ia memilih untuk menantang diri dalam mengembalikan usaha logistik milik kerabat yang mengalami stagnan. Meski dalam proses yang tidak mudah, bahkan sempat mengalami kerugian ratusan juta, Ni Made Sriasih semakin terpacu untuk terus belajar dan mengevaluasi diri, demi menjadikan Puri Emas sebagai perusahaan logistik yang handal, di tengah pertumbuhan perusahaan bergengsi lainnya di bidang yang serupa.
Made Sriasih lahir dibesarkan oleh ayah yang bekerja sebagai guru berstatus PNS dan ibu sebagai penjahit. Bisa dikatakan kehidupan perekonomian seorang PNS pada tahun 1960an cukup menjamin, karena hampir semua kebutuhan pokok ditanggung oleh pemerintah. Lahir di tahun 1969, masa kecil Ni Made Sriasih yang sering pulang ke desa saat hari libur, begitu menikmati suasana tempat tinggalnya di pedesaan Gianyar, sebelum ayahnya diputuskan pindah ke Denpasar karena tuntutan pekerjaan. Hari-hari yang ia lalui seperti mandi di sungai dan main ke sawah yang jarang dilakukan anak-anak zaman sekarang, masih melekat hangat dalam ingatannya. Sekalipun masa ini masih terdapat sawah, biasanya orang-orang memilih untuk membayar upah seseorang untuk mengelolanya, begitu juga dengan sungai-sungai yang ada di desa, kualitas airnya pun sebagian besar sudah tidak sebening dulu. Ni Made Sriasih bersama keluarga
16
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Tokoh
Ni Made Sriasih dalam kegiatan sosial bersih-bersih pantai Pengalaman menyenangkan lainnya yang tak terlupakan anak kedua dari lima bersaudara ini, saat ia memperoleh uang 20 rupiah setelah membantu ibunya menjahit. Di mana pada saat itu masih sangat jarang orang-orang yang membeli pakaian dan lebih banyak memilih untuk menjahit pakaian mereka, sehingga hasil yang didapatkan ibunya pun lumayan untuk kebutuhan sehari-hari.
ikut suami hijrah ke Surabaya pada tahun 2004 dan meninggalkan pekerjaannya.
Suami yang sibuk bekerja, membuat Ni Made Sriasih juga mencoba mencari aktivitas baru di Surabaya. Ia memilih kembali bekerja sebagai pengajar, hingga di kemudian hari ia mulai tertarik dengan usaha logistik milik kakak ipar. Meski kondisinya saat itu mengalami stagnan, keinginannya untuk Memasuki pendidikan setara SMA, Ni Made mengelola dan mempelajari bidang tersebut pun Sriasih memilih untuk melanjutkan di sekolah tak berubah, ia bahkan mendapat dukungan dari Pendidikan Guru Agama (PGA). Ia pun sempat keluarga untuk mengelola perusahaan yang tak mengajar sebagai guru honor di salah satu SD hanya berlokasi di Surabaya namun juga di Bali Jimbaran pada tahun 2001. Namun karena kondisi tersebut, sembari bekerja sebagai pengajar di pagi suami yang dipindah tugaskan ke Surabaya, ia pun hari.
Ni Made Sriasih bersama para staf PT Puri Emas Logistic MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
17
Tokoh
Setelah kembali dari Surabaya, Ni Made Sriasih mengambil keputusan untuk fokus mengelola usaha “PT Puri Emas Logistic” yang beralamat di Jl. Gunung Galunggung No.1 Blok K Terminal Cargo, Denpasar. Ia terjun secara langsung ke lapangan dan memperhatikan bagaimana para staf bekerja, agar lebih mengenal dan menguasai ruang lingkup perusahaan. Berbagai pengalaman berharga tak luput dari perjuangan wirausahawan pemula seperti Made Sriasih untuk mengembalikan kesehatan bisnis perusahaan. Mulai dari melakukan review dan evaluasi terhadap semua kegiatan usaha, mengidentifikasi masalah yang menjadi penyebab bisnis stagnan, merekrut SDM yang tepat, terutama mereka yang memiliki komitmen untuk bekerja secara disiplin dan jujur. Namun nasib malang seolah sudah menjadi bagian dari perjalanannya, Ni Made Sriasih harus mengalami kehilangan satu truk barang atau material yang akan dikirimkan ke alamat tujuan. Ia sempat menghubungi kantor di Surabaya, berharap mendapatkan pencerahan, namun hasilnya nihil, dan perusahaan akhirnya harus ganti rugi barang yang hilang yang nominalnya sekitar 200 jutaan.
18
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Tokoh
Armada & aktivitas di PT Puri Emas Logistic Belajar dari pengalaman tersebut, Ni Made Sriasih pun mengambil tindakan pencegahan dengan mewajibkan setiap sopir truk yang bertugas harus menyerahkan kartu identitas dan mengambil foto sopir dan armadanya sebelum menjalankan tugas.
kejujuran, berharap membawa perusahaan ini semakin berkembang seiring dengan makin tumbuhnya kepercayaan mitra yang telah bekerja sama menggunakan jasa layanan perusahaan. Dilengkapi dengan fasilitas armada yang memadai, siap melayani pelanggan dalam partai besar Sejak tahun 2018, renewal digiatkan oleh Ni maupun kecil, dan tiba tepat waktu diharapkan Made Sriasih pada perusahaan dalam melayani juga menjadi nilai lebih dari perusahaan. pengiriman barang dari Surabaya, tepatnya di Jl. Peneleh 106 A, ke seluruh Bali, dengan terus Ni Made Sriasih pun menambahkan, mengingat berkomitmen menjadi perusahan jasa angkutan peminat masyarakat untuk berbelanja online barang yang mengutamakan kepuasan pelanggan terus meningkat, besar harapan kedepannya melalui pelayanan yang baik, tepat waktu, jujur PT Puri Emas Logistic akan bergerak maju untuk dan bertanggung jawab. pergerakan barang dari pedagang ke konsumen, dengan menjangkau kota-kota di seluruh Didukung oleh sumber daya manusia yang Indonesia. berpengalaman dan penuh dedikasi serta
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
19
Tokoh
Luangkan Waktu Sejenak
untuk Diri Sendiri demi Tingkatkan
Kualitas Diri
Benny Hadi Soesanto
Owner Mega Jaya Pet Shop Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kita pasti merasa jenuh. Sebuah isyarat tubuh kita perlu “amunisi” baru untuk mempersiapkan diri di hari-hari selanjutnya. Dengan meluangkan waktu untuk sendiri atau yang kita kenal dengan istilah “me time”, kita memiliki kesempatan untuk merevitalisasi diri, bahkan akan menemukan inspirasi-inspirasi baru yang mampu meningkatkan kualitas hidup kita ke depannya. Benny Hadi Soesanto yang lahir di Surabaya, telah mengenal lingkungan kerja sejak di usia 12 tahun. Pengalaman pertamanya bekerja sempat tidak dibayar oleh pemilik usaha selama 4 bulan. Pada tahun 1996, Benny dan keluarga mencoba peruntungannya di pulau dewata. Ia sempat berjualan nasi pada usianya sekitar 14 tahun. Namun karena ayahnya mendapat tugas di Sulawesi, akhirnya Benny dan keluarga pindah ke Sulawesi. Di sana Benny mulai mencoba peruntungan sebagai sales pakan hewan peliharaan. Mereka berada di Sulawesi selama 2 tahun. Kemudian sang Ayah pindah bekerja di Surabaya, namun Benny dan Ibunya memilih untuk datang ke Bali.
20
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Waktu terus berjalan, usia semakin bertambah, Benny mulai terusik dengan ketidakpuasan kondisi perekonomian dalam hidupnya. Ia tidak mungkin terus menggantungkan biaya hidupnya kepada ayah dan ibunya yang akan terus bertambah tua, terlebih saat ia telah memiliki keluarga nanti, sudah pasti butuh tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Benny memutuskan kembali ke Bali pada tahun 2002. Meski saat itu orang-orang memilih untuk keluar dari pulau dewata, karena kejadian Bom Bali, namun baginya itu merupakan kesempatan emas, untuk mulai bergerak dan merintis sebuah usaha.
Awal mulanya ia membuka sebuah toko di Kota Tabanan pada tahun 2002. Ide untuk membuka usaha tersebut berawal dari sedang trennya ikan lohan pada masa itu. Kemudian seiring berkembangnya waktu, tren lain pun mulai bermunculan. Agar semakin menarik perhatian pengunjung, ia pun mengikuti permintaan pasar dengan menambah beberapa koleksi hewan yang sedang tren, seperti burung dan ayam. Hingga tanpa terasa, koleksi hewan yang ia jual kian semarak menghiasi tokonya. Diakui Benny, menjual hewan peliharaan bukan pilihan yang pas untuknya, mengingat butuh waktu ekstra, ketelatenan dan konsisten dalam pemeliharaan dan
Tokoh
perawatan, agar hewan yang ia tawarkan selalu dalam kondisi yang sehat. Karena alasan itu, ia mulai memikirkan kembali, bagaimana antisipasi selanjutnya pada usahanya tersebut. Singkat cerita pada tahun 2005, Benny akhirnya memilih hanya menjual produk kebutuhan pemilik hewan peliharaan yang ia beri nama “Mega Jaya Petshop” berlokasi di Jl. Cokroaminoto No.450 C,
Ubung Kaja, Denpasar Utara. Tak hanya menjual makanan hewan peliharaan yang umumnya dijumpai di petshop lainnya, petshop ini juga menyediakan makanan kura-kura, makanan bebek, makanan babi, makanan kelinci, makanan ayam dan lain-lain. Antusias masyarakat dalam menyikapi kehadiran Mega Jaya Petshop sekitar 20 tahun lalu ini, kemudian disambut oleh Benny,
dengan menambah fasilitas klinik hewan dalam petshop tersebut. Bahkan dukungan orangtua dengan memberikan ide-ide brilian untuk lebih mengembangkan usahanya tersebut pun ia sanggupi, yakni membangun Mega Jaya Warehouse, sebagai supplier atau pemasok bahan baku produkproduk petshop yang dibutuhkan oleh usaha petshop lainnya atau perorangan.
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
21
Tokoh
Mega Jaya Warehouse Jl. Cargo Indah I No. 12, Ubung, Denpasar Bicara dan Bertanya pada Diri Sendiri Perkembangan usaha Benny tak lepas dari doa dan dukungan orangtua, terutama keberlangsungan Mega Jaya Warehouse yang berlokasi di Jl. Cargo Indah I No 12 Denpasar tersebut, ia mendapat support dari ayahnya, terutama dalam hal pengiriman produk dari Surabaya ke Bali, dan sang ibu pun turut meringankan kesibukan putranya dengan membantu menjaga dan melayani pelanggan di petshop. Bila ditanya perihal cita-citanya sejak kecil, Benny menyatakan ia tidak memiliki cita-cita yang signifikan, ia hanya menjalani peluang yang ada di depan mata dengan sebaikbaiknya. Bila gagal, harus bangkit dan mencoba lagi. Bila masih mengalami kegagalan, sebaiknya kita mengistirahatkan pikiran kita terlebih dahulu, kemudian mulai meluangkan waktu sejenak untuk bepikir dan mengevaluasi diri sendiri. Mulailah bertanya pada diri sendiri, “Apa yang menyebabkan kegagalan kita” dan “Apakah jalan yang kita ambil sudah sesuai dengan passion kita”, agar kelak dalam menjalani prosesnya, kita mampu untuk terus menikmati waktu yang akan membawa kita ke berbagai tantangan di masa depan.
22
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Tokoh Menjadi sosok yang memiliki prestasi dalam bidang akademik dan bergelut dalam ilmu, bukan pilihan Gde Arie Satrya Lesmana dalam menelusuri jalan kariernya, ia lebih memilih untuk mengandalkan logika dan pengetahuan yang ia miliki seadanya. Namun ia tersadar, seiring pengalamannya yang sudah-sudah, ia memahami bahwa berpikir secara logika pun harus diseimbangkan, yakni dengan penerapan yang kuat untuk terus belajar hal-hal baru. Kombinasi tersebut pun ia jalankan, hingga membawa pria asal Penatih ini, tumbuh menjadi salah satu wirausahawan muda yang berkembang di Bali.
Gde Arie Satrya Lesmana
Owner PT Akasha Shatya Wibawa
Lakukan Evaluasi Diri dan Perusahaan
dari Pengalaman sebagai Aset
Kesederhanaan perekonomian keluarga tak dirasakan berdampak yang signifikan bagi Gde Arie Satrya Lesmana semasa kecilnya. Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengungkapkan, bila saat keluarganya mengalami kekurangan, ia masih bisa menikmati apa yang ada, jadi kesulitan tersebut tidak begitu terasa. Namun bukan berarti menerima apa adanya kekurangan keluarga membuatnya bersikap masa bodoh dan tidak melakukan apa-apa, justru ia ingin menjadi sosok yang lebih baik kedepannya, terutama memberi manfaat bagi diri sendiri terlebih dahulu. Gde Arie memiliki banyak minat sejak kecil, namun minat tersebut tidak sejalan dengan pilihan karier sebagian besar keluarganya yang berprofesi di dunia Pendidikan. Ia mengaku tidak
memiliki ketertarikan untuk bergelut di bidang tersebut, padahal dapat dikatakan nilainya cukup baik, sehingga ia berhasil masuk ke sekolah negeri, yaitu SMPN 10 Denpasar dan SMAN 3 Denpasar.
Berharga
hari, otomatis banyak waktu yang ia miliki untuk bisa bekerja dan berbisnis kecil-kecilan di pagi harinya.
Seiring bertambahnya usia, nilai-nilai di rapornya mengalami penurunan, karena mindset yang mulai berubah dan perhatian Gde Arie mulai tertuju untuk memiliki penghasilan sendiri dengan bekerja dan berwirausaha. Di mana kala itu perekonomian keluarga juga dalam keadaan kurang stabil
Meski memilih jalannya sendiri untuk berkarier, bukan berarti keluarga tidak memberinya sebuah dukungan. Sempat atas saran keluarganya yang bekerja di dunia pertambangan di Kalimantan, ia pun disarankan untuk mengambil jurusan Teknik Elektro agar kelak ia bisa ikut bekerja di dunia tambang, walau minatnya lebih ke Teknik Arsitek yang ia cita-citakan dari kecil.
Di bangku SMA, Gde Arie sudah terdorong untuk bekerja dan berwirausaha, ia juga pernah berjualan bensin botolan di bangku SMA. Karena ia kuliah di Universitas Udayana program ekstensi yang notabene kuliah bagi para pekerja dan kuliah di malam
Pada semester awal kuliah, Gde Arie tidak memiliki passion untuk belajar, karena memang sama sekali tidak memiliki pemahaman tentang kuliah di jurusan Teknik Elektro tersebut. Berbanding terbalik dengan semangatnya dalam bekerja. MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
23
Tokoh
Belajar dari Pengalaman Kegagalan Setelah bekerja di sebuah perusahaan investasi berjangka dan restoran siap saji “McDonald”, Gde Arie akhirnya memberanikan lagi untuk berusaha membuka pengetikan di mana ia bekerja sama dengan temannya, yang berlokasi di Jl. Akasia, Denpasar. Di mana modal didapat dari hasil dari bekerja dan pinjaman di bank. Karena beberapa kondisi yang kurang nyaman baginya, akhirnya pun ia mengakhiri usaha tersebut dengan membagi hasil dengan temannya sesuai atas apa yang telah dikerjakan sebelumnya. Dari hasil usaha pengetikan, ia kumpulkan untuk membeli kain dan membuka usaha clothing dan konveksi. Karena tidak memiliki pengalaman dalam hal mendesain, ia kembali bekerja sama dengan rekannya yang memiliki ilmu di bidang tersebut. Namun lagi-lagi karena beberapa hal, di mana mereka kembali tidak satu
24
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
frekuensi dalam mengelola usaha, ia pun kerepotan sendiri dan berbekal ilmu dan pengalaman yang telah ia jalani sebelumnya, akhirnya ia pun menjalani usaha tersebut sendiri hingga sekarang. Di mana akhirakhir ini usaha tersebut dibantu oleh keluarganya karena Gde Arie sendiri sudah sangat sibuk dengan dunia pekerjaan baru yang ia geluti sekarang. Dari berbekal pengalaman ayahnya yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa di pemerintahan, yang awalnya ia hanya membantu pekerjaan, namun karena beberapa kali didorong untuk ikut menangani proyek-proyek tersebut di mana pada waktu itu Gde Arie masih mengenyam perkuliahan, akhirnya ia merasa tertarik untuk ikut terjun di dunia tersebut. Pada awalnya ayahnya sudah menyiapkan izin badan usaha, namun ia belum mau menjalaninya, malah membuat izin badan usaha yang baru yang ia rintis dari awal yang bernama
CV Bhallaram Satrya Perkasa. Belajar dari pengalaman yang sudahsudah, Gde Arie mengevaluasi diri bahwa untuk membuka usaha, tidak hanya sekedar mengikuti insting saja, tapi juga butuh mentor yang telah berpengalaman di bidangnya. Terlebih sebagai wirausahawan muda sepertinya, saat perusahaan mengalami ketidakstabilan, ada pengarahan dari mentor untuk langkah yang diambil selanjutnya. Singkat cerita, ketertarikan Gde Arie pada dunia usaha semakin menjadi, terlebih setelah pengalamannya di CV yang menangani beberapa proyekproyek pembangunan sebelumnya, ia semakin tertantang untuk mengembangkan bidang tersebut lebih luas. Kali ini perhatiannya tertuju pada layanan kontaktor yang berkaitan dengan bidang Mekanikal Elektrikal (ME) dalam proses pembangunan gedung.
Tokoh
Akhirnya pada tahun 2020, didirikan lah PT Akasha Shatya Wibawa yang menjadi sebuah kebanggaan Gde Arie, di mana perusahaan tersebut tidak hanya berlokasi di Bali, namun sudah ada kantor percabangannya di Jakarta dan di Lombok. Untuk di Bali PT Akasha Shatya Wibawa berlokasi di Jl. Tukad Badung X A No. 10 A Denpasar. Berkat ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan dari mentor dan mengikuti seminarseminar, ia percaya diri untuk juga mengembangkan PT Akasha Shatya Wibawa. PT Akasha Shatya Wibawa sendiri bergerak di bidang perdagangan, pemasangan dan pemeliharaan elevator dan eskalator. Di mana di Bali sudah ada ruang publik baik rumah sakit dan pasar modern yang menggunakan produk lift/elevator dan jasa PT Akasha Shatya Wibawa itu sendiri. PT Akasha Shatya Wibawa yang masih berumur jagung, namun besar harapan
dan rasa bangga Gde Arie sebagai putra daerah yang berani bergerak di bidang alat berat berupa alat transportasi ini, di mana ia berkeinginan Bali sebagai sentral utama produk lift yang ia miliki, yang biasanya hanya dikuasai oleh pengusaha-pengusaha dari Jakarta dan Surabaya. Berbekal pengalaman dengan risiko dan kendala yang pernah Gde Arie hadapi dalam perjalanan mengelola perusahaan baik CV hingga PT saat ini, namun tetap ia selalu bereksperimen dan berspekulasi dengan hal-hal dan ilmu baru serta tetap melakukan evaluasi diri maupun perusahaan dengan dilandaskan visi misi perusahaan, memberikan pelayanan terbaik berintegritas dan menggunakan produk bersertifikasi. Gde arie sendiri yakin PT Akasha Shatya Wibawa akan mampu bersaing dan tetap mengikuti perkembangan zaman di era milenial dan teknologi yang selalu meng-update sistem dan penerapannya. Selain itu besar harapannya bisa mampu bersaing
untuk go nasional dengan cabangcabang dan agen-agen kerja sama yang dijalin dan telah ada dibeberapa daerah luar Bali. Menjadi sosok yang memiliki prestasi di bidang akademik bukan jalan utama bagi Gde Arie Satrya Lesmana dalam meniti kariernya dan mengembangkan pola pikirnya yang lugas dan fleksible. Di mana dalam kesehariannya ia lebih mengandalkan logika dan pengetahuan yang ia miliki. Seiring pengalaman yang telah ia lalui dan jalani, berpikir secara logika saja tidak cukup, perlu pengembangan dan penerapan yang lugas dan fleksible dengan situasi dan kondisi yang harus terus berkembang seiring pesatnya teknologi terkini. Penerapan pola pikir itu pun ia terapkan hingga kini, baik untuk pribadi, keluarga dan perusahaan yang ia rintis, sehingga mengantarkan pria kelahiran Penatih Denpasar ini tumbuh menjadi salah satu wirausaha muda yang berkembang di Bali.
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
25
Tokoh Tips
Ruangan Lebih Fresh
7 Tanaman Hias Penyerap Racun Udara dengan
Bagi hunian, tanaman hias dapat menambah warna, semangat dan turut memproduksi udara segar ke ruangan anda, tidak peduli ukurannya. Tidak hanya tanaman hijau, namun bunga juga memberikan kontribusi dalam mendetoksifikasi udara di sekitar ruangan. Lalu, tanaman apa saja yang bisa kita letakkan di rumah dan menjadi agen penyerap racun di udara? Berikut 7 tanaman hias penyerap racun udara di bawah ini. 1. Hebras (Gerber Daisy – Gerbera Jamesonii) Kembang Gerber Daisy aslinya berasal dari kawasan Afrika Selatan dan jadi tanaman hias penyerap racun ruangan dengan warna-warna yang variatif. Ia memiliki kemampuan menyerap racun seperti trichloroethylene yang biasanya muncul dari produk sabun cuci. 2. Aster Gerbera Anda punya masalah insomnia? Letakkan bunga ini di area kamar. Selain mampu menghasilkan oksigen, ia sekaligus membantu tidur lebih baik bagi para penderita gangguan pernafasan karena tanaman hias ini dapat menyerap racun. Selain itu, bunga cantik ini juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi, sabun, hingga kosmetik. 3. Sirih Gading (Epipremnum aureum) Tanaman sirih gading yang cantik ini juga disebut sebagai devil’s ivy, dengan nama Latinnya yaitu Epipremnum aureum. Selain harganya cukup murah, sirih gading juga mudah didapatkan di berbagai pusat penjualan tanaman hias. Sedangkan manfaat tanaman hias penyerap racun ini dapat menyerap formaldehida atau formalin dari udara di sekitar rumah. 4. Lidah Buaya (Aloe Vera) Tidak hanya untuk perawatan rambut maupun wajah, lidah buaya atau Aloe Vera ini sangat cocok dijadikan tanaman hias dalam ataupun luar ruangan karena kemampuannya dalam menyaring polutan di udara. Cara merawatnya pun mudah, karena tidak memerlukan banyak air dan cahaya matahari.
26
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
Gerber daisy cocok menghiasi area dapur & kamar mandi 5. Bunga Peace Lily (Spathiphyllum) Tampak indah untuk di kamar tidur maupun ruang tamu, bunga Peace Lily memiliki kemampuan menyerap zat-zat berbahaya dalam udara seperti formaldehid, benzena, trichloroethylene, toluena, dan xilena, mengurangi spora jamur di udara, menyerap uap aseton, serta menyerap zatzat berbahaya lainnya. 6. Lidah Mertua (Sansevieria) Dikenal sebagai lidah mertua dan pedang-pedangan di Indonesia, sementara nama internasionalnya ada snake plant, Snake tongue dan devil’s tongue. Tanaman ini begitu umum berada di halaman rumah-rumah Indonesia, padahal, lidah mertua juga baik sebagai tanaman indoor. Manfaat tanaman hias penyerap racun lidah mertua ini antara lain penghasil oksigen, mengatasi polusi udara, menyerap karbon dioksida, hingga menimalkan radiasi. 7. Bunga Krisan (Chrysanthemum) Disebut juga sebagai bunga seruni, bunga wangi dan cantik dengan beragam warna seperti merah, kuning, ungu, putih hingga oranye. Bunga krisan ini memiliki kemampuan menyerap berbagai zat berbahaya seperti benzena, formalin, amonia, hingga xylene.
Tokoh
ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232
PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116
Telepon: (0361) 242698
Telepon: (0361) 422422
PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222
UD MERTA MEAT SUPPLIER Alamat: Jl. Yudistira Gg. I No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 726442
Telepon: 0851-0084-0123
CV CAHYA ADI SURYA
CV AINUR BALINDO JAYA
Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152
Alamat: Jl. Pura Batu Pageh, Br. Angas Sari, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 812490
Telepon: 0811-163-330
CV SANGA BAYU DEWATA Alamat: Jl. Raya Puputan Renon, Rukan Niti Mandala Renon 15, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Bali 80234 Telepon: 0812-4699-7772
UD BONANZA Alamat: Jl. Kalanganyar, Sudimara, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82115 Telepon: 0822-3781-1017
MAJALAH BALI Vol 28 V-1/21
27
Tokoh
Instagram 28majalahbalicom MAJALAH BALI
Vol 28 V-1/21
Youtube
Majalah Bali
ISSUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM