Tokoh
Edisi Khusus
MAJALAH
Majalah Bali Vol 35 VII-3/21 Rp. 65.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
Dr. I Nyoman Diana, SE., MM.
Owner Indiana Hospitality Management School
Destinasi
Sensasi Kuliah Rasa Kapal Pesiar
Goa Gala Gala, Rumah Bawah Tanah Bernapas Mahabharata di Nusa Lembongan Bali
26
4
Tokoh
Tokoh
Milenial Sukses Rajai Bisnis Vapor di Bali
Cita Rasa Makanan Lezat Harga Terjangkau Hanya di Warung Kayana
I Gusti Nyoman Ari Wijaya
8
Dewa Gede Satyawan & A.A Putu Karyawati 1 MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
12
Daftar Tokoh Isi
12
22
8
16
4 10
25
24 20
TOKOH :
4
Dr. I Nyoman Diana, SE., MM. Sensasi Kuliah Rasa Kapal Pesiar
8
I Gusti Nyoman Ari Wijaya Milenial Sukses Rajai Bisnis Vapor di Bali
10
I Wayan Seri Artana Meninggalkan “Kenyamanan” Keluarga Petani demi Menjadi Pebisnis di Dunia Trading
12
Dewa Gede Satyawan & A.A Putu Karyawati Cita Rasa Makanan Lezat Harga Terjangkau Hanya di Warung Kayana
16
Fahmi Abdullah Jawas Kejujuran Jadi Landasan Memajukan Bisnis Penjualan Kendaraan
20
I Wayan Suartana & Gusti Ayu Made Surati Jauhkan Gengsi Pikirkan Prospek Ke Depannya
22
Dewa Darma Wijaya Apotek Bersahabat yang Berlokasi Strategis di Kota Denpasar
2
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
24
Haryanto Santoso Tidak Kaku Mencoba Berbagai Inovasi Baru di Tengah Pandemi
25
I Putu Agus Saskara Murni dari Perkebunan Lokal Biji Robusta Menghasilkan Kopi Karya Putra Bali Goa Gala Gala, Rumah Bawah Tanah Bernapas Mahabharata di Nusa Lembongan Bali
27
Advertisement
26
MAJALAH
Tokoh
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H
BENDAHARA Putu Kornia
PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH
PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma
REDAKTUR Wahyu Kuncoro
PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Ni Kadek Juniari Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H
DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris
KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan
VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M
PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama
TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan
SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat
PENERBIT
CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN
PT. Media Republik Indonesia
Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017
Redaksi Majalah Bali
Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com
FOLLOW US Instagram majalahbalicom
ISSUU Majalah Bali
Youtube Majalah Bali
Website majalahbali.com
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
3
Tokoh
Sensasi Kuliah Rasa Kapal Pesiar
Dr. I Nyoman Diana, SE., MM. Owner Indiana Hospitality Management School
Mengawali karier sebagai praktisi pariwisata yang bekerja ke luar negeri, Dr. I Nyoman Diana, SE., MM., memiliki visi mengajak dan membina generasi muda untuk berani mewujudkan mimpi seperti dirinya. Ia memulai langkahnya dengan merintis sebuah agen pemberangkatan pekerja kapal pesiar. Kemudian dilanjutkan dengan membuka sebuah Lembaga Pelatihan Pariwisata yang hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang berkeinginan menjadi seorang hotelier profesional.
4
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh Jika berkunjung ke wilayah Ubud tepatnya di Jl. Ambarawati, Desa Mas, jangan heran bila tibatiba menemukan sebuah kapal besar terdampar di sana. Apalagi lokasinya tepat bersisian dengan hamparan persawahan, membuat pemandangan semakin kontras. Tentunya banyak yang melewati tempat tersebut bertanya-tanya, mengapa kapal pesiar tersebut dipoisisikan di tengah kawasan tersebut. Sejatinya, bangunan yang serupa dengan kapal tersebut merupakan sebuah gedung kampus yang bernama Indiana Hospitality Management School (IHMS). Nyoman Diana selaku pendiri Lembaga Pelatihan Kerja di bidang hospitality tersebut sengaja mendesain gedung perkuliahan menyerupai bentuk asli kapal pesiar. Tepatnya, ia mengadopsi konsep kapal pesiar Norwegian Cruise Line. Sampai saat ini Indiana Hospitality Management School merupakan satu-satunya di Indonesia sebuah lembaga pelatihan dengan bentuk desain gedung menyerupai kapal pesiar. Gedung berkapasitas hingga 800 orang itu didirikan di atas lahan seluas 30 are dan dilengkapi dengan 19 ruang kelas, 14 kamar, 4 restoran, 1 bar, in house clinic, serta 1 kolam renang untuk pelatihan BST. Open Deck yang luas bak kapal pesiar sungguhan. Bagian eksterior gedung dihiasi dengan mural bertemakan Hamsa Wiwekajnana yang artinya angsa yang bijaksana. Mural angsa tersebut berhasil digarap oleh delapan seniman di atas dinding gedung seluas 650 meter persegi.
Alasan Nyoman Diana membuat inovasi dan terobosan baru di dunia pendidikan pariwisata ada kaitannya dengan pengalaman pribadi yaitu pernah bekerja sebagai awak kapal pesiar. Ketika melakoni pekerjaan pertama kali di kapal pesiar terkadang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Proses adaptasi ini tidak mudah, karena sensasi bekerja di darat tentunya berbeda dengan di atas lautan. Bagi awak kapal yang belum terbiasa akan sulit menjalankan tugasnya dengan maksimal. Berangkat dari pengalaman itu, Nyoman Diana merancang khusus agar suasana di kampus Indiana Hospitality Management School semirip mungkin dengan suasana di dunia kerja secara nyata. Diharapkan para Mahasiswa memiliki bayangan bagaimana suasana kerja sesungguhnya. Di sisi lain, konsep gedung yang menyerupai kapal ini dapat menjadi branding bagi Indiana Hospitality Management School sehingga dapat menarik animo masyarakat untuk bergabung dan meraih pendidikan di kampus tersebut. Bukan hanya tampilan gedung menyerupai kapal pesiar, di bagian dalamnya pun didesain seperti kapal pesiar mewah. Demi mewujudkan suasana perkuliahan yang sama seperti realita di dunia kerja, Kampus IHMS didukung Fasilitas Berstandar Kapal Pesiar dan Hotel Berbintang. Menyadari bahwa kenyamanan belajar merupakan salah satu kunci keberhasilan dari proses transfer ilmu oleh para instruktur, maka ruang kelas di IHMS didesain dengan fasilitas kelas terlengkap, nyaman dan berkelas.
Fasilitas dan Program Pelatihan
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
5
Tokoh
“Untuk mempermudah para lulusan Indiana Hospitality Management School saat mereka terjun ke dunia industri maka semua peralatan dan perlengkapan laboratorium kami desain dengan standar kapal pesiar dan hotel berbintang yang tentunya paling berkelas dan elit”, ungkap Nyoman Diana.
keluar negeri. Hal ini karena pihak IHMS juga telah mempersiapkan In House Clinic sehingga dapat memudahkan dan menghemat biaya bagi para calon pekerja. Tidak hanya menyediakan program khusus pendidikan untuk calon pekerja kapal pesiar, IHSM juga menyediakan program-program pendidikan & pelatihan profesi lainnya. Ada program satu Ada pula sebuah kolam renang berstandar tahun Food and Beverage Service, Culinary, Front internasional sepanjang 40 meter dipersiapkan Office dan Housekeeping, Program dua tahun khusus untuk mahasiswa-mahasiswi Indiana seperti Food and Beverage Management dan Hospitality Management School belajar dan Room Division Management. Melalui semua memperoleh sertifikasi BST (Basic Safety Training) fasilitas dan program tersebut Kampus IHSM sebagai syarat untuk berkarier di industri kapal siap menjadi sebuah lembaga yang memberikan pesiar dunia. Mahasiswa IHMS juga tak perlu “One Stop Solution” bagi para masyarakat yang khawatir mengenai semua kegiatan medical menginginkan kemudahan di dalam pencapaian check up bagi calon pekerja yang ingin berkarier karier yang spektakuler.
6
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh
Harapan
Selain berkecimpung di bidang pendidikan dan agensi ketenagakerjaan, lulusan S3 Ilmu Agama Sebelum serius berfokus pada bidang pendidikan, dan Kebudayaan ini juga mencatatkan diri sebagai Nyoman Diana gencar dalam memberangkatkan salah satu pengusaha properti kawakan di Bali. Sumber Daya Manusia (SDM) untuk berkarier Hingga saat ini ia masih aktif menjalankan usaha di luar negeri melalui PT Lawu Agung Rinjani sebagai investor dan juga developer properti. Permai. Selaku Overseas Employment Services Diakui meski kondisi ekonomi tengah mengalami yang merupakan salah satu agensi terbesar di Bali, penurunan laju pertumbuhan, namun ia pribadi PT Lawu Agung Rinjani Permai siap mendukung masih terus berkarya. Menurutnya di masa sulit seluruh lulusan IHMS serta masyarakat yang ingin seperti ini merupakan momentum untuk mencari berkarier di luar negeri baik di darat maupun di celah peluang dengan membuat inovasi dan kapal pesiar, IHMS telah mempersiapkan tempat kreativitas agar bisa tetap eksis dan bertahan. Pelatihan Keamanan Dasar atau Basic Safety Training (BST) dengan fasilitas tempat pelatihan Ke depannya, Nyoman Diana berencana akan terlengkap dan terbesar di Bali membangun gedung IHMS di wilayah Kota Denpasar. Tentunya dengan mengulang konsep yang sama yaitu membangun bentuk gedung seperti kapal pesiar. Hanya saja ia berkeinginan agar gedung perkuliahan yang baru nanti dapat dibangun lebih besar dan luas sehingga dapat menampung lebih banyak peserta didik. Sehingga nantinya akan dapat mencetak lebih banyak lagi SDM bertalenta yang siap berkarier di pariwisata.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
7
Tokoh
Milenial Sukses Rajai Bisnis Vapor di Bali I Gusti Nyoman Ari Wijaya Owner 69 Vape Bali
Peluang usaha dapat ditemukan di mana saja, asalkan kita jeli melihat prospek yang ada di sekitar kita. Termasuk juga peluang usaha yang muncul dari dinamika gaya hidup masyarakat. Salah satunya tren penggunaan vape sebagai pengganti rokok konvesional menjadi celah peluang yang menjanjikan bagi pengusaha vapor dan liquid vape. Gesit menggarap prospek bisnis vapor, I Gusti Nyoman Ari Wijaya mencatatkan diri sebagai pengusaha vape yang memiliki dua store di Denpasar. Inilah lika-liku perjalanan hidup pria yang pernah berprofesi sebagai perawat ini hingga mampu menorehkan kesuksesan sebagai pebisnis milenial.
8
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh
Pria kelahiran Badung, 20 Februari 1994 ini melirik peluang usaha penjualan vape lantaran melihat animo masyarakat yang cukup besar terhadap keberadaan alat hisap elektrik ini. Apalagi dirinya pun seorang pengguna vape, maka ia mantap memutuskan mengembangkan usaha lewat sesuatu yang memang ia sukai. Ternyata memang benar, peluang usaha vape memiliki pangsa pasar yang cukup luas, terutama kalangan perokok aktif yang ingin meninggalkan rokok konvensional. Faktor keamanan menjadikan vape atau rokok elektrik dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dibanding rokok biasa. Gusti Nyoman Ari Wijaya menyediakan perangkat hisap elektrik yang dinamakan vaporizer dengan berbagai merek maupun spesifikasi. Produk unggulan yang ditawarkan adalah beraneka ragam varian aroma liquid atau cairan yang dimasukkan ke dalam alat vaporizer. Seorang konsumen bisa membeli satu alat vaporizer dan menggunakannya dalam jangka waktu lama, namun tidak untuk produk liquid di mana satu pembeli dapat membeli beberapa item liquid sekaligus. Lantaran termasuk produk cepat habis pakai ini, membuat perputaran penjualan liquid lebih cepat. Selain menjual vaporizer dan liquid, Gusti Nyoman Ari Wijaya juga membuat merek liquid sendiri dan menjadi pemasok liquid bagi toko-toko vape. Tentunya setelah melalui riset yang mendalam serta mengurus legalitas
selaku produsen, ia menciptakan aneka varian aroma liquid di pabrik yang berlokasi di Jawa. Selama 4 tahun eksis sebagai pengusaha vape yang telah melayani ratusan pembeli, Gusti Nyoman Ari Wijaya sempat mengalami pasang surut. Mengawali usaha dengan modal yang terbilang sangat terbatas, ia memberanikan diri menyewa satu tempat di Jl. Trenggana, Penatih, Denpasar Timur. Tepatnya di tahun 2016, menjadi titik awal ia mengenalkan nama 69 Vape Bali kepada masyarakat. Tantangan terbesar yang ia temui saat ini yaitu persaingan harga yang cenderung tidak sehat. Banyak produk liquid impor membanjiri pasar lokal dibanderol dengan harga rendah, membuat produsen liquid vape lokal kiat terhimpit. Gusti Nyoman Ari Wijaya mencoba menghadapi tantangan tersebut dengan terus membangun branding produk berkualitas dengan harga terjangkau. Ia juga memanfaatkan pemasaran digital untuk bisa menjaring konsumen lebih banyak lagi dengan menjual produk lewat marketplace berskala besar. Gusti Nyoman Ari Wijaya memang telah menunjukkan minat pada bidang kewirausahaan sejak kecil. Saat duduk di bangku SD sudah dapat meraup pundi-pundi rezeki lewat bisnis penjualan layangan. Sempat merasakan dunia kelam balap liar hingga pernah mengalami kecelakan
parah, membuat kedua orangtuanya memutuskan mengirim ia berkuliah ke luar daerah. Ketika mengenyam bangku kuliah di Sekolah Tinggi Kesehatan Kota Semarang selama 3 tahun, Gusti Nyoman Ari Wijaya belajar tentang kemandirian hidup. Meski sukar beradaptasi di tahun pertama kuliah, akhirnya ia dapat menamatkan pendidikan D3 dan pulang kembali ke Bali. Peraih predikat terbaik dalam pelatihan keperawatan unit gawat darurat ini pun pernah bekerja di sebuah klinik kesehatan, namun keterpanggilan hati lebih mengarah ke dunia usaha membuatnya keluar dari pekerjaan sebagai perawat. Sebelum berfokus ke bisnis vape, ia pernah mencoba beberapa jenis usaha. Mulai dari ternak anjing ras pitbul, sampai ke usaha kuliner. Hanya saja memang perjalanan usahanya lebih mulus di bidang penjualan vape. Setelah berhasil memajukan usaha, pria yang jago beladiri silat ini tak lupa untuk giat berbagi kepada sesama membutuhkan. Secara rutin ia bersama staf 69 Vape Bali melalukan aksi sosial sebagai bentuk rasa syukur. Sebagai pengusaha milenial yang telah menikmati hasil jerih payah perjuangan usaha, Gusti Nyoman Ari Wijaya berpesan kepada generasi muda untuk jangan takut mencoba tantangan baru. Keluar dari zona nyaman adalah kunci awal menyambut kesuksesan.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
9
Tokoh
Meninggalkan “Kenyamanan” Keluarga Petani demi Menjadi Pebisnis di Dunia Trading
I Wayan Seri Artana
Owner CV Arta Wulan Sari
I Wayan Seri Artana yang terlahir dari keluarga petani, terinspirasi dari sulitnya hidup saat masa kecil. Di sebuah desa di Karangasem, ia berjuang untuk terus mengenyam pendidikan, berharap memiliki nasib yang jauh lebih baik dari orangtua, bahkan belajar dari modernisasi teknologi.
10
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh
Wayan Seri Artana lahir di Desa Sidemen, Kabupaten Karangasem dari orangtua sebagai petani penggarap lahan milik orang lain. Berbeda dengan istri, Nengah Sari lebih beruntung dapat melanjutkan kuliah di Jurusan Ekonomi Akuntansi, Universitas Udayana, karena orangtua selain sebagai penandu, juga menggarap lahan sendiri. Wayan Seri Artana pun cukup berbesar hati untuk tidak melanjutkan jenjang sarjana dan memutuskan untuk langsung bekerja.
Berharap Terus di Jalur Persaingan yang Sehat Bergerak di bidang pengadaan barang atau furnitur, CV Arta Wulan Sari awalnya masih berlokasi di tempat tinggal Wayan Seri Artana, di daerah Penamparan. Tahun 2013, bersama tujuh orang karyawan, perusahaan kemudian pindah ke alamat saat ini.
Di samping usaha furnitur, Wayan Seri Artana lebih memilih fokus pada koperasi yang didirikan “Sri Dua tahun berselang, ia kemudian pindah bekerja Nadi Bersama” yang memiliki keanggotaan 470 ke perusahaan properti yang juga milik dari Bapak orang, sedangkan istri yang lebih berpengalaman, Made Raka Gatra, di bagian proyek pembangunan mengambil tanggung jawab penuh pada CV Arta ruko dan hotel, mendampingi arsitek dan Wulan Sari. pekerja sipil. Tahun 2007 beralih pekerjaan lagi, setelah menolak tawaran pekerjaan proyek dari Sama seperti harapan para pemilik usaha atasannya, dengan berjualan busung yang sukses lainnya, CV Arta Wulan Sari juga dipersiapkan selama setahun merajai penjualan busung di untuk dikembangkan di kabupaten lain, seperti Pasar Badung. Tahun selanjutnya, Bapak Made Karangasem dan Singaraja, namun karena kondisi Raka Gatra datang dengan penawaran proyek pandemi dan terutama peraturan dari pemerintah perumahan “Griya Nirmala” sebanyak 15 unit. mengenai pengadaan barang lebih terbuka, tanpa Tawaran tersebut akhirnya ia terima, namun lagi mengandalkan rekanan atau pemilik UMKM, setelah proyek beres, ia kembali mundur dari CV Arta Wulan Sari saat ini mulai merasakan perusahaan, karena lebih tertarik menjadi perjalanan usahanya kurang produktif, sehingga jasa pemborong. Dari pekerjaan tersebutlah, saat ini hanya berjalan sesuai dengan kemampuan membawa keadaan ekonomi Wayan Seri Artana yang ada. Namun doa diiringi dengan keuletan, lebih baik, hingga mampu menyekolahkan anak- khususnya dalam hal pemasaran dan mengikuti anaknya hingga jenjang S1. Tahun 2009, Wayan tender-tender, harus wajib terus dilakukan, Seri Artana mendirikan usaha pertama “CV Arta baik dengan para sales, pemerintahan, maupun Wulan Sari” yang beralamat di Jl. Tunjung Sari – perusahaan swasta. Mekar Sari No. 2 Gatot Subroto Barat, Denpasar. MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
11
Tokoh
Dewa Gede Satyawan & A.A Putu Karyawati Owner Warung Kayana
Cita Rasa Makanan Lezat Harga Terjangkau hanya di Warung Kayana Mencapai titik kesuksesan tidak bisa serta merta dilihat hanya dari hasilnya saja, banyak usaha dan perjuangan yang menyertai kesuksesan itu. Setiap orang yang mencapai titik kesuksesan pasti pernah menapaki kegagalan, namun perlu disadari bahwa gagal bukan berarti hal yang menakutkan. Tetapi, gagal adalah guru yang mengajarkan seseorang untuk terus bangkit dan memperbaiki kesalahan yang membuat usaha itu gagal. Gagal juga merupakan salah satu proses menuju titik kesuksesan. ‘‘Sejak kecil saya tinggal dan dibesarkan oleh kakek dan nenek’’, ungkap A.A Putu Karyawati atau yang kerap disapa Gung Gek. Tinggal bersama kakek dan nenek di Kedewatan, sementara orangtua tinggal di Singapadu karena permintaan kakek dan nenek yang ingin mengasuh Gung Gek. Gung Gek adalah wanita pekerja keras kelahiran Kedewatan, 10 Maret 1981. Memiliki kegemaran menari sejak kecil dan terus belajar menari dengan tekun. Sehingga, saat menginjak bangku di kelas empat sekolah dasar Gung Gek sudah bekerja di salah satu hotel dekat tempat tinggalnya. Saat itu Gung Gek bekerja sebagai penari Bali dan juga kerap dijadikan pagar ayu saat menyambut tamu yang datang ke hotel. Saat itu, Gung Gek setiap bulan mendapat bayaran sebesar Rp. 30.000 dari hotel atas kerja kerasnya menari. Baginya penghasilan dari hotel itu sudah mencukupi kebutuhannya.
12
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh
Bertahun-tahun menari di hotel, membuat orangtua, kakek dan neneknya merasa tidak terbebani oleh Gung Gek. Hingga tiba saatnya, Gung Gek menempuh pendidikan perhotelan di SMK Negeri 4 Denpasar. Di sanalah Gung Gek banyak menimba ilmu dan banyak medapatkan pengalaman yang sangat luar biasa semasa menempuh pendidikan. Tiga tahun Gung Gek mengenyam pendidikan kejuruannya dan berhasil lulus dari SMK Negeri 4 Denpasar. Lulus dari SMK Negeri 4 Denpasar, Gung Gek diminta untuk berkuliah oleh ibunya. Tetapi, karena Gung Gek tidak ingin memberatkkan orang tua dalam membiayai perkuliahan, Gung Gek memutuskan untuk bekerja saja. Tentu, ibunya tidak tinggal diam karena tidak ingin melihat buah hatinya menjadi pengangguran. Ibunya banyak memiliki kenalan dengan beberapa pemilik resort, maka dari itu Gung Gek dicarikan tempat kerja oleh ibunya di salah satu resort dan Gung Gek diterima menjadi waitress.
Bekerja sebagai waitress di salah satu resort ternama, ternyata membuat Gung Gek merasa nyaman bekerja. Tidak main-main dalam bekerja menjadi seorang waitress, Gung Gek tidak pernah pindah bekerja dan tetap bertahan bekerja menjadi waitress di resort itu selama 13 tahun. Itu membuktikan bahwa Gung Gek adalah sosok yang tekun dan pekerja keras. Setelah 13 tahun bekerja menjadi seorang waitress dan tiba saatnya Gung Gek harus meninggalkan pekerjaanya atau resign. Berhentinya bekerja disebabkan karena ia menikah. Selain itu, sebagai wanita Bali, berat baginya dalam membagi waktu untuk mengurusi rumah tangga, bekerja dan juga mengikuti kegiatan gotong royong atau yang biasa disebut dengan ngayah di pura dan di rumahrumah keluarga yang sedang menjalankan upacara adat.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
13
Tokoh
Berhenti bekerja menjadi seorang waitress membuat suaminya yang bernama Dewa Gede Satyawan menjadi tulang punggung keluarga. Dewa Gede Satyawan kesehariannya hanya bekerja sebagai sopir. Dewa harus bekerja keras banting tulang agar bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya, terlebih kebutuhan merawat buah hatinya yang saat itu masih bayi. Seiring perjalanan waktu, Dewa mulai mengarahkan pikirannya ke depan. Menurutnya bekerja sebagai sopir tidak akan menjanjikan diusia tuanya nanti. Semakin ke depan, beban juga akan semakin berat dipikulnya, itulah yang dipikirkan oleh Dewa dan juga Gung Gek. Oleh sebab itu, Dewa berdiskusi bersama Gung Gek berencana merintis sebuah usaha. Dalam diskusi tersebut, Dewa menyarankan agar membuka usaha toko bangunan, tetapi setelah dipikir-pikirkan lagi sepertinya toko bangunan dirasa kurang cocok. Banyak ide usaha yang terbesit dalam diskusi tersebut saat itu, namun usaha yang dirasa cocok untuk dirintis yaitu usaha warung makan. Karena telah memutuskan akan membuka usaha warung makan, kemudian Gung Gek dan suaminya belajar meracik resep makanan yang akan mereka jual. Mereka berdua mempelajari hal itu secara otodidak di rumah. Butuh waktu agar mendapatkan resep racikan yang benar-benar pas dan mantap. Tidak main-main, Gung Gek dan suaminya terus mencoba membuat resep racikan setiap hari. Hal itu terus dilakukan selama tiga bulan sebelum warungnya dibuka.
14
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Akhirnya setelah tiga bulan mecoba membuat resep racikan, Gung Gek dan suami mencoba mengundang masyarakat di sekitar untuk mencicipi makanan mereka. Ternyata, olahan makanan mereka mendapat respons positif dari masyarakat. Itu menandakan bahwa Gung Gek dan suami berhasil mendapatkan resep olahan makanan dengan cita rasa yang sangat enak dan benar-benar khas. Usaha warung makan yang mereka rintis itu diberi nama ‘‘Warung Kayana’’. Warung Kayana resmi dibuka pada bulan Desember tahun 2013 silam yang berlokasi di Jl. Raya Kedewatan, Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali. Warung Kayana menyediakan berbagai macam makanan olahan Bali dan juga western food. Menu makanan yang disediakan di Warung Kayana di antaranya Iga Bakar, Ayam Bakar, Bebek Goreng, Bebek Panggang, Sate Babi, Tenderloin Steak, Sausage Bakar/Goreng, Jus Semangka, Jus Alpokat, Milk Shake Vanilla, Milk Shake Chocolate, dan masih banyak lagi menu yang disediakan di Warung Kayana ini. Warung Kayana terkenal dengan cita rasa makanan yang tak pernah berubah rasanya. Itu dikarenakan Gung Gek dan Dewa selalu meracik sendiri bumbu menu makanan yang akan mereka jual, sangat tidak diperkenankan apabila karyawan Warung Kayana yang meracik bumbu menu olahan yang dijual di Warung Kayana. Maka tidak heran, cita rasa makanan di Warung Kayana tidak pernah berubah dan rasanya lezat sekali. Selain itu, hanya di Warung Kayana olahan makanan yang lezat dengan harga yang sangat terjangkau.
Tokoh
Awal dibukanya Warung Kayana masih sangat sepi sekali, sampai-sampai Gung Gek sempat ingin menutup Warung Kayana. Namun, karena Dewa tetap bersikeras meminta agar Warung Kayana tetap dibuka karena yakin suatu saat usaha warung makannya pasti akan ramai pengunjung yang datang untuk mencicipi makanan lezat yang disediakan Warung Kayana. Benar saja, setelah 4 tahun dibukanya warung makan ini, orang mengantre beramai-ramai untuk mencicipi makanan lezat dengan harga yang sangat terjangkau di Warung Kayana. Namun selain dilihat dari sisi puncak ramainya Warung Kayana, ternyata terdapat masa-masa sulit yang dialami Warung Kayana. Masa sulit itu pada saat 4 bulan pertama pandemi Covid-19 yang menyebabkan Warung Kayana kembali sepi pembeli, karena karena pariwisata ditutup.
Setelah 4 bulan itu, Warung Kayana kembali ramai lagi karena masyarakat lokal mulai membeli makanan lagi di Warung Kayana. Sudah tentu orang yang pernah membeli makanan di Warung Kayana pasti akan kembali untuk membeli lagi, itu disebabkan karena cita rasa olahan Warung Kayana yang lezat dan harga yang terjangkau. Dewa dan Gung Gek berharap Warung Kayana bisa lebih maju lagi dan tetap bisa eksis di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, ke depannya mereka bisa membuka cabang di beberapa tempat. Gung Gek berpesan kepada generasi muda agar selalu tekun, kerja keras, konsisten dan selalu berinovasi serta rendah hati dalam memulai usaha agar mencapai hasil yang maksimal sesuai harapan.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
15
Tokoh
Kejujuran Jadi Landasan
Memajukan Bisnis Penjualan Kendaraan
Setiap pengusaha tentunya memiliki kiat strategi tersendiri dalam mengembangkan usaha. Ada yang berusaha mengoptimalkan teknik pemasaran, ada pula yang menekankan pada kualitas produk atau jasa yang akan diberikan kepada konsumen. Bagi pengusaha bernama Fahmi Abdullah Jawas, apapun langkah yang diambil guna mengembangkan suatu usaha, harus tetap menjadikan kejujuran sebagai landasan berpikir, berkata maupun berbuat. Selalu menjaga integritas dan mengutamakan kejujuran, ia pun mampu memajukan usaha di era persaingan bisnis yang semakin ketat. Gesit dalam melirik peluang usaha penjualan kendaraan bekas, Fahmi Abdullah Jawas mampu mendulang kesuksesan sebagai pengusaha di usia muda. Terhitung empat tahun setelah menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, ia sudah mampu mandiri merintis showroom penjualan mobil bekas. Hingga saat ini telah berhasil menjual puluhan unit kendaraan dari berbagai brand kenamaan. Memulai usaha penjualan mobil bekas sejak tahun 2008, hingga kini ia mampu mempertahankan eksistensi usaha. Meskipun setiap tahunnya selalu saja muncul kompetitor baru di bidang usaha sejenis, namun tak membuat Fahmi menyurutkan langkahnya sebagai pengusaha. Salah satu kunci kesuksesannya menjaga kelanggengan usaha selama lebih dari satu dekade yaitu kejujuran dalam melaksanakan kegiatan jual beli. “Sedari awal saya memutuskan mantap melangkah ke dunia usaha, almarhum papa saya selalu berpesan bahwa dalam berusaha di bidang apapun kita harus mengutamakan kejujuran”, ungkapnya. Selama ini adanya anggapan bahwa mobil bekas memiliki kondisi kurang prima dibanding mobil yang baru dikeluarkan dari pabrikan resmi.
16
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Fahmi Abdullah Jawas
Owner Anugrah Perdana Motor
Tokoh
Padahal tidak demikian menurut Fahmi yang sudah menggemari dunia otomotif sejak masa sekolah dulu. Banyak mobil bekas yang beredaran di pasaran dalam kondisi yang masih cukup baik, dari segi tampilan maupun performa mesin. Bahkan ada pula yang tampilannya seperti mobil baru. Semua itu bergantung pada upaya perawatan yang dilakukan oleh pemilik mobil sebelumnya. “Salah satu keuntungan membeli mobil bekas yaitu kita mendapatkan unit yang kita idamkan dengan harga lebih terjangkau serta dengan kondisi masih sangat layak”, tuturnya.
Tidak demikian yang akan terjadi apabila bertransaksi di Anugerah Perdana Motor. Fahmi selaku pemilik menjamin bahwa unit yang ia jual orisinil luar dan dalam serta selalu dilengkapi dengan dokumen legal, baik itu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), maupun faktur pajak. Semua sudah dijamin oleh showroom Anugerah Perdana Motor. “Dalam proses penyediaan unit, kami mengutamakan langsung dari tangan pertama dengan serangkaian uji oleh tim ahli dari Anugerah Perdana Motor Bali dan OLX sehingga selalu terjaga kualitas unit yang kami jual”, tegas ayah Keuntungan lainnya membeli kendaraan bekas dua anak ini. yaitu lebih leluasa dalam mencari model serta merek yang diinginkan. Misalnya saja unit yang Fahmi dibantu oleh tenaga teknisi berpengalaman ditawarkan oleh Fahmi di showroom-nya yang di bidang otomotif yang bertugas melaksanakan berlokasi di Jl. Ken Dedes No. 6 Ubung Kaja, rangkaian uji atau inspeksi kelayakan kendaraan. Denpasar. Showroom dengan nama Anugerah Hanya mobil berkualitas yang ia pasarkan kepada Perdana Motor ini menyediakan banyak pilihan masyarakat sebagai bentuk upaya menjaga unit dari berbagai brand, mulai dari Toyota, integritas dan citra perusahaan. Ia menyadari Daihatsu, Honda, Suzuki, hingga Nissan. bila sekali saja berlaku tidak jujur dan merugikan konsumen, maka kerja keras selama belasan tahun Menjual Mobil Berkualitas membangun branding perusahaan akan sia-sia belaka. Hal yang kerap dikhawatirkan saat bertransaksi mobil bekas adalah kondisi kendaraan yang tidak Fahmi berusaha menyediakan kemudahan bagi sesuai dengan keterangan iklan ataupun unsur para konsumennya dalam bertransaksi. Salah legalitas kendaraan yang tak memenuhi standar satunya dengan menyediakan opsi pembayaran berlaku. Seringkali terjadi kasus penjualan mobil yang lebih fleksibel. Anugerah Perdana Motor yang tak memiliki dokumen resmi, membuat siap melayani transaksi dengan pembayaran tunai sebagian orang takut membeli mobil bekas. maupun kredit. Sehingga bagi masyarakat yang ingin membeli mobil namun belum memiliki dana
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
17
Tokoh
yang cukup, dapat membayar angsuran. Kabar baiknya, Anugerah Perdana Motor menyediakan sistem kredit dengan bunga yang ringan dan proses yang cepat. Juga keuntungan berupa DP ringan sehingga dengan dana terbatas tetap bisa membawa pulang unit yang diinginkan. Tidak perlu khawatir soal layanan purna jual karena Anugerah Perdana Motor selalu memperhatikan kepuasan konsumen dengan menyediakan garansi mesin dan transmisi.
Setelah menamatkan SMA, Fahmi memilih melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Salah satu motivasinya menekuni bidang ekonomi karena kedua orangtuanya merupakan dosen yang mengajar di kampus tersebut di fakultas tempatnya berkuliah. Ia berkeinginan dapat mengikuti jejak karier ayah dan ibu ketika telah menamatkan kuliah nantinya.
Hanya saja memang nasib menjadi seorang dosen tidak digariskan untuk Fahmi. Sempat beberapa Hobi Otomotif dan Musik kali mengikuti seleksi calon dosen, ia tidak kunjung diterima. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk Ketertarikan Fahmi pada mobil sudah dimulai sejak berhenti mencoba tes untuk keempat kalinya dan ia berusia kanak-kanak. Seperti anak laki-laki pada memilih berkarier di perusahaan swasta. Ia bekerja umumnya ia memang menggemari mainan mobil- tak jauh dari disiplin ilmu yang dipelajari semasa mobilan. Ketika bertumbuh remaja, ia semakin kuliah yaitu posisi karier di bidang marketing. getol mendalami wawasan spesifikasi mobil. Saat berada di usia yang cukup untuk mengendarai Selain menggemari bidang otomotif, Fahmi juga kendaraan ia kerap meminjam mobil temannya tertarik pada seni musik. Ia dan teman-temannya untuk sekedar menikmati sensasi berkendara membentuk sebuah band. Mereka bersama-sama sendiri. kerap diundang untuk mengisi acara dan mampu
18
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh menghasilkan uang dari karya mereka. Namun Keputusan ini sangat tepat karena selain dapat Fahmi memutuskan untuk tak lagi melanjutkan maksimal mengelola usahanya, Fahmi juga dapat hobi bermusik saat telah memasuki dunia kerja. memiliki waktu yang fleksibel untuk mengurus keluarga. Sementara hobi otomotif tetap berlanjut, bahkan ia melakoninya lebih serius dengan menjadi Sebagai seorang pengusaha yang telah mencicipi agen perantara pemasaran mobil bekas. Lebih buah hasil kerja keras selama ini, Fahmi berpesan jauh ia menekuni bidang usaha tersebut dengan kepada generasi muda saat ini yang baru memulai membuka showroom dengan tujuan lebih merintis usaha untuk fokus pada tujuan. Jangan memudahkan calon pembeli melihat unit yang pernah melakukan tindakan yang dapat merusak ia jual. Saat itu ia masih berstatus karyawan, kepercayaan siapapun apalagi untuk mendapatkan sedangkan untuk usahanya ia mempercayakan keuntungan yang tak seberapa nilainya. Bila sekali kepada para karyawan yang ia rekrut. saja kepercayaan itu dirusak maka sulit untuk membangun kembali. Selain itu ia berpesan untuk Setelah menikah dengan wanita pujaan hati di selalu menjaga kerukunan apalagi hidup di Bali tahun 2010, barulah Fahmi memutuskan resign dengan masyarakat yang multikultural. sebagai karyawan dan fokus sebagai entrepreneur.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
19
Tokoh
Jauhkan Gengsi Pikirkan Prospek Ke depannya I Wayan Suartana & Gusti Ayu Made Surati Owner Bali Media Car Audio Banyak peluang dan kesempatan yang dimiliki setiap manusia menuju jalan kesuksesan masing-masing atau seperti pepatah yang mengatakan ‘’Banyak jalan menuju Roma’’. Semua tidak dapat disamaratakan, kegemaraan setiap orang berbeda-beda serta cara setiap orang memanfaatkan dan menyikapi peluang itu pun berbeda. Hanya saja diperlukan introspeksi diri, sejauh mana usaha yang telah dilakukan untuk mencapai kesusksesan itu. I Wayan Suartana terpaksa merantau meninggalkan tanah kelahirannya di Tabanan demi melanjutkan pendidikannya. Ia awalnya bingung akan tinggal di mana saat itu. Namun, pada akhirya ia mendapatkan tempat untuk dia tinggal selama menempuh pendidikannya di rantauan. Tempat yang ia tinggali adalah salah satu keluarga dari teman SMP-nya di rantauan itu, karena merasa bersyukur dan berterima kasih telah diberikan tempat tinggal, makanan sehari-hari bahkan uang saku, Wayan Suartana kerap membantu tuan rumahnya berjualan di pasar. “Karena saya dulu sekolah siang, jadi saya bangun jam 5 pagi untuk membantu tuan rumah saya berjualan di pasar”, ujar Wayan Suartana. Setelah masa putih biru ia lewati, saatnya Wayan Suartana melanjutkan pendidikannya di SMK dengan mengambil jurusan elektronika. Ia sangat menekuni pendidikannya saat itu, saat menginjak bangku pendidikan kelas XI di SMK dan merasa mahir dalam bidang elektronika kemudian ia membuka jasa servis alat elektronik dari tempat satu ke tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan sekolahnya saat itu. Sangat menyukai bidang elektronika, Wayan Suartana kembali ingin memperdalam ilmu elektronikanya melalui program BLK (Bali Latihan Kerja). Dalam pelatihan itu ia mendapat ilmu teknik radio dan teknik televisi, membuatnya semakin mahir di bidang elektronika. Jasa servis alat elektronik tetap berjalan selama itu karena hidup merantau butuh biaya lebih dibandingkan hidup di kampung halaman bersama keluarga.
20
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Peluang dan kesempatan emas dimanfaatkan dengan baik, pada tahun 1994 Wayan Suartana pun mengikuti seleksi PNS tersebut dan lulus. Bahkan dalam waktu satu tahun setelah ia lulus seleksi PNS tepatnya di tahun 1995, ia berhasil menjadi PNS murni, itu bukti bahwa hasil tidak mengkhianati usaha. Masa mudanya berakhir pada tahun 1997 karena ia menikahi wanita tercintanya yaitu Gusti Ayu Made Surati. Pasangan ini dikaruniai dua buah hati yang merupakan karunia terbesar bagi mereka. Semangat untuk terus maju sangat terasa setelah Wayan Suartana menikah dan dikaruniai buah hati. Tidak bisa berleha-leha agar bisa menafkahi keluarga, Wayan Suartana harus bekerja ekstra agar dapat memutar roda kehidupan. Menjadi seorang PNS mengharuskan ia taat dan disiplin mengikuti aturan jam kerjanya. Membagi waktu bekerja menjadi seorang PNS dan bekerja sampingan memperbaiki alat-alat elektronik sudah menjadi makanan sehari-hari Wayan Suartana, tetap prioritas utama kerjanya adalah sebagai seorang PNS. Meski menjadi seorang PNS dan bekerja sampingan, Wayan Suartana bersama istri dan buah hatinya tetap tinggal di emperan kamar. Hal itu dilakukannya agar mendapat harga sewa yang murah dibandingkan menyewa kamar kos atau kontrakan, itu semua sudah diperhitungkan matang-matang agar semua kebutuhannya dapat berjalan dengan baik dan dapat terpenuhi. Begitu keras perjuangan Wayan Suartana dan istri untuk membuktikan bahwa mereka bisa bangkit dari titik terendah hidupnya.
Tokoh
Hingga pada tahun 2002, Wayan Suartana merintis usaha yang letaknya sangat strategis karena berada disamping jalan raya. Tempat yang ia gunakan membuka usaha tersebut mendapatkan pinjaman dari teman Wayan Suartana sendiri. Tidak lain tempat yang dipinjamkan temannya saat itu adalah garasi mobil. Namun ia manfaatkan dengan baik kesempatan itu dan berhasil membuka usaha ‘’Bali Media Car Audio’’. Bali Media Car Audio merupakan tempat yang melayani jasa memperbaiki audio mobil, saat itu customer-nya hanya mobil bemo yang masih lalu lalang memenuhi jalanan di Bali. Seiring waktu, customer Bali Media Car Audio mulai bertambah banyak dan mobil pribadi pun menjadi langganannya saat itu. Rasa syukur selalu ia panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Saat usaha yang ia rintis mendapatkan keuntungan yang sangat luar biasa, maka saat itu juga ia memasang strategi dalam mengatur keuangan keluarganya. Piawai memasang strategi keuangan membuat Wayan Suartana dan istri berhasil mengumpulkan keuntungan usahanya dan membeli tanah pada tahun 2004. Berlanjut di tahun 2005 Wayan Suartana memanfaatkan tanah yang ia beli untuk membangun rumah dengan tujuan agar tidak lagi tinggal di emperan kamar.
Bali Media Car Audio tetap eksis di tengah maraknya pandemi Covid-19, masa pandemi Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi dan menghambat pendapatan Bali Media Car Audio. Bahkan di masa saat ini, Wayan Suartana dan Gusti Ayu Made Surati yang notabenanya selaku owner Bali Media Car Audio tetap bisa memberikan bonus dan berbagi rezeki pada karyawan dan orang disekitar yang memerlukan bantuannya. Hal itu mencerminkan sikap sosial dan empati yang tinggi sebagai sesama umat manusia yang tidak terlepas dari bantuan orang lain. Harapan Wayan Suartana dan Gusti Ayu Made Surati ke depannya terhadap usaha yang sedang digeluti saat ini, yaitu berharap agar usaha Bali Media Car Audio ini tidak berhenti sampai di mereka saja, melainkan usahanya dapat dilanjutkan oleh anaknya dengan tujuan agar usaha yang mereka rintis dari awal tidak putus di pertengahan jalan. “Pesan saya pada generasi muda, jangan cepat menyerah bila berada disituasi sulit dan jangan pula gengsi dengan sebuah pekerjaan. Belum tentu pekerjaan di lapangan adalah pekerjaan yang dianggap sebelah mata, namun bekerja di lapangan itu bahkan bisa menopang kehidupan dalam jangka waktu yang panjang”, pesan Wayan Suartana pada generasi muda.
Keberhasilan usaha Bali Media Car Audio itu tidak terlepas dari kerja keras dan kegagalan Wayan Suartana dan Gusti Ayu Made Surati. Namun mereka pantang menyerah untuk terus berusaha hingga berhasil. Benar saja, mereka berhasil membuat Bali Media Car Audio membuka jasa baru yaitu memperbaiki, memasang dan membuat box car audio.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
21
Tokoh
Apotek Bersahabat yang Berlokasi Strategis di Kota Denpasar Setelah tamat dari SLUA Saraswati, langkah selanjutnya yang ingin diambil Dewa Darma ialah berkarier di bank, padahal awalnya ia telah memilih jurusan IPA dalam kurikulum sekolah. Berbeloklah ia kemudian dengan memilih Fakultas Ekonomi Akuntansi di Universitas Warmadewa. Ternyata setelah lulus pada tahun 1998, bertepatan dengan adanya krisis moneter, kondisi tersebut kemudian membuat ia beralih dengan bekerja di pariwisata. Setelah lulus, Dewa Darma mengikuti beberapa training, mulai dari daily worker, housekeeping, hingga accounting di sebuah hotel. Sertifikatsertifikat yang ia peroleh dari pekerjaan tersebut, kemudian ia gunakan untuk mengikuti training kerja ke Jakarta selama dua bulan, di perusahaan penyedia kerja di kapal pesiar.
Dewa Darma Wijaya Owner Apotek Sahabat
Membangkitkan Kembali Apotek yang Bangkrut
Mengangkat kembali bisnisnya yang telah kehilangan kepercayaan supplier dan customer, menjadi tantangan Dewa Darma selanjutnya. Mau tidak mau, ia harus mengisi kembali apotek dengan membeli produk secara cash kepada supplier dan meyakinkan customer kembali Dua kali melakukan keberangkatan ke kapal pesiar, melalui pendekatan dari hati ke hati, bersama dua Dewa Darma memutuskan tidak melanjutkan orang karyawan saat itu dan kadang diperbantu keberangkatan yang ketiga kali, karena posisi oleh istri. pekerjaannya tidak kunjung naik ke posisi dengan penghasilan yang lebih tinggi. Ia sempat akan Karena tidak memiliki ilmu dalam mengelola berangkat ke kapal pesiar lagi namun berbeda usaha, ia pun banyak belajar dari customer dan agensi, namun tak kunjung mendapat kabar, sales. Kegiatan ini pun mampu saling memberikan terlebih saat itu terjadi peristiwa bom Hotel keuntungan pada pihak masing-masing, produk Marriott, hingga bosan menjadi teman dalam dari sales laku, Dewa Darma pun dapat memenuhi penantian tersebut. data produk apa yang paling dicari oleh customer. Secara perlahan Dewa Darma mulai mengisi Dalam kondisi tersebut, Dewa Darma kemudian kekosongan produk pada apotek yang berlabel mendapat tawaran untuk mengelola apotek yang “Apotek Sahabat” tersebut. Bersyukurnya para tengah dijual oleh pemilikya, di mana didirikan di sales memberi keringanan dengan pembayaran atas tanah milik orangtua istri. Ia yang mengetahui secara kredit pada apotek yang beralamat di Jl. bahwa usaha tersebut sebelumnya merupakan Hayam Wuruk No.56, Sumerta Kauh, Denpasar jerih payah orang lain, tak merasa tertantang Timur. untuk mengambil alih.
22
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
Tokoh
Tak berhenti sampai di sana, Apotek Sahabat mulai mendapat kepercayaan sebagai penyuplai obat herbal dalam produk makanan, seperti susu kedelai dan jamu. Produk-produk tersebut eksklusif persembahan dari Apotek Sahabat yang ia promosikan melalui surat kabar saat itu. Demi semakin menarik pelanggan, Dewa Darma tetap membuka pelayanannya saat hari raya, meski sempat kewalahan bersama istri, namun omzet yang didapat bisa 2x lipat dari hari biasa. Ke depannya sebagai pengusaha apotek, Dewa Darma berharap dari Dinas Kesehatan dan BPOM, agar melindungi sesama supplier dengan menetapkan kebijakan harga, karena sudah tidak sedikit yang fenomena para supplier saling menjatuhkan supplier lain karena persaingan
harga. Beruntungnya, lokasi Apotek Sahabat yang dekat Apotek Kimia Farma bisa jadi salah satu kondisi yang membawa impact positif, karena Apotek Sahabat tidak perlu menurunkan jauh harga standar dari harga yang dipasang Kimia Farma, sebagai barometer pemilik usaha apotek lainnya. Terakhir Dewa Darma menambahkan, agar Apotek Sahabat yang berdelapan orang karyawan ini dapat lebih menjangkau masyarakat lebih luas, ia tengah memasang target akan membuka Apotek Sahabat di beberapa lokasi yang lebih strategis. Upaya itu telah ia serahkan dan ia percayakan kepada tim Apotek Sahabat yang telah berpengalaman di bidangnya dengan memilih target lokasi seperti dekat jalan pertigaan, pasar dan jaringan toko.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
23
Tokoh
Tidak Kaku Mencoba Berbagai Inovasi Baru di Tengah Pandemi
Haryanto Santoso Owner CV Ausindo Dewata
Pria asal Gelodok, Jakarta ini, kebetulan lahir di lingkungan yang sebagian besar sebagai penjual kue dan nasi uduk. Otomatis sang ibu pun memiliki gairah pekerjaan yang sama, sebagai penjual kue yang hampir menghabiskan waktu selama 24 jam. Haryanto Santoso tak terhindari ikut membantu ibunya sejak SD. Namun saat SMP, ibunya memutuskan berhenti, karena hampir kehilangan penglihatannya akibat katarak, dari proses pembuatan kue bika ambon yang masih menggunakan arang saat itu.
Lepas dari kisah masa kecil, cita-cita Haryanto Santoso yang ingin menjadi pengusaha, ia wujudkan awalnya dengan membuka toko komputer pada tahun 1999 yang berjalan selama lima tahun di Kuningan. Setelah itu ia mendapat tawaran dari sepupunya untuk bekerja sama menggeluti usaha supplier makanan dan minuman yang rencananya akan dibuka di Bali. Setelah menemukan lokasi untuk usaha, Haryanto Santoso bersama sepupu berniat membantu adiknya itu dengan menjalankan usaha ini di Bali tetapi karena adiknya telah menerima tawaran lain maka ia dan sepupunya tetap melanjutkan rencana membuka usaha di Bali dengan nama CV Ausindo Dewata pada tahun 2003, berlokasi di Jl. Merdeka No.8 Sumerta Kelod, Denpasar Timur. Meski mendirikan usaha pasca Bom Bali pada tahun 2002, Haryanto Santoso terus mengambil langkah berani untuk maju bersama CV Ausindo Dewata, dengan konsep awal bidang supplier makanan dan minuman 100% import, asal Australia, Amerika dan Singapura. Namun kini, CV Ausindo Dewata juga mendistribusikan 50% makanan dan minuman lokal, sisanya masih merupakan produk import. Puncak kesuksesan usaha ini di tengah para pesaing usaha raksasa serupa terjadi pada tahun 2010, kemudian diikuti pada tahun 2017 dan 2018, dengan target pemasaran saat itu pada berbagai brand pusat pembelanjaan di Bali. Fenomena
24
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
ini pun membuat CV Ausindo Dewata yang berkaryawankan 14 orang ini, tidak sedikit mendapat tawaran kerja sama dari prinsipal-prinsipal yang telah memiliki target tertentu dalam perusahaan mereka. Hal ini membuatnya berpikir, lebih baik menolak kerja sama tersebut karena CV Ausindo Dewata hanya berjaring di daerah Bali. Haryanto Santoso kemudian memiliki ide untuk merambah usahanya ke industri makanan yang menyiapkan dan melayani makanan dan minuman, ke hotel, restoran dan kafe sebelum pandemi. Market share 100% sales yang ia dapat, 70%-nya adalah dari Horeka. Karena dahulu ia lebih banyak suplai ke Modern Trade (MT) bahkan hampir 100%, seiring berjalan waktu maka terjadilah perubahan target market-nya, di mana yang semula didominasi oleh MT saat ini menjadi didominasi oleh Horeka. Di tengah situasi pandemi yang mengalami omzet penurunan drastis, ia sempat kelimpungan dan dituntut berlaku kreatif, dengan menjamah pemasaran ke warungwarung, toko grosir dan pasar. Demi tetap mempertahankan usaha, ia mengambil inisiatif lainnya dengan melakukan pengurangan waktu kerja. Upaya ini bisa jadi solusi terbaik, selain mencoba haluan pasar yang berbeda dan terus fleksibel untuk mencoba inovasi-inovasi baru. Bersyukur sejak Januari 2021, CV Ausindo Dewata mampu berjalan normal hingga saat ini.
Tokoh
Murni dari Perkebunan Lokal Biji Robusta Menghasilkan
Kopi Karya Putra Bali
Sejak duduk dibangku sekolah, I Putu Agus Saskara sudah terlihat gelagatnya dalam berdagang. Putra Bali asal Denpasar ini sudah mulai berjual layangan di warung-warung dan membuka usaha rental PlayStation sejak SD hingga duduk di bangku SMP. Kemudian saat SMA, ia kembali tergelitik untuk mencoba usaha lainnya yakni di bidang sewa dekorasi upacara pernikahan Hindu hingga bangku kuliah, ia juga pernah memiliki usaha kuliner, soto dan sate. Agus Saskara yang tercatat sebagai mahasiswa di Univeritas Hindu Indonesia (UNHI) pada program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, harus merelakan usaha kulinernya terhenti sementara karena masalah waktu antara kuliah dan usaha, tak sukses ia jalankan. Setelah akhirnya sampai pada tahap kelulusan, Agus Saskara yang hendak melanjutkan usaha kulinernya kembali, tak mampu mempertahankan usahanya tersebut, dari sinilah awal ia kemudian memutuskan beralih ke usaha kopi dengan memanfaatkan mesin roasting milik pamannya, yang sebelumnya memiliki usaha di bidang tersebut. Anak pertama dari lima bersaudara ini selalu berupaya membuktikan keseriusaannya dalam usaha yang ia ambil, tak hanya sekedar ambil langkah kemudian menjalankannya. Agus Saskara paham betul ia harus banyak belajar dari orang yang lebih dulu berpengalaman dalam urusan produksi kopi, seperti pamannya. Ia pun “mencuri” resep produksi kopi tanpa bahan pengawet tersebut yang ia suguhkan dalam sektor UMKM bermerk “Kopi Bali Nyangluh”.
I Putu Agus Saskara Owner Kopi Bali Nyangluh
Berlokasi di Jl. Wibisana Barat No.47, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, biji kopi robusta yang berasal dari perkebunan petani kopi Pupuan, Tabanan ini, diproduksi dibawah naungan badan usaha “UD Mandala Jaya”. Setelah berjalan sejak tahun 2019, Kopi Bali Nyangluh sudah diproduksi perharinya 30 kg atau 100 bungkus, di mana harga perbungkus kemasan 200 gr adalah 16 ribu dan ukuran 100 gr dengan harga 10 ribu. Demi strategi marketing Kopi Bali Nyangluh yang sebagian besar membidik pasar orangtua, Agus Saskara saat ini telah memiliki lima tim pemasaran. Ke depannya ia pun berharap usahanya dapat lebih dikenal dan mendapat hati masyarakat dan tertarik untuk bergabung dalam sektor UMKM ini, baik itu sistem pembelian secara grosir, eceran, bahkan desain menarik untuk buah tangan berupa bubuk maupun biji kopi.
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
25
Destinasi Tokoh
Goa Gala-Gala
Rumah Bawah Tanah
Bernapas Mahabharata di Nusa Lembongan Bali
Goa Gala terletak di Nusa Lembongan salah satu pulau kecil dari deretan tiga pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali, yakni Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Jika mengunjungi Pulau Nusa Lembongan maka anda dapat mengunjungi Goa Gala, sebuah gua buatan yang cukup unik di pulau ini. Gua ini terdapat di bawah tanah dalam batu kapur yang terdapat di Pulau Nusa Lembongan. Pada tahun 1961 hingga 1976 seorang pertapa yang bernama Made Byasa membuat gua di dalam liang batu kapur di Pulau Nusa Lembongan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Pekerjaan Made Byasa adalah seorang mangku dalang, petani dan juga pertapa. Made Byasa membuat gua tersebut selama kurang lebih 15 tahun hanya dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana pada waktu itu yaitu linggis. Ia menggali gua ini sebagai rumah tinggal di bawah tanah dalam liang batu kapur. Seperti rumah pada umumnya, dalam rumah tinggal Made Byasa ini terdapat ruang tamu, dua buah kamar tidur, kamar mandi, sumur dan dua buah dapur. Karena berada dalam batu kapur, maka seluruh ruangan memiliki dinding batu kapur. Luas dari rumah bawah tanah ini sekitar 500 meter persegi. Untuk masuk ke gua ini terdapat tujuh pintu masuk. Gua ini juga memiliki tiga lubang ventilasi untuk sirkulasi udara di dalam gua buatan tersebut. Pintu masuk ke Goa Gala cukup sempit dan harus turun ke bawah tanah dengan anak tangga sedalam kurang lebih 2 meter. Di dalam Goa Gala, anda dapat menyusuri rumah bawah tanah ini dalam lorong yang cukup gelap. Namun di beberapa sudut gua ini telah dipasang lampu penerang sehingga dapat melihat ke berbagai ruangan yang terdapat di dalam Goa Gala. Ketinggian di dalam rumah bawah tanah ini tidak begitu tinggi, yaitu antara 1 hingga 2 meter, sehingga anda akan lebih sering membungkuk di dalam Goa Gala ini. Di beberapa ruangan, ketinggian ruang bisa mencukupi untuk berdiri dan mengambil foto di dalam gua ini. Udara di dalam gua ini terasa sejuk. Made Byasa yang pekerjaannya sebagai dalang membangun Goa Gala karena terinspirasi epos atau
26
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
cerita pewayangan Hindu yaitu Mahabharata khususnya pada episode “Wana Parwa”. Made Byasa terinspirasi dengan kehidupan Pandawa yang sedang dalam pelarian dari pasukan Kurawa sehingga membuat tempat perlindungan khusus yang terbuat dari gala atau aspal. Kurawa sendiri bermaksud menghancurkan Pandawa. Dalam kisah tersebut, diceritakan bahwa Pandawa dibuang ke hutan selama 12 tahun karena kalah bertaruh dengan Kurawa. Selama 12 tahun, Pandawa harus menghadapi tantangan hidup di dalam hutan. Karena merasa tidak aman dan berpikir bahwa sewaktu-waktu Kurawa bisa membunuh keluarganya, maka mereka membangun sebuah gua. Gua ini dinamakan “Gala-Gala”. Di dalam tempat perlindungan inilah Pandawa tetap selamat dari kejaran pasukan Kurawa. Lima anak Pandu yang disebut Pandawa selamat di rumah ini yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Menurut epos Mahabharata, mereka berhasil melarikan diri lewat terowongan pada rumah yang terbuat dari gala tersebut sebelum dibakar Kurawa. Dari episode inilah, Made Byasa tertarik menyelami kehidupan Pandawa selama masa isolasi di gua tersebut. Karena itu, Made Byasa terinspirasi membangun Goa Gala dari cerita ini. Untuk menghormati Pandawa, maka Made Byasa menggali gua yang dinamai Goa Gala. Tentunya karena latar belakang pekerjaan sebagai dalang dan kebiasaannya untuk bertapa, maka Made Byasa membuat gua yang diilhami kisah Mahabharata ini. Ia membangun tanpa henti siang dan malam selama 15 tahun untuk mewujudkan impiannya tersebut. Pada tahun 1984 dalam usia 95 tahun Made Byasa wafat di rumah bawah tanahnya. Di gua ini juga terdapat relief yang menggambarkan proses penyelesaian Goa Gala. Terdapat beberapa simbol seperti manusia, gajah, pintu gerbang, dan kura-kura yang dalam kalender Hindu mempunyai arti yaitu 1898 pada tahun Saka atau dalam penanggalan umum jatuh pada tahun 1976 yaitu tahun ketika Goa Gala selesai dibangun. Sumber : kumpulan.info
Tokoh
ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232
PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116
Telepon: (0361) 242698
Telepon: (0361) 422422
PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222
UD MERTA MEAT SUPPLIER Alamat: Jl. Yudistira Gg. I No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 726442
Telepon: 0851-0084-0123
CV CAHYA ADI SURYA
CV AINUR BALINDO JAYA
Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152
Alamat: Jl. Pura Batu Pageh, Br. Angas Sari, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 812490
Telepon: 0811-163-330
CV SANGA BAYU DEWATA Alamat: Jl. Raya Puputan Renon, Rukan Niti Mandala Renon 15, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Bali 80234 Telepon: 0812-4699-7772
UD BONANZA Alamat: Jl. Kalanganyar, Sudimara, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82115 Telepon: 0822-3781-1017
MAJALAH BALI Vol 35 VII-3/21
27
Tokoh
InstagramMAJALAH BALI 28majalahbalicom
Vol 35 VII-3/21
Youtube
Majalah Bali
ISSUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM