Tokoh
Edisi Khusus
MAJALAH
Majalah Bali Vol 38 VIII-3/21 Rp. 65.000,-
BALI REALISTIS,
EKSOTIS & DINAMIS
Bongkahan Berlian di Tepi Pantai Diamond Beach Nusa Penida 4
Kesehatan
Tokoh
Tokoh
Telinga Berdenging (Tinnitus) Berbahayakah?
Menjawab Kebutuhan Terhadap Tenaga Profesional Siap Bersaing di Kancah Internasional
Usung Konsep Toko Kelontong Modern Ary’s Mikro Sediakan Kebutuhan Terlengkapdengan Harga Bersahabat
Anak Agung Gede Wijaya
I Wayan Gede
26
6
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
22 1
Daftar Tokoh Isi
8
16
14
6
22
20
12
TOKOH :
6
Anak Agung Gede Wijaya Menjawab Kebutuhan Terhadap Tenaga Profesional Siap Bersaing di Kancah Internasional
8
Ketut Sumerta Giat Menebar Energi Positif untuk Meraih Kebahagiaan Hidup
12
Made Supardi Profesional dan Terbuka kepada Masyarakat Sebagai Pemilik Hiburan Malam
14
Komang Hare Yashuananda Kalahkan Gengsi hingga Profesional Membangun Perusahaan di Usia Muda
16
I Gusti Made Linggih Menjaga Keberlangsungan Kreativitas di Bisnis Perkayuan Bersertifikat Indonesia Legal Wood
20
Komang Ilia Erpina Tak Ada Jalan Menuju Kesuksesan yang Bertaburkan Bunga
2
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
22
I Wayan Gede Usung Konsep Toko Kelontong Modern Ary’s Mikro Sediakan Kebutuhan Terlengkap dengan Harga Bersahabat
Telinga Berdenging (Tinnitus) Berbahayakah?
26
27
Advertisement
MAJALAH
Tokoh
BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS
DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H
BENDAHARA Putu Kornia
PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH
PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma
REDAKTUR Wahyu Kuncoro
PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Ni Kadek Juniari Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H
DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris
KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan
VIDEO EDITOR Gede Agus Wirawan Komang Revina Kesya M
PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama
TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan
SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat
PENERBIT
CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN
PT. Media Republik Indonesia
Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017
Redaksi Majalah Bali
Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com
FOLLOW US Instagram majalahbalicom
ISSUU Majalah Bali
Youtube Majalah Bali
Website majalahbali.com
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
3
Destinasi Tokoh
Bongkahan ‘Berlian’ di Tepi Pantai Diamond Beach Nusa Penida Diamond Beach, Menikmati Secuil Surga di Bumi sebagai tempat Wisata di Nusa Penida. Bali sepertinya memang surga bagi para wisatawan yang mencintai pantai. Selain terkenal karena pantai Kuta, Sanur, Pandawa dan lainnya. Bali juga memiliki banyak pantai lain yang berpotensi menjadi tempat wisata yang lebih maju dan berkembang. Salah satu pantai ini terletak di Nusa Penida. Sejarah dan Cerita di Balik Nama Diamond Beach Nama-nama pantai biasanya mencerminkan nama wilayah tersebut. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi Diamond Beach di Nusa Penida. Tempat wisata di Nusa Penida ini mendapatkan namanya dari tebing-tebing karst yang mengelilingi sekitar pantai. Karena posisinya yang tersebar di beberapa titik tebing, tebing batu karst runcing ini terlihat seperti hamparan permata. Apalagi jika terkena sinar matahari, menyilaukan. Tidak heran jika akhirnya lokasi pantai ini dikenal dan dinamai dengan Diamond Beach. Selain karena kemilau dari tebing yang terkena cahaya matahari, pasir putih di pantai ini juga menjadi permata tak ternilai yang pasti dicari-cari pecinta pantai. Dulunya, tempat ini bahkan tidak bisa di akses dan wisatawan yang bisa menikmati pemandangan dari atas tebing saja. Sebelum menjadi lokasi wisata, hanya warga setempat saja yang bisa mengakses keindahan tempat ini karena jalan dari atas tebing menuju ke bawah pantai sangat terjal. Para wisatawan harus bersyukur dan berterima kasih kepada warga setempat karena membuat akses
4
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
bagi pengunjung dengan membuat tangga dan jalan setapak. Dengan akses ini, wisatawan pun bisa dengan leluasa menikmati Diamond Beach. Lokasi Pantai Diamond Nusa Penida Tempat wisata baru di Nusa Penida ini terletak di Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Untuk bisa mencapai lokasi ini, Anda harus menyeberang terlebih dahulu dari Bali dari pelabuhan yang terdapat di daerah Sanur. Anda bisa menemukan banyak speed boat yang bisa dijadikan alat transportasi dengan menghabiskan waktu tempuh selama 30 menit. Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk ke Diamond Beach Seperti halnya banyak pantai yang ada di Indonesia, Diamond Beach di Nusa Penida buka selama 24 jam. Hanya saja, demi faktor keselamatan ada baiknya jangan mendatangi pantai di waktu malam karena meskipun sudah ada tangga dan jalan setapak, jalanan tersebut sangat terjal dan pencahayaan yang masih kurang memadai. Untuk waktu kunjungan terbaik, datanglah di pagi hari untuk menikmati suasana pagi. Adapun untuk harga tiket, setiap pengunjung yang ingin memasuki area Diamond Beach maka akan dikenakan harga tiket. Selain untuk menikmati Diamond Beach, satu tiket sudah bisa sekaligus untuk akses ke Pantai Atuh.
Tokoh Pesona Laut Biru dan Pantai Putih Diamond Beach Diamond Beach menawarkan pesona lautan yang biru dan pantai putih yang memukau. Air laut yang jernih memungkinkan para wisatawan untuk melihat langsung kedalaman laut di mana terdapat banyak terumbu karang dan ikan-ikan berenang bebas. Meskipun garis pantainya tidak terlalu panjang, karena dibatasi tebing batuan karst, justru membuat pantai ini menjadi surga tersembunyi. Perpaduan antara lautan biru kehijauan, pantai putih yang terterpa buih ombak dan tebik berkilau bak permata memang pantas disebut sebagai secuil surga di atas bumi. Spot Foto Menarik di Diamond Beach Rasanya ada yang kurang jika tidak mengambil foto di tempat wisata. Dan rasanya tempat wisata juga akan kekurangan sesuatu jika tidak memiliki spot khusus atau khas untuk berfoto. Tempat wisata baru di Nusa Penida ini memiliki beberapa spot foto menarik yang tidak boleh dilewatkan terutama bagi wisatawan yang memang suka membagi kegiatannya di media sosial.
pun sangat memukau, tidak kalah dari pemandangan yang diambil dari atas tangga. Fasilitas Pendukung di Sekitar Diamond Beach Karena Diamond Beach merupakan tempat wisata yang masih terhitung baru, fasilitas pendukung di sekitarnya masih belum cukup memadai. Akan tetapi, jika Anda membutuhkan tempat parkir maka Anda akan bisa menemukan sebuah lahan yang dikhususkan untuk parkir kendaraan. Tempat parkir ini letaknya sekitar 20 meter dari pantai. Dari tempat parkir Anda harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Adapun untuk toilet serta penjual makanan belum terlihat di sekitar wilayah tempat wisata ini. Oleh karena itu disarankan Anda membawa bekal makanan sendiri sebelum memasuki kawasan pantai. Bawa makanan yang bisa cukup mengenyangkan namun tidak berat dibawa. Jangan lupa untuk membawa kembali sampah bekas makanan Anda untuk menjaga kebersihan pantai. Sumber : Balitripon.com
Latar belakang laut biru sudah cukup menjadi salah satu spot foto menarik di Diamond Beach. Selain itu, perpaduan antara warna lautan, pasir, tebing dan semak-semak hijau juga memberikan kesan yang luar biasa. Apalagi jika Anda mampu menangkap angle foto yang tepat. Tidak ada salahnya meminta bantuan teman yang lebih mengerti tentang fotografi untuk mendapatkan hasil maksimal. Selain dari tebing, lautan dan pantai, bagian tangga menuju lokasi pantai pun bisa menjadi salah satu spot berfoto yang unik. Pasalnya, pemandangan indah dari ketinggian tangga merupakan posisi yang tepat untuk mengambil pemandangan laut lepas. Tempat wisata baru di Nusa Penida ini memang tidak ada duanya jika membicarakan keindahan alam yang masih belum banyak terjamah. Satu lagi tempat terakhir yang menjadi spot foto wajib sekaligus salah satu atraksi yang dibuat warga setempat di Diamond Beach adalah ayunan yang terikat di batang pohon kelapa. Ayunan yang menggantung di atas tebing ini memberikan sensasi melayang. Di saat bersamaan, pemandangan yang diambil dari ayunan ini
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
5
Tokoh
Menjawab Kebutuhan Terhadap Tenaga Profesional Siap Bersaing di Kancah Internasional
Anak Agung Gede Wijaya
Owner Parahita International College
Berlatar belakang sebagai insan pariwisata sekaligus pendidik, Anak Agung Gede Wijaya mewujudkan visi meningkatkan kualitas skill anak muda Bali agar dapat bersaing di kancah internasional. Lewat pengalaman kerja terdahulu di luar negeri, ia melihat adanya kesempatan kerja yang sangat luas dan tentunya bisa diraih oleh anak bangsa. Tinggal mengasah kemampuan mereka lebih jauh lagi melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Pemikiran itulah yang memprakarsai lahirnya Parahita International College, yaitu sebuah lembaga pelatihan kerja yang hadir untuk menjawab kebutuhan industri pariwisata terhadap tenaga kerja terampil.
Industri pariwisata bagaikan sebuah samudra luas yang di dalamnya terdapat banyak sekali sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Berbagai jenis peluang tersedia di industri pariwisata siap untuk digarap secara profesional. Inilah yang menyebabkan banyak orang berbondongbondong mencari kesempatan kerja atau membuka usaha di sektor pariwisata. Selain kesempatan yang masih luas, tidak jarang banyak cerita kesuksesan yang muncul dari kalangan insan pariwisata sehingga menginspirasi banyak orang untuk ikut mencicipi manisnya kue pariwisata. Tak terkecuali sosok bernama Anak Agung Gede Wijaya yang tertarik menekuni karier di pariwisata sejak duduk di bangku SMA. Pria asal Denpasar ini bahkan mengikuti program pendidikan pariwisata di perguruan tinggi demi bisa meraih mimpi berkarir di bidang hospitality. Setelah mengantongi pengalaman kerja di beberapa hotel baik yang ada di dalam maupun di luar negeri, ia menamatkan jenjang pendidikan magister. Sampai bisa mengantarkannya pada peluang karier sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi.
6
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Tokoh
Setelah beberapa tahun melakoni karier sebagai tenaga pendidik, muncul keinginan Anak Agung Gede Wijaya untuk bisa mewadahi anak muda Bali yang ingin melanjutkan karier ke industri pariwisata, khususnya ke luar negeri. Akhirnya pada tahun 2020 lalu, ia berhasil meresmikan sebuah lembaga pelatihan kerja yang siap menjembatani mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) andal dan siap diterima di industri pariwisata. Mengusung nama Parahita International College, kampus ini berlokasi di Jl. Mahendradata No. 244 Denpasar. Konsep Teaching Factory Parahita International College (PIC) adalah Lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan profesional dengan struktur yang dinamik mengikuti perkembangan dunia industri dan usaha. Parahita International College bekerja sama dengan industri dan instansi dalam dan luar negari, yang bereputasi
tinggi untuk menghasilkan output yang berstandar tingkat dunia. Negara tujuan On the Job Training siswa Parahita International College antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Dubai, dan Taiwan. Kampus Parahita International College menyelenggarakan program pendidikan 1 & 2 Tahun serta Short Course yang akan mempersiapkan siswa untuk siap bekerja di bidang perhotelan, restauran dan kapal pesiar. Program pendidikan durasi satu tahun yaitu Essential Skill Program. Program ini dirancang untuk mempersiapkan dan melatih peserta agar siap bekerja di dunia kerja, meliputi Food & Beverage Service, Food Production, Housekeeping dan Spa. Setelah mengikuti program ini peserta akan menjadi tenaga kerja yang kompeten, unggul serta memiliki spirit yang kuat untuk membangun dirinya terus berkembang.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
7
Tokoh Sedangkan program yang diselenggarakan dalam 2 tahun disebut Dual Skill Program, dirancang untuk mempersiapkan dan melatih peserta agar memiliki kemampuan memimpin sebuah usaha pariwisata dan menjadi pengusaha. Program ini meliputi pelatihan tingkat supervisi pada industri Food & Beverage, Food Production, Housekeeping, Spa. Setelah mengikuti program ini peseta akan memiliki kemampuan memiliki sebuah usaha pariwisata dan sekaligus menciptakan usaha. Parahita International College juga menawarkan program pelatihan singkat (Short Course) yang meliputi kursus-kursus spesialis bertaraf internasional dengan waktu penyelenggaraan 2 – 8 minggu dan diakhiri dengan pemberian sertifikat. Short Course diperuntukkan bagi mereka yang berkeinginan meningkatkan keterampilan baik hard skills maupun soft skills yang telah dimiliki.
Proses pembelajaran di Parahita International College terdiri dari 70% pengusaan skill dan 30% penguasaan knowledge. Melalui konsep teaching factory peserta pelatihan dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang mirip dan hampir sama yang dilakukan di dunia usaha dan industri. Pembelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan karakter dan etos kerja yang dibutuhkan di dunia kerja dan industri serta meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi menuju pembelajaran hingga membekali kemampuan memproduksi barang atau jasa. Meniti Karier Diakui Anak Agung Gede Wijaya, selama berkecimpung di dunia pendidikan ini kendala yang kerap ditemui adalah adanya ketidakpahaman masyarakat mengenai sistem ketenagakerjaan di luar negeri. Adanya anggapan bahwa calon tenaga kerja hanya perlu membayar sejumlah biaya maka akan langsung dengan cepat diberangkatkan bekerja tidaklah sesuai dengan realita di lapangan. Hal ini menjadi tantangan pria alumni SMA 4 Denpasar ini untuk bisa mengedukasi masyarakat.
8
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Tokoh
“Parahita International College selalu bersifat transparan terhadap proses keberangkatan dan bertanggung jawab penuh pada proses sampai kandidat tiba di negara tujuan kerja. Setiap kandidat kami berikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan keluhan. Sebisa mungkin kami memberi penjelasan sehingga tidak ada kesalahpahaman dan kepercayaan kandidat kepada kami selalu terjaga”, ungkap Agung Gede Wijaya.
clothing line dan juga bisnis kosmetika bersama istri tercinta yang diberi nama Glowing Skincare dan bisnis pendidikan yaitu Beverly School Indonesia. Hingga pada tahun 2011 menggarap kesempatan sebagai agen perseorangan yang mampu memberangkatkan tenaga kerja di darat maupun ke kapal pesiar.
Anak Agung Gede Wijaya berprinsip untuk jangan pernah menyerah dalam menjalani proses meraih mimpi. Meskipun dalam situasi sesulit apapun Di balik cerita kesuksesan Anak Agung Gede tidak pernah menyurutkan langkah-langkahnya. Wijaya dalam memberangkatkan tenaga kerja Ia berpesan kepada generasi muda di luar sana, profesional ke luar negeri, ternyata ada kisah jatuh agar pada saat melangkah untuk mencapai bangun dirinya dalam mewujudkan karier saat tujuan sembari menikmati proses dengan penuh ini. Pernah meniti karir di bidang hospitality dari kesabaran, niscaya akan menemukan kesuksesan. cleaning service hingga doorman, merintis usaha MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
9
Tokoh
Giat Menebar Energi Positif untuk Meraih Kebahagiaan Hidup Banyak orang yang menakar nilai kebahagiaan melalui seberapa banyak jumlah materi atau seberapa tinggi jabatan kekuasaan yang diraih. Namun berbeda bagi Ketut Sumerta yang mempunyai perspektif bahwa bahagia didapat asal jiwa raga masih berfungsi secara prima. Melalui jiwa dan raga yang sehat nantinya akan mampu menebar energi positif bagi lingkungan sekitarnya.
Kiat menjalani hidup agar senantiasa berbahagia tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Bagi Ketut Sumerta, selain mensyukuri anugerah kesehatan yang diberikan oleh Yang Kuasa, ia juga merasa sudah cukup berbahagia dengan memiliki sebuah keluarga yang harmonis. Menurut pemilik perusahaan agen dan developer properti CV Pagutan 99 ini, aura kebahagiaan yang terpancar dari dirinya selama ini mampu menarik kepercayaan orang lain untuk membangun relasi dengannya. Inilah yang menjadikan Ketut Sumerta dikenal memiliki jaringan relasi yang kuat di bidang bisnis maupun kekerabatan lainnya. Ketut Sumerta saat ini mampu mencatatkan diri sebagai salah satu pengusaha yang masih eksis menjalankan usaha properti. Ia merupakan sosok di balik berdirinya CV Pagutan 99 Property yang telah sukses memasarkan properti di berbagai lokasi. Perusahaan ini hadir untuk memenuhi kebutuhan
10
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Ketut Sumerta
Owner CV Pagutan 99 Property
masyarakat terhadap hunian berkualitas. Ketut Sumerta berfokus sebagai agen dan pengembang rumah dengan target segmentasi pasar masyarakat urban di Kota Denpasar dan sekitarnya. Cermat merespons tren pasar properti saat ini, mengantarkan langkah pebisnis asli Buleleng ini di industri properti ke gerbang kesuksesan. Strategi yang ia lakukan yakni menyediakan tipe hunian yang tengah digandrungi saat ini oleh kalangan milenial. Bagi masyarakat urban generasi milenial rumah yang ideal tidak harus dibangun di atas yang luas. Sehingga dari segi harga masih bisa dijangkau oleh konsumen kalangan ini. Sebagai pengembang properti, Ketut Sumerta menanggapi permintaan pasar ini dengan memaksimalkan lahan sehingga tetap nyaman untuk dihuni. Selain itu ia juga menawarkan properti yang mengadopsi konsep bangunan vila, menjadikan unit properti yang ia kembangkan selalu diminati di pasaran.
Tokoh Perkembangan industri properti yang kian menanjak ditandai dengan harga properti terus melambung, menarik minat Ketut Sumerta untuk menggarap peluang bisnis ini. Sebelum terjun menekuni usaha penjualan properti, ia tidak memiliki dasar pengalaman di bidang pemasaran. Hanya saja ia memiliki semangat juang tinggi untuk mengubah nasib, sehingga pada saat melirik peluang usaha di industri properti ia dengan mantap mau belajar menekuni bidang ini. Satu hal pelajaran berharga yang ia dapat selama menggeluti usaha properti adalah soal perilaku kejujuran. Berupaya selalu jujur dan transparan dengan siapapun, menjadikan Ketut Sumerta sebagai sosok yang dipercaya oleh berbagai pihak dalam hal pembelian properti. Baginya integritas adalah hal yang utama dalam bekerja, barulah setelah itu memikirkan soal untung. Itulah yang membuatnya masih eksis di industri ini, meskipun kompetitor usaha kian bertumbuh tiap tahunnya. Perjalanan Karier Ketut Sumerta terlahir di lingkungan keluarga petani sekaligus peternak, tepatnya di Singaraja, Kabupaten Buleleng. Orang tuanya memiliki beberapa hektar lahan persawahan dan sebagian digunakan pula untuk berternak sapi. Di antara kedua orang tua, sosok sang ayah paling berpengaruh dalam perjalanan tumbuh kembang Ketut Sumerta. Ayahnya merupakan pribadi berkarakter disiplin sehingga dalam mendidik putra-putrinya juga tak heran dikenal sangat tegas dan keras. Namun melalui gaya didikan tersebut Ketut Sumerta mampu bertumbuh menjadi sosok mandiri, tegar dalam menghadapi segala tantangan, serta mau bekerja keras untuk mencapai tujuan. Sampai di tahun 1976, keluarganya merantau ke Denpasar dan menetap di Kelurahan Kesiman. Demi membantu perekonomian keluarga, sang ibu sempat bekerja di salah satu garmen terbesar pada saat itu. Tatkala telah menamatkan SMA, MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
11
Tokoh Ketut Sumerta menyusul ikut bekerja di perusahaan yang sama. Sejak saat itu ia harus belajar mengenai tata cara produksi pakaian, salah satunya kegiatan memasang payet. Tidak ada perasaan gengsi padanya saat mengerjakan pekerjaan yang didominasi oleh kaum hawa itu. Menurutnya tidak ada pekerjaan yang tidak lumrah bagi golongan gender tertentu, siapa saja bisa melakoni pekerjaan yang mereka inginkan asalkan tidak merugikan orang lain. Ketut Sumerta bekerja di perusahaan garmen tersebut cukup lama, terhitung 19 tahun lamanya. Selama melakoni pekerjaan itu, ia mencoba berbagai peluang demi mendapat penghasilan tambahan. Salah satunya yang memiliki prospek menjanjikan adalah kegiatan memasarkan properti. Ia bertindak sebagai agen perseorangan yang bertugas menjembatani antara pemilik properti dengan pembeli potensial. Lewat keuntungan yang didapat ia pun memulai membangun unit properti milik sendiri didukung pula pinjaman dari perbankan.
12
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Ternyata properti yang ia bangun sendiri dan pasarkan tersebut laku di pasaran. Ketut Sumerta pun kian bersemangat membangun beberapa unit properti lainnya sembari terus membeli lahan-lahan strategis di beberapa tempat. Singkat cerita usahanya kian berkembang, namun dalam perjalanan usaha itu ia memerlukan legalitas usaha untuk mempermudah urusan dengan pihak perbankan. Akhirnya ia pun meresmikan badan usaha berbentuk CV dengan nama Pagutan 99 Property. Ketut Sumerta mengusung nama usaha CV Pagutan 99 Property lantaran lokasi usahanya yang berlokasi di Banjar Pagutan. Selanjutnya angka 99 merupakan simbol angka tertinggi dalam filosofi kebudayaan di Cina. Diharapkan melalui penggunaan nama ini dapat mengangkat usaha tersebut serta mampu berjaya sebagai perusahaan properti di Bali. Adapun melalui kekuatan doa dan sugesti positif tersebut dirasakan Ketut Sumerta sangat berpengaruh dalam kemajuan usahanya.
Tokoh
Meski saat ini ia sudah mampu dikatakan menikmati hasil kerja kerasnya, namun Ketut Sumerta memilih untuk menjalani gaya hidup minimalis. Melalui cara hidup ini ia menekankan untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi segala sesuatunya. Ia juga selalu menebar energi positif kepada lingkungan sekitarnya, termasuk para staf karyawan yang bekerja di bawah naungan perusahaannya. Ia mengatakan bahwa menjalankan suatu bisnis tujuan yang ingin diraih adalah mampu menyediakan lapangan kerja untuk banyak orang. Sehingga dengan menanamkan pemikiran tersebut dapat memotivasi para karyawan untuk semangat dalam bekerja agar usaha tersebut dapat eksis sampai kapanpun.
Ke depannya, Ketut Sumerta berencana untuk menggarap secara serius peluang bisnis properti di kota asalnya yaitu Singaraja. Sedangkan di luar ranah usaha, ia memiliki cita-cita hendak mendirikan suatu pasraman yang terbuka untuk semua umat. Pasraman itu akan dijadikan sebagai pusat kegiatan yadnya bagi masyarakat serta tempat untuk belajar membuat banten bagi mereka yang berminat menjadi seorang Serati. Dengan demikian, Ketut Sumerta berharap dapat berkontribusi dalam pelestarian budaya Bali sekaligus membantu umat yang memerlukan tempat mengadakan yadnya.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
13
Tokoh
Profesional dan Terbuka kepada Masyarakat Sebagai Pemilik Hiburan Malam
Made Supardi yang lahir di Kediri, Tabanan tahun 1965 ini, sebelumnya memiliki latar belakang pekerjaan di pariwisata sejak tahun 1980. Karena peristiwa Bom Bali pada tahun 2002, pariwisata pun sempat mengalami keterpurukan yang memaksanya untuk banting setir dari zona sebagai karyawan biasa, memberanikan diri untuk berwirausaha. Tentu keberhasilan tak lantas berada dalam genggamannya, ia harus beradaptasi terlebih dahulu dengan dunia barunya dan bekerja keras sebagai modal utama. Made Supardi mengungkapkan dirinya bukan pengusaha murni, ia hanyalah kuli yang pernah bekerja sebagai tukang cuci mobil dan pemandu wisata di Bandara Ngurah Rai selama 8 tahun, kemudian bekerja di hotel sebagai cleaning service setelah selepas SMA. Dalam pendidikan pun, ia tergolong murid yang biasa-biasa saja, di mana ia dibiayai uang sekolahnya oleh pamannya sejak di bangku SMP hingga SMA, karena orang tua yang hanya sanggup berpenghasilan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Karena numpang hidup di rumah pamannya di Denpasar, Made Supardi merasa memiliki tanggung jawab dan terima kasih untuk ikut membantu usaha yang dimiliki pamannya, yakni rumah makan dan sebuah penginapan. Usaha tersebut pun turut berdampak positif, dengan kondisi pariwisata yang tengah berada pada masa kejayaannya di era 1985-1997. Kehidupan di Denpasar berhasil menempa Made Supardi untuk menjadi sosok yang harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Anak kedua dari tiga bersaudara ini berupaya seiring kerja kerasnya, ia tidak lagi bergantung selamanya dengan keluarga pamannya. Pamannya pun mengerti akan kemauannya tersebut dan memberi dukungan penuh, apapun keputusan yang akan diambil olehnya untuk membawa masa depannya ke arah yang lebih baik.
14
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Made Supardi
Owner Capung Mas Family
Tokoh Tamat SMA, Made Supardi bekerja di dunia pariwisata dengan modal bahasa Inggris yang ia pelajari secara otodidak. Namun karena adanya peristiwa Bom Bali 2002, pariwisata mengalami keterpurukan, menyebabkan ia harus pulang kampung. Beruntung pertemuannya dengan Bapak Nyoman Mertha (Alm), pemilik dari Toko Nyoman sekaligus Café Planet, memberinya kepercayaan untuk mempekerjakannya sebagai manager operasional di Café Planet hingga di tahun 2018. Sadar akan tak bisa terus menerus bergantung pada usaha milik orang lain, ia kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha, khususnya di dunia entertainment salah satunya “Capung Mas Family”. Melihat lokasi Capung Mas Family yang merupakan tempat karaoke sekaligus café di Beo Line, Jl. Garuda, Banjar Panti No.5, Kediri, Tabanan, diakui oleh Made Supardi memang lokasinya kurang strategis. Ia pun berkeinginan untuk membuka di daerah lain di Bali, misalnya di daerah Kuta, agar tak kalah dengan pemilik karaoke ternama lainnya. Namun saat ini, usaha yang tengah dilimpahkan kepada anak pertamanya, masih dimatangkan pengalamannya mengelola usaha, bila dirasa sudah pas waktunya, barulah dipersiapkan rencana selanjutnya.
Sebagai pendiri usaha hiburan malam, Capung Mas Family menekankan kepada masyarakat, bahwa usaha yang ia dirikan murni hanya sebatas sebagai pengobat rasa penat masyarakat. Sejauh ini, ia pun selalu memastikan bahwa usahanya bersih dari hal-hal negatif yang dikhawatirkan masyarakat selama ini, didukung dengan penanganan security dan fasilitas CCTV di setiap sudut ruangan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Pada masa pandemi ini pun, Capung Mas Family tak ragu bersinergi dengan aparat keamanan dan pemerintah untuk senantiasa menerapkan prokes. Tak sampai di sana, sebelum pengunjungnya memasuki Capung Mas Family, Made Supardi tak ingin membiarkan istilah ‘cewek café’ yang terlanjur negatif di mata masyarakat, mengarah juga kepada para waitress-nya. Mereka pun sama-sama pekerja seperti posisi lainnya di Capung Mas Family yang juga patut dihargai dan dihormati saat bekerja. Bersyukurnya selama 15 tahun terbuka dengan masyarakat, usaha hiburan ini berjalan secara normal, tanpa adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan didukung peraturan tertulis, beserta sanksi-sanksi bagi pelanggar. Made Supardi sebagai koordinator 12 café di Tabanan pun patut berbangga, lambat laun masyarakat mulai terbuka pikirannya, sehingga membawa citra café atau karaoke menjadi hiburan yang tak selalu berbau negatif.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
15
Tokoh
Kalahkan Gengsi hingga Profesional Membangun Perusahaan di Usia Muda “Lockdown don’t let me down” begitulah ucapan Komang Hare Yashunanda dalam mengawali jawab dari pertanyaan dalam mengantisipasi pandemi dalam kehidupan sehari-hari, terutama usahanya yang bernama “Ratu Bagus Surfshop”. Baginya upaya yang wajib dilakukan selain menjaga kesehatan ialah menjaga pola pikiran, agar terhindar dari stres yang berkepanjangan atau mengalihkannya dengan berinovasi dan berkreativitas demi terus survive di tengah krisis pandemi. Hampir semua sektor usaha berimbas dari kondisi pandemi yang sudah dua tahun lebih menyelimuti Indonesia. Komang Hare mengungkapkan, ia berupaya mengoptimalkan kinerja otaknya agar usaha dan karyawannya tetap bekerja sebagaimana mestinya. Iapun meski sudah sebagai owner, tak urung untuk turun tangan langsung mengambil pekerjaan dari yang level paling rendah hingga tertinggi, karena memang sejak ia merintis usaha ini sedari nol, ia sudah terbiasa bergulat dengan kerja keras, demi membangun finansial secara mandiri. Lahir di Jembrana, 28 Maret 1995, dari ayah yang berprofesi sebagai arsitek sekaligus pemilik kontraktor dan ibu sebagai pedagang yang membuka toko di pasar. Di antara dua orang kakaknya yang berprofesi sebagai dokter anak dan arsitek, hanya ia yang memilih untuk melanjutkan semangat orang tuanya dalam berdagang. Ia pun mengungkapkan sudah menyukai kegiatan ini sejak kelas tiga SD dan naluri bertransaksi tersebut tersalurkan dengan ikut membantu ibu berdagang di pasar. Tak hanya di pasar, di sekolah pun, Komang Hare pernah memanfaatkan serutan pensil yang bisa dikatakan harganya lebih mahal dibandingkan serutan biasa. Ia menawarkan kepada teman-temannya untuk meruncingkan pensil mereka dengan alat serutannya tersebut dan ia bisa memperoleh uang 5000 per harinya. Dengan modal yang ia kumpulkan, kemudian ia gunakan kembali untuk berjualan, yakni permen asam dengan packaging yang lebih menarik, yang ia dapatkan dari kebun neneknya. Setelah mendapat persetujuan nenek dan orang tua, ia kembali berjualan di sekolah sejak kelas 4 hingga 5 SD. Tidak secara instan Komang Hare mengalami pertumbuhan naluri dagang dalam dirinya, faktor lainnya didukung bagaimana orang tua yang
16
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Komang Hare Yashuananda
Owner Ratu Bagus Surfshop
Tokoh mendidiknya untuk mengambil berbagai macam pekerjaan tanpa rasa malu dan bertemu banyak orang, di proyek yang tengah digarap ayahnya. Pengalaman tersebut pun semakin mengibarkan semangatnya dalam berbisnis, bahkan di bangku SMP, ia sudah mengenal cara menjual sepeda motor. Dari motor merek Honda Karisma milik ibu, Komang Hare diantar ayahnya untuk memasang iklan penjualan di koran. Saat bertemu dengan calon pembeli, meski masih ditemani sang ayah, ia diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan menjelaskan secara detail motor yang dijual dan proses tawar menawar. Tak berhenti sampai di sana, mentalnya pun semakin terasah dengan menjual kendaraan milik keluarga, namun hanya sebatas menjual, belum terpikirkan untuk mengelola keuangan agar terus mengalami perputaran. Berbagai usaha digeluti Komang Hare, ia pernah berjualan bunga jepun dan menjual majalah Wiyata Mandala di sekolahnya di SMAN 1 Denpasar. Namun meski disibukkan dengan berdagang, urusan prestasi pun ia tak tebang pilih, seraya tersenyum, ia mengatakan apapun pekerjaan ia ambil asal menghasilkan uang, bahkan bersumber dari berbagai lomba mulai dari karate, fashion show hingga Teruna Teruni Denpasar, sukses membawa piala untuk orang tua. Memasuki masa kuliah, Komang Hare yang memutuskan mengambil jam kuliah malam, mengisi pagi harinya dengan berjualan barang bekas, sembari mencoba hobi baru yakni surfing. Ia yang memang basic-nya adalah anak skateboard, tak terlalu sulit untuk berdiri di atas papan surfing, sebagai pemula. Namun ada yang lebih menarik hatinya, saat salah satu turis yang menanyakan padanya di mana bisa mendapatkan papan selancar second, karena mereka tidak mau menghabiskan uang hingga jutaan rupiah hanya untuk membeli yang asli, sementara mereka tidak menetap di Bali. Peluang tersebut pun dimanfaatkan pria lulusan fakultas hukum ini, untuk memulai usahanya, tanpa modal yang banyak, hanya butuh polesan untuk mengembalikan tampilan menarik, ia pun mengajukan proposal kepada
ayahnya, akan keinginannya tersebut. Alhasil mendapat sambutan hangat dari orang tua, ia pun memulai usaha tersebut dengan mengumpulkan modal dari penjualan barang bekas dan secara perlahan, ia mampu mendirikan “Ratu Bagus Surfshop” yang sukses berjalan hingga saat ini, berlokasi yang berlokasi di Jl. Padonan, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung. Dari memiliki papan hanya 15 buah, Komang Hare mampu membawa usahanya hingga ke luar negeri. Ia mulai menerima pesanan 40 papan surfing ke Singapura berbekal aplikasi penjualan online, padahal stok papan saat itu kurang dari pesanan. Ia langsung turun ke pantai-pantai untuk mencari papan selancar bekas. Setelah terkumpul, ia kembali berpikir bagaimana cara untuk mengirim papan-papan ini selamat sampai di tujuan. Masuklah ia ke kargo-kargo, mencari tahu bagaimana cara mengirim barang beserta packaging-nya. Hingga semua terbungkus rapi dan siap dikirim, Komang Hare pun menerima hasil kerja kerasnya dan berani mengembangkan lebih serius lagi, meski tak memiliki pengalaman khusus tentang papan surfing. Karena setelah dipelajari ilmu dan pengalamannya, papan surfing memiliki banyak variable, meliputi kondisi berat dan tinggi badan si pemakai, level dalam berselancar, maupun lokasi pantainya, yang menentukan papan surfing diciptakan berbeda-beda. Bisa dikatakan cara mendidik orang tua Komang Hare, berbeda dari orang tua kebanyakan, bila orang sukses lainnya dididik untuk hidup sederhana, ia justru mendapatkan ilmu yang sebaliknya. Seperti orang tuanya tak jarang memberikannya barang-barang mahal, dengan ‘iming-iming’ ia harus bekerja keras bila ingin mendapatkan sesuatu yang berharga. Pesan inilah yang tak mudah dihilangkan dari memorinya sampai saat ini, yang telah benar-benar memberikan bukti kesuksesannya dan profesional membangun usaha di usia muda. Ia pun berharap akan sukses juga menularkan pola didikan yang sama untuk anak-anaknya kelak, memberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai kesempatan hingga menemukan fokus pada satu tujuan.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
17
Tokoh
Menjaga Keberlangsungan Kreativitas di Bisnis Perkayuan Bersertifikat Indonesia Legal Wood
I Gusti Made Linggih
Owner YMB Furniture
Lahir dari orang tua yang memiliki pekerjaan seperti orang desa pada umumnya sebagai petani, tentu sudah bukan rahasia umum lagi, kondisi ekonomi dari pekerjaan tersebut sangat sederhana. Lalu bagaimana bila ditambah dengan hobi sabung ayam salah satu anggota keluarga, yakni ayah dari I Gusti Made Linggih yang bukannya membawa untung, justru membawa buntung. Keterpurukan inilah yang dialaminya di masa kecil, membuat ia dan keluarga harus merelakan kehilangan harta benda karena dikejar penagih hutang.
Dari ternak sapi hingga tempat tinggal keluarga, akhirnya digunakan untuk membayar utang-utang ayah I Gusti Made Linggih. Ternyata tak hanya sampai di sana, ayahnya masih juga dikejar-kejar penagih utang, di pagi, siang dan sore hari. Gusti Linggih yang saat itu masih berusia dua tahun, kakak dan ibunya kemudian diajak ayahnya kabur ke daerah Selemadeg Barat. Membangun lagi pondasi dan memperbaiki ekonomi keluarga, Gusti Linggih dan keluarga kemudian tinggal di lahan milik orang yang masih berupa gubug dan bekerja semampu yang mereka bisa dengan sebagai petani penggarap. Ia pun melanjutkan SD di Tabanan yang berjarak 6 km dengan berjalan kaki, dengan kondisi jalan yang seperti menaiki bukit. Setelah tamat SD, ayahnya mengungkapkan kepada Gusti Linggih bahwa ia tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Ia sebagai anak, tak bisa berbuat banyak saat itu, kecuali ikhlas menerima keputusan ayahnya. Namun nasib baik mulai menyertainya, setahun kemudian ia diangkat sebagai anak oleh kerabat jauh ayahnya, yang juga tinggal di Tabanan, sehingga bisa melanjutkan ke SMP di Bajera. Tak Lepas Dari Kenakalan Remaja Tamat SMP, pria asal Tampaksiring yang akan melanjutkan ke jenjang SMA, sempat dijanjikan motor dari orang tua angkatnya. Ternyata janji yang ia tunggu, tak kunjung ditepati, sehingga selama dua tahun ia keluar dari rumah orang tua angkatnya dan banyak menghabiskan waktu yang sia-sia dengan bermain dan tinggal di rumah teman. Seiring berjalannya waktu, Gusti Linggih kemudian diajak untuk bekerja di bengkel di Denpasar oleh temannya. Ia yang sempat menolak karena tidak ada pengalaman,
18
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Tokoh
akhirnya mengambil kesempatan tersebut dengan bekerja sebagai tukang cuci mobil di bengkel pada tahu 1996, ia juga terkadang bertindak sebagai sopir di bengkel yang sekaligus usaha penyewaan mobil. Dari pekerjaan sebagai sopir, Gusti Linggih mendapat tawaran bekerja pada posisi yang sama di sebuah hotel, selama tiga tahun enam bulan. Setelah itu ia memutuskan untuk menikah dan tidak lagi menggantungkan penghasilannya di sebuah perusahaan. Ia mulai mencicil mobil dan menawarkan jasa sebagai guide kepada para tamu. Sebagai pemandu wisata, Gusti Linggih sudah terbiasa berhadapan dengan berbagai karakter tamu yang ia temui. Terutama tamu yang khusus datang ke Bali, untuk keperluan bisnis, yang ia ungkapkan biasanya karakter mereka lebih rumit dibandingkan tamu yang datang untuk berlibur. Namun dibalik meng-handle tamu bisnis, justru ada kesempatan yang lebih besar ia dapatkan untuk menambah penghasilannya. Di mana setiap tiga bulan, tamu bisnis tersebut akan ke Bali untuk membeli barang berupa furnitur yang akan dijual di negaranya. Sebagai pemandu wisata yang terpercaya, ia pun mengupayakan memberikan servisnya yang terbaik kepada tamu asal Inggris tersebut. Dua tahun setelah menjalin kerja sama, munculah permasalahan dengan furnitur yang dibeli, mengalami kerusakan setelah sampai di negara tujuan. Dari kejadian tersebut, tamunya mulai berpikir tidak bisa membeli barang di tempat biasa. Ia pun sempat disarankan untuk memiliki usaha furnitur sendiri. Sejenak, Gusti Linggih pun berpikir, apakah ia bisa membangun usaha, tanpa memiliki basic sama sekali tentang furnitur.
Akhirnya setelah sebelumnya sempat ke kota Jepara untuk mengecek konstruksi furnitur dan masih belum menemukan furnitur sesuai dengan standar yang mereka tentukan. Dari sanalah Gusti Linggih mendirikan usahanya “CV YMB Furniture” yang beralamat di Jl. Pantai Berawa, Kerobokan, Tibubeneng, Kuta Utara. Berawal dari toko kecil yang hanya mempekerjakan dua orang tukang, ia mulai mengerjakan pesanan dari tamu dengan modal pinjaman dari tamu. Seiring jumlah produksi semakin besar, lokasi kemudian dipindahkan ke lokasi saat ini dan resmi sebagai perusahaan furnitur yang memproduksi dan mengekspor furnitur standar dunia ke seluruh dunia, terutama di masa pandemi ini, masih mengirim barang ke Qatar, Kuwait dan Timur Tengah. Ia pun menambahkan bahan kayu yang digunakan tak hanya berkualitas, tapi juga kayu hasil tebang yang ia dapatkan merupakan bersertifikat legal, berdasarkan undang-undang yang berlaku mulai 1 Januari 2015, yang secara tegas mengatur ekspor semua Produk Kayu dan Furnitur dan Kerajinan Kayu melalui SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Maka di tahun 2013, YMB Furniture diaudit oleh pemerintah untuk memeriksa dan mendaftarkan fasilitas produksi dan perdagangan untuk menetapkan prosedur baru, dan sejak tahun 2015 melakukan audit setiap pengiriman ekspor untuk menyatakan kepatuhan terhadap aturan. Tanggung jawab ini pun sampai saat ini masih dijalankan olehnya sebagai pengusaha di bidang berbahan dasar kayu, demi memberikan rasa kenyamanan bagi semua pelanggan maupun lingkungan, demi tetap menjaga keberlangsungan sumber daya planet kita.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
19
Tokoh
Tak Ada Jalan
Menuju Kesuksesan yang
Bertaburkan Bunga
Dalam proses mencapai titik kesuksesan banyak usaha dan perjuangan yang dibutuhkan. Setiap orang yang mencapai titik kesuksesan pasti pernah menapaki kegagalan, karena tidak ada jalan menuju sukses yang bertaburkan bunga. Komang Ilia Erpina atau yang kerap disapa Vina adala wanita pekerja keras kelahiran Taman 9 Agustus 1990. Keadaan ekonomi mencukupi meski orang tua bekerja serabutan dan membuka warung kecil-kecilan. Sewaktu kecil, Vina setiap hari selalu diajak berbelanja kebutuhan warung ke pasar jam 4 pagi oleh ibunya, I Gusti Putu Nik Lingga. Sedangkan ayahnya, I Nyoman Sudiana kesehariannya hanya bertani. “Ibu saya tidak bisa membaca dan menulis, tetapi beliau punya visi agar bisa menyekolahkan buah hatinya hingga sarjana”, ungkap Vina. Ternyata, visi dari seorang ibu yang memiliki 3 buah hati benar terwujud. Ibunya berhasil menyekolahkan anaknya sampai lulus sarjana, berkat dari tekad dan hasil kerja kerasnya. Dari sanalah Vina terpacu untuk bisa bangkit agar bisa memutar status perekonomian keluarga. Setelah lulus S1 Pendidikan Biologi di Universitas Saraswati, Vina justru lebih tertarik menjadi seorang pengusaha. Itu disebabkan karena Vina ketika kuliah bergaul dengan teman-teman yang terkecimpung di bidang entrepreneur.
20
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Komang Ilia Erpina
Owner Clara Baby and Kids Saat lulus kuliah, Vina sempat bekerja di beberapa tempat. Sempat bekerja di bidang asuransi, marketing dan lainnya. Bahkan setelah bekerja menjadi sales marketing, Vina kembali bekerja membuka warung lalapan. Saat itu, ia harus mendorong gerobak dengan temannya untuk berjualan lalapan karena tidak mempunyai tempat untuk membuka warung. Namun karena kelelahan, Vina sempat drop sebab terkena penyakit tifus, sehingga usaha lalapannya harus ditutup. Sampai di tahun 2016 Vina menikah dengan pria yang selalu ada dan sangat mencintainya bernama I Gusti Ngurah Oka Wiradharma. Sampai di tahun 2017, Vina memasuki masa hamil dan harus resign dari tempat kerjanya. Karena ingin tetap berpenghasilan meski harus di rumah. Akhirnya Vina memanfaatkan Facebook sebagai media bisnis online-nya. Modal bisnisnya berasal dari uang bulanan suami yang ia sisihkan. Sangat berat sekali memulai usaha karena produk fashion dewasa yang ditawarkan di facebook tidak laku.
Tokoh
Namun, karena sadar kebanyakan teman-temannya sudah menjadi seorang ibu dari buah hati mereka, maka di sanalah Vina mulai mengubah produk dagangannya menjadi pakaian bayi. Berjualan pakaian bayi secara online rupanya jauh lebih diminati oleh teman-teman Facebook Vina. Kebetulan juga suami sangat mendukung bisnis yang Vina jalani, sehingga suaminya yang dimintai bantuan mengirim pesanan ke rumah-rumah pembeli. Namun, di saat itu rupanya ada masalah keluarga yang mengharuskan Vina beserta suami dan anaknya harus pergi merantau. Meski merantau, Vina tetap menawarkan produk dagangannya keliling dari rumah satu ke rumah lainnya sambil menggendong buah hatinya yang masih berusia 6 bulan. Bahkan sempat diusir saat membuka stand di beberapa tempat. Itu dilakuan selama 1 tahun, setelah itu ada teman yang menawarkan kontrakan untuk usaha dagangannya. Awalnya ragu, tapi suami tetap mendukung dan akhirnya berani untuk kontrak toko. Dari sanalah usahanya mulai dikenal masyarakat luas dan banyak memiliki pelanggan, bahkan berhasil membuka toko yang lebih besar lagi yang dinamai “Clara Baby & Kids”. Hingga saat ini Clara Baby & Kids menjadi salah satu brand fashion bayi yang sangat diminati oleh masyarakat secara luas. Nama Clara pada Clara Baby & Kids memiliki filosofi yang unik yaitu saat Vina sedang mengandung anak yang pertama, Vina berharap anak yang lahir adalah perempuan sehingga bisa dinamai Clara. Namun, sayangnya anak yang lahir adalah anak laki-laki. Namun, Vina tetap menggunakan nama Clara karena merasa Clara adalah nama yang mudah diingat oleh semua orang.
Menapaki masa sukses, ternyata Vina sempat merasa down dalam menjalani bisnisnya. Itu disebabkan karena sempat ditipu oleh teman sendiri yang sudah sepakat akan membangun bisnis bersama. Namun, setelah 3 bulan dimentoring oleh Vina, rupanya temannya yang sepakat akan membuka usaha bersama sudah membuka usaha sendiri tanpa sepengetahuan Vina. Saat itu Vina benarbenar merasa kecewa dan down. Namun, Vina tetap tegar dan kembali bangkit dari kesalahannya. Vina kembali fokus dengan usahanya karena yakin Tuhan selalu menyertai langkahnya. Vina adalah sosok yang sangat suka berbagi dan membantu satu sama lain. Itu dilakaukan sebaga wujud syukur atas karunia yang diberikan Tuhan kepadanya. Tidak hanya itu, Vina juga kerap merayakan syukuran Clara Baby & Kids disetiap bulannya. Serta, Vina mengajak karyawannya berekreasi dan Tirtha Yatra bersama. Saat ini, Vina sudah membuka beberapa cabang Clara Baby & Kids dan toko sandal yang diberi nama Clara_Footwear. Harapan Vina ke depannya yaitu bisa membuka Clara Baby & Kids di setiap kabupaten yang ada di Bali dan juga di luar Bali. Selain itu, Vina juga ingin membuka Clara Mart dan Usaha Motor untuk suaminya setelah pandemi Covid-19 berlalu. “Jika ingin sukses berwirausaha, maka manfaatkanlah media sosial untuk digital marketing, ikuti komunitas positif dan seminar-seminar kewirausahaan. Jangan pernah menyerah karena suatu hal. Serta isilah kemerdekaan dan pembanguan dengan hal-hal yang positif”, ungkap Vina dalam menyampaikan pesan kepada generasi muda.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
21
Tokoh
Usung Konsep Toko Kelontong Modern
Ary’s Mikro Sediakan Kebutuhan Terlengkap dengan Harga Bersahabat
Berbelanja kebutuhan sehari-hari di masa kini semakin mudah, sebab ada banyak pilihan tempat yang bisa dikunjungi. Selain pasar dan swalayan, ada pula toko retail modern yang menjamur hampir di setiap daerah. Salah satu tempat berbelanja favorit masyarakat Denpasar dan Gianyar yaitu Ary’s Mikro. Tersebar di beberapa lokasi, saat ini Ary’s Mikro berjumlah tujuh outlet dan satu gudang. Sebagai toko kelontong kekinian yang digerakkan oleh pengusaha lokal, Ary’s Mikro semakin maju bersaing dengan retail modern lainnya. Mengusung tagline “Dagang Kelontong Masa Kini”, Ary’s Mikro pada saat awal didirikan memang berwujud toko kelontong yang lumrah kita kenal selama ini. Perintis usaha Ary’s Mikro tidak pernah menargetkan bahwa usahanya akan menjadi sebesar sekarang. Usaha ini bermula dari sebuah toko kecil di Jl. Singapadu, Gianyar. Pertama kali hadir dengan nama Ary’s Mart di tahun 2010, namun diganti menjadi Ary’s Mikro agar mudah dibedakan dengan toko retail lainnya. Dari satu toko yang tak seberapa luas kini berkembang menjadi beberapa outlet. Outlet tersebut tersebar di beberapa daerah seperti Arys Kebon, Arys Sesetan, Arys Negari, Arys Jayagiri, Arys Sidakarya, Arys Namgka, Arys Batanta, Arys Pulau Galang, Arys Badak Agung, Arys Buana Raya, Arys Penatih, Arys Tanjung Benua, Arys Imam Bonjol, Arys Waturenggong, Arys Pakerisan, Arys Batubulan, Arys Singapadu. Tidak hanya jumlah outlet yang terus bertambah, produk yang dijual pun semakin hari semakin lengkap. Ary’s Mikro menyediakan berbagai kebutuhan primer masyarakat, mulai dari sembako, makanan, minuman hingga kebutuhan
22
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
I Wayan Gede
Operational Manager Ary’s Mikro
Tokoh
sandang. Bagi ibu rumah tangga yang ingin mencari keperluan memasak dapat membeli aneka sayur, buah dan daging di tempat ini. Terdapat aneka bahan kue dan masakan lainnya, juga bermacam pilihan frozen food sebagai bekal camilan di rumah.
oleh khas Bali. Harga yang ditawarkan cukup bersahabat, apalagi di Ary’s Mikro kerap digelar promo potongan harga atau beli satu gratis satu.
Uniknya lagi, pengunjung tidak saja bisa berbelanja kebutuhan melainkan juga dapat menikmati aneka hidangan lezat di salah satu sudut foodcourt di Salah satu outlet yang tengah naik daun saat ini Ary’s Mikro Supermarket. Bagi pengunjung yang yaitu Ary’s Mikro Supermarket yang berlokasi di datang bersama buah hati tidak perlu khawatir Jl. Raya Singapadu. Tempat ini berukuran lebih apabila putra-putri akan merasa bosan sebab di luas dari outlet lainnya dan tentunya tersedia tempat ini juga menyediakan mini playground. lebih banyak variasi produk. Mulai dari berbagai Sehingga anak-anak dapat bermain sembari kebutuhan fashion terkini, produk kosmetik, menunggu para orang tua membeli kebutuhan perlengkapan rumah tangga hingga produk oleh- mereka.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
23
Tokoh
Bangkit, Maju dan Berkembang Selama perjalanan usaha selama hampir 11 tahun ini, tentunya ada pula masa pasang surut yang dilalui pihak manajemen Ary’s Mikro. Manager Operasional Ary’s Mikro, I Wayan Gede, mengatakan bahwa pada saat usaha ini kian bertumbuh ditandai dengan pembukaan beberapa cabang, justru pada saat itu pula usaha ini hampir di ujung tanduk. Animo masyarakat untuk berbelanja memang cukup tinggi sehingga menjadikan pertumbuhan usaha sangat pesat namun di sisi lain manajemen internal masih belum stabil. Hal itu menyebabkan pengelolaan usaha agak sedikit tersendat. Pada saat pembukaan cabang ketujuh yaitu di Jl. Nangka Utara, muncul sebuah wacana dari pendiri usaha bahwa jika manajemen usaha masih tidak dapat dikelola dengan baik maka lebih baik usaha ini ditutup saja. Setelah berjalan beberapa waktu, ternyata manajemen usaha jauh lebih tertata. Pihak manajemen juga belajar berupaya semakin meningkatkan branding usaha karena sangat penting di tengah kompetisi usaha yang semakin ketat.
24
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Tokoh Selain itu berbagai langkah inovatif dilakukan guna semakin menarik antusiasme masyarakat untuk berbelanja. Salah satunya mengadakan sistem keanggotaan, di mana pelanggan yang memiliki kartu member berhak mendapat poin reward setiap bertransaksi. Poin tersebut nantinya dapat ditukarkan dengan hadiah-hadiah menarik yang disediakan tim manajemen Ary’s Mikro. I Wayan Gede menambahkan, usaha retail
modern yang dirintis dan dikelola SDM lokal ini diharapkan dapat semakin maju dan bersaing. Terbukti dari eksistensi usaha ini berhasil mampu menyerap sampai 300 orang tenaga kerja. Bahkan di tengah situasi pandemi yang berkepanjangan, pihak pengelola belum melakukan pengurangan karyawan. Wayan Gede optimis dengan perkembangan Ary’s Mikro ke depannya dibarengi dengan semangat untuk terus berinovasi agar usaha ini semakin dikenal luas masyarakat.
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
25
Kesehatan Tokoh
Telinga Berdenging (Tinnitus) Berbahayakah?
Apa anda pernah mendengar bunyi berdenging pada telinga? Bila iya, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya keluhan telinga bernama tinnitus. Ada beragam faktor yang bisa memicu tinnitus. Contohnya cedera pada telinga, menurunnya fungsi pendengaran yang muncul seiring bertambah usia, hingga gangguan pada sistem sirkulasi tubuh. Hal yang perlu diingat, tinnitus ini bisa dialami oleh semua orang, tidak memandang jenis kelamin atau usia. Meskipun begitu, dalam kebanyakan kasus, tinnitus sering dialami oleh berusia di atas 65 tahun. Kenali Gejala dari Tinnitus
Hati-Hati, Bisa Menandai Penyakit Serius Pada dasarnya, tinnitus bukan sebuah penyakit, melainkan gejala atau kondisi lain yang terjadi di dalam tubuh. Contohnya, gangguan di organ dalam telinga, efek samping obat-obatan, atau gangguan di dalam pembuluh darah. Di samping itu, ada pula beberapa penyakit atau penyebab tinnitus lainnya yang mesti diwaspadai. Berikut penjelasannya menurut ahli di National Institutes of Health dan sumber-sumber lainnya. - Gangguan pendengaran pada orang tua. - Pajanan suara atau bunyi yang nyaring (seperti pekerja pabrik, bunyi ledakan, atau suara musik dari earphone yang terlalu keras). - Infeksi telinga dan sinus. - Masalah jantung atau pembuluh darah. - Penyakit Meniere. - Tumor otak. - Perubahan hormonal pada wanita. - Masalah tiroid. - Penumpukan kotoran dalam telinga. Kondisi ini menghalangi pendengaran dan bisa memicu iritasi pada gendang telinga. - Cedera kepala atau leher. - Gangguan kardiovaskular, misalnya hipertensi atau aterosklerosis. - Pertumbuhan tulang telinga yang abnormal. - Pecahnya gendang telinga. Tinnitus bukan sebuah penyakit, tapi gejala atau kondisi lain yang terjadi di dalam tubuh. Namun, jangan sekali-kali meremehkan kondisi ini. Pasalnya, tinnitus bisa menandai adanya beragam masalah kesehatan serius di dalam tubuh. Contohnya seperti masalah jantung, pembuluh darah, infeksi telinga, hingga tumor otak.
26
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
Gejala tinnitus umumnya ditandai dengan munculnya bunyi-bunyi tertentu pada telinga. Contohnya seperti bunyi berdenging, berdesis, atau bahkan siulan. Bunyi ini bisa terdengar pada salah satu atau kedua telinga penderita. Sebagian besar bunyi dari gejala tinnitus juga hanya bisa terdengar oleh pengidapnya. Namun, kadang suara ini bisa terdengar oleh dokter di saat melakukan pemeriksaan. Untungnya, keluhan ini umumnya bisa membaik dengan sendirinya. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter bila kondisi telinga seperti: - Timbul secara tiba-tiba atau tanpa sebab yang jelas. - Muncul setelah terjadi infeksi pada saluran pernapasan atas. Misalnya, flu dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu tujuh hari. - Bunyinya mengganggu ketenangan atau aktivitas seharihari, seperti sulit tidur atau mengalami depresi. - Disertai dengan pusing atau kehilangan pendengaran. Nantinya, dokter akan meminta untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan, memeriksa kondisi telinga pasien, dan mengukur tingkat keparahan tinnitus. Selain itu, dokter bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya meliputi pendengaran, pemeriksaan darah, CT scan, hingga MRI. Rangkaian pemeriksaan ini untuk menegakkan diagnosis dan mencari penyebabnya. Bagi yang mengalami masalah pada telinga atau keluhan kesehatan lainnya, bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sumber : halodoc
Tokoh
ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232
PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116
Telepon: (0361) 242698
Telepon: (0361) 422422
PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222
UD MERTA MEAT SUPPLIER Alamat: Jl. Yudistira Gg. I No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 726442
Telepon: 0851-0084-0123
CV CAHYA ADI SURYA
CV AINUR BALINDO JAYA
Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152
Alamat: Jl. Pura Batu Pageh, Br. Angas Sari, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 812490
Telepon: 0811-163-330
CV SANGA BAYU DEWATA Alamat: Jl. Raya Puputan Renon, Rukan Niti Mandala Renon 15, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Bali 80234 Telepon: 0812-4699-7772
UD BONANZA Alamat: Jl. Kalanganyar, Sudimara, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82115 Telepon: 0822-3781-1017
MAJALAH BALI Vol 38 VIII-3/21
27
Tokoh
Instagram 28majalahbalicom MAJALAH BALI
Vol 38 VIII-3/21
Youtube
Majalah Bali
ISSUU
Majalah Bali
MAJALAHBALI.COM