Tokoh
Edisi Khusus
MAJALAH
Majalah Bali Vol 33 VII-1/21 Rp. 65.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
Masa Depan Stabilitas Ketenagakerjaan antara INDONESIA-JEPANG Then A Li Shohei Miura Pendiri LPK Bali Costa
Founder Miura Costa Welfare Centre.Co.Ltd
Teknologi
Tokoh
Tokoh
Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Kelola Mindset untuk Membangun Aset
Menyajikan Kopi dalam Nuansa yang Tenang dan Nyaman dengan Konsep Feels Like Home
I Gede Putu Sutaya, S.T
R. Adrian Noor & Emil Agustina
26
8
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
12 1
Daftar Tokoh Isi
20
8 16
4
12 22
TOKOH :
4
Then A Li Masa Depan Stabilitas Ketenagakerjaan antara Indonesia-Jepang
8
I Gede Putu Sutaya, S.T Kelola Mindset untuk Membangun Aset
12
R.Adrian Noor & Emil Agustina Menyajikan Kopi dalam Nuansa yang Tenang dan Nyaman dengan Konsep Feels Like Home
16
Monica Puspita N Passion Memasak Jadi Dorongan Semangat Menggarap Peluang Usaha Bahan Kue
20
Gede Arsana Menjaga Kerendahan Hati dengan Mempererat Tali Silahturahmi antar Kerabat
22
Ida Ayu Kade Sapta Amanda Putri, S.M Peliknya Kehidupan Masa Kecil Persiapkan Mental Seorang Direktur Muda Wanita
2
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Perbedaan TV Analog dan TV Digital
27
Advertisement
26
MAJALAH
Tokoh
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H
BENDAHARA Putu Kornia
PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH
PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma
REDAKTUR Wahyu Kuncoro
PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Ni Kadek Juniari Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H
DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris
KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan Gede Agus Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan
VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M
PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama
TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan
SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat
PENERBIT
CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN
PT. Media Republik Indonesia
Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017
Redaksi Majalah Bali
Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com
FOLLOW US Instagram majalahbalicom
ISSUU Majalah Bali
Youtube Majalah Bali
Website majalahbali.com
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
3
Tokoh
Masa Depan Stabilitas Ketenagakerjaan antara INDONESIA-JEPANG Menembus persaingan kerja di luar negeri tentunya menjadi impian sebagian anak bangsa di Indonesia tak terkecuali bagi masyarakat di Pulau Dewata. Oleh karena itu tak sedikit lembaga pelatihan atau pemagangan kerja di luar negeri hadir guna mengakomodir impian anak bangsa untuk berkarya di luar negeri. Salah satu yang baru eksis di Bali dengan memunculkan konsep inovatif yaitu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bali Costa yang berlokasi di Kuta Utara, Badung. Sekilas bangunan yang terletak di Jl. Raya Kerobokan No. 888 A, Kerobokan Kelod, Kuta Utara ini nampak seperti tempat makan bernuansa Jepang. Kesan ala Negeri Sakura memang terasa kental, terlihat dari penggunaan material kayu dan bambu sangat mendominasi bangunan tersebut. Bahkan dalam ruangan yang dipergunakan sebagai kelas belajar mengajar, disusun sedemikian rupa layaknya sebuah ruang makan di sebuah rumah tradisional di Jepang. Siapa sangka bangunan tersebut bukanlah restoran masakan Jepang, melainkan sebuah Lembaga Pelatihan Kerja yang mengkhususkan diri pada program pemagangan ke Negeri Sakura. LPK dengan nama Bali Costa tersebut didirikan dengan spirit untuk memajukan anak bangsa dalam berkarya di Jepang. Fokus utama dari LPK Bali Costa adalah penempatan tenaga magang ke luar negeri dengan pelatihan utama yaitu pelatihan bahasa, budaya dan etos kerja.
4
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Pemilik LPK Bali Costa, Then A Li, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mendesain suasana kelas yang serupa dengan kondisi di negara tujuan pemagangan sebagai salah satu bagian pengenalan budaya Jepang kepada para peserta pelatihan. Terbukti dengan adanya upaya tersebut, para peserta yang didominasi anak muda tersebut lebih antusias dalam menjalani program pelatihan. “Kami hadir di Bali untuk memfasilitasi para generasi muda yang ingin bekerja di Jepang. Suasana di Jepang kini ada di Bali. Kami merancang suasana kelas yang mirip dengan budaya Jepang sehingga peserta pelatihan dengan mudah mempelajari dan memahami bahasa serta budaya Jepang”, ungkap Then A Li.
Tokoh
Then A Li
Shohei Miura
Pendiri LPK Bali Costa
Founder Miura Costa Welfare Centre.Co.Ltd
“Apa yang dibahas oleh kedua orang ini?” Kami berbicara tentang situasi di Indonesia dan Jepang saat ini. Jawabannya adalah stabilitas ketenagakerjaan Indonesia. Awalnya, kedua orang ini bertemu sekitar 20 tahun yang lalu Untungnya, meskipun jarak antara Indonesia dan Jepang cukup jauh, mereka tetap saling menghubungi satu sama lain. Hal ini yang menjadi pemicu berdirinya sekolah bahasa Jepang kali ini. Namun, bagaimana kedua orang ini berkenalan satu sama lain selama lebih dari 20 tahun? Tentu saja akan ada kendala bahasa untuk dua orang dari negara yang berbeda. Bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan bahasa asing? Ada cerita ketika saya masih muda, kami bertemu di Taiwan. Di sekolah bahasa asing di Kota Taipei dan kebetulan kami berada di kelas yang sama. Setelah lebih dari 20 tahun, kami ingin menjadi jembatan antara Indonesia dan Jepang. Dengan ide bagus untuk menjadi jembatan dan berkontribusi untuk negara masingmasing, kami memutuskan untuk mendirikan sekolah bahasa Jepang. Pada saat itu, SHOHEI MIURA di sisi kanan gambar mengusulkan untuk membangun sekolah gaya Jepang!.
Dan kemudian Then A Li di sisi kiri gambar menyatakan bahwa itu ide yang bagus!. Dengan cara ini, kedua gagasan itu terus berlanjut dan mendapat persetujuan pemerintah. Saya mendapat izin dan membuka sekolah pada April 2021. Dalam waktu singkat banyak siswa yang tertarik sehingga jumlah kursi yang tersedia tidak mencukupi, jadi sekarang kami akan menambah kelas baru untuk memenuhi fasilitas agar pendidikan bahasa Jepang di LPK ini dapat berlangsung dengan baik, sehingga kami dapat mengirim lebih banyak siswa ke Jepang dan mendukung mimpi anak muda Indonesia. Sepertinya dia memiliki keinginan yang kuat karena dia telah mendapatkan pengalaman di luar negeri. Kemudian Then A Li di sisi kiri gambar berbicara. Kemudian di LPK Bali Costa, selain pendidikan bahasa Jepang, kami juga mengajarkan sopan santun, sehingga ketika berangkat ke Jepang, siswa dapat berinteraksi dengan baik dan keluarga juga tenang karena kami akan memberikan semua dukungan selama mereka di Jepang. SHOHEI MIURA di sisi kanan gambar menjawab bahwa dia ingin menjadi sebuah institusi. Dua orang ini memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam peningkatan mutu tenaga kerja di Indonesia dan Jepang. Hal ini karena mereka telah mengalami hidup di negara asing melintasi batas negara dan mengatasi kesulitan dalam bekerja.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-3/21 VII-1/21
5
Tokoh
Peluang Kerja Lanjut Then A Li, negara Jepang dipilih sebagai negara tujuan pemagangan kerja lantaran di sana memiliki budaya Asia yang serupa dengan Indonesia. Selain itu, peluang kerja di negeri asal kuliner sushi tersebut sangat terbuka lebar. Saat ini memang sedang sangat dibutuhkan tenaga kerja terampil yang dapat mengisi beberapa posisi di sana sehingga potensi kerja masih cukup tinggi. Tercatat ada beragam bidang pekerjaan atau industri di Jepang yang dapat menyerap tenaga kerja asal Indonesia antara lain; Caregiver, Building Cleaner, Industri Komponen Mesin dan Alat, Industri Perakitan dan Mesin, Industri Listrik, Elektronik dan Informasi, Industri Konstruksi, Industri Pembuatan Kapal dan Mesin Kapal, Perbaikan dan Perawatan Mobil, Industri Penerbangan, Industri Perhotelan, Industri Pertanian, Perikanan dan Budidaya Perairan, Produksi Makanan dan Minuman, dan Industri Layanan Makanan. Tentunya ada banyak manfaat yang akan didapat sebagai peserta pemagangan di Jepang. Sebagai negara dengan etos kerja dengan budaya disiplin yang tinggi, sangat cocok menjadi tempat menimba pengalaman kerja. Program pemagangan kerja dapat pula dijadikan momentum untuk mempelajari dan menikmati budaya setempat sehingga dapat menambah khasanah wawasan budaya kita. Bagi peserta yang telah menjalani program pemagangan kerja juga memiliki kesempatan yang besar untuk dapat diterima sebagai pegawai tetap di perusahaan tempat bekerja.
6
MAJALAH MAJALAHBALI BALI Vol Vol633X-3/20 VII-1/21
Sedangkan bagi peserta pemagangan kerja yang telah menuntaskan program dan kembali ke tanah air pun memiliki nilai plus saat ingin melamar ke perusahaan yang ada di Indonesia. Pengalaman bekerja di luar negeri dapat menjadi pertimbangan utama untuk lolos penerimaan kerja. Bagi yang ingin mengembangkan potensi secara mandiri juga sangat berpeluang untuk bisa menjadi wirausahawan. Mereka dapat membuka usaha sendiri yang tentunya dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas. “Jangan ragu untuk datang, dengan senang hati kami akan melayani dan memberikan solusi bagi anda yang ingin berkonsultasi”, kata Then A Li, membuka kesempatan seluas-luasnya untuk masyarakat yang berminat mengikuti program pemagangan yang ada di LPK Bali Costa. Bagi yang belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya, tidak perlu khawatir. LPK Bali Costa membuka kesempatan bagi calon peserta pelatihan yang belum memiliki latar pengalaman kerja. Demikian pula bagi yang sudah mengantongi pengalaman, kesempatan sangat terbuka. Bahkan LPK Bali Costa juga dapat membantu para pekerja yang masa kontrak kerja hampir habis. Sehingga pekerja tetap dapat melanjutkan pekerjaan tersebut atau pindah ke perusahaan lain.
Tokoh
Sebuah Visi LPK Bali Costa lahir dari sebuah cita-cita untuk membantu anak bangsa agar dapat mencapai impian bekerja di Jepang. Ini merupakan salah satu visi yang dimiliki Then A Li sejak dirinya telah usai melalui perjalanan panjang bekerja di beberapa negara. Then A Li merupakan sosok putra bangsa yang telah menjadi pahlawan devisa negara sejak usia yang sangat belia. Bagaimana lika-liku perjalanannya? Then A Li merupakan pria asal Bangka Belitung, sebuah daerah yang memiliki khasanah budaya dan keindahan alam yang masih sangat terawat. Setelah usianya menginjak remaja, ia sempat hijrah ke Jakarta bersama keluarganya. Namun lantaran peristiwa kerusuhan Mei di tahun 1998 memaksa Then A Li untuk pergi ke Taiwan menyusul Sang Kakak yang sudah terlebih dahulu bekerja di sana.
Hingga suatu ketika, Then A Li memutuskan untuk pulang kembali ke tanah air. Ia memilih Bali sebagai tempat tinggal dan memulai kehidupan baru. Sempat membuka usaha penjualan peralatan memancing, Then A Li kemudian menerima tawaran seorang rekan untuk mendirikan sebuah LPK. Then A Li menjadi pihak yang mengumpulkan peserta secara kolektif sekaligus sebagai penyelenggara program pelatihan kerja. Tantangan ini pun disambut antusias oleh Then A Li yang memang sangat ingin mencetak SDM terampil untuk dikirim bekerja ke luar negeri. Meski terhitung baru, Then A Li berupaya agar dapat menarik kepercayaan masyarakat tentang LPK Bali Costa sebagai lembaga pelatihan terjamin kesuksesan bagi calon siswanya yang ingin bekerja di Jepang. Dirinya pun untuk para siswa yang telah belajar LPK Bali Costa agar bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan.
Sesampainya di Taiwan, ia harus bekerja demi dapat melanjutkan hidup di sana. Bertahun-tahun bekerja di negeri yang asing membuat Then A Li bertumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil segala risiko demi meraih cita-cita. Tatkala masa kerjanya di Taiwan habis, ia memutuskan untuk melanjutkan petualangan di Australia. Di Negeri Kanguru ini, Then A Li tak hanya dapat memajukan kehidupan ekonominya, tapi juga menjadi tempat pertemuan dengan perempuan pujaan hati. Ia bertemu dengan seorang wanita berkebangsaan Korea dan memutuskan membangun keluarga kecilnya di sana.
MAJALAH MAJALAH BALI BALI VolVol 33 6VII-1/21 X-3/20
7
Tokoh
Kelola Mindset untuk Membangun Aset Salah satu kendala yang acap kali ditemui saat membangun sebuah usaha adalah persoalan modal. Tak sedikit individu yang menganggap bahwa merintis usaha harus mengantongi modal finansial yang besar terlebih dahulu. Namun tidak bagi I Gede Putu Sutaya, seorang seniman, arsitek sekaligus pengusaha. Baginya ada yang lebih penting dari bekal finasial melainkan kekuatan mindset atau pola pikir. Penting bagi seorang entrepreneur mengelola mindset agar dapat sukses membangun aset perusahaan dalam kondisi apapun. I Gede Putu Sutaya, S.T Owner Studio Tabanan Arsitektur
Merintis usaha di bidang arsitektur sejak tiga tahun lalu, I Gede Putu Sutaya telah menghasilkan puluhan karya desain maupun bangunan fisik. Meski terhitung baru melangkah dalam dunia bisnis, namun entrepreneur kelahiran Tabanan 26 September 1988 ini mampu bersaing dengan para arsitek lainnya yang telah terlebih dahulu malang melintang di industri ini. Terhitung sebanyak 30 unit hunian yang telah ia garap sejak tahun 2018 mulai dari renovasi hingga bangun baru di bawah usaha miliknya yaitu Studio Tabanan Arsitektur. Di balik cerita keberhasilan Gede Sutaya dalam mengembangkan biro arsitek dan jasa kontraktor, ada proses perjuangan luar biasa yang sempat ia lalui. Salah satunya pada akhir 2019 lalu ia sempat mengalami kebangkrutan usaha. Disusul pada awal 2020 hingga tahun 2021 dilanda pandemi yang mempengaruhi semua sektor kehidupan, termasuk sektor ekonomi. Pada masa itulah keteguhan hati seorang pengusaha diuji, apakah akan tetap melanjutkan bisnis dengan segala risikonya atau memilih gulung tikar saja.
8
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Tokoh
Bagi Gede Sutaya, pilihan untuk maju dan meneruskan usaha adalah satu-satunya opsi yang dimiliki. Sebab sejak dahulu ia memang memiliki passion pada dunia seni arsitektur dan akan terus mengembangkan potensinya di bidang ini. Demi bisa tetap eksis di dunia usaha, Gede Sutaya sadar dirinya harus mengelola mindset seorang pengusaha sebagai modal utama mengembangkan bisnis.
Walau sempat mencicipi kegagalan, Gede Sutaya menganggap hal tersebut sebagai suatu pengalaman yang berharga. Ia mengaku banyak belajar dari kesalahan terdahulu dan menjadikannya acuan untuk menyusun langkah strategi selanjutnya. Melalui motto “Selalu Berinovasi dan Menginspirasi”, ia berupaya selalu memberikan layanan dan produk atau jasa terbaik demi mewujudkan kepuasan para kliennya.
“Mindset awal yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah berpikir positif. Melalui pola pikir yang positif, kita dapat membentuk kepercayaan diri kita untuk membangun sebuah motivasi agar dapat lebih berkembang. Fokus untuk mencapai sebuah tujuan agar dapat melewati segala rintangan”, ujarnya.
“Agar dapat meminimalisir kegagalan yaitu dengan mau belajar dari kesalahan serta mendengar kritikan dari orang lain. Jangan pernah mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Serta dibutuhkan komitmen atau tekad yang kuat agar kita dapat fokus pada satu tujuan yang ingin dicapai”, tuturnya.
Selanjutnya seorang entrepreneur harus bertanggung jawab terhadap segala aspek yang terkait dengan usahanya, termasuk kesejahterahan usaha dan timnya. Pada masa sulit seperti ini pun Gede Sutaya tetap optimis untuk menghasilkan karya. Ia tak mau berfokus pada masalah melainkan pada solusi. Alhasil, ia dapat terus memutar roda usaha serta memberikan penghidupan kepada para SDM yang bernaung di bawah usahanya.
Motivasi yang kuat untuk bisa membangun usaha secara mandiri telah dimiliki Gede Sutaya sejak ia duduk di bangku kuliah. Pria lulusan Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Ngurah Rai ini harus bekerja sembari menyelesaikan masa studinya. Kala itu ia menggantungkan cita-cita bahwa suatu saat nantinya dirinya akan menjadi seorang entrepreneur sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
9
Tokoh
Proyek - proyek yang dikerjakan oleh Studio Tabanan Arsitektur Gede Sutaya mengaku tertarik pada seni menggambar bangunan lantaran sejak kecil ia dibesarkan di lingkungan keluarga seniman. Meskipun terlahir dalam kondisi keluarga yang sederhana lantaran ayahnya hanya mengandalkan pendapatan sebagai buruh bangunan dan bertani, tak menyurutkan langkah Gede Sutaya untuk terus mengembangkan bakatnya. Demi melanjutkan pendidikan, ia harus menyisihkan waktu sepulang sekolah untuk bekerja. Hal itu ia lakoni sejak duduk di bangku SMP hingga meraih gelar sarjana.
10
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Perjuangan luar biasa yang akhirnya tidak siasia. Gede Sutaya pun berhasil mewujudkan impiannya yaitu memiliki usaha sendiri. Dengan selalu menjaga integritas dan bekerja dengan kejujuran, ia berhasil membangun kepercayaan di antara para pengguna jasanya. Inilah yang membuat Studio Tabanan Arsitektur dengan cepat mendapat tempat di masyarakat meski terhitung baru di industri arsitektur.
Tokoh
Studio Tabanan Arsitektur siap mewujudkan hunian impian masyarakat dengan memberikan layanan dari hulu ke hilir. Mulai dari tahapan konsultasi konsep, menuangkan ide dan konsep ke dalam desain, proses konstruksi, penataan interior hingga penyerahan hasil akhir kepada klien menjadi satu kesatuan layanan yang diberikan. Gede Sutaya mengatakan dirinya memang berfokus pada permintaan jasa desain sekaligus pengerjaan konstruksi agar dapat menciptakan kesempatan kerja bagi para tenaga yang telah ia latih secara langsung. Salah satu nilai yang menjadi keunggulan Studio Tabanan Arsitektur dalam memberikan layanan jasa dan produk terbaik adalah ketepatan waktu dan kesesuaian dengan rancangan yang telah disepakati. Selain itu mampu memaksimalkan fungsi bangunan di atas lahan terbatas dengan tetap memperhatikan tampilan artistik.
Gede Sutaya mengatakan ciri khas rancangannya sangat relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan unsur-unsur tradisional Bali yang merupakan bagian dari warisan leluhur masyarakat Bali melalui penerapan konsep Tri Mandala, Tri Angga, Asta Bumi, Asta KosalaKosali dan berlandaskan Tri Hita Karana, tujuannya memberikan kekuatan “Taksu” pada bangunan sehingga tercipta kebahagiaan serta keharmonisan bagi pemilik. Dengan melibatkan unsur-unsur tersebut di setiap pembuatan karya, Gede Sutaya berharap dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian budaya, khususnya budaya arsitektur Pulau Dewata.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
11
Tokoh
R. Adrian Noor & Emil Agustina
Owner 25:PM COFFEE
Menyajikan Kopi dalam Nuansa yang Tenang dan Nyaman dengan Konsep Feels Like Home Bukan dari latar belakang orangtua pengusaha, ayahanda (alm) dari R. Adrian Noor merupakan sopir taksi dan ibu sebagai guru ngaji yang masih aktif sampai saat ini. Dengan menafkahi keluarga berbekal pekerjaan yang bisa dikatakan kurang menjanjikan, kondisi ekonomi saat itu pun morat-marit, dirasakan oleh R. Adrian Noor semasa remajanya.
Anak ketiga dari empat saudara ini, tak pasrah begitu saja menerima keadaan, apalagi gejolak di usia SMP yang sudah mulai mengenal pergaulan dan tertarik dengan lawan jenis, mendorongnya untuk menghasilkan uang sendiri. Karena untuk meminta uang kepada orangtua demi kumpulkumpul bersama teman-temannya, bukanlah suatu keperluan yang penting-penting sekali untuk sekelas ekonomi keluarganya. Maka saat ia memanfaatkan motor milik ayahnya untuk ngojek di terminal Cileduk, Tangerang, ayahnya pun paham akan maksud dari putranya tersebut dan membekalinya dengan uang bensin.
12
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
R. Adrian Noor tak memungkiri ada rasa prihatin dalam dirinya, demi mentraktir wanita yang ia taksir, ia harus susah payah bekerja terlebih dahulu, sedangkan teman-teman yang lain mungkin tinggal meminta kepada orangtuanya. Namun di balik semangatnya mengais rezeki, ada kebanggaan timbul dari dalam dirinya, bahwa ia sudah cukup pintar untuk tidak merepotkan kedua orangtuanya.
Tokoh
Jl. Dewi Sri I No.777X, Legian, Kuta, Badung - Bali 80361
Jl. Raya Kedampang, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung - Bali 80361
Di antara pilihan 13 Tahun sebagai Pegawai atau Terbang ke Bali
Tidak ada rencana khusus sesampainya di Bali pada tahun 2014 yang akan dijalankan R. Adrian Noor selanjutnya. Meski sempat ditawarkan Pertemuan dengan istri sekaligus partner untuk bekerja di perusahaan tempat istri bekerja, bisnisnya, Emil Agustina, di sebuah sasana gym namun ia menolak karena tidak ada minat sama di Jakarta, ternyata sanggup membuat R. Adrian sekali dengan bidang perusahaan tersebut. Noor semakin berani mengambil risiko dalam hidupnya. Ia meninggalkan pekerjaan outsourcing yang sudah selama 13 tahun ia jalankan di Bank Indonesia, demi ikut istri ke Bali yang mengalami mutasi dari perusahaan desain interior di Jakarta.
Jl. Raya By Pass Ngurah Rai, Komplek Ruko Puri Bendesa I, Jl. Raya Nusa Dua Selatan No.5-6, Benoa, Kuta Sel., Badung, Bali 80361
Jl. Sunset Road No.27, Kuta, Badung, Bali 80361
MAJALAH BALI Vol 33 VII-3/21 VII-1/21
13
Tokoh
4 bulan tanpa pekerjaan, R. Adrian Noor mengisi hari-harinya dengan mencari informasi pekerjaan, salah satunya sumber yang ia dapatkan dari barista sebuah café coffee di Jl. Dewi Sri yang sering ia kunjungi. Suatu saat sampailah ia tertarik untuk melamar sebagai barista pada café tersebut, di mana saat itu ada salah satu barista yang resign dari pekerjaannya, ia pun diterima meski masih nol pengalaman di bidang kopi. R. Adrian Noor bukanlah peminum apalagi pecinta kopi, alasannya bekerja di café tersebut hanya kebutuhannnya akan pekerjaan demi memenuhi kewajibannya sebagai kepala keluarga. Tiga bulan bekerja dengan materi perkenalan kopi dan mesin-mesinnya, ia kemudian memutuskan untuk pindah ke café selanjutnya yang berlokasi di keberangkatan domestik, Bandara Ngurah Rai dan bekerja selama setahun.
14
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Lepas dari pekerjaan tersebut, kebingungan mulai meratapi pikiran R. Adrian Noor karena keterbatasan dalam bercakap bahasa Inggris, sehingga lamaran pekerjaannya beberapa kali mengalami penolakan. Akhirnya diputuskan mencoba membuka sebuah usaha saja, awalnya usaha yang akan dibuka ialah restoran, namun dibatalkan karena terbentur biaya. Dari sanalah ide untuk mendirikan coffee shop pun muncul, meski lagi-lagi modal adalah tantangannya, ia berupaya keras bagaimana agar mampu memenuhinya.
Tokoh
Di tempat tinggalnya bersama istri yang masih berupa kos-kosan, R. Adrian Noor pun mengusulkan agar mobil mereka yang sudah digunakan selama 5 tahun, lebih baik dijual untuk digunakan sebagai modal. Awalnya ada perasaan ketidakyakinan yang menghinggapi Emil Agustina akan keputusan suaminya. Berkat kepercayaan diri yang dimiliki R.Adrian Noor, istri pun setuju dan membuka outlet mereka yang pertama di Jl. Dewi Sri pada 25 Agustus 2016 dengan modal 130 juta.
Meski hanya memiliki luas 3x4 meter, berkat istri yang memiliki ilmu dalam hal furnitur, 25:PM Coffee disulap dengan gaya yang estetik, yakni dihiasi dengan gaya berupa kursi sofa kayu dengan meja berbahan sama berbentuk persegi, berpadu dengan dinding putih, tanaman dan lampu gantung. Keunikan ini pun membawa perkembangan coffee shop ini begitu membanggakan, dari hanya memiliki tiga table, kini telah sukses membuka tiga outlet lainnya di daerah Badung, yakni Kerobokan, Nusa Dua dan Sunset Road. Bagi R. Adrian Noor, kesuksesan ini juga berkat bekal dari pengalamannya bekerja sebagai barista dan yang tidak kalah penting, ia dan istri memilih tidak terlalu mengkhawatirkan akan bagaimana hasil usaha ini ke depannya, justru berfokus memberikan yang terbaik pada setiap pengunjung yang datang dan suguhkan racikan kopi terbaik, langsung oleh sang pemilik.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-3/21 VII-1/21
15
Tokoh
Passion Memasak Jadi Dorongan Semangat Menggarap Peluang Usaha Bahan Kue
Monica Puspita N Owner Toko Kasih
Sejak kecil sudah terbiasa menyaksikan kesibukan orangtua mengelola suatu usaha, memotivasi perempuan bernama Monica untuk mengikuti jejak langkah ayah dan ibunya. Bagi Monica, merintis usaha bisa dilakukan oleh siapa saja. Hanya saja agar bisa terus konsisten serius menekuni bisnis, itu tidaklah mudah. Maka untuk berkarier sebagai entrepreneur sebaiknya menjalankan bidang usaha sesuai dengan passion masing-masing. Seperti halnya memiliki kegemaran memasak, menjadi landasan untuk serius menggarap peluang usaha toko bahan kue.
16
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Tokoh Berwirausaha bukan merupakan kegiatan asing bagi seorang Monica. Sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar ia sudah mencoba berjualan aksesori di sekolahnya. Kemampuan dalam berdagang ini tumbuh dalam dirinya lantaran melihat keseharian orangtuanya yang merupakan apoteker sekaligus pengusaha. Awalnya hanya ingin membantu bisnis orangtuanya dengan menjaga toko, namun seiring berjalannya waktu ia menemukan passion dalam berbisnis. Sehingga tanpa paksaan dari siapapun ia menjalankan rutinitas sekolah sambil berjualan. Setelah lulus SMA, Monica melanjutkan kuliah di luar Bali tepatnya di Universitas Surabaya. Merasa yakin nantinya ia akan melanjutkan usaha orangtua, Monica pun memilih Jurusan Ekonomi dan Bisnis. Hanya dalam waktu 3,5 tahun ia berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap tinggal di Surabaya dan bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan perdagangan selama kurang lebih satu tahun. Dari sana ia mendapatkan pengalaman berharga di bidang pemasaran dan bisnis secara keseluruhan.
Selang satu tahun, Monica merasa yakin untuk pulang ke Bali dan ingin melanjutkan usaha keluarga yang bergerak di bidang penjualan bahan kue. Alasan Monica mantap mengembangkan usaha tersebut yaitu memang memiliki latar belakang kegemaran dalam memasak. Ia juga senang meracik bahan pangan menjadi aneka sajian jajanan dan kue. Saat itu ia melihat bahwa di Bali, khususnya wilayah Jimbaran, belum banyak yang menggarap peluang usaha penjualan bahan kue. Hal itu yang semakin meyakinkannya untuk mengembangkan Toko Kasih dengan pola manajemen yang baru. Di Toko Kasih tersedia berbagai jenis bahan kue dan masakan lainnya dengan bermacam variasi merek dan harga. Di antaranya, aneka tepung, mentega, topping kue, ada pula perlengkapan baking seperti loyang dan cetakan. Tersedia juga kemasan untuk membungkus makanan yang akan dijual seperti pembungkus berbagai plastik dan mika. Di toko yang beralamat lengkap di Jl. Danau Batur Raya, Perum Taman Griya, Jimbaran, Badung tersebut juga menjual kebutuhan sembako, mainan anak dan alat tulis. Pilihan produk yang lengkap menjadikan Toko Kasih sebagai tempat berbelanja favorit masyarakat sekitar wilayah Jimbaran.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-3/21 VII-1/21
17
Tokoh
Berinovasi
Inovasi lainnya yang dilakukan Monica yaitu di bidang pemasaran. Sadar bahwa dalam usaha Sejak diberi tanggung jawab untuk penjualan bahan kue, segmentasi pasarnya mengembangkan usaha keluarga dari tahun didominasi oleh pelaku UMKM maupun pemain 2015 lalu, berbagai terobosan dilakukan Monica di industri pengolahan makanan. Monica untuk memajukan usaha yang telah dirintis mengatakan bahwa strategi dengan menawarkan puluhan tahun silam. Salah satunya dengan harga termurah cukup berhasil menarik melakukan pembenahan tata kelola keuangan minat konsumen datang ke tokonya. Menurut dan administrasi. Sebelumnya Monica sempat pengalamannya selama ini, faktor harga selalu mengelola manajamen sendiri, namun setelah menjadi pertimbangan utama bagi pembeli untuk usahanya resmi berbadan usaha CV, selanjutnya berbelanja. Selain faktor harga menjadi penentu pengelolaan dari segi keuangan dipercayakan pada dalam berbisnis, servis juga menjadi faktor konsultan profesional. Sehingga Monica lebih terpenting dalam usaha bisnis retail. Toko Kasih maksimal dalam mengurus kegiatan usahanya. mengedepankan excellent service dalam melayani para pembelinya, sehingga para pembeli merasa nyaman dan mampu menjadi pelanggan setia.
18
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Tokoh
“Jangkauan pasar kami pun semakin luas. Tidak hanya pembeli dari kalangan masyarakat sekitar, ada juga pembeli yang datang dari luar kabupaten”, ungkap ibu dua anak ini.
Ke depannya, Monica ingin mengembangkan sayap usaha ke lini bisnis lainnya, namun masih ada kaitannya dengan usaha saat ini. Misalnya saja dengan membuka toko bakery atau café. Hanya saja sejak pandemi 2020 lalu, ia harus menahan Selain itu, dalam upaya menjaga loyalitas keinginan berekspansi dan memutuskan untuk pelanggan agar terus datang kembali berbelanja menjaga stabilitas perusahaan. Bersyukur ia di Toko Kasih, Monica menerapkan sistem masih mempertahankan usaha meskipun kondisi keanggotaan pada tokonya itu. Pembeli yang ekonomi saat ini belum kembali pulih. memiliki kartu member dan bertransaksi dalam nominal tertentu di Toko Kasih berhak mendapat Diungkapkannya saat ini, ia masih mampu stamp. Nantinya stamp yang diakumulasikan mempertahankan para karyawannya di tengah dapat ditukarkan dengan hadiah tertentu. badai PHK. Bahkan pada awal pandemi tahun lalu, ia berhasil menembus angka penjualan tertinggi “Slogan kami adalah ‘Murah Lengkap Berhadiah’. karena banyak masyarakat yang beralih profesi Pilihan stamp reward sangat beragam dan sebagai penjual makanan. Ia pun berharap Toko pelanggan dapat menukar stamp dengan hadiah Kasih dapat lebih maju lagi dan dapat terus eksis yang mereka inginkan”, ujar Monica. melayani masyarakat. Diakui Monica, sejumlah strategi yang dilakukan terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan. Namun dirinya mencoba untuk tidak lengah dan tetap mencari inovasi lainnya dalam mengoperasikan usaha. Apalagi dalam perjalanan usaha selama 5 tahun ke belakang diikuti oleh pertumbuhan kompetitor yang terus meningkat, sehingga diperlukan komitmen untuk terus membuat pembenahan, baik dalam pelayanan maupun produk yang dijual.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
19
Tokoh
Menjaga Kerendahan Hati dengan Mempererat Tali Silahturahmi antar Kerabat Lahir di Banjar Sekar, Nongan, Rendang, Karangasem, I Gede Putu Arsana telah berkecimpung di perusahaan kargo yang bertempat di Denpasar sejak 1 Oktober 1998 sampai dengan 1 Oktober 2013. Karena pengalaman bekerja di kargo yang awalnya ia ditempatkan di posisi staff packing, kemudian seiring pengalaman yang dimiliki, ia dipindahkan ke kargo domestik Bandara Ngurah Rai sebagai staff operational, yang bertugas melayani customer secara langsung. Sebelum tegap berdiri, PT Cakrawala Antara Nusantara harus melalui proses panjang untuk memenuhi syarat izin usaha berbentuk PT. Proses ini diakui oleh Gede Arsana membuatnya kebingungan, karena tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang syarat-syarat perizinan, seperti pembagian saham dalam perusahaan dan lainlain. Ia pun menggandeng dua saudara laki-laki dan istrinya sebagai pemegang saham di perusahaan yang sempat berlokasi di Jl. Pendidikan, Sidakarya tersebut.
20
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Gede Arsana Owner PT Cakrawala Antara Nusantara
Perjuangan PT Cakrawala Antara Nusantara untuk terus mengudara, terbukti dan resmi sebagai agen kargo domestik dan internasional dari semua maskapai, salah satunya maskapai PT Garuda Indonesia dan memperoleh penghargaan pada tahun 2014 sampai saat ini sebagai penjualan Kargo Domestik No.1 Cargo Garuda Indonesia di Bali. Dalam menjaga customer-nya, Cakrawala Cargo selalu mengutamakan untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh customer, dengan cara menjaga komunikasi yang baik secara internal maupun eksternal, mengandalkan SDM yang punya pengalaman kerja di maskapai serta selalu aktif mengikut sertakan karyawan dalam pelatihan kargo.
Tokoh
Masa kecil I Gede Putu Arsana yang sempat melewati masa-masa yang tidak mudah dan astungkara memperoleh nasib yang lebih baik saat ini, membuatnya selalu menyempatkan dirinya untuk bersyukur kepada Sang Pencipta dan leluhur. Ia berupaya tetap rendah hati, bahwa apa yang ia miliki saat ini hanyalah titipan rezeki dari Tuhan, yang sewaktu-waktu bisa ditarik kembali oleh Sang Pencipta.
Dalam perwujudan nyatanya, kegiatan ngayah menjadi salah satu jalan Gede Arsana untuk membina hubungan harmonis dengan Tuhan. Terlebih kegiatan ini bisa menjadi kegiatan silahturahmi yang terus memperkuat jalinan persaudaraan dan bermasyarakat, sekaligus memberikan contoh yang baik secara nyata kepada garis keturunannya, agar terus menjaga tali persaudaraan di mana pun kelak mereka berada.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
21
Tokoh
Peliknya Kehidupan Masa Kecil Persiapkan Mental Seorang Direktur Muda Wanita Ida Ayu Kade Sapta Amanda Putri, S.M
Owner CV Samandana Lokajaya
Wanita kelahiran Denpasar 15 September 1997 ini, merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang terlahir dari orangtua yang sudah merupakan pebisnis. Namun ia menegaskan bahwa orangtuanya mengawali langkah mereka dari nol dan penuh perjuangan dengan membidangi pekerjaan sebagai pedagang. Kisah dari orangtuanyalah yang telah menginspirasi Dayu Sapta hingga saat ini, sukses menjadi direktur wanita di usia menjelang 24 tahun.
22
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Tokoh
Ida Ayu Sapta Amanda Putri bersama keluarga Tak hanya berdasarkan pendengaran semata, Dayu Sapta melihat dan merasakan secara langsung bagaimana perjuangan ayahnya yang merupakan lulusan dari Akademi Pelayaran, dalam meniti karier tak hanya berkutat dari disiplin ilmu yang ayahnya miliki. Dari mengawali sebagai karyawan, kemudian memiliki usaha sendiri, hingga harus merantau ke Jawa menjadi buruh karena mengalami kebangkrutan. Kondisi ayah, Ida Bagus Komang Swastika, sebagai tulang punggung keluarga yang sedemikian terpuruknya, tentu berimbas kepada keluarga. Dayu Sapta pun tanpa malu-malu mengakui, ia yang saat itu masih SD, bersama saudaranya diam-diam mengumpulkan gelas plastik lalu dijual ke pengepul di lingkungan tempat tinggalnya di pinggir pantai daerah Buleleng. Tak sampai di sana, setelah ditinggal ayah selama tiga tahun di Jawa, giliran ibu dari Dayu Sapta yang meneruskan perjuangan untuk menafkahi keluarga dengan berjualan sembako, tetapi kekurangan modal hingga hanya mampu berjualan kerupuk dan permen.
Dayu Sapta dan saudaranya pun tak bisa berdiam diri begitu saja, mereka turut membantu dengan bekerja mengumpulkan pasir hitam di pantai yang menjadi bahan utama pembuatan pura dan gapura dan berjualan es lilin. Bersyukurnya mereka juga terbantu dengan adanya program kartu miskin yang menyelamatkan ia dan saudaranya untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan. Hidup seadanya dengan penuh kesabaran, sudah menjadi makanan sehari-hari Dayu Sapta dan tiga saudara laki-lakinya. Seperti itu pula nasihat ibu kepada mereka, agar menjadi orang yang tetap sabar hingga tiba masanya, karma baik mereka memperoleh hadiah dari Tuhan.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
23
Tokoh
Sebagai Direktur Wanita yang Sempat di Pandang Sebelah Mata Sepulang ayah Dayu Sapta ke Bali, ayahnya kemudian kembali berjuang dengan bekerja di Denpasar, dan setiap hari Sabtu, ayahnya akan pulang ke Buleleng mengunjugi keluarga. Sekian lamanya tak berjumpa dengan ayah, sempat membuat mereka ketakutan karena tampilan ayah mereka yang sudah benar-benar berubah, dengan rambut gondrong yang tak terawat. Melihat kondisi ayahnya, Dayu Sapta pun berani berucap bahwa keadaan ayahnya, apalagi berjauhan dari keluarga, lebih pelik daripada kondisi ia dan keluarga.
24
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Singkat cerita, Dayu Sapta dan keluarga diboyong ayahnya untuk ngekos di Denpasar sepulang dari Jawa, tepatnya di Jl. Kertanegara, Ubung. Ayah yang pernah menjadi driver lalu menjadi sales, dengan pengalaman yang dimilikinya, akhirnya memberanikan diri kembali bangkit membuat perusahaan. Mendirikan usaha bernama “PT Wesabara” yang merupakan akronim dari nama putra putrinya, Weda, Sapta, Bagas dan Ray berlokasi di tempat tinggal.
Tokoh
Setelah lulus dari SMKN 2 Sidakarya, Dayu Sapta melanjutkan di Universias Warmadewa agar bisa sembari bekerja di Wesabara dan melihat peluang bisnis apa yang bisa ia kembangkan secara mandiri. Dari sanalah tercetus ide untuk membangun usaha pada tahun 2019 di bidang perdagangan umum dan jasa kontruksi “CV Samandana Lokajaya”, berlokasi di Jl. Nuansa Hijau Utama No. 3A, Ubung Kaja, Denpasar Utara. Meski sempat ada yang meragukan dan memandangnya sebelah mata menjadi pimpinan perusahaan, karena ia bukan lulusan dari sarjana teknik, Dayu Sapta pun sadar akan hal tersebut dan perlu banyak belajar dari sumber manapun, dari ayah, kakak dan tim perusahaan.
Hingga dari sekian proyek yang menolaknya, akhirnya Februari 2021, CV Samandana Lokajaya memperoleh kesempatan dan kepercayaan perdananya menangani sebuah proyek Perusahaan Umum Daerah. Betapa bangga dan bahagia bukan kepalang yang dirasakan Dayu Sapta, buah kerja keras, terus melakukan evaluasi perusahaan dan kesabaran yang terpenting dalam menjalaninya, ia mampu meraih kesuksesannya atas kerja kerasnya sendiri. Ia pun tak menampik kerasnya kehidupan mandiri sejak kecil, ternyata meninggalkan sebuah pelajaran yang sangat berharga, yang tengah dipersiapkan Tuhan untuk bekal Dayu Sapta dan saudara-saudaranya di masa depan. Agar mereka menjadi generasi muda yang lebih siap dan kuat dari segi mental, dalam menghadapi tantangan hidup yang akan selalu menjadi bagian dari perjalanan setiap insan di dunia.
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
25
Teknologi Tokoh
Perbedaan
TV Analog dan TV Digital Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk menyetop siaran televisi (TV) analog dalam waktu dekat dan beralih ke siaran TV digital. Rencananya migrasi dari siaran TV analog ke digital (analog switch off/ASO) baru akan dimulai pada 17 Agustus 2021 dan ditargetkan seluruh migrasi selesai dilakukan pada November 2022 mendatang. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan TV digital? Apa perbedaanya dengan TV analog? Berikut adalah penjelasannya. Perbedaan TV digital dan TV analog Jenis sinyal yang ditransmisikan Sinyal pada TV analog ditransmisikan melalui sinyal radio, yang terbagi dalam format video dan audio. Sinyal video ditransmisikan dalam gelombang AM, sementara audio ditransmisikan dalam gelombang FM. Sementara TV digital menerima transmisi sinyal dalam bentuk format “bit” atau data informasi, serupa dengan cakram CD, DVD, dan Bluray. Semua data di sinyal TV digital dibawa sekaligus, seperti warna, gambar, dan suara (termasuk surround). Layaknya teknologi digital, sinyal TV digital diproses menggunakan kode binari 1 dan 0. Kode binari inilah yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar dan suara. Kualitas gambar Pada TV analog, kualitas gambar yang ditayangkan sangat bergantung pada jarak dan lokasi geografis pemancar sinyal dan TV penerima sinyal. Jika jarak antara TV dengan pemancar sinyal terlalu jauh, maka tampilan gambar pada TV analog juga akan terganggu, misalnya muncul bintik-bintik atau berbayang. Sedangkan di TV digital, sinyal TV digital tidak akan berkurang kekuatannya jika jarak semakin jauh dari pemancar. Video dalam TV digital bisa ditransmisikan dalam dua cara, yakni interlaced dan progressive. Dalam metode interlaced, gambar dipindai dalam urutan ganjil dan genap secara terpisah dan ditampilkan bergantian. Sedangkan dalam metode progressive, gambar dipindai dalam urutan ganjil genap di TV secara bersamaan/berurutan. Selain itu kualitas gambar pada TV digital juga lebih jernih karena memiliki bandwith yang luas. Format siaran TV digital sudah mendukung format 16:9 yang banyak diadopsi saat ini. TV digital juga sudah didukung kualitas gambar yang tinggi mulai dari High Definition (HD) hingga 4K. Sedangkan untuk TV analog, akibat terbatasnya bandwidth yang dimiliki, maka kualitas gambar dan suara sangat terbatas dan tidak bisa ditingkatkan lagi.
Tips dan trik TV digital Bisa ditonton dengan TV analog Bagi pengguna TV analog, cukup membeli/memasang Set Top Box (STB) DVB-T2 untuk menikmati siaran TV digital di Indonesia. STB merupakan sebuah alat yang dapat mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, sehingga dapat ditampilkan di TV analog biasa. Pengguna yang sudah menggunakan STB tidak lagi perlu mengganti TV analog yang dimiliki. Namun, pengguna harus menggunakan antena digital sebagai penangkap sinyal digital. Selanjutnya, antena tersebut akan mengubah sinyal digital yang akan diolah TV menjadi output tampilan dan suara pada TV analog. Cara pasang STB Untuk pengaplikasian STB Cara pengaplikasiannya adalah sebagai berikut, sebagaimana disampaikan oleh Kemenkominfo melalui akun Instagram @kemenkominfo: 1. Pastikan televisi ada dalam kondisi AV 2. Jika terdapat sejumlah opsi AV, maka sesuaikan dengan STB apakah AV1, AV2, dan seterusnya 3. Selanjutnya, nyalakan STB 4. Tekan tombol “Menu” pada remot STB 5. Cari menu “Pencarian Saluran” dan pilih “Pencarian Otomatis”, pencarian saluran televisi pun akan dilakukan 6. Jika sudah, maka pilih “Simpan” 7. Proses pun sudah selesai, selanjutnya jika ingin menikmati saluran digital, televisi harus dalam mode AV Cara cek TV sudah digital atau belum Sebelum migrasi siaran TV analog dilakukan, ada baiknya kita memastikan bahwa perangkat televisi mereka sudah mendukung siaran digital. Berikut ini cara mengetahui apakah televisi bisa menerima siaran TV digital atau tidak: 1. Lihat stiker yang tertera Cek stiker yang menempel di bagian bodi belakang layar. Jika sudah mendukung siaran TV digital, akan tertera stiker yang bertuliskan ATSC, DTV, Digital Ready, HD Ready, HDTV, Digital Tuner, Digital Tuner Built-In, Integrated Digital Tuner, atau Digital Receiver. 2. Memastikan lewat siaran televisi Anda bisa mengecek melalui siaran televisi yang tersedia. Siaran digital biasanya memiliki sub-channel, seperti channel A-1, dan channel A-2. Contohnya adalah TVRI yang memiliki beberapa sub-channel yakni TVRI Nasional, TVRI 3 Budaya, serta TVRI Sport HD. Sumber : Kompas.com
26
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
Tokoh
ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232
PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116
Telepon: (0361) 242698
Telepon: (0361) 422422
PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222
UD MERTA MEAT SUPPLIER Alamat: Jl. Yudistira Gg. I No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 726442
Telepon: 0851-0084-0123
CV CAHYA ADI SURYA
CV AINUR BALINDO JAYA
Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152
Alamat: Jl. Pura Batu Pageh, Br. Angas Sari, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 812490
CV SANGA BAYU DEWATA
Telepon: 0811-163-330
Alamat: Jl. Raya Puputan Renon, Rukan Niti Mandala Renon 15, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Bali 80234
PT SRI DEWI BARUNA & LA GRENOUILLE SCHOOL Alamat: Jl. Tendean No.88, Banjar Anyar, Kec. Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali 82121
Telepon: 0812-4699-7772
Telepon: (0361) 799 2747
UD BONANZA
CV PANCA DATU
Alamat: Jl. Kalanganyar, Sudimara, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82115
Alamat: Jl. Sugriwa Dasong Pancasari, Pancasari, Kec. Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali 81161
Telepon: 0822-3781-1017
Telepon: 0878-6256-9111
MAJALAH BALI Vol 33 VII-1/21
27
Tokoh
InstagramMAJALAH BALI 28majalahbalicom
Vol 33 VII-1/21
Youtube
Majalah Bali
ISSUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM