Majalah Bali Vol 36 Agustus-1 2021

Page 1

Tokoh

Edisi Khusus

MAJALAH

Majalah Bali Vol 36 VIII-1/21 Rp. 65.000,-

BALI REALISTIS,

EKSOTIS & DINAMIS

Ketut Subawa & Nyoman Suparmi Owner Kacang Kapri Tari Bali Meman

Mendorong Semangat Berkarya Raup Keuntungan hingga 4 Berbagi dengan Sesama Tips

Tokoh

Tokoh

Siapa Sangka Bisnis Baju Tidur Custom Motif Bisa Berkembang dengan Tips Ini

Meneguk Kesuksesan Lewat Usaha Air Minum yang Bermanfaat untuk Kesehatan

Tantangan Mempertahankan LPK yang Terpercaya di Tengah Pandemi

I Putu Wira Utama

Ignatia Sundari

26

14

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

20 1


Daftar Tokoh Isi

4

8

18 24

14

20

10

TOKOH :

4

Ketut Subawa & Nyoman Suparmi Mendorong Semangat Berkarya Raup Keuntungan hingga Berbagi dengan Sesama

8

Ida Bagus Putu Puja Sigap Menjawab Tantangan Pendidikan Pariwisata di Masa Pandemi

10

Made Budiyasa Berkarya melalui Kerajinan Perhiasan Perak yang Terpatri hingga Mancanegara

14

I Putu Wira Utama Meneguk Kesuksesan Lewat Usaha Air Minum yang Bermanfaat untuk Kesehatan

18

Ni Putu Arini, S.E Memoles Diri dengan Skill agar Siap Hadapi Tantangan Baru di Era New Normal

2

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

20

Ignatia Sundari Tantangan Mempertahankan LPK yang Terpercaya di Tengah Pandemi

24

I Kadek Martha Yoga Prayadnya Lihat Potensi Sekitar dan Jadikan Peluang Ide Bisnis Siapa Sangka Bisnis Baju Tidur Custom Motif Bisa Berkembang dengan Tips Ini

27

Advertisement

26


MAJALAH

Tokoh

BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS

DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H

BENDAHARA Putu Kornia

PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH

PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma

REDAKTUR Wahyu Kuncoro

PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Ni Kadek Juniari Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H

DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris

KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan

VIDEO EDITOR Komang Revina Kesya M

PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama

TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan

SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat

PENERBIT

CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN

PT. Media Republik Indonesia

Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017

Redaksi Majalah Bali

Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com

FOLLOW US Instagram majalahbalicom

ISSUU Majalah Bali

Youtube Majalah Bali

Website majalahbali.com

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

3


Tokoh

Mendorong Semangat Berkarya Raup Keuntungan hingga

Berbagi dengan Sesama

Siapa sangka dari mengolah kacang yang berukuran kecil, dapat mengantarkan sepasang suami istri asal Singaraja menjadi tokoh pengusaha UMKM sukses di Bali. Mereka adalah Ketut Subawa dan Nyoman Suparmi yang mampu meraup keuntungan dari usaha pabrik kacang kapri. Mengusung brand Kacang Kapri Tari Bali Meman, pasangan ini memiliki jaringan pemasaran di seluruh Bali hingga ke luar daerah. Lewat usaha ini, Ketut Subawa dan Nyoman Suparmi pun berhasil membuka peluang bagi ratusan reseller serta memiliki kesempatan berbagi kepada sesamanya. Setiap daerah tujuan wisata tentunya memiliki sebuah panganan khas yang biasa dijadikan sebagai buah tangan saat wisatawan kembali pulang ke asalnya. Begitu pula Pulau Bali sebagai destinasi wisata dunia, menawarkan berbagai pilihan kudapan yang bisa dijadikan oleh-oleh. Salah satunya produk Kacang Kapri Tari Bali Meman produksi dari pasangan pengusaha, Ketut Subawa dan Nyoman Suparmi. Produk kacang dengan logo sosok penari Bali ini kerap menjadi rekomendasi oleh-oleh yang wajib dibawa pulang oleh para pelancong. Memang tidak ada catatan resmi mengenai sejak kapan kacang masuk ke dalam daftar oleh-oleh khas Bali. Nyoman Suparmi mengatakan bahwa sanak saudaranya yang tinggal di Kabupaten Klungkung sudah menekuni usaha pengolahan kacang sejak pariwisata Bali mulai bergeliat di era 90-an. Pada waktu itu hasil produksi hanya untuk memenuhi pasar lokal di area Klungkung dan sekitarnya. Barulah di tangan Nyoman Suparmi, usaha pengolahan kacang khususnya jenis Kapri menjelma menjadi produk UMKM lokal berdaya saing tinggi hingga menembus pasar nasional.

4

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

Ketut Subawa & Nyoman Suparmi

Owner Kacang Kapri Tari Bali Meman


Tokoh

Inovasi Jauh sebelum fokus menggarap peluang usaha kacang kapri, Nyoman Suparmi sempat mencicipi berbagai pengalaman kerja dan usaha. Perempuan lulusan Sekolah Pendidikan Guru ini dahulu pernah mengelola usaha kantin di sekolah tempat sang kakak bekerja. Motivasi untuk bisa sukses secara finansial mendorongnya untuk berani mengambil langkah karier yang tak seirama dengan disiplin ilmu yang ia miliki. Setelah menikah dengan Ketut Subawa, perempuan asli Klungkung ini mencurahkan waktu dan tenaganya untuk mengurus keluarga kecil mereka. Beruntung Ketut Subawa mempunyai istri yang tangguh dan bisa membantu tugasnya memenuhi kebutuhan keluarganya. Di tengah aktivitas mengasuh anak, Nyoman Suparmi berinisiatif untuk membantu meringankan beban sang suami dalam mencari nafkah. Dirinya yang sudah memiliki jiwa bisnis sejak belum menikah ini memutuskan untuk berwirausaha. Salah satu usaha yang pernah dilakoni Nyoman Suparmi dalam mengisi waktu luangnya yaitu bisnis penjualan sepatu. Tak tanggung-tanggung, ia sampai mengunjungi sentra pembuatan sepatu di daerah Cibaduyut, Jawa Barat, demi menemukan supplier produk yang cocok diajak bekerja sama. Didukung oleh kemampuan komunikasi dan pemasaran yang apik, Nyoman Suparmi berhasil mengembangkan usaha reseller sepatu tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Nyoman Suparmi berkeinginan untuk lebih bisa maju melalui usahanya. Hanya saja bila terus menerus melakoni peran sebagai reseller, ia kesulitan berinovasi karena segala hal yang berhubungan dengan produk menjadi ranah wewenang mutlak para supplier. Sedangkan ia ingin bebas berkreasi dengan memproduksi barang sendiri. Namun untuk memproduksi sepatu, tentu diperlukan keahlian khusus serta modal yang cukup besar. Kemudian Nyoman Suparmi mencari akal bagaimana menguasai pengolahan produk dengan lebih cepat dan memerlukan modal yang minim. Barulah ia memikirkan untuk mengembangkan usaha pengolahan kacang lantaran resep dari keluarga sudah ia ketahui. Tinggal melakukan percobaan agar lebih menguasai resep tersebut. Sedangkan di awal usaha ia masih menggunakan peralatan sederhana yang tersedia di rumah. Nyoman Suparmi mengatakan ia tidak lantas sukses membuat produk pada saat memulai usaha. Beberapa kali menemui kegagalan, namun hal itu tak menyurutkan semangatnya melangkah lebih jauh dalam berusaha. MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

5


Tokoh Setelah berhasil membuat produk dengan cita rasa yang diharapkan, tidak langsung membuat produknya sukses di pasaran. Sadar sebagai pendatang baru di dunia persaingan usaha, Nyoman Suparmi memutuskan berinovasi dari resep keluarganya. Ternyata kreasi dari resep sebelumnya tersebut diterima dengan baik saat diluncurkan ke pasaran. Kacang Kapri Tari Bali Meman memiliki cita rasa yang khas dengan menonjolkan rempah-rempah sebagai pembedanya. Peminatnya terus bertambah, tidak hanya datang dari kalangan masyarakat lokal tapi juga permintaan terus berdatangan dari luar Bali. Hingga saat ini pun, Nyoman Suparmi terus berusaha menjaga citarasa bumbu dan rempahrempah sebagai upaya yang dilakukannya untuk mempertahankan kualitas produk. Sistem Reseller Sejak awal mendirikan usaha, Nyoman Suparmi sudah menggantungkan cita-cita agar usahanya tersebut nantinya dapat menggerakkan ekonomi

orang-orang di sekitar. Itulah sebabnya, ia tidak menyasar langsung konsumen akhir melainkan memiliki segmentasi target pasar para distributor. Di pabriknya yang berlokasi di Jl. Nuansa Hijau Timur, Ubung, Denpasar tersebut hanya menerima pembelian secara grosir bagi para reseller yang menjual kembali. Melalui sistem reseller ini diharapkan dapat menekan biaya promosi sekaligus dapat mengajak lebih banyak orang untuk ikut berwirausaha. Awalnya para reseller Kacang Kapri Tari Bali Meman merupakan kalangan tetangga rumah Nyoman Suparmi dan Ketut Subawa. Dalam perkembangannya, para reseller juga banyak yang berdatangan dari luar Bali. Permintaan produk Kacang Kapri Tari Bali Meman ini kian meningkat seiring dengan pemanfaatan teknologi komunikasi sebagai media berpromosi. Banyak reseller yang memasarkan produk ini melalui media sosial maupun marketplace dan terbukti efektif mendongkrak pemasaran.

6

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh

Di balik kesuksesan Nyoman Suparmi sebagai entrepreneur terdapat dukungan sang suami, Ketut Subawa yang juga berperan besar dalam usahanya. Sang suami lebih banyak bertugas di bagian pemasaran dan manajemen karyawan mengatakan mampu memproduksi kacang kapri hingga 1 ton per harinya. Namun diakuinya sejak permintaan menurun akibat dampak pandemi covid-19, jumlah produksi juga ikut menurun. Dalam situasi tersebut Ketut Subawa tetap berusaha untuk menaungi kesejahteraan para pekerjanya sebagai bentuk tanggung jawab seorang pengusaha.

Di luar cerita kesuksesan mereka, Ketut Subawa dan Nyoman Suparmi dikenal sebagai pribadi yang gemar membantu sesama. Pasangan ini berprinsip bahwa sebagian dari materi yang mereka raih merupakan harta titipan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Nantinya patut disisihkan agar bermanfaat terhadap individu lainnya. Secara rutin pasangan ini mengajak para karyawan dan sang buah hati untuk terjun berbagi kepada sesama lewat kegiatan sosial. Ketut Subawa dan Nyoman Suparmi berharap langkah yang mereka laksanakan ini dapat menginspirasi insan pengusaha lainnya maupun generasi muda saat ini untuk ikut menggalakkan semangat berbagi. MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

7


Tokoh

Sigap Menjawab Tantangan Pendidikan Pariwisata di Masa Pandemi

Krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Salah satunya yang terdampak adalah bidang pendidikan pariwisata. Tantangan pun semakin berat manakala pandemi menuntut manusia mengubah perilaku perjalanan wisata. Sebagai perguruan tinggi dengan serapan tenaga lulusan tinggi di tourism industry, Politeknik Pariwisata Bali pun ikut berinovasi dan berkolaborasi dengan stakeholders untuk menyesuaikan adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata. Ida Bagus Putu Puja Rektor Politeknik Pariwisata Bali Salah satu tantangan dunia pendidikan di kala pandemi melanda dunia adalah pembatasan interaksi fisik antar siswa dan tenaga pendidik. Padahal sejatinya pembelajaran tatap muka sangat penting dilakukan dalam pelatihan di bidang pariwisata. Demikian pula yang diakui Direktur Politeknik (Poltekpar) Pariwisata Bali, Ida Bagus Putu Puja. Ia menjelaskan kampus yang berlokasi di Nusa Dua, Badung itu telah melaksanakan kuliah daring sejak awal masa pandemi. Dalam perkuliahan praktikum tetap dilaksanakan dengan mengikuti kaidah protokol kesehatan. Ida Bagus Putu Puja mengungkapkan lulusannya sebagian besar memang akan mencari pekerjaan ke hotel, restoran maupun kapal pesiar. Hanya saja di kondisi seperti sekarang, di mana pelaku usaha-usaha tersebut banyak yang memutuskan tak beroperasi. Lembaga pencetak SDM pariwisata ini pun harus bisa berinovasi agar bagaimana lulusannya tetap diserap dunia kerja. Menjawab tantangan tersebut, Ida Bagus Putu Puja menuturkan pihaknya telah memiliki kurikulum yang relevan dengan tuntutan industri saat ini. “Poltekpar Bali melengkapi kurikulumnya dengan program-program yang dapat memberikan keterampilan berwirausaha untuk lulusannya. Melalui keterampilan wirausaha ini, lulusan Poltekpar Bali memiliki daya saing lebih karena tidak hanya mengandalkan rekrutmen tenaga kerja pada perusahaan namun juga dapat membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan masyarakat”, ungkap Ida Bagus Putu Puja.

8

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh Poltekpar Bali merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi bidang kepariwisataan di lingkungan Kementerian Pariwisata. Saat ini Politeknik Pariwisata Bali memiliki dua jurusan yang terdiri dari 10 program studi dan satu pasca sarjana. Sejarah kampus Politeknik Pariwisata Bali yang memiliki motto Manganjali Karya Werdhi yang berarti mengabdi dalam karya untuk kemakmuran ini cukup panjang, terhitung 43 tahun hadir sebagai lembaga pendidikan pariwisata yang paling diburu peserta didik baru. Berawal dari Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali yang disingkat menjadi P4B, selanjutnya lembaga ini berubah nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali yang disingkat menjadi BPLP Bali. Cukup lama dikenal dengn nama Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali yang disingkat STPNB, kini menjadi Politeknik Pariwisata Bali. Ida Bagus Putu Puja tetap mendorong mahasiswa yang mengambil jurusan pariwisata agar senantiasa optimis. Sepanjang pengalaman hidupnya, ia telah menyaksikan beberapa kali pasang surut di industri pariwisata. Pada akhirnya pariwisata akan selalu bangkit dengan berbagai proses adaptasi di dalamnya. Selaku pimpinan perguruan tinggi vokasi pariwisata, kehidupan sosok Ida Bagus Putu Puja pun lekat dengan denyut pariwisata. Bahkan sejak kecil ia sudah terbiasa menyaksikan geliat pariwisata di desa kelahirannya yang berada di Ubud. Ada pun sang Ayah merupakan salah satu maestro lukis di Ubud pada zamannya. Hasil goresan ayahnya di atas kanvas kerap diapreasiasi dan dibeli oleh para turis asing. Bakat seni dari ayah ternyata mengalir deras dalam diri Ida Bagus Putu Puja. Berkat giat dalam mengasah kemampuan melukis, ia mampu menorehkan sejumlah prestasi. Ia mencatatkan diri sebagai juara pada kompetisi lukis tingkat internasional saat duduk di bangku sekolah dasar. Tak

hanya potensi di bidang seni lukis, Ida Bagus Putu Puja juga menguasai bakat sebagai pemahat. Setelah menamatkan pendidikan SMA, Ida Bagus Putu Puja melanjutkan kuliah ke jurusan Interior, program studi Seni Rupa dan Desain, Universitas Udayana. Sebelum meraih gelar sarjana ia sudah diterima di dunia kerja. Kemudian bekerja di pemerintahan hingga dipercaya menjabat posisi Kepala Bagian. Di tahun 2000, ia kemudian dipercaya mengelola kampus BPLP, cikal bakal Politeknik Pariwisata Bali. Perjalanan karier Ida Bagus Putu Puja selanjutnya lebih banyak terkait dunia pendidikan. Di samping tugas sebagai dosen, ia juga kerap dilibatkan dalam pengelolaan institusi pendidikan. Setelah 19 tahun perjalanan karier di kampus pariwisata terbesar di Bali, tepatnya di tahun 2019, ia mendapat kepercayaan sebagai Direktur kampus. Momentum itu bertepatan dengan peralihan status STP Negeri Bali menjadi Politeknik Pariwisata Bali. Di tahun kedua kepemimpinannya ini memang beragam tantangan ditemui. Misalnya saja proses adaptasi sistem perkuliahan dari konvensional ke daring. Ida Bagus Putu Puja meyakini bahwa kebijakan pemimpin tak serta merta memenuhi aspirasi semua pihak. Dirinya berupaya menjadi pemimpin yang amanah dengan menjaga laku dan tuturnya agar tetap di Koridor norma hukum maupun agama. Sehingga dalam mengambil keputusan tidak merugikan siapapun. Ida Bagus Putu Puja berharap nantinya saat pandemi telah mereda dan pariwisata kembali pulih, institusi pendidikan yang ia pimpin dapat menjadi rujukan kampus pariwisata terbaik di tingkat nasional. Di samping itu diharapkan agar para lulusan Politeknik Pariwisata Bali dapat menjadi insan pariwisata yang mampu mengangkat industri pariwisata Pulau Dewata, baik sebagai tenaga kerja profesional maupun sebagai pencipta lapangan kerja.

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

9


Tokoh

Berkarya melalui Kerajinan Perhiasan Perak yang Terpatri hingga Mancanegara Bali tak hanya dikenal dengan pariwisatanya, daya tarik akan kerajinan seperti perhiasannya yang unik pun tak kalah menarik perhatian wisatawan mancanegara. Peluang inilah yang menjadi mendorong Made Budiyasa, yang sebelumnya memiliki basic ilmu teknik mekanik, kemudian membawanya pada nasib baik pada kerajinan perhiasan perak. Berawal dari iseng saja menerima tawaran pekerjaan dari kakaknya, justru melahirkan motivasi untuknya berkarier sebagai pengusaha sukses hingga mancanegara, bersama Saraswati Silver. Lahir dari keluarga tidak mampu dengan jumlah enam saudara, keadaan pekerjaan ayah dari Made Budiyasa tidak seperti perekonomian keluarga di lingkungan sekitar yang memiliki sawah. Ayahnya hanyalah karyawan di pabrik pemintalan benang, dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Kehidupan sehari-hari Made Budiyasa sendiri saat masih sekolah, ia isi dengan berjualan postcard. Meski dengan bahasa Inggris yang pas-pasan di antara rekan-rekannya yang lebih jago dalam bahasa untuk berjualan, nyatanya postcardnya lebih cepat laku. Dari sanalah semakin muncul semangat, untuk menghasilkan uang sendiri. Setelah lulus dari STM PGRI Badung jurusan Teknik Mekanik pada tahun 1994, Made Budiyasa ditawarkan untuk bekerja di perusahaan perak milik WNA asal Belgia, tempat kakaknya bekerja pada posisi supervisor. Karena sedang menganggur, ia nekad saja mengambil peluang tersebut pada tahun 2000. Seiring pengalamannya bekerja, mulai timbul pemikiran untuk mencoba usaha perak kecil-kecilan, saat masih bekerja di perusahaan. Made Budiyasa dibantu istri mencari solusi untuk mendapatkan modal usaha, dimulai dari mengambil yang didapat dari penghasilan sewa motor yang didirikan pada tahun 2008 dan menjual aset perhiasan yang dimiliki istri.

10

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

Made Budiyasa Owner Saraswati SIlver


Tokoh

Dihargai hingga Mancanegara Hasil karyanya pun mulai mendapat perhatian dari para tamu asing, terutama wisatawan asal Belanda. Ia pun mulai bisa merekrut dua orang pengrajin saat itu dan mulai memamerkan hasil karyanya berupa perhiasan perak yang dipadupadankan antara desain benua Eropa dan pulau dewata. Seiring berjalannya waktu, informasi yang berhembus dari mulut ke mulut dan kondisi pariwisata yang tengah baik-baiknya, kerajinannya pun tak hanya dikenal sampai ke negeri Belanda, tapi juga berkembang di Austria, Amerika dan Kanada.

Omzet yang didapat Made Budiyasa kemudian dikumpulkan untuk membuka sebuah toko kecil, di atas tanah milik orang tua yang berlokasi di Banjar Pagutan Kaja, Sukawati, Gianyar. Dengan berlabel “Saraswati Silver”, ia pun semakin percaya diri untuk menciptakan karya dengan brand “Best to Buddha” perhiasan perak terbaik yang terbuat dari perak murni 925. Bila masih sedikit yang tahu, perak murni 925 merupakan tingkat perak tertinggi untuk pembuatan perhiasan, dengan setiap piece memiliki standar kualitas tertinggi, untuk memastikan bahwa customer dapat menggunakan perhiasannya sepanjang usia mereka.

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

11


Tokoh

Saraswati Silver pun tak sembarangan dalam mengomersilkan perhiasannya. Disesuaikan dengan kebijakan perusahaan, stok perhiasan dibuat terbatas, hanya bila ada permintaan tambahan dengan desain yang sama, barulah dari pihak Saraswati Silver akan mendesain ulang. Dalam perjalanan usaha selama 23 tahun, Made Budiyasa pun tak luput dari tantangan maupun

12

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

kejadian-kejadian tak terduga. Salah satunya saat ia mengirim delapan paket perhiasan senilai 350 juta ke Belanda, lima paket sudah diterima, sisanya dinyatakan hilang. Tentunya ia terpukul mendapati modal yang untuk perputaran usaha selanjutnya, raib begitu saja. Apa mau dikata, nasi yang sudah menjadi bubur, ia hanya berupaya untuk ikhlas dalam menerima kejadian tersebut dan lebih berhati-hati lagi kedepannya.


Tokoh

Selain kesuksesan dalam hal materi, hidup bagi Made Budiyasa juga harus seimbang, dengan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Karena sesukses-suksesnya seseorang, tidak akan ada maknanya bila lebih banyak menghabiskan waktu memikirkan diri sendiri. Khususnya bagi generasi muda yang masih di masa pencarian jati diri, ia memberikan pesannya, agar mulailah memotivasi diri untuk semangat berjuang

menemukan passion dalam diri. Meski diawali dari pekerjaan sederhana, jangan gengsi untuk menjalaninya, karena kita tidak pernah tahu bagaimana jalan nasib kita kedepannya, yang bisa saja rezeki keluarga, bahkan orang-orang di lingkungan kita, dititipkan melalui kerja keras kita. Jadi jangan pernah menyepelekan hal sekecil apapun, selagi itu bersifat positif dan membawa pengaruh yang baik dalam diri kita.

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

13


Tokoh

Meneguk Kesuksesan

Lewat Usaha Air Minum yang Bermanfaat untuk Kesehatan

Banyaknya pesaing yang sudah eksis tak menyurutkan langkah Wira Utama untuk membangun usaha di bidang penjualan air minum dalam kemasan. Memperkenalkan merk air mineral yang memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh dan ber-tagline “Sehat berawal dari air yang berkualitas” ini, ia pun mampu merangsek maju di tengah ketatnya kompetisi usaha. Ia mencatatkan diri sebagai pengusaha air minum dalam kemasan yang telah memiliki ratusan pelanggan di seluruh wilayah Badung dan Denpasar. Bahkan di situasi pandemi saat ini ia mampu mempertahankan keberlanjutan usaha tatkala banyak usaha lainnya yang bertumbangan. Wira Utama tertarik menggarap peluang usaha penjualan air minum dalam kemasan sebab melihat prospek menjanjikan dari bisnis ini. Air minum termasuk salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari. Persoalannya adalah tidak semua orang dapat mengakses air bersih secara langsung di alam. Sehingga sebagian masyarakat memenuhi kebutuhan air dengan membeli produk dalam kemasan.

I Putu Wira Utama

Owner OK Water Factory

dan merah ini terlihat sama seperti air dalam kemasan lainnya. Wira Utama menjelaskan bahwa keunggulan dari produk yang ditawarkan yaitu dapat dijamin berasal dari sumber air alami yang telah memenuhi syarat sebagai bahan baku air minum.

OK Water adalah air minum kesehatan yang diproses dengan teknologi tinggi, sehingga menghasilkan air yang sehat, bebas dari mineral Sejak tahun 2003, Wira Utama merintis usaha yang tidak diperlukan oleh tubuh. Melalui proses air minum dalam kemasan atau AMDK dengan filterisasi yang bertahap menghasilkan produk mengusung merk OK Water. Sepintas produk air air mineral Ok Water dengan kadar mineral mineral dengan label yang didominasi warna biru yang sesuai anjuran WHO. Standar WHO harus

14

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh

memperhatikan kadar mineral yang terkandung di dalam air minum yaitu tidak lebih dari 50 ppm dan tidak boleh 0 atau tanpa mineral. Karena mineral di dalam air masih diperlukan oleh tubuh untuk menunjang kesehatan. Proses produksi OK Water dilakukan dalam ruangan steril sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pengawasan obat dan makanan (BPOM) dan bersertifikat halal. Begitu pula pada saat proses pengemasan air minum telah sesuai standar higienis dan terjaga sanitasinya. Setiap kemasan selalu disterilisasi sebelum digunakan sehingga air minum terbebas dari kuman, bakteri dan virus. Berbagai manfaat bisa didapatkan dengan rutin mengonsumsi produk air mineral OK Water. Di

antaranya, membantu sistem metabolisme dalam tubuh, sebagai perantara zat gizi dan oksigen dalam peredaran darah, menjaga suhu tubuh, memelihara kesehatan kulit hingga mampu melumas sendi. Selain dapat diminum langsung, OK Water juga dapat digunakan sebagai bahan mengolah makanan dan minuman. Penggunaan air yang higienis dan menyehatkan ini dapat menghasilkan produk makanan atau minuman yang bermanfaat dari segi kesehatan bagi tubuh. Wira Utama menuturkan pihaknya menyediakan air minum dalam dua pilihan kemasan. Tersedia kemasan berbentuk galon dengan ukuran 19 liter. Sedangkan kemasan dalam botol ada dalam beberapa varian ukuran yaitu dari 330 ml, 600 ml, dan 1500 ml.

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

15


Tokoh

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pelanggannya saat ini sebagian besar membeli dalam kemasan galon. Sebelum masa pandemi, ia mampu memasarkan sekitar 800 hingga 1000 galon per harinya.

Berbeda dengan produk OK Water dalam kemasan galon yang didistribusikan langsung ke end user, produk OK Water berbentuk botol diproduksi secara terbatas. Wira Utama menjelaskan bahwa OK Water dalam bentuk botol hanya dipasarkan untuk mendukung industri hotel, restoran dan Segmentasi pasar untuk pemasaran produk galon tempat hiburan lainnya. Pihaknya telah bekerja merupakan masyarakat yang ada di seputaran sama dengan banyak pelaku usaha akomodasi wilayah Denpasar dan Badung. Wira Utama maupun rumah makan untuk mensuplai produk menawarkan layanan pesan antar untuk menarik OK Water ke tempat-tempat tersebut. minat konsumen. Bagi pelanggan yang mendaftar dengan sistem deposit dapat menikmati fasilitas Terhitung sudah hampir 18 tahun berkecimpung antar pesanan secara gratis. Terbukti lewat strategi di bidang usaha penjualan air mineral, Wira ini dapat menjaring sekitar ratusan pelanggan Utama telah melalui pasang surut usaha tidak tetap yang selalu memesan secara berkala. Tidak hanya sekali namun beberapa kali. Salah satunya hanya itu, Wira Utama juga menjamin kecepatan saat pandemi yang melanda sedari awal tahun respons dalam menanggapi pesanan para 2020. Sempat tidak yakin dirinya akan mampu pelanggan. Ia mengusahakan agar dapat mengirim bertahan, kenyataannya ia masih dipercaya oleh pesanan di hari yang sama agar pelanggan tidak para pelanggannya. Hal itu ia yakini sebagai hasil merasa kecewa. nyata dari komitmen menjaga kualitas produk

16

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh

dan konsisten melayani dengan sepenuh hati. Namun usaha itu tidak ia lanjutkan lagi dan Meski angka penjualan menurun, namun Wira memilih untuk fokus mengelola bisnis penjualan Utama masih dapat memutar roda usahanya dan air minum. memperkerjakan beberapa karyawan. Wira Utama optimis terhadap peluang usaha air Sebelum menekuni usaha air mineral dalam minum dalam kemasan untuk ke depannya masih kemasan, Wira Utama juga sempat menjalankan tetap menjanjikan. Ia pun memiliki harapan dapat usaha penjualan dan instalasi AC. Ia mencoba mengembangkan usahanya dan memperkenalkan peruntungan di bisnis perdagangan AC lantaran brand OK Water dengan jangkauan pasar yang lebih sebelumnya pernah mengantongi pengalaman luas. Diakuinya sudah banyak pihak yang tertarik kerja sebagai marketing di perusahaan serupa. untuk ikut berinvestasi dalam mengembangkan Usaha yang ia rintis dari nol tersebut berkembang perusahaannya, namun Wira Utama berprinsip dengan baik bahkan berhasil menggaet klien yang selalu berhati-hati dalam mengambil langkah menangani proyek-proyek besar. Salah satu proyek bisnis. Agar nantinya usaha yang dijalankan tetap ditangani yaitu pemasangan AC untuk restoran dalam standar manajemen dan pengoperasian cepat saji berskala internasional. usaha sesuai yang ia harapkan.

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

17


Tokoh

Ni Putu Arini, S.E Direktur LPBA Denpasar

Memoles Diri dengan Skill agar Siap Hadapi Tantangan Baru di Era New Normal

Pulau Bali, terutama daerah Kabupaten Badung sudah menjadi rahasia umum merupakan ujung tombak pariwisata. Namun karena kondisi pandemi, dunia pariwisata menjadi sektor yang harus pahit menghadapi keterpurukannya. Kondisi ini pun sempat membuat sebagian orang, khususnya generasi muda yang awalnya memilih ingin bersekolah di dunia pariwisata, sempat berpikir untuk berpindah haluan. Apapun keputusan pada pilihan karier yang diambil, menurut Ni Putu Arini, SE, pimpinan dari Lembaga Pendidikan Bali Asia (LPBA) Denpasar, hal terpenting ialah generasi muda tidak lelah untuk memoles diri dengan berbagai skill, untuk menghadapi kompetensi yang ke depannya akan semakin pesat, tak hanya saat pandemi. Peningkatan skill pada generasi muda, menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satunya penggunaan bahasa asing yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Bali Asia (LPBA) yang beralamat di Jl. Teuku Umar Barat No. 27A, Denpasar Barat. Dan rupanya, pimpinan lembaga ini yakni Putu Arini, sejak remaja sudah ditanamkan pemahaman tersebut oleh kedua orang tua yang berlatar belakang sebagai petani, dengan melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan Pandawa, Abiansemal pada Jurusan Akuntansi.

18

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

Lepas SMK, ia kemudian melanjutkan ke program profesi selama dua tahun, Jurusan Bisnis Administrasi di LP3I dan pimpinan LP3I saat itu adalah Dr. Dadang Hermawan, salah satu pendiri dari LPBA sekaligus menjabat sebagai rektor dari ITB STIKOM Bali. Setelah dua tahun, Dr. Dadang Hermawan kemudian merekrutnya untuk ambil bagian di LP3I pada tahun 1994. Kemudian kembali bergabung bersamanya, dengan didirikannya sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Lembaga Pendidikan Bali Asia (LPBA) pada tanggal 20 Mei 2002.


Tokoh

Posisi wanita asal Penarungan, Mengwi ini sebelum menjabat sebagai direktur utama, ia pernah sebagai marketing, sejak bergabung pada tahun 2004 hingga 2007, kemudian dipromosikan ke bagian akademik dari tahun 2007 sampai tahun 2018. Seiring pesat dan besarnya kepercayaan yang tersampaikan secara tidak langsung kepada pimpinan sebelumnya yakni, Dr. Dadang Hermawan, pada tahun 2019, ia pun resmi memegang posisi direktur utama LPBA. Sekitar 60% diluar dari komunitas STIKOM, LPBA telah sukses meluluskan peserta didik untuk memperoleh pekerjaan, baik di instansi yang telah bekerja sama dalam perjanjian kerja, maupun diluar instansi. Namun, menanggapi kondisi pandemi yang juga turut menyelimuti dunia pendidikan, LPBA berupa meresponsnya dengan bekerja seefektif mungkin dengan menjalankan program Bahasa Inggris Bisnis, Komputer dan Akuntansi, khusus sementara untuk mahasiswa/mahasiswi STIKOM Bali, baik mata kuliah Bahasa Inggris maupun sertifikasi TOEFL.

Dalam perjalanan 19 tahun, LPBA berproses mewujudkan visi, untuk menjadi lembaga pendidikan yang terus menerus mengimbangi kebutuhan dunia kerja dengan meningkatkan dan menyiapkan sumber daya manusia yang profesional, beriman dan bertaqwa. Pendidikan ini dilaksanakan tanpa meninggalkan kaidah-kaidah akademis yang nantinya berguna bagi peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tanpa meninggalkan pekerjaan yang telah didapatkan. Putu Arini pun sebagai pimpinan, mengupayakan yang terbaik bersama 8 orang teamnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan serta menyesuaikan kurikulum dan bahan ajar dengan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia kerja. Semua ini dilakukan demi mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dan memiliki budi pekerti yang luhur.

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

19


Tokoh

Tantangan Mempertahankan LPK yang Terpercaya Bahkan di Tengah Pandemi

Ignatia Sundari dibesarkan di tengah lingkungan keluarga ekonomi menengah, ayah merupakan pegawai perusahaan PT. PLN, namun juga memiliki darah seniman yakni sebagai pelukis dan ibu yang fokus mengurusi rumah tangga. Di antara lima saudaranya, ia adalah perempuan satu-satunya, jadi bukan tidak mungkin ia terlihat tomboi, karena sering menghabiskan waktu bermain dengan saudara laki-lakinya. Masa kecilnya yang bahagia, Ignatia ungkapkan saat tinggal di sebuah desa di Salatiga, Jawa Tengah bersama kakek nenek dan bermain di kebun. Saat memasuki bangku SMP, ia kemudian memutuskan ikut kakak iparnya ke Singaraja pada tahun 1980an dan menetap di Bali. Berharap memperoleh ilmu dan pengalaman yang lebih luas lagi, untuk menjadi orang sukses nantinya sesuai dengan cita-citanya sejak kecil. Ignatia Sundari memang tidak bisa menyebutkan secara mendetail apa yang menjadi cita-citanya. Bila kerabatnya ada yang ingin menjadi bidan, ia hanya bisa mengatakan ingin menjadi orang sukses yang taat pada ajaran Tuhan. Meski memiliki citacita sederhana, ia berupaya menjalani kehidupan, terutama pendidikannya sebaik mungkin, dari sebagai pekerja biasa hingga memotivasinya untuk membangun sebuah lembaga pelatihan kerja “LPK Karunia Dewata”.

20

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

Ignatia Sundari

Founder LPK Karunia Dewata


Tokoh

Sebelumnya Ignatia Sundari sempat berkarier sebagai guru, ia juga berpengalaman bekerja di sebuah hotel, sampai pada keinginan yang timbul kuat untuk memiliki sebuah usaha sendiri, demi memiliki waktu yang lebih fleksibel bersama keluarga, ide tersebut pun mendapat dukungan suami dan langkah awalnya dilakukan suami dengan membuka tempat kursus bahasa Jepang (LPJ Bali) pada juli 1993, yang saat ini berlokasi di Jl. Raya Pemogan, Gg. Taman No. 62, Denpasar Selatan.

pelatihan dengan fasilitas yang tengah dibutuhkan banyak orang saat itu. Mereka pun semakin memantapkan diri untuk mengurus perizinan usaha, hingga LPK Karunia Dewata resmi dibuka pada tahun 2015. Mencetak tenaga siap kerja di negeri sakura.

Beralamat di Jl. Batur Sari, Gg. III No. 1, Kedonganan, LPK Karunia Dewata merupakan lembaga pelatihan yang beradaptasi dengan sistem pendidikan dan keterampilan di Jepang. Bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang Berdasarkan pengalaman salah satu siswa menopang perkembangan ekonomi suatu negara, mereka yang mendapatkan pengalaman tidak melalui pengalihan teknologi dan keterampilan menyenangkan dari sebuah tempat kursus, untuk peserta pemagangan luar negeri. Beberapa Ignatia Sundari dan suami kemudian kembali bidang perusahaan penerima pemagangan ke berkeinginan mengembangkan sebuah lembaga Jepang tersebut seperti Construction, Processed,

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

21


Tokoh

Marine Products, Welding, Horticulture, Poultry, Rata-rata peserta pelatihan menempuh pendidikan Farming, Sewing, Metal Press, Care Worker dan bahasa selama 3 bulan untuk siap melanjutkan ke Meat Processing. tahap interview dengan user Jepang. Apabila telah lolos interview, peserta pelatihan akan dikarantina Untuk sampai pada proses keberangkatan, terlebih dengan berfokus pada pelatihan karakter, bahasa dahulu peserta pelatihan harus menempuh dan penerapan budaya Jepang. pendidikan bahasa dan budaya Jepang yang dilatih secara langsung oleh tenaga pelatih Dipayungi hukum tenaga kerja dan berbagai yang berpengalaman dan bermutu tinggi. Para asuransi baik asuransi kesehatan sampai instruktur maupun staf memiliki rata-rata level pensiunan, peserta pun siap ditempatkan di bahasa Jepang N3 hingga N1, bahkan sebagian perusahaan-perusahaan yang telah terjalin besar tenaga pelatihan berpengalaman tinggal di kerja sama. Hingga saat ini peserta pelatihan Jepang selama kurang lebih 3 tahun. yang telah diberangkatkan, diterima dengan

22

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh

baik oleh perusahaan-perusahaan di Jepang dan mendapatkan apresiasi karena peserta latih yang dikirimkan memiliki kualitas baik dari segi bahasa, karakter maupun skill-nya. Bahkan sebagian besar peserta latih yang telah menyelesaikan kontraknya (3 tahun), justru memperpanjang kembali kontraknya hingga 5 tahun kedepan. Pada masa pandemi, lembaga pendidikan pun mendapatkan dampaknya. Bukan dari berkurangnya jumlah pendaftaran peserta magang, tapi terkendala pada proses keberangkatan yang tertunda. Jepang masih belum mengizinkan tenaga pemagangan dari Indonesia untuk memasuki negaranya. Hal ini menyebabkan peserta latih yang telah memiliki COE (Certificate of Eligibility), tidak dapat diberangkatkan. Sehingga, untuk sementara waktu peserta latih yang telah memiliki COE dirumahkan, dengan tetap belajar bahasa Jepang melalui daring. Penundaan keberangkatan ini menjadi tantangan besar bagi LPK Karunia Dewata untuk tetap dapat mempertahankan kualitas peserta pemagangan sampai Jepang dibuka kembali dan peserta latih

dapat diberangkatkan. LPK Karunia Dewata yang dibawahi 12 orang staf ini, tak memiliki kiat khusus dalam memperkenalkan diri sebagai lembaga pelatihan yang terpercaya bagi masyarakat. Proses pembelajaran, pelatihan, sistem keberangkatan dan juga penempatan di perusahaan Jepang telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku baik dalam perjanjian maupun kontrak kerja. Kemudian support peserta pemagangan dari LPK baik melalui staf yang tinggal di Jepang maupun support dari staf yang berada di Indonesia tetap diberikan selama pemagang masih bekerja di Jepang. Sehingga hal ini dapat memberikan rasa aman dan rasa nyaman bagi peserta pemagangan. Dari hal inilah kepercayaan timbul dari masyarakat dengan sendirinya dan tanpa sengaja tersampaikan melalui informasi mulut ke mulut bagi mereka yang membutuhkan keterampilan yang difasilitasi oleh LPK Karunia Dewata. Bersyukur meski masih dalam kondisi pandemi, sampai saat ini pun LPK Karunia Dewata masih menjadi pilihan masyarakat untuk mencoba peruntungan bekerja di luar negeri, khususnya negeri sakura. MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

23


Tokoh

Lihat Potensi Sekitar dan

Jadikan Peluang Ide Bisnis

I Kadek Martha Yoga Prayadnya

Sebagai generasi muda, kreativitas dan inovasi sangat di perlukan di era revolusi industri 4.0 saat ini. Kreativitas dan inovasi bisa saja terbesit secara spontan dalam benak seseorang. Namun, ada pula kreativitas dan inovasi itu muncul sebab dari dorongan keadaan. Itulah gambaran yang cocok bagi I Kadek Martha Yoga Prayadnya.

Owner My Car Wash

I Kadek Martha Yoga Prayadnya atau yang kerap disapa Yoga merupakan pria pekerja keras kelahiran Denpasar 26 Maret 1988. Terlahir dari latar belakang keluarga yang berprofesi sebagai seorang Guru Sekolah Dasar di Karangasem. Tinggal dan disebarkan di Karangasem Manggis oleh orang tuanya karena mendapat tugas mengajar di salah satu sekolah dasar yang ada di Karangasem Manggis.

Lulus dari SMA Negeri 1 Sidemen, Yoga melanjutkan pendidikannya di Undiksha (Universitas Pendidikan Ganesha). Saat mengenyam pendidikan perguruan tingginya, ia mulai merinits usaha yang sekiranya dapat menyokong biaya perkuliahannya. Usaha yang dibuka adalah konter HP, tepatnya pada tahun 2008.

Konter yang dibukanya menyediakan servis HP, isi ulang pulsa HP dan menyediakan aksesori HP. Tinggal di Karangasem Manggis hingga lulus masa Awal dibukanya konter itu, customer sudah banyak putih biru di SMP Negeri 2 Manggis. Kemudian, dan penghasilannya mencukupi biaya perkuliahan Yoga melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri Yoga di Undiskha. Namun, yang namanya usaha 1 Sidemen. Saat bersekolah di SMA Negeri 1 sudah tentu ada saja cobaan yang dihadapi. Salah Sidemen, Yoga tinggal di kos-kosan selama 3 satu cobaan terberat yang dihadapi Yoga yaitu tahun. Di sana banyak sekali hal-hal baru yang saat menjadi korban penipuan SMS isi saldo pulsa didapatnya, seperti rasa kekeluargaan, melihat HP. Uang sebesar 2 juta harus ia relakan karena proses bagaimana sesorang memulai bisnis yang menjadi korban penipuan. Sungguh kecewa Yoga dibangun dari nol hingga berhasil sukses. Itulah saat harus menapaki kejadian tersebut, namun ia yang menumbuhkan jiwa entrepreneurship dari tetap bangkit dari kejadian buruk itu. sosok Yoga.

24

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh

Usaha konternya buka cukup lama yaitu selama 3 tahun. Konternya ditutup saat tahun 2011, tepatnya saat ia lulus kuliah. Itu dikarenakan Yoga mendapat pekerjaan mengajar di salah satu yayasan. Yoga bekerja cukup lama di yayasan tersebut dan penghasilannya ia gunakan untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Dari awal berpenghasilan, Yoga sudah meringankan beban kedua orang tuanya.

lahan seluas 6 are itu cukup luas dan menyisakan ruang seluas 12 meter membuat Yoga kembali harus berpikir akan membuka bisnis apa selanjutnya. Kembali lagi potensi ia jadikan acuan dalam menentukan ide bisnis.

Bagi Yoga, bisnis yang berpeluang adalah Car Wash. Kemudian 2 tahun setelah dibukanya sewa parkir mobil, tepatnya tahun 2019 ia mulai membuka “My Car Wash”. Rupanya My Car Wash Seiring berjalannya waktu, orang tua Yoga pensiun mendapat respons positif dari masyarakat sekitar. menjadi seorang Guru PNS, sehingga membuat “Kami di My Car Wash sangat memprioritaskan Yoga terpacu untuk membuka suatu bisnis usaha. kejujuran, keamanan, kebersihan dan kenyamanan Selain itu, karena tersedianya lahan kosong milik customer”, ungkap Yoga. orang tuanya seluas 6 are yang dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah oleh oknum- My Car Wash mendapat paling tidak 10 sampai oknum yang tidak cinta terhadap lingkungan dan 20 mobil yang siap dibersihkan setiap harinya. tidak bertanggung jawab. Namun, di masa pandemi Covid-19 ini, Yoga mengaku grafik customer mengalami penurunan Yoga sangat ingin memanfaatkan lahan tersebut yang sangat drastis. Di masa pandemi ini My sebagai tempat ia memulai bisnis usaha, Car Wash rata-rata perharinya hanya mendapat kemudian meminta izin kepada orang tua dan 3 sampai 5 customer saja. Tetapi, Yoga tetap berdiskusi usaha apa yang cocok dibukanya. bersyukur karena Tuhan masih membukakan pintu Melihat keseharian masyarakat sekitar yang kerap rezeki pada dirinya. memarkir mobil di jalan raya, sehingga Yoga sudah melihat peluang bisnis yang pas yaitu membuka Harapan Yoga ke depannya yaitu tentu berharap sewa garasi mobil. pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar kondisi kembali normal. Yoga juga berkeinginan Benar saja, baru dibukanya sewa garasi mobil membuka cuci uap, salon mobil dan juga bengkel tersebut sudah memenuhi slot tempat sewa. Itu ke depannya. menandakan sebelum membuka bisnis sangat diperlukan survei lapangan agar dapat melihat “Pandai-pandailah dalam melihat potensi yang potensi dan peluang usaha yang cocok untuk ada di sekitar. Jadikan potensi itu sebuah peluang dirintis. Sehingga, hasil sesuai dengan ekspektasi dalam memulai bisnis. Jangan pernah takut dan yang diharapkan sebelumnya. berhenti untuk mencoba, terus coba dan berusaha untuk bisa bangkit. Niscaya, bisnis tersebut pasti Tidak cukup hanya sewa garasi saja, dikarenakan akan berhasil”, pesan Yoga kepada generasi muda. MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

25


Tokoh Tips

Siapa Sangka Bisnis Baju Tidur Custom Motif Bisa Berkembang dengan Tips Ini Kini, jasa print kain hadir untuk mencetak motif sesuai pesanan pelanggan. Bahkan, konsumen yang memesan bisa meminta seperti apa motif yang diinginkannya. Sebab, corak selalu berkembang, sulit memprediksi seperti apa yang benar-benar diinginkan calon konsumen. Karenanya, lebih baik ada permintaan seperti apa terlebih dahulu, lalu dicetak sesuai dengan yang diinginkan. Untuk lebih jelas yuk di simak tips-tips berikut ini : Memiliki Riset yang Baik Terhadap Motif Kain

Bermitra dengan Jasa Print yang Profesional

Hasil riset bukan hasil yang sembarangan, tentu didasarkan pada observasi yang baik dan benar. Dengan riset yang tepat, maka akan menjangkau selera konsumen. Karenanya, anda dapat mengetahui seperti apa yang calon konsumen inginkan, sehingga tidak perlu khawatir tidak ada peminat, justru sangat melimpah.

Mungkin bila anda sangat awam dalam dunia fashion custom, ada baiknya bila bermitra dengan jasa print yang profesional. Sebab akan jauh lebih aman, baik dalam pemilihan material maupun motif-motif yang akan di jadikan konsep.

Efisiensi dan Fleksibilitas Waktu adalah sumber daya yang paling berharga, itulah mengapa segala sesuatu di era digital saat ini serba cepat. Sehingga membuat konsumen menuntut efisiensi sebuah perusahaan dan tentunya flesibilitas yang selalu mempersiapkan segalanya. Karena sebagai pebisnis prioritas utama dalam usaha adalah kepuasan konsumen tidak sebaliknya malah kekecewaan konsumen yang didapatkan karena kesalahan kecil. Mengikuti Tren Dalam dunia fashion yang masanya sangat cepat berubah, apalagi berubah-ubah setiap musim. Sebagai pengusaha baju, ada baiknya untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Terlebih lagi bila pasar utamanya adalah anak-anak muda.

26

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21


Tokoh

ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232

PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116

Telepon: (0361) 242698

Telepon: (0361) 422422

MAJALAH BALI Vol 36 VIII-1/21

27


Tokoh

InstagramMAJALAH BALI 28majalahbalicom

Vol 36 VIII-1/21

Youtube

Majalah Bali

ISSUU

Majalah Bali

MAJALAHBALI.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.