Tokoh
Edisi Khusus
MAJALAH
Majalah Bali Vol 32 VI-2/21 Rp. 65.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
I Made Sudiada, SH Owner LPK Duta Sahaya
Fasilitasi Anak Muda Bali dalam Program Pemagangan Kerja 4 ke Negeri Sakura Manfaat
Tokoh
Tokoh
4 Manfaat Buah Durian bagi Tubuh Kita
Bisnis Logistik Terus Terangkat Berkat Pelayanan Cepat dan Akurat
Apotek dengan Online Based Pertama Kali di Bali
26
I Ketut Tjuatja Agus Sukantha
8
Ni Luh Putu Dyanawati, S.Farm, APT MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
14 1
Daftar TokohIsi
14 20
8 16
4
24
12
22 18
TOKOH :
4
I Made Sudiada, SH Fasilitasi Anak Muda Bali dalam Program Pemagangan Kerja ke Negeri Sakura
8
I Ketut Tjuatja Agus Sukantha Bisnis Logistik Terus Terangkat Berkat Pelayanan Cepat dan Akurat
12
Luh Putu Sri Agustin Merangkul Kesuksesan bersama Keluarga
14
Ni Luh Putu Dyanawati, S.Farm, APT Apotek dengan Online Based Pertama Kali di Bali
16
Kaliuda Gallery Supplier Furniture, Home Decor Manufacturer & Exporter
18
Setiawan Seorang Pecinta Kucing yang Kini Sukses Mendirikan Onawa Catshop
20
I Rai Dhamadwipa, ST. Membayar Kekurangan Ekonomi Masa Kecil dengan Berwirausaha di Masa Depan
2
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
22
Putu Ary Widiartha Bangkit dengan Membuka Peluang Kerja di Tengah Pandemi untuk Mengurangi Pengangguran
24
Rudyanto Wibisono Dukungan Orangtua Kesuksesan Masa Depan Anak
4 Manfaat Buah Durian bagi Tubuh Kita
27
Advertisement
26
MAJALAH
Tokoh
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H
BENDAHARA Putu Kornia
PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH
PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma
REDAKTUR Wahyu Kuncoro
PELIPUT I.G Bagus Putra Adiwijaya, SE I.A Wayan Kusuma Dewi Adhi Langlang Buwana Komang Tri Chandra Devi Ni Kadek Juniari R. Airlangga Nayottama H I Wayan Ari Darmawan
DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Daniel Valentino da Gomez
KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan Gede Agus Wirawan I Made Dedi Ariawan Wibisono Darmaputra
VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M
PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama
TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan
SIRKULASI I Gede Erwin Cahyadi Putra I Putu Feby Setiawan Pratama
PENERBIT PT MEDIA REPUBLIK INDONESIA Kemenkumham nomor AHU - 0013549. AH.01.01. Tahun 2017 PENERBITAN | KANTOR REDAKSI & IKLAN ALAMAT : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar TELP : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-MAIL : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com FOLLOW US Instagram majalahbalicom
ISSUU Majalah Bali
Youtube Majalah Bali
Website majalahbali.com
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
3
Tokoh
Fasilitasi Anak Muda Bali dalam Program Pemagangan Kerja ke Negeri Sakura Lika-liku perjalanan hidup yang penuh dengan kejutan telah menempa sosok putra daerah bernama I Made Sudiada menjadi pribadi yang optimistik dan berani menghadapi tantangan. Termasuk tantangan untuk membuka kesempatan bagi masyarakat Bali yang ingin mencoba pengalaman kerja di luar negeri. Melalui Lembaga Pemagangan Kerja (LPK) Duta Sahaya, I Made Sudiada telah berhasil mengirimkan ratusan anak muda di Bali untuk melakukan pemagangan kerja ke Jepang. Tak sedikit pula lulusan LPK Duta Sahaya yang tercatat diterima di dunia kerja maupun sukses membangun usaha secara mandiri.
I Made Sudiada
Owner LPK Duta Sahaya
Peluang kerja di luar negeri menjanjikan penghasilan yang fantastis serta kesempatan menikmati keindahan budaya dan alam di negeri yang asing. Namun yang kerap menjadi momok untuk bekerja ke luar negeri adalah akses yang sulit serta biaya yang tak sedikit. Melihat fenomena tersebut, I Made Sudiada berinisiatif mendirikan suatu lembaga pemagangan kerja yang dapat mengakomodir masyarakat untuk mengecap pengalaman kerja di luar negeri. Diharapkan melalui lembaga ini, calon tenaga magang dapat mempersiapkan diri baik dari segi kompetensi kerja maupun dokumen legal. Bersama rekannya bernama I Gede Putu Wardana, I Made Sudiada merintis LPK Duta Sahaya yang berlokasi di Jl. Dr. Ir. Soekarno No.36X, Desa Delod Peken, Tabanan. Sebagai lembaga yang ikut mendorong upaya-upaya pengembangan kemitraan global, LPK Duta Sahaya berfokus pada program pemagangan kerja ke Jepang. Negeri Sakura ini dipilih lantaran menawarkan beragam kesempatan kerja baik di sektor formal maupun informal. Selain itu, Jepang menjadi salah satu negara yang menjadi kiblat pengembangan teknologi terkini serta memiliki unsur budaya yang hampir sama dengan Indonesia.
4
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Tokoh
“Program Magang ke Jepang kalau dilihat dari model pelatihannya, merupakan program unggulan dikarenakan secara tidak langsung dapat memfasilitasi putra-putri bangsa untuk menempa diri di negara yang terkenal akan kedisiplinan dan keteraturannya”, ujar I Made Sudiada.
Jika dilihat dari pengalaman ratusan peserta magang yang sukses diberangkatkan lewat LPK Duta Sahaya, banyak yang akhirnya diterima kerja di perusahaan di dalam negeri. Ada pula yang ingin membuka usaha mandiri atau entrepreneur, seusai kembali ke Tanah Air dengan modal selama pemagangan 3 tahun. Adapun KOUGAS Community Adapun manfaat lainnya yang didapat oleh para siap menjadi mitra untuk mendampingi alumni peserta magang ke Jepang di antaranya peluang LPK Duta Sahaya dalam berbisnis. Mulai dari mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dari mentoring seluk-beluk bisnis dan juga bertukar upah rata-rata di dalam negeri, pengalaman pengalaman dengan mantan magang Jepang yang menikmati keindahan alam dan budaya sudah sukses di bisnisnya. masyarakat sekaligus menyaksikan teknologi modern yang ada di Jepang, serta kesempatan karier selepas menyelesaikan program magang yang berlangsung selama tiga tahun.
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
5
Tokoh
Ke Jepang di Usia Belia
Sebuah kesempatan untuk ke Jepang pada usia yang sangat belia akhirnya menjadi titik balik Berkat teguh pada prinsip membangun kehidupan Made Sudiada. Kala itu usianya masih kepercayaan kepada semua pihak dengan sikap 15 tahun atau masih duduk di bangku SMP, ia kejujuran dan integritas, I Made Sudiada pun mendapat tawaran dari kerabat dekatnya untuk berhasil memajukan LPK yang telah ia rintis sejak mengikuti program pertukaran budaya ke Jepang. tahun 2011. Padahal bila menengok kembali Banyak yang menolak kesempatan ini dengan masa-masa awal berdiri, lembaga yang ia bangun alasan takut tak bisa beradaptasi di negeri yang kurang dilirik. Namun kekuatan optimistik dalam asing, namun tidak bagi Made Sudiada yang diri Made Sudiada tak membuatnya patah arang menyanggupinya karena penasaran terhadap hingga berhasil menyerap peserta didik pada kehidupan di dunia luar. tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1991, untuk pertama kalinya Made Di balik kisah keberhasilan Made Sudiada sebagai Sudiada keluar daerah sekaligus pengalaman fasilitator program magang ke luar negeri yang perdana menumpang pesawat. Sesampainya di telah membuka kesempatan kerja bagi ratusan Jepang, ia dititipkan kepada salah seorang warga anak muda, tersimpan kisah perjuangan yang luar Jepang yang akan menjadi orangtua angkatnya biasa. Ia terlahir di lingkungan keluarga sederhana dalam beberapa bulan. Saat itu Made Sudiada tepatnya di Kabupaten Jembrana. Sebagai anak merasa cemas bercampur rasa penasaran yang seorang petani tidak menyurutkan keinginannya tinggi tentang nasibnya ke depan di negara yang untuk terus mengakses pendidikan meskipun ia sangat asing baginya. Apalagi modal berbahasa harus menempuh perjalanan beberapa kilometer Jepang yang ia miliki masih sangat minim, agak ke sekolah dengan berjalan kaki. menyulitkan dirinya berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
6
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Tokoh
Ternyata di tempat ia tinggal jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tidak seperti bayangannya terhadap Jepang yang modern dan maju. Namun nilai plus yang ia dapatkan selama tinggal bersama orang Jepang adalah kedisiplinan dan keteraturan hidup. Made Sudiada mengisi kesehariannya dengan mengunjungi sekolah dasar terdekat baik untuk mengikuti pelajaran penjaskes yang tengah berlangsung maupun belajar aksara Jepang di ruang guru. Setelah masa tinggal di Jepang berakhir, Made Sudiada pulang dengan membawa harapan suatu hari nanti dapat kembali ke negeri tersebut. Ia menyadari bahwa impian yang terpatri tak langsung mewujud nyata secara instan, namun ia yakin lewat kerja keras ia akan segera mencapai impian tersebut.
Lewat profesi sebagai tour guide, Made Sudiada membangun relasi dengan banyak orang Jepang. Salah satunya menawarkan kesempatan magang bagi SDM yang ada di Bali untuk bekerja di luar negeri. Made Sudiada menyambut peluang tersebut dengan mengajak rekannya yang merupakan seorang birokrat. Mereka menyatukan visi untuk membangun sebuah lembaga resmi pengirim tenaga magang ke luar negeri yang kini dikenal dengan nama LPK Duta Sahaya.
Eksistensi LPK Duta Sahaya yang hingga kini terus membantu masyarakat untuk mengakses informasi dan mempersiapkan tenaga magang ke Jepang menjadi bukti keberhasilan Made Sudiada menjaga citra profesionalisme lembaga. Tiap tahunnya, peminat program magang ke Setamat SMA, Made Sudiada memutuskan untuk Jepang terus mengalami peningkatan seiring langsung terjun ke dunia kerja. Nekat ia merantau dengan banyaknya alumni yang menorehkan seorang diri ke wilayah Legian dengan bekerja cerita kesuksesan. Made Sudiada pun berharap sebagai freelancer, yang menawarkan paket wisata dapat terus ikut serta menyukseskan programkepada para turis. Hingga suatu ketika ia mencoba program pembangunan yang ditujukan untuk melamar sebagai tour guide khusus wisatawan menciptakan kesejahteraan masyarakat, salah Jepang di suatu perusahaan tour and travel dan satunya melalui program pemagangan ke Jepang akhirnya diterima. Sejak itulah Made Sudiada yang ia laksanakan saat ini. mulai dapat menata kehidupan finansial sampai dapat dikatakan sukses secara materi. Bahkan ia dapat membahagiakan kedua orangtua lewat hasil kerja kerasnya selama beberapa tahun.
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
7
Tokoh
Bisnis Logistik Terus Terangkat Berkat Pelayanan
Cepat dan Akurat
Cermat melirik peluang di bidang logistik yang fokus menggarap jaringan minimarket, I Ketut Tjuatja Agus Sukantha mampu mengecap sukses di usia muda. Perusahaan yang ia bangun dari nol selalu dipercaya sebagai mitra logistik handal yang memberikan layanan logistik terintegrasi. Memiliki tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman, PT Smart Logistic Indonesia menangani produk mulai dari pengiriman, penyimpanan dan pendistribusian. Selain itu dukungan teknologi berbasis sistem IT menjadikan layanan PT Smart Logistic Indonesia semakin akurat, cepat dan terjangkau.
I Ketut Tjuatja Agus Sukantha Owner PT Smart Logistics Indonesia Usianya kala merintis usaha masih relatif muda, yakni 26 tahun. Itu nyatanya tidak menghalanginya untuk berani menjajal peluang bisnis logistik. Pria yang akrab disapa Agus ini, membangun usaha jasa logistik PT Smart Logistic Indonesia yang memiliki jaringan seluruh Indonesia ini sejak tahun 2007. Memulai dari keinginan mengoptimalkan kinerja dari perusahaan angkutan milik orangtua, sang ayah, dia merangsek masuk ke bisnis ini dan bersaing dengan pengusaha lainnya. Beralamat di Jl. Raya Gatot Subroto Barat No. 168 Kerobokan Kaja, PT Smart Logistic Indonesia memiliki Pelanggan dari pabrik-pabrik nasional, distributor nasional, distibutor lokal, minimarket nasional dan minimarket lokal. Peluang usaha distribusi barang dari gudang peretail ke jaringan gerai minimarket ini
8
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
ternyata menjanjikan. Sebab, tidak semua minimarket memiliki armada logistik sendiri, sehingga mereka menggunakan jasa logistik. Maklum, bisnis peretail fokus pada sektor retail, bukan di sektor logistiknya. Peluang inilah yang ditangkap oleh Agus. Dari bermodal satu unit truk, kini Agus mampu memberikan pelayanan pengiriman dari Sumatra hingga ke Nusa Tenggara Timur. Berbagai jenis kendaraan tersedia mulai dari truk berukuran besar, sedang, kecil atau pun mobil boks baik berpendingin maupun non pendingin. Hal itu tak lepas dari perkembangan bisnis retail khususnya di Bali yang terus bertumbuh. Selama roda bisnis minimarket dan supermarket terus berputar, bisnisnya akan ikut terangkat.
Tokoh Pengalaman di Negeri Kangguru Agus membangun serta mengembangkan bisnis di bidang logistik untuk mengoptimalkan kinerja dari perusahaan angkutan yang dirintis ayahnya yang bernama I Ketut Tjuatja Tjinta Negara. Sang ayah terlebih dahulu bergelut di bisnis transportasi sejak tahun 60-an. Ayahnya melayani jasa pengiriman daerah Jawa-Bali via truk dan dari profesi itulah mampu membesarkan 8 orang anak. Bahkan lewat hasil jerih payah sang ayah dapat memfasilitasi pendidikan Agus hingga ke luar negeri. Setamat SMA, Agus berkeinginan untuk segera terjun ke dunia usaha mengikuti jejak ayahanda. Namun ayahnya tidak merestui keputusan tersebut lantaran menginginkan Agus yang merupakan anak bungsu itu untuk bisa merampungkan kuliah. Ketika sudah bulat tekadnya menuruti permintaan ayahnya, kampus yang ia tuju justru tidak lagi membuka pendaftaran mahasiswa. Lantas, Agus mengambil keputusan untuk mengambil kuliah di luar negeri tepatnya di Sidney, Australia.
Pada enam bulan pertama pengalaman hidup di negeri yang sangat asing, Agus harus beradaptasi dengan zona di luar kenyamanannya. Selain harus mempertajam kemampuan bahasa Inggris pria kelahiran Negara 14 April 1981 ini, juga harus membagi waktu antara kuliah dan kerja sambilan. Upah bekerja di restoran cepat saji ia kumpulkan untuk membayar sewa rumah. Uniknya, Agus juga menyewakan rumah itu pada orang lain sehingga ke depannya ia memperoleh keuntungan yaitu mendapat tempat bernaung dengan budget seminimal mungkin. Setelah tamat kuliah Agus memutuskan mendapatkan izin tinggal tetap (Permanent Resident) di Australia agar dapat melanjutkan kariernya di sana. Waktu itu terbilang masa perjuangan yang cukup berat lantaran ia harus bekerja selama 12 jam per hari sebagai sopir bus. Namun upah yang didapat sangat pantas untuk membayar kerja kerasnya. MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
9
Tokoh
PT SMART LOGISTIC INDONESIA Jl. Gatot Subroto Barat No. 168, Kerobokan Kaja, Kuta Utama, Badung Telp. 0361 438161
Membangun Usaha Suatu ketika Agus dipanggil pulang ke tanah air untuk melanjutkan cita-cita sang ayah yakni mengembangkan bisnis angkutan miliknya. Lalu di tahun 2008 Agus mendirikan CV Dewata Manunggal Jaya yang bergerak di bidang distributor air mineral, snack, minyak goreng dan popok. Produk-produk tersebut dipilih dengan pertimbangan modal yang dikeluarkan cukup sedikit dan produk tersebut selalu dibutuhkan masyarakat.
10
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Kian lama usaha yang dirintisnya terus bertumbuh ditandai dengan terus bertambahnya rekanan usaha yang ingin produknya didistribusikan. Hingga pada tahun 2013, ia merasa perusahaan milik ayahnya harus dikelola secara profesional untuk dapat bersaing dengan perusahaan angkutan lainnya. Kala itu juga ia mendirikan PT Tjuatja Utama, yaitu perusahaan yang berfokus di bidang jasa angkutan via darat. Namun, di dua tahun setelahnya Agus memutuskan keluar dari perusahaan itu dan berfokus pada pengelolaan usahanya sendiri.
Tahun 2015 merupakan tahun yang sulit bagi ayah tiga anak ini karena salah satu produk ungulannya hengkang dari keagenan. Hal itu mengharuskannya untuk bertahan dengan produk yang kurang populer dan menopang biaya operasional yang cukup besar setiap bulannya. Saat itu terlintas untuk mendirikan usaha transportasi seperti yang pernah dilakukan saat bekerja dengan ayahnya dan berharap usaha ini dapat menambah omzet sehingga dapat menutup biaya operasional sehingga perusahaan tidak merugi.
Tokoh
“Pada bulan agustus 2015 saya mendirikan PT Smart Logistics Indonesia, bermodalkan DP Rp 50 juta saya membeli truk pertama saya. Tapi ternyata bukan bertambah baik, usaha ini justru semakin tidak terkelola dengan baik di saat saya memutuskan untuk membeli truk yang ke dua di tahun 2017. Waktu itu utang usaha melebihi kemampuan perusahaan untuk membayar dan yang bisa saya lakukan tidak banyak selain berdoa agar semua berjalan sesuai rencana”, kenangnya. Sebagai pengusaha, Agus harus mengambil keputusan rasional, tepatnya pada Mei 2019 ia memutuskan untuk menutup usaha distributornya dan menjual semua
sisa aset yang ada untuk melunasi utang usaha. Saat itu ia menyadari bahwa kelebihannya adalah selalu melayani konsumen dengan sepenuh hati. Menggunakan sedikit modal yang tersisa Agus fokus pada usaha pelayanan dan merubah konsep PT Smart Logistics Indonesia yang awalnya berupa perusahaan transportasi menjadi perusahaan penyedia jasa pelayanan logistik atau dikenal dengan Third Party Logistics. “Disertai dengan mengubah sedikit pola pikir dari asset oriented company menjadi less asset company, memungkinkan kami menjangkau lebih banyak pelanggan lebih banyak destinasi dalam waktu relatif singkat, yaitu
dengan pola bisnis kemitraan usaha. Benar adanya, di saat pandemi seperti ini banyak perusahaan yang kesulitan bahkan tutup. Tetapi perusahaan kami terus berkembang bahkan telah melampaui kinerja perusahaan saya sebelumnya hanya dalam waktu satu setengah tahun”, ungkapnya. Suami dari Natasya Budiyanto ini mengakui bahwa persaingan usaha ke depan akan semakin tinggi, namun dengan terus memberikan pelayanan yang prima serta senantiasa menanamkan etos kerja kepada SDM serta para sopir armadanya, Agus optimistis bisa bertahan dalam bisnis ini.
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
11
Tokoh
Merangkul Kesuksesan bersama Keluarga
Kemandirian dan disiplin yang dipupuk sejak kecil dari orangtua, tanpa disadari menjadi sebuah pondasi yang kuat bagi Luh Putu Sri Agustin, terutama saat dalam hal pemilihan kariernya. Namun bukan hanya karena alasan ekonomi yang mengharuskan ia bersikap demikian, bahkan setelah ekonomi keluarga terus berangsur membaik, ajaran kemandirian dan kedispilnan tersebut seolah telah mendarah daging pada orangtuanya, hingga ia tumbuh menjadi sosok seperti sekarang ini, wanita yang tangguh dan ingin selalu bermanfaat bagi banyak orang. Sejak kecil Luh Putu Sri Agustin yang tinggal bersama kedua orangtua, nenek dan adiknya, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maklum, ayahnya hanya sekolah sampai di tingkat kelas II SD dan ibunya sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan. Karena latar belakang tersebut, alhasil ayahnya hanya bekerja sebagai tukang dan ibunya sebagai pedagang. Meski penghasilan yang didapatkan pas-pasan, namun kedua orangtuanya, khususnya sang ibu telah bertekad agar putra dan putrinya kelak memiliki bekal pendidikan yang jauh lebih baik daripada mereka. Kegigihan orangtua dalam mendidik Sri Agustin, sukses hingga ia akhirnya berhasil lulus kuliah dari jurusan Akuntansi, di salah satu universitas di Yogyakarta. Ia kemudian bekerja di beberapa perusahaan dalam negeri, hingga luar negeri, tepatnya di Turki pada tahun 2013. Setelah beberapa bulan di sana, ia merasa uang yang ia miliki, belum cukup untuk dibawa pulang, ia pun memutuskan tetap berada di Turki, sekaligus ia masih ingin menikmati kesempatan tersebut sebaik mungkin, dengan melihat peluang-peluang lainnya di negara “Transkontinental” tersebut. Saking menikmati waktu di Turki, Sri Agustin terlambat dalam kepengurusan dokumen-dokumen visa pekerja, akibatnya ia menjadi pekerja illegal. Beruntung, ia bertemu seseorang warga Turki yang mau membantunya untuk mengurus residence permit. Sembari mengurus dokumen, Sri Agustin mencoba mencari pekerjaan di hotel-hotel, namun karena kebetulan saat itu sedang musim dingin, tidak sedikit hotel yang tutup. Hingga selama 3-4 bulan ia belum mendapat pekerjaan.
12
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Luh Putu Sri Agustin Owner PT Bumi Mas Citra Mandiri
Sebelum kepengurusan residence permit selesai, Sri Agustin memperhatikan dengan saksama, dokumen apa saja yang dibutuhkan, hingga saat menemukan permasalahan yang sama pada warga negara luar yang tengah berada di Turki, ia dengan sigap dapat membantu. Dari pengalaman tersebut, namanya pun kian dikenal dan tidak sedikit yang membutuhkan jasanya sebagai agensi di sebuah perusahaan. Harus Kerja Keras Sejak Kecil Sejak usia tujuh tahun, anak pertama dari dua bersaudara ini diwajibkan setiap harinya bangun pada pukul 05.30 pagi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau pukul 02.00 dini hari membantu nenek membuat klepon untuk dijual. Setelah kegiatan tersebut, barulah ia dan adiknya yang selisih empat tahun dengannya berangkat ke sekolah. Pulang sekolah, Sri Agustin tidak bisa bermain atau melakukan sesuatu yang ia inginkan layaknya teman-teman sebayanya. Ia harus kembali mengerjakan pekerjaan rumah, seperti memberi makan hewan ternak, mencari bahan kayu untuk memasak dan mencari air di sungai dengan jarak tempuh yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini demi meringankan beban orangtuanya yang sibuk bekerja sebagai tukang dan pedagang sejak pukul 08.00-17.00 sore. Tak dapat dipungkiri, terkadang datang rasa iri kepada teman-teman sebayanya, karena mereka bisa bermain atau membeli jajanan yang juga diinginkan Sri Agustin dan adiknya. Namun apa boleh buat karena kondisi yang tak memungkinkan, ia harus rela pergi ke sekolah tanpa uang saku, dan menghabiskan waktu makan siang di rumah, yang kebetulan jarak sekolah dan rumahnya hanya berseberangan.
Tokoh
Pengalaman masa kecil lainnya yang tak terlupakan antara ia dan adiknya, yakni saat mereka mencari pis bolong setelah hujan reda. Di mana pada masa itu, membeli sesuatu menggunakan uang tersebut masih berlaku, yang bila mereka menemukannya sesuai dengan harapan mereka, akan digunakan untuk membeli jajanan yang mereka inginkan.
Setelah lulus kuliah, Sri Agustin sempat bekerja di berbagai bidang, yang melenceng dari jurusannya, ia juga pernah membuka beberapa usaha seperti babi guling hingga salon, namun kandas begitu saja. Obsesi sang ayah yang sebelumnya menginginkan ia bekerja sebagai perawat atau guru pun, sempat mengolok-oloknya membandingkan ia dan kesuksesan teman-temannya telah menjadi guru.
Di bangku kelas V SD, kehidupan perekonomian keluarga Sri Agustin mulai membaik, bahkan lebih meningkat, semenjak ibunya memutuskan untuk berjualan kebutuhan rumah tangga. Karena merupakan warung pertama di desa tersebut, banyak masyarakat yang antusias berbelanja sekaligus merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan mereka, bahkan usaha ibunya terdengar hingga ke desa tetangga dan mendatangkan banyak pembeli, sehingga warung tersebut harus mempekerjakan empat orang pegawai untuk melayani pembeli.
Sri Agustin tetap teguh menjalani apa yang ia yakini, ia kemudian memutuskan mencoba peruntungannya dengan bekerja di luar negeri, mengikuti tren saat itu. Setelah kepengurusan visa selesai, ia berangkat ke Australia, hingga ke Turki. Pilihannya pun tak salah, setiba di negeri orang, peluangnya untuk mengeksplorasi potensi di bidang agensi pun ia peroleh.
Waktu yang banyak dihabiskan Sri Agustin dan ibunya di warung, akhirnya membuat mereka mempekerjakan seorang asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Namun meski telah memiliki asisten, ia dan adiknya tetap bekerja secara mandiri, terutama yang beurusan dengan kebutuhan mereka, seperti mencuci pakaian sendiri, tetap menjadi tanggung jawab masing-masing. Kerja keras ibunya membuahkan hasil dengan memodalkan pendidikan Sri Agustin untuk melanjutkan kuliah jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, sedangkan adiknya melanjutkan kuliah di SPB Bali dan sekarang akhirnya bekerja di kapal pesiar. Meski saat SMA Sri Agustin sempat masuk ke sekolah kejuruan pariwisata, tepatnya di SMKN 5 Denpasar, namun karena terjadi peristiwa Bom Bali yang menimbulkan pariwisata terpuruk, ia kemudian memilih untuk beralih ke akuntansi.
Berkat doa orangtua dan ketekunan dalam bekerja, Sri Agustin bersama rekannya bisnisnya, I Putu Siswantara yang juga sekaligus kakak sepupunya, merintis sebuah usaha “PT Bumi Mas Citra Mandiri” yang beralamat di Jl. Hyang Sangsi, Perum Chandra Ayu V, Batubulan. Gianyar. Sebuah perusahaan yang sesuai dengan passion-nya, akhirnya berhasil ia wujudkan. Dalam perusahaan yang bergerak di bidang agen tenaga kerja Indonesia tersebut, ada sebuah harapan Sri Agustin tak hanya menjadi perusahaan yang memantapkan diri untuk terus melangkah maju sebagai pemimpin di bidang modal sumber daya manusia berkualitas terbaik. Sri Agustin pun ingin melalui usahanya tersebut, ia mampu merangkul dan mengedukasi saudara-saudaranya hingga memiliki skill sebagai persyaratan penting, untuk ikut meraih kesuksesan bersama-sama, baik menjadi bagian dari manajemen perusahaan atau sebagai tenaga kerja Indonesia. Setelah kerja keras yang dilakukan dan memperoleh hasil yang diinginkan, apalagi harapan dan kepuasan tersendiri, juga bermanfaat bagi banyak orang, terutama keluarga.
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
13
Tokoh
Apotek dengan Online Based Pertama Kali di Bali
Ni Luh Putu Dyanawati, S.Farm, APT Owner Apotek Mulia Farma & Apoplus.id
Sadar akan dunia digital marketing yang semakin maju dan menjadi pilihan masyarakat dalam berbelanja, Ni Luh Putu Dyanawati, pemilik dari Apotek Mulia Farma semakin gencar mengikuti perkembangan pemasaran secara online. Dengan dukungan adik-adik tercinta, apotek ini pun menjadi yang pertama kali di Bali, untuk menggunakan sistem ini di bidang farmasi.
Bekerja sebagai apoteker, Ni Luh Putu Dyanawati, terinspirasi dari orangtua, di mana almarhum ayah dari Tabanan dan ibu asal Makassar yang juga berprofesi sebagai apoteker. Sang ayah yang selain sebagai apoteker juga berstatus PNS, membangun usaha apoteknya dari nol, di tengah pergulatan dengan penyakit kanker yang diderita.
®
® Apoplus.id yang sudah dipatenkan di PDKI Indonesia
14
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Sejak kelas I SD, Putu Dyanawati telah mengetahui penyakit ayahnya tersebut, karena sering kali ditinggal oleh ayahnya berobat atau dirawat di rumah sakit. Anak pertama dari tiga bersaudara ini pun harus menerima dengan ikhlas, kepergian ayahnya saat ia kelas I SMP, yang juga meninggalkan dua adik laki-laki dan sang ibu yang kemudian melanjutkan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, yang bekerja sebagai apoteker di RS Sanglah. Semasa hidup ayahnya, Putu Dyanawati telah menerima surat-surat yang ditulis oleh ayahnya, yang berisikan pesan-pesan untuknya, agar ia menjaga adik-adiknya dan belajar dengan giat. Hal ini pun diwujudkan Putu Dyanawati pada usaha Apotek Mulia Farma yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Barat No.360, Denpasar Utara dan di Jl. Pulau Nias No. 8 Denpasar Barat.
Apotek Mulia Farma
Tokoh
Jl. Gatot Subroto Barat No.360, Denpasar, Bali 80118 Telp : (0361) 419293
Di zaman teknologi yang kian berkembang, Apotek Mulia Farma juga mengembangkan pemasaran secara online, melalui instagram apoplus.id. dan linktr.ee/Apoplusapotek. Pemasaran digital marketing yang diperbantukan oleh adik-adiknya, menjadikan Apotek Mulia Farma kian ramah di hati masyarakat, sekaligus yang pertama kali memberikan pelayanan membeli obat bebas dan alat kesehatan secara online di Bali.
Ibu dari Putu Dyanawati, awalnya menginginkan ia untuk menjadi PNS, namun keinginan tersebut tak sesuai dengan hati Putu Dyanawati yang lebih memilih untuk menciptakan usaha, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Selain itu, dalam usaha yang didirikan ia juga bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang dimiliki, yang bisa saja menjadi modal untuk mereka yang mungkin memiliki keinginan untuk membangun usaha yang sama atau bila ingin berkarier di Sebelum mendirikan Apotek Mulia Farma pada Mei perusahaan lain. Agar setidaknya dapat membawa 2008, Putu Dyanawati menambah pengalaman nama baik juga untuk Apotek Mulia Farma di bekerjanya di klinik kecantikan Natasha, pada kalangan masyarakat. posisi apoteker penanggung jawab selama dua tahun. Ia kemudian bekerja sebagai pegawai Dalam pengembangan usahanya, alumni SMAN kontrak di RS Sanglah dan akhirnya memutuskan 3 Denpasar ini, juga memperoleh masukan dari ingin merasakan tantangan dalam membangun suami yang merupakan lulusan dari disiplin ilmu usaha sendiri. ekonomi bisnis. Bagaimana dalam memberikan pelayanan konsultasi terbaik, terutama dalam memaksimalkan pemasaran online yang rencananya akan dikembangkan di Ubud dan Jimbaran. MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
15
Tokoh
Dari kain tradisional asal Sumba Kaliuda, menjadi cikal bakal nama usaha yang bergerak di bidang ekspor dekorasi rumah dan furnitur “Kaliuda Gallery”, yang berdiri pada tahun 1997. Berlokasi di Jl. By Pass Ngurah Rai No. 107 Pemogan, Denpasar Selatan, sang pemilik, Fanny Laurens berupaya untuk terus melakukan inovasi-inovasi baru, agar terus mampu mempertahankan usahanya di zaman-zaman yang semakin maju. www.kaliudabali.com @kaliudagallery Kaliuda Gallery Lima tahun awal pendirian Kaliuda Gallery, Fanny Laurens masih belum bisa menata jumlah produk yang membludak, selayaknya bagaimana konsep sebuah galeri. Lima tahun selanjutnya, kondisi tersebut sudah mulai dikuasai dan perjalanan usaha mulai berjalan stabil. Tak puas sampai disana, di bawah pengelolaan Fanny Laurens, Kaliuda Gallery kemudian bertransformasi dengan mengekspor kain tradisional, dekorasi rumah dan berbagai gaya furnitur ke pasar seluruh dunia yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah, vila, hotel dan kantor.
16
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Tokoh Oleh arsitek “Uma Adi Selaras”, arsitektur yang berbasis pada kebudayaan pribumi khususnya Jawa, Bali dan Sumba, Kaliuda Gallery menggunakan bahan pemasok kayu camelia, akasia dan mahoni untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi ke seluruh dunia dan siap stok untuk dibuat berdasarkan pesanan retail atau grosir. Pemesanan pun dilakukan sefleksibel mungkin, baik mengunjungi galeri secara langsung atau via online yaitu Whatsapp, Facebook dan Instagram. Kaliuda Gallery terus berupaya hadir terdepan bagi para pecinta barang antik sebagai one stop shopping center. Dimulai dari membantu mencari kebutuhan klien, hingga mengatur semua pesanan, hingga kargo siap mengirimkan barang ke alamat yang dituju. Tim manajemen proyek juga menyediakan layanan dalam hal merancang, membangun dan mengelola proyek furnitur untuk klien, termasuk kesesuaian interior, tata letak properti, logistik dan instalasi sesuai dengan inspirasi klien. Gallery Kaliuda juga menawarkan berbagai layanan restorasi profesional untuk perbaikan furnitur, seperti pemolesan ulang total dengan bahan terbaik dan layanan yang dapat diandalkan dengan harga yang wajar, demi menambah daftar panjang klien setia dan kepuasaan pelanggan.
Maret 24, 2021 Villa Jimbaran-Bali Teak Wood Root Art Decoration (Custom Made Order)
Di tahun 2021, Kaliuda Gallery membuktikan keeksistensiannya dengan juga menerima konsultasi desain untuk proyek-proyek private villa, private residence dan studio di Bali sejak tahun 2016, di antaranya villa (Jimbaran) pada teak root wood art decoration, studio (Gianyar) lounge chair, private residence (Bali) runner Sumba pahikung, private villa (Bali) Hollywood bed, headboard, side-table, end bed bench dan masih banyak lagi. Dalam 24 tahun perjalanan bisnis Kaliuda Gallery, rasanya kurang lengkap bila dalam rentang waktu tersebut tidak ada situasi yang menjadi tantangan Fanny Laurens agar menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Maret 24, 2021 Villa Jimbaran-Bali Teak Wood Root Art Decoration (Custom Made Order)
Maret 12, 2021 Studio Gianyar-Bali Lounge Chair (Fabric by Owner)
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
17
Tokoh
Seorang Pecinta Kucing yang Kini Sukses Mendirikan Onawa Catshop
Setiawan Owner Onawa Catshop Berlokasi di Jl. Tukad Petanu No.4 Panjer, Denpasar, Onawa Catshop lahir dari sebuah hobi Awan yang memelihara kucing dan intens berbagi pengalaman dengan rekanrekan sejiwanya, khususnya dalam hal perawatan kucing. Ia yang saat itu hanya memiliki dua ekor kucing, kemudian seiring waktu beranak pinak, hingga memiliki kucing sebanyak 13-15 ekor. Memiliki kucing sebanyak itu, tentu kebutuhan yang dperlukan juga tidak sedikit, Awan harus membeli makanan dan pasir kucing hingga bersak-sak. Mungkin karena gaya beternaknya, yang sepintas seperti pemiliki toko pecinta hewan, kawan-kawannya pun memilih untuk membeli kebutuhan kucing kepadanya. Hingga tanpa sebuah rencana yang sengaja diatur untuk membuka usaha, Onawa Catshop pun dibuka dengan masih berbentuk rumahan.
18
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Rezeki bisa datang dari pintu mana saja. Bahkan dari kegiatan yang hanya sebagai pengisi waktu senggang, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, terlebih di era yang semakin modern ini. Adalah Setiawan atau akrab disapa Awan, pria kelahiran Madiun 12 April 1984 ini, meski orangtuanya tidak memiliki latar belakang di bidang usaha, namun sejak sejak tahun 2018, ia telah sukses melanggar batas tersebut dengan membangun sebuah usaha bernama Onawa Catshop. Pensiun dari Teknik Sipil Sejak sang ayah meninggal saat Awan di bangku SMP, ibunya harus berjuang menafkahi ia dan enam saudaranya untuk mengenyam pendidikan yang tinggi. Agar kelak jika ibunya sudah tidak ada, saudara-saudaranya memiliki bekal untuk menentukan masa depan mereka dan jauh lebih baik dari ibunya yang hanya sampai pendidikan di Sekolah Rakyat (SR). Sebelum memutuskan melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Sipil, Awan pernah bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia pun mengikuti ujian masuk Fakultas Kedokteran di Ujung Pandang, namun gagal. Hingga akhirnya mencoba di Politeknik dan lulus pada Teknik Sipil, dengan IPK yang memuaskan.
Pekerjaan yang diambil Awan tentu jauh dari usaha yang diambil saat ini, ia sempat bekerja sebagai admin keuangan selama 1,5 tahun, kemudian tahun 2010 pindah ke Bali bekerja di perusahaan desain grafis, namun hanya selama tiga bulan. Beralih lagi, sebagai desain interior di perusahaan furnitur selama setahun hingga ke dunia perhotelan sebagai konsultan dan desain arsitektur di perusahaan pengembang properti Agung Podomoro Group selama enam tahun. Dari perusahaan Agung Podomoro, Awan mendapat tawaran pengerjaan sebuah proyek apartemen di Jakarta, sedangkan ia yang sudah memiliki kucing sebanyak 30 ekor saat itu, ragu akan menerima tawaran tersebut atau tidak, terlebih usaha tersebut sudah mulai berjalan, hanya masih di-handle oleh rekannya. Mau tidak mau, setelah satu persatu karyawan perusahaan dipindakan bekerja dan ia belum memiliki jawaban apakah akan pindah ke Jakarta atau tidak, ia pun terpaksa di PHK, akibat pandemi.
Tokoh
Berlatar kejadian tersebut, Awan pun di-support untuk menyeriusi usaha petshop-nya saja. Dan di tahun 2018, ia pun memberanikan diri untuk menyewa sebuah ruko di Jl. Tukad Petanu, yang areanya masih tergolong sepi dan penerangan yang belum memadai di masa itu. Kemudian ia men-setting petshop-nya agar tampak ramai dengan produk, padahal kenyataannya modal yang ia miliki untuk usaha ini masih cukup minim. Seiring customer yang terus bertambah, Onawa Catshop pun semakin memperbaiki perfomanya dengan menata toko seapik mungkin dan menghidupkan area luar agar lebih semarak. Di lingkungan sekitar Onawa Catshop pun mulai dibuka café dan warung yang awalnya jam 7 malam sudah tutup, kini memperpanjang waktu bukanya.
Berjalan tiga tahun, media sosial menjadi strategi marketing Onawa Catshop dalam memasarkan jasa sekaligus produknya yang berkualitas dan telah mampu membuka cabang Onawa Catshop yang kedua, yang berlokasi di Jl. Kusuma Bangsa III No.5A Pemecutan Kaja, Denpasar. Awan tentu berharap akan ada Onawa Catshop selanjutnya, bagi masyarakat yang tertarik untuk membeli lisensi nama Onawa Catshop sendiri. Awan bersama kru Onawa Catshop pun sangat terbuka menyambut kesempatan ini, dengan senang hati akan membagi ilmu dan pengalaman yang dimiliki, serta untuk sukses bersama-sama di tengah pandemi.
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
19
Tokoh
Membayar Kekurangan Ekonomi Masa Kecil dengan Berwirausaha di Masa Depan
Keadaan perekonomian saat kecil bisa dikatakan sederhana, sehingga memaksa sang ibu juga turut mengambil peran dalam mencari nafkah. Meninggalkan ‘berkas’ harapan di hati I Rai Dhamadwipa untuk memiliki masa depan yang lebih baik lagi ke depannya, terlebih saat ia telah berkeluarga nanti. Dari awalnya ingin menjadi PNS seperti ayahnya, kemudian berubah haluan untuk menjadi seorang wirausaha. Latar belakang orangtua I Rai Dhamadwipa, memiliki pekerjaan sebagai penilik TK dan pengawas SD, berstatus PNS sedangkan ibu ikut membantu menambah penghasilan rumah tangga dengan bekerja sebagai seorang penjual kacang dan tempe. Rai Dwipa yang saat itu masih kecil, pun merasakan diajak berkeliling berjualan bersama ibunya dengan menaiki sepeda jengki. Hingga saat ini pun, pekerjaan tersebut masih dinikmati sebagai hiburan seharihari sang ibu.
I Rai Dhamadwipa, ST. Owner CV Dipta Karya Mandiri
Setelah lulus, Rai Dwipa kemudian bekerja di sebuah perusahaan kontraktor pada tahun 2009. Lima tahun berselang, ia memutuskan berhenti dari perusahaan. Terlebih kebutuhan rumah tangga yang semakin meningkat, memaksa ia harus membangun usaha sendiri dengan modal sertifikat tanah dan menyisihkan gaji yang ia dapatkan dari kantor sebesar 1.250.000 rupiah.
Diungkapkan oleh Rai Dwipa memang sempat ada keinginan meniti karier dengan berjualan seperti ibunya. Namun di sisi lain, dengan jaminan hidup di masa tua yang menjanjikan, ia pun sempat ada keinginan untuk berkarier di pemerintahan. Maka daripada itu, ia sempat berencana untuk melanjutkan kuliah di Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Meskipun sang ayah sebelumnya meniti karier sebagai guru, namun tak ada didikan campur tangan khusus yang diperoleh Rai Dwipa harus berkarier seperti apa. Ia pun mutlak memiliki kebebasan memilih jalan karier masa depannya. Seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, Rai Dwipa mulai tanggap bahwa pekerjaan ayahnya tidak bisa dibawa ke zaman ia berkeluarga nanti. Ia harus mendapatkan sesuatu yang lebih dan mampu menanggung biaya kehidupan calon istri dan anak-anaknya kelak. Setelah mengetahui kenyataan tersebut, anak kedua dari dua bersaudara ini, kemudian memutuskan melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana. Ia pun mendapat dukungan dari keluarga atas pilihannya dan target-target ia ke depan, termasuk berdiri di kaki sendiri.
I Rai Dhamadwipa, ST. bersama keluarga
20
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Tokoh
Proyek-Proyek CV Dipta Karya Mandiri Sang Istri pun ikut membantu dalam merintis usaha ini, dengan terlibat dalam mengalokasikan penghasilan istri dan Rai Dwipa dalam pembangunan usaha, hingga hanya menyisakan uang sebesar 800 ribu rupiah perbulannya pada tahun 2010. Tak hanya perjuangan membangun bisnis, perjuangan untuk membayar utang-utang pun pasti dirasakan oleh pejuang pemilik usaha seperti Rai Dwipa. Namun selagi aset perusahaan lebih besar daripada utang, kondisi ini ia jadikan penyemangat dalam menjalankan usaha “CV Dipta Karya Mandiri”.
Layaknya seperti kelahiran bayi ke dunia, Rai Dwipa dan istri mulai mempelajari segala sesuatunya yang berhubungan dengan bisnis kontraktor dari nol. Baik proyek besar maupun kecil, ia tak pilih-pilih dalam mengerjakannya hingga tuntas. Melewati pagi hingga malam hari, dilalui ia bersama istri, demi menarik perhatian klien. Tahun kedua, sudah mulai menggarap ke proyek-proyek renovasi hotel dan vila, berkisar tahun 2014. Kini CV Dipta Karya Mandiri yang beralamat di JL. Soka No.33 Kapal, Badung ini, telah mempekerjakan 4 orang karyawan dan 20 orang tukang. Meski belum sebesar perusahaan lainnya, ia dan istri berkomitmen untuk mematangkan dan memperkuat sistem manajemen, agar perusahaan mampu berjalan profesional sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bahkan di tengah pandemi, ia dan istri berupaya terus mempromosikan usahanya, agar selalu ada proyek yang berjalan setiap harinya, demi tetap mempekerjakan para karyawan tetap maupun pekerja lepas yang menerima upah sesuai dengan hak mereka.
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
21
Tokoh
Bangkit dengan Membuka Peluang Kerja di Tengah Pandemi untuk Mengurangi Pengangguran
Masa kecil Putu Ary Widiartha kerap kali membantu pekerjaan orangtuanya sebagai peternak ayam broiler yang cukup sukses, yang secara tidak langsung mulai memperkenalkannya proses transaksi uang sejak usia 10 tahun. Di suatu masa saat Ary duduk di bangku SMP, karena adanya beberapa kejadian ancaman virus yang melanda Bali, menyebabkan peternakan harus buka tutup, hingga akhirnya menyebabkan perekonomian keluarga mengalami keterpurukan. Kondisi tersebut hampir tak menyisakan materi yang dimiliki Putu Ary untuk menutupi utang. Kenyamanan finansial pun seketika hilang begitu saja. Setelah lulus SMA, putra pertama dari pasangan I Ketut Subagia dan Ni Wayan Kangsih ini memutuskan untuk segera bekerja di Denpasar. Ia yang tinggal sekaligus membantu usaha kontraktor kakaknya selama setahun, kemudian berpikir tidak bisa untuk bergantung dengan sang kakak terus menerus, di mana tujuan awalnya ia berangkat ke Denpasar agar mampu hidup mandiri, sehingga ia pun tinggal dan bekerja terpisah dari sang kakak. Atas saran pamannya, Putu Ary yang telah beberapa kali pindah lokasi pekerjaan, kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Mahendradatta, agar memperoleh beasiswa. Kala itu Universitas Mahendradatta dipimpin oleh Dr. Arya Wedakarna selaku Rektor. Selain belajar semasa kuliah, Putu Ary juga aktif di berbagai organisasi baik itu tingkat lokal, nasional ataupun organisasi internasional. Lulus dalam waktu empat tahun, di usia 24 tahun ia kemudian bergabung di PT Grup Hardy’s Holding sebuah Holdings Company yang didirikan oleh Ir. I Gede Agus Hardyawan bersama Ni Ketut Rukmini Hardy dengan 9 core bisnis (Hardys Retail, Hardys Property, Hardys Land, Hardys Hotel, Hardys Agro, Hardys Funzone, Hardys Investment, Hardys Trans dan Hardys Advertising) dengan lebih dari 4000 karyawan. Beberapa posisi yang pernah di jabatnya seperti Head
22
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Putu Ary Widiartha Owner Makro Jaya Abadi
Operasional Hardys Foundation, Direktur Eksekutif Hardys Foundation, Direktur Corporate Secretary, Direktur Human Capital dan Head Operasional Hardys Hardware. Kesempatan tersebut pun ia manfaatkan untuk mendapatkan ilmu dari para seniornya dan tentu saja pengalaman dalam mengenal proses dari jaringan sebuah bisnis. Namun meski telah menempati posisi dengan income yang tinggi, ia tetap dengan pendiriannya untuk tidak selamanya bekerja pada sebuah perusahaan dan hanya mengandalkan gaji.
Tokoh
Putu Ary Widiartha bersama Diah Savitri (istri) Tiga tahun berselang, Putu Ary keluar dari Grup Hardys Holdings, demi merencanakan langkah selanjutnya untuk membangun sebuah usaha. Usaha pertama yang ia bangun yaitu perusahaan konsultan bisnis retail, yang sudah mampu mencuri hati banyak masyarakat yang menjadi kliennya hanya dalam waktu beberapa bulan. Meski telah menorehkan prestasi pada klien yang telah sukses mendirikan hingga belasan outlet retail, karena perkenalannya dengan jaringan distributor yang semakin luas, usaha konsultan ini ia pilih untuk diminimasi dengan membuka peluang usaha lainnya pada tahun 2018 yaitu supplier “Makro Jaya Abadi (MJA) dan Bali Mitra Groserindo (BMG)” yang beralamat di Jl. Pulau Singkep No.44 Denpasar. Awalnya Makro Abadi Jaya hanya menyuplai produk ke outlet yang mempergunakan jasa konsultan Putu Ary, yang sebagian besar berada di luar Kota Denpasar dengan mempekerjakan hanya dua orang karyawan, sales dan pengirim. Seiring berjalannya waktu, outlet pun semakin bertambah hingga kini MJA sudah memiliki lebih dari 650 outlet customer aktif, begitu pula tim dari Makro Abadi Jaya yang kini ada 20 orang karyawan. Omzet yang menurun akibat pandemi pun dirasakan oleh suami Diah Savitry ini dalam usahanya hingga 50% dari omzet normal. Meski demikian, ia tidak bisa menutupi rasa kepeduliannya dengan orang-orang yang kehilangan pekerjaan karena pandemi.
Setelah menghitung budgeting dalam usaha, ia kemudian mencoba memberi bantuannya dengan menerima beberapa karyawan yang melamar pekerjaan untuk menjadi bagian dari Makro Abadi Jaya. Dari kondisi usaha yang totally sebelumnya masih menurun, namun Makro Abadi Jaya mengambil langkah berani untuk merekrut karyawan ternyata justru berdampak positif pada kenaikan angka omzet usaha secara perlahan. Putu Ary pun semakin berani untuk menambah tujuh lagi kendaraan operasional, agar semakin mengefisienkan pekerjaan para karyawannya. Kerja penuh strategi hingga mampu menaikan omzet masa pandemi dan menemukan titik kestabilan usaha di era new normal, Putu Ary tak puas hanya sampai di sana. Di Desember 2021, ia sudah memasang target untuk memperkuat performa Makro Abadi Jaya dengan menambah covering area khususnya seluruh Denpasar dan mentransformasikan kondisi kantor saat ini menjadi sebuah bangunan yang berfungsi sebagai distribution center. Agar terhindar dari risiko-risiko usaha seperti kehilangan barang, kesalahan penghitungan, terutama dalam melayani sales canvassing yang membeli produk dalam jumlah besar. Putu Ary pun menambahkan besar harapan ke depannya ia dapat terus berkontribusi kepada masyarakat sesuai dengan pelajaran dan pengalaman yang ia terima dari keluarga, bahwa kesuksesan tak hanya sekedar bermateri, tapi jauh akan lebih berharga, bila memanfaatkan rezeki yang kita punya untuk ambil bagian dalam menyejahterakan banyak orang. MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
23
Tokoh
Dukungan Orangtua Kesuksesan Masa Depan Anak Ayah Rudyanto Wibisono yang berprofesi sebagai dokter umum, sedangkan ibu hanya sampai lulusan SMP, lebih banyak membekalinya penanaman karakter sejak dini. Hai ini pun dirasakan olehnya, attitude berperan penting tidak hanya mencerminkan bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dapat memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesannya di dunia kerja.
Rudyanto Wibisono
Owner PT Megacahaya Dewata Berangkat dari keadaan ekonomi yang tidak berlebihan, tidak pula kekurangan, Rudyanto juga sempat iri dengan kawan-kawannya yang hidupnya jauh lebih beruntung. Terlebih bersekolah di lingkungan SMA swasta di Surabaya, yang rata-rata berasal dari keluarga menengah ke atas, secara tidak langsung, ia pun membandingkan hidupnya hanya berdasarkan penampakan dari luar saja saat itu. Bersyukur, Rudyanto memiliki sosok orangtua yang bijak dalam mendidiknya, sehingga ia tidak tumbuh menjadi remaja yang minder hanya karena alasan perbedaan sosial ekonomi. Namun di sisi lain, ia tak mampu membohongi diri sendiri bahwa dibalik karakter ketahanan yang kuat dalam dirinya, ada sebuah dorongan untuk memperoleh sesuatu yang lebih dari yang dimiliki kedua orangtuanya saat ini. Ketekunannya berawal dari berjualan lagu rekaman pada saat masih SMP yang saat itu sedang populer, meski hasilnya tak seberapa, orangtuanya memberinya bentuk dukungan dengan bantuan-bantuan sederhana yang ditawarkan tanpa menganggap remeh sama sekali. Sikap orangtua seperti itu yang menurut Rudyanto harus dipertahankan dalam keluarga kepada anak-anak mereka. Karena memang idealnya, dukungan tersebut didapat dari keluarga, di mana sudah sepatutnya keluarga menjadi “rumah” dari segala hiruk pikuk kondisi di luar sana yang semakin rumit. Di bangku kuliah, Rudyanto tak berbeda dengan kawankawannya yang juga memiliki masa-masa kenakalan remaja. Saat semester II ia bolos dari kuliahnya, ayahnya memintanya lebih baik ia bekerja di perusahaan pamannya. Ia pun tak menolak dan bekerja di bagian warehouse controller pada tahun 1996.
24
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
Pengalaman bekerja di perusahaan semakin berkembang, seiring dengan ilmu yang dirasa sudah mumpuni, ia dipindahkan ke beberapa posisi, dari Warehouse, ia belajar sebagai Accounting, Sales, hingga dipercaya memegang Kepala Cabang di Bali pada tahun 2002, setelah lulus kuliah Jurusan Ekonomi Akuntansi di Surabaya.
Tokoh
Memenuhi Tanggung Jawab Karena usia pamannya yang semakin tua dan berencana untuk memberikan tanggung jawabnya di perusahaan kepada Rudyanto, Rudyanto kemudian bekerja sama dengan mitranya untuk mengembangkan perusahaan pada tahun 2008. Perusahaan berlabel “PT Megacahaya Dewata” tersebut kemudian dikembangkan oleh Rudyanto dengan menambah merek-merek baru, hingga bekerja sama dengan brand besar. Tak hanya itu, cabang pun semakin diperluas, tidak hanya Bali yang beralamat di Jl. By Pass Ngurah Rai No.223 Sanur, Denpasar Bali, tapi juga Surabaya, Semarang dan Jakarta. Setelah bisnis distributor lampu, Rudyanto tertarik untuk mengikuti seminar-seminar, salah satunya “Kingdom Bussinis Community”. Ia belajar banyak soal ruang lingkup bisnis dan sekaligus mengambil bagian sebagai pembina dalam komunitas tersebut. Setelah dijalani, ternyata tidak sedikit masyarakat yang masih memiliki pengetahuan yang minim tentang ilmu keuangan, baik pribadi maupun bisnis.
Tidak pernah berhenti belajar dan mengikuti seminarseminar terutama di masa pandemi, bisa menjadi kegiatan favorit Rudyanto, lihat saja hasil dari kegiatannya menambah wawasan baru mulai merembet ke usaha lainnya, yaitu digital printing, importir produk China yang berbasis di Surabaya, hingga usaha kuliner online yang dirintis semenjak pandemi yang sudah menerima reseller hingga luar kota, seperti Semarang dan Makasar. Pencapaian-pencapaian tersebut, bagi Rudyanto berkat pondasi manajemen yang kuat dan pondasi berupa support dari keluarga yang luar biasa telah ia terima, sejak ia hanya berjualan kaset hingga kini memiliki hampir bisnis yang hampir menyentuh beberapa bidang usaha yang berbeda. Namun tak mau takabur dengan prestasinya, Rudyanto terus melakukan pembenahan dan melakukan inovasiinovasi baru terutama di tengah pandemi. Ia juga berupaya memberikan motivasi dengan berbagi ilmu dan pengalaman, khususnya dalam membangun manajemen keuangan agar lebih siap dalam menghadapi tantangan-tantangan bisnis ke depannya
Atas permasalahan yang timbul di masyarakat, Rudyanto bersama Yohanes Suryanto pun menciptakan Cekkeuanganku.com pada dua tahun lalu, namun masih dalam pembinaan yang dilakukan secara pertemuan langsung. Karena antusias masyarakat yang semakin tinggi dalam hal manajemen keuangan, pada tahun 2019, ia pun meluncurkan aplikasi Cekkeuanganku.com pada Februari 2021 di Google Playstore, dengan menggandeng beberapa coach yang handal di bidang tersebut.
Rudyanto Wibisono bersama Yohanes Suryanto MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
25
Tokoh Manfaat
4
Manfaat Buah Durian bagi Tubuh Kita
D
urian merupakan salah satu buah yang memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan. Di Indonesia, durian dapat dengan mudah ditemukan dan hadir dalam berbagai bentuk serta olahan seperti permen hingga es krim. Buah yang hanya berbuah satu tahun sekali ini memiliki bau yang khas dan rasa yang manis. Selain kelezatannya, durian juga ternyata memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh. Durian memiliki nama ilmiah durio zibenthinus Linn dan masuk dalam keluarga Bombacaceae dengan biji besar yang diselimuti daging buah. Durian merupakan buah asli dari Asia Tenggara yang dijuluki sebagai “king of fruits”. Durian merupakan buah yang dikenal secara luas karena rasa manfaatnya bagi kesehatan. Durian mengandung vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh. Menurut penelitian Universiti Teknologi Malaysia, durian memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kanker, meningkatkan sistem pencernaan, memperkuat tulang, memperbaiki anemia, mencegah penuaan dini dan menurunkan tekanan darah.
26
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
1. Meredakan Anemia
3. Meringankan Depresi
Anemia merupakan kondisi medis yang menyebabkan kurangnya tingkat hemoglobin pada darah. Kekurangan hemoglobin dapat menimbulkan kelelahan, sakit kepala, insomnia dan lain-lain. Anemia pada wanita hamil akan mempengaruhi janin seperti menyebabkan kelainan hingga kematian. Kandungan asam folat yang tinggi pada durian penting dalam memproduksi hemoglobin dan mengurangi kondisi anemia. Selain itu, asam folat dapat meningkatkan pertumbuhan jaringan secara teratur dan melindungi otak serta tulang belakang bayi.
Amino acid yang diketahui ebagai triptofan dalam durian merupakan senyawa pemicu tidur alami. Triptofan dapat meningkatkan kadar serotonin dan melatonin yang diperlukan untuk mengelola emosi. Dua bahan kimia ini juga dapat mengurangi stres, sulit idur, kecemasan, nafsu makan serta depresi. Selain itu, senyawa ini peting untuk mengatur fungsi tidur dan dapat digunakan dalam penyembuhan epilepsi.
2. Membantu Menjaga Kesehatan Tulang Kandungan logam termasuk kalium dan kalsium pada durian dapat membantu menjaga tulang agar senantiasa sehat. Kalium sangat penting untuk mengatur penyebaran dan pengendapan kalsium dalam tulang sehigga tidak larut atau dilepaskan ke dalam darah secara berlebihan.
4. Melawan Kanker Durian memiliki kandungan vitamin, nutrisi, dan senyawa kimia alami yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan penting untuk melawan kanker, dan radikal bebas. Radikal bebas dapat menghancurkan DNA dari sel biasa dan mengubahnya menjadi sel kanker, dan dapat membentuk pertumbuhan tumor yang fatal. Vitamin C, B, E, serta fitonutrien dalam durian juga dapat memerangi sel-sel kanker.
Tokoh
ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232 Telepon: (0361) 242698
MAJALAH BALI Vol 32 VI-2/21
27
Tokoh
Instagram 28majalahbalicom MAJALAH BALI
Vol 32 VI-2/21
Youtube
Majalah Bali
ISSUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM